Re: [iagi-net-l] ttg penghargaan (dari OOT "Saya ....)

2007-07-19 Terurut Topik yrsnki


> Ar,

Terima kasih atas informasinya , semoga terbaca
oleh pak Ketum sehingga dapat meneruskan usaha ADB cs.
Mungkin saya
punya usul sbb:
1.  Dewan Penghargaan dan Kehormatan yang
sekarang  dilikwidasi.
2.  Bentuk Dewan yang baru.
3.
Dewan yang baru menyusun mekanisme pemberian penghargaan ( klasifikasi
penghargaan , mekanisme penghargan dst).
Sebenarnya saya dulu pernah
memberikan draft mekanisme dsb kepada Ketua Dewan /Dr.Suparka,saya sendiri
sekarang sudah ndak punya , saking lamanya mengendap)

Nah , Mas
Lufthi semoga bisa merealisasikan - nya dalam masa ke-Pengurusan saat
ini.

Si-Abah

__

   Abah, 
> saya tahu persis betapa Bapak Yanto
R. Sumantri adalah orang yang paling 
> greget dalam
memperjuangkan PENGHARGAAN IAGI. Kami sangat salut dan 
> hormat
atas usaha pribadi Bapak Yanto untuk mewujudkan hal itu. 
> 
> Saya ingin berikan klarifikasi Pak, bahwa kepengurusan IAGI pada
masa 
> ADB telah diusahakan terwujudnya PENGHARGAAN IAGI
tersebut. Namun karena 
> kata akhir dari yang namanya Penghargaan
IAGI adalah dari hasil 
> rekomendasi Dewan Penghargaan &
Kehormatan IAGI, jadi "right" PP ya 
> hanya sebatas
mengusulkan. Bukan memutuskan. Pada waktu itu PP pernah 
>
mengusulkan seorang Nama dan diserahkan kepada Dewan. Seingat saya Dewan

> pernah berkumpul dan membahas hal tersebut, sayangnya dari para
Dewa di 
> Dewan tersebut tak mampu membuat kata sepakat,
disputemaka 
> terbengkalailah usulan dari PP tersebut. Jadi
bukan masalah Berani tidak 
> Berani pak, tapi memang mentogh di
DK sendiri. Bahkan kalo tak salah 
> secara lisan pun Ketum waktu
itu sdh terlanjur menyampaikan pesan pada 
> Nama yg diusulkan
untuk terima penghargaan tsb, ternyata kami 'gagal'. 
> maaf. 
> 
> Sebagai Pengurus, waktu itu dilakukan dengan pemberian
penghargaan 
> PP-IAGI (sekali lagi bukan Penghargaan IAGI, krn
ini wilayah absolut 
> DK). Beberapa yang pernah menerima - yang
saya masih ingat adalah Bpk. 
> Soffian Hadi (sekarang Deputy
Operasi BPLS), Bpk. Wiyanto, yang banyak 
> memberikan kontribusi
u/ korban bencana Tsunami Aceh, dll. 
> 
> Punten Abah,
jadi sekali lagi poinnya bukan pada masalah berani tak 
> berani
lo. 
> 
> 
> Lam-salam, 
> ar-. 
>
(Mantan Pengurus dan masih pengurus 
> 
> 
> 
> [EMAIL PROTECTED] wrote: 
> 
> Awang 
> 
> Sedari saya kecil saya sudah mengagumi Amarhum , buku buku lama
eperti 
> Ceritera dari Blora , Keluarga Gerilya dsb saya baca
berkali-kali. 
> Buku yang baru sudah sedikit berubah , lebih
romantis walaupun pesan 
> pesannya mengeai penderitaan rakyat
tertindas masih 
> mengemuka dengan nyata . 
> 
>
Apakah dia seorang marxist ? 
> 
> Menurut saya dia
berfikiran atau menganut sikap / pemikiran seorang 
> marxist
walaupun dia tidak mengakui-nya.Coba saja baca dengan teliti pesan 
> pesan dalam buku buku-nya. 
> Tapi dia adalah mrxist
nasionalist. 
> Dia seorang nasionalist yang mendambakan bangsa
Indonesia bisa makmur dan 
> adil sejahtera , sebagimana
diamanatkan dalam mukdimah Konstitusi kita. 
> 
> Apakah
dia perlu penghargaan ? 
> 
> Saya kira orang seperti Pram
tidak merasa perlu piagam penghargan , akan 
> tetapi kita sebagai
bangsa yang besar wajib memberikan pengargaan 
> kepadanya , bkan
saja untuk karya sastranya , akan tetapi onsistensi-nya 
> dalam
bersikap sebagi nasionalist yang konsisten. 
> Hanya sayang-nya
bangsa kita ini punya penyakit "aneh" , yaitu takut 
>
mengargai karya warga bangsa-nya sendiri . 
> Lihat saja IAGI ,
berkali kali saya menyatakan didalam iagi-net , betapa 
>
penting-nya memberikan penghargaan profesional kepada warag negara RI atau

> fuhak lain yang memberikan kontribusi yang luar biasa kepada
kebumian 
> Indonesia , Ndak ada tuh yang menanggapi . Apa ini
bukan aneh (kata saya 
> dan Anda). 
> Sampai adik saya
yang saya sangat sayangi dan hormati -pun , ADBt yang 
> katanya
geologist Merdeka tidak berani untuk melakukan hal itu dimasa 
>
kepengurusan-nya 
> 
> So ,jangan berkecil hati lah. 
> 
> Si-Abah 
> 
> 
>
- 
> Luggage? GPS? Comic books?

> Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. 



Re: [iagi-net-l] ttg penghargaan (dari OOT "Saya ....)

2007-07-18 Terurut Topik Ariadi Subandrio
Abah,
  saya tahu persis betapa Bapak Yanto R. Sumantri adalah orang yang paling 
greget dalam memperjuangkan PENGHARGAAN IAGI. Kami sangat salut dan hormat atas 
usaha pribadi Bapak Yanto untuk mewujudkan hal itu.
   
  Saya ingin berikan klarifikasi Pak, bahwa kepengurusan IAGI pada masa ADB 
telah diusahakan terwujudnya PENGHARGAAN IAGI tersebut. Namun karena kata akhir 
dari yang namanya Penghargaan IAGI adalah dari hasil rekomendasi Dewan 
Penghargaan & Kehormatan IAGI,  jadi "right" PP ya hanya sebatas mengusulkan. 
Bukan memutuskan. Pada waktu itu PP pernah mengusulkan seorang Nama dan 
diserahkan kepada Dewan. Seingat saya Dewan pernah berkumpul dan membahas hal 
tersebut, sayangnya dari para Dewa di Dewan tersebut tak mampu membuat kata 
sepakat, disputemaka terbengkalailah usulan dari PP tersebut. Jadi bukan 
masalah Berani tidak Berani pak, tapi memang mentogh di DK sendiri. Bahkan kalo 
tak salah secara lisan pun Ketum waktu itu sdh terlanjur menyampaikan pesan 
pada Nama yg diusulkan untuk terima penghargaan tsb, ternyata kami 'gagal'. 
maaf.
   
  Sebagai Pengurus, waktu itu dilakukan dengan pemberian penghargaan PP-IAGI 
(sekali lagi bukan Penghargaan IAGI, krn ini wilayah absolut DK). Beberapa yang 
pernah menerima - yang saya masih ingat adalah Bpk. Soffian Hadi (sekarang 
Deputy Operasi BPLS), Bpk. Wiyanto, yang banyak memberikan kontribusi u/ korban 
bencana Tsunami Aceh, dll.
   
  Punten Abah, jadi sekali lagi poinnya bukan pada masalah berani tak berani lo.
   
   
  Lam-salam,
  ar-.
  (Mantan Pengurus dan masih pengurus
   
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Awang 

Sedari saya kecil  saya sudah mengagumi Amarhum , buku buku lama eperti 
Ceritera dari Blora , Keluarga Gerilya dsb saya baca berkali-kali.
Buku yang baru sudah sedikit berubah , lebih romantis walaupun pesan pesannya 
mengeai penderitaan rakyat tertindas masih 
mengemuka dengan nyata .

Apakah dia seorang marxist ?

Menurut saya dia berfikiran atau menganut sikap / pemikiran seorang marxist 
walaupun dia tidak mengakui-nya.Coba saja baca dengan teliti pesan pesan dalam 
buku buku-nya.
Tapi dia adalah mrxist nasionalist.
Dia seorang nasionalist yang mendambakan bangsa Indonesia bisa makmur dan adil 
sejahtera , sebagimana diamanatkan dalam mukdimah Konstitusi kita.

Apakah dia perlu penghargaan ?

Saya kira orang seperti Pram tidak merasa perlu piagam penghargan , akan tetapi 
kita sebagai bangsa  yang besar wajib memberikan pengargaan kepadanya , bkan 
saja untuk karya sastranya , akan tetapi onsistensi-nya dalam bersikap sebagi 
nasionalist yang konsisten.
Hanya sayang-nya bangsa kita ini punya penyakit "aneh" , yaitu takut mengargai 
karya warga bangsa-nya sendiri .
Lihat saja IAGI , berkali kali saya menyatakan didalam iagi-net , betapa 
penting-nya memberikan penghargaan profesional kepada warag negara RI atau 
fuhak lain yang memberikan kontribusi yang luar biasa kepada kebumian Indonesia 
, Ndak ada tuh yang menanggapi . Apa ini bukan aneh (kata saya dan Anda).
Sampai adik saya yang saya sangat sayangi dan hormati -pun , ADBt yang katanya 
geologist Merdeka tidak berani untuk melakukan hal itu dimasa kepengurusan-nya

So ,jangan berkecil hati lah.

Si-Abah

   
-
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.