Ida Arimurti Ayah Pemukul Cliff Muntu, Minta Suaka

2007-04-10 Terurut Topik 'Ida arimurti'

Ayah Pemukul Cliff Muntu, Minta Suaka  


Keluarga Ahmad Arifandi Harahap, praja IPDN asal Medan yang dipecat bersama
6 rekannya dalam kasus kematian Cliff Muntu meminta 'suaka' dengan
mendatangi Sekretaris Daerah (Sekda) Propinsi Sumatera Utara (Sumut), Muhyan
Tambuse. Me-
reka meminta bantuan hukum terhadap kasus anaknya.


Mereka sudah datang beberapa hari lalu, menemui Pak Sekda Muhyan Tambuse.
Inti-nya meminta bantuan dalam persoalan hukum yang kini dialami Ahmad
Arifandi Harahap, ujar Kepala Badan Infomasi dan Komunikasi Sumut, Eddy
Syofian seperti dilansir detik.com, Selasa (10/04). 

Eddy menjelaskan, sikap Pemprop Sumut sangat jelas. Meminta agar persoalan
ini diselidiki dengan seksama. Dan jika memang tidak terbukti, maka hak-hak
yang ber-sangkutan selaku praja IPDN harus dikembalikan seperti semula.
Dalam kasus kematian Praja Wahyu Hidayat, empat tahun lalu, ada juga praja
asal Sumatera Utara yang dinyatakan terlibat. Ternyata belakangan tidak
terbukti. Dia bisa melanjutkan pendidikan kembali dan sudah tamat, kata
Eddy.

 

Disebutkan Eddy, saat ini ada 77 praja tingkat satu asal Sumatera Utara yang
ada di IPDN Jatinangor. Setiap ta-hunnya, setiap praja itu di-biayai Rp 7,5
juta oleh kabu-paten atau kota yang merupa-kan daerah asal praja yang
bersangkutan. Sebelumnya, kepada wartawan, Brigadir Polisi Satu Parel
Harahap, orang tua Ahmad Arifandi Harahap menyatakan, pihaknya kini sedang
berkordinasi dengan kuasa hukum guna mengusahakan penangguhan penahanan
Arifandi yang kini ditahan Polres Sumedang, Jawa Barat. Parel yakin bahwa
anaknya tidak mungkin terlibat dalam penganiayaan terhadap Cliff Muntu,
sebab selama ini Arifandi yang biasa dipanggil Arif, tergolong anak yang
baik dan alim.(dtc)  

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Ayah..

2007-01-24 Terurut Topik yanny irmella

 Kisah ini terjadi disuatu pagi yang cerah, yaa..
 mungkin tidak begitu
 cerah
 untuk seorang ayah yang kebetulan memeriksa kamar
 putri nya...
 
 Dia mendapati kamar itu sudah rapi, dengan selembar
 amplop bertuliskan
 untuk
 ayah diatas kasurnya.. perlahan dy mulai membuka
 surat itu...
 
 
 
 
 --
 
 
 
 
 Ayah tercinta,
 
 Aku menulis surat ini dengan perasaan sedih dan
 sangat menyesal. Saat
 ayah
 membaca surat ini, aku telah pergi meninggalkan
 rumah. Aku pergi bersama
 kekasihku, dia cowok yang baik, setelah bertemu
 dia.. ayah juga pasti
 akan
 setuju meski dengan tatto2 dan piercing yang melekat
 ditubuhnya, juga
 dengan
 motor bututnya serta rambut gondrongnya. Dy sudah
 cukup dewasa meskipun
 belum begitu tua (aq pikir jaman sekarang 42 tahun
 tidaklah terlalu
 tua).
 Dia sangat baik terhadapku, lebih lagi dy ayah dari
 anak di kandunganku
 saat
 ini. Dy memintaku untuk membiarkan anak ini lahir
 dan kita akan
 membesarkannya bersama.
 
 Kami akan tinggal berpindah-pindah, dy punya bisnis
 perdagangan extacy
 yang
 sangat luas, dy juga telah meyakinkanku bahwa
 marijuana itu tidak begitu
 buruk. Kami akan tinggal bersama sampai maut
 memisahkan kami. Para ahli
 pengobatan pasti akan menemukan obat untuk AIDS jadi
 dy bisa segera
 sembuh.
 Aq tahu dy juga punya cewek lain tapi aq percaya dy
 akan setia padaku
 dengan
 cara yang berbeda.
 
 Ayah.. jangan khawatirkan keadaanku. Aku sudah 15
 tahun sekarang, aku
 bisa
 menjaga diriku. Salam sayang untuk kalian semua. Oh
 iy, berikan bonekaku
 untuk adik, dy sangat menginginkannya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Masih dengan perasaan terguncang dan tangan
 gemetaran, sang ayah membaca
 lembar kedua surat dari putri tercintanya itu...
 
 ps: Ayah, .. tidak ada satupun dari yang aku tulis
 diatas itu benar, aku
 hanya ingin menunjukkan ada ribuan hal yg lebih
 mengerikan daripada
 nilai
 Rapotku yg buruk. Kalau ayah sudah menandatangani
 rapotku diatas meja,
 panggil aku ya...Aku tidak kemana2 saat ini aku ada
 di tetangga sebelah.
 
 peace: 



 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]