Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

2005-09-28 Terurut Topik Eddy Subroto
 Inilah yang saya agak khawatir melihat diri sendiri. Pernah jadi ketua
 steering commitee kongres Permias se USA di Houston, atau memimpin
 Indonesian Student Association di Golden-Colorado, atau pengurus
 himpunan  GEA, atau Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis se Jakarta Raya,
 tapi lebih  sering mirip Mr. Bean.

Tampaknya ini adalah bagian dari kampanye Mas Batara, karena yang ditulis
ini adalah sebagian dari biodata alias track-record. Semoga yang lain juga
mau muncul biar ramai.

Wasalam,
EAS


 Saya belum kenal banyak orang, apalagi dikenal orang banyak. Dikalangan
 caket, saya agak kenal Benny Syafei alias Mino.
 Kalau yang ini, rasanya pastilah tak kan malu-maluin kapasitasnya buat
 jadi  Ketum.

 bat




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

2005-09-28 Terurut Topik Batara Sakti Simanjuntak
Wah...ketahuan deh sama wali negeri..eh..wali kuliah 
Iya betul pak, aku sedang kampanye; juga berharap betul agar kandidat lain 
juga mau turun gunung menyambangi jagad milis ini, kita bertukar pikiran. 

Hayo dong Bos Mino.sand boxnya jangan diplototin terus...


bat

-Original Message-
From: Eddy Subroto [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 28 Sep 2005 13:12:11 +0700 (WIT)
Subject: Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

  Inilah yang saya agak khawatir melihat diri sendiri. Pernah jadi
 ketua
  steering commitee kongres Permias se USA di Houston, atau memimpin
  Indonesian Student Association di Golden-Colorado, atau pengurus
  himpunan  GEA, atau Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis se Jakarta
 Raya,
  tapi lebih  sering mirip Mr. Bean.
 
 Tampaknya ini adalah bagian dari kampanye Mas Batara, karena yang
 ditulis
 ini adalah sebagian dari biodata alias track-record. Semoga yang lain
 juga
 mau muncul biar ramai.
 
 Wasalam,
 EAS
 
 
  Saya belum kenal banyak orang, apalagi dikenal orang banyak.
 Dikalangan
  caket, saya agak kenal Benny Syafei alias Mino.
  Kalau yang ini, rasanya pastilah tak kan malu-maluin kapasitasnya
 buat
  jadi  Ketum.
 
  bat
 
 
 
 
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -
 



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

2005-09-27 Terurut Topik yrsnki

  Batara

  Kalau malu malu boleh tapi pasti tidak akam malu malu In kan !

  Si - Abah

  Ridwan Djamaluddin sengaja tidak saya cantumkan , biara ada komentar
  heheheh

_

  Terima kasih Abah, si Batara ini memang balon ketum, tapi penuh malu-malu.

 Saat ini saya sedang memperhatikan program IAGI beberapa tahun terakhir.
 Bila keterangan Mas Ariadi tentang kegiatan selama ini boleh
 disederhanakan
 menurut tipe kegiatannya, maka nampaklah pola program seperti dibawah.
 Kecuali field trip, maka tipe kegiatan lain mirip dengan kegiatan di
 organisasi profesi saudara kita HAGI misalnya. Mesti dibeberapa point
 kegiatan tersebut belum berjalan sebagaimana diharapkan, namun tetap saja
 sebaran kegiatannya begitu luas; melihat ini,terus terang hati saya
 mengkeret juga; apa bisa melanjutkan kerja bagus Kang ADB ini,
 jangan-jangan
 saya malah menjadi perusak saja nantinya. Diperlukan sejumlah kawan yang
 mau
 kerja bareng selama masa waktu tertentu. Saya tidak berani berandai ada
 banyak orang yang mau komit selama beberapa tahun. Ada yang mau komit
 selamat 1 atau 2 semester saja, sudah akan membantu sekali, dengan asumsi
 akan ada pergantian.

 Dengan cara melihat diatas, apakah tidak sebaiknya kita bersiap-siap untuk
 mengurangi kegiatan ditahun tahun yad ?. Kalau ya, kegiatan manakah yang
 bisa kita turunkan prioritasnya ?.Atau cara saya melihat yang salah ?.
 Mohon
 pencerahan dari para seniors.

 Disisi lain, saya berpendapat bahwa IAGI adalah lembaga (paguyuban atau
 bahkan pos ronda) tempat orang yang berprofesi geologi berkumpul untuk
 memajukan orang-orang itu sendiri dan orang disekitarnya. Jadi fokus
 perhatian adalah orangnya, artinya bukan terutama soal kemajuan ilmunya
 (ini
 tugasnya lembaga riset / pendidikan). Bangku kuliah sudah cukup membuat
 kita
 kadang terasingkan dari lingkungan kemasyarakatan kita, bahkan sampai
 orang
 umum tidak paham profesi ini. Bandingkan perasaan kedekatan dengan
 lingkungan, antara profesi sebagai dokter vs sebagai geologis. Terasa
 seakan
 kita tidak menyumbang kepada orang banyak / kemanusiaan sebanyak para
 dokter
 tadi dll.

 Bila fikiran kita memajukan orangnya, terutama agar ia enjoy  puas dan
 karenanya bangga dan berkembang dalam profesi sebagai geologist (dalam
 spektrum yang luas, mulai dari geologist di rigsite, survey permukaan
 dipuncak gunung, mengamati model gempa di lab, mengajar, mencari emas atau
 uranium, mencari tanda kehidupan di mars, dlsb), maka diperlukan kegiatan
 yang sifatnya tidak melulu transfer informasi kebumian (berkonotasi dengan
 kecerdasan otak) dan atau ketrampilan profesional. Kita masih membutuhkan
 kecerdasan sosial, mendekatkan diri pada realitas keseharian.

 Mohon tanggapan kawan semua.
 Rasanya kita mungkin perlu duduk bareng untuk bersama-sama melihat
 perjalanan IAGI ditahun-tahun lalu, dan menimbang-nimbang pilihan langkah
 kedepan. Hal seperti ini seyogyanya tidak diletakan pada pundak
 masing-masing calon ketum saja. Rasanya lebih afdol bila kita
 merumuskannya
 bersama-sama. Siapa tahu muncul komitmen bersama-sama pula. Saya tak harus
 menjadi seorang ketua umum, ikut sajapun dalam tim kerja sudahlah bagus
 sekali, asalkan saja kita bareng melangkah. Saya terus terang rindu dengan
 suasana organisasi yang guyub membicarakan pembagian kerja sambil nyruput
 kopi diwarung remang-remang (ini lantaran listrik sedang giliran mati
 hidup...). Kita maju bareng, berantem juga bareng, kalah juga bareng, tapi
 engga pake bakar-bakaran bangku stadion.

 bat


 --
 Pokok Pikiran:
 KONSOLIDASI KEDALAM UNTUK ANGGOTA,
 UNTUK MENINGKATKAN POSISI TAWAR KELUAR


 Program Utama:

 1.  Konvensi Tahunan  PIT

 2.  Seminar-Seminar:
 a.   Stratigrafi: sandi strat Jawa  Sumatera
 b.   Industri Migas: Seminar Lapangan Raksasa
 c.   Industri Non Migas: Penemuan 10 Thn Terakhir
 d.   Ilmu Dasar: Advance Geodynamics
 e.   Luncheon / Evening Talk: beragam tema

 3.  Publikasi:
 a.   Majalah Geologi Indonesia
 b.   Website
 c.   Berita IAGI
 d.   Milis

 4.  Field Trip: gem, stratigrafi, tectonic

 5.  Sertifikasi:
 a.   Petroleum Geologist
 b.   Engineering Geologist (in progress)
 c.   Mining Geologist (in concept)

 6.  Pembentukan Badan-badan:
 a.   Badan Geologi Nasional (BGN)
 b.   Forum Teknis Geoscience Untuk Tanggap Bencana Nasional
 c.   Kelompok Kerja Nasional Pengelolaan Kawasan Kars

 7.  Sosialisasi:
 a.   Kepada Masyarakat Luas:LSM, Pencinta Alam, Sekolah
 b.   Kepada Masyarakat Ilmu: tata ruang, batubara, tambang, dll
 c.   Kepada Industri: kasus Buyat
 d.   Kepada Pemerintah Pusat: RUU SD Air, RUU Pertambangan, Batas Landas
 Kontinen
 e.   Kepada Pemerintah Daerah: evaluasi SDA Kab Lebak, Banyuwangi
 f.   Kepada Legislatif: RUU Migas, RUU Pertambangan

 8.  AD / ART, Kesekretariatan 

Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

2005-09-27 Terurut Topik ismail
Wah Glitikan Abah mujarob juga para Jago sudah mulai keluar kandang ( jadi 
jangan kelamaan dielus elus  jagonya ),
Salut untuk Pak Caket ( Pak Batara ) yang secara tidak langsung telah 
memaparkan Visi dan Misinya.
Gimana ini para Pak Caket - Pak Caket yang lain, kan ada media yang murah 
meriah di Forum ini yang dapat mempromosikannya tanpa harus nyediain wedang 
kopi lan nyamikannya. Tidak usah kawatir semua punya style kepemimpinan yang 
lain lain, Justru dengan keragaman nya itulah dapat menjadikan IAGI lebih 
dinamis.Ingat rakyat IAGI ada dimana mana.dan masa /waktu kan akan selalu 
dan berganti ganti.


Ism


- Original Message - 
From: Batara Sakti Simanjuntak [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 28, 2005 9:22 AM
Subject: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri



Terima kasih Abah, si Batara ini memang balon ketum, tapi penuh malu-malu.

Saat ini saya sedang memperhatikan program IAGI beberapa tahun terakhir.
Bila keterangan Mas Ariadi tentang kegiatan selama ini boleh 
disederhanakan

menurut tipe kegiatannya, maka nampaklah pola program seperti dibawah.
Kecuali field trip, maka tipe kegiatan lain mirip dengan kegiatan di
organisasi profesi saudara kita HAGI misalnya. Mesti dibeberapa point
kegiatan tersebut belum berjalan sebagaimana diharapkan, namun tetap saja
sebaran kegiatannya begitu luas; melihat ini,terus terang hati saya
mengkeret juga; apa bisa melanjutkan kerja bagus Kang ADB ini, 
jangan-jangan
saya malah menjadi perusak saja nantinya. Diperlukan sejumlah kawan yang 
mau

kerja bareng selama masa waktu tertentu. Saya tidak berani berandai ada
banyak orang yang mau komit selama beberapa tahun. Ada yang mau komit
selamat 1 atau 2 semester saja, sudah akan membantu sekali, dengan asumsi
akan ada pergantian.

Dengan cara melihat diatas, apakah tidak sebaiknya kita bersiap-siap untuk
mengurangi kegiatan ditahun tahun yad ?. Kalau ya, kegiatan manakah yang
bisa kita turunkan prioritasnya ?.Atau cara saya melihat yang salah ?. 
Mohon

pencerahan dari para seniors.

Disisi lain, saya berpendapat bahwa IAGI adalah lembaga (paguyuban atau
bahkan pos ronda) tempat orang yang berprofesi geologi berkumpul untuk
memajukan orang-orang itu sendiri dan orang disekitarnya. Jadi fokus
perhatian adalah orangnya, artinya bukan terutama soal kemajuan ilmunya 
(ini
tugasnya lembaga riset / pendidikan). Bangku kuliah sudah cukup membuat 
kita
kadang terasingkan dari lingkungan kemasyarakatan kita, bahkan sampai 
orang

umum tidak paham profesi ini. Bandingkan perasaan kedekatan dengan
lingkungan, antara profesi sebagai dokter vs sebagai geologis. Terasa 
seakan
kita tidak menyumbang kepada orang banyak / kemanusiaan sebanyak para 
dokter

tadi dll.

Bila fikiran kita memajukan orangnya, terutama agar ia enjoy  puas dan
karenanya bangga dan berkembang dalam profesi sebagai geologist (dalam
spektrum yang luas, mulai dari geologist di rigsite, survey permukaan
dipuncak gunung, mengamati model gempa di lab, mengajar, mencari emas atau
uranium, mencari tanda kehidupan di mars, dlsb), maka diperlukan kegiatan
yang sifatnya tidak melulu transfer informasi kebumian (berkonotasi dengan
kecerdasan otak) dan atau ketrampilan profesional. Kita masih membutuhkan
kecerdasan sosial, mendekatkan diri pada realitas keseharian.

Mohon tanggapan kawan semua.
Rasanya kita mungkin perlu duduk bareng untuk bersama-sama melihat
perjalanan IAGI ditahun-tahun lalu, dan menimbang-nimbang pilihan langkah
kedepan. Hal seperti ini seyogyanya tidak diletakan pada pundak
masing-masing calon ketum saja. Rasanya lebih afdol bila kita 
merumuskannya

bersama-sama. Siapa tahu muncul komitmen bersama-sama pula. Saya tak harus
menjadi seorang ketua umum, ikut sajapun dalam tim kerja sudahlah bagus
sekali, asalkan saja kita bareng melangkah. Saya terus terang rindu dengan
suasana organisasi yang guyub membicarakan pembagian kerja sambil nyruput
kopi diwarung remang-remang (ini lantaran listrik sedang giliran mati
hidup...). Kita maju bareng, berantem juga bareng, kalah juga bareng, tapi
engga pake bakar-bakaran bangku stadion.

bat


--
Pokok Pikiran:
KONSOLIDASI KEDALAM UNTUK ANGGOTA,
UNTUK MENINGKATKAN POSISI TAWAR KELUAR


Program Utama:

1.  Konvensi Tahunan  PIT

2.  Seminar-Seminar:
a.   Stratigrafi: sandi strat Jawa  Sumatera
b.   Industri Migas: Seminar Lapangan Raksasa
c.   Industri Non Migas: Penemuan 10 Thn Terakhir
d.   Ilmu Dasar: Advance Geodynamics
e.   Luncheon / Evening Talk: beragam tema

3.  Publikasi:
a.   Majalah Geologi Indonesia
b.   Website
c.   Berita IAGI
d.   Milis

4.  Field Trip: gem, stratigrafi, tectonic

5.  Sertifikasi:
a.   Petroleum Geologist
b.   Engineering Geologist (in progress)
c.   Mining Geologist (in concept)

6.  Pembentukan Badan-badan:
a.   Badan Geologi Nasional (BGN)

Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

2005-09-27 Terurut Topik Batara Sakti Simanjuntak
Inilah yang saya agak khawatir melihat diri sendiri. Pernah jadi ketua 
steering commitee kongres Permias se USA di Houston, atau memimpin 
Indonesian Student Association di Golden-Colorado, atau pengurus himpunan 
GEA, atau Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis se Jakarta Raya, tapi lebih 
sering mirip Mr. Bean.

Saya belum kenal banyak orang, apalagi dikenal orang banyak. Dikalangan 
caket, saya agak kenal Benny Syafei alias Mino. 
Kalau yang ini, rasanya pastilah tak kan malu-maluin kapasitasnya buat jadi 
Ketum.

bat

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 28 Sep 2005 10:11:26 +0700 (WIT)
Subject: Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

 
   Batara
 
   Kalau malu malu boleh tapi pasti tidak akam malu malu In kan !
 
   Si - Abah
 
   Ridwan Djamaluddin sengaja tidak saya cantumkan , biara ada komentar
   heheheh
 
 ___
 __
 
   Terima kasih Abah, si Batara ini memang balon ketum, tapi penuh
 malu-malu.
 
  Saat ini saya sedang memperhatikan program IAGI beberapa tahun
 terakhir.
  Bila keterangan Mas Ariadi tentang kegiatan selama ini boleh
  disederhanakan
  menurut tipe kegiatannya, maka nampaklah pola program seperti
 dibawah.
  Kecuali field trip, maka tipe kegiatan lain mirip dengan kegiatan di
  organisasi profesi saudara kita HAGI misalnya. Mesti dibeberapa point
  kegiatan tersebut belum berjalan sebagaimana diharapkan, namun tetap
 saja
  sebaran kegiatannya begitu luas; melihat ini,terus terang hati saya
  mengkeret juga; apa bisa melanjutkan kerja bagus Kang ADB ini,
  jangan-jangan
  saya malah menjadi perusak saja nantinya. Diperlukan sejumlah kawan
 yang
  mau
  kerja bareng selama masa waktu tertentu. Saya tidak berani berandai
 ada
  banyak orang yang mau komit selama beberapa tahun. Ada yang mau komit
  selamat 1 atau 2 semester saja, sudah akan membantu sekali, dengan
 asumsi
  akan ada pergantian.
 
  Dengan cara melihat diatas, apakah tidak sebaiknya kita bersiap-siap
 untuk
  mengurangi kegiatan ditahun tahun yad ?. Kalau ya, kegiatan manakah
 yang
  bisa kita turunkan prioritasnya ?.Atau cara saya melihat yang salah
 ?.
  Mohon
  pencerahan dari para seniors.
 
  Disisi lain, saya berpendapat bahwa IAGI adalah lembaga (paguyuban
 atau
  bahkan pos ronda) tempat orang yang berprofesi geologi berkumpul
 untuk
  memajukan orang-orang itu sendiri dan orang disekitarnya. Jadi fokus
  perhatian adalah orangnya, artinya bukan terutama soal kemajuan
 ilmunya
  (ini
  tugasnya lembaga riset / pendidikan). Bangku kuliah sudah cukup
 membuat
  kita
  kadang terasingkan dari lingkungan kemasyarakatan kita, bahkan sampai
  orang
  umum tidak paham profesi ini. Bandingkan perasaan kedekatan dengan
  lingkungan, antara profesi sebagai dokter vs sebagai geologis. Terasa
  seakan
  kita tidak menyumbang kepada orang banyak / kemanusiaan sebanyak para
  dokter
  tadi dll.
 
  Bila fikiran kita memajukan orangnya, terutama agar ia enjoy  puas
 dan
  karenanya bangga dan berkembang dalam profesi sebagai geologist
 (dalam
  spektrum yang luas, mulai dari geologist di rigsite, survey permukaan
  dipuncak gunung, mengamati model gempa di lab, mengajar, mencari emas
 atau
  uranium, mencari tanda kehidupan di mars, dlsb), maka diperlukan
 kegiatan
  yang sifatnya tidak melulu transfer informasi kebumian (berkonotasi
 dengan
  kecerdasan otak) dan atau ketrampilan profesional. Kita masih
 membutuhkan
  kecerdasan sosial, mendekatkan diri pada realitas keseharian.
 
  Mohon tanggapan kawan semua.
  Rasanya kita mungkin perlu duduk bareng untuk bersama-sama melihat
  perjalanan IAGI ditahun-tahun lalu, dan menimbang-nimbang pilihan
 langkah
  kedepan. Hal seperti ini seyogyanya tidak diletakan pada pundak
  masing-masing calon ketum saja. Rasanya lebih afdol bila kita
  merumuskannya
  bersama-sama. Siapa tahu muncul komitmen bersama-sama pula. Saya tak
 harus
  menjadi seorang ketua umum, ikut sajapun dalam tim kerja sudahlah
 bagus
  sekali, asalkan saja kita bareng melangkah. Saya terus terang rindu
 dengan
  suasana organisasi yang guyub membicarakan pembagian kerja sambil
 nyruput
  kopi diwarung remang-remang (ini lantaran listrik sedang giliran mati
  hidup...). Kita maju bareng, berantem juga bareng, kalah juga bareng,
 tapi
  engga pake bakar-bakaran bangku stadion.
 
  bat
 
 
 
 ---
 ---
  Pokok Pikiran:
  KONSOLIDASI KEDALAM UNTUK ANGGOTA,
  UNTUK MENINGKATKAN POSISI TAWAR KELUAR
 
 
  Program Utama:
 
  1.  Konvensi Tahunan  PIT
 
  2.  Seminar-Seminar:
  a.   Stratigrafi: sandi strat Jawa  Sumatera
  b.   Industri Migas: Seminar Lapangan Raksasa
  c.   Industri Non Migas: Penemuan 10 Thn Terakhir
  d.   Ilmu Dasar: Advance Geodynamics
  e.   Luncheon / Evening Talk: beragam tema
 
  3.  Publikasi:
  a.   Majalah Geologi

RE: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

2005-09-27 Terurut Topik Ukat Sukanta

Jangan malu-maluin yaah.

us

-Original Message-
From: Batara Sakti Simanjuntak [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 28, 2005 10:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

Inilah yang saya agak khawatir melihat diri sendiri. Pernah jadi ketua
steering commitee kongres Permias se USA di Houston, atau memimpin
Indonesian Student Association di Golden-Colorado, atau pengurus
himpunan
GEA, atau Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis se Jakarta Raya, tapi
lebih
sering mirip Mr. Bean.

Saya belum kenal banyak orang, apalagi dikenal orang banyak. Dikalangan
caket, saya agak kenal Benny Syafei alias Mino.
Kalau yang ini, rasanya pastilah tak kan malu-maluin kapasitasnya buat
jadi
Ketum.

bat

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 28 Sep 2005 10:11:26 +0700 (WIT)
Subject: Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

 
   Batara

   Kalau malu malu boleh tapi pasti tidak akam malu malu In kan !

   Si - Abah

   Ridwan Djamaluddin sengaja tidak saya cantumkan , biara ada komentar
   heheheh


___
 __

   Terima kasih Abah, si Batara ini memang balon ketum, tapi penuh
 malu-malu.
 
  Saat ini saya sedang memperhatikan program IAGI beberapa tahun
 terakhir.
  Bila keterangan Mas Ariadi tentang kegiatan selama ini boleh
  disederhanakan
  menurut tipe kegiatannya, maka nampaklah pola program seperti
 dibawah.
  Kecuali field trip, maka tipe kegiatan lain mirip dengan kegiatan di
  organisasi profesi saudara kita HAGI misalnya. Mesti dibeberapa
point
  kegiatan tersebut belum berjalan sebagaimana diharapkan, namun tetap
 saja
  sebaran kegiatannya begitu luas; melihat ini,terus terang hati saya
  mengkeret juga; apa bisa melanjutkan kerja bagus Kang ADB ini,
  jangan-jangan
  saya malah menjadi perusak saja nantinya. Diperlukan sejumlah kawan
 yang
  mau
  kerja bareng selama masa waktu tertentu. Saya tidak berani berandai
 ada
  banyak orang yang mau komit selama beberapa tahun. Ada yang mau
komit
  selamat 1 atau 2 semester saja, sudah akan membantu sekali, dengan
 asumsi
  akan ada pergantian.
 
  Dengan cara melihat diatas, apakah tidak sebaiknya kita bersiap-siap
 untuk
  mengurangi kegiatan ditahun tahun yad ?. Kalau ya, kegiatan manakah
 yang
  bisa kita turunkan prioritasnya ?.Atau cara saya melihat yang salah
 ?.
  Mohon
  pencerahan dari para seniors.
 
  Disisi lain, saya berpendapat bahwa IAGI adalah lembaga (paguyuban
 atau
  bahkan pos ronda) tempat orang yang berprofesi geologi berkumpul
 untuk
  memajukan orang-orang itu sendiri dan orang disekitarnya. Jadi fokus
  perhatian adalah orangnya, artinya bukan terutama soal kemajuan
 ilmunya
  (ini
  tugasnya lembaga riset / pendidikan). Bangku kuliah sudah cukup
 membuat
  kita
  kadang terasingkan dari lingkungan kemasyarakatan kita, bahkan
sampai
  orang
  umum tidak paham profesi ini. Bandingkan perasaan kedekatan dengan
  lingkungan, antara profesi sebagai dokter vs sebagai geologis.
Terasa
  seakan
  kita tidak menyumbang kepada orang banyak / kemanusiaan sebanyak
para
  dokter
  tadi dll.
 
  Bila fikiran kita memajukan orangnya, terutama agar ia enjoy  puas
 dan
  karenanya bangga dan berkembang dalam profesi sebagai geologist
 (dalam
  spektrum yang luas, mulai dari geologist di rigsite, survey
permukaan
  dipuncak gunung, mengamati model gempa di lab, mengajar, mencari
emas
 atau
  uranium, mencari tanda kehidupan di mars, dlsb), maka diperlukan
 kegiatan
  yang sifatnya tidak melulu transfer informasi kebumian (berkonotasi
 dengan
  kecerdasan otak) dan atau ketrampilan profesional. Kita masih
 membutuhkan
  kecerdasan sosial, mendekatkan diri pada realitas keseharian.
 
  Mohon tanggapan kawan semua.
  Rasanya kita mungkin perlu duduk bareng untuk bersama-sama melihat
  perjalanan IAGI ditahun-tahun lalu, dan menimbang-nimbang pilihan
 langkah
  kedepan. Hal seperti ini seyogyanya tidak diletakan pada pundak
  masing-masing calon ketum saja. Rasanya lebih afdol bila kita
  merumuskannya
  bersama-sama. Siapa tahu muncul komitmen bersama-sama pula. Saya tak
 harus
  menjadi seorang ketua umum, ikut sajapun dalam tim kerja sudahlah
 bagus
  sekali, asalkan saja kita bareng melangkah. Saya terus terang rindu
 dengan
  suasana organisasi yang guyub membicarakan pembagian kerja sambil
 nyruput
  kopi diwarung remang-remang (ini lantaran listrik sedang giliran
mati
  hidup...). Kita maju bareng, berantem juga bareng, kalah juga
bareng,
 tapi
  engga pake bakar-bakaran bangku stadion.
 
  bat
 
 
 

---

---
  Pokok Pikiran:
  KONSOLIDASI KEDALAM UNTUK ANGGOTA,
  UNTUK MENINGKATKAN POSISI TAWAR KELUAR
 
 
  Program Utama:
 
  1.  Konvensi Tahunan  PIT
 
  2.  Seminar-Seminar:
  a.   Stratigrafi: sandi strat

RE: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

2005-09-27 Terurut Topik Batara Sakti Simanjuntak
Waduh, terima kasih Kang Ukat , Abah, dan Mas Ismail, buat tanggapan 
spontannya. 
Kita memang beragam, pendapat bisa bermacam. Tapi peringatan dari seniors 
sungguh mempunyai kedalaman dan daya dorong. Kalau Kang Ukat  Abah 
mengingatkan, maka dapat diharapkan kalau nanti saya ikut bekerja di IAGI, 
tentu beliau berdua akan selalu siap menegur dan memberi alternative solusi. 
Sekali lagi terima kasih.

bat


-Original Message-
From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED]
To: Batara Sakti Simanjuntak [EMAIL PROTECTED]
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 28 Sep 2005 10:35:21 +0700
Subject: RE: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

 
 Jangan malu-maluin yaah.
 
 us
 
 -Original Message-
 From: Batara Sakti Simanjuntak [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, September 28, 2005 10:36 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri
 
 Inilah yang saya agak khawatir melihat diri sendiri. Pernah jadi ketua
 steering commitee kongres Permias se USA di Houston, atau memimpin
 Indonesian Student Association di Golden-Colorado, atau pengurus
 himpunan
 GEA, atau Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis se Jakarta Raya, tapi
 lebih
 sering mirip Mr. Bean.
 
 Saya belum kenal banyak orang, apalagi dikenal orang banyak.
 Dikalangan
 caket, saya agak kenal Benny Syafei alias Mino.
 Kalau yang ini, rasanya pastilah tak kan malu-maluin kapasitasnya buat
 jadi
 Ketum.
 
 bat
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wed, 28 Sep 2005 10:11:26 +0700 (WIT)
 Subject: Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri
 
  
Batara
 
Kalau malu malu boleh tapi pasti tidak akam malu malu In kan !
 
Si - Abah
 
Ridwan Djamaluddin sengaja tidak saya cantumkan , biara ada
 komentar
heheheh
 
 
 ___
  __
 
Terima kasih Abah, si Batara ini memang balon ketum, tapi penuh
  malu-malu.
  
   Saat ini saya sedang memperhatikan program IAGI beberapa tahun
  terakhir.
   Bila keterangan Mas Ariadi tentang kegiatan selama ini boleh
   disederhanakan
   menurut tipe kegiatannya, maka nampaklah pola program seperti
  dibawah.
   Kecuali field trip, maka tipe kegiatan lain mirip dengan kegiatan
 di
   organisasi profesi saudara kita HAGI misalnya. Mesti dibeberapa
 point
   kegiatan tersebut belum berjalan sebagaimana diharapkan, namun
 tetap
  saja
   sebaran kegiatannya begitu luas; melihat ini,terus terang hati saya
   mengkeret juga; apa bisa melanjutkan kerja bagus Kang ADB ini,
   jangan-jangan
   saya malah menjadi perusak saja nantinya. Diperlukan sejumlah kawan
  yang
   mau
   kerja bareng selama masa waktu tertentu. Saya tidak berani berandai
  ada
   banyak orang yang mau komit selama beberapa tahun. Ada yang mau
 komit
   selamat 1 atau 2 semester saja, sudah akan membantu sekali, dengan
  asumsi
   akan ada pergantian.
  
   Dengan cara melihat diatas, apakah tidak sebaiknya kita
 bersiap-siap
  untuk
   mengurangi kegiatan ditahun tahun yad ?. Kalau ya, kegiatan manakah
  yang
   bisa kita turunkan prioritasnya ?.Atau cara saya melihat yang salah
  ?.
   Mohon
   pencerahan dari para seniors.
  
   Disisi lain, saya berpendapat bahwa IAGI adalah lembaga (paguyuban
  atau
   bahkan pos ronda) tempat orang yang berprofesi geologi berkumpul
  untuk
   memajukan orang-orang itu sendiri dan orang disekitarnya. Jadi
 fokus
   perhatian adalah orangnya, artinya bukan terutama soal kemajuan
  ilmunya
   (ini
   tugasnya lembaga riset / pendidikan). Bangku kuliah sudah cukup
  membuat
   kita
   kadang terasingkan dari lingkungan kemasyarakatan kita, bahkan
 sampai
   orang
   umum tidak paham profesi ini. Bandingkan perasaan kedekatan dengan
   lingkungan, antara profesi sebagai dokter vs sebagai geologis.
 Terasa
   seakan
   kita tidak menyumbang kepada orang banyak / kemanusiaan sebanyak
 para
   dokter
   tadi dll.
  
   Bila fikiran kita memajukan orangnya, terutama agar ia enjoy  puas
  dan
   karenanya bangga dan berkembang dalam profesi sebagai geologist
  (dalam
   spektrum yang luas, mulai dari geologist di rigsite, survey
 permukaan
   dipuncak gunung, mengamati model gempa di lab, mengajar, mencari
 emas
  atau
   uranium, mencari tanda kehidupan di mars, dlsb), maka diperlukan
  kegiatan
   yang sifatnya tidak melulu transfer informasi kebumian (berkonotasi
  dengan
   kecerdasan otak) dan atau ketrampilan profesional. Kita masih
  membutuhkan
   kecerdasan sosial, mendekatkan diri pada realitas keseharian.
  
   Mohon tanggapan kawan semua.
   Rasanya kita mungkin perlu duduk bareng untuk bersama-sama melihat
   perjalanan IAGI ditahun-tahun lalu, dan menimbang-nimbang pilihan
  langkah
   kedepan. Hal seperti ini seyogyanya tidak diletakan pada pundak
   masing-masing calon ketum saja. Rasanya lebih afdol bila kita
   merumuskannya
   bersama-sama. Siapa tahu muncul komitmen bersama-sama pula. Saya
 tak
  harus

RE: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

2005-09-27 Terurut Topik Subiyantoro, Gantok (gantoks)
 Si Bat ini juga pernah jadi kepala suku DUBES (Duri-Bekasap Earth
Scientists) sewaktu di CPI. Juga nggak malu-maluin kok


Gantok Subiyantoro, 
Duri, 28884 Riau, Indonesia
Tel 0765 994345, Fax 0765 994016


-Original Message-
From: Batara Sakti Simanjuntak [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 28, 2005 11:03 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Ukat Sukanta
Subject: RE: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

Waduh, terima kasih Kang Ukat , Abah, dan Mas Ismail, buat tanggapan
spontannya. 
Kita memang beragam, pendapat bisa bermacam. Tapi peringatan dari
seniors sungguh mempunyai kedalaman dan daya dorong. Kalau Kang Ukat 
Abah mengingatkan, maka dapat diharapkan kalau nanti saya ikut bekerja
di IAGI, tentu beliau berdua akan selalu siap menegur dan memberi
alternative solusi. 
Sekali lagi terima kasih.

bat


-Original Message-
From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED]
To: Batara Sakti Simanjuntak [EMAIL PROTECTED]
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 28 Sep 2005 10:35:21 +0700
Subject: RE: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

 
 Jangan malu-maluin yaah.
 
 us
 
 -Original Message-
 From: Batara Sakti Simanjuntak [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, September 28, 2005 10:36 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri
 
 Inilah yang saya agak khawatir melihat diri sendiri. Pernah jadi ketua
 steering commitee kongres Permias se USA di Houston, atau memimpin
 Indonesian Student Association di Golden-Colorado, atau pengurus
 himpunan
 GEA, atau Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis se Jakarta Raya, tapi
 lebih
 sering mirip Mr. Bean.
 
 Saya belum kenal banyak orang, apalagi dikenal orang banyak.
 Dikalangan
 caket, saya agak kenal Benny Syafei alias Mino.
 Kalau yang ini, rasanya pastilah tak kan malu-maluin kapasitasnya buat
 jadi
 Ketum.
 
 bat
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wed, 28 Sep 2005 10:11:26 +0700 (WIT)
 Subject: Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri
 
  
Batara
 
Kalau malu malu boleh tapi pasti tidak akam malu malu In kan !
 
Si - Abah
 
Ridwan Djamaluddin sengaja tidak saya cantumkan , biara ada
 komentar
heheheh
 
 

___
  __
 
Terima kasih Abah, si Batara ini memang balon ketum, tapi penuh
  malu-malu.
  
   Saat ini saya sedang memperhatikan program IAGI beberapa tahun
  terakhir.
   Bila keterangan Mas Ariadi tentang kegiatan selama ini boleh
   disederhanakan
   menurut tipe kegiatannya, maka nampaklah pola program seperti
  dibawah.
   Kecuali field trip, maka tipe kegiatan lain mirip dengan kegiatan
 di
   organisasi profesi saudara kita HAGI misalnya. Mesti dibeberapa
 point
   kegiatan tersebut belum berjalan sebagaimana diharapkan, namun
 tetap
  saja
   sebaran kegiatannya begitu luas; melihat ini,terus terang hati
saya
   mengkeret juga; apa bisa melanjutkan kerja bagus Kang ADB ini,
   jangan-jangan
   saya malah menjadi perusak saja nantinya. Diperlukan sejumlah
kawan
  yang
   mau
   kerja bareng selama masa waktu tertentu. Saya tidak berani
berandai
  ada
   banyak orang yang mau komit selama beberapa tahun. Ada yang mau
 komit
   selamat 1 atau 2 semester saja, sudah akan membantu sekali, dengan
  asumsi
   akan ada pergantian.
  
   Dengan cara melihat diatas, apakah tidak sebaiknya kita
 bersiap-siap
  untuk
   mengurangi kegiatan ditahun tahun yad ?. Kalau ya, kegiatan
manakah
  yang
   bisa kita turunkan prioritasnya ?.Atau cara saya melihat yang
salah
  ?.
   Mohon
   pencerahan dari para seniors.
  
   Disisi lain, saya berpendapat bahwa IAGI adalah lembaga (paguyuban
  atau
   bahkan pos ronda) tempat orang yang berprofesi geologi berkumpul
  untuk
   memajukan orang-orang itu sendiri dan orang disekitarnya. Jadi
 fokus
   perhatian adalah orangnya, artinya bukan terutama soal kemajuan
  ilmunya
   (ini
   tugasnya lembaga riset / pendidikan). Bangku kuliah sudah cukup
  membuat
   kita
   kadang terasingkan dari lingkungan kemasyarakatan kita, bahkan
 sampai
   orang
   umum tidak paham profesi ini. Bandingkan perasaan kedekatan dengan
   lingkungan, antara profesi sebagai dokter vs sebagai geologis.
 Terasa
   seakan
   kita tidak menyumbang kepada orang banyak / kemanusiaan sebanyak
 para
   dokter
   tadi dll.
  
   Bila fikiran kita memajukan orangnya, terutama agar ia enjoy 
puas
  dan
   karenanya bangga dan berkembang dalam profesi sebagai geologist
  (dalam
   spektrum yang luas, mulai dari geologist di rigsite, survey
 permukaan
   dipuncak gunung, mengamati model gempa di lab, mengajar, mencari
 emas
  atau
   uranium, mencari tanda kehidupan di mars, dlsb), maka diperlukan
  kegiatan
   yang sifatnya tidak melulu transfer informasi kebumian
(berkonotasi
  dengan
   kecerdasan otak) dan atau ketrampilan profesional. Kita masih
  membutuhkan
   kecerdasan sosial, mendekatkan diri pada

RE: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

2005-09-27 Terurut Topik Ukat Sukanta

Kalau jadi jangan lupa tuuh FOSI, mesti sekalian diurus juga.

US

-Original Message-
From: Batara Sakti Simanjuntak [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 28, 2005 11:03 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Ukat Sukanta
Subject: RE: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

Waduh, terima kasih Kang Ukat , Abah, dan Mas Ismail, buat tanggapan
spontannya.
Kita memang beragam, pendapat bisa bermacam. Tapi peringatan dari
seniors
sungguh mempunyai kedalaman dan daya dorong. Kalau Kang Ukat  Abah
mengingatkan, maka dapat diharapkan kalau nanti saya ikut bekerja di
IAGI,
tentu beliau berdua akan selalu siap menegur dan memberi alternative
solusi.
Sekali lagi terima kasih.

bat


-Original Message-
From: Ukat Sukanta [EMAIL PROTECTED]
To: Batara Sakti Simanjuntak [EMAIL PROTECTED]
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 28 Sep 2005 10:35:21 +0700
Subject: RE: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri


 Jangan malu-maluin yaah.

 us

 -Original Message-
 From: Batara Sakti Simanjuntak [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, September 28, 2005 10:36 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

 Inilah yang saya agak khawatir melihat diri sendiri. Pernah jadi ketua
 steering commitee kongres Permias se USA di Houston, atau memimpin
 Indonesian Student Association di Golden-Colorado, atau pengurus
 himpunan
 GEA, atau Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis se Jakarta Raya, tapi
 lebih
 sering mirip Mr. Bean.

 Saya belum kenal banyak orang, apalagi dikenal orang banyak.
 Dikalangan
 caket, saya agak kenal Benny Syafei alias Mino.
 Kalau yang ini, rasanya pastilah tak kan malu-maluin kapasitasnya buat
 jadi
 Ketum.

 bat

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wed, 28 Sep 2005 10:11:26 +0700 (WIT)
 Subject: Re: [iagi-net-l] Menimbang Kegiatan Kita Sendiri

  
Batara
 
Kalau malu malu boleh tapi pasti tidak akam malu malu In kan !
 
Si - Abah
 
Ridwan Djamaluddin sengaja tidak saya cantumkan , biara ada
 komentar
heheheh
 
 

___
  __
 
Terima kasih Abah, si Batara ini memang balon ketum, tapi penuh
  malu-malu.
  
   Saat ini saya sedang memperhatikan program IAGI beberapa tahun
  terakhir.
   Bila keterangan Mas Ariadi tentang kegiatan selama ini boleh
   disederhanakan
   menurut tipe kegiatannya, maka nampaklah pola program seperti
  dibawah.
   Kecuali field trip, maka tipe kegiatan lain mirip dengan kegiatan
 di
   organisasi profesi saudara kita HAGI misalnya. Mesti dibeberapa
 point
   kegiatan tersebut belum berjalan sebagaimana diharapkan, namun
 tetap
  saja
   sebaran kegiatannya begitu luas; melihat ini,terus terang hati
saya
   mengkeret juga; apa bisa melanjutkan kerja bagus Kang ADB ini,
   jangan-jangan
   saya malah menjadi perusak saja nantinya. Diperlukan sejumlah
kawan
  yang
   mau
   kerja bareng selama masa waktu tertentu. Saya tidak berani
berandai
  ada
   banyak orang yang mau komit selama beberapa tahun. Ada yang mau
 komit
   selamat 1 atau 2 semester saja, sudah akan membantu sekali, dengan
  asumsi
   akan ada pergantian.
  
   Dengan cara melihat diatas, apakah tidak sebaiknya kita
 bersiap-siap
  untuk
   mengurangi kegiatan ditahun tahun yad ?. Kalau ya, kegiatan
manakah
  yang
   bisa kita turunkan prioritasnya ?.Atau cara saya melihat yang
salah
  ?.
   Mohon
   pencerahan dari para seniors.
  
   Disisi lain, saya berpendapat bahwa IAGI adalah lembaga (paguyuban
  atau
   bahkan pos ronda) tempat orang yang berprofesi geologi berkumpul
  untuk
   memajukan orang-orang itu sendiri dan orang disekitarnya. Jadi
 fokus
   perhatian adalah orangnya, artinya bukan terutama soal kemajuan
  ilmunya
   (ini
   tugasnya lembaga riset / pendidikan). Bangku kuliah sudah cukup
  membuat
   kita
   kadang terasingkan dari lingkungan kemasyarakatan kita, bahkan
 sampai
   orang
   umum tidak paham profesi ini. Bandingkan perasaan kedekatan dengan
   lingkungan, antara profesi sebagai dokter vs sebagai geologis.
 Terasa
   seakan
   kita tidak menyumbang kepada orang banyak / kemanusiaan sebanyak
 para
   dokter
   tadi dll.
  
   Bila fikiran kita memajukan orangnya, terutama agar ia enjoy 
puas
  dan
   karenanya bangga dan berkembang dalam profesi sebagai geologist
  (dalam
   spektrum yang luas, mulai dari geologist di rigsite, survey
 permukaan
   dipuncak gunung, mengamati model gempa di lab, mengajar, mencari
 emas
  atau
   uranium, mencari tanda kehidupan di mars, dlsb), maka diperlukan
  kegiatan
   yang sifatnya tidak melulu transfer informasi kebumian
(berkonotasi
  dengan
   kecerdasan otak) dan atau ketrampilan profesional. Kita masih
  membutuhkan
   kecerdasan sosial, mendekatkan diri pada realitas keseharian.
  
   Mohon tanggapan kawan semua.
   Rasanya kita mungkin perlu duduk bareng untuk bersama-sama melihat
   perjalanan IAGI ditahun-tahun lalu