Re: [Ida-Krisna Show] Sharing Enaknya Rumah Sendiri vs Rumah Mertua

2005-08-11 Terurut Topik M IRSYAD





Waktu awal saya nikah, saya tinggal bersama orang 
tua istri saya (mertua). Ya seperti keluarga ibu Yuyun. Hanya saja, saya sebagai 
pendatang baru...persis seperti suami ibu Yuyun. 
Pendapat saya :
Enaknya ? yang jelas istri sayasuka (sama 
seperti Ibu Yuyun kali..merasa enak, hati nyaman tentram dan bahagia), 
anak-anak udah pasti ada yang jaga, ada yang ngurusin. Makanan sudah pasti ada. 
Pulang kantor tidak usah buru-buru -toh istri tidak akan ketakutan sendiri di 
rumah. Rumah nggak perlu dijaga (apanya yang dijaga, paraboran nggak 
punya-punyanya cuma tempat tidur dan lemari itupun ditaru di kamar. itupun tidak 
bisa relayout ), waktu malam menjelang tidur tidak perlu ngecek pintu pagar 
apakah sudah dikunci apa belumdsb dsb. Malah kalau dibilang waktu itu saya 
sedikit kurang bertanggung jawab. Mana pernah mikirin atau mencemaskan 
anak dan istri di rumah.

Nggak enaknya ? intinya adalah saya merasa bukan 
seorang suami, bahkan bukan merasa diri saya lagi atau saya bukan manusia lagi 
(?). Pulang kantor istri boleh ada atau tidak ada di kamar (karena bisa saja 
sedang ngobrol dengan keluarganya sendiri). Kalau ada di kamar, itu karena 
kebetulan ada di kamar.bukan berarti ia menyambut atau sengaja menunggu, karena 
pada dasarnya ia tajut sendirian di kamar. Tidak bisa buka celana kerja 
sekenanya lantas leyeh-leyeh hanya pakai celana kolorSebaik apapun mertua 
melayani, memperhatian atau toleransinyasaya, bukan semakin enak tetapi 
semakin membuat risih...Kalau hoby ikan, tentu tidak mudah mencangkul halaman 
mertua untuk dibuat kolam. Tidak bisa seenaknya memalu paku ke tembok rumah... 
Parabotan rumah, kursi tamu meja belajar anak sudah nggak kepikir mau ditaruh 
dimana ??? kulkas ? (boleh beli tapi semua boleh ngisi dan semua boleh ambil), 
makanan kecil atau buah (boleh beli tanpa tahu apa bisa makan). alat-alat 
dapur...apalagi, tidak kepikir untuk beli. jangan harap bisa nyoba resep makanan 
Ida arimurti di dapur...apalagi mau bermesraan, senggol-senggolandengan 
istri di dapurmau ciuman di ruang tamu, ya nggak bisa, apalagi mau mandi 
bersama istri, mana bisa(bermesraan bisanya cuma di kamar...apa nggak bete). 
Jangan marahi anak sendiri apalagi memukul, karena selain dianggap melanggar ham 
bisa-bisa malah dimarahi mertua atau kalau mertuanya nggak berani...yah anaknya 
yang lari ke mertuakalau marahi istri harus lihat waktu dan ngomongnya 
jangan keras-keras (tapi kalau istri boleh teriak2 dan nangis terus pergi ke 
orang tuanya(he...)...dan masih banyak lagi...yang kalau tidak diimbangi 
dengan kepasrahan...bisa stress.(udah bagus kalau nggak 
selingkuh...).

Ketidak enakan ini hanya versi saya. Kalau orang 
lain...bisa tanya suami Ibu YuyunKarena saya punya juga teman yang heppy2 
saja tinggal dengan mertuanya... Tapi kalau dia tahu enaknya di rumah 
sendiri...dia tidak akan ingin kembali ke rumah orang tua...hidup menjadi lebih 
hiduplebih greget...eunnak tena



- Original Message - 

  From: 
  Yuyun 
  Maryuni 
  To: idakrisnashow@yahoogroups.com 
  
  Sent: Wednesday, August 10, 2005 4:31 
  PM
  Subject: [Ida-Krisna Show] Sharing 
  Enaknya Rumah Sendiri vs Rumah Mertua
  
  
  Dari menikah dulu kepingin sekali aku pisah rumah dengan kedua orang tuaku, 
  tapi gak pernah bisa. Keluargaku emang keluarga besar dan kebetulan rumah kami 
  juga cukup luas selain itu orangtuaku masih kolot dan masih pegang adat 
  sundanya yang prinsipnya “makan gak makan kumpul” jadi otomatis aku, kakakku 
  yg cowok ( yang telah berkeluarga /kami empat bersaudara) juga kedua adikku yg masih single 
  masih numpang lah dirumah ortu.
  
  Ada enak ga enaknya 
  sih, enaknya pertama rumah ortu lebih deket sama tempat kerjaku, kedua aku 
  bisa mengurus ortu lebih dekat dan yang ketiga aku bisa nitip sama mama awasi/menjaga 
  anak-anakku dirumah, kalo aku dan suami pergi kerja, karena mama tentunya 
  lebih telaten mengawasi dan menjaganya ketimbang pembantu/pengasuh. Dan kalo 
  anakku ada yang sakit aku bisa cek pulang dulu kerumah saat 
  istirahat.
  
  Kebetulan aku end 
  family gak suka pakai jasa pembantu karena aku juga kakak en adik-adikku lebih 
  senang mengerjakan pekerjaan rumah sendiri-sendiri. Dari cuci baju, setrika 
  menyapu mengepel dll ( habis kebiasaan dari kecil gak tergantung sama orang 
  lain) padahal jaman aku kecil punya pembantu juga 
  loh.
  
  Semua urusan dapur 
  mama yang pegang karena kebetulan mamaku pinter masak, tapi kami anak-anaknya 
  yang kasih uang belanjanya , mama Cuma belanja, masak en awasi anak-anak 
  sementara kami bekerja,. Segala pembayaran pun dari telepon, listrik dll kami 
  yang bayar dibagi empat gituloch! 
  
  
  Gak enaknya paling, 
  kalo mau mesra-mesraan sama suami masih suka kagok ( kitakan pemalu…), soalnya dirumah itu rame banget sepi-sepinya kalo udah teng 10 malem 
  semua masuk kamar masing-masing tuh. Apalagi kalo mau ribut sama suami malu ih 
  sama ortu juga 
  Trus paling

RE: [Ida-Krisna Show] Sharing Enaknya Rumah Sendiri vs Rumah Mertua

2005-08-11 Terurut Topik Bambang Ismoyo





Saya 
begitu nikah tahun 1983 langsung hidup mandiri walau hanya kost satu kamar tapi 
sangat bahagia bisa hidup mandiri dan Alhamdulillah sejakt tahun 1985 bisa punya 
rumah sendiri walau lewat KPR BTN.

  -Original Message-From: 
  idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On 
  Behalf Of M IRSYADSent: 10 Agustus 2005 23:52To: 
  idakrisnashow@yahoogroups.comSubject: Re: [Ida-Krisna Show] Sharing 
  Enaknya Rumah Sendiri vs Rumah Mertua
  Waktu awal saya nikah, saya tinggal bersama orang 
  tua istri saya (mertua). Ya seperti keluarga ibu Yuyun. Hanya saja, saya 
  sebagai pendatang baru...persis seperti suami ibu Yuyun. 
  Pendapat saya :
  Enaknya ? yang jelas istri sayasuka (sama 
  seperti Ibu Yuyun kali..merasa enak, hati nyaman tentram dan bahagia), 
  anak-anak udah pasti ada yang jaga, ada yang ngurusin. Makanan sudah pasti 
  ada. Pulang kantor tidak usah buru-buru -toh istri tidak akan ketakutan 
  sendiri di rumah. Rumah nggak perlu dijaga (apanya yang dijaga, paraboran 
  nggak punya-punyanya cuma tempat tidur dan lemari itupun ditaru di kamar. 
  itupun tidak bisa relayout ), waktu malam menjelang tidur tidak perlu ngecek 
  pintu pagar apakah sudah dikunci apa belumdsb dsb. Malah kalau dibilang 
  waktu itu saya sedikit kurang bertanggung jawab. Mana pernah mikirin 
  atau mencemaskan anak dan istri di rumah.
  
  Nggak enaknya ? intinya adalah saya merasa bukan 
  seorang suami, bahkan bukan merasa diri saya lagi atau saya bukan manusia lagi 
  (?). Pulang kantor istri boleh ada atau tidak ada di kamar (karena bisa saja 
  sedang ngobrol dengan keluarganya sendiri). Kalau ada di kamar, itu karena 
  kebetulan ada di kamar.bukan berarti ia menyambut atau sengaja menunggu, 
  karena pada dasarnya ia tajut sendirian di kamar. Tidak bisa buka celana kerja 
  sekenanya lantas leyeh-leyeh hanya pakai celana kolorSebaik apapun mertua 
  melayani, memperhatian atau toleransinyasaya, bukan semakin enak tetapi 
  semakin membuat risih...Kalau hoby ikan, tentu tidak mudah mencangkul halaman 
  mertua untuk dibuat kolam. Tidak bisa seenaknya memalu paku ke tembok rumah... 
  Parabotan rumah, kursi tamu meja belajar anak sudah nggak kepikir mau ditaruh 
  dimana ??? kulkas ? (boleh beli tapi semua boleh ngisi dan semua boleh ambil), 
  makanan kecil atau buah (boleh beli tanpa tahu apa bisa makan). alat-alat 
  dapur...apalagi, tidak kepikir untuk beli. jangan harap bisa nyoba resep 
  makanan Ida arimurti di dapur...apalagi mau bermesraan, 
  senggol-senggolandengan istri di dapurmau ciuman di ruang tamu, ya 
  nggak bisa, apalagi mau mandi bersama istri, mana bisa(bermesraan bisanya 
  cuma di kamar...apa nggak bete). Jangan marahi anak sendiri apalagi memukul, 
  karena selain dianggap melanggar ham bisa-bisa malah dimarahi mertua atau 
  kalau mertuanya nggak berani...yah anaknya yang lari ke mertuakalau marahi 
  istri harus lihat waktu dan ngomongnya jangan keras-keras (tapi kalau istri 
  boleh teriak2 dan nangis terus pergi ke orang tuanya(he...)...dan masih 
  banyak lagi...yang kalau tidak diimbangi dengan kepasrahan...bisa 
  stress.(udah bagus kalau nggak selingkuh...).
  
  Ketidak enakan ini hanya versi saya. Kalau orang 
  lain...bisa tanya suami Ibu YuyunKarena saya punya juga teman yang heppy2 
  saja tinggal dengan mertuanya... Tapi kalau dia tahu enaknya di rumah 
  sendiri...dia tidak akan ingin kembali ke rumah orang tua...hidup menjadi 
  lebih hiduplebih greget...eunnak tena
  
  
  
  - Original Message - 
  
From: 
Yuyun 
Maryuni 
To: idakrisnashow@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, August 10, 2005 4:31 
PM
Subject: [Ida-Krisna Show] Sharing 
Enaknya Rumah Sendiri vs Rumah Mertua


Dari menikah dulu kepingin sekali aku pisah rumah dengan kedua orang 
tuaku, tapi gak pernah bisa. Keluargaku emang keluarga besar dan kebetulan 
rumah kami juga cukup luas selain itu orangtuaku masih kolot dan masih 
pegang adat sundanya yang prinsipnya "makan gak makan kumpul" jadi otomatis 
aku, kakakku yg cowok ( yang telah berkeluarga /kami empat bersaudara) juga kedua adikku yg masih single 
masih numpang lah dirumah ortu.

Ada enak ga 
enaknya sih, enaknya pertama rumah ortu lebih deket sama tempat kerjaku, 
kedua aku bisa mengurus ortu lebih dekat dan yang ketiga aku bisa nitip sama mama awasi/menjaga 
anak-anakku dirumah, kalo aku dan suami pergi kerja, karena mama tentunya 
lebih telaten mengawasi dan menjaganya ketimbang pembantu/pengasuh. Dan kalo 
anakku ada yang sakit aku bisa cek pulang dulu kerumah saat 
istirahat.

Kebetulan aku end 
family gak suka pakai jasa pembantu karena aku juga kakak en adik-adikku 
lebih senang mengerjakan pekerjaan rumah sendiri-sendiri. Dari cuci baju, 
setrika menyapu mengepel dll ( habis kebiasaan dari kecil gak tergantung 
sama orang lain) padahal

RE: [Ida-Krisna Show] Sharing Enaknya Rumah Sendiri vs Rumah Mertua

2005-08-11 Terurut Topik Sugiarto
Title: Message





Iya ya 
Pak Irsyad, lebih indah tinggal di rumah sendiri, soalnya kita jadi penguasa 
tunggal, bisa jadi suami beneran, kalau ada orang lain mungkin akan kagok 
he.he... Kalau saya begitu menikah, langsung tinggal di rumah dinas 
sampai 1987 -1993, setelah ke luar dari PNS, beli rumah kecil-kecilan, lalu dpt 
kredit pinjaman dari perusahaan tanpa bunga, sehingga bisa punya rumah hsl 
kredit yang agak memenuhi syarat kesehatan. Kalau dulu rumah type 4L (Lu-Lagi, 
Lu Lagi!) atau RS6 (Rumah Sederhana Sangat Sempit Sekali Susah Seng..) 
ngak tega meneruskannya. Rumah sendiri atau Mertua Indah atau Orangtua Indah 
yang penting dinikmati saja-lah, sehingga tetap enjoy.

Salam,
Sugiarto

  
  -Original Message-From: 
  idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On 
  Behalf Of M IRSYADSent: Thursday, August 11, 2005 1:52 
  PMTo: idakrisnashow@yahoogroups.comSubject: Re: 
  [Ida-Krisna Show] Sharing Enaknya Rumah Sendiri vs Rumah 
  Mertua
  Waktu awal saya nikah, saya tinggal bersama orang 
  tua istri saya (mertua). Ya seperti keluarga ibu Yuyun. Hanya saja, saya 
  sebagai pendatang baru...persis seperti suami ibu Yuyun. 
  Pendapat saya :
  Enaknya ? yang jelas istri sayasuka (sama 
  seperti Ibu Yuyun kali..merasa enak, hati nyaman tentram dan bahagia), 
  anak-anak udah pasti ada yang jaga, ada yang ngurusin. Makanan sudah pasti 
  ada. Pulang kantor tidak usah buru-buru -toh istri tidak akan ketakutan 
  sendiri di rumah. Rumah nggak perlu dijaga (apanya yang dijaga, paraboran 
  nggak punya-punyanya cuma tempat tidur dan lemari itupun ditaru di kamar. 
  itupun tidak bisa relayout ), waktu malam menjelang tidur tidak perlu ngecek 
  pintu pagar apakah sudah dikunci apa belumdsb dsb. Malah kalau dibilang 
  waktu itu saya sedikit kurang bertanggung jawab. Mana pernah mikirin 
  atau mencemaskan anak dan istri di rumah.
  
  Nggak enaknya ? intinya adalah saya merasa bukan 
  seorang suami, bahkan bukan merasa diri saya lagi atau saya bukan manusia lagi 
  (?). Pulang kantor istri boleh ada atau tidak ada di kamar (karena bisa saja 
  sedang ngobrol dengan keluarganya sendiri). Kalau ada di kamar, itu karena 
  kebetulan ada di kamar.bukan berarti ia menyambut atau sengaja menunggu, 
  karena pada dasarnya ia tajut sendirian di kamar. Tidak bisa buka celana kerja 
  sekenanya lantas leyeh-leyeh hanya pakai celana kolorSebaik apapun mertua 
  melayani, memperhatian atau toleransinyasaya, bukan semakin enak tetapi 
  semakin membuat risih...Kalau hoby ikan, tentu tidak mudah mencangkul halaman 
  mertua untuk dibuat kolam. Tidak bisa seenaknya memalu paku ke tembok rumah... 
  Parabotan rumah, kursi tamu meja belajar anak sudah nggak kepikir mau ditaruh 
  dimana ??? kulkas ? (boleh beli tapi semua boleh ngisi dan semua boleh ambil), 
  makanan kecil atau buah (boleh beli tanpa tahu apa bisa makan). alat-alat 
  dapur...apalagi, tidak kepikir untuk beli. jangan harap bisa nyoba resep 
  makanan Ida arimurti di dapur...apalagi mau bermesraan, 
  senggol-senggolandengan istri di dapurmau ciuman di ruang tamu, ya 
  nggak bisa, apalagi mau mandi bersama istri, mana bisa(bermesraan bisanya 
  cuma di kamar...apa nggak bete). Jangan marahi anak sendiri apalagi memukul, 
  karena selain dianggap melanggar ham bisa-bisa malah dimarahi mertua atau 
  kalau mertuanya nggak berani...yah anaknya yang lari ke mertuakalau marahi 
  istri harus lihat waktu dan ngomongnya jangan keras-keras (tapi kalau istri 
  boleh teriak2 dan nangis terus pergi ke orang tuanya(he...)...dan masih 
  banyak lagi...yang kalau tidak diimbangi dengan kepasrahan...bisa 
  stress.(udah bagus kalau nggak selingkuh...).
  
  Ketidak enakan ini hanya versi saya. Kalau orang 
  lain...bisa tanya suami Ibu YuyunKarena saya punya juga teman yang heppy2 
  saja tinggal dengan mertuanya... Tapi kalau dia tahu enaknya di rumah 
  sendiri...dia tidak akan ingin kembali ke rumah orang tua...hidup menjadi 
  lebih hiduplebih greget...eunnak tena
  
  





=
Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day! -- Ida  Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Fm radio
  
  
Station
  
  
2 base radio station way
  
  


Business plan radio station
  
  
Cb radio base station
  
  
Radio station advertising

[Ida-Krisna Show] Sharing Enaknya Rumah Sendiri vs Rumah Mertua

2005-08-11 Terurut Topik Ida arimurti










From: Indra Surya
[mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sharing Enaknya Rumah
Sendiri vs Rumah Mertua



Rumah2 sendiri, makan2 sendiri, cuci piring sendiri,
walau punya istri sendiri.

Tapi kok mas bambang Ismoyo kalau pagi2, bangun tidak
sendiri?.



From:
Monica A [mailto:[EMAIL PROTECTED] 

Sharing Enaknya Rumah Sendiri vs Rumah Mertua



hehehehehhe thanks GOD, saya enggak
sendirian.. ternyata ada juga kaum Adam yangmerasa tidak nyaman
tinggal di rumah mertua. (seperti Pak Irsyad) kirain cuma kaum hawa ajah
yang sering merasa tidak nyaman tinggal di rumah mertua 



Mungkin enak atau tidak enaknya tinggal di rumah
sendiri atau di rumah mertua itu tergantung kebutuhan masing-masing pasangan
kali ya... 

Ada yang merasa nyaman-nyaman ajah tinggal di rumah
mertua, ada juga yang rasanya seperti mau pingsan seperti yang
pernah saya alami. Tetapi banyak juga yang memilih untuk berpisah dari
orang tua setelah menikah dan tinggal di rumah sendiri, sekalipun sepetak
kos-kosan seperti yang pernah dialami Pak Bambang (sekarang udah enggak
nge kos lagi ya pak...hehehehhee).



Ketidakcocokan bisa terjadi karena banyak hal :

- perbedaan culturedan latar belakang istiadat
ataupendidikan 

- tidak adanya saling menghormati atau menghargai

- ketidaksiapan orang tua kalau anaknya menjadi milik
orang sehingga orang tua merasa ditinggalkan , dsb. dsb.. 



Saya sendiri sejaksebelum menikah sudah
mengajukan keberatan untuk tinggal di rumah mertua karena saya tidak terlalu
mengenal mereka secara dekat dan takut terjadi ketidak cocokan. Tetapi karena
suami beralasan dia adalah anak sulung, harus membawa istri ke rumah dan dia
ingin merawat orang tuanya.. (emank orang tua saya enggak perlu dirawat
) maka dengan berat hati saya setuju. Selain itu, ada perkataan dari
orangtuanya bahwa sebagai anak sulung, makasuami sayalah yang
berhak untuk menempati rumah itu di kemudian hari selain karena suami saya
membantu biaya pembangunan rumah. 

Tau apa yang terjaditiga hari menjelang
hari pernikahan ?? Saya dimaki oleh bapak mertua perkara peletakan
AC...Pasalnya karena rumah itu baru dibangun dan belum ada AC, maka
kami membeli 2 unit AC dan berencana memasangnya satu unit di kamar bawah dan
satu unit di kamar atas. Setiap lantai ada dua kamar tidur yang berdampingan
dengan kisi-kisi (lobang angin) di bagian atas tembok pembagi,atas
pemikiran mertua supaya cukuppasang satu unit AC yang bisa dishare untuk dua kamar.Di
lantai bawah adalah kamar kami yang bersebelahan dengan kamar mertua. Waktu
pemasangan, teknisi ACmengusulkan di atas jendela pipa pembuangan bisa
langsung disalurkan ke luar selain itu hembusan AC bisa mengarah langsung ke
kamar sebelah (kamar mertua) melalui kisi-kisi yang sudah tersedia. Tetapi bapak
mertua ngotot untuk dipasang di bagian tembok yang tidak ada jendela. Dengan
cara itu berartiharus memasang pipa pembuangansepanjang
tembokdan itu tepat di atas kepala saya kalo tidur. Selain itu, hembusan
AC memantul ke tembok lagi. Karena waktu itu suami saya di kantor, saya
bertanya kepada dia lewat telpon dan dia setju dengan teknisi AC. Nah,
dipasangah si ACsesuai dengan anjuran teknisi AC tersebut. Alhasil..
saya dimaki habis oleh bapak mertua saya karena dia berpikir saya melawan keinginan
dia dan sok tau dan sebagainya. sedihnya waktu itu calon suami saya gak
ada di TKP. Saya tidak tau harus bagaimana karena di dalam otak saya waktu itu
masih berkata supaya saya tidak melawan. Kemudian karena saya tidak tahan lagi,
saya menelpon suami saya sambil terisak-isak dan saya bilang kalau saya mau
pulang saja dan saya bilang kita batalkan saja rencana pernikahan kita. Singkat
cerita, ketika calon suami saya pulang kantor, dia mengajak bicara bapaknya dan
menjelaskan kenapa dia setuju dengan si teknisi AC, tetapidiakhiri dengan
pertengkaran karena bapaknya menganggap anaknya melawan dan lebih membela saya
dan saya dibilang pengaduan...

Terus terang, waktu kejadian itu saya saya kaget
sekali diperlakukan seperti itu dan tidak menyangka kalau bapaknya akan berlaku
seperti itu. Hati saya marah sekali karena saya tidak terima diperlakukan
begitu apalagi saya belum jadi menantunya.. dan saya berkata dalam hati
kalau saya tidak mau menginjak rumah itu lagi, sehingga saya mengajukan
gugatan cerai sebelum pernikahan... heheheehe. Tetapi setelah
suami saya berusaha menjelaskan sifat bapaknya, saya mencoba untuk memahami dan
menerima sikapnya dengan lapang dada, akhirnya menikahlah kami dan saya tinggal
di rumah mertua.



Ternyata bulan madu dengan mertua tidak lebih dari
tiga bulanhicks Ibu mertua selalu ribut uang kepada suami saya, padahal
kami sudah membiayai 80% kebutuhan rumah tangga. Belum lagi ibu mertua yang
selalu membela dua adik ipar (laki-laki) yang belum menikah tetapi bekerja. Ibu
mertua selalu bilang kepada suami saya kalau adik-adiknya gajinya kecil dan
tidak cukup untuk membantu biaya rumah tangga (padahal mereka bisa 

[Ida-Krisna Show] Sharing Enaknya Rumah Sendiri vs Rumah Mertua

2005-08-10 Terurut Topik Yuyun Maryuni




Dari menikah dulu kepingin sekali aku pisah rumah dengan kedua orang tuaku, tapi gak pernah bisa. Keluargaku emang keluarga besar dan kebetulan rumah kami juga cukup luas selain itu orangtuaku masih kolot dan masih pegang adat sundanya yang prinsipnya “makan gak makan kumpul” jadi otomatis aku, kakakku yg cowok ( yang telah berkeluarga /kami empat bersaudara) juga kedua adikku yg masih single masih numpang lah dirumah ortu.

Ada enak ga enaknya sih, enaknya pertama rumah ortu lebih deket sama tempat kerjaku, kedua aku bisa mengurus ortu lebih dekat dan yang ketiga aku bisa nitip sama mama awasi/menjaga anak-anakku dirumah, kalo aku dan suami pergi kerja, karena mama tentunya lebih telaten mengawasi dan menjaganya ketimbang pembantu/pengasuh. Dan kalo anakku ada yang sakit aku bisa cek pulang dulu kerumah saat istirahat.

Kebetulan aku end family gak suka pakai jasa pembantu karena aku juga kakak en adik-adikku lebih senang mengerjakan pekerjaan rumah sendiri-sendiri. Dari cuci baju, setrika menyapu mengepel dll ( habis kebiasaan dari kecil gak tergantung sama orang lain) padahal jaman aku kecil punya pembantu juga loh.

Semua urusan dapur mama yang pegang karena kebetulan mamaku pinter masak, tapi kami anak-anaknya yang kasih uang belanjanya , mama Cuma belanja, masak en awasi anak-anak sementara kami bekerja,. Segala pembayaran pun dari telepon, listrik dll kami yang bayar dibagi empat gituloch! 

Gak enaknya paling, kalo mau mesra-mesraan sama suami masih suka kagok ( kitakan pemalu…), soalnya dirumah itu rame banget sepi-sepinya kalo udah teng 10 malem semua masuk kamar masing-masing tuh. Apalagi kalo mau ribut sama suami malu ih sama ortu juga 
Trus paling kalo sama kakak ipar, kalo doski lagi kesal sama kakakku doski suka cembetutin kita dan mama juga loch, kalo udah gitu mah kita sih adik-adiknya ngalah aja deh. Asalkan doski sama mama kita gak ada masalah dan tetap hormat.
Untungnya mamaku orangnya sabar, gak cerewet juga gak pernah ikut campur urusan rumah tangga kami anak-anaknya . Buatnya yang penting bisa dekat sama cucu-cucunya, apalagi sekarang bapa kami telah tiada 6 bulan yang lalu jadi mama tinggal sendiri, kasihan mama kalau harus kesepian bila kita tinggalkan, paling enggak dengan begitu aku bisa ngebahagiain mama lewat kelucuan dan tingkah polah anak anak kami . 

Buatku tinggal dengan ortu ataupun sendiri sama aja asalkan selalu ada tenggang rasa, pengertian satu sama lain, hati kita akan nyaman , tentram en bahagia selalu….

Salam,

Yuyun Maryuni
		 Start your day with Yahoo! - make it your home page 





=
Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day! -- Ida  Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Fm radio
  
  
Station
  
  
2 base radio station way
  
  


Business plan radio station
  
  
Cb radio base station
  
  
Radio station advertising
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "idakrisnashow" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.