Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)

2006-04-06 Terurut Topik Eddy Arus Sentani


Saya melihat,...seandainya masing-masing yang punya samples basement , para 
hardrocker, industri  dan pemerintah bersedia berkolaborasi maka hal ini 
bisa menjadi salah satu bahan konsorsium riset yang akan sangat berguna bagi 
usahanya Indonesia memperbesar cadangan HC. pertanyaannya siapa saja dan 
bagaimana mendapatkan informasi  sample-sample yang dimaksud pak Yuwono ini 
yach,.. ?,  

-Original Message-
From: "Y S Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: , <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu, 6 Apr 2006 14:03:21 -0700
Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon 
pencerahan)

> Salam,
> 
> Dengan makin menipisnya sediaan HC dunia, basement menjadi kian penting
> untuk dipelajari, lebih-2 dengan adanya temuan basement produktif di 
> beberapa cekungan termasuk di Indonesia. Mempelajari basement cukup
> sulit 
> karena terbatasnya samples yang tersedia. Oleh karena itu samples yang 
> sedikit itu hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dipelajari dari
> berbagai aspect. Karena rekan-rekan di Pers Minyak tidak terlalu
> familiar 
> dengan jenis batuan basement, sebaiknya minta bantuan para hard rocker
> yang 
> berpengalaman untuk mempelajarinya, sehingga dapat diperoleh informasi
> yang 
> maksimal atas samples basement yang dimiliki Oil Companies, saya siap
> bila 
> diperlukan.
> Salam,
> YSY
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, April 04, 2006 10:28 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia
> (mohon 
> pencerahan)
> 
> 
> > Basement, penting diklasifikasikan karena anggapan umum bahwa
> hidrokarbon 
> > selama ini terjadi (statistik) selalu berasosiasi dengan basement 
> > kontinental atau attenuated-continental crust atau minimal
> intermediate 
> > (accreted) crust, dan bukan dengan yang oseanik. Apakah ini benar
> atau 
> > salah kaprah ? Statistik mungkin benar, tetapi tak selalu terhubung
> ke 
> > kebenaran geologi. Kita bisa diskusikan ini di kesempatan lain.
> >
> >  Para pemain di basement sekarang tentu perlu lebih detail
> mengevaluasi 
> > basement sebab mereka harus tahu kecenderungan basement ini untuk
> retak 
> > (menjadi reservoir), dan itu benar akan ada pengaruh dari tipe
> basement 
> > dan umurnya. Basement yang granitik tentu akan beda dengan basement
> yang 
> > sekis misalnya saat kena kompresif. Basement yang lebih tua tentu
> telah 
> > lebih banyak mengalami deformasi dibandingkan yang lebih muda, ini
> jelas 
> > akan berpengaruh ke peluang pembentukan retakan.
> >
> >  Basement juga punya pengaruh ke konduktivitas termal heatflow dari 
> > mantel, dan ini adalah sebagian unsur dari pembentuk sejarah termal 
> > cekungan. Pada basement2 yang hasil akresi seperti di Sumatra, perlu
> juga 
> > diketahui pola akresi basement2 itu karena ini akan mempengaruhi pola
> > deformasi di cekungan di atasnya. Dan, tingginya GG di Sumatra Tengah
> yang 
> > anomali itu dicurigai juga sebagai akibat tingginya heatflow di
> sepanjang 
> > pola akresi Mutus Assemblage.
> >
> >  Secara regional, klasifikasi basement untuk cekungan2 di indonesia
> sudah 
> > lama dibuat orang. Detailed basement per cekungan ada sebagian,
> terutama 
> > yang produktif di Indonesia Barat.
> >
> >  salam,
> >  awang
> >
> > [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >  saya kurang tahu kenapa harus ada klasifikasi basement berdasarkan
> umur 
> > dan
> > jenisnya ...?
> > apakah nantinya berhubungan dengan gradien geothermal untuk
> pematangan
> > source rocks...?
> >
> > Regards
> >
> > Kartiko-Samodro
> > Telp : 3852
> >
> >
> >
> > |-+-------->
> > | | oki musakti |
> > | | | | o.com> |
> > | | |
> > | | 29/03/2006 06:08 |
> > | | PM |
> > | | Please respond to|
> > | | iagi-net |
> > | | |
> > |-+>
> >>-
> |
> > | |
> > | To: iagi-net@iagi.or.id |
> > | cc: |
> > | Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di
> Indonesia 
> > (mohon pencerahan) |
> >>-
> |
> >
> >
> >
> >
> > Pertanyaan dan usul menarik. BTW sebelumnya, yang dimaksud 'basement'
> ini
> &

Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)

2006-04-05 Terurut Topik Y S Yuwono

Salam,

Dengan makin menipisnya sediaan HC dunia, basement menjadi kian penting 
untuk dipelajari, lebih-2 dengan adanya temuan basement produktif di 
beberapa cekungan termasuk di Indonesia. Mempelajari basement cukup sulit 
karena terbatasnya samples yang tersedia. Oleh karena itu samples yang 
sedikit itu hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dipelajari dari 
berbagai aspect. Karena rekan-rekan di Pers Minyak tidak terlalu familiar 
dengan jenis batuan basement, sebaiknya minta bantuan para hard rocker yang 
berpengalaman untuk mempelajarinya, sehingga dapat diperoleh informasi yang 
maksimal atas samples basement yang dimiliki Oil Companies, saya siap bila 
diperlukan.

Salam,
YSY


- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, April 04, 2006 10:28 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon 
pencerahan)



Basement, penting diklasifikasikan karena anggapan umum bahwa hidrokarbon 
selama ini terjadi (statistik) selalu berasosiasi dengan basement 
kontinental atau attenuated-continental crust atau minimal intermediate 
(accreted) crust, dan bukan dengan yang oseanik. Apakah ini benar atau 
salah kaprah ? Statistik mungkin benar, tetapi tak selalu terhubung ke 
kebenaran geologi. Kita bisa diskusikan ini di kesempatan lain.


 Para pemain di basement sekarang tentu perlu lebih detail mengevaluasi 
basement sebab mereka harus tahu kecenderungan basement ini untuk retak 
(menjadi reservoir), dan itu benar akan ada pengaruh dari tipe basement 
dan umurnya. Basement yang granitik tentu akan beda dengan basement yang 
sekis misalnya saat kena kompresif. Basement yang lebih tua tentu telah 
lebih banyak mengalami deformasi dibandingkan yang lebih muda, ini jelas 
akan berpengaruh ke peluang pembentukan retakan.


 Basement juga punya pengaruh ke konduktivitas termal heatflow dari 
mantel, dan ini adalah sebagian unsur dari pembentuk sejarah termal 
cekungan. Pada basement2 yang hasil akresi seperti di Sumatra, perlu juga 
diketahui pola akresi basement2 itu karena ini akan mempengaruhi pola 
deformasi di cekungan di atasnya. Dan, tingginya GG di Sumatra Tengah yang 
anomali itu dicurigai juga sebagai akibat tingginya heatflow di sepanjang 
pola akresi Mutus Assemblage.


 Secara regional, klasifikasi basement untuk cekungan2 di indonesia sudah 
lama dibuat orang. Detailed basement per cekungan ada sebagian, terutama 
yang produktif di Indonesia Barat.


 salam,
 awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
 saya kurang tahu kenapa harus ada klasifikasi basement berdasarkan umur 
dan

jenisnya ...?
apakah nantinya berhubungan dengan gradien geothermal untuk pematangan
source rocks...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| | oki musakti |
| | | | o.com> |
| | |
| | 29/03/2006 06:08 |
| | PM |
| | Please respond to|
| | iagi-net |
| | |
|-+>

-|

| |
| To: iagi-net@iagi.or.id |
| cc: |
| Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia 
(mohon pencerahan) |

-|





Pertanyaan dan usul menarik. BTW sebelumnya, yang dimaksud 'basement' ini
apakah batuan beku atau metamorf yang menjadi 'alas' dari formasi2 sedimen
diatasnya?

Saya rasa ada-tidaknya (thermogenic) HC accumulation tidak (terlalu)
tergantung pada umur basement tapi lebih dari dipengaruhi umur, 
konfigurasi

dan kedalaman batuan sediment atasnya ie. control pada source rock
maturity, migration dan entrapment.

Apalagi kalau kita bicara biogenic HC. Kalau ini mah benar-benar gak
peduli umur batuan. Asal sarat-sarat pembentukannya misalnya rapid
sedimentation, adanya methane forming bacteria dll terpenuhi.

Ini kalau kita masih berada dalam koridor organic origin of HC. Kalau
bicaranya anorganic HC source ya lain lagi ceritanya.

Wallahu'alam
Oki
johnson achmad paju wrote:
beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di
west arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)...
basement cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic Langi
Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan dengan
basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB, CSB, NW
java, East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar berumur mesozoik,
paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?)

nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah
mengklasifikasikan cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya ?
mungkin hal itu juga cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap
cekungan, kalo beberapa waktu ini kita kenal ada istilah siklus I
(inversion deposit), II (rifting deposit) dan III (basement)...nah bisa2
y

Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)

2006-04-04 Terurut Topik Awang Satyana
Basement, penting diklasifikasikan karena anggapan umum bahwa hidrokarbon 
selama ini terjadi (statistik) selalu berasosiasi dengan basement kontinental 
atau attenuated-continental crust atau minimal intermediate (accreted) crust, 
dan bukan dengan yang oseanik. Apakah ini benar atau salah kaprah ? Statistik 
mungkin benar, tetapi tak selalu terhubung ke kebenaran geologi. Kita bisa 
diskusikan ini di kesempatan lain.
   
  Para pemain di basement sekarang tentu perlu lebih detail mengevaluasi 
basement sebab mereka harus tahu kecenderungan basement ini untuk retak 
(menjadi reservoir), dan itu benar akan ada pengaruh dari tipe basement dan 
umurnya. Basement yang granitik tentu akan beda dengan basement yang sekis 
misalnya saat kena kompresif. Basement yang lebih tua tentu telah lebih banyak 
mengalami deformasi dibandingkan yang lebih muda, ini jelas akan berpengaruh ke 
peluang pembentukan retakan.
   
  Basement juga punya pengaruh ke konduktivitas termal heatflow dari mantel, 
dan ini adalah sebagian unsur dari pembentuk sejarah termal cekungan. Pada 
basement2 yang hasil akresi seperti di Sumatra, perlu juga diketahui pola 
akresi basement2 itu karena ini akan mempengaruhi pola deformasi di cekungan di 
atasnya. Dan, tingginya GG di Sumatra Tengah yang anomali itu dicurigai juga 
sebagai akibat tingginya heatflow di sepanjang pola akresi Mutus Assemblage.
   
  Secara regional, klasifikasi basement untuk cekungan2 di indonesia sudah lama 
dibuat orang. Detailed basement per cekungan ada sebagian, terutama yang 
produktif di Indonesia Barat.
   
  salam,
  awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  saya kurang tahu kenapa harus ada klasifikasi basement berdasarkan umur dan
jenisnya ...?
apakah nantinya berhubungan dengan gradien geothermal untuk pematangan
source rocks...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| | oki musakti |
| | | | o.com> |
| | |
| | 29/03/2006 06:08 |
| | PM |
| | Please respond to|
| | iagi-net |
| | |
|-+>
>-|
| |
| To: iagi-net@iagi.or.id |
| cc: |
| Subject: Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon 
pencerahan) |
>-|




Pertanyaan dan usul menarik. BTW sebelumnya, yang dimaksud 'basement' ini
apakah batuan beku atau metamorf yang menjadi 'alas' dari formasi2 sedimen
diatasnya?

Saya rasa ada-tidaknya (thermogenic) HC accumulation tidak (terlalu)
tergantung pada umur basement tapi lebih dari dipengaruhi umur, konfigurasi
dan kedalaman batuan sediment atasnya ie. control pada source rock
maturity, migration dan entrapment.

Apalagi kalau kita bicara biogenic HC. Kalau ini mah benar-benar gak
peduli umur batuan. Asal sarat-sarat pembentukannya misalnya rapid
sedimentation, adanya methane forming bacteria dll terpenuhi.

Ini kalau kita masih berada dalam koridor organic origin of HC. Kalau
bicaranya anorganic HC source ya lain lagi ceritanya.

Wallahu'alam
Oki
johnson achmad paju wrote:
beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di
west arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)...
basement cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic Langi
Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan dengan
basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB, CSB, NW
java, East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar berumur mesozoik,
paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?)

nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah
mengklasifikasikan cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya ?
mungkin hal itu juga cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap
cekungan, kalo beberapa waktu ini kita kenal ada istilah siklus I
(inversion deposit), II (rifting deposit) dan III (basement)...nah bisa2
yang rancu adalah pemahaman tentang siklus III nya dikemudian hari

belum lagi isu lama, kalo membahas cekungan sedimen di Indonesia yang
kurang lebih sekitar 60 buah, ternyata masih banyak daerah yang belum
terklasifikasikan menjadi cekungan

gimana tuh PP IAGI atau senior2 atau rekan2 lain.ada tanggapan 


-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+
countries) for 2¢/min or less.


This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi

Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)

2006-04-02 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
saya kurang tahu kenapa harus ada klasifikasi basement berdasarkan umur dan
jenisnya ...?
apakah nantinya berhubungan dengan gradien geothermal untuk pematangan
source rocks...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   oki musakti  |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   o.com>   |
| ||
| |   29/03/2006 06:08 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia 
(mohon pencerahan)  |
  
>-|




Pertanyaan dan usul menarik. BTW sebelumnya, yang dimaksud 'basement' ini
apakah batuan beku atau metamorf yang menjadi 'alas' dari formasi2 sedimen
diatasnya?

Saya rasa ada-tidaknya (thermogenic) HC accumulation tidak (terlalu)
tergantung pada umur basement tapi lebih dari dipengaruhi umur, konfigurasi
dan kedalaman batuan sediment atasnya ie. control pada source rock
maturity, migration dan entrapment.

  Apalagi kalau kita bicara biogenic HC. Kalau ini mah benar-benar gak
peduli umur batuan. Asal sarat-sarat pembentukannya misalnya rapid
sedimentation, adanya methane forming bacteria dll terpenuhi.

  Ini kalau kita masih berada dalam koridor organic origin of HC. Kalau
bicaranya anorganic HC source ya lain lagi ceritanya.

  Wallahu'alam
  Oki
  johnson achmad paju <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di
west arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)...
basement cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic Langi
Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan dengan
basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB, CSB, NW
java, East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar berumur mesozoik,
paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?)

nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah
mengklasifikasikan cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya ?
mungkin hal itu juga cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap
cekungan, kalo beberapa waktu ini kita kenal ada istilah siklus I
(inversion deposit), II (rifting deposit) dan III (basement)...nah bisa2
yang rancu adalah pemahaman tentang siklus III nya dikemudian hari

belum lagi isu lama, kalo membahas cekungan sedimen di Indonesia yang
kurang lebih sekitar 60 buah, ternyata masih banyak daerah yang belum
terklasifikasikan menjadi cekungan

gimana tuh PP IAGI atau senior2 atau rekan2 lain.ada tanggapan 


-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+
countries) for 2¢/min or less.


This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)

2006-03-29 Terurut Topik oki musakti
Pertanyaan dan usul menarik. BTW sebelumnya, yang dimaksud 'basement' ini 
apakah batuan beku atau metamorf yang menjadi 'alas' dari formasi2 sedimen 
diatasnya?

Saya rasa ada-tidaknya (thermogenic) HC accumulation tidak (terlalu) tergantung 
pada umur basement tapi lebih dari dipengaruhi umur, konfigurasi dan kedalaman 
batuan sediment atasnya ie. control pada source rock maturity, migration dan 
entrapment.
   
  Apalagi kalau kita bicara biogenic HC. Kalau ini mah benar-benar gak peduli 
umur batuan. Asal sarat-sarat pembentukannya misalnya rapid sedimentation, 
adanya methane forming bacteria dll terpenuhi.
   
  Ini kalau kita masih berada dalam koridor organic origin of HC. Kalau 
bicaranya anorganic HC source ya lain lagi ceritanya.
   
  Wallahu'alam
  Oki
  johnson achmad paju <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di west 
arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)... basement 
cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic Langi 
Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan dengan 
basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB, CSB, NW java, 
East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar berumur mesozoik, paleozoik 
atau bahkan pre-kambrium (?)

nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah mengklasifikasikan 
cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya ? mungkin hal itu juga 
cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap cekungan, kalo beberapa waktu 
ini kita kenal ada istilah siklus I (inversion deposit), II (rifting deposit) 
dan III (basement)...nah bisa2 yang rancu adalah pemahaman tentang siklus III 
nya dikemudian hari

belum lagi isu lama, kalo membahas cekungan sedimen di Indonesia yang kurang 
lebih sekitar 60 buah, ternyata masih banyak daerah yang belum 
terklasifikasikan menjadi cekungan

gimana tuh PP IAGI atau senior2 atau rekan2 lain.ada tanggapan 


-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2¢/min or less.

Re: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)

2006-03-29 Terurut Topik Eddy Arus Sentani
Sepertinya basement cekungan indonesia bagian timur pada umumnya memiliki 
perbedaan dengan indonesia bagian barat... salah satunya juga memang sistim 
tektoniknyapun kan beda yach... Unpublished report , Elnusa tahun 2005 
mengenai study  Basin Buton, Sulawesi selatan dan sekitarnya, menunjukkan 
bahwa cekungan potensial hydrocarbon berada pada early-middle miocene, Late 
cretaceous-oligocene. beberapa tempat saja  pada pliocene-early pleistocene.

Saya mengusulkan untuk bisa menjawab pak Johnson, perlu diadakan acara 
"Bedah Basin" mingguan atau bulanan, seperti halnya sudah dilakukan IAGI 
dengan  Pak Mino dan Pak Awang sebagai Narasumber.

Ayo, siapa lagi yang mau menjadi Narasumber ?,... IAGI pasti mendukung 
acara ini (betul kan PP IAGI ?)

-Original Message-
From: "johnson achmad paju" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Date: Thu, 30 Mar 2006 11:48:55 +0700
Subject: [iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon 
pencerahan)

> beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di
> west arm sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)...
> basement cekungan ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic
> Langi Formationhal ini tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan
> dengan basement yang ada cekungan2 penghasil migas misalnya NSB, SSB,
> CSB, NW java, East java, Kutai dlsb. yang mungkin sebagian besar
> berumur mesozoik, paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?)
> 
> nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah
> mengklasifikasikan cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya
> ? mungkin hal itu juga cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap
> cekungan, kalo beberapa waktu ini kita kenal ada istilah siklus I
> (inversion deposit), II (rifting deposit) dan III (basement)...nah
> bisa2 yang rancu adalah pemahaman tentang siklus III nya dikemudian
> hari
> 
> belum lagi isu lama, kalo membahas cekungan sedimen di Indonesia yang
> kurang lebih sekitar 60 buah, ternyata masih banyak daerah yang belum
> terklasifikasikan menjadi cekungan
> 
> gimana tuh PP IAGI atau senior2 atau rekan2 lain.ada tanggapan 



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] klasifikasi basement cekungan di Indonesia (mohon pencerahan)

2006-03-28 Terurut Topik johnson achmad paju
beberapa jam lalu saya baru membaca sedikit tentang sengkang basin di west arm 
sulawesi, ternyata menurut (grainge & davies, IPA, 1983)... basement cekungan 
ini adalah pre-miocene (probably Eocene) volcanic Langi Formationhal ini 
tentunya sangat berbeda bila kita bandingkan dengan basement yang ada cekungan2 
penghasil migas misalnya NSB, SSB, CSB, NW java, East java, Kutai dlsb. yang 
mungkin sebagian besar berumur mesozoik, paleozoik atau bahkan pre-kambrium (?)

nah yang jadi pertanyaan saya apakah sudah ada yang pernah mengklasifikasikan 
cekungan2 di indonesia berdasarkan umur basement nya ? mungkin hal itu juga 
cukup signifikan dalam eksplorasi HC di setiap cekungan, kalo beberapa waktu 
ini kita kenal ada istilah siklus I (inversion deposit), II (rifting deposit) 
dan III (basement)...nah bisa2 yang rancu adalah pemahaman tentang siklus III 
nya dikemudian hari

belum lagi isu lama, kalo membahas cekungan sedimen di Indonesia yang kurang 
lebih sekitar 60 buah, ternyata masih banyak daerah yang belum 
terklasifikasikan menjadi cekungan

gimana tuh PP IAGI atau senior2 atau rekan2 lain.ada tanggapan