[Ida-Krisna Show] Ijin Sakit

2005-09-29 Terurut Topik Ulya 70



Ijin Sakit
Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,ular naga panjangnya bukan kepalang,...Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah malam?, pikirku. 
Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur lebih menggiurkan daripada antrian. 

Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. 

Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa dalam mengambil keputusan. 

Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. 
Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. 

Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. 
Ah, cape memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa.

Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas.
Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. ini keputusan managemen pak, ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah penderitaanku. 


Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku sinyalir mungkin bukan bangsaku yang sakit, melainkan diriku. Kuambil secarik kertas dan kutulis, Ijin tidak masuk hari ini UFN (until further notice). 
Alasan: SAKIT JIWA.
29 Oct 05LYAZZKI







=
Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day! -- Ida  Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "idakrisnashow" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit

2005-09-29 Terurut Topik Moh. Arief Setiawan





Sangat 
menarik sekali tulisannya.

Geram, Lelah, 
Kecewa, plus sedih, dan sedkit lucu, semua numpuk jadi satu melihat antrian 
orang stress isi bensin yang bikin mact di semua jalan depan 
pom bensin Jakarta. 

Kalau 
dihitung cuma selisih

dijatah max : 
20 liter (4.500 -2.400) = 42,000. tapi bikin semua stress. 
Itupun kalo 
asumsi harga kenaikan premium menjadi 4.500
Bagaimana 
komentar anda?

  -Original Message-From: Ulya 70 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Thursday, September 29, 2005 1:12 
  PMTo: idakrisnashow@yahoogroups.comSubject: [Ida-Krisna 
  Show] Ijin Sakit
  Ijin Sakit
  Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di 
  Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,"ular naga panjangnya bukan 
  kepalang,...""Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah 
  malam?", pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 
  dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular 
  naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur 
  lebih menggiurkan daripada antrian. 
  Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. 
  
  Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah 
  seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 
  SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut 
  antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU 
  berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa 
  dalam mengambil keputusan. 
  Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. 
  Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka 
  membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. 
  Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling 
  dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya 
  sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi 
  bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, 
  aku harus mendorong mobil ini. 
  Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per 
  satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin 
  membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah 
  Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin 
  saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan 
  bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin 
  tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis 
  dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka 
  perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape memikirkannya, 
  kupikir bangsa ini telah sakit jiwa.
  
  Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti 
  siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah 
  kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas.
  Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. "ini 
  keputusan managemen pak", ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan 
  olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah 
  penderitaanku. 
  
  Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan 
  alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku 
  sinyalir mungkin bukan bangsaku yang sakit, melainkan diriku. Kuambil secarik 
  kertas dan kutulis, Ijin tidak masuk hari ini UFN (until further notice). 
  Alasan: SAKIT JIWA.
  29 Oct 05LYAZZKI
  





=
Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day! -- Ida  Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Radio station advertising
  
  
Satellite radio stations
  
  
Cb radio base station
  
  


Radio station promotion
  
  
Christian radio station
  
  
New age radio station
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "idakrisnashow" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit

2005-09-29 Terurut Topik Dwiyatno Rumlan





Luar biasa ... tulisan yang sangat orisinil dan 
memikat.
Betul, di akhir kesimpulan, bukan anda saja, 
sayapun kalau mengikuti histeria masa, akan sakit jiwa juga ...
Di kantor, atasan malah bertanya, kenapa tidak ikut 
ante stock bensin yang banyak, toh harganya mau naik ?!

Ah, peduli amat, jawabku, I am taking easy way, 
kalau ikut ngantri, berapa rupiah yang kita save ?!Toh nanti kalau sudah 
abis,harus beli dengan harga baru yang mahal pula, dan yang pasti, aku 
tidak mau ikut sakit jiwa. Sudahlah, kalau masih punya uang, nanti ya beli bensin dengan harga baru, 
kalau tidak ada uang tidak usah beli bensin, kendaraan dikandangkan, kita naik 
bis kota yang sudah miring kekiri .. Toh ke kantor naik biskota juga bukan 
sebuah dosa dan juga tidak melanggar pasal apapun dalam KUHP. 

Mungkin meskipun terlambat, memang sudah saatnya 
untuk menurunkan "life expectation" dan "life satisfaction", Indonesia bukan 
lagi kolam susu- bukan lagi negara yang gemah ripah loh jinawi, secara korporat, 
kita ini bangsa yang sedang melarat, sebagian besar ekonomi 
dikuasaimanusia yang bejat. Kalaupun ada yang masih gila 
dengan cara hidupbefoya-foya, ya biarin saja . Tapi insyaAlloh, 
aku tidak mau ikut gila !

Antrean bensin yang mengular, keuntungan segelintir 
spekulan dan 'rakyat kecil' yang mencoba berhemat, tapi secara keseluruhan, 
berapa kerugian yang harus diderita negara dan masyarakat lainnya ?! Dan saya 
yakin, seandainya masyarakat tidak membabi buta menyikapi keputusan pemerintah, 
seandainya masyarakat bersikap biasa-biasa saja, seandainya masyarakat sudah 
menyadari bahwa kenikmatan BBM itu memang mahal dan yang kita nikmati selama ini 
adalah semu, mungkin tidak akan terjadi permainan ular-ularan di pompa bensin, 
sangat mungkin pula, tidak harus ijin kerja karena sakit jiwa .

Salam




  - Original Message - 
  From: 
  Ulya 70 
  To: idakrisnashow@yahoogroups.com 
  
  Sent: Thursday, September 29, 2005 1:11 
  PM
  Subject: [Ida-Krisna Show] Ijin 
  Sakit
  
  Ijin Sakit
  Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di 
  Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,"ular naga panjangnya bukan 
  kepalang,...""Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah 
  malam?", pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 
  dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular 
  naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur 
  lebih menggiurkan daripada antrian. 
  Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. 
  
  Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah 
  seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 
  SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut 
  antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU 
  berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa 
  dalam mengambil keputusan. 
  Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. 
  Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka 
  membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. 
  Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling 
  dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya 
  sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi 
  bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, 
  aku harus mendorong mobil ini. 
  Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per 
  satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin 
  membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah 
  Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin 
  saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan 
  bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin 
  tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis 
  dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka 
  perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape memikirkannya, 
  kupikir bangsa ini telah sakit jiwa.
  
  Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti 
  siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah 
  kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas.
  Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. "ini 
  keputusan managemen pak", ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan 
  olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah 
  penderitaanku. 
  
  Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan 
  alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku 
  sinyalir mungkin bukan bangsaku yang saki

Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit

2005-09-29 Terurut Topik Ine Noviane Asmara





Ine setuju dengan mas Dwiyatno dan 
Mocxh. Arief Setiawan, tulisan ini murni and bagus. 
But mau koreksi dikit aja, 
bukannya nulisnya per tanggal hari ini ( baca : 29 Sept 05 ) ?
tapi kok dibawahnya tertulis 29 
Oct 05...
berarti 1 bulan kedepan 
dong.


  - Original Message - 
  From: 
  Ulya 70 
  To: idakrisnashow@yahoogroups.com 
  
  Sent: Thursday, September 29, 2005 1:11 
  PM
  Subject: [Ida-Krisna Show] Ijin 
  Sakit
  
  Ijin Sakit
  Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di 
  Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,"ular naga panjangnya bukan 
  kepalang,...""Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah 
  malam?", pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 
  dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular 
  naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur 
  lebih menggiurkan daripada antrian. 
  Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. 
  
  Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah 
  seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 
  SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut 
  antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU 
  berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa 
  dalam mengambil keputusan. 
  Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. 
  Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka 
  membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. 
  Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling 
  dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya 
  sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi 
  bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, 
  aku harus mendorong mobil ini. 
  Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per 
  satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin 
  membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah 
  Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin 
  saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan 
  bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin 
  tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis 
  dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka 
  perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape memikirkannya, 
  kupikir bangsa ini telah sakit jiwa.
  
  Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti 
  siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah 
  kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas.
  Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. "ini 
  keputusan managemen pak", ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan 
  olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah 
  penderitaanku. 
  
  Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan 
  alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku 
  sinyalir mungkin bukan bangsaku yang sakit, melainkan diriku. Kuambil secarik 
  kertas dan kutulis, Ijin tidak masuk hari ini UFN (until further notice). 
  Alasan: SAKIT JIWA.
  29 Oct 05LYAZZKI
  





=
Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day! -- Ida  Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Radio station advertising
  
  
Satellite radio stations
  
  
Cb radio base station
  
  


Radio station promotion
  
  
Christian radio station
  
  
New age radio station
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "idakrisnashow" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit

2005-09-29 Terurut Topik Moh. Arief Setiawan





Harap maklum 
bu Ine, khan lagi stress.

wassalam,
M. Arif 
Setiawan

  -Original Message-From: Ine Noviane Asmara 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Thursday, September 29, 2005 1:27 
  PMTo: idakrisnashow@yahoogroups.comSubject: Re: 
  [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit
  Ine setuju dengan mas Dwiyatno 
  dan Mocxh. Arief Setiawan, tulisan ini murni and bagus. 
  But mau koreksi dikit aja, 
  bukannya nulisnya per tanggal hari ini ( baca : 29 Sept 05 ) ?
  tapi kok dibawahnya tertulis 29 
  Oct 05...
  berarti 1 bulan kedepan 
  dong.
  
  
- Original Message - 
From: 
Ulya 70 
To: idakrisnashow@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, September 29, 2005 1:11 
PM
Subject: [Ida-Krisna Show] Ijin 
Sakit

Ijin Sakit
Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di 
Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,"ular naga panjangnya bukan 
kepalang,...""Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah 
malam?", pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 
dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti 
ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat 
tidur lebih menggiurkan daripada antrian. 
Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. 

Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah 
seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 
SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut 
antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU 
berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa 
bawa dalam mengambil keputusan. 
Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. 
Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka 
membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku 
sendiri. Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki 
ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang 
dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik 
aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi 
sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. 
Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per 
satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah 
makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu 
simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, 
mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja 
bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, 
mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk 
oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu 
mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape 
memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa.

Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti 
siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah 
kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas.
Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. 
"ini keputusan managemen pak", ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini 
diucapkan olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap 
sudah penderitaanku. 

Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak 
memerlukan alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat 
ijin. Ku sinyalir mungkin bukan bangsaku yang sakit, melainkan diriku. 
Kuambil secarik kertas dan kutulis, Ijin tidak masuk hari ini UFN (until 
further notice). Alasan: SAKIT JIWA.
29 Oct 05LYAZZKI






=
Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day! -- Ida  Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "idakrisnashow" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit

2005-09-29 Terurut Topik Ulya 70



hehehe...maafampe lupa tanggal,
bawaannya udah pgn lebaran ajasuasananya kan sejuk dan tenteram

thanks udh ksh koreksi,

LYA ZZ KI
On 9/29/05, Ine Noviane Asmara [EMAIL PROTECTED] wrote:

Ine setuju dengan mas Dwiyatno dan Mocxh. Arief Setiawan, tulisan ini murni and bagus. 
But mau koreksi dikit aja, bukannya nulisnya per tanggal hari ini ( baca : 29 Sept 05 ) ?
tapi kok dibawahnya tertulis 29 Oct 05...
berarti 1 bulan kedepan dong.


- Original Message - 
From: Ulya 70 
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
 
Sent: Thursday, September 29, 2005 1:11 PM
Subject: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit


Ijin Sakit
Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,ular naga panjangnya bukan kepalang,...Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah malam?, pikirku. 
Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat tidur lebih menggiurkan daripada antrian. 

Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. 

Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa bawa dalam mengambil keputusan. 

Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku sendiri. 
Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. 

Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. 
Ah, cape memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa.

Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas.
Setelah dua jam, giliranku pun tiba. Tetapi hanya boleh isi 50 ribu. ini keputusan managemen pak, ujar sang penjaga. Lucu juga kalimat ini diucapkan olehnya. Terbayang besok sore harus antri lagi berjam jam. Lengkap sudah penderitaanku. 


Akhirnya kuputuskan untuk tidak masuk kantor. Walaupun aku tak memerlukan alasan untuk bolos, kupikir kali ini kuperlu memberikan surat ijin. Ku sinyalir mungkin bukan bangsaku yang sakit, melainkan diriku. Kuambil secarik kertas dan kutulis, Ijin tidak masuk hari ini UFN (until further notice). 
Alasan: SAKIT JIWA.
29 Oct 05LYAZZKI
=Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day! -- Ida  KrisnaJangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFMSenin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIBSMS di 0818-333582=

SPONSORED LINKS 




Radio station advertising 

Satellite radio stations 

Cb radio base station 


Radio station promotion 

Christian radio station 

New age radio station 


YAHOO! GROUPS LINKS 

Visit your group idakrisnashow on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.










=
Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day! -- Ida  Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "idakrisnashow" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yah

Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit

2005-09-29 Terurut Topik Nuke
mungkin maksudnya, bulan depan udah sakit jiwa beneran..hehehe...

Bagus sekali lhoh tulisannya.. bener2 enak dibaca dan perlu [lhohhh kayak
moto majalah ya...]

well... believe it or not, ternyata keterpurukan bangsa ini dan ribuan
permasalahan yang dihadapi, membuat banyak orang semakin kreatif dalam
menuangkan jeritan hati..tanpa perlu berpanas-panas di bundaran HI sana.


On Thu, Sep 29, 2005 at 01:27:00PM +0700, Ine Noviane Asmara wrote:
 Ine setuju dengan mas Dwiyatno dan Mocxh. Arief Setiawan, tulisan ini murni 
 and bagus. 
 But mau koreksi dikit aja, bukannya nulisnya per tanggal hari ini ( baca : 29 
 Sept 05 ) ?
 tapi kok dibawahnya tertulis 29 Oct 05...
 berarti 1 bulan kedepan dong.
 
   - Original Message - 
   From: Ulya 70 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Music that listens to you.
LAUNCHcast. What's in your mix?
http://us.click.yahoo.com/8mKGzA/FARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
~- 

=
Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day! -- Ida  Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [Ida-Krisna Show] Ijin Sakit

2005-09-29 Terurut Topik larasati





wah banyak juga ya yg izin sakit gara 2 mo antre 
bensin

wass
laras

  - Original Message - 
  From: 
  Dwiyatno Rumlan 
  To: idakrisnashow@yahoogroups.com 
  
  Sent: Wednesday, September 28, 2005 11:39 
  PM
  Subject: Re: [Ida-Krisna Show] Ijin 
  Sakit
  
  Luar biasa ... tulisan yang sangat orisinil dan 
  memikat.
  Betul, di akhir kesimpulan, bukan anda saja, 
  sayapun kalau mengikuti histeria masa, akan sakit jiwa juga ...
  Di kantor, atasan malah bertanya, kenapa tidak 
  ikut ante stock bensin yang banyak, toh harganya mau naik ?!
  
  Ah, peduli amat, jawabku, I am taking easy way, 
  kalau ikut ngantri, berapa rupiah yang kita save ?!Toh nanti kalau sudah 
  abis,harus beli dengan harga baru yang mahal pula, dan yang pasti, aku 
  tidak mau ikut sakit jiwa. Sudahlah, kalau masih punya uang, nanti ya beli bensin dengan harga 
  baru, kalau tidak ada uang tidak usah beli bensin, kendaraan dikandangkan, 
  kita naik bis kota yang sudah miring kekiri .. Toh ke kantor naik biskota 
  juga bukan sebuah dosa dan juga tidak melanggar pasal apapun dalam KUHP. 
  
  
  Mungkin meskipun terlambat, memang sudah saatnya 
  untuk menurunkan "life expectation" dan "life satisfaction", Indonesia bukan 
  lagi kolam susu- bukan lagi negara yang gemah ripah loh jinawi, secara 
  korporat, kita ini bangsa yang sedang melarat, sebagian besar ekonomi 
  dikuasaimanusia yang bejat. Kalaupun ada yang masih gila 
  dengan cara hidupbefoya-foya, ya biarin saja . Tapi insyaAlloh, 
  aku tidak mau ikut gila !
  
  Antrean bensin yang mengular, keuntungan 
  segelintir spekulan dan 'rakyat kecil' yang mencoba berhemat, tapi secara 
  keseluruhan, berapa kerugian yang harus diderita negara dan masyarakat lainnya 
  ?! Dan saya yakin, seandainya masyarakat tidak membabi buta menyikapi 
  keputusan pemerintah, seandainya masyarakat bersikap biasa-biasa saja, 
  seandainya masyarakat sudah menyadari bahwa kenikmatan BBM itu memang mahal 
  dan yang kita nikmati selama ini adalah semu, mungkin tidak akan terjadi 
  permainan ular-ularan di pompa bensin, sangat mungkin pula, tidak harus ijin 
  kerja karena sakit jiwa .
  
  Salam
  
  
  
  
- Original Message - 
From: 
Ulya 70 
To: idakrisnashow@yahoogroups.com 

Sent: Thursday, September 29, 2005 1:11 
    PM
Subject: [Ida-Krisna Show] Ijin 
Sakit

Ijin Sakit
Jam mobil menunjukkan pukul 1614 UTC. Hari hampir berganti di 
Jakarta.Kudengar semilir suara nanyian,"ular naga panjangnya bukan 
kepalang,...""Loh, msh ada permainan jaman ku kecil, tapi kok tengah 
malam?", pikirku. Oh, bukan anak anak kecil rupanya, melainkan mobil2 
dalam berbagai bentuk dan merek sedang antri BBM.dan panjang seperti 
ular naga tadi. Hampir tiap titik mata air BBM dikerubungi. Bayangan tempat 
tidur lebih menggiurkan daripada antrian. 
Kuputuskan untuk mengisinya esok hari saja. 

Hari ini, rutinitasku berjalan seperti biasa, dan harus isi bensin, yah 
seperti biasa. Tetapi macet dimana mana. Ini benar benar tidak biasa. 6 
SPBU kulewati karena terlalu panjang antrian menurutku. AKhirnya aku ikut 
antri di SPBU ke tujuh, walau sebenarnya masih cukup utk menggapai SPBU 
berikutnya. DUniaku yang menuntut safety factor tinggi sepertinya terbawa 
bawa dalam mengambil keputusan. 
Tak lama, ada 2 orang mengusung papan yang kupikir peserta demonstrasi. 
Padahal sangat jauh dari bundaran HI dan Istana negara. Ternyata mereka 
membawa tulisan: BENSIN HABIS.Hahahaha, Aku mentertawakan diriku 
sendiri. Berbagai pemberitaan dan rumor ternyata berhasil merasuki 
ketempat paling dalam otakku. Dan akupun seperti orang lain, ketakutan yang 
dibentuk dirinya sendiri. Akhirnya kuteruskan perjalanan hingga sebuah titik 
aku harus isi bensin karena sudah dibawah level aman. Jika tidak kuisi 
sekarang, dijamin, aku harus mendorong mobil ini. 
Antrian maju sesenti per 5 menit. Buku buku dimobil kubaca satu per 
satu, majalah, Strategic Management, Blue Ocean Strategy. Semuanya malah 
makin membuat jenuh. Tiba tiba aku rindu termodinamika. Jika saja dahulu 
simbah Carnott dan kawan kawannya melakukan riset bukan pada hidrokarbon, 
mungkin saat ini tak akan terjadi fenomena ular naga panjangnya. Kalau saja 
bahan bakar itu terbuat dari air, atau daun singkong bahkan tepung beras, 
mungkin tidak ada rush. Bangsaku yang besar ini memiliki kecenderungan untuk 
oportunis dan hidup dari ketakutan ketakutan semu. Sedikit saja isu 
mengemuka, maka perilaku negatif pun mencuat berkali lipat. Ah, cape 
memikirkannya, kupikir bangsa ini telah sakit jiwa.

Akupun meneruskan khayalan, kalau perlu air seni pun dapat mengikuti 
siklus mesin Carnott, sehingga tak perlu pusing buang air kecil ditengah 
kemacetan Jakarta ini. Toh lobangnya pun pas.
Setelah d