Re: Bls: Bls: [keluarga-islam] Re: Dagelan (Tidak Lucu) Pendukung Foke-Nara

2012-09-10 Terurut Topik andr...@nsk.com

mungkin lebih tepatnya mba srikelebihan “orang”nya bukan “umat”nya...


lagipula posisi wakil gubernur di negeri ini yang saya lihat cuma sebagai 
pembantu gubernur aja...
wakil juga gak bisa bergerak banyak kalo gak diperintah gubernurnya...





From: sri sunarsih 
Sent: Monday, September 10, 2012 8:18 AM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
Subject: Bls: Bls: [keluarga-islam] Re: Dagelan (Tidak Lucu) Pendukung Foke-Nara

  

Banyak sekali orang muslim munafiq, yang tidak pernah mau mengakui orang non 
muslim yang jujur,, lihat aja koruptor saat ini,,, sudah jelas-jelas salah, 
masih saja di bela mati-matian,,, coba lihat berapa orang yang tahu ilmu agama 
tapi tidak bisa menerapkan secara adil,, tetapi mereka cenderung mencari 
pembenaran atas nama agama
kenapa susah sekali mengakui kelebihan umat lain , padahal salah besar sebagai 
umat Islam Kerjaannya mencari dalil demi mencari pembenaran.


kalau di suruh milih, pemimpin muslim yang munafiq atau pemimpin non muslim 
yang jujur dan amanah??







--
  Dari: ajieb jiejieb mustajieb jieb197...@yahoo.com
  Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Dikirim: Sabtu, 8 September 2012 8:01
  Judul: Re: Bls: [keluarga-islam] Re: Dagelan (Tidak Lucu) Pendukung Foke-Nara



  ciri orang munafik itu jelas tidak menepati janji dan suda jelas 
bahwa orang munafik lebih rendah derajatnya dari orang kafir !!! ... biar dia 
mati atau hidup ... 

  
  pengetahuanmu belum tentu membuat kau pintar, kepintaranmu belum tentu 
membuat kau bijak dan kebijakanmu belum tentu membuat kau benar(jieb 2010)
  jieb


--
  From: adz...@gmail.com adz...@gmail.com
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, September 8, 2012 3:34 PM
  Subject: Re: Bls: [keluarga-islam] Re: Dagelan (Tidak Lucu) Pendukung 
Foke-Nara



  Politik, bisnis, cinta, kasih sayang, negara, desa, kampung, bicara, lisan, 
dalam milis, etika dll... Semua diatur dalam islam. Hal mana yang mau kita 
ingkari untuk dikecualikan dalam islam?
  Sepatutnya kita benar2 berupaya mencari tahu mempelajari hal2 yang ada, 
bagaimana islam mengaturnya. Jangan pernah kita menjalani semua tanpa ilmu 
(sandaran dalam islam).. 1400tahun umur umat islam, tentunya sudah banyak 
teladan dari pendahulu2 kita yang kita bisa contoh.. Tinggal kita menggali saja 
tanpa harus susah payah menjalaninya.. Smoga Allah memberi kesabaran bersama2 
dgn orang bertaqwa, apapun pekerjaan kita termasuk sebagai negarawan..

  Sent from my BlackBerry® smartphone

--

  From: hernowobroto hernowobr...@yahoo.ca 
  Sender: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Date: Sat, 08 Sep 2012 06:40:04 -
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com
  ReplyTo: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Subject: Bls: [keluarga-islam] Re: Dagelan (Tidak Lucu) Pendukung Foke-Nara




  --- In mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com, ajieb jiejieb mustajieb 
jieb197502@... wrote:
  
   perintah al Qur'an harus dilihat konteksnya dan apakah itu syarat cukup 
atau syarat mutlak. Nabi saja tidak mau mensholati orang orang yagn munafik, 
apalagi menunjukknya sebagai pemimpin. salah satu ciri orang munafik itu tidak 
menepati janji. banyak dulu janji foke... banyak banget... mengatasi macet lah 
..banjir lah.. kagak ada yang kebukti ...
   agama itu rasional. seumpamanya tetangga anda adalah pencuri, dan ingin 
jadi ketua rt, apakah anda akan tetap memilihnya,  karena alasannya ia muslim? 

  Jawab :

  Dalam al-Qur'an Surah Al-Maa'idah 51 tertulis laa tankhuzu ini merupakan 
fi'il amr, yang merupakan PERINTAH MUTLAK TANPA SYARAT yang artinya Jangan 
kamu mengambil/memilih.

  Nabi SAW dalam suatu riwayat memang pernah menolak untuk menyolatkan janazah 
orang munafik. Tapi saudara harus tahu, konteks Janazah orang munafik yang 
Rasulullah SAW tolak untuk menyolatinya itu, disebabkan :
  1. orang tersebut sudah meninggal dan dia sewaktu masih hidup tidak 
bertobat dalam kemunafikannya.
  2. Kemunafikan orang/janazah tersebut adalah berpura-pura masuk islam, 
ikut2an sholat juga, tapi dalam prilakunya sehari-hari selagi masih hidup 
senantiasa memusuhi Agama Allah dan RasulNya
  bukan dalam hal inkar janji dalam masalah macet, banjir dan sebagainya.

  Oleh karena itu alangkah tidak tepatnya bilamana saudara menuduh orang lain 
Munafik oleh sebab masalah banjir, macet dan sebagainya, sementara orang yang 
saudara tuduh itu masih hidup dan masih ada kemungkinan untuk bertobat sebelum 
wafat, bila memang benar2 beliau munafik menurut anggapan saudara.
  Karena islam mengajarkan kwalitas keimanan seorang muslim itu dinilai pada 
kesudahannya, bukan pada awalnya. karenanya kita senantiasa dianjurkan untuk 
berdo'a khusnul khotimah, yaitu kesudahan yang baik.

  salam,
  hernowobroto.

   
   
   Â 

Re: [keluarga-islam] DPR studi banding logo Palang Merah ke Eropa

2012-09-10 Terurut Topik d_eddy916
Mmaksudnya apa nih, 
Mungkin sebaiknya klo penggunaan logo ditanyakan langsung ke Rakyat Indonesia
Mau yang di Pake lambang Palang Merah
Atau Lambang Bulan Sabit
Yang akan digunakan sebagai Simbol . :) 

Sent from my lovel smartphone®

-Original Message-
From: andr...@nsk.com andr...@nsk.com
Sender: keluarga-islam@yahoogroups.com
Date: Mon, 10 Sep 2012 10:56:01 
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Reply-To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: Re: [keluarga-islam] DPR studi banding logo Palang Merah ke Eropa


Ha...ha...ha...lucu2..plus malu2in...
Jadi kelihatan maaf ..OON ya?!?!

cuma sebuah “Logo”...  negara mau mengeluarkan uangnya berjuta-juta?!?
tuh orang saking Gobloknya atau malas mikir ya??! 
( Guru sekolahnya dulu pasti malu punya murid kayak gitu..)

ya elah plis dong ah...tuh anggota Dpr cari aja di Mbah Google...
jaman udah modern juga..masih aja pake gaya jaman batu...
gak perlu keluar duit banyak!!..bila perlu nongkrong aja di warnet
bayar Rp. 3000 ~ 6000 dah dapat semua info...
dan gak malu ya “KELIHATAN OON” nya di depan dunia Internasional...
dan Kampungan lagi cuma buat belajar hal remeh temeh...
yang penting bisa jalan2 keluar negeri..gitu kali dalam otak mereka..

pasti orang diluar sana juga ( tertawa terbahak-bahak dalam hati)
kok ada negara yang mau ngirim orangnya jauh2 cuma buat “LOGO”???
BUANG-BUANG DUIT NEGARA AJA!!! dan GAK TAHU MALU!!

ya kalo mo kerenan dikit undanglah perwakilan palang merah ke senayan
( mo lokal kek..atau internasional sekalian) tanya aja semampus mu...
pasti dijawab semua...toh apa yang mereka jawab sama aja dengan
yang diluar negeri sono noh...Ampun Gusti...Gustikok orang2 sperti itu
bisa jadi Anggota DPR??? ( oh lupa saya ...Gusdur kan pernah bilang DPR itu Kyak
Taman Kanak2...Pemikiran dan Moralnya podo wae kayak anak TK).

lagian suka2 negara lah mo pake sabit kek...palang kek..
...gak ngaruh cui!!



From: Aldo Desatura ™ 
Sent: Wednesday, September 05, 2012 4:16 PM
To: BAOT 
Subject: [keluarga-islam] DPR studi banding logo Palang Merah ke Eropa

  
Hadeuuhhh keterlaluan kenapa ngga buati sayembara aja untuk membuat LOGO 
palang merah... kenapa harus belajar jauh jauh ke EROPA atau anda semua mo 
nonton LIGA EROPA yang baru aja bergulir???


DPR studi banding logo Palang Merah ke Eropa
Rabu, 5 September 2012 11:51 WIB | 5977 Views

 
Ketua Badan Legislasi DPR RI Ignatius Mulyono (kiri) saat manjadi pembicara 
dalam sebuah diskusi.(ANTARA/Andika Wahyu)

  Ke sana untuk pemilihan lambang Palang Merah karena perdebatan di Baleg tidak 
selesai-selesai... 
Berita Terkait
  a.. Timwas Century panggil JK dan Antasari pekan depan
  b.. Kunjungan ke Eropa disebut untuk pembahasan RUU Palang Merah
  c.. Legislator: pemerintah perlu tambah PSO transportasi publik
  d.. Legislator DPR: PMK harus ciptakan kepastian hukum 
  e.. Setya: tak ada evaluasi pencapresan Ical
Galeri Terkait 

Moralitas Wakil Rakyat 

Alokasi Dana Banggar 
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 20 orang anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR 
RI melakukan studi banding ke dua negara Eropa, Denmark dan Turki, guna mencari 
rujukan dalam menentukan logo Palang Merah di Indonesia. 

Ke sana untuk pemilihan lambang Palang Merah karena perdebatan di Baleg tidak 
selesai-selesai. Ada yang minta lambang Bulan Sabit Merah dan Red Cross, 
makanya kita mengecek ke negara asal lambang tersebut, kata Ketua Baleg DPR RI 
Ignatius Mulyono di Jakarta, Rabu. 

Ia menjelaskan, beberapa anggota fraksi di Baleg DPR RI menginginkan agar 
Indonesia menggunakan lambang Bulan Sabit Merah sementara Fraksi Partai 
Demokrat lebih memilih lambang Palang Merah yang banyak digunakan di kancah 
internasional. 

Menurut dia, kunjungan dua tim DPR RI yang masing-masing beranggotakan 10 orang 
itu ke Turki dan Denmark dilakukan sejak 3 September 2012 dan akan berlangsung 
selama lima hari.

Kalau ke Denmark dipimpin Pak Dimyati Natakusuma (PPP), kalau ke Turki 
dipimpin Bu Anna Muawanah (PKB), katanya.

Namun politisi dari Partai Demokrat itu mengaku sama sekali tidak mengetahui 
sumber anggaran untuk kunjungan studi banding tersebut. 

Masalah anggaran itu urusan Sekretariat Jenderal DPR dan Sekretariat Baleg, 
jadi pimpinan tidak menandatangani, jelas dia.

Menurut data yang diperoleh Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum 
Indonesia untuk Transparasi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, studi banding 
tersebut menelan biaya Rp1,2 miliar. 

Ia menuturkan, anggaran kunjungan anggota Baleg DPR RI ke Denmark mencapai 
sekitar Rp666 juta dan alokasi anggaran ke Turki sampai Rp636 juta.

Dengan anggaran sebesar itu, menurut dia, setiap anggota dewan yang ikut studi 
banding ke Denmark akan menghabiskan anggaran sekitar Rp62 juta untuk ongkos 
pesawat kelas eksekutif dan biaya harian sekitar Rp4 juta. 

Sementara seorang anggota DPR RI yang ikut studi banding ke Turki akan 
menghabiskan anggaran sekitar Rp59 juta untuk ongkos pesawat kelas eksekutif 
dan biaya harian sekitar Rp3 juta.

Uchok menilai tindakan 

Re: [keluarga-islam] Hukum Kupon Undian Berhadiah

2012-09-10 Terurut Topik andr...@nsk.com

Sederhanya tergantung pada niat si pembeli
dia beli produk karena memang kebutuhan dia terhadap produk tersebut,
atau dia membeli karena “iming2” hadiah...

kalo niat dia murni membeli sebuah produk..trus tanpa dia ketahui
dia mendapat undian untuk hadiah ini itu dan tanpa mengharapkan
keluar sebgai pemenang undian...trus dia dapat hadiah..ya sah2 saja
itu rezeki dia kok...dan memang dia tidak ada niat untuk menang...

Nah...bila kupon tersebut harus “dibeli”... otomatis mengeluarkan
uang tambahan dari pembeli, tentu jatuhnya sudah judi ..karena sengaja
mengeluarkan uang untuk membeli kupon.

Namun bila kupon itu gratis ( mengikuti pembelian barang) tapi didapat
dengan cara harus membeli produk dulu...itu tergantung pada niat si pembeli..
mo beli produk karena kebutuhan...atau beli produk karena kupon hadiah??

kalo beli produk karena kebutuhan, tentu dia tidak tertarik untuk membeli lebih 
banyak lagi
hanya sekedar untuk mendapatkan kupon hadiah..
dan berhasil menang atau tidak
itu tidak merugikan pembeli...
( judi itu dilarang salah satunya adalah karena “merugikan diri sendiri”, dan 
melakukan sesuatu yang mubazir).

akan jadi Judi bila si pembeli termotivasi untuk membeli barang yang sebenarnya 
 tidak dibutuhkan ( alias bukan karena kebutuhan lagi..atau hanya memenuhi 
nafsu nya ) lebih karena “KEINGINAN”, dan menginginkan
peluang memenangkan undian jatuhnya sudah Judi...karena dia sudah mau mengundi 
nasib...dan belanjanya
dia hanya sekedar “sarana” untuk membeli kupon hadiah

jadi semua tergantung niat

wallahualam bishawab

Andrian Ajah




From: Arland 
Sent: Thursday, September 06, 2012 11:25 AM
To: Keluarga-Islam@yahoogroups.com 
Subject: [keluarga-islam] Hukum Kupon Undian Berhadiah

  

Hukum Kupon Undian Berhadiah

Pertanyaan:
Sering ketika  membeli suatu barang atau belanja di swalayan, kita mendapat 
beberapa lembar kupon untuk diikutkan dalam undian dengan beberapa hadiah bagi 
mereka-mereka yang kuponnya keluar dalam undian tersebut. Apa boleh hukumnya 
kita mengikuti undian semacam itu? Mohon penjelasan dan dalilnya.
Syukron atas jawabannya
Dari: Purnomo
Jawaban:
Pendahuluan:
Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi 
Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Derasnya arus persaingan dalam dunia bisnis secara umum dan ritel secara 
khusus, memaksa para pelaku bisnis untuk memeras akal guna menemukan strategi 
manjur dalam bisnisnya. Alih-alih menemukan strategi untuk memenangkan 
persaingan. Seringkali mereka pusing tujuh keliling karena memikirkan strategi 
agar bisnisnya dapat bertahan hidup di tengah persaingan yang ketat dan terasa 
kejam.
Berbagai kiat dan strategi ditempuh dari yang klasik, atau yang kontemporer dan 
bahkan hingga yang unik. Kondisi ini seakan menyisipkan satu pesan kepada para 
pengusaha bahwa dunia usaha hanya bisa dihuni oleh orang-orang yang inovatif, 
bermental baja, dan berhati “batu” sehingga jeli dan sekaligus tega (tanpa iba) 
memanfaatkan segala kesempatan walau dalam kesempitan.
Mitos “Pembeli Adalah Raja”
Dahulu, masyarakat meyakini bahwa pembeli adalah raja, sehingga ia bebas 
memilih, mendapatkan layanan, dan senantiasa keluar sebagai penentu keputusan. 
Dan mungkin hingga kini Anda termasuk yang masih meyakini kebenaran mitos ini.  
Namun Benarkah mitos ini senantiasa terbukti pada dunia nyata?
Coba Anda renungkan berbagai proses dan praktik niaga yang selama ini Anda 
jalani? Benarkah dalam setiap kesempatan yang Anda lalui merasa sebagai raja 
dan mendapat perlakuan selayaknya raja?
Kata-kata : BIG SALE, CUCI GUDANG, DISCOUNT UP TO 75 %, atau BELI 1 DAPAT 2, 
atau MENANGKAN MOBIL BMW, dan ucapan serupa lainnya, adalah buktinya. Dengan 
kata-kata ini, pengusaha mengesankan bahwa Anda adalah raja, sehingga layak 
mendapatkan barang dengan harga murah, hadiah melimpah, dan lain sebagainya.
Benarkah demikian? Tentu saja tidak, sejatinya, semua itu hanyalah alat untuk 
memancing Anda agar lalai sehingga isi kantong terus mengalir, tanpa Anda 
sadari. Bahkan kalaupun kantong telah kering, Anda masih juga belum menyadari 
kenyataan yang ada.
Kata-kata manis di atas, hanyalah kiat para pengusaha guna melipatgandakan 
penjualan dan keuntunganya. Mereka tidak perduli apakah akhirnya Anda 
benar-benar untung dan mendapatkan janji manis mereka atau malah buntung. 
Karenanya jadilah konsumen cerdas, sehingga senantiasa bersikap proporsional 
dan waspada.
Membeli “Peluang Menjadi Pemenang”
Di antara kiat manjur pengusaha untuk melipatgandakan penjualannya ialah dengan 
mengadakan undian berhadiah. Dari mereka ada yang membuat kuis sederhana, ada 
pula yang dengan mengirimkan potongan bungkus produk, atau cara lainnya.
Anda kurang percaya? Bukankah untuk bisa mengikuti undian ini Anda terlebih 
dahulu harus membeli produknya. Ditambah lagi pengundian pemenang dilakukan 
dalam jeda waktu yang cukup panjang sejak dimulainya pengumpulan kupon undian. 
Dengan demikian Anda bisa bayangkan; betapa banyak konsumen yang terdorong 

Fw: Bls: [keluarga-islam] Re: Dagelan (Tidak Lucu) Pendukung Foke-Nara

2012-09-10 Terurut Topik Deddy
Bener bangets kayaknya ini milis keluarga islam, saling nasihat-menasihati 
masalah keislaman dan keimanan muslim, knp dicampurkan dengan politik-politik,
Klo emang jelas perintah alqur'an knp juga kta trus diperdebatkan, klo sunnah 
nabi diambil baiknya aja,
Al afu klo salah, hehehe.

Sent from my lovely smartphone®

-Original Message-
From: iswad...@yahoo.co.id
Sender: keluarga-islam@yahoogroups.com
Date: Fri, 7 Sep 2012 10:43:36 
To: keluarga islam groupkeluarga-islam@yahoogroups.com
Reply-To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [keluarga-islam] Re: Dagelan (Tidak Lucu) Pendukung Foke-Nara

Sepertinya group ini dah perang politik
Sebaiknya balik ke tujuan awal
Hindarkan perpecahan diantara kita
Pererat silaturahim diantara kita.
Maaf akan kebodohan saya...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: sri sunarsih sris...@yahoo.com
Sender: keluarga-islam@yahoogroups.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 11:16:10 
To: keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam@yahoogroups.com
Reply-To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: Bls: [keluarga-islam] Re: Dagelan (Tidak Lucu) Pendukung Foke-Nara

Dunia adalah dunia dan akherat adalah akherat
saya bukan orang yang  antipati dengan politik,, tetapi saya jijik dan neeg 
rasanya melihat tingkah polah partai politik  yang sekarang sangat munafik,,,

siapa jamin yang memimpin muslim  akan lebih baik,,???/ kehidupan dunia 
tidak ada yang bisa menjamin kawan..jangan mencampur adukan  antara agama dan 
pemerintah serta birokrasi..

seandaianya ada seorang  non moslem yang baik, jujur bersih dan 
terbukti berhasil memimpin di daerahnya dan mereka bisa terbuka dengan 
rakyatnya, siap membantu kesulitan rakyatnya apapun agamanya apa itu salah 
menjadi pemimpin? dan ada seorang pemimpin moslem yang korup, munafik dan hanya 
bisa politik dagang sapi,,, mana yang mau kawan-kawan pilih,, akankah memilih 
pemimpin yang tidak amanah,, inilah bodohnya umat Islam,, di bodohi oleh 
orang-orang Islam sendiri yang mengatas namakan agama. padahal ini dunia. 
Penampilan/baju tidak bisa di artikan mereka amanah,, banyak berbaju moslem 
tetapi mereka pada politik dagang sapi,, lihat bukti nya sekarang, ada partai 
yang ber ideologi agama,, santun, tapi munafik.. ternyata  hanya ngurusin 
bisnisnya aja sebagai presiden partai. tidak berani ambil sikap tegas, tidak 
berani buat gebrakan di mata rakyat kecil,, sekarang kita sebagai rakyat kecil, 
gak usah fanatik mendukung mereka,, karena mereka
 1000% sudah punya maksud lain,, dan bukan mikir rakyatnya lagi. Kalau gak 
percaya coba sekali kali datang ke Senayan,, berapacalo/broker yang mencari  
job dari mereka yang katanya wakil rakyat


lihat data sekarang : Pengangguran  semakin tinggi
Sekolah yang katanya gratis : kenyataan bayar tinggi juga
kejahatan ada dimana-mana,, 

jalan rusak, macet di mana mana

Beras, Import
garam Import
Kapas Import
Buah : import
gula : Import 

Minyak : Import
99% kebutuhan pokok : import

apa yang nggak impor di Indonesia yang katanya negara subur makmur?















 Dari: hernowobroto hernowobr...@yahoo.ca
Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com 
Dikirim: Selasa, 4 September 2012 20:40
Judul: [keluarga-islam] Re: Dagelan (Tidak Lucu) Pendukung Foke-Nara
 

  
Salam,

Menurut hemat saya, daripada tidak mendukung samasekali 2 calon Gub-Wagub pada 
putaran kedua, ataupun mendukung Jokowi-Ahok, PPP dan PKS sebagai Partai yang 
berbasis Islam lebih layak untuk mendukung Foke-Nara. 

Terlebih setelah mengetahui Jokowi tidak dapat memberikan jaminan secara 
tertulis akan terus memimpin Jakarta hingga 2017.
Ini artinya bilamana Jokowi mengundurkan diri dari posisi Gub sebelum 2017 
karena alasan mau maju pada pemilihan RI-1 dan RI-2, Jakarta Akan dipimpin 
oleh non-islam (ahok).

Saya dapat membayangkan, saat ini saja ketika jakarta diPimpin oleh pemimpin 
Muslim saja, tempat2 maksiat masih tumbuh subur. Bagaimana lagi bilamana 
Jakarta dipimpin oleh non-muslim. Boleh jadi tempat2 judi dan protitusi legal 
akan bertambah banyak, karena gubernurnya tidak mengharamkan tempat2 maksiat 
seperti itu.

Jakarta akan tumbuh subur tempat2 maksiat baru dan tinggal menunggu kapan 
kiamat kecil akan menghampirinya.

Salam,
Hernowobroto

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@... wrote:

 Dagelan (Tidak Lucu) Pendukung Foke-Nara
 
  
 
 Saya tertawa geli menyaksikan tingkah laku partai politik dan calon
 gubernurnya yang kalah dalam putaran 1 pilkada DKI. Saat kampanye putaran
 1, calon-calon gubernur dari Golkar, PPP dan PKS menjelek-jelekan gubernur
 incumben Fauzi Bowo, yang menurut mereka telah gagal total dalam memimpin
 DKI Jakarta selama 5 tahun ini, sehingga jangan sampai terpilih lagi untuk
 5 tahun ke depan. Alex Noerdin (Partai Golkar dan PPP) dan Hidayat Nur
 Wahid (PKS) menjanjikan Jakarta lebih baik, dan hampir disetiap kesempatan
 menyerang Foke yang mereka anggap gagal dibanyak sisi 

[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 24 Syawwal 1433H

2012-09-10 Terurut Topik Ananto
Bismillah irRahman irRaheem



In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind


Allaahummaghfir lii warhamnii wa 'aafinii warzuqnii.



Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku, selamatkanlah aku, dan
berilah rezeki kepadaku.



Dari Kitab Al-Adzkar - Imam An-Nawawi, Bagian 18.



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Indahnya Halal bi Halal

2012-09-10 Terurut Topik Ananto
*Indahnya Halal bi Halal*

Oleh: Pandi Yusron*



Bagi masyarakat Indonesia, Idul Fitri dan Halal bi Halal bagaikan dua sisi
mata uang yang tak bisa terpisahkan; saling berkelit kelindan mempercantik
nuansa masing-masing. Hari Raya Idul Fitri merupakan perayaan tahunan yang
sifatnya syar'i, dalam artian bahwa eksistensinya memang ditetapkan oleh
syariat. Lain halnya dengan Halal bi Halal yang status syar'i-nya masih
debatable di kalangan ulama, karena ia merupakan produk asli Indonesia baik
sisi penamaannya maupun cara pelaksanaannya.


Ada sementara kalangan yang enggan menamainya dengan istilah Halal bi
Halal, dikarenakan menurut mereka, istilah itu secara gramatika Bahasa Arab
tidak benar. Bahkan ada sementara kalangan yang menentang kegiatan ini
apabila isinya adalah kegiatan saling memafkan, dengan alasan bahwa
mengkhususkan maaf hanya pada Hari Raya Idul Fitri itu tidak dibenarkan
secara syariat (bid'ah). Namun demikian, semuanya menyadari bahwa tujuan
Halal bi Halal adalah mengharmoniskan hubungan kekerabatan. Tulisan
sederhana ini akan sedikit menelisik kembali esensi Halal bi Halal.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Halal bi Halal diartikan sebagai hal
maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, biasanya diadakan
di sebuah tempat oleh sekelompok orang. Ensiklopedi Indonesia, 1978,
menyebutkan bahwa Halal bi Halal berasal dari Bahasa Arab yang tidak
berdasarkan gramatikanya yang benar sebagai pengganti istilah silaturrahmi.


Sangat sulit menentukan awal mula tradisi Halal bi Halal ini digelar.
Djarir menulis bahwa sejarah dimulainya Halal bi Halal ada banyak versi.
Menurut sebuah sumber yang dekat dengan Keraton Surakarta, kegiatan ini
mula-mula digelar oleh KGPAA Mangkunegara I, yang masyhur dipanggil
Pangeran Sambernyawa. Dalam rangka menghemat waktu, tenaga, fikiran, dan
biaya, maka setelah salat Idul Fitri diadakan pertemuan antara raja dengan
para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Semua punggawa
dan prajurit melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri.


Pada perkembangannya, kegiatan ini ditiru oleh Ormas-Ormas Islam dengan
nama Halal bi Halal. Kemudian ditiru juga oleh instansi-instansi tertentu.
Kegiatan ini mulai ramai berkembang setelah pasca-Kemerdekaan RI. Dan
biasanya dilaksanakan tidak hanya pada tanggal 1 Syawal saja, melainkan
juga pada hari-hari berikutnya yang masih hangat dengan nuansa Idul Fitri.


Jika ditinjau secara etimologis Bahasa Arab, hemat penulis, istilah Halal
bi Halal tidaklah patut disalahkan. Meskipun istilah ini asli made in
Indonesia dan tidak di kenal di dunia Arab, apalagi di dunia Islam lainnya,
namun tidaklah meniscayakan istilah ini tidak benar secara Arabic. Dalam
ilmu Bahasa Arab sering dijumpai teori izhmâr (sisipan spekulatif pada
kalimat). Setidaknya ada dua cara agar istilah Halal bi Halal ini benar
secara bahasa dengan pendekatan teori tersebut. Pertama Halal bi Halal
menjadi: thalabu halâl bi tharîqin halâl; mencari kehalalan dengan cara
yang halal. Kedua, halâl yujza'u bi halâl; kehalalan dibalas dengan
kehalalan. Untuk yang kedua ini hampir sepadan dengan redaksi ayat
al-Qur'an saat berbicara hukum qishâs anna al-nafsa bi al-nafsi, wa
al-'aina bi al-'aini; sesungguhnya jiwa dibalas dengan jiwa dan mata
dibalas dengan mata (QS. Al-Maidah: 45). Dalam redaksi ayat tersebut,
mufasir biasanya memahaminya dengan teori izhmâr, menjadi: anna al-nafsa
tuqtalu bi al-nafsi, wa al-'aina tufqa'u bi al-'aini. Hanya bedanya
kalau Halal bi Halal berbicara dalam konteks positif, sedangkan redaksi
ayat tersebut dalam konteks negatif.


Merujuk kepada keterangan Quraish Shihab, bahwa istilah Halal bi Halal
adalah bentuk kata majemuk yang pemaknaannya dapat ditinjau dari dua sisi:
sisi hukum dan sisi bahasa. Pada tinjauan hukum, halal adalah lawan dari
haram. Jika haram adalah sesuatu yang dilarang dan mengundang dosa, maka
halal berarti sesuatu yang diperbolehkan dan tidak mengundang dosa. Dengan
demikian, Halal bi Halal adalah menjadikan sikap kita terhadap pihak lain
yang tadinya haram dan berakibat dosa, menjadi halal dengan jalan mohon
maaf. Namun tinjauan hukum ini secara hakikat belum menyentuh tujuan Halal
bi Halal itu sendiri yang merupakan untuk mengharmoniskan hubungan. Karena
dalam bagian halal terdapat hukum makruh, tidak disenangi dan sebaiknya
tidak dikerjakan, seperti menceraikan isteri yang justru lepas dari tujuan
mengharmoniskan hubungan.


Sedangkan pada tinjauan bahasa, kata halal yang darinya dapat terbentuk
beberapa bentuk kata memiliki varian makna, antara lain: “menyelesaikan
masalah”, “meluruskan benang kusut”, “melepaskan ikatan”, “mencairkan yang
beku”, dan “membebaskan sesuatu”. Bahkan jika langsung dikaitkan dengan
kata dzanbin; halla min dzanbin, akan berarti “mengampuni kesalahan”. Jika
demikian, ber-Halal bi Halal akan menjadi suatu aktivitas yang mengantarkan
pelakunya untuk menyelesaikan masalah dengan saudaranya, meluruskan
hubungan yang kusut, melepaskan ikatan dosa dari saudaranya dengan 

[keluarga-islam] (Taushiyah of the Day) Kembali ke Khittah Indonesia 1945

2012-09-10 Terurut Topik Ananto
DASAR PIKIRAN MUNAS-KONBES NU 2012

Kembali ke Khittah Indonesia 1945

Senin, 10/09/2012 14:10



I. Posisi dan Sikap NU


NU merupakana bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia dengan segala
macam tata-nilai dan segenap persoalannya. Bila Indonesia dalam bahaya NU
juga ikut terancam, bila Indonesia aman NU juga merasa aman. Bila Indonesia
berdaulat dan bermartabat. Nu juga ikut berdaulat dan memiliki martabat.
Saat ini bangsa Indonesia sedang bersusah payah menyelesaian berbagai
persoalan yang timbul akibat Reformasi yang dilakukan. Reformasi sebuah
tonggak unuk melakukan perbaikan secara menyeluruh dalam kehidupan sosial;
ekonomi, politik dan kenegaraan. Gerakan itu dimulai dengan melakukan
amandemen terhadap UUD 1945. Sejak awal NU sangat peduli terhadap hal ini,
ikut mendorong tetapi dengan bersikap hati-hati.


Amandemen yang merupakan bagian penting dalam Reformasi itu terbukti telah
membawa kemajauan yang berarti, kehidupan makin demokratis, hilangnya
berbagai tindakan represi, kebebasan berorganisasi, kebebasan melakukan
pendidikan dan dakwah serta kebebasan berpolitik. Tetapi langkah itu juga
membawa akibat buruk yang tidak dikehendaki. Ketika amandemen dilakukan
dengan tergesa-gesa, maka dalam amandemen tersebut banyak terjadi
ketidakcermatan bahkan terjadi banyak kesalahan, sehingga akibatnya
melahirkan UUD yang merugikan rakyat dan membahayakan kedaulatan nasional.


Sebagai salah satu elemen bangsa ini NU ikut prihatin dengan masalah bangsa
ini, karena NU berusaha mencari jalan keluar dengan menawarkan konsep dasar
ketatanegaraan serta mengambil beberapa langkah stratgis yang perlu
dilakukan dalam menghadapi amandemen UUD 1945 ini. Mengingat pentingya
persoalan ini Maka dalam Munas-Konbes NU di Cirebon 2012 ini, NU
mengusulkan agar Bangsa ini Kembali ke Khitah Indonesia 1945, untuk
menggali semangatnya, menegaskan jati dirinya, memulihkan kedaulatannya,
menegakkan kebesarannya serta mengembangkan perannya dalam menciptakan
keadilan dan perdamaiaan dunia.




II. Keadaan Indonesia Saat ini


Amendemen UUD 1945 yang semula dicita-citakan keseluruhan bangsa ini untuk
memperbaiki kehidupan disegala bidang, tetapi kemudian terjadi penyimpangan
di tengah jalan. Amandemen yang berada di tangan rakyat itu diambil alih
oleh sekelompok elite yang mewakili kepentingan kapitalisme global yang
berideologi liberal. Langkah awal amandemen yang diambil kelompok ini
adalah melakukan liberalisasi di bidang politik, liberalisasi di bidang
ekonomi, liberalisasi di bidang sosial dan liberalisasi di bidang kebudyaan
termasuk liberalisasi dalam bidang agama. Liberalisasi ini digunakan untuk
mempersiapkan beroperasinya kapitaliasme di negeri ini.


Pertama, dalam bidang politik kenegaraan diberlakukannya otonomi yang
pelaksanaannya melampaui batas telah mengarahkan negeri ini pada sistem
federa. Sementara dalam negara kepulauan yang terpisah-pisah ini sistem
yang paling tepat adalah bentuk negara kesatuan. Sistem federal terlalu
longgar yang rawan terjadinya disitegrasi yang mengarah pada separatisme.
Hal ini sesuai dengan kaidah fikih: al amru idzattasaa dloqo (Suatu masalah
bila longgar maka harus diperketat pengelolaanya). Negaraa seluas ini dan
selonggar ini haya bisas dikelola dengan sistem kesatuan yang terpusat.


Kedua, liberalisasi dalam bidang politik dilaksnakan dalam bentuk pemilihan
pimpinan daerah langsung di segala tingkatan terbukti banyak menelan beaya,
baik biaya ekonomi yang sangat mahal, juga menelan beaya sosial yang tinggi
karena menyulut terjadinya konflik sosial di mana-mana. Bahkan hal itu uga
menyulut konflik keluarga sehingga meningkatkan angka perceraian. Selain
itu juga harus dibayar secara politik dengan harga mahal, yang ditandai
dengan terjadinya pertikaian terbuka antar partai dan internal partai
politik.


Ketiga, liberalisasi dalam bidang ekonomi terjadinya penguasaan sektor
strategis oleh pihak swasta terutama swasta asing yang ini sangat merugikan
eksistensi bangsa dan sangat menyengsarakan rakyat. Penguasan sektor
strategis oleh asing ini mengakibatkan negara tidak mampu membeayai
beroperasinya pemerintahan dan pembangunan nasional serta menjamin
kesejahteraan rakyat. Banyak pabrik tutup atau kekuarangan pasokan bahan,
karena bahan industri baikeneggi maupun bahan mentah lainnya dilarikan
keluar negeri. Penguasaan 85 persen perbangkan oleh asing mengakibatkan
Bank Indonesia sebagai bank sentral kehilangan otoritasnya dibidang
moneter. Padahal otoritas di bidang ini sangat mencerminkan adanya
kedaulatana negara.


Keempat, liberalisasi dalam bidang sosial terjadi bersamaan dengan
liberalisasi politik yang ditandai dengan hilangnya rasa tanggung jawab
sosial dan semangat pengabdian pada masyarakat. Kehidupan yang komunal
diganti kehidupan individual yang tidak lagi memiliki solidaritas sosial.
Semua relasi sossial yang dahulu didasari atas pengabdian dan kasih sayang
kemudia dimaterialkan yang hanya diikat oleh transaksi yang bersifat
materi. Tali persaudaraan dihilangkan 

[keluarga-islam] Pertama di Indonesia: Paksa Istri Bercinta di Hutan, Suami Dipenjara

2012-09-10 Terurut Topik Ananto
*Jakarta* Hati-hati memilih lokasi bercinta dengan istri Anda, salah-salah
malah bisa dipenjara. Hal ini dialami oleh Hari Ade Purwanto (29) yang
mengajak istrinya berhubungan badan di hutan Nongkojajar, Pasuruan, Jawa
Timur.

Kasus ini bermula saat Hari mengajak istrinya bercinta pada Juli 2011.
Entah apa yang ada dalam pikiran Hari, dia mengajak bercinta di tengah
hutan.

Ingin mencoba variasi hubungan seksual, demikian alasan Hari dalam berkas
kasasi seperti diceritakan sumber detikcom di MA, Jumat (7/9/2012).

 

Sumber:

http://news.detik.com/read/2012/09/07/095830/2010864/10/pertama-di-indonesia-paksa-istri-bercinta-di-hutan-suami-dipenjara?991101mainnews


 

salam,

ananto



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] Dahlan: Satu Pukulan Lino Untuk 130 Tahun

2012-09-10 Terurut Topik Ananto
Satu Pukulan Lino Untuk 130 Tahun

Senin, 10 September 2012

 

Inilah bukti bahwa birokrasi kita tidak jadi faktor penghambat. Kata-kata
itu diucapkan dengan semangat oleh RJ Lino, Direktur Utama PT Indonesia
Port Corporation, nama baru PT Pelindo II (Persero).

 

Adanya seperti promosi. Juga seperti melawan arus besar yang hidup di
masyarakat. Tapi Lino memberikan bukti.

 

Mungkin Lino sendiri kaget bahwa proyek besar yang dia prakarsai itu
akhirnya bisa berjalan. Tidak gagal, misalnya, karena ruwetnya birokrasi.
Padahal proyek yang dia gagas dan dia perjuangkan ini bukan proyek
sembarangan. Besar skalanya, besar urusannya, dan besar biayanya. Inilah
proyek pelabuhan baru Tanjung Priok yang akan menelan biaya Rp 40 triliun.**
**

 

Lino, dengan ucapannya yang agak bombastis itu sebenarnya bukan hanya ingin
memuji birokrasi, tapi juga ingin mengkhotbahkan prinsip bahwa seberat apa
pun persoalan asal diurus sungguh-sungguh akan berhasil. Jadi, kuncinya di
sungguh-sungguh itu.

 

Banyak orang mengatakan sudah bersungguh-sungguh tapi tidak juga berhasil.
Untuk orang seperti ini, rasanya perlu diukur kadar kesungguhannya itu.
Seperti juga emas, sungguh-sunggu itu ada beberapa macam. Ada
sungguh-sungguh yang 24 karat, tapi ada yang 22 karat, 20 karat, dan bahkan
ada yang hanya 18 karat. Jangan-jangan ada sungguh-sungguh yang tidak
berkarat sama sekali.

 

Lino tentu termasuk yang sungguh-sungguhnya 24 karat. Kalau hanya 20 karat
tidak mungkin dia berhasil. Untuk menggambarkan beratnya merintis proyek
ini, saya bisa mengatakannya dengan satu kalimat: mungkin hanya proyek
Jembatan Selat Sunda yang lebih sulit dari ini.

 

Inilah proyek yang kalau jadi nanti bisa mengubah peta logistik nasional.
Inilah SATU proyek yang kalau jadi nanti nilainya lebih besar dari apa yang
sudah dibangun di Tanjung Priok selama 130 tahun.

 

Inilah proyek yang akan membuat pelabuhan di Indonesia sejajar dengan
pelabuhan-pelabuhan besar di dunia. Kalau pun tidak menang, kita tidak akan
kalah lagi dari Malaysia atau Singapura. Inilah pelabuhan yang dalamnya
sampai 16 meter sehingga kapal terbesar di dunia pun bisa bersandar di
Jakarta.

 

Inilah The New Tanjung Priok.

 

Dunia perkapalan memang punya kecenderungan baru; kian tahun kian besar
saja ukuran kapal yang dibuat. Ini untuk mengejar efisiensi angkutan
barang. Kian besar kapalnya kian banyak yang bisa diangkut. Dan kian murah
biaya angkutannya. Akibatnya kian banyak saja kapal yang tidak bisa mampir
ke Indonesia.

 

Indonesia pun kian terkucil. Pelabuhan-pelabuhan Indonesia hanya bisa jadi
feeder untuk pelabuhan-pelanbuhan besar di negara lain.

 

Sekarang ini misalnya sudah ada kapal yang begitu besarnya sehingga bisa
mengangkut 18.000 kontainer. Pelabuhan kita kian jauh dari itu. Pelabuhan
sebesar Tanjung Perak Surabaya pun hanya mampu menerima kapal 3.000
kontainer. Medan, Makassar, dan Batam hanya bisa menerima kapal 1.000
kontainer. Betapa jauhnya kapasitas yang harus kita loncati.

 

Lino tergolong CEO BUMN yang tidak pantang menyerah. Dia tembus semua
kesulitan. Dia gedor semua pintu. Dia hadapi semua persoalan. Wajar jika di
ajang Anugerah BUMN tahun lalu di mendapat gelar CEO BUMN Paling Inovatif.**
**

 

Tapi Lino juga beruntung. Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan
Agus Martowardojo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof Armida Alisyahbana, dan
terutama Menteri Perhubungan EE Mangindaan, berada dalam satu barisan.
Bahkan Presiden dan Wakil Presiden memonitor terus proyek ini.

 

Masalah terakhir yang sangat melegakan adalah ketika Menhub EE Mangindaan
memberikan hak konsesi selama 70 tahun. Dengan keluarnya keputusan itu
tidak ada lagi masalah birokrasi yang dinanti. Kini semuanya tinggal
menjadi tanggung jawab Lino. Mulai dari bagaimana membangun fisiknya hingga
bagaimana mencari uangnya yang sebesar gajah bengkak itu.

 

Proyek ini memang tidak menggunakan dana dari negara sama sekali. Tidak ada
dana dari APBN. Begitu kuatnya keinginan agar proyek ini segera
terealisasikan (tahap satua harus sudah bisa diresmikan tahun 2014),
sebelum hak konsesi didapat pun semua persiapan sudah diselesaikan. Dengan
demikian begitu semua perizinan beres proyek langsung bisa dimulai.

 

Minggu ini kontrak pekerjaan sudah bisa ditandatangani antara Lino dan
Bambang Triwibowo Dirut PT PP (Persero) Tbk. PP adalah BUMN yang sudah
sangat berpengalaman membangunm pelabuhan. Saya akan minta begitu hari itu
tanda tangan kontrak dilakukan, besoknya PT PP sudah harus mulai bekerja.***
*

 

Lantaran letak pelabuhan baru ini di tengah laut (untuk mendapatkan
kedalaman yang cukup), maka Lino juga menggagas perlunya jalan tol baru
yang langsung menuju pelabuhan ini. Sekaligus ikut mengatasi padatnya lalu
lintas truk di kawasan Priok. Proyek jalan tol sepanjang 7 km inilah yang
Jumat lalu juga disepakati untuk langsung saja dibangun oleh 

[keluarga-islam] Janganlah Bersedekah Agar Didoakan Orang

2012-09-10 Terurut Topik Aldo Desatura ™
Janganlah Bersedekah Agar Didoakan Orang

--

Sedekah akan mengangkat kedudukan seseorang apabila dilakukan ikhlas karena
Allah; tanpa mengharap doa, ucapan terima kasih, popularitas, atau
nilai-nilai duniawi lainnya. Kalau Anda bersedekah kepada fakir miskin,
maka janganlah sedekah itu Anda lakukan agar ia. mendoakanmu; akan tetapi
berinfaklah untuknya demi meraih ridha Allah, agar Dia menggolongkanmu ke
dalam firman-Nya berikut:

“Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari
keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba­-hamba-Nya.” (QS.
Al-Baqarah: 207).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam menjelaskan firman Allah berikut:

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak
yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu
hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan
dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (QS. Al-Insan: 8-9).

Beliau mengatakan: “Barangsiapa menuntut doa atau pujian dari fakir miskin,
maka ia telah keluar dari maksud ayat di atas; karena dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:

“Jika seseorang berbuat baik kepadamu maka balaslah kebaikannya; namun jika
kamu tidak mampu memberi balasan serupa, maka doakan­lah ia sampai kamu
merasa telah membalas kebaikannya”.

Tersebab itulah konon ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha kalau
me­ngutus seseorang untuk menyerahkan hadiah bagi suatu kaum, beliau
berpesan pada utusan tadi: “Simaklah apa yang mereka doakan untuk kita.
Kemudian balaslah doa mereka dengan doa serupa, agar pahala kita tetap
terjaga di sisi Allah”. Sebagian. salaf mengatakan: “Jika orang miskin yang
kau santuni mengucapkan: “Baarakallaahu ‘alaik” (semoga Allah
memberkahimu), maka ucapkan pula: “Baarakallaahu ‘alaik” (semoga Allah
memberkahimu juga)”. Maksudnya, kalau ia membalas kebaikanmu dengan doa,
maka doakan ia dengan doa serupa; agar tidak ada sedikit pun dari
kebaikannya yang kembali kepadamu. [1]

Beliau juga mengatakan: “Barangsiapa mengharap balasan dari manusia, apakah
itu pujian, doa, atau lainnya; berarti ia belum berbuat baik untuk mereka
karena Allah”.[2] Demikianlah Syaikhul Islam menjelaskan bahwa sedekah yang
diberikan karena mengha­rapkan doa tidak akan memasukkan pelakunya ke dalam
firman Allah:

“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan
keridhaan Allah…” [QS.al-Insan:9]

Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya bersedekah murni karena Allah.
Adapun dampak positif yang ditimbulkan seperti tertanggulanginya kesulitan
dan hilangnya kesedihan; maka itu merupakan buah dari sedekah yang
berangkat dari keikhlasan.

Wallahu A’lam

Foot Note:

[1] Majmu’Fatawa Ibnu Taimiyyah XI/111.

[2] Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah 1/55.

Selengkapnya :
http://alqiyamah.wordpress.com/2012/06/17/janganlah-bersedekah-agar-didoakan-orang/


-- 



*sudah banyak bukti sukses dari JSS makanya buruan daftar
disinihttp://caridikit.blogspot.com/2012/03/belajar-investasi.html
Profit
2%/hari dan cashback menanti anda...*

untuk info lengkap  petunjuk lebih lanjut silahkan hubungi saya di
FaceBook : hanja...@gmail.com
YM   : desat...@yahoo.com
Gtalk: hanja...@gmail.com