[keluarga-islam] Fw: Akhir Yang Berbeda
kiriman dari teman - Original Message - From: Adi Wisaksono Sent: Monday, July 14, 2008 9:25 PM Subject: Akhir Yang Berbeda Akhir Yang Berbeda Jul 11, '08 2:12 PM by usup for group islammenjawab Dari Seorang Sahabat Bahan Renungan Untuk Anda, Sahabatku, yang mungkin terlalu sibuk bekerja... Luangkanlah waktu sejenak untuk membaca dan merenungkan pesan ini... Alhamdulillah, Anda beruntung telah terpilih untuk mendapatkan kesempatan membaca email ini. Aktifitas keseharian kita selalu mencuri konsentrasi kita. kita seolah lupa dengan sesuatu yang kita tak pernah tau kapan kedatangannya. Sesuatu yang bagi sebagian orang sangat menakutkan.Tahukah kita kapan kematian akan menjemput kita??? berikanlah waktu anda dan bacalah sampai habis, semoga dapat menjadikan hikmah buat kita semua dan sadar, bahwa kita akan mati dan tinggal menunggu waktunya, semoga kita termasuk dalam orang-orang yang khusnul khotimahamien Tatkala masih di bangku sekolah, aku hidup bersama kedua orangtuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar doa ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang. Aku sungguh heran, bahkan hingga aku berkata kepada diri sendiri : Alangkah sabarnya mereka...setiap hari begitu...benar- benar mengherankan! Aku belum tahu bahwa disitulah kebahagiaan orang mukmin dan itulah shalat orang orang pilihan. Mereka bangkit dari tempat tidurnya untuk munajat kepada Allah. Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah padahal berbagai nasehat selalu kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu. Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan di kota yang jauh dari kotaku. Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing. Disana, aku tak mendengar lagi suara bacaan Al-Qur'an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup sendirian, jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati. Aku ditugaskan mengatur lalu lintas di sebuah jalan tol.. Di samping menjaga keamanan jalan,tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Pekerjaan baruku sungguh menyenangkan. Aku lakukan tugas-tugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi. Tetapi, hidupku bagai selalu diombang-ambingkan ombak. Aku bingung dan sering melamun sendirian ... banyak waktu luang ... pengetahuanku terbatas. Aku mulai jenuh ... tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku sebatang kara. Hampir tiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentuk penganiayaan lain. Aku bosan dengan rutinitas. Sampai suatu hari terjadilah sebuah peristiwa yang hingga kini tak pernah aku lupakan. Ketika itu, kami dengan seorang kawan sedang bertugas disebuah pos jalan. Kami asyik ngobrol ... tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara benturan yang amat keras. Kami mengedarkan pandangan. Ternyata, sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah yang berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban. Kejadian yang sungguh tragis. Kami lihat dua awak salah satu mobil dalam kondisi kritis. Keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah. Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan. Kami kembali lagi kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma. Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat. Ucapkanlah Laailaaha Illallaah ... Laailaaha Illallaah .. perintah temanku. Tetapi sungguh mengerikan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan itu membuatku merinding. Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat ... Kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat. Aku diam membisu. Aku tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat. Tetapi keduanya tetap terus saja melantunkan lagu. Tak ada gunanya ... Suara lagunya terdengar semakin melemah lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua. Tak ada gerak keduanya telah meninggal dunia. Kami segera membawa mereka ke dalam mobil. Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatahpun. Selama perjalanan hanya ada kebisuan. Hening... Kesunyian pecah ketika temanku mulai bicara.Ia berbicara tentang hakikat kematian dan su'ul khatimah (kesudahan yang buruk). Ia berkata Manusia akan mengakhiri hidupnya dengan baik atau buruk.. Kesudahan hidup itu biasanya pertanda dari apa yang dilakukan olehnya selama di dunia.
[keluarga-islam] Karena Memang Masalah itu selalu Ada
Karena Memang Masalah itu selalu Ada Berbuat baik itu atau meninggalkan yang tidak baik itu bukan masalah bisa atau tidak bisa , tapi lebih terletak pada mau atau tidak mau kata seorang penceramah diatas sebuah mimbar, kemudian diteruskan oleh nya Banyak orang yang berhasil berangkat dari sebuah kemauan dan tidak hanya terfokus pada kemampuan, karena kemampuan bisa dilatih secara terus menerus tetapi kemauan harus dimulai saat ini juga setelah mengutip beberapa dalil dan argumen sang penceramah mengakhiri pengajian. Saya sempat bergumam dalam hati 'tugas beliau menyampaikan telah selesai yang tinggal hanya masalah yang belum selesai , apakah masalah bisa selesai hanya dengan kemauan, bagaimana pula merubah sebuah kemauan menjadi kemampuan, tidak ada penjelasan...ya sudahlah memang harus di cari tau sendiri ' mungkin karena bodoh , ceramah tadi tampak hanya seperti sebuah sedekah kuping, tetap tidak ada solusi masalah. Jika kita buat pertanyaan asal-asalan kepada sesorang mengenai apakah orang itu mau berhasil maka tentu saja semua orang akan menjawab mau, dan ketika kita suruh untuk berusaha maka akan ada pertanyaan lanjutan apa dan bagaimana, banyak diantara kita seperti 'missing link' ketika berhadapan dengan kata tersebut, karena ceramah maupun motivasi semuanya hanya bersifat pemicu (trigger) sedangkan penyelesaian tetap berada ditangan kita oleh sebab itu solution maker yang lebih bersifat terperinci (detail ) jauh lebih di rindukan ketimbang solution motivator yang bersifat umum (general). Disamping sebuah usaha, ada faktor lain yang sering menjadi pendukung tidak terduga yaitu ilham yang disisipkan Allah kedada kita , Banyak orang telah melihat buah apel jatuh tetapi hanya Isac Newton yang bertanya mengapa yang disusul dengan kemunculan teori gravitasi, dan telah berkali-kali archimedes berendam didalam bak mandi tetapi mengapa teori berat jenis muncul seketika. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah Ayat 269 Allah menganugerahkan al hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran. Mengapa hanya bangsa lain yang sering mendapat pelajaran ? dari penjelasan Allah diatas dapat disimpulkan bahwa yang berakallah yang mendapat pelajaran tanpa dikotomi oleh keimanan walaupun secara idealis yang diinginkan adalah yang beriman dan berakal , sama seperti keinginan Allah agar manusia menjadi mahluk yang bertaqwa tetapi kenyataannya banyak manusia yang menyimpang. Kita sering terjebak oleh keberhasilan orang lain dan berharap sketsa keberhasilannya bisa kita terapkan pada hidup kita, permasalahannya apa yang kita pikirkan belum tentu sama , maslow pernah berkata ketika seseorang memiliki palu semua masalah tampak seperti paku. langkah kita seperti terkekang oleh apa yang telah kita miliki untuk diusahakan bukan apa yang mesti kita usahakan untuk kita miliki. Ketika hendak menulis artikel ini saya tidak tahu apa yang mesti ditulis, yang muncul hanyalah keinginan untuk menulis dan baru ketika hendak menulis muncul berbagai endapan masalah yang mentah dan mentok dalam tataran idealisme yang berusaha untuk disampaikan walaupun tetap saja tidak ada penyelesaian apa-apa tetapi harus ada oleh oleh ynag mesti ditinggalkan melangkahlah terlebih dahulu walaupun kita dikelilingi oleh semak belukar karena siapa tahu dibalik semak belukar tersebut ada jalan setapak yang bisa kita lalaui Salam David
[keluarga-islam] [OOT] Numpang Promo Jasa Maintenance Warnet / Small Office
Dear Rekan Netters, Bagi rekan-rekan pengusaha Game.Net / Warnet yang bingung cara maintenance PC-PC di Warnetnya supaya awet dan tidak cepat hang, critical error, blue screen, dll bisa menghubungi saya untuk merawat pc-pc Game.Netnya. Daftar Harga : Paket 10 PC : Rp 200.000 / bulan. Paket 20 PC : Rp 300.000 / bulan. Paket 30 PC : Rp 400.000 / bulan. Term Condition : a. Visit setiap 2 (dua) minggu sekali (waktu dan hari bisa dinegosiasikan). b. Critical visit 2 (dua) kali dalam sebulan. c. Harga di atas tidak termasuk harga hardware apabila ada hardware PC yang perlu diganti. d. Siap melayani wilayah JABODETABEK atau Luar Kota Job Description : a. Network Error and Conflict. b. Formatting. c. PC Troubleshooting (Cleaning and Tweaking). d. Software Installation (Billing, Games, Messaging, DeepFreeze, Antivirus and other applications). e. Migration dari Windows Bajakan ke Linux ( Opensource ) f. Build New Warnet Or Game Centre Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi saya baik melalui email dan telepon. Terima kasih atas perhatiannya. Salam, Aldo Desatura Alamat Email : - [EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED] Telp 087878476278 -- Aldo Desatura (R) (c) Lebih mudah memaafkan orang yang salah daripada yang benar
[keluarga-islam] Hilangnya Kenangan Indah
Bercerai memang sangat teramat tidak mengenakkan, paling tidak begitu kata beberapa orang yang sudah mengalami atau hampir mengalaminya. Pantas kalau itu merupakan perkara yang dibenci Allah Swt meskipun diijinkan karena bagaimana pun juga ini solusi bagi ketidak-cocokan dalam berumah tangga. Siapa tahu itu jalan terbaik?!, kata seorang wanita suatu hari. Yah bagaimana pun baiknya hal yang dibenci Allah Swt pasti menimbulkan hal-hal yang akan berdampak pada pelakunya, sering kali pelaku perceraian sendiri tidak bisa menerima akibat yang ditimbulkan dari perceraian itu. Apalagi kalau sudah punya anak, cerai bukannya memberikan solusi terbaik malah bisa-bisa menambah masalah dengan meributkan siapa yang merawat anaklah, bapak anggap ibu kurang peduli anaklah, ibu anggap bapak kurang peduli anaklah dsb. Kalau tidak disikapi dengan hati-hati, perceraian menimbulkan rasa paling benar dibanding pasangannya, lalu timbul rasa hitung-hitungan, banding-membandingkan, merasa dia yang paling peduli dengan anak sedang pasangannya tidak, hilang rasa simpati dan empati pada mantan istri atau suaminya. Kalu sudah begini, beralasan bahwa itu demi anak, padahal itu demi ego dia sendiri yang benci berlebihan pada mantannya. Perselisihan dengan pasagan dalam rumah tangga memang biasa, wajar. Sebesar apapun perkaranya, asal tidak terpikir dan terucap kata cerai maka bisa diselesaikan. Tapi kalau salah satu diantara mereka sudah terpikir untuk bercerai maka habis sudah, tamat, tidak ada penyelesaian lagi kecuali perceraian. Masalah kecil jadi dibesar-besarkan. Semua jadi panas. Kalu sudah panas, hilanglah kenangan masa lalu yang indah saat berkumpul dengan keluarganya. Yah bagaimana pun juga, semuanya sudah terlambat untuk diulangi, tinggal disikapi dan diterima apa yang terjadi. Kalau bisa menerima maka semua yang panas akan jadi lebih adem. Allah Swt pasti punya rencana buat kita... Salam, Yusa http://www.majlismajlas.blogspot.com
[keluarga-islam] Re: Hilangnya Kenangan Indah
salamualaikum sudah lama tidak mendengar celotehannya mas yusa inidilanjut terus mas, menambah angin semliwir di warung KI yang kadang sepi kadang ramai minta ampun wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Yusa [EMAIL PROTECTED] wrote: Bercerai memang sangat teramat tidak mengenakkan, paling tidak begitu kata beberapa orang yang sudah mengalami atau hampir mengalaminya. Pantas kalau itu merupakan perkara yang dibenci Allah Swt meskipun diijinkan karena bagaimana pun juga ini solusi bagi ketidak-cocokan dalam berumah tangga. Siapa tahu itu jalan terbaik?!, kata seorang wanita suatu hari. Yah bagaimana pun baiknya hal yang dibenci Allah Swt pasti menimbulkan hal-hal yang akan berdampak pada pelakunya, sering kali pelaku perceraian sendiri tidak bisa menerima akibat yang ditimbulkan dari perceraian itu. Apalagi kalau sudah punya anak, cerai bukannya memberikan solusi terbaik malah bisa-bisa menambah masalah dengan meributkan siapa yang merawat anaklah, bapak anggap ibu kurang peduli anaklah, ibu anggap bapak kurang peduli anaklah dsb. Kalau tidak disikapi dengan hati-hati, perceraian menimbulkan rasa paling benar dibanding pasangannya, lalu timbul rasa hitung-hitungan, banding-membandingkan, merasa dia yang paling peduli dengan anak sedang pasangannya tidak, hilang rasa simpati dan empati pada mantan istri atau suaminya. Kalu sudah begini, beralasan bahwa itu demi anak, padahal itu demi ego dia sendiri yang benci berlebihan pada mantannya. Perselisihan dengan pasagan dalam rumah tangga memang biasa, wajar. Sebesar apapun perkaranya, asal tidak terpikir dan terucap kata cerai maka bisa diselesaikan. Tapi kalau salah satu diantara mereka sudah terpikir untuk bercerai maka habis sudah, tamat, tidak ada penyelesaian lagi kecuali perceraian. Masalah kecil jadi dibesar-besarkan. Semua jadi panas. Kalu sudah panas, hilanglah kenangan masa lalu yang indah saat berkumpul dengan keluarganya. Yah bagaimana pun juga, semuanya sudah terlambat untuk diulangi, tinggal disikapi dan diterima apa yang terjadi. Kalau bisa menerima maka semua yang panas akan jadi lebih adem. Allah Swt pasti punya rencana buat kita... Salam, Yusa http://www.majlismajlas.blogspot.com
[keluarga-islam] Kabar dari Medan JIHAD AFghanistan...
Serangan Mematikan Mujahidin Taliban menumbangkan 19 Tentara Amerika... Katagori : Berita http://swaramuslim.net/berita/index.php?id=C0_62_12 Oleh : Redaksi http://swaramuslim.net/ 15 Jul, 08 - 4:00 am http://swaramuslim.net/berita/comments.php?id=5541_0_12_0_C Sembilan Tentara Amerika tewas di Afganistan Setelah menewaskan 35 warga sipil, pihak asing kehilangan 19 tentaranya dalam sebuah serangan mematikan di wilayah Afghanistan Pihak NATO menegaskan tewasnya 9 tentara Amerika, setelah para pejuang Taliban melakukan serangan terhadap kamp militer Amerika di Afghanistan Timur, tepatnya di wilayah Kunar. Pihaknya juga menjelaskan bahwa 8 dari 9 korban dari tentera multinasioanal, dan seorang dari divisi khusus yang dikendalikan oleh Amerika. Sebagaimana dilansir Reuters (14/7), peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu (12/7) lalu, dan ini merupakan serangan mematikan sejak beberapa tahun ini. Beberapa perwira NATO menjelaskan bahwa pihak pejuang Taliban menggunakan berbagai macam senjata, seperti RPG, mortar dan beberapa senjata lain. Serangan pagi hari itu, disamping menyebabkan korban tewas, 40 tentara lainnya juga menderita luka-luka. Sedangkan, di Helmand, 10 tentara NATO juga menemui ajalnya setelah sebuah bom meledak. Ini juga diakui oleh pihak koalisi, sebagaimana dilansir oleh AFP (14/7). Hingga kini NATO dan AS belum menyiarkan nama-nama dan kewarganegaraan korban serangan para pejuang, karena hal ini merupakan kewajiban negara yang bersangkutan. Sebagaimana diberitakan sebelumnya (6/7), bahwa pihak NATO telah menjadikan warga sipil sebagai sasaran, yakni ketika warga di salah satu desa di wilayah Nangrahar mengadakan pesta pernikahan, pesawat Amerika melakukan pengeboman, hingga 35 sipil tewas. [rtr/thoriq/hidayatullah.com] Sembilan Tentara Amerika tewas di Afganistan Sebanyak sembilan tentara Amerika Serikat (AS) tewas di Afganistan dalam bentrokan dengan pejuang Taliban, menurut komandan Amerika Daniel Dwyer. Sebagaimana dikutip Kantor Berita BBC, Dwyer mengatakan, tentara itu tewas dalam bentrokan di timur laut negara itu. Menurut BBC, jumlah itu merupakan korban terbesar dalam satu serangan bagi pihak koalisi sejak dimulainya operasi militer di sana. Serangan itu terjadi saat pasukan internasional dan Afganistan menghadapi para pejuang di beberapa tempat. Hari Ahadm pasukan Amerika mengatakan 40 tentara perlawanan tewas di propinsi Helmand dalam 24 jam terakhir. Sejumlah laporan yang muncul bertolak belakang dalam menyebutkan tempat penyerangan. Seorang juru bicara militer mengatakan tentara Amerika dan pasukan Afganistan diserang di tempat terpencil di propinsi Kunar, di dekat perbatasan dengan Pakistan. Sebelumnya dilaporkan serangan bom bunuh diri di Provinsi Uruzgan, Afghanistan tengah menewaskan lebih dari 20 orang, yang sebagian besar warga sipil. Polisi di Provinsi Uruzgan mengatakan, pembom mengendarai sepeda motor yang penuh bahan peledak dan menabrakkannya ke kendaraan patroli polisi. Daerah itu penuh dengan warga sipil yang berjualan di sebuah bazaar. Polisi mengatakan sebagian besar korban sipil adalah anak-anak. Lebih dari 40 orang terluka dalam serangan itu. Para pejuang Taliban aktif di daerah tersebut. Dan, polisi mencurigai bahwa milisi bersenjata tersebut melancarkan serangan tersebut, serangan terbaru dalam gelombang kekerasan yang meningkat di Afghanistan. Minggu lalu, serangan salah sasaran pasukan Amerika telah menewaskan setidaknya 47 orang warga sipil. Mereka adalah warga yang sedang menghadiri sebuah pesta pernikahan. Sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Tim penyidik beranggotakan sembilan orang yang ditunjuk Presiden Iraq Hamid Karzai secara resmi sudah mengumumkan, bahwa korban adalah warga sipil di wilayah terpencil Deh Bala district. Meski demikian, AS tetap berdalih korban adalah pasukan Taliban. Palang Merah Internasional mengatakan sedikitnya 250 warga sipil dilaporkan tewas maupun terluka sejak awal Juni ini. [bbc/hid/cha/hidayatullah.com] comments.gifAS-tentara_stress05-s.jpgAS-tentara_mayat25.jpgAS-tentara_sedih-01.jpg
Re: [keluarga-islam] Re: Hilangnya Kenangan Indah
^_^ Wa'alaikumsalam wr wb ya, ustadz. Siap laksanakan perintah...!!! :-) gimana kabarnya nih, kang... Salam, Yusa - Original Message - From: kang nceps To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 15, 2008 4:23 PM Subject: [keluarga-islam] Re: Hilangnya Kenangan Indah salamualaikum sudah lama tidak mendengar celotehannya mas yusa inidilanjut terus mas, menambah angin semliwir di warung KI yang kadang sepi kadang ramai minta ampun wassalam KnC
Re: [keluarga-islam] Hilangnya Kenangan Indah
betul mas Yusa, sesuatu yang dibenci Alloh, tidak akan ada manfaatnya buat kita. ng.. jadi penasaran dengan aturan mengenai percerian ini. kenapa diperbolehkan tapi kok sekaligus dibenci..? apakah dibenci sama dengan tidak diridhoi..? atau apakah diperbolehkan sama dengan diridhoi..? atau apakah antara 'diperbolehkan' dan 'dibenci', jika mempunyai nilai, nilai 'diperbolehkan' lebih tinggi dari pada nilai 'dibenci'..? atau sebaliknya..? ah, kok keliatannya serba kontradiksi, ya..? :-) ato jangan-jangan sebenarnya umat Muhammad, sholullohu alaihi wasallama, tidak boleh cerai, ya..? lha panutan kita, junjungan kita, nabi Muhammad tidak mempunyai riwayat menceraikan istri kok, artinya tidak memberi contoh untuk menceraikan istri... salam... Ramdan :-) - Original Message - From: Yusa To: KI Cc: SI ; SI ; Z ; Yudi Sent: Tuesday, July 15, 2008 4:09 PM Subject: [keluarga-islam] Hilangnya Kenangan Indah Bercerai memang sangat teramat tidak mengenakkan, paling tidak begitu kata beberapa orang yang sudah mengalami atau hampir mengalaminya. Pantas kalau itu merupakan perkara yang dibenci Allah Swt meskipun diijinkan karena bagaimana pun juga ini solusi bagi ketidak-cocokan dalam berumah tangga. Siapa tahu itu jalan terbaik?!, kata seorang wanita suatu hari. Yah bagaimana pun baiknya hal yang dibenci Allah Swt pasti menimbulkan hal-hal yang akan berdampak pada pelakunya, sering kali pelaku perceraian sendiri tidak bisa menerima akibat yang ditimbulkan dari perceraian itu. Apalagi kalau sudah punya anak, cerai bukannya memberikan solusi terbaik malah bisa-bisa menambah masalah dengan meributkan siapa yang merawat anaklah, bapak anggap ibu kurang peduli anaklah, ibu anggap bapak kurang peduli anaklah dsb. Kalau tidak disikapi dengan hati-hati, perceraian menimbulkan rasa paling benar dibanding pasangannya, lalu timbul rasa hitung-hitungan, banding-membandingkan, merasa dia yang paling peduli dengan anak sedang pasangannya tidak, hilang rasa simpati dan empati pada mantan istri atau suaminya. Kalu sudah begini, beralasan bahwa itu demi anak, padahal itu demi ego dia sendiri yang benci berlebihan pada mantannya. Perselisihan dengan pasagan dalam rumah tangga memang biasa, wajar. Sebesar apapun perkaranya, asal tidak terpikir dan terucap kata cerai maka bisa diselesaikan. Tapi kalau salah satu diantara mereka sudah terpikir untuk bercerai maka habis sudah, tamat, tidak ada penyelesaian lagi kecuali perceraian. Masalah kecil jadi dibesar-besarkan. Semua jadi panas. Kalu sudah panas, hilanglah kenangan masa lalu yang indah saat berkumpul dengan keluarganya. Yah bagaimana pun juga, semuanya sudah terlambat untuk diulangi, tinggal disikapi dan diterima apa yang terjadi. Kalau bisa menerima maka semua yang panas akan jadi lebih adem. Allah Swt pasti punya rencana buat kita... Salam, Yusa http://www.majlismajlas.blogspot.com
[keluarga-islam] Perputaran itu ...
Perputaran itu ... Perputaran itu ternyata terjadi dimana-mana bahkan mungkin di seluruh semesta. Tadi pagi sewaktu berangkat ke kantor, kuamati perputaran itu tentu saja yang masih terlihat mataku, dalam skala kecil yang dapat kuamati secara langsung. Sebuah perputaran sederhana yang menurutku merupakan prototipe dari perputaran semesta, kalu tidak percaya coba dicari sendiri referensinya. Sederhana saja yang kuamati yaitu perputaran roda kendaraan dalam hal ini lebih spesifik lagi adalah roda sepeda motor, dimana setiap perputaran tentu mengelilingi as/inti. Roda sepeda motor dalam keadaan diam akan terlihat wujud materinya tetapi begitu ada energi gerak yang bekerja di dalamnya dan terjadi perputaran maka wujud materinya akan terlihat samar-samar antara terlihat dan tidak, coba saja amati jeruji rodanya. Umpama putaran itu dipercepat lagi sampai dengan 299.792,46 kilometer per detik (definisi kecepatan cahaya, konstanta Einstein) maka niscaya wujud materi itu akan menjadi tidak tampak dan berubah menjadi cahaya. Itu masih yang bersifat materi, energinya pun yang bersifat fisik/jasmani tetapi bisa menjelma menjadi cahaya. Apalagi yang bersifat immateri yang energi yang bekerja di dalamnya adalah energi ruhani, tentu lebih cepat lagi untuk menjelma menjadi cahaya. Cahaya adalah lawan dari kegelapan. Sehingga kalau tidak ingin berada dalam kegelapan, maka hidup kita harus bercahaya. Belajar kita harus bercahaya, kerja kita harus bercahaya, shalat kita harus bercahaya, puasa kita harus bercahaya, bisnis kita harus bercahaya, pokoknya apa pun juga dalam hidup kita harus bercahaya. Gampangnya, ini menurutku lho, agar bisa bercahaya, minimal harus ada perputaran di dalamnya yaitu perputaran dzikir yang terus menerus mengelilingi inti/as/poros yang dalam hal ini adalah hati sebagai rumahnya Allah. Perputaran dzikir yang terus menerus memutari hati bagaikan thawaf di tanah suci yang mengelilingi ka’bah. Bila perputaran tersebut semakin cepat dan semakin cepat lagi, tanpa jeda, maka saya yakin, insya Allah ruhani kita akan bercahaya yang akan berakibat langsung terhadap apapun juga dalam hidup kita. Semuanya akan menjadi bercahaya. Kalau sudah bercahaya, artinya semuanya pasti bermanfaat dan barokah. Manfaat di sini menurut saya, secara minimal adalah sama sekali tidak merugikan apa pun dan siapa pun, sehingga bila setiap orang sudah tidak merugikan apa pun dan siapa pun maka dalam skala yang lebih luas dan lebih luas lagi kehidupan akan berjalan dengan baik tanpa ada kerusakan apa pun di muka bumi ini . Jadi kalau sudah shalat tapi masih maksiat (mungkin itu aku, stmj = shalat tetap maksiat jalan) berarti telah gagal shalatnya karena tidak bercahaya, kalau sudah puasa tapi masih suka memaksa (mungkin aku lagi) berarti telah gagal puasanya karena tidak bercahaya, kalau sudah berdzikir tapi masih kikir (pasti aku lagi itu), berarti telah gagal dzikirnya karena tidak bercahaya dan seterusnya. Kacau ya ? Yo wis ra popo, sudah terlanjur ditulis walau pun ngawur dan tidak bercahaya. Yang jelas semoga hidup kita bercahaya. Aamiin Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 13 Rajab 1429H
Bismillah irRahman irRaheem In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind Allaahummarhamnii bil qur'anil 'azhiimi, waj'alhu lii imaaman wa nwa hudan warahmatan. Allaahumma dzakkirnii minhumaa nasiitu wa 'allimni minhumaa jahiltu warzuqnii tilaawatahu aannaa'allaili wa aanaa'an nahaari, waj'alhu lii hujjatan yaa rabbal 'aalamiina. Ya Allah rahmatilah aku dengan Al Qur'an yang agung, jadikanlah dia bagiku ikutan dan cahaya petunjuk dan rahmat. Ya Allah ingatkan apa yang aku lupa dan ajarkan kepadaku apa yang aku tidak ketahui darinya, anugrahkan kepadaku kesempatan membacanya pada sebahagian malam dan siang, jadikanlah ia hujjah yang kuat bagiku Wahai Tuhan sekalian alam.
[keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Anak Menjadi Wali Nikah Ibunya
*Anak Menjadi Wali Nikah Ibunya* *Tanya:* Assalamu'alaikum Wr. Wb. Saya pernah mendengar seseorang ustadz, menyatakan bahwa anak kandung bisa menjadi wali bagi ibunya. Adakah dalil yang memperbolehkan seorang anak menjadi wali ibunya sendiri? Wassalam, *Santri* *Jawab:* Ada, pendapat Imam Muzani dari golongan Syafiiyah, namun pendapat Imam Muzani selalu dianggap pendapat lemah dalam kelompok madzhab Syafiiyah, atau dari pendapat Imam Malik, Abu Hanifah dan Ahmad Ibn Hanbal. DASAR HUKUM Nihayatul Muhtaj Juz 6 Halaman 232 (وَلاَيُزَوِّجُ ابنُ بِبُنُوَّةٍ) خِلاَفًا للمُزَنِى كَالأَئِمَّةِ الثَّلاَثَةِ لِعَدَمِ المُشَارَكَةِ بَينَهُمَا فِى النَّسَبِ فَلاَ يَعْتَنِى بِدَفْعِ العَار عَنْهُ وَلِهَذَا لاَ يُزَوِّجُ الأَخ للأُم (tidak bisa anak dengan sifatnya menjadi anak menikahkan) berbeda dengan pendapat Imam Muzani, sebagaimana Imam yang Tiga (Malik, Abu Hanifah, Ahmad) karena tidak adanya persekutuan nasab diantara keduanya (ibu dan anak) maka tidaklah bisa anak dengan sesungguhnya menyerahkan tubuh ibunya karena itu pula saudara tidak dapat menikahkan seorang ibu. *Achmad Shampton Masduqie, Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda, Mergosono Malang*
[keluarga-islam] Hidup Seindah ini, Jika..
Hidup Seindah ini, Jika.. Hidup seindah ini, jika kita mampu sejenak diam untuk mendengarkan suara hati kita. Kita melangkah ke dalam diri yang sejati menjadi sebuah berkah hidup yang senantiasa disyukuri. Luangkanlah beberapa menit dipagi hari ini. untuk melihat diri anda sedang berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. tengoklah dimana anda berada, baik dirumah ataupun dikantor dengan cara yang sederhana bahkan terkadang anda mengabaikan. Seperti pagi ini saya memandangi hana yang sibuk menyirami bunga dengan penuh riang gembira yang hampir terlewatkan. Wajah hana yang penuh kegembiraan saya merasakan betapa besarNya keagungan ilahi. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keajaiban dalam cerita- cerita keseharian anda, dijalanan, di bus kota, bahkan pada senyuman orang yang menjumpai anda pagi ini, bukankah hal itu menunjukkan betapa mulianya hidup anda. Mari kita rayakan keberkahan dipagi hari ini sebab anda dan saya adalah keajaiban. Sumber, http://agussyafii.blogspot.com Salam cinta, agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72
[keluarga-islam] Re: Perputaran itu ...
Assalamualaikum, tulisan dari mbak firli ini (kalo benar perempuan), memang dalam dan bermakna, semoga yang bersangkutan dan rekan-rekan lainnya terus mengirimkan tulisan - tulisan penuh hikmah dan pencerahan bagai matahari ke milis KI ini khususnya dan milis lain umumnya (wueeh jadi kayak doa kalo ada penceramah di mimbar he,,he) dilanjut terus ya mbak,mas eeh,,,kang , atau apalah wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, firliana putri [EMAIL PROTECTED] wrote: Perputaran itu ...  Perputaran itu ternyata terjadi dimana-mana bahkan mungkin di seluruh semesta. Tadi pagi sewaktu berangkat ke kantor, kuamati perputaran itu tentu saja yang masih terlihat mataku, dalam skala kecil yang dapat kuamati secara langsung. Sebuah perputaran sederhana yang menurutku merupakan prototipe dari perputaran semesta, kalu tidak percaya coba dicari sendiri referensinya. Sederhana saja yang kuamati yaitu perputaran roda kendaraan dalam hal ini lebih spesifik lagi adalah roda sepeda motor, dimana setiap perputaran tentu mengelilingi as/inti. Roda sepeda motor dalam keadaan diam akan terlihat wujud materinya tetapi begitu ada energi gerak yang bekerja di dalamnya dan terjadi perputaran maka wujud materinya akan terlihat samar-samar antara terlihat dan tidak, coba saja amati jeruji rodanya. Umpama putaran itu dipercepat lagi sampai dengan 299.792,46 kilometer per detik (definisi kecepatan cahaya, konstanta Einstein) maka niscaya wujud materi itu akan menjadi tidak tampak dan berubah menjadi cahaya. Itu masih yang bersifat materi, energinya pun yang bersifat fisik/jasmani tetapi bisa menjelma menjadi cahaya. Apalagi yang bersifat immateri yang energi yang bekerja di dalamnya adalah energi ruhani, tentu lebih cepat lagi untuk menjelma menjadi cahaya.            Cahaya adalah lawan dari kegelapan. Sehingga kalau tidak ingin berada dalam kegelapan, maka hidup kita harus bercahaya. Belajar kita harus bercahaya, kerja kita harus bercahaya, shalat kita harus bercahaya, puasa kita harus bercahaya, bisnis kita harus bercahaya, pokoknya apa pun juga dalam hidup kita harus bercahaya. Gampangnya, ini menurutku lho, agar bisa bercahaya, minimal harus ada perputaran di dalamnya yaitu perputaran dzikir yang terus menerus mengelilingi inti/as/poros yang dalam hal ini adalah hati sebagai rumahnya Allah. Perputaran dzikir yang terus menerus memutari hati bagaikan thawaf di tanah suci yang mengelilingi kaâbah. Bila perputaran tersebut semakin cepat dan semakin cepat lagi, tanpa jeda, maka saya yakin, insya Allah ruhani kita akan bercahaya yang akan berakibat langsung terhadap apapun juga dalam hidup kita. Semuanya akan menjadi bercahaya. Kalau sudah bercahaya, artinya semuanya pasti bermanfaat dan barokah. Manfaat di sini menurut saya, secara minimal adalah sama sekali tidak merugikan apa pun dan siapa pun, sehingga bila setiap orang sudah tidak merugikan apa pun dan siapa pun maka dalam skala yang lebih luas dan lebih luas lagi kehidupan akan berjalan dengan baik tanpa ada kerusakan apa pun di muka bumi ini .            Jadi kalau sudah shalat tapi masih maksiat (mungkin itu aku, stmj = shalat tetap maksiat jalan) berarti telah gagal shalatnya karena tidak bercahaya, kalau sudah puasa tapi masih suka memaksa (mungkin aku lagi) berarti telah gagal puasanya karena tidak bercahaya, kalau sudah berdzikir tapi masih kikir (pasti aku lagi itu), berarti telah gagal dzikirnya karena tidak bercahaya dan seterusnya.  Kacau ya ? Yo wis ra popo, sudah terlanjur ditulis walau pun ngawur dan tidak bercahaya. Yang jelas semoga hidup kita bercahaya. Aamiin  Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[keluarga-islam] Re: Hilangnya Kenangan Indah
Kang, jadi inget pertanyaan salah seorang NONI kepada saya juga dari rekan muslim, dulu ketika berdiskusi masalah batal wudhu; kenapa yang buang angin bagian bawah tapi yang dicebokin malah bagian atas [muka] sempet senyum juga karena betul memang demikian, tapi justru mungkin jawabannya bisa jadi , seharusnya yang buang angin malu karena buang angin ketauan orang lain,makanya dicuci tuh muka he,,he, kadang ada yang dicontohkan tapi tidak bisa dilakukan misalnya beristri 9, ada juga yang dilakukan tapi tidak docontohkan misalnya menerima sodaqoh kawan saya mati-matian memperjuangkan perkawinan; walaupun menurut saya istrinya sudah benar-benar kurang ajar , ketika saya bilang ceraikan saja jawaban dia: istri adalah titipan gusti Alloh, tidak akan saya ceraikan selama bukan masalah tauhid, dan suatu saat mungkin jadi baik, ketika saat itu datang maka saya lebih berbahagia dari pengantin manapun wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote: betul mas Yusa, sesuatu yang dibenci Alloh, tidak akan ada manfaatnya buat kita. ng.. jadi penasaran dengan aturan mengenai percerian ini. kenapa diperbolehkan tapi kok sekaligus dibenci..? apakah dibenci sama dengan tidak diridhoi..? atau apakah diperbolehkan sama dengan diridhoi..? atau apakah antara 'diperbolehkan' dan 'dibenci', jika mempunyai nilai, nilai 'diperbolehkan' lebih tinggi dari pada nilai 'dibenci'..? atau sebaliknya..? ah, kok keliatannya serba kontradiksi, ya..? :-) ato jangan-jangan sebenarnya umat Muhammad, sholullohu alaihi wasallama, tidak boleh cerai, ya..? lha panutan kita, junjungan kita, nabi Muhammad tidak mempunyai riwayat menceraikan istri kok, artinya tidak memberi contoh untuk menceraikan istri... salam... Ramdan :-) - Original Message - From: Yusa To: KI Cc: SI ; SI ; Z ; Yudi Sent: Tuesday, July 15, 2008 4:09 PM Subject: [keluarga-islam] Hilangnya Kenangan Indah Bercerai memang sangat teramat tidak mengenakkan, paling tidak begitu kata beberapa orang yang sudah mengalami atau hampir mengalaminya. Pantas kalau itu merupakan perkara yang dibenci Allah Swt meskipun diijinkan karena bagaimana pun juga ini solusi bagi ketidak-cocokan dalam berumah tangga. Siapa tahu itu jalan terbaik?!, kata seorang wanita suatu hari. Yah bagaimana pun baiknya hal yang dibenci Allah Swt pasti menimbulkan hal-hal yang akan berdampak pada pelakunya, sering kali pelaku perceraian sendiri tidak bisa menerima akibat yang ditimbulkan dari perceraian itu. Apalagi kalau sudah punya anak, cerai bukannya memberikan solusi terbaik malah bisa-bisa menambah masalah dengan meributkan siapa yang merawat anaklah, bapak anggap ibu kurang peduli anaklah, ibu anggap bapak kurang peduli anaklah dsb. Kalau tidak disikapi dengan hati-hati, perceraian menimbulkan rasa paling benar dibanding pasangannya, lalu timbul rasa hitung-hitungan, banding-membandingkan, merasa dia yang paling peduli dengan anak sedang pasangannya tidak, hilang rasa simpati dan empati pada mantan istri atau suaminya. Kalu sudah begini, beralasan bahwa itu demi anak, padahal itu demi ego dia sendiri yang benci berlebihan pada mantannya. Perselisihan dengan pasagan dalam rumah tangga memang biasa, wajar. Sebesar apapun perkaranya, asal tidak terpikir dan terucap kata cerai maka bisa diselesaikan. Tapi kalau salah satu diantara mereka sudah terpikir untuk bercerai maka habis sudah, tamat, tidak ada penyelesaian lagi kecuali perceraian. Masalah kecil jadi dibesar-besarkan. Semua jadi panas. Kalu sudah panas, hilanglah kenangan masa lalu yang indah saat berkumpul dengan keluarganya. Yah bagaimana pun juga, semuanya sudah terlambat untuk diulangi, tinggal disikapi dan diterima apa yang terjadi. Kalau bisa menerima maka semua yang panas akan jadi lebih adem. Allah Swt pasti punya rencana buat kita... Salam, Yusa http://www.majlismajlas.blogspot.com
Re: [keluarga-islam] Hilangnya Kenangan Indah
^_^ Hmmm...kalo cerai ndak dicontohkan sama Rosul Saw, berarti bid'ah dong...eh, masak iya? Salam, Yusa - Original Message - From: Ramdan To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 15, 2008 4:58 PM Subject: Re: [keluarga-islam] Hilangnya Kenangan Indah betul mas Yusa, sesuatu yang dibenci Alloh, tidak akan ada manfaatnya buat kita. ng.. jadi penasaran dengan aturan mengenai percerian ini. kenapa diperbolehkan tapi kok sekaligus dibenci..? apakah dibenci sama dengan tidak diridhoi..? atau apakah diperbolehkan sama dengan diridhoi..? atau apakah antara 'diperbolehkan' dan 'dibenci', jika mempunyai nilai, nilai 'diperbolehkan' lebih tinggi dari pada nilai 'dibenci'..? atau sebaliknya..? ah, kok keliatannya serba kontradiksi, ya..? :-) ato jangan-jangan sebenarnya umat Muhammad, sholullohu alaihi wasallama, tidak boleh cerai, ya..? lha panutan kita, junjungan kita, nabi Muhammad tidak mempunyai riwayat menceraikan istri kok, artinya tidak memberi contoh untuk menceraikan istri... salam... Ramdan :-)