Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
Untuk pelaksanaan coring idealnya pakai correlation log, tapi itupun masih tanda ?, karena pemboran berhenti sebelum traget untuk run log, untuk litologi dibawah menurut saya masih tanda ? juga,...seberapa lagi kita akan masuk target, apa ada pengulangan litologi, ataupun kehilangan perlapisan. Kalau boleh disebut, timbul rasa keraguan atau panik bila tidak run log nor agak panik setelah run log tetap akan terjadi juga Setelah pooh, baru lega !!! benar/ salah yang diprediksikan sebelumnya?. Dari sinilah confident level si WSG /OPG tertantang, apa perlu run log atau tidak ?. Untuk develop bisa dipakai referen well log sekitarnya, ROP dan cutting dan oil show, apalagi bila ada mud logging unit, kan bisa dioptimalkan. Sedangkan untuk deliniasi dan step out well, apalagi multilayer, sangat dianjurkan run log untuk memastikan where we are. Saya pikir memang sebaiknya WSG familiar dengan karbonat. Tapi bila ada data unit, Mud Logger, Pressure Eng, tentu akan lebih baik bila mereka bisa dioptimalkan analisanya jangan mereka hanya merikot saja alias mesin (pengalaman ?), kan lebih baik belajar mengamati bersama, WSG tinggal ngontrol sambil belajar bersama, dapat pengalaman deh... bagi saya walaupun sudah 13 th di SS reservoir CS basin, biasa karbonat klastik hanya sebagai pengotor, umumnya berupa carbonat streak, tite. Mohon maaf bila kurang berkenan. Salam HF - Original Message - From: Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 08, 2006 3:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist Mas Bambang dan Pak Sugeng, Terima kasih untuk penjelasannya. Saya pikir itu sudah cukup. Akan lebih baik lagi kalo wsg nya itu tahu jenis jenis fossil, minimal benthic foram, planktonic foram, echinoid, coral, juga faseh untuk menterjemahkan klasifikasi nya Dunham dan juga Embry Klovan ke dalam deskripsinya. Hal laen juga seperti textur and visual porositynya yang berbeda dengan clastic. Salam Shofi On 8/8/06, sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Khusus untuk Salawati Basin (lapangan Walio, Kasim, Jaya, Cendrawasih, Linda dll) di Kepala Burung, batu gamping formasi Kais sangat mirip dengan batu gamping U Marker yang ada di atasnya. Konon pernah ada wsg dari Cirebon ditugaskan ke Linda untuk lakukan pemboran inti (coring) di formasi Kais. Begitu ketemu oil show, segera dilakukan coring. Padahal ini oil show dari Middle U Marker, belum sampai Kais. Di beberapa tempat, Middle U marker menghasilkan minyak juga. Saat pemboran sumur yang terletak di pinggiran reef (flank) wsg menjadi bingung karena sampai kedalaman tertentu batu gamping Kais belum juga ketemu. Pemboran jalan terus. Ketika ditemui oil show dalam cutting sample, untuk meyakinkan, maka dilakukan logging. Ternyata dari logs diketahui bahwa oil show ini berada di middle u marker, maka pemboran dilanjutkan, dan ternyata batu gamping formasi Kais ditemukan jauh di bawah OWC (oil water contact). Jauh lebih dalam dari prognosis. Berdasarkan pengalaman tersebut, memang sebaiknya wsg yang akan bekerja direservoar karbonat sudah mempunyai pengalaman di lapangan karbonat. Wassalam, Sugeng - Original Message - From: B. Pujasmadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 08, 2006 1:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist Sebenarnya kalau udah pernah menjadi wellsite, hampir bisa dipastikan sudah pernah ketemu batugamping dan bisa melakukan deskripsi batuan karbonat. Mungkin yang diperlukan adalah wellsite yang cakap dalam mendeskripsi kualitas reservoir karbonat, terutama pemahaman porosity karbonat, dan detail deskripsi batugamping agar bisa mendapatkan penafsiranfasies karbonat dengan baik (menuntut wellsite yang paham batuan karbonat tentunya). Salam Pujas __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] CLOSED Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
Terima kasih kepada semuanya yang telah memberikan respon atau mengirim CV nya. Iklan ini dinyatakan ditutup. Salam Shofi
Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
Ini seperti kriteria : untuk menjadi presiden anda harus berpengalaman menjadi presiden... menurut saya, sebaiknya operation geologistnya yang memback up, jika wsg kurang memenuhi harapan bagaimanapun, wsg berbeda dengan drilling. Maksud saya seorang geologist berpengalaman 10 th di suatu basin yang sama, ketika bekerja di basin yang lain, akan berhadapan dengan karakteristik geology/ batuan yang berbeda. Drilling , perhitungan matematisnya, di laut jawa, di mahakam, di sumatra, sama saja. kalau sampai harus tahu fosil2 lokal, wahh, yang naik itu-itu saja, (atau mungkin bule-bule itu saja). kalau di[pikir2, semua orang pernah menjadi 'tidak mempunyai pengalaman'...alias new comer... singkatnya, berilah kesempatan...kecuali mungkin sumur eksplorasi atau deliniasi :-) salam, amir. WSG minim pengalaman karbonat On 8/8/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Bambang dan Pak Sugeng, Terima kasih untuk penjelasannya. Saya pikir itu sudah cukup. Akan lebih baik lagi kalo wsg nya itu tahu jenis jenis fossil, minimal benthic foram, planktonic foram, echinoid, coral, juga faseh untuk menterjemahkan klasifikasi nya Dunham dan juga Embry Klovan ke dalam deskripsinya. Hal laen juga seperti textur and visual porositynya yang berbeda dengan clastic. Salam Shofi On 8/8/06, sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Khusus untuk Salawati Basin (lapangan Walio, Kasim, Jaya, Cendrawasih, Linda dll) di Kepala Burung, batu gamping formasi Kais sangat mirip dengan batu gamping U Marker yang ada di atasnya. Konon pernah ada wsg dari Cirebon ditugaskan ke Linda untuk lakukan pemboran inti (coring) di formasi Kais. Begitu ketemu oil show, segera dilakukan coring. Padahal ini oil show dari Middle U Marker, belum sampai Kais. Di beberapa tempat, Middle U marker menghasilkan minyak juga. Saat pemboran sumur yang terletak di pinggiran reef (flank) wsg menjadi bingung karena sampai kedalaman tertentu batu gamping Kais belum juga ketemu. Pemboran jalan terus. Ketika ditemui oil show dalam cutting sample, untuk meyakinkan, maka dilakukan logging. Ternyata dari logs diketahui bahwa oil show ini berada di middle u marker, maka pemboran dilanjutkan, dan ternyata batu gamping formasi Kais ditemukan jauh di bawah OWC (oil water contact). Jauh lebih dalam dari prognosis. Berdasarkan pengalaman tersebut, memang sebaiknya wsg yang akan bekerja di reservoar karbonat sudah mempunyai pengalaman di lapangan karbonat. Wassalam, Sugeng - Original Message - From: B. Pujasmadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 08, 2006 1:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist Sebenarnya kalau udah pernah menjadi wellsite, hampir bisa dipastikan sudah pernah ketemu batugamping dan bisa melakukan deskripsi batuan karbonat. Mungkin yang diperlukan adalah wellsite yang cakap dalam mendeskripsi kualitas reservoir karbonat, terutama pemahaman porosity karbonat, dan detail deskripsi batugamping agar bisa mendapatkan penafsiran fasies karbonat dengan baik (menuntut wellsite yang paham batuan karbonat tentunya). Salam Pujas -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
Bukankah kalau masalah fossil / umur/ lingkungan pengendapan dsb dihandle oleh paleontologist yang kadang harus naik ker rig juga? Untuk klasifikasi dunham dsb...apa iya bisa cuma dari cutting yang dilihat ...? Begitu juga dengan texture dan porosity apa bisa cuma dari cutting..? Untuk pengambilan core dsb, apa iya cuma wsg yang harus memutuskan di lapangan...? Kalau ada seismic, kan bisa diplanning intermediate logging / checkshot sebelum masuk ke karbonat yang mau dicore seperti kata Om Amir... kalau kriteria wsgnya harus bisa paleontologist, seismic interpretation, carbonate sedimentologist...ya repot :-)) Jadi inget ada company yang nyari assisten geologist yang kudu bisa modelling, seismic, petrophysic, sedimentologist dsb...yang akhirnya emang enggak dapat. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Shofiyuddin | | | [EMAIL PROTECTED]| | | l.com | | || | | 08/08/2006 04:14 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist | -| Mas Bambang dan Pak Sugeng, Terima kasih untuk penjelasannya. Saya pikir itu sudah cukup. Akan lebih baik lagi kalo wsg nya itu tahu jenis jenis fossil, minimal benthic foram, planktonic foram, echinoid, coral, juga faseh untuk menterjemahkan klasifikasi nya Dunham dan juga Embry Klovan ke dalam deskripsinya. Hal laen juga seperti textur and visual porositynya yang berbeda dengan clastic. Salam Shofi On 8/8/06, sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Khusus untuk Salawati Basin (lapangan Walio, Kasim, Jaya, Cendrawasih, Linda dll) di Kepala Burung, batu gamping formasi Kais sangat mirip dengan batu gamping U Marker yang ada di atasnya. Konon pernah ada wsg dari Cirebon ditugaskan ke Linda untuk lakukan pemboran inti (coring) di formasi Kais. Begitu ketemu oil show, segera dilakukan coring. Padahal ini oil show dari Middle U Marker, belum sampai Kais. Di beberapa tempat, Middle U marker menghasilkan minyak juga. Saat pemboran sumur yang terletak di pinggiran reef (flank) wsg menjadi bingung karena sampai kedalaman tertentu batu gamping Kais belum juga ketemu. Pemboran jalan terus. Ketika ditemui oil show dalam cutting sample, untuk meyakinkan, maka dilakukan logging. Ternyata dari logs diketahui bahwa oil show ini berada di middle u marker, maka pemboran dilanjutkan, dan ternyata batu gamping formasi Kais ditemukan jauh di bawah OWC (oil water contact). Jauh lebih dalam dari prognosis. Berdasarkan pengalaman tersebut, memang sebaiknya wsg yang akan bekerja di reservoar karbonat sudah mempunyai pengalaman di lapangan karbonat. Wassalam, Sugeng - Original Message - From: B. Pujasmadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 08, 2006 1:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist Sebenarnya kalau udah pernah menjadi wellsite, hampir bisa dipastikan sudah pernah ketemu batugamping dan bisa melakukan deskripsi batuan karbonat. Mungkin yang diperlukan adalah wellsite yang cakap dalam mendeskripsi kualitas reservoir karbonat, terutama pemahaman porosity karbonat, dan detail deskripsi batugamping agar bisa mendapatkan penafsiran fasies karbonat dengan baik (menuntut wellsite yang paham batuan karbonat tentunya). Salam Pujas - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com
Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
Fosil yang utuh saja, susah identifikasinya, apalagi yang pecah-pecah kena drilling bit. :-) Lokal knowledge, bisa ditransfer 2-4 minggu oleh Operation Geologist atau Assethabis itu si WSG bisa jalan sendiri.. Terkadang untuk daerah baru, operation geologist/ wsg, membuat satu set reference, untuk jenis batuan/ formation, bisa juga fosil referece, ..dengan harapan bisa digunakan di sumur2 berikutnya salam, On 8/9/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukankah kalau masalah fossil / umur/ lingkungan pengendapan dsb dihandle oleh paleontologist yang kadang harus naik ker rig juga? Untuk klasifikasi dunham dsb...apa iya bisa cuma dari cutting yang dilihat ...? Begitu juga dengan texture dan porosity apa bisa cuma dari cutting..? Untuk pengambilan core dsb, apa iya cuma wsg yang harus memutuskan di lapangan...? Kalau ada seismic, kan bisa diplanning intermediate logging / checkshot sebelum masuk ke karbonat yang mau dicore seperti kata Om Amir... kalau kriteria wsgnya harus bisa paleontologist, seismic interpretation, carbonate sedimentologist...ya repot :-)) Jadi inget ada company yang nyari assisten geologist yang kudu bisa modelling, seismic, petrophysic, sedimentologist dsb...yang akhirnya emang enggak dapat. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Shofiyuddin | | | [EMAIL PROTECTED]| | | l.com | | || | | 08/08/2006 04:14 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist | -| Mas Bambang dan Pak Sugeng, Terima kasih untuk penjelasannya. Saya pikir itu sudah cukup. Akan lebih baik lagi kalo wsg nya itu tahu jenis jenis fossil, minimal benthic foram, planktonic foram, echinoid, coral, juga faseh untuk menterjemahkan klasifikasi nya Dunham dan juga Embry Klovan ke dalam deskripsinya. Hal laen juga seperti textur and visual porositynya yang berbeda dengan clastic. Salam Shofi On 8/8/06, sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Khusus untuk Salawati Basin (lapangan Walio, Kasim, Jaya, Cendrawasih, Linda dll) di Kepala Burung, batu gamping formasi Kais sangat mirip dengan batu gamping U Marker yang ada di atasnya. Konon pernah ada wsg dari Cirebon ditugaskan ke Linda untuk lakukan pemboran inti (coring) di formasi Kais. Begitu ketemu oil show, segera dilakukan coring. Padahal ini oil show dari Middle U Marker, belum sampai Kais. Di beberapa tempat, Middle U marker menghasilkan minyak juga. Saat pemboran sumur yang terletak di pinggiran reef (flank) wsg menjadi bingung karena sampai kedalaman tertentu batu gamping Kais belum juga ketemu. Pemboran jalan terus. Ketika ditemui oil show dalam cutting sample, untuk meyakinkan, maka dilakukan logging. Ternyata dari logs diketahui bahwa oil show ini berada di middle u marker, maka pemboran dilanjutkan, dan ternyata batu gamping formasi Kais ditemukan jauh di bawah OWC (oil water contact). Jauh lebih dalam dari prognosis. Berdasarkan pengalaman tersebut, memang sebaiknya wsg yang akan bekerja di reservoar karbonat sudah mempunyai pengalaman di lapangan karbonat. Wassalam, Sugeng - Original Message - From: B. Pujasmadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 08, 2006 1:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist Sebenarnya kalau udah pernah menjadi wellsite, hampir bisa dipastikan sudah pernah ketemu batugamping dan bisa melakukan deskripsi batuan karbonat. Mungkin yang diperlukan adalah wellsite yang cakap dalam mendeskripsi kualitas reservoir karbonat, terutama pemahaman porosity karbonat, dan detail deskripsi batugamping agar bisa mendapatkan penafsiran fasies karbonat dengan baik (menuntut wellsite yang paham batuan karbonat tentunya). Salam Pujas - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED
Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
jadi bisa kita Apply nih?? On 8/9/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Fosil yang utuh saja, susah identifikasinya, apalagi yang pecah-pecah kena drilling bit. :-) Lokal knowledge, bisa ditransfer 2-4 minggu oleh Operation Geologist atau Assethabis itu si WSG bisa jalan sendiri.. Terkadang untuk daerah baru, operation geologist/ wsg, membuat satu set reference, untuk jenis batuan/ formation, bisa juga fosil referece, ..dengan harapan bisa digunakan di sumur2 berikutnya salam, On 8/9/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukankah kalau masalah fossil / umur/ lingkungan pengendapan dsb dihandle oleh paleontologist yang kadang harus naik ker rig juga? Untuk klasifikasi dunham dsb...apa iya bisa cuma dari cutting yang dilihat ...? Begitu juga dengan texture dan porosity apa bisa cuma dari cutting..? Untuk pengambilan core dsb, apa iya cuma wsg yang harus memutuskan di lapangan...? Kalau ada seismic, kan bisa diplanning intermediate logging / checkshot sebelum masuk ke karbonat yang mau dicore seperti kata Om Amir... kalau kriteria wsgnya harus bisa paleontologist, seismic interpretation, carbonate sedimentologist...ya repot :-)) Jadi inget ada company yang nyari assisten geologist yang kudu bisa modelling, seismic, petrophysic, sedimentologist dsb...yang akhirnya emang enggak dapat. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Shofiyuddin | | | [EMAIL PROTECTED]| | | l.com | | || | | 08/08/2006 04:14 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist | -| Mas Bambang dan Pak Sugeng, Terima kasih untuk penjelasannya. Saya pikir itu sudah cukup. Akan lebih baik lagi kalo wsg nya itu tahu jenis jenis fossil, minimal benthic foram, planktonic foram, echinoid, coral, juga faseh untuk menterjemahkan klasifikasi nya Dunham dan juga Embry Klovan ke dalam deskripsinya. Hal laen juga seperti textur and visual porositynya yang berbeda dengan clastic. Salam Shofi On 8/8/06, sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Khusus untuk Salawati Basin (lapangan Walio, Kasim, Jaya, Cendrawasih, Linda dll) di Kepala Burung, batu gamping formasi Kais sangat mirip dengan batu gamping U Marker yang ada di atasnya. Konon pernah ada wsg dari Cirebon ditugaskan ke Linda untuk lakukan pemboran inti (coring) di formasi Kais. Begitu ketemu oil show, segera dilakukan coring. Padahal ini oil show dari Middle U Marker, belum sampai Kais. Di beberapa tempat, Middle U marker menghasilkan minyak juga. Saat pemboran sumur yang terletak di pinggiran reef (flank) wsg menjadi bingung karena sampai kedalaman tertentu batu gamping Kais belum juga ketemu. Pemboran jalan terus. Ketika ditemui oil show dalam cutting sample, untuk meyakinkan, maka dilakukan logging. Ternyata dari logs diketahui bahwa oil show ini berada di middle u marker, maka pemboran dilanjutkan, dan ternyata batu gamping formasi Kais ditemukan jauh di bawah OWC (oil water contact). Jauh lebih dalam dari prognosis. Berdasarkan pengalaman tersebut, memang sebaiknya wsg yang akan bekerja di reservoar karbonat sudah mempunyai pengalaman di lapangan karbonat. Wassalam, Sugeng - Original Message - From: B. Pujasmadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 08, 2006 1:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist Sebenarnya kalau udah pernah menjadi wellsite, hampir bisa dipastikan sudah pernah ketemu batugamping dan bisa melakukan deskripsi batuan karbonat. Mungkin yang diperlukan adalah wellsite yang cakap dalam mendeskripsi kualitas reservoir karbonat, terutama pemahaman porosity karbonat, dan detail deskripsi batugamping agar bisa mendapatkan penafsiran fasies karbonat dengan baik (menuntut wellsite yang paham batuan karbonat tentunya). Salam Pujas
Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
Seperti iklan di koran aja mas, siapa aja boleh ngelamar . On 8/9/06, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: jadi bisa kita Apply nih??
Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
mungkin lebih tepatnya yg dibutuhkan adalah independet wsg, karena suatu alasan kantor pusat tak bisa memonitor langsung (remote area, communication problem dll yg membuat rig operation tak online), jadi keputusan wsg adalah haqulyakin gitu. Dan kebutuhannya juga shortime, project per well. Jadi susah untuk training lagi, pembelajaran ataupun penajaman, sama sajalah misalnya kalau Total butuh wsg pengalaman HP/HT dan hanya projeck /well..tak mungkinlah mereka ambil yg fresh, atau wsg salon, kudu terang overpressure On 8/9/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Fosil yang utuh saja, susah identifikasinya, apalagi yang pecah-pecah kena drilling bit. :-) Lokal knowledge, bisa ditransfer 2-4 minggu oleh Operation Geologist atau Assethabis itu si WSG bisa jalan sendiri.. Terkadang untuk daerah baru, operation geologist/ wsg, membuat satu set reference, untuk jenis batuan/ formation, bisa juga fosil referece, ..dengan harapan bisa digunakan di sumur2 berikutnya salam, On 8/9/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukankah kalau masalah fossil / umur/ lingkungan pengendapan dsb dihandle oleh paleontologist yang kadang harus naik ker rig juga? Untuk klasifikasi dunham dsb...apa iya bisa cuma dari cutting yang dilihat ...? Begitu juga dengan texture dan porosity apa bisa cuma dari cutting..? Untuk pengambilan core dsb, apa iya cuma wsg yang harus memutuskan di lapangan...? Kalau ada seismic, kan bisa diplanning intermediate logging / checkshot sebelum masuk ke karbonat yang mau dicore seperti kata Om Amir... kalau kriteria wsgnya harus bisa paleontologist, seismic interpretation, carbonate sedimentologist...ya repot :-)) Jadi inget ada company yang nyari assisten geologist yang kudu bisa modelling, seismic, petrophysic, sedimentologist dsb...yang akhirnya emang enggak dapat. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Shofiyuddin | | | [EMAIL PROTECTED]| | | l.com | | || | | 08/08/2006 04:14 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist | -| Mas Bambang dan Pak Sugeng, Terima kasih untuk penjelasannya. Saya pikir itu sudah cukup. Akan lebih baik lagi kalo wsg nya itu tahu jenis jenis fossil, minimal benthic foram, planktonic foram, echinoid, coral, juga faseh untuk menterjemahkan klasifikasi nya Dunham dan juga Embry Klovan ke dalam deskripsinya. Hal laen juga seperti textur and visual porositynya yang berbeda dengan clastic. Salam Shofi On 8/8/06, sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Khusus untuk Salawati Basin (lapangan Walio, Kasim, Jaya, Cendrawasih, Linda dll) di Kepala Burung, batu gamping formasi Kais sangat mirip dengan batu gamping U Marker yang ada di atasnya. Konon pernah ada wsg dari Cirebon ditugaskan ke Linda untuk lakukan pemboran inti (coring) di formasi Kais. Begitu ketemu oil show, segera dilakukan coring. Padahal ini oil show dari Middle U Marker, belum sampai Kais. Di beberapa tempat, Middle U marker menghasilkan minyak juga. Saat pemboran sumur yang terletak di pinggiran reef (flank) wsg menjadi bingung karena sampai kedalaman tertentu batu gamping Kais belum juga ketemu. Pemboran jalan terus. Ketika ditemui oil show dalam cutting sample, untuk meyakinkan, maka dilakukan logging. Ternyata dari logs diketahui bahwa oil show ini berada di middle u marker, maka pemboran dilanjutkan, dan ternyata batu gamping formasi Kais ditemukan jauh di bawah OWC (oil water contact). Jauh lebih dalam dari prognosis. Berdasarkan pengalaman tersebut, memang sebaiknya wsg yang akan bekerja di reservoar karbonat sudah mempunyai pengalaman di lapangan karbonat. Wassalam, Sugeng - Original Message - From: B. Pujasmadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 08, 2006 1:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist Sebenarnya kalau udah pernah menjadi wellsite, hampir bisa
RE: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
Mas Ferdi, Kalau hanya sekedar membedakan jenis fosil apakah plankton, benthonic atau coral, saya kira tidak terlalu sulit. Kalau untuk detail atau dengan tujuan lain yg lebih penting (misalnya utk kepentingan meminimalisasi drilling hazard) yg ujung-ujung nya ke rig cost mungkin kita perlu 'on-site biostratigraphy analyses' seperti yg pernah dilakukan oleh BG dan Arco di Irian. Klasifikasi Dunham saya kira (setahu saya) sangat umum digunakan dalam pendiskripsian carbonate dari mulai mudstone, wackstone, packstone, grainstone sampai boundstone. Memang antara geologist yg satu dg yg lain akan berbeda dan ini sangat subjective dan sifatnya kualitatif mengingat yg kita lihat adalah cuttings bukan sample yg berupa bongkahan. Demikian juga dg porosity nya sifatnya sangat kualitatif. Biasanya kita sebutkan type dari porositynya (intercrystalline, oolitic, itergranular, fracture, vuggy, fossiliferous etc..). Untuk yg tidak pernah deal dg carbonate mungkin awalnya agak sedikit bingung membedakan pd cuttings, tapi semua juga perlu belajar dan pembiasaan..semua pasti akan bisa. Untk pengambilan core (penentuan coring point) di lapangan adalah mutlak tanggung jawab si wsg. Disinilah kesaktian wsg diuji dlm hal korelasi (dg off-set wells kalo ada) dan interpretasi berdasarkan cutting yg kita teliti (tentu juga selalu colaborate dg ops geol di kantor). Demikian mas Ferdi, sekedar tulisan dr saya, kalo ada yg lebih expert silahken dilengkapi. Masalah kriteria yg diminta biarin aja mas...bebas kok pembeli adalah raja ..begitu kira-kira. Salam suryo -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 09, 2006 7:06 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist Bukankah kalau masalah fossil / umur/ lingkungan pengendapan dsb dihandle oleh paleontologist yang kadang harus naik ker rig juga? Untuk klasifikasi dunham dsb...apa iya bisa cuma dari cutting yang dilihat ...? Begitu juga dengan texture dan porosity apa bisa cuma dari cutting..? Untuk pengambilan core dsb, apa iya cuma wsg yang harus memutuskan di lapangan...? Kalau ada seismic, kan bisa diplanning intermediate logging / checkshot sebelum masuk ke karbonat yang mau dicore seperti kata Om Amir... kalau kriteria wsgnya harus bisa paleontologist, seismic interpretation, carbonate sedimentologist...ya repot :-)) Jadi inget ada company yang nyari assisten geologist yang kudu bisa modelling, seismic, petrophysic, sedimentologist dsb...yang akhirnya emang enggak dapat. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
kayaknya ini berbau 'promosi diri' nih.. On 8/9/06, OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin lebih tepatnya yg dibutuhkan adalah independet wsg, karena suatu alasan kantor pusat tak bisa memonitor langsung (remote area, communication problem dll yg membuat rig operation tak online), jadi keputusan wsg adalah haqulyakin gitu. Dan kebutuhannya juga shortime, project per well. Jadi susah untuk training lagi, pembelajaran ataupun penajaman, sama sajalah misalnya kalau Total butuh wsg pengalaman HP/HT dan hanya projeck /well..tak mungkinlah mereka ambil yg fresh, atau wsg salon, kudu terang overpressure On 8/9/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Fosil yang utuh saja, susah identifikasinya, apalagi yang pecah-pecah kena drilling bit. :-) Lokal knowledge, bisa ditransfer 2-4 minggu oleh Operation Geologist atau Assethabis itu si WSG bisa jalan sendiri.. Terkadang untuk daerah baru, operation geologist/ wsg, membuat satu set reference, untuk jenis batuan/ formation, bisa juga fosil referece, ..dengan harapan bisa digunakan di sumur2 berikutnya salam, On 8/9/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukankah kalau masalah fossil / umur/ lingkungan pengendapan dsb dihandle oleh paleontologist yang kadang harus naik ker rig juga? Untuk klasifikasi dunham dsb...apa iya bisa cuma dari cutting yang dilihat ...? Begitu juga dengan texture dan porosity apa bisa cuma dari cutting..? Untuk pengambilan core dsb, apa iya cuma wsg yang harus memutuskan di lapangan...? Kalau ada seismic, kan bisa diplanning intermediate logging / checkshot sebelum masuk ke karbonat yang mau dicore seperti kata Om Amir... kalau kriteria wsgnya harus bisa paleontologist, seismic interpretation, carbonate sedimentologist...ya repot :-)) Jadi inget ada company yang nyari assisten geologist yang kudu bisa modelling, seismic, petrophysic, sedimentologist dsb...yang akhirnya emang enggak dapat. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Shofiyuddin | | | [EMAIL PROTECTED]| | | l.com | | || | | 08/08/2006 04:14 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist | -| Mas Bambang dan Pak Sugeng, Terima kasih untuk penjelasannya. Saya pikir itu sudah cukup. Akan lebih baik lagi kalo wsg nya itu tahu jenis jenis fossil, minimal benthic foram, planktonic foram, echinoid, coral, juga faseh untuk menterjemahkan klasifikasi nya Dunham dan juga Embry Klovan ke dalam deskripsinya. Hal laen juga seperti textur and visual porositynya yang berbeda dengan clastic. Salam Shofi On 8/8/06, sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Khusus untuk Salawati Basin (lapangan Walio, Kasim, Jaya, Cendrawasih, Linda dll) di Kepala Burung, batu gamping formasi Kais sangat mirip dengan batu gamping U Marker yang ada di atasnya. Konon pernah ada wsg dari Cirebon ditugaskan ke Linda untuk lakukan pemboran inti (coring) di formasi Kais. Begitu ketemu oil show, segera dilakukan coring. Padahal ini oil show dari Middle U Marker, belum sampai Kais. Di beberapa tempat, Middle U marker menghasilkan minyak juga. Saat pemboran sumur yang terletak di pinggiran reef (flank) wsg menjadi bingung karena sampai kedalaman tertentu batu gamping Kais belum juga ketemu. Pemboran jalan terus. Ketika ditemui oil show dalam cutting sample, untuk meyakinkan, maka dilakukan logging. Ternyata dari logs diketahui bahwa oil show ini berada di middle u marker, maka pemboran dilanjutkan, dan ternyata batu gamping formasi Kais ditemukan jauh di bawah OWC (oil water contact). Jauh lebih dalam dari prognosis. Berdasarkan pengalaman tersebut, memang sebaiknya wsg yang akan bekerja di reservoar karbonat sudah mempunyai pengalaman di lapangan karbonat. Wassalam, Sugeng - Original Message - From: B. Pujasmadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi
Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist
Fer kalau yg dibutuhkan yang experience artinya klasifikasi Dunham dan Klovan-Embry harusnya sudah ngelotok seperti kata Shofi dan dasar2 paleontologi dan sedimentologi dan related science uga harusnya ok punya. Fosil tentu enggak sampai genus atau species. BEdain foram benthik dan planktonik aja udah cukup koq (namun saya kadang lihat descripsi yang ngarang2 seharusnya hanya bisa diidentifikasi via polarizing mikroskop). Di Oseil field (Seram) membedakan wackestone/mudstone dan packstone menjadi sangat krusial karena formasi2 yang ditembus bor didominasi oleh batugamping yang sepintas tekturnya mirip2. Itu baru dari segi geological description..belum lagi hal2 praktis waktu ngebor..sering berbeda surprise dgn yg di klastik.. Saya punya Ops. Geologist malah geologinya kurang, jagonya di drilling operations, kadang2 nggak terlalu terkorelasi.. salam shb -- [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukankah kalau masalah fossil / umur/ lingkungan pengendapan dsb dihandle oleh paleontologist yang kadang harus naik ker rig juga? Untuk klasifikasi dunham dsb...apa iya bisa cuma dari cutting yang dilihat ...? Begitu juga dengan texture dan porosity apa bisa cuma dari cutting..? Untuk pengambilan core dsb, apa iya cuma wsg yang harus memutuskan di lapangan...? Kalau ada seismic, kan bisa diplanning intermediate logging / checkshot sebelum masuk ke karbonat yang mau dicore seperti kata Om Amir... kalau kriteria wsgnya harus bisa paleontologist, seismic interpretation, carbonate sedimentologist...ya repot :-)) Jadi inget ada company yang nyari assisten geologist yang kudu bisa modelling, seismic, petrophysic, sedimentologist dsb...yang akhirnya emang enggak dapat. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Shofiyuddin | | | | | l.com | | | | | | 08/08/2006 04:14 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist | -| Mas Bambang dan Pak Sugeng, Terima kasih untuk penjelasannya. Saya pikir itu sudah cukup. Akan lebih baik lagi kalo wsg nya itu tahu jenis jenis fossil, minimal benthic foram, planktonic foram, echinoid, coral, juga faseh untuk menterjemahkan klasifikasi nya Dunham dan juga Embry Klovan ke dalam deskripsinya. Hal laen juga seperti textur and visual porositynya yang berbeda dengan clastic. Salam Shofi On 8/8/06, sugeng.hartono wrote: Khusus untuk Salawati Basin (lapangan Walio, Kasim, Jaya, Cendrawasih, Linda dll) di Kepala Burung, batu gamping formasi Kais sangat mirip dengan batu gamping U Marker yang ada di atasnya. Konon pernah ada wsg dari Cirebon ditugaskan ke Linda untuk lakukan pemboran inti (coring) di formasi Kais. Begitu ketemu oil show, segera dilakukan coring. Padahal ini oil show dari Middle U Marker, belum sampai Kais. Di beberapa tempat, Middle U marker menghasilkan minyak juga. Saat pemboran sumur yang terletak di pinggiran reef (flank) wsg menjadi bingung karena sampai kedalaman tertentu batu gamping Kais belum juga ketemu. Pemboran jalan terus. Ketika ditemui oil show dalam cutting sample, untuk meyakinkan, maka dilakukan logging. Ternyata dari logs diketahui bahwa oil show ini berada di middle u marker, maka pemboran dilanjutkan, dan ternyata batu gamping formasi Kais ditemukan jauh di bawah OWC (oil water contact). Jauh lebih dalam dari prognosis. Berdasarkan pengalaman tersebut, memang sebaiknya wsg yang akan bekerja di reservoar karbonat sudah mempunyai pengalaman di lapangan karbonat. Wassalam, Sugeng - Original Message - From: B. Pujasmadi To: Sent: Tuesday, August 08, 2006 1:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Carbonate Experienced Wellsite Geologist Sebenarnya kalau udah pernah menjadi wellsite, hampir bisa dipastikan sudah pernah ketemu batugamping dan bisa melakukan deskripsi batuan karbonat. Mungkin yang diperlukan adalah wellsite yang cakap dalam mendeskripsi kualitas reservoir karbonat, terutama pemahaman porosity karbonat, dan detail deskripsi batugamping agar bisa mendapatkan penafsiran fasies karbonat dengan baik (menuntut wellsite yang paham batuan karbonat tentunya). Salam Pujas - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma