Re: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005

2005-01-02 Thread hilman sobir
Vicky...!!!

Adakah informasi mengenai nasib kep Andaman dan
Nicobar paska gempa Aceh yang besar itu? 

Bagaimana dengan penghuni kepulaauan ini...dan milik
siapaka pulai ini...? wah banyak naya nih ???

Salam 

Hilman Sobir

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> Pada tanggal 2 januari 2005 hanya tercatat satu
> gempa di
> Aceh-Nicobar-Andaman area. Gempa ini berkekuatan 5.3
> SR tepatnya pada
> Sunday, January 2, 2005 at 7:12:13 PM = local time
> at epicenter.
> Kedalaman gempa 35 Km. Ada 2 getaran tambahan dari
> yg tanggal 1 jan 05
> kemaren.
> 
> Jumlah gempa yg tercatat sejak 26 Dec 2004 disekitar
> Aceh-Nicobar
> sebanyak 94 kali. Jumlah ini berbeda dengan
> informasi2 lain mungkin
> karena USGS hanya menyampaikan getaran gempa2
> penting atau gempa
> sedang-besar (diatas 5 SR). Gempa2 dibawah 5 SR
> mungkin hanya akan
> dirasakan oleh orang-orang yg berada disekitar
> daerah bencana ini.
> 
> Hasil pengukuran secara statistik menunjukkan
> penurunan intensitas gempa sbb :
> 
> Hari ke-1 (26 Des 2004) = 33 Getaran (Main shock 9.0
> SR, after shock 7.1SR)
> Hari ke-2 (27 Des 2004) = 29 Getaran (max 6.1 SR)
> Hari ke-3 (28 Des 2004) = 8 Getaran (max 5.8 SR)
> Hari ke-4 (29 Des 2004) = 5 Getaran (Max 6.2 SR)
> Hari ke-5 (30 Des 2004) = 6 Getaran (Max 5.9 SR)
> Hari ke-6 (31 Des 2004) = 7 Getaran (Max 6.3 SR)
> Hari ke-7 (1Januari 2005) = 4 Getaran (Max 6.5 SR)
> Hari ke-8 (2 Januari 2005) = 1 Getaran (max 5.3 SR)
> 
> Penurunan intensitas gempa ini menunjukkan mulai
> stabilnya daerah ini.
> 
> RDP
> 
> Gambar juga dapat diperoleh di my blog :
> http://putrohari.tripod.com/Putrohari/
> 

> ATTACHMENT part 2 image/pjpeg name=Slide1_2Jan04.JPG
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
>
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
> atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>
- 

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.movies.yahoo.com

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005

2005-01-02 Thread O.K Taufik
kontak ketika sudah di Sabang, menjelang berangkat haji. 

Keduanya berbicara cukup lama, sekitar 15 menit. Dari pembicaraan tersebut, dia 
mendapat gambaran yang lengkap dan pasti tentang korban dan kerugian di pulau 
yang berada di lepas Pantai Meulaboh itu akibat diterjang tsunami pada Minggu 
pagi, 26 Desember 2004. 

"Keluarga besar kami, baik di Kota Sinabang (ibu kota Kabupaten Simeulue) dan 
di Desa Ulul Mayang (Kecamatan Teupah Selatan), tidak ada yang menjadi korban 
dalam musibah tersebut. Di Desa Ulul Mayang juga tidak ada bangunan yang 
hancur," kata aktivis lingkungan itu.

Keajaiban terjadi di Kota Sinabang. Air masuk ke kota tidak dalam bentuk 
gelombang, tetapi naik seperti air pasang. Yang membedakan, pergerakan air naik 
cepat dan ketinggian air mencapai dua meter. Tidak seperti air pasang biasa 
sehingga relatif tidak merusak kota. Ada beberapa bangunan rusak, termasuk 
sentral telepon. Tetapi, kerusakan itu disebabkan gempa berkekuatan 8,9 skala 
richter sebelum tsunami datang.

Kabupaten beribu kota Sinabang itu memang langganan gempa. Gempa sebelumnya, 
misalnya, pernah terjadi pada November 2002. Gempa berskala 6,5 skala richter 
ini juga tak menimbulkan korban jiwa, meski banyak bangunan yang rusak serta 
memaksa penduduk mengungsi. Waktu itu, tak terjadi tsunami. 

Kini kabupaten dengan 135 desa itu menghadapi problem karena ribuan pengungsi 
tersebut. Mereka pun membutuhkan pertolongan segera untuk pasokan kebutuhan 
sehari-hari, BBM, obat-obatan, serta perbaikan fasilitas umum. (agm/jpnn) 




-Original Message-
From: hilman sobir [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 03, 2005 5:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005


Vicky...!!!

Adakah informasi mengenai nasib kep Andaman dan
Nicobar paska gempa Aceh yang besar itu? 

Bagaimana dengan penghuni kepulaauan ini...dan milik
siapaka pulai ini...? wah banyak naya nih ???

Salam 

Hilman Sobir

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> Pada tanggal 2 januari 2005 hanya tercatat satu
> gempa di
> Aceh-Nicobar-Andaman area. Gempa ini berkekuatan 5.3
> SR tepatnya pada
> Sunday, January 2, 2005 at 7:12:13 PM = local time
> at epicenter.
> Kedalaman gempa 35 Km. Ada 2 getaran tambahan dari
> yg tanggal 1 jan 05
> kemaren.
> 
> Jumlah gempa yg tercatat sejak 26 Dec 2004 disekitar
> Aceh-Nicobar
> sebanyak 94 kali. Jumlah ini berbeda dengan
> informasi2 lain mungkin
> karena USGS hanya menyampaikan getaran gempa2
> penting atau gempa
> sedang-besar (diatas 5 SR). Gempa2 dibawah 5 SR
> mungkin hanya akan
> dirasakan oleh orang-orang yg berada disekitar
> daerah bencana ini.
> 
> Hasil pengukuran secara statistik menunjukkan
> penurunan intensitas gempa sbb :
> 
> Hari ke-1 (26 Des 2004) = 33 Getaran (Main shock 9.0
> SR, after shock 7.1SR)
> Hari ke-2 (27 Des 2004) = 29 Getaran (max 6.1 SR)
> Hari ke-3 (28 Des 2004) = 8 Getaran (max 5.8 SR)
> Hari ke-4 (29 Des 2004) = 5 Getaran (Max 6.2 SR)
> Hari ke-5 (30 Des 2004) = 6 Getaran (Max 5.9 SR)
> Hari ke-6 (31 Des 2004) = 7 Getaran (Max 6.3 SR)
> Hari ke-7 (1Januari 2005) = 4 Getaran (Max 6.5 SR)
> Hari ke-8 (2 Januari 2005) = 1 Getaran (max 5.3 SR)
> 
> Penurunan intensitas gempa ini menunjukkan mulai
> stabilnya daerah ini.
> 
> RDP
> 
> Gambar juga dapat diperoleh di my blog :
> http://putrohari.tripod.com/Putrohari/
> 

> ATTACHMENT part 2 image/pjpeg name=Slide1_2Jan04.JPG
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
>
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
> atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>
- 

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.movies.yahoo.com

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.i

RE: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005

2005-01-02 Thread Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Ada yang tahu bagaimana keadaan di pulau Nias...?
kan ada 225 yang mati karena mengambil ikan pada saat surut...tapi 
bagaimana dengan keadaan kota dan penduduk yang lainnya...?
yang saya lihat di iklan pariwisata kan rumahnya  model rumah 
panggung...tentu kalau tsunami bisa - bisa hanyut di bawa tsunami


Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






"O.K Taufik" <[EMAIL PROTECTED]>
03/01/2005 07:22 AM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
    Subject:    RE: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005


Senin, 03 Jan 2005,
Tradisi Selamatkan Pulau Simeulue 


Terdekat Episentrum, Tersedikit Korban
JAKARTA - Pulau Simeulue adalah keajaiban. Pulau ini amat dekat dengan 
episentrum gempa pemicu tsunami di Aceh dan Sumut. Namun, korban jiwanya 
paling sedikit. Kabupaten berpenduduk sekitar 65 ribu orang itu hanya 
sekitar 60 km dari episentrum gempa. Jauh lebih dekat dibandingkan dengan 
Meulaboh atau Banda Aceh yang lebih dari 140 km. 

Korban di sini tidak ribuan atau ratusan. Tercatat 6 orang meninggal dan 
satu hilang. Hanya nama-nama korban di pulau dengan 135 desa itu yang bisa 
diidentifikasi satu demi satu. Tidak anonim seperti di tempat-tempat lain 
yang tewas masal. Warga memang banyak mengungsi, yakni 73.015 orang. 

Keselamatan warga itu menjadi yang terpenting, meskipun banyak rumah 
rusak, yakni 7.263 unit. Sebanyak 62 unit gedung pemerintah dan sekolah 
hancur. Begitu pula 168 unit masjid rusak. Jembatan dan jalan belum 
terdata dan kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke pedalaman. 

Salah seorang warga Pulau Simeulue, Drs Yusman, membenarkan korban tsunami 
di Pulau Simeulue tergolong kecil. Dia menyebut, ini karena ada pengalaman 
sejarah yang membuat warga di pulau yang dihuni 70 ribu penduduk itu 
bersikap antisipatif terhadap badai tsunami.

"Ada semacam pelajaran turun-temurun jika ada gempa diikuti air laut 
surut, pasti akan diikuti gelombang besar. Kami di sini menyebutnya 
smong," kata Yusman yang dihubungi koran ini dari Jakarta kemarin. Istilah 
smong seolah menjadi tradisi yang wajib diajarkan turun-temurun secara 
informal sejak terjadi musibah tsunami pada 1907.

Karena kisah ini melekat dalam kehidupan masyarakat, maka anak kecil pun 
pasti memahami isyarat alam tersebut. Dengan demikian, pada 26 Desember 
lalu, warga Pulau Simeuleu spontan melakukan aksi penyelamatan dengan cara 
naik ke lokasi perbukitan begitu merasakan getaran gempa. 

"Anak kecil, dewasa, dan orang tua langsung naik ke bukit. Pokoknya, cari 
dataran lebih tinggi sebab mereka tahu air laut akan pasang," jelas pria 
yang berdinas sebagai Kasi Haji di Kantor Depag Kabupaten Simeulue ini. 

Ini berbeda dengan reaksi warga Pulau Nias. Saat mereka berada di pantai 
dan melihat air surut, malah banyak yang sibuk menangkapi ikan yang 
menggelepar-gelepar. Selain itu juga tak ada refleks kewaspadaan seperti 
di Simeulue. Karena itulah, 227 warga Nias tewas. 

Karena itulah, dahsyatnya kerusakan di Pulau Simeulue tidak sebanding 
dengan jumlah korban yang relatif sedikit. Menurut Yusman, nyaris semua 
rumah di pesisir di enam ibu kota kecamatan di Pulau Simeulue dapat 
dikatakan sudah rata dengan tanah, bahkan tidak tersisa lagi bangunan yang 
tegak. 

Kecamatan tersebut adalah Teluk Dalam, Tepa Barat, Kampung Air, Naserehe, 
Simeuleu Barat, dan Alafan. Desa Gudang/Kawat, Labuhan Bajau, Ulul Asin, 
Nasrehe, Salang (kondisinya habis), Maodil, Lantik, Salur (tersisa satu 
masjid dan satu MCK), Laayon (tinggal masjid dan dua rumah), Desa Ganting 
dan Kuala Makmur nyaris hancur total. 

Sedangkan ibu kota Kabupetan Simeulue, Sinabang, dikabarkan relatif aman 
mengingat kawasan tersebut dikeliling pulau-pulau kecil.

Ada yang yang lebih aneh lagi. Menurut Yusman, penghuni Pulau Simeuleu 
menganggap air laut pasang pada musibah tsunami dianggap sebagai kejadian 
biasa. Sebab itu, sekitar 78 calon jemaah haji asal Pulau Simeuleu tetap 
saja berangkat ke embarkasi Banda Aceh untuk terbang ke tanah suci selang 
tiga hari setelah kejadian tsunami. Mereka menumpang kapal cepat yang 
memakan waktu satu hari perjalanan. 

"Warga tetap berangkat dan tidak tahu bahwa terjadi penundaan 
pemberangkatan, karena hubungan telepon dari dan ke Pulau Simeulue putus 
tanpa alasan yang jelas. Sedang siaran televisi kami tidak tahu," beber 
Yusman.

Sesampai di Pelabuhan Uleule, rombongan melihat pelabuhan rusak berat. 
Akhirnya mereka merapat di Pelabuhan Sabang. Untungnya, di Pelabuhan 
Sabang kerusakannya tidak terlalu parah, sehingga mereka langsung 
beristirahat di kawasan Indonesia paling ujung tersebut. 

Dan, hingga kemarin, mereka tetap bermalam di Sabang karena nahkoda merasa 
trauma untuk memberangkatkan kapal cepat balik ke Pulau Simeulue. Apalagi, 
ratusan warga di Sabang ingin berangkat ke Pulau Simeuleu untuk mengetahui 
keadaan keluarganya apakah selamat atau tidak akibat musib

RE: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005

2005-01-02 Thread Amir . AL-AMIN
Menurut rekan, di TV pernah ada pembahasan kalau gelombang air,diatas 
titik gempa (pulau simeuleu?), akan mempunyai tinggi gelombang : pendek 
tetapi panjang gelombang : panjang.  (mungkin karena kedalaman air sangat 
dalam/ di daerah penunjaman).

Sementara gelombang akan merambat ke daerah sekitar pantai dangkal 
(meulaboh, Banda Aceh, Calang) dan berubah menjadi gelombang yang 
mempunyai tinggi gelombang : tinggi, dan panjang gelombang : pendek.

Kemudian gelombang di daerah yang jauh (srilangka), terjadi penguatan 
gelombang karena massa air yang membesar (disebandingkan efek bola salju).

Benarkah demikian?, mungkin para ahli gelombang (geophysicist, 
oceanography), yang bisa berkomentar.





"O.K Taufik" <[EMAIL PROTECTED]>
03/01/2005 07:22 AM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:        RE: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005


Senin, 03 Jan 2005,
Tradisi Selamatkan Pulau Simeulue 


Terdekat Episentrum, Tersedikit Korban
JAKARTA - Pulau Simeulue adalah keajaiban. Pulau ini amat dekat dengan 
episentrum gempa pemicu tsunami di Aceh dan Sumut. Namun, korban jiwanya 
paling sedikit. Kabupaten berpenduduk sekitar 65 ribu orang itu hanya 
sekitar 60 km dari episentrum gempa. Jauh lebih dekat dibandingkan dengan 
Meulaboh atau Banda Aceh yang lebih dari 140 km. 

Korban di sini tidak ribuan atau ratusan. Tercatat 6 orang meninggal dan 
satu hilang. Hanya nama-nama korban di pulau dengan 135 desa itu yang bisa 
diidentifikasi satu demi satu. Tidak anonim seperti di tempat-tempat lain 
yang tewas masal. Warga memang banyak mengungsi, yakni 73.015 orang. 

Keselamatan warga itu menjadi yang terpenting, meskipun banyak rumah 
rusak, yakni 7.263 unit. Sebanyak 62 unit gedung pemerintah dan sekolah 
hancur. Begitu pula 168 unit masjid rusak. Jembatan dan jalan belum 
terdata dan kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke pedalaman. 

Salah seorang warga Pulau Simeulue, Drs Yusman, membenarkan korban tsunami 
di Pulau Simeulue tergolong kecil. Dia menyebut, ini karena ada pengalaman 
sejarah yang membuat warga di pulau yang dihuni 70 ribu penduduk itu 
bersikap antisipatif terhadap badai tsunami.

"Ada semacam pelajaran turun-temurun jika ada gempa diikuti air laut 
surut, pasti akan diikuti gelombang besar. Kami di sini menyebutnya 
smong," kata Yusman yang dihubungi koran ini dari Jakarta kemarin. Istilah 
smong seolah menjadi tradisi yang wajib diajarkan turun-temurun secara 
informal sejak terjadi musibah tsunami pada 1907.

Karena kisah ini melekat dalam kehidupan masyarakat, maka anak kecil pun 
pasti memahami isyarat alam tersebut. Dengan demikian, pada 26 Desember 
lalu, warga Pulau Simeuleu spontan melakukan aksi penyelamatan dengan cara 
naik ke lokasi perbukitan begitu merasakan getaran gempa. 

"Anak kecil, dewasa, dan orang tua langsung naik ke bukit. Pokoknya, cari 
dataran lebih tinggi sebab mereka tahu air laut akan pasang," jelas pria 
yang berdinas sebagai Kasi Haji di Kantor Depag Kabupaten Simeulue ini. 

Ini berbeda dengan reaksi warga Pulau Nias. Saat mereka berada di pantai 
dan melihat air surut, malah banyak yang sibuk menangkapi ikan yang 
menggelepar-gelepar. Selain itu juga tak ada refleks kewaspadaan seperti 
di Simeulue. Karena itulah, 227 warga Nias tewas. 

Karena itulah, dahsyatnya kerusakan di Pulau Simeulue tidak sebanding 
dengan jumlah korban yang relatif sedikit. Menurut Yusman, nyaris semua 
rumah di pesisir di enam ibu kota kecamatan di Pulau Simeulue dapat 
dikatakan sudah rata dengan tanah, bahkan tidak tersisa lagi bangunan yang 
tegak. 

Kecamatan tersebut adalah Teluk Dalam, Tepa Barat, Kampung Air, Naserehe, 
Simeuleu Barat, dan Alafan. Desa Gudang/Kawat, Labuhan Bajau, Ulul Asin, 
Nasrehe, Salang (kondisinya habis), Maodil, Lantik, Salur (tersisa satu 
masjid dan satu MCK), Laayon (tinggal masjid dan dua rumah), Desa Ganting 
dan Kuala Makmur nyaris hancur total. 

Sedangkan ibu kota Kabupetan Simeulue, Sinabang, dikabarkan relatif aman 
mengingat kawasan tersebut dikeliling pulau-pulau kecil.

Ada yang yang lebih aneh lagi. Menurut Yusman, penghuni Pulau Simeuleu 
menganggap air laut pasang pada musibah tsunami dianggap sebagai kejadian 
biasa. Sebab itu, sekitar 78 calon jemaah haji asal Pulau Simeuleu tetap 
saja berangkat ke embarkasi Banda Aceh untuk terbang ke tanah suci selang 
tiga hari setelah kejadian tsunami. Mereka menumpang kapal cepat yang 
memakan waktu satu hari perjalanan. 

"Warga tetap berangkat dan tidak tahu bahwa terjadi penundaan 
pemberangkatan, karena hubungan telepon dari dan ke Pulau Simeulue putus 
tanpa alasan yang jelas. Sedang siaran televisi kami tidak tahu," beber 
Yusman.

Sesampai di Pelabuhan Uleule, rombongan melihat pelabuhan rusak berat. 
Akhirnya mereka merapat di Pelabuhan Sabang. Untungnya, di Pelabuhan 
Sabang kerusakannya tidak terlalu parah, sehingga mereka langsung 
beristirahat di kawasan Indonesia paling ujung tersebut. 

RE: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005

2005-01-02 Thread Pancha Wijaya
Di saluran discovery channel dua malam lalu ada pembahasan ttg Tsunami.
Dan yang dikemukakan pak Amin sesuai dengan modelnya merekagelombang
akang menjadi tinggi begitu mencapai pantai yang dangkal.
Dikatakan juga bahwa selain oleh terjadinya patahan, tsunami bisa
disebabkan oleh land-slide/mass-slide (bisa seukuran pulanu yang runtuh
ke laut.
Contoh tsunami akibat mass-slide ini adalah yang menimpa Alaska tahun
1964 (?).
Juga diperlihatkan bahwa beberapa ahli geologi telah meneliti
kemungkinan landslide ini di pulau La-Palma (...lupa namanya), pulau
Gunung api yang terletak disebelah barat pantai Afrika, yand dikarenakan
kondisi geologinya suatu saat setengah bagian dari pulau sebelah
selatan, dimana gunung api masih aktif berada, akan runtuhdan
tsunami akan terbentuk dan berjalan kearah pantai timur Amerika dalam
waktu 6 jam-an. 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, January 03, 2005 10:10 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005

Menurut rekan, di TV pernah ada pembahasan kalau gelombang air,diatas 
titik gempa (pulau simeuleu?), akan mempunyai tinggi gelombang : pendek 
tetapi panjang gelombang : panjang.  (mungkin karena kedalaman air
sangat 
dalam/ di daerah penunjaman).

Sementara gelombang akan merambat ke daerah sekitar pantai dangkal 
(meulaboh, Banda Aceh, Calang) dan berubah menjadi gelombang yang 
mempunyai tinggi gelombang : tinggi, dan panjang gelombang : pendek.

Kemudian gelombang di daerah yang jauh (srilangka), terjadi penguatan 
gelombang karena massa air yang membesar (disebandingkan efek bola
salju).

Benarkah demikian?, mungkin para ahli gelombang (geophysicist, 
oceanography), yang bisa berkomentar.





"O.K Taufik" <[EMAIL PROTECTED]>
03/01/2005 07:22 AM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:        RE: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari
2005


Senin, 03 Jan 2005,
Tradisi Selamatkan Pulau Simeulue 


Terdekat Episentrum, Tersedikit Korban
JAKARTA - Pulau Simeulue adalah keajaiban. Pulau ini amat dekat dengan 
episentrum gempa pemicu tsunami di Aceh dan Sumut. Namun, korban jiwanya

paling sedikit. Kabupaten berpenduduk sekitar 65 ribu orang itu hanya 
sekitar 60 km dari episentrum gempa. Jauh lebih dekat dibandingkan
dengan 
Meulaboh atau Banda Aceh yang lebih dari 140 km. 

Korban di sini tidak ribuan atau ratusan. Tercatat 6 orang meninggal dan

satu hilang. Hanya nama-nama korban di pulau dengan 135 desa itu yang
bisa 
diidentifikasi satu demi satu. Tidak anonim seperti di tempat-tempat
lain 
yang tewas masal. Warga memang banyak mengungsi, yakni 73.015 orang. 

Keselamatan warga itu menjadi yang terpenting, meskipun banyak rumah 
rusak, yakni 7.263 unit. Sebanyak 62 unit gedung pemerintah dan sekolah 
hancur. Begitu pula 168 unit masjid rusak. Jembatan dan jalan belum 
terdata dan kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke pedalaman. 

Salah seorang warga Pulau Simeulue, Drs Yusman, membenarkan korban
tsunami 
di Pulau Simeulue tergolong kecil. Dia menyebut, ini karena ada
pengalaman 
sejarah yang membuat warga di pulau yang dihuni 70 ribu penduduk itu 
bersikap antisipatif terhadap badai tsunami.

"Ada semacam pelajaran turun-temurun jika ada gempa diikuti air laut 
surut, pasti akan diikuti gelombang besar. Kami di sini menyebutnya 
smong," kata Yusman yang dihubungi koran ini dari Jakarta kemarin.
Istilah 
smong seolah menjadi tradisi yang wajib diajarkan turun-temurun secara 
informal sejak terjadi musibah tsunami pada 1907.

Karena kisah ini melekat dalam kehidupan masyarakat, maka anak kecil pun

pasti memahami isyarat alam tersebut. Dengan demikian, pada 26 Desember 
lalu, warga Pulau Simeuleu spontan melakukan aksi penyelamatan dengan
cara 
naik ke lokasi perbukitan begitu merasakan getaran gempa. 

"Anak kecil, dewasa, dan orang tua langsung naik ke bukit. Pokoknya,
cari 
dataran lebih tinggi sebab mereka tahu air laut akan pasang," jelas pria

yang berdinas sebagai Kasi Haji di Kantor Depag Kabupaten Simeulue ini. 

Ini berbeda dengan reaksi warga Pulau Nias. Saat mereka berada di pantai

dan melihat air surut, malah banyak yang sibuk menangkapi ikan yang 
menggelepar-gelepar. Selain itu juga tak ada refleks kewaspadaan seperti

di Simeulue. Karena itulah, 227 warga Nias tewas. 

Karena itulah, dahsyatnya kerusakan di Pulau Simeulue tidak sebanding 
dengan jumlah korban yang relatif sedikit. Menurut Yusman, nyaris semua 
rumah di pesisir di enam ibu kota kecamatan di Pulau Simeulue dapat 
dikatakan sudah rata dengan tanah, bahkan tidak tersisa lagi bangunan
yang 
tegak. 

Kecamatan tersebut adalah Teluk Dalam, Tepa Barat, Kampung Air,
Naserehe, 
Simeuleu Barat, dan Alafan. Desa Gudang/Kawat, Labuhan Bajau, Ulul Asin,

Nasrehe, Salang (kondisinya habis), Maodil, Lantik, Salur (tersisa satu 
masjid dan satu MCK), Laayon (tinggal masjid dan dua rumah), Desa
Ganting 
dan Kuala Makmur 

RE: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005

2005-01-02 Thread IAGI Pusat
Saya dengar di Radio BBC tadi pagi, pulau Nicobar rusak sangat hebat karena
paling dekat dengan pusat gempa.  Pulau itu milik India, dan sebuah
pangkalan Angkatan Udara India disana hancur total dengan banyak korban.
Terima kasih, Sofyadi Roezin.


-Original Message-
From: hilman sobir [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 03, 2005 5:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Update Gempa Aceh 2 januari 2005


Vicky...!!!

Adakah informasi mengenai nasib kep Andaman dan
Nicobar paska gempa Aceh yang besar itu?

Bagaimana dengan penghuni kepulaauan ini...dan milik
siapaka pulai ini...? wah banyak naya nih ???

Salam

Hilman Sobir

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pada tanggal 2 januari 2005 hanya tercatat satu
> gempa di
> Aceh-Nicobar-Andaman area. Gempa ini berkekuatan 5.3
> SR tepatnya pada
> Sunday, January 2, 2005 at 7:12:13 PM = local time
> at epicenter.
> Kedalaman gempa 35 Km. Ada 2 getaran tambahan dari
> yg tanggal 1 jan 05
> kemaren.
>
> Jumlah gempa yg tercatat sejak 26 Dec 2004 disekitar
> Aceh-Nicobar
> sebanyak 94 kali. Jumlah ini berbeda dengan
> informasi2 lain mungkin
> karena USGS hanya menyampaikan getaran gempa2
> penting atau gempa
> sedang-besar (diatas 5 SR). Gempa2 dibawah 5 SR
> mungkin hanya akan
> dirasakan oleh orang-orang yg berada disekitar
> daerah bencana ini.
>
> Hasil pengukuran secara statistik menunjukkan
> penurunan intensitas gempa sbb :
>
> Hari ke-1 (26 Des 2004) = 33 Getaran (Main shock 9.0
> SR, after shock 7.1SR)
> Hari ke-2 (27 Des 2004) = 29 Getaran (max 6.1 SR)
> Hari ke-3 (28 Des 2004) = 8 Getaran (max 5.8 SR)
> Hari ke-4 (29 Des 2004) = 5 Getaran (Max 6.2 SR)
> Hari ke-5 (30 Des 2004) = 6 Getaran (Max 5.9 SR)
> Hari ke-6 (31 Des 2004) = 7 Getaran (Max 6.3 SR)
> Hari ke-7 (1Januari 2005) = 4 Getaran (Max 6.5 SR)
> Hari ke-8 (2 Januari 2005) = 1 Getaran (max 5.3 SR)
>
> Penurunan intensitas gempa ini menunjukkan mulai
> stabilnya daerah ini.
>
> RDP
>
> Gambar juga dapat diperoleh di my blog :
> http://putrohari.tripod.com/Putrohari/
>

> ATTACHMENT part 2 image/pjpeg name=Slide1_2Jan04.JPG
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
>
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
> atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>
-

Find local movie times and trailers on Yahoo! Movies.
http://au.movies.yahoo.com

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-