Fwd: [iagi-net-l] Re: Bertanya - Sosialisasi Ilmu Kebumian

2006-08-10 Thread Budi Santoso
Sedikit menanggapi. Setuju dengan Mas Yo, agak sulit memang mensosialisasikan 
ilmu ini. Karena geologi sendiri belajar proses masa lalu dan dalam geological 
time scale yang panjang. Booklet, leaflet, dan pamflet dapat dijadikan media 
untuk mempermudah sosialisasi, tentunya dengan bahasa sederhana yang sesuai 
dengan audience atau sasarannya. Terima kasih.
   
  Budi. S
   
  Mahasiswa Geologi'03

Yo Sumartojo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  From: Yo Sumartojo <[EMAIL PROTECTED]>
To: , <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu, 10 Aug 2006 11:58:25 -0400
Subject: [iagi-net-l] Re: Bertanya - Sosialisasi Ilmu Kebumian

Rekan-rekan geologiawan,

Sebagai berita pembanding, di A.S., American Geological Institute juga 
mempunyai panduan (guidelines?) untuk sosialisasi ilmu geologi kepada 
murid-murid di Sekolah Dasar dan Menengah, bahkan di "Taman Kanak-kanak".

Sewaktu anak-anak saya masi kecil, berkala saya datang ke sekolah mereka untuk 
memberi "kuliah" tentang gunung, batuan, fosil, dsb., dsb. Kegiatan seperti 
ini, di Indonesia, saya pikir tidak akan mengenyampingkan perhatian mereka pada 
ilmu-ilmu dasar (matematika, fisika dan kimia).
Apalagi olimpiade fisika yang saat ini sedang populer di Indonesia.

salam,

Yo Sumartojo
Marietta, Georgia, USA



-
- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
- Call For Papers until 26 May 2006 
- Submit to: [EMAIL PROTECTED] 
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-






-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

Re: Fwd: [iagi-net-l] Re: Bertanya - Sosialisasi Ilmu Kebumian, Pompa terus..

2006-08-10 Thread Agus Hendratno
Memang tidak mudah. Tapi proses sosialisasi / edukasi masyarakat tentang 
kebumian sudah berjalan dan dilakukan oleh kawan-kawan geologist dari berbagai 
perguruan tinggi di Indonesia, IAGI, PP-IAGI, Pengda-pengda IAGI; lembaga 
pemerintah (seperti : LIPI, semua unit di bawah ESDM); juga asosiasi ilmu 
kebumian lainnya; sejak tahun 1999. Maraknya bencana tanah longsor pada tahun 
1999-2001, kami mencatat adalah awal yang SANGAT RAMAI proses sosialisasi 
geologi ke publik. Paling tidak yang saya tahu dan juga saya lakukan sendiri 
bersama Geologi UGM, juga IAGI, juga LIPI telah banyak melakukan sosialisasi 
geologi (potensi geologi dan bahaya geologi) kepada : guru-guru SD-SMU; camat 
dan lurah-lurah; pejabat daerah; anggota DPRD, pers, sebagian jaringan LSM; 
bahkan kepada polisi juga pernah. Pasca bencana gempa jogja  dan tsunami 
Pangandaran kemarin, saya mencatat ada lebih dari 200 x, teman-teman geologist 
melakukan sosialisasi di Aceh, Jogja, Bantul, Sleman, Klaten, Kebumen,
 Cilacap, Porong, Purworejo; berhadapan mulai dari LSM, pers, radio, pak 
polisi, anggota DPRD, guru-guru, lurah-lurah, bahkan sampai simbah-simbah di 
tepian K.Opak (Bantul, yang jauh dari Koran, TV, juga jauh dari Internet). 
Namun demikian, kita geologist perlu mendorong proses edukasi kebumian kepada 
publik lebih semakin meluas dan membumi. Mari kita bawa, pengetahuan geologi di 
sekitar kita kepada masyarakat awam dan masyarakat akar rumput. 
  Ada masukan bagi industri-industri bidang ekstraksi sumberdaya bumi :
  1. Bagaimana kalau alokasi kegiatan Comdev atau ComRell di perusahaan 
tersebut juga mengarah pada sosialisasi ilmu kebumian. Perlu di ingat bahwa 
adanya konflik-konflik antara LSM, masyarakat di sekitar kegiatan industri 
(bidang geologi) banyak dipengaruhi oleh kekurang-pahaman mengenai ilmu 
kebumian dan resiko kegiatan eksplorasi bumi, disamping masalah sosial dan 
budaya di sekitarnya.
  2. Saya pernah berdiskusi dengan salah satu pejabat MIGAS (Juni 2005) untuk 
menggulirkan program SOSIALISASI GEOLOGI (juga Pengetahuan Geologi Migas dan 
Resiko-resikonya) di sekitar Industri MIGAS kepada Stake-holder (semua elemen 
masyarakat, hingga pejabat daerah) di mana industri tersebut beroperasi. Ide 
tersebut disambut disambut positip, malahan saya diminta menyusun proposal 
tersebut. Tapi sampai sekarang, proposal tersebut masih kerangka saja. Saya 
kurang fokus terhadap itu, karena langsung turun lapangan untuk sosialisasi 
geologi selama tahun 2005 hingga pasca tsunami pangandaran kemarin dan hari ini.
  Selama itu, saya bergaul dan berdiskusi dengan beberapa manager bidang humas. 
comdev dan comrel dari industri pertambangan yang ada konflik dengan isu-isu 
sosial dan lingkungan, ternyata : Sosialisasi itu PENTING dan MENDESAK. 
  Dari sisi pemerintah, saya tidak tahu. Tapi bulan Agustus 2005, di Jogja 
(Geologi UGM) menyelenggarakan Simposium Strategi Edukasi Publik untuk 
Antisipasi Bencana Geologi, dan Mendiknas hadir, Dirjend Pendidikan Dasar dan 
Menengah juga hadir, salah satu hasilnya adalah : Bersama menggerakan proses 
Edukasi Kebencanaan Alam dari berbagai lini institusi dan lembaga, dengan 
funding masing-masing lembaga atau di-support beberapa industri pertambangan 
dan lembaga donor, dengan networking masing-masing. Saya sendiri yang jadi 
Pelaksana acara tersebut. Tapi apakah ini harus menekan adanya suatu Regulasi 
yang mudah disisipkan pada regulasi yang telah ada? itulah yang belum jelas 
jawabnya. Sehingga sosialisasi ilmu kebumian ini sekalipun berjalan dimana-mana 
dengan audensi berbagai elemen masyarakat, tapi kayaknya perlu adanya ENERGI 
BARU untuk MEMOMPA aktiviti tersebut supaya LEBIH MEMBUMI
  Muga-muga...
  Tabik...
   
  Salam dari Gudeg Gempa
  Agus Hendratno
  (Geologi UGM / Pengda IAGI DIY-Jateng) 

Budi Santoso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Sedikit menanggapi. Setuju dengan Mas Yo, agak sulit memang mensosialisasikan 
ilmu ini. Karena geologi sendiri belajar proses masa lalu dan dalam geological 
time scale yang panjang. Booklet, leaflet, dan pamflet dapat dijadikan media 
untuk mempermudah sosialisasi, tentunya dengan bahasa sederhana yang sesuai 
dengan audience atau sasarannya. Terima kasih.

Budi. S

Mahasiswa Geologi'03

Yo Sumartojo wrote:
From: Yo Sumartojo 
To: , 
Date: Thu, 10 Aug 2006 11:58:25 -0400
Subject: [iagi-net-l] Re: Bertanya - Sosialisasi Ilmu Kebumian

Rekan-rekan geologiawan,

Sebagai berita pembanding, di A.S., American Geological Institute juga 
mempunyai panduan (guidelines?) untuk sosialisasi ilmu geologi kepada 
murid-murid di Sekolah Dasar dan Menengah, bahkan di "Taman Kanak-kanak".

Sewaktu anak-anak saya masi kecil, berkala saya datang ke sekolah mereka untuk 
memberi "kuliah" tentang gunung, batuan, fosil, dsb., dsb. Kegiatan seperti 
ini, di Indonesia, saya pikir tidak akan mengenyampingkan perhatian mereka pada 
ilmu-ilmu dasar (matematika, fisika dan kimia).
Apalagi olimpiade fisika yang saat ini sedang populer di Indonesia.

salam,

Yo Sumar