Ida Arimurti Re:Ada yang punya materi pengaruh sekolah swasta dan negeri terhadap pengunaan pola komunikasi di kalangan orang tua

2007-01-31 Terurut Topik Taufik baidawi
mohon bantuannya, ada yg punya materi pengaruh sekolah swasta dan negeri 
terhadap pengunaan pola komunikasi di kalangan orang tua 
  atau materi : pengaruh sekolah swasta dan negeri terhadap kemandirian anak

Ida arimurti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Foto Di Atas Meja ...

Seorang artis tengah dirundung malang. Lantaran mencandu narkoba, ia

terserang penyakit maut HIV. Kini ia tergolek sekarat di rumah.

Seorang teman datang mencoba menghibur dan meneguhkan imannya. Namun

dosa-dosa yang telah diperbuat membutakan mata si artis. Ia putus asa.

"Aku berdosa," akunya memelas, "Aku telah menghancurkan hidupku dan

kehidupan banyak orang di sekelilingku. Kini aku akan tersiksa di

neraka. Tak ada lagi yang bisa kuperbuat."

Dari sisi tempat tidurnya, sang teman melihat sebuah potret gadis

kecil yang cantik terpigura di atas meja. "Ini foto siapa?" katanya.

Mendengar pertanyaan itu sang artis antusias, semangat hidupnya

tergerak kembali "Oh, itu foto putriku. Dialah mutiara hidupku, ia

satu-satunya yang indah dalam hidupku."

"Apakah kamu akan menolongnya bila ia mendapat kesulitan, atau

melakukan kesalahan? Maukah kamu memaafkan dia? Apakah kamu masih

mencintainya?"

"Tentu saja." Jawab sang artis antusias. "Aku akan lakukan apapun

demi dia. Mengapa kau lontarkan pertanyaan seperti ini?"

"Saya ingin kau tahu," jawab sang teman, "bahwa Tuhan juga memiliki

foto dirimu di atas meja-Nya."

Wajah artis itu terkesiap. Sudah terlalu lama ia tidak mendengar

kata Tuhan, apalagi mengucapkannya. Sastrawan Rusia, Leo Tolstoy,

dalam karyanya Last Diaries pernah menulis, kamu selalu saja

berpikir tentang orang lain, padahal Tuhan selalu memikirkan kamu.

Apalagi sesungguhnya, Tuhan itu sering mengunjungi kita, namun kita

kerap kali tidak ada di rumah. (djs)

Sumber: KCM - Kamis, 27 April 2006

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK

2007-01-31 Terurut Topik ghozan_gmail
Endonesiaku..
Saya sih berkhusnudzon saja...

Kebetulan dialog itu terjadi 2minggu yg lalu dengan teman saya yg orang 
depokkebetulan saya bukan warga depok.

berikut petikannya :

Assalamu'alaykum.. 

alhamdulillah, sholatu wassalamu 'ala Rosulillah.

senang sekali bisa ngobrol lagi dengan teman-teman. semoga sehat dan bahagia 
selalu.

Saya warga Depok,

meskipun belum pernah datang dan melihat bangunan masjid emas tersebut, ada 
rasa syukur dan bangga karena ternyata ada warga Depok yang sungguh kaya raya. 
Ibu Dian, konon menikah dengan orang Arab, dan Ibu Dian ini juga pengusaha yang 
punya kilang minyak di tanah Arah. Alhamdulillah, Ibu Dian sudah menghaji-kan 
jamaah pengajiannya. juga Ibu Dian membeli sebidang tanah, membangun rumah, dan 
membuat masjid untuk keperluan pribadinya. Untuk rasa syukurnya.

Kalau kita, mungkin hanya mampu beli tanah 100 meter, bikin rumah 45m2, dan 
kalau pun mampu membuat ruang sholat (musholla) ukuran 2 x 3. dan semua ini ada 
di dalam rumah kita, di halaman rumah kita pribadi, rumah pribadi. musholla 
pribadi. musholla itu hanya kita pakai untuk keluarga, atau tamu yang datang.

Tapi, Ibu Dian bisa membeli tanah berhektar, rumah ratusan meter, dan musholla 
(baca masjid emas). untuk keperluan pribadinya, untuk keluarganya, untuk 
tamunya yang datang.

Jika tamu, yang datang tanpa diundang, tentu saja harus mengikuti aturan.

Yang saya tahu, kabarnya semua sarana dan prasarana belum memadai. seperti 
ornamen belum permanen, relief-relief kaligrafi dan kaca ukir belum kuat 
sekali. sehingga masih ada potensi bahaya jika banyak orang atau anak-anak yang 
berlarian lalu memegang atau bermain di atasnya. jika runtuh atau jatuh akan 
menimbulkan luka. Juga taman-taman yang baru di "hidup" kan. masih banyak 
tanaman yang belum sehat, karena baru saja di tanah. rumput juga akarnya belum 
menyatu dengan tanah, masih rumput yang baru di pindahkan . Jadi semua masih 
belum layak untuk umum.

Jadi, jika memang aktual kejadiannya seperti cerita itu, kita bisa menyikapi 
dengan pikiran positip aja. Khawatir jika ikut negatif malah jadi dosa. Malah 
jadi ikut menyebar fitnah.

Yang paling benci dan hasad terhadap keberadaan masjid itu tentu saja musuh 
kita yang kekal, yang jelas-jelas permusuhannya. Iblis.

 

Wassalamu'alaykum

warga Depok yang pengen punya rumah dekat dengan masjid emas





  - Original Message - 
  From: Nurwulan Indriasari 
  To: idakrisnashow@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 31, 2007 5:03 PM
  Subject: Re: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK


  Setahu aku (*maaf jika salah*) Nabi menganjurkan untuk mempercepat bacaan
  pada saat shalat jika ada anak yg menangis atau tamu, bukan melarang anak
  kecil sholat di tempat ibadah.

  Tapi entah ya maksud Ibu Dian itu, mungkin beliau ingin Masjid tersebut
  menjadi lebih khusyuk ibadahnya jika tanpa adanya keberisikan anak2 (*ya
  namanya juga anak2*)

  On 1/31/07, savitri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  >
  > IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK
  > Kegundahan seorang Ayah
  > Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak
  > saya
  > masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar
  >
  > di Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid Dian Al Mahri),
  > Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk sholat di Masjid yang
  > terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga ingin
  > memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak saya. Namun
  > saat
  > kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak
  > saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun (begitupula nasib sama
  > dialami pengunjung lainnya).
  >
  > .
  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti TEMPAT JALAN-JALAN PALING FAVORIT

2007-01-31 Terurut Topik Ida arimurti
TEMPAT JALAN-JALAN PALING FAVORIT

 

Dear all,

Pertama aku ingin mengucapkan terimakasih buat teman2 yg sudah berbagi
cerita tentang Museum,

kemarin malam sewaktu siaran coba share pengalaman teman2 dan banyak yg
merespons dg baik.

 

Nah sekarang aku pingin baca lagi cerita dari teman2, tempat mana yg paling
berkesan

Jalan2 paling the best menurut anda, bisa jadi karena ditempat tersebut
seluruh fasilitasnya sudah ada

atau mungkin punya pemandangan yang indah sekali, orang2nya yg sangat ramah
dan bersih tempatnya dll dll

Ceritain yg detail donk sampai ketempat makanannya. Dan mana tempat yg
paling romantis didunia,

pasti pengalaman masing2 berbeda donk. 

 

Kalau aku tempat jalan2 paling favorit di Indonesia, ya cuma Bali.. soalnya
di Bali semua ada dan lengkap

Mau yg romantis, mau petualangan, makanannya, tempat nginepnya, souvenirnya,
cueknya/ makksudnya

Yg datang ngga jadi jaim, eksotik, trasionalnya masih kental dan jalan2nya
sudah bagus.

Daerah lainnya masih belum siap banget, masih ribet. Yah palingan Jogja yg
paling mendingan.

Kalau di Bali aku betah berlama-lama bisa seminggu liburan.

Tapi bukan berarti aku ngga mau kedaerah lainnya, selalu aku coba ke daerah2
lain, tapi tetep aja pilihan

favoritku ya Bali hehe..Makanya kalau ada tempat asyik di Bali yg aku baru
tahu pasti penasaran deh

aku pingin buru2 menyisihkan tabungan buat datang kesana sama Suami..dan
anak..

 

Sementara kalau di luar negeri wah kayanya banyak deh, cuma berdasarkan
pengalaman

Tempat yg membuat aku terkagum kagum adalah Table Mountain di Cape Town
Afrika Selatan, duh lembahnya

yg tinggi sekali dan luar biasa indahnya...

Kalau buat cuci mata dan bisa nonton Play atau apa tuh namanya Opera seperti
Miss Saigon, pertunjukan musik,

Liat yg gaya2 dan hal2 yg modern yah di New York.

Belanja yg murah2 dan bikin kita ngamuk karena saking murah, tapi
kwalitasnya lumayan bagus di Guang Zhou, China

Gila men..asli bisa ya ada tempat seperti kaya Orchard Road gitu tempat
belanja tapi harga ITC/Mangga Dua dan bisa

Lebih miring lagi daripada kita ke Hongkong atau Thailand...Kalau perempuan
bisa bawa kontainer tuh..hehe..

Tempat romantis sih aku suk banget dengan Paris, Swiss dan Venesia...wah
serasa pingin dipeluk Tom Cruise deh hehe..

Sementara tempat asyik yg bisa bikin aku betah ditempat itu diluar negeri
adalah di Belanda dan New Zealand.

Disana rasanya asyiiik buat nyepi, masyarakatnya juga ramah, pemandangannya
mendukung, makanan Indonesianya

terutama di Belanda ada semua asyiiik kan, dipelosok ujung mana ditempat itu
asyik aja kita singgahi.

 

OK sekarang gantian ya..mau kan cerita buat aku..sekalian nginget2 kali aja
pernah kesana juga atau malah

dapat masukan dari teman2 yg perlu dicoba..

Thanks a lot ya..

 

Ida Arimurti

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Promo : Rumah Sains Ilma membuka kelas baru lagi

2007-01-31 Terurut Topik Keppy Kurniati
Dear all...


Kabar Gembira buat putra-putri, keponakan, saudara, tetangga dll.

Rumah Sains Ilma – Bintaro membuka pendaftaran baru lagi untuk Klub Sains
Ilma….

Di klub sains ilma, anak dapat bermain sambil belajar sains dengan cara
menyenangkan.
Tidak hanya pengetahuan sains yang akan didapat anak, namun juga : berpikir
kritis dan kreatif, menggunakan logika, menumbuhkan dan mengembangkan rasa
ingin tahu anak, serta berani mengemukakan pendapatnya.

Berikan yang terbaik bagi putra-putri anda

Disamping itu Rumah Sains Ilma juga menyediakan :

   - -   Program ekskul buat sekolah


   - -   Kerjasama dengan sekolah dalam suatu acara


   - -   Acara Family Gathering


   - -   Acara Ulang Tahun Anak


   - -   Program di alam terbuka


   - -   Dsb



Untuk keterangan lebih lanjut serta program yang lain, dapat menghubungi
email ini atau no telp : 021-70253647



Salam,


Keppy Kurniati
-- 
Klub Sains Ilma Bintaro
Untuk reservasi Sains on Weekend dan pendaftaran Klub Sains Ilma Bintaro -
hubungi : 021-70253647


[Non-text portions of this message have been removed]



=
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA ARIMURTI&FRIENDS SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: Ida Arimurti Urus Perpanjangan SIM di depok

2007-01-31 Terurut Topik Pras
Dear Pak Ali,
Terima kasih infonya yang bagus.
Kebetulan ada keluarga mau ngurus SIM nih.
Salam.



On 1/31/07, ALI SIKA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> dear all,
>
> Saya mau bagi-bagi informasi bila ada rekan-rekan yang ingin mengurus
> perpanjangan SIM di Polres Depok.
>
> Di masa sekarang, bila mengurus perpanjangan SIM di depok lebih baik
> mengurus sendiri saja karena biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah.
>
> Saya hari ini mengurus perpanjangan SIM A hanya mengeluarkan biaya
> sekitar Rp. 90,000 dan ini adalah biaya resmi. Bandingkan dengan kenalan
> baru yang merogoh uang sekitar Rp. 260,000 untuk perpanjangan SIM C.
>
> Saya tiba di polres depok sekitar jam 8.30 WIB dan berikut adalah
> proses-proses yang saya jalani.
>
> 1. Fotokopi KTP 2 lembar = Rp. 500
> 2. Periksa kesehatan = Rp. 15,000
> 3. Bayar Formulir Perpanjangan = Rp. 60,000
> 4. Mengisi formulir (petunjuk pengisian sudah ditempelkan di dinding
> tempat pemotretan)
> 5. Bayar asuransi = Rp. 15,000
> 6. Menyerahkan formulir yang diisi di loket pendaftaran
> 7. Menunggu giliran untuk foto dan selesai.
>
> Waktu yang saya habiskan hanya sekitar 1.5 jam. Pada jam 10-an saya
> sudah keluar dari area Polres. Namun bagi teman-teman yang mempunyai
> masalah kesehatan mata harus berhati-hati karena godaan tetap selalu
> terjadi di sana. Yang penting jangan mudah tergoda setiap ada rayuan
> datang.
>
> Menurut saya, pada prinsipnya Polres Depok telah memberikan petunjuk
> yang jelas untuk mengurus SIM perpanjangan maupun baru. Bila ada yang
> kurang jelas, petugas manapun dengan sukarela memberikan informasi.
>
> Demikian informasi ini semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang
> memerlukan.
>
> Salam,
>
> Ali
>
> N.B. Minggu yang lalu saya juga mengurus NPWP pribadi di KPP Depok
> Sawangan dan itu juga gratis. Salut deh buat Pemda Depok. Semoga bisa
> diikuti oleh daerah lain.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti CLOSE 2 YOU

2007-01-31 Terurut Topik erika siregar
  CLOSE TO YOU
   
  Anda punya kisah menarik dan ingin dibagi kepada pendengar Delta ?!!!
  Caranya mudah, anda bisa langsung menelfon ke  (021) 7278 4032 (2x)   
  dan anda bisa langsung bercerita tentang pengalaman menarik dengan sahabat / 
keluarga ataupun pasangan anda,
   
  Jangan pernah ragu untuk mengungkapkan isi hati anda melalui Close To U…….
   
  Close To U, setiap Senin sampai Jum’at, jam 9 sampai 12 malam, hanya di 99,1 
Delta FM. 
  
 
-
Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get 
things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Orang-orang "Berjubah"

2007-01-31 Terurut Topik deni irawan
ORANG-ORANG "BERJUBAH"
 
Pintu flat saya diketuk. Dan, saya  membukanya.  Tiga  orang
berjubah  hitam tampak di depan pintu. Saya kaget. Apa salah
saya, sampai orang-orang dari pengadilan datang kemari?
 
Bukan. Ternyata, mereka orang-orang gereja. Yang  di  tangan
mereka bukan kitab undang-undang, melainkan kitab suci. Ayem
saya.
 
"Are you Christian?" tanya salah seorang berjubah itu
 
"No, mate, I'm a Moslem."
 
Tak jadi soal. Mereka tetap mendakwahi saya. Disuruhnya saya
membaca  Bibel.  Saya  merasa  ditodong.  Buat mereka, Bibel
harus dibaca, sebab dunia ini rusak karena  orang  tak  lagi
membaca Bibel.
 
"Alangkah sepele sebab kerusakan dunia," pikir saya.
 
"Di  dalam  kitab  ini,  kunci  keselamatan ditemukan," kata
Christ  yang  brewok   itu.   Saya   jadi   takut.   Keadaan
kelihatannya  genting.  Namun,  saya akui, uraiannya terlalu
simplistik. Saya jadi  mengerti,  mengapa  teman  lain  yang
punya  pengalaman  serupa  menggerutu. Tahulah saya, mengapa
banyak orang menutup pintu bagi mereka.
 
Malam hari, saya suka datang ke Mesjid Noble  Park.  Semula,
mesjid  itu  sebuah  gereja. Karena sudah "bangkrut", gereja
dijual. Orang-orang Polandia  membelinya  dan  menjadikannya
mesjid.  Di  mesjid itu, orang Polandia juga berjubah hitam.
Mereka mengenakan  sepatu  waktu  salat.  Biasanya,  selesai
salat,  tiap jemaah dilempari tasbih. Tampaknya, ada petugas
yang khusus melempar-lempar.
 
Suasananya enak. Tenang sekali buat berzikir.  Suatu  malam,
di tengah kenikmatan zikir itu, seorang berjubah menjawil.
 
"My brother, where are you from?" tanyanya.
 
"Indonesia."
 
Diajaknya  saya  bicara  Semangat brotherhood nya besar. Dia
bertanya alamat di Indonesia.  Juga,  alamat  di  Australia.
Bagi  brother dari Mesir ini, dunia juga rusak, karena orang
terlalu mementingkan materi.
 
Di  Australia,  misi  yang   dibawanya   adalah   "berjuang"
mewujudkan   tatanan   Islami.   Ia  mengatakan,  Islam  itu
sempurna. Paling sempurna. Dan, mudah. Sejauh orang menuruti
jejak  Kanjeng Nabi, hidup sudah beres. Tidak lupa pula, dia
mengundang saya ke mesjid Preston, di mana saya bisa bertemu
para brother muslim dari berbagai penjuru dunia.
 
Saya  ingat,  di  Monash,  banyak  saya  jumpai brother dari
Malaysia yang punya semangat seperti itu. Mereka ini anggota
Jami'atul  Tabligh.  Semangat  mereka  hebat  dalam mengajak
orang Islam untuk menjadi lebih Islam. Mereka fundamentalis.
 
Pandangan mereka juga  simplistik.  Kata-kata  kunci  mereka
mudah   diingat:   dunia  sudah  rusak,  muslim  lain  hanya
sekumpulan domba yang sesat, dan  tidak  sempurna  keislaman
kita kalau kita tak berjenggot seperti mereka. Jadi, jenggot
merupakan ukuran puritansi.
 
Sebaliknya, kalau sudah  seperti  mereka,  hidup  akan  amat
mudah.  Salah seorang brother dari Malaysia ini meninggalkan
istrinya di Malaysia. Saya tanya, apa tak "payah" hidup jauh
dari istri. Dia tegar menjawab: "Allah will provide."
 
Maksudnya,  Allah akan menyediakan istri. Mereka membolehkan
nikah mut'ah. Ketika itu, saya masih tinggal  di  hall  yang
mahal. Tapi, saya bilang, sulit mencari flat yang murah.
 
"Allah will provide," katanya lagi.
 
Tiap soal dijawab: "Allah will provide."
 
Pintu  flat  saya  diketuk.  Dan,  saya membukanya. Di depan
pintu, tampak orang-orang berjubah. Mereka bukan orang-orang
dari  gereja,  melainkan dari mesjid. Satu orang saya kenal,
karena pernah bertemu di Mesjid Noble  Park.  Mereka  datang
bersilaturahmi. Saya lega.
 
Namun,  ketika  mereka  bicara bahwa dunia sudah rusak, saya
gelisah.  Saya  khawatir  "khotbah"  mereka  berkepanjangan.
Syukurlah, mereka segera tancap gas.
 
Di  Pamulang, saya bertemu dengan orang-orang berjubah juga.
Mereka jemaah Darul Arqam.  Sambil  meneliti,  saya  mengaji
bersama  mereka. Bagi mereka, dunia juga sudah rusak, karena
kita kena penyakit "cinta dunia".
 
Menurut  mereka,  sakit  itu  bisa  diobati  dengan  tatanan
Islami. Macam apa? Seperti contoh Kanjeng Nabi. Bagi mereka,
jenggot dan jubah juga simbol keislaman.
 
Di mana-mana, orang bicara bahwa  "dunia  sudah  rusak".  Di
mana-mana,  orang  bicara  puritansi. Kritik saya sederhana:
mereka lupa membedakan agama dari kebudayaan Arab dan  Islam
dicampur-aduk.  Dikiranya,  baru  sah  Islam kita kalau kita
sudah "Arab". Mereka menolak iman yang  tidak  tampil  dalam
"wajah" Arab.
 
Pintu  flat  saya diketuk. Dan, saya membukanya. Orang-orang
berjubah dari gereja dan dari mesjid hari Minggu itu  datang
bersama.  Flat  saya yang kecil itu menjadi gereja sekaligus
mesjid.
 
Saya tak setuju dengan  pandangan  keagamaan  mereka.  Tapi,
bagaimanapun,  melihat  semangat  dan ketulusan mereka, saya
menaruh rasa hormat. Saya tetap bersikap baik. Sebab,  siapa
tahu  --kalau  benar  mereka  ini "penyelamat" dunia, seperti
Kanjeng Nabi Nuh AS-- saya bisa menumpang selamat  di  perahu
mereka.

Deni Irawan
  Community Empowerment for Rural Development
  Jl. Raya Pasar Minggu Km. 19 Jakarta 12072
Telp. (021) 791 94951, 791 99669
HP. (021) 9288 6159
www

Re: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK

2007-01-31 Terurut Topik Nurwulan Indriasari
Setahu aku (*maaf jika salah*) Nabi menganjurkan untuk mempercepat bacaan
pada saat shalat jika ada anak yg menangis atau tamu, bukan melarang anak
kecil sholat di tempat ibadah.

Tapi entah ya maksud Ibu Dian itu, mungkin beliau ingin Masjid tersebut
menjadi lebih khusyuk ibadahnya jika tanpa adanya keberisikan anak2 (*ya
namanya juga anak2*)



On 1/31/07, savitri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK
> Kegundahan seorang Ayah
> Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak
> saya
> masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar
>
> di Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid Dian Al Mahri),
> Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk sholat di Masjid yang
> terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga ingin
> memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak saya. Namun
> saat
> kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak
> saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun (begitupula nasib sama
> dialami pengunjung lainnya).
>
> .
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK

2007-01-31 Terurut Topik alfi

Benar juga, kelihatannya begitu apalagi kan sempat diwawancarai oleh salah satu 
stasiun TV swasta.
  - Original Message - 
  From: Rayi P2W 
  To: idakrisnashow@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 31, 2007 12:00 PM
  Subject: RE: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK


  Sepanjang pengetahuan saya, kalau ada orang yang akan membangun masjid, maka
  masjid tidak bisa disebut milik si-pembuatnya. Biasanya masjid tersebut
  diwaqafkan untuk kepentingan agama. Kelihatannya si ibu Hajjah Dian ini
  berpikir karena sudah mengeluarkan banyak uang, masjid ini menjadi milikinya
  dan dibatasi pengunjungnya. Kalau demikian, saya kira masjid ini lebih tepat
  disebut museum daripada tempat ibadah. Barangkali ada yang bisa membantu
  dalil-dalilnya mengenai masjid?

  RY

  _ 

  From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  On Behalf Of savitri
  Sent: 31 Januari 2007 8:12
  To: idakrisnashow@yahoogroups.com
  Subject: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK

  IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK 
  Kegundahan seorang Ayah 
  Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak saya 
  masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar 
  di Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid Dian Al Mahri), 
  Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk sholat di Masjid yang 
  terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga ingin 
  memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak saya. Namun saat 
  kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak 
  saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun (begitupula nasib sama 
  dialami pengunjung lainnya). 

  Saya melihat pengumuman yang memang menuliskan melarang anak usia dibawah 
  10 tahun masuk ke areal masjid dengan alasan untuk menjaga kebersihan, 
  ketertiban, dan kekhusuan ibadah. Saya langsung terhentak kaget, kecewa 
  karena seumur hidup saya baru kali ini saya menemui sebuah Masjid yang 
  membuat larangan anak kecil masuk, bahkan ke halamannya saja tidak 
  boleh. Yang semakin menusuk hati saya adalah kekecewaan yang begitu 
  terlihat dari ekspresi anak saya terutama anak laki-laki saya yang berusia 
  5 tahun, dia heran dan bertanya "kenapa yah, aku tidak boleh masuk?, 
  emangnya yang punya mesjid tidak suka anak kecil yah?". Saat itu saya tidak 
  bisa menjawab apapun, jawaban seperti apa yang harus saya berikan pada anak 
  saya?. Selama ini saya berusaha untuk selalu membiasakan anak saya sholat 
  di masjid sebelah rumah. Namun saat ia begitu antusias untuk melihat Masjid 
  yang begitu tersohor dan indah justru ia tidak bisa masuk. Akhirnya kami 
  sholat Ashar di Mushola dekat pintu gerbang Masjid "Kubah Emas". Mushola 
  yang -maaf- tempat wudhunya tidak terawat dan kotor namun welcome kepada 
  kami termasuk anak-anak saya. 

  Setelah sholat saya berpikir mengapa pemilik Masjid itu menerapkan sebuah 
  aturan yang bahkan melebihi aturan di Masjidilharam? dimana ada orang yang 
  thawaf terlihat membawa bayi dan tidak dilarang oleh Asykar (polisi 
  kerajaan). Saya tidak pernah mendengar atau membaca sebuah ayat atau hadits 
  yang melarang anak dibawah 10 tahun tidak diperbolehkan pergi ke Masjid. 
  Yang saya tahu memang Rasulullah melarang anak kecil sholat di shaff 
  terdepan bukan melarang datang sholat ke Masjid. Saya khawatir aturan di 
  Masjid "Kubah Emas" ini melewati apa yang digariskan Rasulullah. 

  Secara Psikologis , pelarangan ini tentu menjadi kontraproduktif dengan 
  proses pengenalan dan pembiasaan dini agar anak dekat dengan Masjid dan mau 
  ke Masjid. Bayangkan jika semua Masjid melarang anak dibawah usia10 tahun 
  sholat di Masjid, maka Masjid akan kehilangan jama'ahnya sebab generasi 
  mudanya tidak pernah dibiasakan pergi ke Mesjid. Generasi muda Islam akan 
  semakin jauh dari tempat sujud ke Tuhannya dan mungkin mereka akan "phobia" 
  dengan Masjid. 

  Jika memang pemilik Masjid Kubah "Emas" ingin membatasi segmen pengunjung 
  maka seharusnya jangan disebut Masjid, sebut saja "ini adalah tempat sholat 
  pribadi kami yang berada di areal pribadi, setiap yang ingin sholat harus 
  ikut peraturan keluarga kami". Sebab jika disebut Masjid maka sudah 
  memasuki dimensi publik dimana semua muslim berhak sholat di Masjid manapun 
  termasuk dengan anak-anaknya. Tentu setiap orang tua harus menjaga anaknya 
  agar tertib. 

  Terakhir saya berharap "pemilik" Masjid "Kubah Emas" (juga ke masjid 
  manapun) mau meninjau kebijakannya. Anak adalah harapan masa depan Islam, 
  mereka harus didik dekat dan cinta Masjid sejak dini, kalau tidak mereka 
  akan lebih dekat pada "tempat" lain yang belum tentu membawa kebajikan bagi 
  mereka.. Saya berharap pula, Masjid yang begitu megah, mewah dan konon 
  menelan biaya ratusan milyar rupiah lebih ramai dengan kegiatan lainnya 
  selain tempat sholat, seperti pengajian dan pengkajian dan seminar Islam, 
  mentorin

RE: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK

2007-01-31 Terurut Topik Rayi P2W
Sepanjang pengetahuan saya, kalau ada orang yang akan membangun masjid, maka
masjid tidak bisa disebut milik si-pembuatnya. Biasanya masjid tersebut
diwaqafkan untuk kepentingan agama. Kelihatannya si ibu Hajjah Dian ini
berpikir karena sudah mengeluarkan banyak uang, masjid ini menjadi milikinya
dan dibatasi pengunjungnya. Kalau demikian, saya kira masjid ini lebih tepat
disebut museum daripada tempat ibadah. Barangkali ada yang bisa membantu
dalil-dalilnya mengenai masjid?

 

RY

 

  _  

From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of savitri
Sent: 31 Januari 2007 8:12
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK

 


IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK 
Kegundahan seorang Ayah 
Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak saya 
masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar 
di Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid Dian Al Mahri), 
Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk sholat di Masjid yang 
terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga ingin 
memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak saya. Namun saat 
kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak 
saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun (begitupula nasib sama 
dialami pengunjung lainnya). 

Saya melihat pengumuman yang memang menuliskan melarang anak usia dibawah 
10 tahun masuk ke areal masjid dengan alasan untuk menjaga kebersihan, 
ketertiban, dan kekhusuan ibadah. Saya langsung terhentak kaget, kecewa 
karena seumur hidup saya baru kali ini saya menemui sebuah Masjid yang 
membuat larangan anak kecil masuk, bahkan ke halamannya saja tidak 
boleh. Yang semakin menusuk hati saya adalah kekecewaan yang begitu 
terlihat dari ekspresi anak saya terutama anak laki-laki saya yang berusia 
5 tahun, dia heran dan bertanya "kenapa yah, aku tidak boleh masuk?, 
emangnya yang punya mesjid tidak suka anak kecil yah?". Saat itu saya tidak 
bisa menjawab apapun, jawaban seperti apa yang harus saya berikan pada anak 
saya?. Selama ini saya berusaha untuk selalu membiasakan anak saya sholat 
di masjid sebelah rumah. Namun saat ia begitu antusias untuk melihat Masjid 
yang begitu tersohor dan indah justru ia tidak bisa masuk. Akhirnya kami 
sholat Ashar di Mushola dekat pintu gerbang Masjid "Kubah Emas". Mushola 
yang -maaf- tempat wudhunya tidak terawat dan kotor namun welcome kepada 
kami termasuk anak-anak saya. 

Setelah sholat saya berpikir mengapa pemilik Masjid itu menerapkan sebuah 
aturan yang bahkan melebihi aturan di Masjidilharam? dimana ada orang yang 
thawaf terlihat membawa bayi dan tidak dilarang oleh Asykar (polisi 
kerajaan). Saya tidak pernah mendengar atau membaca sebuah ayat atau hadits 
yang melarang anak dibawah 10 tahun tidak diperbolehkan pergi ke Masjid. 
Yang saya tahu memang Rasulullah melarang anak kecil sholat di shaff 
terdepan bukan melarang datang sholat ke Masjid. Saya khawatir aturan di 
Masjid "Kubah Emas" ini melewati apa yang digariskan Rasulullah. 

Secara Psikologis , pelarangan ini tentu menjadi kontraproduktif dengan 
proses pengenalan dan pembiasaan dini agar anak dekat dengan Masjid dan mau 
ke Masjid. Bayangkan jika semua Masjid melarang anak dibawah usia10 tahun 
sholat di Masjid, maka Masjid akan kehilangan jama'ahnya sebab generasi 
mudanya tidak pernah dibiasakan pergi ke Mesjid. Generasi muda Islam akan 
semakin jauh dari tempat sujud ke Tuhannya dan mungkin mereka akan "phobia" 
dengan Masjid. 

Jika memang pemilik Masjid Kubah "Emas" ingin membatasi segmen pengunjung 
maka seharusnya jangan disebut Masjid, sebut saja "ini adalah tempat sholat 
pribadi kami yang berada di areal pribadi, setiap yang ingin sholat harus 
ikut peraturan keluarga kami". Sebab jika disebut Masjid maka sudah 
memasuki dimensi publik dimana semua muslim berhak sholat di Masjid manapun 
termasuk dengan anak-anaknya. Tentu setiap orang tua harus menjaga anaknya 
agar tertib. 

Terakhir saya berharap "pemilik" Masjid "Kubah Emas" (juga ke masjid 
manapun) mau meninjau kebijakannya. Anak adalah harapan masa depan Islam, 
mereka harus didik dekat dan cinta Masjid sejak dini, kalau tidak mereka 
akan lebih dekat pada "tempat" lain yang belum tentu membawa kebajikan bagi 
mereka.. Saya berharap pula, Masjid yang begitu megah, mewah dan konon 
menelan biaya ratusan milyar rupiah lebih ramai dengan kegiatan lainnya 
selain tempat sholat, seperti pengajian dan pengkajian dan seminar Islam, 
mentoring/pengajian bagi anak-anak yang pasti akan tertarik karena 
halamannya luas dan indah. Betapa mubazirnya Masjid ini jika hanya dipakai 
"hanya" untuk sholat dan itu pun dibatasi. Kita bisa berkaca pada Masjid 
Nabawi pada awalnya dijaman Rasulullah masih hidup, dibangun secara 
sederhana, dengan atap dari pelepah kurma, dinding dari lumpur yang 
dikeraskan. Namun Masjid itu begitu kaya dengan aktivitas, menjadi tempat 
Rasulull

Ida Arimurti Kisah Juragan Garam

2007-01-31 Terurut Topik Mukjizat Kehidupan
Kisah Juragan Garam
Alkisah seorang Juragan Garam terkaya di Madura ingin melihat Ibukota
Jakarta dimana Mantan Presiden "Yang Seorang Kyai" tinggal. Ia
memutuskan untuk pergi ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Terbang.

Setelah tiket berada ditangan dia langsung menuju pesawat dan langsung
duduk di Business Class. Tidak lama berselang, seorang Businessman naik
pesawat dan mendapati kursinya telah diduduki oleh penumpang lain,
maka terjadilah dialog seperti berikut:

Businessman: Ma'af pak, ini tempat duduk saya.
Madura: Sampeyan siapa (tanya Madura kepada Businessman)
Businessman: Saya penumpang.
Madura: Lho sesama penumpang kok sir-ngusir. Itu kan masih
banyak kursi yang lain. Sampeyan dodok saja disana.

Karena tidak ingin terjadi keributan maka si Businessman menemui
Pramugari dan mengadukan hal tersebut. Dan setelah mengecek tiket
milik Businessman, si Pramugari menghampiri si Madura.

Pramugari: Ma'af pak, Bapak tidak boleh duduk disini.
Tempat Bapak dibagian lain.
Madura: Sampeyan siapa (tanya Madura kepada Pramugari)
Pramugari: Saya Pramugari
Madura: Apa itu Pramugari saya ndak tahu, apa kerjaan sampeyan...?
Pramugari: Saya bertugas melayani Bapak.
Madura: Lho sampeyan tugasnya melayani saya kok sir-ngusir.
Saya ndak mau! (hardik si Madura)

Karena kehabisan akal si Pramugari menjumpai Kapten dan mohon bantuan
atas perihal tersebut. Kapten pun mendatangi si Madura.

Kapten: Ma'af pak, tempat duduk ini milik Bapak yang itu,
jadi Bapak harus duduk ditempat lain.
Madura: Sampeyan siapa (tanya si Madura kesal)
Kapten: Saya pilot.
Madura: Apa itu pilot, apa kerja sampeyan.
Kapten: Saya yang nyopir pesawat ini.
Madura: Saya naik bis nda pernah di-sir-usir sama sopir.
Pokoknya saya mau duduk disini.

Akhirnya semua kehabisan akal dengan ulah si Madura. Tapi untunglah
penumpang terakhir yang baru naik adalah mBok Bariyah. Langsung
saja Pramugari menceritakan hal tersebut dan minta pertolongan
kepada mBok Bariyah untuk berbicara kepada si Madura.

Pramugari: Eh, mBok Bariyah, Selamat Siang. mBok tolong
saya ya, ada penumpang yang bikin repot nih.
mBok Bariyah: Penumpang yang mannah.
Pramugari: Itu, Bapak yang dari Madura itu, harusnya duduk di Kelas
Ekonomi tapi dia terlanjur duduk ditempatnya Bapak ini.
mBok Bariyah: Oooh, gampang itu, serahkan saja ambek saya,
pokoknya ditanggung bes rebes.

Serta merta mBok Bariyah menghampiri Bapak Madura.

mBok Bariyah: He... he... he, pak sampeyan mau ke mana.
Madura: Oh, saya entar ka nJakarta.
mBok Bariyah: Lho... sampeyan salah pak, tempat duduk ini untuk tujuan
Medan, kalau ke Jakarta tempatnya disana, disebelah belakang.
Itu tempat sampeyan masih kosong.

Madura: Oh... iya..., ini untuk yang mau ke Medan
ya... terema... Terema Kasih, ya Bik...

-- 
Telah Terbit Buku "Mukjizat Kehidupan"
Pengalaman 2 pengusaha yang mengalami mukjizat kehidupan yang nyata dan ada
pesan akhir zaman bagi kita.
Info : http://hadi-kristadi.blogspot.com/
==
Nikmati kesaksian-kesaksian yang hidup di :
http://pentas-kesaksian.blogspot.com/


[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Urus Perpanjangan SIM di depok

2007-01-31 Terurut Topik ALI SIKA

dear all,

Saya mau bagi-bagi informasi bila ada rekan-rekan yang ingin mengurus
perpanjangan SIM di Polres Depok.

Di masa sekarang, bila mengurus perpanjangan SIM di depok lebih baik
mengurus sendiri saja karena biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah.

Saya hari ini mengurus perpanjangan SIM A hanya mengeluarkan biaya
sekitar Rp. 90,000 dan ini adalah biaya resmi. Bandingkan dengan kenalan
baru yang merogoh uang sekitar Rp. 260,000 untuk perpanjangan SIM C.

Saya tiba di polres depok sekitar jam 8.30 WIB dan berikut adalah
proses-proses yang saya jalani.

1. Fotokopi KTP 2 lembar = Rp. 500
2. Periksa kesehatan = Rp. 15,000
3. Bayar Formulir Perpanjangan = Rp. 60,000
4. Mengisi formulir (petunjuk pengisian sudah ditempelkan di dinding
tempat pemotretan)
5. Bayar asuransi = Rp. 15,000
6. Menyerahkan formulir yang diisi di loket pendaftaran
7. Menunggu giliran untuk foto dan selesai.

Waktu yang saya habiskan hanya sekitar 1.5 jam. Pada jam 10-an saya
sudah keluar dari area Polres. Namun bagi teman-teman yang mempunyai
masalah kesehatan mata harus berhati-hati karena godaan tetap selalu
terjadi di sana. Yang penting jangan mudah tergoda setiap ada rayuan
datang.

Menurut saya, pada prinsipnya Polres Depok telah memberikan petunjuk
yang jelas untuk mengurus SIM perpanjangan maupun baru. Bila ada yang
kurang jelas, petugas manapun dengan sukarela memberikan informasi.

Demikian informasi ini semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang
memerlukan.

Salam,

Ali

N.B. Minggu yang lalu saya juga mengurus NPWP pribadi di KPP Depok
Sawangan dan itu juga gratis. Salut deh buat Pemda Depok. Semoga bisa
diikuti oleh daerah lain.





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ida Arimurti Kenapa jangan ke Ocean Park? Masih Ada tempat lain kok

2007-01-31 Terurut Topik ghozan_gmail
biar seimbang dr milis sebelah beberapa minggu yg lalu:

Dear parents,

aku bukan Marketing Managernya Ocean Park (OP)lho :D, tapi mau 
sharing aja pengalamanku ke sana, sebagai bahan perbandingan, agar 
yg lain bisa objektif :)

Sekedar komen atas poin2 di bawah ini:
1. Kita diharuskan mengisi formulir komitmen deposito yang kita 
inginkan (misalnya 50 ribu, 100 ribu, 200 ribu, dstnya). Ini untuk 
kebutuhan sewa locker, handuk, makanan, dan minuman. Setelah itu 
baru bayar deposito dan tiket di loket. Walaupun sisa dari deposito 
itu bisa kita ambil setelah selesai, tapi ini jelas membuat kita 
tidak nyaman.
== jumlah deposit kita yg menentukan, aku malah cuma deposit Rp 
20.000 waktu itu, kalopun ada sisa pemakaian, toh dikembalikan

3. Sewa locker kita akan mendapat satu koin. Dan anehnya locker itu 
hanya dapat digunakan 1x buka tutup. Itu artinya kalau kita ada yang 
ketinggalan dan ingin mandi sementara barang ditinggal di locker, 
maka kita harus bayar untuk sewa locker lagi. Ditempat lain, kita 
gak perlu nyewa, dan bebas buka tutup terserah kita.
== Atlantis juga menggunakan sistem locker: 1 koin utk 1x buka 1x 
tutup

4. Perlu ekstra hati-hati bagi anak-anak (usia dibawah 10 tahun) yang
menggunakan *perosotan*. Karena di bagian atas pengaturan 
penjagaannya tidak hati-hati. Jadi walaupun orang tua sudah menjaga 
dibawah tetap harus bawel kepada penjaganya. Terkadang anak-anak 
dibiarkan begitu saja, jadi bisa mengakibatkan anak yang baru 
meluncur bisa tertindih oleh anak yang lain. Saya pikir ini cukup 
berbahaya. Padahal di setiap kaos penjaga itu tertulis "LifeGuard". 
Saya gak tahu mereka ngerti gak ya?
== beda dg pengalamanku, utk lengkapnya baca sharinganku d bawah

5. Di sini tidak ada sarana berenang untuk orang dewasa. Boleh jadi
sekali-sekali kita kan yang dewasa ingin berenang di kolam renang 
tipe olimpic. Tapi di sini semuanya untuk anak-anak.
== ada kok, letaknya di belakang, ada kolam arus, kolam ombak, dan 
perosotan yg tinggi2, lengkapnya baca sharinganku d bawah

6. Tempat parkirnya juga gak ada tanda-tanda yang jelas. Ketika saya
pulang, ada orang yang bingung cari mobilnya. 
== dari lobby kita memang harus keluar dulu, belok kanan baru ketemu 
tempat parkir. Ini emang aku sesalkan, pas lagi hujan dan bawa anak 
jadi susah (saat k sana, mobil tidak bisa masuk persis depan lobby)

Oya,di OP ada orang2 yg mengenakan baju renang muslim, ada juga yg 
pakai bikini, nggak ada tuh yg dtegur. Bedanya dg Atlantis, di sana 
malah tidak teratur, banyak orang berenang tidak menggunakan pakaian 
renang, seharusnya kalo mereka risih menggunakan pakaian yg terbuka, 
sekarang banyak sekali macam2 model pakaian renang yg tertutup, 
tinggal pilih.

Ini sharinganku, yg aku tulis di blogku dan salah 1 milis, setelah 
aku ke OP.

--- In [EMAIL PROTECTED], "alyamom" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear BM-ers,

Di Ocean Park, sebelum membayar tiket masuk, di meja customer
sevice, terlebih dulu kita melengkapi 'data', berapa orang yg akan
berenang dan berapa uang yg akan kita deposit dalam smart card,
karena di area kolam renang,semua transaksi dilakukan dg
menggunakan smart card, baik untuk sewa ban, sewa locker, ataupun
beli makanan/minuman. Fyi- Sebaiknya deposit pada smart card tidak
pas2an,karna kalo sampe kurang, susah untuk bertransaksi di area
kolam renang - kalopun dana berlebih, akan dikembalikan sisanya di
deposit refund, saat kita keluar.

Stelah melengkapi data tsb, baru kita ke loket kasir untuk
membayar.Sebelum masuk, dilakukan pemeriksaan, apakah membawa 
makanan&minuman dari luar - karena tidak diperkenankan.

Area bermain untuk anak, lumayan luas&variatif. D bag kanan dari
pintu masuk, ada patung terapung berbentuk binatang laut berjajar,
menghubungkan 2 sisi kolam. Di atasnya, tergantung jala, jadi
anak2 bisa berjalan meniti patung terapung dg berpegangan pada jala.
Di sekeliling patung terapung juga ada kerang2 raksasa yg terbuka, di
dalamnya ada perosotan yg langsung ada akses ke kolam, dengan
tinggi yg bervariasi.

Agak ke tengah, ada kolam yg unik sekaligus membahayakan. Kenapa?
Ada permainan seperti menara, di mana anak2 harus naik ke atas
agar dapat bermain terowongan perosotan di salah satu sisinya. Tak
jauh di atas 'ruang tunggu' tempat anak2 bersiap masuk ke terowongan,
ada ember raksasa yg menampung air dalam jumlah banyak, setiap 3
menit sekali, ember itu akan membalik menumpahkan air bah. Untungnya
selalu ada petugas yg bersiap d sana, setiap kali air bah akan
turun, anak2 diingatkan untuk duduk. Limpahan airnya lumayan keras
lho, jadi untuk anak yg masih kecil - balita, sebaiknya menghindari
bah tsb.

Selebihnya, inti permainan anak yg ada, berupa perosotan yg ada
dalam 'kemasan' & ketinggian yg berbeda2. Misalnya untuk perosotan
yg agak tinggi, 'kemasannya' dibuat seperti benteng puri, mungkin
baru bisa digunakan untuk anak >3th. Untuk perosotan yg rendah,
dikemas dalam bentuk kapal...

Selama bermain perosotan, anak tidak boleh dipangku orangtuanya,
jadi mereka harus ber