Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c5|
Yup... memang mendingan ora mudheng. lha wong ini lagi pada asyik-masyuk latihan. Gladiresik juga masih belum. Pestanya ntar. :)) -Original Message- From: is-lam-boun...@milis.isnet.org [mailto:is-lam-boun...@milis.isnet.org] On Behalf Of Inu Febiana Sent: Sunday, February 01, 2009 12:01 AM To: is-lam@milis.isnet.org Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c5| Ada apaan sih? Sepertinya seru yah..hehe... Enak juga sodara2 kita yang TNI dan POLRI yang harus tidak memilih. Eh, bukanya tidak memilih itu sendiri merupakan pilihan?. Kemudian, kok masih pada 'salah2an di horizontal'. Coba deh buka semuanya dari A - Z, kita semua korban dari sebuah sistem. Allah saja tidak maksa ko, Dia hanya memberikan pilihan dan konsekuensi akan masing2 pilihan tersebut. Gak mudeng..bener2 gak mudeng...hehe... Wassalam, maaf bila ini mengganggu diskusi hangat sodaraku semua. On 1/31/09, AFR wrote: > tetap mesti disadari bhw demokrasi itu BUKAN jalan Islami dlm memilih > pemimpin. namun masih bisa dimaklumi jika para pemilih itu org2 yg > berkompeten shg penunjukan si Fulan jadi pemimpin atw duduk dikursi > legeslatif itu pantas. > > individu pemilih sendiri, betapa pun jenius pola pikirnya kalo cuma pemilih > yg dilihat hanya suaranya saja. bila nyoblos suaranya terhitung, kalo polos > ya loss, gak ada kontribusi apapun walau suaranya hanya senilai satu per > sekian juta dr total pemilih. lbh kecil dr dzarrah? tapi pasti dihitung ... > --- > > kawans muslim, > yg jadi concern saya ttg ini adlh adanya kepentingan partai kafir & muslim. > (saya bedakan kafir vs muslim, agar sederhana & mudah dipahami). > anggaplah jumlah partai itu ada 19. satu diantaranya sdh sangat jelas & > nyata > sekali kekafirannya (PDS), maka perebutan suara pemilih kafir:muslim=1:18. > > artinya, setiap 1 golput dr kalangan muslim, porsinya akan berubah menjadi > 1:18(-). > siapa yg untung? kafirin! semakin byk golput maka min(-) itu akan makin byk, > yg mengakibatkan angka 18 itu terus tergerus. > > belum lagi jika ditambah dgn kelihaian kafirin ini melobi, menyuap, membeli > suara > partai muslim yg lemah, porsinya bisa berubah lbh tragis lagi. anggaplah ada > 3 partai > berkoalisi dgn mereka, maka peta perebutan suara antara kafir:muslim=4:15. > siapa yg rugi? muslimin! > > seandainya saja dr 18 itu tersisa 7 yg istiqomah utk tidak berkoalisi dgn > kafirin, > 7 partai inilah yg paling baik. disitulah barulah kita bertawakal. > > saya paham & maklum byk ummat kandidat muslim di sana itu bejat, tapi yg > pasti tidak semua. karena demokrasi itu dasarkan byk-bykkan pendukung, > tentunya partai Islam yg pasti akan menang sebab ummat ini yg terbanyak. > soal mutu urusan belakang yg penting kuasai dulu kursi. > > saya kira baiknya setiap kali tahu ada saudara muslim buruk, diri turut > merasa > buruk & malu. bersiap pula sekedaranya cercaan kafirin krn itu. namun bukan > berarti membenarkan keburukannya. > --- > > kawans muslim golput, > silahkan pertimbangkan lagi. saya tak akan apa pada antum, > pemikiran ini yg bisa saya bagi apa buruknya jika tak memilih. > saya berkehendak jgn kasih keuntungan sedikitpun buat mereka. > yang pasti JIL dan gngnya tidak akan diam soal ini. > > maaf jika tak berkenan ... > > > > salam, > Fahru > > > > From: Bango Samparan > To: is-lam@milis.isnet.org > Sent: Saturday, January 31, 2009 9:40:19 AM > Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at golput & simulasi > kecil pemilu > > Master Wong - saya suka baca long hu men nih - kami takut nih, kalau yang > terbaik saja kami - paling tidak saat ini - sudah tak bisa percaya, > bagaimana yang kurang dari itu. > > Kami Golput takut kalau dimintai pertanggungjawaban, "Kamu kan yang milih > mereka?" > > Lha alasan golput tuh sebetulnya macem-macem, misalnya ada yang ideologis. > Kalau sistemnya sudah nggak bener, percuma donk bikin partai. > Sebaik-baiknya, yang mendukung sistem yang nggak bener. > > Kalau saya, saya nih asalnya moderat, masih mau milih. Cuman saat ini > preferensi saya sedang tidak match sama preferensi partai yang manapun. Jadi > ya abstain dulu. > > Lagi pula, bikin partai mahal mas:-) Coba saja tanya sama yang sedang > menjadi caleg, "berapa iuran yang mereka keluarkan". > > Jadi sudahlah, golput memang lebih warna-warni! > > Salam hangat > B. Samparan > > > --- On Fri, 1/30/09, Wong Lim Pok wrote: > >> From: Wong Lim Pok >> Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at golput & simulasi >> kecil pemilu >> To: is-lam@milis.isnet.org >> Date: Friday, January 30, 2009, 3:48 PM >> Tak ada alasan kuat untuk Golput.
Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c5|
Ada apaan sih? Sepertinya seru yah..hehe... Enak juga sodara2 kita yang TNI dan POLRI yang harus tidak memilih. Eh, bukanya tidak memilih itu sendiri merupakan pilihan?. Kemudian, kok masih pada 'salah2an di horizontal'. Coba deh buka semuanya dari A - Z, kita semua korban dari sebuah sistem. Allah saja tidak maksa ko, Dia hanya memberikan pilihan dan konsekuensi akan masing2 pilihan tersebut. Gak mudeng..bener2 gak mudeng...hehe... Wassalam, maaf bila ini mengganggu diskusi hangat sodaraku semua. On 1/31/09, AFR wrote: > tetap mesti disadari bhw demokrasi itu BUKAN jalan Islami dlm memilih > pemimpin. namun masih bisa dimaklumi jika para pemilih itu org2 yg > berkompeten shg penunjukan si Fulan jadi pemimpin atw duduk dikursi > legeslatif itu pantas. > > individu pemilih sendiri, betapa pun jenius pola pikirnya kalo cuma pemilih > yg dilihat hanya suaranya saja. bila nyoblos suaranya terhitung, kalo polos > ya loss, gak ada kontribusi apapun walau suaranya hanya senilai satu per > sekian juta dr total pemilih. lbh kecil dr dzarrah? tapi pasti dihitung ... > --- > > kawans muslim, > yg jadi concern saya ttg ini adlh adanya kepentingan partai kafir & muslim. > (saya bedakan kafir vs muslim, agar sederhana & mudah dipahami). > anggaplah jumlah partai itu ada 19. satu diantaranya sdh sangat jelas & > nyata > sekali kekafirannya (PDS), maka perebutan suara pemilih kafir:muslim=1:18. > > artinya, setiap 1 golput dr kalangan muslim, porsinya akan berubah menjadi > 1:18(-). > siapa yg untung? kafirin! semakin byk golput maka min(-) itu akan makin byk, > yg mengakibatkan angka 18 itu terus tergerus. > > belum lagi jika ditambah dgn kelihaian kafirin ini melobi, menyuap, membeli > suara > partai muslim yg lemah, porsinya bisa berubah lbh tragis lagi. anggaplah ada > 3 partai > berkoalisi dgn mereka, maka peta perebutan suara antara kafir:muslim=4:15. > siapa yg rugi? muslimin! > > seandainya saja dr 18 itu tersisa 7 yg istiqomah utk tidak berkoalisi dgn > kafirin, > 7 partai inilah yg paling baik. disitulah barulah kita bertawakal. > > saya paham & maklum byk ummat kandidat muslim di sana itu bejat, tapi yg > pasti tidak semua. karena demokrasi itu dasarkan byk-bykkan pendukung, > tentunya partai Islam yg pasti akan menang sebab ummat ini yg terbanyak. > soal mutu urusan belakang yg penting kuasai dulu kursi. > > saya kira baiknya setiap kali tahu ada saudara muslim buruk, diri turut > merasa > buruk & malu. bersiap pula sekedaranya cercaan kafirin krn itu. namun bukan > berarti membenarkan keburukannya. > --- > > kawans muslim golput, > silahkan pertimbangkan lagi. saya tak akan apa pada antum, > pemikiran ini yg bisa saya bagi apa buruknya jika tak memilih. > saya berkehendak jgn kasih keuntungan sedikitpun buat mereka. > yang pasti JIL dan gngnya tidak akan diam soal ini. > > maaf jika tak berkenan ... > > > > salam, > Fahru > > > > From: Bango Samparan > To: is-lam@milis.isnet.org > Sent: Saturday, January 31, 2009 9:40:19 AM > Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at golput & simulasi > kecil pemilu > > Master Wong - saya suka baca long hu men nih - kami takut nih, kalau yang > terbaik saja kami - paling tidak saat ini - sudah tak bisa percaya, > bagaimana yang kurang dari itu. > > Kami Golput takut kalau dimintai pertanggungjawaban, "Kamu kan yang milih > mereka?" > > Lha alasan golput tuh sebetulnya macem-macem, misalnya ada yang ideologis. > Kalau sistemnya sudah nggak bener, percuma donk bikin partai. > Sebaik-baiknya, yang mendukung sistem yang nggak bener. > > Kalau saya, saya nih asalnya moderat, masih mau milih. Cuman saat ini > preferensi saya sedang tidak match sama preferensi partai yang manapun. Jadi > ya abstain dulu. > > Lagi pula, bikin partai mahal mas:-) Coba saja tanya sama yang sedang > menjadi caleg, "berapa iuran yang mereka keluarkan". > > Jadi sudahlah, golput memang lebih warna-warni! > > Salam hangat > B. Samparan > > > --- On Fri, 1/30/09, Wong Lim Pok wrote: > >> From: Wong Lim Pok >> Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at golput & simulasi >> kecil pemilu >> To: is-lam@milis.isnet.org >> Date: Friday, January 30, 2009, 3:48 PM >> Tak ada alasan kuat untuk Golput. Karena kalau tidak puas >> dengan yang sudah >> exist mengapa tahun kemarin bagi semua yang tidak puas >> (biang golput) >> membentuk partai sendiri menurut keinginan misalnya PGP >> (Partai Golongan >> Putih), yang mungkin lima tahun ke depan pecah lagi dan >> akan lahir PGP2 >> (Partai Golongan Putih Perjuangan) J J >> >> >> >> Kalau yang ada sekarang dianggap semuanya buruk, maka >> pilihlah yang >> keburukannya paling sedikit. Gitu loh.. >> >> >> >> Wong >> >> >> >> From: is-lam-boun...@milis.isnet.org >> [mailto:is-lam-boun...@milis.isnet.org] >> On Behalf Of AFR >> Sent: Friday, January 30, 2009 3:21 PM >> To: ham...@binderindo.co.id; is-lam@milis.isnet.org >> Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at >> golput & simulasi >> kecil p
Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c5|
tetap mesti disadari bhw demokrasi itu BUKAN jalan Islami dlm memilih pemimpin. namun masih bisa dimaklumi jika para pemilih itu org2 yg berkompeten shg penunjukan si Fulan jadi pemimpin atw duduk dikursi legeslatif itu pantas. individu pemilih sendiri, betapa pun jenius pola pikirnya kalo cuma pemilih yg dilihat hanya suaranya saja. bila nyoblos suaranya terhitung, kalo polos ya loss, gak ada kontribusi apapun walau suaranya hanya senilai satu per sekian juta dr total pemilih. lbh kecil dr dzarrah? tapi pasti dihitung ... --- kawans muslim, yg jadi concern saya ttg ini adlh adanya kepentingan partai kafir & muslim. (saya bedakan kafir vs muslim, agar sederhana & mudah dipahami). anggaplah jumlah partai itu ada 19. satu diantaranya sdh sangat jelas & nyata sekali kekafirannya (PDS), maka perebutan suara pemilih kafir:muslim=1:18. artinya, setiap 1 golput dr kalangan muslim, porsinya akan berubah menjadi 1:18(-). siapa yg untung? kafirin! semakin byk golput maka min(-) itu akan makin byk, yg mengakibatkan angka 18 itu terus tergerus. belum lagi jika ditambah dgn kelihaian kafirin ini melobi, menyuap, membeli suara partai muslim yg lemah, porsinya bisa berubah lbh tragis lagi. anggaplah ada 3 partai berkoalisi dgn mereka, maka peta perebutan suara antara kafir:muslim=4:15. siapa yg rugi? muslimin! seandainya saja dr 18 itu tersisa 7 yg istiqomah utk tidak berkoalisi dgn kafirin, 7 partai inilah yg paling baik. disitulah barulah kita bertawakal. saya paham & maklum byk ummat kandidat muslim di sana itu bejat, tapi yg pasti tidak semua. karena demokrasi itu dasarkan byk-bykkan pendukung, tentunya partai Islam yg pasti akan menang sebab ummat ini yg terbanyak. soal mutu urusan belakang yg penting kuasai dulu kursi. saya kira baiknya setiap kali tahu ada saudara muslim buruk, diri turut merasa buruk & malu. bersiap pula sekedaranya cercaan kafirin krn itu. namun bukan berarti membenarkan keburukannya. --- kawans muslim golput, silahkan pertimbangkan lagi. saya tak akan apa pada antum, pemikiran ini yg bisa saya bagi apa buruknya jika tak memilih. saya berkehendak jgn kasih keuntungan sedikitpun buat mereka. yang pasti JIL dan gngnya tidak akan diam soal ini. maaf jika tak berkenan ... salam, Fahru From: Bango Samparan To: is-lam@milis.isnet.org Sent: Saturday, January 31, 2009 9:40:19 AM Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at golput & simulasi kecil pemilu Master Wong - saya suka baca long hu men nih - kami takut nih, kalau yang terbaik saja kami - paling tidak saat ini - sudah tak bisa percaya, bagaimana yang kurang dari itu. Kami Golput takut kalau dimintai pertanggungjawaban, "Kamu kan yang milih mereka?" Lha alasan golput tuh sebetulnya macem-macem, misalnya ada yang ideologis. Kalau sistemnya sudah nggak bener, percuma donk bikin partai. Sebaik-baiknya, yang mendukung sistem yang nggak bener. Kalau saya, saya nih asalnya moderat, masih mau milih. Cuman saat ini preferensi saya sedang tidak match sama preferensi partai yang manapun. Jadi ya abstain dulu. Lagi pula, bikin partai mahal mas:-) Coba saja tanya sama yang sedang menjadi caleg, "berapa iuran yang mereka keluarkan". Jadi sudahlah, golput memang lebih warna-warni! Salam hangat B. Samparan --- On Fri, 1/30/09, Wong Lim Pok wrote: > From: Wong Lim Pok > Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at golput & simulasi > kecil pemilu > To: is-lam@milis.isnet.org > Date: Friday, January 30, 2009, 3:48 PM > Tak ada alasan kuat untuk Golput. Karena kalau tidak puas > dengan yang sudah > exist mengapa tahun kemarin bagi semua yang tidak puas > (biang golput) > membentuk partai sendiri menurut keinginan misalnya PGP > (Partai Golongan > Putih), yang mungkin lima tahun ke depan pecah lagi dan > akan lahir PGP2 > (Partai Golongan Putih Perjuangan) J J > > > > Kalau yang ada sekarang dianggap semuanya buruk, maka > pilihlah yang > keburukannya paling sedikit. Gitu loh.. > > > > Wong > > > > From: is-lam-boun...@milis.isnet.org > [mailto:is-lam-boun...@milis.isnet.org] > On Behalf Of AFR > Sent: Friday, January 30, 2009 3:21 PM > To: ham...@binderindo.co.id; is-lam@milis.isnet.org > Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at > golput & simulasi > kecil pemilu > > > > org mau beli barang kalo terlalu rewel bisa gak jadi beli > karena gak > > ketemu barang sempurna pdhl yg mau dibeli itu brg bekas. > semantara > > semua politisi itu bukan 'fresh people' yg turun dr > langit kesempurnaan. > > > > mungkin masih mending org yahudi yg disuruh nyembelih sapi > ruewelnya > > minta ampun sampe akhirnya didpt harga senilai emas seberat > sapi itu. > > akhirnya apa? menyulitkan diri sendiri ... > --- > > pengen bai'at org yg golput, apa kelompok ini sanggup > konsisten atw tidak > > a. kalo lbh jelek yg terpilih, gak boleh ngritik, ngeluh, > protes. andai > kafirin > menang dgn 'keajaiban', tidak boleh ikut jiha