Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-02 Terurut Topik nyoto - ke-el
Tambahan info tentang panel surya di Indonesia :

http://finance.detik.com/read/2016/02/02/115527/3132692/1034/bos-bumn-ramai-ramai-pakai-panel-surya-di-rumah


Salam,
nyoto



2016-02-02 14:52 GMT+08:00 :

>
>
> Berapa Biaya Pasang Listrik Panel Surya di Atap Rumah?
> Dana Aditiasari - detikfinance
> Selasa, 02/02/2016 08:00 WIB
>
>
> Jakarta -Seiring perkembangan teknologi, biaya pemasangan panel
> surya sebagai pembangkit listrik kian terjangkau. Dengan biaya
> yang terjangkau ini, pemasangan panel surya bahkan bisa
> dilakukan untuk skala rumah tangga.
> Berapa biaya pasang panel surya?
>
> Salah satu anggota Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap
> (PPSLA), Nur Pamudji mengungkapkan, saat ini sudah banyak
> perusahaan yang menawarkan produk-produk panel surya baik
> perusahan lokal maupun produsen di luar negeri.
> "Biayanya sekitar US$ 1-2 per (Rp 14.000-24.000) Watt Peak
> (WP). Itu harga alatnya saja, panel surya dengan inverter-nya
> saja," ujar Nur kepada detikFinance, Senin (1/2/2016).
> Ada pun biaya pemasangan, kata dia, sangat bergantung dengan
> tingkat kesulitas atap yang akan dipasangi panel surya itu
> sendiri. Semakin curam posisi atap semakin sulit untuk
> dipasang.
> "Kalau ditotal-total dengan biaya pasangnya sekitar US$
> 1,95-2,95 (Rp 27.300-41.300) per WP," sambung mantan Dirut PLN
> ini.
> Untuk skala rumah tangga, pemasangan panel surya bisa
> disesuaikan deng kebutuhan listrik harian di masing-masing
> rumah. Nur Pamudji sendiri mencontohkan, panel surya yang
> dipasang di rumahnya adalah sekitar 4.000 WP.
> "Kebetulan yang saya pakai harganya US$ 1 (Rp 14.000) per WP.
> Kalau ditambah dengan ongkos pasang jadi sekitar US$ 1,95 per
> WP. Jadi kalau ditotal 4.000 WP tinggal ditotal saja," jelas
> dia.
> Dengan perhitungan tersebut, maka total biaya yang dikeluarkan
> Nur adalah sekitar Rp 109 juta.(dna/wdl)
>
>
>
> Biaya Pasang Panel Surya di Rumah Rp 100 Jutaan, Tagihan
> Listrik Hemat 40%Dana Aditiasari - detikfinance
> Selasa, 02/02/2016 08:58 WIB
> Jakarta -Pemasangan panel surya sebagai sumber energi
> alternatif di tingkat rumah tangga memberi dampak dan manfaat.
> Yang langsung bisa dirasakan adalah turunnya biaya pemakaian
> listrik.
> "Yang saya rasakan itu penghematan sekitar 40% dibandingkan
> saya sebelum pasang listrik surya atap ini," ujar salah satu
> anggota Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap (PPSLA), Nur
> Pamudji, saat berbincang dengan detikFinance, Senin (1/2/2016).
> "Jadi kalau misalnya tagihan listrik biasanya Rp 1 juta.
> Sekarang kita cuma bayar Rp 600 ribu," sambung Nur.
> Lebih rendahnya biaya listrik yang harus ditanggung ini,
> sambung dia, diperoleh dari selisih penggunaan listrik PLN yang
> digantikan oleh listrik dari panel surya tersebut.
> "Jadi saat panel surya ini bekerja, berarti kan kita nggak
> pakai listrik PLN. Ini yang langsung dipotong oleh PLN,
> sehingga tarif listrik yang kami bayar juga lebih murah," tutur
> Nur yang mantan Dirut PLN ini.
> Bagaimana bila terjadi kelebihan produksi listrik yang
> dihasilkan oleh panel surya ini?
> Nur menjelaskan, listrik yang dihasilkan dari panel surya ini
> sudah bisa masuk ke jaringan listrik milik PLN. Sehingga bila
> terjadi kelebihan prodiksi maka akan secara otomatis dialirkan
> ke jaringan listrik milik PLN.
> Setiap volt listrik yang yang masuk ke jaringan miliki PLN akan
> dihitung sebagai potongan pemakaian.
> "Misalnya kelebihan produksi 20 KwH, berarti nanti catatan
> pemakaiannya secara otomatis akan dipotong 20 volt. Jadi biaya
> pemakaian listrik yang harus dibayarkan juga bisa lebih
> rendah," tutur dia.
> Dari hasil penghematan tersebut, bila dihitung maka dapat
> mengembalikan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli dan
> memasang panel surya tersebut.
> "Hitung-hitungannya bisa kembali modal dalam 8 tahun," pungkas
> dia.(dna/wdl)
>
>
> ==
>
>
> Modalnya cukup besar
>
>
> ISM
>
>
>
>
> ___
> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>
>
> 
>
> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
> Bandung , October 10-13 2016
> for further information please visit our website at
> http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>
> 
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
> No. Rek: 123 0085005314
> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
> No. Rekening: 255-1088580
>
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event sh

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik liamsi


Berapa Biaya Pasang Listrik Panel Surya di Atap Rumah?
Dana Aditiasari - detikfinance
Selasa, 02/02/2016 08:00 WIB


Jakarta -Seiring perkembangan teknologi, biaya pemasangan panel
surya sebagai pembangkit listrik kian terjangkau. Dengan biaya
yang terjangkau ini, pemasangan panel surya bahkan bisa
dilakukan untuk skala rumah tangga.
Berapa biaya pasang panel surya?

Salah satu anggota Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap
(PPSLA), Nur Pamudji mengungkapkan, saat ini sudah banyak
perusahaan yang menawarkan produk-produk panel surya baik
perusahan lokal maupun produsen di luar negeri.
"Biayanya sekitar US$ 1-2 per (Rp 14.000-24.000) Watt Peak
(WP). Itu harga alatnya saja, panel surya dengan inverter-nya
saja," ujar Nur kepada detikFinance, Senin (1/2/2016).
Ada pun biaya pemasangan, kata dia, sangat bergantung dengan
tingkat kesulitas atap yang akan dipasangi panel surya itu
sendiri. Semakin curam posisi atap semakin sulit untuk
dipasang.
"Kalau ditotal-total dengan biaya pasangnya sekitar US$
1,95-2,95 (Rp 27.300-41.300) per WP," sambung mantan Dirut PLN
ini.
Untuk skala rumah tangga, pemasangan panel surya bisa
disesuaikan deng kebutuhan listrik harian di masing-masing
rumah. Nur Pamudji sendiri mencontohkan, panel surya yang
dipasang di rumahnya adalah sekitar 4.000 WP.
"Kebetulan yang saya pakai harganya US$ 1 (Rp 14.000) per WP.
Kalau ditambah dengan ongkos pasang jadi sekitar US$ 1,95 per
WP. Jadi kalau ditotal 4.000 WP tinggal ditotal saja," jelas
dia.
Dengan perhitungan tersebut, maka total biaya yang dikeluarkan
Nur adalah sekitar Rp 109 juta.(dna/wdl)



Biaya Pasang Panel Surya di Rumah Rp 100 Jutaan, Tagihan
Listrik Hemat 40%Dana Aditiasari - detikfinance
Selasa, 02/02/2016 08:58 WIB
Jakarta -Pemasangan panel surya sebagai sumber energi
alternatif di tingkat rumah tangga memberi dampak dan manfaat.
Yang langsung bisa dirasakan adalah turunnya biaya pemakaian
listrik.
"Yang saya rasakan itu penghematan sekitar 40% dibandingkan
saya sebelum pasang listrik surya atap ini," ujar salah satu
anggota Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap (PPSLA), Nur
Pamudji, saat berbincang dengan detikFinance, Senin (1/2/2016).
"Jadi kalau misalnya tagihan listrik biasanya Rp 1 juta.
Sekarang kita cuma bayar Rp 600 ribu," sambung Nur.
Lebih rendahnya biaya listrik yang harus ditanggung ini,
sambung dia, diperoleh dari selisih penggunaan listrik PLN yang
digantikan oleh listrik dari panel surya tersebut.
"Jadi saat panel surya ini bekerja, berarti kan kita nggak
pakai listrik PLN. Ini yang langsung dipotong oleh PLN,
sehingga tarif listrik yang kami bayar juga lebih murah," tutur
Nur yang mantan Dirut PLN ini.
Bagaimana bila terjadi kelebihan produksi listrik yang
dihasilkan oleh panel surya ini?
Nur menjelaskan, listrik yang dihasilkan dari panel surya ini
sudah bisa masuk ke jaringan listrik milik PLN. Sehingga bila
terjadi kelebihan prodiksi maka akan secara otomatis dialirkan
ke jaringan listrik milik PLN.
Setiap volt listrik yang yang masuk ke jaringan miliki PLN akan
dihitung sebagai potongan pemakaian.
"Misalnya kelebihan produksi 20 KwH, berarti nanti catatan
pemakaiannya secara otomatis akan dipotong 20 volt. Jadi biaya
pemakaian listrik yang harus dibayarkan juga bisa lebih
rendah," tutur dia.
Dari hasil penghematan tersebut, bila dihitung maka dapat
mengembalikan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli dan
memasang panel surya tersebut.
"Hitung-hitungannya bisa kembali modal dalam 8 tahun," pungkas
dia.(dna/wdl)


==


Modalnya cukup besar


ISM




___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik Joko Sosiawan Trikukuh
Bisa juga lihat di sini http://www.cahaya-led.com/ (saya bukan pemilik atau
agen, hanya menyalurkan informasi yang saya punya)

2016-02-02 10:23 GMT+04:00 Joko Sosiawan Trikukuh :

> Pak Koesoma,
>
> Berikut yang saya dapat dari grup sebelah.
> On Feb 1, 2016 8:00 PM,  wrote:
>
>> Pertanyaan saya kan praktis saja di toko atau perusahaan mana saya bisa
>> beli solar panel? Belum ada yg bisa jawab, kalau saya pergi ke LEN, apakah
>> ada show roomnya untuk bisa bertanya berapa harganya. Juga pertanyaan
>> praktis berapa lama lifetime batterynya dan berapa harganya tidak ada juga
>> jawaban. Mengapa tidak ada iklan yg jual solar panel? Mungkin belum ada
>> pasaran karena masih terlalu mahal. Saya sama sekali tidak anti sumber
>> energi terbarukan. Saya pernah beli solar panel yg kecil (buatan China)
>> untuk penerangan pot kembang waktu di US, yg menggunakan batere A3 untuk
>> dicharge, tapi hanya beberapa hari kehujanan terus rusak. Saya juga
>> menggunakan solarheart utk waterheater, ternyata boros listrik juga karena
>> sering mendung atau hujan. Tiap 6 bulan perusahaannya nelepon untuk
>> menawarkan maintenance. Lama-lama waterheaternya jebol juga, dan perusahaan
>> Solaheart tdk sanggup memperbaikinya, harus beli yg baru katanya, dan
>> sekarang hanya mengandalkan dari listrik yg sebetulnya fungsinya sebagai
>> back-up. Saya sekarang mengerti kalau hotel rumahsakit tidk menggunakan
>> solar heater. Investasinya jauh terlalu tinggi dibandingkan gas heater.
>> Memang harus beli gas, tapi biaya itu dibebankan saja pada tamu atau pasien.
>> Itulah pengalaman saya.
>> Saya juga cari yg jual wind turbine di pasaran, ternyata harus pesen
>> khusus. Saya juga pernah mau beli mobil Toyota hybrid, yg ada hanya type
>> Camry, jadi mahal (sekitar Rp 600 jt). Tapi waktu dealernya ditanya berapa
>> lama lifetime batterenya dan harganya tdk mau jawab juga.
>> Itulah pengalaman saya
>> RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: lia...@indo.net.id
>> Sender: 
>> Date: Mon, 1 Feb 2016 19:12:08
>> To: 
>> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>>
>> yg jelas investasinya lebih besar dari diesel , namun biaya
>> operasinya bisa lbh murah paling nggak tidak perlu pakai solar
>> ,Mereka yg memasang solar d atap rumahnya itu mungkin sdh tdk
>> memperdulikan berapa biayanya ( mengesampingkna etung etungan
>> kekonomiannya kalau pakai yg lain spt diesel ) .
>>  PT.LEN ( Jl. Sukarno Hatta ? ) juga memproduksi komponen
>>  komponen listrik energi matahari serta pemasanganya , mungkin
>>  bisa ditanyakan kesana ( bagian lini bisnis energi terbarukan
>>  )
>>
>> ISM
>>
>>
>>
>> > Baru merintis, belum dijual, harganya berapa dan tahan
>> > berapa tahun? Ini pertanyaan praktis!
>>  RPK
>> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> >
>> > -Original Message-
>> > From: Eko Prasetyo 
>> > Sender: 
>> > Date: Mon, 01 Feb 2016 11:19:32
>> > To: 
>> > Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> >
>> > Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan
>> > bernama Power
>>  Wall yang dikatakan awet karena memakai
>> > teknologi baterai Electric car
>>
>> > On Mon, Feb 1, 2016, 19:17   wrote:
>> >
>> >> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2
>> >> tahun. Tentu
>>  kapasitas battery-nya harus lebih besar dari
>> >> accu mobil yg hanya tahan
>>  paling 2 tahun, pasti akan lebih
>> >> mahal dari accu mobil
>> >> RPK
>> >> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> >>
>> >> -Original Message-
>> >> From: koeso...@melsa.net.id
>> >> Sender: 
>> >> Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23
>> >> To: 
>> >> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> >> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> >>
>> >> Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru
>> >> kelihatannya
>>  sekadar hobby saja pake harus masuk
>> >> perkumpulan segala. Kalau di Perth
>>  harganya AUD 2700 ya
>> >> sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih
>> >> murah generator diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin
>> >> lebih murah lagi
>>  di bawah Rp. 10 jt, juga harga solar per
>> >> liternya Rp 5050. Pantesan belum
>>  ada yg jual di Jakarta
>> >> atau di Bandun

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik koesoema
Ya kelihatannya masih belum ada yg standard sehingga bisa "plug-and-play". 
Masih bersifat seperti "gadget" bagus untuk hobbyist yg senang ngoprek, dan 
punya kelebihan duit. Ya mungkin saya sendiri mempertimbangkan penggunaan 
khusus utk komputer dengan perangkatnya seperti printer scanner, bahkan modem 
internetnya, yang menggunakan DC. Namun voltase harus diturunkan sampai 3 - 4 
Volt, perlu adapter khusus, bahkan power supply computer harus diganti, yg 
tadinya input dari AC menjadi input dari DC. Juga masalah kestabilan aliran 
listriknya dipertanyakan, memerlukan stabilizer barangkali. Paling gampang 
tentu seluruh output dari panel dikonversikan jadi AC dulu, kemudian 
menggunakannya seolah-olah dari listrik PLN. Tetapi akan ternjadi 'loss' 
sekitar 20%, bahkan kemudian direkonversi lagi ke DC terjadi loss lagi. Pokonya 
masih lebih cocok untuk hobyist yg suka ngoprek lah.
Wassalam
RPK 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: " - febriadiel...@ymail.com"
 
Sender: 
Date: Tue, 2 Feb 2016 03:21:49 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

Selain itu harga sel solar sangat bervariasi, mulai dari Rp1 juta sampai 4 juta 
per 100 watt. Yang low end buatan Cina dengan merk tidak terkenal, yang mahal 
antara lain merk Sharp, buatan Jepang. Yang murah kurang efisien dalam 
mengkoversi energi cahaya ke listrik dbandingkan yang mahal; juga lebih cepat 
berkurang kapasitasnya (kurang dari 25 tahun sudah di bawah 80%, kalau tidak 
salah).

Baterai juga begitu. Baterai khusus solar cell berharga 3 juta per 100A di 
Glodok buatan Amerika. Baterai mobil sekitar 1.5 juta.

Paket murah biasanya menawarkan aki mobil yang akan berumur pendek karena tidak 
didesain untuk disedot energinya sampai mendekati kosong.

Konverter dari DC ke AC juga begitu. Low end bisa Rp2.5 juta per 1000 Watt, 
yang highend bisa Rp7.5 juta. Yang lowend menghasilkan gelombang sinus yang 
lebih kasar sehingga lebih rendah efisiensinya. Kalau mau di share ke PLN perlu 
alat sinkronisasi khusus.

Intinya, ketahui spesifikasi yang ditawarkan jika ingin membeli sistem tenaga 
surya.

Salam,
Elino
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Tue, 2 Feb 2016 09:49:21 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

Saya pernah menghitung tahun 2010 utk keperluan rumah tangga. 
Harga panel 150 juta plus masangnya utk 2500 watt. Tanpa baterei. Waktu itu 
saya berniat masang utk kebutuhan listrik siang saja. Kalau malam tetap pakai 
PLN. Investasinya baru balik (positip) setelah 5 tahun. Yang mahal itu harga 
baterei (storage). Jadi utk menghemat y sebaiknya mirip "dual fuel". 
Ide menjual ke PLN sangat bagus, tapi harus diingat bahwa listrik surya itu 
kalau ga salah arus DC perlu konverter. Dan kalau dijual ke PLN tantangannnya 
adlh sinkronisasi gelombang AC yg 50-60hz itu. Cmiiw

Salam
Rdp




Sent from my iPhone

> On 1 Feb 2016, at 09.55, Ben Sapiie  wrote:
> 
> Kemarin baru ada kumpul2 masyarakat pengguna solar cell dirumah ya Cryrill 
> Noerhadi termasuk Ada Pak menteri ESDM dl acara Itu. 
> 
> Kayanya Ini Akan berkembang kedepan dalam waktu Dekat Ini.
> 
> BS
> 
> Sent from my iPhone
> 
>> On Feb 1, 2016, at 9:09 AM, R.P.Koesoemadinata  wrote:
>> 
>> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli 
>> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
>> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN 
>> atau tidak.
>> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli 
>> kembali dari PLN
>> Wassalam
>> RPK
>> - Original Message -
>> From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> 
>> Pak Is
>> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka 
>> kemapuan solar cell akan kurang.
>> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
>> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali 
>> kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
>> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
>> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
>> 
>> su Abah
>> Sent from Yahoo Mail on Android
>> 
>> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>>  wrote:
>> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha 
>> ini untuk dikomersialkan? 
>> 
>> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>>>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah ki

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik - febriadiel...@ymail.com
Selain itu harga sel solar sangat bervariasi, mulai dari Rp1 juta sampai 4 juta 
per 100 watt. Yang low end buatan Cina dengan merk tidak terkenal, yang mahal 
antara lain merk Sharp, buatan Jepang. Yang murah kurang efisien dalam 
mengkoversi energi cahaya ke listrik dbandingkan yang mahal; juga lebih cepat 
berkurang kapasitasnya (kurang dari 25 tahun sudah di bawah 80%, kalau tidak 
salah).

Baterai juga begitu. Baterai khusus solar cell berharga 3 juta per 100A di 
Glodok buatan Amerika. Baterai mobil sekitar 1.5 juta.

Paket murah biasanya menawarkan aki mobil yang akan berumur pendek karena tidak 
didesain untuk disedot energinya sampai mendekati kosong.

Konverter dari DC ke AC juga begitu. Low end bisa Rp2.5 juta per 1000 Watt, 
yang highend bisa Rp7.5 juta. Yang lowend menghasilkan gelombang sinus yang 
lebih kasar sehingga lebih rendah efisiensinya. Kalau mau di share ke PLN perlu 
alat sinkronisasi khusus.

Intinya, ketahui spesifikasi yang ditawarkan jika ingin membeli sistem tenaga 
surya.

Salam,
Elino
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Tue, 2 Feb 2016 09:49:21 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

Saya pernah menghitung tahun 2010 utk keperluan rumah tangga. 
Harga panel 150 juta plus masangnya utk 2500 watt. Tanpa baterei. Waktu itu 
saya berniat masang utk kebutuhan listrik siang saja. Kalau malam tetap pakai 
PLN. Investasinya baru balik (positip) setelah 5 tahun. Yang mahal itu harga 
baterei (storage). Jadi utk menghemat y sebaiknya mirip "dual fuel". 
Ide menjual ke PLN sangat bagus, tapi harus diingat bahwa listrik surya itu 
kalau ga salah arus DC perlu konverter. Dan kalau dijual ke PLN tantangannnya 
adlh sinkronisasi gelombang AC yg 50-60hz itu. Cmiiw

Salam
Rdp




Sent from my iPhone

> On 1 Feb 2016, at 09.55, Ben Sapiie  wrote:
> 
> Kemarin baru ada kumpul2 masyarakat pengguna solar cell dirumah ya Cryrill 
> Noerhadi termasuk Ada Pak menteri ESDM dl acara Itu. 
> 
> Kayanya Ini Akan berkembang kedepan dalam waktu Dekat Ini.
> 
> BS
> 
> Sent from my iPhone
> 
>> On Feb 1, 2016, at 9:09 AM, R.P.Koesoemadinata  wrote:
>> 
>> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli 
>> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
>> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN 
>> atau tidak.
>> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli 
>> kembali dari PLN
>> Wassalam
>> RPK
>> - Original Message -
>> From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> 
>> Pak Is
>> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka 
>> kemapuan solar cell akan kurang.
>> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
>> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali 
>> kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
>> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
>> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
>> 
>> su Abah
>> Sent from Yahoo Mail on Android
>> 
>> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>>  wrote:
>> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha 
>> ini untuk dikomersialkan? 
>> 
>> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>>>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>>>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>>>  ) :
>>> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
>>> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
>>> Pelanggan PT PLN (Persero):
>>> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>>> 
>>> 
>>> ISM
>>> 
>>> 
>>> 
>>> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
>>> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
>>> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>>> >
>>> > berikut cuplkan ., dan link nya...
>>> >
>>> >
>>> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
>>> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
>>> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
>>> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
>>> > hemat,” tutup Benny.
>>> >
>>> >
>>> >
>>> > Direkt

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Saya pernah menghitung tahun 2010 utk keperluan rumah tangga. 
Harga panel 150 juta plus masangnya utk 2500 watt. Tanpa baterei. Waktu itu 
saya berniat masang utk kebutuhan listrik siang saja. Kalau malam tetap pakai 
PLN. Investasinya baru balik (positip) setelah 5 tahun. Yang mahal itu harga 
baterei (storage). Jadi utk menghemat y sebaiknya mirip "dual fuel". 
Ide menjual ke PLN sangat bagus, tapi harus diingat bahwa listrik surya itu 
kalau ga salah arus DC perlu konverter. Dan kalau dijual ke PLN tantangannnya 
adlh sinkronisasi gelombang AC yg 50-60hz itu. Cmiiw

Salam
Rdp




Sent from my iPhone

> On 1 Feb 2016, at 09.55, Ben Sapiie  wrote:
> 
> Kemarin baru ada kumpul2 masyarakat pengguna solar cell dirumah ya Cryrill 
> Noerhadi termasuk Ada Pak menteri ESDM dl acara Itu. 
> 
> Kayanya Ini Akan berkembang kedepan dalam waktu Dekat Ini.
> 
> BS
> 
> Sent from my iPhone
> 
>> On Feb 1, 2016, at 9:09 AM, R.P.Koesoemadinata  wrote:
>> 
>> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli 
>> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
>> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN 
>> atau tidak.
>> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli 
>> kembali dari PLN
>> Wassalam
>> RPK
>> - Original Message -
>> From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> 
>> Pak Is
>> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka 
>> kemapuan solar cell akan kurang.
>> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
>> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali 
>> kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
>> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
>> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
>> 
>> su Abah
>> Sent from Yahoo Mail on Android
>> 
>> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>>  wrote:
>> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha 
>> ini untuk dikomersialkan? 
>> 
>> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>>>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>>>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>>>  ) :
>>> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
>>> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
>>> Pelanggan PT PLN (Persero):
>>> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>>> 
>>> 
>>> ISM
>>> 
>>> 
>>> 
>>> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
>>> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
>>> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>>> >
>>> > berikut cuplkan ., dan link nya...
>>> >
>>> >
>>> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
>>> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
>>> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
>>> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
>>> > hemat,” tutup Benny.
>>> >
>>> >
>>> >
>>> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
>>> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
>>> > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
>>> > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
>>> > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>>> >
>>> >
>>> >
>>> > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
>>> > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
>>> > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
>>> > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
>>> > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
>>> > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
>>> > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelapsolar
>>> > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
>>> > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
>>> > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
>>> > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
>>> > oleh masyarakat

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik noor syarifuddin
Selamat pagi Prof,
Untuk solusi sederhana (khusus penerangan dan mungkin charger HP), silakan
lihat situs "Awango". Solusi ini berupa kit siap pakai, termasuk panel,
lampu (sdh termask baterey), kabel dan konektor. Modular unitnya bisa untuk
4 lampu, bisa digabung beberapa modul. Satu modul sekitar 3.5-4 juta IDR.

Solusi ini sebenarnya ditujukan untuk daerah terpencil dan off-grid, tapi
skg banyak juga diminati untuk alternatif penerangan (termasuk dipakai utk
lampu cadangan).


salam,

On Tue, Feb 2, 2016 at 7:38 AM, F. Hasan Sidi  wrote:

> Sekedar tambahan info Pak Koesoema: untuk durability dari solar panel ini
> bisa sampai 35 tahun. Di sini ada beberapa perusahaan yang berani memberi
> garansi hingga 25 tahun.
>
> FHS
>
>
>
> 
>
> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
> Bandung , October 10-13 2016
> for further information please visit our website at
> http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>
> 
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
> No. Rek: 123 0085005314
> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
> No. Rekening: 255-1088580
>
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> 
>
>



Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik F. Hasan Sidi
Sekedar tambahan info Pak Koesoema: untuk durability dari solar panel ini
bisa sampai 35 tahun. Di sini ada beberapa perusahaan yang berani memberi
garansi hingga 25 tahun.

FHS



Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Wah terima kasih atas info ini, sangat membantu. Namun setelah mengunjungi 
websitenya PLTS yang paling besar adalah yang 1500 watt dan ini dibawah adalah 
informasinya

Perhitungan daya yang dihasilkan 1500watt / 1.5KW per hari

1. Untuk beban 9 lampu LED DC 3 watt selama 12 jam : 27watt x 12jam = 324 watt

2. Untuk beban lampu 1 lampu LED DC 10 watt selama 12 jam : 10watt x 12jam = 
120 watt

Maka total beban lampu 444watt.

dari perhitungan diatas, masih tersisa 1056 watt yang dikonversi dari DC ke AC 
220 volt maka kita kalikan 80% , maka sisa yang bisa kita gunakan 1056watt x 
80% = 844 watt
bisa kita gunakan untuk :

1. Mesin cuci 100watt = 3 jam
2. TV 75 watt = 4 jam
3. Pompa air 150 watt = 2 jam

Harga tidak termasuk battery, battery bisa menggunakan aki basah, aki kering 
VRLA dan lain-lain.Rekomendasi Baterai / Accu Untuk Paket Ini Minimal 150 Amp

Harga Cuma : Rp. 18.985.000,-( Harga Belum Termasuk Ongkos Kirim )



Ya kalau saya nilai penggunaannya masih sangat terbatas dan harus menggunakan  
jaringan kabel tersendiri. Battery adalah aki mobil biasa, tapi minimal harus 
yang 150 Amp, yaitu aki untuk truck, harganya bisa 3 sp 4 jt rupiah dan 
bertahan paling 2-3 tahun. Entah kalau seluruhnya dikonversikan ke AC. Juga 
kelihatannya harus instalasi sendiri. Jadi boro-boro masih bisa jual 
kelebihannya ke PLN. Saya jadi pikir-pikir kalau mau beli itu, apalagi harganya 
"cuma" sekian. Entahlah mungkin saya bisa gunakan khusus untuk pompa air 
submersible, saja yang memakan daya sekitar 1200 watt untuk 3-4 jam sehari

Wassalam RPK





  - Original Message - 

  From: Dandy Hidayat 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, February 01, 2016 11:40 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari


  Untuk Informasi bila ada yang tertarik dengan Panel Surya dapat menghubungi 


  Kontak KamiPANEL SURYA JAKARTA 
  Jl. Tembok No. 50 Kayu Putih 
  Pulogadung 
  Jakarta Timur - INDONESIA 

  Info : 
  Jika Anda Ingin Berkunjung ke Kantor Mohon Konfirmasi ke Sales Consultant 
Kami 

  Email :panelsuryajaka...@gmail.com
  ad...@panelsuryajakarta.com 

  website :www.panelsuryajakarta.com 

  Konsultasi & Order : 
  0857 158 158 22 
  0812 837 837 22 


  Order : 
  0812 9155 3136 


  BBM : 
  5413AA7D 



  Paket PLTS Murah Untuk Rumah 1500 watt
  Rp 18.985.000
  BeliPaket PLTS Murah Untuk Rumah 1000 watt
  Rp 12.675.000
  BeliPaket PLTS Untuk Rumah 500 watt
  Rp 6.350.000





  2016-02-01 23:59 GMT+08:00 :

Pertanyaan saya kan praktis saja di toko atau perusahaan mana saya bisa 
beli solar panel? Belum ada yg bisa jawab, kalau saya pergi ke LEN, apakah ada 
show roomnya untuk bisa bertanya berapa harganya. Juga pertanyaan praktis 
berapa lama lifetime batterynya dan berapa harganya tidak ada juga jawaban. 
Mengapa tidak ada iklan yg jual solar panel? Mungkin belum ada pasaran karena 
masih terlalu mahal. Saya sama sekali tidak anti sumber energi terbarukan. Saya 
pernah beli solar panel yg kecil (buatan China) untuk penerangan pot kembang 
waktu di US, yg menggunakan batere A3 untuk dicharge, tapi hanya beberapa hari 
kehujanan terus rusak. Saya juga menggunakan solarheart utk waterheater, 
ternyata boros listrik juga karena sering mendung atau hujan. Tiap 6 bulan 
perusahaannya nelepon untuk menawarkan maintenance. Lama-lama waterheaternya 
jebol juga, dan perusahaan Solaheart tdk sanggup memperbaikinya, harus beli yg 
baru katanya, dan sekarang hanya mengandalkan dari listrik yg sebetulnya 
fungsinya sebagai back-up. Saya sekarang mengerti kalau hotel rumahsakit tidk 
menggunakan solar heater. Investasinya jauh terlalu tinggi dibandingkan gas 
heater. Memang harus beli gas, tapi biaya itu dibebankan saja pada tamu atau 
pasien.
Itulah pengalaman saya.
Saya juga cari yg jual wind turbine di pasaran, ternyata harus pesen 
khusus. Saya juga pernah mau beli mobil Toyota hybrid, yg ada hanya type Camry, 
jadi mahal (sekitar Rp 600 jt). Tapi waktu dealernya ditanya berapa lama 
lifetime batterenya dan harganya tdk mau jawab juga.
Itulah pengalaman saya
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: 
Date: Mon, 1 Feb 2016 19:12:08
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
    Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

yg jelas investasinya lebih besar dari diesel , namun biaya
operasinya bisa lbh murah paling nggak tidak perlu pakai solar
,Mereka yg memasang solar d atap rumahnya itu mungkin sdh tdk
memperdulikan berapa biayanya ( mengesampingkna etung etungan
kekonomiannya kalau pakai yg lain spt diesel ) .
 PT.LEN ( Jl. Sukarno Hatta ? ) juga memproduksi komponen
 komponen listrik energi matahari serta pemasanganya , mungkin
 bisa ditanyakan kesana ( bagian lini bisnis energi terbarukan
 )

ISM



> Baru merintis, belum dijual, harganya berapa dan tahan
> berapa tahun? Ini pertanyaan praktis!
 RPK
> Powered by

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
sekarang sudah ada panel surya yang diberi dye jadi bisa berwarna
sehingga penampilannya juga menarik. contohnya di www.swissinso.com.

saya gak tahu kapan masuk indonesia. setidaknya sudah ada yang
memikirkan bagaimana menggunakan panel surya sambil memperhatikan
unsur estetikanya ^_^


--paulus



On Tue, Feb 2, 2016 at 12:44 AM, Amir Al Amin  wrote:
(...deleted...)
> Di Indonesia, kalau mau bisa dipasang sepanjang tol, daiatas jalur 2 rel.
>
> Kalau dalam kota , secara estetika kurang menarik ya..  :-).


Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik koesoema
Nah baru ini ada jawaban, tolong ini sdh termasuk biaya instalasi dan batere?
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Dandy Hidayat 
Sender: 
Date: Tue, 2 Feb 2016 00:40:08 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

Untuk Informasi bila ada yang tertarik dengan Panel Surya dapat menghubungi

Kontak Kami
*PANEL SURYA JAKARTA *
Jl. Tembok No. 50 Kayu Putih
Pulogadung
Jakarta Timur - INDONESIA

*Info : *
Jika Anda Ingin Berkunjung ke Kantor Mohon Konfirmasi ke Sales Consultant
Kami

*Email :*panelsuryajaka...@gmail.com
ad...@panelsuryajakarta.com

*website :*www.panelsuryajakarta.com

*Konsultasi & Order : *
0857 158 158 22
0812 837 837 22

*Order : *
0812 9155 3136

*BBM : *
5413AA7D

Paket PLTS Murah Untuk Rumah 1500 watt
<http://panelsuryajakarta.com/paket-plts-murah-untuk-rumah-1500-watt/>
Rp 18.985.000
Beli <http://panelsuryajakarta.com/#myModal-812>
[image: new]
[image: Paket PLTS Murah Untuk Rumah 1000 watt]
<http://panelsuryajakarta.com/paket-plts-murah-untuk-rumah-1000-watt/>
Paket PLTS Murah Untuk Rumah 1000 watt
<http://panelsuryajakarta.com/paket-plts-murah-untuk-rumah-1000-watt/>
Rp 12.675.000
Beli <http://panelsuryajakarta.com/#myModal-808>
[image: best]
[image: Paket PLTS Untuk Rumah 500 watt]
<http://panelsuryajakarta.com/paket-plts-untuk-rumah-500-watt/>
Paket PLTS Untuk Rumah 500 watt
<http://panelsuryajakarta.com/paket-plts-untuk-rumah-500-watt/>
Rp 6.350.000



2016-02-01 23:59 GMT+08:00 :

> Pertanyaan saya kan praktis saja di toko atau perusahaan mana saya bisa
> beli solar panel? Belum ada yg bisa jawab, kalau saya pergi ke LEN, apakah
> ada show roomnya untuk bisa bertanya berapa harganya. Juga pertanyaan
> praktis berapa lama lifetime batterynya dan berapa harganya tidak ada juga
> jawaban. Mengapa tidak ada iklan yg jual solar panel? Mungkin belum ada
> pasaran karena masih terlalu mahal. Saya sama sekali tidak anti sumber
> energi terbarukan. Saya pernah beli solar panel yg kecil (buatan China)
> untuk penerangan pot kembang waktu di US, yg menggunakan batere A3 untuk
> dicharge, tapi hanya beberapa hari kehujanan terus rusak. Saya juga
> menggunakan solarheart utk waterheater, ternyata boros listrik juga karena
> sering mendung atau hujan. Tiap 6 bulan perusahaannya nelepon untuk
> menawarkan maintenance. Lama-lama waterheaternya jebol juga, dan perusahaan
> Solaheart tdk sanggup memperbaikinya, harus beli yg baru katanya, dan
> sekarang hanya mengandalkan dari listrik yg sebetulnya fungsinya sebagai
> back-up. Saya sekarang mengerti kalau hotel rumahsakit tidk menggunakan
> solar heater. Investasinya jauh terlalu tinggi dibandingkan gas heater.
> Memang harus beli gas, tapi biaya itu dibebankan saja pada tamu atau pasien.
> Itulah pengalaman saya.
> Saya juga cari yg jual wind turbine di pasaran, ternyata harus pesen
> khusus. Saya juga pernah mau beli mobil Toyota hybrid, yg ada hanya type
> Camry, jadi mahal (sekitar Rp 600 jt). Tapi waktu dealernya ditanya berapa
> lama lifetime batterenya dan harganya tdk mau jawab juga.
> Itulah pengalaman saya
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-----
> From: lia...@indo.net.id
> Sender: 
> Date: Mon, 1 Feb 2016 19:12:08
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> yg jelas investasinya lebih besar dari diesel , namun biaya
> operasinya bisa lbh murah paling nggak tidak perlu pakai solar
> ,Mereka yg memasang solar d atap rumahnya itu mungkin sdh tdk
> memperdulikan berapa biayanya ( mengesampingkna etung etungan
> kekonomiannya kalau pakai yg lain spt diesel ) .
>  PT.LEN ( Jl. Sukarno Hatta ? ) juga memproduksi komponen
>  komponen listrik energi matahari serta pemasanganya , mungkin
>  bisa ditanyakan kesana ( bagian lini bisnis energi terbarukan
>  )
>
> ISM
>
>
>
> > Baru merintis, belum dijual, harganya berapa dan tahan
> > berapa tahun? Ini pertanyaan praktis!
>  RPK
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > -Original Message-
> > From: Eko Prasetyo 
> > Sender: 
> > Date: Mon, 01 Feb 2016 11:19:32
> > To: 
> > Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
> >
> > Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan
> > bernama Power
>  Wall yang dikatakan awet karena memakai
> > teknologi baterai Electric car
>
> > On Mon, Feb 1, 2016, 19:17   wrote:
> >
> >> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2
> >> tahun. Tentu
>  kapasitas battery-nya harus lebih besar dari
> >> accu mobil yg hanya tahan
>  paling 2 tahun, pasti akan lebih
> >> mahal dari accu mobil
> >> RPK
> >

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik Amir Al Amin
ta hybrid, yg ada hanya type
>> Camry, jadi mahal (sekitar Rp 600 jt). Tapi waktu dealernya ditanya berapa
>> lama lifetime batterenya dan harganya tdk mau jawab juga.
>> Itulah pengalaman saya
>> RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: lia...@indo.net.id
>> Sender: 
>> Date: Mon, 1 Feb 2016 19:12:08
>> To: 
>> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>>
>> yg jelas investasinya lebih besar dari diesel , namun biaya
>> operasinya bisa lbh murah paling nggak tidak perlu pakai solar
>> ,Mereka yg memasang solar d atap rumahnya itu mungkin sdh tdk
>> memperdulikan berapa biayanya ( mengesampingkna etung etungan
>> kekonomiannya kalau pakai yg lain spt diesel ) .
>>  PT.LEN ( Jl. Sukarno Hatta ? ) juga memproduksi komponen
>>  komponen listrik energi matahari serta pemasanganya , mungkin
>>  bisa ditanyakan kesana ( bagian lini bisnis energi terbarukan
>>  )
>>
>> ISM
>>
>>
>>
>> > Baru merintis, belum dijual, harganya berapa dan tahan
>> > berapa tahun? Ini pertanyaan praktis!
>>  RPK
>> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> >
>> > -Original Message-
>> > From: Eko Prasetyo 
>> > Sender: 
>> > Date: Mon, 01 Feb 2016 11:19:32
>> > To: 
>> > Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> >
>> > Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan
>> > bernama Power
>>  Wall yang dikatakan awet karena memakai
>> > teknologi baterai Electric car
>>
>> > On Mon, Feb 1, 2016, 19:17   wrote:
>> >
>> >> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2
>> >> tahun. Tentu
>>  kapasitas battery-nya harus lebih besar dari
>> >> accu mobil yg hanya tahan
>>  paling 2 tahun, pasti akan lebih
>> >> mahal dari accu mobil
>> >> RPK
>> >> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> >>
>> >> -Original Message-
>> >> From: koeso...@melsa.net.id
>> >> Sender: 
>> >> Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23
>> >> To: 
>> >> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> >> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> >>
>> >> Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru
>> >> kelihatannya
>>  sekadar hobby saja pake harus masuk
>> >> perkumpulan segala. Kalau di Perth
>>  harganya AUD 2700 ya
>> >> sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih
>> >> murah generator diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin
>> >> lebih murah lagi
>>  di bawah Rp. 10 jt, juga harga solar per
>> >> liternya Rp 5050. Pantesan belum
>>  ada yg jual di Jakarta
>> >> atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang
>>  musim
>> >> hujan
>> >> RPK
>> >> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> >>
>> >> -Original Message-----
>> >> From: "F. Hasan Sidi" 
>> >> Sender: 
>> >> Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27
>> >> To: iagi-net
>> >> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> >> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> >>
>> >> Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan
>> >> kapasitas 2kW,
>>  harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa
>> >> menghasilkan daya rata-rata
>>  (tergantung musim) 9kWh per
>> >> harinya.
>> >>
>> >> FHS
>> >>
>> >> 2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata
>> >> :
>> >> > Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan
>> >> > mana) bisa beli
>>  solar cells itu di Jakarta atau di
>> >> > Bandung
>> >> > Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya
>> >> > dapat dijual ke
>> >> PLN
>> >> > atau tidak.
>> >> > Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN,
>> >> > kalau malam kita
>> >> beli
>> >> > kembali dari PLN
>> >> > Wassalam
>> >> > RPK
>> >> >
>> >> > - Original Message -
>> >> > From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
>> >> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> >> > Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
>> >> > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> >> >
>>

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik Dandy Hidayat
Untuk Informasi bila ada yang tertarik dengan Panel Surya dapat menghubungi

Kontak Kami
*PANEL SURYA JAKARTA *
Jl. Tembok No. 50 Kayu Putih
Pulogadung
Jakarta Timur - INDONESIA

*Info : *
Jika Anda Ingin Berkunjung ke Kantor Mohon Konfirmasi ke Sales Consultant
Kami

*Email :*panelsuryajaka...@gmail.com
ad...@panelsuryajakarta.com

*website :*www.panelsuryajakarta.com

*Konsultasi & Order : *
0857 158 158 22
0812 837 837 22

*Order : *
0812 9155 3136

*BBM : *
5413AA7D

Paket PLTS Murah Untuk Rumah 1500 watt
<http://panelsuryajakarta.com/paket-plts-murah-untuk-rumah-1500-watt/>
Rp 18.985.000
Beli <http://panelsuryajakarta.com/#myModal-812>
[image: new]
[image: Paket PLTS Murah Untuk Rumah 1000 watt]
<http://panelsuryajakarta.com/paket-plts-murah-untuk-rumah-1000-watt/>
Paket PLTS Murah Untuk Rumah 1000 watt
<http://panelsuryajakarta.com/paket-plts-murah-untuk-rumah-1000-watt/>
Rp 12.675.000
Beli <http://panelsuryajakarta.com/#myModal-808>
[image: best]
[image: Paket PLTS Untuk Rumah 500 watt]
<http://panelsuryajakarta.com/paket-plts-untuk-rumah-500-watt/>
Paket PLTS Untuk Rumah 500 watt
<http://panelsuryajakarta.com/paket-plts-untuk-rumah-500-watt/>
Rp 6.350.000



2016-02-01 23:59 GMT+08:00 :

> Pertanyaan saya kan praktis saja di toko atau perusahaan mana saya bisa
> beli solar panel? Belum ada yg bisa jawab, kalau saya pergi ke LEN, apakah
> ada show roomnya untuk bisa bertanya berapa harganya. Juga pertanyaan
> praktis berapa lama lifetime batterynya dan berapa harganya tidak ada juga
> jawaban. Mengapa tidak ada iklan yg jual solar panel? Mungkin belum ada
> pasaran karena masih terlalu mahal. Saya sama sekali tidak anti sumber
> energi terbarukan. Saya pernah beli solar panel yg kecil (buatan China)
> untuk penerangan pot kembang waktu di US, yg menggunakan batere A3 untuk
> dicharge, tapi hanya beberapa hari kehujanan terus rusak. Saya juga
> menggunakan solarheart utk waterheater, ternyata boros listrik juga karena
> sering mendung atau hujan. Tiap 6 bulan perusahaannya nelepon untuk
> menawarkan maintenance. Lama-lama waterheaternya jebol juga, dan perusahaan
> Solaheart tdk sanggup memperbaikinya, harus beli yg baru katanya, dan
> sekarang hanya mengandalkan dari listrik yg sebetulnya fungsinya sebagai
> back-up. Saya sekarang mengerti kalau hotel rumahsakit tidk menggunakan
> solar heater. Investasinya jauh terlalu tinggi dibandingkan gas heater.
> Memang harus beli gas, tapi biaya itu dibebankan saja pada tamu atau pasien.
> Itulah pengalaman saya.
> Saya juga cari yg jual wind turbine di pasaran, ternyata harus pesen
> khusus. Saya juga pernah mau beli mobil Toyota hybrid, yg ada hanya type
> Camry, jadi mahal (sekitar Rp 600 jt). Tapi waktu dealernya ditanya berapa
> lama lifetime batterenya dan harganya tdk mau jawab juga.
> Itulah pengalaman saya
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-----
> From: lia...@indo.net.id
> Sender: 
> Date: Mon, 1 Feb 2016 19:12:08
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> yg jelas investasinya lebih besar dari diesel , namun biaya
> operasinya bisa lbh murah paling nggak tidak perlu pakai solar
> ,Mereka yg memasang solar d atap rumahnya itu mungkin sdh tdk
> memperdulikan berapa biayanya ( mengesampingkna etung etungan
> kekonomiannya kalau pakai yg lain spt diesel ) .
>  PT.LEN ( Jl. Sukarno Hatta ? ) juga memproduksi komponen
>  komponen listrik energi matahari serta pemasanganya , mungkin
>  bisa ditanyakan kesana ( bagian lini bisnis energi terbarukan
>  )
>
> ISM
>
>
>
> > Baru merintis, belum dijual, harganya berapa dan tahan
> > berapa tahun? Ini pertanyaan praktis!
>  RPK
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > -Original Message-
> > From: Eko Prasetyo 
> > Sender: 
> > Date: Mon, 01 Feb 2016 11:19:32
> > To: 
> > Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
> >
> > Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan
> > bernama Power
>  Wall yang dikatakan awet karena memakai
> > teknologi baterai Electric car
>
> > On Mon, Feb 1, 2016, 19:17   wrote:
> >
> >> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2
> >> tahun. Tentu
>  kapasitas battery-nya harus lebih besar dari
> >> accu mobil yg hanya tahan
>  paling 2 tahun, pasti akan lebih
> >> mahal dari accu mobil
> >> RPK
> >> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >>
> >> -Original Message-
> >> From: koeso...@melsa.net.id
> >> Sender: 
> >> Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23
> >> To: 
> >> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> >> Subject: Re: [ia

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik koesoema
Pertanyaan saya kan praktis saja di toko atau perusahaan mana saya bisa beli 
solar panel? Belum ada yg bisa jawab, kalau saya pergi ke LEN, apakah ada show 
roomnya untuk bisa bertanya berapa harganya. Juga pertanyaan praktis berapa 
lama lifetime batterynya dan berapa harganya tidak ada juga jawaban. Mengapa 
tidak ada iklan yg jual solar panel? Mungkin belum ada pasaran karena masih 
terlalu mahal. Saya sama sekali tidak anti sumber energi terbarukan. Saya 
pernah beli solar panel yg kecil (buatan China) untuk penerangan pot kembang 
waktu di US, yg menggunakan batere A3 untuk dicharge, tapi hanya beberapa hari 
kehujanan terus rusak. Saya juga menggunakan solarheart utk waterheater, 
ternyata boros listrik juga karena sering mendung atau hujan. Tiap 6 bulan 
perusahaannya nelepon untuk menawarkan maintenance. Lama-lama waterheaternya 
jebol juga, dan perusahaan Solaheart tdk sanggup memperbaikinya, harus beli yg 
baru katanya, dan sekarang hanya mengandalkan dari listrik yg sebetulnya 
fungsinya sebagai back-up. Saya sekarang mengerti kalau hotel rumahsakit tidk 
menggunakan solar heater. Investasinya jauh terlalu tinggi dibandingkan gas 
heater. Memang harus beli gas, tapi biaya itu dibebankan saja pada tamu atau 
pasien. 
Itulah pengalaman saya.
Saya juga cari yg jual wind turbine di pasaran, ternyata harus pesen khusus. 
Saya juga pernah mau beli mobil Toyota hybrid, yg ada hanya type Camry, jadi 
mahal (sekitar Rp 600 jt). Tapi waktu dealernya ditanya berapa lama lifetime 
batterenya dan harganya tdk mau jawab juga.
Itulah pengalaman saya
RPK 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: 
Date: Mon, 1 Feb 2016 19:12:08 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

yg jelas investasinya lebih besar dari diesel , namun biaya
operasinya bisa lbh murah paling nggak tidak perlu pakai solar
,Mereka yg memasang solar d atap rumahnya itu mungkin sdh tdk
memperdulikan berapa biayanya ( mengesampingkna etung etungan
kekonomiannya kalau pakai yg lain spt diesel ) .
 PT.LEN ( Jl. Sukarno Hatta ? ) juga memproduksi komponen
 komponen listrik energi matahari serta pemasanganya , mungkin
 bisa ditanyakan kesana ( bagian lini bisnis energi terbarukan
 )

ISM



> Baru merintis, belum dijual, harganya berapa dan tahan
> berapa tahun? Ini pertanyaan praktis!
 RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Eko Prasetyo 
> Sender: 
> Date: Mon, 01 Feb 2016 11:19:32
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan
> bernama Power
 Wall yang dikatakan awet karena memakai
> teknologi baterai Electric car

> On Mon, Feb 1, 2016, 19:17   wrote:
>
>> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2
>> tahun. Tentu
 kapasitas battery-nya harus lebih besar dari
>> accu mobil yg hanya tahan
 paling 2 tahun, pasti akan lebih
>> mahal dari accu mobil
>> RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: koeso...@melsa.net.id
>> Sender: 
>> Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23
>> To: 
>> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>>
>> Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru
>> kelihatannya
 sekadar hobby saja pake harus masuk
>> perkumpulan segala. Kalau di Perth
 harganya AUD 2700 ya
>> sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih
>> murah generator diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin
>> lebih murah lagi
 di bawah Rp. 10 jt, juga harga solar per
>> liternya Rp 5050. Pantesan belum
 ada yg jual di Jakarta
>> atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang
 musim
>> hujan
>> RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: "F. Hasan Sidi" 
>> Sender: 
>> Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27
>> To: iagi-net
>> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>>
>> Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan
>> kapasitas 2kW,
 harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa
>> menghasilkan daya rata-rata
 (tergantung musim) 9kWh per
>> harinya.
>>
>> FHS
>>
>> 2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata
>> :
>> > Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan
>> > mana) bisa beli
 solar cells itu di Jakarta atau di
>> > Bandung
>> > Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya
>> > dapat dijual ke
>> PLN
>> > atau tidak.
>> > Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN,
>> > kalau malam kita
>> beli
>> > kembali dari PLN
>> 

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.com
Salam Geologi,
Bravo Pak RPK(y)Saya juga Gagal Faham Pak, Kena apa ya...?!?!?
BerTo




Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Mon, Feb 1, 2016 at 18:46, koeso...@melsa.net.id 
wrote:   Baru merintis, belum dijual, harganya berapa dan tahan berapa tahun? 
Ini pertanyaan praktis!
RPKPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  Eko Prasetyo 
Sender:  Date: Mon, 01 Feb 2016 
11:19:32 +To: ReplyTo:  iagi-...@iagi.or.idSubject: 
Re: [iagi-net] Energi Matahari

Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan bernama Power Wall 
yang dikatakan awet karena memakai teknologi baterai Electric car 

On Mon, Feb 1, 2016, 19:17   wrote:

Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2 tahun. Tentu 
kapasitas battery-nya harus lebih besar dari accu mobil yg hanya tahan paling 2 
tahun, pasti akan lebih mahal dari accu mobil
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru kelihatannya sekadar 
hobby saja pake harus masuk perkumpulan segala. Kalau di Perth harganya AUD 
2700 ya sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih murah generator 
diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin lebih murah lagi di bawah Rp. 10 jt, 
juga harga solar per liternya Rp 5050. Pantesan belum ada yg jual di Jakarta 
atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang musim hujan
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "F. Hasan Sidi" 
Sender: 
Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27
To: iagi-net
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan kapasitas 2kW,
harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa menghasilkan daya rata-rata
(tergantung musim) 9kWh per harinya.

FHS

2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata :
> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli
> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN
> atau tidak.
> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli
> kembali dari PLN
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Pak Is
> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka
> kemapuan solar cell akan kurang.
> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali
> kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
>
> su Abah
> Sent from Yahoo Mail on Android
>
> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>  wrote:
> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha
> ini untuk dikomersialkan?
>
> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>>
>>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>>  ) :
>> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
>> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
>> Pelanggan PT PLN (Persero):
>> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>>
>>
>> ISM
>>
>>
>>
>> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
>> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
>> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>> >
>> > berikut cuplkan ., dan link nya...
>> >
>> >
>> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
>> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
>> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
>> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
>> > hemat,” tutup Benny.
>> >
>> >
>> >
>> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
>> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
>> > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
>> > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
>> > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>> >
>> >
>> >
>> > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
>> > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
>> > juga diuntungkan. “Karena kan i

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik Yusmal - yusmal_yu...@yahoo.com


Dikirim dari iPhone saya

Pada 1 Feb 2016, pukul 09.09, R.P.Koesoemadinata  
menulis:

> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli 
> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN 
> atau tidak.
> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli 
> kembali dari PLN
> Wassalam
> RPK
> - Original Message -
> From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
> 
> Pak Is
> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka 
> kemapuan solar cell akan kurang.
> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali kalau 
> negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
> 
> su Abah
> Sent from Yahoo Mail on Android
> 
> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>  wrote:
> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha ini 
> untuk dikomersialkan? 
> 
> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>>  ) :
>> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
>> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
>> Pelanggan PT PLN (Persero):
>> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>> 
>> 
>> ISM
>> 
>> 
>> 
>> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
>> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
>> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>> >
>> > berikut cuplkan ., dan link nya...
>> >
>> >
>> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
>> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
>> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
>> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
>> > hemat,” tutup Benny.
>> >
>> >
>> >
>> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
>> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
>> > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
>> > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
>> > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>> >
>> >
>> >
>> > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
>> > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
>> > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
>> > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
>> > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
>> > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
>> > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
>> > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
>> > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
>> > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
>> > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
>> > oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
>> > tutup Rida.
>> >
>> >
>> > http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>
>> 
>> 
>> 
>> ___
>> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>> 
>> 
>> 
>> 
>> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
>> Bandung , October 10-13 2016
>> for further information please visit our website at 
>> http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>> 
>> 
>> 
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
>> No. Rekening: 255-1088580
>> 
>> 
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik liamsi
yg jelas investasinya lebih besar dari diesel , namun biaya
operasinya bisa lbh murah paling nggak tidak perlu pakai solar
,Mereka yg memasang solar d atap rumahnya itu mungkin sdh tdk
memperdulikan berapa biayanya ( mengesampingkna etung etungan
kekonomiannya kalau pakai yg lain spt diesel ) .
 PT.LEN ( Jl. Sukarno Hatta ? ) juga memproduksi komponen
 komponen listrik energi matahari serta pemasanganya , mungkin
 bisa ditanyakan kesana ( bagian lini bisnis energi terbarukan
 )

ISM



> Baru merintis, belum dijual, harganya berapa dan tahan
> berapa tahun? Ini pertanyaan praktis!
 RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Eko Prasetyo 
> Sender: 
> Date: Mon, 01 Feb 2016 11:19:32
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan
> bernama Power
 Wall yang dikatakan awet karena memakai
> teknologi baterai Electric car

> On Mon, Feb 1, 2016, 19:17   wrote:
>
>> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2
>> tahun. Tentu
 kapasitas battery-nya harus lebih besar dari
>> accu mobil yg hanya tahan
 paling 2 tahun, pasti akan lebih
>> mahal dari accu mobil
>> RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: koeso...@melsa.net.id
>> Sender: 
>> Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23
>> To: 
>> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>>
>> Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru
>> kelihatannya
 sekadar hobby saja pake harus masuk
>> perkumpulan segala. Kalau di Perth
 harganya AUD 2700 ya
>> sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih
>> murah generator diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin
>> lebih murah lagi
 di bawah Rp. 10 jt, juga harga solar per
>> liternya Rp 5050. Pantesan belum
 ada yg jual di Jakarta
>> atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang
 musim
>> hujan
>> RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: "F. Hasan Sidi" 
>> Sender: 
>> Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27
>> To: iagi-net
>> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>>
>> Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan
>> kapasitas 2kW,
 harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa
>> menghasilkan daya rata-rata
 (tergantung musim) 9kWh per
>> harinya.
>>
>> FHS
>>
>> 2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata
>> :
>> > Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan
>> > mana) bisa beli
 solar cells itu di Jakarta atau di
>> > Bandung
>> > Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya
>> > dapat dijual ke
>> PLN
>> > atau tidak.
>> > Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN,
>> > kalau malam kita
>> beli
>> > kembali dari PLN
>> > Wassalam
>> > RPK
>> >
>> > - Original Message -
>> > From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
>> > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> >
>> > Pak Is
>> > Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari
>> > kurang dot sktg,
>> maka
>> > kemapuan solar cell akan kurang.
>> > Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
>> > Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik
>> > juga , kecuali
 kalau negara mengenakan pajak , mungkin
>> > jadi berubah ya.
>> > Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
>> > Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an
>> > putri.
>> >
>> > su Abah
>> > Sent from Yahoo Mail on Android
>> >
>> > On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>> >  wrote:
>> > Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah
>> > membuka peluang usaha
 ini untuk dikomersialkan?
>> >
>> > 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>> >>
>> >>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau
>> >>  berminat
>> >>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita
>> >>  dan di
 kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk
>> >>  mengurangi Rek PLN
 ) :
>> >> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
>> >> 07333.K/DIR/2013
>> >> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik
>> >> oleh
>> >> Pelanggan PT PLN (Persero):

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik koesoema
Baru merintis, belum dijual, harganya berapa dan tahan berapa tahun? Ini 
pertanyaan praktis!
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Eko Prasetyo 
Sender: 
Date: Mon, 01 Feb 2016 11:19:32 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan bernama Power
Wall yang dikatakan awet karena memakai teknologi baterai Electric car

On Mon, Feb 1, 2016, 19:17   wrote:

> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2 tahun. Tentu
> kapasitas battery-nya harus lebih besar dari accu mobil yg hanya tahan
> paling 2 tahun, pasti akan lebih mahal dari accu mobil
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Sender: 
> Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru kelihatannya
> sekadar hobby saja pake harus masuk perkumpulan segala. Kalau di Perth
> harganya AUD 2700 ya sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih
> murah generator diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin lebih murah lagi
> di bawah Rp. 10 jt, juga harga solar per liternya Rp 5050. Pantesan belum
> ada yg jual di Jakarta atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang
> musim hujan
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "F. Hasan Sidi" 
> Sender: 
> Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27
> To: iagi-net
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan kapasitas 2kW,
> harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa menghasilkan daya rata-rata
> (tergantung musim) 9kWh per harinya.
>
> FHS
>
> 2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata :
> > Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli
> > solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
> > Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke
> PLN
> > atau tidak.
> > Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita
> beli
> > kembali dari PLN
> > Wassalam
> > RPK
> >
> > - Original Message -
> > From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
> > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
> >
> > Pak Is
> > Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg,
> maka
> > kemapuan solar cell akan kurang.
> > Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
> > Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali
> > kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
> > Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
> > Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
> >
> > su Abah
> > Sent from Yahoo Mail on Android
> >
> > On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
> >  wrote:
> > Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha
> > ini untuk dikomersialkan?
> >
> > 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
> >>
> >>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
> >>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
> >>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
> >>  ) :
> >> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
> >> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
> >> Pelanggan PT PLN (Persero):
> >> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
> >>
> >>
> >> ISM
> >>
> >>
> >>
> >> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
> >> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
> >> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
> >> >
> >> > berikut cuplkan ., dan link nya...
> >> >
> >> >
> >> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
> >> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
> >> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
> >> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
> >> > hemat,” tutup Benny.
> >> >
> >> >
> >> >
> >> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
> >> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
> >> > memasang solar cell di atap rumah dan me

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik Bosta
https://www.teslamotors.com/en_AU/powerwall

Sent from my iPhone


> On 1 Feb 2016, at 7:16 PM, koeso...@melsa.net.id wrote:
> 
> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2 tahun. Tentu 
> kapasitas battery-nya harus lebih besar dari accu mobil yg hanya tahan paling 
> 2 tahun, pasti akan lebih mahal dari accu mobil
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Sender: 
> Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23 
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
> 
> Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru kelihatannya 
> sekadar hobby saja pake harus masuk perkumpulan segala. Kalau di Perth 
> harganya AUD 2700 ya sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih 
> murah generator diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin lebih murah lagi di 
> bawah Rp. 10 jt, juga harga solar per liternya Rp 5050. Pantesan belum ada yg 
> jual di Jakarta atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang musim hujan 
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: "F. Hasan Sidi" 
> Sender: 
> Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27 
> To: iagi-net
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
> 
> Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan kapasitas 2kW,
> harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa menghasilkan daya rata-rata
> (tergantung musim) 9kWh per harinya.
> 
> FHS
> 
> 2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata :
>> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli
>> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
>> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN
>> atau tidak.
>> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli
>> kembali dari PLN
>> Wassalam
>> RPK
>> 
>> - Original Message -
>> From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> 
>> Pak Is
>> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka
>> kemapuan solar cell akan kurang.
>> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
>> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali
>> kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
>> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
>> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
>> 
>> su Abah
>> Sent from Yahoo Mail on Android
>> 
>> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>>  wrote:
>> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha
>> ini untuk dikomersialkan?
>> 
>> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>>> 
>>> Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>> pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>>> kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>>> ) :
>>> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
>>> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
>>> Pelanggan PT PLN (Persero):
>>> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>>> 
>>> 
>>> ISM
>>> 
>>> 
>>> 
>>>> Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
>>>> 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
>>>> Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>>>> 
>>>> berikut cuplkan ., dan link nya...
>>>> 
>>>> 
>>>> “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
>>>> melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
>>>> kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
>>>> maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
>>>> hemat,” tutup Benny.
>>>> 
>>>> 
>>>> 
>>>> Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
>>>> Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
>>>> memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
>>>> bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
>>>> detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>>>> 
>>>> 
>>>> 
>>>> Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
>>>> membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
>>>> juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
>>>>

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik Eko Prasetyo
Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan bernama Power
Wall yang dikatakan awet karena memakai teknologi baterai Electric car

On Mon, Feb 1, 2016, 19:17   wrote:

> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2 tahun. Tentu
> kapasitas battery-nya harus lebih besar dari accu mobil yg hanya tahan
> paling 2 tahun, pasti akan lebih mahal dari accu mobil
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: koeso...@melsa.net.id
> Sender: 
> Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru kelihatannya
> sekadar hobby saja pake harus masuk perkumpulan segala. Kalau di Perth
> harganya AUD 2700 ya sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih
> murah generator diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin lebih murah lagi
> di bawah Rp. 10 jt, juga harga solar per liternya Rp 5050. Pantesan belum
> ada yg jual di Jakarta atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang
> musim hujan
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "F. Hasan Sidi" 
> Sender: 
> Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27
> To: iagi-net
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan kapasitas 2kW,
> harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa menghasilkan daya rata-rata
> (tergantung musim) 9kWh per harinya.
>
> FHS
>
> 2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata :
> > Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli
> > solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
> > Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke
> PLN
> > atau tidak.
> > Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita
> beli
> > kembali dari PLN
> > Wassalam
> > RPK
> >
> > - Original Message -
> > From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
> > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
> >
> > Pak Is
> > Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg,
> maka
> > kemapuan solar cell akan kurang.
> > Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
> > Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali
> > kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
> > Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
> > Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
> >
> > su Abah
> > Sent from Yahoo Mail on Android
> >
> > On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
> >  wrote:
> > Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha
> > ini untuk dikomersialkan?
> >
> > 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
> >>
> >>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
> >>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
> >>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
> >>  ) :
> >> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
> >> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
> >> Pelanggan PT PLN (Persero):
> >> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
> >>
> >>
> >> ISM
> >>
> >>
> >>
> >> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
> >> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
> >> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
> >> >
> >> > berikut cuplkan ., dan link nya...
> >> >
> >> >
> >> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
> >> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
> >> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
> >> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
> >> > hemat,” tutup Benny.
> >> >
> >> >
> >> >
> >> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
> >> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
> >> > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
> >> > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
> >> > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
> >> >
> >> >
> >> >
> >> > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
> >> > membuat masy

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik koesoema
Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2 tahun. Tentu 
kapasitas battery-nya harus lebih besar dari accu mobil yg hanya tahan paling 2 
tahun, pasti akan lebih mahal dari accu mobil
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru kelihatannya sekadar 
hobby saja pake harus masuk perkumpulan segala. Kalau di Perth harganya AUD 
2700 ya sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih murah generator 
diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin lebih murah lagi di bawah Rp. 10 jt, 
juga harga solar per liternya Rp 5050. Pantesan belum ada yg jual di Jakarta 
atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang musim hujan 
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "F. Hasan Sidi" 
Sender: 
Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27 
To: iagi-net
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan kapasitas 2kW,
harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa menghasilkan daya rata-rata
(tergantung musim) 9kWh per harinya.

FHS

2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata :
> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli
> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN
> atau tidak.
> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli
> kembali dari PLN
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Pak Is
> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka
> kemapuan solar cell akan kurang.
> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali
> kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
>
> su Abah
> Sent from Yahoo Mail on Android
>
> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>  wrote:
> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha
> ini untuk dikomersialkan?
>
> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>>
>>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>>  ) :
>> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
>> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
>> Pelanggan PT PLN (Persero):
>> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>>
>>
>> ISM
>>
>>
>>
>> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
>> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
>> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>> >
>> > berikut cuplkan ., dan link nya...
>> >
>> >
>> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
>> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
>> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
>> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
>> > hemat,” tutup Benny.
>> >
>> >
>> >
>> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
>> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
>> > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
>> > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
>> > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>> >
>> >
>> >
>> > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
>> > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
>> > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
>> > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
>> > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
>> > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
>> > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
>> > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
>> > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
>> > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
>> > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
>> > oleh masyarakat, kemandirian energi kita maki

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik koesoema
Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru kelihatannya sekadar 
hobby saja pake harus masuk perkumpulan segala. Kalau di Perth harganya AUD 
2700 ya sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih murah generator 
diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin lebih murah lagi di bawah Rp. 10 jt, 
juga harga solar per liternya Rp 5050. Pantesan belum ada yg jual di Jakarta 
atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang musim hujan 
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "F. Hasan Sidi" 
Sender: 
Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27 
To: iagi-net
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan kapasitas 2kW,
harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa menghasilkan daya rata-rata
(tergantung musim) 9kWh per harinya.

FHS

2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata :
> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli
> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN
> atau tidak.
> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli
> kembali dari PLN
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Pak Is
> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka
> kemapuan solar cell akan kurang.
> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali
> kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
>
> su Abah
> Sent from Yahoo Mail on Android
>
> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>  wrote:
> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha
> ini untuk dikomersialkan?
>
> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>>
>>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>>  ) :
>> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
>> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
>> Pelanggan PT PLN (Persero):
>> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>>
>>
>> ISM
>>
>>
>>
>> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
>> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
>> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>> >
>> > berikut cuplkan ., dan link nya...
>> >
>> >
>> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
>> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
>> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
>> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
>> > hemat,” tutup Benny.
>> >
>> >
>> >
>> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
>> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
>> > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
>> > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
>> > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>> >
>> >
>> >
>> > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
>> > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
>> > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
>> > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
>> > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
>> > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
>> > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
>> > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
>> > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
>> > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
>> > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
>> > oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
>> > tutup Rida.
>> >
>> >
>> > http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>
>>
>>
>>
>> ___
>> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>>
>>
>> 
>>

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-01-31 Terurut Topik F. Hasan Sidi
Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan kapasitas 2kW,
harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa menghasilkan daya rata-rata
(tergantung musim) 9kWh per harinya.

FHS

2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata :
> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli
> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN
> atau tidak.
> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli
> kembali dari PLN
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Pak Is
> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka
> kemapuan solar cell akan kurang.
> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali
> kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
>
> su Abah
> Sent from Yahoo Mail on Android
>
> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>  wrote:
> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha
> ini untuk dikomersialkan?
>
> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>>
>>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>>  ) :
>> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
>> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
>> Pelanggan PT PLN (Persero):
>> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>>
>>
>> ISM
>>
>>
>>
>> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
>> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
>> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>> >
>> > berikut cuplkan ., dan link nya...
>> >
>> >
>> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
>> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
>> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
>> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
>> > hemat,” tutup Benny.
>> >
>> >
>> >
>> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
>> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
>> > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
>> > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
>> > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>> >
>> >
>> >
>> > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
>> > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
>> > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
>> > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
>> > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
>> > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
>> > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
>> > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
>> > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
>> > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
>> > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
>> > oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
>> > tutup Rida.
>> >
>> >
>> > http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>
>>
>>
>>
>> ___
>> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>>
>>
>> 
>>
>> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
>> Bandung , October 10-13 2016
>> for further information please visit our website at
>> http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>>
>> 
>>
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Da

RE: [iagi-net] Energi Matahari

2016-01-31 Terurut Topik E.Bawa Santosa
YTH : Prof. Kusuma,

 

Barangkali pak Kusuma bisa bergabung dengan “Perkumpulan Pengguna Listrik Surya 
Atap” yang diprakarsai oleh beberapa Alumni ITB antara lain : pak Bambang 
Sumaryo, pak Nur Pamudji, pak Cyriil Nurhadi dkk

Sengaja saya tambahkan nama-nama beliau dalam cc-mail agar supaya bisa sharing 
tentang “Listrik Surya Atap (Rooftop Solar PV)”.

 

Dalam hal ini sangat dimungkinkan dilakukan diskusi berbagai aspek (baik aspek 
Teknis maupun Commercial) mengenai “Listrik Surya Atap” tersebut.

Kita bersyukur memiliki sumber daya alam yang menghasilkan Energi Terbarukan 
dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber listrik.

Kebetulan kemarin hari Minggu, 31 Januari 2016 telah diresmikan penggunaan 
Listrik Surya Atap oleh Meneteri ESDM (Bpk Sudirman Said) di rumah Bpk. Dr. 
Cyriil Nurhadi di Jakarta.

 

Salam,

E. Bawa Santosa

Executive Direktor – METI

Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
R.P.Koesoemadinata
Sent: 01 Februari 2016 9:09
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

 

Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli solar 
cells itu di Jakarta atau di Bandung

Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN atau 
tidak.

Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli 
kembali dari PLN

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com <mailto:yrs_...@yahoo.com>  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM

Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari

 

Pak Is 

Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka 
kemapuan solar cell akan kurang.

Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.

Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali kalau 
negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.

Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.

Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.

 

su Abah

Sent from Yahoo Mail on Android 
<https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android> 

 

On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin

 wrote:

Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha ini 
untuk dikomersialkan? 

 

2016-02-01 6:49 GMT+07:00  >:

 Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
 pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
 kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
 ) :
Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
Pelanggan PT PLN (Persero):
https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959


ISM



> Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
> 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
> Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>
> berikut cuplkan ., dan link nya...
>
>
> “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
> melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
> kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
> maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
> hemat,” tutup Benny.
>
>
>
> Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
> Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
> memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
> bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
> detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>
>
>
> Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
> membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
> juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
> semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
> investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
> dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
> tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
> cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
> lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
> penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
> mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
> oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
> tutup Rida.
>
>
> http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id 
 



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujuk

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-01-31 Terurut Topik ssoenarwi


Mas Sofi,
Sepertinya solar cell yg ada itu berfungsi juga sbg batteray/accu yg bisa 
menyimpan arus listrik yg dihasilksn dr tenaga panas matahari yg diperoleh pada 
siang hari. Sehingga pada malam harinya bisa dimanfaatkan utk penerangan atau 
keperluan lain. Jadi bukan berfungsi yg harus dimanfaatkan pada saat itu juga, 
tetapi bisa disimpan oleh cellnya.
Wass,Nyoto



Sent from my Samsung device by Sunarnyoto Soenarwi

 Original message 
From: Shofiyuddin  
Date: 01/02/2016  10:52  (GMT+08:00) 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari 

Syukur syukur bisa simpen listrik siang hari digunakan malam hari  

2016-02-01 9:09 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata :







Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau 
perusahaan mana) bisa beli solar cells itu di Jakarta atau di 
Bandung
Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa 
listriknya dapat dijual ke PLN atau tidak.
Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke 
PLN, kalau malam kita beli kembali dari PLN
Wassalam
RPK

  - Original Message - 
  From: 
  Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com 
  
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 
  AM
  Subject: Re: [iagi-net] Energi 
  Matahari
  
Pak Is
  Ada kesulitan dg solar 
  cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka kemapuan solar cell akan 
  kurang.
  Jadi bila di"mixed" dg 
  listrik pln akan menolong.
  Kalau 6 thn kembali 
  modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali kalau negara mengenakan 
  pajak , mungkin jadi berubah ya.
  Kan negara pasti (?) 
  melihat inu sbg suatu bisnis.
  Kayanya enakan bikin 
  kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
  

  su Abah

  Sent from 
  Yahoo Mail on Android

  
On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
 wrote:


Kabar 
menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha ini 
untuk dikomersialkan? 



2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :

 Aturan 
  PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
 pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan 
  di
 kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk 
  mengurangi Rek PLN
 ) :
Peraturan Direksi 
  PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
tentang Pemanfaatan 
  Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
Pelanggan PT PLN 
  (Persero):
https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959


ISM



> Setelah saya telurusi 
  ternyata di Jakarta sudah ada proses
> 'jual-beli' 
  listrik tenaga matahari ini.
> Memang payung hukumnya 
  belum ada. berikut link nya.
>
> berikut 
  cuplkan ., dan link nya...
>
>
> “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, 
  tapi
> melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim 
  ke PLN 100
> kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari 
  PLN 300 kWh,
> maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, 
  jadi lebih
> hemat,” tutup Benny.
>
>
>
> Direktur Jenderal 
  Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
> Energi, 
  Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
> 
  memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
> bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
> detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>
>
>
> Rida mengatakan, 
  saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
> membuat 
  masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
> juga 
  diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
> semakin 
  besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
> 
  investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
> dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
> tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap 
  solar
> cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, 
  belum
> lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena 
  dipotong
> penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini 
  akan
> mendorong energi baru terbarukan makin meluas 
  dimanfaatkan
> oleh masyarakat, kemandirian energi kita 
  makin meningkat,”
> tutup Rida.
>
>
> http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 
  2016
Bandung , October 10-13 2016
for further 
  information please visit our website at http://geosea2016.iagi.or.id or 
email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan 
  Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan 
  ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara 
  Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-01-31 Terurut Topik Ben Sapiie
Kemarin baru ada kumpul2 masyarakat pengguna solar cell dirumah ya Cryrill 
Noerhadi termasuk Ada Pak menteri ESDM dl acara Itu. 

Kayanya Ini Akan berkembang kedepan dalam waktu Dekat Ini.

BS

Sent from my iPhone

> On Feb 1, 2016, at 9:09 AM, R.P.Koesoemadinata  wrote:
> 
> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli 
> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN 
> atau tidak.
> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli 
> kembali dari PLN
> Wassalam
> RPK
> - Original Message -
> From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
> 
> Pak Is
> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka 
> kemapuan solar cell akan kurang.
> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali kalau 
> negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
> 
> su Abah
> Sent from Yahoo Mail on Android
> 
> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>  wrote:
> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha ini 
> untuk dikomersialkan? 
> 
> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>>  ) :
>> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
>> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
>> Pelanggan PT PLN (Persero):
>> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>> 
>> 
>> ISM
>> 
>> 
>> 
>> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
>> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
>> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>> >
>> > berikut cuplkan ., dan link nya...
>> >
>> >
>> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
>> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
>> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
>> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
>> > hemat,” tutup Benny.
>> >
>> >
>> >
>> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
>> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
>> > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
>> > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
>> > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>> >
>> >
>> >
>> > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
>> > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
>> > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
>> > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
>> > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
>> > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
>> > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
>> > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
>> > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
>> > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
>> > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
>> > oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
>> > tutup Rida.
>> >
>> >
>> > http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>
>> 
>> 
>> 
>> ___
>> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>> 
>> 
>> 
>> 
>> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
>> Bandung , October 10-13 2016
>> for further information please visit our website at 
>> http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>> 
>> 
>> 
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damay

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-01-31 Terurut Topik Shofiyuddin
Syukur syukur bisa simpen listrik siang hari digunakan malam hari 

2016-02-01 9:09 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata :

> Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli
> solar cells itu di Jakarta atau di Bandung
> Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN
> atau tidak.
> Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli
> kembali dari PLN
> Wassalam
> RPK
>
> - Original Message -
> *From:* Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Monday, February 01, 2016 8:28 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Pak Is
> Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg,
> maka kemapuan solar cell akan kurang.
> Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
> Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali
> kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
> Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
> Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.
>
> su Abah
> Sent from Yahoo Mail on Android
> <https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android>
>
> On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>  wrote:
> Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha
> ini untuk dikomersialkan?
>
> 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :
>
>>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>>  ) :
>> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
>> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
>> Pelanggan PT PLN (Persero):
>> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>>
>>
>> ISM
>>
>>
>>
>> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
>> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
>> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>> >
>> > berikut cuplkan ., dan link nya...
>> >
>> >
>> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
>> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
>> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
>> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
>> > hemat,” tutup Benny.
>> >
>> >
>> >
>> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
>> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
>> > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
>> > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
>> > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>> >
>> >
>> >
>> > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
>> > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
>> > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
>> > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
>> > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
>> > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
>> > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
>> > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
>> > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
>> > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
>> > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
>> > oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
>> > tutup Rida.
>> >
>> >
>> > http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln
>> >
>>
>>
>>
>> ___
>> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>>
>>
>> 
>>
>> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
>> Bandung , October 10-13 2016
>> for further information please visit our website at
>> http://geosea2016.iagi.or.id or email to
>> secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>>
>> 
>>
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Bank BCA KCP. Manara Mul

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-01-31 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli solar 
cells itu di Jakarta atau di Bandung
Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN atau 
tidak.
Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli 
kembali dari PLN
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
  Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari


  Pak Is
  Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka 
kemapuan solar cell akan kurang.
  Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
  Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali kalau 
negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
  Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
  Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.


  su Abah

  Sent from Yahoo Mail on Android


On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
 wrote:
Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha 
ini untuk dikomersialkan? 



2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :

   Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
   pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
   kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
   ) :
  Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
  tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
  Pelanggan PT PLN (Persero):
  https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959


  ISM



  > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
  > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
  > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
  >
  > berikut cuplkan ., dan link nya...
  >
  >
  > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
  > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
  > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
  > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
  > hemat,” tutup Benny.
  >
  >
  >
  > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
  > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
  > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
  > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
  > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
  >
  >
  >
  > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
  > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
  > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
  > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
  > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
  > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
  > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
  > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
  > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
  > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
  > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
  > oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
  > tutup Rida.
  >
  >
  > http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>



  ___
  indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id


  

  Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
  Bandung , October 10-13 2016
  for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id

  

  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
  No. Rek: 123 0085005314
  Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
  No. Rekening: 255-1088580

  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of
  any information posted on IAGI mailing list.

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-01-31 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Pak IsAda kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, 
maka kemapuan solar cell akan kurang.Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan 
menolong.Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , 
kecuali kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.Kan negara 
pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.Kayanya enakan bikin kost2an ya 
.hehehe, apalagi kist2 an putri.
su Abah
Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin wrote:   
Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha ini 
untuk dikomersialkan? 

2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :

 Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
 pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
 kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
 ) :
Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
Pelanggan PT PLN (Persero):
https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959


ISM



> Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
> 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
> Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>
> berikut cuplkan ., dan link nya...
>
>
> “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
> melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
> kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
> maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
> hemat,” tutup Benny.
>
>
>
> Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
> Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
> memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
> bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
> detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>
>
>
> Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
> membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
> juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
> semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
> investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
> dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
> tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
> cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
> lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
> penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
> mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
> oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
> tutup Rida.
>
>
> http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.






Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resul

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-01-31 Terurut Topik Shofiyuddin
Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha
ini untuk dikomersialkan?

2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :

>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
>  kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
>  ) :
> Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
> tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
> Pelanggan PT PLN (Persero):
> https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959
>
>
> ISM
>
>
>
> > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
> > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
> > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
> >
> > berikut cuplkan ., dan link nya...
> >
> >
> > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
> > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
> > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
> > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
> > hemat,” tutup Benny.
> >
> >
> >
> > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
> > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
> > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
> > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
> > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
> >
> >
> >
> > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
> > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
> > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
> > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
> > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
> > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
> > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
> > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
> > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
> > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
> > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
> > oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
> > tutup Rida.
> >
> >
> > http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>
>
>
>
> ___
> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>
>
> 
>
> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
> Bandung , October 10-13 2016
> for further information please visit our website at
> http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>
> 
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
> No. Rek: 123 0085005314
> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
> No. Rekening: 255-1088580
>
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> 
>





Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016

Bandung , October 10-13 2016

for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id







Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314

Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)

No. Rekening: 255-1088580





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-01-31 Terurut Topik liamsi
 Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
 pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
 kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
 ) :
Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
Pelanggan PT PLN (Persero):
https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959


ISM



> Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
> 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
> Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>
> berikut cuplkan ., dan link nya...
>
>
> “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
> melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
> kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
> maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
> hemat,” tutup Benny.
>
>
>
> Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
> Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
> memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
> bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
> detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>
>
>
> Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
> membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
> juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
> semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
> investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
> dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
> tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
> cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
> lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
> penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
> mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
> oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
> tutup Rida.
>
>
> http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-31 Terurut Topik Amir Al Amin
berkut sumber dr  PLN

http://solarsuryaindonesia.com/news/pln-siap-barter-listrik-dengan-pelanggan-pengguna-panel-surya

PLN Siap Barter Listrik Dengan Pelanggan Pengguna Panel Surya9 December,
2013 • Posted by admin  in News
 • • Comments Off

(Jakarta, 21/11) PLN siap menerima kelebihan energi listrik yang dihasilkan
oleh pelanggan pengguna panel surya dengan menerapkan sistem ekspor impor.
Untuk pelanggan PLN yang menggunakan panel surya, PLN akan memasang meter
listrik ekspor-impor. Pengiriman kelebihan listrik ini dapat terjadi karena
pelanggan memiliki dua sumber pasokan listrik, dari panel surya dan dari
PLN.



Energi listrik yang diterima PLN dari panel surya (fotovoltaik) akan di
offset oleh PLN dengan energi listrik yang dikirim PLN ke pelanggan. Bila
listrik yang diterima PLN dari panel surya lebih besar dari listrik yang
dikirim PLN, maka selisihnya menjadi deposit listrik yang akan
diperhitungkan untuk pemakaian listrik pelanggan bulan-bulan berikutnya.



Sistem ekspor-impor ini dilakukan PLN kepada pelanggan pengguna panel surya
sebagai upaya mendorong percepatan pemanfaatan energi baru dan terbarukan
(EBT), sekaligus menambah kapasitas pasokan listrik kepada pelanggan. PLN
sangat mengapresiasi upaya masyarakat yang menggunakan energi terbarukan,
dalam hal ini energi surya.



Para pelangan PLN yang memasang panel surya di rumah atau bangunan
miliknya, dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan listrik secara mandiri
selain dari PLN, dapat menggunakan energi listrik yang dihasilkan dari
panel surya tersebut secara paralel dengan pasokan listrik dari PLN.
Misalnya, dari pukul 07.30 hingga 17.00 pelangan menggunakan listrik dari
panel surya miliknya. Kemudian sore, malam hingga menjelang pagi pelanggan
beralih menggunakan listrik dari PLN.



Hingga saat ini sudah ada beberapa pelanggan yang memanfaatkan panel surya
ini dan siap melakukan barter energi listrik dengan PLN.***)



*Kontak:*
Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Email. bambang.dwiya...@pln.co.id

2016-02-01 2:02 GMT+04:00 Amir Al Amin :

> Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses 'jual-beli'
> listrik tenaga matahari ini.
> Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
>
> berikut cuplkan ., dan link nya...
>
>
> “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi melainkan
> saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100 kWh (kilowatt-jam), lalu
> konsumen pakai dari PLN 300 kWh, maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh,
> jadi lebih hemat,” tutup Benny.
>
>
>
> Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi,
> Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan memasang solar cell di
> atap rumah dan menjualnya ke PLN, bisa balik modal dalam enam tahun, ucap
> Rida kepada detikFinance, Rabu (6/5/2015).
>
>
>
> Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang membuat
> masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN juga diuntungkan. “Karena
> kan ini keluar uang dulu, semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan
> makin besar investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
> dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho tahannya, perawatannya
> hanya rajin-rajin saja mengelap solar cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah
> balik modal, belum lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena
> dipotong penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan mendorong energi
> baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan oleh masyarakat, kemandirian
> energi kita makin meningkat,” tutup Rida.
>
>
> http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln
>
> 2016-01-31 6:04 GMT+04:00 Eko Prasetyo :
>
>> Tenaga matahari akan menjadi tenaga utama peradaban manusia di masa
>> depan, karena itu akan menjadi satu2nya sumber daya yang tertinggal setelah
>> minyak bumi dan batu bara habis, biodiesel tergantung pada ketersediaan
>> lahan dan kesuburannya.
>>
>> Dan kalau tidak salah penyelenggara negara sudah mulai proyek
>> besar-besaran PLTS di NTT?
>>
>> Lalu PLTS sendiri tidak melulu harus menggunakan solar cell, bisa saja
>> convection tower seperti di australia (aliran udara panas menggerakkan
>> turbin di sebuah tower tinggi), directed solar power yang memanaskan aliran
>> garam penyimpan panas seperti yang digunakan Chevron di amerika.
>>
>>
>>
>> 2016-01-30 4:09 GMT+08:00 Amir Al Amin :
>>
>>> Dengan murahnya minyak mungkin energy alternatif menjadi kurang menarik.
>>>
>>> Saya ingin sedikit sharing, pengalaman kawan di Australi.
>>> Dia memasang solar panel dengan kapasitas mencapai 2200watt.
>>>
>>> Kadang-kadang kapasitas listrik yang dihasilkan melebihi yang dibutuhkan.
>>> Disini dia bisa menjual listriknya ke perusahaan listrik, dengan meteran
>>> yang terintegrasi
>>> bisa melihat berapa konsumen memakai listrik 'PLN' atau malah menjual ke
>>> 'PLN'.
>>> Sistem yang luar biasa.
>>>
>>> Indonesia yang berada di Katulistiw

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-31 Terurut Topik Amir Al Amin
Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses 'jual-beli'
listrik tenaga matahari ini.
Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.

berikut cuplkan ., dan link nya...


“Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi melainkan saling
tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100 kWh (kilowatt-jam), lalu
konsumen pakai dari PLN 300 kWh, maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh,
jadi lebih hemat,” tutup Benny.



Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian
ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan memasang solar cell di atap rumah dan
menjualnya ke PLN, bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
detikFinance, Rabu (6/5/2015).



Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang membuat
masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN juga diuntungkan. “Karena
kan ini keluar uang dulu, semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan
makin besar investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho tahannya, perawatannya
hanya rajin-rajin saja mengelap solar cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah
balik modal, belum lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena
dipotong penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan mendorong energi
baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan oleh masyarakat, kemandirian
energi kita makin meningkat,” tutup Rida.


http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln

2016-01-31 6:04 GMT+04:00 Eko Prasetyo :

> Tenaga matahari akan menjadi tenaga utama peradaban manusia di masa depan,
> karena itu akan menjadi satu2nya sumber daya yang tertinggal setelah minyak
> bumi dan batu bara habis, biodiesel tergantung pada ketersediaan lahan dan
> kesuburannya.
>
> Dan kalau tidak salah penyelenggara negara sudah mulai proyek
> besar-besaran PLTS di NTT?
>
> Lalu PLTS sendiri tidak melulu harus menggunakan solar cell, bisa saja
> convection tower seperti di australia (aliran udara panas menggerakkan
> turbin di sebuah tower tinggi), directed solar power yang memanaskan aliran
> garam penyimpan panas seperti yang digunakan Chevron di amerika.
>
>
>
> 2016-01-30 4:09 GMT+08:00 Amir Al Amin :
>
>> Dengan murahnya minyak mungkin energy alternatif menjadi kurang menarik.
>>
>> Saya ingin sedikit sharing, pengalaman kawan di Australi.
>> Dia memasang solar panel dengan kapasitas mencapai 2200watt.
>>
>> Kadang-kadang kapasitas listrik yang dihasilkan melebihi yang dibutuhkan.
>> Disini dia bisa menjual listriknya ke perusahaan listrik, dengan meteran
>> yang terintegrasi
>> bisa melihat berapa konsumen memakai listrik 'PLN' atau malah menjual ke
>> 'PLN'.
>> Sistem yang luar biasa.
>>
>> Indonesia yang berada di Katulistiwa mestnya lebih berlimpah matahari.
>> Pemanfaatan energi matahari hasil 'pembakit rumahan' bisa jadi menyumbang
>> listrik yang potensial.
>>
>> Boleh dibilang energi mathari ini, teknologi instan. Tanpa perlu riset,
>> eksplorasi, atau investasi yang besar. Saat ini harga panel mathari
>> 1500watt sekitar 18 juta. Kalau 3000 watt mungkin 36juta.
>>
>> Harga tersebut seharusnya bisa ditekan dengan bantuan pemerintah.
>> Misal pajak impor, pembelian panel 0 persen. Kemudahan impor atau
>> produksi panel dalam negeri, dll.
>>
>>
>>
>>
>>
>> --
>> ***
>> Amir Al Amin
>> Operations/ Wellsite Geologist
>> (62)811592902
>> amir13120[at]yahoo.com
>> amir.al.amin[at]gmail.com
>> 
>>
>> 
>>
>> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
>> Bandung , October 10-13 2016
>> for further information please visit our website at
>> http://geosea2016.iagi.or.id or email to
>> secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>>
>> 
>>
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
>> No. Rekening: 255-1088580
>>
>> 
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> 
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>> not limited
>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>> resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>> the use of
>> any information posted on IAGI mailing list.
>> 
>>
>>
>
>
> --
> Visit http://www.strivearth.com and be entertained
>
> 
>
> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
> Band

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik Eko Prasetyo
Tenaga matahari akan menjadi tenaga utama peradaban manusia di masa depan,
karena itu akan menjadi satu2nya sumber daya yang tertinggal setelah minyak
bumi dan batu bara habis, biodiesel tergantung pada ketersediaan lahan dan
kesuburannya.

Dan kalau tidak salah penyelenggara negara sudah mulai proyek besar-besaran
PLTS di NTT?

Lalu PLTS sendiri tidak melulu harus menggunakan solar cell, bisa saja
convection tower seperti di australia (aliran udara panas menggerakkan
turbin di sebuah tower tinggi), directed solar power yang memanaskan aliran
garam penyimpan panas seperti yang digunakan Chevron di amerika.



2016-01-30 4:09 GMT+08:00 Amir Al Amin :

> Dengan murahnya minyak mungkin energy alternatif menjadi kurang menarik.
>
> Saya ingin sedikit sharing, pengalaman kawan di Australi.
> Dia memasang solar panel dengan kapasitas mencapai 2200watt.
>
> Kadang-kadang kapasitas listrik yang dihasilkan melebihi yang dibutuhkan.
> Disini dia bisa menjual listriknya ke perusahaan listrik, dengan meteran
> yang terintegrasi
> bisa melihat berapa konsumen memakai listrik 'PLN' atau malah menjual ke
> 'PLN'.
> Sistem yang luar biasa.
>
> Indonesia yang berada di Katulistiwa mestnya lebih berlimpah matahari.
> Pemanfaatan energi matahari hasil 'pembakit rumahan' bisa jadi menyumbang
> listrik yang potensial.
>
> Boleh dibilang energi mathari ini, teknologi instan. Tanpa perlu riset,
> eksplorasi, atau investasi yang besar. Saat ini harga panel mathari
> 1500watt sekitar 18 juta. Kalau 3000 watt mungkin 36juta.
>
> Harga tersebut seharusnya bisa ditekan dengan bantuan pemerintah.
> Misal pajak impor, pembelian panel 0 persen. Kemudahan impor atau produksi
> panel dalam negeri, dll.
>
>
>
>
>
> --
> ***
> Amir Al Amin
> Operations/ Wellsite Geologist
> (62)811592902
> amir13120[at]yahoo.com
> amir.al.amin[at]gmail.com
> 
>
> 
>
> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
> Bandung , October 10-13 2016
> for further information please visit our website at
> http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>
> 
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
> No. Rek: 123 0085005314
> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
> No. Rekening: 255-1088580
>
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> 
>
>


-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained



Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik liamsi
ada beberapa instansi/departemen bahkan kampeni dg program  CSR
nya serta LSM mempunyai program elektrifikasi di daerah daerah
terpencil termasuk daerah daerah perbatasan yg belum tersentuh
oleh jaringan listrik dg memberikan bantuan unit unit kecil
Solar home sistem terutama untuk penerangannya , program ini
lbh bersifat sosial , biasnya juga ada program pelatihan
bagaimana cara cara untuk merawat unit unit tsb , misalnya
untuk penggantian batery/aki nya dll. yg masih sulit berkembang itu untuk yg 
komersiel melalui IPP
 krn berbabagai fakor terkait dg keekonomianya

ISM


> Mohon ijin ikut pembahasan ini sedikit 😊
>
> Terkait panel solar/matahari ini untuk penggunaan di
> rumah yg cukup bikin saya bingung sekaligus
> terpukau...dipelosok2 pulau nunukan yg 100% masih bagian
> dari indonesia( tidak seperti pulau sebatik yg sebagian
> milik indonesia sebagian milik malaysia), sedihnya
> sepertinya listrik hanya mencover dibagian kotanya saja.
> Jadi penerangan jalan yg agak jauh dari kota..masing2
> menggunakan panel matahari. NAH semakin jauh lg dr perkotaan
> dan dipesisir pantai... jalan sudah tidak beraspal dan
> menggunakan penerangan jalan yg menggunakan panel matahari.
> TAPI...rumah2 panggung yg dihuni warga yg mata pencaharian
> nya berkebun atau petani rumput
> laut...hampir semuanya menggunakan panel surya sebagai
> sumber listrik di masing2 rumah.
>
> Panelnya cukup kecil kira2 seukuran 1 x 0.5 m saja di tiap
> rumah yg mungkin hanya digunakan untuk penerangan (karena
> sinyal handphone dan televisi nampaknya memang masih tidak
> ada).
>
> Saya jd berfikir kok sepertinya teknologi panel surya
> tersebut murah...atau mungkin memang ada sistem subsidi dr
> pemerintah daerah nunukan.
> Dengan pembahasan ini.. jd membuat saya semakin menarik..dan
> insya allah di bulan2 depan saat saya kembali ke lapangan
> dapat informasi lebih banyak lg yg mungkin bisa saya dapat
> dan saya sharing disini dan mudah2an bermanfaat.
>
> Salam,
>
> Budi
> On Jan 30, 2016 3:09 AM, "Amir Al Amin"
>  wrote:
>
>> Dengan murahnya minyak mungkin energy alternatif menjadi
>> kurang menarik.
>>
>> Saya ingin sedikit sharing, pengalaman kawan di Australi.
>> Dia memasang solar panel dengan kapasitas mencapai
>> 2200watt.
>>
>> Kadang-kadang kapasitas listrik yang dihasilkan melebihi
>> yang dibutuhkan. Disini dia bisa menjual listriknya ke
>> perusahaan listrik, dengan meteran yang terintegrasi
>> bisa melihat berapa konsumen memakai listrik 'PLN' atau
>> malah menjual ke 'PLN'.
>> Sistem yang luar biasa.
>>
>> Indonesia yang berada di Katulistiwa mestnya lebih
>> berlimpah matahari. Pemanfaatan energi matahari hasil
>> 'pembakit rumahan' bisa jadi menyumbang listrik yang
>> potensial.
>>
>> Boleh dibilang energi mathari ini, teknologi instan. Tanpa
>> perlu riset, eksplorasi, atau investasi yang besar. Saat
>> ini harga panel mathari 1500watt sekitar 18 juta. Kalau
>> 3000 watt mungkin 36juta.
>>
>> Harga tersebut seharusnya bisa ditekan dengan bantuan
>> pemerintah. Misal pajak impor, pembelian panel 0 persen.
>> Kemudahan impor atau produksi panel dalam negeri, dll.
>>
>>
>>
>>
>>
>> --
>> ***
>> Amir Al Amin
>> Operations/ Wellsite Geologist
>> (62)811592902
>> amir13120[at]yahoo.com
>> amir.al.amin[at]gmail.com
>> 
>>
>> 
>>
>> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
>> Bandung , October 10-13 2016
>> for further information please visit our website at
>> http://geosea2016.iagi.or.id or email to
>> secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>>
>> 
>>
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
>> (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
>> No. Rekening: 255-1088580
>>
>> 
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> 
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>> information posted on its mailing lists, whether posted by
>> IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any,
>> including but not limited
>> to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> whatsoever, resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in
>> connection with the use of
>> any information posted on IAGI mailing list.
>> 
>>
>>
>
> 
>
>
>
> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
>
> Bandung , October 10-13 2016
>
> for further information please visit our website at
> http://geosea2016.iagi.or.id or email to
> secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>
>
>
> ---

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.com
Salam Geologi, 
Bro RN,
Yang baik hatinya, he.hehe
INTERPRETASI Bapak sungguh Luar Biasa.

Bravo,
BerTo

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Sat, Jan 30, 2016 at 23:11, Ronal Nizori wrote:   
Mengamati kalimat yang disampaikan oleh Pak BerTo, Sepertinya beliau ini punya 
pengalaman beberapa kali melakukan tender dan presentasi masalah PLN, apa 
betul? 
Saya suka gaya bicara yang langsung lugas tanpa basa basi, apalagi kalau 
sekalian disampaikan salahsatu cerita pengalaman beliau yang pernah dilalui 
dalam perkembangan interaksi dalam hal scientist, bisnis,birokrasi, diplomasi, 
‎perubahan didunia ke energi pembangkit listrik di indonesia atau kerjasama 
yang pernah ada dengan pihak luar  :).
Salam,
RN 
 Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network.  
|   From: BERNABAS IRIJANTO - birijanto@ymail.comSent: Saturday, 30 January 
2016 22:41To: iagi-...@iagi.or.idReply To: iagi-...@iagi.or.idSubject: Re: 
[iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy |


Salam Geologi,
Sejak Kuliah sampai Penggiat ENERGI FOSIL untuk Judul " defisit Listrik 
"dengan Energi Terbarukan dan ALTERNATIF, sudah saya dengaarPara Ahli 
mempersentasekan nya...sampai berbusa busa tuh mulut.
Seiring dengan waktu dan progress..hanya menjadi PLTP (Pembangkit Listrik 
Tenaga POLEMIK ) semata.
PLN...akhirnya juga ujung ujungnya memakai PLTD.
Pertanyaannya mentok pada :
Berapa MEGAWATT per Bulan...?!?!Kalau, kapasitas nya hanya DIBAWAH 
1.000.MW?!?! Toh akan Kalah star dengan ENERGI FOSIL!!!
Jadi hanya Mimpi lagi lah dengan Solar Cell untuk judul : Defisit 
Listrik.Energi PRIMER mesti mensuplay minimal 60 % kebutuhan dahulu.Barulah, 
Energi Dayang Dayang bisa Jalan membantu 40 % nyaitupun dengan Doa 
SEMOGA!!!
Salam DEFISIT ENERGI
BERTO



Sent from Yahoo Mail on Android 
 
 On Sat, Jan 30, 2016 at 21:52, - 
stratigrafi_ma...@yahoo.com
 wrote:  Pak barnabas irijanto

saya mengerti perilaku bapak seperti apa pada saat kuliah sampai sekarang masih 
idealis, saya cuma menghimbau agar bisa lebih brilian lagi dalam menyampaikan 
pendapat.

gaya bahasa yang berapi2 sah2 saja, tapi ada baiknya tata bahasa lebih brilyan 
dan mumpuni.

kalau gaya bahasanya seperti ini saya 100 persen yakin anda cari lawan bukan 
cari kawan

Salam
JAP
GEOLOGIST : created the WORLD by painting the ROCKS®From:  "BERNABAS IRIJANTO - 
birija...@ymail.com" Sender:  
Date: Sat, 30 Jan 2016 13:55:29 + (UTC)To: 
iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  iagi-...@iagi.or.idSubject: 
Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

Salam Geologi,
Sudah TERBUKTI, PLT ( Alternatif dan Terbarukan )hanya Proyek ONGKOS semata.
SUMBER Utama Energi Listrik dalam Blue Print DEN, Tidak punya arah, hanya 
Wacana dan POLEMIK .
PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga POLEMIK)!!!
Salam, 
BerTo

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
 On Sat, Jan 30, 2016 at 6:33, lia...@indo.net.id wrote:  
sebetulnya PLTS ( solar energi ) ini sdh lama ada , yg seret
itu pengembangan secara komersiel terkendala dg berbagai hal
khususnya masalah harga jual listriknya shg investor masih
enggan.
Tahun 1992 saya pernah terlibat langsung pembangunan Pilot
Proyek PLTS di Pulau Nusa Penida Bali yg waktu itu 25 thn lalu 
masih susah listrik dan harus bolak balik melalui pelabuhan
Padang Bai dg ombak yg cukup besar terutama kalau sdh sore hari
montang manting dg kapal klotok / kapal kecil, Proyek tsb dg
bantuan dari Pemerintah US dg sistem Hibrid yaitu kombinasi
Solar dan Angin dan ditambah disel kalau suatu waktu tdk ada
angin dan sinar matahari maka listriknya tidak padam ( disel
untuk emergency ) bahkan dg sistem Monitoring bisa  dari
Jakarta lewat jaringan satelit ( Vitasat) karena waktu itu
belum ada internet bahkan jaringan Telpon apalagi HP. Untuk
pengoprsaiannya dg  bekerja sama dg PLN setempat , namun
terkendala dg berbagai aturan maka sulit untuk dikembangkan
secara komersiel akhirnya investor mundur teratur, padahal
waktu itu rencana dikembangkan untuk melistriki daerah timur (
remote area ) yg belum terjangkau listrik kususnya dipulau
pulau terpencil. Baru sekarang Bali ada PLTS yg komersiel
meskipun hanya 1 MW ( on Grid ) yaitu di Karangasem dan Bangli.
yg agak besar di Kupang NTT 5 MW on grid.Baisabnya Solar energi ini 
dimanfaatkan dg 3 cara yaitu Solar
Homer sistem ( satu unit untuk satu rumah terdiri dari Solar
panel , Aki untuk menyimpan listriknya dan conventer dg
kapasitas kecil dibawah 100 W) , dikombinasikan sbg Hibrid atau
sistem paralel dimana listrik yg dihasilkan didistribusikan kpd
konsumen ( RT ) dan sistem Rooftop , yaitu dipasang diatap atap
gedung secara paralel yg sekarang mau diaplikasikan di berbagai
kantor Pemerintah.Kalau kita lihat data di websitenya ESDM maka Energi 
Terbarukan
( Air, Panasbumi , Solar, angin, biomas ) itu total hanya
sekitar 8600 MW  dimana air kira kira 5000 MW dan Oabum 1400 MW
siasanya yg lain , disisi lain total kapasitas terpasang
listr

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik - stratigrafi_ma...@yahoo.com
pak barnabas

sayang kalau cuma bisa omongnya "langsung" "defisit" atau "polemik" saja ... 
yang diulang2  

apalagi dengan huruf-huruf kapital yang sering memprovokasi mata

konsep pun tak ada, data pun kemana, kalau akhirnya tak berguna, buat apa ?

Salam
JAP
GEOLOGIST : created the WORLD by painting the ROCKS®

-Original Message-
From: "BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.com"
 
Sender: 
Date: Sat, 30 Jan 2016 15:41:07 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

Salam Geologi,
Sejak Kuliah sampai Penggiat ENERGI FOSIL untuk Judul " defisit Listrik 
"dengan Energi Terbarukan dan ALTERNATIF, sudah saya dengaarPara Ahli 
mempersentasekan nya...sampai berbusa busa tuh mulut.
Seiring dengan waktu dan progress..hanya menjadi PLTP (Pembangkit Listrik 
Tenaga POLEMIK ) semata.
PLN...akhirnya juga ujung ujungnya memakai PLTD.
Pertanyaannya mentok pada :
Berapa MEGAWATT per Bulan...?!?!Kalau, kapasitas nya hanya DIBAWAH 
1.000.MW?!?! Toh akan Kalah star dengan ENERGI FOSIL!!!
Jadi hanya Mimpi lagi lah dengan Solar Cell untuk judul : Defisit 
Listrik.Energi PRIMER mesti mensuplay minimal 60 % kebutuhan dahulu.Barulah, 
Energi Dayang Dayang bisa Jalan membantu 40 % nyaitupun dengan Doa 
SEMOGA!!!
Salam DEFISIT ENERGI
BERTO



Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Sat, Jan 30, 2016 at 21:52, - 
stratigrafi_ma...@yahoo.com
 wrote:   Pak barnabas irijanto

saya mengerti perilaku bapak seperti apa pada saat kuliah sampai sekarang masih 
idealis, saya cuma menghimbau agar bisa lebih brilian lagi dalam menyampaikan 
pendapat.

gaya bahasa yang berapi2 sah2 saja, tapi ada baiknya tata bahasa lebih brilyan 
dan mumpuni.

kalau gaya bahasanya seperti ini saya 100 persen yakin anda cari lawan bukan 
cari kawan

Salam
JAP
GEOLOGIST : created the WORLD by painting the ROCKS®From:  "BERNABAS IRIJANTO - 
birija...@ymail.com" Sender:  
Date: Sat, 30 Jan 2016 13:55:29 + (UTC)To: 
iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  iagi-...@iagi.or.idSubject: 
Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

Salam Geologi,
Sudah TERBUKTI, PLT ( Alternatif dan Terbarukan )hanya Proyek ONGKOS semata.
SUMBER Utama Energi Listrik dalam Blue Print DEN, Tidak punya arah, hanya 
Wacana dan POLEMIK .
PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga POLEMIK)!!!
Salam, 
BerTo

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
 On Sat, Jan 30, 2016 at 6:33, lia...@indo.net.id wrote:  
sebetulnya PLTS ( solar energi ) ini sdh lama ada , yg seret
itu pengembangan secara komersiel terkendala dg berbagai hal
khususnya masalah harga jual listriknya shg investor masih
enggan.
Tahun 1992 saya pernah terlibat langsung pembangunan Pilot
Proyek PLTS di Pulau Nusa Penida Bali yg waktu itu 25 thn lalu 
masih susah listrik dan harus bolak balik melalui pelabuhan
Padang Bai dg ombak yg cukup besar terutama kalau sdh sore hari
montang manting dg kapal klotok / kapal kecil, Proyek tsb dg
bantuan dari Pemerintah US dg sistem Hibrid yaitu kombinasi
Solar dan Angin dan ditambah disel kalau suatu waktu tdk ada
angin dan sinar matahari maka listriknya tidak padam ( disel
untuk emergency ) bahkan dg sistem Monitoring bisa  dari
Jakarta lewat jaringan satelit ( Vitasat) karena waktu itu
belum ada internet bahkan jaringan Telpon apalagi HP. Untuk
pengoprsaiannya dg  bekerja sama dg PLN setempat , namun
terkendala dg berbagai aturan maka sulit untuk dikembangkan
secara komersiel akhirnya investor mundur teratur, padahal
waktu itu rencana dikembangkan untuk melistriki daerah timur (
remote area ) yg belum terjangkau listrik kususnya dipulau
pulau terpencil. Baru sekarang Bali ada PLTS yg komersiel
meskipun hanya 1 MW ( on Grid ) yaitu di Karangasem dan Bangli.
yg agak besar di Kupang NTT 5 MW on grid.Baisabnya Solar energi ini 
dimanfaatkan dg 3 cara yaitu Solar
Homer sistem ( satu unit untuk satu rumah terdiri dari Solar
panel , Aki untuk menyimpan listriknya dan conventer dg
kapasitas kecil dibawah 100 W) , dikombinasikan sbg Hibrid atau
sistem paralel dimana listrik yg dihasilkan didistribusikan kpd
konsumen ( RT ) dan sistem Rooftop , yaitu dipasang diatap atap
gedung secara paralel yg sekarang mau diaplikasikan di berbagai
kantor Pemerintah.Kalau kita lihat data di websitenya ESDM maka Energi 
Terbarukan
( Air, Panasbumi , Solar, angin, biomas ) itu total hanya
sekitar 8600 MW  dimana air kira kira 5000 MW dan Oabum 1400 MW
siasanya yg lain , disisi lain total kapasitas terpasang
listrik sdg lbh dari 55 ribu MW . shg masih sangat kecil
kontribusinya , dari berbagai forum pemerintah akan
meningkatkan peran ET ini dg mengetrapkan tarif baru dan
kemudahan dlm perizinan ( namun hal ini lagu lama yg sdh
terdengar sejak puluhan tahun lalu) ,dalam Forum economic di MetroTV bbarapa 
hari lalu yg membahas
masalah ET ini di akhir dialog ada kesimpulan 3 hal yg harus
dilakukan , pertama Pemerintah 

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik - stratigrafi_ma...@yahoo.com



GEOLOGIST : created the WORLD by painting the ROCKS®

-Original Message-
From: "BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.com"
 
Sender: 
Date: Sat, 30 Jan 2016 15:41:07 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

Salam Geologi,
Sejak Kuliah sampai Penggiat ENERGI FOSIL untuk Judul " defisit Listrik 
"dengan Energi Terbarukan dan ALTERNATIF, sudah saya dengaarPara Ahli 
mempersentasekan nya...sampai berbusa busa tuh mulut.
Seiring dengan waktu dan progress..hanya menjadi PLTP (Pembangkit Listrik 
Tenaga POLEMIK ) semata.
PLN...akhirnya juga ujung ujungnya memakai PLTD.
Pertanyaannya mentok pada :
Berapa MEGAWATT per Bulan...?!?!Kalau, kapasitas nya hanya DIBAWAH 
1.000.MW?!?! Toh akan Kalah star dengan ENERGI FOSIL!!!
Jadi hanya Mimpi lagi lah dengan Solar Cell untuk judul : Defisit 
Listrik.Energi PRIMER mesti mensuplay minimal 60 % kebutuhan dahulu.Barulah, 
Energi Dayang Dayang bisa Jalan membantu 40 % nyaitupun dengan Doa 
SEMOGA!!!
Salam DEFISIT ENERGI
BERTO



Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Sat, Jan 30, 2016 at 21:52, - 
stratigrafi_ma...@yahoo.com
 wrote:   Pak barnabas irijanto

saya mengerti perilaku bapak seperti apa pada saat kuliah sampai sekarang masih 
idealis, saya cuma menghimbau agar bisa lebih brilian lagi dalam menyampaikan 
pendapat.

gaya bahasa yang berapi2 sah2 saja, tapi ada baiknya tata bahasa lebih brilyan 
dan mumpuni.

kalau gaya bahasanya seperti ini saya 100 persen yakin anda cari lawan bukan 
cari kawan

Salam
JAP
GEOLOGIST : created the WORLD by painting the ROCKS®From:  "BERNABAS IRIJANTO - 
birija...@ymail.com" Sender:  
Date: Sat, 30 Jan 2016 13:55:29 + (UTC)To: 
iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  iagi-...@iagi.or.idSubject: 
Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

Salam Geologi,
Sudah TERBUKTI, PLT ( Alternatif dan Terbarukan )hanya Proyek ONGKOS semata.
SUMBER Utama Energi Listrik dalam Blue Print DEN, Tidak punya arah, hanya 
Wacana dan POLEMIK .
PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga POLEMIK)!!!
Salam, 
BerTo

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
 On Sat, Jan 30, 2016 at 6:33, lia...@indo.net.id wrote:  
sebetulnya PLTS ( solar energi ) ini sdh lama ada , yg seret
itu pengembangan secara komersiel terkendala dg berbagai hal
khususnya masalah harga jual listriknya shg investor masih
enggan.
Tahun 1992 saya pernah terlibat langsung pembangunan Pilot
Proyek PLTS di Pulau Nusa Penida Bali yg waktu itu 25 thn lalu 
masih susah listrik dan harus bolak balik melalui pelabuhan
Padang Bai dg ombak yg cukup besar terutama kalau sdh sore hari
montang manting dg kapal klotok / kapal kecil, Proyek tsb dg
bantuan dari Pemerintah US dg sistem Hibrid yaitu kombinasi
Solar dan Angin dan ditambah disel kalau suatu waktu tdk ada
angin dan sinar matahari maka listriknya tidak padam ( disel
untuk emergency ) bahkan dg sistem Monitoring bisa  dari
Jakarta lewat jaringan satelit ( Vitasat) karena waktu itu
belum ada internet bahkan jaringan Telpon apalagi HP. Untuk
pengoprsaiannya dg  bekerja sama dg PLN setempat , namun
terkendala dg berbagai aturan maka sulit untuk dikembangkan
secara komersiel akhirnya investor mundur teratur, padahal
waktu itu rencana dikembangkan untuk melistriki daerah timur (
remote area ) yg belum terjangkau listrik kususnya dipulau
pulau terpencil. Baru sekarang Bali ada PLTS yg komersiel
meskipun hanya 1 MW ( on Grid ) yaitu di Karangasem dan Bangli.
yg agak besar di Kupang NTT 5 MW on grid.Baisabnya Solar energi ini 
dimanfaatkan dg 3 cara yaitu Solar
Homer sistem ( satu unit untuk satu rumah terdiri dari Solar
panel , Aki untuk menyimpan listriknya dan conventer dg
kapasitas kecil dibawah 100 W) , dikombinasikan sbg Hibrid atau
sistem paralel dimana listrik yg dihasilkan didistribusikan kpd
konsumen ( RT ) dan sistem Rooftop , yaitu dipasang diatap atap
gedung secara paralel yg sekarang mau diaplikasikan di berbagai
kantor Pemerintah.Kalau kita lihat data di websitenya ESDM maka Energi 
Terbarukan
( Air, Panasbumi , Solar, angin, biomas ) itu total hanya
sekitar 8600 MW  dimana air kira kira 5000 MW dan Oabum 1400 MW
siasanya yg lain , disisi lain total kapasitas terpasang
listrik sdg lbh dari 55 ribu MW . shg masih sangat kecil
kontribusinya , dari berbagai forum pemerintah akan
meningkatkan peran ET ini dg mengetrapkan tarif baru dan
kemudahan dlm perizinan ( namun hal ini lagu lama yg sdh
terdengar sejak puluhan tahun lalu) ,dalam Forum economic di MetroTV bbarapa 
hari lalu yg membahas
masalah ET ini di akhir dialog ada kesimpulan 3 hal yg harus
dilakukan , pertama Pemerintah Menetukan Harga dg memperhatikan
keekonomian ET , kedua pemerintah Menugaskan PLN sbg otoritas
Listrik untuk membeli Harga yg ditetapkan pemerintah ( wajib
beli ) dan yg ketiga Pemerintah diminta memberikan Kompensasi
kpd PLN karena harus Beli listrik dari IPP ( wajib beli) , dg
begitu ada

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik Ronal Nizori
Mengamati kalimat yang disampaikan oleh Pak BerTo, Sepertinya beliau ini punya pengalaman beberapa kali melakukan tender dan presentasi masalah PLN, apa betul? Saya suka gaya bicara yang langsung lugas tanpa basa basi, apalagi kalau sekalian disampaikan salahsatu cerita pengalaman beliau yang pernah dilalui dalam perkembangan interaksi dalam hal scientist, bisnis,birokrasi, diplomasi, ‎perubahan didunia ke energi pembangkit listrik di indonesia atau kerjasama yang pernah ada dengan pihak luar  :).Salam,RN  Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network. From: BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.comSent: Saturday, 30 January 2016 22:41To: iagi-net@iagi.or.idReply To: iagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energySalam Geologi,Sejak Kuliah sampai Penggiat ENERGI FOSIL untuk Judul " defisit Listrik "dengan Energi Terbarukan dan ALTERNATIF, sudah saya dengaarPara Ahli mempersentasekan nya...sampai berbusa busa tuh mulut.Seiring dengan waktu dan progress..hanya menjadi PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga POLEMIK ) semata.PLN...akhirnya juga ujung ujungnya memakai PLTD.Pertanyaannya mentok pada :Berapa MEGAWATT per Bulan...?!?!Kalau, kapasitas nya hanya DIBAWAH 1.000.MW?!?! Toh akan Kalah star dengan ENERGI FOSIL!!!Jadi hanya Mimpi lagi lah dengan Solar Cell untuk judul : Defisit Listrik.Energi PRIMER mesti mensuplay minimal 60 % kebutuhan dahulu.Barulah, Energi Dayang Dayang bisa Jalan membantu 40 % nyaitupun dengan Doa SEMOGA!!!Salam DEFISIT ENERGIBERTOSent from Yahoo Mail on AndroidOn Sat, Jan 30, 2016 at 21:52, - stratigrafi_ma...@yahoo.com wrote:   Pak barnabas irijantosaya mengerti perilaku bapak seperti apa pada saat kuliah sampai sekarang masih idealis, saya cuma menghimbau agar bisa lebih brilian lagi dalam menyampaikan pendapat.gaya bahasa yang berapi2 sah2 saja, tapi ada baiknya tata bahasa lebih brilyan dan mumpuni.kalau gaya bahasanya seperti ini saya 100 persen yakin anda cari lawan bukan cari kawanSalamJAPGEOLOGIST : created the WORLD by painting the ROCKS®From:  "BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.com"
 
Sender:  
Date: Sat, 30 Jan 2016 13:55:29 + (UTC)To: iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energySalam Geologi,Sudah TERBUKTI, PLT ( Alternatif dan Terbarukan )hanya Proyek ONGKOS semata.SUMBER Utama Energi Listrik dalam Blue Print DEN, Tidak punya arah, hanya Wacana dan POLEMIK .PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga POLEMIK)!!!Salam, BerToSent from Yahoo Mail on AndroidOn Sat, Jan 30, 2016 at 6:33, lia...@indo.net.id wrote:   sebetulnya PLTS ( solar energi ) ini sdh lama ada , yg seretitu pengembangan secara komersiel terkendala dg berbagai halkhususnya masalah harga jual listriknya shg investor masihenggan.Tahun 1992 saya pernah terlibat langsung pembangunan PilotProyek PLTS di Pulau Nusa Penida Bali yg waktu itu 25 thn lalu masih susah listrik dan harus bolak balik melalui pelabuhanPadang Bai dg ombak yg cukup besar terutama kalau sdh sore harimontang manting dg kapal klotok / kapal kecil, Proyek tsb dgbantuan dari Pemerintah US dg sistem Hibrid yaitu kombinasiSolar dan Angin dan ditambah disel kalau suatu waktu tdk adaangin dan sinar matahari maka listriknya tidak padam ( diseluntuk emergency ) bahkan dg sistem Monitoring bisa  dariJakarta lewat jaringan satelit ( Vitasat) karena waktu itubelum ada internet bahkan jaringan Telpon apalagi HP. Untukpengoprsaiannya dg  bekerja sama dg PLN setempat , namunterkendala dg berbagai aturan maka sulit untuk dikembangkansecara komersiel akhirnya investor mundur teratur, padahalwaktu itu rencana dikembangkan untuk melistriki daerah timur (remote area ) yg belum terjangkau listrik kususnya dipulaupulau terpencil. Baru sekarang Bali ada PLTS yg komersielmeskipun hanya 1 MW ( on Grid ) yaitu di Karangasem dan Bangli.yg agak besar di Kupang NTT 5 MW on grid.Baisabnya Solar energi ini dimanfaatkan dg 3 cara yaitu SolarHomer sistem ( satu unit untuk satu rumah terdiri dari Solarpanel , Aki untuk menyimpan listriknya dan conventer dgkapasitas kecil dibawah 100 W) , dikombinasikan sbg Hibrid atausistem paralel dimana listrik yg dihasilkan didistribusikan kpdkonsumen ( RT ) dan sistem Rooftop , yaitu dipasang diatap atapgedung secara paralel yg sekarang mau diaplikasikan di berbagaikantor Pemerintah.Kalau kita lihat data di websitenya ESDM maka Energi Terbaruk

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.com
Salam Geologi,
Sejak Kuliah sampai Penggiat ENERGI FOSIL untuk Judul " defisit Listrik 
"dengan Energi Terbarukan dan ALTERNATIF, sudah saya dengaarPara Ahli 
mempersentasekan nya...sampai berbusa busa tuh mulut.
Seiring dengan waktu dan progress..hanya menjadi PLTP (Pembangkit Listrik 
Tenaga POLEMIK ) semata.
PLN...akhirnya juga ujung ujungnya memakai PLTD.
Pertanyaannya mentok pada :
Berapa MEGAWATT per Bulan...?!?!Kalau, kapasitas nya hanya DIBAWAH 
1.000.MW?!?! Toh akan Kalah star dengan ENERGI FOSIL!!!
Jadi hanya Mimpi lagi lah dengan Solar Cell untuk judul : Defisit 
Listrik.Energi PRIMER mesti mensuplay minimal 60 % kebutuhan dahulu.Barulah, 
Energi Dayang Dayang bisa Jalan membantu 40 % nyaitupun dengan Doa 
SEMOGA!!!
Salam DEFISIT ENERGI
BERTO



Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Sat, Jan 30, 2016 at 21:52, - 
stratigrafi_ma...@yahoo.com
 wrote:   Pak barnabas irijanto

saya mengerti perilaku bapak seperti apa pada saat kuliah sampai sekarang masih 
idealis, saya cuma menghimbau agar bisa lebih brilian lagi dalam menyampaikan 
pendapat.

gaya bahasa yang berapi2 sah2 saja, tapi ada baiknya tata bahasa lebih brilyan 
dan mumpuni.

kalau gaya bahasanya seperti ini saya 100 persen yakin anda cari lawan bukan 
cari kawan

Salam
JAP
GEOLOGIST : created the WORLD by painting the ROCKS®From:  "BERNABAS IRIJANTO - 
birija...@ymail.com" Sender:  
Date: Sat, 30 Jan 2016 13:55:29 + (UTC)To: 
iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  iagi-...@iagi.or.idSubject: 
Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

Salam Geologi,
Sudah TERBUKTI, PLT ( Alternatif dan Terbarukan )hanya Proyek ONGKOS semata.
SUMBER Utama Energi Listrik dalam Blue Print DEN, Tidak punya arah, hanya 
Wacana dan POLEMIK .
PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga POLEMIK)!!!
Salam, 
BerTo

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
 On Sat, Jan 30, 2016 at 6:33, lia...@indo.net.id wrote:  
sebetulnya PLTS ( solar energi ) ini sdh lama ada , yg seret
itu pengembangan secara komersiel terkendala dg berbagai hal
khususnya masalah harga jual listriknya shg investor masih
enggan.
Tahun 1992 saya pernah terlibat langsung pembangunan Pilot
Proyek PLTS di Pulau Nusa Penida Bali yg waktu itu 25 thn lalu 
masih susah listrik dan harus bolak balik melalui pelabuhan
Padang Bai dg ombak yg cukup besar terutama kalau sdh sore hari
montang manting dg kapal klotok / kapal kecil, Proyek tsb dg
bantuan dari Pemerintah US dg sistem Hibrid yaitu kombinasi
Solar dan Angin dan ditambah disel kalau suatu waktu tdk ada
angin dan sinar matahari maka listriknya tidak padam ( disel
untuk emergency ) bahkan dg sistem Monitoring bisa  dari
Jakarta lewat jaringan satelit ( Vitasat) karena waktu itu
belum ada internet bahkan jaringan Telpon apalagi HP. Untuk
pengoprsaiannya dg  bekerja sama dg PLN setempat , namun
terkendala dg berbagai aturan maka sulit untuk dikembangkan
secara komersiel akhirnya investor mundur teratur, padahal
waktu itu rencana dikembangkan untuk melistriki daerah timur (
remote area ) yg belum terjangkau listrik kususnya dipulau
pulau terpencil. Baru sekarang Bali ada PLTS yg komersiel
meskipun hanya 1 MW ( on Grid ) yaitu di Karangasem dan Bangli.
yg agak besar di Kupang NTT 5 MW on grid.Baisabnya Solar energi ini 
dimanfaatkan dg 3 cara yaitu Solar
Homer sistem ( satu unit untuk satu rumah terdiri dari Solar
panel , Aki untuk menyimpan listriknya dan conventer dg
kapasitas kecil dibawah 100 W) , dikombinasikan sbg Hibrid atau
sistem paralel dimana listrik yg dihasilkan didistribusikan kpd
konsumen ( RT ) dan sistem Rooftop , yaitu dipasang diatap atap
gedung secara paralel yg sekarang mau diaplikasikan di berbagai
kantor Pemerintah.Kalau kita lihat data di websitenya ESDM maka Energi 
Terbarukan
( Air, Panasbumi , Solar, angin, biomas ) itu total hanya
sekitar 8600 MW  dimana air kira kira 5000 MW dan Oabum 1400 MW
siasanya yg lain , disisi lain total kapasitas terpasang
listrik sdg lbh dari 55 ribu MW . shg masih sangat kecil
kontribusinya , dari berbagai forum pemerintah akan
meningkatkan peran ET ini dg mengetrapkan tarif baru dan
kemudahan dlm perizinan ( namun hal ini lagu lama yg sdh
terdengar sejak puluhan tahun lalu) ,dalam Forum economic di MetroTV bbarapa 
hari lalu yg membahas
masalah ET ini di akhir dialog ada kesimpulan 3 hal yg harus
dilakukan , pertama Pemerintah Menetukan Harga dg memperhatikan
keekonomian ET , kedua pemerintah Menugaskan PLN sbg otoritas
Listrik untuk membeli Harga yg ditetapkan pemerintah ( wajib
beli ) dan yg ketiga Pemerintah diminta memberikan Kompensasi
kpd PLN karena harus Beli listrik dari IPP ( wajib beli) , dg
begitu ada kepastian harga terbeli , disamping mestinya
kemudahan yg lain spt perizinan , penggunaan kawasan hutan dan
incentif incentif fiskal/perpajakan.Kita tunggu saja selanjutnya , apakah 
Program pemerintah baru
ini yg akan membangun 35.000 MW listrik akan segera
terwujud.sehingga masarakat terutama di yg jauh dari ibuko

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik - stratigrafi_ma...@yahoo.com
Pak barnabas irijanto

saya mengerti perilaku bapak seperti apa pada saat kuliah sampai sekarang masih 
idealis, saya cuma menghimbau agar bisa lebih brilian lagi dalam menyampaikan 
pendapat.

gaya bahasa yang berapi2 sah2 saja, tapi ada baiknya tata bahasa lebih brilyan 
dan mumpuni.

kalau gaya bahasanya seperti ini saya 100 persen yakin anda cari lawan bukan 
cari kawan

Salam
JAP

GEOLOGIST : created the WORLD by painting the ROCKS®

-Original Message-
From: "BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.com"
 
Sender: 
Date: Sat, 30 Jan 2016 13:55:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy


Salam Geologi,
Sudah TERBUKTI, PLT ( Alternatif dan Terbarukan )hanya Proyek ONGKOS semata.
SUMBER Utama Energi Listrik dalam Blue Print DEN, Tidak punya arah, hanya 
Wacana dan POLEMIK .
PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga POLEMIK)!!!
Salam, 
BerTo

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Sat, Jan 30, 2016 at 6:33, lia...@indo.net.id wrote:   
sebetulnya PLTS ( solar energi ) ini sdh lama ada , yg seret
itu pengembangan secara komersiel terkendala dg berbagai hal
khususnya masalah harga jual listriknya shg investor masih
enggan.
Tahun 1992 saya pernah terlibat langsung pembangunan Pilot
Proyek PLTS di Pulau Nusa Penida Bali yg waktu itu 25 thn lalu 
masih susah listrik dan harus bolak balik melalui pelabuhan
Padang Bai dg ombak yg cukup besar terutama kalau sdh sore hari
montang manting dg kapal klotok / kapal kecil, Proyek tsb dg
bantuan dari Pemerintah US dg sistem Hibrid yaitu kombinasi
Solar dan Angin dan ditambah disel kalau suatu waktu tdk ada
angin dan sinar matahari maka listriknya tidak padam ( disel
untuk emergency ) bahkan dg sistem Monitoring bisa  dari
Jakarta lewat jaringan satelit ( Vitasat) karena waktu itu
belum ada internet bahkan jaringan Telpon apalagi HP. Untuk
pengoprsaiannya dg  bekerja sama dg PLN setempat , namun
terkendala dg berbagai aturan maka sulit untuk dikembangkan
secara komersiel akhirnya investor mundur teratur, padahal
waktu itu rencana dikembangkan untuk melistriki daerah timur (
remote area ) yg belum terjangkau listrik kususnya dipulau
pulau terpencil. Baru sekarang Bali ada PLTS yg komersiel
meskipun hanya 1 MW ( on Grid ) yaitu di Karangasem dan Bangli.
yg agak besar di Kupang NTT 5 MW on grid.Baisabnya Solar energi ini 
dimanfaatkan dg 3 cara yaitu Solar
Homer sistem ( satu unit untuk satu rumah terdiri dari Solar
panel , Aki untuk menyimpan listriknya dan conventer dg
kapasitas kecil dibawah 100 W) , dikombinasikan sbg Hibrid atau
sistem paralel dimana listrik yg dihasilkan didistribusikan kpd
konsumen ( RT ) dan sistem Rooftop , yaitu dipasang diatap atap
gedung secara paralel yg sekarang mau diaplikasikan di berbagai
kantor Pemerintah.Kalau kita lihat data di websitenya ESDM maka Energi 
Terbarukan
( Air, Panasbumi , Solar, angin, biomas ) itu total hanya
sekitar 8600 MW  dimana air kira kira 5000 MW dan Oabum 1400 MW
siasanya yg lain , disisi lain total kapasitas terpasang
listrik sdg lbh dari 55 ribu MW . shg masih sangat kecil
kontribusinya , dari berbagai forum pemerintah akan
meningkatkan peran ET ini dg mengetrapkan tarif baru dan
kemudahan dlm perizinan ( namun hal ini lagu lama yg sdh
terdengar sejak puluhan tahun lalu) ,dalam Forum economic di MetroTV bbarapa 
hari lalu yg membahas
masalah ET ini di akhir dialog ada kesimpulan 3 hal yg harus
dilakukan , pertama Pemerintah Menetukan Harga dg memperhatikan
keekonomian ET , kedua pemerintah Menugaskan PLN sbg otoritas
Listrik untuk membeli Harga yg ditetapkan pemerintah ( wajib
beli ) dan yg ketiga Pemerintah diminta memberikan Kompensasi
kpd PLN karena harus Beli listrik dari IPP ( wajib beli) , dg
begitu ada kepastian harga terbeli , disamping mestinya
kemudahan yg lain spt perizinan , penggunaan kawasan hutan dan
incentif incentif fiskal/perpajakan.Kita tunggu saja selanjutnya , apakah 
Program pemerintah baru
ini yg akan membangun 35.000 MW listrik akan segera
terwujud.sehingga masarakat terutama di yg jauh dari ibukota
sdh tdk ada oglangan lagi , Bagi kita yg di Jakarta nggak
begitu terasa lha wong listriknya akeh dan jarang oglangan ,
dan begitu ada oglangan langsung ramai dan dg cdepat diatasi
dlm hitungan jam bahkan menit , kita hanya baru bisa mimpi
membayangkan kalau kita lihat di pinggir jalan jalan toll di LN
khususnya di eropa dipinggir pinggir jalan kita lihat tower
tower Listrik dari Angin berderet deret yg cukup untuk
melistriki kota kecil disekitarnya shg tdk ada pembakaran
energi fosil shg lahan lahanya masih sangat hijau royo royo dan
sangat luas
Salam

ISM






> Kamis kemarin Dr. Andang Bachtiar, sbg anggota DEN,
> memberikan presentasi di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala
> Lumpur atas undangan komunitas perminyakan di Malaysia.
>
> Dalam presentasinya dia juga menyampaikan bahwa tenaga sinar
> matahari sdh banyak didiskusikan. Presiden RI juga setuju
> dan 

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik budi ardiyana
Mohon ijin ikut pembahasan ini sedikit 😊

Terkait panel solar/matahari ini untuk penggunaan di rumah yg cukup
bikin saya bingung sekaligus terpukau...dipelosok2 pulau nunukan yg 100%
masih bagian dari indonesia( tidak seperti pulau sebatik yg sebagian milik
indonesia sebagian milik malaysia), sedihnya sepertinya listrik hanya
mencover dibagian kotanya saja. Jadi penerangan jalan yg agak jauh dari
kota..masing2 menggunakan panel matahari. NAH semakin jauh lg dr perkotaan
dan dipesisir pantai... jalan sudah tidak beraspal dan menggunakan
penerangan jalan yg menggunakan panel matahari. TAPI...rumah2 panggung yg
dihuni warga yg mata pencaharian nya berkebun atau petani rumput
laut...hampir semuanya menggunakan panel surya sebagai sumber listrik di
masing2 rumah.

Panelnya cukup kecil kira2 seukuran 1 x 0.5 m saja di tiap rumah yg mungkin
hanya digunakan untuk penerangan (karena sinyal handphone dan televisi
nampaknya memang masih tidak ada).

Saya jd berfikir kok sepertinya teknologi panel surya tersebut murah...atau
mungkin memang ada sistem subsidi dr pemerintah daerah nunukan.
Dengan pembahasan ini.. jd membuat saya semakin menarik..dan insya allah di
bulan2 depan saat saya kembali ke lapangan dapat informasi lebih banyak lg
yg mungkin bisa saya dapat dan saya sharing disini dan mudah2an bermanfaat.

Salam,

Budi
On Jan 30, 2016 3:09 AM, "Amir Al Amin"  wrote:

> Dengan murahnya minyak mungkin energy alternatif menjadi kurang menarik.
>
> Saya ingin sedikit sharing, pengalaman kawan di Australi.
> Dia memasang solar panel dengan kapasitas mencapai 2200watt.
>
> Kadang-kadang kapasitas listrik yang dihasilkan melebihi yang dibutuhkan.
> Disini dia bisa menjual listriknya ke perusahaan listrik, dengan meteran
> yang terintegrasi
> bisa melihat berapa konsumen memakai listrik 'PLN' atau malah menjual ke
> 'PLN'.
> Sistem yang luar biasa.
>
> Indonesia yang berada di Katulistiwa mestnya lebih berlimpah matahari.
> Pemanfaatan energi matahari hasil 'pembakit rumahan' bisa jadi menyumbang
> listrik yang potensial.
>
> Boleh dibilang energi mathari ini, teknologi instan. Tanpa perlu riset,
> eksplorasi, atau investasi yang besar. Saat ini harga panel mathari
> 1500watt sekitar 18 juta. Kalau 3000 watt mungkin 36juta.
>
> Harga tersebut seharusnya bisa ditekan dengan bantuan pemerintah.
> Misal pajak impor, pembelian panel 0 persen. Kemudahan impor atau produksi
> panel dalam negeri, dll.
>
>
>
>
>
> --
> ***
> Amir Al Amin
> Operations/ Wellsite Geologist
> (62)811592902
> amir13120[at]yahoo.com
> amir.al.amin[at]gmail.com
> 
>
> 
>
> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
> Bandung , October 10-13 2016
> for further information please visit our website at
> http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id
>
> 
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
> No. Rek: 123 0085005314
> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
> No. Rekening: 255-1088580
>
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> 
>
>





Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016

Bandung , October 10-13 2016

for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id







Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314

Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)

No. Rekening: 255-1088580





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whats

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.com
Sudah Pak..PLTN.!!!Kalau Pak Suro opo ?!?
Salam Geologi,
BerTo

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Sat, Jan 30, 2016 at 21:12, Surya Sudana 
wrote:   mas Berto ini maksudnya opo seh... kok semua ga ada yg bener...Trus 
karepmu ki opo rek... coba kemukakan ide brilliant anda.. itu baru 👍
suro

Sent from my mobile device

On 30 Jan 2016, at 20.55, BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.com 
 wrote:



Salam Geologi,
Sudah TERBUKTI, PLT ( Alternatif dan Terbarukan )hanya Proyek ONGKOS semata.
SUMBER Utama Energi Listrik dalam Blue Print DEN, Tidak punya arah, hanya 
Wacana dan POLEMIK .
PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga POLEMIK)!!!
Salam, 
BerTo

Sent from Yahoo Mail on Android

 On Sat, Jan 30, 2016 at 6:33, lia...@indo.net.id wrote: 
sebetulnya PLTS ( solar energi ) ini sdh lama ada , yg seret
itu pengembangan secara komersiel terkendala dg berbagai hal
khususnya masalah harga jual listriknya shg investor masih
enggan.
Tahun 1992 saya pernah terlibat langsung pembangunan Pilot
Proyek PLTS di Pulau Nusa Penida Bali yg waktu itu 25 thn lalu 
masih susah listrik dan harus bolak balik melalui pelabuhan
Padang Bai dg ombak yg cukup besar terutama kalau sdh sore hari
montang manting dg kapal klotok / kapal kecil, Proyek tsb dg
bantuan dari Pemerintah US dg sistem Hibrid yaitu kombinasi
Solar dan Angin dan ditambah disel kalau suatu waktu tdk ada
angin dan sinar matahari maka listriknya tidak padam ( disel
untuk emergency ) bahkan dg sistem Monitoring bisa  dari
Jakarta lewat jaringan satelit ( Vitasat) karena waktu itu
belum ada internet bahkan jaringan Telpon apalagi HP. Untuk
pengoprsaiannya dg  bekerja sama dg PLN setempat , namun
terkendala dg berbagai aturan maka sulit untuk dikembangkan
secara komersiel akhirnya investor mundur teratur, padahal
waktu itu rencana dikembangkan untuk melistriki daerah timur (
remote area ) yg belum terjangkau listrik kususnya dipulau
pulau terpencil. Baru sekarang Bali ada PLTS yg komersiel
meskipun hanya 1 MW ( on Grid ) yaitu di Karangasem dan Bangli.
yg agak besar di Kupang NTT 5 MW on grid.Baisabnya Solar energi ini 
dimanfaatkan dg 3 cara yaitu Solar
Homer sistem ( satu unit untuk satu rumah terdiri dari Solar
panel , Aki untuk menyimpan listriknya dan conventer dg
kapasitas kecil dibawah 100 W) , dikombinasikan sbg Hibrid atau
sistem paralel dimana listrik yg dihasilkan didistribusikan kpd
konsumen ( RT ) dan sistem Rooftop , yaitu dipasang diatap atap
gedung secara paralel yg sekarang mau diaplikasikan di berbagai
kantor Pemerintah.Kalau kita lihat data di websitenya ESDM maka Energi 
Terbarukan
( Air, Panasbumi , Solar, angin, biomas ) itu total hanya
sekitar 8600 MW  dimana air kira kira 5000 MW dan Oabum 1400 MW
siasanya yg lain , disisi lain total kapasitas terpasang
listrik sdg lbh dari 55 ribu MW . shg masih sangat kecil
kontribusinya , dari berbagai forum pemerintah akan
meningkatkan peran ET ini dg mengetrapkan tarif baru dan
kemudahan dlm perizinan ( namun hal ini lagu lama yg sdh
terdengar sejak puluhan tahun lalu) ,dalam Forum economic di MetroTV bbarapa 
hari lalu yg membahas
masalah ET ini di akhir dialog ada kesimpulan 3 hal yg harus
dilakukan , pertama Pemerintah Menetukan Harga dg memperhatikan
keekonomian ET , kedua pemerintah Menugaskan PLN sbg otoritas
Listrik untuk membeli Harga yg ditetapkan pemerintah ( wajib
beli ) dan yg ketiga Pemerintah diminta memberikan Kompensasi
kpd PLN karena harus Beli listrik dari IPP ( wajib beli) , dg
begitu ada kepastian harga terbeli , disamping mestinya
kemudahan yg lain spt perizinan , penggunaan kawasan hutan dan
incentif incentif fiskal/perpajakan.Kita tunggu saja selanjutnya , apakah 
Program pemerintah baru
ini yg akan membangun 35.000 MW listrik akan segera
terwujud.sehingga masarakat terutama di yg jauh dari ibukota
sdh tdk ada oglangan lagi , Bagi kita yg di Jakarta nggak
begitu terasa lha wong listriknya akeh dan jarang oglangan ,
dan begitu ada oglangan langsung ramai dan dg cdepat diatasi
dlm hitungan jam bahkan menit , kita hanya baru bisa mimpi
membayangkan kalau kita lihat di pinggir jalan jalan toll di LN
khususnya di eropa dipinggir pinggir jalan kita lihat tower
tower Listrik dari Angin berderet deret yg cukup untuk
melistriki kota kecil disekitarnya shg tdk ada pembakaran
energi fosil shg lahan lahanya masih sangat hijau royo royo dan
sangat luas
Salam

ISM






> Kamis kemarin Dr. Andang Bachtiar, sbg anggota DEN,
> memberikan presentasi di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala
> Lumpur atas undangan komunitas perminyakan di Malaysia.
>
> Dalam presentasinya dia juga menyampaikan bahwa tenaga sinar
> matahari sdh banyak didiskusikan. Presiden RI juga setuju
> dan akan mempromosikannya mulai dengan pasang solar panel di
> istana. Dana memang jadi masalah tapi diusahakan.
>
> Di Indonesia solar energy memang belum umum. Cari solar
> panel yang siap pasang di rumah tidak mudah. Kalau di
> Belanda, kita dapat insentif kalau mau pasang solar panel di
> rumah. Harga alatmya memang tida

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik Surya Sudana
mas Berto ini maksudnya opo seh... kok semua ga ada yg bener...
Trus karepmu ki opo rek... coba kemukakan ide brilliant anda.. itu baru 👍

suro

Sent from my mobile device


On 30 Jan 2016, at 20.55, BERNABAS IRIJANTO - 
birija...@ymail.com 
mailto:SRS0-kCrW=N6=ymail.com=birija...@iagi.or.id>>
 wrote:


Salam Geologi,

Sudah TERBUKTI, PLT ( Alternatif dan Terbarukan )hanya Proyek ONGKOS semata.

SUMBER Utama Energi Listrik dalam Blue Print DEN, Tidak punya arah, hanya 
Wacana dan POLEMIK .

PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga POLEMIK)!!!

Salam,

BerTo


Sent from Yahoo Mail on 
Android

On Sat, Jan 30, 2016 at 6:33, lia...@indo.net.id
mailto:lia...@indo.net.id>> wrote:
sebetulnya PLTS ( solar energi ) ini sdh lama ada , yg seret
itu pengembangan secara komersiel terkendala dg berbagai hal
khususnya masalah harga jual listriknya shg investor masih
enggan.
Tahun 1992 saya pernah terlibat langsung pembangunan Pilot
Proyek PLTS di Pulau Nusa Penida Bali yg waktu itu 25 thn lalu
masih susah listrik dan harus bolak balik melalui pelabuhan
Padang Bai dg ombak yg cukup besar terutama kalau sdh sore hari
montang manting dg kapal klotok / kapal kecil, Proyek tsb dg
bantuan dari Pemerintah US dg sistem Hibrid yaitu kombinasi
Solar dan Angin dan ditambah disel kalau suatu waktu tdk ada
angin dan sinar matahari maka listriknya tidak padam ( disel
untuk emergency ) bahkan dg sistem Monitoring bisa  dari
Jakarta lewat jaringan satelit ( Vitasat) karena waktu itu
belum ada internet bahkan jaringan Telpon apalagi HP. Untuk
pengoprsaiannya dg  bekerja sama dg PLN setempat , namun
terkendala dg berbagai aturan maka sulit untuk dikembangkan
secara komersiel akhirnya investor mundur teratur, padahal
waktu itu rencana dikembangkan untuk melistriki daerah timur (
remote area ) yg belum terjangkau listrik kususnya dipulau
pulau terpencil. Baru sekarang Bali ada PLTS yg komersiel
meskipun hanya 1 MW ( on Grid ) yaitu di Karangasem dan Bangli.
yg agak besar di Kupang NTT 5 MW on grid.Baisabnya Solar energi ini 
dimanfaatkan dg 3 cara yaitu Solar
Homer sistem ( satu unit untuk satu rumah terdiri dari Solar
panel , Aki untuk menyimpan listriknya dan conventer dg
kapasitas kecil dibawah 100 W) , dikombinasikan sbg Hibrid atau
sistem paralel dimana listrik yg dihasilkan didistribusikan kpd
konsumen ( RT ) dan sistem Rooftop , yaitu dipasang diatap atap
gedung secara paralel yg sekarang mau diaplikasikan di berbagai
kantor Pemerintah.Kalau kita lihat data di websitenya ESDM maka Energi 
Terbarukan
( Air, Panasbumi , Solar, angin, biomas ) itu total hanya
sekitar 8600 MW  dimana air kira kira 5000 MW dan Oabum 1400 MW
siasanya yg lain , disisi lain total kapasitas terpasang
listrik sdg lbh dari 55 ribu MW . shg masih sangat kecil
kontribusinya , dari berbagai forum pemerintah akan
meningkatkan peran ET ini dg mengetrapkan tarif baru dan
kemudahan dlm perizinan ( namun hal ini lagu lama yg sdh
terdengar sejak puluhan tahun lalu) ,dalam Forum economic di MetroTV bbarapa 
hari lalu yg membahas
masalah ET ini di akhir dialog ada kesimpulan 3 hal yg harus
dilakukan , pertama Pemerintah Menetukan Harga dg memperhatikan
keekonomian ET , kedua pemerintah Menugaskan PLN sbg otoritas
Listrik untuk membeli Harga yg ditetapkan pemerintah ( wajib
beli ) dan yg ketiga Pemerintah diminta memberikan Kompensasi
kpd PLN karena harus Beli listrik dari IPP ( wajib beli) , dg
begitu ada kepastian harga terbeli , disamping mestinya
kemudahan yg lain spt perizinan , penggunaan kawasan hutan dan
incentif incentif fiskal/perpajakan.Kita tunggu saja selanjutnya , apakah 
Program pemerintah baru
ini yg akan membangun 35.000 MW listrik akan segera
terwujud.sehingga masarakat terutama di yg jauh dari ibukota
sdh tdk ada oglangan lagi , Bagi kita yg di Jakarta nggak
begitu terasa lha wong listriknya akeh dan jarang oglangan ,
dan begitu ada oglangan langsung ramai dan dg cdepat diatasi
dlm hitungan jam bahkan menit , kita hanya baru bisa mimpi
membayangkan kalau kita lihat di pinggir jalan jalan toll di LN
khususnya di eropa dipinggir pinggir jalan kita lihat tower
tower Listrik dari Angin berderet deret yg cukup untuk
melistriki kota kecil disekitarnya shg tdk ada pembakaran
energi fosil shg lahan lahanya masih sangat hijau royo royo dan
sangat luas
Salam

ISM






> Kamis kemarin Dr. Andang Bachtiar, sbg anggota DEN,
> memberikan presentasi di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala
> Lumpur atas undangan komunitas perminyakan di Malaysia.
>
> Dalam presentasinya dia juga menyampaikan bahwa tenaga sinar
> matahari sdh banyak didiskusikan. Presiden RI juga setuju
> dan akan mempromosikannya mulai dengan pasang solar panel di
> istana. Dana memang jadi masalah tapi diusahakan.
>
> Di Indonesia solar energy memang belum umum. Cari solar
> panel yang siap pasang di rumah tidak mudah. Kalau di
> Belanda, kita dapat insentif kalau mau pasang solar panel di
> ruma

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-30 Terurut Topik BERNABAS IRIJANTO - birija...@ymail.com

Salam Geologi,
Sudah TERBUKTI, PLT ( Alternatif dan Terbarukan )hanya Proyek ONGKOS semata.
SUMBER Utama Energi Listrik dalam Blue Print DEN, Tidak punya arah, hanya 
Wacana dan POLEMIK .
PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga POLEMIK)!!!
Salam, 
BerTo

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Sat, Jan 30, 2016 at 6:33, lia...@indo.net.id wrote:   
sebetulnya PLTS ( solar energi ) ini sdh lama ada , yg seret
itu pengembangan secara komersiel terkendala dg berbagai hal
khususnya masalah harga jual listriknya shg investor masih
enggan.
Tahun 1992 saya pernah terlibat langsung pembangunan Pilot
Proyek PLTS di Pulau Nusa Penida Bali yg waktu itu 25 thn lalu 
masih susah listrik dan harus bolak balik melalui pelabuhan
Padang Bai dg ombak yg cukup besar terutama kalau sdh sore hari
montang manting dg kapal klotok / kapal kecil, Proyek tsb dg
bantuan dari Pemerintah US dg sistem Hibrid yaitu kombinasi
Solar dan Angin dan ditambah disel kalau suatu waktu tdk ada
angin dan sinar matahari maka listriknya tidak padam ( disel
untuk emergency ) bahkan dg sistem Monitoring bisa  dari
Jakarta lewat jaringan satelit ( Vitasat) karena waktu itu
belum ada internet bahkan jaringan Telpon apalagi HP. Untuk
pengoprsaiannya dg  bekerja sama dg PLN setempat , namun
terkendala dg berbagai aturan maka sulit untuk dikembangkan
secara komersiel akhirnya investor mundur teratur, padahal
waktu itu rencana dikembangkan untuk melistriki daerah timur (
remote area ) yg belum terjangkau listrik kususnya dipulau
pulau terpencil. Baru sekarang Bali ada PLTS yg komersiel
meskipun hanya 1 MW ( on Grid ) yaitu di Karangasem dan Bangli.
yg agak besar di Kupang NTT 5 MW on grid.Baisabnya Solar energi ini 
dimanfaatkan dg 3 cara yaitu Solar
Homer sistem ( satu unit untuk satu rumah terdiri dari Solar
panel , Aki untuk menyimpan listriknya dan conventer dg
kapasitas kecil dibawah 100 W) , dikombinasikan sbg Hibrid atau
sistem paralel dimana listrik yg dihasilkan didistribusikan kpd
konsumen ( RT ) dan sistem Rooftop , yaitu dipasang diatap atap
gedung secara paralel yg sekarang mau diaplikasikan di berbagai
kantor Pemerintah.Kalau kita lihat data di websitenya ESDM maka Energi 
Terbarukan
( Air, Panasbumi , Solar, angin, biomas ) itu total hanya
sekitar 8600 MW  dimana air kira kira 5000 MW dan Oabum 1400 MW
siasanya yg lain , disisi lain total kapasitas terpasang
listrik sdg lbh dari 55 ribu MW . shg masih sangat kecil
kontribusinya , dari berbagai forum pemerintah akan
meningkatkan peran ET ini dg mengetrapkan tarif baru dan
kemudahan dlm perizinan ( namun hal ini lagu lama yg sdh
terdengar sejak puluhan tahun lalu) ,dalam Forum economic di MetroTV bbarapa 
hari lalu yg membahas
masalah ET ini di akhir dialog ada kesimpulan 3 hal yg harus
dilakukan , pertama Pemerintah Menetukan Harga dg memperhatikan
keekonomian ET , kedua pemerintah Menugaskan PLN sbg otoritas
Listrik untuk membeli Harga yg ditetapkan pemerintah ( wajib
beli ) dan yg ketiga Pemerintah diminta memberikan Kompensasi
kpd PLN karena harus Beli listrik dari IPP ( wajib beli) , dg
begitu ada kepastian harga terbeli , disamping mestinya
kemudahan yg lain spt perizinan , penggunaan kawasan hutan dan
incentif incentif fiskal/perpajakan.Kita tunggu saja selanjutnya , apakah 
Program pemerintah baru
ini yg akan membangun 35.000 MW listrik akan segera
terwujud.sehingga masarakat terutama di yg jauh dari ibukota
sdh tdk ada oglangan lagi , Bagi kita yg di Jakarta nggak
begitu terasa lha wong listriknya akeh dan jarang oglangan ,
dan begitu ada oglangan langsung ramai dan dg cdepat diatasi
dlm hitungan jam bahkan menit , kita hanya baru bisa mimpi
membayangkan kalau kita lihat di pinggir jalan jalan toll di LN
khususnya di eropa dipinggir pinggir jalan kita lihat tower
tower Listrik dari Angin berderet deret yg cukup untuk
melistriki kota kecil disekitarnya shg tdk ada pembakaran
energi fosil shg lahan lahanya masih sangat hijau royo royo dan
sangat luas
Salam

ISM






> Kamis kemarin Dr. Andang Bachtiar, sbg anggota DEN,
> memberikan presentasi di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala
> Lumpur atas undangan komunitas perminyakan di Malaysia.
>
> Dalam presentasinya dia juga menyampaikan bahwa tenaga sinar
> matahari sdh banyak didiskusikan. Presiden RI juga setuju
> dan akan mempromosikannya mulai dengan pasang solar panel di
> istana. Dana memang jadi masalah tapi diusahakan.
>
> Di Indonesia solar energy memang belum umum. Cari solar
> panel yang siap pasang di rumah tidak mudah. Kalau di
> Belanda, kita dapat insentif kalau mau pasang solar panel di
> rumah. Harga alatmya memang tidak murah tapi kedepannya akan
> menghemat biaya.
>
> HD
>
> Sent from my iPhone
>
>> On 30 Jan 2016, at 04:09, Amir Al Amin
>>  wrote:
>>
>> Dengan murahnya minyak mungkin energy alternatif menjadi
>> kurang menarik.
>>
>> Saya ingin sedikit sharing, pengalaman kawan di Australi.
>> Dia memasang solar panel dengan kapasitas mencapai
>> 2200watt.
>>
>> Kadang-kadang kapasitas listrik yang dihasilkan melebihi
>

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-29 Terurut Topik liamsi
sebetulnya PLTS ( solar energi ) ini sdh lama ada , yg seret
itu pengembangan secara komersiel terkendala dg berbagai hal
khususnya masalah harga jual listriknya shg investor masih
enggan.
Tahun 1992 saya pernah terlibat langsung pembangunan Pilot
Proyek PLTS di Pulau Nusa Penida Bali yg waktu itu 25 thn lalu 
masih susah listrik dan harus bolak balik melalui pelabuhan
Padang Bai dg ombak yg cukup besar terutama kalau sdh sore hari
montang manting dg kapal klotok / kapal kecil, Proyek tsb dg
bantuan dari Pemerintah US dg sistem Hibrid yaitu kombinasi
Solar dan Angin dan ditambah disel kalau suatu waktu tdk ada
angin dan sinar matahari maka listriknya tidak padam ( disel
untuk emergency ) bahkan dg sistem Monitoring bisa  dari
Jakarta lewat jaringan satelit ( Vitasat) karena waktu itu
belum ada internet bahkan jaringan Telpon apalagi HP. Untuk
pengoprsaiannya dg  bekerja sama dg PLN setempat , namun
terkendala dg berbagai aturan maka sulit untuk dikembangkan
secara komersiel akhirnya investor mundur teratur, padahal
waktu itu rencana dikembangkan untuk melistriki daerah timur (
remote area ) yg belum terjangkau listrik kususnya dipulau
pulau terpencil. Baru sekarang Bali ada PLTS yg komersiel
meskipun hanya 1 MW ( on Grid ) yaitu di Karangasem dan Bangli.
yg agak besar di Kupang NTT 5 MW on grid.Baisabnya Solar energi ini 
dimanfaatkan dg 3 cara yaitu Solar
Homer sistem ( satu unit untuk satu rumah terdiri dari Solar
panel , Aki untuk menyimpan listriknya dan conventer dg
kapasitas kecil dibawah 100 W) , dikombinasikan sbg Hibrid atau
sistem paralel dimana listrik yg dihasilkan didistribusikan kpd
konsumen ( RT ) dan sistem Rooftop , yaitu dipasang diatap atap
gedung secara paralel yg sekarang mau diaplikasikan di berbagai
kantor Pemerintah.Kalau kita lihat data di websitenya ESDM maka Energi 
Terbarukan
( Air, Panasbumi , Solar, angin, biomas ) itu total hanya
sekitar 8600 MW  dimana air kira kira 5000 MW dan Oabum 1400 MW
siasanya yg lain , disisi lain total kapasitas terpasang
listrik sdg lbh dari 55 ribu MW . shg masih sangat kecil
kontribusinya , dari berbagai forum pemerintah akan
meningkatkan peran ET ini dg mengetrapkan tarif baru dan
kemudahan dlm perizinan ( namun hal ini lagu lama yg sdh
terdengar sejak puluhan tahun lalu) ,dalam Forum economic di MetroTV bbarapa 
hari lalu yg membahas
masalah ET ini di akhir dialog ada kesimpulan 3 hal yg harus
dilakukan , pertama Pemerintah Menetukan Harga dg memperhatikan
keekonomian ET , kedua pemerintah Menugaskan PLN sbg otoritas
Listrik untuk membeli Harga yg ditetapkan pemerintah ( wajib
beli ) dan yg ketiga Pemerintah diminta memberikan Kompensasi
kpd PLN karena harus Beli listrik dari IPP ( wajib beli) , dg
begitu ada kepastian harga terbeli , disamping mestinya
kemudahan yg lain spt perizinan , penggunaan kawasan hutan dan
incentif incentif fiskal/perpajakan.Kita tunggu saja selanjutnya , apakah 
Program pemerintah baru
ini yg akan membangun 35.000 MW listrik akan segera
terwujud.sehingga masarakat terutama di yg jauh dari ibukota
sdh tdk ada oglangan lagi , Bagi kita yg di Jakarta nggak
begitu terasa lha wong listriknya akeh dan jarang oglangan ,
dan begitu ada oglangan langsung ramai dan dg cdepat diatasi
dlm hitungan jam bahkan menit , kita hanya baru bisa mimpi
membayangkan kalau kita lihat di pinggir jalan jalan toll di LN
khususnya di eropa dipinggir pinggir jalan kita lihat tower
tower Listrik dari Angin berderet deret yg cukup untuk
melistriki kota kecil disekitarnya shg tdk ada pembakaran
energi fosil shg lahan lahanya masih sangat hijau royo royo dan
sangat luas
Salam

ISM






> Kamis kemarin Dr. Andang Bachtiar, sbg anggota DEN,
> memberikan presentasi di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala
> Lumpur atas undangan komunitas perminyakan di Malaysia.
>
> Dalam presentasinya dia juga menyampaikan bahwa tenaga sinar
> matahari sdh banyak didiskusikan. Presiden RI juga setuju
> dan akan mempromosikannya mulai dengan pasang solar panel di
> istana. Dana memang jadi masalah tapi diusahakan.
>
> Di Indonesia solar energy memang belum umum. Cari solar
> panel yang siap pasang di rumah tidak mudah. Kalau di
> Belanda, kita dapat insentif kalau mau pasang solar panel di
> rumah. Harga alatmya memang tidak murah tapi kedepannya akan
> menghemat biaya.
>
> HD
>
> Sent from my iPhone
>
>> On 30 Jan 2016, at 04:09, Amir Al Amin
>>  wrote:
>>
>> Dengan murahnya minyak mungkin energy alternatif menjadi
>> kurang menarik.
>>
>> Saya ingin sedikit sharing, pengalaman kawan di Australi.
>> Dia memasang solar panel dengan kapasitas mencapai
>> 2200watt.
>>
>> Kadang-kadang kapasitas listrik yang dihasilkan melebihi
>> yang dibutuhkan. Disini dia bisa menjual listriknya ke
>> perusahaan listrik, dengan meteran yang terintegrasi bisa
>> melihat berapa konsumen memakai listrik 'PLN' atau malah
>> menjual ke 'PLN'. Sistem yang luar biasa.
>>
>> Indonesia yang berada di Katulistiwa mestnya lebih
>> berlimpah matahari. Pemanfaatan energi matahari hasil
>> 'pembakit rum

Re: [iagi-net] Energi Matahari --> defisit listrik, ketahanan energy

2016-01-29 Terurut Topik Herman Darman - herman_dar...@yahoo.com
Kamis kemarin Dr. Andang Bachtiar, sbg anggota DEN, memberikan presentasi di 
Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur atas undangan komunitas perminyakan di 
Malaysia. 

Dalam presentasinya dia juga menyampaikan bahwa tenaga sinar matahari sdh 
banyak didiskusikan. Presiden RI juga setuju dan akan mempromosikannya mulai 
dengan pasang solar panel di istana. Dana memang jadi masalah tapi diusahakan.

Di Indonesia solar energy memang belum umum. Cari solar panel yang siap pasang 
di rumah tidak mudah. Kalau di Belanda, kita dapat insentif kalau mau pasang 
solar panel di rumah. Harga alatmya memang tidak murah tapi kedepannya akan 
menghemat biaya.

HD

Sent from my iPhone

> On 30 Jan 2016, at 04:09, Amir Al Amin  wrote:
> 
> Dengan murahnya minyak mungkin energy alternatif menjadi kurang menarik.
> 
> Saya ingin sedikit sharing, pengalaman kawan di Australi.
> Dia memasang solar panel dengan kapasitas mencapai 2200watt.
> 
> Kadang-kadang kapasitas listrik yang dihasilkan melebihi yang dibutuhkan.
> Disini dia bisa menjual listriknya ke perusahaan listrik, dengan meteran yang 
> terintegrasi
> bisa melihat berapa konsumen memakai listrik 'PLN' atau malah menjual ke 
> 'PLN'.
> Sistem yang luar biasa. 
> 
> Indonesia yang berada di Katulistiwa mestnya lebih berlimpah matahari.
> Pemanfaatan energi matahari hasil 'pembakit rumahan' bisa jadi menyumbang
> listrik yang potensial.
> 
> Boleh dibilang energi mathari ini, teknologi instan. Tanpa perlu riset, 
> eksplorasi, atau investasi yang besar. Saat ini harga panel mathari 1500watt 
> sekitar 18 juta. Kalau 3000 watt mungkin 36juta.
> 
> Harga tersebut seharusnya bisa ditekan dengan bantuan pemerintah.
> Misal pajak impor, pembelian panel 0 persen. Kemudahan impor atau produksi 
> panel dalam negeri, dll.
> 
> 
> 
> 
> 
> -- 
> ***
> Amir Al Amin
> Operations/ Wellsite Geologist
> (62)811592902
> amir13120[at]yahoo.com
> amir.al.amin[at]gmail.com
> 
> 
> 
> 
> Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
> Bandung , October 10-13 2016
> for further information please visit our website at 
> http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id
> 
> 
> 
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
> No. Rek: 123 0085005314
> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
> No. Rekening: 255-1088580
> 
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
> use of 
> any information posted on IAGI mailing list.
> 
> 
> =





Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016

Bandung , October 10-13 2016

for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id







Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314

Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)

No. Rekening: 255-1088580





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.