RE: Ida Arimurti Triple Seven

2007-07-08 Terurut Topik Afriyanto, Rio
tadi malam saya cek Fiendster saya. ternyata ada seorang teman yang
menyengajakan diri menunggu 07/07/07 07:07:07 untuk mengirimkan sebuah
comment. Di comment itu ia tuliskan shot 07/07/07 07:07:07.
Entah bagaimana caranya mengepaskan jam itu, namun sungguh unik usahanya
utk membuat moment double triple-seven menjadi menarik.



From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Pras
Sent: Saturday, July 07, 2007 7:19 PM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Ida Arimurti Triple Seven



Dear all,
Hari ini, tanggal 7 bulan 7 tahun 2007.
Ada yang punya kisah / moment yang menarik?
Bisa sharing dong?
Salam.

[Non-text portions of this message have been removed]



 


[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti RE: Hal: Simple Test: Jawab yang Jujur ya...

2007-06-08 Terurut Topik Afriyanto, Rio
Saya akan memberikan motor saya dibawa oleh sang dokter dan nyuruh si
dokter membonceng nenek tua sekarat tersebut kerumah sakit terdekat

Kalo saya??

Who cares, biar ujan biar badai, asal sama belahan hatitai
kucing rasa coklat, ujan deras malem2 bisa terasa hangat...

Huhuheuhuehuheuhueh

Hal: Simple Test: Jawab yang Jujur ya...



Kalo ane seh dah pasti pilih idaman hati dulu dah, biar nenek yg lagi
sekarat di obatin dulu ama dokter, ya

Dari: Rahman, Tiar [EMAIL PROTECTED]

Ada sebuah perusahaan besar di Indonesia (anda tahu Astra Internasional
bukan?) yang sewaktu dulu pernah mencari karyawan (+ tahun 80-an).
Dalam tes tertulisnya, mereka hanya memberikan satu kasus untuk dijawab,
yaitu:

Anda sedang mengendarai motor ditengah malam gelap gulita dan hujan
lebat di sebuah daerah yang penduduknya sedang diungsikan semuanya
karena bencana banjir.
Pemerintah setempat hanya bisa memberikan bantuan 1 buah bis yang saat
ini juga sedang mengangkut orang-orang ke kota terdekat. Saat itu juga
Anda melewati sebuah perhentian Bis satu-satunya didaerah itu. Di
perhentian
Bis itu Anda melihat 3 orang yang merupakan orang terakhir di daerah itu
yang sedang menunggu kedatangan Bis :
- Seorang nenek tua yang sekarat,
- Seorang dokter yang pernah menyelamatkan hidup Anda sebelumnya,
- Seseorang yang selama ini menjadi idaman hati Anda dan akhirnya Anda
temukan.

Anda hanya bisa mengajak satu orang untuk dibonceng Anda, siapakah yang
akan Anda ajak ?
Dan jelaskan jawaban Anda mengapa Anda melakukan itu.
Sebelum Anda menjawab, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:

Seharusnya Anda menolong nenek tua itu dulu karena dia sudah sekarat.
Jika tidak segera ditolong akan meninggal. Namun, kalo dipikir-pikir,
orang yang sudah tua memang sudah mendekati ajalnya.
Sedangkan yang lainnya masih sangat muda dan harapan hidup kedepannya
masih panjang.
Dokter itu pernah menyelamatkan hidup Anda. Inilah saat yang tepat untuk
membalas budi kepadanya. 

Tapi kalo dipikir, kalo sekedar membalas budi bisa lain waktu khan.
Namun, kita tidak akan pernah tau kapan kita mendapatkan kesempatan itu
lagi.
Mendapatkan idaman hati adalah hal yang sangat langka. Jika kali ini
Anda lewatkan, mungkin Anda tidak akan pernah ketemu dia lagi. Dan
impian Anda akan kandas selamanya.

Jadi yang mana yang Anda pilih ?




Ida Arimurti MALANG ATAU BERUNTUNG? AKU TIDAK TAHU...

2007-05-23 Terurut Topik Afriyanto, Rio
 
MALANG ATAU BERUNTUNG? AKU TIDAK TAHU...
 
Dari tetangga... lumayan untuk renungan ci yeee...



--

Alkisah jaman dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan

seorang putera nya. Mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang

sehari-hari membantu mereka menggarap ladang mereka yang tidak

seberapa. Pada suatu hari, kuda pak tani satu2 nya tersebut

menghilang, lari begitu saja dari kandang menuju hutan.

 

Orang-orang di kampung yang mendengar berita itu berkata: Wahai Pak

tani, sungguh malang nasibmu!.

 

Pak tani hanya menjawab, Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ...

 

Keesokan hari nya, ternyata kuda pak Tani kembali ke kandangnya,

dengan membawa 100 kuda liar dari hutan. Segera ladang pak Tani yang

tidak seberapa luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah

perkasa. Orang2 dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni

koleksi kuda2 yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang2

kuda segera menawar kuda2 tersebut dengan harga tinggi, untuk

dijinakkan dan dijual. Pak Tani pun menerima uang dalam jumlah banyak,

dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tua nya.

 

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata: Wahai Pak

tani, sungguh beruntung nasibmu!.

 

Pak tani hanya menjawab, Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ...

 

Keesokan hari nya, anak pak Tani pun dengan penuh semangat berusaha

menjinakan kuda baru nya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat,

sehingga pemuda itu jatuh dan patah kaki nya.

 

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata: Wahai Pak

tani, sungguh malang nasibmu!.

 

Pak tani hanya menjawab, Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ...

 

Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah

kaki nya. Perlu waktu lama hingga tulang nya yang patah akan baik

kembali. Keesokan hari nya, datanglah Panglima Perang Raja ke desa

itu. Dan memerintahkan seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan

raja untuk bertempur melawan musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda

pun wajib bergabung, kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak Tani pun

tidak harus berperang karena dia cacat.

 

Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putra nya

bertempur, dan berkata: Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!.

 

Pak tani hanya menjawab, Malang atau beruntung? Aku tidak tahu ...

 

Kisah di atas, mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut:

non-judgement. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk

memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha Sutradara.

Apa2 yang kita sebut hari ini sebagai kesialan, barangkali di masa

depan baru ketahuan adalah jalan menuju keberuntungan . Maka orang2

seperti Pak Tani di atas, berhenti untuk menghakimi kejadian dengan

label2 beruntung, sial, dan sebagainya.

 

Karena, siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sunguh tidak

tahu bagaimana hasil akhirnya nanti. Seorang karyawan yang dipecat

perusahaan nya, bisa jadi bukan suatu kesialan, manakala ternyata

status job-less nya telah memecut dan membuka jalan bagi diri nya

untuk menjadi boss besar di perusahaan lain.

 

Maka berhentilah menghakimi apa -apa yang terjadi hari ini, kejadian

-kejadian PHK , Paket Hengkang , Mutasi tugas dan apapun namanya . . 

.

.yang selama ini kita sebut dengan kesialan , musibah  dll ,

karena .. sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian dibalik

peristiwa itu (di).

 

Hadapi badai kehidupan sebesar apapun. Tuhan takkan lupa akan

kemampuan kita. Kapal hebat diciptakan bukan untuk dilabuhkan di

dermaga saja.



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti idakrisnashow for coffee break

2007-05-16 Terurut Topik Afriyanto, Rio
Saya senang sekali membaca artikel2 dari milis ini. Biasanya saya baca
saat break di tengah kesibukan kantor.
Saya perhatikan, aliran email lumayan banyak sebelum jam 12.00 WIB namun
sangat sedikit atau tidak ada sama sekali setelah jam 12.00 WIB.
Padahal coffee break saya juga ada di interval waktu ituartinya
bahan bacaan berkurang nih ^__^
 
Terimakasih untuk milis ini...
 
 
 
http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=13478307/grpspId=1705034722/
msgId=27182/stime=1178727470/nc1=4543831/nc2=3848446/nc3=3848643 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI

2007-05-06 Terurut Topik Afriyanto, Rio
Root cause-nya yg hrs diselesaikan.
 
Btw, kalo dibandingkan:
Preman membunuh ayah Arif karena ayah Arif menolak membayar uang
keamanan (Ketidaknormalan-1) yg jumlahnya tinggi (Ketidaknormalan-2)
 
vs
 
Arif membunuh preman yg membunuh ayahnya (bisa dibilang wajar, nyawa
bayar nyawa)
 
Meskipun sama2 membunuh, tetap latar belakang Arif lebih mulia daripada
sang preman.
 
Membunuh ayah arif berarti membunuh:

*   
figur seorang bapak
*   
figur  seorang teladan
*   
figur seorang pemimpin keluarga
*   
figur seorang suami
*   
sosok pencari nafkah keluarga
*   
peluang arif
*   
waktu arif
*   
citra arif
*   
masa depan arif
*   
dll


Btw, Arif masih sekolah sekarang?
 



From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of qa
Sent: Friday, May 04, 2007 11:01 AM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: RE: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN
TAPE ULI



Bagaimana dengan para PEMBUNUH terselubung dibalik politik ??? 
Bukannya dipenjara malah dihormati dan disembah masyarakat. 
Pahit..

-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com
mailto:idakrisnashow%40yahoogroups.com
[mailto:idakrisnashow@yahoogroups.com
mailto:idakrisnashow%40yahoogroups.com ] On Behalf Of Arief Rachman
Hakim
Sent: Friday, May 04, 2007 9:36 AM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
mailto:idakrisnashow%40yahoogroups.com 
Subject: Re: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN
TAPE ULI

Mungkin bisa dimintakan keringanan hukuman kepada pemerintah karena
seandainya saja pihak polisi lebih cepat dan tanggap menemukan pelakunya
dibandingkan si Arif, mungkin pembunuhan kedua ini tidak akan terjadi.

Pada tanggal 04/05/07, Tari Sugeng [EMAIL PROTECTED]
mailto:srilestari%40sbcgloba-l.net  menulis:

 Kalau ini kejadian sebenarnya, sungguh sangat menyedihkan!-!!!
 anak usia dibawah umur ditahan dipenjara...-.. kemana KPAI? Kak Seto?
 kita diamkan kejadian spt ini menimpa karena 'Arif' anak org miskin?
 Ayo, mba Ida...do something...-..please.-.

 --- In [EMAIL PROTECTED]
idakrisnashow%-40yahoogroups.-com,
 eko tjahyono [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Satu ini saya serius  dan cerita ini saya hanya memforward
 dari apa yang saya dapatkan email dinas saya, sedang file aslinya
 silahkan klik URL dibawah ini.
 
  http://rgardino.-multiply.-com/journal/-item/28
http://rgardino.-multiply.-com/journal/-item/28 
 
  Ada pembunuh lari dari penjara menggunakan tape uli
 
  Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian
 Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya
 ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan
 berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang
 mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang
 muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu
 ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain
 yang sering saya temui di cerita TV.
 
  Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap
 cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup,
 benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari
 pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu.
 Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.
 
  Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu.
 Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya,
 juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di
 tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan
 dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat
 kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh?
 Dengan rencana pula?
 
  Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu,
 belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah
 pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah
 itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang
 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di
 telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia
 mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur
 ia menantang orang yang membunuh ayahnya.
 
  siapa yang bunuh ayah saya! teriaknya kepada orang yang
 ada di tempat itu.
 
  Gue terus kenapa? ujar kepala preman yang membunuh
 ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
 
  Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan
 pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria
 berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari
 pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok
 paginya ia digelandang ke kantor polisi.
 
  Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas! ujar kepala
 lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum.
 Ternyata sejak di penjara