Re: [ITCENTER] IGOS,OpenCommunity,OpenResource: Membangun peradaban ICT Indonesia

2005-07-20 Terurut Topik The_Eye_In_The_Sky
On Wed, 2005-07-20 at 11:07 +0700, Alpha Bagus Sunggono wrote:

 1.Masyarakat ICT Indonesia membutuhan tidak hanya Open Source saja,
 melainkan lebih banyak ke arah Open Resource. Kita dapati di Industri
 Piranti Lunak istilah: Best Practices.
 Berapa banyak waktu yang harus diinvestasikan untuk mempelajari
 teknologi baru? Kita memerlukan 'Best practise' orang-orang yang telah
 berpengalaman di bidangnya, sehingga kita bisa langsung
 melanjutkannya.

Malaysia dan China memberikan insentif kepada para white collar worker
yang pulang kampung dan bekerja di negara asal. Apakah Indonesia bisa
begitu juga? Yang saya lihat baru kalo level menteri aja yah :D

 Banyak di masyarakat kita kesulitan untuk mendapatkan RoadMap / Path
 yang benar dalam mempelajari teknologi, meskipun Internet telah di
 'gelar' ,karena memang hasil penelitian bersifat propietary.
 Menilik ke konsep bahwa Pengetahuan Milik Semua Orang, kita perlu
 men-share pengetahuan / hasil penelitian kita, apapun itu, sekecil
 apapun itu.

Akan lebih bagus kalo di penemu bisa mematenkan penemuannya secara
terbuka, dan bisa mendapatkan modal untuk membuat dan menjual idenya.
Ini akan memotivasi si penemu, dan orang lain akan bisa mempelajari
idenya dan membuat hal lain yg setanding, atau malah penemuan baru lagi.
Tapi kalau mental kita masih pembajak, ya, males ah sharing penemuan,
lebih baik dijadikan trade secret saja (contoh suksesnya adalah Coca
cola)

 Hal lain yang muncul di benak saya adalah bagaimana China membangun
 jaringan ber bandwith Gigabyte antar Lembaga pendidikan, University.
 Mungkin di Indonesia sudah mulai dibangun jaringan antar universitas,
 tapi itu saya kira masih kurang. Bayangkan jika jaringan antar
 universitas ini minimal berbandwith 100 Mbps saja. Jika jaringan ini
 bisa menjadi BackBone network di Indonesia akan sungguh memberikan ke
 masyarakat perluasan informasi. Sebagian besar penggunaan Internet di
 masyarakat Indonesia ini adalah interaksi di lingkungan lokal, maka
 hal terbaik adalah membangun backbone tersebut.

Dalam hal ini backbone itu = Internet? 
Kalo begitu jangan lupa berikan solusi juga :
a. media akses yang murah --- warnet
b. local hosting yang murah --- reduce outcountry traffic

 
 2.Membangun Open (ICT) Community itu sendiri. Coba kita bayangkan
 adanya seperti pam swakarsa (keamanan), wajib militer (militer),
 dokter PTT (kesehatan), bagaimana dengan ICT ini? Mungkin sudah
 saatnya untuk tiap praktisi ICT menyumbangkan hasil pikirannya.
 Sekarang ini sudah banyak Open Community, cuman masih tersebar, perlu
 di pool ke suatu wadah dimana menjadi junction / common Information di
 Indonesia, meskipun formal ataupun informal.

Bagaimana kalau diadakan standard certification di Indonesia? Seperti
CompTia, etc? Atau tekan Prometric supaya bisa melaksanakan test murah
di Indonesia, mosok kalah sama India? Partner engineer saya jadinya pada
ke India kalo mau test, ambil kursus, dan saya sendiri ke sana kalo mau
beli buku buku yang harganya cuman 1/5- 1/6 harga normal internasional.
 
 
 3.Pemerintah bisa memberikan iklim kondusif untuk men-drive Open
 Resource, Open community ini. Untuk trigger awal Waroeng IGOES sudah
 diluncurkan pada event yang cukup tepat. Langkah selanjutnya adalah
 memfasilitasi membangun Open Research, dimana hal ini pemerintah bisa
 mendapatkan manfaat langsung, yang bisa berupa pembangunan piranti
 lunak Open Source untuk kebutuhan pemerintahan, mungkin mirip dengan
 pemerintah Perancis.
 
 4.Sumber Dana ? Sudah saatnya masyarakat kalangan atas / 'the have' ,
 yang mempunyai dana lebih [sesuai konsep 'survival of the fittest'],
 daripada hanya mencoba me-loundring money-nya, mengapa tidak kita
 mulai beramal, membangun negara Indonesia tercinta ini? Cobalah
 membuat hidup kita berarti dengan tidak hanya menghamburkan-hamburkan
 dana [sebab konsep uang hanyalah gagasan, kadang dalam suatu
 perjalanan bisnis, kita tidak tau uang itu pergi kemana, ambil
 hikmahnya ketika Soros mengambil uang kita, siapa yang merasa
 kehilangan? Soalnya kita tidk tau kalo uang kita telah dicuri]. Mari
 kita bangun negara tercinta Ini.


Soal duit, berhubung saya bukan the have, berapa sih yang bisa saya
investasikan? Rp 1 juta, 5 juta, 10 juta? Uang segitu masih belum cukup
untuk mendanai proyek yang really kick-in. Butuh dana yang jauh lebih
besar dari situ. Bayangkan kalau ada ribuan orang masih masih invest 10
juta aja, baru itu bisa berarti.

Ide dari Pak Habibie ketika akan mendanai IPTN untuk pembuatan N250 itu
sebetulnya menarik, ketika tiap orang Indonesia diwajibkan beli saham
N250. Tapi masalahnya, kemampuan tiap orang kan tidak sama, selain itu
resikonya terlalu tinggi, karena di pengutangnya cuman 1, N250 project
only. N250 gagal, uang hangus semua, too risky.

Sebetulnya di finance industry, ada instrument yang bagus untuk
melakukan investasi bersama, yaitu mutual fund (terjemahannya
reksadana). Dimana banyak orang (orde ratusan atau ribuan orang)
melakukan investasi 

Re: [ITCENTER] IGOS,OpenCommunity,OpenResource: Membangun peradaban ICT Indonesia

2005-07-20 Terurut Topik Slamet E. Kasmiyanto
On 7/20/05, The_Eye_In_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Akan lebih bagus kalo di penemu bisa mematenkan penemuannya secara
 terbuka, dan bisa mendapatkan modal untuk membuat dan menjual idenya.
 Ini akan memotivasi si penemu, dan orang lain akan bisa mempelajari
 idenya dan membuat hal lain yg setanding, atau malah penemuan baru lagi.
 Tapi kalau mental kita masih pembajak, ya, males ah sharing penemuan,
 lebih baik dijadikan trade secret saja (contoh suksesnya adalah Coca
 cola)


Kita harus membedakan antara Hak Paten, Hak Cipta, Lisensi, bla..bla..bla..
Hak Paten mempunyai jangka waktu, ketika jangka waktu itu terlampaui,
maka the thing yg dipatenkan akan menjadi public domain. Kalo nggak
salah u/ Indonesia 20  10 thn [pertanyaan yg muncul berikutnya: bisa
nggak ya diperpanjang? ]

Hak Cipta, terlepas didaftarkan atau tidak, secara langsung melekat
kepada si pembuatnya
Bisa saja si pembuatnya _melisensikan_ hasil karyanya untuk
disebarluaskan secara free/gratis atau sesuai keinginan si pembuatnya.
Hak Cipta berlaku seumur hidup si pembuatnya ditambah sekian thn [saya
lupa persisnya] lalu kalo sudah terlampaui akan menjadi public domain.

NB: Saya sendiri bukan ahli hukum [silakan koreksi kalo salah],
akhir-2x ini mengharuskan saya u/ mengerti sedikit ttg HaKI :-)


---
slamet




-- 
www.itcenter.or.id - Komunitas Teknologi Informasi Indonesia 
Info, Gabung, Keluar, Mode Kirim : [EMAIL PROTECTED] 
::: Hapus bagian yang tidak perlu (footer, dst) saat reply! ::: 
## Jobs: itcenter.or.id/jobs ## Bursa: itcenter.or.id/bursa ##
$$ Iklan/promosi : www.itcenter.or.id/sponsorship $$


:: SPONSOR ---
Web hosting 1GB space cuma Rp. 65ribu/bln
Multiple website, free domain name. http://www.rakdata.com
--

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ITCENTER] IGOS,OpenCommunity,OpenResource: Membangun peradaban ICT Indonesia

2005-07-19 Terurut Topik Alpha Bagus Sunggono
Proyek IGOS telah lama dicanangkan oleh Kominfo dan telah memulai
langkahnya dengan mengeluarkan Waroeng IGOS.
Sebenarnya Indonesia bisa meningkatkan akselerasi pembangunan ICT
dengan cara bahu-membahu, mengambil keberhasilan Open Community
membangun sistem Linux yang seperti sekarang ini. Sangat jauh berbeda
ketika saya mengalami Linux pada tahun 1995 bila dibandingkan dengan
kemajuan pesat Linux saat ini.

Apa yang diperlukan untuk membangun lompatan / revolusi ICT Indonesia?
Sebagian yang terlintas di benak saya adalah:

1.  Masyarakat ICT Indonesia membutuhan tidak hanya Open Source saja,
melainkan lebih banyak ke arah Open Resource. Kita dapati di Industri
Piranti Lunak istilah: Best Practices.
Berapa banyak waktu yang harus diinvestasikan untuk mempelajari
teknologi baru? Kita memerlukan 'Best practise' orang-orang yang telah
berpengalaman di bidangnya, sehingga kita bisa langsung
melanjutkannya.
Banyak di masyarakat kita kesulitan untuk mendapatkan RoadMap / Path
yang benar dalam mempelajari teknologi, meskipun Internet telah di
'gelar' ,karena memang hasil penelitian bersifat propietary.
Menilik ke konsep bahwa Pengetahuan Milik Semua Orang, kita perlu
men-share pengetahuan / hasil penelitian kita, apapun itu, sekecil
apapun itu.

Apakah kita khawatir mata pencaharian kita berkurang karena competitor
kita mengetahui teknologi yang kita share? Come on ! Kita akan jauh
mendapatkan lapangan pekerjaan jika ICT Indonesia melesat. Berapa
banyak kebutuhan  teknologi di masyarakat, swasta maupun pemerintah
bila semuanya sudah 'melek' ICT.

Hal lain yang muncul di benak saya adalah bagaimana China membangun
jaringan ber bandwith Gigabyte antar Lembaga pendidikan, University.
Mungkin di Indonesia sudah mulai dibangun jaringan antar universitas,
tapi itu saya kira masih kurang. Bayangkan jika jaringan antar
universitas ini minimal berbandwith 100 Mbps saja. Jika jaringan ini
bisa menjadi BackBone network di Indonesia akan sungguh memberikan ke
masyarakat perluasan informasi. Sebagian besar penggunaan Internet di
masyarakat Indonesia ini adalah interaksi di lingkungan lokal, maka
hal terbaik adalah membangun backbone tersebut.

2.  Membangun Open (ICT) Community itu sendiri. Coba kita bayangkan
adanya seperti pam swakarsa (keamanan), wajib militer (militer),
dokter PTT (kesehatan), bagaimana dengan ICT ini? Mungkin sudah
saatnya untuk tiap praktisi ICT menyumbangkan hasil pikirannya.
Sekarang ini sudah banyak Open Community, cuman masih tersebar, perlu
di pool ke suatu wadah dimana menjadi junction / common Information di
Indonesia, meskipun formal ataupun informal.


3.  Pemerintah bisa memberikan iklim kondusif untuk men-drive Open
Resource, Open community ini. Untuk trigger awal Waroeng IGOES sudah
diluncurkan pada event yang cukup tepat. Langkah selanjutnya adalah
memfasilitasi membangun Open Research, dimana hal ini pemerintah bisa
mendapatkan manfaat langsung, yang bisa berupa pembangunan piranti
lunak Open Source untuk kebutuhan pemerintahan, mungkin mirip dengan
pemerintah Perancis.

4.  Sumber Dana ? Sudah saatnya masyarakat kalangan atas / 'the have' ,
yang mempunyai dana lebih [sesuai konsep 'survival of the fittest'],
daripada hanya mencoba me-loundring money-nya, mengapa tidak kita
mulai beramal, membangun negara Indonesia tercinta ini? Cobalah
membuat hidup kita berarti dengan tidak hanya menghamburkan-hamburkan
dana [sebab konsep uang hanyalah gagasan, kadang dalam suatu
perjalanan bisnis, kita tidak tau uang itu pergi kemana, ambil
hikmahnya ketika Soros mengambil uang kita, siapa yang merasa
kehilangan? Soalnya kita tidk tau kalo uang kita telah dicuri]. Mari
kita bangun negara tercinta Ini.

Keuntungan lain dari kita memperkuat Industri ICT ini adalah : kita
bisa menjual teknologi kita ini untuk menggantikan jualan kita yang
sekarang, BBM [ supaya kita nggak perlu jualan BBM lagi].

Jelas tulisan ini masih banyak memerlukan pertimbangan, ada tanggapan ?


-- 
Alpha Bagus Sunggono

http://bagusalfa.blogspot.com




-- 
www.itcenter.or.id - Komunitas Teknologi Informasi Indonesia 
Info, Gabung, Keluar, Mode Kirim : [EMAIL PROTECTED] 
::: Hapus bagian yang tidak perlu (footer, dst) saat reply! ::: 
## Jobs: itcenter.or.id/jobs ## Bursa: itcenter.or.id/bursa ##
$$ Iklan/promosi : www.itcenter.or.id/sponsorship $$


:: SPONSOR ---
Web hosting 1GB space cuma Rp. 65ribu/bln
Multiple website, free domain name. http://www.rakdata.com
--

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/