Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Kalau menurut keterangan dari BMKG dulu pernah di TV, semua gedung di Jakarta yang bertingkat 5 ke atas itu didesigned untuk tahan MMI 9 (skala richter 9?) Tetapi tidak demikian dengan yang hanya bertingkat 5 kebawah RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, May 24, 2011 7:28 AM Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta 2011/5/24 o - musakti Yang harus dibuat 'panik' adalah instansi-instansi terkait. Apakah tatakota benar-benar sudah menerapkan dan mengawasi building code tahan gempa untuk gedung2 tinggi di Jakarta ? Kalau melihat kerentanan gempa di Jakarta semestinya mitigasi yang paling penting dituju adalah yang paling lemah bila terkena goyangan gempa. Sependek pengetahuanku, bangunan-bangunan tinggi di Jakarta dan daerah lain pada umumnya, justru BANGUNAN PERUMAHAN yang paling rawan menghadapi gempa. Bangunan gedung tinggi di jakarta memang terlihat menakutkan, tetapi kalau terjadi bencana gempa gedung-gedung ini relatif akan bertahan dibandingkan rumah tinggal yang pada umumnya ATAPNYA BERAT ! Memang bagi mereka yang "berbisnis" dalam bidang mitigasi kebencanaan akan lebih mudah menembak pemilik bangunan-bangunan tinggi ini, ketimbang mengurusi rumah tinggal. Salam Waspada ! RDP
Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
2011/5/24 o - musakti > Yang harus dibuat 'panik' adalah instansi-instansi terkait. Apakah tatakota > benar-benar sudah menerapkan dan mengawasi building code tahan gempa untuk > gedung2 tinggi di Jakarta ? > Kalau melihat kerentanan gempa di Jakarta semestinya mitigasi yang paling penting dituju adalah yang paling lemah bila terkena goyangan gempa. Sependek pengetahuanku, bangunan-bangunan tinggi di Jakarta dan daerah lain pada umumnya, justru BANGUNAN PERUMAHAN yang paling rawan menghadapi gempa. Bangunan gedung tinggi di jakarta memang terlihat menakutkan, tetapi kalau terjadi bencana gempa gedung-gedung ini relatif akan bertahan dibandingkan rumah tinggal yang pada umumnya ATAPNYA BERAT ! Memang bagi mereka yang "berbisnis" dalam bidang mitigasi kebencanaan akan lebih mudah menembak pemilik bangunan-bangunan tinggi ini, ketimbang mengurusi rumah tinggal. Salam Waspada ! RDP
Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Masyarakat paniknya paling 1-2 hari, habis itu lupa lagi dan business as usual.Rephrasing pak Iwan, cukuplah untuk mengalihkan perhatian publik dari tremor-tremor (belum gempa bencana) politik yang sedang menggoyang ibukota. Yang harus dibuat 'panik' adalah instansi-instansi terkait. Apakah tatakota benar-benar sudah menerapkan dan mengawasi building code tahan gempa untuk gedung2 tinggi di Jakarta ? Apakah ada rencana mitigasi bencana untuk pusat-pusat industri di Cilegon dan Merak ? Apakah jembatan selat sunda sudah betul-betul di desain dengan multi-redundancy ? Jangan sampai tragedi Fukushima terjadi di tanah air. --- On Mon, 23/5/11, Ismail Zaini wrote: From: Ismail Zaini Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta To: iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 23 May, 2011, 9:12 PM kadang masyarakat luas ( awam) lebih mudah mencerna berita yg sifatnya "bombantis" yg disampaikan dg bahasa sederhana, karena memang pemahamnnya juga msih sederhana. Kalau diambil hikmahnya saja adalah perlunya lebih ditingkatkan sosilasisasi permasalahan yg menyangkut Pergeologian dengan bahasa awam.( misalnya kalau ada yang bikin tulisan di Media / Koran terkait dg penyataan si AA tsb dg bahasa awam/populer misalnya judulnya "Mungkinkah Jakarta digoyang gempa besar diatas 8 SR " terus dimuat di Kompas misalnya ini akan lebih efektip ) ISM - Original Message - From: Kuntadi, Nugrahanto Terkait dengan provokasi yang sedang riuh rendah ini…sudah saatnya pula kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Republik kita utk dirubah paradigma nya untuk mendidik tunas tunas bangsa yang tidak lagi memahami bahwa bumi pertiwi nya masih kaya akan potensi minyak gas dan bahan tambang lain spt timah, nikel, emas, tembaga, seperti di masa keemasannya paling tidak hingga dua dasawarsa silam. Ini penting karena dengan disiapkannya mereka untuk menyadari bahwa potensi bahan tambang semakin sulit maka ditanamkan sejak dini pola hidup hemat energi, kerja keras mencari potensi baru ataupun teknologi baru utk menggapainya, dan yang terpenting melihat potensi bagian dunia lain yang bisa dijadikan tempat untuk menanamkan modal bekerja sama mengolah bahan tambang untuk kemakmuran dan kesejahteraan Republik ini. Go Beyond menjadi suatu keniscayaan bagi tunas bangsa ke depan melihat kenyataan di depan mereka tidak seindah kata kata di dalam paket buku pelajaran IPS dan IPA sekolahnya. Saatnya pula untuk menjadi negara kehutanan, agrikultur, dan kelautan mandiri yang mapan karena opsi inilah harapan terbesar negara untuk bisa terus bersaing ke depan yang kita tahu lahan terbuka, hutan, laut yang sangat luas jangan sampai hanya duduk tak termanfaatkan, atau hanya dimanfaatkan untuk beroperasinya penjarah hutan ilegal, atau lahan berpindah masyarakat setempat, atau sekedar untuk dibangun pusat-pusat perbelanjaan dan perumahan yang pada akhirnya hanya utk investasi mati tak berpenghuni, serta banyak lagi hal lain yg mubazir tak terurus. Salam, Kuntadi Nugrahanto
Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
kadang masyarakat luas ( awam) lebih mudah mencerna berita yg sifatnya "bombantis" yg disampaikan dg bahasa sederhana, karena memang pemahamnnya juga msih sederhana. Kalau diambil hikmahnya saja adalah perlunya lebih ditingkatkan sosilasisasi permasalahan yg menyangkut Pergeologian dengan bahasa awam.( misalnya kalau ada yang bikin tulisan di Media / Koran terkait dg penyataan si AA tsb dg bahasa awam/populer misalnya judulnya "Mungkinkah Jakarta digoyang gempa besar diatas 8 SR " terus dimuat di Kompas misalnya ini akan lebih efektip ) ISM - Original Message - From: Kuntadi, Nugrahanto Terkait dengan provokasi yang sedang riuh rendah ini…sudah saatnya pula kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Republik kita utk dirubah paradigma nya untuk mendidik tunas tunas bangsa yang tidak lagi memahami bahwa bumi pertiwi nya masih kaya akan potensi minyak gas dan bahan tambang lain spt timah, nikel, emas, tembaga, seperti di masa keemasannya paling tidak hingga dua dasawarsa silam. Ini penting karena dengan disiapkannya mereka untuk menyadari bahwa potensi bahan tambang semakin sulit maka ditanamkan sejak dini pola hidup hemat energi, kerja keras mencari potensi baru ataupun teknologi baru utk menggapainya, dan yang terpenting melihat potensi bagian dunia lain yang bisa dijadikan tempat untuk menanamkan modal bekerja sama mengolah bahan tambang untuk kemakmuran dan kesejahteraan Republik ini. Go Beyond menjadi suatu keniscayaan bagi tunas bangsa ke depan melihat kenyataan di depan mereka tidak seindah kata kata di dalam paket buku pelajaran IPS dan IPA sekolahnya. Saatnya pula untuk menjadi negara kehutanan, agrikultur, dan kelautan mandiri yang mapan karena opsi inilah harapan terbesar negara untuk bisa terus bersaing ke depan yang kita tahu lahan terbuka, hutan, laut yang sangat luas jangan sampai hanya duduk tak termanfaatkan, atau hanya dimanfaatkan untuk beroperasinya penjarah hutan ilegal, atau lahan berpindah masyarakat setempat, atau sekedar untuk dibangun pusat-pusat perbelanjaan dan perumahan yang pada akhirnya hanya utk investasi mati tak berpenghuni, serta banyak lagi hal lain yg mubazir tak terurus. Salam, Kuntadi Nugrahanto --
Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Mungkin issue gempa ini untuk "menetralisir" issue2 politik lain yang sudah memanas.he3x IBS 2011/5/23 Yanto R.Sumantri : > > Awang > > Hanya ada satu kata SETUJU. > Demikian uag atas ucapan salah satu pengamat > perminyakan yang mengatakan bahwa " masih memiliki cadangan yang berlimpah" > > si Abah > > On Mon, May 23, 2011 1:15 pm, Awang Satyana wrote: >> Saya jadi ingat ketika ada instititusi dan person yang mengeluarkan >> pernyataan yang lalu riuh disambut media, bahwa telah ditemukan lapangan >> minyak raksasa di perairan Simeulue lepas pantai Aceh, lapangan yang >> cadangannya dikabarkan lebih besar daripada lapangan minyak Saudi Arabia. >> Sebuah penyataan ngawur (banget)... Ternyata di balik pernyataan itu >> tujuannya hanya untuk provokasi (!)... >>  >> Alasan memprovokasi sama dengan pernyataan gempa 8,7 SR di Jakarta itu >> (ini juga ngawur), yaitu konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang >> punya otorisasi) yang menganggap sepi hasil penelitian person dan >> institusi yang mengeluarkan pernyataan provokatif itu. >>  >> Mengritik suatu institusi boleh2 saja, tetapi bukan dengan cara-cara >> provokatif..., apalagi bila sampai menebar ketakutan... >>  >> salam, >> Awang >> >> --- Pada Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari menulis: >> >> >> Dari: Rovicky Dwi Putrohari >> Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara >> tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta >> Kepada: "IAGI" , "Forum HAGI" , >> geologi...@googlegroups.com >> Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM >> >> >> oooh ini to alasannya :( >> Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ? >> >> RDP >> >> >> -- Forwarded message -- >> > From: Djuni Pristiyanto >> Date: 2011/5/23 >> Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi >> Gempa 8,7 SR di Jakarta >> To: Milis Bencana >> >> >> >> >> >> >> Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di >> Jakarta >> Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB >> Laporan: Teguh Santosa >> >> RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya >> Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan >> kinerja Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, >> Klimatologi, dan Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta. >> >> Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu >> masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk >> memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma >> (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum >> lah yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang >> memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun >> daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario >> pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan >> data. >> >> “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama >> ini kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau >> mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi >> yang mereka miliki,†ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan >> Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag >> (22/5). >> >> Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk >> menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia, >> termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang >> menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti >> di kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian >> mengenai potensi bencana di Indonesia. >> >> “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak >> mengada-ada,†ujarnya lagi. >> >> Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief >> meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana >> miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya, terbukti >> tidak efektif. >> >> Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan >> dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus yang >> menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan >> tim khusus itu adalah potensi gempa di Selat Sunda. BMKG dan Badan Geologi >> ESDM sama sekali tak tergerak dengan hasil pekerjaan tim khusus yang >> dibentuk Andi Arief, yang terdiri dari sejumlah pakar gempa. >> >> “Karena telah menegasikan hasil kerja tim peta gempa dan hasil >> penelitian atau disertasi yang didasarkan pada data resmi GPS yang >> dipasang Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), >> maka atasan kedua pejabat itu harus mengambil tindakan tegas," tambahnya. >> >> Hal lain yang membuat Andi gerah adalah kenyataan bahwa kedua lembaga itu >> mengabaikan hasil penelitian USGS mengenai potensi kegempaan di kawasan >> Asia Tenggara tahun 2007-2008. Dal
Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Setuju Powered by Telkomsel BlackBerry® From: "Kuntadi, Nugrahanto" Date: Mon, 23 May 2011 17:27:26 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: "iagi-net@iagi.or.id" Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta Terkait dengan provokasi yang sedang riuh rendah ini…sudah saatnya pula kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Republik kita utk dirubah paradigma nya untuk mendidik tunas tunas bangsa yang tidak lagi memahami bahwa bumi pertiwi nya masih kaya akan potensi minyak gas dan bahan tambang lain spt timah, nikel, emas, tembaga, seperti di masa keemasannya paling tidak hingga dua dasawarsa silam. Ini penting karena dengan disiapkannya mereka untuk menyadari bahwa potensi bahan tambang semakin sulit maka ditanamkan sejak dini pola hidup hemat energi, kerja keras mencari potensi baru ataupun teknologi baru utk menggapainya, dan yang terpenting melihat potensi bagian dunia lain yang bisa dijadikan tempat untuk menanamkan modal bekerja sama mengolah bahan tambang untuk kemakmuran dan kesejahteraan Republik ini. Go Beyond menjadi suatu keniscayaan bagi tunas bangsa ke depan melihat kenyataan di depan mereka tidak seindah kata kata di dalam paket buku pelajaran IPS dan IPA sekolahnya. Saatnya pula untuk menjadi negara kehutanan, agrikultur, dan kelautan mandiri yang mapan karena opsi inilah harapan terbesar negara untuk bisa terus bersaing ke depan yang kita tahu lahan terbuka, hutan, laut yang sangat luas jangan sampai hanya duduk tak termanfaatkan, atau hanya dimanfaatkan untuk beroperasinya penjarah hutan ilegal, atau lahan berpindah masyarakat setempat, atau sekedar untuk dibangun pusat-pusat perbelanjaan dan perumahan yang pada akhirnya hanya utk investasi mati tak berpenghuni, serta banyak lagi hal lain yg mubazir tak terurus. Salam, Kuntadi Nugrahanto From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] Sent: 23 May 2011 10:56 To: iagi-net Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta Awang Hanya ada satu kata SETUJU. Demikian uag atas ucapan salah satu pengamat perminyakan yang mengatakan bahwa " masih memiliki cadangan yang berlimpah" si Abah On Mon, May 23, 2011 1:15 pm, Awang Satyana wrote: > Saya jadi ingat ketika ada instititusi dan person yang mengeluarkan > pernyataan yang lalu riuh disambut media, bahwa telah ditemukan lapangan > minyak raksasa di perairan Simeulue lepas pantai Aceh, lapangan yang > cadangannya dikabarkan lebih besar daripada lapangan minyak Saudi Arabia. > Sebuah penyataan ngawur (banget)... Ternyata di balik pernyataan itu > tujuannya hanya untuk provokasi (!)... >  > Alasan memprovokasi sama dengan pernyataan gempa 8,7 SR di Jakarta itu > (ini juga ngawur), yaitu konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang > punya otorisasi) yang menganggap sepi hasil penelitian person dan > institusi yang mengeluarkan pernyataan provokatif itu. >  > Mengritik suatu institusi boleh2 saja, tetapi bukan dengan cara-cara > provokatif..., apalagi bila sampai menebar ketakutan... >  > salam, > Awang > > --- Pada Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari menulis: > > > Dari: Rovicky Dwi Putrohari > Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara > tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta > Kepada: "IAGI" , "Forum HAGI" , > geologi...@googlegroups.com > Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM > > > oooh ini to alasannya :( > Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ? > > RDP > > > -- Forwarded message -- > From: Djuni Pristiyanto > Date: 2011/5/23 > Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi > Gempa 8,7 SR di Jakarta > To: Milis Bencana > > > > > > > Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di > Jakarta > Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB > Laporan: Teguh Santosa > > RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya > Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan > kinerja Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, > Klimatologi, dan Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta. > > Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu > masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk > memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma > (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum > lah yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang > memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun > daerah yang mem
RE: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Terkait dengan provokasi yang sedang riuh rendah ini…sudah saatnya pula kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Republik kita utk dirubah paradigma nya untuk mendidik tunas tunas bangsa yang tidak lagi memahami bahwa bumi pertiwi nya masih kaya akan potensi minyak gas dan bahan tambang lain spt timah, nikel, emas, tembaga, seperti di masa keemasannya paling tidak hingga dua dasawarsa silam. Ini penting karena dengan disiapkannya mereka untuk menyadari bahwa potensi bahan tambang semakin sulit maka ditanamkan sejak dini pola hidup hemat energi, kerja keras mencari potensi baru ataupun teknologi baru utk menggapainya, dan yang terpenting melihat potensi bagian dunia lain yang bisa dijadikan tempat untuk menanamkan modal bekerja sama mengolah bahan tambang untuk kemakmuran dan kesejahteraan Republik ini. Go Beyond menjadi suatu keniscayaan bagi tunas bangsa ke depan melihat kenyataan di depan mereka tidak seindah kata kata di dalam paket buku pelajaran IPS dan IPA sekolahnya. Saatnya pula untuk menjadi negara kehutanan, agrikultur, dan kelautan mandiri yang mapan karena opsi inilah harapan terbesar negara untuk bisa terus bersaing ke depan yang kita tahu lahan terbuka, hutan, laut yang sangat luas jangan sampai hanya duduk tak termanfaatkan, atau hanya dimanfaatkan untuk beroperasinya penjarah hutan ilegal, atau lahan berpindah masyarakat setempat, atau sekedar untuk dibangun pusat-pusat perbelanjaan dan perumahan yang pada akhirnya hanya utk investasi mati tak berpenghuni, serta banyak lagi hal lain yg mubazir tak terurus. Salam, Kuntadi Nugrahanto From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] Sent: 23 May 2011 10:56 To: iagi-net Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta Awang Hanya ada satu kata SETUJU. Demikian uag atas ucapan salah satu pengamat perminyakan yang mengatakan bahwa " masih memiliki cadangan yang berlimpah" si Abah On Mon, May 23, 2011 1:15 pm, Awang Satyana wrote: > Saya jadi ingat ketika ada instititusi dan person yang mengeluarkan > pernyataan yang lalu riuh disambut media, bahwa telah ditemukan lapangan > minyak raksasa di perairan Simeulue lepas pantai Aceh, lapangan yang > cadangannya dikabarkan lebih besar daripada lapangan minyak Saudi Arabia. > Sebuah penyataan ngawur (banget)... Ternyata di balik pernyataan itu > tujuannya hanya untuk provokasi (!)... >  > Alasan memprovokasi sama dengan pernyataan gempa 8,7 SR di Jakarta itu > (ini juga ngawur), yaitu konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang > punya otorisasi) yang menganggap sepi hasil penelitian person dan > institusi yang mengeluarkan pernyataan provokatif itu. >  > Mengritik suatu institusi boleh2 saja, tetapi bukan dengan cara-cara > provokatif..., apalagi bila sampai menebar ketakutan... >  > salam, > Awang > > --- Pada Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari menulis: > > > Dari: Rovicky Dwi Putrohari > Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara > tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta > Kepada: "IAGI" , "Forum HAGI" , > geologi...@googlegroups.com > Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM > > > oooh ini to alasannya :( > Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ? > > RDP > > > -- Forwarded message -- > From: Djuni Pristiyanto > Date: 2011/5/23 > Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi > Gempa 8,7 SR di Jakarta > To: Milis Bencana > > > > > > > Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di > Jakarta > Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB > Laporan: Teguh Santosa > > RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya > Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan > kinerja Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, > Klimatologi, dan Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta. > > Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu > masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk > memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma > (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum > lah yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang > memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun > daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario > pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan > data. > > “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama > ini kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau >
Re: Bls: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Awang Hanya ada satu kata SETUJU. Demikian uag atas ucapan salah satu pengamat perminyakan yang mengatakan bahwa " masih memiliki cadangan yang berlimpah" si Abah On Mon, May 23, 2011 1:15 pm, Awang Satyana wrote: > Saya jadi ingat ketika ada instititusi dan person yang mengeluarkan > pernyataan yang lalu riuh disambut media, bahwa telah ditemukan lapangan > minyak raksasa di perairan Simeulue lepas pantai Aceh, lapangan yang > cadangannya dikabarkan lebih besar daripada lapangan minyak Saudi Arabia. > Sebuah penyataan ngawur (banget)... Ternyata di balik pernyataan itu > tujuannya hanya untuk provokasi (!)... >  > Alasan memprovokasi sama dengan pernyataan gempa 8,7 SR di Jakarta itu > (ini juga ngawur), yaitu konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang > punya otorisasi) yang menganggap sepi hasil penelitian person dan > institusi yang mengeluarkan pernyataan provokatif itu. >  > Mengritik suatu institusi boleh2 saja, tetapi bukan dengan cara-cara > provokatif..., apalagi bila sampai menebar ketakutan... >  > salam, > Awang > > --- Pada Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari menulis: > > > Dari: Rovicky Dwi Putrohari > Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara > tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta > Kepada: "IAGI" , "Forum HAGI" , > geologi...@googlegroups.com > Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM > > > oooh ini to alasannya :( > Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ? > > RDP > > > -- Forwarded message -- > From: Djuni Pristiyanto > Date: 2011/5/23 > Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi > Gempa 8,7 SR di Jakarta > To: Milis Bencana > > > > > > > Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di > Jakarta > Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB > Laporan: Teguh Santosa > > RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya > Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan > kinerja Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, > Klimatologi, dan Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta. > > Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu > masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk > memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma > (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum > lah yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang > memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun > daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario > pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan > data. > > “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama > ini kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau > mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi > yang mereka miliki,†ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan > Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag > (22/5). > > Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk > menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia, > termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang > menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti > di kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian > mengenai potensi bencana di Indonesia. > > “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak > mengada-ada,†ujarnya lagi. > > Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief > meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana > miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya, terbukti > tidak efektif. > > Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan > dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus yang > menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan > tim khusus itu adalah potensi gempa di Selat Sunda. BMKG dan Badan Geologi > ESDM sama sekali tak tergerak dengan hasil pekerjaan tim khusus yang > dibentuk Andi Arief, yang terdiri dari sejumlah pakar gempa. > > “Karena telah menegasikan hasil kerja tim peta gempa dan hasil > penelitian atau disertasi yang didasarkan pada data resmi GPS yang > dipasang Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), > maka atasan kedua pejabat itu harus mengambil tindakan tegas," tambahnya. > > Hal lain yang membuat Andi gerah adalah kenyataan bahwa kedua lembaga itu > mengabaikan hasil penelitian USGS mengenai potensi kegempaan di kawasan > Asia Tenggara tahun 2007-2008. Dalam risetnya, USGS memperkirakan Selat > Sunda berpotensi mengalami gempa yang lebih besar 8,7 Skala Richter. > > Studi yang dilakukan USGS ini , kata Andi Arief lagi, pasti tidak > dimaksudkan untuk membuat masyarakat