Pak Yatno ysh.
Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai 
energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. 
Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak 
hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup 
baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US 
dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg 
dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal 
dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas 
Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa 
perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya 
perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari 
partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup 
kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya,
 sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali 
atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah 
kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg 
kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM 
yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan 
lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan 
taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah 
sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak 
semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( 
jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon 
kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg 
harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui 
Badan Geologi, cukup intens utk
 melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh 
Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil 
resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal 
akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal 
selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka 
pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan 
pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah "the single buyer" 
uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga 
seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis 
geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi 
ini. Suwun.

Salam
Aak.



________________________________
 Dari: yustinus yuwono <yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com>
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53
Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
 

Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi 
panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot 
esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? 
Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi 
dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo 
pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor 
berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke 
masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus 
disubsidi secara transparan. Dari mana   uang subsidi nya? Ya dari pendapatan 
pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu 
sendiri.
Salam,
YSY


2013/1/28 <fadhel.i...@gmail.com>

Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
>Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
>Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
>Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
>(mudah-mudahan) :) 
>Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. 
>
>Salam,
>
>Fadhel Irza 
>~keep exploring the beauty of Indonesia~
>Services provide by my OwnBerry®
>________________________________
>
>From:  lia...@indo.net.id 
>Sender:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 +0000
>To: <iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
>Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
>
>Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
>Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis 
>Jadi minyak termasuk SDA yg  dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye
>
>Ism
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>________________________________
>
>From:  aluthfi...@gmail.com 
>Sender:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Date: Mon, 28 Jan 2013 09:23:04 +0000
>To: <iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
>Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
>
>
>Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala 
>geologist. Logika sederhana minyak akan habis kalau para geologistnya telah 
>habis. 
>
>Sent from my BlackBerry®
>powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>________________________________
>
>From:  "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com> 
>Sender:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Date: Mon, 28 Jan 2013 06:28:46 +0000
>To: Iagi<iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
>Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
>
>Di awal th 1966, dosen ITB bilang minyak kita akan habis dalam kurun waktu 
>20th.
>Artinya th 1988 habislah minyak, mungkin bener yaa, karena th 1982 kita keluar 
>dari OPEC dan sudah mulai impor, atau memang sejak dulu juga sudah jadi 
>importir ?
>Sekarang 2011 masih bisa bertahan 15 tahun. Hasil 15 tahun ini kemana? Semoga 
>aku msh dapat menikmati habisnya BBM asli indonesia.
>Salam. 
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>________________________________
>
>From:  Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com> 
>Sender:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Date: Mon, 28 Jan 2013 10:59:37 +0800 (SGT)
>To: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
>Subject: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
>
>
>Abah,
>
>NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
>bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
>dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.
>
>Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
>catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya 
>(bukan cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas 
>sebab eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka 
>potensi sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi 
>CBM, shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di 
>dunia. Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.
>
>Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
>menguntungkan segolongan pihak
 untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, wajar memang dicurigai sebab di 
sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti itu. 
>
>Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
>berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
>ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 
>
>Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
>pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara 
>pulau2) terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
>diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
>garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
>sulitnya.
>
>Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, 
>beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong 
>dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah
 mutunya. Kalau harus diproteksi, proteksilah...
>
>Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya 
>akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi "resource curse".
>
>Salam,
>Awang 
>
>
>
>________________________________
> From:  Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com>; 
>To:  iagi-net@iagi.or.id <iagi-net@iagi.or.id>; 
>Subject:  [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan." 
>Sent:  Mon, Jan 28, 2013 2:31:18 AM 
> 
>
>Rekan rekan 
>
>
>Data yang menarik , sayang didapat dari luar Indonesia ,apakah "valid" ? . 
>Semestinya data seperti ini harus dibuka se-lebar2nya kepada masyarakat , dan 
>disampaikan oleh otoritas di ESDM/MenDag.
>Ada kecenderungan bahwa data impor crude dan BBM "disembunyikan" dari rakyat 
>..........,termasuk (or terutama ?) siapa yang ngimpor , berapa banyak , dari 
>mana , dsb.
>Adalah satu keniscayaan pada era "keterbukaan" ini hal tersebut juga di 
>informasikan kepada masyarakat.
>
>
>Sehingga dengan demikian masyarakat  tahu bahwa NKRI  tidak sekaya dulu , dan 
>dengan demikian  Era "bahwa energi murah dan mudah"  sudah lewat disadari oleh 
>masyarakat.
>
>
>Dan , bahwa NKRI yang  kaya raya dengan cadangan migas , sebagaimana 
>disampaikan oleh banyak "peng - amat" ,  (mantan Menteri , anggota DPR , para 
>"ahli" ekonomidsb) , ada batasan batasannya.
>
>
>Hal ini dengan sendirinya akan merupakan "sosialisasi " bahwa kita sudah 
>krisis bbm_ ,cara yang mudah dan murah yang paling tepat dibandingkan dengan 
>cara cara "inkonvensional" seperti striker , himbauan dsb.
>
>
> 
>
>
>si Abah
>
>
>
>
>
>________________________________
> From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id> 
>Sent: Sunday, January 27, 2013 9:37 PM
>Subject: Re: [iagi-net] "Indonesia membutuhkan energi itu."
> 
>
>Lampiran lupa :)
>
>
>
>
>
>2013/1/27 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>
>Mas Henky info yang menarik ttg kesuksesan eksplorasi tahun 2012 lalu. 
>>
>>Secara khusus saya memang menyoroti tahun 2020-2030 yg "sebentar lagi" akan 
>>kita alami bersama. Kalau perhitungan saya tidak meleset, karena asumsi saya 
>>berdasarkan trend produksi dan konsumsi gas. Kemungkinan net importir gas 
>>akan terjadi tahun 2022, kemarin Pak Dodi Priambodo (PHE) mengemukakan 
>>sekitar 2023. Dimana dalam waktu dekat hanya beberapa lapangan baru akan 
>>mulai produksi. Tetapi untuk jangka panjang, tentusaja eksplorasi menjadi hal 
>>yang utama. 
>>Untuk memenuhi kebutuhan saat adanya puncak bonus demografi 2020-2030 ini 
>>tentusaja kita harus impor, dan memang berdasarkan data selama ini kita sudah 
>>impor minyak dengan prosentase seperti grafik terlampir.
>>
>>Untuk impor gas tentunya perlu recieving terminal LNG. Dan ini memerlukan 
>>waktu lebih 5 tahunan. 
>>
>>
>>Dalam setiap kuliah tamu saya sering mengemukakan ke mhs, "jangan takut impor 
>>migas, tapi hindari dan jauhilah orang-orang yang pesimis menghadapinya".
>>
>>
>>Salam sukses !
>>
>>
>>Rovicky DP
>>
>>
>>
>>
>>2013/1/27 Henricus Herwin <henricus_her...@yahoo.com>
>>
>>Pak Rovicky,
>>>Terima kasih untuk sharing presentasinya yang sangat menarik.
>>> 
>>>Seperti yang disampaikan Mas Noor diemail yang lain, saya setuju bahwa 
>>>receiving LNG terminal adalah teknologi yang sudah kita kuasai, yang menjadi 
>>>pertanyaan adalah bagaimana mendapat pasokannya.
>>> 
>>>Beberapa potensi untuk pasokan masa depan:
>>>1. Potensi pasokan utama mungkin bisa dari East Natuna (Natuna D Alpha di 
>>>presentasi bapak). Reserves yang dipublikasi di media masa 46 TCF (IGIP 222 
>>>TCF dengan CO2 71% yang membuat development lapangan ini sangat menantang). 
>>>Kita doakan saja semoga lapangan ini dapat segera dikembangkan.
>>> 
>>>2. Explorasi frontier terutama di daerah Timur Indonesia. Sebagai catatan 
>>>dari ex^plorasi tahun lalu (2012) sekitar 50 TCF dibukukan di laut sangat 
>>>dalam (>1500m) dan 35 TCF dibukukan di laut dalam (400 - 1500m) dibelahan 
>>>dunia lain.
>>> 
>>>3. Shale gas dan CBM. Setuju dengan bapak, potensinya harus digarap. Perlu 
>>>dicatat ketika blok shale gas nanti ditawarkan, mungkin titik berat terhadap 
>>>komitment program explorasi dan appraisal harus tegas.
>>> 
>>>4. Sebagai Plan B, kenapa tidak dipikirkan untuk membeli gas dari tempat 
>>>lain. Bila USA membuka pintu expor gas nya, lapangan2 baru di Afrika Timur 
>>>mulai berproduksi, project shale gas di Australia dan Cina berhasil, mungkin 
>>>harga gas akan menjadi murah. Bila kita bisa memanfaatkan energi murah untuk 
>>>industri kita sehingga bisa membuat barang dengan harga yang lebih tinggi, 
>>>kenapa tidak ? :)
>>> 
>>>Note: Saya lampirkan resume penemuan tahun 2012. Sebagian besar dari 
>>>penemuan itu didapat oleh International Oil Company. Salah satu national 
>>>company yang berhasil adalah PETRONAS dengan penemuan 8 TCF di Serawak yang 
>>>mendukung proyek Malaysia LNG (MLNG) mereka.
>>> 
>>>Salam hangat,
>>>Henky
>>> 
>>> 
>>>
>>>--- On Sat, 1/26/13, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> wrote:
>>>
>>>
>>>>From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>>>>
>>>>Subject: [iagi-net] "Indonesia membutuhkan energi itu."
>>>>To: "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>, "geologi...@googlegroups.com" 
>>>><geologi...@googlegroups.com>
>>>>Date: Saturday, January 26, 2013, 9:34 PM
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>Dear All,
>>>>Terlampir abstract serta presentasi saya sewaktu mengisi acara IndoGas-2013 
>>>>di JHCC Jakarta pekan lalu.
>>>>
>>>>Satu hal yang saya soroti adalah adanya potensi besar di Indonesia pada 
>>>>tahun 2020-2030 dimana Indonesia mendapatkan bonus demografi. Saat itu 
>>>>nanti lebih dari 50% penduduk Indonesia masuk dalam usia produktif.
>>>>
>>>>Adalah tanggung jawab generasi saat ini, yang rata-rata sedang menduduki 
>>>>posisi kunci, untuk menyediakan sumberdaya alam dan energi untuk membuat 
>>>>mereka sibuk dan berprestasi. Tidak hanya migas dan energi, namun juga 
>>>>bahan mineral tambang dan sumberdaya alam lainnya termasuk air bersih serta 
>>>>lingkungan yang sehat dan aman.
>>>>
>>>>Dalam diskusinya saya menekankan untuk penyediaan energi ini tidak hanya 
>>>>dari eksplorasi saja, karena proyeksi supply produksi domestik serta 
>>>>eksplorasi pada tahun 2020 akan masih jauh dibawah dari kebutuhan. Sehingga 
>>>>menjadi tugas para pemerhati dan investor energi untuk mulai membangun 
>>>>recieving LNG terminal di Indonesia. 
>>>>
>>>>Proyeksi saya memperkirakan Indonesia akan menjadi net importir gas  pada 
>>>>2022, dan net-importir energi pada tahun 2028.  Sehingga persiapan 
>>>>pembuatan dan konstruksi LNG recieving terminal ini harus sudah dimulai 
>>>>dari sekarang. Lokasi-lokasi pembangunan recieving terminal ini menjadi 
>>>>sebuah keputusan penting dan strategis karena ini akan menjadi sentra 
>>>>pertumbuhan ekonomi nantinya.
>>>>
>>>>
>>>>Dengan tersedianya sumberdaya dan lingkungan sehat dan aman ini tidak 
>>>>mustahil Indonesia akan masuk dalam jajaran 10 negara perekonomian terbesar 
>>>>di dunia pada 2030 mendatang. Mengalahkan Jerman dan Inggris !.
>>>>
>>>>Salam 
>>>>
>>>>Rovicky DP
>>>>
>>>>--
>>>>"Good idea is important key to success, "working on it" will make it real." 
>>>> 
>>
>>
>>-- 
>>"Good idea is important key to success, "working on it" will make it real." 
>
>
>-- 
>"Good idea is important key to success, "working on it" will make it real." 
>
> 

Kirim email ke