Ida Arimurti Re:Ada yang punya materi pengaruh sekolah swasta dan negeri terhadap pengunaan pola komunikasi di kalangan orang tua
mohon bantuannya, ada yg punya materi pengaruh sekolah swasta dan negeri terhadap pengunaan pola komunikasi di kalangan orang tua atau materi : pengaruh sekolah swasta dan negeri terhadap kemandirian anak Ida arimurti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Foto Di Atas Meja ... Seorang artis tengah dirundung malang. Lantaran mencandu narkoba, ia terserang penyakit maut HIV. Kini ia tergolek sekarat di rumah. Seorang teman datang mencoba menghibur dan meneguhkan imannya. Namun dosa-dosa yang telah diperbuat membutakan mata si artis. Ia putus asa. "Aku berdosa," akunya memelas, "Aku telah menghancurkan hidupku dan kehidupan banyak orang di sekelilingku. Kini aku akan tersiksa di neraka. Tak ada lagi yang bisa kuperbuat." Dari sisi tempat tidurnya, sang teman melihat sebuah potret gadis kecil yang cantik terpigura di atas meja. "Ini foto siapa?" katanya. Mendengar pertanyaan itu sang artis antusias, semangat hidupnya tergerak kembali "Oh, itu foto putriku. Dialah mutiara hidupku, ia satu-satunya yang indah dalam hidupku." "Apakah kamu akan menolongnya bila ia mendapat kesulitan, atau melakukan kesalahan? Maukah kamu memaafkan dia? Apakah kamu masih mencintainya?" "Tentu saja." Jawab sang artis antusias. "Aku akan lakukan apapun demi dia. Mengapa kau lontarkan pertanyaan seperti ini?" "Saya ingin kau tahu," jawab sang teman, "bahwa Tuhan juga memiliki foto dirimu di atas meja-Nya." Wajah artis itu terkesiap. Sudah terlalu lama ia tidak mendengar kata Tuhan, apalagi mengucapkannya. Sastrawan Rusia, Leo Tolstoy, dalam karyanya Last Diaries pernah menulis, kamu selalu saja berpikir tentang orang lain, padahal Tuhan selalu memikirkan kamu. Apalagi sesungguhnya, Tuhan itu sering mengunjungi kita, namun kita kerap kali tidak ada di rumah. (djs) Sumber: KCM - Kamis, 27 April 2006 [Non-text portions of this message have been removed] - Need Mail bonding? Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK
Endonesiaku.. Saya sih berkhusnudzon saja... Kebetulan dialog itu terjadi 2minggu yg lalu dengan teman saya yg orang depokkebetulan saya bukan warga depok. berikut petikannya : Assalamu'alaykum.. alhamdulillah, sholatu wassalamu 'ala Rosulillah. senang sekali bisa ngobrol lagi dengan teman-teman. semoga sehat dan bahagia selalu. Saya warga Depok, meskipun belum pernah datang dan melihat bangunan masjid emas tersebut, ada rasa syukur dan bangga karena ternyata ada warga Depok yang sungguh kaya raya. Ibu Dian, konon menikah dengan orang Arab, dan Ibu Dian ini juga pengusaha yang punya kilang minyak di tanah Arah. Alhamdulillah, Ibu Dian sudah menghaji-kan jamaah pengajiannya. juga Ibu Dian membeli sebidang tanah, membangun rumah, dan membuat masjid untuk keperluan pribadinya. Untuk rasa syukurnya. Kalau kita, mungkin hanya mampu beli tanah 100 meter, bikin rumah 45m2, dan kalau pun mampu membuat ruang sholat (musholla) ukuran 2 x 3. dan semua ini ada di dalam rumah kita, di halaman rumah kita pribadi, rumah pribadi. musholla pribadi. musholla itu hanya kita pakai untuk keluarga, atau tamu yang datang. Tapi, Ibu Dian bisa membeli tanah berhektar, rumah ratusan meter, dan musholla (baca masjid emas). untuk keperluan pribadinya, untuk keluarganya, untuk tamunya yang datang. Jika tamu, yang datang tanpa diundang, tentu saja harus mengikuti aturan. Yang saya tahu, kabarnya semua sarana dan prasarana belum memadai. seperti ornamen belum permanen, relief-relief kaligrafi dan kaca ukir belum kuat sekali. sehingga masih ada potensi bahaya jika banyak orang atau anak-anak yang berlarian lalu memegang atau bermain di atasnya. jika runtuh atau jatuh akan menimbulkan luka. Juga taman-taman yang baru di "hidup" kan. masih banyak tanaman yang belum sehat, karena baru saja di tanah. rumput juga akarnya belum menyatu dengan tanah, masih rumput yang baru di pindahkan . Jadi semua masih belum layak untuk umum. Jadi, jika memang aktual kejadiannya seperti cerita itu, kita bisa menyikapi dengan pikiran positip aja. Khawatir jika ikut negatif malah jadi dosa. Malah jadi ikut menyebar fitnah. Yang paling benci dan hasad terhadap keberadaan masjid itu tentu saja musuh kita yang kekal, yang jelas-jelas permusuhannya. Iblis. Wassalamu'alaykum warga Depok yang pengen punya rumah dekat dengan masjid emas - Original Message - From: Nurwulan Indriasari To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 31, 2007 5:03 PM Subject: Re: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK Setahu aku (*maaf jika salah*) Nabi menganjurkan untuk mempercepat bacaan pada saat shalat jika ada anak yg menangis atau tamu, bukan melarang anak kecil sholat di tempat ibadah. Tapi entah ya maksud Ibu Dian itu, mungkin beliau ingin Masjid tersebut menjadi lebih khusyuk ibadahnya jika tanpa adanya keberisikan anak2 (*ya namanya juga anak2*) On 1/31/07, savitri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK > Kegundahan seorang Ayah > Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak > saya > masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar > > di Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid Dian Al Mahri), > Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk sholat di Masjid yang > terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga ingin > memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak saya. Namun > saat > kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak > saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun (begitupula nasib sama > dialami pengunjung lainnya). > > . . [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti TEMPAT JALAN-JALAN PALING FAVORIT
TEMPAT JALAN-JALAN PALING FAVORIT Dear all, Pertama aku ingin mengucapkan terimakasih buat teman2 yg sudah berbagi cerita tentang Museum, kemarin malam sewaktu siaran coba share pengalaman teman2 dan banyak yg merespons dg baik. Nah sekarang aku pingin baca lagi cerita dari teman2, tempat mana yg paling berkesan Jalan2 paling the best menurut anda, bisa jadi karena ditempat tersebut seluruh fasilitasnya sudah ada atau mungkin punya pemandangan yang indah sekali, orang2nya yg sangat ramah dan bersih tempatnya dll dll Ceritain yg detail donk sampai ketempat makanannya. Dan mana tempat yg paling romantis didunia, pasti pengalaman masing2 berbeda donk. Kalau aku tempat jalan2 paling favorit di Indonesia, ya cuma Bali.. soalnya di Bali semua ada dan lengkap Mau yg romantis, mau petualangan, makanannya, tempat nginepnya, souvenirnya, cueknya/ makksudnya Yg datang ngga jadi jaim, eksotik, trasionalnya masih kental dan jalan2nya sudah bagus. Daerah lainnya masih belum siap banget, masih ribet. Yah palingan Jogja yg paling mendingan. Kalau di Bali aku betah berlama-lama bisa seminggu liburan. Tapi bukan berarti aku ngga mau kedaerah lainnya, selalu aku coba ke daerah2 lain, tapi tetep aja pilihan favoritku ya Bali hehe..Makanya kalau ada tempat asyik di Bali yg aku baru tahu pasti penasaran deh aku pingin buru2 menyisihkan tabungan buat datang kesana sama Suami..dan anak.. Sementara kalau di luar negeri wah kayanya banyak deh, cuma berdasarkan pengalaman Tempat yg membuat aku terkagum kagum adalah Table Mountain di Cape Town Afrika Selatan, duh lembahnya yg tinggi sekali dan luar biasa indahnya... Kalau buat cuci mata dan bisa nonton Play atau apa tuh namanya Opera seperti Miss Saigon, pertunjukan musik, Liat yg gaya2 dan hal2 yg modern yah di New York. Belanja yg murah2 dan bikin kita ngamuk karena saking murah, tapi kwalitasnya lumayan bagus di Guang Zhou, China Gila men..asli bisa ya ada tempat seperti kaya Orchard Road gitu tempat belanja tapi harga ITC/Mangga Dua dan bisa Lebih miring lagi daripada kita ke Hongkong atau Thailand...Kalau perempuan bisa bawa kontainer tuh..hehe.. Tempat romantis sih aku suk banget dengan Paris, Swiss dan Venesia...wah serasa pingin dipeluk Tom Cruise deh hehe.. Sementara tempat asyik yg bisa bikin aku betah ditempat itu diluar negeri adalah di Belanda dan New Zealand. Disana rasanya asyiiik buat nyepi, masyarakatnya juga ramah, pemandangannya mendukung, makanan Indonesianya terutama di Belanda ada semua asyiiik kan, dipelosok ujung mana ditempat itu asyik aja kita singgahi. OK sekarang gantian ya..mau kan cerita buat aku..sekalian nginget2 kali aja pernah kesana juga atau malah dapat masukan dari teman2 yg perlu dicoba.. Thanks a lot ya.. Ida Arimurti [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Promo : Rumah Sains Ilma membuka kelas baru lagi
Dear all... Kabar Gembira buat putra-putri, keponakan, saudara, tetangga dll. Rumah Sains Ilma Bintaro membuka pendaftaran baru lagi untuk Klub Sains Ilma . Di klub sains ilma, anak dapat bermain sambil belajar sains dengan cara menyenangkan. Tidak hanya pengetahuan sains yang akan didapat anak, namun juga : berpikir kritis dan kreatif, menggunakan logika, menumbuhkan dan mengembangkan rasa ingin tahu anak, serta berani mengemukakan pendapatnya. Berikan yang terbaik bagi putra-putri anda Disamping itu Rumah Sains Ilma juga menyediakan : - - Program ekskul buat sekolah - - Kerjasama dengan sekolah dalam suatu acara - - Acara Family Gathering - - Acara Ulang Tahun Anak - - Program di alam terbuka - - Dsb Untuk keterangan lebih lanjut serta program yang lain, dapat menghubungi email ini atau no telp : 021-70253647 Salam, Keppy Kurniati -- Klub Sains Ilma Bintaro Untuk reservasi Sains on Weekend dan pendaftaran Klub Sains Ilma Bintaro - hubungi : 021-70253647 [Non-text portions of this message have been removed] = "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA ARIMURTI&FRIENDS SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Ida Arimurti Urus Perpanjangan SIM di depok
Dear Pak Ali, Terima kasih infonya yang bagus. Kebetulan ada keluarga mau ngurus SIM nih. Salam. On 1/31/07, ALI SIKA <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > dear all, > > Saya mau bagi-bagi informasi bila ada rekan-rekan yang ingin mengurus > perpanjangan SIM di Polres Depok. > > Di masa sekarang, bila mengurus perpanjangan SIM di depok lebih baik > mengurus sendiri saja karena biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah. > > Saya hari ini mengurus perpanjangan SIM A hanya mengeluarkan biaya > sekitar Rp. 90,000 dan ini adalah biaya resmi. Bandingkan dengan kenalan > baru yang merogoh uang sekitar Rp. 260,000 untuk perpanjangan SIM C. > > Saya tiba di polres depok sekitar jam 8.30 WIB dan berikut adalah > proses-proses yang saya jalani. > > 1. Fotokopi KTP 2 lembar = Rp. 500 > 2. Periksa kesehatan = Rp. 15,000 > 3. Bayar Formulir Perpanjangan = Rp. 60,000 > 4. Mengisi formulir (petunjuk pengisian sudah ditempelkan di dinding > tempat pemotretan) > 5. Bayar asuransi = Rp. 15,000 > 6. Menyerahkan formulir yang diisi di loket pendaftaran > 7. Menunggu giliran untuk foto dan selesai. > > Waktu yang saya habiskan hanya sekitar 1.5 jam. Pada jam 10-an saya > sudah keluar dari area Polres. Namun bagi teman-teman yang mempunyai > masalah kesehatan mata harus berhati-hati karena godaan tetap selalu > terjadi di sana. Yang penting jangan mudah tergoda setiap ada rayuan > datang. > > Menurut saya, pada prinsipnya Polres Depok telah memberikan petunjuk > yang jelas untuk mengurus SIM perpanjangan maupun baru. Bila ada yang > kurang jelas, petugas manapun dengan sukarela memberikan informasi. > > Demikian informasi ini semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang > memerlukan. > > Salam, > > Ali > > N.B. Minggu yang lalu saya juga mengurus NPWP pribadi di KPP Depok > Sawangan dan itu juga gratis. Salut deh buat Pemda Depok. Semoga bisa > diikuti oleh daerah lain. > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti CLOSE 2 YOU
CLOSE TO YOU Anda punya kisah menarik dan ingin dibagi kepada pendengar Delta ?!!! Caranya mudah, anda bisa langsung menelfon ke (021) 7278 4032 (2x) dan anda bisa langsung bercerita tentang pengalaman menarik dengan sahabat / keluarga ataupun pasangan anda, Jangan pernah ragu untuk mengungkapkan isi hati anda melalui Close To U . Close To U, setiap Senin sampai Jumat, jam 9 sampai 12 malam, hanya di 99,1 Delta FM. - Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Orang-orang "Berjubah"
ORANG-ORANG "BERJUBAH" Pintu flat saya diketuk. Dan, saya membukanya. Tiga orang berjubah hitam tampak di depan pintu. Saya kaget. Apa salah saya, sampai orang-orang dari pengadilan datang kemari? Bukan. Ternyata, mereka orang-orang gereja. Yang di tangan mereka bukan kitab undang-undang, melainkan kitab suci. Ayem saya. "Are you Christian?" tanya salah seorang berjubah itu "No, mate, I'm a Moslem." Tak jadi soal. Mereka tetap mendakwahi saya. Disuruhnya saya membaca Bibel. Saya merasa ditodong. Buat mereka, Bibel harus dibaca, sebab dunia ini rusak karena orang tak lagi membaca Bibel. "Alangkah sepele sebab kerusakan dunia," pikir saya. "Di dalam kitab ini, kunci keselamatan ditemukan," kata Christ yang brewok itu. Saya jadi takut. Keadaan kelihatannya genting. Namun, saya akui, uraiannya terlalu simplistik. Saya jadi mengerti, mengapa teman lain yang punya pengalaman serupa menggerutu. Tahulah saya, mengapa banyak orang menutup pintu bagi mereka. Malam hari, saya suka datang ke Mesjid Noble Park. Semula, mesjid itu sebuah gereja. Karena sudah "bangkrut", gereja dijual. Orang-orang Polandia membelinya dan menjadikannya mesjid. Di mesjid itu, orang Polandia juga berjubah hitam. Mereka mengenakan sepatu waktu salat. Biasanya, selesai salat, tiap jemaah dilempari tasbih. Tampaknya, ada petugas yang khusus melempar-lempar. Suasananya enak. Tenang sekali buat berzikir. Suatu malam, di tengah kenikmatan zikir itu, seorang berjubah menjawil. "My brother, where are you from?" tanyanya. "Indonesia." Diajaknya saya bicara Semangat brotherhood nya besar. Dia bertanya alamat di Indonesia. Juga, alamat di Australia. Bagi brother dari Mesir ini, dunia juga rusak, karena orang terlalu mementingkan materi. Di Australia, misi yang dibawanya adalah "berjuang" mewujudkan tatanan Islami. Ia mengatakan, Islam itu sempurna. Paling sempurna. Dan, mudah. Sejauh orang menuruti jejak Kanjeng Nabi, hidup sudah beres. Tidak lupa pula, dia mengundang saya ke mesjid Preston, di mana saya bisa bertemu para brother muslim dari berbagai penjuru dunia. Saya ingat, di Monash, banyak saya jumpai brother dari Malaysia yang punya semangat seperti itu. Mereka ini anggota Jami'atul Tabligh. Semangat mereka hebat dalam mengajak orang Islam untuk menjadi lebih Islam. Mereka fundamentalis. Pandangan mereka juga simplistik. Kata-kata kunci mereka mudah diingat: dunia sudah rusak, muslim lain hanya sekumpulan domba yang sesat, dan tidak sempurna keislaman kita kalau kita tak berjenggot seperti mereka. Jadi, jenggot merupakan ukuran puritansi. Sebaliknya, kalau sudah seperti mereka, hidup akan amat mudah. Salah seorang brother dari Malaysia ini meninggalkan istrinya di Malaysia. Saya tanya, apa tak "payah" hidup jauh dari istri. Dia tegar menjawab: "Allah will provide." Maksudnya, Allah akan menyediakan istri. Mereka membolehkan nikah mut'ah. Ketika itu, saya masih tinggal di hall yang mahal. Tapi, saya bilang, sulit mencari flat yang murah. "Allah will provide," katanya lagi. Tiap soal dijawab: "Allah will provide." Pintu flat saya diketuk. Dan, saya membukanya. Di depan pintu, tampak orang-orang berjubah. Mereka bukan orang-orang dari gereja, melainkan dari mesjid. Satu orang saya kenal, karena pernah bertemu di Mesjid Noble Park. Mereka datang bersilaturahmi. Saya lega. Namun, ketika mereka bicara bahwa dunia sudah rusak, saya gelisah. Saya khawatir "khotbah" mereka berkepanjangan. Syukurlah, mereka segera tancap gas. Di Pamulang, saya bertemu dengan orang-orang berjubah juga. Mereka jemaah Darul Arqam. Sambil meneliti, saya mengaji bersama mereka. Bagi mereka, dunia juga sudah rusak, karena kita kena penyakit "cinta dunia". Menurut mereka, sakit itu bisa diobati dengan tatanan Islami. Macam apa? Seperti contoh Kanjeng Nabi. Bagi mereka, jenggot dan jubah juga simbol keislaman. Di mana-mana, orang bicara bahwa "dunia sudah rusak". Di mana-mana, orang bicara puritansi. Kritik saya sederhana: mereka lupa membedakan agama dari kebudayaan Arab dan Islam dicampur-aduk. Dikiranya, baru sah Islam kita kalau kita sudah "Arab". Mereka menolak iman yang tidak tampil dalam "wajah" Arab. Pintu flat saya diketuk. Dan, saya membukanya. Orang-orang berjubah dari gereja dan dari mesjid hari Minggu itu datang bersama. Flat saya yang kecil itu menjadi gereja sekaligus mesjid. Saya tak setuju dengan pandangan keagamaan mereka. Tapi, bagaimanapun, melihat semangat dan ketulusan mereka, saya menaruh rasa hormat. Saya tetap bersikap baik. Sebab, siapa tahu --kalau benar mereka ini "penyelamat" dunia, seperti Kanjeng Nabi Nuh AS-- saya bisa menumpang selamat di perahu mereka. Deni Irawan Community Empowerment for Rural Development Jl. Raya Pasar Minggu Km. 19 Jakarta 12072 Telp. (021) 791 94951, 791 99669 HP. (021) 9288 6159 www
Re: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK
Setahu aku (*maaf jika salah*) Nabi menganjurkan untuk mempercepat bacaan pada saat shalat jika ada anak yg menangis atau tamu, bukan melarang anak kecil sholat di tempat ibadah. Tapi entah ya maksud Ibu Dian itu, mungkin beliau ingin Masjid tersebut menjadi lebih khusyuk ibadahnya jika tanpa adanya keberisikan anak2 (*ya namanya juga anak2*) On 1/31/07, savitri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK > Kegundahan seorang Ayah > Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak > saya > masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar > > di Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid Dian Al Mahri), > Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk sholat di Masjid yang > terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga ingin > memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak saya. Namun > saat > kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak > saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun (begitupula nasib sama > dialami pengunjung lainnya). > > . > > > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK
Benar juga, kelihatannya begitu apalagi kan sempat diwawancarai oleh salah satu stasiun TV swasta. - Original Message - From: Rayi P2W To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 31, 2007 12:00 PM Subject: RE: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK Sepanjang pengetahuan saya, kalau ada orang yang akan membangun masjid, maka masjid tidak bisa disebut milik si-pembuatnya. Biasanya masjid tersebut diwaqafkan untuk kepentingan agama. Kelihatannya si ibu Hajjah Dian ini berpikir karena sudah mengeluarkan banyak uang, masjid ini menjadi milikinya dan dibatasi pengunjungnya. Kalau demikian, saya kira masjid ini lebih tepat disebut museum daripada tempat ibadah. Barangkali ada yang bisa membantu dalil-dalilnya mengenai masjid? RY _ From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of savitri Sent: 31 Januari 2007 8:12 To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK Kegundahan seorang Ayah Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak saya masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar di Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid Dian Al Mahri), Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk sholat di Masjid yang terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga ingin memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak saya. Namun saat kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun (begitupula nasib sama dialami pengunjung lainnya). Saya melihat pengumuman yang memang menuliskan melarang anak usia dibawah 10 tahun masuk ke areal masjid dengan alasan untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan kekhusuan ibadah. Saya langsung terhentak kaget, kecewa karena seumur hidup saya baru kali ini saya menemui sebuah Masjid yang membuat larangan anak kecil masuk, bahkan ke halamannya saja tidak boleh. Yang semakin menusuk hati saya adalah kekecewaan yang begitu terlihat dari ekspresi anak saya terutama anak laki-laki saya yang berusia 5 tahun, dia heran dan bertanya "kenapa yah, aku tidak boleh masuk?, emangnya yang punya mesjid tidak suka anak kecil yah?". Saat itu saya tidak bisa menjawab apapun, jawaban seperti apa yang harus saya berikan pada anak saya?. Selama ini saya berusaha untuk selalu membiasakan anak saya sholat di masjid sebelah rumah. Namun saat ia begitu antusias untuk melihat Masjid yang begitu tersohor dan indah justru ia tidak bisa masuk. Akhirnya kami sholat Ashar di Mushola dekat pintu gerbang Masjid "Kubah Emas". Mushola yang -maaf- tempat wudhunya tidak terawat dan kotor namun welcome kepada kami termasuk anak-anak saya. Setelah sholat saya berpikir mengapa pemilik Masjid itu menerapkan sebuah aturan yang bahkan melebihi aturan di Masjidilharam? dimana ada orang yang thawaf terlihat membawa bayi dan tidak dilarang oleh Asykar (polisi kerajaan). Saya tidak pernah mendengar atau membaca sebuah ayat atau hadits yang melarang anak dibawah 10 tahun tidak diperbolehkan pergi ke Masjid. Yang saya tahu memang Rasulullah melarang anak kecil sholat di shaff terdepan bukan melarang datang sholat ke Masjid. Saya khawatir aturan di Masjid "Kubah Emas" ini melewati apa yang digariskan Rasulullah. Secara Psikologis , pelarangan ini tentu menjadi kontraproduktif dengan proses pengenalan dan pembiasaan dini agar anak dekat dengan Masjid dan mau ke Masjid. Bayangkan jika semua Masjid melarang anak dibawah usia10 tahun sholat di Masjid, maka Masjid akan kehilangan jama'ahnya sebab generasi mudanya tidak pernah dibiasakan pergi ke Mesjid. Generasi muda Islam akan semakin jauh dari tempat sujud ke Tuhannya dan mungkin mereka akan "phobia" dengan Masjid. Jika memang pemilik Masjid Kubah "Emas" ingin membatasi segmen pengunjung maka seharusnya jangan disebut Masjid, sebut saja "ini adalah tempat sholat pribadi kami yang berada di areal pribadi, setiap yang ingin sholat harus ikut peraturan keluarga kami". Sebab jika disebut Masjid maka sudah memasuki dimensi publik dimana semua muslim berhak sholat di Masjid manapun termasuk dengan anak-anaknya. Tentu setiap orang tua harus menjaga anaknya agar tertib. Terakhir saya berharap "pemilik" Masjid "Kubah Emas" (juga ke masjid manapun) mau meninjau kebijakannya. Anak adalah harapan masa depan Islam, mereka harus didik dekat dan cinta Masjid sejak dini, kalau tidak mereka akan lebih dekat pada "tempat" lain yang belum tentu membawa kebajikan bagi mereka.. Saya berharap pula, Masjid yang begitu megah, mewah dan konon menelan biaya ratusan milyar rupiah lebih ramai dengan kegiatan lainnya selain tempat sholat, seperti pengajian dan pengkajian dan seminar Islam, mentorin
RE: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK
Sepanjang pengetahuan saya, kalau ada orang yang akan membangun masjid, maka masjid tidak bisa disebut milik si-pembuatnya. Biasanya masjid tersebut diwaqafkan untuk kepentingan agama. Kelihatannya si ibu Hajjah Dian ini berpikir karena sudah mengeluarkan banyak uang, masjid ini menjadi milikinya dan dibatasi pengunjungnya. Kalau demikian, saya kira masjid ini lebih tepat disebut museum daripada tempat ibadah. Barangkali ada yang bisa membantu dalil-dalilnya mengenai masjid? RY _ From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of savitri Sent: 31 Januari 2007 8:12 To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: Ida Arimurti Fw: IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK Kegundahan seorang Ayah Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak saya masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar di Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid Dian Al Mahri), Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk sholat di Masjid yang terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga ingin memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak saya. Namun saat kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun (begitupula nasib sama dialami pengunjung lainnya). Saya melihat pengumuman yang memang menuliskan melarang anak usia dibawah 10 tahun masuk ke areal masjid dengan alasan untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan kekhusuan ibadah. Saya langsung terhentak kaget, kecewa karena seumur hidup saya baru kali ini saya menemui sebuah Masjid yang membuat larangan anak kecil masuk, bahkan ke halamannya saja tidak boleh. Yang semakin menusuk hati saya adalah kekecewaan yang begitu terlihat dari ekspresi anak saya terutama anak laki-laki saya yang berusia 5 tahun, dia heran dan bertanya "kenapa yah, aku tidak boleh masuk?, emangnya yang punya mesjid tidak suka anak kecil yah?". Saat itu saya tidak bisa menjawab apapun, jawaban seperti apa yang harus saya berikan pada anak saya?. Selama ini saya berusaha untuk selalu membiasakan anak saya sholat di masjid sebelah rumah. Namun saat ia begitu antusias untuk melihat Masjid yang begitu tersohor dan indah justru ia tidak bisa masuk. Akhirnya kami sholat Ashar di Mushola dekat pintu gerbang Masjid "Kubah Emas". Mushola yang -maaf- tempat wudhunya tidak terawat dan kotor namun welcome kepada kami termasuk anak-anak saya. Setelah sholat saya berpikir mengapa pemilik Masjid itu menerapkan sebuah aturan yang bahkan melebihi aturan di Masjidilharam? dimana ada orang yang thawaf terlihat membawa bayi dan tidak dilarang oleh Asykar (polisi kerajaan). Saya tidak pernah mendengar atau membaca sebuah ayat atau hadits yang melarang anak dibawah 10 tahun tidak diperbolehkan pergi ke Masjid. Yang saya tahu memang Rasulullah melarang anak kecil sholat di shaff terdepan bukan melarang datang sholat ke Masjid. Saya khawatir aturan di Masjid "Kubah Emas" ini melewati apa yang digariskan Rasulullah. Secara Psikologis , pelarangan ini tentu menjadi kontraproduktif dengan proses pengenalan dan pembiasaan dini agar anak dekat dengan Masjid dan mau ke Masjid. Bayangkan jika semua Masjid melarang anak dibawah usia10 tahun sholat di Masjid, maka Masjid akan kehilangan jama'ahnya sebab generasi mudanya tidak pernah dibiasakan pergi ke Mesjid. Generasi muda Islam akan semakin jauh dari tempat sujud ke Tuhannya dan mungkin mereka akan "phobia" dengan Masjid. Jika memang pemilik Masjid Kubah "Emas" ingin membatasi segmen pengunjung maka seharusnya jangan disebut Masjid, sebut saja "ini adalah tempat sholat pribadi kami yang berada di areal pribadi, setiap yang ingin sholat harus ikut peraturan keluarga kami". Sebab jika disebut Masjid maka sudah memasuki dimensi publik dimana semua muslim berhak sholat di Masjid manapun termasuk dengan anak-anaknya. Tentu setiap orang tua harus menjaga anaknya agar tertib. Terakhir saya berharap "pemilik" Masjid "Kubah Emas" (juga ke masjid manapun) mau meninjau kebijakannya. Anak adalah harapan masa depan Islam, mereka harus didik dekat dan cinta Masjid sejak dini, kalau tidak mereka akan lebih dekat pada "tempat" lain yang belum tentu membawa kebajikan bagi mereka.. Saya berharap pula, Masjid yang begitu megah, mewah dan konon menelan biaya ratusan milyar rupiah lebih ramai dengan kegiatan lainnya selain tempat sholat, seperti pengajian dan pengkajian dan seminar Islam, mentoring/pengajian bagi anak-anak yang pasti akan tertarik karena halamannya luas dan indah. Betapa mubazirnya Masjid ini jika hanya dipakai "hanya" untuk sholat dan itu pun dibatasi. Kita bisa berkaca pada Masjid Nabawi pada awalnya dijaman Rasulullah masih hidup, dibangun secara sederhana, dengan atap dari pelepah kurma, dinding dari lumpur yang dikeraskan. Namun Masjid itu begitu kaya dengan aktivitas, menjadi tempat Rasulull
Ida Arimurti Kisah Juragan Garam
Kisah Juragan Garam Alkisah seorang Juragan Garam terkaya di Madura ingin melihat Ibukota Jakarta dimana Mantan Presiden "Yang Seorang Kyai" tinggal. Ia memutuskan untuk pergi ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Terbang. Setelah tiket berada ditangan dia langsung menuju pesawat dan langsung duduk di Business Class. Tidak lama berselang, seorang Businessman naik pesawat dan mendapati kursinya telah diduduki oleh penumpang lain, maka terjadilah dialog seperti berikut: Businessman: Ma'af pak, ini tempat duduk saya. Madura: Sampeyan siapa (tanya Madura kepada Businessman) Businessman: Saya penumpang. Madura: Lho sesama penumpang kok sir-ngusir. Itu kan masih banyak kursi yang lain. Sampeyan dodok saja disana. Karena tidak ingin terjadi keributan maka si Businessman menemui Pramugari dan mengadukan hal tersebut. Dan setelah mengecek tiket milik Businessman, si Pramugari menghampiri si Madura. Pramugari: Ma'af pak, Bapak tidak boleh duduk disini. Tempat Bapak dibagian lain. Madura: Sampeyan siapa (tanya Madura kepada Pramugari) Pramugari: Saya Pramugari Madura: Apa itu Pramugari saya ndak tahu, apa kerjaan sampeyan...? Pramugari: Saya bertugas melayani Bapak. Madura: Lho sampeyan tugasnya melayani saya kok sir-ngusir. Saya ndak mau! (hardik si Madura) Karena kehabisan akal si Pramugari menjumpai Kapten dan mohon bantuan atas perihal tersebut. Kapten pun mendatangi si Madura. Kapten: Ma'af pak, tempat duduk ini milik Bapak yang itu, jadi Bapak harus duduk ditempat lain. Madura: Sampeyan siapa (tanya si Madura kesal) Kapten: Saya pilot. Madura: Apa itu pilot, apa kerja sampeyan. Kapten: Saya yang nyopir pesawat ini. Madura: Saya naik bis nda pernah di-sir-usir sama sopir. Pokoknya saya mau duduk disini. Akhirnya semua kehabisan akal dengan ulah si Madura. Tapi untunglah penumpang terakhir yang baru naik adalah mBok Bariyah. Langsung saja Pramugari menceritakan hal tersebut dan minta pertolongan kepada mBok Bariyah untuk berbicara kepada si Madura. Pramugari: Eh, mBok Bariyah, Selamat Siang. mBok tolong saya ya, ada penumpang yang bikin repot nih. mBok Bariyah: Penumpang yang mannah. Pramugari: Itu, Bapak yang dari Madura itu, harusnya duduk di Kelas Ekonomi tapi dia terlanjur duduk ditempatnya Bapak ini. mBok Bariyah: Oooh, gampang itu, serahkan saja ambek saya, pokoknya ditanggung bes rebes. Serta merta mBok Bariyah menghampiri Bapak Madura. mBok Bariyah: He... he... he, pak sampeyan mau ke mana. Madura: Oh, saya entar ka nJakarta. mBok Bariyah: Lho... sampeyan salah pak, tempat duduk ini untuk tujuan Medan, kalau ke Jakarta tempatnya disana, disebelah belakang. Itu tempat sampeyan masih kosong. Madura: Oh... iya..., ini untuk yang mau ke Medan ya... terema... Terema Kasih, ya Bik... -- Telah Terbit Buku "Mukjizat Kehidupan" Pengalaman 2 pengusaha yang mengalami mukjizat kehidupan yang nyata dan ada pesan akhir zaman bagi kita. Info : http://hadi-kristadi.blogspot.com/ == Nikmati kesaksian-kesaksian yang hidup di : http://pentas-kesaksian.blogspot.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Urus Perpanjangan SIM di depok
dear all, Saya mau bagi-bagi informasi bila ada rekan-rekan yang ingin mengurus perpanjangan SIM di Polres Depok. Di masa sekarang, bila mengurus perpanjangan SIM di depok lebih baik mengurus sendiri saja karena biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah. Saya hari ini mengurus perpanjangan SIM A hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp. 90,000 dan ini adalah biaya resmi. Bandingkan dengan kenalan baru yang merogoh uang sekitar Rp. 260,000 untuk perpanjangan SIM C. Saya tiba di polres depok sekitar jam 8.30 WIB dan berikut adalah proses-proses yang saya jalani. 1. Fotokopi KTP 2 lembar = Rp. 500 2. Periksa kesehatan = Rp. 15,000 3. Bayar Formulir Perpanjangan = Rp. 60,000 4. Mengisi formulir (petunjuk pengisian sudah ditempelkan di dinding tempat pemotretan) 5. Bayar asuransi = Rp. 15,000 6. Menyerahkan formulir yang diisi di loket pendaftaran 7. Menunggu giliran untuk foto dan selesai. Waktu yang saya habiskan hanya sekitar 1.5 jam. Pada jam 10-an saya sudah keluar dari area Polres. Namun bagi teman-teman yang mempunyai masalah kesehatan mata harus berhati-hati karena godaan tetap selalu terjadi di sana. Yang penting jangan mudah tergoda setiap ada rayuan datang. Menurut saya, pada prinsipnya Polres Depok telah memberikan petunjuk yang jelas untuk mengurus SIM perpanjangan maupun baru. Bila ada yang kurang jelas, petugas manapun dengan sukarela memberikan informasi. Demikian informasi ini semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang memerlukan. Salam, Ali N.B. Minggu yang lalu saya juga mengurus NPWP pribadi di KPP Depok Sawangan dan itu juga gratis. Salut deh buat Pemda Depok. Semoga bisa diikuti oleh daerah lain. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ida Arimurti Kenapa jangan ke Ocean Park? Masih Ada tempat lain kok
biar seimbang dr milis sebelah beberapa minggu yg lalu: Dear parents, aku bukan Marketing Managernya Ocean Park (OP)lho :D, tapi mau sharing aja pengalamanku ke sana, sebagai bahan perbandingan, agar yg lain bisa objektif :) Sekedar komen atas poin2 di bawah ini: 1. Kita diharuskan mengisi formulir komitmen deposito yang kita inginkan (misalnya 50 ribu, 100 ribu, 200 ribu, dstnya). Ini untuk kebutuhan sewa locker, handuk, makanan, dan minuman. Setelah itu baru bayar deposito dan tiket di loket. Walaupun sisa dari deposito itu bisa kita ambil setelah selesai, tapi ini jelas membuat kita tidak nyaman. == jumlah deposit kita yg menentukan, aku malah cuma deposit Rp 20.000 waktu itu, kalopun ada sisa pemakaian, toh dikembalikan 3. Sewa locker kita akan mendapat satu koin. Dan anehnya locker itu hanya dapat digunakan 1x buka tutup. Itu artinya kalau kita ada yang ketinggalan dan ingin mandi sementara barang ditinggal di locker, maka kita harus bayar untuk sewa locker lagi. Ditempat lain, kita gak perlu nyewa, dan bebas buka tutup terserah kita. == Atlantis juga menggunakan sistem locker: 1 koin utk 1x buka 1x tutup 4. Perlu ekstra hati-hati bagi anak-anak (usia dibawah 10 tahun) yang menggunakan *perosotan*. Karena di bagian atas pengaturan penjagaannya tidak hati-hati. Jadi walaupun orang tua sudah menjaga dibawah tetap harus bawel kepada penjaganya. Terkadang anak-anak dibiarkan begitu saja, jadi bisa mengakibatkan anak yang baru meluncur bisa tertindih oleh anak yang lain. Saya pikir ini cukup berbahaya. Padahal di setiap kaos penjaga itu tertulis "LifeGuard". Saya gak tahu mereka ngerti gak ya? == beda dg pengalamanku, utk lengkapnya baca sharinganku d bawah 5. Di sini tidak ada sarana berenang untuk orang dewasa. Boleh jadi sekali-sekali kita kan yang dewasa ingin berenang di kolam renang tipe olimpic. Tapi di sini semuanya untuk anak-anak. == ada kok, letaknya di belakang, ada kolam arus, kolam ombak, dan perosotan yg tinggi2, lengkapnya baca sharinganku d bawah 6. Tempat parkirnya juga gak ada tanda-tanda yang jelas. Ketika saya pulang, ada orang yang bingung cari mobilnya. == dari lobby kita memang harus keluar dulu, belok kanan baru ketemu tempat parkir. Ini emang aku sesalkan, pas lagi hujan dan bawa anak jadi susah (saat k sana, mobil tidak bisa masuk persis depan lobby) Oya,di OP ada orang2 yg mengenakan baju renang muslim, ada juga yg pakai bikini, nggak ada tuh yg dtegur. Bedanya dg Atlantis, di sana malah tidak teratur, banyak orang berenang tidak menggunakan pakaian renang, seharusnya kalo mereka risih menggunakan pakaian yg terbuka, sekarang banyak sekali macam2 model pakaian renang yg tertutup, tinggal pilih. Ini sharinganku, yg aku tulis di blogku dan salah 1 milis, setelah aku ke OP. --- In [EMAIL PROTECTED], "alyamom" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear BM-ers, Di Ocean Park, sebelum membayar tiket masuk, di meja customer sevice, terlebih dulu kita melengkapi 'data', berapa orang yg akan berenang dan berapa uang yg akan kita deposit dalam smart card, karena di area kolam renang,semua transaksi dilakukan dg menggunakan smart card, baik untuk sewa ban, sewa locker, ataupun beli makanan/minuman. Fyi- Sebaiknya deposit pada smart card tidak pas2an,karna kalo sampe kurang, susah untuk bertransaksi di area kolam renang - kalopun dana berlebih, akan dikembalikan sisanya di deposit refund, saat kita keluar. Stelah melengkapi data tsb, baru kita ke loket kasir untuk membayar.Sebelum masuk, dilakukan pemeriksaan, apakah membawa makanan&minuman dari luar - karena tidak diperkenankan. Area bermain untuk anak, lumayan luas&variatif. D bag kanan dari pintu masuk, ada patung terapung berbentuk binatang laut berjajar, menghubungkan 2 sisi kolam. Di atasnya, tergantung jala, jadi anak2 bisa berjalan meniti patung terapung dg berpegangan pada jala. Di sekeliling patung terapung juga ada kerang2 raksasa yg terbuka, di dalamnya ada perosotan yg langsung ada akses ke kolam, dengan tinggi yg bervariasi. Agak ke tengah, ada kolam yg unik sekaligus membahayakan. Kenapa? Ada permainan seperti menara, di mana anak2 harus naik ke atas agar dapat bermain terowongan perosotan di salah satu sisinya. Tak jauh di atas 'ruang tunggu' tempat anak2 bersiap masuk ke terowongan, ada ember raksasa yg menampung air dalam jumlah banyak, setiap 3 menit sekali, ember itu akan membalik menumpahkan air bah. Untungnya selalu ada petugas yg bersiap d sana, setiap kali air bah akan turun, anak2 diingatkan untuk duduk. Limpahan airnya lumayan keras lho, jadi untuk anak yg masih kecil - balita, sebaiknya menghindari bah tsb. Selebihnya, inti permainan anak yg ada, berupa perosotan yg ada dalam 'kemasan' & ketinggian yg berbeda2. Misalnya untuk perosotan yg agak tinggi, 'kemasannya' dibuat seperti benteng puri, mungkin baru bisa digunakan untuk anak >3th. Untuk perosotan yg rendah, dikemas dalam bentuk kapal... Selama bermain perosotan, anak tidak boleh dipangku orangtuanya, jadi mereka harus ber