Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-28 Terurut Topik yanto R.Sumantri



Terima kasih Awang , saya tergeliti sekali karena thesis saya di
Buton , yang begitu kompleks (apalagi waktu aku kesan kan masih
blooon).
Sedangkan Muna hanya  terdiri dari pulau yang datar,

Si Abah

_


Abah,
 
 Sebenarnya itu bukan pertanyaan
sederhana.
 
 Persoalan berikutnya muncul dari Lengan
Tenggara Sulawesi dan Pulau Muna
 yang dua-duanya berada di
sebelah timur Teluk Bone. Kalau Teluk Bone
 dianggap rifted
Sundaland margin, lalu apa status Lengan Tenggara-Muna
 tersebut
? Apakah mereka benar2 batas timur Sundaland ? Tidak masalah

dengan Buton sebab Buton adalah satu mikrokontinen yang collided Lengan
 Tenggara Sulawesi -dan mungkin Muna. Kapantoreh ophiolites di Buton
bisa
 merupakan hasil obduction karena collision ini. Kalau benar
Muna-Buton
 sangat berbeda, memang mereka dua terrane yang
berlainan yang lalu
 berdampingan kini akibat collision.
 
 Di atas itulah yang patut kita kategorikan sebagai
jawaban sederhana, yang
 sebenarnya saya yakin tak sesederhana
itu. Jawaban yang lebih mungkin
 benar akan kita peroleh kalau
melakukan rekonstruksi tektonik atas wilayah
 dari Sulawesi
Selatan-Bone-Sulawesi Tenggara-Buton menggunakan data
 geologi
dan paleomagnetik.
 
 salam,
 Awang


 --- On Thu, 8/27/09, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
wrote:
 

From: yanto R.Sumantri
yrs...@rad.net.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re:
[Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending
 Eastern  Margin of
Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thursday, August 27, 2009,
5:21 AM


 Awang

 Pertanyaan sedehana ,
 Apakah data dan
kesimpulan
 Anda seperti diterangkan sebelumnya merubah
posisi tektonik
 Buton dan MUNA
 ?

Setahu saya dua pulau yang sangat berdekatan itu surface
 geology nya sangat berbeda , mengapa ?

 Si Abah


___
 

   Pak Rovicky,
 
  Bahwa ada
 Jurassic dan
Pre-Tertiary sediments lainnya di sisi timur
 
 Sundaland yang belum termetamorfosakan seperti di Sumatra,
 barulah kita
  duga dari data seismik terbaru
yang ditembak di area
 Tomini
 (Jablonsky,
  2007)dan Laut Flores (Emmet et al., 2008; Granath et
 al., 2009) -semuanya
  dipublikasi di IPA
Proceedings. Untuk
 menyebutnya punya potensi migas
  seperti Jurassic sequence di NW
 Shelf
Australia, Arafura atau Bintuni kita
  harus pelajari
lebih
 jauh lagi. Kalau dari pandangan sekilas, PT
sequence
  ini
 membentuk synrift juga yang
bisa jadi kitchen dan
 sekaligus
 
 reservoirnya di sekuen late synrift atau post-rift. Jadi
 meskipun sama2
  Jurassic atau PT lainnya
seperti di Australia, model
 pengendapannya

 kelihatannya tak mengikuti passive margin ala NW
 Shelf
of Australia,
  tetapi mengikuti model rifting cekungan2
di
 Sundaland.
 
  Saya
belum pernah melihat data geokimia
 oil seeps di tepi Teluk
Tomini
  itu, kita lihat saja biomarker

oleanane dan hopane-nya (dari seri
  triterpane mz 191),
bila
 rasio oleanane/hopane  0.2 maka ia

 Tertiary-sourced (metode
 age-diagnostic biomarker dari
Peters et al.,
  1999) dan di GCMS
 scan-nya
oleanane-nya punya puncak yang tinggi sebab
 
olenanane
 berasal dari angiosperm yang berlimpah pada
Tertiary dan
 absen
 
 di PT
(kecuali sedikit sekali di Cretaceous).
 

 Oil
 seeps di sebelah timurnya, yang berasal dari
Banggai Basin,
 meskipun
  basin ini
Australoid, minyaknya Tertiary-sourced
 dengan oleanane
 yang
  berlimpah. Di sini potensi source
Mesozoic ada
 seperti
 Australoid lainnya,
  tetapi tak ada bukti HC baik seeps maupun di

lapangan yang sudah
  digenerasi dari Mesozoic kitchen
di
 Banggai.
 
  salam,
  Awang
 
 

--- On Wed, 8/26/09, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 wrote:
 
 

From: Rovicky Dwi Putrohari

rovi...@gmail.com
  Subject: Re:
[Forum-HAGI]
 [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of
  Sundaland to
 Tomini-Bone Bay Line ?
  To: iagi-net@iagi.or.id,
 Forum
 HAGI fo...@hagi.or.id,
 Geo
Unpad
 

geo_un...@yahoogroups.com,
 Eksplorasi
BPMIGAS
 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
  Date:
 Wednesday, August 26, 2009, 8:22 PM
  Pak
Awang,
 
 Apakah jurrasic atau pre
tertiary sekuen ekstensi dari
  sunda

juga
  memiliki potensial penghasil migas seperti
 Jurrasicnya
  NWShelf

 Australia ?
 
  Konon
oil seapage yg ada di pinggir
 tomini berciri
HC
  yang
  dihasilkan oleh
 Jurrasic-Triassic(?) source tipe (pre
 
tertiary oil).
  Cmmiw.
 
  Salam
  Rdp


  On 8/25/09, Awang Satyana

awangsaty...@yahoo.com
  wrote:

  Pak
 Rovicky,
  
   Kalau yang dimaksud adalah

kelanjutan NW shelf of
  Australia, di bawah ini
 
  adalah beberapa hal yang
memberatkannya.
  
   1.
Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di
 Bone

 menunjukkan sekuens Sunda
  
 (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens
  yang
 khas Australoid

  (rift-drift sequence Late
 
 Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid

  paling
 barat yang kita temukan adalah di Buton
dan
  Banggai. Kalau
 di

  Sulawesi kedua sekuens ini sekarang

sebelah

Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-27 Terurut Topik Awang Satyana
Abah,

Sebenarnya itu bukan pertanyaan sederhana. 

Persoalan berikutnya muncul dari Lengan Tenggara Sulawesi dan Pulau Muna yang 
dua-duanya berada di sebelah timur Teluk Bone. Kalau Teluk Bone dianggap rifted 
Sundaland margin, lalu apa status Lengan Tenggara-Muna tersebut ? Apakah mereka 
benar2 batas timur Sundaland ? Tidak masalah dengan Buton sebab Buton adalah 
satu mikrokontinen yang collided Lengan Tenggara Sulawesi -dan mungkin Muna. 
Kapantoreh ophiolites di Buton bisa merupakan hasil obduction karena collision 
ini. Kalau benar Muna-Buton sangat berbeda, memang mereka dua terrane yang 
berlainan yang lalu berdampingan kini akibat collision.

Di atas itulah yang patut kita kategorikan sebagai jawaban sederhana, yang 
sebenarnya saya yakin tak sesederhana itu. Jawaban yang lebih mungkin benar 
akan kita peroleh kalau melakukan rekonstruksi tektonik atas wilayah dari 
Sulawesi Selatan-Bone-Sulawesi Tenggara-Buton menggunakan data geologi dan 
paleomagnetik. 

salam,
Awang

--- On Thu, 8/27/09, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:

 From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern  
 Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
 To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thursday, August 27, 2009, 5:21 AM
 
 
 Awang
 
 Pertanyaan sedehana ,
 Apakah data dan kesimpulan
 Anda seperti diterangkan sebelumnya merubah posisi tektonik
 Buton dan MUNA
 ?
 Setahu saya dua pulau yang sangat berdekatan itu surface
 geology nya sangat berbeda , mengapa ?
 
 Si Abah 
 
 ___
  
 
   Pak Rovicky,
  
  Bahwa ada
 Jurassic dan Pre-Tertiary sediments lainnya di sisi timur
 
 Sundaland yang belum termetamorfosakan seperti di Sumatra,
 barulah kita
  duga dari data seismik terbaru yang ditembak di area
 Tomini
 (Jablonsky,
  2007)dan Laut Flores (Emmet et al., 2008; Granath et
 al., 2009) -semuanya
  dipublikasi di IPA Proceedings. Untuk
 menyebutnya punya potensi migas
  seperti Jurassic sequence di NW
 Shelf Australia, Arafura atau Bintuni kita
  harus pelajari lebih
 jauh lagi. Kalau dari pandangan sekilas, PT sequence
  ini
 membentuk synrift juga yang bisa jadi kitchen dan
 sekaligus
 
 reservoirnya di sekuen late synrift atau post-rift. Jadi
 meskipun sama2
  Jurassic atau PT lainnya seperti di Australia, model
 pengendapannya
  kelihatannya tak mengikuti passive margin ala NW
 Shelf of Australia,
  tetapi mengikuti model rifting cekungan2 di
 Sundaland.
  
  Saya belum pernah melihat data geokimia
 oil seeps di tepi Teluk Tomini
  itu, kita lihat saja biomarker
 oleanane dan hopane-nya (dari seri
  triterpane mz 191), bila
 rasio oleanane/hopane  0.2 maka ia
  Tertiary-sourced (metode
 age-diagnostic biomarker dari Peters et al.,
  1999) dan di GCMS
 scan-nya oleanane-nya punya puncak yang tinggi sebab
  olenanane
 berasal dari angiosperm yang berlimpah pada Tertiary dan
 absen
 
 di PT (kecuali sedikit sekali di Cretaceous).
  
  Oil
 seeps di sebelah timurnya, yang berasal dari Banggai Basin,
 meskipun
  basin ini Australoid, minyaknya Tertiary-sourced
 dengan oleanane
 yang
  berlimpah. Di sini potensi source Mesozoic ada
 seperti
 Australoid lainnya,
  tetapi tak ada bukti HC baik seeps maupun di
 lapangan yang sudah
  digenerasi dari Mesozoic kitchen di
 Banggai.
  
  salam,
  Awang
  
 
 --- On Wed, 8/26/09, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 wrote:
  
 
 From: Rovicky Dwi Putrohari
 rovi...@gmail.com
  Subject: Re: [Forum-HAGI]
 [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of
  Sundaland to
 Tomini-Bone Bay Line ?
  To: iagi-net@iagi.or.id,
 Forum
 HAGI fo...@hagi.or.id,
 Geo Unpad
 
 geo_un...@yahoogroups.com,
 Eksplorasi BPMIGAS
  eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
  Date:
 Wednesday, August 26, 2009, 8:22 PM
  Pak Awang,
 
 Apakah jurrasic atau pre tertiary sekuen ekstensi dari
  sunda
 juga
  memiliki potensial penghasil migas seperti
 Jurrasicnya
  NWShelf
  Australia ?
 
  Konon oil seapage yg ada di pinggir
 tomini berciri HC
  yang
  dihasilkan oleh
 Jurrasic-Triassic(?) source tipe (pre
  tertiary oil).
  Cmmiw.
 
  Salam
  Rdp
 
  On 8/25/09, Awang Satyana
 awangsaty...@yahoo.com
  wrote:
   Pak
 Rovicky,
  
   Kalau yang dimaksud adalah
 kelanjutan NW shelf of
  Australia, di bawah ini
 
  adalah beberapa hal yang memberatkannya.
  
   1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di
 Bone
  menunjukkan sekuens Sunda
  
 (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens
  yang
 khas Australoid
   (rift-drift sequence Late
 
 Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid
   paling
 barat yang kita temukan adalah di Buton dan
  Banggai. Kalau
 di
   Sulawesi kedua sekuens ini sekarang
 sebelah-menyebelah
  itu mengkonfirmasi
  
 bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes
  Sundae
 vs Australoid.
  
   2. Rekonstruksi
 tektonik tak berhasil menunjukkan apa
  mekanisme yang
 andai
   membawa paparan Australia ke bawah Bone dan
 Tomini.
  Sementara

Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-27 Terurut Topik Benyamin Sapiie
Gempa 6.8 diselatan Buton sangat dalam yang jelas berkaitan dengan
subduksi selatan Jawa. Tetapi Ada hal menarik karena kalau dilihat dari
subduksi diselatan sumba dan Timor yang berubah kearah Timur menjadi
collision (Timor-Tanimbar through). Sedangkan subduksinya terletak di laut
Banda. Geometri perubahan ini terjadi mungkin dibawah Savu basin. 
Berdasarkan data gempa (USGS) jelas terlihat zona linear kedalaman gempa
yang semain dalam ke arah utara Flores sampai selatan Buton yang
menyimpulkan sebuah subduksi. Apabila kita lihat bathymetry dan juga
seismic daerah ini sangat dalam bearah barat timur paling tidak sampai
Jawa Timur yang dibeberapa tempat memperihatkan thrust kearah utara (Bali
thrust, Flores) ynag jelas juga terlihat di beberapa seismic regional di
Lombok Basin. Menurut saya ini daerah ini perlu dikaji lebih detail
terutama berkaitan dengan jenis crust dan potensi hidrokarbon pada daerah
ini.

Salam, Ben Sapiie




Abah,

Sebenarnya itu bukan pertanyaan sederhana.

Persoalan berikutnya muncul dari Lengan Tenggara Sulawesi dan Pulau Muna
yang dua-duanya berada di sebelah timur Teluk Bone. Kalau Teluk Bone
dianggap rifted Sundaland margin, lalu apa status Lengan Tenggara-Muna
tersebut ? Apakah mereka benar2 batas timur Sundaland ? Tidak masalah
dengan Buton sebab Buton adalah satu mikrokontinen yang collided Lengan
Tenggara Sulawesi -dan mungkin Muna. Kapantoreh ophiolites di Buton bisa
merupakan hasil obduction karena collision ini. Kalau benar Muna-Buton
sangat berbeda, memang mereka dua terrane yang berlainan yang lalu
berdampingan kini akibat collision.

Di atas itulah yang patut kita kategorikan sebagai jawaban sederhana, yang
sebenarnya saya yakin tak sesederhana itu. Jawaban yang lebih mungkin
benar akan kita peroleh kalau melakukan rekonstruksi tektonik atas wilayah
dari Sulawesi Selatan-Bone-Sulawesi Tenggara-Buton menggunakan data
geologi dan paleomagnetik.

salam,
Awang

--- On Thu, 8/27/09, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:

 From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending
 Eastern  Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
 To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thursday, August 27, 2009, 5:21 AM


 Awang

 Pertanyaan sedehana ,
 Apakah data dan kesimpulan
 Anda seperti diterangkan sebelumnya merubah posisi tektonik
 Buton dan MUNA
 ?
 Setahu saya dua pulau yang sangat berdekatan itu surface
 geology nya sangat berbeda , mengapa ?

 Si Abah

 ___
 

   Pak Rovicky,
 
  Bahwa ada
 Jurassic dan Pre-Tertiary sediments lainnya di sisi timur
 
 Sundaland yang belum termetamorfosakan seperti di Sumatra,
 barulah kita
  duga dari data seismik terbaru yang ditembak di area
 Tomini
 (Jablonsky,
  2007)dan Laut Flores (Emmet et al., 2008; Granath et
 al., 2009) -semuanya
  dipublikasi di IPA Proceedings. Untuk
 menyebutnya punya potensi migas
  seperti Jurassic sequence di NW
 Shelf Australia, Arafura atau Bintuni kita
  harus pelajari lebih
 jauh lagi. Kalau dari pandangan sekilas, PT sequence
  ini
 membentuk synrift juga yang bisa jadi kitchen dan
 sekaligus
 
 reservoirnya di sekuen late synrift atau post-rift. Jadi
 meskipun sama2
  Jurassic atau PT lainnya seperti di Australia, model
 pengendapannya
  kelihatannya tak mengikuti passive margin ala NW
 Shelf of Australia,
  tetapi mengikuti model rifting cekungan2 di
 Sundaland.
 
  Saya belum pernah melihat data geokimia
 oil seeps di tepi Teluk Tomini
  itu, kita lihat saja biomarker
 oleanane dan hopane-nya (dari seri
  triterpane mz 191), bila
 rasio oleanane/hopane  0.2 maka ia
  Tertiary-sourced (metode
 age-diagnostic biomarker dari Peters et al.,
  1999) dan di GCMS
 scan-nya oleanane-nya punya puncak yang tinggi sebab
  olenanane
 berasal dari angiosperm yang berlimpah pada Tertiary dan
 absen
 
 di PT (kecuali sedikit sekali di Cretaceous).
 
  Oil
 seeps di sebelah timurnya, yang berasal dari Banggai Basin,
 meskipun
  basin ini Australoid, minyaknya Tertiary-sourced
 dengan oleanane
 yang
  berlimpah. Di sini potensi source Mesozoic ada
 seperti
 Australoid lainnya,
  tetapi tak ada bukti HC baik seeps maupun di
 lapangan yang sudah
  digenerasi dari Mesozoic kitchen di
 Banggai.
 
  salam,
  Awang
 
 
 --- On Wed, 8/26/09, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 wrote:
 
 
 From: Rovicky Dwi Putrohari
 rovi...@gmail.com
  Subject: Re: [Forum-HAGI]
 [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of
  Sundaland to
 Tomini-Bone Bay Line ?
  To: iagi-net@iagi.or.id,
 Forum
 HAGI fo...@hagi.or.id,
 Geo Unpad
 
 geo_un...@yahoogroups.com,
 Eksplorasi BPMIGAS
  eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
  Date:
 Wednesday, August 26, 2009, 8:22 PM
  Pak Awang,
 
 Apakah jurrasic atau pre tertiary sekuen ekstensi dari
  sunda
 juga
  memiliki potensial penghasil migas seperti
 Jurrasicnya
  NWShelf
  Australia ?
 
  Konon oil seapage yg ada di pinggir
 tomini berciri HC
  yang
  dihasilkan oleh
 Jurrasic

Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-26 Terurut Topik yanto R.Sumantri


Awang

Pertanyaan sedehana ,
Apakah data dan kesimpulan
Anda seperti diterangkan sebelumnya merubah posisi tektonik Buton dan MUNA
?
Setahu saya dua pulau yang sangat berdekatan itu surface
geology nya sangat berbeda , mengapa ?

Si Abah 

___
 

  Pak Rovicky,
 
 Bahwa ada
Jurassic dan Pre-Tertiary sediments lainnya di sisi timur

Sundaland yang belum termetamorfosakan seperti di Sumatra, barulah kita
 duga dari data seismik terbaru yang ditembak di area Tomini
(Jablonsky,
 2007)dan Laut Flores (Emmet et al., 2008; Granath et
al., 2009) -semuanya
 dipublikasi di IPA Proceedings. Untuk
menyebutnya punya potensi migas
 seperti Jurassic sequence di NW
Shelf Australia, Arafura atau Bintuni kita
 harus pelajari lebih
jauh lagi. Kalau dari pandangan sekilas, PT sequence
 ini
membentuk synrift juga yang bisa jadi kitchen dan sekaligus

reservoirnya di sekuen late synrift atau post-rift. Jadi meskipun sama2
 Jurassic atau PT lainnya seperti di Australia, model
pengendapannya
 kelihatannya tak mengikuti passive margin ala NW
Shelf of Australia,
 tetapi mengikuti model rifting cekungan2 di
Sundaland.
 
 Saya belum pernah melihat data geokimia
oil seeps di tepi Teluk Tomini
 itu, kita lihat saja biomarker
oleanane dan hopane-nya (dari seri
 triterpane mz 191), bila
rasio oleanane/hopane  0.2 maka ia
 Tertiary-sourced (metode
age-diagnostic biomarker dari Peters et al.,
 1999) dan di GCMS
scan-nya oleanane-nya punya puncak yang tinggi sebab
 olenanane
berasal dari angiosperm yang berlimpah pada Tertiary dan absen

di PT (kecuali sedikit sekali di Cretaceous).
 
 Oil
seeps di sebelah timurnya, yang berasal dari Banggai Basin, meskipun
 basin ini Australoid, minyaknya Tertiary-sourced dengan oleanane
yang
 berlimpah. Di sini potensi source Mesozoic ada seperti
Australoid lainnya,
 tetapi tak ada bukti HC baik seeps maupun di
lapangan yang sudah
 digenerasi dari Mesozoic kitchen di
Banggai.
 
 salam,
 Awang
 

--- On Wed, 8/26/09, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
wrote:
 

From: Rovicky Dwi Putrohari
rovi...@gmail.com
 Subject: Re: [Forum-HAGI]
[iagi-net-l] Extending Eastern Margin of
 Sundaland to
Tomini-Bone Bay Line ?
 To: iagi-net@iagi.or.id, Forum
HAGI fo...@hagi.or.id, Geo Unpad

geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS
 eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
 Date:
Wednesday, August 26, 2009, 8:22 PM
 Pak Awang,

Apakah jurrasic atau pre tertiary sekuen ekstensi dari
 sunda
juga
 memiliki potensial penghasil migas seperti
Jurrasicnya
 NWShelf
 Australia ?

 Konon oil seapage yg ada di pinggir
tomini berciri HC
 yang
 dihasilkan oleh
Jurrasic-Triassic(?) source tipe (pre
 tertiary oil).
 Cmmiw.

 Salam
 Rdp

 On 8/25/09, Awang Satyana
awangsaty...@yahoo.com
 wrote:
  Pak
Rovicky,
 
  Kalau yang dimaksud adalah
kelanjutan NW shelf of
 Australia, di bawah ini

 adalah beberapa hal yang memberatkannya.
 
  1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone
 menunjukkan sekuens Sunda
 
(synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens
 yang
khas Australoid
  (rift-drift sequence Late

Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid
  paling
barat yang kita temukan adalah di Buton dan
 Banggai. Kalau
di
  Sulawesi kedua sekuens ini sekarang
sebelah-menyebelah
 itu mengkonfirmasi
 
bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes
 Sundae
vs Australoid.
 
  2. Rekonstruksi
tektonik tak berhasil menunjukkan apa
 mekanisme yang
andai
  membawa paparan Australia ke bawah Bone dan
Tomini.
 Sementara untuk ke bawah
  Buton
dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar
 Sorong dan
semua
  splaynya di sebelah timur Sulawesi.


  3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya
 mekanismenya untuk menyebut
  Teluk Bone
sebagai rifted marginal basin di pinggir
 Sundaland.
Posisi
  tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi
Teluk
 Bone -ini membutuhkan
  pemikiran
yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan
 bahwa 70 %
sekuens
  sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi
Sunda.
 Hanya keberadaan
  multiple seqence
sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic)
 -Jablonsky, 2007; itu
  menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita
 temukan di Sundaland
  sebelah barat. Tetapi
paper2 terbaru dari Jim Granath
 (2009 IPA Proc.)
  -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa
 paper IPA 2009- dengan
  menggunakan seismik
sampai ke Moho diindikasi bahwa
 Sundaland tenggara punya
  rift sampai ke umur Jurassic.
 
  4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya
 implikasi tektonik bahwa
  Sundaland tenggara
berasal dari paparan Australia -
 tetapi pemikiran ini
  perlu dilihat dengan hati-hati sebab meskipun sampai
 ke Jurassic umurnya,
  sekuens sedimen di
Sundaland tenggara ini tak sama
 dengan basin2 Austraoid
  yang ada di Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah,
 Banggai, Seram, Arafura,
  Buton).
 
  Apakah asal Sunda
(Sundae/Sondaicus)atau Australia
 (Australoid) memang
  penting dilihat sebab exploration play concepts di
 keduanya jauh