Bls: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

2012-03-03 Thread Himawan Sutanto
Gimana klo mikirnya, mobil2x murah itu nantinya diutamakan bwt kawasan 
Indonesia Timur. supaya klo mau angkut2x barang mudah dan murah, sekaligus 
"menciptakan transmigrasi" yg lbh bermasyarakat, karena proses pindahnya 
sukarela akibat tumbuhnya kutub-kutub ekonomi baru di Indonesia.

trus klo kualitasnya sudah makin baik bisa di ekspor ke mid-east, asia tenggara 
macam, kamboja, myanmar, laos, thai, bahkan negri yg di timor sana yg " Loro 
(sakit) Sae (baik)"...sakit kok baik..halah.

Mungkin ini yg nggak bisa diterima dan sudah diperhitungkan oleh korporasi2x 
besar tsb.

Sama seperti kasus IPTN, yg pernah menjadikan Indonesia negara pertama di Asia 
pasifik yg mampu bikin Pesawat, bahkan waktu itu Jepang blm bisa bikin, sampai 
sekarang juga blm bisa, China masih sibuk bikin Jarum pentul. Belakangan China 
bikin "Odong-odong" yg bisa diterbangin trus Indonesia disuruh beli, buat 
ngetes apa itu "Odong-odong terbang" bagus nggak...walhasil saudara-saudara 
kita jadi korban percobaan tersebut dan kasusnya sunyi senyap ditelan kasus si 
Udin dkk.

Idenya Presiden Habibie dulu bikin pesawat trus barter komoditi pangan, sontak 
dicemooh hampir seluruh Rakyat Negeri. Padahal klo saja, ide itu terlaksana, 
maka tata niaga pangan dunia(minimal Asia Timur) hari ini sudah pasti berada 
ditangan Indonesia. Produksi lokal, bisa dipakai tuk kebutuhan dalam negeri 
sementara produk hasil tuker pesawat dengan beras ketan yg justru makanan pokok 
org Jepang, China, Taiwan, Hongkong, Korea dll yg utama nya diproduksi Thailand 
dan Indonesia nggak butuh, justru perdagangannya dikuasai Indonesia karena 
beras ketan Thailand udah dituker sama pesawat secara continue.

Tapi, y apa boleh baut klo nggak buat...bangsa Indonesia mungkin terlalu senang 
mencemooh ketika itu. Walhasil dengan segala tekanan baik dari dalam maupun 
luar, y nggak jadi terbanglah N-250, dengan belum terciptanya N-250 maka nggak 
pernah juga terwujud N-2130 (Spirit of Asia) yg waktu itu dananya akan didukung 
oleh konsorsium Jepang dan Korea Selatan apabila Indonesia mampu "menerbangkan" 
N-250 (Kurang 2 tes lagi wes mabur itu pesawat padahal), karena memang 
kebutuhan pesawat jet jarak menengah sangat besar di kawasan Asia.

Walhasih hari ini kita bisa lihat betapa banyaknya 737-800/900 dan Airbus A-320 
berseliweran dilangit kita.

Salam,
HS



 Dari: Franciscus B Sinartio 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Sabtu, 3 Maret 2012 15:39
Judul: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 

yah itulah efek negatif nya kalau mobil jadi lebih murah.





 From: "koeso...@melsa.net.id" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, March 3, 2012 2:48 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 

Apakah tdk ada yg mikirin bagaimana macetnya lalu lintas dg diproduksinya mobil 
yg konon murah?
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Franciscus B Sinartio  
Date: Fri, 2 Mar 2012 23:20:51 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

Abah,
sebenarnya bisa juga dilawan dengan memakai hukum ekonomi sederhana.
kalau ada yang mau beli pasti esemka bisa maju.

hayo siapa mau jadi pioneer beli dan pakai esemka?

fbs



 From: Yanto R. Sumantri 
To: "iagi-net@iagi.or.id" ; 
"poverepertaminagr...@yahoogroups.com"  
Sent: Saturday, March 3, 2012 2:12 PM
Subject: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 




Baru saja nongol esemka sudah bikin raksasa otomotif
ketakutan !!!
 
Saya baca Koran “Rakyat Merdeka” halaman 16 yang berjudul :
“ Mannuver 3 menteri bisa kubur program ESEMKA”,
Saya kutipkan beberapa bagian sebagai illustrasi : 
1.   Nasib mobil produksi dalam negeri atau mobil
nasional (mobnas) bisa tinggal  nama . Menteri Perindustrian (
Menperin) MS.Hidayat dan Menko Perekonomian Hatta Radjasa SEPAKAT membuat mobil
murah Dibawah 100 juta. SPONSORNYA TOYOTA , DAIHATSU DAN HONDA…..
2.   .” Mereka ( 4 produsen ??? ) sanggup menyediakan  dana 1,8 juta AS  
atau Rp 16,2 trilliun. Akhir tahun ini akan
masuk ke Indonesia  dan dia akan menyerap
banyak tenaga kerja baik di Industri komponen maupun” jelas Hidayat” 
……(heem mana banyak kalau yang ngerjain malahan pekerja mobnas ???).

3.   …….” Senada dengan Hidayat , Menko Perekonomian ………
mengatakan , …… Pemerintah akan memberikan insentif  cukai kepada produsen 
mobil ramah lingkungan .
4.   “ Kita sudah sepakat dengan Menteri Keuangan ,
untuk untuk menyikapinya dengan cukai sehingga dapat mendorong penggunaan 
kendaraan
kendaraan low cost green car di industry industry dalam negeri ….”
5.   Menkeu . “ kita akan  berikan , tidak terkecuali kepada 
investor
yang mau membuat kendaraan yang ramah lingkungan” ujarnya.
Dan seterusnya ………. Apa yang dapat dibaca dari berita
ini  ???  
1.The three stooges (mungKin dengan “koordinasi” yang baik
dengan produ

Re: Bls: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

2012-03-03 Thread Fatchur Zamil
Jangan dikira Ind. Timur mblnya mrh2 lho, di Wamena yg letaknya dipuncak gunung 
sdh banyak mbl bagus2 (gak tahu bawanya pakai apa), dikabupaten/kecamatan 
kalimantan juga, apalagi tokenya batubara & kayu pakainya jaguar dll.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Himawan Sutanto 
Date: Sat, 3 Mar 2012 18:15:53 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Bls: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

Gimana klo mikirnya, mobil2x murah itu nantinya diutamakan bwt kawasan 
Indonesia Timur. supaya klo mau angkut2x barang mudah dan murah, sekaligus 
"menciptakan transmigrasi" yg lbh bermasyarakat, karena proses pindahnya 
sukarela akibat tumbuhnya kutub-kutub ekonomi baru di Indonesia.

trus klo kualitasnya sudah makin baik bisa di ekspor ke mid-east, asia tenggara 
macam, kamboja, myanmar, laos, thai, bahkan negri yg di timor sana yg " Loro 
(sakit) Sae (baik)"...sakit kok baik..halah.

Mungkin ini yg nggak bisa diterima dan sudah diperhitungkan oleh korporasi2x 
besar tsb.

Sama seperti kasus IPTN, yg pernah menjadikan Indonesia negara pertama di Asia 
pasifik yg mampu bikin Pesawat, bahkan waktu itu Jepang blm bisa bikin, sampai 
sekarang juga blm bisa, China masih sibuk bikin Jarum pentul. Belakangan China 
bikin "Odong-odong" yg bisa diterbangin trus Indonesia disuruh beli, buat 
ngetes apa itu "Odong-odong terbang" bagus nggak...walhasil saudara-saudara 
kita jadi korban percobaan tersebut dan kasusnya sunyi senyap ditelan kasus si 
Udin dkk.

Idenya Presiden Habibie dulu bikin pesawat trus barter komoditi pangan, sontak 
dicemooh hampir seluruh Rakyat Negeri. Padahal klo saja, ide itu terlaksana, 
maka tata niaga pangan dunia(minimal Asia Timur) hari ini sudah pasti berada 
ditangan Indonesia. Produksi lokal, bisa dipakai tuk kebutuhan dalam negeri 
sementara produk hasil tuker pesawat dengan beras ketan yg justru makanan pokok 
org Jepang, China, Taiwan, Hongkong, Korea dll yg utama nya diproduksi Thailand 
dan Indonesia nggak butuh, justru perdagangannya dikuasai Indonesia karena 
beras ketan Thailand udah dituker sama pesawat secara continue.

Tapi, y apa boleh baut klo nggak buat...bangsa Indonesia mungkin terlalu senang 
mencemooh ketika itu. Walhasil dengan segala tekanan baik dari dalam maupun 
luar, y nggak jadi terbanglah N-250, dengan belum terciptanya N-250 maka nggak 
pernah juga terwujud N-2130 (Spirit of Asia) yg waktu itu dananya akan didukung 
oleh konsorsium Jepang dan Korea Selatan apabila Indonesia mampu "menerbangkan" 
N-250 (Kurang 2 tes lagi wes mabur itu pesawat padahal), karena memang 
kebutuhan pesawat jet jarak menengah sangat besar di kawasan Asia.

Walhasih hari ini kita bisa lihat betapa banyaknya 737-800/900 dan Airbus A-320 
berseliweran dilangit kita.

Salam,
HS



 Dari: Franciscus B Sinartio 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Sabtu, 3 Maret 2012 15:39
Judul: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 

yah itulah efek negatif nya kalau mobil jadi lebih murah.





 From: "koeso...@melsa.net.id" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, March 3, 2012 2:48 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 

Apakah tdk ada yg mikirin bagaimana macetnya lalu lintas dg diproduksinya mobil 
yg konon murah?
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Franciscus B Sinartio  
Date: Fri, 2 Mar 2012 23:20:51 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

Abah,
sebenarnya bisa juga dilawan dengan memakai hukum ekonomi sederhana.
kalau ada yang mau beli pasti esemka bisa maju.

hayo siapa mau jadi pioneer beli dan pakai esemka?

fbs



 From: Yanto R. Sumantri 
To: "iagi-net@iagi.or.id" ; 
"poverepertaminagr...@yahoogroups.com"  
Sent: Saturday, March 3, 2012 2:12 PM
Subject: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 




Baru saja nongol esemka sudah bikin raksasa otomotif
ketakutan !!!
 
Saya baca Koran “Rakyat Merdeka” halaman 16 yang berjudul :
“ Mannuver 3 menteri bisa kubur program ESEMKA”,
Saya kutipkan beberapa bagian sebagai illustrasi : 
1.   Nasib mobil produksi dalam negeri atau mobil
nasional (mobnas) bisa tinggal  nama . Menteri Perindustrian (
Menperin) MS.Hidayat dan Menko Perekonomian Hatta Radjasa SEPAKAT membuat mobil
murah Dibawah 100 juta. SPONSORNYA TOYOTA , DAIHATSU DAN HONDA…..
2.   .” Mereka ( 4 produsen ??? ) sanggup menyediakan  dana 1,8 juta AS  
atau Rp 16,2 trilliun. Akhir tahun ini akan
masuk ke Indonesia  dan dia akan menyerap
banyak tenaga kerja baik di Industri komponen maupun” jelas Hidayat” 
……(heem mana banyak kalau yang ngerjain malahan pekerja mobnas ???).

3.   …….” Senada dengan Hidayat , Menko Perekonomian ………
mengatakan , …… Pemerintah akan memberikan insentif  cukai kepada pr

Bls: Bls: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

2012-03-03 Thread Himawan Sutanto
Bukan buat tokenya, om.  
Klo di Indonesia Timur sudah banyak mobil bagus dan mahal, emang udah bukan 
rahasia lagi.
Cuman pemikiran ke arah Pemasaran di Indonesia Timur yang saya maksudkan 
disini, guna menciptakan Kutub PErtumbuhan Ekonomi yang baru dan menghidari 
kemacetan di Kota2x besar pada Pulau Jawa, gitu kurang lebihnya dari tulisan 
saya sebelumnya.



 Dari: Fatchur Zamil 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Sabtu, 3 Maret 2012 18:15
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 

Jangan dikira Ind. Timur mblnya mrh2 lho, di Wamena yg letaknya dipuncak gunung 
sdh banyak mbl bagus2 (gak tahu bawanya pakai apa), dikabupaten/kecamatan 
kalimantan juga, apalagi tokenya batubara & kayu pakainya jaguar dll.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Himawan Sutanto  
Date: Sat, 3 Mar 2012 18:15:53 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Bls: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

Gimana klo mikirnya, mobil2x murah itu nantinya diutamakan bwt kawasan 
Indonesia Timur. supaya klo mau angkut2x barang mudah dan murah, sekaligus 
"menciptakan transmigrasi" yg lbh bermasyarakat, karena proses pindahnya 
sukarela akibat tumbuhnya kutub-kutub ekonomi baru di Indonesia.

trus klo kualitasnya sudah makin baik bisa di ekspor ke mid-east, asia tenggara 
macam, kamboja, myanmar, laos, thai, bahkan negri yg di timor sana yg " Loro 
(sakit) Sae (baik)"...sakit kok baik..halah.

Mungkin ini yg nggak bisa diterima dan sudah diperhitungkan oleh korporasi2x 
besar tsb.

Sama seperti kasus IPTN, yg pernah menjadikan Indonesia negara pertama di Asia 
pasifik yg mampu bikin Pesawat, bahkan waktu itu Jepang blm bisa bikin, sampai 
sekarang juga blm bisa, China masih sibuk bikin Jarum pentul. Belakangan China 
bikin "Odong-odong" yg bisa diterbangin trus Indonesia disuruh beli, buat 
ngetes apa itu "Odong-odong terbang" bagus nggak...walhasil saudara-saudara 
kita jadi korban percobaan tersebut dan kasusnya sunyi senyap ditelan kasus si 
Udin dkk.

Idenya Presiden Habibie dulu bikin pesawat trus barter komoditi pangan, sontak 
dicemooh hampir seluruh Rakyat Negeri. Padahal klo saja, ide itu terlaksana, 
maka tata niaga pangan dunia(minimal Asia Timur) hari ini sudah pasti berada 
ditangan Indonesia. Produksi lokal, bisa dipakai tuk kebutuhan dalam negeri 
sementara produk hasil tuker pesawat dengan beras ketan yg justru makanan pokok 
org Jepang, China, Taiwan, Hongkong, Korea dll yg utama nya diproduksi Thailand 
dan Indonesia nggak butuh, justru perdagangannya dikuasai Indonesia karena 
beras ketan Thailand udah dituker sama pesawat secara continue.

Tapi, y apa boleh baut klo nggak buat...bangsa Indonesia mungkin terlalu senang 
mencemooh ketika itu. Walhasil dengan segala tekanan baik dari dalam maupun 
luar, y nggak jadi terbanglah N-250, dengan belum terciptanya N-250 maka nggak 
pernah juga terwujud N-2130 (Spirit of Asia) yg waktu itu dananya akan didukung 
oleh konsorsium Jepang dan Korea Selatan apabila Indonesia mampu "menerbangkan" 
N-250 (Kurang 2 tes lagi wes mabur itu pesawat padahal), karena memang 
kebutuhan pesawat jet jarak menengah sangat besar di kawasan Asia.

Walhasih hari ini kita bisa lihat betapa banyaknya 737-800/900 dan Airbus A-320 
berseliweran dilangit kita.

Salam,
HS



 Dari: Franciscus B Sinartio 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Sabtu, 3 Maret 2012 15:39
Judul: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 

yah itulah efek negatif nya kalau mobil jadi lebih murah.





 From: "koeso...@melsa.net.id" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, March 3, 2012 2:48 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 

Apakah tdk ada yg mikirin bagaimana macetnya lalu lintas dg diproduksinya mobil 
yg konon murah?
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Franciscus B Sinartio  
Date: Fri, 2 Mar 2012 23:20:51 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

Abah,
sebenarnya bisa juga dilawan dengan memakai hukum ekonomi sederhana.
kalau ada yang mau beli pasti esemka bisa maju.

hayo siapa mau jadi pioneer beli dan pakai esemka?

fbs



 From: Yanto R. Sumantri 
To: "iagi-net@iagi.or.id" ; 
"poverepertaminagr...@yahoogroups.com"  
Sent: Saturday, March 3, 2012 2:12 PM
Subject: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 




Baru saja nongol esemka sudah bikin raksasa otomotif
ketakutan !!!
 
Saya baca Koran “Rakyat Merdeka” halaman 16 yang berjudul :
“ Mannuver 3 menteri bisa kubur program ESEMKA”,
Saya kutipkan beberapa bagian sebagai illustrasi : 
1.   Nasib mobil produksi dalam negeri atau mobil
nasional (mobnas) bisa tinggal  nama . Menteri Perindustrian (
Menperin) MS.Hidayat