[Ar-Royyan-4117] Artikel dan Mutiara Hadits di website Arroyyan
Untuk ARTIKEL terbaru , kunjungi http://arroyyan.com Internet Sebagai Media Dakwah Islami Selengkapnya:http://www.arroyyan.com/news.php?item.9.2 DUA ORANG GURUSelengkapnya : http://www.arroyyan.com/news.php?item.8.2 Rezeki Kagetan Selengkapnya : http://www.arroyyan.com/news.php?item.7.2 Mutiara Hadits : Al Bara radhiyallah anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memiliki dada yang bidang dan lebar, beliau Shalallaahu alaihi wasalam memiliki rambut yang terurai sampai ke cuping telinga (bagian bawah telinga), saya pernah menyaksikan beliau mengenakan pakaian berwarna merah, belum pernah saya melihat sesuatu yang lebih indah daripada itu. (HR. Al-Bukhari) Dapatkan hadits-hadits lainnya melalui website arroyyan (www.arroyyan.com ). Silahkan diforward ke milis yang Anda ikuti sekaligus memperkenalkan website masjid Arroyyan dan demi syiar Islam.
[Ar-Royyan-4118] data jamaah
aww pak, kalo belum sempet update data jamaahnya, kayaknya saya tetep pake data lama aja dulu ya, dengan menghapus nama2 yang dobel seperti bapak bilang, bagaimana? www Lana's -- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com
[Ar-Royyan-4119] Program Padi Nusantara
Program Padi Nusantara Program Rumah Baca dan Pusat Belajar Padi Nusantara merupakan salah satu projek pilot yang bertujuan untuk menyediakan sebuah tempat yang menyenangkan dan aspiratif bagi anak-anak dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka, menjadi wahana pencurahan kreatifitas, serta peningkatan rasa berbagi di kalangan anak-anak. Rumah Baca akan menyediakan buku-buku berkualitas dan mengasyikkan bagi anak-anak untuk menuntaskan rasa ingin tahu mereka, sekaligus menciptakan suasana belajar yang jauh dari kesan monoton dan membosankan. Program ini terutama ditujukan kepada anak-anak usia 7-15 tahun yang berada di situasi ekonomi yang kurang menguntungkan. Tidak hanya membuka kesempatan bagi anak-anak untuk dapat mengenyam pendidikan yang menyenangkan, Rumah Baca ini akan mempersiapkan masyarakat sekitar untuk dapat mengelola sendiri Rumah Baca ini, sehingga mereka bisa ikut serta dalam pendidikan anak-anak mereka meskipun berada di tengah situasi ekonomi yang tidak menguntungkan. Dalam tiap kurun waktu tertentu, sebuah Rumah Baca dan Pusat Belajar yang baru akan didirikan di sebuah daerah yang dianggap membutuhkan, sehingga pada akhirnya masyarakat kita akan mulai bergerak dengan sendirinya untuk menjalankan program ini dari mereka dan untuk mereka sendiri. Rumah Baca pertama awalnya dibangun di daerah Kalibata (lihat Hubungi Kami), sebuah wilayah yang dianggap tepat untuk dimulainya projek pilot ini. Sayang sekali, bencana banjir telah memaksa Padi untuk merelokasi Rumah Bacanya ke daerah Rancamaya, Bogor. Namun demikian, Rumah Baca sebelumnya tengah diusahakan oleh warga setempat untuk tetap menjadi Rumah Baca Komunitas yang juga didukung oleh Padi dalam berbagai bentuk, sebelum akhirnya mereka dapat benar-benar mandiri. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Bug's Life, [Foto] 18 Sept 2004. Diawali dengan pemutaran film Bug's life, anak-anak diperkenalkan dengan dunia serangga dengan mengamati lingkungan sekitar mereka. Kegiatan ini diharapkan menggairahkan rasa ingin tahu yang sehat di bidang sains dan lingkungan. Olympics for Kids, [Foto] 4 Sept 2004. Dengan memanfaatkan momentum Olympiade yang marak di media massa, tim pendidikan Padi mencoba mengenalkan berbagai macam cabang olahraga, pengetahuan tentang olimpiade, serta memacu anak-anak untuk berprestasi di bidang olah raga.
[Ar-Royyan-4120] CAHAYA ITU BERNAMA RUMAH BACA
CAHAYA ITU BERNAMA RUMAH BACA Oleh Dhinny el Fazila*) Hari ini, kapitalisme seperti telah mencengkeram dunia. Bukan hanya di kota-kota besar, tapi juga di kota-kota kecil. Bukan hanya dalam bidang ekonomi, bahkan hingga ideologi. Tak perlu jauh-jauh mencari bukti. Di sebuah kota suburban, di pinggir kota Jakarta, sebuah kota bernama Depok telah memiliki satu mall, satu plaza, satu town square, satu ITC, Carrefour, yang akan disusul satu square lagi. Itu baru di jalur utama di sebuah jalan bernama Margonda. Belum lagi pasar-pasar yang tersebar yang tak terhitung jumlahnya. Bagaimana dengan tata ruang kota? Wassalam. Yang penting semua senang, semua menang. Proyek lancar, uang mengalir. Sudah tak jadi urusan apakah di daerah itu layak dibangun sebuah bangunan atau tidak, apakah harga tanah yang diberikan pada penduduk setempat yang tergusur layak atau tidak, atau apakah pusat perbelanjaan tersebut benar-benar dibutuhkan masyarakat atau tidak. Atau jangan-jangan malah tidak bermanfaat sama sekali bagi masyarakat sekitar bahkan memberikan banyak dampak negatif. Tapi sekali lagi, inilah wajah ekonomi kita hari ini. Benar-benar tak peduli dampak dari apa yang dibuatnya, yang penting meraup untung sebanyak-banyaknya. Tak bisa dipungkiri, dampak negatif jelas banyak. Apalagi yang bisa dihasilkan, dari mall-mall, plaza-plaza, dan town square-town square yang berjejer itu selain dari generasi muda yang semakin hari semakin konsumtif. Hedonisme jadi gaya sehari-hari remaja masa kini. Sepertinya dari ujung rambut hingga ujung kuku kaki tak boleh lepas dari balutan asesoris dan make up. Kalau mau trendi, ya harus punya modal. Siswa pintar jadi tidak lebih menonjol daripada siswa modis. Ajang-ajang pemilihan supermodel yang katanya tetap memerlukan brain pun tetap saja menjadikan penampilan sebagai penilaian utama. Jadi, benarkah cantik lebih penting daripada pintar? Rasanya tidak. Mau dibawa ke mana bangsa ini kalau semua generasi mudanya hanya memikirkan tetek bengek penampilan? Kalau presiden dipilih hanya karena dia ganteng, mau jadi apa negara ini? Sudah saatnya kita mengembalikan generasi muda kita, pewaris peradaban ini, kepada kualitas yang sesungguhnya. Kualitas iman, kualitas pemikiran, kualitas akhlak dan hal-hal penting lainnya selain sekedar fisik belaka. Dan untuk menumbuhkan semua itu, rasanya ada banyak hal yang harus kita tanamkan pada rekan-rekan kita, adik-adik kita, dan orang-orang tua kita. Salah satunya adalah menumbuhkan kembali minat baca yang kian hari kian pudar. Wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah berbunyi Iqra, yang berarti bacalah Bahkan perintah pertama yang diturunkan Allah kepada RasulNya adalah membaca. Karena membaca adalah langkah awal kita untuk berbuat sesuatu. Bagaimana kita akan memberi sesuatu kalau kita tidak tahu sesuatu, dan bagaimana kita akan tahu sesuatu kalau kita tidak membaca. Sekarang masalahnya, bagaimana menumbuhkan kembali minat baca yang telah lama terkubur itu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang semestinya memiliki fungsi itu, rasanya saat ini belum mampu untuk menangani lemahnya minat baca para siswa. Lihat saja, perpustakaan sekolah sangat jarang dikunjungi. Kalaupun ada yang datang, perlu dilihat lagi, buku apa yang dibacanya. Moga-moga memang benar-benar buku yang layak dibaca. Tapi kebanyakan siswa-siswa memilih komik untuk di baca di perpustakaan. Tak salah sebenarnya kalau mereka memilih komik untuk dibaca, karena bagi mereka hanya itu yang menarik. Masalahnya adalah bagaimana agar buku-buku yang mendidik itu juga menarik untuk mereka baca. Saat ini telah banyak pihak yang mencoba melakukan hal tersebut. Mencoba mengembalikan minat baca anak-anak dan remaja. Mencoba mendukung fungsi sekolah untuk mendidik anak-anak dan remaja. Mereka mendirikan rumah-rumah dan taman-taman bacaan bagi anak-anak. Mencoba membuat program-program yang menarik namun tetap mendidik untuk merebut perhatian anak-anak dan remaja. Berbagai acara digelar, mulai dari dongeng, pelatihan menulis, diskusi tentang buku bacaan dan lain-lain. Sebut saja perpustakaan Rumah Dunia yang dimotori penulis ternama Gola Gong, perpustakaan Rumah Cahaya yang didirikan sebuah organisasi pengkaderan penulis Forum Lingkar Pena yang dimotori Helvy Tiana Rosa dkk, 1001 Buku, dan banyak lagi lainnya. Sayangnya, gaung acara-acara tersebut masih sangat minim dan kurang terdengar. Sebenarnya ini merupakan langkah awal yang bagus. Tinggal bagaimana kita mengemasnya. Untuk itu diperlukan program kerja yang matang dan kepengelolaan yang profesional. Seperti menentukan target awal rumah baca tersebut, membuat program-program yang efektif dan menarik bagi target pengunjung, dan membentuk tim pengelola yang profesional. Apalagi jika bisa menjadikan rumah baca sebagai tempat nongkrong anak-anak sekolah, menggantikan posisi mall dan plaza. Dengan begitu rumah baca bisa menjadi salah satu solusi untuk mengembalikan minat
[Ar-Royyan-4121] Kegagalan yang Membawa Berkah
Harry Sanusi, Presiden Direktur Grup Kino Kegagalan yang Membawa Berkah Setelah gagal di bisnis distribusi, Harry Sanusi banting setir ke bisnis barang konsumsi. Kejeliannya membaca perilaku konsumen plus berbisnis tanpa hitung-hitungan, membuka jalan baginya untuk menjadi pengusaha sukses. Siapa sangka kesuksesan Harry Sanusi, presiden direktur Grup Kino, justru diawali dari sebuah kegagalan? Ketika itu, Harry, yang telah menjalankan bisnis distribusi sejak 1991, harus merasakan pahitnya kegagalan. Pasalnya, salah satu prinsipal perusahaannya tiba-tiba mencabut hak pendistribusian barang-barangnya dari perusahaan Harry. Padahal, selama ini, 96% barang-barang yang didistribusikan Harry berasal dari prinsipal tersebut. Tentu saja kondisi ini menjadikan perusahaannya nyaris tak melakukan aktivitas pengiriman muatan. Kecewa? Jelas. Apalagi, selama enam tahun berbisnis distribusinya, semua berjalan mulus-mulus saja. Perusahaannya bahkan berkembang dari hanya memiliki sembilan karyawan sampai akhirnya mempekerjakan 600 karyawan di tahun 1997. Namun, apa boleh buat, kejadian yang menderanya membuat Harry terpaksa meninggalkan bisnis distribusi. Pada 1997 itu juga Harry akhirnya banting setir dan mulai menjalankan bisnis yang baru. Kalau kami terus-terusan bergantung kepada pihak lain, maka tidak akan ada jaminan terhadap kelangsungan bisnis kami, ungkap alumnus Universitas Pancasila ini mantap. Terjun ke Bisnis Consumer GoodsAgar tidak terperosok ke lubang yang sama, Harry bertekad untuk tak lagi terjun ke bisnis distribusi. Ia akhirnya memilih mendirikan perusahaan yang memproduksi barang-barang konsumsi. Produk pertama yang dihasilkan perusahaannya adalah permen dengan merek dagang Permen Kino. Kok permen? Alasannya, permen adalah produk yang mudah dijual. Selain itu, perilaku konsumen yang sering kali tidak loyal terhadap produk permen tertentu menjadi peluang untuk mencuri pangsa pasar dari produsen lain. Di balik dua pertimbangan tersebut, ada alasan lain yang menurut Harry sangat mempengaruhi keberhasilan bisnisnya di kemudian hari. Anggap saja ini sebagai tes awal perusahaan kami untuk terjun ke bisnis consumer goods, tandasnya. Harry menyadari bahwa, sebagai pemain baru, perusahaannya yang berbendera Kino Group belum memiliki kemampuan untuk memproduksi barang-barang lain seperti toiletries, obat, makanan, dan lain-lain. Selang dua tahun berjalan, produk permen yang dihasilkan Grup Kino mulai dikenal di pasaran. Kondisi ini memicu rasa percaya diri Harry untuk mulai memunculkan produk-produk baru di luar kategori permen. Pilihannya pun jatuh kepada produk-produk toiletries. Ketika itu produk toiletries pertama yang diluncurkan ke pasar berupa produk pembersih wajah two-in-one yang dikenal dengan brand Ovale. Produk tersebut bisa dibilang sebagai salah satu keberhasilan Harry dalam melakukan inovasi-inovasi baru. Jika sebelumnya produk-produk pembersih wajah selalu menawarkan dua langkah, yakni menggunakan susu pembersih dan penyegar, Harry berhasil melakukan terobosan baru dengan menyatukan keduanya dalam satu kemasan. Menurut Harry, inovasi-inovasi yang dilakukannya pada prinsipnya adalah untuk mengisi ceruk-ceruk yang belum dimasuki oleh kompetitor. Itulah sebabnya, kata Harry, pihaknya senantiasa berupaya jeli melihat kebutuhan pasar. Kami masuk bukan dari kemampuan dalam berproduksi tetapi dari kejelian dalam melihat kebutuhan konsumen, urai Harry, yang membidani sendiri kelahiran produk-produknya, mulai dari ide penciptaan produk, pengembangan, hingga pemberian nama. Menurut Harry, akan lebih efisien jika mereka jeli mencermati perilaku dan kebutuhan konsumen ketimbang harus mempengaruhi konsumen untuk beralih menggunakan produk-produk mereka, yang sering kali harus mengeluarkan biaya promosi yang besar. Dengan prinsip itu pula Harry tak bosan-bosannya meminta timnya untuk senantiasa mengamati perilaku pasar. Selain itu, ia pun berupaya menciptakan cara-cara pemasaran yang tepat agar produk yang mereka hasilkan bisa dikomunikasikan dan cocok dengan ekspektasi pasar. Kejelian Harry dalam mencermati kebutuhan konsumen telah membuahkan hasil yang manis. Saat ini perusahaannya berhasil menelurkan 450 item produk dari sekitar sembilan kategori. Di antaranya, toiletries, household, makanan, minuman, dan obat-obatan. Produk-produk tersebut, kata Harry, akan terus berkembang dengan target pertumbuhan 20% per tahun. Jangan Hitung-HitunganBisnis Harry memang makin bersinar. Namun, sebagai pengusaha, ia mengakui tengah menghadapi tantangan berat: inovasi. Begitu banyak perusahaan yang melakukan inovasi dengan cara yang sama dan kecepatan yang begitu tinggi, ungkapnya. Sebagai solusinya, pria penggemar lukisan-lukisan karya Sri Hadi ini tak segan-segan mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk riset dan pengembangan. Ia menargetkan setiap enam bulan muncul produk baru, mulai tahap ide sampai menjadi produk yang siap
[Ar-Royyan-4122] [EMAIL PROTECTED]: [taqlim-cbn] Undangan Terbuka untuk Umum, Mahasiswa, Dosen, Civitas Akademica, Praktisi, Profesional, Pengusaha, Pengamat, Politisi, Ekonom dan anggota Milis kita T
Pengurus KSU kalau bisa hadir nih :) - Forwarded message from eko bakti [EMAIL PROTECTED] - Undangan Terbuka untuk Umum, Mahasiswa, Dosen, Civitas Akademica, Praktisi, Profesional, Pengusaha, Pengamat, Politisi, Ekonom dan anggota Milis kita Tercinta. Pertama di Indonesia dan di Jakarta, Kunjungi dan Hadiri Indonesia Syariah Expo 2006 Di Jakarta Convention Center - Senayan , Tanggal 2 - 6 Mei 2006 Diramaikan oleh Stand : Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin Syariah, BNI Syariah, BTN Syariah, BRI Syariah, Permata Syariah, Bank DKI Syariah, Jamsostek, Pegadaian syariah, Pameran Tunggal Pelukis Islam Gus Nugraha, dll. Acara yang menarik, educational, spiritual, seminar dan talkshow, Gratis Sertifikat Khusus untuk Seminar dan dapatkan Door Prize yang tidak diduga. Catat daftar Agenda Acaranya : Selasa, 2 Mei 2006 (Bersertifikat - Free) Jam 16.30 - 17.30 : Talk Show Indonesia Berbasis Ekonomi Syariah Nara sumber : Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR RI), Sugiharto (Menteri BUMN), M.Lutfi (Ketua BPKM) , Marwah Daud Ibrahim (Ketua Presidium ICMI) Rabu, 3 Mei 2006 (Bersertifikat - Free) Jam 16.00 - 17.30 : Obrolan Santai Gaya Hidup syariah, Ada nggak ya? Nara sumber : Siti Chalimah Fadjrijah (Deputi Gubernur BI), Yuslam Fauzi (Presdir BSM), Adiwarman Karim (Konsultan), Astri Ivo (Artis). Kamis, 4 Mei 2006 (Bersertifikat - Free) Jam 10.00 - 12.00 : Seminar Peran Jamsostek dalam Pemberdayaab UKM dan LKMS Nara sumber : KH Didin Hafidhuddin (Ketua BAZNAS), Adi Sasono (Ketua DEKOPIN), Wiwin P.Soejito (Direksi PNM), Nadratuzzaman (Direktur Executive PKES). Jam 16.00 - 17.30 : Talkshow Peran Ekonomi Syariah Dalam Memberantas Pengangguran Nara Sumber : A.Riawan Amin (Presdir BMI), Syafii Antonio (Praktisi), Hana Wijaya (direksi BSM), Ventje Rahardjo (Direksi BRI). Jumat, 5 Mei 2006 (Bersertifikat - Free) Jam 10.00 - 11 .30 : Seminar Pengelolaan Dana Jamsostek secara Syariah Nara Sumber : Iskandar Rangkuti (Direksi Jamsostek), Ichwan Syam (Anggota DPR), Bien Subiantoro (Direksi BNI), Mustofa Edwin N (Ketua IAEI/Akademisi) Jam 16.30 - 17.30 : Talkshow Hidup tanpa bunga bank, bisa nggak ya Nara sumber : KH.Maruf Amin (Ketua DSN MUI), Aries Muftie (Ketua MES), Ary Ginanjar (Pimpinan ESQ), Glen Glenardi (Presdir Bukopin), Maudy K (Artis). Jam 19.00 - 21.00 : Seminar Perencanaan Keuangan Ala Syariah Nara sumber : Maulana Ibrahim (Deputi Gubernur BI), Firdaus Djaelani (Depkeu), Ismi Kushartanto (Praktisi), Prof.Sofyan Safri H (Akademisi) Sabtu, 6 Mei 2006 (Bersertifikat - Free) Jam 10.00 - 12.00 : Seminar Cara mudah memiliki rumah bagi peserta Jamsostek Nara sumber : Yusuf As'ari (Menpera), Iwan Pontjowinoto (Dirut Jamsostek), Kodradi (Dirut BTN), Riqullah.(Direksi PT. Multi Griya Finansial/Praktisi) Jam 13.00 - 15.00 : Bedah buku Syariah Marketing Nara Sumber : Andi Buchori (Direksi BMI), Hana Wijaya (Direksi BSM), M.Syakir Sula (Sekjen MES/Ketua AASI) Dilanjut Wisata Hati oleh Ustd. Yusuf Mansyur Jam 19.00 - 21.00 : Pagelaran Musik/Lagu Tari Oleh : Artis artis Islami Pastikan Anda adalah Bagian dan Saksi dari Momentum Kebangkitan Ekonomi Syariah (Mohon disebarluaskan Informasi yang berharga ini ke Sahabat, Handai taulan anda) - End forwarded message - -- Salam A. Yahya Sjarifuddin -- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com
[Ar-Royyan-4124] Bagaimana Doa Dapat Mempercepat Kesembuhan Pasien
Bagaimana doa dapat mempercepat kesembuhan pasien Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. (QS. Al Mu'min, 40:60) Menurut Al Qur'an, doa, yang berarti seruan, menyampaikan ungkapan, permintaan, permohonan pertolongan, adalah berpalingnya seseorang dengan tulus ikhlas kepada Allah, dan memohon pertolongan dari-Nya, Yang Mahakuasa, Maha Pengasih dan Penyayang, dengan kesadaran bahwa dirinya adalah wujud yang memiliki kebergantungan. Penyakit adalah salah satu dari contoh tersebut yang dengannya manusia paling merasakan kebergantungan ini dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Tambahan lagi, penyakit adalah sebuah ujian, yang direncanakan menurut Hikmah Allah, yang terjadi dengan Kehendak-Nya, dan sebagai peringatan bagi manusia akan kefanaan dan ketidaksempurnaan kehidupan ini, dan juga sebagai sumber pahala di Akhirat atas kesabaran dan ketaatan karenanya. Sebaliknya mereka yang tidak memiliki iman, meyakini bahwa jalan kesembuhan adalah melalui dokter, obat atau kemampuan teknologi mutakhir dari ilmu pengetahuan modern. Mereka tidak pernah berhenti untuk merenung bahwa Allah-lah yang menyebabkan keseluruhan perangkat tubuh mereka untuk bekerja di saat mereka sedang sehat, atau Dialah yang menciptakan obat yang membantu penyembuhan dan para dokter ketika mereka sakit. Banyak orang hanya kembali menghadap kepada Allah di saat mereka sadar bahwa para dokter dan obat-obatan tidak memiliki kesanggupan. Orang-orang yang berada pada keadaan tersebut memohon pertolongan hanya kepada Allah, setelah menyadari bahwa hanya Dialah yang dapat membebaskan mereka dari kesulitan. Allah telah menyatakan pola pikir ini dalam sebuah ayat: Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (QS, Yunus, 10:12) Padahal sesungguhnya, sekalipun dalam keadaan sehat, atau tanpa cobaan atau kesulitan lain, seseorang wajib berdoa dan bersyukur kepada Allah atas segala kenikmatan, kesehatan dan seluruh karunia yang telah Dia berikan. Inilah satu sisi paling penting dari doa: Di samping berdoa dengan lisan menggunakan suara, penting pula bagi seseorang melakukan segala upaya untuk berdoa melalui perilakunya. Berdoa dengan perilaku bermakna melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk mencapai harapan tertentu. Misalnya, di samping berdoa, seseorang yang sakit sepatutnya juga pergi ke dokter ahli, menggunakan obat-obatan yang berkhasiat, dan menjalani perawatan rumah sakit jika perlu, atau perawatan khusus dalam bentuk lain. Sebab, Allah mengaitkan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini pada sebab-sebab tertentu. Segala sesuatu di dunia dan di alam semesta terjadi mengikuti sebab-sebab ini. Oleh karena itu, seseorang haruslah melakukan segala hal yang diperlukan dalam kerangka sebab-sebab ini, sembari berharap hasilnya dari Allah, dengan kerendahan diri, berserah diri dan bersabar, dengan menyadari bahwa Dialah yang menentukan hasilnya. Pengaruh menguntungkan dari keimanan dan doa bagi orang sakit, dan bagaimana hal ini dapat mempercepat penyembuhan adalah sesuatu yang telah menarik perhatian dari dan dianjurkan oleh para dokter. Dengan judul God and Health: Is Religion Good Medicine? Why Science Is Starting to Believe [Tuhan dan Kesehatan: Apakah Agama Adalah Obat Yang Baik? Mengapa Ilmu Pengetahuan Mulai Percaya], majalah terkenal Newsweek terbitan tanggal 10 November 2003 mengangkat pengaruh agama dalam penyembuhan penyakit sebagai bahasan utamanya. Majalah tersebut melaporkan bahwa keimanan kepada Tuhan meningkatkan harapan pasien dan membantu pemulihan mereka dengan mudah, dan bahwa ilmu pengetahuan mulai meyakini bahwa pasien dengan keimanan agama akan pulih lebih cepat dan lebih mudah. Menurut pendataan oleh Newsweek, 72% masyarakat Amerika mengatakan mereka percaya bahwa berdoa dapat menyembuhkan seseorang dan berdoa membantu kesembuhan. Penelitian di Inggris dan Amerika Serikat juga telah menyimpulkan bahwa doa dapat mengurangi gejala-gejala penyakit pada pasien dan mempercepat proses penyembuhannya. Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Michigan, depresi dan stres teramati pada orang-orang yang taat beragama dengan tingkat rendah. Dan, menurut penemuan di Universitas Rush di Chicago, tingkat kematian dini di kalangan orang-orang yang beribadah dan berdoa secara teratur adalah sekitar 25% lebih rendah dibandingkan pada mereka yang tidak memiliki keyakinan agama. Penelitian lain yang dilakukan terhadap 750 orang, yang menjalani pemeriksaan angiocardiography
[Ar-Royyan-4127] [Fwd: MEWASPADAI PERAN GEREJA DALAM SEPARATISME]
Original Message --- Date: Fri, 28 Apr 2006 20:47:26 -0700 (PDT) From: Syahrizal Musa [EMAIL PROTECTED] *MEWASPADAI PERAN GEREJA DALAM SEPARATISME* Setelah terbukti bersalah melakukan kerusuhan dan pembantaian umat Islam di Poso yang klimaksnya terjadi pada bulan Mei-Juni 2000, Tibo dkk akhirnya divonis hukuman mati oleh Pengadilan. Menjelang pelaksanaan hukuman mati, Tibo buka suara. Menurutnya, bahwa selain 16 tokoh yang pernah mereka sebutkan, Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) yang berpusat di Tentena kota kecil di tepian Danau Poso juga terlibat secara langsung dalam kerusuhan Poso. Ia menjelaskan, keterlibatan para tokoh di GKST itu antara lain dengan memberikan dukungan moril serta lainnya kepada massa Pasukan Merah yang hendak menyerang warga Muslim di wilayah Poso. Saya katakan bahwa sebelum kami turun ke Poso, kami didoakan di halaman GKST oleh para pendeta, kata dia meyakinkan. (/Republika/, 15 April 2006). Tibo sendiri sudah mengakui bahwa dirinya adalah pimpinan Kelompok Merah yang melakukan pembantaian langsung kaum Muslim di Poso, yang mengakibatkan lebih 1.000 orang terbunuh dan hilang. Namun, beberapa LSM dan aktifis gereja melakukan pembelaan terhadap Tibo dan meminta Tibo tidak dihukum mati. Pastor Jimmy Tumbelaka, pendamping rohani Tibo dkk kepada /Suara Pembaruan/ Sabtu (8/4) pagi mengatakan dia sangat menyesalkan keputusan Pemerintah yang tetap akan mengeksekusi mati Tibo dkk. Menurut Jimmy, pengorbanan Tibo sama seperti pengorbanan Kristus yang tidak bersalah. (/Kompas/, 3 April 2006). Di Manado, umat Katolik dari wilayah Keuskupan Manado Selasa (11/4) menggelar aksi keprihatinan terhadap rencana eksekusi mati terpidana kasus Poso. Mereka mendatangi DPRD dan Kejati Sulut. Demo itu diwarnai aksi Jalan Salib Sengsara untuk Tibo cs. Aksi itu didukung Uskup Manado yang juga utusan khusus Vatikan untuk Kasus Tibo Cs, Mgr Yoseph Suwatan MSc. Di samping, meneriakkan yel-yel menolak hukuman mati terhadap Tibo dkk, mereka juga membawa sejumlah spanduk. Salah satu spanduk berbunyi: /Hukum Mati bagi Tibo cs Akan Picu Disintegrasi NKRI/. (/RakyatMerdeka,co.id/, 10/4/2006). *Gerakan Memicu Separatisme* Dari beberapa fakta di atas, jelas bahwa jika pengakuan Tibo benar, wajar bila disinyalir selama ini ada keterlibatan pihak Gereja (Kristen), baik langsung ataupun tidak langsung, dalam menciptakan konflik di Poso, yang bisa mengarah pada gerakan separatisme (upaya memisahkan diri). Gejala keterlibatan pihak Gereja (Kristen) dalam mendorong gerakan separatisme sebetulnya tidak hanya di Poso, melainkan juga di Papua. Baru-baru ini, Duta Besar RI untuk Australia, Tengku Hamzah Thayib, buka mulut. Menurutnya, Persekutuan Gereja Australia (Uniting Church in Australia/UCA) mendukung kampanye Papua merdeka dan menebarkan informasi soal adanya genosida (pembantaian massal) di Papua. Tengku Hamzah menjelaskan bahwa informasi tersebut diperolehnya dari perbincangan dan dialog dengan berbagai kelompok di Australia. Mantan petinggi UCA, John Barr, dikatakannya, termasuk pihak yang membenarkan informasi tersebut. Hamzah menyatakan, dirinya sudah berusaha mengkonfirmasi dan mengingatkan tentang kebenaran informasi tersebut kepada UCA. Tapi John Barr, kata dia, tetap bersikeras dengan menyatakan informasi yang didapatkannya itu benar adanya. (/Republika.co.id/, 19 April 2006). Kejadian di atas juga mengingatkan kita pada konflik yang terjadi di Maluku yang didalangi terutama oleh gerakan separatis RMS (Republik Maluku Selatan) beberapa waktu lalu, yang terjadi selama tahun 1999, 2002, dan 2004. Indikasi tentang adanya keterlibatan pihak Kristen ini dapat dilihat dari beberapa fakta, antara lain: 1. Pendukung RMS beragama Kristen, sekalipun seperti yang diungkapkan oleh tokoh-tokoh agama tersebut, tidak semua orang Kristen mendukung RMS. 2. Kelompok Kristen Ambon pernah mendesak Pemerintah agar penanganan kasus Ambon diserahkan pada lembaga Internasional, namun permintaan ini langsung ditolak oleh Pemerintah (23/2/2002). (b) Pada pembantaian umat Islam tahun 2004 di Ambon terdapat penembak jitu (/sniper/) dari RMS, seperti pengakuan para personil Brimob dan pantauan beberapa media massa. /Sniper/ berada di gedung tinggi warna putih (Gereja Rehoboth). 3. Pimpinan Gereja Maluku pernah mengirim SOS ke seluruh dunia terkait dengan konflik Maluku. Di samping Poso, Papua, dan Maluku, pengalaman Timor Timur juga menunjukkan bagaimana Gereja Katolik di sana berperan aktif mendukung lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa lepasnya Timor Timur tidak lepas dari hasil kerjasama antara Gereja-dengan tokohnya Uskup Bello-dan negara-negara Barat atas nama PBB. Bila demikian, semua pihak perlu secara jernih dan jujur memperhatikan hal ini hingga tidak terjadi lagi gerakan separatisme di Indonesia. *Kerjasama dengan Pihak Asing/Penjajah* Jika kita telaah lebih lanjut, konflik yang
[Ar-Royyan-4129] DI ZAWIYYAH SEBUAH MASJID
Subject:Di Zawiyyah Sebuah Masjid Sesudah shalat malam bersama, beberapa santri yang besok pagi diperkenankan pulang kembali ke tengah masyarakatnya, dikumpulkan oleh Pak Kiai di zawiyyah sebuah masjid. Seperti biasanya, Pak Kiai bukannya hendak memberi bekal terakhir, melainkan menyodorkan pertanyaan-pertanyaan khusus, yang sebisa mungkin belum usah terdengar dulu oleh para santri lain yang masih belajar di pesantren. Agar manusia di muka bumi ini memiliki alat dan cara untuk selamat kembali ke Tuhannya, berkata Pak Kiai kepada santri pertama, apa yang Allah berikan kepada manusia selain alam dan diri manusia sendiri? Agama, jawab santri pertama. Berapa jumlahnya? Satu. Tidak dua atau tiga? Allah tak pernah menyebut agama atau nama agama selain yang satu itu, sebab memang mustahil dan mubazir bagi Allah yang tunggal untuk memberikan lebih dari satu macam tuntunan. ** Kepada santri kedua Pak Kiai bertanya, Apa nama agama yang dimaksudkan oleh temanmu itu? Islam. Sejak kapan Allah mengajarkan Islam kepada manusia? Sejak Ia mengajari Adam nama benda-benda. Kenapa kau katakan demikian? Sebab Islam berlaku sejak awal mula sejarah manusia dituntun. Allah sangat adil. Setiap manusia yang lahir di dunia, sejak Adam hingga akhir zaman, disediakan baginya sinar Islam. Kalau demikian, seorang Muslimkah Adam? Benar, Kiai. Adam adalah Muslim pertama dalam sejarah umat manusia. ** Pak Kiai beralih kepada santri ketiga. Allah mengajari Adam nama benda-benda, katanya, bahasa apa yang digunakan? Dijawab oleh santri ketiga, Bahasa sumber yang kemudian dikenal sebagai bahasa Al-Qur'an. Bagaimana membuktikan hal itu? Para sejarahwan bahasa dan para ilmuwan lain harus bekerja sama untuk membuktikannya. Tapi besar kemungkinan mereka takkan punya metode ilmiah, juga tak akan memperoleh bahan-bahan yang diperlukan. Manusia telah diseret oleh perjalanan waktu yang sampai amat jauh sehingga dalam kebanyakan hal mereka buta sama sekali terhadap masa silam. Lantas bagaimana mengatasi kebuntuan itu? Pertama dengan keyakinan iman. Kedua dengan kepercayaan terhadap tanda-tanda yang terdapat dalam kehendak Allah. Maksudmu, Nak? Allah memerintahkan manusia bersembahyang dalam bahasa Al-Qur'an. Oleh karena sifat Islam adalah rahmatan lil 'alamin, berlaku universal secara ruang maupun waktu, maka tentulah itu petunjuk bahwa bahasa yang kita gunakan untuk shalat adalah bahasa yang memang relevan terhadap seluruh bangsa manusia. Misalnya, karena memang bahasa Al-Qur'anlah yang merupakan akar, sekaligus puncak dari semua bahasa yang ada di muka bumi. ** Temanmu tadi mengatakan, berkata Pak Kiai selanjutnya kepada santri keempat, bahwa Allah hanya menurunkan satu agama. Bagaimana engkau menjelaskan hal itu? Agama Islam dihadirkan sebagaimana bayi dilahirkan, jawab santri keempat, Tidak langsung dewasa, tua atau matang, melainkan melalui tahap-tahap atau proses pertumbuhan. Apa jawabmu terhadap pertanyaan tentang adanya berbagai agama selain Islam? Itu anggapan kebudayaan atau anggapan politik bukan anggapan akidah. Apakah itu berarti engkau tak mengakui eksistensi agama-agama lain? Aku mengakui nilai-nilai yang termuat dalam yang disebut agama-agama itu --sebelum dimanipulasikan-- sebab nilai-nilai itu adalah Islam jua adanya pada tahap tertentu, yakni sebelum disempurnakan oleh Allah melalui Muhammad rasul pamungkasNya. Bahwa kemudian berita-berita Islam sebelum Muhammad itu dilembagakan menjadi sesuatu yang disebut agama --dengan, ternyata, berbagai penyesuaian, penambahan atau pengurangan-- sebenarnya yang terjadi adalah pengorganisasian. Itu bukan agama Allah, melainkan rekayasa manusia. ** Pak Kiai menatapkan matanya tajam-tajam ke wajah santri kelima sambil bertanya, Agama apakah yang dipeluk oleh orang-orang beriman sebelum Muhammad? Islam, Kiai. Apa agama Ibrahim? Islam. Apa agama Musa? Islam. Dan agama Isa? Islam. Sudah bernama Islamkah ketika itu? Tidak mungkin, demikian kemauan Allah, ada nama atau kata selain Islam yang sanggup mewakili kandungan-kandungan nilai petunjuk Allah. Islam dan kandungannya tak bisa dipisahkan, sebagaimana api dengan panas atau es dengan dingin. Karena ia Islam, maka demikianlah kandungan nilainya. Karena demikian kandungan nilainya, maka Islamlah namanya. Itu berlaku baik tatkala pengetahuan manusia telah mengenal Islam atau belum. ** Maka apakah gerangan arti yang paling inti dari Islam? Pak Kiai langsung menggeser pertanyaan kepada santri keenam. Membebaskan, jawab santri itu. Pakailah kata yang lebih memuat kelembutan! Menyelematkan, Kiai. Siapa yang menyelamatkan, siapa yang diselamatkan, serta dari apa dan menuju apa proses penyelamatan atau pembebasan itu dilakukan? Allah menyelamatkan manusia, diaparati oleh para khulafa' atas bimbingan para awliya dan anbiya. Adapun sumber dan tujuannya ialah membebaskan manusia dari kemungkinan tak selamat kembali ke Allah. Manusia berasal dari Allah dan sepenuhnya milik Allah, sehingga Islam --sistem nilai
[Ar-Royyan-4130] Fw: newsUpdate Politik dan Peristiwa detikcom Edisi: 08:34, 05 Mei 2006
Title: detikCOM NewsUpdate 08:34, 05 Mei 2006 buat yang tidak bisa internet. berikut cuplikan berita. - Original Message - From: Administrator newsUpdate To: newsUpdate Subscriber Sent: Friday, May 05, 2006 8:50 AM Subject: newsUpdate Politik dan Peristiwa detikcom Edisi: 08:34, 05 Mei 2006 Politik dan Peristiwa 08:34, 05 Mei 2006 Jumat, 05/05/2006 08:19 WIBBatavia Air Tergelincir di Sukarno-Hatta Pesawat Batavia Air dengan nomor penerbangan 843 jurusan Jakarta-Ujung Pandang-Merauke, tergelincir di landasan pacu Bandara Sukarno Hatta, Jumat (5/5/2006), pukul 05010 WIB. Jumat, 05/05/2006 07:54 WIBICW: Wajar, Hakim Karir Miliki Semangat Bela Korps Semangat bela korps hakim, kental terasa dalam persidangan kasus suap di MA. Karena itu hakim karir enggan memeriksa Ketua MA sebagai saksi. Jumat, 05/05/2006 07:07 WIBAmien: SBY Harus Mawas Diri Sebagai pemimpin tertinggi di Indonesia, Presiden Susilo B Yudhoyono dinilai gegabah dalam membuat pernyataan. Untuk itu dia harus segera mawas diri. Jumat, 05/05/2006 06:13 WIBAspirasi Tak Dipenuhi, KSPSI Ancam Kembali Turun ke Jalan Meski sempat bentrok dengan polisi ketika berdemo, buruh dari KSPSI tidak mengendurkan niat untuk kembali turun ke jalan. Kenapa? Jumat, 05/05/2006 02:12 WIBSoeharto Alami Pendarahan Usus Mantan Presiden Soeharto mengalami pendarahan yang cukup serius di ususnya. Dan sakit itu sudah dideritanya sejak 4 hari lalu. Jumat, 05/05/2006 01:36 WIBSpanduk Turunkan SBY-JK, Bukti Aksi Buruh Ditunggangi Andi Mallarangeng mengungkapkan spanduk yang bertuliskan "Turunkan SBY-JK" dalam aksi buruh adalah bukti aksi buruh ditunggangi. Jumat, 05/05/2006 01:04 WIBPAN Tetap Percayakan Eurico Sebagai Ketua DPW Meskipun Eurico Guteres telah menjadi tahanan LP Cipinang, Partai Amanat Nasional (PAN) tetap menobatkan Eurico sebagai Ketua DPW PAN Nusa Tenggara Timu (NTT). Anda mendapatkan newsUpdate detikCOM ini karena alamat email Anda terdaftar sebagai subscriber layanan ini. Untuk melakukan perubahan terhadap account berlangganan ini, silahkan ikuti link Update Membership
[Ar-Royyan-4131] [TanjungMedan] SATU WAKTU 80.000 TAHUN....
- Forwarded by Catria Helmi/APRN/SCB on 05/05/2006 08:41 AM - SATU WAKTU 80.000 TAHUN Untuk renungan Ngeri sekali saya merinding bacanya .. Assalamu'alaikum.wr.wb. Shalat Kisah ini diceritakan oleh seorang ustaz yang bertugas memandikan mayat orang Islam di hospital. Lebih kurang jam 3.30 pagi, saya menerima panggilan dari Hospital Tengku Ampuan Rahimah, Klang, Selangor untuk menguruskan jenazah lelaki yang sudah seminggu tidak dituntut. Di luar bilik mayat itu cukup dingin dan gelap serta sunyi dan hening. Hanya saya dan seorang penjaga bilik tersebut yang berada dalam bilik berkenaan. Saya membuka dengan hati-hati penutup muka jenazah. Kulitnya putih,badannya kecil dan berusia awal 20-an. Allah Maha Berkuasa. Tiba-tiab saya lihat muka jenazah itu sedikit demi sedikit bertukar menjadi hitam. Mulanya saya tidak menganggap ia sebagai aneh, namun apabila semakin lama semakin hitam, hati saya mula bertanya-tanya. Saya terus menatap perubahan itu dengan teliti, sambil di hati tidak berhenti-henti membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Detik demi detik berlalu,wajah jenazah semakin hitam. Selepas lima minit berlalu, barulah ia berhenti bertukar warna. Ketika itu wajah mayat berkenaan tidak lagi putih seperti warna asalnya, tetapi hitam seperti terbakar. Saya keluar dari bilik berkenaan dan duduk termenung memikirkan kejadian aneh yang berlaku itu. Pelbagai pertanyaan timbul di kepala saya; apakah yang sebenarnya telah terjadi? Siapakah pemuda itu? Mengapa wajahnya bertukar hitam? Persoalan demi persoalan muncul di fikiran saya. Sedang saya termenung tiba-tiba saya dapati ada seorang wanita berjalan menuju ke arah saya. Satu lagi pertanyaan timbul, siapa pula wanita ini yang berjalan seorang diri di bilik mayat pada pukul 4.00 pagi? Semakin lama dia semakin hampir, dan tidak lama kemudian berdiri di hadapan saya. Dia berusia 60-an dan memakai baju kurung. Ustaz, kata wanita itu. Saya dengar anak saya meninggal dunia dan sudah seminggu mayatnya tidak dituntut. Jadi saya nak tengok jenazahnya. kata wanita berkenaan dengan lembut. Walaupun hati saya ada sedikit tanda tanya, namun saya membawa juga wanita itu ke tempat jenazah tersebut. Saya tarik laci 313 dan buka kain penutup wajahnya. Betulkah ini mayat anak mak cik? tanya saya. Mak cik rasa betul... tapi kulitnya putih. Mak cik lihatlah betul-betul. kata saya. Selepas ditelitinya jenazah berkenaan, wanita itu begitu yakin yang mayat itu adalah anaknya. Saya tutup kembali kain penutup mayat dan menolak kembali lacinya ke dalam dan membawa wanita itu keluar dari bilik mayat. Tiba di luar saya bertanya kepadanya. Mak cik, ceritakanlah kepada saya apa sebenarnya yang berlaku sampai wajah anak mak cik bertukar jadi hitam? tanya saya. Wanita itu tidak mau menjawab sebaliknya menangis teresak-esak. Saya ulangi pertanyaan tetapi ia masih enggan menjawab. Jika mak cik tidak mahu beritahu, saya tak mahu uruskan jenazah anak mak cik ini. kata saya untuk menggertaknya. Bila saya berkata demikian, barulah wanita itu membuka mulutnya. Sambil mengesat airmata, dia berkata, Ustaz, anak saya ni memang baik, patuh dan taat kepada saya. Jika dikejutkan di waktu malam atau pagi supaya buat sesuatu kerja, dia akan bangun dan buat kerja itu tanpa membantah sepatah pun. Dia memang anak yang baik. Tapi... tambah wanita itu lagi apabila mak cik kejutkan dia untuk bangun sembahyang, Subuh misalnya, dia mengamuk marahkan mak cik. Kejutlah dia, suruhlah dia pergi ke kedai, dalam hujan lebat pun dia akan pergi, tapi kalau dikejutkan supaya bangun sembahyang, anak mak cik ini akan terus naik angin. Itulah yang mak cik kesalkan. kata wanita tersebut. Jawapannya itu memeranjatkan saya. Teringat saya kepada hadis nabi bahawa barang siapa yang tidak sembahyang, maka akan ditarik cahaya iman dari wajahnya. Mungkin itulah yang berlaku. Wajah pemuda itu bukan sahaja ditarik cahaya keimanannya, malah diaibkan dengan warna yang hitam. Selepas menceritakan perangai anaknya, wanita tersebut meminta diri untuk pulang. Dia berjalan dengan pantas dan hilang dalam persekitaran yang gelap. Kemudian saya pun memandikan, mengapankan dan menyembahyangkannya. Selesai urusan itu, saya kembali ke rumah semula. Saya perlu balik secepat mungkin kerana perlu bertugas keesokan harinya sebagai imam di Masjid Sultan Sallehuddin Abdul Aziz Shah, Shah Alam. Selang dua tiga hari kemudian, entah kenapa hati saya begitu tergerak untuk menghubungi waris mayat pemuda tersebut. Melalui nombor telefon yang diberikan oleh Hospital Tengku Ampuan Rahimah, saya hubungi saudara Allahyarham yang agak jauh pertalian persaudaraannya. Selepas memperkenalkan diri, saya berkata, Encik, kenapa encik biarkan orang tua itu datang ke hospital seorang diri di pagi-pagi hari.Rasanya lebih elok kalau encik dan keluarga encik yang datang sebab encik tinggal di Kuala Lumpur lebih dekat dengan Klang.
Re: [Ar-Royyan-4132] FW: batu Mi'raj
Trims pak Agus infonya, kalau boleh tahu, mungkin jamaah yang lain ada yang tahu dimana ya lokasi batu ini? Trims. -- Salam A. Yahya Sjarifuddin Suhendar, Agus (suhendr) [On Fri May 05, 2006 at 11:53:11AM +0700] wrote: Sent: Friday, May 05, 2006 8:21 AM Subject: Fw: batu Mi'raj Importance: High - Original Message - From: Nina mailto:[EMAIL PROTECTED] To: Wahyu Jatmiko mailto:[EMAIL PROTECTED] ; Herman mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 04, 2006 1:06 AM Subject: Fw: batu Mi'raj -- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com