Re: [Mayapada Prana] Resep Kebahagiaan Dijamin Sukses !
Hem,sorry aku man baca sebagian aja tp siapa yg tau dimana neraka n dimana surga trus kenapa tau klo di surga enak n dineraka ga enak apa HMNA dah pernah nyoba ... Btw ... aku juga bingung kok ... --- "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Mangucup: > solusi yang paling mudah dan paling tepat untuk > mencapai kebahagiaan adalah > "bunuh diri" > == > HMNA: > Bunuh diri adalah puncak gunung berapi yang sedang > aktif ! Bukan kebahagiaan > yang dicapai, tetapi neraka jahannam, kerak neraka > yang paling bawah. Tidak > percaya ? Mangucup boleh coba deh ! Akh, no more > monkey business, zeg. > > # > > - Original Message - > From: "mangucup88" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, October 16, 2007 12:28 > Subject: [Mayapada Prana] Resep Kebahagiaan Dijamin > Sukses ! > > > Apakah Anda ingin mendapatkan kebahagiaan yang > benar-benar ultimate? > Apakah Anda ingin mendapatkan kebahagiaan yang kekal > alias tidak > semu? Maka bacalah oret-oretannya mang Ucup yang > bisa dijadikan > resep dan buku panduan yang benar-benar tokcer, > bagaimana caranya > agar Anda bisa mendapatkan kebahagiaan tsb. Dijamin > sukses dengan > garansi! > > Pertama apa sih kebahagiaan itu? Bahagia bisa kita > definisikan > apabila kita sudah benar-benar merasa puas dengan > apa yang kita > miliki, atau dalam arti kata lain, kita tidak akan > membutuhkan > apapun juga. Hampir tiap orang di dunia ini mengejar > kebahagiaan > hidup, tetapi jarang ada yang bisa mencapainya, > karena kebahagiaan > hidup bukan hanya dari jumlah materi yang kita > miliki saja. > Melainkan tergantung oleh banyak faktor lainnya, > seperti kesehatan, > keharmonian dan sebagainya. > > Dari segi logika saya bisa menilai bahwa kematian > itu adalah > kebahagiaan! Kenapa sebab pada saat kita mati, kita > tidak akan > membutuhkan apapun juga atau dalam arti kata lain > kita akan mencapai > kebahagiaan yang kita cari selama hidup ini. > > Orang pergi bertapa untuk mencapai kesempurnaan di > dalam hidupnya, > tetapi puncaknya dari kesempurnaan hidup akan > tercapai apabila kita > sudah mati. Jadi orang yang mencapai kesempurnaan di > dalam hidupnya > tidak perlu susah-susah pergi bertapa segala macam, > dengan cara > bunuh diripun ini akan bisa tercapai. > > Jadi menurut mang Ucup solusi yang paling mudah dan > paling tepat > untuk mencapai kebahagiaan adalah "bunuh diri" > > Banyak ahli medis Dr maupun para pengacara di Eropa > yang pada saat > ini sedang memperjuangkan hak untuk bunuh diri, > mereka bergabung > dalam organisasi Euthanasie. Kalau kita menghalalkan > membunuh janin > bayi, kenapa bunuh diri tidak bisa dihalalkan. Apa > perbedaannya > antara abortus dan bunuh diri, dua-duanya melakukan > hal yang sama > ialah membunuh! > > Cobalah renungkan oleh Anda, apabila saya bunuh diri > berarti satu > lowongan tempat kerja kosong, rumah tempat saya > tinggal sekarang ini > langsung bisa ditempati oleh orang lain, disamping > itu kotoran- > kotoran yang di produksi oleh saya tiap hari akan > berkurang, berarti > secara tidak langung memperbaiki lingkungan hidup. > Harta dan > peninggalan sayapun langsung bisa dimanfaatkan oleh > orang lain. Jadi > banyak sekali segi positivnya. > > Sedangkan dipihak lainnya, manfaat apa yang bisa > didapatkan oleh > orang disekitar saya, kalau saya hidup terus TIDAK > ADA! Selainnya > sedikit rasa sentimental, karena takut kehilangan > suami, ayah > ataupun kakek, tetapi kalho kita jujur ini hanya > beberapa saat saja > alias sekedar basa-basi untuk menenangkan hati > nurani kita maupun > rasa kesepian kita. > > Mang Ucup menilai orang yang ingin mencapai usia > lanjut adalah orang > yang egoist berat! Karena tidak mau memberikan > kesempatan dan > mengosongkan tempat bagi pendatang baru! Saya hidup > di dunia ini > sudah lebih dari cukup, 65 tahun lamanya sudah. Maka > dari itu > wajarlah kalau sudah mulai timbul rasa jenuh dan > bosan. > > Mana lebih baik kita bunuh diri selama kita masih > sehat dan segar > sehingga tidak merepotkan orang lain ataukah > menunggu ajal tiba, > dimana kita akan merepotkan dan membebani > orang-orang disekitar kita > selama bertahun-tahun. Tidak percaya lihat saja > dirumah jompo maupun > dirumah sakit dimana banyak orang manula dirawat. > Bukan saja > merepotkan keluarganya, bahkan menghabiskan uang > mereka untuk biaya > pengobatan maupun rumah sakit. Untuk apa? > > Kenapa kita harus meninggalkan warisan hutang untuk > orang-orang yang > kita kasihi? Mana yang lebih dosa, yang bunuh diri > ataukah mereka > yang mempunyai sifat egoist ingin hidup lebih lama > tanpa > menghiraukan anak, cucu, mantu dan istri yang harus > pontang panting > pinjam uang kiri kanan hanya untuk memperpanjang > masa hidupnya? > > Menurut Romo Gani hidup itu adalah pinjaman dari > Tuhan, dan menilai > bunuh diri itu dosa, karena merusak milik-Nya, > tetapi apakah kita > sadar bahwa sebenarnya
Re: [Mayapada Prana] 16 Okt
"rm_maryo" Maka baiklah dalam hidup dan kerja atau pelayanan kita senantiasa mengusahakan semakin bertambah atau mendalamnya pengetahuan dan penghayatan keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan daripada mengumpulkan uang/harta benda, pangkat, kedudukan atau jabatan. Keutamaan dan nilai kehidupan akan fungsional di segala tempat dan waktu, sementara uang/harta benda, pangkat, kedudukan atau jabatan sangat terbatas fungsinya. == HMNA: Mengumpulkan uang/harta benda, pangkat, kedudukan atau jabatan itu an sich tidaklah tercela. Yang penting bagaimana caranya mengumpulkan harta benda dan menduduki jabatan, dan untuk apa harta benda dan kedudukan itu digunakan. Orang kaya yang mendapatkan kekayaannya dengan kerja keras, jujur, tidak menipu kemudian mempergunakan kekayaannya itu untuk kesejahteraan masyarakat, membantu yang lemah, tentu lebih baik daripada orang miskin yang tidak bisa berbuat banyak untuk membantu sesamanya manusia. Demikian pula dengan menduduki jabatan apa saja, makin tinggi makin baik asal mendapatkannya dengan secara propossional. Orang yang punya kekuasaan yang memkpergunakan kekuasaannya itu untuk mensejahterakan ummat manusia tentu lebih baik dari yang tidak punya kekuasaan apa-apa. Apa kata Abu Bakar As-Shiddiq RA, Khalifah Pertama dalam pidato mengukuhannya? Ini antara lain yang dikatakannya dan dilaksanakannya dengan bersungguh-sungguh: "Orang yang kuat dan kaya dalam pandangan kalian, itu lemah dalam pandangan saya, sebab saya akan kurangi kekuataannya dengan mengambil sebagian hartanya yang ia dapatkan dengan jalan bathil. Orang lemah dan miskin dalam pandangan kalian, itu kuat dalam pandangan saya, sebab saya akan berikan kepadanya hak yang diambil oleh orang kuat dalam pandangan kalian." Jadi sekali lagi harta, jabatan dan kekuasaan itu an sich tidaklah tercela, bahkan sangat terpuji jika cara mendapatkan dengan jalan yang benar dan mempergunakan kekayaan, jabatan dan kekuasaan itu untuk jalan yang benar, jalan yang diridhai Allah SWT. ###. - Original Message - From: "rm_maryo" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, October 15, 2007 20:21 Subject: [Mayapada Prana] 16 Okt "Kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan." (Rm 1:16-25; Luk 11:37-41) "Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu" (Luk 11:37-41), demikian kutipan Warta Gembira hari ini. Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan- catatan sederhana sebagai berikut: · Anda semua kiranya tahu jenis makanan yang disebut `lemper', namun kalau kita cermati `lemper' yang beredar di perkotaan saat ini boleh dikatakan bukan `lemper' sebagaimana dibuat oleh orang-orang desa: padat berisi, sedangkan `lemper' yang beredar di perkotaan ini rasanya hanya `nasi ketan yang diatur dan dibungkus'. Gejala ini rasanya menunjukkan budaya lebih menampilkan bagian luar daripada isinya, gelar/pangkat/kedudukan/ jabatan daripada kinerja atau pelayanan. Ada orang bangga dengan memiliki berbagai gelar kesarjanaan, kedudukan dan jabatan tetapi dalam hal operasional atau penghayatan boleh dikatakan hambar alias dangkal. Sabda Yesus hari ini kiranya mengingatkan dan mengajak kita semua untuk lebih memperhatikan isi daripada bungkus, pelaksanaan atau penghayatan daripada teori atau omongan. "Bukan setiap orang yang berseru kepada- Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."(Mat 7:21). Maka baiklah kita lebih memperhatikan fungsionalnya demi keselamatan dan kebahagiaan sejati bukan aneka gelar, kedudukan, jabatan atau kekayaan, yang sering justru membebani langkah dan pelayanan kita. Dengan kata lain marilah hidup dan bekerja secara sederhana serta fungsional untuk keselamatan dan kebahagiaan seluruh umat manusia. Hendaknya juga tidak terkecoh dengan berbagai penampilan yang nampak wibawa dan penuh kuasa, namun semuanya itu hanya sekedar gaya hidup untuk menyombongkan diri. Yang penting fungsional bukan penampilan, yang penting adalah isi bukan bungkus, " tubuh lebih penting daripada pakaian, kesehatan lebih penting daripada makanan, manusia lebih penting daripada uang, harta benda atau sarana-prasarana". Hormatilah pribadi manusia bukan cara beperpakaian atau penampilan gaya hidupnya. · "Sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak me
Re: [Mayapada Prana] Resep Kebahagiaan Dijamin Sukses !
Hinmanga ! Supaya tidak bingung, pelajarilah ilmunya, dan jangan mencari ilmu yang demikian itu di internet Howgh HMNA - Original Message - From: "vonny vitawati" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, October 16, 2007 17:29 Subject: Re: [Mayapada Prana] Resep Kebahagiaan Dijamin Sukses ! > Hem,sorry aku man baca sebagian aja tp siapa yg > tau dimana neraka n dimana surga trus kenapa tau > klo di surga enak n dineraka ga enak apa HMNA dah > pernah nyoba ... Btw ... aku juga bingung kok ... > > > --- "H. M. Nur Abdurrahman" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >> Mangucup: >> solusi yang paling mudah dan paling tepat untuk >> mencapai kebahagiaan adalah >> "bunuh diri" >> == >> HMNA: >> Bunuh diri adalah puncak gunung berapi yang sedang >> aktif ! Bukan kebahagiaan >> yang dicapai, tetapi neraka jahannam, kerak neraka >> yang paling bawah. Tidak >> percaya ? Mangucup boleh coba deh ! Akh, no more >> monkey business, zeg. >> >> > #
[Mayapada Prana] Mohon Maaf buat yang kirim sms selama liburan
Dear all Maillisters, Entah apa yang terjadi selama beberapa hari dari mulai berangkat ke Surabaya aku sama sekali tidak menerima sms padahal biasanya menjelang lebaran sms yang masuk sudah bertubi tubi sampai aku kewalahan. Aku baru menyadari saat lebaran tiba sms yang aku kirim ke 8 penjuru angin sama sekali tidak berbalas, akhirnya karena penasaran aku coba telp beberapa orang untuk cross check, mereka bilang terima sms aku tapi waktu balas semuanya berstatus pending tanpa alasan yang jelas. Anakku bilang buang buangin mah sms di inbox atau sent item mungkin kepenuhan, jadilah aku seharian membuang sms sms yang aku rasa sudah tidak up to date hampir 700 sms di inbox dan sent item aku buang tapi tetap saja hpku sepi dari incoming sms, aku sampai ngiri liat anakku sebentar sebentar terima sms sementara aku engga tau apakah sms aku sampai ke tujuan atau tidak, akhirnya aku berpikir ah jangan jangan matrix emang bermasalah karena di luar kota, Jadi tadi pagi begitu tiba aku baru terpikir hubungi customer care matrix dan disarankan berbagai upaya yang membuatku tambah pusing akhirnya usul terakhir disuruh matikan selama 15 menit kemudian kirim sms ke no HPku sendiri eh berhasil jadi sekarang aku sudah bisa terima sms lagi. Jadi buat para sahabat yang sudah mengirim sms tapi gagal aku mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan dengan penuh kerendahan hati sekali lagi aku mohon maaf khususnya jika selama ini baik melalui email, sms atau artikel yang tidak berkenan mohon dimaafkan, karena sebagai manusia biasa saya tidak mungkin luput dari kesalahan karena kesempurnaan hanya milik Allah semata. Salam Epos, Lies Sudianti Founder & Moderator the Profec 0816995258 98095248
Re: [Mayapada Prana] Resep Kebahagiaan Dijamin Sukses !
Ok HMNA I hope that one day we can talk bout . Aku ga punya mata ketiga ... but aku tau you are . different --- "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Hinmanga ! > Supaya tidak bingung, pelajarilah ilmunya, dan > jangan mencari ilmu yang > demikian itu di internet > Howgh > HMNA > > - Original Message - > From: "vonny vitawati" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, October 16, 2007 17:29 > Subject: Re: [Mayapada Prana] Resep Kebahagiaan > Dijamin Sukses ! > > > > Hem,sorry aku man baca sebagian aja tp siapa > yg > > tau dimana neraka n dimana surga trus kenapa > tau > > klo di surga enak n dineraka ga enak apa HMNA > dah > > pernah nyoba ... Btw ... aku juga bingung kok ... > > > > > > --- "H. M. Nur Abdurrahman" > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > >> Mangucup: > >> solusi yang paling mudah dan paling tepat untuk > >> mencapai kebahagiaan adalah > >> "bunuh diri" > >> == > >> HMNA: > >> Bunuh diri adalah puncak gunung berapi yang > sedang > >> aktif ! Bukan kebahagiaan > >> yang dicapai, tetapi neraka jahannam, kerak > neraka > >> yang paling bawah. Tidak > >> percaya ? Mangucup boleh coba deh ! Akh, no more > >> monkey business, zeg. > >> > >> > > > # > > > Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. http://sims.yahoo.com/
[Mayapada Prana] Puisi ?
puisi .. hem . aduuu . aku bingung cerita tentang kau n cintaku ...? hem aneh ... aku jatuh cinta tapi ga pernah tau wajahmu ... dan ... aku juga takut liat wajahmu bila itu tak sesuai dgn imajinasiku ... anehnya . aku liat rumah sederhana ... ingat kamu aku liat rumah mewah bayangan kamu hilang aku liat jalan brlubang ingat kamu aku liat jalan mulus ... kau terlupakan . aku menatap anggrek ... bukan kau disana ... aku liat melati nah ada kau disana lalu . siapa kau sebenarnya ? aku ... terlena dlm bayangan semu yang indah2 tentang kamu segini aja dulu ya ... aku lom siap tuk puisi utuh ... ini hanya tuk ingatkan kamu ... bahwa aku masih ada dan akan tetap ada ... by : ivonne bandung, 16/10/07 Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
[Mayapada Prana] Mengambil buah dari Arab
Posted by: "muhammad muallim" [EMAIL PROTECTED] muallimku Mon Oct 15, 2007 11:03 am (PST) Mengambil Buah Dari Arab Oleh : Mochammad Moealliem Sewaktu aku kecil kakekku punya tiga pohon kurma yang lumayan tinggi, daun-daun serta rantingnya pun pernah berfungsi dalam berbagai kebutuhan bahkan terkadang sebagai alat pengobatan, aku pernah melihat pohon itu berbunga, namun ternyata tak berbuah, entah mungkin suhu udara yang kurang panas atau tidak tahu bagaimana menjadikan pohon itu berbuah. Saya jadi teringat lagu kecilku yang berbunyi, "mau makan nasi gudeg Jogja, tak usah pergi ke Jogja, cukup hanya disini kita dapat menikmati", mungkin kita cukup tahu resepnya dan bahan-bahan yang diperlukan untuk memasak gudeg kita tentu dapat menikmatinya meskipun di ujung padang sahara. Hal demikian banyak kita dapati dalam komunitas masyarakat Indonesia di luar negeri, bilamana rindu dengan suasana dalam negeri maka kita tak perlu lagi pulang mudik hanya untuk membeli tempe, tahu, bakso, sate, dan lain sebagainya, kita cukup menyiapkan barang-barang yang mendukung lalu mengimpor yang tidak ada dari Indonesia. Tempe misalnya, adalah makanan istimewa bagi yang telah lama berpisah dengan pertiwi, dan orang arab (baca:Mesir) tidak memproduksi hal itu. Maka tak perlu lah kiranya mengimpor tempe dari Indonesia, bisa-bisa kalau pakai kontainer, sampai Mesir sudah nggak bisa kepakai, cukup mengimpor raginya saja, soal kedelai apapun negaranya kalau dikasih ragi tempe akan sama hasilnya dengan catatan sesuai prosedur pembuatannya. Beda negara beda pula budaya, Budaya negeri manapun kalau diberi ragi khusus akan beda warnanya, tak perlu kita membuang budaya yang ada dilingkungan kita dan menggantinya dengan budaya asing secara total, bisa-bisa seperti menanam pohon kurma di tanah jawa. Bahkan bukan hanya budaya saja kita sering mendapati orang-orang mengimpor sacara brutal, namun norma-norma pun terkadang kita lebih merasa norma asing lebih unggul dengan norma Indonesia. Ah betapa lebih indah jikalau membiarkan pohon-pohon kurma tetap di padang pasir sementara buahnya bisa dinikmati di Indonesia, tanpa harus bersentuhan dengan duri-duri pada rantingnya. Betapa indahnya jika budaya Indonesia dipadu dengan buah budaya luar negeri tanpa efek negatif budaya luar. Betapa indahnya budaya indonesia jika dipadu dengan sentuhan ragi Islami, ataupun ragi-ragi yang lain. Tidak asing bagi kita bahwa kentang dengan rasa strawbery, tape dengan rasa lemon. Bukankah demikian lebih indah dibanding kalau hanya makan tape dan makan lemon, bukankah sebenarnya kedua rasa itu bertabrakan? Seperti itu jugalah mestinya jika kita mendapati budaya yang bertabrakan, pendapat yang bertabrakan, pemimpin yang bertabrakan. Terkadang sebagian orang ingin segala sesuatu yang instan, siap pakai, padahal biasanya sesuatu yang instan itu berbahaya. Pertumbuhan manusia saja melalui berbagai tahapan dan proses, kenapa kita menginginkan pertumbuhan budaya kita tanpa tahapan dan proses? Adalah keliru bagiku jika untuk menikmati buah Islam harus berbudaya persis dengan arab, pakaian dengan pakaian arab, makanan dengan makanan arab, bicara dengan bahasa arab. Islam bukanlah model pakaian, bukan bentuk makanan, bukan pula gaya bahasa, Islam adalah nilai-nilai luhur yang diturunkan dengan seting lingkungan arab. Orang arab dengan orang Indonesia dalam menghormati yang lebih tua punya cara yang berbeda dengan nilai yang sama. Orang Indonesia memanggil yang lebih tua dengan berbagai kata mulai kang, mas, cak, mbak, yu, mpok, keh, de el el. Kalau orang arab tentu tidak seperti itu, saya tidak pernah dengar orang arab manggil kakaknya "ya akhil kabir" sebagai ganti kata "mas". Betapa setujunya aku dengan peribahasa, lain ladang lain belalang, laik lubuk lain ikannya, namun tetap saja se-udara (baca: sa-udara), biarkan pakaian kita berbeda, bahasa kita berbeda, makanan kita berbeda, yang perlu kita samakan adalah nilai-nilai keluhuran yang ada dalam hati kita. Kalau mau memakai pakaian, pakailah pakaian mana saja, mau arab, jawa, eropa, indonesia, asalkan nilai-nilai luhur dalam diri kita tetap terjaga. Jika pakaian bisa memberi gambaran hati manusia, tentulah orang-orang yang berdasi tak akan korupsi, orang-orang berjubah tak akan mengobrak-abrik, dan menyesatkan orang lain. Namun apakah demikian? Kebanyakan tidak seperti itu. Biasanya pakaian hanyalah sebagai topeng persembunyian dari keadaan hati yang tidak karuan. Bukankah serigala berbulu domba lebih membahayakan?? Akan lebih aman jika serigala berhati domba. Biarkanlah Al qur'an turun dengan bahasa orang Arab, asalkan kita bisa mengimpor buahnya. Dikarenakan orang Arab tidak berbahasa jawa, yach jadinya Alqur'an memakai bahasa Arab. " Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya." Coba kalau orang arab zaman turunnya al Qur'an lisannya bicara bahasa jawa, tentulah makna "qur'anan Arabian" bermakna b
[Mayapada Prana] 17 Okt
"Kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah" (Rm 2:1-11; Luk 11:42-46) "Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun" (Luk 11:42-46), demikian kutipan Warta Gembira hari ini. Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Ignasius dari Antiokhia , uskup dan martir, hari ini saya sampaikan catatan- catatan sederhana sebagai berikut: Gejala cara hidup dan cara kerja lebih menekankan organisasi daripada organisme, struktur daripada dinamika kehidupan rasanya sungguh mendominasi pada masa kini. Hal itu mungkin sebagai dampak dari gerakan aneka bentuk kursus manajemen beberapa tahun lalu, dimana orang mengejar-ngejar titel atau ijazah MM, MBA, dst.. Para pimpinan cenderung menekankan teori berorganisasi daripada dinamika kehidupan atau kinerja di dalam masyarakat, kantor atau tempat kerja. Maka tidak mengherankan jika cara hidup dan cara bertindak macam itu `mengabaikan keadilan dan kasih Allah' alias mereka itu adalah orang-orang Farisi masa kini. Mereka membuat peraturan yang nampak bagus dan logis tetapi mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Memperhatikan dan mengutamakan keadilan dan kasih Allah hemat saya antara lain dapat dihayati dengan menjujung tinggi, menghormati dan menghargai harkat martabat manusia, yang diciptakan sesuai dengan gambar atau citra Allah alias lebih mengutamakan `the man behind the gun", manusia yang berada di balik senjata, yang memanfaatkan atau memfungsikan aneka macam harta benda, kedudukan, pangkat atau jabatan. Memang pada masa kini lebih mengutamakan dan memperhatikan manusia rasanya merupakan bentuk perjuangan atau penghayatan kemartiran, meneladan St.Ignasius dari Antiokhia yang berani membela iman dan saudara-saudari kristiani lain, yang menjadi korban keserakahan dan kesombongan penguasa atau `badan publik'. Pada masa kini banyak rakyat kecil menjadi korban keserakahan para penguasa dan pengusaha seperti kasus Lumpur Lapindo, penggusuran, dan juga korban gempa bumi. Maka dengan ini kami mengingatkan dan mengetok hati para penguasa/badan publik maupun pengusaha untuk lebih memperhatikan dan mengutamakan manusia atau pekerjanya daripada keuntungan harta benda, kedudukan atau jabatan. "Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat"(Rm 2:6-9), demikian peringatan Paulus kepada umat di Roma, kepada kita semua. Pengalaman telah menunjukkan bahwa siapapun yang berbuat jahat, entah besar atau kecil, pasti akan mengalami penderitaan dan kesesakan; tenaga untuk memperbaiki kejahatan sama dengan tenaga untuk melakukan kejahatan, maka dengan demikian terjadilah pemborosan tenaga yang tiada guna. Sebaliknya kebahagiaan atau kesejahteraan akan langsung dihayati atau dialami bagi siapapun yang berbuat baik kepada sesamanya atau saudara-saudarinya. Hidup kekal mulai dapat dihayati dan dinikmati oleh orang yang berbuat baik. Maka marilah kita senantiasa berbuat baik dan benar dalam hidup, tugas pekerjaan dan pelayanan kita. Apa yang baik dan benar senantiasa berdasarkan atau berlandaskan `keadilan dan kasih Allah'. Kita telah menerima kebaikan, kebenaran, keadilan dan kasih Allah secara melimpah ruah melalui saudara dan sesama kita, marilah kita teruskan dan wartakan kepada sesama dan saudara kita dimanapun dan kapanpun. Jika kita senantiasa berbuat baik dan benar, kiranya kita akan memiliki banyak sahabat dan kawan, sementara jika kita berbuat jahat berarti semakin mengasingkan diri dan menambah musuh. Kita semua mendambakan hidup penuh persaudaraan dan persahabatan sejati, maka marilah kita saling berbuat baik dalam hidup bersama, entah di dalam keluarga, tempat kerja atau kantor dan di jalanan, kapanpun dan dimanapun. "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah Hanya pada
[Mayapada Prana] Re: Resep Kebahagiaan Dijamin Sukses !
kalo bunuh diri gak dosa saya kuatir dunia jadi kekurangan manusia mang ucup! hahaha. ini bisa jadi pelarian untuk orang2 yang gak bertanggung jawab dan lemah untuk mengakhiri hidupnya. klo bunuh diri halal, gak terbayang berapa kali saya atau kita semua bunuh diri sampai sekarang. kalo mendapat malu yang sangaaat, sampe ada yang bilang mau mati rasanya, dia bunuh diri. diputus cinta... dia bunuh diri. dll dsb. apalagi anak2 remaja dan muda yang masih labil. lama2 yang tersisa cuma kecoa diatas bumi ini. huakakaka.. bunuh diri banyakan negatifnya lah. dari pada bunuh diri mending menginspirasi orang lain dan memberi manfaat sama orang lain sampai tetes darah penghabisan, seperti yang mang ucup lakukan sekarang! hehehehe... - Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us.
[Mayapada Prana] Fwd: butuh bantuan darah
- Forwarded Message From: Maria Susanto Kepada seluruh teman-teman, ada mahasiswi UI namanya Dian, FE 2006 yang membutuhkan golongan darah AB rhesus negatif. Dia menderita kanker otak stadium IV. Saat ini krisis dan membutuhkan bantuan darah, apabila ada yang berkenan bisa hubungi ketut di 08180416749. terima kasih Subject: [gantharwa] Fwd: butuh bantuan darah Salam Sejati "Siapa yang bersungguh-sungguh, akan menemukan yang dicarinya" __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [Mayapada Prana] Duel di atas Gunung Taysan - Karangan Kuping U Cup => Salah ketik
Gak apa Saudara HMNA A dan O itu jauh lho.. seperti S dan K .. he..he...h.e. tapi saudara tidak lagi emosi kok... bagus kok bahasannya.. Salam Sejati "Siapa yang bersungguh-sungguh, akan menemukan yang dicarinya" - Original Message From: H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]> To: mayapadaprana@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 13, 2007 4:21:46 AM Subject: Re: [Mayapada Prana] Duel di atas Gunung Taysan - Karangan Kuping U Cup => Hana Caraka pada jayana, Zato Ichi vs Samurai Maaf, salah ketik, bukan Sola, tetapi Solo HMNA Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe Recent Activity 11New Members 8New Files Visit Your Group Yahoo! Avatars Express Yourself Get animated. Change your style Yahoo! Groups Start a group in 3 easy steps. Connect with others.. Don't let your dream ride pass you by. Make it a reality with Yahoo! Autos. http://autos.yahoo.com/index.html