[Ida-Krisna Show] Ijin Sakit
Ijin Sakit Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,ular naga panjangnya bukan kepalang,...Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah malam?, pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur lebih menggiurkan daripada antrian. Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa dalam mengambil keputusan. Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa. Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas. Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. ini keputusan managemen pak, ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah penderitaanku. Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku sinyalir mungkin bukan bangsaku yang sakit, melainkan diriku. Kuambil secarik kertas dan kutulis, Ijin tidak masuk hari ini UFN (until further notice). Alasan: SAKIT JIWA. 29 Oct 05LYAZZKI = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit
Sangat menarik sekali tulisannya. Geram, Lelah, Kecewa, plus sedih, dan sedkit lucu, semua numpuk jadi satu melihat antrian orang stress isi bensin yang bikin mact di semua jalan depan pom bensin Jakarta. Kalau dihitung cuma selisih dijatah max : 20 liter (4.500 -2.400) = 42,000. tapi bikin semua stress. Itupun kalo asumsi harga kenaikan premium menjadi 4.500 Bagaimana komentar anda? -Original Message-From: Ulya 70 [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Thursday, September 29, 2005 1:12 PMTo: idakrisnashow@yahoogroups.comSubject: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit Ijin Sakit Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,"ular naga panjangnya bukan kepalang,...""Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah malam?", pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur lebih menggiurkan daripada antrian. Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa dalam mengambil keputusan. Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa. Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas. Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. "ini keputusan managemen pak", ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah penderitaanku. Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku sinyalir mungkin bukan bangsaku yang sakit, melainkan diriku. Kuambil secarik kertas dan kutulis, Ijin tidak masuk hari ini UFN (until further notice). Alasan: SAKIT JIWA. 29 Oct 05LYAZZKI = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 = SPONSORED LINKS Radio station advertising Satellite radio stations Cb radio base station Radio station promotion Christian radio station New age radio station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit
Luar biasa ... tulisan yang sangat orisinil dan memikat. Betul, di akhir kesimpulan, bukan anda saja, sayapun kalau mengikuti histeria masa, akan sakit jiwa juga ... Di kantor, atasan malah bertanya, kenapa tidak ikut ante stock bensin yang banyak, toh harganya mau naik ?! Ah, peduli amat, jawabku, I am taking easy way, kalau ikut ngantri, berapa rupiah yang kita save ?!Toh nanti kalau sudah abis,harus beli dengan harga baru yang mahal pula, dan yang pasti, aku tidak mau ikut sakit jiwa. Sudahlah, kalau masih punya uang, nanti ya beli bensin dengan harga baru, kalau tidak ada uang tidak usah beli bensin, kendaraan dikandangkan, kita naik bis kota yang sudah miring kekiri .. Toh ke kantor naik biskota juga bukan sebuah dosa dan juga tidak melanggar pasal apapun dalam KUHP. Mungkin meskipun terlambat, memang sudah saatnya untuk menurunkan "life expectation" dan "life satisfaction", Indonesia bukan lagi kolam susu- bukan lagi negara yang gemah ripah loh jinawi, secara korporat, kita ini bangsa yang sedang melarat, sebagian besar ekonomi dikuasaimanusia yang bejat. Kalaupun ada yang masih gila dengan cara hidupbefoya-foya, ya biarin saja . Tapi insyaAlloh, aku tidak mau ikut gila ! Antrean bensin yang mengular, keuntungan segelintir spekulan dan 'rakyat kecil' yang mencoba berhemat, tapi secara keseluruhan, berapa kerugian yang harus diderita negara dan masyarakat lainnya ?! Dan saya yakin, seandainya masyarakat tidak membabi buta menyikapi keputusan pemerintah, seandainya masyarakat bersikap biasa-biasa saja, seandainya masyarakat sudah menyadari bahwa kenikmatan BBM itu memang mahal dan yang kita nikmati selama ini adalah semu, mungkin tidak akan terjadi permainan ular-ularan di pompa bensin, sangat mungkin pula, tidak harus ijin kerja karena sakit jiwa . Salam - Original Message - From: Ulya 70 To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 29, 2005 1:11 PM Subject: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit Ijin Sakit Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,"ular naga panjangnya bukan kepalang,...""Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah malam?", pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur lebih menggiurkan daripada antrian. Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa dalam mengambil keputusan. Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa. Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas. Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. "ini keputusan managemen pak", ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah penderitaanku. Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku sinyalir mungkin bukan bangsaku yang saki
Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit
Ine setuju dengan mas Dwiyatno dan Mocxh. Arief Setiawan, tulisan ini murni and bagus. But mau koreksi dikit aja, bukannya nulisnya per tanggal hari ini ( baca : 29 Sept 05 ) ? tapi kok dibawahnya tertulis 29 Oct 05... berarti 1 bulan kedepan dong. - Original Message - From: Ulya 70 To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 29, 2005 1:11 PM Subject: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit Ijin Sakit Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,"ular naga panjangnya bukan kepalang,...""Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah malam?", pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur lebih menggiurkan daripada antrian. Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa dalam mengambil keputusan. Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa. Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas. Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. "ini keputusan managemen pak", ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah penderitaanku. Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku sinyalir mungkin bukan bangsaku yang sakit, melainkan diriku. Kuambil secarik kertas dan kutulis, Ijin tidak masuk hari ini UFN (until further notice). Alasan: SAKIT JIWA. 29 Oct 05LYAZZKI = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 = SPONSORED LINKS Radio station advertising Satellite radio stations Cb radio base station Radio station promotion Christian radio station New age radio station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit
Harap maklum bu Ine, khan lagi stress. wassalam, M. Arif Setiawan -Original Message-From: Ine Noviane Asmara [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Thursday, September 29, 2005 1:27 PMTo: idakrisnashow@yahoogroups.comSubject: Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit Ine setuju dengan mas Dwiyatno dan Mocxh. Arief Setiawan, tulisan ini murni and bagus. But mau koreksi dikit aja, bukannya nulisnya per tanggal hari ini ( baca : 29 Sept 05 ) ? tapi kok dibawahnya tertulis 29 Oct 05... berarti 1 bulan kedepan dong. - Original Message - From: Ulya 70 To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 29, 2005 1:11 PM Subject: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit Ijin Sakit Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,"ular naga panjangnya bukan kepalang,...""Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah malam?", pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur lebih menggiurkan daripada antrian. Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa dalam mengambil keputusan. Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa. Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas. Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. "ini keputusan managemen pak", ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah penderitaanku. Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku sinyalir mungkin bukan bangsaku yang sakit, melainkan diriku. Kuambil secarik kertas dan kutulis, Ijin tidak masuk hari ini UFN (until further notice). Alasan: SAKIT JIWA. 29 Oct 05LYAZZKI = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit
hehehe...maafampe lupa tanggal, bawaannya udah pgn lebaran ajasuasananya kan sejuk dan tenteram thanks udh ksh koreksi, LYA ZZ KI On 9/29/05, Ine Noviane Asmara [EMAIL PROTECTED] wrote: Ine setuju dengan mas Dwiyatno dan Mocxh. Arief Setiawan, tulisan ini murni and bagus. But mau koreksi dikit aja, bukannya nulisnya per tanggal hari ini ( baca : 29 Sept 05 ) ? tapi kok dibawahnya tertulis 29 Oct 05... berarti 1 bulan kedepan dong. - Original Message - From: Ulya 70 To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 29, 2005 1:11 PM Subject: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit Ijin Sakit Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,ular naga panjangnya bukan kepalang,...Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah malam?, pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur lebih menggiurkan daripada antrian. Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa dalam mengambil keputusan. Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa. Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas. Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. ini keputusan managemen pak, ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah penderitaanku. Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku sinyalir mungkin bukan bangsaku yang sakit, melainkan diriku. Kuambil secarik kertas dan kutulis, Ijin tidak masuk hari ini UFN (until further notice). Alasan: SAKIT JIWA. 29 Oct 05LYAZZKI =Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida KrisnaJangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFMSenin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIBSMS di 0818-333582= SPONSORED LINKS Radio station advertising Satellite radio stations Cb radio base station Radio station promotion Christian radio station New age radio station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group idakrisnashow on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yah
Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit
mungkin maksudnya, bulan depan udah sakit jiwa beneran..hehehe... Bagus sekali lhoh tulisannya.. bener2 enak dibaca dan perlu [lhohhh kayak moto majalah ya...] well... believe it or not, ternyata keterpurukan bangsa ini dan ribuan permasalahan yang dihadapi, membuat banyak orang semakin kreatif dalam menuangkan jeritan hati..tanpa perlu berpanas-panas di bundaran HI sana. On Thu, Sep 29, 2005 at 01:27:00PM +0700, Ine Noviane Asmara wrote: Ine setuju dengan mas Dwiyatno dan Mocxh. Arief Setiawan, tulisan ini murni and bagus. But mau koreksi dikit aja, bukannya nulisnya per tanggal hari ini ( baca : 29 Sept 05 ) ? tapi kok dibawahnya tertulis 29 Oct 05... berarti 1 bulan kedepan dong. - Original Message - From: Ulya 70 Yahoo! Groups Sponsor ~-- Music that listens to you. LAUNCHcast. What's in your mix? http://us.click.yahoo.com/8mKGzA/FARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit
wah banyak juga ya yg izin sakit gara 2 mo antre bensin wass laras - Original Message - From: Dwiyatno Rumlan To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 28, 2005 11:39 PM Subject: Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit Luar biasa ... tulisan yang sangat orisinil dan memikat. Betul, di akhir kesimpulan, bukan anda saja, sayapun kalau mengikuti histeria masa, akan sakit jiwa juga ... Di kantor, atasan malah bertanya, kenapa tidak ikut ante stock bensin yang banyak, toh harganya mau naik ?! Ah, peduli amat, jawabku, I am taking easy way, kalau ikut ngantri, berapa rupiah yang kita save ?!Toh nanti kalau sudah abis,harus beli dengan harga baru yang mahal pula, dan yang pasti, aku tidak mau ikut sakit jiwa. Sudahlah, kalau masih punya uang, nanti ya beli bensin dengan harga baru, kalau tidak ada uang tidak usah beli bensin, kendaraan dikandangkan, kita naik bis kota yang sudah miring kekiri .. Toh ke kantor naik biskota juga bukan sebuah dosa dan juga tidak melanggar pasal apapun dalam KUHP. Mungkin meskipun terlambat, memang sudah saatnya untuk menurunkan "life expectation" dan "life satisfaction", Indonesia bukan lagi kolam susu- bukan lagi negara yang gemah ripah loh jinawi, secara korporat, kita ini bangsa yang sedang melarat, sebagian besar ekonomi dikuasaimanusia yang bejat. Kalaupun ada yang masih gila dengan cara hidupbefoya-foya, ya biarin saja . Tapi insyaAlloh, aku tidak mau ikut gila ! Antrean bensin yang mengular, keuntungan segelintir spekulan dan 'rakyat kecil' yang mencoba berhemat, tapi secara keseluruhan, berapa kerugian yang harus diderita negara dan masyarakat lainnya ?! Dan saya yakin, seandainya masyarakat tidak membabi buta menyikapi keputusan pemerintah, seandainya masyarakat bersikap biasa-biasa saja, seandainya masyarakat sudah menyadari bahwa kenikmatan BBM itu memang mahal dan yang kita nikmati selama ini adalah semu, mungkin tidak akan terjadi permainan ular-ularan di pompa bensin, sangat mungkin pula, tidak harus ijin kerja karena sakit jiwa . Salam - Original Message - From: Ulya 70 To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 29, 2005 1:11 PM Subject: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit Ijin Sakit Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,"ular naga panjangnya bukan kepalang,...""Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah malam?", pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur lebih menggiurkan daripada antrian. Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa dalam mengambil keputusan. Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa. Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas. Setelah d