RE: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2------>H2 S

2010-04-18 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Iman,
 
Biasanya bila kandungan gas H2S pada suatu lapangan tinggi, dari awal pun sudah 
terbaca melalui hasil DST-nya. Belum lama ini sebuah perusahaan melakukan 
re-test untu memastikan apakah benar H2S di areanya tinggi sebab data lama 
menunjukkan kandungan H2S yang tinggi. Bila benar tinggi, kan akan butuh 
fasilitas2 tambahan yang khusus atau paling tidak semua fasprodnya disiapkan 
yang antikarat.
 
Saya belum pernah mendengar ada lapangan yang biasa2 saja semula lalu setelah 
sekian lama diproduksikan tiba2 gas H2S-nya muncul dan tinggi. Bila ada 
kejadian begitu, saya pikir penanganannya harus dicek dulu apakah gejala itu 
sesaat atau permanen. Bila permanen, tentu akan memerlukan penanganan khusus 
dalam pemakaian fasprod-nya.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 12/4/10, RM Iman Argakoesoemah 
 menulis:


Dari: RM Iman Argakoesoemah 
Judul: RE: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" 
Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
"Eksplorasi BPMIGAS" 
Tanggal: Senin, 12 April, 2010, 8:09 AM


Apakah ada lapangan minyak yang mengalami pemunculan H2S secara "tiba-tiba" 
padahal sebelumnya tidak terlihat adanya H2S dari gas analysis-nya (misal pd 
analisa gas hasil DST di sumur eksplorasi). Kalau ya, bagaimana treatment-nya?

Thanks. Iman

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Sunday, April 11, 2010 12:14 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S

Yusak,

Seperti gas non-HC lainnya, sumber H2S bisa organik atau anorganik, yaitu  :

- reduksi sulfat oleh bakteri khususnya pada reservoir bertemperatur rendah (< 
80 C)
- pada saat terjadi thermal cracking dari minyak menjadi gas, khususnya untuk 
minyak yang sources-nya marine carbonate (di Indonesia Timur ada),
- gas souring (pengasaman gas) di reservoir karbonat dan evaporit yang 
temperaturnya panas (khsusnya reservoir di tempat dalam) melalui reaksi antara 
methane dengan gypsum.
Untuk menentukan yang mana tepatnya dari ketiga kemungkinan itu, sampel gas H2S 
dari suatu lapangan harus dianalisis rasio isotop sulfur-32 dan sulfur-34. H2S 
itu toxic dan beracun, jadi kehadirannya dan kadarnya harus sangat diwaspadai.
salam,
Awang



--- Pada Sab, 10/4/10, batu gamping  menulis:


Dari: batu gamping 
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
"Eksplorasi BPMIGAS" 
Tanggal: Sabtu, 10 April, 2010, 9:34 AM


Pak Awang,

Agak melenceng dari subjek makanya saya ganti dengan subjek baru H2S.

Saya sedang membaca baca tentang adanya kandungan H2S yang cukup tinggi di 
salah satu sumur di daerah kepala burung Papua. yang menjadi pertanyaan saya, 
darimana yah kira kiran H2 S tersebut berasal? Apakah pak Awang punya info yang 
bisa di share?

terimakasih

Yusak





--- On Fri, 4/9/10, Awang Satyana  wrote:

> From: Awang Satyana 
> Subject: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
> "Eksplorasi BPMIGAS" 
> Date: Friday, April 9, 2010, 7:47 PM
> Irfan,
>
> Selamat bergabung di milis IAGI.
>
> N2 dan CO2 dalam gas geochemistry termasuk sebagai
> non-hydrocarbon gases, yaitu gas-gas yang tak berhubungan
> dengan hidrokarbon (metana, etana, propana, butana).
> Kehadirannya tak diinginkan sebab dapat memotong reserve HC
> gas dan menyebabkan problem produksi (korosif, beracun, dll)
> sehingga jelas akan mengurangi keekonomian suatu lapangan
> gas. Sebagai contoh terkenal adalah lapangan gas Natuna D
> alpha yang mempunyai gas reserve sekitar 212 TCFG tetapi
> dengan kandungan CO2 75 %, maka reserve HC gasnya tinggal 53
> TCFG (kebetulan saja masih besar sekali). Banyak Wilayah
> Kerja dikembalikan ke Pemerintah karena penemuan gasnya
> tidak ekonomis akibat kandungan CO2 yang besar, misalnya
> Bawean ex BP dan Blora ex Lundin. Banyak lapangan gas dengan
> CO2 tinggi terkendala segera diproduksikan akibat fasilitas
> produksinya belum ada (misalnya Natuna D alpha dan beberapa
> lapangan gas CO2 tinggi di Sumatra Selatan kepunyaan
> ConocoPhillips.
>
> Nitrogen yang Irfan sebutkan termasuk sangat tinggi
> (menarik untuk dipelajari). Nitrogen yang tinggi di suatu
> lapangan gas berasosiasi dengan dua sumber : organik dan
> anorganik. Yang anorganik berkaitan dengan magmatic origin
> dan berhubungan dengan primitive Earth's atmosphere (kasus
> langka). Yang organik berhubungan dengan kematangan tingkat
> tinggi atas breakdown kerogen dan temperatur reservoir
> tinggi. Dari mana suatu gas nitrogen berasal bisa dibedakan
> dengan menggunakan analisis isotop nitrogen disertai
> analisis geologi.
>
> Asal CO2 pun bisa berasal 

Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2------>H2 S

2010-04-18 Terurut Topik Awang Satyana
Fendy,
 
1. Saya tak tahu apakah pernah dilakukan percobaan aktivitas bakteri mereduksi 
sulfat dalam hal menghasilkan sulfur. Percobaan aktivitas bakteri yang pernah 
dilakukan adalah dalam hal mendegradasi minyak (biodegradasi).Jobson et 
al.(1972) pernah menginkubasi sejumlah bakteri pada minyak dari Saskatchewan 
Kanada untuk melihat berapa lama terjadi biodegradasi dari minyak segar menjadi 
minyak yang terbiodegradasi parah. Tidak lama waktu yang dibutuhkannya, yaitu 
hanya tiga minggu minyak yang semula segar (nonbiodegraded) menjadi heavily 
biodegraded. Lingkungan temperatur reservoir < 80 C diperlukan.
 
2. Setahu saya hanyalah isotop S-34 yang selama ini digunakan untuk mengetahui 
asal gas H2S dari suatu lapangan minyak. Komposisi isotop marine evaporitic 
sulfat akan punya isotop S34 + 22 per mile. Sulfur asal biogenik akan jauh 
lebih ringan daripada itu (menuju negatif), sedangkan sulfur asal anorganik 
(interaksi termal minyak dengan sulfat) akan mendekati +22 per mile. Tetapi 
interpretasi asal H2S menggunakan isotop S34 tak mudah sebab ada lapangan2 
minyak yang dari semula mengandung elemental sulfur yang cukup tinggi (misalnya 
yang source-nya marine carbonates). Fraksionasi spesies sulfur di minyak dan 
menganalisisnya secara terpisah mestinya dapat mengatasi hal ini.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 12/4/10, fendy.kusdiant...@geologist.com 
 menulis:


Dari: fendy.kusdiant...@geologist.com 
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 12 April, 2010, 7:01 AM



Salam kenal untuk semuanya, perkenalkan saya fendy alumni geologi UGM 2003.
Pak Awang,
Saya tertarik dengan gas H2S ini, saya ada beberapa pertanyaan:
1. seberapa cepat bakteri menghasilkan gas H2S yang tinggi (>50 ppm)?, apakah 
bisa kurang dari 10 tahun? dan apakah sudah ada studi mengenai pengaruh 
lingkungan (reservoir) dan jumlah nutrisi bagi bakteri ini untuk menghasilkan 
H2S?
2. Apakah ada metode lain selain isotop sulfur-32 dan sulfur-34 untuk 
mendeteksi asal muasal gas H2S sehingga reservoir bisa kita perlakukan lebih 
baik lagi.

terima kasih  untuk penjelasannya.

Fendy






-Original Message-
From: Awang Satyana 
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Geo Unpad ; Forum HAGI ; 
Eksplorasi BPMIGAS 
Sent: Sun, Apr 11, 2010 12:13 am
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S


Yusak,

Seperti gas non-HC lainnya, sumber H2S bisa organik atau anorganik, yaitu  : 

- reduksi sulfat oleh bakteri khususnya pada reservoir bertemperatur rendah (< 
80 C)
- pada saat terjadi thermal cracking dari minyak menjadi gas, khususnya untuk 
minyak yang sources-nya marine carbonate (di Indonesia Timur ada), 
- gas souring (pengasaman gas) di reservoir karbonat dan evaporit yang 
temperaturnya panas (khsusnya reservoir di tempat dalam) melalui reaksi 
antara methane dengan gypsum.
Untuk menentukan yang mana tepatnya dari ketiga kemungkinan itu, sampel gas H2S 
dari suatu lapangan harus dianalisis rasio isotop sulfur-32 dan sulfur-34. H2S 
itu toxic dan beracun, jadi kehadirannya dan kadarnya harus sangat diwaspadai.
salam,
Awang



--- Pada Sab, 10/4/10, batu gamping  menulis:


Dari: batu gamping 
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
"Eksplorasi BPMIGAS" 
Tanggal: Sabtu, 10 April, 2010, 9:34 AM


Pak Awang,

Agak melenceng dari subjek makanya saya ganti dengan subjek baru H2S. 

Saya sedang membaca baca tentang adanya kandungan H2S yang cukup tinggi di 
salah 
satu sumur di daerah kepala burung Papua. yang menjadi pertanyaan saya, 
darimana 
yah kira kiran H2 S tersebut berasal? Apakah pak Awang punya info yang bisa di 
share?

terimakasih

Yusak





--- On Fri, 4/9/10, Awang Satyana  wrote:

> From: Awang Satyana 
> Subject: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
"Eksplorasi BPMIGAS" 
> Date: Friday, April 9, 2010, 7:47 PM
> Irfan,
>  
> Selamat bergabung di milis IAGI.
>  
> N2 dan CO2 dalam gas geochemistry termasuk sebagai
> non-hydrocarbon gases, yaitu gas-gas yang tak berhubungan
> dengan hidrokarbon (metana, etana, propana, butana).
> Kehadirannya tak diinginkan sebab dapat memotong reserve HC
> gas dan menyebabkan problem produksi (korosif, beracun, dll)
> sehingga jelas akan mengurangi keekonomian suatu lapangan
> gas. Sebagai contoh terkenal adalah lapangan gas Natuna D
> alpha yang mempunyai gas reserve sekitar 212 TCFG tetapi
> dengan kandungan CO2 75 %, maka reserve HC gasnya tinggal 53
> TCFG (kebetulan saja masih besar sekali). Banyak Wilayah
> Kerja dikembalikan ke Pemerintah karena penemuan gasnya
> tidak ekonomis akibat kandungan CO2 yang besar, misalnya
> Bawean ex BP dan Blora ex Lundin. Banyak lapangan gas dengan
> CO2 tinggi terkendala segera 

RE: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2------>H2 S

2010-04-11 Terurut Topik RM Iman Argakoesoemah
Apakah ada lapangan minyak yang mengalami pemunculan H2S secara "tiba-tiba" 
padahal sebelumnya tidak terlihat adanya H2S dari gas analysis-nya (misal pd 
analisa gas hasil DST di sumur eksplorasi). Kalau ya, bagaimana treatment-nya?

Thanks. Iman

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Sunday, April 11, 2010 12:14 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S

Yusak,

Seperti gas non-HC lainnya, sumber H2S bisa organik atau anorganik, yaitu  :

- reduksi sulfat oleh bakteri khususnya pada reservoir bertemperatur rendah (< 
80 C)
- pada saat terjadi thermal cracking dari minyak menjadi gas, khususnya untuk 
minyak yang sources-nya marine carbonate (di Indonesia Timur ada),
- gas souring (pengasaman gas) di reservoir karbonat dan evaporit yang 
temperaturnya panas (khsusnya reservoir di tempat dalam) melalui reaksi antara 
methane dengan gypsum.
Untuk menentukan yang mana tepatnya dari ketiga kemungkinan itu, sampel gas H2S 
dari suatu lapangan harus dianalisis rasio isotop sulfur-32 dan sulfur-34. H2S 
itu toxic dan beracun, jadi kehadirannya dan kadarnya harus sangat diwaspadai.
salam,
Awang



--- Pada Sab, 10/4/10, batu gamping  menulis:


Dari: batu gamping 
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
"Eksplorasi BPMIGAS" 
Tanggal: Sabtu, 10 April, 2010, 9:34 AM


Pak Awang,

Agak melenceng dari subjek makanya saya ganti dengan subjek baru H2S.

Saya sedang membaca baca tentang adanya kandungan H2S yang cukup tinggi di 
salah satu sumur di daerah kepala burung Papua. yang menjadi pertanyaan saya, 
darimana yah kira kiran H2 S tersebut berasal? Apakah pak Awang punya info yang 
bisa di share?

terimakasih

Yusak





--- On Fri, 4/9/10, Awang Satyana  wrote:

> From: Awang Satyana 
> Subject: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
> "Eksplorasi BPMIGAS" 
> Date: Friday, April 9, 2010, 7:47 PM
> Irfan,
>
> Selamat bergabung di milis IAGI.
>
> N2 dan CO2 dalam gas geochemistry termasuk sebagai
> non-hydrocarbon gases, yaitu gas-gas yang tak berhubungan
> dengan hidrokarbon (metana, etana, propana, butana).
> Kehadirannya tak diinginkan sebab dapat memotong reserve HC
> gas dan menyebabkan problem produksi (korosif, beracun, dll)
> sehingga jelas akan mengurangi keekonomian suatu lapangan
> gas. Sebagai contoh terkenal adalah lapangan gas Natuna D
> alpha yang mempunyai gas reserve sekitar 212 TCFG tetapi
> dengan kandungan CO2 75 %, maka reserve HC gasnya tinggal 53
> TCFG (kebetulan saja masih besar sekali). Banyak Wilayah
> Kerja dikembalikan ke Pemerintah karena penemuan gasnya
> tidak ekonomis akibat kandungan CO2 yang besar, misalnya
> Bawean ex BP dan Blora ex Lundin. Banyak lapangan gas dengan
> CO2 tinggi terkendala segera diproduksikan akibat fasilitas
> produksinya belum ada (misalnya Natuna D alpha dan beberapa
> lapangan gas CO2 tinggi di Sumatra Selatan kepunyaan
> ConocoPhillips.
>
> Nitrogen yang Irfan sebutkan termasuk sangat tinggi
> (menarik untuk dipelajari). Nitrogen yang tinggi di suatu
> lapangan gas berasosiasi dengan dua sumber : organik dan
> anorganik. Yang anorganik berkaitan dengan magmatic origin
> dan berhubungan dengan primitive Earth's atmosphere (kasus
> langka). Yang organik berhubungan dengan kematangan tingkat
> tinggi atas breakdown kerogen dan temperatur reservoir
> tinggi. Dari mana suatu gas nitrogen berasal bisa dibedakan
> dengan menggunakan analisis isotop nitrogen disertai
> analisis geologi.
>
> Asal CO2 pun bisa berasal dari sumber organik dan
> anorganik. Organik bisa berasal dari dua sumber : fermentasi
> bakteri dan oksidasi selama diagenesis kerogen (pematangan
> tingkat awal), pematangan zat organik melalui proses
> dekarboksilasi zat organik. Anorganik juga bisa berasal dari
> dua sumber : degradasi termal karbonat yang terpanaskan di
> overmature window, dan sumber magmatic origin atau volkanik
> (mantle degassing).
>
> Intrusi dike dan sill pada karbonat bisa sebagai sumber
> penyebab degradasi termal (termasuk magmatic origin). Kapan
> intrusi dike dan sill merusak karbonat dan menjadi sumber
> CO2 kemudian mencemarkan lapangan gas di sekitarnya harus
> dilihat timing kapan intrusi, kapan pembentukan perangkap di
> lapangan itu, kapan pengisian gas ke lapangan itu. Intrusi
> tua atas karbonat sebelum terjadi pemerangkapan tak akan
> menyebabkan efek apa2 atas pencemaran CO2. Tetapi, intrusi
> yang terjadi setelah pemerangkapan, itu berbahaya. Demikian
> juga dengan volkanisme.
>
> Asal CO2 pun bisa diinterpre

Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2------>H2 S

2010-04-11 Terurut Topik fendy . kusdiantoro

 Salam kenal untuk semuanya, perkenalkan saya fendy alumni geologi UGM 2003.
Pak Awang,
Saya tertarik dengan gas H2S ini, saya ada beberapa pertanyaan:
1. seberapa cepat bakteri menghasilkan gas H2S yang tinggi (>50 ppm)?, apakah 
bisa kurang dari 10 tahun? dan apakah sudah ada studi mengenai pengaruh 
lingkungan (reservoir) dan jumlah nutrisi bagi bakteri ini untuk menghasilkan 
H2S?
2. Apakah ada metode lain selain isotop sulfur-32 dan sulfur-34 untuk 
mendeteksi asal muasal gas H2S sehingga reservoir bisa kita perlakukan lebih 
baik lagi.

terima kasih  untuk penjelasannya.

Fendy


 

 

-Original Message-
From: Awang Satyana 
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Geo Unpad ; Forum HAGI ; 
Eksplorasi BPMIGAS 
Sent: Sun, Apr 11, 2010 12:13 am
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S


Yusak,
 
Seperti gas non-HC lainnya, sumber H2S bisa organik atau anorganik, yaitu  : 
 
- reduksi sulfat oleh bakteri khususnya pada reservoir bertemperatur rendah (< 
80 C)
- pada saat terjadi thermal cracking dari minyak menjadi gas, khususnya untuk 
minyak yang sources-nya marine carbonate (di Indonesia Timur ada), 
- gas souring (pengasaman gas) di reservoir karbonat dan evaporit yang 
temperaturnya panas (khsusnya reservoir di tempat dalam) melalui reaksi 
antara methane dengan gypsum.
Untuk menentukan yang mana tepatnya dari ketiga kemungkinan itu, sampel gas H2S 
dari suatu lapangan harus dianalisis rasio isotop sulfur-32 dan sulfur-34. H2S 
itu toxic dan beracun, jadi kehadirannya dan kadarnya harus sangat diwaspadai.
salam,
Awang
 


--- Pada Sab, 10/4/10, batu gamping  menulis:


Dari: batu gamping 
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
"Eksplorasi BPMIGAS" 
Tanggal: Sabtu, 10 April, 2010, 9:34 AM


Pak Awang,

Agak melenceng dari subjek makanya saya ganti dengan subjek baru H2S. 

Saya sedang membaca baca tentang adanya kandungan H2S yang cukup tinggi di 
salah 
satu sumur di daerah kepala burung Papua. yang menjadi pertanyaan saya, 
darimana 
yah kira kiran H2 S tersebut berasal? Apakah pak Awang punya info yang bisa di 
share?

terimakasih

Yusak





--- On Fri, 4/9/10, Awang Satyana  wrote:

> From: Awang Satyana 
> Subject: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
"Eksplorasi BPMIGAS" 
> Date: Friday, April 9, 2010, 7:47 PM
> Irfan,
>  
> Selamat bergabung di milis IAGI.
>  
> N2 dan CO2 dalam gas geochemistry termasuk sebagai
> non-hydrocarbon gases, yaitu gas-gas yang tak berhubungan
> dengan hidrokarbon (metana, etana, propana, butana).
> Kehadirannya tak diinginkan sebab dapat memotong reserve HC
> gas dan menyebabkan problem produksi (korosif, beracun, dll)
> sehingga jelas akan mengurangi keekonomian suatu lapangan
> gas. Sebagai contoh terkenal adalah lapangan gas Natuna D
> alpha yang mempunyai gas reserve sekitar 212 TCFG tetapi
> dengan kandungan CO2 75 %, maka reserve HC gasnya tinggal 53
> TCFG (kebetulan saja masih besar sekali). Banyak Wilayah
> Kerja dikembalikan ke Pemerintah karena penemuan gasnya
> tidak ekonomis akibat kandungan CO2 yang besar, misalnya
> Bawean ex BP dan Blora ex Lundin. Banyak lapangan gas dengan
> CO2 tinggi terkendala segera diproduksikan akibat fasilitas
> produksinya belum ada (misalnya Natuna D alpha dan beberapa
> lapangan gas CO2 tinggi di Sumatra Selatan kepunyaan
> ConocoPhillips.
>  
> Nitrogen yang Irfan sebutkan termasuk sangat tinggi
> (menarik untuk dipelajari). Nitrogen yang tinggi di suatu
> lapangan gas berasosiasi dengan dua sumber : organik dan
> anorganik. Yang anorganik berkaitan dengan magmatic origin
> dan berhubungan dengan primitive Earth's atmosphere (kasus
> langka). Yang organik berhubungan dengan kematangan tingkat
> tinggi atas breakdown kerogen dan temperatur reservoir
> tinggi. Dari mana suatu gas nitrogen berasal bisa dibedakan
> dengan menggunakan analisis isotop nitrogen disertai
> analisis geologi.
>  
> Asal CO2 pun bisa berasal dari sumber organik dan
> anorganik. Organik bisa berasal dari dua sumber : fermentasi
> bakteri dan oksidasi selama diagenesis kerogen (pematangan
> tingkat awal), pematangan zat organik melalui proses
> dekarboksilasi zat organik. Anorganik juga bisa berasal dari
> dua sumber : degradasi termal karbonat yang terpanaskan di
> overmature window, dan sumber magmatic origin atau volkanik
> (mantle degassing). 
>  
> Intrusi dike dan sill pada karbonat bisa sebagai sumber
> penyebab degradasi termal (termasuk magmatic origin). Kapan
> intrusi dike dan sill merusak karbonat dan menjadi sumber
> CO2 kemudian mencemarkan lapangan gas di sekitarnya harus
> dilihat timing kapan intrusi, kapan pembentukan perangkap di

Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2------>H2 S

2010-04-10 Terurut Topik Awang Satyana
Yusak,
 
Seperti gas non-HC lainnya, sumber H2S bisa organik atau anorganik, yaitu  : 
 
- reduksi sulfat oleh bakteri khususnya pada reservoir bertemperatur rendah (< 
80 C)
- pada saat terjadi thermal cracking dari minyak menjadi gas, khususnya untuk 
minyak yang sources-nya marine carbonate (di Indonesia Timur ada), 
- gas souring (pengasaman gas) di reservoir karbonat dan evaporit yang 
temperaturnya panas (khsusnya reservoir di tempat dalam) melalui reaksi 
antara methane dengan gypsum.
Untuk menentukan yang mana tepatnya dari ketiga kemungkinan itu, sampel gas H2S 
dari suatu lapangan harus dianalisis rasio isotop sulfur-32 dan sulfur-34. H2S 
itu toxic dan beracun, jadi kehadirannya dan kadarnya harus sangat diwaspadai.
salam,
Awang
 


--- Pada Sab, 10/4/10, batu gamping  menulis:


Dari: batu gamping 
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2-->H2 S
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
"Eksplorasi BPMIGAS" 
Tanggal: Sabtu, 10 April, 2010, 9:34 AM


Pak Awang,

Agak melenceng dari subjek makanya saya ganti dengan subjek baru H2S. 

Saya sedang membaca baca tentang adanya kandungan H2S yang cukup tinggi di 
salah satu sumur di daerah kepala burung Papua. yang menjadi pertanyaan saya, 
darimana yah kira kiran H2 S tersebut berasal? Apakah pak Awang punya info yang 
bisa di share?

terimakasih

Yusak





--- On Fri, 4/9/10, Awang Satyana  wrote:

> From: Awang Satyana 
> Subject: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
> "Eksplorasi BPMIGAS" 
> Date: Friday, April 9, 2010, 7:47 PM
> Irfan,
>  
> Selamat bergabung di milis IAGI.
>  
> N2 dan CO2 dalam gas geochemistry termasuk sebagai
> non-hydrocarbon gases, yaitu gas-gas yang tak berhubungan
> dengan hidrokarbon (metana, etana, propana, butana).
> Kehadirannya tak diinginkan sebab dapat memotong reserve HC
> gas dan menyebabkan problem produksi (korosif, beracun, dll)
> sehingga jelas akan mengurangi keekonomian suatu lapangan
> gas. Sebagai contoh terkenal adalah lapangan gas Natuna D
> alpha yang mempunyai gas reserve sekitar 212 TCFG tetapi
> dengan kandungan CO2 75 %, maka reserve HC gasnya tinggal 53
> TCFG (kebetulan saja masih besar sekali). Banyak Wilayah
> Kerja dikembalikan ke Pemerintah karena penemuan gasnya
> tidak ekonomis akibat kandungan CO2 yang besar, misalnya
> Bawean ex BP dan Blora ex Lundin. Banyak lapangan gas dengan
> CO2 tinggi terkendala segera diproduksikan akibat fasilitas
> produksinya belum ada (misalnya Natuna D alpha dan beberapa
> lapangan gas CO2 tinggi di Sumatra Selatan kepunyaan
> ConocoPhillips.
>  
> Nitrogen yang Irfan sebutkan termasuk sangat tinggi
> (menarik untuk dipelajari). Nitrogen yang tinggi di suatu
> lapangan gas berasosiasi dengan dua sumber : organik dan
> anorganik. Yang anorganik berkaitan dengan magmatic origin
> dan berhubungan dengan primitive Earth's atmosphere (kasus
> langka). Yang organik berhubungan dengan kematangan tingkat
> tinggi atas breakdown kerogen dan temperatur reservoir
> tinggi. Dari mana suatu gas nitrogen berasal bisa dibedakan
> dengan menggunakan analisis isotop nitrogen disertai
> analisis geologi.
>  
> Asal CO2 pun bisa berasal dari sumber organik dan
> anorganik. Organik bisa berasal dari dua sumber : fermentasi
> bakteri dan oksidasi selama diagenesis kerogen (pematangan
> tingkat awal), pematangan zat organik melalui proses
> dekarboksilasi zat organik. Anorganik juga bisa berasal dari
> dua sumber : degradasi termal karbonat yang terpanaskan di
> overmature window, dan sumber magmatic origin atau volkanik
> (mantle degassing). 
>  
> Intrusi dike dan sill pada karbonat bisa sebagai sumber
> penyebab degradasi termal (termasuk magmatic origin). Kapan
> intrusi dike dan sill merusak karbonat dan menjadi sumber
> CO2 kemudian mencemarkan lapangan gas di sekitarnya harus
> dilihat timing kapan intrusi, kapan pembentukan perangkap di
> lapangan itu, kapan pengisian gas ke lapangan itu. Intrusi
> tua atas karbonat sebelum terjadi pemerangkapan tak akan
> menyebabkan efek apa2 atas pencemaran CO2. Tetapi, intrusi
> yang terjadi setelah pemerangkapan, itu berbahaya. Demikian
> juga dengan volkanisme.
>  
> Asal CO2 pun bisa diinterpretasi dengan analisis isotop
> karbon, dibantu dengan isotop helium pada wilayah2 yang
> tumpang tindih dengan jalur volkanik dan magmatik. Isotop
> helium akan tinggi di wilayah magmatik/volkanik.
>  
> Semua CO2 dan N2 ini dapat dihindari bila kita punya data
> gas geochemistry yang lengkap dan analisis geologi yang
> tepat. Semakin tinggi temperatur reservoir, semakin besar
> kecenderungannya memerangkap CO2 dan N2 bila terjadi
> pencemaran olehnya.
>  
> 

Re: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2------>H2 S

2010-04-09 Terurut Topik batu gamping
Pak Awang,

Agak melenceng dari subjek makanya saya ganti dengan subjek baru H2S. 

Saya sedang membaca baca tentang adanya kandungan H2S yang cukup tinggi di 
salah satu sumur di daerah kepala burung Papua. yang menjadi pertanyaan saya, 
darimana yah kira kiran H2 S tersebut berasal? Apakah pak Awang punya info yang 
bisa di share?

terimakasih

Yusak





--- On Fri, 4/9/10, Awang Satyana  wrote:

> From: Awang Satyana 
> Subject: Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , 
> "Eksplorasi BPMIGAS" 
> Date: Friday, April 9, 2010, 7:47 PM
> Irfan,
>  
> Selamat bergabung di milis IAGI.
>  
> N2 dan CO2 dalam gas geochemistry termasuk sebagai
> non-hydrocarbon gases, yaitu gas-gas yang tak berhubungan
> dengan hidrokarbon (metana, etana, propana, butana).
> Kehadirannya tak diinginkan sebab dapat memotong reserve HC
> gas dan menyebabkan problem produksi (korosif, beracun, dll)
> sehingga jelas akan mengurangi keekonomian suatu lapangan
> gas. Sebagai contoh terkenal adalah lapangan gas Natuna D
> alpha yang mempunyai gas reserve sekitar 212 TCFG tetapi
> dengan kandungan CO2 75 %, maka reserve HC gasnya tinggal 53
> TCFG (kebetulan saja masih besar sekali). Banyak Wilayah
> Kerja dikembalikan ke Pemerintah karena penemuan gasnya
> tidak ekonomis akibat kandungan CO2 yang besar, misalnya
> Bawean ex BP dan Blora ex Lundin. Banyak lapangan gas dengan
> CO2 tinggi terkendala segera diproduksikan akibat fasilitas
> produksinya belum ada (misalnya Natuna D alpha dan beberapa
> lapangan gas CO2 tinggi di Sumatra Selatan kepunyaan
> ConocoPhillips.
>  
> Nitrogen yang Irfan sebutkan termasuk sangat tinggi
> (menarik untuk dipelajari). Nitrogen yang tinggi di suatu
> lapangan gas berasosiasi dengan dua sumber : organik dan
> anorganik. Yang anorganik berkaitan dengan magmatic origin
> dan berhubungan dengan primitive Earth's atmosphere (kasus
> langka). Yang organik berhubungan dengan kematangan tingkat
> tinggi atas breakdown kerogen dan temperatur reservoir
> tinggi. Dari mana suatu gas nitrogen berasal bisa dibedakan
> dengan menggunakan analisis isotop nitrogen disertai
> analisis geologi.
>  
> Asal CO2 pun bisa berasal dari sumber organik dan
> anorganik. Organik bisa berasal dari dua sumber : fermentasi
> bakteri dan oksidasi selama diagenesis kerogen (pematangan
> tingkat awal), pematangan zat organik melalui proses
> dekarboksilasi zat organik. Anorganik juga bisa berasal dari
> dua sumber : degradasi termal karbonat yang terpanaskan di
> overmature window, dan sumber magmatic origin atau volkanik
> (mantle degassing). 
>  
> Intrusi dike dan sill pada karbonat bisa sebagai sumber
> penyebab degradasi termal (termasuk magmatic origin). Kapan
> intrusi dike dan sill merusak karbonat dan menjadi sumber
> CO2 kemudian mencemarkan lapangan gas di sekitarnya harus
> dilihat timing kapan intrusi, kapan pembentukan perangkap di
> lapangan itu, kapan pengisian gas ke lapangan itu. Intrusi
> tua atas karbonat sebelum terjadi pemerangkapan tak akan
> menyebabkan efek apa2 atas pencemaran CO2. Tetapi, intrusi
> yang terjadi setelah pemerangkapan, itu berbahaya. Demikian
> juga dengan volkanisme.
>  
> Asal CO2 pun bisa diinterpretasi dengan analisis isotop
> karbon, dibantu dengan isotop helium pada wilayah2 yang
> tumpang tindih dengan jalur volkanik dan magmatik. Isotop
> helium akan tinggi di wilayah magmatik/volkanik.
>  
> Semua CO2 dan N2 ini dapat dihindari bila kita punya data
> gas geochemistry yang lengkap dan analisis geologi yang
> tepat. Semakin tinggi temperatur reservoir, semakin besar
> kecenderungannya memerangkap CO2 dan N2 bila terjadi
> pencemaran olehnya.
>  
> Untuk informasi lebih lanjut, saya dkk. (Satyana et al.,
> 2007, IPA Proceedings) telah menganalisis dan
> menginterpretasikan secara regional gas geochemistry
> Indonesia, termasuk genetic gas types HC dan nonHC gasnya.
>  
> salam,
> Awang
> 
> --- Pada Rab, 7/4/10, Irfan Yuliandri 
> menulis:
> 
> 
> Dari: Irfan Yuliandri 
> Judul: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Rabu, 7 April, 2010, 5:08 PM
> 
> 
> Bapak-bapak Yth.
> 
> Perkenalkan saya Irfan Yuliandri - new member di milis
> IAGI. Saya Alumni Teknik Geofisika ITB angk.2003.
> 
> Mau bertanya mengenai adanya kandungan nitrogen pada suatu
> sumur gas, biasanya kehadiran nitrogen tersebut disebabkan
> oleh apa ? Kebetulan kandungan nitrogennya lumayan banyak
> sekitar 20%, dan juga ada tambahan kandungan CO2 sebanyak
> 12%.
> 
> Pertanyaan berikutnya, apakah kehadiran dikes dan 

Bls: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2

2010-04-09 Terurut Topik Awang Satyana
Irfan,
 
Selamat bergabung di milis IAGI.
 
N2 dan CO2 dalam gas geochemistry termasuk sebagai non-hydrocarbon gases, yaitu 
gas-gas yang tak berhubungan dengan hidrokarbon (metana, etana, propana, 
butana). Kehadirannya tak diinginkan sebab dapat memotong reserve HC gas dan 
menyebabkan problem produksi (korosif, beracun, dll) sehingga jelas akan 
mengurangi keekonomian suatu lapangan gas. Sebagai contoh terkenal adalah 
lapangan gas Natuna D alpha yang mempunyai gas reserve sekitar 212 TCFG tetapi 
dengan kandungan CO2 75 %, maka reserve HC gasnya tinggal 53 TCFG (kebetulan 
saja masih besar sekali). Banyak Wilayah Kerja dikembalikan ke Pemerintah 
karena penemuan gasnya tidak ekonomis akibat kandungan CO2 yang besar, misalnya 
Bawean ex BP dan Blora ex Lundin. Banyak lapangan gas dengan CO2 tinggi 
terkendala segera diproduksikan akibat fasilitas produksinya belum ada 
(misalnya Natuna D alpha dan beberapa lapangan gas CO2 tinggi di Sumatra 
Selatan kepunyaan ConocoPhillips.
 
Nitrogen yang Irfan sebutkan termasuk sangat tinggi (menarik untuk dipelajari). 
Nitrogen yang tinggi di suatu lapangan gas berasosiasi dengan dua sumber : 
organik dan anorganik. Yang anorganik berkaitan dengan magmatic origin dan 
berhubungan dengan primitive Earth's atmosphere (kasus langka). Yang organik 
berhubungan dengan kematangan tingkat tinggi atas breakdown kerogen dan 
temperatur reservoir tinggi. Dari mana suatu gas nitrogen berasal bisa 
dibedakan dengan menggunakan analisis isotop nitrogen disertai analisis geologi.
 
Asal CO2 pun bisa berasal dari sumber organik dan anorganik. Organik bisa 
berasal dari dua sumber : fermentasi bakteri dan oksidasi selama diagenesis 
kerogen (pematangan tingkat awal), pematangan zat organik melalui proses 
dekarboksilasi zat organik. Anorganik juga bisa berasal dari dua sumber : 
degradasi termal karbonat yang terpanaskan di overmature window, dan sumber 
magmatic origin atau volkanik (mantle degassing). 
 
Intrusi dike dan sill pada karbonat bisa sebagai sumber penyebab degradasi 
termal (termasuk magmatic origin). Kapan intrusi dike dan sill merusak karbonat 
dan menjadi sumber CO2 kemudian mencemarkan lapangan gas di sekitarnya harus 
dilihat timing kapan intrusi, kapan pembentukan perangkap di lapangan itu, 
kapan pengisian gas ke lapangan itu. Intrusi tua atas karbonat sebelum terjadi 
pemerangkapan tak akan menyebabkan efek apa2 atas pencemaran CO2. Tetapi, 
intrusi yang terjadi setelah pemerangkapan, itu berbahaya. Demikian juga dengan 
volkanisme.
 
Asal CO2 pun bisa diinterpretasi dengan analisis isotop karbon, dibantu dengan 
isotop helium pada wilayah2 yang tumpang tindih dengan jalur volkanik dan 
magmatik. Isotop helium akan tinggi di wilayah magmatik/volkanik.
 
Semua CO2 dan N2 ini dapat dihindari bila kita punya data gas geochemistry yang 
lengkap dan analisis geologi yang tepat. Semakin tinggi temperatur reservoir, 
semakin besar kecenderungannya memerangkap CO2 dan N2 bila terjadi pencemaran 
olehnya.
 
Untuk informasi lebih lanjut, saya dkk. (Satyana et al., 2007, IPA Proceedings) 
telah menganalisis dan menginterpretasikan secara regional gas geochemistry 
Indonesia, termasuk genetic gas types HC dan nonHC gasnya.
 
salam,
Awang

--- Pada Rab, 7/4/10, Irfan Yuliandri  menulis:


Dari: Irfan Yuliandri 
Judul: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Rabu, 7 April, 2010, 5:08 PM


Bapak-bapak Yth.

Perkenalkan saya Irfan Yuliandri - new member di milis IAGI. Saya Alumni Teknik 
Geofisika ITB angk.2003.

Mau bertanya mengenai adanya kandungan nitrogen pada suatu sumur gas, biasanya 
kehadiran nitrogen tersebut disebabkan oleh apa ? Kebetulan kandungan 
nitrogennya lumayan banyak sekitar 20%, dan juga ada tambahan kandungan CO2 
sebanyak 12%.

Pertanyaan berikutnya, apakah kehadiran dikes dan sill dapat berkontribusi pada 
kontaminasi CO2 ?

Terima Kasih. Mohon pencerahan Bapak-bapak sekalian.

Salam,
Irfan



      

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com