[is-lam] refresh ..

2005-08-25 Terurut Topik rozmi . azim
 Betapa besarnya nilai uang kertas
 senilai Rp.100.000, apabila dibawa ke masjid
 untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau
 dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!

 Betapa lamanya melayani Allah selama lima
 belas menit namun betapa singkatnya kalau
 kita melihat film.

 Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata
 ketika berdoa (spontan) namun betapa mudahnya
 kalau mengobrol atau bergosip dengan teman
 tanpa harus berpikir panjang-panjang.

 Betapa asyiknya apabila pertandingan
 basketball diperpanjang waktunya ekstra namun
 kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih
 lama sedikit daripada biasa.

 Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar
 Al-qur'an betapa mudahnya membaca 100
 halaman dari novel yang laris.

 Betapa getolnya orang untuk duduk di depan
 dalam pertandingan atau konser namun
 lebih senang duduk di bangku paling belakang di
 masjid

 Betapa Mudahnya membuat 40 tahun dosa demi
 memuaskan nafsu birahi semata, namun
 alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama
 30 hari ketika berpuasa.

 Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu
 untuk sholat 5 waktu; namun betapa mudahnya
 menyesuaikan waktu dalam sekejap pada
 saat terakhir untuk event yang menyenangkan.

 Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang
 terkandung di dalam al qur'an; namun
 betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip
 yang sama kepada orang lain.

 Betapa mudahnya kita mempercayai apa
 yang dikatakan oleh koran namun betapa kita
 meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci.

 Betapa setiap orang ingin masuk sorga
 seandainya tidak perlu untuk percaya atau
 berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau
 berbuat apa-apa.

 Betapa kita dapat menyebarkan seribu
 lelucon melalui e-mail, dan menyebarluaskannya
 dengan FORWARD seperti api; namun kalau ada
 mail yang isinya tentang Kerajaan Allah betapa
 seringnya kita ragu-ragu, enggan membukanya
 dan mensharingkannya, serta langsung klik pada
 icon DELETE.

 ANDA TERTAWA ...? atau ANDA BERPIKIR-PIKIR...?

 Sebar luaskanlah Sabda-Nya, bersyukurlah
 kepada ALLAH, YANG MAHA BAIK,PENGASIH
 DAN PENYAYANG.
 Apakah tidak lucu apabila anda tidak
 memFORWARD pesan ini. Betapa banyak
 orang tidak akan menerima pesan ini, karena
 anda tidak yakin bahwa mereka masih percaya
 akan sesuatu ?

Azm

___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


[is-lam] Renungan

2005-04-20 Terurut Topik rozmi . azim
Sandal Jepit Isteriku


Selera makanku mendadak punah. Hanya ada rasa kesal dan jengkel yang
memenuhi kepala ini. Duh... betapa tidak gemas, dalam keadaan lapar
memuncak seperti ini makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan lidah.
Sayur sop ini rasanya manis bak kolak pisang, sedang perkedelnya asin nggak
ketulungan.
Ummi... Ummi, kapan kau dapat memasak dengan benar...? Selalu saja, kalau
tak keasinan...kemanisan, kalau tak keaseman... ya kepedesan!
Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.
Sabar bi..., rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah.
Katanya mau kayak Rasul...?  ucap isteriku kalem.
Iya... tapi abi kann manusia biasa. Abi belum bisa sabar seperti Rasul.
Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini...! Jawabku dengan
nada tinggi.
Mendengar ucapanku yang bernada emosi, kulihat isteriku menundukkan kepala
dalam-dalam. Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya sudah merebak.


***

Sepekan sudah aku ke luar kota. Dan tentu, ketika pulang benak ini penuh
dengan jumput-jumput harapan untuk menemukan 'baiti jannati' di rumahku.
Namun apa yang terjadi...? Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa yang
kuimpikan. Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling.
Bayangkan saja, rumah kontrakanku tak ubahnya laksana kapal burak (pecah).
Pakaian bersih yang belum disetrika menggunung di sana sini.
Piring-piring kotor berpesta pora di dapur, dan cucian... ouw...
berember-ember. Ditambah lagi aroma bau busuknya yang menyengat, karena
berhari-hari direndam dengan detergen tapi tak juga dicuci. Melihat keadaan
seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil mengurut dada.

Ummi...ummi, bagaimana abi tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus
begini...? ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Ummi... isteri sholihat itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi dia
juga harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan rumah tangga. Harus
bisa masak, nyetrika, nyuci, jahit baju, beresin rumah...? Belum sempat
kata-kataku habis sudah terdengar ledakan tangis isteriku yang kelihatan
begitu pilu.
Ah...wanita gampang sekali untuk menangis..., batinku berkata dalam hati.

Sudah diam Mi, tak boleh cengeng. Katanya mau jadi isteri shalihat...?
Isteri shalihat itu tidak cengeng, bujukku hati-hati setelah melihat air
matanya menganak sungai dipipinya.
Gimana nggak nangis! Baru juga pulang sudah ngomel-ngomel terus.
Rumah ini berantakan karena memang ummi tak bisa mengerjakan apa-apa.
Jangankan untuk kerja untuk jalan saja susah. Ummi kan muntah-muntah terus,
ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali, ucap isteriku diselingi isak
tangis.
Abi nggak ngerasain sih bagaimana maboknya orang yang hamil muda... Ucap
isteriku lagi, sementara air matanya kulihat tetap merebak.
hah ? ... Hamil muda...?!?!?

Bi..., siang nanti antar Ummi ngaji ya...? pinta isteriku.
Aduh, Mi... abi kan sibuk sekali hari ini. Berangkat sendiri saja ya?
ucapku.
Ya sudah, kalau abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-mudahan nggak
pingsan di jalan, jawab isteriku.
Lho, kok bilang gitu...? selaku.
Iya, dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala Ummi gampang pusing
kalau mencium bau bensin. Apalagi ditambah berdesak-desakan dalam dengan
suasana panas menyengat. Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa,
ucap isteriku lagi.
Ya sudah, kalau begitu naik bajaj saja, jawabku ringan.

Pertemuan hari ini ternyata diundur pekan depan. Kesempatan waktu luang ini
kugunakan untuk menjemput isteriku. Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja
menjadi rindu padanya. Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji. Di
depan pintu kulihat masih banyak sepatu berjajar, ini pertanda acara belum
selesai.
Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu persatu.
Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan harganya begitu mahal.
Wanita, memang suka yang indah-indah, sampai bentuk sepatu pun lucu-lucu,
aku membathin sendiri. Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada sebuah sendal
jepit yang diapit sepasang sepatu indah.
Dug!
Hati ini menjadi luruh.
Ohbukankah ini sandal jepit isteriku? tanya hatiku. Lalu segera
kuambil sandal jepit kumal yang tertindih sepatu indah itu.
Tes! Air mataku jatuh tanpa terasa. Perih nian rasanya hati ini, kenapa
baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku.
Sampai-sampai kemana ia pergi harus bersandal jepit kumal. Sementara
teman-temannnya bersepatu bagus.

Maafkan aku Maryam, pinta hatiku.
Krek..., suara pintu terdengar dibuka. Aku terlonjak, lantas menyelinap
ke tembok samping. Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong
bocah mungil yang berjilbab indah dan cerah, secerah warna baju dan jilbab
umminya. Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas
ukhti-ukhti yang lain.
Namun, belum juga kutemukan Maryamku. Aku menghitung sudah delapan orang
keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar. Penantianku
berakhir ketika sesosok tubuh berabaya gelap dan berjilbab hitam melintas.
Ini dia mujahidahku! pekik hatiku. Ia beda dengan 

[is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam

2005-04-19 Terurut Topik rozmi . azim

Assalamualaikum
Rekan milis,
Maaf ya klu pertanyaan saya pernah dibahas sebelumnya dalam milis ini,
karena saya merasa gelisah memikirkannya, sebenarnya bagaimana hukum nya
tentang topik diatas, apakah halal /makruh/haram, karena disatu sisi system
ini menganut riba terus disisi lain system ini banyak mendatangkan
manfaatnya secara global.
Seperti kasus berikut:
Bank memberi pinjaman kepada pengusaha karena kemungkinan besar pengusaha
tidak akan mampu untuk mendirikan suatu perusahaan tanpa bantuan pinjaman
dari Bank. Dgn adanya perusahaan telah memberikan lapangan pekerjaan untuk
banyak orang dan bermanfaat bagi banyak orang.
jadi klu kita lihat bukankah ini klu kita lihat bukankah hal tsb terlihat
lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya / riba.
Kasus diatas hanyalah satu contoh kecil manfaat dari system perbankan.
Bahkan yang namanya bank muamalat pun masih menggunakan system riba
walaupun mungkin kapasitasnya kecil ^ _ ^ .

Terus bagaimana pula dengan asuransi pendidikan .
Yang menganut system hampir serupa dengan bank yaitu riba.
Dengan membayar premi kita akan mendapat jaminan uang pendidikan yang
pasti berlipat ganda dari yang kita setor bagi anak kita sampe dia kuliah
dari pihak asuransi, walaupun kita telah meninggal dunia / tidak mampu lagi
bayar premi asuransi, anak kita akan tetap mendapat jaminan uang
pendidikan tsb.

Terima kasih atas penjelasannya

Wassalam

___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


[is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam

2005-04-18 Terurut Topik rozmi . azim
Assalamualaikum
Rekan milis,
Maaf ya klu pertanyaan saya pernah dibahas sebelumnya dalam milis ini,
karena saya merasa gelisah memikirkannya, sebenarnya bagaimana hukum nya
tentang topik diatas, apakah halal /makruh/haram, karena disatu sisi system
ini menganut riba terus disisi lain system ini banyak mendatangkan
manfaatnya secara global.
Seperti kasus berikut:
Bank memberi pinjaman kepada pengusaha karena kemungkinan besar pengusaha
tidak akan mampu untuk mendirikan suatu perusahaan tanpa bantuan pinjaman
dari Bank. Dgn adanya perusahaan telah memberikan lapangan pekerjaan untuk
banyak orang dan bermanfaat bagi banyak orang.
jadi klu kita lihat bukankah ini klu kita lihat bukankah hal tsb terlihat
lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya / riba.
Kasus diatas hanyalah satu contoh kecil manfaat dari system perbankan.
Bahkan yang namanya bank muamalat pun masih menggunakan system riba
walaupun mungkin kapasitasnya kecil ^ _ ^ .

Terus bagaimana pula dengan asuransi pendidikan .
Yang menganut system hampir serupa dengan bank yaitu riba.
Dengan membayar premi kita akan mendapat jaminan uang pendidikan yang
pasti berlipat ganda dari yang kita setor bagi anak kita sampe dia kuliah
dari pihak asuransi, walaupun kita telah meninggal dunia / tidak mampu lagi
bayar premi asuransi, anak kita akan tetap mendapat jaminan uang
pendidikan tsb.

Terima kasih atas penjelasannya

Wassalam






(Embedded image moved to file: pic20743.gif)attachment: pic20743.gif___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam