Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)
Saya melihat,...seandainya masing-masing yang punya samples basement , para hardrocker, industri dan pemerintah bersedia berkolaborasi maka hal ini bisa menjadi salah satu bahan konsorsium riset yang akan sangat berguna bagi usahanya Indonesia memperbesar cadangan HC. pertanyaannya siapa saja dan bagaimana mendapatkan informasi sample-sample yang dimaksud pak Yuwono ini yach,.. ?, -Original Message- From: "Y S Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]> To: , <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 6 Apr 2006 14:03:21 -0700 Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan) > Salam, > > Dengan makin menipisnya sediaan HC dunia, basement menjadi kian penting > untuk dipelajari, lebih-2 dengan adanya temuan basement produktif di > beberapa cekungan termasuk di Indonesia. Mempelajari basement cukup > sulit > karena terbatasnya samples yang tersedia. Oleh karena itu samples yang > sedikit itu hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dipelajari dari > berbagai aspect. Karena rekan-rekan di Pers Minyak tidak terlalu > familiar > dengan jenis batuan basement, sebaiknya minta bantuan para hard rocker > yang > berpengalaman untuk mempelajarinya, sehingga dapat diperoleh informasi > yang > maksimal atas samples basement yang dimiliki Oil Companies, saya siap > bila > diperlukan. > Salam, > YSY > > > - Original Message - > From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: ; <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Tuesday, April 04, 2006 10:28 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia > (mohon > pencerahan) > > > > Basement, penting diklasifikasikan karena anggapan umum bahwa > hidrokarbon > > selama ini terjadi (statistik) selalu berasosiasi dengan basement > > kontinental atau attenuated-continental crust atau minimal > intermediate > > (accreted) crust, dan bukan dengan yang oseanik. Apakah ini benar > atau > > salah kaprah ? Statistik mungkin benar, tetapi tak selalu terhubung > ke > > kebenaran geologi. Kita bisa diskusikan ini di kesempatan lain. > > > > Para pemain di basement sekarang tentu perlu lebih detail > mengevaluasi > > basement sebab mereka harus tahu kecenderungan basement ini untuk > retak > > (menjadi reservoir), dan itu benar akan ada pengaruh dari tipe > basement > > dan umurnya. Basement yang granitik tentu akan beda dengan basement > yang > > sekis misalnya saat kena kompresif. Basement yang lebih tua tentu > telah > > lebih banyak mengalami deformasi dibandingkan yang lebih muda, ini > jelas > > akan berpengaruh ke peluang pembentukan retakan. > > > > Basement juga punya pengaruh ke konduktivitas termal heatflow dari > > mantel, dan ini adalah sebagian unsur dari pembentuk sejarah termal > > cekungan. Pada basement2 yang hasil akresi seperti di Sumatra, perlu > juga > > diketahui pola akresi basement2 itu karena ini akan mempengaruhi pola > > deformasi di cekungan di atasnya. Dan, tingginya GG di Sumatra Tengah > yang > > anomali itu dicurigai juga sebagai akibat tingginya heatflow di > sepanjang > > pola akresi Mutus Assemblage. > > > > Secara regional, klasifikasi basement untuk cekungan2 di indonesia > sudah > > lama dibuat orang. Detailed basement per cekungan ada sebagian, > terutama > > yang produktif di Indonesia Barat. > > > > salam, > > awang > > > > [EMAIL PROTECTED] wrote: > > saya kurang tahu kenapa harus ada klasifikasi basement berdasarkan > umur > > dan > > jenisnya ...? > > apakah nantinya berhubungan dengan gradien geothermal untuk > pematangan > > source rocks...? > > > > Regards > > > > Kartiko-Samodro > > Telp : 3852 > > > > > > > > |-+--------> > > | | oki musakti | > > | | | | o.com> | > > | | | > > | | 29/03/2006 06:08 | > > | | PM | > > | | Please respond to| > > | | iagi-net | > > | | | > > |-+> > >>- > | > > | | > > | To: iagi-net@iagi.or.id | > > | cc: | > > | Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di > Indonesia > > (mohon pencerahan) | > >>- > | > > > > > > > > > > Pertanyaan dan usul menarik. BTW sebelumnya, yang dimaksud 'basement' > ini > &
Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)
Salam, Dengan makin menipisnya sediaan HC dunia, basement menjadi kian penting untuk dipelajari, lebih-2 dengan adanya temuan basement produktif di beberapa cekungan termasuk di Indonesia. Mempelajari basement cukup sulit karena terbatasnya samples yang tersedia. Oleh karena itu samples yang sedikit itu hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dipelajari dari berbagai aspect. Karena rekan-rekan di Pers Minyak tidak terlalu familiar dengan jenis batuan basement, sebaiknya minta bantuan para hard rocker yang berpengalaman untuk mempelajarinya, sehingga dapat diperoleh informasi yang maksimal atas samples basement yang dimiliki Oil Companies, saya siap bila diperlukan. Salam, YSY - Original Message - From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, April 04, 2006 10:28 PM Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan) Basement, penting diklasifikasikan karena anggapan umum bahwa hidrokarbon selama ini terjadi (statistik) selalu berasosiasi dengan basement kontinental atau attenuated-continental crust atau minimal intermediate (accreted) crust, dan bukan dengan yang oseanik. Apakah ini benar atau salah kaprah ? Statistik mungkin benar, tetapi tak selalu terhubung ke kebenaran geologi. Kita bisa diskusikan ini di kesempatan lain. Para pemain di basement sekarang tentu perlu lebih detail mengevaluasi basement sebab mereka harus tahu kecenderungan basement ini untuk retak (menjadi reservoir), dan itu benar akan ada pengaruh dari tipe basement dan umurnya. Basement yang granitik tentu akan beda dengan basement yang sekis misalnya saat kena kompresif. Basement yang lebih tua tentu telah lebih banyak mengalami deformasi dibandingkan yang lebih muda, ini jelas akan berpengaruh ke peluang pembentukan retakan. Basement juga punya pengaruh ke konduktivitas termal heatflow dari mantel, dan ini adalah sebagian unsur dari pembentuk sejarah termal cekungan. Pada basement2 yang hasil akresi seperti di Sumatra, perlu juga diketahui pola akresi basement2 itu karena ini akan mempengaruhi pola deformasi di cekungan di atasnya. Dan, tingginya GG di Sumatra Tengah yang anomali itu dicurigai juga sebagai akibat tingginya heatflow di sepanjang pola akresi Mutus Assemblage. Secara regional, klasifikasi basement untuk cekungan2 di indonesia sudah lama dibuat orang. Detailed basement per cekungan ada sebagian, terutama yang produktif di Indonesia Barat. salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: saya kurang tahu kenapa harus ada klasifikasi basement berdasarkan umur dan jenisnya ...? apakah nantinya berhubungan dengan gradien geothermal untuk pematangan source rocks...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | oki musakti | | | | | o.com> | | | | | | 29/03/2006 06:08 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+> -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan) | -| Pertanyaan dan usul menarik. BTW sebelumnya, yang dimaksud 'basement' ini apakah batuan beku atau metamorf yang menjadi 'alas' dari formasi2 sedimen diatasnya? Saya rasa ada-tidaknya (thermogenic) HC accumulation tidak (terlalu) tergantung pada umur basement tapi lebih dari dipengaruhi umur, konfigurasi dan kedalaman batuan sediment atasnya ie. control pada source rock maturity, migration dan entrapment. Apalagi kalau kita bicara biogenic HC. Kalau ini mah benar-benar gak peduli umur batuan. Asal sarat-sarat pembentukannya misalnya rapid sedimentation, adanya methane forming bacteria dll terpenuhi. Ini kalau kita masih berada dalam koridor organic origin of HC. Kalau bicaranya anorganic HC source ya lain lagi ceritanya. Wallahu'alam Oki johnson achmad paju wrote: beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di west arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)... basement cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic Langi Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan dengan basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB, CSB, NW java, East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar berumur mesozoik, paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?) nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah mengklasifikasikan cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya ? mungkin hal itu juga cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap cekungan, kalo beberapa waktu ini kita kenal ada istilah siklus I (inversion deposit), II (rifting deposit) dan III (basement)...nah bisa2 y
Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)
Basement, penting diklasifikasikan karena anggapan umum bahwa hidrokarbon selama ini terjadi (statistik) selalu berasosiasi dengan basement kontinental atau attenuated-continental crust atau minimal intermediate (accreted) crust, dan bukan dengan yang oseanik. Apakah ini benar atau salah kaprah ? Statistik mungkin benar, tetapi tak selalu terhubung ke kebenaran geologi. Kita bisa diskusikan ini di kesempatan lain. Para pemain di basement sekarang tentu perlu lebih detail mengevaluasi basement sebab mereka harus tahu kecenderungan basement ini untuk retak (menjadi reservoir), dan itu benar akan ada pengaruh dari tipe basement dan umurnya. Basement yang granitik tentu akan beda dengan basement yang sekis misalnya saat kena kompresif. Basement yang lebih tua tentu telah lebih banyak mengalami deformasi dibandingkan yang lebih muda, ini jelas akan berpengaruh ke peluang pembentukan retakan. Basement juga punya pengaruh ke konduktivitas termal heatflow dari mantel, dan ini adalah sebagian unsur dari pembentuk sejarah termal cekungan. Pada basement2 yang hasil akresi seperti di Sumatra, perlu juga diketahui pola akresi basement2 itu karena ini akan mempengaruhi pola deformasi di cekungan di atasnya. Dan, tingginya GG di Sumatra Tengah yang anomali itu dicurigai juga sebagai akibat tingginya heatflow di sepanjang pola akresi Mutus Assemblage. Secara regional, klasifikasi basement untuk cekungan2 di indonesia sudah lama dibuat orang. Detailed basement per cekungan ada sebagian, terutama yang produktif di Indonesia Barat. salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: saya kurang tahu kenapa harus ada klasifikasi basement berdasarkan umur dan jenisnya ...? apakah nantinya berhubungan dengan gradien geothermal untuk pematangan source rocks...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | oki musakti | | | | | o.com> | | | | | | 29/03/2006 06:08 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+> >-| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan) | >-| Pertanyaan dan usul menarik. BTW sebelumnya, yang dimaksud 'basement' ini apakah batuan beku atau metamorf yang menjadi 'alas' dari formasi2 sedimen diatasnya? Saya rasa ada-tidaknya (thermogenic) HC accumulation tidak (terlalu) tergantung pada umur basement tapi lebih dari dipengaruhi umur, konfigurasi dan kedalaman batuan sediment atasnya ie. control pada source rock maturity, migration dan entrapment. Apalagi kalau kita bicara biogenic HC. Kalau ini mah benar-benar gak peduli umur batuan. Asal sarat-sarat pembentukannya misalnya rapid sedimentation, adanya methane forming bacteria dll terpenuhi. Ini kalau kita masih berada dalam koridor organic origin of HC. Kalau bicaranya anorganic HC source ya lain lagi ceritanya. Wallahu'alam Oki johnson achmad paju wrote: beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di west arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)... basement cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic Langi Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan dengan basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB, CSB, NW java, East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar berumur mesozoik, paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?) nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah mengklasifikasikan cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya ? mungkin hal itu juga cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap cekungan, kalo beberapa waktu ini kita kenal ada istilah siklus I (inversion deposit), II (rifting deposit) dan III (basement)...nah bisa2 yang rancu adalah pemahaman tentang siklus III nya dikemudian hari belum lagi isu lama, kalo membahas cekungan sedimen di Indonesia yang kurang lebih sekitar 60 buah, ternyata masih banyak daerah yang belum terklasifikasikan menjadi cekungan gimana tuh PP IAGI atau senior2 atau rekan2 lain.ada tanggapan - Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less. This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi
Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)
saya kurang tahu kenapa harus ada klasifikasi basement berdasarkan umur dan jenisnya ...? apakah nantinya berhubungan dengan gradien geothermal untuk pematangan source rocks...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | oki musakti | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | o.com> | | || | | 29/03/2006 06:08 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >-| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan) | >-| Pertanyaan dan usul menarik. BTW sebelumnya, yang dimaksud 'basement' ini apakah batuan beku atau metamorf yang menjadi 'alas' dari formasi2 sedimen diatasnya? Saya rasa ada-tidaknya (thermogenic) HC accumulation tidak (terlalu) tergantung pada umur basement tapi lebih dari dipengaruhi umur, konfigurasi dan kedalaman batuan sediment atasnya ie. control pada source rock maturity, migration dan entrapment. Apalagi kalau kita bicara biogenic HC. Kalau ini mah benar-benar gak peduli umur batuan. Asal sarat-sarat pembentukannya misalnya rapid sedimentation, adanya methane forming bacteria dll terpenuhi. Ini kalau kita masih berada dalam koridor organic origin of HC. Kalau bicaranya anorganic HC source ya lain lagi ceritanya. Wallahu'alam Oki johnson achmad paju <[EMAIL PROTECTED]> wrote: beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di west arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)... basement cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic Langi Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan dengan basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB, CSB, NW java, East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar berumur mesozoik, paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?) nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah mengklasifikasikan cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya ? mungkin hal itu juga cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap cekungan, kalo beberapa waktu ini kita kenal ada istilah siklus I (inversion deposit), II (rifting deposit) dan III (basement)...nah bisa2 yang rancu adalah pemahaman tentang siklus III nya dikemudian hari belum lagi isu lama, kalo membahas cekungan sedimen di Indonesia yang kurang lebih sekitar 60 buah, ternyata masih banyak daerah yang belum terklasifikasikan menjadi cekungan gimana tuh PP IAGI atau senior2 atau rekan2 lain.ada tanggapan - Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less. This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)
Pertanyaan dan usul menarik. BTW sebelumnya, yang dimaksud 'basement' ini apakah batuan beku atau metamorf yang menjadi 'alas' dari formasi2 sedimen diatasnya? Saya rasa ada-tidaknya (thermogenic) HC accumulation tidak (terlalu) tergantung pada umur basement tapi lebih dari dipengaruhi umur, konfigurasi dan kedalaman batuan sediment atasnya ie. control pada source rock maturity, migration dan entrapment. Apalagi kalau kita bicara biogenic HC. Kalau ini mah benar-benar gak peduli umur batuan. Asal sarat-sarat pembentukannya misalnya rapid sedimentation, adanya methane forming bacteria dll terpenuhi. Ini kalau kita masih berada dalam koridor organic origin of HC. Kalau bicaranya anorganic HC source ya lain lagi ceritanya. Wallahu'alam Oki johnson achmad paju <[EMAIL PROTECTED]> wrote: beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di west arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)... basement cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic Langi Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan dengan basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB, CSB, NW java, East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar berumur mesozoik, paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?) nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah mengklasifikasikan cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya ? mungkin hal itu juga cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap cekungan, kalo beberapa waktu ini kita kenal ada istilah siklus I (inversion deposit), II (rifting deposit) dan III (basement)...nah bisa2 yang rancu adalah pemahaman tentang siklus III nya dikemudian hari belum lagi isu lama, kalo membahas cekungan sedimen di Indonesia yang kurang lebih sekitar 60 buah, ternyata masih banyak daerah yang belum terklasifikasikan menjadi cekungan gimana tuh PP IAGI atau senior2 atau rekan2 lain.ada tanggapan - Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less.
Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)
Sepertinya basement cekungan indonesia bagian timur pada umumnya memiliki perbedaan dengan indonesia bagian barat... salah satunya juga memang sistim tektoniknyapun kan beda yach... Unpublished report , Elnusa tahun 2005 mengenai study Basin Buton, Sulawesi selatan dan sekitarnya, menunjukkan bahwa cekungan potensial hydrocarbon berada pada early-middle miocene, Late cretaceous-oligocene. beberapa tempat saja pada pliocene-early pleistocene. Saya mengusulkan untuk bisa menjawab pak Johnson, perlu diadakan acara "Bedah Basin" mingguan atau bulanan, seperti halnya sudah dilakukan IAGI dengan Pak Mino dan Pak Awang sebagai Narasumber. Ayo, siapa lagi yang mau menjadi Narasumber ?,... IAGI pasti mendukung acara ini (betul kan PP IAGI ?) -Original Message- From: "johnson achmad paju" <[EMAIL PROTECTED]> To: Date: Thu, 30 Mar 2006 11:48:55 +0700 Subject: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan) > beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di > west arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)... > basement cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic > Langi Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan > dengan basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB, > CSB, NW java, East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar > berumur mesozoik, paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?) > > nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah > mengklasifikasikan cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya > ? mungkin hal itu juga cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap > cekungan, kalo beberapa waktu ini kita kenal ada istilah siklus I > (inversion deposit), II (rifting deposit) dan III (basement)...nah > bisa2 yang rancu adalah pemahaman tentang siklus III nya dikemudian > hari > > belum lagi isu lama, kalo membahas cekungan sedimen di Indonesia yang > kurang lebih sekitar 60 buah, ternyata masih banyak daerah yang belum > terklasifikasikan menjadi cekungan > > gimana tuh PP IAGI atau senior2 atau rekan2 lain.ada tanggapan - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)
beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di west arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)... basement cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic Langi Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan dengan basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB, CSB, NW java, East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar berumur mesozoik, paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?) nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah mengklasifikasikan cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya ? mungkin hal itu juga cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap cekungan, kalo beberapa waktu ini kita kenal ada istilah siklus I (inversion deposit), II (rifting deposit) dan III (basement)...nah bisa2 yang rancu adalah pemahaman tentang siklus III nya dikemudian hari belum lagi isu lama, kalo membahas cekungan sedimen di Indonesia yang kurang lebih sekitar 60 buah, ternyata masih banyak daerah yang belum terklasifikasikan menjadi cekungan gimana tuh PP IAGI atau senior2 atau rekan2 lain.ada tanggapan