Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN, Pemda Riau tanya?
terimakasih atas masukan dari pak supardan. buat teman2 oc riau, silakan ditambahkan masukan tsb, terutama soal dona amnesia, yg tidak disinggung oleh yg lain, he..he... salam, syaiful On 12/20/06, Supardan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mas Agus, Saya sebagai birokrat, kalo ikut kursus mungkin juga sering keluar ruangan, ato tetap di ruangan tapi ngorok. Itu terjadi tentunya kalo materinya kurang menarik ato materi menarik tapi penyampaiannya yang gak komunikatif. Itulah seninya berbicara di depan kelas. Saya yakin kalo mas Agus yang berbicara di depan kelas, tentu materi dan gaya penyampaiannya pasti OK. Saya tahu, karena beberapa minggu yang lalu waktu berbicara di depan birokrat dari beberapa Kab/ Kota di Jawa Timur, pesertanya tidak ada yang walk out. Langkah mas Agus mengalihkan pemberian materi ke mahasiswa, saya kira sangat tepat, masa depan mereka masih panjang, sehingga misi sosialisasi geologi akan lebih berhasil, karena mereka tentunya akan menyebarluaskannya ke orang lain/ masyarakat. Bahkan mestinya sasaran sosialisasi kita adalah siswa TK sampai mahasiswa. Misalnya dalam masalah bencana geologi, kalo yang kita beritahu anak2/ remaja, mereka akan lebih memahami dan menghayati, sehingga nantinya mereka akan mengingatkan para orang tua mereka apabila ada tanda-tanda akan terjadi bencana (misal tsunami dan tanah longsor/ banjir bandang). Bahkan mereka akan mengingatkan para orang tua mereka, apabila para orang tua melakukan tindakan yang dapat merusak lingkungan/ memicu terjadinya bencana, misal menggunduli hutan dsb. Mengenai PIT IAGI Pekanbaru, saya kira sudah bagus. Hanya barangkali gregetnya yang masih kurang terasa, mungkin karena masih kurang banyaknya pemasangan spanduk, poster, baliho dsb, khususnya di tempat-tempat yang strategis. Tapi yang penting peserta tidak ada yang *gregeten,* saya kira sudah sangat bagus. Sewaktu di Pekanbaru, saya tidak gregetan, tapi gemes lihat Dona Agnesia, karena waktu itu diajak temen Jateng untuk foto bersama dia. Salut deh... buat seluruh panitia dan tentunya saya sangat berterimakasih atas sambutan yang hangat dari temen2 panitia. Wassalam, Birokrat Jatim. On 12/18/06, Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kang Iful, > > Selamat untuk semuanya. Masukan sudah banyak ke PP-IAGI. > Berikut saya sampaikan catatan kecil barangkali kelewatan. Tapi masukan > sudah cukup banyaklah yang bermuara pada pencapaian yang sudah cukup > maksimal. > Nah beberapa hari setelah itu, dan juga ketemu dengan assek I Pemprov. > Riau, saya ditanya kira-kira hasil dari konferensi IAGI di Pekanbaru kemarin > apa masukan buat Pemda Riau? > Saya jawab juga : > 1, Sehari setelah perhelatan IAGI di pekabaru usai, harian lokal di > Pekanbaru (Riau Pos dan juga Riau Mandiri) memuat pernyataan pak Turidho > (Pengda IAGI Riau), bahwa "pada saatnya Riau membutuhkan Program Studi > Teknik Geologi di lingkungan perguruan tinggi yang ada di Riau. Kebutuhan > itu sangat mendesak." > 2. Saya katakan lagi, bahwa ada acara kursus geologi untuk perencanaan > pengembangan wilayah, yang dibiayai oleh prop.Riau dan Pengda IAGI Riau, > dan melibatkan unsur bapeda-bapeda se-Riau, ternyata tidak mendapat > tanggapan yang positip dari staf pemda yang hadir, karena kursus tersebut > diikuti dengan setengah hati. Ini juga saya laporkan ke Pimpinan Dinas > Pertambangan dan Energi Prop.Riau dan anggota DPRD Riau, secara lisan. > Padahal saya telah menyiapkan semua itu dengan sungguh-sungguh, akhirnya > materi tersebut saya berikan ke mahasiswa teknik perminyakan univ.islamriau (UIR), yang khusus dipanggil oleh panitia IAGI untuk mengisi sesi siang > yang saat itu peserta kursusnya hilang semua. Materi tersebut saya sulap > jadi : Pembelajaran Geologi Lingkungan dalam Eksplorasi dan Eksploitasi > Migas. Hadir 30 mahasiswa. > 3. Saya katakan lagi, bahwa Pemda riau perlu mengoptimalkan data dan > informasi kegeologian bagi pembangunan riau, tidak hanya sekedar migas; tapi > masalah air tanah, tata guna laha, wilayah pantai, bahan galian, kebencanaan > longsor khusus di riau bagian barat, serta pengembangan eksplorasi batubara > dan mineral bijih yang ada di wilayah riau bagian barat. > > Kenyataan ini juga terungkap pada Seminar Nasional Pengembangan Sumberdaya > Manusia berbasis Kompetensi bidang Energi dan Sumberdaya Mineral yang > diselenggarakan oleh Badan Diklat ESDM di Hotel Horison Bandung 18-19 > Desember 2006 (kebetulan saya mendapat undangan dari panitia mewakili > TGL-UGM), dimana salah satu pembicaranya adalah Gubernur Riau (yang > dibawakan oleh Assek I), dan terungkap secara jujur bahwa Riau kaya > sumberdaya geologi, tapi miskin sumberdaya manusia bidang kegeologian > (non-migas) yang mengelolanya. Karena itu, Riau perlu masukan dari > stakeholder kegeologian untuk pengembangan potensi geologi non-migas dan > tenaga ahli geologi non-migas untuk menopang akselerasi pembangunan riau ke > depan. Kemudian Assek I Riau tersebut memberikan ungkapannya di depan forum > itu bahwa Riau mem
Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN, Pemda Riau tanya?
Mas Agus, Saya sebagai birokrat, kalo ikut kursus mungkin juga sering keluar ruangan, ato tetap di ruangan tapi ngorok. Itu terjadi tentunya kalo materinya kurang menarik ato materi menarik tapi penyampaiannya yang gak komunikatif. Itulah seninya berbicara di depan kelas. Saya yakin kalo mas Agus yang berbicara di depan kelas, tentu materi dan gaya penyampaiannya pasti OK. Saya tahu, karena beberapa minggu yang lalu waktu berbicara di depan birokrat dari beberapa Kab/ Kota di Jawa Timur, pesertanya tidak ada yang walk out. Langkah mas Agus mengalihkan pemberian materi ke mahasiswa, saya kira sangat tepat, masa depan mereka masih panjang, sehingga misi sosialisasi geologi akan lebih berhasil, karena mereka tentunya akan menyebarluaskannya ke orang lain/ masyarakat. Bahkan mestinya sasaran sosialisasi kita adalah siswa TK sampai mahasiswa. Misalnya dalam masalah bencana geologi, kalo yang kita beritahu anak2/ remaja, mereka akan lebih memahami dan menghayati, sehingga nantinya mereka akan mengingatkan para orang tua mereka apabila ada tanda-tanda akan terjadi bencana (misal tsunami dan tanah longsor/ banjir bandang). Bahkan mereka akan mengingatkan para orang tua mereka, apabila para orang tua melakukan tindakan yang dapat merusak lingkungan/ memicu terjadinya bencana, misal menggunduli hutan dsb. Mengenai PIT IAGI Pekanbaru, saya kira sudah bagus. Hanya barangkali gregetnya yang masih kurang terasa, mungkin karena masih kurang banyaknya pemasangan spanduk, poster, baliho dsb, khususnya di tempat-tempat yang strategis. Tapi yang penting peserta tidak ada yang *gregeten,* saya kira sudah sangat bagus. Sewaktu di Pekanbaru, saya tidak gregetan, tapi gemes lihat Dona Agnesia, karena waktu itu diajak temen Jateng untuk foto bersama dia. Salut deh... buat seluruh panitia dan tentunya saya sangat berterimakasih atas sambutan yang hangat dari temen2 panitia. Wassalam, Birokrat Jatim. On 12/18/06, Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kang Iful, Selamat untuk semuanya. Masukan sudah banyak ke PP-IAGI. Berikut saya sampaikan catatan kecil barangkali kelewatan. Tapi masukan sudah cukup banyaklah yang bermuara pada pencapaian yang sudah cukup maksimal. Nah beberapa hari setelah itu, dan juga ketemu dengan assek I Pemprov. Riau, saya ditanya kira-kira hasil dari konferensi IAGI di Pekanbaru kemarin apa masukan buat Pemda Riau? Saya jawab juga : 1, Sehari setelah perhelatan IAGI di pekabaru usai, harian lokal di Pekanbaru (Riau Pos dan juga Riau Mandiri) memuat pernyataan pak Turidho (Pengda IAGI Riau), bahwa "pada saatnya Riau membutuhkan Program Studi Teknik Geologi di lingkungan perguruan tinggi yang ada di Riau. Kebutuhan itu sangat mendesak." 2. Saya katakan lagi, bahwa ada acara kursus geologi untuk perencanaan pengembangan wilayah, yang dibiayai oleh prop.Riau dan Pengda IAGI Riau, dan melibatkan unsur bapeda-bapeda se-Riau, ternyata tidak mendapat tanggapan yang positip dari staf pemda yang hadir, karena kursus tersebut diikuti dengan setengah hati. Ini juga saya laporkan ke Pimpinan Dinas Pertambangan dan Energi Prop.Riau dan anggota DPRD Riau, secara lisan. Padahal saya telah menyiapkan semua itu dengan sungguh-sungguh, akhirnya materi tersebut saya berikan ke mahasiswa teknik perminyakan univ.islamriau (UIR), yang khusus dipanggil oleh panitia IAGI untuk mengisi sesi siang yang saat itu peserta kursusnya hilang semua. Materi tersebut saya sulap jadi : Pembelajaran Geologi Lingkungan dalam Eksplorasi dan Eksploitasi Migas. Hadir 30 mahasiswa. 3. Saya katakan lagi, bahwa Pemda riau perlu mengoptimalkan data dan informasi kegeologian bagi pembangunan riau, tidak hanya sekedar migas; tapi masalah air tanah, tata guna laha, wilayah pantai, bahan galian, kebencanaan longsor khusus di riau bagian barat, serta pengembangan eksplorasi batubara dan mineral bijih yang ada di wilayah riau bagian barat. Kenyataan ini juga terungkap pada Seminar Nasional Pengembangan Sumberdaya Manusia berbasis Kompetensi bidang Energi dan Sumberdaya Mineral yang diselenggarakan oleh Badan Diklat ESDM di Hotel Horison Bandung 18-19 Desember 2006 (kebetulan saya mendapat undangan dari panitia mewakili TGL-UGM), dimana salah satu pembicaranya adalah Gubernur Riau (yang dibawakan oleh Assek I), dan terungkap secara jujur bahwa Riau kaya sumberdaya geologi, tapi miskin sumberdaya manusia bidang kegeologian (non-migas) yang mengelolanya. Karena itu, Riau perlu masukan dari stakeholder kegeologian untuk pengembangan potensi geologi non-migas dan tenaga ahli geologi non-migas untuk menopang akselerasi pembangunan riau ke depan. Kemudian Assek I Riau tersebut memberikan ungkapannya di depan forum itu bahwa Riau membutuhkan Prodi Teknik Geologi. Nah, pada kondisi yang demikian, maka menurut saya : Pemda Riau kayaknya menginginkan laporan tertulis/ masukan-masukan hasil konggres IAGI di Pekanbaru. Salah satu pimpinan di dinas pertambangan dan energi, bercerita : apa yang bisa ditindak-lanjuti setelah IAGI di Pekanbaru bagi Pemda Ria
Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN, Pemda Riau tanya?
Kang Syaiful, Terima kasih untuk kerja keras panitia selama PIT IAGI berlangsung. It is very appreciated. Saya hanya mau menyorot dari sisi penilaian best paper presentation, kayaknya belum ada mekanisme yang jelas. Kelihatannya panitia kewalahan mencari judge (juri) untuk menilai presentasi2 tersebut, yang saya lihat sendiri, panitia langsung saja menyerahkan lembaran penilaian dan meminta langsung pada sebagian peserta yang hadir untuk menilai, padahal harus briefing dulu, bagaimana cara menilai, walaupun di formatnya sudah ada item2 penilaian. Penilai "dadakan" ini tidak akan bekerja dengan baik. Walaupun best paper presentation ini bukan hal yang terlalu penting dalam PIT IAGI, tapi alangkah bagusnya kalo bisa memperbaiki mekanismenya sebelum acara berlangsung. Thanks so much... Arif TG-UGM mohammad syaiful <[EMAIL PROTECTED]> wrote: yts. kang agus, terimakasih banyak atas masukannya. bahkan, sebagian besar dapat dijadikan bahan laporan khususnya seksi/bagian kursus dari panitia (OC) riau. masukan2 ini memang akan kami jadikan tambahan bagi pembuatan laporan panitia. mudah2an laporan ini bermanfaat bagi pelaksanaan pit iagi mendatang. juga, laporan ini akan disampaikan kepada para sponsor, termasuk pemda riau. isi laporan akan sama saja, tetapi mungkin akan dibuatkan surat pengantar yg berbeda utk setiap pihak yg telah berperan-serta dalam pit iagi 2006 di pekanbaru lalu. wis, sekali lagi, matur nuwun nggihhh. salam, syaiful *sc pit iagi On 12/18/06, Agus Hendratno wrote: > Kang Iful, > > Selamat untuk semuanya. Masukan sudah banyak ke PP-IAGI. > Berikut saya sampaikan catatan kecil barangkali kelewatan. Tapi masukan sudah > cukup banyaklah yang bermuara pada pencapaian yang sudah cukup maksimal. > Nah beberapa hari setelah itu, dan juga ketemu dengan assek I Pemprov. Riau, > saya ditanya kira-kira hasil dari konferensi IAGI di Pekanbaru kemarin apa > masukan buat Pemda Riau? > Saya jawab juga : > 1, Sehari setelah perhelatan IAGI di pekabaru usai, harian lokal di Pekanbaru > (Riau Pos dan juga Riau Mandiri) memuat pernyataan pak Turidho (Pengda IAGI > Riau), bahwa "pada saatnya Riau membutuhkan Program Studi Teknik Geologi di > lingkungan perguruan tinggi yang ada di Riau. Kebutuhan itu sangat mendesak." > 2. Saya katakan lagi, bahwa ada acara kursus geologi untuk perencanaan > pengembangan wilayah, yang dibiayai oleh prop.Riau dan Pengda IAGI Riau, dan > melibatkan unsur bapeda-bapeda se-Riau, ternyata tidak mendapat tanggapan > yang positip dari staf pemda yang hadir, karena kursus tersebut diikuti > dengan setengah hati. Ini juga saya laporkan ke Pimpinan Dinas Pertambangan > dan Energi Prop.Riau dan anggota DPRD Riau, secara lisan. Padahal saya telah > menyiapkan semua itu dengan sungguh-sungguh, akhirnya materi tersebut saya > berikan ke mahasiswa teknik perminyakan univ.islam riau (UIR), yang khusus > dipanggil oleh panitia IAGI untuk mengisi sesi siang yang saat itu peserta > kursusnya hilang semua. Materi tersebut saya sulap jadi : Pembelajaran > Geologi Lingkungan dalam Eksplorasi dan Eksploitasi Migas. Hadir 30 mahasiswa. > 3. Saya katakan lagi, bahwa Pemda riau perlu mengoptimalkan data dan > informasi kegeologian bagi pembangunan riau, tidak hanya sekedar migas; tapi > masalah air tanah, tata guna laha, wilayah pantai, bahan galian, kebencanaan > longsor khusus di riau bagian barat, serta pengembangan eksplorasi batubara > dan mineral bijih yang ada di wilayah riau bagian barat. > > Kenyataan ini juga terungkap pada Seminar Nasional Pengembangan Sumberdaya > Manusia berbasis Kompetensi bidang Energi dan Sumberdaya Mineral yang > diselenggarakan oleh Badan Diklat ESDM di Hotel Horison Bandung 18-19 > Desember 2006 (kebetulan saya mendapat undangan dari panitia mewakili > TGL-UGM), dimana salah satu pembicaranya adalah Gubernur Riau (yang dibawakan > oleh Assek I), dan terungkap secara jujur bahwa Riau kaya sumberdaya geologi, > tapi miskin sumberdaya manusia bidang kegeologian (non-migas) yang > mengelolanya. Karena itu, Riau perlu masukan dari stakeholder kegeologian > untuk pengembangan potensi geologi non-migas dan tenaga ahli geologi > non-migas untuk menopang akselerasi pembangunan riau ke depan. Kemudian Assek > I Riau tersebut memberikan ungkapannya di depan forum itu bahwa Riau > membutuhkan Prodi Teknik Geologi. > > Nah, pada kondisi yang demikian, maka menurut saya : Pemda Riau kayaknya > menginginkan laporan tertulis/ masukan-masukan hasil konggres IAGI di > Pekanbaru. Salah satu pimpinan di dinas pertambangan dan energi, bercerita : > apa yang bisa ditindak-lanjuti setelah IAGI di Pekanbaru bagi Pemda Riau. > > Cukup sampai disini, forum tersebut masih berlangsung hingga besok di Hotel > Horison Bandung dan PP-IAGI juga mendapat kesempatan untuk bicara melalui Pak > Deny (Komisi Iptek dan SDM PP-IAGI / juga dosen TGL-ITB). Forum tersebut > sangat menarik karena melibatkan stake-holder bidang ESDM. Asosiasi profesi
Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN, Pemda Riau tanya?
> Sdr Agus yang baik hati Mengesalkan ya !! Tetapi sebagai seorang yang berjiwa pioneer , tentunya pengalaman dengan para birokrat di kursus`ini tidak akan mematahkan semangat Anda dan PengDa Riau untuk terus berjuang. Mungkin juga perlu dikaji ulang jangan jangan materi kursus-nya terlalu "ilmiah" bagi orang dengan background macam macam sebagai mana para anggota Bapeda dan DPRD .Siapa tahu ya. Ayo maju terus. Si - Abah ___ >> >> >> >> 2. Saya katakan lagi, bahwa ada acara kursus geologi untuk perencanaan >> pengembangan wilayah, yang dibiayai oleh prop.Riau dan Pengda IAGI >> Riau, dan melibatkan unsur bapeda-bapeda se-Riau, ternyata tidak >> mendapat tanggapan yang positip dari staf pemda yang hadir, karena >> kursus tersebut diikuti dengan setengah hati. Ini juga saya laporkan ke >> Pimpinan Dinas Pertambangan dan Energi Prop.Riau dan anggota DPRD Riau, >> secara lisan. Padahal saya telah menyiapkan semua itu dengan >> sungguh-sungguh, akhirnya materi tersebut saya berikan ke mahasiswa >> teknik perminyakan univ.islam riau (UIR), yang khusus dipanggil oleh >> panitia IAGI untuk mengisi sesi siang yang saat itu peserta kursusnya >> hilang semua. Materi tersebut saya sulap jadi : Pembelajaran Geologi >> Lingkungan dalam Eksplorasi dan Eksploitasi Migas. Hadir 30 mahasiswa. >>
Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN, Pemda Riau tanya?
yts. kang agus, terimakasih banyak atas masukannya. bahkan, sebagian besar dapat dijadikan bahan laporan khususnya seksi/bagian kursus dari panitia (OC) riau. masukan2 ini memang akan kami jadikan tambahan bagi pembuatan laporan panitia. mudah2an laporan ini bermanfaat bagi pelaksanaan pit iagi mendatang. juga, laporan ini akan disampaikan kepada para sponsor, termasuk pemda riau. isi laporan akan sama saja, tetapi mungkin akan dibuatkan surat pengantar yg berbeda utk setiap pihak yg telah berperan-serta dalam pit iagi 2006 di pekanbaru lalu. wis, sekali lagi, matur nuwun nggihhh. salam, syaiful *sc pit iagi On 12/18/06, Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kang Iful, Selamat untuk semuanya. Masukan sudah banyak ke PP-IAGI. Berikut saya sampaikan catatan kecil barangkali kelewatan. Tapi masukan sudah cukup banyaklah yang bermuara pada pencapaian yang sudah cukup maksimal. Nah beberapa hari setelah itu, dan juga ketemu dengan assek I Pemprov. Riau, saya ditanya kira-kira hasil dari konferensi IAGI di Pekanbaru kemarin apa masukan buat Pemda Riau? Saya jawab juga : 1, Sehari setelah perhelatan IAGI di pekabaru usai, harian lokal di Pekanbaru (Riau Pos dan juga Riau Mandiri) memuat pernyataan pak Turidho (Pengda IAGI Riau), bahwa "pada saatnya Riau membutuhkan Program Studi Teknik Geologi di lingkungan perguruan tinggi yang ada di Riau. Kebutuhan itu sangat mendesak." 2. Saya katakan lagi, bahwa ada acara kursus geologi untuk perencanaan pengembangan wilayah, yang dibiayai oleh prop.Riau dan Pengda IAGI Riau, dan melibatkan unsur bapeda-bapeda se-Riau, ternyata tidak mendapat tanggapan yang positip dari staf pemda yang hadir, karena kursus tersebut diikuti dengan setengah hati. Ini juga saya laporkan ke Pimpinan Dinas Pertambangan dan Energi Prop.Riau dan anggota DPRD Riau, secara lisan. Padahal saya telah menyiapkan semua itu dengan sungguh-sungguh, akhirnya materi tersebut saya berikan ke mahasiswa teknik perminyakan univ.islam riau (UIR), yang khusus dipanggil oleh panitia IAGI untuk mengisi sesi siang yang saat itu peserta kursusnya hilang semua. Materi tersebut saya sulap jadi : Pembelajaran Geologi Lingkungan dalam Eksplorasi dan Eksploitasi Migas. Hadir 30 mahasiswa. 3. Saya katakan lagi, bahwa Pemda riau perlu mengoptimalkan data dan informasi kegeologian bagi pembangunan riau, tidak hanya sekedar migas; tapi masalah air tanah, tata guna laha, wilayah pantai, bahan galian, kebencanaan longsor khusus di riau bagian barat, serta pengembangan eksplorasi batubara dan mineral bijih yang ada di wilayah riau bagian barat. Kenyataan ini juga terungkap pada Seminar Nasional Pengembangan Sumberdaya Manusia berbasis Kompetensi bidang Energi dan Sumberdaya Mineral yang diselenggarakan oleh Badan Diklat ESDM di Hotel Horison Bandung 18-19 Desember 2006 (kebetulan saya mendapat undangan dari panitia mewakili TGL-UGM), dimana salah satu pembicaranya adalah Gubernur Riau (yang dibawakan oleh Assek I), dan terungkap secara jujur bahwa Riau kaya sumberdaya geologi, tapi miskin sumberdaya manusia bidang kegeologian (non-migas) yang mengelolanya. Karena itu, Riau perlu masukan dari stakeholder kegeologian untuk pengembangan potensi geologi non-migas dan tenaga ahli geologi non-migas untuk menopang akselerasi pembangunan riau ke depan. Kemudian Assek I Riau tersebut memberikan ungkapannya di depan forum itu bahwa Riau membutuhkan Prodi Teknik Geologi. Nah, pada kondisi yang demikian, maka menurut saya : Pemda Riau kayaknya menginginkan laporan tertulis/ masukan-masukan hasil konggres IAGI di Pekanbaru. Salah satu pimpinan di dinas pertambangan dan energi, bercerita : apa yang bisa ditindak-lanjuti setelah IAGI di Pekanbaru bagi Pemda Riau. Cukup sampai disini, forum tersebut masih berlangsung hingga besok di Hotel Horison Bandung dan PP-IAGI juga mendapat kesempatan untuk bicara melalui Pak Deny (Komisi Iptek dan SDM PP-IAGI / juga dosen TGL-ITB). Forum tersebut sangat menarik karena melibatkan stake-holder bidang ESDM. Asosiasi profesi tidak banyak yang hadir, yang jelas adalah lembaga sertifkasi nasional, LPJK, Perhapi, IAGI (saya juga boleh mewakili IAGI dan GL-UGM). Nah catatan hasil Forum Pengembangan SDM berbasis Kompetensi Bidang Geologi, Energi dan Sumberdaya Manusia, lain kali saya bisa posting ke milis.Sebetulnya Komisi Sertifikasi PP-IAGI sudah sangat jauh melangkah dan tinggal diperlukan kemudian bisa didaftarkan ke LPJK. Nah lho, ceritamu banyak gus... Salam cukup ...saja agus hendratno -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iag
Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN, Pemda Riau tanya?
Kang Iful, Selamat untuk semuanya. Masukan sudah banyak ke PP-IAGI. Berikut saya sampaikan catatan kecil barangkali kelewatan. Tapi masukan sudah cukup banyaklah yang bermuara pada pencapaian yang sudah cukup maksimal. Nah beberapa hari setelah itu, dan juga ketemu dengan assek I Pemprov. Riau, saya ditanya kira-kira hasil dari konferensi IAGI di Pekanbaru kemarin apa masukan buat Pemda Riau? Saya jawab juga : 1, Sehari setelah perhelatan IAGI di pekabaru usai, harian lokal di Pekanbaru (Riau Pos dan juga Riau Mandiri) memuat pernyataan pak Turidho (Pengda IAGI Riau), bahwa "pada saatnya Riau membutuhkan Program Studi Teknik Geologi di lingkungan perguruan tinggi yang ada di Riau. Kebutuhan itu sangat mendesak." 2. Saya katakan lagi, bahwa ada acara kursus geologi untuk perencanaan pengembangan wilayah, yang dibiayai oleh prop.Riau dan Pengda IAGI Riau, dan melibatkan unsur bapeda-bapeda se-Riau, ternyata tidak mendapat tanggapan yang positip dari staf pemda yang hadir, karena kursus tersebut diikuti dengan setengah hati. Ini juga saya laporkan ke Pimpinan Dinas Pertambangan dan Energi Prop.Riau dan anggota DPRD Riau, secara lisan. Padahal saya telah menyiapkan semua itu dengan sungguh-sungguh, akhirnya materi tersebut saya berikan ke mahasiswa teknik perminyakan univ.islam riau (UIR), yang khusus dipanggil oleh panitia IAGI untuk mengisi sesi siang yang saat itu peserta kursusnya hilang semua. Materi tersebut saya sulap jadi : Pembelajaran Geologi Lingkungan dalam Eksplorasi dan Eksploitasi Migas. Hadir 30 mahasiswa. 3. Saya katakan lagi, bahwa Pemda riau perlu mengoptimalkan data dan informasi kegeologian bagi pembangunan riau, tidak hanya sekedar migas; tapi masalah air tanah, tata guna laha, wilayah pantai, bahan galian, kebencanaan longsor khusus di riau bagian barat, serta pengembangan eksplorasi batubara dan mineral bijih yang ada di wilayah riau bagian barat. Kenyataan ini juga terungkap pada Seminar Nasional Pengembangan Sumberdaya Manusia berbasis Kompetensi bidang Energi dan Sumberdaya Mineral yang diselenggarakan oleh Badan Diklat ESDM di Hotel Horison Bandung 18-19 Desember 2006 (kebetulan saya mendapat undangan dari panitia mewakili TGL-UGM), dimana salah satu pembicaranya adalah Gubernur Riau (yang dibawakan oleh Assek I), dan terungkap secara jujur bahwa Riau kaya sumberdaya geologi, tapi miskin sumberdaya manusia bidang kegeologian (non-migas) yang mengelolanya. Karena itu, Riau perlu masukan dari stakeholder kegeologian untuk pengembangan potensi geologi non-migas dan tenaga ahli geologi non-migas untuk menopang akselerasi pembangunan riau ke depan. Kemudian Assek I Riau tersebut memberikan ungkapannya di depan forum itu bahwa Riau membutuhkan Prodi Teknik Geologi. Nah, pada kondisi yang demikian, maka menurut saya : Pemda Riau kayaknya menginginkan laporan tertulis/ masukan-masukan hasil konggres IAGI di Pekanbaru. Salah satu pimpinan di dinas pertambangan dan energi, bercerita : apa yang bisa ditindak-lanjuti setelah IAGI di Pekanbaru bagi Pemda Riau. Cukup sampai disini, forum tersebut masih berlangsung hingga besok di Hotel Horison Bandung dan PP-IAGI juga mendapat kesempatan untuk bicara melalui Pak Deny (Komisi Iptek dan SDM PP-IAGI / juga dosen TGL-ITB). Forum tersebut sangat menarik karena melibatkan stake-holder bidang ESDM. Asosiasi profesi tidak banyak yang hadir, yang jelas adalah lembaga sertifkasi nasional, LPJK, Perhapi, IAGI (saya juga boleh mewakili IAGI dan GL-UGM). Nah catatan hasil Forum Pengembangan SDM berbasis Kompetensi Bidang Geologi, Energi dan Sumberdaya Manusia, lain kali saya bisa posting ke milis.Sebetulnya Komisi Sertifikasi PP-IAGI sudah sangat jauh melangkah dan tinggal diperlukan kemudian bisa didaftarkan ke LPJK. Nah lho, ceritamu banyak gus... Salam cukup ...saja agus hendratno Kabul Ahmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bapak-bapak, Mohon maaf beribu maaf bila masukan saya tidak tepat, karena saya bukan panitia yang terlibat langsung, hanya "orang luar" sebagai peserta saja yang dhoif. Mungkin sudut pandang saya tidak di posisi yang tepat. Masukkan yang benar, bisa ditindak lanjuti, yang salah yang harap diabaikan saja. Keikut sertaan saya sebagai peserta di PIT IAGI juga naik turun, kadang ikut tapi kadang tidak, dan lebih banyak tidaknya...karena sebelumnya saya lebih sering di IATMI/IPA/SPE ketimbang di IAGI. Karena scope kerja saya banyak di Drilling, Production Optimization dan Reservoir & completion. dan saat ini di Geomechanic and Slurry Fracture Injection. Tapi saya tetap terkesan atas terselenggaranya PIT IAGI Pekanbaru. Wassalam, KA - Original Message - From: "mohammad syaiful" To: "Kabul Ahmad" ; Cc: "Semimbar, Habash (hbsemim)" ; "Rovicky Dwi Putrohari" ; "Ridwan Djamaluddin" Sent: Friday, December 15, 2006 10:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN > terimakasih pak kabul atas masukan yg s