Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement
Pembangjan smelter di Indonesia adalah suatu keharusan , banyak keuntungan yang akan didapatkan singkatnya "adde value" dari kegiatn pertambangan mineral akan bertambah.Hal halyg menangkut tekno ekonominya (spt kebutuhan listrik , teknologi smelter sesuai dengan ore yang diproses , perundangan/peraturan2 harus memberikan win win solution bagi pemerintahdan investor dll). Hebat BUMD mampu membuat smelter untuk nickel , kira kira berapa investasi yang ditanamkan ?Berapa saham BUMD (kalau tidak 100 %) dan berapa saham investor swastanya?Ini penting ,dan harus transparan agar BUMD - nya jangan hanya kebagian sedikit ,karena BUMD kan milik masyarakat Daerah bersangkutan , tentunya komposisi saham harus transparan. Any way ,selamat untuk Sulawesi Tenggara , jawaban atas pertanyaan saya diatas tentunya saya nantikan ya pak Yassin si Abah On Friday, September 19, 2014 11:14 AM, "tatzk...@gmail.com" wrote: Pak Jassin, Mantap kalo begitu,, itulah yg "solusi" yg menurut saya baik, BUMD harus bergerak disana -- dengan semangat "nasionalisme"nya.. Jika pake listrik PLN, betul akan sdkit mahal,, dan juga sdkit sangsi,, wong daerah Sulawesi saja kekurangan asupan listrik utk berjalan listrik "24" jam.. hehehe, (berdasarkan pengalaman bekerja d Palu Sulawesi, dan ktrangan tman yg tnggal d Kendari)apalgi diminta utk menghidupi smelter dan segala infrastruktur disekitarnya, - camp pkerja, kantin, pengolahan B3,, Industri BUMD - akan cepat berkembang jika "mandiri" SalamTatzky Sent from my BlackBerry 10 smartphone. Tatzky Reza Setiawan Geologist +62 82136 125314 +62 81294 037682 | From: Bandono SalimSent: Friday, September 19, 2014 10:20To: IagiReply To: iagi-...@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement | Selamat atas kemampuan membuat smelter yang tidak mahal. Hanya listriknya kalau tetap dari PLN akan mahal. Sekalian bikin PLTBtbr yang menggunakan low kalori. Katanya Cina dan Ustrali juga bikin pltb low kalori. Salam.Pada 19 Sep 2014 08:32, "makkawaru jassin" menulis: insya allah sampai pak. utk sulawesi tenggara, pembangunan smelter utk npi nikel (10-15%) kapasitas 20 rb-50 rb npi ton/yr akan di bangun oleh bumd hsl pengembangan teknologi pemurnian kerjasama pemda dan its. basicnya adalah low energy dan low cost refinery tapi friendly environment. sayangnya sdm bumd pd umumnya jg low skill dan knowladge tp ini akan diusahakan utk diperbaiki. goalnya jika berhsl mk pola ini akan direkomdasikan bagi yg akan bangun smelter di sultra dan sbg pembanding di dlm pengajuan investasi smelter nikel utk cfn atau npi. tantangan ke depan adalah mencari mitra stategis utk feeding orenya yg sesuai dlm grade dan tonnase cadangannya. peran geologi di dinas dan jg bagi pengda iagi sultra adalah memberi masukan terhadap hal tsb shg bumd mendpt gambaran calon mitra yg layak. masalah ini bkn simpel tp tdk jg tdk dapat di pecahkan. terutama masalah pelaporan cadangan mineral hasil eksplorasi yg dilakukan oleh perusahaan kebanyakan tdk berdasarkan kaidah yg hasilnya dapat di pertanggungjawabkan. maka cocok rasanya program cpi yg sdh digagas mgei dan perhapi dpt dipercepat shg setiap provinsi sdh memiliki cpi yg sesuai dgn sd mineralnya. belum lagi masalah2 administrasi terkait regulasi2 yg panjang dan spt tumpang tindih. intinya adalah para geologiawan haruslah berubah spt Pada 18 Sep 2014 17:59, menulis: Hehehe,, Bisa saja, tetapi patungan Newmount dn Freeport brpa tahun?? Jika masing2 berumur 10 tahun masa tmbangnya, Smelter stlah tahun ke-10 siapakah yg megang?? Dan juga kalo duitnya lari lagi ke perusahaan Swasta apakah "Semangat Nasionalisme" akan terjaga??Kalo begitu, tdk ada efek "langsung" kepada masyarakat,,Lain cerita jika itu adalah BUMD, mungkin jalan propinsi bisa sampai ke pelosok daerah,, Semoga "pesan2 hasil diskusi" kita ini sampai pada pemerintah dan pemangku kepentingan,, RegardsTatzky Sent from my BlackBerry 10 smartphone. Tatzky Reza Setiawan Geologist +62 82136 125314 +62 81294 037682 | From: kartiko samodroSent: Thursday, September 18, 2014 18:49To: iagi-...@iagi.or.idReply To: iagi-...@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement | Itu mas maksud saya, sebenarnya kan bisa dibuat konsorsium pembuatan smelter terutama para perusahaan yang cadangannya besar (freeport , new mount dsb) sehingga biaya pembuatannya bisa dibagi dan keuntungan smelter itu bisa dishare juga. Misal freeport dan newmount bikin smelter emas di sulawesi / di mana saja lokasi yang kira kira mudah dijangkau oleh perusahaan penambang, tentunya akan menguntungkan baik bagi freeport dan newmount karena nilai tambah produk mereka juga meningkat. Selain itu pemerintah juga bisa share dan mengawasi juga konsorsium smelter ini sehingga bila ada perusahaan penambang baru bisa
Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement
Pak Jassin,Mantap kalo begitu,, itulah yg "solusi" yg menurut saya baik, BUMD harus bergerak disana -- dengan semangat "nasionalisme"nya.. Jika pake listrik PLN, betul akan sdkit mahal,, dan juga sdkit sangsi,, wong daerah Sulawesi saja kekurangan asupan listrik utk berjalan listrik "24" jam.. hehehe, (berdasarkan pengalaman bekerja d Palu Sulawesi, dan ktrangan tman yg tnggal d Kendari)apalgi diminta utk menghidupi smelter dan segala infrastruktur disekitarnya, - camp pkerja, kantin, pengolahan B3,,Industri BUMD - akan cepat berkembang jika "mandiri"SalamTatzky Sent from my BlackBerry 10 smartphone.Tatzky Reza SetiawanGeologist+62 82136 125314+62 81294 037682 From: Bandono SalimSent: Friday, September 19, 2014 10:20To: IagiReply To: iagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployementSelamat atas kemampuan membuat smelter yang tidak mahal. Hanya listriknya kalau tetap dari PLN akan mahal. Sekalian bikin PLTBtbr yang menggunakan low kalori. Katanya Cina dan Ustrali juga bikin pltb low kalori. Salam. Pada 19 Sep 2014 08:32, "makkawaru jassin"menulis:insya allah sampai pak. utk sulawesi tenggara, pembangunan smelter utk npi nikel (10-15%) kapasitas 20 rb-50 rb npi ton/yr akan di bangun oleh bumd hsl pengembangan teknologi pemurnian kerjasama pemda dan its. basicnya adalah low energy dan low cost refinery tapi friendly environment. sayangnya sdm bumd pd umumnya jg low skill dan knowladge tp ini akan diusahakan utk diperbaiki. goalnya jika berhsl mk pola ini akan direkomdasikan bagi yg akan bangun smelter di sultra dan sbg pembanding di dlm pengajuan investasi smelter nikel utk cfn atau npi. tantangan ke depan adalah mencari mitra stategis utk feeding orenya yg sesuai dlm grade dan tonnase cadangannya. peran geologi di dinas dan jg bagi pengda iagi sultra adalah memberi masukan terhadap hal tsb shg bumd mendpt gambaran calon mitra yg layak. masalah ini bkn simpel tp tdk jg tdk dapat di pecahkan. terutama masalah pelaporan cadangan mineral hasil eksplorasi yg dilakukan oleh perusahaan kebanyakan tdk berdasarkan kaidah yg hasilnya dapat di pertanggungjawabkan. maka cocok rasanya program cpi yg sdh digagas mgei dan perhapi dpt dipercepat shg setiap provinsi sdh memiliki cpi yg sesuai dgn sd mineralnya. belum lagi masalah2 administrasi terkait regulasi2 yg panjang dan spt tumpang tindih. intinya adalah para geologiawan haruslah berubah spt Pada 18 Sep 2014 17:59, menulis:Hehehe,, Bisa saja, tetapi patungan Newmount dn Freeport brpa tahun?? Jika masing2 berumur 10 tahun masa tmbangnya, Smelter stlah tahun ke-10 siapakah yg megang??Dan juga kalo duitnya lari lagi ke perusahaan Swasta apakah "Semangat Nasionalisme" akan terjaga??Kalo begitu, tdk ada efek "langsung" kepada masyarakat,,Lain cerita jika itu adalah BUMD, mungkin jalan propinsi bisa sampai ke pelosok daerah,,Semoga "pesan2 hasil diskusi" kita ini sampai pada pemerintah dan pemangku kepentingan,, RegardsTatzky Sent from my BlackBerry 10 smartphone.Tatzky Reza SetiawanGeologist+62 82136 125314+62 81294 037682 From: kartiko samodroSent: Thursday, September 18, 2014 18:49To: iagi-net@iagi.or.idReply To: iagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployementItu mas maksud saya, sebenarnya kan bisa dibuat konsorsium pembuatan smelter terutama para perusahaan yang cadangannya besar (freeport , new mount dsb) sehingga biaya pembuatannya bisa dibagi dan keuntungan smelter itu bisa dishare juga. Misal freeport dan newmount bikin smelter emas di sulawesi / di mana saja lokasi yang kira kira mudah dijangkau oleh perusahaan penambang, tentunya akan menguntungkan baik bagi freeport dan newmount karena nilai tambah produk mereka juga meningkat. Selain itu pemerintah juga bisa share dan mengawasi juga konsorsium smelter ini sehingga bila ada perusahaan penambang baru bisa juga menggunakan smelter ini. Mungkin skenarionya persis seperti pembuatan LNG bontang yang dipakai bersama total,vic
Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement
Selamat atas kemampuan membuat smelter yang tidak mahal. Hanya listriknya kalau tetap dari PLN akan mahal. Sekalian bikin PLTBtbr yang menggunakan low kalori. Katanya Cina dan Ustrali juga bikin pltb low kalori. Salam. Pada 19 Sep 2014 08:32, "makkawaru jassin" menulis: > insya allah sampai pak. utk sulawesi tenggara, pembangunan smelter utk npi > nikel (10-15%) kapasitas 20 rb-50 rb npi ton/yr akan di bangun oleh bumd > hsl pengembangan teknologi pemurnian kerjasama pemda dan its. basicnya > adalah low energy dan low cost refinery tapi friendly environment. > sayangnya sdm bumd pd umumnya jg low skill dan knowladge tp ini akan > diusahakan utk diperbaiki. goalnya jika berhsl mk pola ini akan > direkomdasikan bagi yg akan bangun smelter di sultra dan sbg pembanding di > dlm pengajuan investasi smelter nikel utk cfn atau npi. tantangan ke depan > adalah mencari mitra stategis utk feeding orenya yg sesuai dlm grade dan > tonnase cadangannya. peran geologi di dinas dan jg bagi pengda iagi sultra > adalah memberi masukan terhadap hal tsb shg bumd mendpt gambaran calon > mitra yg layak. masalah ini bkn simpel tp tdk jg tdk dapat di pecahkan. > terutama masalah pelaporan cadangan mineral hasil eksplorasi yg dilakukan > oleh perusahaan kebanyakan tdk berdasarkan kaidah yg hasilnya dapat di > pertanggungjawabkan. maka cocok rasanya program cpi yg sdh digagas mgei dan > perhapi dpt dipercepat shg setiap provinsi sdh memiliki cpi yg sesuai dgn > sd mineralnya. belum lagi masalah2 administrasi terkait regulasi2 yg > panjang dan spt tumpang tindih. intinya adalah para geologiawan haruslah > berubah spt > Pada 18 Sep 2014 17:59, menulis: > >> Hehehe,, >> Bisa saja, tetapi patungan Newmount dn Freeport brpa tahun?? Jika masing2 >> berumur 10 tahun masa tmbangnya, >> Smelter stlah tahun ke-10 siapakah yg megang?? >> >> Dan juga kalo duitnya lari lagi ke perusahaan Swasta apakah "Semangat >> Nasionalisme" akan terjaga?? >> Kalo begitu, tdk ada efek "langsung" kepada masyarakat,, >> Lain cerita jika itu adalah BUMD, mungkin jalan propinsi bisa sampai ke >> pelosok daerah,, >> >> >> Semoga "pesan2 hasil diskusi" kita ini sampai pada pemerintah dan >> pemangku kepentingan,, >> >> Regards >> Tatzky >> >> Sent from my BlackBerry 10 smartphone. >> Tatzky Reza Setiawan >> Geologist >> +62 82136 125314 >> +62 81294 037682 >> *From: *kartiko samodro >> *Sent: *Thursday, September 18, 2014 18:49 >> *To: *iagi-net@iagi.or.id >> *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id >> *Subject: *Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement >> >> Itu mas maksud saya, sebenarnya kan bisa dibuat konsorsium pembuatan >> smelter terutama para perusahaan yang cadangannya besar (freeport , new >> mount dsb) sehingga biaya pembuatannya bisa dibagi dan keuntungan smelter >> itu bisa dishare juga. Misal freeport dan newmount bikin smelter emas di >> sulawesi / di mana saja lokasi yang kira kira mudah dijangkau oleh >> perusahaan penambang, tentunya akan menguntungkan baik bagi freeport dan >> newmount karena nilai tambah produk mereka juga meningkat. Selain itu >> pemerintah juga bisa share dan mengawasi juga konsorsium smelter ini >> sehingga bila ada perusahaan penambang baru bisa juga menggunakan smelter >> ini. >> >> Mungkin skenarionya persis seperti pembuatan LNG bontang yang dipakai >> bersama total,vico dan chevron. >> On Sep 18, 2014 4:10 PM, "Tatzky Reza Setiawan" >> wrote: >> >>> Assalamualaikum.. >>> Pak Kartiko,, >>> >>> Sejauh yg saya tahu,, proses pemisahan yg dikatakan "ore" sperti emas, >>> tembaga, silver, lead, zinc dan mineral bijih lainnya, >>> Akan sangat memerlukan proses yg lama, berurutan, terstruktur dan masif, >>> Apalagi utk ore yg terjebak dalam jenis mineral "hypogene", terperangkap >>> dalam bentuk kristal yg baik, >>> >>> Proses tersebut beriringan dengan kebutuhan "daya listrik", >>> FYI saja, tambang tdk memakai sistem PSC, tetapi royalti, divestasi, >>> izin pinjam pakai, pembebasan lahan, pajak, sudah cukup memberikan >>> pemasukan negara dan pengeluaran dari perusahaan trsbt, >>> Nah utk jika "membiayai" smelter, dengan mengeluarkan investasi besar >>> utk proses mineral menjadi konsentrat, >>> Akan tidak "feasible" karena umur tambang bersifat tdk permanen, >>> sedangkan sifat smelter adalah permanen,, >>> >>> Sarannya adalah pembuatan smelter diprakarsai oleh pemerintah lewt BUMD, >>> dan diseba
Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement
insya allah sampai pak. utk sulawesi tenggara, pembangunan smelter utk npi nikel (10-15%) kapasitas 20 rb-50 rb npi ton/yr akan di bangun oleh bumd hsl pengembangan teknologi pemurnian kerjasama pemda dan its. basicnya adalah low energy dan low cost refinery tapi friendly environment. sayangnya sdm bumd pd umumnya jg low skill dan knowladge tp ini akan diusahakan utk diperbaiki. goalnya jika berhsl mk pola ini akan direkomdasikan bagi yg akan bangun smelter di sultra dan sbg pembanding di dlm pengajuan investasi smelter nikel utk cfn atau npi. tantangan ke depan adalah mencari mitra stategis utk feeding orenya yg sesuai dlm grade dan tonnase cadangannya. peran geologi di dinas dan jg bagi pengda iagi sultra adalah memberi masukan terhadap hal tsb shg bumd mendpt gambaran calon mitra yg layak. masalah ini bkn simpel tp tdk jg tdk dapat di pecahkan. terutama masalah pelaporan cadangan mineral hasil eksplorasi yg dilakukan oleh perusahaan kebanyakan tdk berdasarkan kaidah yg hasilnya dapat di pertanggungjawabkan. maka cocok rasanya program cpi yg sdh digagas mgei dan perhapi dpt dipercepat shg setiap provinsi sdh memiliki cpi yg sesuai dgn sd mineralnya. belum lagi masalah2 administrasi terkait regulasi2 yg panjang dan spt tumpang tindih. intinya adalah para geologiawan haruslah berubah spt Pada 18 Sep 2014 17:59, menulis: > Hehehe,, > Bisa saja, tetapi patungan Newmount dn Freeport brpa tahun?? Jika masing2 > berumur 10 tahun masa tmbangnya, > Smelter stlah tahun ke-10 siapakah yg megang?? > > Dan juga kalo duitnya lari lagi ke perusahaan Swasta apakah "Semangat > Nasionalisme" akan terjaga?? > Kalo begitu, tdk ada efek "langsung" kepada masyarakat,, > Lain cerita jika itu adalah BUMD, mungkin jalan propinsi bisa sampai ke > pelosok daerah,, > > > Semoga "pesan2 hasil diskusi" kita ini sampai pada pemerintah dan > pemangku kepentingan,, > > Regards > Tatzky > > Sent from my BlackBerry 10 smartphone. > Tatzky Reza Setiawan > Geologist > +62 82136 125314 > +62 81294 037682 > *From: *kartiko samodro > *Sent: *Thursday, September 18, 2014 18:49 > *To: *iagi-net@iagi.or.id > *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id > *Subject: *Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement > > Itu mas maksud saya, sebenarnya kan bisa dibuat konsorsium pembuatan > smelter terutama para perusahaan yang cadangannya besar (freeport , new > mount dsb) sehingga biaya pembuatannya bisa dibagi dan keuntungan smelter > itu bisa dishare juga. Misal freeport dan newmount bikin smelter emas di > sulawesi / di mana saja lokasi yang kira kira mudah dijangkau oleh > perusahaan penambang, tentunya akan menguntungkan baik bagi freeport dan > newmount karena nilai tambah produk mereka juga meningkat. Selain itu > pemerintah juga bisa share dan mengawasi juga konsorsium smelter ini > sehingga bila ada perusahaan penambang baru bisa juga menggunakan smelter > ini. > > Mungkin skenarionya persis seperti pembuatan LNG bontang yang dipakai > bersama total,vico dan chevron. > On Sep 18, 2014 4:10 PM, "Tatzky Reza Setiawan" > wrote: > >> Assalamualaikum.. >> Pak Kartiko,, >> >> Sejauh yg saya tahu,, proses pemisahan yg dikatakan "ore" sperti emas, >> tembaga, silver, lead, zinc dan mineral bijih lainnya, >> Akan sangat memerlukan proses yg lama, berurutan, terstruktur dan masif, >> Apalagi utk ore yg terjebak dalam jenis mineral "hypogene", terperangkap >> dalam bentuk kristal yg baik, >> >> Proses tersebut beriringan dengan kebutuhan "daya listrik", >> FYI saja, tambang tdk memakai sistem PSC, tetapi royalti, divestasi, izin >> pinjam pakai, pembebasan lahan, pajak, sudah cukup memberikan pemasukan >> negara dan pengeluaran dari perusahaan trsbt, >> Nah utk jika "membiayai" smelter, dengan mengeluarkan investasi besar utk >> proses mineral menjadi konsentrat, >> Akan tidak "feasible" karena umur tambang bersifat tdk permanen, >> sedangkan sifat smelter adalah permanen,, >> >> Sarannya adalah pembuatan smelter diprakarsai oleh pemerintah lewt BUMD, >> dan disebar dibbberapa daerah dengan mayoritas jenis bijih yg ditambang >> oleh perusahaan sekitarnya, cth di sultra ada smelter nikel, gorontalo ada >> smelter tembaga, >> Sehingga trjadi win - win solution disitu, >> >> Yg terjadi skrg adalah pemerintah hanya mewajibkan saja, ttpi tdk >> menjembatani,, >> Shingga bnyk perusahaan gulung tikar, karena tidak "feasible" tersebut.. >> >> CMIIW >> >> Regards >> Tatzky >> >> >> >> On Thursday, September 18, 2014, kartiko samodro < >> kartiko.samo...@gmail.com> wrote: >> >>&g
Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement
Hehehe,, Bisa saja, tetapi patungan Newmount dn Freeport brpa tahun?? Jika masing2 berumur 10 tahun masa tmbangnya, Smelter stlah tahun ke-10 siapakah yg megang??Dan juga kalo duitnya lari lagi ke perusahaan Swasta apakah "Semangat Nasionalisme" akan terjaga??Kalo begitu, tdk ada efek "langsung" kepada masyarakat,,Lain cerita jika itu adalah BUMD, mungkin jalan propinsi bisa sampai ke pelosok daerah,,Semoga "pesan2 hasil diskusi" kita ini sampai pada pemerintah dan pemangku kepentingan,, RegardsTatzky Sent from my BlackBerry 10 smartphone.Tatzky Reza SetiawanGeologist+62 82136 125314+62 81294 037682 From: kartiko samodroSent: Thursday, September 18, 2014 18:49To: iagi-net@iagi.or.idReply To: iagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployementItu mas maksud saya, sebenarnya kan bisa dibuat konsorsium pembuatan smelter terutama para perusahaan yang cadangannya besar (freeport , new mount dsb) sehingga biaya pembuatannya bisa dibagi dan keuntungan smelter itu bisa dishare juga. Misal freeport dan newmount bikin smelter emas di sulawesi / di mana saja lokasi yang kira kira mudah dijangkau oleh perusahaan penambang, tentunya akan menguntungkan baik bagi freeport dan newmount karena nilai tambah produk mereka juga meningkat. Selain itu pemerintah juga bisa share dan mengawasi juga konsorsium smelter ini sehingga bila ada perusahaan penambang baru bisa juga menggunakan smelter ini. Mungkin skenarionya persis seperti pembuatan LNG bontang yang dipakai bersama total,vico dan chevron. On Sep 18, 2014 4:10 PM, "Tatzky Reza Setiawan"wrote:Assalamualaikum..Pak Kartiko,,Sejauh yg saya tahu,, proses pemisahan yg dikatakan "ore" sperti emas, tembaga, silver, lead, zinc dan mineral bijih lainnya,Akan sangat memerlukan proses yg lama, berurutan, terstruktur dan masif,Apalagi utk ore yg terjebak dalam jenis mineral "hypogene", terperangkap dalam bentuk kristal yg baik,Proses tersebut beriringan dengan kebutuhan "daya listrik",FYI saja, tambang tdk memakai sistem PSC, tetapi royalti, divestasi, izin pinjam pakai, pembebasan lahan, pajak, sudah cukup memberikan pemasukan negara dan pengeluaran dari perusahaan trsbt,Nah utk jika "membiayai" smelter, dengan mengeluarkan investasi besar utk proses mineral menjadi konsentrat,Akan tidak "feasible" karena umur tambang bersifat tdk permanen, sedangkan sifat smelter adalah permanen,,Sarannya adalah pembuatan smelter diprakarsai oleh pemerintah lewt BUMD, dan disebar dibbberapa daerah dengan mayoritas jenis bijih yg ditambang oleh perusahaan sekitarnya, cth di sultra ada smelter nikel, gorontalo ada smelter tembaga,Sehingga trjadi win - win solution disitu,Yg terjadi skrg adalah pemerintah hanya mewajibkan saja, ttpi tdk menjembatani,,Shingga bnyk perusahaan gulung tikar, karena tidak "feasible" tersebut..CMIIW RegardsTatzkyOn Thursday, September 18, 2014, kartiko samodro wrote:Saya belum mengerti mengapa pembangunan smelter bisa menghambat explorasi mineral di Indonesia. Bukankah dengan pembangunan smelter maka harga jual produknya juga lebih mahal sehingga keuntungannya juga berlipat ? Apakah setiap perusahaan yang hendak melakukan eksplorasi dan development mineral harus membangun smelter sendiri atau sebenarnya smelter ini bisa juga sharing seperti di migas misalnya LNG Bontang menerima gas dari Total,Vico, dan Chevron. Contoh lainnya adalah pipa gas di sumatera yang bisa menerima produksi gas dari mana saja yang terkonek dengan jaringan gas sumatera baik yang untuk export atau digunakan dalam negeri. Untuk eksplorasi batu bara , apakah kelesuan juga disebabkan perlunya pembuatan industri hilir juga atau lebih karena pengaruh ekonomi global ? Salam Kartiko Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.
Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement
Itu mas maksud saya, sebenarnya kan bisa dibuat konsorsium pembuatan smelter terutama para perusahaan yang cadangannya besar (freeport , new mount dsb) sehingga biaya pembuatannya bisa dibagi dan keuntungan smelter itu bisa dishare juga. Misal freeport dan newmount bikin smelter emas di sulawesi / di mana saja lokasi yang kira kira mudah dijangkau oleh perusahaan penambang, tentunya akan menguntungkan baik bagi freeport dan newmount karena nilai tambah produk mereka juga meningkat. Selain itu pemerintah juga bisa share dan mengawasi juga konsorsium smelter ini sehingga bila ada perusahaan penambang baru bisa juga menggunakan smelter ini. Mungkin skenarionya persis seperti pembuatan LNG bontang yang dipakai bersama total,vico dan chevron. On Sep 18, 2014 4:10 PM, "Tatzky Reza Setiawan" wrote: > Assalamualaikum.. > Pak Kartiko,, > > Sejauh yg saya tahu,, proses pemisahan yg dikatakan "ore" sperti emas, > tembaga, silver, lead, zinc dan mineral bijih lainnya, > Akan sangat memerlukan proses yg lama, berurutan, terstruktur dan masif, > Apalagi utk ore yg terjebak dalam jenis mineral "hypogene", terperangkap > dalam bentuk kristal yg baik, > > Proses tersebut beriringan dengan kebutuhan "daya listrik", > FYI saja, tambang tdk memakai sistem PSC, tetapi royalti, divestasi, izin > pinjam pakai, pembebasan lahan, pajak, sudah cukup memberikan pemasukan > negara dan pengeluaran dari perusahaan trsbt, > Nah utk jika "membiayai" smelter, dengan mengeluarkan investasi besar utk > proses mineral menjadi konsentrat, > Akan tidak "feasible" karena umur tambang bersifat tdk permanen, sedangkan > sifat smelter adalah permanen,, > > Sarannya adalah pembuatan smelter diprakarsai oleh pemerintah lewt BUMD, > dan disebar dibbberapa daerah dengan mayoritas jenis bijih yg ditambang > oleh perusahaan sekitarnya, cth di sultra ada smelter nikel, gorontalo ada > smelter tembaga, > Sehingga trjadi win - win solution disitu, > > Yg terjadi skrg adalah pemerintah hanya mewajibkan saja, ttpi tdk > menjembatani,, > Shingga bnyk perusahaan gulung tikar, karena tidak "feasible" tersebut.. > > CMIIW > > Regards > Tatzky > > > > On Thursday, September 18, 2014, kartiko samodro < > kartiko.samo...@gmail.com> wrote: > >> Saya belum mengerti mengapa pembangunan smelter bisa menghambat >> explorasi mineral di Indonesia. >> Bukankah dengan pembangunan smelter maka harga jual produknya juga lebih >> mahal sehingga keuntungannya juga berlipat ? >> >> Apakah setiap perusahaan yang hendak melakukan eksplorasi dan development >> mineral harus membangun smelter sendiri atau sebenarnya smelter ini bisa >> juga sharing seperti di migas misalnya LNG Bontang menerima gas dari >> Total,Vico, dan Chevron. >> Contoh lainnya adalah pipa gas di sumatera yang bisa menerima produksi >> gas dari mana saja yang terkonek dengan jaringan gas sumatera baik yang >> untuk export atau digunakan dalam negeri. >> Untuk eksplorasi batu bara , apakah kelesuan juga disebabkan perlunya >> pembuatan industri hilir juga atau lebih karena pengaruh ekonomi global ? >> >> Salam >> >> Kartiko >> >> >> Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 >> Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition >> JAKARTA,15-18 September 2014 >> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact >> >> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> >> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id >> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id >> >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. >> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but >> not limited >> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, >> resulting >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with >> the use of >> any information posted on IAGI mailing list. >> >> >> > > -- > Sent from my devices > Tatzky Reza Setiawan > Exploration Geologist > +62 821 361 253 14 > +62 812 940 376 82 > Email : tatzk...@gmail.com > > > Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 > Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition > JAKARTA,15-18 September 2014 > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact > ---
Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement
Assalamualaikum.. Pak Kartiko,, Sejauh yg saya tahu,, proses pemisahan yg dikatakan "ore" sperti emas, tembaga, silver, lead, zinc dan mineral bijih lainnya, Akan sangat memerlukan proses yg lama, berurutan, terstruktur dan masif, Apalagi utk ore yg terjebak dalam jenis mineral "hypogene", terperangkap dalam bentuk kristal yg baik, Proses tersebut beriringan dengan kebutuhan "daya listrik", FYI saja, tambang tdk memakai sistem PSC, tetapi royalti, divestasi, izin pinjam pakai, pembebasan lahan, pajak, sudah cukup memberikan pemasukan negara dan pengeluaran dari perusahaan trsbt, Nah utk jika "membiayai" smelter, dengan mengeluarkan investasi besar utk proses mineral menjadi konsentrat, Akan tidak "feasible" karena umur tambang bersifat tdk permanen, sedangkan sifat smelter adalah permanen,, Sarannya adalah pembuatan smelter diprakarsai oleh pemerintah lewt BUMD, dan disebar dibbberapa daerah dengan mayoritas jenis bijih yg ditambang oleh perusahaan sekitarnya, cth di sultra ada smelter nikel, gorontalo ada smelter tembaga, Sehingga trjadi win - win solution disitu, Yg terjadi skrg adalah pemerintah hanya mewajibkan saja, ttpi tdk menjembatani,, Shingga bnyk perusahaan gulung tikar, karena tidak "feasible" tersebut.. CMIIW Regards Tatzky On Thursday, September 18, 2014, kartiko samodro wrote: > Saya belum mengerti mengapa pembangunan smelter bisa menghambat explorasi > mineral di Indonesia. > Bukankah dengan pembangunan smelter maka harga jual produknya juga lebih > mahal sehingga keuntungannya juga berlipat ? > > Apakah setiap perusahaan yang hendak melakukan eksplorasi dan development > mineral harus membangun smelter sendiri atau sebenarnya smelter ini bisa > juga sharing seperti di migas misalnya LNG Bontang menerima gas dari > Total,Vico, dan Chevron. > Contoh lainnya adalah pipa gas di sumatera yang bisa menerima produksi gas > dari mana saja yang terkonek dengan jaringan gas sumatera baik yang untuk > export atau digunakan dalam negeri. > Untuk eksplorasi batu bara , apakah kelesuan juga disebabkan perlunya > pembuatan industri hilir juga atau lebih karena pengaruh ekonomi global ? > > Salam > > Kartiko > > > Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 > Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition > JAKARTA,15-18 September 2014 > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact > > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id > > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id > > > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. > In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not > limited > to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, > resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of > any information posted on IAGI mailing list. > > > -- Sent from my devices Tatzky Reza Setiawan Exploration Geologist +62 821 361 253 14 +62 812 940 376 82 Email : tatzk...@gmail.com Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement
Saya belum mengerti mengapa pembangunan smelter bisa menghambat explorasi mineral di Indonesia. Bukankah dengan pembangunan smelter maka harga jual produknya juga lebih mahal sehingga keuntungannya juga berlipat ? Apakah setiap perusahaan yang hendak melakukan eksplorasi dan development mineral harus membangun smelter sendiri atau sebenarnya smelter ini bisa juga sharing seperti di migas misalnya LNG Bontang menerima gas dari Total,Vico, dan Chevron. Contoh lainnya adalah pipa gas di sumatera yang bisa menerima produksi gas dari mana saja yang terkonek dengan jaringan gas sumatera baik yang untuk export atau digunakan dalam negeri. Untuk eksplorasi batu bara , apakah kelesuan juga disebabkan perlunya pembuatan industri hilir juga atau lebih karena pengaruh ekonomi global ? Salam Kartiko Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement
Rekan-rekan , Kalau kita un-zoom sedikit dan melihat secara lebih luas, industri ekstraksi kita memang dalam kondisi yang sakit parah. Teman-teman di pertambangan sudah mulai terkena imbasnya secara langsung seperti disampaikan rekan-rekan miners. Kondisi yang kurang lebih sama juga sedang dialami rekan-rekan migas. Industri kita saat ini sedang babak-belur... kegiatan eksplorasi turun drastis karena hal-hal yang sifatnya non teknis (PBB, perijinan, tumpang tindih, birokrasi dll)... blok yang ditawarkan sepi peminat... akibatnya jumlah pengeboran eksplorasi juga akan menurun drastis.. Hanya saja dalam konteks global antara dunia mining dan migas saat ini dalam kondisi yang agak berbeda: kelesuan di mining terjadi bukan hanya di Indonesia tapi melanda juga seluruh dunia. Sebaliknya di bidang migas, kelesuan Indonesia masih "tertolong" oleh booming aktifitas eksplorasi di negara lain... itu yang menyebabkan krisis pekerja migas tidak terlihat secara kasat mata... Namun demikian saya sepakat, sesuai amanat AD/ART, IAGI dengan segala kemampuannya harus bisa menjadi jembatan perlindungan bagi anggotanya IAGI menjadi terkenal mungkin perlu, tapi lebih perlu lagi IAGI yang dapat dirasakan manfaatnya bagi para anggota. Kalau tidak maka IAGI akan ditinggalkan kesepian sendirian .. salam, On 9/12/14, lia...@indo.net.id wrote: > Ganti haluan masuk Umar Bakrie yg saat ini lagi dibuka lowongan kesempatan > sebanyak banyaknya untuk mengisi tenaga baru , bisa jadi ilmuwan G&G > untuk memajukan ilmu geologi atau jadi birokrat siapa tahu nanti jadi Ka > BG , Dirjen Migas , Dirjen Minerba terus membuat kebijakan dan regulasi yg > kondusif untuk investasi migas , dan minerba shg ekplorasi meningkat dan > ini kalau terjadi secara otomaris G&G akan banyak terserap > > Ism > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "Gayuh Nugroho Dwi Putranto - gayuh.putra...@yahoo.com" > > Sender: > Date: Thu, 11 Sep 2014 22:54:02 > To: economicgeol...@yahoogroups.com; > iagi-net@iagi.or.id > Reply-To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement Re: > [economicgeology] Fw: > Hasil Survey AusIMM > Selamat malam, > saya coba mengangkat topik ini dari milis MGEI ini ke ranah milis IAGI, > mumpung sedang "hangat" Pemilu Caketum IAGI. Sayang sekali topik ini tidak > sempat dibahas di mimbar Debat Caketum kemarin di Ritz. > > Kalau memang IAGI didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, maka sekarang > IAGI kudu berperan dalam "krisis" unemployement di dunia pertambangan, baik > mineral maupun batubara. Menurut hemat saya, ada 2 hal utk menjadi solusi > mendasar, yaitu: > 1. meng-empower (mungkin jika diterjemahkan menjadi "memberdayakan") > anggotanya dengan enterpreneurial skills. Istilah "economic geology" harus > diharfiahkan dengan memberikan (mengenalkan kembali) pengajaran (di kampus) > atau training/workshop tentang economy dan elemen2nya, yaitu business, > trade, money, dan industry. *Note, hanya ada 1 kandidat caketum IAGI yg > semalam tegas bervisi tentang enterpreneurship ini*. Hal ini adalah cara > termudah utk meng-generate (hehe..biasaya dimarahi Pak Syaiful kalo campur > aduk jawa-english begini)ketertarikan di enterpreneur dan bisnis, khususnya > di bidang geologi ini. > > 2. lebih agresif dalam menggandeng pemilik modal/investor untuk berinvestasi > di dunia pertambangan Indonesia. Contoh konkretnya adalah dengan mengadakan > forum semisal "Mines and Money" atau semisal PDAC (Prospectors and > Developers Association of Canada). Geologist-geologist kita ini kan sudah > tahu dan hafal seluk beluk potensi, sumberdaya, dan cadangan di setiap > jengkal republik ini, namun butuh dana untuk mengelola itu semua. Banyak > juga geologist senior yg punya IUP/KP, namun mereka tetap butuh investor utk > mengelola lebih lanjutnya. Tidak semua geologist punya akses (informasi dan > network) ke segunung dana investasi di luar sana. Nah, disini IAGI bisa > berperan utk menjembatani. Kalaupun recently multinational mining corp cabut > dari Indonesia (Rio, BHP, Barrick), berarti saatnya investor lokal utk > menjadi jendral di negeri sendiri. Di acara PIT baik IAGI atau MGEI (annual > convention), bisa juga dibuatkan forum/exhibition utk ini. Ke depannya, > acara ini > boleh terpisah dengan induknya (PIT/AC). > > Sekian, maaf bila ada yg kurang berkenan. CMIIW, semoga bermanfaat. > Wassalam. > > > > Gayuh Nugroho Dwi Putranto (3583) > http://gayuh.putranto.net > > > > > On Wednesday, September 10, 2014 8:05 AM, "yoga suryanegara > yoga_suryaneg...@yahoo.com [economicgeology]" > wrote: > > > > > Bang Silaban, > > Dalam suatu kesempatan semacam seminar, yang waktu itu juga dihadiri oleh > Dirjen Minerba (Pak Sukhyar), saya sempat mempertanyakan dasar pemikiran > pemerintah dan persiapan pemerintah ketika beberapa kebijakan diberlakukan > yang itu berakibat pada hilangnya kesempatan kerja. > Dalam pertanyaan yang saya lontarkan, saya menyisipkan suatu conto
Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement
Ganti haluan masuk Umar Bakrie yg saat ini lagi dibuka lowongan kesempatan sebanyak banyaknya untuk mengisi tenaga baru , bisa jadi ilmuwan G&G untuk memajukan ilmu geologi atau jadi birokrat siapa tahu nanti jadi Ka BG , Dirjen Migas , Dirjen Minerba terus membuat kebijakan dan regulasi yg kondusif untuk investasi migas , dan minerba shg ekplorasi meningkat dan ini kalau terjadi secara otomaris G&G akan banyak terserap Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Gayuh Nugroho Dwi Putranto - gayuh.putra...@yahoo.com" Sender: Date: Thu, 11 Sep 2014 22:54:02 To: economicgeol...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Peran IAGI dalam "krisis" unemployement Re: [economicgeology] Fw: Hasil Survey AusIMM Selamat malam, saya coba mengangkat topik ini dari milis MGEI ini ke ranah milis IAGI, mumpung sedang "hangat" Pemilu Caketum IAGI. Sayang sekali topik ini tidak sempat dibahas di mimbar Debat Caketum kemarin di Ritz. Kalau memang IAGI didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, maka sekarang IAGI kudu berperan dalam "krisis" unemployement di dunia pertambangan, baik mineral maupun batubara. Menurut hemat saya, ada 2 hal utk menjadi solusi mendasar, yaitu: 1. meng-empower (mungkin jika diterjemahkan menjadi "memberdayakan") anggotanya dengan enterpreneurial skills. Istilah "economic geology" harus diharfiahkan dengan memberikan (mengenalkan kembali) pengajaran (di kampus) atau training/workshop tentang economy dan elemen2nya, yaitu business, trade, money, dan industry. *Note, hanya ada 1 kandidat caketum IAGI yg semalam tegas bervisi tentang enterpreneurship ini*. Hal ini adalah cara termudah utk meng-generate (hehe..biasaya dimarahi Pak Syaiful kalo campur aduk jawa-english begini)ketertarikan di enterpreneur dan bisnis, khususnya di bidang geologi ini. 2. lebih agresif dalam menggandeng pemilik modal/investor untuk berinvestasi di dunia pertambangan Indonesia. Contoh konkretnya adalah dengan mengadakan forum semisal "Mines and Money" atau semisal PDAC (Prospectors and Developers Association of Canada). Geologist-geologist kita ini kan sudah tahu dan hafal seluk beluk potensi, sumberdaya, dan cadangan di setiap jengkal republik ini, namun butuh dana untuk mengelola itu semua. Banyak juga geologist senior yg punya IUP/KP, namun mereka tetap butuh investor utk mengelola lebih lanjutnya. Tidak semua geologist punya akses (informasi dan network) ke segunung dana investasi di luar sana. Nah, disini IAGI bisa berperan utk menjembatani. Kalaupun recently multinational mining corp cabut dari Indonesia (Rio, BHP, Barrick), berarti saatnya investor lokal utk menjadi jendral di negeri sendiri. Di acara PIT baik IAGI atau MGEI (annual convention), bisa juga dibuatkan forum/exhibition utk ini. Ke depannya, acara ini boleh terpisah dengan induknya (PIT/AC). Sekian, maaf bila ada yg kurang berkenan. CMIIW, semoga bermanfaat. Wassalam. Gayuh Nugroho Dwi Putranto (3583) http://gayuh.putranto.net On Wednesday, September 10, 2014 8:05 AM, "yoga suryanegara yoga_suryaneg...@yahoo.com [economicgeology]" wrote: Bang Silaban, Dalam suatu kesempatan semacam seminar, yang waktu itu juga dihadiri oleh Dirjen Minerba (Pak Sukhyar), saya sempat mempertanyakan dasar pemikiran pemerintah dan persiapan pemerintah ketika beberapa kebijakan diberlakukan yang itu berakibat pada hilangnya kesempatan kerja. Dalam pertanyaan yang saya lontarkan, saya menyisipkan suatu contoh kebijakan yang diambil oleh pemerintah australia dalam usaha menanggulangi jobless yang terjadi akibat kondisi industri tambang saat ini. Pak Sukhyar menjawab bahkan sempat menegur saya karena mempertanyakan kembali sesuatu yang sudah menjadi keputusan pemerintah dalam rangka menjalankan undang-undang. Pada waktu itu beliau menyampaikan bahwa yang terpenting adalah bagaimana caranya mencari solusi yang jitu dalam rangka menanggulangi ekses yang terjadi akibat dari bergulirnya peraturan-peraturan tsb. Yang sempat bikin saya penasaran adalah, bahwa pada waktu itu beliau tidak secara gamblang memberikan gambaran seperti apa kebijakan atau strategi yang akan diambil dan dijalankan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan saat ini. Pertanyaan yang hampir sama pernah juga dilontarkan panelis lain kepada Hatta Rajasa (selaku menko) dalam sebuah seminar menyangkut masalah ini. Jawaban yang waktu itu cukup reasonable adalah: bahwa efek samping dari suatu keputusan kebijakanj pemerintah tentang suatu hal pasti akan ada efeknya baik positif maupun negatif terhadap pelaku bisnis. Waktu itu beliau berujar bahwa jobless yang mungkin terjadi tidaklah akan semasif yang dibayangkan, karena industri mineral sebagai pihak yang akan menerima efeknya, mempekerjakan karyawan/buruh tidak sebanyak industri coal mining. Menurut saya waktu itu beliau tidak memprediksi dengan detil bahwa pada saat beliau bicara, industri coal mining j