JNM * Nice Story; Ineransi dan Infabilitas Alkitab God Will Make a Way,
From: Albert August Dewantoro Pendalaman Iman, Nice Story Tinggallah pasangan suami istri sederhana yang dikaruniai satu orang anak perempuan yang berumur 5 tahun. Keluarga ini adalah keluarga yang takut Tuhan, hari-hari mereka selalu diwarnai dengan doa dan ibadah. Nilai-nilai kebenaranpun ditanamkan dalam diri si anak sedari kecil. Suatu hari, sang suami diberhentikan dari pekerjaan karena alasan yang tidak jelas. Awalnya ia kuat, namun lama-kelamaan ia mulai kecewa dan nyaris putus asa, bahkan ia mulai meragukan kebaikan dan keperdulian Tuhan dalam keluarganya. Iapun mulai enggan berdoa. Dengan penuh kesabaran sang istri terus menghibur dan menguatkan sang suami dengan firman Tuhan. Sang istripun terus berdoa dan berpuasa agar suaminya tetap kuat dalam Tuhan. Keuangan yang terus menipis memaksa mereka untuk lebih berhemat, termasuk dalam makanan sehari-hari. Suatu malam mereka berkumpul untuk makan malam. Di hadapan mereka tersedia hidangan yang sangat sederhana. Tiba-tiba si anak memanggil sang ayah. Ayah, Tasyha pengen makan ayam goreng. Mendengar keinginan si anak, sang ayah merasa hancur, air matanya hampir menetes. Dengan lembut sang Ibu menjawab: Tasyha, apapun yang Tuhan b'ri kita harus mengucap syukur. Lagipula lauk kita malam ini tidak kalah enaknya koq dengan ayam goreng, apalagi kalau sebelum makan kita berdoa dulu. Ia juga menyentuh tangan suaminya, tanda agar suaminya tidak menangis di depan sang anak. Dengan wajah gembira sang anak menatap ayahnya. Oh iya, Tashya lupa, ayah pernah bilang sama Tashya bahwa dalam Tuhan Yesus semuanya bisa terjadi dan berubah. Itu artinya Tuhan bisa merubah rasa lauk ini jadi rasa ayam goreng. Benarkan ayah? Gelagapan si ayah menjawab Iya. Ma, Tashya aja yang berdoa ya! Setelah selesai berdoa, dengan kepolosannya sang anakpun makan dengan lahapnya sambil sedikit menjerit. Wah, Tuhan Yesus hebat. Rasa lauk ini benar-benar seperti rasa ayam goreng. Ayah cobain dech! Sang anak memasukkan ke dalam mulut sang ayah. Sang ayahpun menangis. Ia bukan lagi menangis karena tidak bisa memberikan ayam goreng. Ia menangis karena ternyata anaknya yang berumur lima tahun lebih beriman dibanding dirinya yang telah mengenal dan mengecap pertolongan Tuhan puluhan tahun. Jujur saja, kita pun sering seperti ini; mengenal Tuhan bertahun-tahun bahkan merasakan pertolongan- pertolongan Tuhan dalam hidup kita. Namun saat ujian datang, dengan mudah kita melupakan kebaikan-Nya. Mengapa saat ujian datang kita lebih memandang beratnya ujian tersebut? Mengapa bukan kebaikan-Nya yang kita pandang? Mengapa kita tidak ingat semua Kebaikan dan Kemurahhatian- NYA pada kita? Tuhan Yesus Memberkati Posted by Eddy TG (Sumber Internet) From: Dede Wijaya INERANSI DAN INFALIBILITAS ALKITAB Naskah asli pertama kali yg ditulis nabi2 dan para penulis alkitab mula-mula sudah rusak n hilang. Yg ada pada kita kan salinan2 dari naskah asli yg jumlahnya ribuan namun ada beda2 dikit gitu. kalo PL kita percaya dan mengimani MASORETIC TEXT (Naskah MT) yg kita terima dari Orang2 Yahudi yg sudah mengkanonkannya. klo PB kita menerima TEXTUS RECEPTUS (Naskah TR) berbahasa Yunani yg sekarang jadi landasan terjemahan KJV dan NKJV serta Alkitab Lutheran Jerman. sedang NASB, NIV, dan semua Alkitab modern memakai naskah temuan Wescott-Hort (WH) sebagai PBnya bukan pake naskah TR karena klaim lebih tua usianya. saya dan kaum Baptist dan Fundamentalis, serta Presbyterian Singapura (FEBC=far eastern Bible College) menerima dan mengimani naskah TR lah yg tanpa salah sedang naskah temuan WH banyak 5000an kata yg corrupt/hilang jika dibanding TR. hal2 yg pokok misalnya di TR ada 1 Yohanes 5:7-8 tiga saksi di Surga:Bapa, Firman dan Roh Kudus, dan ketiganya dalah satu ayat 7 Yesus datang dalam daging (menjelma) di WH kata dalam daging tidak ada, trus Bapa, Firman, dan Roh Kudus, ketiganya satu tidak ada dan lain2 yg menyangkut doktrin2 kristologi dan Tuhan tritunggal, dll. Alkitab LAI memberi tanda kurung [ ] jadi Alkitab LAI mengambil banyak sumber naskah, bukan hanya WH, namun yg ada dalam TR dikasih tanda [...] Kaum Fundamentalist dan Baptist, juga saya menerima dan mengimani MT dan TR lah naskah yg dipelihara Tuhan Tuhan hinggal tidak ada kesalahan sedikitpun (sama persis dg naskah aslinya). landasannya, Tuhan pasti memelihara ada minimal 1 naskah salinan yg sama persis dg asli, sehinggal kita bisa percaya 100% alkitab tidak ada perubahan sedikitpun, meski naskah salinan ada ribuan beda2 dikit. mengapa TR? Para penerjemah Alkitab dari sejak Beza, Erasmus, dll memakainya jadi dasar Alkitab KJV (diakui Authorized version, 1611). Naskah WH ditemukan baru beberapa abad kemudian. ada dasar2 lain mengapa TR yg bisa dipercaya. intinya WH dan TR, lebih superior TR. WH ada buanyak kata yg corrupt yg esensial berhubungan dg Doktrin Kitab Suci. Meski demikian kita jangan apriori dg Alkitab NIV dan NASB serta
JNM * Ia mengusir setan ; Siapa ibuKu.... Mari, ikutlah Aku
From: Romo maryo [EMAIL PROTECTED] Dengan penghulu setan Ia mengusir setan. (2Sam 5:1-7.10; Mrk 3:22-30) Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: Ia kerasukan Beelzebul, dan: Dengan penghulu setan Ia mengusir setan. Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal. Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat (Mrk 3:22-30), demikian kutipan Warta Gembira hari ini. Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Thomas Aquino, imam dan pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut: · Orang-orang pandai, tokoh masyarakat atau Negara, ketika tiba-tiba muncul tokoh baru yang mulai popular dan dicintai oleh rakyat atau masyarakat pada umumnya, sering merasa dirinya berada dalam ancaman untuk tersingkir. Untuk melemahkan pengaruh tokoh baru tersebut mereka sering memunculkan issue-issue negatif tentang sang tokoh baru yang bersangkutan. Begitulah yang terjadi dengan para ahli-ahli Taurat yang menuduh Yesus kerasukan Beelzebul, penghulu atau pemimpin setan/roh jahat. Issue negatif yang lahir dari irihati pada umumnya tidak benar, maka dengan mudah dan cerdas Yesus menanggapinya: Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. Dalam hidup sehari-hari, dalam tugas pekerjaan kita, mungkin kita juga menghadapi irihati-irihati macam itu serta diissuekan secara negatif. Jika kita menghadapi yang demikian itu marilah kita tetap setia pada jalan yang benar dan baik, sadarilah dan hayatilah justru issue-issue atau tantangan-tantangan macam itu merupakan jalan atau wahana yang membuat kita semakin cerdas beriman, seperti St.Thomas Aquino. Kebenaran dan kebaikan pasti akan mengalahkan aneka macam kejahatan, irihati dan dengki. Segala macam provokasi untuk menimbulkan pertentangan dan kerusuhan pasti dapat dikalahkan atau dibungkam dengan kebenaran dan kebaikan. Bertindak benar dan baik antara lain kita tetap setia pada panggilan dan tugas perutusan atau pekerjaan kita masing-masing, sesuai dengan janji-janji yang pernah kita ikrarkan. · Makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN, Tuhan semesta alam, menyertainya (2Sam 5:10) Kutipan ini kiranya baik menjadi permenungan kita semua yang merasa berkuasa atau memiliki kuasa tertentu, dengan kata lain kiranya masing-masing dari diri kita memiliki kuasa tertentu, paling tidak berkuasa atas apa yang kita miliki atau berada 'di tangan' kita. Marilah kita sadari dan hayati bahwa sebesar atau sekecil apapun kuasa yang kita miliki merupakan anugerah Tuhan, yang kita terima melalui sesama dan saudara-saudari kita. Maka marilah kuasa yang kita miliki difungsikan sesuai dengan kehendak Tuhan, sebab Tuhan Tuhan semesta alam menyertai kita. Salah satu bentuk konkret bahwa kuasa kita fungsikan sesuai dengan kehendak Tuhan antara lain kita fungsikan demi kebaikan, kesejahteraan dan keselamatan siapapun yang kena dampak pemfungsian kuasa tersebut. Dengan kata lain sebagai pemimpin atau penguasa senantiasa berpedoman pada 'bonum commune', kebaikan, kesejahteraan dan keselamatan umum. Percayalah jika kita berpedoman pada bonum commune maka nama kita akan semakin besar dalam arti yang sesungguhnya, bukan karena harta benda, gelar dan pengalaman kerja, melainkan karena kita adalah orang yang baik dan benar. Segala cara hidup dan cara bertindak kita senantiasa semakin mendekatkan diri saya sendiri pada Tuhan maupun sesama, serta membuat orang lain juga semakin dekat dan bersahabat dengan Tuhan dan sesamanya. Hendaknya tidak takut dan gentar untuk senantiasa berbuat baik dan benar; ingat bahwa masing-masing dari kita pernah menjadi juara atau pemenang besar, yaitu dapat mengalahkan jutaan sperma untuk merebut satu telor dalam rahim ibu kita masing-masing. Bukankah ada jutaan (lebih dari duapuluh juta) sperma berebut untuk bergabung dengan
JNM * God's Work Ministry E-mail
From: Dwayne Savaya [EMAIL PROTECTED] God's Work Ministry E-mail Dear Friend, I hope you are doing well and are in the best of health. Things are going very well with me and the Ministry. I am simply continuing on the path that God has set me upon. It has been a great experience for me and a path I never thought my life would take. It's very encouraging to know that God has been using me to minister to His people for almost 10 years now. When I first accepted the Lord Jesus as my Savior I knew my life would be changed, but I didn't think the change would be so big. To God belongs all the glory for great things He has done. I pray that you have been encouraged, inspired and challenged to become better. I also hope that you have used the tools that we have made available to both encourage and bless others and show them how special they truly are. As always I do give all the credit to the Lord Jesus Christ because it is by His spirit that every blessing is given. The Lord has spoken to my heart to write a message on giving thanks and praise to the Lord for all the great things He has done for us. Recently when I was waking up in the morning and giving thanks for the many gifts God has given me, I felt the Lord speak to my heart to write a message focused on how we should realize that it is God who gives us everything that we have and how we should be thankful to Him for it. I hope that you will find this message both encouraging and inspiring and I pray it leads you to give thanks to the Lord at all times and in all situations. (Psalm 118:24) (1 Thessalonians 5:18) (Psalm 34:1-6) (Psalm 35:27-28) We should always keep in mind that we all come from dust and will one day return to dust again. All of our earthly possessions will have no meaning a hundred years from now, but what we do for the Lord and how we act towards Him will be with us for all Eternity. It's important to remember that without God we can accomplish nothing, but with God all things are possible. He is the opportunity maker, the wisdom giver, the perfect healer, the constant comforter and our Everlasting Father. He was in the beginning and in the end He will still be. The Lord deserves our Praise and Thanksgiving for great things He has done and is still doing in each of our lives. (Genesis 3:19) (Mark 9:23) (John 1-3) (Matthew 12:36-37) Someone might ask why should we give thanks to the Lord? I believe we should be thankful to the Lord and give praise to Him because He is the God of the impossible. He can forgive the unforgivable, love the unlovable, redeem the unredeemable and save without prejudice. God is able to cleanse us from all of our unrighteousness and give us a successful life that we never thought possible. God deserves our thanks for without God's blessing our pursuit of success would be in vain. The Bible declares in Deuteronomy 8:18 But thou shalt remember the LORD thy God: for it is He that giveth thee power to get wealth, that He may establish His covenant which He sware unto thy fathers, as it is this day. (Job 5:15-27) (Psalm 147:3-20) I also want to share a few examples of why God deserves our praise. The Lord saved Gideon and his 300 warriors from an army of 135,000 Midianites, He made the Sun to stand still for Joshua so that Joshua and his warriors could defeat the enemies of Israel and the Lord used Moses to divide the Red Sea so that the children of Israel could cross over on dry ground to the other side and be freed from the bondage of Egypt. God is worthy of our praise and deserving of our Thanksgiving. How many things has God brought us out of? (Judges 7-8:23) (Joshua 10:12-14) (Exodus 14:21-31) The Bible declares in Psalm 92:1-2 It is a good thing to give thanks unto the LORD, and to sing praises unto Thy Name, O most High: To shew forth Thy lovingkindness in the morning, and Thy faithfulness every night. One should only look at the blessings in their life to easily find a reason to give thanks to the Lord. When nobody else is there to comfort us, the Lord will be there. When nobody else is there to wipe away our tears, the Lord will be there. Be encouraged to give God thanks for the many interventions He has made on your behalf. The Lord is good and worthy of our praise. (Psalm 33:1-15) (Psalm 34:8-10) (Jeremiah 33:11) (Psalm 103:1-5) Read and meditate on these scriptures: Psalm 34:1-6 I will bless the LORD at all times: His praise shall continually be in my mouth. My soul shall make her boast in the LORD: the humble shall hear thereof, and be glad. O magnify the LORD with me, and let us exalt His name together. I sought the LORD, and He heard me, and delivered me from all my fears. They looked unto Him, and were lightened: and their faces were not ashamed. This poor man cried, and the LORD heard him, and saved him out of all his troubles. Isaiah 42:10-12 Sing unto the LORD a new song, and His praise from the end of the earth, ye
JNM * Bolehkah Memakai Gambar Yesus untuk Mengajar?
From: Yadi S. Lima Bolehkah Memakai Gambar Yesus untuk Mengajar? Bolehkah? Bukankah anak2 berpikir secara visual? Bukankah ini jaman visual, bahkan animatif-grafis? Bukankah Tuhan yang memberi kita penglihatan dan kemampuan imajinasi? Baca artikel terlampir dan mari kita diskusikan dengan berani dan rasional! Gambar Yesus dan Perintah ke-2 Yadi S. Lima Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Tuhanmu, adalah Tuhan yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. (Keluaran 20: 4-6) Penyembahan berhala bukan hanya menyembah 'Tuhan' yang palsu, tetapi juga dalam penyembahan Tuhan sejati dengan menggunakan gambar.[1] (Charles Hodge) Perintah Kedua: Perintah Pertama yang Dilanggar Penyembahan Tuhan sejati dengan menggunakan gambar tidak baru dimulai sejak jaman komputer grafis, televisi dan teknik cetak separasi warna modern. Beberapa hari sejak Musa meninggalkan mereka, bangsa Israel di kaki gunung Sinai merasa gamang, seperti anak ayam kehilangan induknya. Tidak dapat sabar lagi dengan ketidak-pastian itu mereka mendesak Harun untuk membuat bagi mereka Tuhan, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang t! elah terjadi dengan dia (Kel. 32:1). Musa yang tidak kunjung turu n gunung membuat bangsa itu merasa tidak aman (insecure). Motivasi penggunaan patung Tuhan oleh umat Israel adalah untuk menambah rasa pasti akan kehadiran dan penyertaan Tuhan. Bukankah motivasi yang sama seringkali kita dengar menjadi alasan penggunaan gambar-gambar dan patung-patung di gereja? Salib menghadirkan suasana sakral, membantu konsentrasi dalam doa, bahkan mengurangi rasa takut hantu kala sendirian di rumah; Lukisan Yesus yang sedang menggendong domba memberikan rasa damai di hati, lagipula bukankah sulit mengajar Sekolah Minggu tanpa gambar Yesus? Bahkan imam sekelas Harun pun tak berdaya menghadapi desakan umat untuk membuat bagi mereka gambar Tuhan. Bukankah mereka tidak meminta Harun membuat patung dewa Ra, atau Baal, atau Asytoret? Bukankah mereka hanya meminta Harun membuat simbol untuk mengingatkan mereka akan kekuatan Tuhan YHWH, bukan bagaimana tampang-Nya. Tentu tidak ada orang yang begitu tolol menyangka Tuhan Abraham, Ishak, dan Yakub adalah sebentuk lembu suci raksasa - bahkan kalau lembu itu terbuat dari emas! Lembu itu hanya melambangkan kekuatan Tuhan YHWH. Apa yang salah dengan hal itu?! Lalu berkatalah Harun kepada mereka: Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku. (Kel. 32:2) Dengan mengatakan hal ini kelihatannya Harun berusaha menghalangi sedapat mungkin keinginan bangsa Israel untuk membuat berhala (KeilDelitzsch, Commentary of the OT). Menanggalkan anting-anting emas dari istri dan anak-anak dan memberikannya pada imam, membayar harga untuk sebuah permintaan (You pay for what you've said!) dapat mengurangi desakan si perengek untuk apa yang ia minta. Kau mau dibuatkan patung? Kau harus membayarnya dari kantongmu sendiri! Tetapi rupanya keinginan untuk memiliki gambar dari Tuhan yang mereka sembah begitu kuat, seberapapun harganya, mereka membayarnya dengan rela. Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting ema! s yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun. (Kel 32:3) Harun tak dapat mengelak lagi. Ia segera menyuruh orang membuat patung lembu emas untuk menggambarkan Tuhan YHWH lalu menetapkan keesokan harinya sebagai hari raya bagi TUHAN (Kel. 32:5) Hari raya hasil kreasi Harun untuk menyenangkan hati rakyat itu akhirnya sukses menjadi hari bersenang-senang bagi seluruh rakyat, tetapi hal ini membuat Tuhan marah besar dan berniat memusnahkan mereka semua (Kel. 32:6,10). Baru saja umat Israel mendengar perintah kedua Janganlah membuat bagimu patung yang menyerupai apapun . (lalu) sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya (Kel. 20:4-5) dan juga penegasan setelahnya: Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah menyaksikan, bahwa Aku berbicara dengan kamu dari langit. Janganlah kamu membuat di samping-Ku Tuhan perak, juga Tuhan emas janganlah kamu buat bagimu. (Kel. 20:22-23) mereka telah mendesak Harun untuk membuat sebuah patung lembu emas dan sujud menyembahnya! Ini adalah suatu pembangkangan terang-terangan. Sekarang kita akan melihat lebih dalam mengapa Tuhan begitu benci dengan tindakan menggambarkan Diri-Nya dengan suatu gambar visual tertentu? Mengapa Tuhan Membenci Pemakaian Gambar dalam Ibadah? John
JNM * Renungan Pagi, Selasa 29 Januari 2008
From: Yollie Wauran Renungan Pagi, Selasa 29 Januari 2008 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. ( Yakobus 1:14-15 ) Ada proses . Dan Proses itu kadang tak terasa . Mungkin saat ini . Kita sedang dipikat . ? Atau . Kita sedang diseret .. ? Mari . Jangan biarkan semakin dalam kita terikat . Jangan biarkan dosa itu sempat dilahirkan . Karena Tanpa terasa . Ia pun akan segera melahirkan maut . = Renungan Pagi, Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Tuhan kita. ( Mazmur 20:7 ) Tidak salah . Kita mengasah kepandaian . Tidak salah pula . Kita menambah ketrampilan . Tidak salah . Kita memiliki teman .. Tidak salah pula . Kita dipercaya memegang suatu kekuasaan .. Namun Adakah itu semua . Menggeser tempat Tuhan . ? Adakah kita . Bermegah kepada apa yang kita miliki . ? Adakah kita . Mengandalkan apa yang kita miliki . ? Mengandalkan orang lain . ? Atau pula . Mengandalkan kekuatan kita sendiri . ? Apapun terjadi dalam hidup kita . Siapa pun kita saat ini . Apa pun kita saat ini . Marilah kita tetap bermegah . Dalam nama Tuhan . == Renungan Pagi, Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang ( Kejadian 39:5 ) Bagaimanakah dengan kehadiran kita . ? Apakah kehadiran kita . Menjadi berkat bagi orang lain .? Apakah kehadiran kita . Menjadi berkat bagi lingkungan kita .? Apakah kehadiran kita . Menjadi berkat bagi perusahaan dimana kita bekerja .? Adakah kehadiran kita . Membawa berkat Tuhan atas sekitar kita . ? Atau . Malah sebaliknya .? Kita menjadi beban bagi orang lain .? Mari kita renungkan . === Renungan Pagi, Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggTuhan ia di rumah tuannya, orang Mesir itu. ( Kejadian 39:2 ) Bukankah merupakan sesuatu yang indah .? Saat TUHAN . Menyertai kehidupan kita .? Namun Apa yang menyertai kita saat ini .? Kepandaian kita kah .? Kekayaan kita kah .? Kunci keberhasilan bukan pada kepandaian . Kunci keberhasilan bukan pada kekayaan . Tetapi . Penyertaan TUHAN .. Pertanyaan bagi kita . Adakah dalam hidup kita ini .. Kita selalu menyertakan TUHAN . Dalam setiap kegiatan kita .? Bila benar . Adakah saat ini Kita tidak lupa . Berdoa memohon penyertaannya . ? = Renungan Pagi, Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Tuhan yang menyelamatkan aku. ( Habakuk 3:17-18 ) Satu firman yang menghiburkan kita . yang menguatkan kita, Di kala kesesakan . Di saat segala yang kita harapkan seakan hilang begitu saja. Mungkin . Firman ini pun yang mengawali tahun-tahun kita ini . Namun . Mungkin pula saat ini . Pohon ara kita sedang berbunga lebat . Pohon anggur kita pun penuh berbuah . Hasil pohon zaitun sangat-sangat memuaskan .. Berkat Tuhan melimpah dalam hidup kita . Adakah kita . Tetap bersorak di dalam TUHAN . ? Adakah kita . Tetap beria-ria di dalam Tuhan . ? Ataukah Kelimpahan kita saat ini . Justru membuat kita . Melupakan Dia . Yang telah memberikan semuanya . ? Memang . Kadang kita ingat pada-Nya . Justru pada saat kesesakan .. Adakah kita juga demikian . ? Renungan Pagi, Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu. ( Mazmur 103:10-14 ) Ya Dan . Saat jatuh dalam dosa .. Saat lupa firman Tuhan . Kadang kita pun teriak . Ampuni aku Tuhan Ampuni aku yang adalah debu ini . Namun .
JNM * Tepat Pada Waktu Nya 5W + H ttg Godaan
From: Leonard Handjojo Tepat Pada Waktu Nya Dibawah ini adalah kesaksian dari seorang dokter yang saya muat dalam dua bahasa - Inggris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia -- agar bermanfaat berganda bagi pembaca: Oleh Dr. Calvin Palmer (Terjemahan bebas oleh Sammy Lee) ADA SEORANG WANITA MUDA DIKURSI BELAKANG MOBILKU, dan saya rasa dia sudah mati. Pada hari Jumat pagi itu, saya adalah satu-satunya dokter yang bertugas pada sebuah rumah sakit yang bernama Warburton Sanitarium and Hospital, di Warburton, Australia. Pengumuman yang mengejutkan dari pemuda itu menyebabkan saya tersentak dengan melongo. Apa yang sudah terjadi? saya bertanya. Saya tidak tahu, jawabnya. Tetangga kami - mereka baru saja menikah belum lama. Pagi ini suaminya pergi kerja seperti biasanya, dan isteri saya, yang selalu suka bertindak sebagai tetangga yang baik, pergi melihat bagaimana keadaan isterinya dan menjumpai dia dalam keadaan terbaring pingsan diatas lantai. Ini adalah rumah sakit yang terdekat, sebab itu saya telah meletakkan dia di kursi belakang mobil saya dan telah mengadakan perjalanan sejauh 110 km melalui jalan setapak yang berliku-liku melalui rimba belantara untuk mencapai tempat ini. Kami tidak membuang waktu segera berlari menuju ke mobilnya. Disana terjerembab dikursi belakang mobil, terdapat tubuh kaku dari seorang wanita muda. Kulitnya terasa dingin dan pucat. Saya tidak dapat merasakan denyut nadi pada pergelangannya , saya hanya dapat merasakan debaran jantungnya yang sangat lemah. Dia masih hidup, tapi sudah dalam keadaan sangat sekarat. Kami segera mengangkat tubuhnya keatas tandu dan membawanya kedalam rumah sakit. Saya menghadapi seorang pasien yang mengalami shock berat, sedang sekarat, tapi tidak mempunyai informasi sedikitpun mengenai apa yang menyebabkan kondisinya itu. Dimana Kami Harus Mulai? Setelah memeriksa wanita itu lebih lanjut, saya berkata kepada suster kepala, Matron Mitchell, Perutnya menggelembung dengan cairan. Saya rasa itu adalah darah. Saya rasa kita sedang menghadapi kasus ectopic (pendarahan akibat bagian organ tubuh pecah atau pindah tempat) Keadaan seperti ini yaitu pecahnya pembuluh nadi pada bagian tulang selangka atau pinggul memerlukan pembedahan dengan segera. Kami melakukan terapi infus (intravenous), kemudian menilpon Melbourne, meminta pengiriman darah dengan segera menggunakan taksi. Staff kami mempersiapkan kamar operasi untuk pembedahan darurat. Yang menjadi masalah kami sekarang adalah anastetik. Saya adalah satu-satunya dokter di rumah sakit itu, dan berhubung keadaan wanita itu yang sangat kritis, kami sangat membutuhkan seorang ahli anestesia. Pada zaman itu dimana ether digunakan sekitar 30 tahun yang lalu kebanyakan anestesia itu dilakukan oleh dokter umum. Hanya terdapat sedikit sekali ahli anestesia, dan saya tidak ingat nama dari seorang pun. Matron Mitchell, sang suster kepala, mempunyai sedikit pengalaman memberikan anestetik, jadi berhubung tidak ada dokter lain, saya berpaling kepadanya dan berkata: Saya harus meminta anda mengadakan anestetik. Kita harus mengadakan operasi terhadap dia karena kalau tidak maka itu akan terlambat. Kalau sampai dia meninggal, anda akan dipanggil ke pengadilan, tapi saya akan pergi bersama anda. Sementara staf kami sedang mempersiapkan pasien dan ruang operasi, saya masuk ke kantor saya dan berdoa. Tuhan, saya dalam keadaan darurat. Nyawa seorang wanita menjadi taruhan. Saya benar-benar sangat membutuhkan seorang ahli anastesi. Saya katakan kepada Matron Mitchell, Saya akan memulai memberikan anestetik itu. Kemudian setelah itu saya akan serahkan kepada Anda sementara saya mengadakan pembersihan dan pembedahan. Pada saat saya sedang bersiap-siap melaksanakan anestetik itu, pintu kamar operasi tiba-tiba terbuka. Seorang asing menonjolkan kepalanya dan berkata, Saya Dr. Smith. Apakah saya bisa menolong anda? Saya harus mengetahui apakah dia ini seorang Ph.D, doktor dalam ilmu musik, ahli penyakit kulit, ataukah ahli ilmu jiwa. Jadi saya bertanya kepadanya, Apakah bidang pekerjaan anda? Saya seorang ahli anestesia Saya menjelaskan situasinya kepadanya, dan dia mengambil alih pekerjaan anestetik itu. Seluruh keahliannya dia tumpahkan untuk menjaga supaya wanita itu tetap hidup sementara saya melakukan pembedahan. Saya membedah perutnya dan mendapati bahwa itu penuh sekali dengan darah. Saya tidak pernah melihat baik sebelumnya maupun sesudahnya pendarahan yang demikian hebatnya. Pompa pengisap listrik yang kami gunakan tidak mampu untuk menangani begitu banyak darah. Saya menggunakan kedua tangan saya untuk mengeluarkan darah dari perutnya sama seperti menimba air keluar dari perahu orang-orang di Kepulauan Solomon. Saya dapati urat nadi yang robek masing memuntahkan darah. Waktu saya mengikat urat nadi itu, saya pun yakin bahwa wanita itu akan hidup. Ketika wanita itu sudah dipindahkan ke zal, saya