Ijin nambahkan pak Wafid.
Pernah juga BG menerbitkan KOMIK MINERAL dan KEHIDUPAN, AIR TANAH, GUNUNG API
dll yang sangat diminati mulai dari anak-2 K sampai kakek/nenek..
Dari: mhd wafid wafid@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 8:07
Judul: Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Rekan-rekan, memang betul...penerbitan majalah, buku atau apapun jurnal ilmiah
selalu terkendala di pemasok tulisan.
Sebagai informasi saja barangkali rekan-rekan belum mengetahui, bahwa di Badan
Geologi, selain jurnal-jurnal ilmiah sains seperti JURNAL GEOLOGI, JURNAL
GEOLOGI DAN BENCANA juga telah diterbitkan majalah geologi populer dengan isi
yang padat, ringan dan mudah difahami oleh semua kalangan seperti WARTA
GEOLOGI, GEOMAGZ (dapat dilihat di
http://www.bgl.esdm.go.id/index.php/publikasi/geomagazine)
Salah satu contohnya adalah GEOMAGZ Vol.2 No.3 September 2012 dengan tulisan
utama Menjelajah Ingatan Akan Krakatau 1883 dan memperkenalkan profil M.M.
Purbo-Hadiwidjoyo (dapat di download di
http://www.bgl.esdm.go.id/index.php/koleksi-geomagazine/277-geomagz-volume-ii-no-3)
Semoga menjadi informasi berguna.
Terima kasih
2013/1/29 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
Kang Awang dan lainnya,
Mungkin ada salah persepsi. yng saya angankan bukan majalah ilmiah atau
semacam Berita IAGI. Majalah ilmiah maupun Berita IAGI (itu kan exclusive)
harusnya juga jalan terus.
Yang saya maksud yaitu majalah tabloid umum, tapi isinya yang ada sangkut
pautnya aktifitas penelitian ilmu kebumian. Penulisnya harus full timer
jurnalis/ bukan minta sumbangan naskah dari kita2 ini, mereka akan mendatangi
anda2 atau kita2 sebagai narasumber yang kebanyakan males nulis naskah ini.
Atau kita boleh (bahkan diharapkan) menyumbang tulisan populer langsung, foto2
dll, tapi kalo dimuat ya harus dibayar seperti nulis di koran atau majalah
umum.
Jadi pengelola dan karyawan majalah ini haruslah full timer yang digaji IAGI,
uangnya dari hasil penjualan majalah dan pemasukan dari iklan. Penerbit/
penanggung jwb nya ya IAGI sehingga keuntungan nya masuk kas IAGI. Untuk ini
kan perlu modal awal? Maka kita hubungi para sponsor yang terketuk hatinya.
Salam,
YSY
2013/1/28 aluthfi...@gmail.com
Ha..ha... Kang Ismail ini ada-ada saja membuat similarity-nya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
From: lia...@indo.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 03:43:18 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Kalau sdh hoby itu tdk memperhitungkan imbalan {kredit point } bahkan mau
berkurban , masalahnya yg berhobi menulis itu sedikit , contoh sederhana
millis iagi ini ratusan ~ ribuan anggotanya , tapi hanya. sedikit sekali yg
manulis disini padahal tinggal pencet pencet tanpa hrs memenenuhi kaidah
suatu tulisan spt di majalah dan fenomena ini tdk hanya diorganisasi ini
saja
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 11:02:11 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Kang Awang betul sekali. Memang memprihatinkan di republik tercinta ini
dengan seabreg orang pinter, para ahli geologi dan peneliti tapi utk
mendapat tulisan dari mereka sulit sekali, umumnya yang dicari credit coin
bukan credit point. Sudah dirangsangpun masih sulit utk mendapat kontributor
tulisan. Walaupun mesti kita sadari yang namanya nulis juga tidak bisa
terlepas dari hobi dan nurani, Nggak tau bagaimana caranya IAGI bisa
menciptakan rangsangan yang super canggih (bagaikan pil koplo???) sehingga
sekali menulis para cerdik-cendekia geolgi ketagihan terus utk berkarya ewat
tulisannyaKalau IAGI bisa lakukan hal itu alhamdulillah.
Salam
Aak
Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 9:28
Judul: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Maaf, bukan mengurangi semangat, tetapi ini sebuah pengalaman, sebuah realita.
Pak Rovicky tentu sudah merasakan sulitnya mencari penulis artikel untuk
Berita IAGI apalagi majalah Geologi Indonesia. Begitulah, itu pengalaman saya
beberapa tahun yang lalu saat saya menjadi pengurus publikasi Betita IAGI dan
Geologi Indonesia. Sehingga, publikasi-publikasi ini tidak pernah bisa rutin
terbit sesuai diharapkan sebab kelangkaan atau ketiadaan artikel. Sekalipun
terbit, biasanya hampir setengah dari artikel2-nya saya tulis sendiri, tidak
lucu sebenarnya sebab saya pengurusnya, tetapi apa boleh buat sebab bila
tidak begitu publikasi-publikasi akan tidak pernah terjadi.
Menurut hemat saya, rutinitas publikasi adalah indikator