[Ar-Royyan-4117] Artikel dan Mutiara Hadits di website Arroyyan

2006-05-04 Terurut Topik agus rasidi




Untuk ARTIKEL 
terbaru , kunjungi http://arroyyan.com

Internet Sebagai Media Dakwah 
Islami
Selengkapnya:http://www.arroyyan.com/news.php?item.9.2 


DUA 
ORANG GURUSelengkapnya :
http://www.arroyyan.com/news.php?item.8.2

Rezeki 
Kagetan
Selengkapnya :
http://www.arroyyan.com/news.php?item.7.2

Mutiara Hadits 
:

Al Bara 
radhiyallah anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memiliki dada 
yang bidang dan lebar, beliau Shalallaahu alaihi wasalam memiliki rambut yang 
terurai sampai ke cuping telinga (bagian bawah telinga), saya pernah menyaksikan 
beliau mengenakan pakaian berwarna merah, belum pernah saya melihat sesuatu yang 
lebih indah daripada itu. (HR. Al-Bukhari) 
Dapatkan hadits-hadits lainnya melalui 
website arroyyan (www.arroyyan.com 
).

Silahkan diforward ke milis yang Anda ikuti 
sekaligus memperkenalkan website masjid Arroyyan dan demi syiar 
Islam.






[Ar-Royyan-4118] data jamaah

2006-05-04 Terurut Topik Lana Sularto
aww
pak, kalo belum sempet update data jamaahnya, kayaknya saya tetep pake data 
lama aja dulu ya, dengan
menghapus nama2 yang dobel seperti bapak bilang, bagaimana?
www
Lana's

--
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com




[Ar-Royyan-4119] Program Padi Nusantara

2006-05-04 Terurut Topik agus rasidi



Program Padi Nusantara


Program Rumah Baca dan Pusat Belajar Padi Nusantara merupakan salah satu 
projek pilot yang bertujuan untuk menyediakan sebuah tempat yang menyenangkan 
dan aspiratif bagi anak-anak dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri 
mereka, menjadi wahana pencurahan kreatifitas, serta peningkatan rasa berbagi di 
kalangan anak-anak. Rumah Baca akan menyediakan buku-buku berkualitas dan 
mengasyikkan bagi anak-anak untuk menuntaskan rasa ingin tahu mereka, sekaligus 
menciptakan suasana belajar yang jauh dari kesan monoton dan membosankan.
Program ini terutama ditujukan kepada anak-anak usia 7-15 tahun yang berada 
di situasi ekonomi yang kurang menguntungkan. Tidak hanya membuka kesempatan 
bagi anak-anak untuk dapat mengenyam pendidikan yang menyenangkan, Rumah Baca 
ini akan mempersiapkan masyarakat sekitar untuk dapat mengelola sendiri Rumah 
Baca ini, sehingga mereka bisa ikut serta dalam pendidikan anak-anak mereka 
meskipun berada di tengah situasi ekonomi yang tidak menguntungkan. Dalam tiap 
kurun waktu tertentu, sebuah Rumah Baca dan Pusat Belajar yang baru akan 
didirikan di sebuah daerah yang dianggap membutuhkan, sehingga pada akhirnya 
masyarakat kita akan mulai bergerak dengan sendirinya untuk menjalankan program 
ini dari mereka dan untuk mereka sendiri.
Rumah Baca pertama awalnya dibangun di daerah Kalibata (lihat Hubungi Kami), 
sebuah wilayah yang dianggap tepat untuk dimulainya projek pilot ini. Sayang 
sekali, bencana banjir telah memaksa Padi untuk merelokasi Rumah Bacanya ke 
daerah Rancamaya, Bogor. Namun demikian, Rumah Baca sebelumnya tengah diusahakan 
oleh warga setempat untuk tetap menjadi Rumah Baca Komunitas yang juga didukung 
oleh Padi dalam berbagai bentuk, sebelum akhirnya mereka dapat benar-benar 
mandiri.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 
Bug's Life, [Foto] 
18 Sept 2004. Diawali dengan pemutaran film Bug's life, anak-anak diperkenalkan 
dengan dunia serangga dengan mengamati lingkungan sekitar mereka. Kegiatan ini 
diharapkan menggairahkan rasa ingin tahu yang sehat di bidang sains dan 
lingkungan. 
Olympics for Kids, [Foto] 
4 Sept 2004. Dengan memanfaatkan momentum Olympiade yang marak di media massa, 
tim pendidikan Padi mencoba mengenalkan berbagai macam cabang olahraga, 
pengetahuan tentang olimpiade, serta memacu anak-anak untuk berprestasi di 
bidang olah raga. 



[Ar-Royyan-4120] CAHAYA ITU BERNAMA RUMAH BACA

2006-05-04 Terurut Topik agus rasidi




CAHAYA ITU BERNAMA RUMAH BACA Oleh Dhinny el 
Fazila*) 
Hari ini, kapitalisme seperti telah mencengkeram dunia. Bukan hanya di 
kota-kota besar, tapi juga di kota-kota kecil. Bukan hanya dalam bidang ekonomi, 
bahkan hingga ideologi. Tak perlu jauh-jauh mencari bukti. Di sebuah kota 
suburban, di pinggir kota Jakarta, sebuah kota bernama Depok telah memiliki satu 
mall, satu plaza, satu town square, satu ITC, Carrefour, yang akan disusul satu 
square lagi. Itu baru di jalur utama di sebuah jalan bernama Margonda. Belum 
lagi pasar-pasar yang tersebar yang tak terhitung jumlahnya. 
Bagaimana dengan tata ruang kota? Wassalam. Yang penting semua senang, semua 
“menang”. Proyek lancar, uang mengalir. Sudah tak jadi urusan apakah di daerah 
itu layak dibangun sebuah bangunan atau tidak, apakah harga tanah yang diberikan 
pada penduduk setempat yang tergusur layak atau tidak, atau apakah pusat 
perbelanjaan tersebut benar-benar dibutuhkan masyarakat atau tidak. Atau 
jangan-jangan malah tidak bermanfaat sama sekali bagi masyarakat sekitar bahkan 
memberikan banyak dampak negatif. Tapi sekali lagi, inilah wajah ekonomi kita 
hari ini. Benar-benar tak peduli dampak dari apa yang dibuatnya, yang penting 
meraup untung sebanyak-banyaknya. 
Tak bisa dipungkiri, dampak negatif jelas banyak. Apalagi yang bisa 
dihasilkan, dari mall-mall, plaza-plaza, dan town square-town square yang 
berjejer itu selain dari generasi muda yang semakin hari semakin konsumtif. 
Hedonisme jadi gaya sehari-hari remaja masa kini. Sepertinya dari ujung rambut 
hingga ujung kuku kaki tak boleh lepas dari balutan asesoris dan make up. Kalau 
mau trendi, ya harus punya modal. Siswa pintar jadi tidak lebih menonjol 
daripada siswa modis. Ajang-ajang pemilihan supermodel yang katanya tetap 
memerlukan “brain” pun tetap saja menjadikan penampilan sebagai penilaian utama. 
Jadi, benarkah cantik lebih penting daripada pintar? 
Rasanya tidak. Mau dibawa ke mana bangsa ini kalau semua generasi mudanya 
hanya memikirkan tetek bengek penampilan? Kalau presiden dipilih hanya karena 
dia ganteng, mau jadi apa negara ini? Sudah saatnya kita mengembalikan generasi 
muda kita, pewaris peradaban ini, kepada kualitas yang sesungguhnya. Kualitas 
iman, kualitas pemikiran, kualitas akhlak dan hal-hal penting lainnya selain 
sekedar fisik belaka. Dan untuk menumbuhkan semua itu, rasanya ada banyak hal 
yang harus kita tanamkan pada rekan-rekan kita, adik-adik kita, dan orang-orang 
tua kita. Salah satunya adalah menumbuhkan kembali minat baca yang kian hari 
kian pudar. Wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah berbunyi “Iqra”, 
yang berarti “bacalah” Bahkan perintah pertama yang diturunkan Allah kepada 
RasulNya adalah membaca. Karena membaca adalah langkah awal kita untuk berbuat 
sesuatu. Bagaimana kita akan memberi sesuatu kalau kita tidak tahu sesuatu, dan 
bagaimana kita akan tahu sesuatu kalau kita tidak membaca. 
Sekarang masalahnya, bagaimana menumbuhkan kembali minat baca yang telah lama 
terkubur itu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang semestinya memiliki fungsi 
itu, rasanya saat ini belum mampu untuk menangani lemahnya minat baca para 
siswa. Lihat saja, perpustakaan sekolah sangat jarang dikunjungi. Kalaupun ada 
yang datang, perlu dilihat lagi, buku apa yang dibacanya. Moga-moga memang 
benar-benar buku yang layak dibaca. Tapi kebanyakan siswa-siswa memilih komik 
untuk di baca di perpustakaan. Tak salah sebenarnya kalau mereka memilih komik 
untuk dibaca, karena bagi mereka hanya itu yang menarik. Masalahnya adalah 
bagaimana agar buku-buku yang mendidik itu juga menarik untuk mereka baca. 
Saat ini telah banyak pihak yang mencoba melakukan hal tersebut. Mencoba 
mengembalikan minat baca anak-anak dan remaja. Mencoba mendukung fungsi sekolah 
untuk mendidik anak-anak dan remaja. Mereka mendirikan rumah-rumah dan 
taman-taman bacaan bagi anak-anak. Mencoba membuat program-program yang menarik 
namun tetap mendidik untuk merebut perhatian anak-anak dan remaja. Berbagai 
acara digelar, mulai dari dongeng, pelatihan menulis, diskusi tentang buku 
bacaan dan lain-lain. Sebut saja perpustakaan Rumah Dunia yang dimotori penulis 
ternama Gola Gong, perpustakaan Rumah Cahaya yang didirikan sebuah organisasi 
pengkaderan penulis Forum Lingkar Pena yang dimotori Helvy Tiana Rosa dkk, 1001 
Buku, dan banyak lagi lainnya. Sayangnya, gaung acara-acara tersebut masih 
sangat minim dan kurang terdengar. 
Sebenarnya ini merupakan langkah awal yang bagus. Tinggal bagaimana kita 
mengemasnya. Untuk itu diperlukan program kerja yang matang dan kepengelolaan 
yang profesional. Seperti menentukan target awal rumah baca tersebut, membuat 
program-program yang efektif dan menarik bagi target pengunjung, dan membentuk 
tim pengelola yang profesional. Apalagi jika bisa menjadikan rumah baca sebagai 
“tempat nongkrong” anak-anak sekolah, menggantikan posisi mall dan plaza. Dengan 
begitu rumah baca bisa menjadi salah satu solusi untuk mengembalikan minat 

[Ar-Royyan-4121] Kegagalan yang Membawa Berkah

2006-05-04 Terurut Topik agus rasidi



Harry Sanusi, Presiden 
Direktur Grup Kino

Kegagalan yang Membawa Berkah
Setelah gagal di bisnis distribusi, Harry Sanusi banting setir 
ke bisnis barang konsumsi. Kejeliannya membaca perilaku konsumen plus berbisnis 
tanpa hitung-hitungan, membuka jalan baginya untuk menjadi pengusaha 
sukses.
Siapa sangka kesuksesan Harry Sanusi, presiden direktur Grup 
Kino, justru diawali dari sebuah kegagalan? Ketika itu, Harry, yang telah 
menjalankan bisnis distribusi sejak 1991, harus merasakan pahitnya kegagalan. 
Pasalnya, salah satu prinsipal perusahaannya tiba-tiba mencabut hak 
pendistribusian barang-barangnya dari perusahaan Harry. Padahal, selama ini, 96% 
barang-barang yang didistribusikan Harry berasal dari prinsipal tersebut. Tentu 
saja kondisi ini menjadikan perusahaannya nyaris tak melakukan aktivitas 
pengiriman muatan. 
Kecewa? Jelas. Apalagi, selama enam tahun berbisnis 
distribusinya, semua berjalan mulus-mulus saja. Perusahaannya bahkan berkembang 
dari hanya memiliki sembilan karyawan sampai akhirnya mempekerjakan 600 karyawan 
di tahun 1997. Namun, apa boleh buat, kejadian yang menderanya membuat Harry 
“terpaksa” meninggalkan bisnis distribusi. Pada 1997 itu juga Harry akhirnya 
banting setir dan mulai menjalankan bisnis yang baru. “Kalau kami terus-terusan 
bergantung kepada pihak lain, maka tidak akan ada jaminan terhadap kelangsungan 
bisnis kami,” ungkap alumnus Universitas Pancasila ini mantap. 
Terjun ke Bisnis Consumer GoodsAgar tidak terperosok ke 
lubang yang sama, Harry bertekad untuk tak lagi terjun ke bisnis distribusi. Ia 
akhirnya memilih mendirikan perusahaan yang memproduksi barang-barang konsumsi. 
Produk pertama yang dihasilkan perusahaannya adalah permen dengan merek dagang 
Permen Kino. Kok permen? Alasannya, permen adalah produk yang mudah dijual. 
Selain itu, perilaku konsumen yang sering kali tidak loyal terhadap produk 
permen tertentu menjadi peluang untuk mencuri pangsa pasar dari produsen lain. 

Di balik dua pertimbangan tersebut, ada alasan lain yang 
menurut Harry sangat mempengaruhi keberhasilan bisnisnya di kemudian hari. 
“Anggap saja ini sebagai tes awal perusahaan kami untuk terjun ke bisnis 
consumer goods,” tandasnya. Harry menyadari bahwa, sebagai pemain baru, 
perusahaannya yang berbendera Kino Group belum memiliki kemampuan untuk 
memproduksi barang-barang lain seperti toiletries, obat, makanan, dan lain-lain. 

Selang dua tahun berjalan, produk permen yang dihasilkan Grup 
Kino mulai dikenal di pasaran. Kondisi ini memicu rasa percaya diri Harry untuk 
mulai memunculkan produk-produk baru di luar kategori permen. Pilihannya 
pun jatuh kepada produk-produk toiletries. Ketika itu produk toiletries 
pertama yang diluncurkan ke pasar berupa produk pembersih wajah two-in-one yang 
dikenal dengan brand Ovale. Produk tersebut bisa dibilang sebagai salah 
satu keberhasilan Harry dalam melakukan inovasi-inovasi baru. Jika sebelumnya 
produk-produk pembersih wajah selalu menawarkan dua langkah, yakni menggunakan 
susu pembersih dan penyegar, Harry berhasil melakukan terobosan baru dengan 
menyatukan keduanya dalam satu kemasan. Menurut Harry, inovasi-inovasi yang 
dilakukannya pada prinsipnya adalah untuk mengisi ceruk-ceruk yang belum 
dimasuki oleh kompetitor. 
Itulah sebabnya, kata Harry, pihaknya senantiasa berupaya 
jeli melihat kebutuhan pasar. “Kami masuk bukan dari kemampuan dalam berproduksi 
tetapi dari kejelian dalam melihat kebutuhan konsumen,” urai Harry, yang 
membidani sendiri kelahiran produk-produknya, mulai dari ide penciptaan produk, 
pengembangan, hingga pemberian nama. Menurut Harry, akan lebih efisien 
jika mereka jeli mencermati perilaku dan kebutuhan konsumen ketimbang 
harus mempengaruhi konsumen untuk beralih menggunakan produk-produk 
mereka, yang sering kali harus mengeluarkan biaya promosi yang besar. 
Dengan prinsip itu pula Harry tak bosan-bosannya meminta timnya 
untuk senantiasa mengamati perilaku pasar. Selain itu, ia pun berupaya 
menciptakan cara-cara pemasaran yang tepat agar produk yang mereka hasilkan bisa 
dikomunikasikan dan cocok dengan ekspektasi pasar. 
Kejelian Harry dalam mencermati kebutuhan konsumen telah 
membuahkan hasil yang manis. Saat ini perusahaannya berhasil menelurkan 450 item 
produk dari sekitar sembilan kategori. Di antaranya, toiletries, household, 
makanan, minuman, dan obat-obatan. Produk-produk tersebut, kata Harry, akan 
terus berkembang dengan target pertumbuhan 20% per tahun. 
Jangan Hitung-HitunganBisnis Harry memang 
makin bersinar. Namun, sebagai pengusaha, ia mengakui tengah menghadapi 
tantangan berat: inovasi. “Begitu banyak perusahaan yang melakukan inovasi 
dengan cara yang sama dan kecepatan yang begitu tinggi,” ungkapnya. Sebagai 
solusinya, pria penggemar lukisan-lukisan karya Sri Hadi ini tak segan-segan 
mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk riset dan pengembangan. Ia 
menargetkan setiap enam bulan muncul produk baru, mulai tahap ide sampai menjadi 
produk yang siap 

[Ar-Royyan-4122] [EMAIL PROTECTED]: [taqlim-cbn] Undangan Terbuka untuk Umum, Mahasiswa, Dosen, Civitas Akademica, Praktisi, Profesional, Pengusaha, Pengamat, Politisi, Ekonom dan anggota Milis kita T

2006-05-04 Terurut Topik kisanak
Pengurus KSU kalau bisa hadir nih :)

- Forwarded message from eko bakti [EMAIL PROTECTED] -

 Undangan Terbuka untuk Umum, Mahasiswa, Dosen, Civitas Akademica, 
 Praktisi,
 Profesional, Pengusaha, Pengamat, Politisi, Ekonom dan anggota Milis kita
 Tercinta.

 Pertama di Indonesia dan di Jakarta, Kunjungi dan Hadiri Indonesia 
 Syariah Expo 2006

 Di  Jakarta Convention Center - Senayan , Tanggal 2 - 6 Mei 2006

 Diramaikan oleh Stand : Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin
 Syariah, BNI Syariah, BTN Syariah, BRI Syariah, Permata Syariah, Bank DKI
 Syariah, Jamsostek, Pegadaian syariah, Pameran Tunggal Pelukis Islam Gus
 Nugraha, dll.

 Acara yang menarik, educational, spiritual, seminar dan talkshow,

 Gratis Sertifikat Khusus untuk Seminar dan dapatkan Door Prize yang tidak
 diduga.

 Catat daftar Agenda Acaranya :

 Selasa, 2 Mei 2006  (Bersertifikat - Free)
 Jam 16.30 - 17.30 : Talk Show Indonesia Berbasis Ekonomi Syariah
 Nara sumber : Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR RI), Sugiharto (Menteri BUMN),
 M.Lutfi (Ketua BPKM) , Marwah Daud Ibrahim (Ketua Presidium ICMI)

 Rabu, 3 Mei 2006 (Bersertifikat - Free)
 Jam 16.00 - 17.30 : Obrolan Santai Gaya Hidup syariah, Ada nggak ya? 
 Nara sumber : Siti Chalimah Fadjrijah (Deputi Gubernur BI), Yuslam Fauzi
 (Presdir BSM), Adiwarman Karim (Konsultan), Astri Ivo (Artis).

 Kamis, 4 Mei 2006 (Bersertifikat - Free)
 Jam 10.00 - 12.00 : Seminar Peran Jamsostek dalam Pemberdayaab UKM dan
 LKMS
 Nara sumber : KH Didin Hafidhuddin (Ketua BAZNAS), Adi Sasono (Ketua
 DEKOPIN), Wiwin P.Soejito (Direksi PNM), Nadratuzzaman (Direktur Executive
 PKES).

 Jam 16.00 - 17.30 : Talkshow Peran Ekonomi Syariah Dalam Memberantas
 Pengangguran
 Nara Sumber : A.Riawan Amin (Presdir BMI), Syafii Antonio (Praktisi), Hana
 Wijaya (direksi BSM), Ventje Rahardjo (Direksi BRI).

 Jumat, 5 Mei 2006 (Bersertifikat - Free)
 Jam 10.00 - 11 .30 : Seminar Pengelolaan Dana Jamsostek secara Syariah
 Nara Sumber : Iskandar Rangkuti (Direksi Jamsostek), Ichwan Syam (Anggota
 DPR), Bien Subiantoro (Direksi BNI), Mustofa Edwin N (Ketua 
 IAEI/Akademisi)

 Jam 16.30 - 17.30 : Talkshow Hidup tanpa bunga bank, bisa nggak ya
 Nara sumber : KH.Maruf Amin (Ketua DSN MUI), Aries Muftie (Ketua MES), Ary
 Ginanjar (Pimpinan ESQ), Glen Glenardi (Presdir Bukopin), Maudy K (Artis).

 Jam 19.00 - 21.00 : Seminar Perencanaan Keuangan Ala Syariah
 Nara sumber : Maulana Ibrahim (Deputi Gubernur BI), Firdaus Djaelani
 (Depkeu), Ismi Kushartanto (Praktisi), Prof.Sofyan Safri H (Akademisi)

 Sabtu, 6 Mei 2006 (Bersertifikat - Free)
 Jam 10.00 - 12.00 : Seminar Cara mudah memiliki rumah bagi peserta
 Jamsostek
 Nara sumber : Yusuf As'ari (Menpera), Iwan Pontjowinoto (Dirut Jamsostek),
 Kodradi (Dirut BTN), Riqullah.(Direksi PT. Multi Griya Finansial/Praktisi)

 Jam 13.00 - 15.00 : Bedah buku Syariah Marketing
 Nara Sumber : Andi Buchori (Direksi BMI), Hana Wijaya (Direksi BSM),
 M.Syakir Sula (Sekjen MES/Ketua AASI)

 Dilanjut Wisata Hati oleh Ustd. Yusuf Mansyur

 Jam 19.00 - 21.00 : Pagelaran Musik/Lagu Tari

 Oleh : Artis artis Islami

 Pastikan Anda adalah Bagian dan Saksi dari Momentum Kebangkitan Ekonomi
 Syariah (Mohon disebarluaskan Informasi yang berharga ini ke Sahabat,
 Handai taulan anda)

- End forwarded message -

--
Salam
A. Yahya Sjarifuddin


--
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com




[Ar-Royyan-4124] Bagaimana Doa Dapat Mempercepat Kesembuhan Pasien

2006-05-04 Terurut Topik Dedi Supendi

Bagaimana doa dapat mempercepat kesembuhan pasien

Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. 
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk 
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. (QS. Al Mu'min, 40:60)
Menurut Al Qur'an, doa, yang berarti seruan, menyampaikan ungkapan, 
permintaan, permohonan pertolongan, adalah berpalingnya seseorang dengan tulus 
ikhlas kepada Allah, dan memohon pertolongan dari-Nya, Yang Mahakuasa, Maha 
Pengasih dan Penyayang, dengan kesadaran bahwa dirinya adalah wujud yang 
memiliki kebergantungan. Penyakit adalah salah satu dari contoh tersebut yang 
dengannya manusia paling merasakan kebergantungan ini dan lebih mendekatkan 
diri kepada Allah. Tambahan lagi, penyakit adalah sebuah ujian, yang 
direncanakan menurut Hikmah Allah, yang terjadi dengan Kehendak-Nya, dan 
sebagai peringatan bagi manusia akan kefanaan dan ketidaksempurnaan kehidupan 
ini, dan juga sebagai sumber pahala di Akhirat atas kesabaran dan ketaatan 
karenanya.
Sebaliknya mereka yang tidak memiliki iman, meyakini bahwa jalan kesembuhan 
adalah melalui dokter, obat atau kemampuan teknologi mutakhir dari ilmu 
pengetahuan modern. Mereka tidak pernah berhenti untuk merenung bahwa Allah-lah 
yang menyebabkan keseluruhan perangkat tubuh mereka untuk bekerja di saat 
mereka sedang sehat, atau Dialah yang menciptakan obat yang membantu 
penyembuhan dan para dokter ketika mereka sakit. Banyak orang hanya kembali 
menghadap kepada Allah di saat mereka sadar bahwa para dokter dan obat-obatan 
tidak memiliki kesanggupan. Orang-orang yang berada pada keadaan tersebut 
memohon pertolongan hanya kepada Allah, setelah menyadari bahwa hanya Dialah 
yang dapat membebaskan mereka dari kesulitan. Allah telah menyatakan pola pikir 
ini dalam sebuah ayat: 
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan 
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu 
daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak 
pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. 
Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu 
mereka kerjakan. (QS, Yunus, 10:12)
Padahal sesungguhnya, sekalipun dalam keadaan sehat, atau tanpa cobaan atau 
kesulitan lain, seseorang wajib berdoa dan bersyukur kepada Allah atas segala 
kenikmatan, kesehatan dan seluruh karunia yang telah Dia berikan.
Inilah satu sisi paling penting dari doa: Di samping berdoa dengan lisan 
menggunakan suara, penting pula bagi seseorang melakukan segala upaya untuk 
berdoa melalui perilakunya. Berdoa dengan perilaku bermakna melakukan segala 
sesuatu yang mungkin untuk mencapai harapan tertentu. Misalnya, di samping 
berdoa, seseorang yang sakit sepatutnya juga pergi ke dokter ahli, menggunakan 
obat-obatan yang berkhasiat, dan menjalani perawatan rumah sakit jika perlu, 
atau perawatan khusus dalam bentuk lain. Sebab, Allah mengaitkan segala sesuatu 
yang terjadi di dunia ini pada sebab-sebab tertentu. Segala sesuatu di dunia 
dan di alam semesta terjadi mengikuti sebab-sebab ini. Oleh karena itu, 
seseorang haruslah melakukan segala hal yang diperlukan dalam kerangka 
sebab-sebab ini, sembari berharap hasilnya dari Allah, dengan kerendahan diri, 
berserah diri dan bersabar, dengan menyadari bahwa Dialah yang menentukan 
hasilnya.
Pengaruh menguntungkan dari keimanan dan doa bagi orang sakit, dan bagaimana 
hal ini dapat mempercepat penyembuhan adalah sesuatu yang telah menarik 
perhatian dari dan dianjurkan oleh para dokter. Dengan judul God and Health: 
Is Religion Good Medicine? Why Science Is Starting to Believe [Tuhan dan 
Kesehatan: Apakah Agama Adalah Obat Yang Baik? Mengapa Ilmu Pengetahuan Mulai 
Percaya], majalah terkenal Newsweek terbitan tanggal 10 November 2003 
mengangkat pengaruh agama dalam penyembuhan penyakit sebagai bahasan utamanya. 
Majalah tersebut melaporkan bahwa keimanan kepada Tuhan meningkatkan harapan 
pasien dan membantu pemulihan mereka dengan mudah, dan bahwa ilmu pengetahuan 
mulai meyakini bahwa pasien dengan keimanan agama akan pulih lebih cepat dan 
lebih mudah. Menurut pendataan oleh Newsweek, 72% masyarakat Amerika mengatakan 
mereka percaya bahwa berdoa dapat menyembuhkan seseorang dan berdoa membantu 
kesembuhan. Penelitian di Inggris dan Amerika Serikat juga telah menyimpulkan 
bahwa doa dapat mengurangi gejala-gejala penyakit pada pasien dan mempercepat 
proses penyembuhannya.
Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Michigan, depresi dan stres 
teramati pada orang-orang yang taat beragama dengan tingkat rendah. Dan, 
menurut penemuan di Universitas Rush di Chicago, tingkat kematian dini di 
kalangan orang-orang yang beribadah dan berdoa secara teratur adalah sekitar 
25% lebih rendah dibandingkan pada mereka yang tidak memiliki keyakinan agama. 
Penelitian lain yang dilakukan terhadap 750 orang, yang menjalani pemeriksaan 
angiocardiography 

[Ar-Royyan-4127] [Fwd: MEWASPADAI PERAN GEREJA DALAM SEPARATISME]

2006-05-04 Terurut Topik A. Yahya Sjarifuddin


 Original Message ---
Date:   Fri, 28 Apr 2006 20:47:26 -0700 (PDT)
From:   Syahrizal Musa [EMAIL PROTECTED]

*MEWASPADAI PERAN GEREJA
DALAM SEPARATISME*

Setelah terbukti bersalah melakukan kerusuhan dan pembantaian umat Islam
di Poso yang klimaksnya terjadi pada bulan Mei-Juni 2000, Tibo dkk
akhirnya divonis hukuman mati oleh Pengadilan. Menjelang pelaksanaan
hukuman mati, Tibo buka suara. Menurutnya, bahwa selain 16 tokoh yang
pernah mereka sebutkan, Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah
(GKST) yang berpusat di Tentena kota kecil di tepian Danau Poso juga
terlibat secara langsung dalam kerusuhan Poso. Ia menjelaskan,
keterlibatan para tokoh di GKST itu antara lain dengan memberikan
dukungan moril serta lainnya kepada massa Pasukan Merah yang hendak
menyerang warga Muslim di wilayah Poso. Saya katakan bahwa sebelum kami
turun ke Poso, kami didoakan di halaman GKST oleh para pendeta, kata
dia meyakinkan. (/Republika/, 15 April 2006).

Tibo sendiri sudah mengakui bahwa dirinya adalah pimpinan Kelompok Merah
yang melakukan pembantaian langsung kaum Muslim di Poso, yang
mengakibatkan lebih 1.000 orang terbunuh dan hilang. Namun, beberapa LSM
dan aktifis gereja melakukan pembelaan terhadap Tibo dan meminta Tibo
tidak dihukum mati. Pastor Jimmy Tumbelaka, pendamping rohani Tibo dkk
kepada /Suara Pembaruan/ Sabtu (8/4) pagi mengatakan dia sangat
menyesalkan keputusan Pemerintah yang tetap akan mengeksekusi mati Tibo
dkk. Menurut Jimmy, pengorbanan Tibo sama seperti pengorbanan Kristus
yang tidak bersalah. (/Kompas/, 3 April 2006).

Di Manado, umat Katolik dari wilayah Keuskupan Manado Selasa (11/4)
menggelar aksi keprihatinan terhadap rencana eksekusi mati terpidana
kasus Poso. Mereka mendatangi DPRD dan Kejati Sulut. Demo itu diwarnai
aksi Jalan Salib Sengsara untuk Tibo cs. Aksi itu didukung Uskup Manado
yang juga utusan khusus Vatikan untuk Kasus Tibo Cs, Mgr Yoseph Suwatan
MSc. Di samping, meneriakkan yel-yel menolak hukuman mati terhadap Tibo
dkk, mereka juga membawa sejumlah spanduk. Salah satu spanduk berbunyi:
/Hukum Mati bagi Tibo cs Akan Picu Disintegrasi NKRI/.
(/RakyatMerdeka,co.id/, 10/4/2006).

*Gerakan Memicu Separatisme*
Dari beberapa fakta di atas, jelas bahwa jika pengakuan Tibo benar,
wajar bila disinyalir selama ini ada keterlibatan pihak Gereja
(Kristen), baik langsung ataupun tidak langsung, dalam menciptakan
konflik di Poso, yang bisa mengarah pada gerakan separatisme (upaya
memisahkan diri).

Gejala keterlibatan pihak Gereja (Kristen) dalam mendorong gerakan
separatisme sebetulnya tidak hanya di Poso, melainkan juga di Papua.
Baru-baru ini, Duta Besar RI untuk Australia, Tengku Hamzah Thayib, buka
mulut. Menurutnya, Persekutuan Gereja Australia (Uniting Church in
Australia/UCA) mendukung kampanye Papua merdeka dan menebarkan informasi
soal adanya genosida (pembantaian massal) di Papua. Tengku Hamzah
menjelaskan bahwa informasi tersebut diperolehnya dari perbincangan dan
dialog dengan berbagai kelompok di Australia. Mantan petinggi UCA, John
Barr, dikatakannya, termasuk pihak yang membenarkan informasi tersebut.
Hamzah menyatakan, dirinya sudah berusaha mengkonfirmasi dan
mengingatkan tentang kebenaran informasi tersebut kepada UCA. Tapi John
Barr, kata dia, tetap bersikeras dengan menyatakan informasi yang
didapatkannya itu benar adanya. (/Republika.co.id/, 19 April 2006).
Kejadian di atas juga mengingatkan kita pada konflik yang terjadi di
Maluku yang didalangi terutama oleh gerakan separatis RMS (Republik
Maluku Selatan) beberapa waktu lalu, yang terjadi selama tahun 1999,
2002, dan 2004. Indikasi tentang adanya keterlibatan pihak Kristen ini
dapat dilihat dari beberapa fakta, antara lain:

   1. Pendukung RMS beragama Kristen, sekalipun seperti yang diungkapkan
  oleh tokoh-tokoh agama tersebut, tidak semua orang Kristen
  mendukung RMS.

   2. Kelompok Kristen Ambon pernah mendesak Pemerintah agar penanganan
  kasus Ambon diserahkan pada lembaga Internasional, namun
  permintaan ini langsung ditolak oleh Pemerintah (23/2/2002). (b)
  Pada pembantaian umat Islam tahun 2004 di Ambon terdapat penembak
  jitu (/sniper/) dari RMS, seperti pengakuan para personil Brimob
  dan pantauan beberapa media massa. /Sniper/ berada di gedung
  tinggi warna putih (Gereja Rehoboth).

   3. Pimpinan Gereja Maluku pernah mengirim SOS ke seluruh dunia
  terkait dengan konflik Maluku.

Di samping Poso, Papua, dan Maluku, pengalaman Timor Timur juga
menunjukkan bagaimana Gereja Katolik di sana berperan aktif mendukung
lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Sudah menjadi pengetahuan umum,
bahwa lepasnya Timor Timur tidak lepas dari hasil kerjasama antara
Gereja-dengan tokohnya Uskup Bello-dan negara-negara Barat atas nama
PBB. Bila demikian, semua pihak perlu secara jernih dan jujur
memperhatikan hal ini hingga tidak terjadi lagi gerakan separatisme di
Indonesia.

*Kerjasama dengan Pihak Asing/Penjajah*
Jika kita telaah lebih lanjut, konflik yang 

[Ar-Royyan-4129] DI ZAWIYYAH SEBUAH MASJID

2006-05-04 Terurut Topik Dedi Supendi


Subject:Di Zawiyyah Sebuah Masjid

Sesudah shalat malam bersama, beberapa santri yang besok pagi diperkenankan 
pulang kembali ke tengah masyarakatnya, dikumpulkan oleh Pak Kiai di zawiyyah 
sebuah masjid.
Seperti biasanya, Pak Kiai bukannya hendak memberi bekal terakhir, melainkan 
menyodorkan pertanyaan-pertanyaan khusus, yang sebisa mungkin belum usah 
terdengar dulu oleh para santri lain yang masih belajar di pesantren.
Agar manusia di muka bumi ini memiliki alat dan cara untuk selamat kembali ke 
Tuhannya, berkata Pak Kiai kepada santri pertama, apa yang Allah berikan 
kepada manusia selain alam dan diri manusia sendiri?
Agama, jawab santri pertama.
Berapa jumlahnya?
Satu.
Tidak dua atau tiga?
Allah tak pernah menyebut agama atau nama agama selain yang satu itu, sebab 
memang mustahil dan mubazir bagi Allah yang tunggal untuk memberikan lebih dari 
satu macam tuntunan.
**
Kepada santri kedua Pak Kiai bertanya, Apa nama agama yang dimaksudkan oleh 
temanmu itu?
Islam.
Sejak kapan Allah mengajarkan Islam kepada manusia?
Sejak Ia mengajari Adam nama benda-benda.
Kenapa kau katakan demikian?
Sebab Islam berlaku sejak awal mula sejarah manusia dituntun. Allah sangat 
adil. Setiap manusia yang lahir di dunia, sejak Adam hingga akhir zaman, 
disediakan baginya sinar Islam.
Kalau demikian, seorang Muslimkah Adam?
Benar, Kiai. Adam adalah Muslim pertama dalam sejarah umat manusia.
**
Pak Kiai beralih kepada santri ketiga. Allah mengajari Adam nama benda-benda, 
katanya, bahasa apa yang digunakan?
Dijawab oleh santri ketiga, Bahasa sumber yang kemudian dikenal sebagai bahasa 
Al-Qur'an.
Bagaimana membuktikan hal itu?
Para sejarahwan bahasa dan para ilmuwan lain harus bekerja sama untuk 
membuktikannya. Tapi besar kemungkinan mereka takkan punya metode ilmiah, juga 
tak akan memperoleh bahan-bahan yang diperlukan. Manusia telah diseret oleh 
perjalanan waktu yang sampai amat jauh sehingga dalam kebanyakan hal mereka 
buta sama sekali terhadap masa silam.
Lantas bagaimana mengatasi kebuntuan itu?
Pertama dengan keyakinan iman. Kedua dengan kepercayaan terhadap tanda-tanda 
yang terdapat dalam kehendak Allah.
Maksudmu, Nak?
Allah memerintahkan manusia bersembahyang dalam bahasa Al-Qur'an. Oleh karena 
sifat Islam adalah rahmatan lil 'alamin, berlaku universal secara ruang maupun 
waktu, maka tentulah itu petunjuk bahwa bahasa yang kita gunakan untuk shalat 
adalah bahasa yang memang relevan terhadap seluruh bangsa manusia. Misalnya, 
karena memang bahasa Al-Qur'anlah yang merupakan akar, sekaligus puncak dari 
semua bahasa yang ada di muka bumi.
**
Temanmu tadi mengatakan, berkata Pak Kiai selanjutnya kepada santri keempat, 
bahwa Allah hanya menurunkan satu agama. Bagaimana engkau menjelaskan hal itu?
Agama Islam dihadirkan sebagaimana bayi dilahirkan, jawab santri keempat, 
Tidak langsung dewasa, tua atau matang, melainkan melalui tahap-tahap atau 
proses pertumbuhan.
Apa jawabmu terhadap pertanyaan tentang adanya berbagai agama selain Islam?
Itu anggapan kebudayaan atau anggapan politik bukan anggapan akidah.
Apakah itu berarti engkau tak mengakui eksistensi agama-agama lain?
Aku mengakui nilai-nilai yang termuat dalam yang disebut agama-agama itu 
--sebelum dimanipulasikan-- sebab nilai-nilai itu adalah Islam jua adanya pada 
tahap tertentu, yakni sebelum disempurnakan oleh Allah melalui Muhammad rasul 
pamungkasNya. Bahwa kemudian berita-berita Islam sebelum Muhammad itu 
dilembagakan menjadi sesuatu yang disebut agama --dengan, ternyata, berbagai 
penyesuaian, penambahan atau pengurangan-- sebenarnya yang terjadi adalah 
pengorganisasian. Itu bukan agama Allah, melainkan rekayasa manusia.
**
Pak Kiai menatapkan matanya tajam-tajam ke wajah santri kelima sambil bertanya, 
Agama apakah yang dipeluk oleh orang-orang beriman sebelum Muhammad?
Islam, Kiai.
Apa agama Ibrahim?
Islam.
Apa agama Musa?
Islam.
Dan agama Isa?
Islam.
Sudah bernama Islamkah ketika itu?
Tidak mungkin, demikian kemauan Allah, ada nama atau kata selain Islam yang 
sanggup mewakili kandungan-kandungan nilai petunjuk Allah. Islam dan 
kandungannya tak bisa dipisahkan, sebagaimana api dengan panas atau es dengan 
dingin. Karena ia Islam, maka demikianlah kandungan nilainya. Karena demikian 
kandungan nilainya, maka Islamlah namanya. Itu berlaku baik tatkala pengetahuan 
manusia telah mengenal Islam atau belum.
**
Maka apakah gerangan arti yang paling inti dari Islam? Pak Kiai langsung 
menggeser pertanyaan kepada santri keenam.
Membebaskan, jawab santri itu.
Pakailah kata yang lebih memuat kelembutan!
Menyelematkan, Kiai.
Siapa yang menyelamatkan, siapa yang diselamatkan, serta dari apa dan menuju 
apa proses penyelamatan atau pembebasan itu dilakukan?
Allah menyelamatkan manusia, diaparati oleh para khulafa' atas bimbingan para 
awliya dan anbiya. Adapun sumber dan tujuannya ialah membebaskan manusia dari 
kemungkinan tak selamat kembali ke Allah. Manusia berasal dari Allah dan 
sepenuhnya milik Allah, sehingga Islam --sistem nilai 

[Ar-Royyan-4130] Fw: newsUpdate Politik dan Peristiwa detikcom Edisi: 08:34, 05 Mei 2006

2006-05-04 Terurut Topik agus rasidi
Title: detikCOM NewsUpdate 08:34, 05 Mei 2006



buat yang tidak bisa internet. berikut cuplikan 
berita.

- Original Message - 
From: Administrator newsUpdate 
To: newsUpdate Subscriber 
Sent: Friday, May 05, 2006 8:50 AM
Subject: newsUpdate Politik dan Peristiwa detikcom Edisi: 08:34, 05 
Mei 2006


  
  



  Politik dan Peristiwa
  08:34, 05 Mei 2006

  
  


  

Jumat, 05/05/2006 08:19 WIBBatavia 
Air Tergelincir di Sukarno-Hatta 
Pesawat Batavia Air dengan nomor penerbangan 843 
jurusan Jakarta-Ujung Pandang-Merauke, tergelincir di landasan pacu 
Bandara Sukarno Hatta, Jumat (5/5/2006), pukul 05010 WIB.

Jumat, 05/05/2006 07:54 WIBICW: 
Wajar, Hakim Karir Miliki Semangat Bela Korps 
Semangat bela korps hakim, kental terasa dalam 
persidangan kasus suap di MA. Karena itu hakim karir enggan memeriksa 
Ketua MA sebagai saksi.

Jumat, 05/05/2006 07:07 WIBAmien: 
SBY Harus Mawas Diri 
Sebagai pemimpin tertinggi di Indonesia, Presiden 
Susilo B Yudhoyono dinilai gegabah dalam membuat pernyataan. Untuk itu 
dia harus segera mawas diri.

Jumat, 05/05/2006 06:13 WIBAspirasi 
Tak Dipenuhi, KSPSI Ancam Kembali Turun ke Jalan 
Meski sempat bentrok dengan polisi ketika berdemo, 
buruh dari KSPSI tidak mengendurkan niat untuk kembali turun ke jalan. 
Kenapa?

Jumat, 05/05/2006 02:12 WIBSoeharto 
Alami Pendarahan Usus 
Mantan Presiden Soeharto mengalami pendarahan yang 
cukup serius di ususnya. Dan sakit itu sudah dideritanya sejak 4 hari 
lalu.

Jumat, 05/05/2006 01:36 WIBSpanduk 
Turunkan SBY-JK, Bukti Aksi Buruh Ditunggangi 
Andi Mallarangeng mengungkapkan spanduk yang 
bertuliskan "Turunkan SBY-JK" dalam aksi buruh adalah bukti aksi buruh 
ditunggangi.

Jumat, 05/05/2006 01:04 WIBPAN 
Tetap Percayakan Eurico Sebagai Ketua DPW 
Meskipun Eurico Guteres telah menjadi tahanan LP 
Cipinang, Partai Amanat Nasional (PAN) tetap menobatkan Eurico sebagai 
Ketua DPW PAN Nusa Tenggara Timu 
(NTT).


  
  

Anda mendapatkan newsUpdate detikCOM ini karena alamat 
  email Anda terdaftar sebagai subscriber layanan ini. Untuk melakukan 
  perubahan terhadap account berlangganan ini, silahkan ikuti link Update 
  Membership


[Ar-Royyan-4131] [TanjungMedan] SATU WAKTU 80.000 TAHUN....

2006-05-04 Terurut Topik Erdinal . Nazir


- Forwarded by Catria Helmi/APRN/SCB on 05/05/2006 08:41 AM - 

 SATU WAKTU 80.000 TAHUN
 
 
 Untuk renungan
 
 Ngeri sekali saya merinding bacanya ..
 
 Assalamu'alaikum.wr.wb.
 
 Shalat
 
 Kisah ini diceritakan oleh seorang ustaz yang bertugas
 memandikan mayat orang Islam di hospital. Lebih
 kurang jam 3.30 pagi, saya menerima panggilan dari
 Hospital Tengku Ampuan Rahimah, Klang, Selangor untuk
 menguruskan jenazah lelaki yang sudah seminggu tidak
 dituntut. Di luar bilik mayat itu cukup dingin dan
 gelap serta sunyi dan hening. Hanya saya dan seorang
 penjaga bilik tersebut yang berada dalam bilik
 berkenaan. Saya membuka dengan hati-hati penutup muka
 jenazah. Kulitnya putih,badannya kecil dan berusia
 awal 20-an. Allah Maha Berkuasa. Tiba-tiab saya lihat
 muka jenazah itu sedikit demi sedikit bertukar menjadi
 hitam. Mulanya saya tidak menganggap ia sebagai aneh,
 namun apabila semakin lama semakin hitam, hati saya
 mula bertanya-tanya. Saya terus menatap perubahan itu
 dengan teliti, sambil di hati tidak berhenti-henti
 membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Detik demi detik
 berlalu,wajah jenazah semakin hitam. Selepas lima
 minit berlalu, barulah ia berhenti bertukar warna.
 Ketika itu wajah mayat berkenaan tidak lagi putih
 seperti warna asalnya, tetapi hitam seperti terbakar. 
 Saya keluar dari bilik berkenaan dan duduk
 
 termenung memikirkan kejadian aneh yang berlaku itu.
 Pelbagai pertanyaan timbul di kepala saya; apakah yang
 sebenarnya telah terjadi? Siapakah pemuda itu? 
 Mengapa wajahnya bertukar hitam?
 
 Persoalan demi persoalan muncul di fikiran saya. 
 Sedang saya termenung tiba-tiba saya dapati ada
 seorang wanita berjalan menuju ke arah saya. Satu lagi
 pertanyaan timbul, siapa pula wanita ini yang berjalan
 seorang diri di bilik mayat pada pukul 4.00 pagi?
 Semakin lama dia semakin hampir, dan tidak lama
 kemudian berdiri di hadapan saya. Dia berusia 60-an
 dan memakai baju kurung. Ustaz, kata wanita itu.
 Saya dengar anak saya meninggal dunia dan sudah
 seminggu mayatnya tidak dituntut. Jadi saya nak tengok
 jenazahnya. kata
 
 wanita berkenaan dengan lembut. Walaupun hati saya ada
 sedikit tanda tanya, namun saya membawa juga wanita
 itu ke tempat jenazah tersebut. Saya tarik laci 313
 dan buka kain penutup wajahnya. Betulkah ini mayat
 anak mak cik? tanya saya. Mak cik rasa betul... 
 tapi kulitnya putih. Mak cik lihatlah betul-betul.
 kata saya. Selepas ditelitinya jenazah berkenaan,
 wanita itu begitu yakin yang mayat itu adalah anaknya.
 Saya tutup kembali kain penutup mayat dan menolak
 kembali lacinya ke dalam dan membawa wanita itu keluar
 dari bilik mayat. Tiba di luar saya bertanya
 kepadanya. Mak cik, ceritakanlah kepada saya apa
 sebenarnya yang berlaku sampai wajah anak mak cik
 bertukar jadi hitam? tanya saya. Wanita itu tidak mau
 menjawab sebaliknya menangis teresak-esak. Saya ulangi
 pertanyaan tetapi ia masih enggan menjawab.
 
 Jika mak cik tidak mahu beritahu, saya tak mahu
 uruskan jenazah anak mak cik ini.  kata saya untuk
 menggertaknya. Bila saya berkata demikian, barulah
 wanita itu membuka mulutnya. Sambil mengesat airmata,
 dia berkata, Ustaz, anak saya ni memang baik, patuh
 dan taat kepada saya. Jika dikejutkan di waktu malam
 atau pagi supaya buat sesuatu kerja, dia akan bangun
 dan buat kerja itu tanpa membantah sepatah pun. Dia
 memang anak yang baik. Tapi... tambah wanita itu lagi
 apabila mak cik kejutkan dia untuk bangun sembahyang,
 Subuh misalnya, dia mengamuk marahkan mak cik.
 Kejutlah dia, suruhlah dia pergi ke kedai, dalam hujan
 lebat pun dia akan pergi, tapi kalau dikejutkan supaya
 bangun sembahyang, anak mak cik ini akan terus naik
 
 angin. Itulah yang mak cik kesalkan. kata wanita
 tersebut. Jawapannya itu memeranjatkan saya. Teringat
 saya kepada hadis nabi bahawa barang siapa yang tidak
 sembahyang, maka akan ditarik cahaya iman dari
 wajahnya. Mungkin itulah yang berlaku. Wajah pemuda
 itu bukan sahaja ditarik cahaya keimanannya, malah
 diaibkan dengan warna yang hitam. Selepas menceritakan
 perangai anaknya, wanita tersebut meminta diri untuk
 pulang. Dia berjalan dengan pantas dan hilang dalam
 persekitaran yang gelap. Kemudian saya pun memandikan,
 mengapankan dan menyembahyangkannya. Selesai urusan
 itu, saya kembali ke rumah semula. Saya perlu balik
 secepat mungkin kerana perlu bertugas keesokan harinya
 sebagai imam di Masjid Sultan Sallehuddin Abdul
 
 Aziz Shah, Shah Alam. Selang dua tiga hari kemudian,
 entah kenapa hati saya begitu tergerak untuk
 menghubungi waris mayat pemuda tersebut. Melalui
 nombor telefon yang diberikan oleh Hospital Tengku
 Ampuan Rahimah, saya hubungi saudara Allahyarham yang
 agak jauh pertalian persaudaraannya. Selepas
 memperkenalkan diri, saya berkata, Encik, kenapa
 encik biarkan orang tua itu datang ke hospital seorang
 diri di pagi-pagi hari.Rasanya lebih elok kalau encik
 dan keluarga encik yang datang sebab encik tinggal di
 Kuala Lumpur lebih dekat dengan Klang.
 

Re: [Ar-Royyan-4132] FW: batu Mi'raj

2006-05-04 Terurut Topik A. Yahya Sjarifuddin
Trims pak Agus infonya, kalau boleh tahu, mungkin jamaah yang lain ada yang tahu
dimana ya lokasi batu ini?  Trims.

--
Salam
A. Yahya Sjarifuddin


Suhendar, Agus (suhendr) [On Fri May 05, 2006 at 11:53:11AM +0700] wrote:

 
 
 
 
 Sent: Friday, May 05, 2006 8:21 AM
 Subject: Fw: batu Mi'raj
 Importance: High
 
 
  
 - Original Message - 
 From: Nina mailto:[EMAIL PROTECTED]  
 To: Wahyu Jatmiko mailto:[EMAIL PROTECTED]  ; Herman
 mailto:[EMAIL PROTECTED]  
 Sent: Thursday, May 04, 2006 1:06 AM
 Subject: Fw: batu Mi'raj

--
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com