tetap mesti disadari bhw demokrasi itu BUKAN jalan Islami dlm memilih 
pemimpin. namun masih bisa dimaklumi jika para pemilih itu org2 yg 
berkompeten shg penunjukan si Fulan jadi pemimpin atw duduk dikursi
legeslatif itu pantas.

individu pemilih sendiri, betapa pun jenius pola pikirnya kalo cuma pemilih 
yg dilihat hanya suaranya saja. bila nyoblos suaranya terhitung, kalo polos 
ya loss, gak ada kontribusi apapun walau suaranya hanya senilai satu per 
sekian juta dr total pemilih. lbh kecil dr dzarrah? tapi pasti dihitung ...
---

kawans muslim,
yg jadi concern saya ttg ini adlh adanya kepentingan partai kafir & muslim. 
(saya bedakan kafir vs muslim, agar sederhana & mudah dipahami).
anggaplah jumlah partai itu ada 19. satu diantaranya sdh sangat jelas & nyata 
sekali kekafirannya (PDS), maka perebutan suara pemilih kafir:muslim=1:18. 

artinya, setiap 1 golput dr kalangan muslim, porsinya akan berubah menjadi 
1:18(-). 
siapa yg untung? kafirin! semakin byk golput maka min(-) itu akan makin byk,
yg mengakibatkan angka 18 itu terus tergerus.

belum lagi jika ditambah dgn kelihaian kafirin ini melobi, menyuap, membeli 
suara 
partai muslim yg lemah, porsinya bisa berubah lbh tragis lagi. anggaplah ada 3 
partai 
berkoalisi dgn mereka, maka peta perebutan suara antara kafir:muslim=4:15. 
siapa yg rugi? muslimin!

seandainya saja dr 18 itu tersisa 7 yg istiqomah utk tidak berkoalisi dgn 
kafirin,
7 partai inilah yg paling baik. disitulah barulah kita bertawakal.

saya paham & maklum byk ummat kandidat muslim di sana itu bejat, tapi yg 
pasti tidak semua. karena demokrasi itu dasarkan byk-bykkan pendukung, 
tentunya partai Islam yg pasti akan menang sebab ummat ini yg terbanyak. 
soal mutu urusan belakang yg penting kuasai dulu kursi. 

saya kira baiknya setiap kali tahu ada saudara muslim buruk, diri turut merasa 
buruk & malu. bersiap pula sekedaranya cercaan kafirin krn itu. namun bukan
berarti membenarkan keburukannya. 
---

kawans muslim golput,
silahkan pertimbangkan lagi. saya tak akan apa pada antum,
pemikiran ini yg bisa saya bagi apa buruknya jika tak memilih.
saya berkehendak jgn kasih keuntungan sedikitpun buat mereka.
yang pasti JIL dan gngnya tidak akan diam soal ini. 

maaf jika tak berkenan ...



salam,
Fahru  


________________________________
From: Bango Samparan <bsampa...@yahoo.com>
To: is-lam@milis.isnet.org
Sent: Saturday, January 31, 2009 9:40:19 AM
Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at golput & simulasi kecil 
pemilu

Master Wong - saya suka baca long hu men nih - kami takut nih, kalau yang 
terbaik saja kami - paling tidak saat ini - sudah tak bisa percaya, bagaimana 
yang kurang dari itu.

Kami Golput takut kalau dimintai pertanggungjawaban, "Kamu kan yang milih 
mereka?"

Lha alasan golput tuh sebetulnya macem-macem, misalnya ada yang ideologis. 
Kalau sistemnya sudah nggak bener, percuma donk bikin partai. Sebaik-baiknya, 
yang mendukung sistem yang nggak bener.

Kalau saya, saya nih asalnya moderat, masih mau milih. Cuman saat ini 
preferensi saya sedang tidak match sama preferensi partai yang manapun. Jadi ya 
abstain dulu.

Lagi pula, bikin partai mahal mas:-) Coba saja tanya sama yang sedang menjadi 
caleg, "berapa iuran yang mereka keluarkan".

Jadi sudahlah, golput memang lebih warna-warni!

Salam hangat
B. Samparan


--- On Fri, 1/30/09, Wong Lim Pok <wong.lim....@gmail.com> wrote:

> From: Wong Lim Pok <wong.lim....@gmail.com>
> Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at golput & simulasi 
> kecil pemilu
> To: is-lam@milis.isnet.org
> Date: Friday, January 30, 2009, 3:48 PM
> Tak ada alasan kuat untuk Golput. Karena kalau tidak puas
> dengan yang sudah
> exist mengapa tahun kemarin bagi semua yang tidak puas
> (biang golput)
> membentuk partai sendiri menurut keinginan misalnya PGP
> (Partai Golongan
> Putih), yang mungkin lima tahun ke depan pecah lagi dan
> akan lahir PGP2
> (Partai Golongan Putih Perjuangan) J J 
> 
>  
> 
> Kalau yang ada sekarang dianggap semuanya buruk, maka
> pilihlah yang
> keburukannya paling sedikit. Gitu loh..
> 
>  
> 
> Wong
> 
>  
> 
> From: is-lam-boun...@milis.isnet.org
> [mailto:is-lam-boun...@milis.isnet.org]
> On Behalf Of AFR
> Sent: Friday, January 30, 2009 3:21 PM
> To: ham...@binderindo.co.id; is-lam@milis.isnet.org
> Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at
> golput & simulasi
> kecil pemilu
> 
>  
> 
> org mau beli barang kalo terlalu rewel bisa gak jadi beli
> karena gak 
> 
> ketemu barang sempurna pdhl yg mau dibeli itu brg bekas.
> semantara
> 
> semua politisi itu bukan 'fresh people' yg turun dr
> langit kesempurnaan.
> 
>  
> 
> mungkin masih mending org yahudi yg disuruh nyembelih sapi
> ruewelnya 
> 
> minta ampun sampe akhirnya didpt harga senilai emas seberat
> sapi itu.
> 
> akhirnya apa? menyulitkan diri sendiri ...
> --- 
> 
> pengen bai'at org yg golput, apa kelompok ini sanggup
> konsisten atw tidak
> 
> a. kalo lbh jelek yg terpilih, gak boleh ngritik, ngeluh,
> protes. andai
> kafirin 
> menang dgn 'keajaiban', tidak boleh ikut jihad
> melawan mereka dgn sepak 
> terjangnya walau niscaya mrk akan memaksa Muslim kpd
> agamanya. krn 
> scr tidak langsung, kemenangan mereka adlh
> 'support'-nya juga.
> 
> b. jika yg terpilih nanti 'bagus', entah diukur
> dari mana saja shg bisa
> dikata 
> memberikan kontribusi 0.000001% lbh baik dr periode sblm,
> gak boleh memuji. 
> sikapnya kayak pandito, gak oleh 'iya' atw
> 'tidak' pd setiap kebijakan.
> 
> siapapun yg milih apa, yg dipilih pun gak akan tahu siapa
> yg golput. 
> jadi ke-golputan-nya itu hanya dirinya sendiri yg tahu.
> boleh merubah
> pendirian 
> utk pilih ini-itu stlh periode kepemimpinan selesai. kalo
> bisa bersikap spt
> itu, 
> itulah golput sejati, yg konsisten dgn pendirian. deal???
> ---
> 
> simulasi golput.
> ada 1000 org pemilih di kampung: x muslim, y golput,
> (1000-x-y) kafir.
> ada N partai yg terdiri: (N-1) partai muslim, 1 partai
> kafir. 
> dari 1000 pemilih: (1000-x-y) pemilih itu sdh pasti milik
> kafir, 
>                           sdg x direbut (N-1) partai
> muslim.
> semakin besar N, semakin kecil masing2 partai muslim.
> 
> koalisi.
> dari (N-1) partai muslim itu, tidak semua kuat pondasinya
> maka yg lemah 
> dipinteri partai kafir karena dananya bisa sangat kuat +
> lobi ala yahudi, 
> shg partai kafir tambah lagi kekuatan. kalau sdh upaya
> koalisi, pemilih sama
> 
> sekali tdk dpt berbuat, apalagi yg golput (egois?). jadi
> ada kemungkinan 
> partai muslim kalah! 
>  
> kawan muslim golput, berpikirlah sblm menyesal.
> tapi kalo sdh milih masih kalah (dikuasai kafir), maka ada
> 2 pilihan
> lepas tangan atw perang (chaos?). 
> 
> wong hamas/taliban menang demokrasi saja dipojokkan kaum
> kafir, 
> kenapa jika sampai muslim kalah tidak berontak?
> 
> 
> 
>  
> 
> salam,
> 
> Fahru
> 
>   _____  
> 
> From: hamami <ham...@binderindo.co.id>
> To: is-lam@milis.isnet.org
> Sent: Thursday, January 29, 2009 12:00:06 PM
> Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c|
> 
>  
> 
> Mas Yandi,
> 
>  
> 
> Hanya segini salinannya? Ini salinan/copy lengkap atau
> hanya cuplikan?
> 
> (saya lagi gak bisa searching or browsing)
> 
>  
> 
> Wassalam
> 
> Hamami
> 
>  
> 
> -----Original Message-----
> From: Yandi Dwiputra F
> [mailto:yandi.dwiput...@id.panasonic.com] 
> Sent: Thursday, January 29, 2009 11:04 AM
> To: is-lam@milis.isnet.org
> Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c|
> 
>  
> 
> ini mas salinannya....
> 
>  
> 
> -->Pemilihan umum dalam pandangan Islam adalah upaya
> untuk memilih pemimpin
> atau wakil yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi
> terwujudnya cita-cita
> bersama sesuai dengan aspirasi umat dan kepentingan bangsa.
> 
> 
>  
> 
> -->Memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban untuk
> menegakkan imamah dan
> imarah dalam kehidupan bersama. 
> 
>  
> 
> -->Imamah dan imarah dalam Islam menghajatkan
> syarat-syarat sesuai dengan
> ketentuan agama agar terwujud kemashlahatan dalam
> masyarakat. 
> 
>  
> 
> -->Memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, jujur
> (siddiq), terpercaya
> (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai
> kemampuan (fathonah), dan
> memperjuangkan kepentingan umat Islam hukumnya adalah
> wajib. 
> 
>  
> 
> -->Memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat
> sebagaimana disebutkan
> dalam butir 1 (satu) atau tidak memilih sama sekali padahal
> ada calon yang
> memenuhi syarat hukumnya adalah haram. 
> 
>  
> 
> Selanjutnya fatwa ini diikuti dengan dua rekomendasi,
> yakni: (1) Umat Islam
> dianjurkan untuk memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang
> mengemban tugas
> amar makruf nahi munkar; (2) Pemerintah dan penyelenggara
> pemilu perlu
> meningkatkan sosialisasi penyelenggaraan pemilu agar
> partisipasi masyarakat
> dapat meningkat, sehingga hak masyarakat terpenuhi. 
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
> _______________________________________________
> Is-lam mailing list
> Is-lam@milis.isnet.org
> http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


      
_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam



      
_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke