[iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-14 Thread Agus Irianto
Rekannsss IAGI - HAGI - IATMI dll

Ada baiknya kita sedikit menyempatkan waktu menengok
ke luar rumah tangga kita ttg konfrensi perubahan
iklim yg selama 2 minggu ini di Bali - BICC - The
Westin Resort - Nusa Dua - Bali yg tempatnya dulu
pernah dipake acara JCB 2007...Saudara kita
Firdaus Cahyadi yg aktif di lingkungan hidup
mempostingkan di link berikut yg bisa kita simak :


http://csoforum.net/Artikel/Disesalkan-Dukungan-AS-Pada-Proyek-Utang-Bank-Dunia.html



http://csoforum.net/Artikel/DPD-RI-Kritik-Sikap-SBY-dan-Delegasi-UNFCCC.html



http://csoforum.net/Artikel/Bank-Dunia-dan-AS-Menuai-Kritik-Terbanyak-dari-Masyarakat-Sipil-Dunia.html



Dalam sekala kecil patut kita contoh Ibu kita yg
bergelut di dunia pertambangan yaitu : Ibu Yunita
Sidauruk (permisi mohon izin ibu Yunita , saya
sebarluaskan kesan warning ibu stlh nonton oprah show
ke mailing list iagi-hagi) agar paling tidak kita bisa
saling mengingatkan ttg keadaan bumi kita yg semakin
panas ini..Kita harus tanamkan kesadaran ttg
lingkungan ini sejak dini..semoga ada manfaatnya
bagi kita semua.dialog saya dgn ibu Yunita saya
copy pastekan di bawah ini.


Subject: [jcb2007] Re: Stop global warming ! 
Date: Fri, 14 Dec 2007 10:22:46 +0700 
From: "Yunita Sidauruk" <[EMAIL PROTECTED]>  
To: [EMAIL PROTECTED] 


Memulai itu memang susah Pak Agus, tetapi kalau tidak
dimulai-mulai
kapan dong kita akan action ? Of course kita harus
memulainya dari
diri kita sendiri !

Sepeti Pak Agus bilang, dirumah juga saya memisahkan
sampah organic dan
non organic. Memang susah banget, apalagi para asisten
dirumah tau
sendiri kan pendidikannya terbatas jadi mesti
diingetin terus menerus. 
O ya mengenai kantong plastic, kalo saya belanja
bulanan saya tidak mau
belanjaan saya dimasukin kantong plastic tapi di susun
di kardus/kotak.
Sebelum sang kasir menghitung belanjaan biasanya saya
udah ingatkan
kalau saya tidak mau pakai kantong plastic tapi pake
kardus/kotak, no
matter itu dus bekas atau baru. ( tapi saya keberatan
kalo ada tambahan
chargenya he...he...he..). Biasanya sih pihak
Carrefour
 (kasir/security)
dengan senang hati menyediakan kardus yang saya minta
sambil
 nanya-nanya
kok gak mau pake kantong plastic. Nahmulailah saya
"kampanye"
 dengan
mengatakan bahwa kalo plastik itu susah hancur, bahwa
satu kantong
plastic itu baru hancur setelah 100 tahun, bahwa kita
harus mulai
mengurangi pemakaian segala sesuau yang ada unsur
plastiknya bla
..blabla...

Dikantorpun saya membiasakan diri untuk menggunakan
kertas seefisien
mungkin. Kalau untuk membuat draft saya gunakan kertas
yang sudah
dipakai dan kepada teman-teman saya juga himbau untuk
tidak membuang
kertas yang sudah dipakai melainkan menyimpannya untuk
dapat dipakai
kembali. Dulu sih, sya dikatain "pelit ni ye
!"tapi setelah saya
jelasin bahwa selembar kertas itu perlu sebatang
pohon, dan semakin
banyak kertas yang digunakan maka semakin banyak pula
pohon yang
ditebangakhirnya teman-teman mau mengerti.
Sekarang dikantor,
disamping mesin photocopy ada tray khusus untuk
menyimpan kertas bekas
pakai

At least, saya dapat berbuat sesuatu untuk "bumi" ini
yang meskipun
"sangat kecil" mudah-mudahan berarti buat anak cucu
kita nanti.


Peace,
=Yunita=


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Agus Irianto
Sent: Friday, 14 December 2007 9:55 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [jcb2007] Re: Stop global warming !


Setujuuu.dgn ibu Yunita.Thank you very much
for your information and warning bu Yunitayou are
one of the smart woman who care Environtment.

Mulai dari rumah tangga kita sendiri, memisahkan
sampah menjadi 2 bagian sdh saya laksanakan, emang
idealnya jadi 4 bagian disortir lagi utk bgnnya loakan
tetapi bungkus tas kresek dari plastik masih jadi
masalah krn kami masih pake tas kresek plastik utk
membungkus sampah organik dll..apa nggak ada
gantinya tas kresek plastik yg lebih ramah
lingkunganya?!...kalo kita blanja2 di
pasar2, mal2 mesti bungkusnya plastik.nah ini sama
para ibu disimpan utk wadah membungkus sampah rumah
tangga...kayaknya harus ada yg mengingatkan
produsen tas kresek plastik utk segera diganti dgn
bungkus yg lebih ramah lingkungan..begitu
ibu...?!?

Salam,
Agus Irianto


--- Yunita Sidauruk <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Sekedar sharing aja...
> 
> Stop Global Warming! Help Us... Help You!
> Tadi pagi gw nonton Oprah di MetroTV. This is what
> Indonesia should
> watch and learn... jangan nonton sinetron mulu .
> DO YOU KNOW THAT .
> 1. Ngga' menancapkan colokan listrik walopun ketika
> alat elektronik itu
> dimatikan = menghemat 40-50% biaya listrik yang
> harus anda bayarkan tiap
> bulannya
> Dan berarti pula, mengurangi panas yang timbul dari
> alat elektronik yang
> merembet ke pemanasan global.
> 
> 2. Kantong plastik butuh waktu 1000 tahun untuk
> terurai di TPA(tempat
> pembuangan akhir). Sekitar 300 juta buah kantong
> plastik dibuang tiap
> 

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-14 Thread Yosef Khairil Amin
Saya setuju dengan artikel dari csforum.net di bawah, juga contoh-contoh
kecil yang bisa kita lakukan dalam keseharian.
Saya kutipkan potongan dari artikel tadi:

==awal kutipan==

"...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan negara-negara* maju
dalam mengkonsumsi barang dan jasa. "Para delegasi harus menuntut negara
maju untuk mengurangi emisinya secara significant," ujarnya."

"Krisis akibat perubahan iklim yang melanda negara-negara di dunia, lanjut
Torry, telah dijadikan pembenaran bagi munculnya proyek-proyek utang baru.
"Ini jelas *bukan untuk menyelamatkan bumi*," tegasnya."

"Skenarionya ya lewat perdagangan karbon, perundingan bilateral dan
mekanisme pembiayaan yang didasarkan oleh *utang dengan* *mengatasnamakan
isu perubahan iklim*," jelasnya."

==akhir kutipan==

Memang isu Global Warming (GW) ini lebih kental nuansa bisnis/ekonomi dan
politis pemaksaan negara-2 maju terhadap negara-2 berkembang, dengan dalih
menyelamatkan bumi. Dan sangat laku untuk dijadikan komoditi dalam kampanye,
dlsb.

Jadi teringat kasus Y2K, yaitu menjelang pergantian angka ke tahun 2000.
Banyak sekali analisa yg sangat kelihatan menakut-nakuti akan terjadi
sesuatu yg bisa mencelakakan manusia akibat kegagalan sistem mengenali angka
00 sebagai singkatan dari angka tahun 2000. Padahal kalau dicermati semua
itu lebih ke arah bisnis dan politik dagang. Dan kenyataannya tak ada
sedikitpun kejadian yg dikhawatirkan, padahal dampak psikologis dan beban
ekonomi yg harus ditanggung sebagai ongkos yg terasa amat mahal dan tidak
sebanding.

Memang GW ini faktanya ada dan tengah terjadi, namun telah banyak juga usaha
yg dilakukan para ahli untuk mengantisipasinya dengan didukung perkembangan
teknologi sehingga hasilnya lebih bernada positif dan optimis (tanpa harus
menakuti-nakuti dan dimuati politik bisnis dan pemaksaan).

Dari buku-buku seperti:
1. "An End to Global Warming" (oleh L.O. Williams),
2. "Can we defuse The Global Warming Time Bomb?" (oleh James E. Hansen /
Columbia University Earth Institute)
3. "Biotic Response to Global Change: The Last 145 Million Years" (oleh
Stephen J. Culver)
4. "Global Warming, a Very Short Introduction" (oleh Mark Maslin)
5. "Global Warming and Social Innovation: The Challenge of a Climate Neutral
Society" (oleh Marcel Kok dkk.)
6. "Advances in Earth Science: From Earthquakes to Global Warming (Royal
Society Series on Advances in Science)" (oleh P.R. Sammonds & J.M.T.
Thompson)
7. "World in Transition, Strategies for Managing Global Environmental Risks"
(oleh German Advisory, Council on Global Change)
8. "The Collapse of the Kyoto Protocol and the Struggle to Slow Global
Warming" (oleh David G. Victor)
9. "Global Warming - Myth or Reality?: The Erring Ways of Climatology" (oleh
Marcel Leroux)
10."Global Warming" (oleh Peggy J. Parks)
11."Greening of Global Warming" (oleh Robert O. Mendelsohn)

atau film dokumenter dari saluran TV BBC: "The Great Global Warming
Swindle", paling tidak terlihat jauh lebih banyak perasaan optimisme dengan
berbagai alternatif solusi, yang beberapa diantaranya sudah dipraktekkan dan
diwujudkan berupa terobosan teknologi, tidak lagi wacana akademis.

Yg jelas GW maupun Y2K 'kan sebenarnya sesuatu yang harus terjadi secara
natural, alias keharusan sejarah, dengan atau tanpa campur tangan manusia.
Manusia jelas bisa memainkan peran sebagai subyek dan sekaligus obyek. Tapi
dari konferensi perubahan iklim yg selama 2 minggu ini di Bali, gaung nya
kurang menyentuh ke akar permasalahan sebenarnya.

Bagi yg berminat memiliki buku/film di atas boleh lewat japri, kebetulan
saya mengoleksi versi dijitalnya, bisa saya share.

Hal kecil lainnya yang mungkin bisa dilakukan adalah kita harus membiasakan
menghemat bandwidth internet dengan membuang bagian email yang tidak perlu
pada saat me-reply... :-)

Selamat berakhir pekan,

YKA


==
On Dec 14, 2007 2:07 AM, Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Ada baiknya kita sedikit menyempatkan waktu menengok
ke luar rumah tangga kita ttg konfrensi perubahan
iklim yg selama 2 minggu ini di Bali - BICC - The
Westin Resort - Nusa Dua - Bali yg tempatnya dulu
pernah dipake acara JCB 2007...Saudara kita
Firdaus Cahyadi yg aktif di lingkungan hidup
mempostingkan di link berikut yg bisa kita simak :

http://csoforum.net/Artikel/Disesalkan-Dukungan-AS-Pada-Proyek-Utang-Bank-Dunia.html
http://csoforum.net/Artikel/DPD-RI-Kritik-Sikap-SBY-dan-Delegasi-UNFCCC.html
http://csoforum.net/Artikel/Bank-Dunia-dan-AS-Menuai-Kritik-Terbanyak-dari-Masyarakat-Sipil-Dunia.html

=cut===


Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-14 Thread Rovicky Dwi Putrohari
Sebagai seorang geologist, aku ini masih sulit menerima bahwa fenomena
global warming ini dapat "dicegah". Saya kok yakin bahwa global
warming ini lebih bersifat natural ketimbang "man made". Walaupun
begitu bukan berarti bahwa emisi karbon itu tidak berbahaya loo. Emisi
karbon hanyalah bersifat polutan, artinya emisi karbon dari cerobong,
maupun dari knalpot dan sebagainya, itu jelas "menganggu" dan
mempengaruhi kenyamanan. Dalam skala kecil misalnya kalau kita berada
pada satu kota yang pengap dengan asap kenalpot, maka kita akan
merasakan udara semakin terasa panas. Tetapi panas ini disebabkan oleh
sifat-sifat asap yang menghambat penghantaran panas.

Yang saya takutkan adalah kalau kita menganggap bahwa kalau emsisi
dikurangi sampai nol maka diharapkan pasti pemanasan global dapat
disetop. Ini yang aku khawatirkan. Karena kalau ini yang ada didalam
benak manusia, maka secara naluriah mereka akan mati-matian memerangi
pengurangan emsisi gas buang karena dianggap sebagai "musuh utama"
atau "penyebab utama" dari fenomena global warming. Sehingga usaha
serta olah otak, dan target dalam menghadapi global warming hanya ke
arah sini saja.

Lah seandainya global warming itu merupakan kejadian alam biasa (hanya
sebuah siklus panjang), Maka kita (manusia) harus mempersiapkan segala
sesuatu demi menghadapi pemanasan global ini. Ini persiapannya mirip
kalau mau menghadapi musim tahunan saja. tetapi kali ini kita
menghadapi perubahan iklim yang siklusnya mungkin ribuan tahun, bukan
siklus tahunan saja.

Nah yang lebih parah lagi kalau hal yang menurutku belum pasti akibat
manusia ini dibisniskan, dengan salah satunya jual beli carbon emsisi.
Pinjaman utang Bank Dunia atau IMF utk mengatasi penggundulan hutan
dll. Semua ini hanyalah jebakan dari negara adidaya dan super power,
serta negara maju yang selama ini memakai carbon seenaknya.

So ... kalau ada pemikiran STOP GLOBAL WARMING ... aku kok malah
gedeg-gedeg sendiri. Jangan-jangan kita ini masuk ke syndroma
Columbus, dimana ada yang takut kecemplung pinggiran laut karena
dikira laut itu seperti meja !

Salam

RDP

On Dec 14, 2007 9:44 PM, Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya setuju dengan artikel dari csforum.net di bawah, juga contoh-contoh
> kecil yang bisa kita lakukan dalam keseharian.
> Saya kutipkan potongan dari artikel tadi:
>
> ==awal kutipan==
>
> "...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan negara-negara* maju
> dalam mengkonsumsi barang dan jasa. "Para delegasi harus menuntut negara
> maju untuk mengurangi emisinya secara significant," ujarnya."
>
> "Krisis akibat perubahan iklim yang melanda negara-negara di dunia, lanjut
> Torry, telah dijadikan pembenaran bagi munculnya proyek-proyek utang baru.
> "Ini jelas *bukan untuk menyelamatkan bumi*," tegasnya."
>
> "Skenarionya ya lewat perdagangan karbon, perundingan bilateral dan
> mekanisme pembiayaan yang didasarkan oleh *utang dengan* *mengatasnamakan
> isu perubahan iklim*," jelasnya."
>
> ==akhir kutipan==
>
> Memang isu Global Warming (GW) ini lebih kental nuansa bisnis/ekonomi dan
> politis pemaksaan negara-2 maju terhadap negara-2 berkembang, dengan dalih
> menyelamatkan bumi. Dan sangat laku untuk dijadikan komoditi dalam kampanye,
> dlsb.
>
> Jadi teringat kasus Y2K, yaitu menjelang pergantian angka ke tahun 2000.
> Banyak sekali analisa yg sangat kelihatan menakut-nakuti akan terjadi
> sesuatu yg bisa mencelakakan manusia akibat kegagalan sistem mengenali angka
> 00 sebagai singkatan dari angka tahun 2000. Padahal kalau dicermati semua
> itu lebih ke arah bisnis dan politik dagang. Dan kenyataannya tak ada
> sedikitpun kejadian yg dikhawatirkan, padahal dampak psikologis dan beban
> ekonomi yg harus ditanggung sebagai ongkos yg terasa amat mahal dan tidak
> sebanding.
>
> Memang GW ini faktanya ada dan tengah terjadi, namun telah banyak juga usaha
> yg dilakukan para ahli untuk mengantisipasinya dengan didukung perkembangan
> teknologi sehingga hasilnya lebih bernada positif dan optimis (tanpa harus
> menakuti-nakuti dan dimuati politik bisnis dan pemaksaan).
>
> Dari buku-buku seperti:
> 1. "An End to Global Warming" (oleh L.O. Williams),
> 2. "Can we defuse The Global Warming Time Bomb?" (oleh James E. Hansen /
> Columbia University Earth Institute)
> 3. "Biotic Response to Global Change: The Last 145 Million Years" (oleh
> Stephen J. Culver)
> 4. "Global Warming, a Very Short Introduction" (oleh Mark Maslin)
> 5. "Global Warming and Social Innovation: The Challenge of a Climate Neutral
> Society" (oleh Marcel Kok dkk.)
> 6. "Advances in Earth Science: From Earthquakes to Global Warming (Royal
> Society Series on Advances in Science)" (oleh P.R. Sammonds & J.M.T.
> Thompson)
> 7. "World in Transition, Strategies for Managing Global Environmental Risks"
> (oleh German Advisory, Council on Global Change)
> 8. "The Collapse of the Kyoto Protocol and the Struggle to Slow Global
> Warming" (oleh David G. Victor)
> 9. "Global 

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-14 Thread Paulus Tangke Allo
saya masih tidak jelas soal memisahkan sampah ini.

setelah sampah organik dan non-organik dipisahkan di rumah,
ketika sampah mencapai TPA, apakah ada perlakuan yang berbeda antara
sampah organik dgn sampah non-organik ini?


--paulus


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-14 Thread Wayan Ismara Heru Young
Saya setuju dengan Ibu Yunita..
Di banyak negara "maju", di kasir2nya biasanya akan ditanyakan "papar or 
plastic?"
yang maksudnya kita disuruh milih belanjaannya mau dimasukan ke kantong plastik 
atau kantong kertas.
dalam salah satu film holiwud (saya lupa judulnya), adegan ini secara sarkasme 
diplesetkan menjadi 
"do you want to kill a tree or choke a sea turtle?" 
saja kenal beberapa orang yang setiap mau belanja selalu membawa kantong2 dari 
kain.
tampaknya memang benar; semua bisa dimulai dengan kecil dari diri kita 
masing-masing..

dibawah ini saya paste email mengenai ajakan untuk mengisi petisi online untuk 
"memaksa" US, Japan, & Canada
untuk menyetujui pengurangan emisi karbon.
barangkali ada yang tertarik mengisi.

Salam weekend,
-WHY-







Subject : help stop climate-wrecking in Bali  
 
Hi,

I just signed an emergency petition trying to save the crucial climate
change talks in Bali, Indonesia right now by telling the US, Canada and
Japan to stop blocking an agreement. You can sign it here:

http://www.avaaz.org/en/bali_emergency/98.php?cl_tf_sign=1

Almost all countries have agreed to cut rich country carbon emissions by
2020--which scientists say is crucial to stop catastrophic global warming,
and will also help bring China and the developing world onboard. But with
just 24 hours left in the conference, the US and its close allies Canada
and Japan have rejected any mention of such cuts.

We can't let three governments hold the world hostage and block agreement
on this desperate issue.

There's still 24 hours left to turn this around - click below to sign the
petition - it will be delivered direct to summit delegates, through stunts
and in media advertisements, so our voices will actually be heard. But we
need a lot of us, fast, to join in if we're going to make a difference.
Just click on the link to add your name:

http://www.avaaz.org/en/bali_emergency/98.php?cl_tf_sign=1

Thanks!

You are receiving this email because someone sent it to you via the
"tell-a-friend" tool at Avaaz.org. Avaaz retains no information about
individuals contacted through this tool. Avaaz will not send you further
messages without your consent--although your friends could, of course, send
you another message.









- Original Message 
From: Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 14, 2007 7:07:35 PM
Subject: [iagi-net-l] Stop global warming !

Rekannsss IAGI - HAGI - IATMI dll

Ada baiknya kita sedikit menyempatkan waktu menengok
ke luar rumah tangga kita ttg konfrensi perubahan
iklim yg selama 2 minggu ini di Bali - BICC - The
Westin Resort - Nusa Dua - Bali yg tempatnya dulu
pernah dipake acara JCB 2007...Saudara kita
Firdaus Cahyadi yg aktif di lingkungan hidup
mempostingkan di link berikut yg bisa kita simak :


http://csoforum.net/Artikel/Disesalkan-Dukungan-AS-Pada-Proyek-Utang-Bank-Dunia.html



http://csoforum.net/Artikel/DPD-RI-Kritik-Sikap-SBY-dan-Delegasi-UNFCCC.html



http://csoforum.net/Artikel/Bank-Dunia-dan-AS-Menuai-Kritik-Terbanyak-dari-Masyarakat-Sipil-Dunia.html



Dalam sekala kecil patut kita contoh Ibu kita yg
bergelut di dunia pertambangan yaitu : Ibu Yunita
Sidauruk (permisi mohon izin ibu Yunita , saya
sebarluaskan kesan warning ibu stlh nonton oprah show
ke mailing list iagi-hagi) agar paling tidak kita bisa
saling mengingatkan ttg keadaan bumi kita yg semakin
panas ini..Kita harus tanamkan kesadaran ttg
lingkungan ini sejak dini..semoga ada manfaatnya
bagi kita semua.dialog saya dgn ibu Yunita saya
copy pastekan di bawah ini.


Subject: [jcb2007] Re: Stop global warming ! 
Date: Fri, 14 Dec 2007 10:22:46 +0700 
From: "Yunita Sidauruk" <[EMAIL PROTECTED]>  
To: [EMAIL PROTECTED] 


Memulai itu memang susah Pak Agus, tetapi kalau tidak
dimulai-mulai
kapan dong kita akan action ? Of course kita harus
memulainya dari
diri kita sendiri !

Sepeti Pak Agus bilang, dirumah juga saya memisahkan
sampah organic dan
non organic. Memang susah banget, apalagi para asisten
dirumah tau
sendiri kan pendidikannya terbatas jadi mesti
diingetin terus menerus. 
O ya mengenai kantong plastic, kalo saya belanja
bulanan saya tidak mau
belanjaan saya dimasukin kantong plastic tapi di susun
di kardus/kotak.
Sebelum sang kasir menghitung belanjaan biasanya saya
udah ingatkan
kalau saya tidak mau pakai kantong plastic tapi pake
kardus/kotak, no
matter itu dus bekas atau baru. ( tapi saya keberatan
kalo ada tambahan
chargenya he...he...he..). Biasanya sih pihak
Carrefour
(kasir/security)
dengan senang hati menyediakan kardus yang saya minta
sambil
nanya-nanya
kok gak mau pake kantong plastic. Nahmulailah saya
"kampanye"
dengan
mengatakan bahwa kalo plastik itu susah hancur, bahwa
satu kantong
plastic itu baru hancur setelah 100 tahun, bahwa kita
harus mulai
mengurangi pemakaian segala sesuau yang

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-15 Thread kartiko samodro
kalau sampah organik kan bisa jadi pupuk, kalau sampah non organik (seperti
botol plastik yang memiliki tanda recycle) bisa diolah untuk menghasilkan
produk plastik yang lain.
bisa digoogle " pengolahan limbah plastik"

On Dec 14, 2007 5:03 PM, Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> saya masih tidak jelas soal memisahkan sampah ini.
>
> setelah sampah organik dan non-organik dipisahkan di rumah,
> ketika sampah mencapai TPA, apakah ada perlakuan yang berbeda antara
> sampah organik dgn sampah non-organik ini?
>
>
> --paulus
>
>
> 
> JOINT CONVENTION BALI 2007
> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
> Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of
> use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>


Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-15 Thread Franciscus B Sinartio
Paul, 
pertanyaan yang cukup menarik.
mestinya tetap terpisah dan bahkan TPA nya berbeda.
Akan tetapi, saya pernah mencoba mengamati cleaning service di suatu perusahaan 
minyak di daerah Sudirman (akhir 90 an), pada saat sore hari dia mengumpulkan 
sampah dari ketiga tempat sampah kedalam satu tempat sampah dan kemudian 
membuangnya ke satu tempat sampah di basement.
Waktu saya tanyakan kenapa tidak dibuang secara terpisah, dia malahan bingung.  
katanya sampah sama saja dan tugas dia akan lebih mudah kalau dibuang 
sekaligus.  Waktu saya tanya kenapa ada tiga tempat sampah berjejer disana. dia 
jadi bingung.
Dan setelah saya terangkan dia bilang mau tanya sama supervisor dia.  setelah 
beberapa minggu kemudian, saya kebetulan ingat lagi dan tanya dia lagi dan dia 
mengatakan bahwa supervisornya dia bingung juga.

Pengamatan yang sama pernah saya lakukan di kantor Petronas, dan cleaning 
servicenya hanya mengumpulkan satu jenis sampah  dalam satu  trip. Jadi setiap 
hari dia bikin 3 trip.

Kalau di kantor Paul sekarang bagaimana?

BTW, sampah plastik bisa dijual, demikian juga sampah kaleng. mungkin kalau 
cleaning service  tahu bahwa  mereka bisa menghasilkan duit dari recycling ini 
mungkin akan berbeda sikap mereka.  Tetapi tentu saja yang paling penting 
adalah perusahaan tempat mereka bekerja memberitahukan kenapa  ada recycling.

fbs


- Original Message 
From: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, December 15, 2007 12:03:35 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Stop global warming !


saya masih tidak jelas soal memisahkan sampah ini.

setelah sampah organik dan non-organik dipisahkan di rumah,
ketika sampah mencapai TPA, apakah ada perlakuan yang berbeda antara
sampah organik dgn sampah non-organik ini?


--paulus


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
 Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
 event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
 loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use
 of any information posted on IAGI mailing list.
-






JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-15 Thread Ismail Zaini
Mungkin istilahe tdk mencegah tapi memitigasi , katakan lah global warning 
itu fenomena alam spt Gempa  ( apa ada yang bisa mencegah gempa , kenapa kok 
repot repot ada riset Gempa segala , toh juga sdh tahu Gempa tdk bisa 
dicegah )makanya dimitigasi ( bukan dihilangkan  ) akibat negatifnya, nah 
untuk memitigasi ini kan dilakukan mekanisme mekanisme , kalau digempa ya 
riset kegempaan itu , lha kalau di global warning tadi ada 3 mekanisme salah 
satunya mekanisme pembangunan bersih ( CDM) tsb.
yang aku tidak mudeng itu bagaimana caranya CDM ini di sektor kehutanan ( 
secara sederhananya bagaimana caranya  menghitung pengurangan CO 2 ini 
disektor kehutanan) kalau di energi kan relatif rodo simpel , kalau untuk 
membangkitkan listrik satu KWh  dari bakar batubara atau minyak akan 
menghasilkan emisi CO2 sekian Kg , dan  kalau sama sama membangkitkan 
listrik satu KWh dari renewable energi  ternyata hanya menghasilkan nol koma 
sekian Kg misalnya ( CO2 yang dihasilkan jauh lebih kecil ). Sebagai contoh 
dari hasil studi ( dokumen PDD CDM nya Chevron / Amoseas ) di Geothermalnya 
Darajat menghasilkan C02 : 0,033 ton / MWh dibandingkan dg Batubara 0,895 
ton CO2/MWh dan BBM 0,603 ton CO2/MWh.
Saat ini gencar sekali perusahaan perusahaan terutama dari Eropa dan Jepang 
cari pasar CDM disini untuk Investasi di Proyek proyek renewable energy ( 
goethermal , solar, biomas/sampah, hidro ), yang saya tidak tahu ini suatu 
Kesempatan Bisnis atau ada agenda agenda tertentu atau apa.
Tapi yang jelas sudah banyak ditanda tangani kerjasama semacam ini baik dg 
sesama partner bisnis maupun dg intansi intansi ( Pemda , dll )


ISM


Subject: Re: [iagi-net-l] Stop global warming !



Sebagai seorang geologist, aku ini masih sulit menerima bahwa fenomena
global warming ini dapat "dicegah". Saya kok yakin bahwa global
warming ini lebih bersifat natural ketimbang "man made". Walaupun
begitu bukan berarti bahwa emisi karbon itu tidak berbahaya loo. Emisi
karbon hanyalah bersifat polutan, artinya emisi karbon dari cerobong,
maupun dari knalpot dan sebagainya, itu jelas "menganggu" dan
mempengaruhi kenyamanan. Dalam skala kecil misalnya kalau kita berada
pada satu kota yang pengap dengan asap kenalpot, maka kita akan
merasakan udara semakin terasa panas. Tetapi panas ini disebabkan oleh
sifat-sifat asap yang menghambat penghantaran panas.

Yang saya takutkan adalah kalau kita menganggap bahwa kalau emsisi
dikurangi sampai nol maka diharapkan pasti pemanasan global dapat
disetop. Ini yang aku khawatirkan. Karena kalau ini yang ada didalam
benak manusia, maka secara naluriah mereka akan mati-matian memerangi
pengurangan emsisi gas buang karena dianggap sebagai "musuh utama"
atau "penyebab utama" dari fenomena global warming. Sehingga usaha
serta olah otak, dan target dalam menghadapi global warming hanya ke
arah sini saja.

Lah seandainya global warming itu merupakan kejadian alam biasa (hanya
sebuah siklus panjang), Maka kita (manusia) harus mempersiapkan segala
sesuatu demi menghadapi pemanasan global ini. Ini persiapannya mirip
kalau mau menghadapi musim tahunan saja. tetapi kali ini kita
menghadapi perubahan iklim yang siklusnya mungkin ribuan tahun, bukan
siklus tahunan saja.

Nah yang lebih parah lagi kalau hal yang menurutku belum pasti akibat
manusia ini dibisniskan, dengan salah satunya jual beli carbon emsisi.
Pinjaman utang Bank Dunia atau IMF utk mengatasi penggundulan hutan
dll. Semua ini hanyalah jebakan dari negara adidaya dan super power,
serta negara maju yang selama ini memakai carbon seenaknya.

So ... kalau ada pemikiran STOP GLOBAL WARMING ... aku kok malah
gedeg-gedeg sendiri. Jangan-jangan kita ini masuk ke syndroma
Columbus, dimana ada yang takut kecemplung pinggiran laut karena
dikira laut itu seperti meja !

Salam

RDP

On Dec 14, 2007 9:44 PM, Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Saya setuju dengan artikel dari csforum.net di bawah, juga contoh-contoh
kecil yang bisa kita lakukan dalam keseharian.
Saya kutipkan potongan dari artikel tadi:

==awal kutipan==

"...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan negara-negara* maju
dalam mengkonsumsi barang dan jasa. "Para delegasi harus menuntut negara
maju untuk mengurangi emisinya secara significant," ujarnya."

"Krisis akibat perubahan iklim yang melanda negara-negara di dunia, 
lanjut
Torry, telah dijadikan pembenaran bagi munculnya proyek-proyek utang 
baru.

"Ini jelas *bukan untuk menyelamatkan bumi*," tegasnya."

"Skenarionya ya lewat perdagangan karbon, perundingan bilateral dan
mekanisme pembiayaan yang didasarkan oleh *utang dengan* *mengatasnamakan
isu perubahan iklim*," jelasnya."

==akhir kutipan==

Memang isu Global Warming (GW) ini lebih kental nuansa bisnis/ekonomi dan
politis pemaksaan negara-2 maju terhadap negara-2 berkembang, dengan 
dalih
menyelamatkan bumi. Dan sa

RE: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Thread Awang Harun Satyana
Di beberapa kota besar di Indonesia di beberapa tempat ada pembuangan sampah 
organik dan non-organik, di beberapa perumahan pun ada. Apakah masyarakat 
memisahkan sampah organik dan non-organiknya sejak dari rumah lalu membuangnya 
secara terpisah ke masing2 tempat ? Apakah tukang sampah yang mengambil sampah 
dari rumah juga mengambilnya dan membuangnya secara terpisah ? Container sampah 
yang suka diangkut truk2 sampah belum tentu dipisahkan antara yang organik dan 
non-organik. Secara ringkas, boleh dikatakan bahwa ada usaha2 untuk memisahkan 
sampah organik dan non-organik, tetapi belum terjadi secara serempak dari 
pangkal (sampah di rumah) sampai ke ujung (TPA). Barangkali, berbeda dengan 
pengelolaan sampah di LN yang konsisten dipisahkan antara sampah organik dan 
non-organik dari pangkal ke ujungnya; paling tidak begitulah yang pernah saya 
lihat saat pernah tinggal di Houston beberapa bulan 15 tahun yang lalu.

Tetapi, keunikan di Indonesia adalah bahwa pemisahan sampah organik dan 
non-organik dilakukan oleh sekian banyak pemungut sampah yang suka mengambil 
plastik atau karton dan lain2 barang non-organik yang ada di tempat sampah di 
depan rumah sampai TPA; dan ada juga wiraswasta2 yang membuka usaha 
mengumpulkan sampah2 non-organik untuk menjualnya untuk didaur ulang. Seberapa 
besar peranan mereka ke kebersihan lingkungan tanpa sampah non-organik ? Tidak 
bisa disepelekan.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, December 15, 2007 7:42 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

Paul,
pertanyaan yang cukup menarik.
mestinya tetap terpisah dan bahkan TPA nya berbeda.
Akan tetapi, saya pernah mencoba mengamati cleaning service di suatu perusahaan 
minyak di daerah Sudirman (akhir 90 an), pada saat sore hari dia mengumpulkan 
sampah dari ketiga tempat sampah kedalam satu tempat sampah dan kemudian 
membuangnya ke satu tempat sampah di basement.
Waktu saya tanyakan kenapa tidak dibuang secara terpisah, dia malahan bingung.  
katanya sampah sama saja dan tugas dia akan lebih mudah kalau dibuang 
sekaligus.  Waktu saya tanya kenapa ada tiga tempat sampah berjejer disana. dia 
jadi bingung.
Dan setelah saya terangkan dia bilang mau tanya sama supervisor dia.  setelah 
beberapa minggu kemudian, saya kebetulan ingat lagi dan tanya dia lagi dan dia 
mengatakan bahwa supervisornya dia bingung juga.

Pengamatan yang sama pernah saya lakukan di kantor Petronas, dan cleaning 
servicenya hanya mengumpulkan satu jenis sampah  dalam satu  trip. Jadi setiap 
hari dia bikin 3 trip.

Kalau di kantor Paul sekarang bagaimana?

BTW, sampah plastik bisa dijual, demikian juga sampah kaleng. mungkin kalau 
cleaning service  tahu bahwa  mereka bisa menghasilkan duit dari recycling ini 
mungkin akan berbeda sikap mereka.  Tetapi tentu saja yang paling penting 
adalah perusahaan tempat mereka bekerja memberitahukan kenapa  ada recycling.

fbs


- Original Message 
From: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, December 15, 2007 12:03:35 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Stop global warming !


saya masih tidak jelas soal memisahkan sampah ini.

setelah sampah organik dan non-organik dipisahkan di rumah,
ketika sampah mencapai TPA, apakah ada perlakuan yang berbeda antara
sampah organik dgn sampah non-organik ini?


--paulus


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
 Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
 event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
 loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use
 of any information posted on IAGI mailing list.
-






JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Thread Deni Rahayu
ass...
sangat setuju sekali dengan pendapat Pak de ini, saya
pikir ini hanya siklus alam geology biasa yang
terjadi, ini siklus global kita tidak bisa
menghentikannya. dan keliatannya ini hanya jebakan
dari negara2 maju untuk mematikan bahkan untuk
mengkondisikan negara2 berkembang agar tergantung
dengan negara maju dan Indonesia mungkin sudah
terjebak didalamnya--->tuan rumah pertemuan Bali
(Perubahan Iklim)...dan saya pikir kita harus membuat
second opinion mengenai pemanasan global(yang berbeda
dr pendapat umum) khususnya ditinjau dari sudut
keilmuan geology dan sudut pandang negara
berkembang... 

salam,
dNr

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Sebagai seorang geologist, aku ini masih sulit
> menerima bahwa fenomena
> global warming ini dapat "dicegah". Saya kok yakin
> bahwa global
> warming ini lebih bersifat natural ketimbang "man
> made". Walaupun
> begitu bukan berarti bahwa emisi karbon itu tidak
> berbahaya loo. Emisi
> karbon hanyalah bersifat polutan, artinya emisi
> karbon dari cerobong,
> maupun dari knalpot dan sebagainya, itu jelas
> "menganggu" dan
> mempengaruhi kenyamanan. Dalam skala kecil misalnya
> kalau kita berada
> pada satu kota yang pengap dengan asap kenalpot,
> maka kita akan
> merasakan udara semakin terasa panas. Tetapi panas
> ini disebabkan oleh
> sifat-sifat asap yang menghambat penghantaran panas.
> 
> Yang saya takutkan adalah kalau kita menganggap
> bahwa kalau emsisi
> dikurangi sampai nol maka diharapkan pasti pemanasan
> global dapat
> disetop. Ini yang aku khawatirkan. Karena kalau ini
> yang ada didalam
> benak manusia, maka secara naluriah mereka akan
> mati-matian memerangi
> pengurangan emsisi gas buang karena dianggap sebagai
> "musuh utama"
> atau "penyebab utama" dari fenomena global warming.
> Sehingga usaha
> serta olah otak, dan target dalam menghadapi global
> warming hanya ke
> arah sini saja.
> 
> Lah seandainya global warming itu merupakan kejadian
> alam biasa (hanya
> sebuah siklus panjang), Maka kita (manusia) harus
> mempersiapkan segala
> sesuatu demi menghadapi pemanasan global ini. Ini
> persiapannya mirip
> kalau mau menghadapi musim tahunan saja. tetapi kali
> ini kita
> menghadapi perubahan iklim yang siklusnya mungkin
> ribuan tahun, bukan
> siklus tahunan saja.
> 
> Nah yang lebih parah lagi kalau hal yang menurutku
> belum pasti akibat
> manusia ini dibisniskan, dengan salah satunya jual
> beli carbon emsisi.
> Pinjaman utang Bank Dunia atau IMF utk mengatasi
> penggundulan hutan
> dll. Semua ini hanyalah jebakan dari negara adidaya
> dan super power,
> serta negara maju yang selama ini memakai carbon
> seenaknya.
> 
> So ... kalau ada pemikiran STOP GLOBAL WARMING ...
> aku kok malah
> gedeg-gedeg sendiri. Jangan-jangan kita ini masuk ke
> syndroma
> Columbus, dimana ada yang takut kecemplung pinggiran
> laut karena
> dikira laut itu seperti meja !
> 
> Salam
> 
> RDP
> 
> On Dec 14, 2007 9:44 PM, Yosef Khairil Amin
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Saya setuju dengan artikel dari csforum.net di
> bawah, juga contoh-contoh
> > kecil yang bisa kita lakukan dalam keseharian.
> > Saya kutipkan potongan dari artikel tadi:
> >
> > ==awal kutipan==
> >
> > "...akar masalah yang sebenarnya yaitu*
> keserakahan negara-negara* maju
> > dalam mengkonsumsi barang dan jasa. "Para delegasi
> harus menuntut negara
> > maju untuk mengurangi emisinya secara
> significant," ujarnya."
> >
> > "Krisis akibat perubahan iklim yang melanda
> negara-negara di dunia, lanjut
> > Torry, telah dijadikan pembenaran bagi munculnya
> proyek-proyek utang baru.
> > "Ini jelas *bukan untuk menyelamatkan bumi*,"
> tegasnya."
> >
> > "Skenarionya ya lewat perdagangan karbon,
> perundingan bilateral dan
> > mekanisme pembiayaan yang didasarkan oleh *utang
> dengan* *mengatasnamakan
> > isu perubahan iklim*," jelasnya."
> >
> > ==akhir kutipan==
> >
> > Memang isu Global Warming (GW) ini lebih kental
> nuansa bisnis/ekonomi dan
> > politis pemaksaan negara-2 maju terhadap negara-2
> berkembang, dengan dalih
> > menyelamatkan bumi. Dan sangat laku untuk
> dijadikan komoditi dalam kampanye,
> > dlsb.
> >
> > Jadi teringat kasus Y2K, yaitu menjelang
> pergantian angka ke tahun 2000.
> > Banyak sekali analisa yg sangat kelihatan
> menakut-nakuti akan terjadi
> > sesuatu yg bisa mencelakakan manusia akibat
> kegagalan sistem mengenali angka
> > 00 sebagai singkatan dari angka tahun 2000.
> Padahal kalau dicermati semua
> > itu lebih ke arah bisnis dan politik dagang. Dan
> kenyataannya tak ada
> > sedikitpun kejadian yg dikhawatirkan, padahal
> dampak psikologis dan beban
> > ekonomi yg harus ditanggung sebagai ongkos yg
> terasa amat mahal dan tidak
> > sebanding.
> >
> > Memang GW ini faktanya ada dan tengah terjadi,
> namun telah banyak juga usaha
> > yg dilakukan para ahli untuk mengantisipasinya
> dengan didukung perkembangan
> > teknologi sehingga hasilnya lebih bernada positif
> dan optimis (tanpa harus
> 

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Thread Awang Satyana
Perubahan iklim telah terjadi sepanjang sejarah Bumi. Catatan2 geologi yang 
tersimpan dalam fosil dan batuan menunjukkan bahwa pada masa lalu Bumi pernah 
lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse) daripada sekarang. Hal 
tersebut disebabkan peristiwa2 katastrofik atau siklus2 alam.
   
  Saat ini, temperatur global rata-rata sedang meningkat, tetapi peningkatan 
ini tak tersebar secara merata ke seluruh permukaan Bumi, beberapa wilayah 
malahan menjadi lebih dingin. Beberapa faktor berkontribusi terhadap 
penghangatan saat ini. Sebagian besar ahli iklim sepakat bahwa sebagian 
fenomena ini disebabkan enhanced greenhouse effect, yang disebabkan lepasnya 
gas-gas tertentu ketika bahan bakar fosil –batubara, minyak, dan gas alam – 
dibakar.
   
  Saya percaya bahwa global warming saat ini disebabkan baik oleh alam 
(natural) maupun manusia (man made).
   
  Fluktuasi dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya 
dicerminkan oleh perubahan-perubahan iklim di Bumi yang bersifat siklik. 
Milutin Milankovich, ahli matematika dan iklim berkebangsaan Serbia (1879-1958) 
menemukan kaitan tersebut.  Ketika fluktuasi2 ini terjadi bersamaan, temperatur 
Bumi turun cukup signifikan sampai mampu mendatangkan zaman es. Jalur orbit 
Bumi bervariasi dari mulai hampir berbentuk lingkaran sampai sedikit elips 
dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi dalam jarak 
Bumi-Matahari. Poros Bumi pun bervariasi kemiringannya dalam siklus sekitar 
42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan Bumi yang terpapar kepada 
Matahari. Lalu, poros rotasi Bumi pun bergoyang dalam siklus 25.800 tahun, 
menyebabkan tibanya tanggal-tanggal solstices dan equinoxes bergerak terus. 
Periode2 variasi orbit dan gerak poros Bumi itu telah mempengaruhi perubahan 
iklim sepanjang zaman. Ini adalah penyebab alam perubahan iklim.
   
  Penyebab alam lain adalah sebagai kompensasi setelah Bumi berada dalam Little 
Ice Age pada abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Osilasi alam juga 
penyebab yang lain, North Atlantic Oscillation (NAO) misalnya, yaitu perubahan 
iklim karena variasi siklik dalam distribusi tekanan udara  selama periode 
tertentu. NAO disebabkan perbedaan tekanan antara wilayah Azores yang tinggi 
dan Iceland yang rendah, para ahli iklim menyebutnya index NAO positif ketika 
tekanan di Azores jauh lebih tinggi daripada di Iceland.  Kondisi ini akan 
menyebakan gerak massa udara yang cepat (jet stream) mengalir dengan kuat di 
atas Atlantik, menyebabkan musim dingin yang basah di Eropa dan musim dingin 
yang kering dan lebih hangat di Mediterania. NAO juga membawa aliran air hangat 
ke Arctic Basin, meleburkan es di beberapa tempat. NAO tak dapat diprediksikan, 
tetapi selalu terjadi setiap beberapa tahun. Osilasi alam lain penyebab 
perubahan iklim adalah El Nino yaitu pembalikan aliran normal
 Arus Ekuator Selatan di Pasifik yang menyebabkan perubahan drastis cuaca di 
sekitarnya dalam periode waktu dua-tujuh tahun. Tahun paling panas akhir2 ini, 
yaitu yang terjadi pada 1998, adalah akibat peristiwa El Nino yang kuat.  
   
  Perubahan dalam solar output juga dapat mempengaruhi perubahan iklim. 
Sepanjang sejarah, periode aktivitas noda Matahari minimum biasanya terjadi 
bersamaan dengan periode dingin di Bumi. Periode paling dingin Little Ice Age 
abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19  terjadi bersamaan dengan periode low 
sunspot activity yang terkenal dengan istilah Maunder Minimum. Sebaliknya, 
ketika solar output meningkat, seperti pada tahun 1990-an, solar wind, semburan 
jet partikel2 Matahari meningkat. Solar wind ini akan membelokkan radiasi 
kosmik yang partikel2-nya bereaksi dengan molekul2 atmosfer memicu pembentukan 
awan. Meningkatnya solar output karena itu, akan mengurangi banyaknya awan. 
Dalam kondisi seperti ini sedikit saja sinar Matahari yang akan dipantulkan 
puncak-puncak awan kembali ke luar angkasa, kebanyakan mereka akan sampai ke 
permukaan Bumi dan memanaskan temperatur udara. Pemanasan pada tahun 1990-an 
menurut beberapa ilmuwan terjadi dengan cara tersebut.
   
  Pemanasan global juga jelas dipercepat datangnya oleh aktivitas manusia. 
Sejak awal 1800-an, tingkat CO2 di atmosfer telah meningkat hampir setengah 
asalnya, ini terutama disebabkan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil. 
Peningkatan CO2 di atmosfer akan meningkatkan efek rumah kaca (greenhouse), 
membuat Bumi lebih cepat menghangat. Belakangan ini para ilmuwan cenderung 
lebih percaya bahwa global warming adalah man-made phenomenon daripada sebagai 
akibat natural climate change. Mungkin ini benar, terutama untuk peningkatan 
emisi karbon secara tajam yang terjadi sejak 1950-an. Bukan hanya karbon yang 
berupa gas2 rumah kaca, tetapi juga metana dan CFC.
   
  Meskipun pemicunya mungkin dominan man-made untuk kasus percepatan pemanasan 
global belakangan ini, efek globalnya sebenarnya sukar diprediksi sebab banyak 
sekali variabel yang terlibat. Juga, sistem dinamika Bumi, seperti variabi

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Thread Fajar Lubis
Sepakat dengan Mas Vick, pemanasan global memang terjadi secara alami...
   
  Data inti bor Es di Antartika, data temperatur permukaan dan data rekaman 
temperatur bawah permukaan juga mendukung fenomena ini. 
   
  Hanya kalau mengacu pada data rekaman temperatur bawah permukaan global, 
kenaikan ini hanya berkisar 0.7 celcius/100 tahun. Sedangkan data-data di kota 
besar dunia menunjukkan kenaikan yang lebih besar dari 1 celcius/100 tahun.
   
  Inilah yang disebut fenomena pemanasan akibat aktifitas manusia (heat island 
effect) dan hal ini yang dikampanyekan di Bali kemarin, untuk terus dikurangi 
besaran pertambahannya.
   
  Dampaknya? cukup banyak yang telah ditulis di berbagai media. Apakah 
penyakit-penyakit baru di daerah tropis seperti flu burung dan chikungya juga 
termasuk dalam fenomena ini? Ini mungkin para ahli bakteriologi dan virulogi 
yang bisa menjawab.
   
  Yang perlu kita cermati adalah dampaknya terhadap bawah permukaan :
  1. Menghangatnya suhu tanah akan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan 
bakteriologis di tanah dan airtanah yang pada akhirnya akan merubah  kualitas 
tanah, airtanah dan ekosistem?
   
  2. Dampak pemanasan permukaan akan merubah pola aliran airtanah lokal dan 
regional?
   
  3.  (mohon ditambahkan jika ada yang kurang)
   
   
  Dari sejarah geologi kita tahu bahwa bumi ini dinamis dan akan selalu 
berubah. Mengutip kalimat pak Kusuma waktu kuliah dulu: `beradaptasi atau 
musnah`.
   
   
  Salam,
  Fajar (1441)



   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Thread oki musakti
Kalau mau ikut menikmati penyebab (manusia atau alam) GW (Global warming, 
bukannya George Walker) dalam bentuk fiksi, silahkan baca novel terbarunya 
Michael Crichton  dengan judul State of Fear. 
   
  Kita semua tahu Michael Crichton adalah novelis pengarang banyak best seller 
antara lain Jurassic Park, Lost Word sampai Disclosure yang difilemkan dengan 
agak glek glek nyem-nyem..
   
  Cheers
  Oki

Fajar Lubis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Sepakat dengan Mas Vick, pemanasan global memang terjadi secara alami...

Data inti bor Es di Antartika, data temperatur permukaan dan data rekaman 
temperatur bawah permukaan juga mendukung fenomena ini. 

Hanya kalau mengacu pada data rekaman temperatur bawah permukaan global, 
kenaikan ini hanya berkisar 0.7 celcius/100 tahun. Sedangkan data-data di kota 
besar dunia menunjukkan kenaikan yang lebih besar dari 1 celcius/100 tahun.

Inilah yang disebut fenomena pemanasan akibat aktifitas manusia (heat island 
effect) dan hal ini yang dikampanyekan di Bali kemarin, untuk terus dikurangi 
besaran pertambahannya.

Dampaknya? cukup banyak yang telah ditulis di berbagai media. Apakah 
penyakit-penyakit baru di daerah tropis seperti flu burung dan chikungya juga 
termasuk dalam fenomena ini? Ini mungkin para ahli bakteriologi dan virulogi 
yang bisa menjawab.

Yang perlu kita cermati adalah dampaknya terhadap bawah permukaan :
1. Menghangatnya suhu tanah akan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan 
bakteriologis di tanah dan airtanah yang pada akhirnya akan merubah kualitas 
tanah, airtanah dan ekosistem?

2. Dampak pemanasan permukaan akan merubah pola aliran airtanah lokal dan 
regional?

3.  (mohon ditambahkan jika ada yang kurang)


Dari sejarah geologi kita tahu bahwa bumi ini dinamis dan akan selalu berubah. 
Mengutip kalimat pak Kusuma waktu kuliah dulu: `beradaptasi atau musnah`.


Salam,
Fajar (1441)




-
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Thread Agus Irianto
Pak Yosef Khairil Amin,.salam hormat saya dan
salam kenal,.

Saya sangat...sangat...setuju sekali dengan pernyataan
yg bapak kutipkan...boleh dong saya dikirimi lewat
jalur pribadi ttg koleksi buku2 ttg global warnming
atau softcopy/digital file nya ?

Kata kunci dari hal ini adalah : KESERAKAHAN dan
KENTALNYA NUANSA POLITIS, BISNIS.

"...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan
negara-negara* maju dalam mengkonsumsi barang dan 
jasa.."

"Memang isu Global Warming (GW) ini lebih kental
nuansa bisnis/ekonomi dan politis pemaksaan negara-2
maju terhadap negara-2 berkembang, dengan dalih
menyelamatkan bumi."

Film2/penelitian ilmiah ttg global warming atau
pemanasan global yg merupakan suatu hal yg alami
dimana segala usaha apapun yg dilakukan manusia tidak
akan bisa menyetopnya sama seperti gejala2 alam
lainnya dan tindakan2 utk mengantisipasinya apa
mungkin tidak tersosialisasi dgn baik sampai ke kepala
para decision maker yg sarat nuansa politis dan
bisnis?!?

Nah pertanyaannya sampai dimana hasil dari suatu
penelitian ilmiah yg memakan waktu yg sangat lama dan
mantab, universal, humanis dan kredible menjadi
barometer dari setiap kebijakan politis dan bisnis..?
mengalahkan rasa ego dan kesombongan manusia bukan
malah sebaliknya...?!?

Kata2 stop global warming..sama seperti stop
globaldeathkayaknya cuma istilah wartawan yg
bombastis spy korannya laku atau memancing orang2
kritis spt kang RDP , kang ADB dll utk menyikapi hal
iniwong nantinya smua yg bernyawa akan
mati koqhanya mungkin proses kematian/pemanasan
global ini berapa persenkah akibat ulah manusia?
Mungkin saya harus tanya ke mbah Maryanto dulu
...untuk bisa menjawabnyahehecanda lho Mas
.!?maaf ya pak YKA..agar menghemat
bandwith saya kutip sedikit saja.

Salam,
Agus Irianto



--- Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya setuju dengan artikel dari csforum.net di
> bawah, juga contoh-contoh
> kecil yang bisa kita lakukan dalam keseharian.
> Saya kutipkan potongan dari artikel tadi:
> 
> ==awal kutipan==
> 
> "...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan
> negara-negara* maju
> dalam mengkonsumsi barang dan jasa. "Para delegasi
> harus menuntut negara
> maju untuk mengurangi emisinya secara significant,"
> ujarnya."
> 
> "Krisis akibat perubahan iklim yang melanda
> negara-negara di dunia, lanjut
> Torry, telah dijadikan pembenaran bagi munculnya
> proyek-proyek utang baru.
> "Ini jelas *bukan untuk menyelamatkan bumi*,"
> tegasnya."
> 
> "Skenarionya ya lewat perdagangan karbon,
> perundingan bilateral dan
> mekanisme pembiayaan yang didasarkan oleh *utang
> dengan* *mengatasnamakan
> isu perubahan iklim*," jelasnya."
> 
> ==akhir kutipan==
 



  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Thread oki musakti
So kalau global warming itu cuma mainannya wartawan, akal bulusnya negara 
industri, fully fenomena alam, terus kita (baca umat manusia) bisa santai-santi 
doing business as usual memompa gas2 rumah kaca ke udara ??
   
  Ingat slogan yang dibuat US forest ranger untuk para camper tahun 80 an:' If 
you are not part of the solution, don't be part of the problem'
   
  Salam
  Oki

Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Yosef Khairil Amin,.salam hormat saya dan
salam kenal,.

Saya sangat...sangat...setuju sekali dengan pernyataan
yg bapak kutipkan...boleh dong saya dikirimi lewat
jalur pribadi ttg koleksi buku2 ttg global warnming
atau softcopy/digital file nya ?

Kata kunci dari hal ini adalah : KESERAKAHAN dan
KENTALNYA NUANSA POLITIS, BISNIS.

"...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan
negara-negara* maju dalam mengkonsumsi barang dan 
jasa.."

"Memang isu Global Warming (GW) ini lebih kental
nuansa bisnis/ekonomi dan politis pemaksaan negara-2
maju terhadap negara-2 berkembang, dengan dalih
menyelamatkan bumi."

Film2/penelitian ilmiah ttg global warming atau
pemanasan global yg merupakan suatu hal yg alami
dimana segala usaha apapun yg dilakukan manusia tidak
akan bisa menyetopnya sama seperti gejala2 alam
lainnya dan tindakan2 utk mengantisipasinya apa
mungkin tidak tersosialisasi dgn baik sampai ke kepala
para decision maker yg sarat nuansa politis dan
bisnis?!?

Nah pertanyaannya sampai dimana hasil dari suatu
penelitian ilmiah yg memakan waktu yg sangat lama dan
mantab, universal, humanis dan kredible menjadi
barometer dari setiap kebijakan politis dan bisnis..?
mengalahkan rasa ego dan kesombongan manusia bukan
malah sebaliknya...?!?

Kata2 stop global warming..sama seperti stop
globaldeathkayaknya cuma istilah wartawan yg
bombastis spy korannya laku atau memancing orang2
kritis spt kang RDP , kang ADB dll utk menyikapi hal
iniwong nantinya smua yg bernyawa akan
mati koqhanya mungkin proses kematian/pemanasan
global ini berapa persenkah akibat ulah manusia?
Mungkin saya harus tanya ke mbah Maryanto dulu
...untuk bisa menjawabnyahehecanda lho Mas
.!?maaf ya pak YKA..agar menghemat
bandwith saya kutip sedikit saja.

Salam,
Agus Irianto



   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Thread Yosef Khairil Amin
Iya betul, buku novel terbitan th. 2004 ini memang layak disimak. Meskipun
novel berjenis techno-thriller ini murni fiksi tapi tetap mengambil
data-data ilmiah dari www.*giss*.*nasa*.*gov*, seperti "Global Temperature
vs CO2 1940-1970", "Global Temperature 1880-2003", "US Temperature
1880-2000", juga beberapa citra satelit yg memperlihatkan alirah glasier,
dan banyak grafik yg bersumber dari USHCN (United States Historical
Climatology Network). Dengan gaya tutur berupa percakapan singkat diantara
pelakonnya, membuat novel ini enak dibaca.

Lulus dari SMA (thn 1960) dengan menyandang gelar bintang bola basket ia
meneruskan kuliah di departemen Antropologi (lulus dgn summa cum laude dari
Harvard University, thn 1964), kemudian melanjutkan ke Harvard School of
Medicine. Untuk membiayai kuliahnya inilah Crichton menulis beberapa novel
berjenis Spy Thriller. Tahun 1968 salahsatu novelnya (*A Case of
Need)*memenangkan penghargaan "Mystery Writers of America's Edgar
Allan Poe".

Untuk jasanya yang dianggap ikut mempopulerkan ilmu paleontologi ke
masyarakat awam (salah satunya lewat novel Jurassic Park dan *The Lost World
*), pada tahun 2000 namanya diabadikan sebagai nama jenis dinosaurus yg
diketemukan fosilnya di China selatan: "Crichton's Ankylosaur". Tentang
penghargaan inn Crichton berkata: ""For a person like me, this is much
better than an Academy Award".


YKA

On Dec 17, 2007 11:30 AM, oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Kalau mau ikut menikmati penyebab (manusia atau alam) GW (Global warming,
> bukannya George Walker) dalam bentuk fiksi, silahkan baca novel terbarunya
> Michael Crichton  dengan judul State of Fear.
>
>  Kita semua tahu Michael Crichton adalah novelis pengarang banyak best
> seller antara lain Jurassic Park, Lost Word sampai Disclosure yang
> difilemkan dengan agak glek glek nyem-nyem..
>
>  Cheers
>  Oki
>
>


Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-18 Thread rimbawan prathidina
Selamat siang pak Awang

kalo saya boleh tau, catatan fosil atau batu apa yang mengindikasikan pada
saat itu bumi lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse).

salam
Rimbawan

On Dec 17, 2007 8:24 AM, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Perubahan iklim telah terjadi sepanjang sejarah Bumi. Catatan2 geologi
> yang tersimpan dalam fosil dan batuan menunjukkan bahwa pada masa lalu Bumi
> pernah lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse) daripada
> sekarang. Hal tersebut disebabkan peristiwa2 katastrofik atau siklus2 alam.
>
>  Saat ini, temperatur global rata-rata sedang meningkat, tetapi
> peningkatan ini tak tersebar secara merata ke seluruh permukaan Bumi,
> beberapa wilayah malahan menjadi lebih dingin. Beberapa faktor berkontribusi
> terhadap penghangatan saat ini. Sebagian besar ahli iklim sepakat bahwa
> sebagian fenomena ini disebabkan enhanced greenhouse effect, yang disebabkan
> lepasnya gas-gas tertentu ketika bahan bakar fosil –batubara, minyak, dan
> gas alam – dibakar.
>
>  Saya percaya bahwa global warming saat ini disebabkan baik oleh alam
> (natural) maupun manusia (man made).
>
>  Fluktuasi dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya
> dicerminkan oleh perubahan-perubahan iklim di Bumi yang bersifat siklik.
> Milutin Milankovich, ahli matematika dan iklim berkebangsaan Serbia
> (1879-1958) menemukan kaitan tersebut.  Ketika fluktuasi2 ini terjadi
> bersamaan, temperatur Bumi turun cukup signifikan sampai mampu mendatangkan
> zaman es. Jalur orbit Bumi bervariasi dari mulai hampir berbentuk lingkaran
> sampai sedikit elips dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan
> variasi dalam jarak Bumi-Matahari. Poros Bumi pun bervariasi kemiringannya
> dalam siklus sekitar 42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan Bumi
> yang terpapar kepada Matahari. Lalu, poros rotasi Bumi pun bergoyang dalam
> siklus 25.800 tahun, menyebabkan tibanya tanggal-tanggal solstices dan
> equinoxes bergerak terus. Periode2 variasi orbit dan gerak poros Bumi itu
> telah mempengaruhi perubahan iklim sepanjang zaman. Ini adalah penyebab alam
> perubahan iklim.
>
>  Penyebab alam lain adalah sebagai kompensasi setelah Bumi berada dalam
> Little Ice Age pada abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Osilasi alam
> juga penyebab yang lain, North Atlantic Oscillation (NAO) misalnya, yaitu
> perubahan iklim karena variasi siklik dalam distribusi tekanan udara  selama
> periode tertentu. NAO disebabkan perbedaan tekanan antara wilayah Azores
> yang tinggi dan Iceland yang rendah, para ahli iklim menyebutnya index NAO
> positif ketika tekanan di Azores jauh lebih tinggi daripada di Iceland.
>  Kondisi ini akan menyebakan gerak massa udara yang cepat (jet stream)
> mengalir dengan kuat di atas Atlantik, menyebabkan musim dingin yang basah
> di Eropa dan musim dingin yang kering dan lebih hangat di Mediterania. NAO
> juga membawa aliran air hangat ke Arctic Basin, meleburkan es di beberapa
> tempat. NAO tak dapat diprediksikan, tetapi selalu terjadi setiap beberapa
> tahun. Osilasi alam lain penyebab perubahan iklim adalah El Nino yaitu
> pembalikan aliran normal
>  Arus Ekuator Selatan di Pasifik yang menyebabkan perubahan drastis cuaca
> di sekitarnya dalam periode waktu dua-tujuh tahun. Tahun paling panas akhir2
> ini, yaitu yang terjadi pada 1998, adalah akibat peristiwa El Nino yang
> kuat.
>
>  Perubahan dalam solar output juga dapat mempengaruhi perubahan iklim.
> Sepanjang sejarah, periode aktivitas noda Matahari minimum biasanya terjadi
> bersamaan dengan periode dingin di Bumi. Periode paling dingin Little Ice
> Age abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19  terjadi bersamaan dengan
> periode low sunspot activity yang terkenal dengan istilah Maunder Minimum.
> Sebaliknya, ketika solar output meningkat, seperti pada tahun 1990-an, solar
> wind, semburan jet partikel2 Matahari meningkat. Solar wind ini akan
> membelokkan radiasi kosmik yang partikel2-nya bereaksi dengan molekul2
> atmosfer memicu pembentukan awan. Meningkatnya solar output karena itu, akan
> mengurangi banyaknya awan. Dalam kondisi seperti ini sedikit saja sinar
> Matahari yang akan dipantulkan puncak-puncak awan kembali ke luar angkasa,
> kebanyakan mereka akan sampai ke permukaan Bumi dan memanaskan temperatur
> udara. Pemanasan pada tahun 1990-an menurut beberapa ilmuwan terjadi dengan
> cara tersebut.
>
>  Pemanasan global juga jelas dipercepat datangnya oleh aktivitas manusia.
> Sejak awal 1800-an, tingkat CO2 di atmosfer telah meningkat hampir setengah
> asalnya, ini terutama disebabkan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil.
> Peningkatan CO2 di atmosfer akan meningkatkan efek rumah kaca (greenhouse),
> membuat Bumi lebih cepat menghangat. Belakangan ini para ilmuwan cenderung
> lebih percaya bahwa global warming adalah man-made phenomenon daripada
> sebagai akibat natural climate change. Mungkin ini benar, terutama untuk
> peningkatan emisi karbon secara tajam yang terjadi sejak 1950-an. Buka