Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Prof Dwikirawati Selamat , saya bangga dengan konsistenya Anda dalam menekuni geologi teknik dan aplikasinya dalam kebencanaan. Semoga Prof ingat , kl 12 - 13 tahun yang lalu saya menyarankan Prof untuk terus mengembangkan geologi enjinering , yang kurang berkembang dan tidak begitu diminat oleh rekan rekan ahli geologi. Selamat dan semoga Prof bisa lebih banyak lagi mencetak para ahli geologi teknik untuk memenuhi kebutuhan didaerah daerah. Selamat , semoga Allah SWT selalu memberikan bimibingan dan kesehatan bagi Anda. Si Abah > Yg jelas aknan lebih bankyak alagi fasilintas2 mode untuk mengembangkan geologi rn (baik itu rumah sakit2, > mall2 & fasilitas umum lainnya) yg wah & harganya lebih wah lagi, karena > itu > semua datang dari pemodal2 asing atau pemodal besar yg didalam pikirannya > cuman ada "mendapatkan keuntungan se-besar2nya karena semua itu merupakan > lahan business cari duit bagi mereka", nggak ada dalam kamus mereka itu > demi > menolong masyarakat kecil atau miskin. Ada uang ada barang, itu aja > didalam > pikiran mereka para kapitalis. Dan bebas siapa aja bisa "masuk" ke > Indonesia asal ada fulus ada modal, dan modal masuk itu artinya harus ada > keuntungan se-tinggi2nya, dari mana dan menggunakan cara apapun terserah > yg > penting uang kembali se-banyak2nya, itulah cara2 baru bernegara yg bebas & > bergantung dari uang semata. Jadi akibatnya masyarakat kecil akan semakin > sulit menghadapi hidup ini. > > Monggo kalau mau dibahas lagi mas Sugeng ... > > wass, > nyoto > > > > > > 2010/5/6 Sugeng Hartono > >> Pak Nyoto, >> Apa kabar di negeri jiran? Wah, sampeyan kok sudah mirip politikus, >> fasih >> dng "neo-lib". >> Tolong dijelaskan dng sederhana paham ini. Nuwun. >> Saya teringat komentar pak Dr.Kartono Mohammad, mantan ketua IDI, kata >> beliau bhw pelayanan >> kesehatan kita sudah jadi neo-lib; mulai dari pemeriksaan, penangan, >> obat >> dll dll semua sudah hanya >> ditentukan oleh dr dan rs baik jenis maupun harganya. Kalau kita sakit, >> berapa pun harga obat tetap >> kita beli. Ketika saya bawa Adit ke RS karena demam, dia diperiksa pak >> dokter. Di kuitansi (kuwi tansah >> dadi seksi) ditulis: sewa peralatan Rp.75.000 (hanya lampu senter kecil >> dan >> sendok kayu mirip sendok eskrim) >> ditambah ongkos periksa, obat dan pajak 10%. Dalam perjalanan pulang >> Adit >> bergurau: Pak, kalau tadi kita >> bawa lampu senter sendiri bagaimana yha? >> Ada kawan merasa salah satu matanya agak aneh, dikiranya perlu ganti >> kacamata, maka dia datang ke toko >> optik langgannya. Setelah diperiksa ternyata bukan kaca mata yg perlu >> ganti >> tetapi ada kelainan salah satu >> matanya. Esoknya dia ke RS X (swasta dan terkenal mahal tapi bersih). >> Oleh >> bu dr mata disuruh periksa >> komplet, lalu dikasih resep. Oleh bu dokter, dia disarankan ke RS Y >> (khusus >> mata). Untuk biaya di RS X >> dikenakan satu jt rp lebih. Esoknya di RS Y, sekali lagi diperiksa >> komplet. >> Banyak sekali. Dia mesti kontrol >> berkali-kali oleh dokter lain. Akhirnya harus dilakukan laser (operasi >> ini >> hanya kurang dari 10 menit). >> Setelah ini mesti kontrol lagi bbrp kali. Total biaya lebih dari 10 jt >> rp. >> Karena kurang puas, kawan ini pindah ke RS Z (juga khusus mata). Sekali >> lagi perlu periksa komplet. >> Pada konsultasi yg ke tiga ditentukan untuk disuntik. Ini operasi kecil >> tetapi dng ruangan bersih, peralatan >> lengkap. Untuk suntik ongkosnya 9 jt rp (dalam hati saya bertanya, kalau >> pasien pegawai kecil apa mampu?). >> sebulan kemudian kontarl lagi, rupanya perlu disuntik lagi, dng biaya yg >> sama. Oyha, sekali periksa dan obat >> biasanya bayar 350 rb sampai 500 ribu rp. Setelah suntik yg kedua, >> dijanjikan kontrol lagi 3 bulan yad. >> Apa ini yha yg namanya sistem "neo-lib"? >> Yang saya tahu, paham neo-lib itu menyatakan bahwa: Semakin sedikit >> peran >> Negara, semakin baik; mungkin >> ini sama dng mengikuti mekanisme pasar. Bgmn kalau ada kebijakan >> pemerintah >> sbb: Kalau memproduksi >> sendiri biayanya mahal, lebih baik impor saja yang lebih murah. >> Bagaimana >> ini? >> Bu Tarti SPd, Guru SLB Gunung Kidul yg juga peternak sapi mengeluh: >> Daging >> impor (dari Australia) harganya >> cuma 40 ribu rp/kg sementara daging sapi lokal 60 ribu rp/kg jadi warga >> yg >> punya kerja lebih senang beli >> daging impor. >> Saya tunggu komentar Sampeyan. Salam hangat. >> sugeng >> >> -
Re: [iagi-net-l] Stop diskusi SMI - Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Bagi yang ingin meneruskan diskusi ini silahkan diteruskan di mailist "OutOfTopic" , Kalau pingin berlangganan silahkan ke Pak Pulus ... Sebaiknya memang terpisah, tetapi jangan anti pada diskusi apapun. RDP 2010/5/6 nyoto - ke-el > Maaf pak Paulus, waktu saya reply emailnya mas Sugeng, belum sempat membaca > ini, jadi udah terlanjur click "send". > > wass, > > > > > 2010/5/6 Paulus Tangke Allo > > > saya minta agar diskusi tentang SMI dihentikan di milis ini. > > > > bagi yang merasa tidak puas, > > kita punya milis "out of topic" dimana bisa membahas topik apa saja > > tanpa batasan apapun. > > > > > > trims, > > administrator iagi-net > > > > > > > > > PP-IAGI 2008-2011: > > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > > > > > > > Ayo siapkan diri! > > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember > > 2010 > > > > > - > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > > No. Rek: 123 0085005314 > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > > No. Rekening: 255-1088580 > > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > - > > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted > > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall > > IAGI or its members be liable for any, including but not limited to > direct > > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from > loss > > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of > any > > information posted on IAGI mailing list. > > - > > > > > -- You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to do it any way ... not just discuss it in the hall way.
RE: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Selamat dan semoga sukses untuk semua kartini Indonesia -Original Message- From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com] Sent: Thursday, May 06, 2010 10:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM Lah kalo "kalibrasi"nya juga meragukan gimana San Hasan? Berarti kesalahan nya tidak mutlak karena teknis semata, tetapi karena non teknis pengambilan data kalibrasi yang salah pula. Jadi pertanyaannya, apakah RI punya good analog yg pernah menjabat sebelumnya? -Original Message- From: F. Hasan Sidi [mailto:fhs...@gmail.com] Sent: Thursday, May 06, 2010 9:43 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM > kesimpulannya adalah > "ternyata salah besar" memilih SMI menjadi menkeu . Sebagai geo, mungkin ada baiknya kita juga menerapkan prinsip-2 yang biasa kita pergunakan dalam dunia kerja di kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kita berkesimpulan PoS 90% sebelum anomali dikalibrasi dengan data sumur terdekat. No offense ... PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - "This email (including attachments) is intended only for personal and confidential use of designated recipient(s). If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any review, dissemination, distribution or copying of this email (including attachments) is strictly prohibited and you must delete this email (including attachments) immediately. Email transmission cannot be guaranteed to be error-free. Therefore, we do not represent that this information is complete or accurate and it should not be relied upon as such. Although PT Antam Tbk is implementing anti virus software for this email and attachments, PT
Re: [iagi-net-l] Stop diskusi SMI - Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Maaf pak Paulus, waktu saya reply emailnya mas Sugeng, belum sempat membaca ini, jadi udah terlanjur click "send". wass, 2010/5/6 Paulus Tangke Allo > saya minta agar diskusi tentang SMI dihentikan di milis ini. > > bagi yang merasa tidak puas, > kita punya milis "out of topic" dimana bisa membahas topik apa saja > tanpa batasan apapun. > > > trims, > administrator iagi-net > > > > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > > > Ayo siapkan diri! > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember > 2010 > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall > IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any > information posted on IAGI mailing list. > - > >
Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Yg jelas akan lebih banyak lagi fasilitas2 modern (baik itu rumah sakit2, mall2 & fasilitas umum lainnya) yg wah & harganya lebih wah lagi, karena itu semua datang dari pemodal2 asing atau pemodal besar yg didalam pikirannya cuman ada "mendapatkan keuntungan se-besar2nya karena semua itu merupakan lahan business cari duit bagi mereka", nggak ada dalam kamus mereka itu demi menolong masyarakat kecil atau miskin. Ada uang ada barang, itu aja didalam pikiran mereka para kapitalis. Dan bebas siapa aja bisa "masuk" ke Indonesia asal ada fulus ada modal, dan modal masuk itu artinya harus ada keuntungan se-tinggi2nya, dari mana dan menggunakan cara apapun terserah yg penting uang kembali se-banyak2nya, itulah cara2 baru bernegara yg bebas & bergantung dari uang semata. Jadi akibatnya masyarakat kecil akan semakin sulit menghadapi hidup ini. Monggo kalau mau dibahas lagi mas Sugeng ... wass, nyoto 2010/5/6 Sugeng Hartono > Pak Nyoto, > Apa kabar di negeri jiran? Wah, sampeyan kok sudah mirip politikus, fasih > dng "neo-lib". > Tolong dijelaskan dng sederhana paham ini. Nuwun. > Saya teringat komentar pak Dr.Kartono Mohammad, mantan ketua IDI, kata > beliau bhw pelayanan > kesehatan kita sudah jadi neo-lib; mulai dari pemeriksaan, penangan, obat > dll dll semua sudah hanya > ditentukan oleh dr dan rs baik jenis maupun harganya. Kalau kita sakit, > berapa pun harga obat tetap > kita beli. Ketika saya bawa Adit ke RS karena demam, dia diperiksa pak > dokter. Di kuitansi (kuwi tansah > dadi seksi) ditulis: sewa peralatan Rp.75.000 (hanya lampu senter kecil dan > sendok kayu mirip sendok eskrim) > ditambah ongkos periksa, obat dan pajak 10%. Dalam perjalanan pulang Adit > bergurau: Pak, kalau tadi kita > bawa lampu senter sendiri bagaimana yha? > Ada kawan merasa salah satu matanya agak aneh, dikiranya perlu ganti > kacamata, maka dia datang ke toko > optik langgannya. Setelah diperiksa ternyata bukan kaca mata yg perlu ganti > tetapi ada kelainan salah satu > matanya. Esoknya dia ke RS X (swasta dan terkenal mahal tapi bersih). Oleh > bu dr mata disuruh periksa > komplet, lalu dikasih resep. Oleh bu dokter, dia disarankan ke RS Y (khusus > mata). Untuk biaya di RS X > dikenakan satu jt rp lebih. Esoknya di RS Y, sekali lagi diperiksa komplet. > Banyak sekali. Dia mesti kontrol > berkali-kali oleh dokter lain. Akhirnya harus dilakukan laser (operasi ini > hanya kurang dari 10 menit). > Setelah ini mesti kontrol lagi bbrp kali. Total biaya lebih dari 10 jt rp. > Karena kurang puas, kawan ini pindah ke RS Z (juga khusus mata). Sekali > lagi perlu periksa komplet. > Pada konsultasi yg ke tiga ditentukan untuk disuntik. Ini operasi kecil > tetapi dng ruangan bersih, peralatan > lengkap. Untuk suntik ongkosnya 9 jt rp (dalam hati saya bertanya, kalau > pasien pegawai kecil apa mampu?). > sebulan kemudian kontarl lagi, rupanya perlu disuntik lagi, dng biaya yg > sama. Oyha, sekali periksa dan obat > biasanya bayar 350 rb sampai 500 ribu rp. Setelah suntik yg kedua, > dijanjikan kontrol lagi 3 bulan yad. > Apa ini yha yg namanya sistem "neo-lib"? > Yang saya tahu, paham neo-lib itu menyatakan bahwa: Semakin sedikit peran > Negara, semakin baik; mungkin > ini sama dng mengikuti mekanisme pasar. Bgmn kalau ada kebijakan pemerintah > sbb: Kalau memproduksi > sendiri biayanya mahal, lebih baik impor saja yang lebih murah. Bagaimana > ini? > Bu Tarti SPd, Guru SLB Gunung Kidul yg juga peternak sapi mengeluh: Daging > impor (dari Australia) harganya > cuma 40 ribu rp/kg sementara daging sapi lokal 60 ribu rp/kg jadi warga yg > punya kerja lebih senang beli > daging impor. > Saya tunggu komentar Sampeyan. Salam hangat. > sugeng > > - Original Message - From: "nyoto - ke-el" > To: > Sent: Thursday, May 06, 2010 9:16 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang > pertama di UGM > > > Betul sekali pak Ridwan, kecuali antek kapitalis, SMI juga pendukung setia >> neo-liberalis (dari interview di TV semalem juga), makanya dia lebih cocok >> utk world bank, bukan utk menkeu, nggak ada hasil positivenya buat >> masyarakat banyak, hanya para bos2 besar terutama di perbankan saja yg >> diuntungkan banyak, contoh simplenya ya kasus century itu, maka diapun >> berusaha lari dari tanggungjawab, karena memang nggak ada rasa >> nasionalisme >> sama sekali, mendingan ke LN dapet gaji jauh lebih banyak (kayak saya >> hehehehe tapi saya kan bukan sebagai pajabat publik sebelumnya >> Makanya walaupun dikasih waktu 72 jam (3 hari) oleh World Bank utk >> berpikir >> sebelum memutuskan mau bergabung dg mereka atau tidak, eh belum ada 48 jam >> sudah langsung menerima tawar
[iagi-net-l] Stop diskusi SMI - Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
saya minta agar diskusi tentang SMI dihentikan di milis ini. bagi yang merasa tidak puas, kita punya milis "out of topic" dimana bisa membahas topik apa saja tanpa batasan apapun. trims, administrator iagi-net PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Pak Nyoto, Apa kabar di negeri jiran? Wah, sampeyan kok sudah mirip politikus, fasih dng "neo-lib". Tolong dijelaskan dng sederhana paham ini. Nuwun. Saya teringat komentar pak Dr.Kartono Mohammad, mantan ketua IDI, kata beliau bhw pelayanan kesehatan kita sudah jadi neo-lib; mulai dari pemeriksaan, penangan, obat dll dll semua sudah hanya ditentukan oleh dr dan rs baik jenis maupun harganya. Kalau kita sakit, berapa pun harga obat tetap kita beli. Ketika saya bawa Adit ke RS karena demam, dia diperiksa pak dokter. Di kuitansi (kuwi tansah dadi seksi) ditulis: sewa peralatan Rp.75.000 (hanya lampu senter kecil dan sendok kayu mirip sendok eskrim) ditambah ongkos periksa, obat dan pajak 10%. Dalam perjalanan pulang Adit bergurau: Pak, kalau tadi kita bawa lampu senter sendiri bagaimana yha? Ada kawan merasa salah satu matanya agak aneh, dikiranya perlu ganti kacamata, maka dia datang ke toko optik langgannya. Setelah diperiksa ternyata bukan kaca mata yg perlu ganti tetapi ada kelainan salah satu matanya. Esoknya dia ke RS X (swasta dan terkenal mahal tapi bersih). Oleh bu dr mata disuruh periksa komplet, lalu dikasih resep. Oleh bu dokter, dia disarankan ke RS Y (khusus mata). Untuk biaya di RS X dikenakan satu jt rp lebih. Esoknya di RS Y, sekali lagi diperiksa komplet. Banyak sekali. Dia mesti kontrol berkali-kali oleh dokter lain. Akhirnya harus dilakukan laser (operasi ini hanya kurang dari 10 menit). Setelah ini mesti kontrol lagi bbrp kali. Total biaya lebih dari 10 jt rp. Karena kurang puas, kawan ini pindah ke RS Z (juga khusus mata). Sekali lagi perlu periksa komplet. Pada konsultasi yg ke tiga ditentukan untuk disuntik. Ini operasi kecil tetapi dng ruangan bersih, peralatan lengkap. Untuk suntik ongkosnya 9 jt rp (dalam hati saya bertanya, kalau pasien pegawai kecil apa mampu?). sebulan kemudian kontarl lagi, rupanya perlu disuntik lagi, dng biaya yg sama. Oyha, sekali periksa dan obat biasanya bayar 350 rb sampai 500 ribu rp. Setelah suntik yg kedua, dijanjikan kontrol lagi 3 bulan yad. Apa ini yha yg namanya sistem "neo-lib"? Yang saya tahu, paham neo-lib itu menyatakan bahwa: Semakin sedikit peran Negara, semakin baik; mungkin ini sama dng mengikuti mekanisme pasar. Bgmn kalau ada kebijakan pemerintah sbb: Kalau memproduksi sendiri biayanya mahal, lebih baik impor saja yang lebih murah. Bagaimana ini? Bu Tarti SPd, Guru SLB Gunung Kidul yg juga peternak sapi mengeluh: Daging impor (dari Australia) harganya cuma 40 ribu rp/kg sementara daging sapi lokal 60 ribu rp/kg jadi warga yg punya kerja lebih senang beli daging impor. Saya tunggu komentar Sampeyan. Salam hangat. sugeng - Original Message - From: "nyoto - ke-el" To: Sent: Thursday, May 06, 2010 9:16 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM Betul sekali pak Ridwan, kecuali antek kapitalis, SMI juga pendukung setia neo-liberalis (dari interview di TV semalem juga), makanya dia lebih cocok utk world bank, bukan utk menkeu, nggak ada hasil positivenya buat masyarakat banyak, hanya para bos2 besar terutama di perbankan saja yg diuntungkan banyak, contoh simplenya ya kasus century itu, maka diapun berusaha lari dari tanggungjawab, karena memang nggak ada rasa nasionalisme sama sekali, mendingan ke LN dapet gaji jauh lebih banyak (kayak saya hehehehe tapi saya kan bukan sebagai pajabat publik sebelumnya Makanya walaupun dikasih waktu 72 jam (3 hari) oleh World Bank utk berpikir sebelum memutuskan mau bergabung dg mereka atau tidak, eh belum ada 48 jam sudah langsung menerima tawaran world bank tsb . kesimpulannya adalah "ternyata salah besar" memilih SMI menjadi menkeu . jadi kemungkinan betul sinyalemen beberapa waktu lalu yg menyebutkan bahwa SMI & Bu adalah penganut/pendukung neo-liberalisme / kapitalisme . wass, nyoto 2010/5/6 Ridwan Nyak Baik Wah kali ini Bung Rovicky kok "lebay" ya.he2. Dia lupa pada Bu Emmy. Malah di Tekgeol ITB pada era 1970-an ada 3 srikandi yang menekuni ilmu maskulin ini, yakni: Bu Emmy, Bu Etti, dan Bu Djudju. Ketiga dara tersebut mewarnai Kampus Karang Sambung dan berbagai ekskursi lapangan. Masih ada seorang lagi di UNPAD, yakni Bu Purnama. Sependek pengetahuan saya, di antara keempat warga Venus yang menekuni ilmu warga Mars (ikut judul buku: Women from Venus and Man from Mars) Rasanya memang Bu Emmy lah yang mencapai puncak gunung akademik hingga guru besar.*** Wah kali ini Bung Rovicky kok "lebay" yahe2. Lebih parah lagi, SMI kok digadang-gadangkan begitu ya. Para elit Bank Dunia boleh saja mengagung-agungkan SMI, tapi tadi pagi saya dengar elsinta, komentar seorang ibu sbb: "SMI itu antek kapitalis, kenapa kita harus mengkultuskan dia. Bahwa dia pintar OK, tapi selama ia menjadi menkeu para petinggi dan pejabat memang tambah kaya dan hebat, namun rakyak kecil daya belinya semakin melarat." Semalam, s
RE: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Lah kalo "kalibrasi"nya juga meragukan gimana San Hasan? Berarti kesalahan nya tidak mutlak karena teknis semata, tetapi karena non teknis pengambilan data kalibrasi yang salah pula. Jadi pertanyaannya, apakah RI punya good analog yg pernah menjabat sebelumnya? -Original Message- From: F. Hasan Sidi [mailto:fhs...@gmail.com] Sent: Thursday, May 06, 2010 9:43 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM > kesimpulannya adalah > "ternyata salah besar" memilih SMI menjadi menkeu . Sebagai geo, mungkin ada baiknya kita juga menerapkan prinsip-2 yang biasa kita pergunakan dalam dunia kerja di kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kita berkesimpulan PoS 90% sebelum anomali dikalibrasi dengan data sumur terdekat. No offense ... PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
> kesimpulannya adalah > "ternyata salah besar" memilih SMI menjadi menkeu . Sebagai geo, mungkin ada baiknya kita juga menerapkan prinsip-2 yang biasa kita pergunakan dalam dunia kerja di kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kita berkesimpulan PoS 90% sebelum anomali dikalibrasi dengan data sumur terdekat. No offense ... PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Apakah memang paham ekonomi-nya yang salah (kurang tepat) buat negara kita ataukah justru karena terlalu banyaknya koruptor di Negara kita yang menyebabkan Negara kita semakin terpuruk Ah seandainya kita mau berpikir sedikit jernih dan positive, hanya orang2 besarlah yang memang pantas mendapat posisi (tempat) dimana yang dipikirkannya bukanlah seratus atau dua ratus orang saja, tapi dua ratus tiga puluh lima juta orang...dan sekarang beliau diberi tanggung jawab untuk mampu memikirkan sekian milyar kehidupan ekonomi umat manusia...hanya orang2 besar yang bisa seperti itu... Negara tempat saya bekerja dijalankan dengan system ekonomi kapitalis, tapi kenapa rakyat disini sejahtera dan kehidupannya nyaman yah..., yang salah apanya yah...? (o ternyata disini korupsinya kagak segede di Negara kita) Selamat bertugas bu SMI, semoga Ibu selalu diberi Allah SWT, petunjuk, rahmat dan keberkahan dalam mengemban amanah yang baru. Dan do'akan kami disini, untuk bisa keluar dari carut marut bangsa ini, agar kelak anak keturunan kami bisa menjadi orang2 besar seperti Ibu...amin. Salam Yoga -Original Message- From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Thursday, 6 May 2010 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM Betul sekali pak Ridwan, kecuali antek kapitalis, SMI juga pendukung setia neo-liberalis (dari interview di TV semalem juga), makanya dia lebih cocok utk world bank, bukan utk menkeu, nggak ada hasil positivenya buat masyarakat banyak, hanya para bos2 besar terutama di perbankan saja yg diuntungkan banyak, contoh simplenya ya kasus century itu, maka diapun berusaha lari dari tanggungjawab, karena memang nggak ada rasa nasionalisme sama sekali, mendingan ke LN dapet gaji jauh lebih banyak (kayak saya hehehehe tapi saya kan bukan sebagai pajabat publik sebelumnya Makanya walaupun dikasih waktu 72 jam (3 hari) oleh World Bank utk berpikir sebelum memutuskan mau bergabung dg mereka atau tidak, eh belum ada 48 jam sudah langsung menerima tawaran world bank tsb . kesimpulannya adalah "ternyata salah besar" memilih SMI menjadi menkeu . jadi kemungkinan betul sinyalemen beberapa waktu lalu yg menyebutkan bahwa SMI & Bu adalah penganut/pendukung neo-liberalisme / kapitalisme . wass, nyoto 2010/5/6 Ridwan Nyak Baik > Wah kali ini Bung Rovicky kok "lebay" ya.he2. Dia lupa pada Bu Emmy. > Malah di Tekgeol ITB pada era 1970-an ada 3 srikandi yang menekuni ilmu > maskulin ini, yakni: Bu Emmy, Bu Etti, dan Bu Djudju. > Ketiga dara tersebut mewarnai Kampus Karang Sambung dan berbagai > ekskursi lapangan. Masih ada seorang lagi di UNPAD, yakni Bu Purnama. > Sependek pengetahuan saya, di antara keempat warga Venus yang menekuni > ilmu warga Mars (ikut judul buku: Women from Venus and Man from Mars) > Rasanya memang Bu Emmy lah yang mencapai puncak gunung akademik hingga > guru besar.*** > > Wah kali ini Bung Rovicky kok "lebay" yahe2. Lebih parah lagi, SMI > kok digadang-gadangkan begitu ya. > Para elit Bank Dunia boleh saja mengagung-agungkan SMI, tapi tadi pagi > saya dengar elsinta, komentar seorang ibu sbb: > "SMI itu antek kapitalis, kenapa kita harus mengkultuskan dia. Bahwa dia > pintar OK, tapi selama ia menjadi menkeu para petinggi dan pejabat > memang tambah kaya dan hebat, namun rakyak kecil daya belinya semakin > melarat." > > Semalam, say menonton tayangan debat di salah satu TV swasta, Bung > Ichsanuddin Norsi mengeluarkan cuap: > "SMI itu bukan menkeu, ia hanya layak selaku finance manager yang sukses > menjual SUN dengan harga tinggi. SMI belum menjadi treasurer of > Indonesia karena kinerja 3 hal yang tak tercapai, yakni: pengangguran > masih banyak (tidak ada penambahan lapangan kerja), kinerja sector riel > juga payah, dan (satu lagi: saya lupa, gak dosa khan). > Lalu Norsi menambahkan, dalam 10 tahun terakhir 2 menkeu asia yang hebat > tapi tidak disenangi oleh para kapitalis bank dunia dan adb, yaitu: > menkeu Cina yang mengangkat pertumbuhan hingga dua digit dan menkeu > India. Kedua mereka hebat dalam mengelola keuangan Negara masing-masing, > namun tidak disenangi oleh kapitalis karena gak mau minjam. > > Dari kacamata saya, jabatan Managing Director Bank Dunia merupakan > escape gate yang cantik untuk seorang SMI yang berusaha lepas dari > tekanan kasus Bank Century, sebab tidak dibela oleh atasannya. SMI bukan > negarawan, ia adalah ekonom dan bankir asli yang sama dengan investor > selalu mencari pasar menguntungkan. Padanya gak berlaku pepatah, "meski > hujan emas dinegeri orang dan hujan batu dinegeri sendiri tetap takkan > beranjak dari rumah sendiri." Kata Koran sih di Bank Dunia SMI digaji 15 > kali lipat dari gaji Menkeu RI. Memang hujan emas Piii. &g
Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Bapak dan ibu sekalian, Kalau membahas SMI topik nya sebaiknya diganti. Salam, Slamet Sugiharto Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: nyoto - ke-el Date: Thu, 6 May 2010 10:16:57 To: Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM Betul sekali pak Ridwan, kecuali antek kapitalis, SMI juga pendukung setia neo-liberalis (dari interview di TV semalem juga), makanya dia lebih cocok utk world bank, bukan utk menkeu, nggak ada hasil positivenya buat masyarakat banyak, hanya para bos2 besar terutama di perbankan saja yg diuntungkan banyak, contoh simplenya ya kasus century itu, maka diapun berusaha lari dari tanggungjawab, karena memang nggak ada rasa nasionalisme sama sekali, mendingan ke LN dapet gaji jauh lebih banyak (kayak saya hehehehe tapi saya kan bukan sebagai pajabat publik sebelumnya Makanya walaupun dikasih waktu 72 jam (3 hari) oleh World Bank utk berpikir sebelum memutuskan mau bergabung dg mereka atau tidak, eh belum ada 48 jam sudah langsung menerima tawaran world bank tsb . kesimpulannya adalah "ternyata salah besar" memilih SMI menjadi menkeu . jadi kemungkinan betul sinyalemen beberapa waktu lalu yg menyebutkan bahwa SMI & Bu adalah penganut/pendukung neo-liberalisme / kapitalisme . wass, nyoto 2010/5/6 Ridwan Nyak Baik > Wah kali ini Bung Rovicky kok "lebay" ya.he2. Dia lupa pada Bu Emmy. > Malah di Tekgeol ITB pada era 1970-an ada 3 srikandi yang menekuni ilmu > maskulin ini, yakni: Bu Emmy, Bu Etti, dan Bu Djudju. > Ketiga dara tersebut mewarnai Kampus Karang Sambung dan berbagai > ekskursi lapangan. Masih ada seorang lagi di UNPAD, yakni Bu Purnama. > Sependek pengetahuan saya, di antara keempat warga Venus yang menekuni > ilmu warga Mars (ikut judul buku: Women from Venus and Man from Mars) > Rasanya memang Bu Emmy lah yang mencapai puncak gunung akademik hingga > guru besar.*** > > Wah kali ini Bung Rovicky kok "lebay" yahe2. Lebih parah lagi, SMI > kok digadang-gadangkan begitu ya. > Para elit Bank Dunia boleh saja mengagung-agungkan SMI, tapi tadi pagi > saya dengar elsinta, komentar seorang ibu sbb: > "SMI itu antek kapitalis, kenapa kita harus mengkultuskan dia. Bahwa dia > pintar OK, tapi selama ia menjadi menkeu para petinggi dan pejabat > memang tambah kaya dan hebat, namun rakyak kecil daya belinya semakin > melarat." > > Semalam, say menonton tayangan debat di salah satu TV swasta, Bung > Ichsanuddin Norsi mengeluarkan cuap: > "SMI itu bukan menkeu, ia hanya layak selaku finance manager yang sukses > menjual SUN dengan harga tinggi. SMI belum menjadi treasurer of > Indonesia karena kinerja 3 hal yang tak tercapai, yakni: pengangguran > masih banyak (tidak ada penambahan lapangan kerja), kinerja sector riel > juga payah, dan (satu lagi: saya lupa, gak dosa khan). > Lalu Norsi menambahkan, dalam 10 tahun terakhir 2 menkeu asia yang hebat > tapi tidak disenangi oleh para kapitalis bank dunia dan adb, yaitu: > menkeu Cina yang mengangkat pertumbuhan hingga dua digit dan menkeu > India. Kedua mereka hebat dalam mengelola keuangan Negara masing-masing, > namun tidak disenangi oleh kapitalis karena gak mau minjam. > > Dari kacamata saya, jabatan Managing Director Bank Dunia merupakan > escape gate yang cantik untuk seorang SMI yang berusaha lepas dari > tekanan kasus Bank Century, sebab tidak dibela oleh atasannya. SMI bukan > negarawan, ia adalah ekonom dan bankir asli yang sama dengan investor > selalu mencari pasar menguntungkan. Padanya gak berlaku pepatah, "meski > hujan emas dinegeri orang dan hujan batu dinegeri sendiri tetap takkan > beranjak dari rumah sendiri." Kata Koran sih di Bank Dunia SMI digaji 15 > kali lipat dari gaji Menkeu RI. Memang hujan emas Piii. > > Tabik; > RnB > > -Original Message----- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] > Sent: Thursday, May 06, 2010 7:47 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: Forum HAGI > Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang > pertama di UGM > > Betul Pak Syaiful, karena kemarin terlontar yang pertamanya di UGM. > > Btw, dalam hari yang sama kemarin juga mendengar kabar adanya "kartini" > Indonesia lainnya yang diangkat menjadi Managing Director World Bank, > Ibu > Sri Mulyani. > Ibu Sri Mulyani diangkat menjadi tonggak menerobos ekonomi global, > sedangkan > Ibu Rita turun kebawah memberikan pelajaran kebencanaan ke rakyat. Dua > arah > ini dijangkau .. Dua arah atas-bawah yg sangat membanggakan > > Salam > > RDP > > 2010/5/6 > > > Bravo n bangga juga. Namun sekedar ingin konfirmasi, kalo tak salah, > > profesor geologi wanita pertama adalah Prof. Emmy Suparka (ini pun &
Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Betul sekali pak Ridwan, kecuali antek kapitalis, SMI juga pendukung setia neo-liberalis (dari interview di TV semalem juga), makanya dia lebih cocok utk world bank, bukan utk menkeu, nggak ada hasil positivenya buat masyarakat banyak, hanya para bos2 besar terutama di perbankan saja yg diuntungkan banyak, contoh simplenya ya kasus century itu, maka diapun berusaha lari dari tanggungjawab, karena memang nggak ada rasa nasionalisme sama sekali, mendingan ke LN dapet gaji jauh lebih banyak (kayak saya hehehehe tapi saya kan bukan sebagai pajabat publik sebelumnya Makanya walaupun dikasih waktu 72 jam (3 hari) oleh World Bank utk berpikir sebelum memutuskan mau bergabung dg mereka atau tidak, eh belum ada 48 jam sudah langsung menerima tawaran world bank tsb . kesimpulannya adalah "ternyata salah besar" memilih SMI menjadi menkeu . jadi kemungkinan betul sinyalemen beberapa waktu lalu yg menyebutkan bahwa SMI & Bu adalah penganut/pendukung neo-liberalisme / kapitalisme . wass, nyoto 2010/5/6 Ridwan Nyak Baik > Wah kali ini Bung Rovicky kok "lebay" ya.he2. Dia lupa pada Bu Emmy. > Malah di Tekgeol ITB pada era 1970-an ada 3 srikandi yang menekuni ilmu > maskulin ini, yakni: Bu Emmy, Bu Etti, dan Bu Djudju. > Ketiga dara tersebut mewarnai Kampus Karang Sambung dan berbagai > ekskursi lapangan. Masih ada seorang lagi di UNPAD, yakni Bu Purnama. > Sependek pengetahuan saya, di antara keempat warga Venus yang menekuni > ilmu warga Mars (ikut judul buku: Women from Venus and Man from Mars) > Rasanya memang Bu Emmy lah yang mencapai puncak gunung akademik hingga > guru besar.*** > > Wah kali ini Bung Rovicky kok "lebay" yahe2. Lebih parah lagi, SMI > kok digadang-gadangkan begitu ya. > Para elit Bank Dunia boleh saja mengagung-agungkan SMI, tapi tadi pagi > saya dengar elsinta, komentar seorang ibu sbb: > "SMI itu antek kapitalis, kenapa kita harus mengkultuskan dia. Bahwa dia > pintar OK, tapi selama ia menjadi menkeu para petinggi dan pejabat > memang tambah kaya dan hebat, namun rakyak kecil daya belinya semakin > melarat." > > Semalam, say menonton tayangan debat di salah satu TV swasta, Bung > Ichsanuddin Norsi mengeluarkan cuap: > "SMI itu bukan menkeu, ia hanya layak selaku finance manager yang sukses > menjual SUN dengan harga tinggi. SMI belum menjadi treasurer of > Indonesia karena kinerja 3 hal yang tak tercapai, yakni: pengangguran > masih banyak (tidak ada penambahan lapangan kerja), kinerja sector riel > juga payah, dan (satu lagi: saya lupa, gak dosa khan). > Lalu Norsi menambahkan, dalam 10 tahun terakhir 2 menkeu asia yang hebat > tapi tidak disenangi oleh para kapitalis bank dunia dan adb, yaitu: > menkeu Cina yang mengangkat pertumbuhan hingga dua digit dan menkeu > India. Kedua mereka hebat dalam mengelola keuangan Negara masing-masing, > namun tidak disenangi oleh kapitalis karena gak mau minjam. > > Dari kacamata saya, jabatan Managing Director Bank Dunia merupakan > escape gate yang cantik untuk seorang SMI yang berusaha lepas dari > tekanan kasus Bank Century, sebab tidak dibela oleh atasannya. SMI bukan > negarawan, ia adalah ekonom dan bankir asli yang sama dengan investor > selalu mencari pasar menguntungkan. Padanya gak berlaku pepatah, "meski > hujan emas dinegeri orang dan hujan batu dinegeri sendiri tetap takkan > beranjak dari rumah sendiri." Kata Koran sih di Bank Dunia SMI digaji 15 > kali lipat dari gaji Menkeu RI. Memang hujan emas Piii. > > Tabik; > RnB > > -Original Message----- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] > Sent: Thursday, May 06, 2010 7:47 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: Forum HAGI > Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang > pertama di UGM > > Betul Pak Syaiful, karena kemarin terlontar yang pertamanya di UGM. > > Btw, dalam hari yang sama kemarin juga mendengar kabar adanya "kartini" > Indonesia lainnya yang diangkat menjadi Managing Director World Bank, > Ibu > Sri Mulyani. > Ibu Sri Mulyani diangkat menjadi tonggak menerobos ekonomi global, > sedangkan > Ibu Rita turun kebawah memberikan pelajaran kebencanaan ke rakyat. Dua > arah > ini dijangkau .. Dua arah atas-bawah yg sangat membanggakan > > Salam > > RDP > > 2010/5/6 > > > Bravo n bangga juga. Namun sekedar ingin konfirmasi, kalo tak salah, > > profesor geologi wanita pertama adalah Prof. Emmy Suparka (ini pun > juga > > seingat saya yg kedua). > > > > Kita bangga makin banyak 'kartini2' di bidang kebumian yg > top-markotop... > > > > Salam, > > Syaiful > > > > Mohammad Syaiful > > * handphone: +62-812-9372808 > > * business: msyai...@etti.
RE: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Wah kali ini Bung Rovicky kok "lebay" ya.he2. Dia lupa pada Bu Emmy. Malah di Tekgeol ITB pada era 1970-an ada 3 srikandi yang menekuni ilmu maskulin ini, yakni: Bu Emmy, Bu Etti, dan Bu Djudju. Ketiga dara tersebut mewarnai Kampus Karang Sambung dan berbagai ekskursi lapangan. Masih ada seorang lagi di UNPAD, yakni Bu Purnama. Sependek pengetahuan saya, di antara keempat warga Venus yang menekuni ilmu warga Mars (ikut judul buku: Women from Venus and Man from Mars) Rasanya memang Bu Emmy lah yang mencapai puncak gunung akademik hingga guru besar.*** Wah kali ini Bung Rovicky kok "lebay" yahe2. Lebih parah lagi, SMI kok digadang-gadangkan begitu ya. Para elit Bank Dunia boleh saja mengagung-agungkan SMI, tapi tadi pagi saya dengar elsinta, komentar seorang ibu sbb: "SMI itu antek kapitalis, kenapa kita harus mengkultuskan dia. Bahwa dia pintar OK, tapi selama ia menjadi menkeu para petinggi dan pejabat memang tambah kaya dan hebat, namun rakyak kecil daya belinya semakin melarat." Semalam, say menonton tayangan debat di salah satu TV swasta, Bung Ichsanuddin Norsi mengeluarkan cuap: "SMI itu bukan menkeu, ia hanya layak selaku finance manager yang sukses menjual SUN dengan harga tinggi. SMI belum menjadi treasurer of Indonesia karena kinerja 3 hal yang tak tercapai, yakni: pengangguran masih banyak (tidak ada penambahan lapangan kerja), kinerja sector riel juga payah, dan (satu lagi: saya lupa, gak dosa khan). Lalu Norsi menambahkan, dalam 10 tahun terakhir 2 menkeu asia yang hebat tapi tidak disenangi oleh para kapitalis bank dunia dan adb, yaitu: menkeu Cina yang mengangkat pertumbuhan hingga dua digit dan menkeu India. Kedua mereka hebat dalam mengelola keuangan Negara masing-masing, namun tidak disenangi oleh kapitalis karena gak mau minjam. Dari kacamata saya, jabatan Managing Director Bank Dunia merupakan escape gate yang cantik untuk seorang SMI yang berusaha lepas dari tekanan kasus Bank Century, sebab tidak dibela oleh atasannya. SMI bukan negarawan, ia adalah ekonom dan bankir asli yang sama dengan investor selalu mencari pasar menguntungkan. Padanya gak berlaku pepatah, "meski hujan emas dinegeri orang dan hujan batu dinegeri sendiri tetap takkan beranjak dari rumah sendiri." Kata Koran sih di Bank Dunia SMI digaji 15 kali lipat dari gaji Menkeu RI. Memang hujan emas Piii. Tabik; RnB -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Thursday, May 06, 2010 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Forum HAGI Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM Betul Pak Syaiful, karena kemarin terlontar yang pertamanya di UGM. Btw, dalam hari yang sama kemarin juga mendengar kabar adanya "kartini" Indonesia lainnya yang diangkat menjadi Managing Director World Bank, Ibu Sri Mulyani. Ibu Sri Mulyani diangkat menjadi tonggak menerobos ekonomi global, sedangkan Ibu Rita turun kebawah memberikan pelajaran kebencanaan ke rakyat. Dua arah ini dijangkau .. Dua arah atas-bawah yg sangat membanggakan Salam RDP 2010/5/6 > Bravo n bangga juga. Namun sekedar ingin konfirmasi, kalo tak salah, > profesor geologi wanita pertama adalah Prof. Emmy Suparka (ini pun juga > seingat saya yg kedua). > > Kita bangga makin banyak 'kartini2' di bidang kebumian yg top-markotop... > > Salam, > Syaiful > > Mohammad Syaiful > * handphone: +62-812-9372808 > * business: msyai...@etti.co.id > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari > Date: Thu, 6 May 2010 07:14:52 > To: IAGI; Forum HAGI > Subject: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama > di Indonesia > Prof. Dwikorita: Kembangkan Pemetaan Risiko Bencana Berbasis Partisipasi > Masyarakat > Submitted by agung on Wed, 05/05/2010 - 07:01. > > Upaya pengurangan risiko bencana gerakan tanah merupakan permasalahan yang > kompleks. Ia tidak hanya dikontrol oleh kondisi geologi saja, tetapi juga > oleh berbagai permasalahan sosial, psikologi, ekonomi, hukum dan > lingkungan. > > Menurut Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D berbagai upaya teknik > untuk pengendalian dan pencegahan gerakan tanah menjadi tidak efektif dan > berkelanjutan jika masyarakat setempat tidak turut memahami permasalahan > ini. Terlebih bila masyarakat tidak peduli terhadap teknologi ataupun upaya > untuk pencegahan dan pengendalian. > "Tantangan yang paling sulit diatasi dalam mengurangi resiko bencana > gerakan > tanah adalah membuat masyarakat peduli dan termotivasi untuk berpartisipasi > aktif dalam berbagai upaya mitigasi gerakan tanah," ujarnya di Balai Senat, > Rabu (5/5) saat dikukuhkan sebgai Guru Besar Fakultas Teknik UGM. > Mengucap pidato "Peran Geologi Teknik dan Lingkungan Dalam Pengurangan > Risiko Bencana Gerakan Tanah", Dwikorita mengungkapkan
Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Atas nama Pengda IAGI DI Yogyakarta mengucapkan: Turut Berbahagia dan Berbangga atas prestasi tertinggi kepada Ibu Prof. Dwikorita, MSc. PhD (UGM). Kami sangat mendukung dan bersinergi dalam upaya pencegahan bencana longsoran di wilayah DIY dan sekitarnya. Salam, Premonowati 2010/5/5 Rovicky Dwi Putrohari : > Betul Pak Syaiful, karena kemarin terlontar yang pertamanya di UGM. > > Btw, dalam hari yang sama kemarin juga mendengar kabar adanya "kartini" > Indonesia lainnya yang diangkat menjadi Managing Director World Bank, Ibu > Sri Mulyani. > Ibu Sri Mulyani diangkat menjadi tonggak menerobos ekonomi global, sedangkan > Ibu Rita turun kebawah memberikan pelajaran kebencanaan ke rakyat. Dua arah > ini dijangkau .. Dua arah atas-bawah yg sangat membanggakan > > Salam > > RDP > > 2010/5/6 > >> Bravo n bangga juga. Namun sekedar ingin konfirmasi, kalo tak salah, >> profesor geologi wanita pertama adalah Prof. Emmy Suparka (ini pun juga >> seingat saya yg kedua). >> >> Kita bangga makin banyak 'kartini2' di bidang kebumian yg top-markotop... >> >> Salam, >> Syaiful >> >> Mohammad Syaiful >> * handphone: +62-812-9372808 >> * business: msyai...@etti.co.id >> >> -Original Message- >> From: Rovicky Dwi Putrohari >> Date: Thu, 6 May 2010 07:14:52 >> To: IAGI; Forum HAGI >> Subject: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama >> di Indonesia >> Prof. Dwikorita: Kembangkan Pemetaan Risiko Bencana Berbasis Partisipasi >> Masyarakat >> Submitted by agung on Wed, 05/05/2010 - 07:01. >> >> Upaya pengurangan risiko bencana gerakan tanah merupakan permasalahan yang >> kompleks. Ia tidak hanya dikontrol oleh kondisi geologi saja, tetapi juga >> oleh berbagai permasalahan sosial, psikologi, ekonomi, hukum dan >> lingkungan. >> >> Menurut Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D berbagai upaya teknik >> untuk pengendalian dan pencegahan gerakan tanah menjadi tidak efektif dan >> berkelanjutan jika masyarakat setempat tidak turut memahami permasalahan >> ini. Terlebih bila masyarakat tidak peduli terhadap teknologi ataupun upaya >> untuk pencegahan dan pengendalian. >> "Tantangan yang paling sulit diatasi dalam mengurangi resiko bencana >> gerakan >> tanah adalah membuat masyarakat peduli dan termotivasi untuk berpartisipasi >> aktif dalam berbagai upaya mitigasi gerakan tanah," ujarnya di Balai Senat, >> Rabu (5/5) saat dikukuhkan sebgai Guru Besar Fakultas Teknik UGM. >> Mengucap pidato "Peran Geologi Teknik dan Lingkungan Dalam Pengurangan >> Risiko Bencana Gerakan Tanah", Dwikorita mengungkapkan guna menjawab >> tantangan dalam menghadapi risiko bencana gerakan tanah, British Council >> melalui program Development Partnership in Higher Education (DelPHE) >> bekerjasama dengan KKN PPM UGM mulai tahun 2007 telah mengembangkan suatu >> metoda inovatif untuk "Pemetaan Bahaya Gerakan Tanah Berbasis Partisipasi >> Masyarakat". Bahwa penerapan konsep Geologi Teknik yang mendapat dukungan >> pemikiran disiplin Ilmu psikologi dan Ilmu Sosiologi terbukti efektif dalam >> proses pengembangan metoda pemetaan bahaya longsor melalui partisipasi >> masyarakat. >> "Dengan Peta bahaya longsor ini masyarakat dapat mengetahui zona aman dan >> zona yang terancam bahaya longsor di wilayah desa mereka, sehingga mereka >> dapat selalu berupaya untuk memelihara lingkungan, agar zona bahaya tidak >> berkembang menjadi zona bahaya longsor," papar istri Prof. Ir. Sigit >> Priyanto, M.Sc., Ph.D. >> Dengan peta tersebut, kata Dwikorita bermanfaat pula untuk penyusunan >> rencana pengembangan wilayah atau penataan lahan desa sehingga potensi >> sumber daya lahan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat desa, >> sekaligus meminimalkan terhadap potensi kejadian longsor. Oleh karena itu >> partisipasi masyarakat mutlak diperlukan dalam proses pemetaan ini. "Semua >> ini agar menjamin peta yang dihasilkan benar-benar dapat dipahami dan >> efektif dimanfaatkan masyarakat desa," katanya. >> Ibu Amiluhur Priyanto dan Umayra Priyanto pun menyatakan untuk >> menyebarluaskan metode inovatif pemetaan dan agar mampu dimanfaatkan >> masyarakat di negara-negara berkembang, maka berbagai paper ilmiah yang >> merinci inovasi konsep, justifikasi dan prosedur standard pemetaan dengan >> metoda geologi berbasis partisipasi masyarakat telah diajukan ke >> International Association of engineering Geology (IAEG). "Pada akhirnya >> konsep dan metoda pemetaan ini mendapat respon baik dari masyarakat >> internasional. Bahkan konsep ini akan dipresentasikan dan dikaji lebih >> lanjut dalam International Conggress yang akan digelar IAEG pada tanggal >> 5-10 September 2010 mendatang di Auckland, New Zealand," tuturnya. >> Sementara itu untuk pengembangan dan penerapan sistem peringatan dini >> gerakan tanah meski penting dan bermanfaat bagi penyelamatan jiwa manusia, >> pada kenyataan iapun menghadapi permasalahan yang cukup komples dan penuh >> tantangan akibat berbagai kendala yang terjadi, mulai dari persiapan teknis >> hingga pada
Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM
Betul Pak Syaiful, karena kemarin terlontar yang pertamanya di UGM. Btw, dalam hari yang sama kemarin juga mendengar kabar adanya "kartini" Indonesia lainnya yang diangkat menjadi Managing Director World Bank, Ibu Sri Mulyani. Ibu Sri Mulyani diangkat menjadi tonggak menerobos ekonomi global, sedangkan Ibu Rita turun kebawah memberikan pelajaran kebencanaan ke rakyat. Dua arah ini dijangkau .. Dua arah atas-bawah yg sangat membanggakan Salam RDP 2010/5/6 > Bravo n bangga juga. Namun sekedar ingin konfirmasi, kalo tak salah, > profesor geologi wanita pertama adalah Prof. Emmy Suparka (ini pun juga > seingat saya yg kedua). > > Kita bangga makin banyak 'kartini2' di bidang kebumian yg top-markotop... > > Salam, > Syaiful > > Mohammad Syaiful > * handphone: +62-812-9372808 > * business: msyai...@etti.co.id > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari > Date: Thu, 6 May 2010 07:14:52 > To: IAGI; Forum HAGI > Subject: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama > di Indonesia > Prof. Dwikorita: Kembangkan Pemetaan Risiko Bencana Berbasis Partisipasi > Masyarakat > Submitted by agung on Wed, 05/05/2010 - 07:01. > > Upaya pengurangan risiko bencana gerakan tanah merupakan permasalahan yang > kompleks. Ia tidak hanya dikontrol oleh kondisi geologi saja, tetapi juga > oleh berbagai permasalahan sosial, psikologi, ekonomi, hukum dan > lingkungan. > > Menurut Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D berbagai upaya teknik > untuk pengendalian dan pencegahan gerakan tanah menjadi tidak efektif dan > berkelanjutan jika masyarakat setempat tidak turut memahami permasalahan > ini. Terlebih bila masyarakat tidak peduli terhadap teknologi ataupun upaya > untuk pencegahan dan pengendalian. > "Tantangan yang paling sulit diatasi dalam mengurangi resiko bencana > gerakan > tanah adalah membuat masyarakat peduli dan termotivasi untuk berpartisipasi > aktif dalam berbagai upaya mitigasi gerakan tanah," ujarnya di Balai Senat, > Rabu (5/5) saat dikukuhkan sebgai Guru Besar Fakultas Teknik UGM. > Mengucap pidato "Peran Geologi Teknik dan Lingkungan Dalam Pengurangan > Risiko Bencana Gerakan Tanah", Dwikorita mengungkapkan guna menjawab > tantangan dalam menghadapi risiko bencana gerakan tanah, British Council > melalui program Development Partnership in Higher Education (DelPHE) > bekerjasama dengan KKN PPM UGM mulai tahun 2007 telah mengembangkan suatu > metoda inovatif untuk "Pemetaan Bahaya Gerakan Tanah Berbasis Partisipasi > Masyarakat". Bahwa penerapan konsep Geologi Teknik yang mendapat dukungan > pemikiran disiplin Ilmu psikologi dan Ilmu Sosiologi terbukti efektif dalam > proses pengembangan metoda pemetaan bahaya longsor melalui partisipasi > masyarakat. > "Dengan Peta bahaya longsor ini masyarakat dapat mengetahui zona aman dan > zona yang terancam bahaya longsor di wilayah desa mereka, sehingga mereka > dapat selalu berupaya untuk memelihara lingkungan, agar zona bahaya tidak > berkembang menjadi zona bahaya longsor," papar istri Prof. Ir. Sigit > Priyanto, M.Sc., Ph.D. > Dengan peta tersebut, kata Dwikorita bermanfaat pula untuk penyusunan > rencana pengembangan wilayah atau penataan lahan desa sehingga potensi > sumber daya lahan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat desa, > sekaligus meminimalkan terhadap potensi kejadian longsor. Oleh karena itu > partisipasi masyarakat mutlak diperlukan dalam proses pemetaan ini. "Semua > ini agar menjamin peta yang dihasilkan benar-benar dapat dipahami dan > efektif dimanfaatkan masyarakat desa," katanya. > Ibu Amiluhur Priyanto dan Umayra Priyanto pun menyatakan untuk > menyebarluaskan metode inovatif pemetaan dan agar mampu dimanfaatkan > masyarakat di negara-negara berkembang, maka berbagai paper ilmiah yang > merinci inovasi konsep, justifikasi dan prosedur standard pemetaan dengan > metoda geologi berbasis partisipasi masyarakat telah diajukan ke > International Association of engineering Geology (IAEG). "Pada akhirnya > konsep dan metoda pemetaan ini mendapat respon baik dari masyarakat > internasional. Bahkan konsep ini akan dipresentasikan dan dikaji lebih > lanjut dalam International Conggress yang akan digelar IAEG pada tanggal > 5-10 September 2010 mendatang di Auckland, New Zealand," tuturnya. > Sementara itu untuk pengembangan dan penerapan sistem peringatan dini > gerakan tanah meski penting dan bermanfaat bagi penyelamatan jiwa manusia, > pada kenyataan iapun menghadapi permasalahan yang cukup komples dan penuh > tantangan akibat berbagai kendala yang terjadi, mulai dari persiapan teknis > hingga pada tahap penerapan sistem tersebut di komunitas masyarakat yang > tinggal di daerah rawan longsor. Serentetan tantangan yang harus dipecahkan > antara lain meliputi: ketepatan pemilihan lokasi pemasangan dan penentuan > design jenis peralatan deteksi dini longsor, keakuratan dalam penentuan > kondisi kritis yang menetapkan kapan sirene harus berbunyi, serta jaminan > efektivitas dan berkelanjutan penerapan sist