Re: [iagi-net-l] TANAH AIR TERGADAI? MINERAL GO SKY HIGH

2011-05-02 Terurut Topik rahmawan helmi
betul bro.  . . .kebetulan saya kelahiran tjg pandan s..d. smp kls l smp.
kemudian kelas 2nya di dabo singkep kep. riau ikut ortu mutasi sbg peg
timah. selanjutnya kls 3 pindah ke tnjung balai karimun. Liat biodata di
fesbuk.
Memang stlah otda timbul penguasa2 kecil yg menganggap aset bahan galian sbg
komoditi yg instan alias atm demi mengawetkan kroni dan para punggawanya.
astaghfirullah!
On 2011 4 28 09:05, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au wrote:
 Kang Andry.
 Ternyata kondisi jual tanah air yang lebih parah juga terjadi di tetangga
yang kita anggap lebih maju. Negara yang dikomandani oleh meneer Keating,
howard, Rudd dan meivrouw Gillard...Australia.

 Produsen utama bijih besi dan tembaga tapi satu pabrik baja atau smelter
logam pun tak ada.
 Penghasil gas kelas dunia tapi mana punya komplex petrokimia ala Bontang,
Arun, Gresik atau Cilegon. Satu pabrik pupuk berdiri di Burrup West
Australia, tapi sekarang gonjang ganjing gara-gara Oswal Pankaj juragan asal
India sedang kena kasus hutang

 Tapi ekonomi Australia saat ini termasuk yang paling lancar jaya
dikalangan negara maju. Dollar kanguru kemarin mencapai 107 sen dollar paman
Sam padahal 3-4 tahun lalu masih 70 an sen.

 Something is different there

 On Thu, 28 Apr 2011 13:49 ICT an...@gc.itb.ac.id wrote:

Sudah bukan berita baru, bahwa sebagian komoditi mineral seperti Sn, Cu,
Au, Pb, Ni, Cr dll di Tanah Air going sky high. Tahun 60-70an Timah di
Babel, Ranah Laskar Pelangi, menjadi primadona Indonesia! Maklum ketika
itu industri pelor membutuhkan banyak timah panas selaras dengan perang
Vietnam. Banyak OKB di lingkungan dalam pemerintahan maupun di aparat
Babel pengelola timah. Selepas tahun 70an, tembaga di Papua sana melejit,
going sky high bersama kandungan emasnya yang kontroversial (waktu itu
banyak yang menggugat emasnya koq ndak dihitung). Kini Babel dan Papua
praktis menjadi tambang besar kelas dunia penghasil timah, tembaga dan
emas! Coba keluar sedikit dari kompleks industri timah di Bangka,
kemiskinan dimana-mana! Juga coba keluar sedikit saja dari kompleks FM di
Papua sana, sebagian besar masyarakat masih BERKOTEKA! Kontras ini juga
menyebabkan sebagian masyarakat mengais rejeki di lahan yang hampir sama.
Di Babel masyarakat di pesisir dan tepi sungai menggali timah yang
menimbulkan banyak genangan dan kerusakan lingkungan. Dan aneh bin
ajaibnya, hingga kini kita belum bisa jadi produsen timah solder, kabel
dan lempengan tembaga juga sendok stainless steel padahal Indonesia
produsen utama Sn, Cu dan Ni di dunia! Makanya tidak heran sering ada
pencurian kabel telepon di kota-kota besar, padahal sebagain untuk buat
langseng atau dandang tembaga! Kalau disebut mirip Tikus mati
dilumbung padi, berarti pertiwi ini KORUPTOR semua? Apa ya? Tapi sudah
pasti sudah lebih dari setengah abad PEMERINTAH memang hanya bisa 'MENJUAL
TANAH AIR. Nikel, timah dan tembaga sejak dulu hanya dijual bijihnya
alias konsentrat yang terdiri dari batu, tanah, unsur logam dan air! Sejak
BAHEULA pemerintah hanya memelihara budaya tebang, panen, gali, jual!
Tidah pernah terpikirkan bagaimana menanam, memelihara dengan baik,
memproses nikel menjadi jadi sendok stainless steel, tembaga menjadi kabel
dan dandang, timah jadi kawat solder dsb!! Padahal benefit 90% berupa
devisa dan lapangan kerja serta melek IPTEK berada disektor processing
atau hilir!! Siapa produsen logam nikel terbesar di dunia ? Jepang !
Negaranya tidak lebih luas dibandingkan dengan areal tambang-tambang di
Sulawesi dan Halmahera! Dan Jepang tidak punya tambang nikel!! Produsen
logam tembaga dan timah solder terbesar juga Taiwan dan Jepang!
Negara-negara ini ( dan sebagain kecil Yang di Pemeritahan) betul-betul
menikmati BARTER TANAH AIR! Sampai kapan TANAH AIR INI DIGADAIKAN? Di
Maluku, Kalimnatan dan Sumatra Ada hela rotan ne rutan jawa dst, tapi
Ratan furniture saja made in Singapore, Taiwan, Hongkong! Aye na mas
'BEAS KANGGE KURING DATENG TI LEMBUR PIETNAM DEN!!!...IYE MAH SANES
PITNAH (Sekarang beras untuk kami didatangkan dari Vietnam)! Nu teu
kenging aya didieu mah KEMBANG MAWAR TI PETNAM DEN

She Gha Bay An

Andri S



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. 

[iagi-net-l] TANAH AIR TERGADAI? MINERAL GO SKY HIGH

2011-04-27 Terurut Topik andri
Sudah bukan berita baru, bahwa sebagian komoditi mineral seperti Sn, Cu,
Au, Pb, Ni, Cr dll di Tanah Air going sky high. Tahun 60-70an Timah di
Babel, Ranah Laskar Pelangi, menjadi primadona Indonesia! Maklum ketika
itu industri pelor membutuhkan banyak timah panas selaras dengan perang
Vietnam. Banyak OKB di lingkungan dalam pemerintahan maupun di aparat
Babel pengelola timah. Selepas tahun 70an, tembaga di Papua sana melejit,
going sky high bersama kandungan emasnya yang kontroversial (waktu itu
banyak yang menggugat emasnya koq ndak dihitung). Kini Babel dan Papua
praktis menjadi tambang besar kelas dunia penghasil timah, tembaga dan
emas! Coba keluar sedikit dari kompleks industri timah di Bangka,
kemiskinan dimana-mana! Juga coba keluar sedikit saja dari kompleks FM di
Papua sana, sebagian besar masyarakat masih BERKOTEKA! Kontras ini juga
menyebabkan sebagian masyarakat mengais rejeki di lahan yang hampir sama.
Di Babel masyarakat di pesisir dan tepi sungai menggali timah yang
menimbulkan banyak genangan dan kerusakan lingkungan. Dan aneh bin
ajaibnya, hingga kini kita belum bisa jadi produsen  timah solder, kabel
dan lempengan tembaga juga sendok stainless steel padahal Indonesia
produsen utama Sn, Cu dan Ni di dunia! Makanya tidak heran sering ada
pencurian kabel telepon di kota-kota besar, padahal sebagain untuk buat
langseng atau dandang tembaga!  Kalau disebut mirip Tikus mati
dilumbung padi, berarti pertiwi ini KORUPTOR semua? Apa ya? Tapi sudah
pasti sudah lebih dari setengah abad PEMERINTAH memang hanya bisa 'MENJUAL
TANAH AIR. Nikel, timah dan tembaga sejak dulu hanya dijual bijihnya
alias konsentrat yang terdiri dari batu, tanah, unsur logam dan air! Sejak
BAHEULA pemerintah hanya memelihara budaya tebang, panen, gali, jual!
Tidah pernah terpikirkan bagaimana menanam, memelihara dengan baik,
memproses nikel menjadi jadi sendok stainless steel, tembaga menjadi kabel
dan dandang, timah jadi kawat solder dsb!! Padahal benefit 90% berupa
devisa dan lapangan kerja serta melek IPTEK berada disektor processing
atau hilir!! Siapa produsen logam nikel terbesar di dunia ? Jepang !
Negaranya tidak lebih luas dibandingkan dengan areal tambang-tambang di
Sulawesi dan Halmahera! Dan Jepang tidak punya tambang nikel!! Produsen
logam tembaga dan timah solder terbesar juga Taiwan dan Jepang!
Negara-negara ini ( dan sebagain kecil Yang di Pemeritahan) betul-betul
menikmati BARTER TANAH AIR! Sampai kapan TANAH AIR INI DIGADAIKAN? Di
Maluku, Kalimnatan dan Sumatra Ada hela rotan ne rutan jawa dst, tapi
Ratan furniture saja made in Singapore, Taiwan, Hongkong! Aye na mas
'BEAS KANGGE KURING DATENG TI LEMBUR PIETNAM DEN!!!...IYE MAH SANES
PITNAH (Sekarang beras untuk kami didatangkan dari Vietnam)! Nu teu
kenging aya didieu mah KEMBANG MAWAR TI PETNAM DEN

She Gha Bay An

Andri S



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] TANAH AIR TERGADAI? MINERAL GO SKY HIGH

2011-04-27 Terurut Topik o - musakti
Kang Andry.
Ternyata kondisi jual tanah air yang lebih parah juga terjadi di tetangga  yang 
kita anggap lebih maju. Negara yang dikomandani oleh meneer Keating, howard, 
Rudd dan meivrouw Gillard...Australia.

Produsen utama bijih besi dan tembaga tapi satu pabrik baja atau smelter logam 
pun tak ada.
Penghasil gas kelas dunia tapi mana punya komplex petrokimia ala Bontang, Arun, 
Gresik atau Cilegon. Satu pabrik pupuk berdiri di Burrup West Australia, tapi 
sekarang gonjang ganjing gara-gara Oswal Pankaj juragan asal India sedang kena 
kasus hutang

Tapi ekonomi Australia saat ini termasuk yang paling lancar jaya dikalangan 
negara maju. Dollar kanguru kemarin mencapai 107 sen dollar paman Sam padahal 
3-4 tahun lalu masih 70 an sen.

Something is different there

On Thu, 28 Apr 2011 13:49 ICT an...@gc.itb.ac.id wrote:

Sudah bukan berita baru, bahwa sebagian komoditi mineral seperti Sn, Cu,
Au, Pb, Ni, Cr dll di Tanah Air going sky high. Tahun 60-70an Timah di
Babel, Ranah Laskar Pelangi, menjadi primadona Indonesia! Maklum ketika
itu industri pelor membutuhkan banyak timah panas selaras dengan perang
Vietnam. Banyak OKB di lingkungan dalam pemerintahan maupun di aparat
Babel pengelola timah. Selepas tahun 70an, tembaga di Papua sana melejit,
going sky high bersama kandungan emasnya yang kontroversial (waktu itu
banyak yang menggugat emasnya koq ndak dihitung). Kini Babel dan Papua
praktis menjadi tambang besar kelas dunia penghasil timah, tembaga dan
emas! Coba keluar sedikit dari kompleks industri timah di Bangka,
kemiskinan dimana-mana! Juga coba keluar sedikit saja dari kompleks FM di
Papua sana, sebagian besar masyarakat masih BERKOTEKA! Kontras ini juga
menyebabkan sebagian masyarakat mengais rejeki di lahan yang hampir sama.
Di Babel masyarakat di pesisir dan tepi sungai menggali timah yang
menimbulkan banyak genangan dan kerusakan lingkungan. Dan aneh bin
ajaibnya, hingga kini kita belum bisa jadi produsen  timah solder, kabel
dan lempengan tembaga juga sendok stainless steel padahal Indonesia
produsen utama Sn, Cu dan Ni di dunia! Makanya tidak heran sering ada
pencurian kabel telepon di kota-kota besar, padahal sebagain untuk buat
langseng atau dandang tembaga!  Kalau disebut mirip Tikus mati
dilumbung padi, berarti pertiwi ini KORUPTOR semua? Apa ya? Tapi sudah
pasti sudah lebih dari setengah abad PEMERINTAH memang hanya bisa 'MENJUAL
TANAH AIR. Nikel, timah dan tembaga sejak dulu hanya dijual bijihnya
alias konsentrat yang terdiri dari batu, tanah, unsur logam dan air! Sejak
BAHEULA pemerintah hanya memelihara budaya tebang, panen, gali, jual!
Tidah pernah terpikirkan bagaimana menanam, memelihara dengan baik,
memproses nikel menjadi jadi sendok stainless steel, tembaga menjadi kabel
dan dandang, timah jadi kawat solder dsb!! Padahal benefit 90% berupa
devisa dan lapangan kerja serta melek IPTEK berada disektor processing
atau hilir!! Siapa produsen logam nikel terbesar di dunia ? Jepang !
Negaranya tidak lebih luas dibandingkan dengan areal tambang-tambang di
Sulawesi dan Halmahera! Dan Jepang tidak punya tambang nikel!! Produsen
logam tembaga dan timah solder terbesar juga Taiwan dan Jepang!
Negara-negara ini ( dan sebagain kecil Yang di Pemeritahan) betul-betul
menikmati BARTER TANAH AIR! Sampai kapan TANAH AIR INI DIGADAIKAN? Di
Maluku, Kalimnatan dan Sumatra Ada hela rotan ne rutan jawa dst, tapi
Ratan furniture saja made in Singapore, Taiwan, Hongkong! Aye na mas
'BEAS KANGGE KURING DATENG TI LEMBUR PIETNAM DEN!!!...IYE MAH SANES
PITNAH (Sekarang beras untuk kami didatangkan dari Vietnam)! Nu teu
kenging aya didieu mah KEMBANG MAWAR TI PETNAM DEN

She Gha Bay An

Andri S



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited 

Re: [iagi-net-l] TANAH AIR TERGADAI? MINERAL GO SKY HIGH

2011-04-27 Terurut Topik Eko Prasetyo
Itu mah gara-gara dollarnya yang makin worthless..

2011/4/28 o - musakti o_musa...@yahoo.com.au

 .

 Tapi ekonomi Australia saat ini termasuk yang paling lancar jaya dikalangan
 negara maju. Dollar kanguru kemarin mencapai 107 sen dollar paman Sam
 padahal 3-4 tahun lalu masih 70 an sen.


-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained