Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi

2012-04-29 Terurut Topik Prakosa Rachwibowo
sebagaimana ruang lift hanya mampu mengangkut 6-11 orang, demikian pula lahan 
kota daya dukung per km2 nya juga terbatas.perlu kebijakan pembatasan 
kepadatan penduduk untuk per km2 nya, agar (spt lift) mampu mengangkat atau 
mendukung kehidupan oraganisme/manusia di atasnya menuju pembangunan yg 
berkelanjutan..

siwo72




 From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, 29 April 2012 3:36 PM
Subject: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk  
Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 

Oq  dan yang lainnya,
KB mulai diprogramkan oleh pemerintah thn 1970 an.
awal2nya banyak yang kontra,  sebagian harus dipaksa dengan mengurangi 
fasilitas yang didapatkan dari kantor, tetapi mungkin sejak pertengahan 80 an, 
orang2 sudah mulai sadar sendiri dan ikut mensukseskan program keluarga kecil.

Kalau setiap pasangan subur hanya punya 2 anak saja, maka tidak ada pertumbuhan 
penduduk,  karena 2 orang tsb hanya menghasilkan dua orang saja.  nanti kedua 
orang tua meninggal maka hanya ada dua orang penggantinya.

justru itu penduduk Indonesia cepat sekali menuju 200 juta jiwa dari thn 70 an 
sampai 90 an, tetapi tidak banyak kenaikan sejak saat itu.

jadi yang punya tiga anak, berpartisipasi menambah jumlah penduduk 50 %.  Kalau 
anak nya 4 berarti menambah 100 %  dst.

jadi yang anaknya lebih dari dua punya utang sama bumi untuk memperbaiki 
keadaan bumi, dan juga punya utang sama pemerintah Indonesia karena menambah 
jumlah orang yang menikmati fasilitas dan subsidi yang diberikan ke pemerintah.

he.. he.. he... balik ke subsidi lagi.


fbs




 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, April 29, 2012 3:05 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 

Bicara daya dukung dll, koq gak ada yang melihatnya dari segi mengurangi 
pertumbuhan penduduk, ya .?

Jaman pak Harto program keluarga berencana kita jadi acuan dunia dan terbukti 
berhasil menurunkan rate pertumbuhan penduduk Indonesia. Sejak reformasi 
program ini ancur dan kelihatannya belum bangkit lagi.





--
On Fri, Apr 27, 2012 3:15 PM ICT Bambang Kartika wrote:



Baik2 semua Kang Yanto,
Teman ayah saya dulu pernah cerita ikut tim survei di Palangkarasa, yang 
orang2 heran kok beliaunya tahu2 ada ide akan memindah Ibukota negara ke sana. 
BK.



--- On Fri, 4/27/12, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com wrote:

From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, April 27, 2012, 8:03 AM

Betul Bang 
Jaman BK (Bung Karno) , Ibu Kota Negara ada rencana akan dipindah ke 
Palangkaraya , Kalimantan.
BK (Bambang Kartika)
kok sama ya singkatannya ?hahahahaBang Piye kabare ?
si Abah


      From:  Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com
Date: Wed, 25 Apr 2012 11:52:29 +0800 (SGT)To: iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  
iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net-l] Press 
release IAGI hari bumi



Jaman Soekarno, Ibu kota Negara RI ada rencana akan dipindah ke Palangkaraya, 
Kalimantan.
BK.



--- On Wed, 4/25/12, Ipong ipongkun...@gmail.com wrote:

From: Ipong ipongkun...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari
 bumi
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, April 25, 2012, 3:47 AM

Mas Vicky, cakep usulannya.Sepertinya mas Vicky, mas Aris sama mas Agus 
terinspirasi
 dari pengalaman pribadi ketika pulang / mudik lebaran terbuang dari jalur 
 pantura ke jalan2 alternatif daerah Subang - Majalengka ya? Ternyata indah 
 juga ya
 daerahnya...:-)
BTW alangkah baiknya bila jalur Jasinga - Bojongmanik - Pelabuhan Ratu pun 
diusulkan menjadi daerah penyangga ibukota sekaligus membuka akses jalur 
ekonomi wisata dan komoditi
 tambang (terutama bhn galian C utk industri, ternak, dan pertanian.  Jalur ini 
sangat subur dan indah namun memang memiliki medan yg sangat sulit dan longsor 
tetapi relatif berjarak pendek utk dikembangkan. Bayangkan akses Pel Ratu atau 
selatan Jawa Barat dan Sumatra pun menjadi jauh lebih efisien insyaa Allah.
Pepatah Go West (of Jakarta) bisa menjadi alternatif daerah penyangga juga. 
Supaya teman2 IAGI yg mudik ke Sumatra bisa menikmati pemandangan pegunungan 
juga :-)
Salam

Sent from my iPhone
On 25 Apr 2012, at 03:35, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

Pak Yanto, dkk
 
Usulan ini muncul diantara BOARD IAGI, terutama Mas Aris dan AGus Hend yang 
sudah melangkah melihat perkembangan perkotaan terutama kota pantai. Mas Aris 
come-up dengan ide untuk melebarkan sayap ekonomi
 Jakarta-Bandung, bukan memindahkan ibukota. Tetapi mengembangkan pemerataan 
sentra ekonomi. 

Kalau diskusinya sendiri cukup lama (seru) dengan Pak Agus Hendratno dan Aris. 
Hal ini dipicu oleh 

Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi

2012-04-29 Terurut Topik Bambang Kartika




Kenapa IAGI tidak usul semua kantor terkait pembinaan Departemen ESDM mis 
Migas, Batubara, Timah dll dipindah ke luar Jakarta misal daerah Jonggol atau 
Karawang atau Purwakarta, kalau terlalu besar bisa dimulai dari kantor2 terkait 
Migas dulu.
Dengan sendirinya pembangunan perumahan, apartemen dll, kemudian tempat2 
hiburan, termasuk restoran, kafe dll akan menyusul sendiri.
BK.




--- On Sun, 4/29/12, Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com wrote:

From: Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com
Subject: Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk 
 Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date: Sunday, April 29, 2012, 9:20 AM

sebagaimana ruang lift hanya mampu mengangkut 6-11 orang, demikian pula lahan 
kota daya dukung per km2 nya juga terbatas.perlu kebijakan pembatasan 
kepadatan penduduk untuk per km2 nya, agar (spt lift) mampu mengangkat atau 
mendukung kehidupan oraganisme/manusia di atasnya menuju pembangunan yg 
berkelanjutan..
siwo72

From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
 To:
 iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Sunday, 29 April 2012 3:36 PM
 Subject: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk  
Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
   
Oq  dan yang lainnya,KB mulai diprogramkan oleh pemerintah thn 1970 an.awal2nya 
banyak yang kontra,  sebagian harus dipaksa dengan mengurangi fasilitas yang 
didapatkan dari kantor, tetapi mungkin sejak pertengahan 80 an, orang2 sudah 
mulai sadar sendiri dan ikut mensukseskan program keluarga kecil.
Kalau setiap pasangan subur hanya punya 2 anak saja, maka tidak
 ada pertumbuhan penduduk,  karena 2 orang tsb hanya menghasilkan dua orang 
saja.  nanti kedua orang tua meninggal maka hanya ada dua orang penggantinya.
justru itu penduduk Indonesia cepat sekali menuju 200 juta jiwa dari thn 70 an 
sampai 90 an, tetapi tidak banyak kenaikan sejak saat itu.
jadi yang punya tiga anak,
 berpartisipasi menambah jumlah penduduk 50 %.  Kalau anak nya 4 berarti 
menambah 100 %  dst.
jadi yang anaknya lebih dari dua punya utang sama bumi untuk memperbaiki 
keadaan bumi, dan juga punya utang sama pemerintah Indonesia karena menambah 
jumlah orang yang menikmati fasilitas dan subsidi yang diberikan ke pemerintah.
he.. he.. he... balik ke subsidi lagi.

fbs

From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Sunday, April 29, 2012 3:05 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
   


Bicara daya dukung dll, koq gak ada yang melihatnya dari segi mengurangi 
pertumbuhan penduduk, ya .?

Jaman pak Harto program keluarga berencana kita jadi acuan dunia dan terbukti 
berhasil menurunkan rate pertumbuhan penduduk Indonesia. Sejak reformasi 
program ini ancur dan kelihatannya belum bangkit lagi.





--
On Fri, Apr 27, 2012 3:15 PM ICT Bambang Kartika wrote:



Baik2 semua Kang Yanto,
Teman ayah saya dulu pernah cerita ikut tim survei di Palangkarasa, yang 
orang2 heran kok beliaunya tahu2 ada ide akan memindah Ibukota negara ke sana. 
BK.



--- On Fri, 4/27/12, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com wrote:

From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, April 27, 2012, 8:03 AM

Betul Bang 
Jaman BK (Bung Karno) , Ibu Kota Negara ada rencana akan dipindah ke 
Palangkaraya , Kalimantan.
BK (Bambang Kartika)
kok sama ya singkatannya ?hahahahaBang Piye kabare ?
si Abah


      From:  Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com
Date: Wed, 25 Apr 2012 11:52:29 +0800 (SGT)To:
 iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net-l] Press 
release IAGI hari bumi



Jaman Soekarno, Ibu kota Negara RI ada rencana akan dipindah ke Palangkaraya, 
Kalimantan.
BK.



--- On Wed, 4/25/12, Ipong ipongkun...@gmail.com
 wrote:

From: Ipong ipongkun...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari
 bumi
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, April 25, 2012, 3:47 AM

Mas Vicky, cakep usulannya.Sepertinya mas Vicky, mas Aris sama mas Agus 
terinspirasi
 dari pengalaman pribadi ketika pulang / mudik lebaran terbuang dari jalur 
 pantura ke jalan2 alternatif daerah Subang - Majalengka ya? Ternyata indah 
 juga ya
 daerahnya...:-)
BTW alangkah baiknya bila jalur Jasinga -
 Bojongmanik - Pelabuhan Ratu pun diusulkan menjadi daerah penyangga ibukota 
sekaligus membuka akses jalur ekonomi wisata dan komoditi
 tambang (terutama bhn galian C utk industri, ternak, dan pertanian.  Jalur ini 
sangat subur dan indah namun memang memiliki medan yg sangat sulit dan longsor 
tetapi relatif berjarak pendek utk dikembangkan. Bayangkan akses Pel Ratu atau 
selatan Jawa Barat dan Sumatra pun menjadi jauh lebih efisien insyaa Allah.
Pepatah Go West (of Jakarta

Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi

2012-04-29 Terurut Topik Ok Taufik
seharusnya pindah ke daerah konsesi mereka, chevron harus di sumatra dan
kaltim, freeport di papua, newmont di makasar..banyak keuntungan yg
diperoleh
1. Ada pemasukan dari daerah setempat berupa pajak, bagi hasil dan
peputaran uang di setempat demi ekonomi ril,
2. Aakan ada multi fek lainnya buat daerah konomi, kesjahteraan, bisnis dan
pendidkan, pembangunan infrastruktur
3. Mengurangi kemacatan spihak di jakarta y memboroskan 14% BBM nasional
4. Terjadi perpindahan warga secara mandiri tanpa harus di programkan
pemerintah.

Balikpapan sebagai contoh, kota ini ada karena keberadaan pertamina
dan keryawannya yg menetap di balikpapan, bukan karyawan rotasi. Badak (BP
Vico) sepertinya  tetap menjadi kota nelayan tanpa ada kemajuan berarti.

Masalahnya apa berani? dan mau?, karena perkantoran dan bisnis terkait
adalah pemilik para penguasa dan konco2nya.

2012/4/30 Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com





 Kenapa IAGI tidak usul semua kantor terkait pembinaan Departemen ESDM mis
 Migas, Batubara, Timah dll dipindah ke luar Jakarta misal daerah Jonggol
 atau Karawang atau Purwakarta, kalau terlalu besar bisa dimulai dari
 kantor2 terkait Migas dulu.
 Dengan sendirinya pembangunan perumahan, apartemen dll, kemudian tempat2
 hiburan, termasuk restoran, kafe dll akan menyusul sendiri.
 BK.




 --- On *Sun, 4/29/12, Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com* wrote:


 From: Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah
 penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sunday, April 29, 2012, 9:20 AM


   sebagaimana ruang lift hanya mampu mengangkut 6-11 orang, demikian pula
 lahan kota daya dukung per km2 nya juga terbatas.perlu kebijakan
 pembatasan kepadatan penduduk untuk per km2 nya, agar (spt lift) mampu
 mengangkat atau mendukung kehidupan oraganisme/manusia di atasnya menuju
 pembangunan yg berkelanjutan..

 siwo72


   --
 *From:* Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Sunday, 29 April 2012 3:36 PM
 *Subject:* [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah
 penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi

   Oq  dan yang lainnya,
 KB mulai diprogramkan oleh pemerintah thn 1970 an.
 awal2nya banyak yang kontra,  sebagian harus dipaksa dengan mengurangi
 fasilitas yang didapatkan dari kantor, tetapi mungkin sejak pertengahan 80
 an, orang2 sudah mulai sadar sendiri dan ikut mensukseskan program keluarga
 kecil.

 Kalau setiap pasangan subur hanya punya 2 anak saja, maka tidak ada
 pertumbuhan penduduk,  karena 2 orang tsb hanya menghasilkan dua orang
 saja.  nanti kedua orang tua meninggal maka hanya ada dua orang
 penggantinya.

 justru itu penduduk Indonesia cepat sekali menuju 200 juta jiwa dari thn
 70 an sampai 90 an, tetapi tidak banyak kenaikan sejak saat itu.

 jadi yang punya tiga anak, berpartisipasi menambah jumlah penduduk 50 %.
  Kalau anak nya 4 berarti menambah 100 %  dst.

 jadi yang anaknya lebih dari dua punya utang sama bumi untuk memperbaiki
 keadaan bumi, dan juga punya utang sama pemerintah Indonesia karena
 menambah jumlah orang yang menikmati fasilitas dan subsidi yang diberikan
 ke pemerintah.

 he.. he.. he... balik ke subsidi lagi.


 fbs


   --
 *From:* o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Sunday, April 29, 2012 3:05 AM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi


 Bicara daya dukung dll, koq gak ada yang melihatnya dari segi mengurangi
 pertumbuhan penduduk, ya .?

 Jaman pak Harto program keluarga berencana kita jadi acuan dunia dan
 terbukti berhasil menurunkan rate pertumbuhan penduduk Indonesia. Sejak
 reformasi program ini ancur dan kelihatannya belum bangkit lagi.





 --
 On Fri, Apr 27, 2012 3:15 PM ICT Bambang Kartika wrote:

 
 
 Baik2 semua Kang Yanto,
 Teman ayah saya dulu pernah cerita ikut tim survei di Palangkarasa, yang
 orang2 heran kok beliaunya tahu2 ada ide akan memindah Ibukota negara ke
 sana.
 BK.
 
 
 
 --- On Fri, 4/27/12, Yanto R. Sumantri 
 yrs_...@yahoo.comhttp://mc/compose?to=yrs_...@yahoo.com
 wrote:
 
 From: Yanto R. Sumantri 
 yrs_...@yahoo.comhttp://mc/compose?to=yrs_...@yahoo.com
 
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id 
 iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id
 Date: Friday, April 27, 2012, 8:03 AM
 
 Betul Bang 
 Jaman BK (Bung Karno) , Ibu Kota Negara ada rencana akan dipindah ke
 Palangkaraya , Kalimantan.
 BK (Bambang Kartika)
 kok sama ya singkatannya ?hahahahaBang Piye kabare ?
 si Abah
 
 
   From:  Bambang Kartika 
  bamkart...@yahoo.comhttp://mc/compose?to=bamkart...@yahoo.com
 
 Date: Wed, 25 Apr 2012 11:52:29 +0800 (SGT)To: 
 iagi-net@iagi.or.idhttp://mc/compose?to=iagi-net

Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi

2012-04-29 Terurut Topik Pujiyono
Usulan jempol pak! 



On Apr 29, 2012, at 9:21 PM, Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com wrote:

 
 
 
 
 Kenapa IAGI tidak usul semua kantor terkait pembinaan Departemen ESDM mis 
 Migas, Batubara, Timah dll dipindah ke luar Jakarta misal daerah Jonggol atau 
 Karawang atau Purwakarta, kalau terlalu besar bisa dimulai dari kantor2 
 terkait Migas dulu.
 Dengan sendirinya pembangunan perumahan, apartemen dll, kemudian tempat2 
 hiburan, termasuk restoran, kafe dll akan menyusul sendiri.
 BK.
 
 
 
 
 --- On Sun, 4/29/12, Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com wrote:
 
 From: Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah 
 penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sunday, April 29, 2012, 9:20 AM
 
 sebagaimana ruang lift hanya mampu mengangkut 6-11 orang, demikian pula lahan 
 kota daya dukung per km2 nya juga terbatas.perlu kebijakan pembatasan 
 kepadatan penduduk untuk per km2 nya, agar (spt lift) mampu mengangkat atau 
 mendukung kehidupan oraganisme/manusia di atasnya menuju pembangunan yg 
 berkelanjutan..
 
 siwo72
 
 
 From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Sunday, 29 April 2012 3:36 PM
 Subject: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk 
 Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 
 Oq  dan yang lainnya,
 KB mulai diprogramkan oleh pemerintah thn 1970 an.
 awal2nya banyak yang kontra,  sebagian harus dipaksa dengan mengurangi 
 fasilitas yang didapatkan dari kantor, tetapi mungkin sejak pertengahan 80 
 an, orang2 sudah mulai sadar sendiri dan ikut mensukseskan program keluarga 
 kecil.
 
 Kalau setiap pasangan subur hanya punya 2 anak saja, maka tidak ada 
 pertumbuhan penduduk,  karena 2 orang tsb hanya menghasilkan dua orang saja.  
 nanti kedua orang tua meninggal maka hanya ada dua orang penggantinya.
 
 justru itu penduduk Indonesia cepat sekali menuju 200 juta jiwa dari thn 70 
 an sampai 90 an, tetapi tidak banyak kenaikan sejak saat itu.
 
 jadi yang punya tiga anak, berpartisipasi menambah jumlah penduduk 50 %.  
 Kalau anak nya 4 berarti menambah 100 %  dst.
 
 jadi yang anaknya lebih dari dua punya utang sama bumi untuk memperbaiki 
 keadaan bumi, dan juga punya utang sama pemerintah Indonesia karena menambah 
 jumlah orang yang menikmati fasilitas dan subsidi yang diberikan ke 
 pemerintah.
 
 he.. he.. he... balik ke subsidi lagi.
 
 
 fbs
 
 
 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Sunday, April 29, 2012 3:05 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 
 
 Bicara daya dukung dll, koq gak ada yang melihatnya dari segi mengurangi 
 pertumbuhan penduduk, ya .?
 
 Jaman pak Harto program keluarga berencana kita jadi acuan dunia dan terbukti 
 berhasil menurunkan rate pertumbuhan penduduk Indonesia. Sejak reformasi 
 program ini ancur dan kelihatannya belum bangkit lagi.
 
 
 
 
 
 --
 On Fri, Apr 27, 2012 3:15 PM ICT Bambang Kartika wrote:
 
 
 
 Baik2 semua Kang Yanto,
 Teman ayah saya dulu pernah cerita ikut tim survei di Palangkarasa, yang 
 orang2 heran kok beliaunya tahu2 ada ide akan memindah Ibukota negara ke 
 sana. 
 BK.
 
 
 
 --- On Fri, 4/27/12, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com wrote:
 
 From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Friday, April 27, 2012, 8:03 AM
 
 Betul Bang 
 Jaman BK (Bung Karno) , Ibu Kota Negara ada rencana akan dipindah ke 
 Palangkaraya , Kalimantan.
 BK (Bambang Kartika)
 kok sama ya singkatannya ?hahahahaBang Piye kabare ?
 si Abah
 
 
   From:  Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com
 Date: Wed, 25 Apr 2012 11:52:29 +0800 (SGT)To: iagi-net@iagi.or.idReplyTo: 
  iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net-l] Press 
 release IAGI hari bumi
 
 
 
 Jaman Soekarno, Ibu kota Negara RI ada rencana akan dipindah ke 
 Palangkaraya, Kalimantan.
 BK.
 
 
 
 --- On Wed, 4/25/12, Ipong ipongkun...@gmail.com wrote:
 
 From: Ipong ipongkun...@gmail.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wednesday, April 25, 2012, 3:47 AM
 
 Mas Vicky, cakep usulannya.Sepertinya mas Vicky, mas Aris sama mas Agus 
 terinspirasi
  dari pengalaman pribadi ketika pulang / mudik lebaran terbuang dari jalur 
  pantura ke jalan2 alternatif daerah Subang - Majalengka ya? Ternyata indah 
  juga ya
  daerahnya...:-)
 BTW alangkah baiknya bila jalur Jasinga - Bojongmanik - Pelabuhan Ratu pun 
 diusulkan menjadi daerah penyangga ibukota sekaligus membuka akses jalur 
 ekonomi wisata dan komoditi tambang (terutama bhn galian C utk industri, 
 ternak, dan pertanian.  Jalur ini sangat subur dan indah namun memang 
 memiliki

Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi

2012-04-29 Terurut Topik o - musakti

Pernah merasakan menjadi warga pertama yang pindah kesuatu komplex 
perumahan/real estate sebelum lingkungannya 'jadi' ?

Rasanya tersiksakemana-mana mesti punya kendaraan sendiri karena sarana 
angkutan belum jalan, belanja jauuh sekali karena belum ada pasar apalagi 
supermarket,cari sekolah anak setengah mati, sarana kesehatan yang minim dan 
belum lagi keamanan yang bikin ketar-ketir ..

kalau ESDM secara unilateral pindah ke daerah tanpa perencanaan yang matang, 
kira-kira itu yang bakal terjadi. Apa gak kasihan sama teman2 kita ? Sekolah, 
rumah sakit, supermarket sampai cafe memang lama-lama bakal ikut, tapi berapa 
lama ? Sementara menunggu, mereka mesti ngapain ...?

Salam
Oki
(Pernah jadi penghuni BSD waktu belon rame)



--
On Mon, Apr 30, 2012 10:47 AM ICT Pujiyono wrote:

Usulan jempol pak! 



On Apr 29, 2012, at 9:21 PM, Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com wrote:

 
 
 
 
 Kenapa IAGI tidak usul semua kantor terkait pembinaan Departemen ESDM mis 
 Migas, Batubara, Timah dll dipindah ke luar Jakarta misal daerah Jonggol 
 atau Karawang atau Purwakarta, kalau terlalu besar bisa dimulai dari kantor2 
 terkait Migas dulu.
 Dengan sendirinya pembangunan perumahan, apartemen dll, kemudian tempat2 
 hiburan, termasuk restoran, kafe dll akan menyusul sendiri.
 BK.
 
 
 
 
 --- On Sun, 4/29/12, Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com wrote:
 
 From: Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah 
 penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sunday, April 29, 2012, 9:20 AM
 
 sebagaimana ruang lift hanya mampu mengangkut 6-11 orang, demikian pula 
 lahan kota daya dukung per km2 nya juga terbatas.perlu kebijakan 
 pembatasan kepadatan penduduk untuk per km2 nya, agar (spt lift) mampu 
 mengangkat atau mendukung kehidupan oraganisme/manusia di atasnya menuju 
 pembangunan yg berkelanjutan..
 
 siwo72
 
 
 From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Sunday, 29 April 2012 3:36 PM
 Subject: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk 
 Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 
 Oq  dan yang lainnya,
 KB mulai diprogramkan oleh pemerintah thn 1970 an.
 awal2nya banyak yang kontra,  sebagian harus dipaksa dengan mengurangi 
 fasilitas yang didapatkan dari kantor, tetapi mungkin sejak pertengahan 80 
 an, orang2 sudah mulai sadar sendiri dan ikut mensukseskan program keluarga 
 kecil.
 
 Kalau setiap pasangan subur hanya punya 2 anak saja, maka tidak ada 
 pertumbuhan penduduk,  karena 2 orang tsb hanya menghasilkan dua orang saja. 
  nanti kedua orang tua meninggal maka hanya ada dua orang penggantinya.
 
 justru itu penduduk Indonesia cepat sekali menuju 200 juta jiwa dari thn 70 
 an sampai 90 an, tetapi tidak banyak kenaikan sejak saat itu.
 
 jadi yang punya tiga anak, berpartisipasi menambah jumlah penduduk 50 %.  
 Kalau anak nya 4 berarti menambah 100 %  dst.
 
 jadi yang anaknya lebih dari dua punya utang sama bumi untuk memperbaiki 
 keadaan bumi, dan juga punya utang sama pemerintah Indonesia karena menambah 
 jumlah orang yang menikmati fasilitas dan subsidi yang diberikan ke 
 pemerintah.
 
 he.. he.. he... balik ke subsidi lagi.
 
 
 fbs
 
 
 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Sunday, April 29, 2012 3:05 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 
 
 Bicara daya dukung dll, koq gak ada yang melihatnya dari segi mengurangi 
 pertumbuhan penduduk, ya .?
 
 Jaman pak Harto program keluarga berencana kita jadi acuan dunia dan 
 terbukti berhasil menurunkan rate pertumbuhan penduduk Indonesia. Sejak 
 reformasi program ini ancur dan kelihatannya belum bangkit lagi.
 
 
 
 
 
 --
 On Fri, Apr 27, 2012 3:15 PM ICT Bambang Kartika wrote:
 
 
 
 Baik2 semua Kang Yanto,
 Teman ayah saya dulu pernah cerita ikut tim survei di Palangkarasa, yang 
 orang2 heran kok beliaunya tahu2 ada ide akan memindah Ibukota negara ke 
 sana. 
 BK.
 
 
 
 --- On Fri, 4/27/12, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com wrote:
 
 From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Friday, April 27, 2012, 8:03 AM
 
 Betul Bang 
 Jaman BK (Bung Karno) , Ibu Kota Negara ada rencana akan dipindah ke 
 Palangkaraya , Kalimantan.
 BK (Bambang Kartika)
 kok sama ya singkatannya ?hahahahaBang Piye kabare ?
 si Abah
 
 
   From:  Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com
 Date: Wed, 25 Apr 2012 11:52:29 +0800 (SGT)To: 
 iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net-l] Press 
 release IAGI hari bumi
 
 
 
 Jaman Soekarno, Ibu kota Negara RI ada rencana akan dipindah ke 
 Palangkaraya, Kalimantan.
 BK.
 
 
 
 --- On Wed, 4/25/12

Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi

2012-04-29 Terurut Topik o - musakti

Pernah merasakan menjadi warga pertama yang pindah kesuatu komplex 
perumahan/real estate sebelum lingkungannya 'jadi' ?

Rasanya tersiksakemana-mana mesti punya kendaraan sendiri karena sarana 
angkutan belum jalan, belanja jauuh sekali karena belum ada pasar apalagi 
supermarket,cari sekolah anak setengah mati, sarana kesehatan yang minim dan 
belum lagi keamanan yang bikin ketar-ketir ..

kalau ESDM secara unilateral pindah ke daerah tanpa perencanaan yang matang, 
kira-kira itu yang bakal terjadi. Apa gak kasihan sama teman2 kita ? Sekolah, 
rumah sakit, supermarket sampai cafe memang lama-lama bakal ikut, tapi berapa 
lama ? Sementara menunggu, mereka mesti ngapain ...?

Salam
Oki
(Pernah jadi penghuni BSD waktu belon rame)



--
On Mon, Apr 30, 2012 10:47 AM ICT Pujiyono wrote:

Usulan jempol pak! 



On Apr 29, 2012, at 9:21 PM, Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com wrote:

 
 
 
 
 Kenapa IAGI tidak usul semua kantor terkait pembinaan Departemen ESDM mis 
 Migas, Batubara, Timah dll dipindah ke luar Jakarta misal daerah Jonggol 
 atau Karawang atau Purwakarta, kalau terlalu besar bisa dimulai dari kantor2 
 terkait Migas dulu.
 Dengan sendirinya pembangunan perumahan, apartemen dll, kemudian tempat2 
 hiburan, termasuk restoran, kafe dll akan menyusul sendiri.
 BK.
 
 
 
 
 --- On Sun, 4/29/12, Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com wrote:
 
 From: Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah 
 penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sunday, April 29, 2012, 9:20 AM
 
 sebagaimana ruang lift hanya mampu mengangkut 6-11 orang, demikian pula 
 lahan kota daya dukung per km2 nya juga terbatas.perlu kebijakan 
 pembatasan kepadatan penduduk untuk per km2 nya, agar (spt lift) mampu 
 mengangkat atau mendukung kehidupan oraganisme/manusia di atasnya menuju 
 pembangunan yg berkelanjutan..
 
 siwo72
 
 
 From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Sunday, 29 April 2012 3:36 PM
 Subject: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk 
 Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 
 Oq  dan yang lainnya,
 KB mulai diprogramkan oleh pemerintah thn 1970 an.
 awal2nya banyak yang kontra,  sebagian harus dipaksa dengan mengurangi 
 fasilitas yang didapatkan dari kantor, tetapi mungkin sejak pertengahan 80 
 an, orang2 sudah mulai sadar sendiri dan ikut mensukseskan program keluarga 
 kecil.
 
 Kalau setiap pasangan subur hanya punya 2 anak saja, maka tidak ada 
 pertumbuhan penduduk,  karena 2 orang tsb hanya menghasilkan dua orang saja. 
  nanti kedua orang tua meninggal maka hanya ada dua orang penggantinya.
 
 justru itu penduduk Indonesia cepat sekali menuju 200 juta jiwa dari thn 70 
 an sampai 90 an, tetapi tidak banyak kenaikan sejak saat itu.
 
 jadi yang punya tiga anak, berpartisipasi menambah jumlah penduduk 50 %.  
 Kalau anak nya 4 berarti menambah 100 %  dst.
 
 jadi yang anaknya lebih dari dua punya utang sama bumi untuk memperbaiki 
 keadaan bumi, dan juga punya utang sama pemerintah Indonesia karena menambah 
 jumlah orang yang menikmati fasilitas dan subsidi yang diberikan ke 
 pemerintah.
 
 he.. he.. he... balik ke subsidi lagi.
 
 
 fbs
 
 
 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Sunday, April 29, 2012 3:05 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 
 
 Bicara daya dukung dll, koq gak ada yang melihatnya dari segi mengurangi 
 pertumbuhan penduduk, ya .?
 
 Jaman pak Harto program keluarga berencana kita jadi acuan dunia dan 
 terbukti berhasil menurunkan rate pertumbuhan penduduk Indonesia. Sejak 
 reformasi program ini ancur dan kelihatannya belum bangkit lagi.
 
 
 
 
 
 --
 On Fri, Apr 27, 2012 3:15 PM ICT Bambang Kartika wrote:
 
 
 
 Baik2 semua Kang Yanto,
 Teman ayah saya dulu pernah cerita ikut tim survei di Palangkarasa, yang 
 orang2 heran kok beliaunya tahu2 ada ide akan memindah Ibukota negara ke 
 sana. 
 BK.
 
 
 
 --- On Fri, 4/27/12, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com wrote:
 
 From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Friday, April 27, 2012, 8:03 AM
 
 Betul Bang 
 Jaman BK (Bung Karno) , Ibu Kota Negara ada rencana akan dipindah ke 
 Palangkaraya , Kalimantan.
 BK (Bambang Kartika)
 kok sama ya singkatannya ?hahahahaBang Piye kabare ?
 si Abah
 
 
   From:  Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com
 Date: Wed, 25 Apr 2012 11:52:29 +0800 (SGT)To: 
 iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net-l] Press 
 release IAGI hari bumi
 
 
 
 Jaman Soekarno, Ibu kota Negara RI ada rencana akan dipindah ke 
 Palangkaraya, Kalimantan.
 BK.
 
 
 
 --- On Wed, 4/25/12

Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi

2012-04-29 Terurut Topik o - musakti

Pernah merasakan menjadi warga pertama yang pindah kesuatu komplex 
perumahan/real estate sebelum lingkungannya 'jadi' ?

Rasanya tersiksakemana-mana mesti punya kendaraan sendiri karena sarana 
angkutan belum jalan, belanja jauuh sekali karena belum ada pasar apalagi 
supermarket,cari sekolah anak setengah mati, sarana kesehatan yang minim dan 
belum lagi keamanan yang bikin ketar-ketir ..

kalau ESDM secara unilateral pindah ke daerah tanpa perencanaan yang matang, 
kira-kira itu yang bakal terjadi. Apa gak kasihan sama teman2 kita ? Sekolah, 
rumah sakit, supermarket sampai cafe memang lama-lama bakal ikut, tapi berapa 
lama ? Sementara menunggu, mereka mesti ngapain ...?

Salam
Oki
(Pernah jadi penghuni BSD waktu belon rame)



--
On Mon, Apr 30, 2012 10:47 AM ICT Pujiyono wrote:

Usulan jempol pak! 



On Apr 29, 2012, at 9:21 PM, Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com wrote:

 
 
 
 
 Kenapa IAGI tidak usul semua kantor terkait pembinaan Departemen ESDM mis 
 Migas, Batubara, Timah dll dipindah ke luar Jakarta misal daerah Jonggol 
 atau Karawang atau Purwakarta, kalau terlalu besar bisa dimulai dari kantor2 
 terkait Migas dulu.
 Dengan sendirinya pembangunan perumahan, apartemen dll, kemudian tempat2 
 hiburan, termasuk restoran, kafe dll akan menyusul sendiri.
 BK.
 
 
 
 
 --- On Sun, 4/29/12, Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com wrote:
 
 From: Prakosa Rachwibowo siwo_g...@yahoo.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah 
 penduduk Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sunday, April 29, 2012, 9:20 AM
 
 sebagaimana ruang lift hanya mampu mengangkut 6-11 orang, demikian pula 
 lahan kota daya dukung per km2 nya juga terbatas.perlu kebijakan 
 pembatasan kepadatan penduduk untuk per km2 nya, agar (spt lift) mampu 
 mengangkat atau mendukung kehidupan oraganisme/manusia di atasnya menuju 
 pembangunan yg berkelanjutan..
 
 siwo72
 
 
 From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Sunday, 29 April 2012 3:36 PM
 Subject: [iagi-net-l] menurunkan rate pertambahan penduduk/ jumlah penduduk 
 Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 
 Oq  dan yang lainnya,
 KB mulai diprogramkan oleh pemerintah thn 1970 an.
 awal2nya banyak yang kontra,  sebagian harus dipaksa dengan mengurangi 
 fasilitas yang didapatkan dari kantor, tetapi mungkin sejak pertengahan 80 
 an, orang2 sudah mulai sadar sendiri dan ikut mensukseskan program keluarga 
 kecil.
 
 Kalau setiap pasangan subur hanya punya 2 anak saja, maka tidak ada 
 pertumbuhan penduduk,  karena 2 orang tsb hanya menghasilkan dua orang saja. 
  nanti kedua orang tua meninggal maka hanya ada dua orang penggantinya.
 
 justru itu penduduk Indonesia cepat sekali menuju 200 juta jiwa dari thn 70 
 an sampai 90 an, tetapi tidak banyak kenaikan sejak saat itu.
 
 jadi yang punya tiga anak, berpartisipasi menambah jumlah penduduk 50 %.  
 Kalau anak nya 4 berarti menambah 100 %  dst.
 
 jadi yang anaknya lebih dari dua punya utang sama bumi untuk memperbaiki 
 keadaan bumi, dan juga punya utang sama pemerintah Indonesia karena menambah 
 jumlah orang yang menikmati fasilitas dan subsidi yang diberikan ke 
 pemerintah.
 
 he.. he.. he... balik ke subsidi lagi.
 
 
 fbs
 
 
 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Sunday, April 29, 2012 3:05 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 
 
 Bicara daya dukung dll, koq gak ada yang melihatnya dari segi mengurangi 
 pertumbuhan penduduk, ya .?
 
 Jaman pak Harto program keluarga berencana kita jadi acuan dunia dan 
 terbukti berhasil menurunkan rate pertumbuhan penduduk Indonesia. Sejak 
 reformasi program ini ancur dan kelihatannya belum bangkit lagi.
 
 
 
 
 
 --
 On Fri, Apr 27, 2012 3:15 PM ICT Bambang Kartika wrote:
 
 
 
 Baik2 semua Kang Yanto,
 Teman ayah saya dulu pernah cerita ikut tim survei di Palangkarasa, yang 
 orang2 heran kok beliaunya tahu2 ada ide akan memindah Ibukota negara ke 
 sana. 
 BK.
 
 
 
 --- On Fri, 4/27/12, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com wrote:
 
 From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] Press release IAGI hari bumi
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Friday, April 27, 2012, 8:03 AM
 
 Betul Bang 
 Jaman BK (Bung Karno) , Ibu Kota Negara ada rencana akan dipindah ke 
 Palangkaraya , Kalimantan.
 BK (Bambang Kartika)
 kok sama ya singkatannya ?hahahahaBang Piye kabare ?
 si Abah
 
 
   From:  Bambang Kartika bamkart...@yahoo.com
 Date: Wed, 25 Apr 2012 11:52:29 +0800 (SGT)To: 
 iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net-l] Press 
 release IAGI hari bumi
 
 
 
 Jaman Soekarno, Ibu kota Negara RI ada rencana akan dipindah ke 
 Palangkaraya, Kalimantan.
 BK.
 
 
 
 --- On Wed, 4/25/12