Bls: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Ya kang Don, dulu juga ada pemikiran PLN bisnis di Transmisinya saja, ya seperti Jasa Maerga gitu kira-2, energi yg lewat disitu bayar. Pengembang bisa bangun pembangkitan sendiri, PLN nggak perlu repot ngurusi gardu njeblug. Sekarang kran sdh mulai dibuka dikit-2 , pengembang bisa bangun pembangkitannya utk skala kecil dan utk internal use saja. Dari: Bandono Salim Kepada: Iagi Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 9:28 Judul: Re: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan." Kalo gitu kabel transmisi dan terminal sebaiknya dari pln. Pengembang energi kan jual energinya saja? Tidak menyalurkan ke pelanggan. Tapi aku tdk tau pastinya deh. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Hadiyanto Sapardi Sender: Date: Tue, 29 Jan 2013 10:01:37 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan." Pak Yatno ysh. Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya, sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui Badan Geologi, cukup intens utk melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah "the single buyer" uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi ini. Suwun. Salam Aak. Dari: yustinus yuwono Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53 Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan." Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus disubsidi secara transparan. Dari mana uang subsidi nya? Ya dari pendapatan pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu sendiri. Salam, YSY 2013/1/28 Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi. >Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui. >Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui. >Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN >(mudah-
Re: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Kalo gitu kabel transmisi dan terminal sebaiknya dari pln. Pengembang energi kan jual energinya saja? Tidak menyalurkan ke pelanggan. Tapi aku tdk tau pastinya deh. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Hadiyanto Sapardi Sender: Date: Tue, 29 Jan 2013 10:01:37 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan." Pak Yatno ysh. Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya, sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui Badan Geologi, cukup intens utk melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah "the single buyer" uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi ini. Suwun. Salam Aak. Dari: yustinus yuwono Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53 Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan." Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus disubsidi secara transparan. Dari mana uang subsidi nya? Ya dari pendapatan pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu sendiri. Salam, YSY 2013/1/28 Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi. >Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui. >Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui. >Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN >(mudah-mudahan) :) >Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. > >Salam, > >Fadhel Irza >~keep exploring the beauty of Indonesia~ >Services provide by my OwnBerry® > > >From: lia...@indo.net.id >Sender: >Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 + >To: >ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id >Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan." > >Gitu ya Cak Luthfi logikanya , >Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minya
Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Pak Yatno ysh. Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya, sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui Badan Geologi, cukup intens utk melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah "the single buyer" uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi ini. Suwun. Salam Aak. Dari: yustinus yuwono Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53 Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan." Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus disubsidi secara transparan. Dari mana uang subsidi nya? Ya dari pendapatan pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu sendiri. Salam, YSY 2013/1/28 Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi. >Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui. >Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui. >Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN >(mudah-mudahan) :) >Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. > >Salam, > >Fadhel Irza >~keep exploring the beauty of Indonesia~ >Services provide by my OwnBerry® > > >From: lia...@indo.net.id >Sender: >Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 + >To: >ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id >Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan." > >Gitu ya Cak Luthfi logikanya , >Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis >Jadi minyak termasuk SDA yg dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye > >Ism > >Powered by Telkomsel BlackBerry® > > >From: aluthfi...@gmail.com >Sender: >Date: Mon, 28 Jan 2013 09:23:04 + >To: >ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id >Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan." > > >Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala >geologist. Logika sederhana minyak akan habis kalau para geologistnya telah >habis. > >Sent from my Bla