Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-28 Terurut Topik Hadiyanto Sapardi
Pak Yatno ysh.
Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai 
energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. 
Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak 
hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup 
baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US 
dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg 
dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal 
dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas 
Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa 
perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya 
perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari 
partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup 
kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya,
 sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali 
atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah 
kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg 
kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM 
yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan 
lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan 
taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah 
sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak 
semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( 
jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon 
kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg 
harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui 
Badan Geologi, cukup intens utk
 melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh 
Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil 
resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal 
akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal 
selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka 
pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan 
pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah the single buyer 
uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga 
seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis 
geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi 
ini. Suwun.

Salam
Aak.




 Dari: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53
Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
 

Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi 
panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot 
esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? 
Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi 
dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo 
pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor 
berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke 
masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus 
disubsidi secara transparan. Dari mana   uang subsidi nya? Ya dari pendapatan 
pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu 
sendiri.
Salam,
YSY


2013/1/28 fadhel.i...@gmail.com

Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
(mudah-mudahan) :) 
Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. 

Salam,

Fadhel Irza 
~keep exploring the beauty of Indonesia~
Services provide by my OwnBerry®


From:  lia...@indo.net.id 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis 
Jadi minyak termasuk SDA yg  dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  aluthfi...@gmail.com 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Mon, 28 Jan 2013 09:23:04 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.


Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala 
geologist. Logika 

Re: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-28 Terurut Topik Bandono Salim
Kalo gitu kabel transmisi dan terminal sebaiknya dari pln. Pengembang energi 
kan jual energinya saja? Tidak menyalurkan ke pelanggan.
Tapi aku tdk tau pastinya deh. 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:01:37 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Pak Yatno ysh.
Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai 
energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. 
Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak 
hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup 
baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US 
dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg 
dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal 
dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas 
Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa 
perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya 
perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari 
partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup 
kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya,
 sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali 
atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah 
kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg 
kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM 
yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan 
lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan 
taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah 
sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak 
semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( 
jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon 
kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg 
harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui 
Badan Geologi, cukup intens utk
 melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh 
Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil 
resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal 
akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal 
selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka 
pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan 
pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah the single buyer 
uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga 
seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis 
geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi 
ini. Suwun.

Salam
Aak.




 Dari: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53
Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
 

Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi 
panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot 
esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? 
Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi 
dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo 
pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor 
berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke 
masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus 
disubsidi secara transparan. Dari mana   uang subsidi nya? Ya dari pendapatan 
pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu 
sendiri.
Salam,
YSY


2013/1/28 fadhel.i...@gmail.com

Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
(mudah-mudahan) :) 
Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. 

Salam,

Fadhel Irza 
~keep exploring the beauty of Indonesia~
Services provide by my OwnBerry®


From:  lia...@indo.net.id 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
Makanya sekarang semua Univ buka jurusan

Bls: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-28 Terurut Topik Hadiyanto Sapardi
Ya kang Don, dulu juga ada pemikiran PLN bisnis di Transmisinya saja, ya 
seperti Jasa Maerga gitu kira-2, energi yg lewat disitu bayar. Pengembang bisa 
bangun pembangkitan sendiri, PLN nggak perlu repot ngurusi gardu njeblug. 
Sekarang kran sdh mulai dibuka dikit-2 , pengembang bisa bangun pembangkitannya 
utk skala kecil dan utk internal use saja.




 Dari: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Kepada: Iagi iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 9:28
Judul: Re: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
 

Kalo gitu kabel transmisi dan terminal sebaiknya dari pln. Pengembang energi 
kan jual energinya saja? Tidak menyalurkan ke pelanggan.
Tapi aku tdk tau pastinya deh. 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:01:37 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

Pak Yatno ysh.
Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai 
energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. 
Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak 
hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup 
baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US 
dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg 
dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal 
dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas 
Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa 
perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya 
perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari 
partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup 
kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya,
 sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali 
atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah 
kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg 
kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM 
yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan 
lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan 
taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah 
sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak 
semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( 
jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon 
kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg 
harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui 
Badan Geologi, cukup intens utk
 melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh 
Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil 
resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal 
akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal 
selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka 
pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan 
pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah the single buyer 
uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga 
seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis 
geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi 
ini. Suwun.

Salam
Aak.



 Dari: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53
Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
 

Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi 
panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot 
esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? 
Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi 
dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo 
pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor 
berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke 
masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus 
disubsidi secara transparan. Dari mana   uang subsidi nya? Ya dari pendapatan 
pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu 
sendiri.
Salam,
YSY


2013/1/28 fadhel.i...@gmail.com

Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
Tetapi konsep/pola pikir yg perlu