[Mayapada Prana] 27 Des

2007-12-26 Thread rm_maryo
"Murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus"
(1Yoh 1:1-4; Yoh 20:2-8)

"Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang 
dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil 
orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka 
berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya 
berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat 
dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk 
ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia 
tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia 
dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di 
tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak 
terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang 
lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang 
lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya" (Yoh 
20:2-8), demikian kutipan Warta Gembira hari ini. 

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta 
St.Yohanes, rasul dan pengarang Injil, hari ini saya sampaikan 
catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
•   Setelah merayakan St.Stefanus, martir pertama, hari ini kita 
rayakan pesta St.Yohanes, rasul dan pengarang Injil serta dikenal 
sebagai murid terkasih dari Yesus. Orang yang saling mengasihi pada 
umumnya saling peka/ terbuka terhadap kebutuhan yang terkasih dan 
dengan cekatan atau cepat menanggapinya; demikian jika yang 
terkasih/dikasihi dalam kesulitan atau `hilang' maka ia dengan 
cekatan serta bergairah untuk menolong atau mencarinya. Ketika 
Petrus dan Yohanes memperoleh berita bahwa "Tuhan/Yesus telah 
daimbil orang dari kuburnya", maka berangkatlah mereka menuju ke 
kubur dan murid yang lain/Yohanes berlari lebih cepat dan lebih 
dahulu sampai di kubur. Kiranya kita semua dipanggil untuk meneladan 
Yohanes, yang berlari cepat menanggapi apa yang sedang terjadi di 
sekitar hidup atau di lingkungan hidup kita. Misalnya hal-hal kecil 
yang tidak beres atau tidak baik dalam hidup sehari-hari seperti 
sampah di gang/halaman, air kran mengalir terus, listrik menyala di 
siang hari dst… baiklah kita langsung bertindak membereskan atau 
memperbaikinya. Dengan terbiasa cepat tanggap terhadap hal-hal atau 
perkara-perkara kecil setiap hari di rumah, kantor/tempat kerja, 
kiranya kita akan menjadi terampil dan cekatan juga menghadapi 
masalah atau perkara besar di dalam kehidupan kita. Kita adalah 
murid-murid atau sahabat-sahabat Yesus, Penyelemat Dunia, dan 
dipanggil untuk sungguh mendunia, dan ketika ada hal-hal, masalah 
atau perkara sekecil apapun di sekitar lingkungan hidup kita 
hendaknya segera kita selamatkan. Kehadiran, sepak terjang atau cara 
bertindak kita dimanapun dan kapanpun hendaknya senantiasa bersifat 
menyelamatkan lingkungan hidup, membahagiakan dan mensejahterakan 
sesama dan saudara-saudari kita. 
•   "Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, 
kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan 
dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan 
dengan Anak-Nya, Yesus Kristus "(1Yoh 1:3). Apa yang dikatakan oleh 
Yohanes ini rasanya baik menjadi permenungan dan pedoman atau 
tuntunan hidup dan cara bertindak kita. Pengalaman persahabatan kita 
dengan Yesus, apa yang kita dengar dan lihat tentang bagaimana Ia 
bersabda dan bertindak sebagaimana diwartakan oleh para penginjil, 
baiklah kita teruskan kepada sesama dan saudara-saudari kita. Dengan 
rahmat atau anugerahNya kita orang-orang lemah dan berdosa telah 
dijadikan sahabat-sahabatNya, maka kita dipanggil dan diutus untuk 
menjadikan atau menarik sesama dan saudara-saudari kita bersekutu 
denganNya, menjadi sahabat-sahabatNya, sehingga kebersamaan hidup 
kita penuh persahabatan dan persaudaraan sejati. "Damai sejahtera 
menjadi nyata dalam setiap manusia yang berkenan kepadaNya". Maka 
hemat saya doa St.Fransiskus Assisi ini dapat membantu permenungan 
dan cara bertindak kita: "Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai. Bila 
terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cintakasih. Bila terjadi 
penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan. Bila terjadi 
perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan. Bila terjadi 
kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian. Bila terjadi 
kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran. Bila terjadi kecemasan, 
jadikanlah aku pembawa harapan. Bila terjadi kesedihan, jadikanlah 
aku pembawa kegembiraan. Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku 
pembawa terang" (PS no 221). Perdamaian atau persahabatan sejati 
menjadi dambaan atau kerinduan semua orang, marilah kita wartakan 
perdamaian atau persahabatan. Tentu saja untuk itu kita sendiri 
senanitiasa harus dalam keadaan damai, penuh kasih pengampunan, jauh 
dari kebencian dan balas dendam. 

"Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan 
Tuhan seluruh bumi. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala 
bangsa

Re: [Mayapada Prana] Ucapan "Selamat " menurut Al Qur'an tidak haram.

2007-12-26 Thread vonny vitawati
Alah...ngapain juga pusing2..anda2 ga mau ngasih
selamat ... buat kita2 ga ngaruh kok,emangnya gw
pikirin . kita mah tetep aja ngerayain Natal..
so ga usah pusing2 dah .ga ngasih selamat 
emangnya trus kita ga jadi Natalan ? gitu aja kok
repot..
Heran kok ribet amat siy . 
Bikin muak aja !!!

--- mustafadandenong <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> 
> Soal ayat berbeda itu memang diakui, tergantung
> manusianya mau pakai 
> yg mana
> 
> tapi menurut pendapat pribadi saya adl sbb. :
> 
> Menurut Ilmu logika, tentang ucapan selamat pada
> intinya bisa
> dikategorikan 2 sifat maupun tujuan yaitu bersifat
> etika. dan
> bersifat etiket.
> 
> Etika adalah tentang moralitas lebih ke
> rohaniah/internal, etiket
> tentang tata-sopan lebih kepergaulan dan lebih
> bersifat lahiriah.
> 
> Siapapun agamanya secara logika, mengucapkan Selamat
> kepada
> seseorang adalah suatu etiket pergaulan karena
> merasa akrab
> berdasarkan kasih sayang antar sesama teman, sesama
> saudara...
> Tidak mungkin orang mengucapkan selamat khusus
> kepada orang yg tidak
> dikenalnya.
> 
> Moral lebih ditekankan ke budi pekerti, watak maupun
> karakter, bagi
> yg beriman, bisa jadi pengertian ucapan ini sebagai
> pengakuan kepada
> ajaran yg diajarkan kepada yg diucapkan... atau
> dianggap bersalah
> oleh ajarannya.
> 
> Semua itu tergantung maksud serta tujuan kita
> didalam mengucapkan
> itu. Ucapan selamat baik secara moral maupun etiket
> adalah perbuatan
> baik (tidak merugikan, tidak mencaci, sifatnya baik
> bukan mencari
> permusuhan), ini bukan menunjukkan moral orang lain
> tapi menandakan
> kualitas moral yg mengucapkan. Sebab dengan ucapan
> itu kita
> menghargai orang lain, bukan berarti kita menentang
> kehendak Tuhan,
> sehingga dengan tidak mengucapkan selamat kepada
> orang yg berbeda
> iman berarti itu menyenangkan hati Tuhan. Tuhan
> tidak mengharapkan
> manusia atau makhluk hidup lainnya menyenangkan atau
> membela-Nya,
> sebab semua itu adalah hasil ciptaan-Nya sendiri,
> tidak perlu dibela
> dan dibahagiakan. Jadi kalau ada larangan ucapan
> Selamat tersebut,
> maka kita akan bertanya dalam hati ini, benarkan
> perintah larangan
> ini dari Tuhan, ajaran ini, jangan2 ini bukan dari
> Dia, tapi dari
> dia yg menyusup sebagai Dia !!! dia = iblis; Dia=
> Tuhan. Semoga
> sadar semuanya
> 
> Salam,
> 
> Mustafa D
> 
> 
> --- In mayapadaprana@yahoogroups.com, "Stephanus K.
> Wibowo" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Hallo Bung Mustafa,
> > perkenankan saya utk sedikit mencari tahu terkait
> dengan ucapan
> > selamat Natal ini dari kaum muslim.
> > saya pribadi tidak terlalu peduli apakah saudara/i
> muslim saya
> > memberikan ucapan selamat Natal. Saya berterima
> kasih jika diberi
> > ucapan selamat Natal, kalopun tidak, sayapun
> sangat memaklumi.
> > 
> > Kenapa? Karena saya pernah mendengar khotbah di
> mesjid yang
> > menyebutkan bahwa memberikan ucapan selamat natal,
> paskah dan hari-
> 2
> > besar kristiani adalah haram hukumnya menurut
> Alquran. Oleh 
> karenanya
> > saya memahami perkara tidak memberikan ucapan
> selamat natal bukan
> > perkara like or dislike, melainkan memang itulah
> yang diatur dalam
> > kitab suci.
> > 
> > Hanya saja, saya jadi agak bingung dengan tulisan
> Bung Mustafa yang
> > menyebutkan sebaliknya.
> > Pertanyaan saya, apakah Alquran (dalam Surat yg
> berbeda) juga
> > menyebutkan bahwa menyebutkan memberikan ucapan
> selamat atas hari-
> hari
> > besar agama lain adalah haram?
> > 
> > Kedua, jika dan hanya jika memang ada dua Surat
> atau lebih yang
> > katakanlah berkesan kontradiktif. Mana yang 
> diikuti, apakah Surat
> > yang muncul belakangan, atau bagaimana? Kalo
> memang tidak ada dua
> > Surat atau lebih yang "kontradiktif", mohon
> pertanyaan saya ini
> > diabaikan.
> > Dalam Alkitab pun saya ketahui ada
> "pernyataan-pernyataan yang
> > kontradiktif", sampai sekarang pun saya juga belum
> dapat penjelasan
> > yang memuaskan.
> > 
> > Ini sekedar pertanyaan "ringan" saja lhoh, yang
> samasekali tidak 
> saya
> > maksudkan untuk memunculkan perdebatan. Sekedar
> want to know aja.
> > 
> > Salam,
> > Nanus
> > 
> > 
> > On 12/22/07, Mustafa Dandenong
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Ucapan "Selamat Natal"menurut
> Al-Qur'an  
> ~Tidak
> > > Haram~   Dr. M. Quraish Shihab
> > >
> > > Sakit perut menjelang persalinan, memaksa
> Maryam  
> bersandar ke pohon
> > > kurma. Ingin rasanya beliau  mati, bahkan
> tidak pernah hidup 
> sama
> > > sekali.  Tetapi Malaikat Jibril datang
> menghibur: "Ada 
> anak  sungai
> > > di bawahmu, goyanghan pangkal pohon kurma 
> ke arahmu, makan, 
> minum dan
> > > senangkan hatimu.  Kalau ada yang datang
> katakan: 'Aku 
> bernazar tidak
> > >   bicara.'""Hai Maryam, engkau
> melakukan yang amat 
> buruk.
> > > Ayahmu bukan penjahat, ibumu pun bukan penzina,"
>  demikian 
> kecaman
> > > kaumnya, ketika melihat bayi di

Re: [Mayapada Prana] Ucapan "Selamat " menurut Al Qur'an tidak haram.

2007-12-26 Thread Mustafa Dandenong
Masa sampai ngk natalan, ini sih kelewatan..
   
  Natalan tetap natalan..tapi tidak terusik atau terganggu kalau 
tdk ada yg mengucapkan selamat Natal.
   
  Sebab bukan kita untuk Natal, tapi Natal untuk kita, bukankah begitu Von?
   
  

vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Alah...ngapain juga pusing2..anda2 ga mau ngasih
selamat ... buat kita2 ga ngaruh kok,emangnya gw
pikirin . kita mah tetep aja ngerayain Natal..
so ga usah pusing2 dah .ga ngasih selamat 
emangnya trus kita ga jadi Natalan ? gitu aja kok
repot..
Heran kok ribet amat siy . 
Bikin muak aja !!!

--- mustafadandenong 
wrote:

> 
> Soal ayat berbeda itu memang diakui, tergantung
> manusianya mau pakai 
> yg mana
> 
> tapi menurut pendapat pribadi saya adl sbb. :
> 
> Menurut Ilmu logika, tentang ucapan selamat pada
> intinya bisa
> dikategorikan 2 sifat maupun tujuan yaitu bersifat
> etika. dan
> bersifat etiket.
> 
> Etika adalah tentang moralitas lebih ke
> rohaniah/internal, etiket
> tentang tata-sopan lebih kepergaulan dan lebih
> bersifat lahiriah.
> 
> Siapapun agamanya secara logika, mengucapkan Selamat
> kepada
> seseorang adalah suatu etiket pergaulan karena
> merasa akrab
> berdasarkan kasih sayang antar sesama teman, sesama
> saudara...
> Tidak mungkin orang mengucapkan selamat khusus
> kepada orang yg tidak
> dikenalnya.
> 
> Moral lebih ditekankan ke budi pekerti, watak maupun
> karakter, bagi
> yg beriman, bisa jadi pengertian ucapan ini sebagai
> pengakuan kepada
> ajaran yg diajarkan kepada yg diucapkan... atau
> dianggap bersalah
> oleh ajarannya.
> 
> Semua itu tergantung maksud serta tujuan kita
> didalam mengucapkan
> itu. Ucapan selamat baik secara moral maupun etiket
> adalah perbuatan
> baik (tidak merugikan, tidak mencaci, sifatnya baik
> bukan mencari
> permusuhan), ini bukan menunjukkan moral orang lain
> tapi menandakan
> kualitas moral yg mengucapkan. Sebab dengan ucapan
> itu kita
> menghargai orang lain, bukan berarti kita menentang
> kehendak Tuhan,
> sehingga dengan tidak mengucapkan selamat kepada
> orang yg berbeda
> iman berarti itu menyenangkan hati Tuhan. Tuhan
> tidak mengharapkan
> manusia atau makhluk hidup lainnya menyenangkan atau
> membela-Nya,
> sebab semua itu adalah hasil ciptaan-Nya sendiri,
> tidak perlu dibela
> dan dibahagiakan. Jadi kalau ada larangan ucapan
> Selamat tersebut,
> maka kita akan bertanya dalam hati ini, benarkan
> perintah larangan
> ini dari Tuhan, ajaran ini, jangan2 ini bukan dari
> Dia, tapi dari
> dia yg menyusup sebagai Dia !!! dia = iblis; Dia=
> Tuhan. Semoga
> sadar semuanya
> 
> Salam,
> 
> Mustafa D
> 
> 
> --- In mayapadaprana@yahoogroups.com, "Stephanus K.
> Wibowo" 
> wrote:
> >
> > Hallo Bung Mustafa,
> > perkenankan saya utk sedikit mencari tahu terkait
> dengan ucapan
> > selamat Natal ini dari kaum muslim.
> > saya pribadi tidak terlalu peduli apakah saudara/i
> muslim saya
> > memberikan ucapan selamat Natal. Saya berterima
> kasih jika diberi
> > ucapan selamat Natal, kalopun tidak, sayapun
> sangat memaklumi.
> > 
> > Kenapa? Karena saya pernah mendengar khotbah di
> mesjid yang
> > menyebutkan bahwa memberikan ucapan selamat natal,
> paskah dan hari-
> 2
> > besar kristiani adalah haram hukumnya menurut
> Alquran. Oleh 
> karenanya
> > saya memahami perkara tidak memberikan ucapan
> selamat natal bukan
> > perkara like or dislike, melainkan memang itulah
> yang diatur dalam
> > kitab suci.
> > 
> > Hanya saja, saya jadi agak bingung dengan tulisan
> Bung Mustafa yang
> > menyebutkan sebaliknya.
> > Pertanyaan saya, apakah Alquran (dalam Surat yg
> berbeda) juga
> > menyebutkan bahwa menyebutkan memberikan ucapan
> selamat atas hari-
> hari
> > besar agama lain adalah haram?
> > 
> > Kedua, jika dan hanya jika memang ada dua Surat
> atau lebih yang
> > katakanlah berkesan kontradiktif. Mana yang 
> diikuti, apakah Surat
> > yang muncul belakangan, atau bagaimana? Kalo
> memang tidak ada dua
> > Surat atau lebih yang "kontradiktif", mohon
> pertanyaan saya ini
> > diabaikan.
> > Dalam Alkitab pun saya ketahui ada
> "pernyataan-pernyataan yang
> > kontradiktif", sampai sekarang pun saya juga belum
> dapat penjelasan
> > yang memuaskan.
> > 
> > Ini sekedar pertanyaan "ringan" saja lhoh, yang
> samasekali tidak 
> saya
> > maksudkan untuk memunculkan perdebatan. Sekedar
> want to know aja.
> > 
> > Salam,
> > Nanus
> > 
> > 
> > On 12/22/07, Mustafa Dandenong
> wrote:
> > > Ucapan "Selamat Natal" menurut
> Al-Qur'an 
> ~Tidak
> > > Haram~ Dr. M. Quraish Shihab
> > >
> > > Sakit perut menjelang persalinan, memaksa
> Maryam 
> bersandar ke pohon
> > > kurma. Ingin rasanya beliau mati, bahkan
> tidak pernah hidup 
> sama
> > > sekali. Tetapi Malaikat Jibril datang
> menghibur: "Ada 
> anak sungai
> > > di bawahmu, goyanghan pangkal pohon kurma 
> ke arahmu, makan, 
> minum dan
> > > senangkan hatimu. Kalau ada yang datang
> katakan: 'Aku 
> bernazar tidak
> > > bicara.'" "

[Mayapada Prana] Kehebatan Aku di akhir Tahun !

2007-12-26 Thread mangucup88
Apa yang telah Anda raih di tahun 2007? Mobil baru, jabatan baru,
rumah baru, Mega-Project dan sebagainya, dengan mana Anda bisa
membusungkan dada dan merasa bangga atas keberhasilan Anda: "Nih
betapa hebatnya Gw Oooo..oi!"

Apakah dengan semua yang telah Anda raih sekarang ini, Anda akan
bisa tidur lebih nyenyak, saya yakin tidak, sebab semakin banyak
yang kita raih maupun kita miliki; semakin banyak pulalah rasa takut
kita akan kehilangan lagi.

Apa yang kita telah raih dan capai sekarang ini sebenarnya hanya
kebahagiaan semu yang bersifat sementara saja, sebab akhirnya pasti
akan hilang juga.

Lihat saja mobil yang paling Anda banggakan pada saat ini, paling
lambat 10 tahun lagi sudah jadi mobil butut, pakaian Anda ditahun
yang akan datang sudah tidak trendi lagi, jabatan yang dimiliki
sekarang ini, mungkin tahun depan sudah hilang atau sudah di PHK dst-
nya.

Tetapi yang sudah pasti akan terjadi dalam jangka waktu dekat ini -
Anda harus pergi ke Dr entah itu Dr Gigi maupun Dr umum,. Tidak bisa
dipungkiri dan juga tidak bisa dielak lagi, dalam waktu yang akan
datang ini Anda pasti akan jatuh sakit dan akhirnya mati!

Hukum ini berlaku untuk setiap orang yang hidup di dunia ini.
Bagaimana Anda kaya dan hebatnya sekalipun, tidak lama lagi, pasti
anda akan mengalami nasib yang sama seperti Suharto maupun Sudono
Salim (Lim Soei Liong) ialah pikun dan jatuh sakit sambil menunggu
saatnya malaikat Maut menjemput Anda.

Kagak percaya lihatlah wajah Anda di cermin? Berapa banyak uban
mulai keluar, berapa banyak rambut yang mulai rontok, berapa banyak
keriput yang mulai timbul dan cobalah Check-up apakah tubuh Anda
sekarang ini masih sehat? Belum tentu !

Setiap orang menghitung dan melihat akan keberhasilannya di akhir
tahun, tetapi tidak mau menerima kenyataan, bahwa diri kita itu
semakin hari semakin peot, semakin keropos, tua dan juga semakin
mendekati hari ajal kita. Maka dari itu tidak ada salahnya sekali-
sekali ngaca dong !

Count Down berjalan terus, tidak satu detik pun bisa di Stop. Hari D-
Day atau hari kematian (Death Day) Anda sudah semakin mendekati. Di
setiap akhir tahun seharusnya kita sadar, bahwa usia hidup kita pun
semakin berkurang pula satu tahun.

Cobalah renungkan tinggal berapa tahun lagi sisa hidup Anda? Ini
adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri lagi. Kita semuanya menempuh
jalan yang sama dan mempunyai tujuan hidup yang sama
ialah "Kematian"!

Kita pergi mencari Dr, Wong Pinter, Rumah Sakit, obat yang paling
hebat dan paling mahal sekalipun, untuk apa? Hanya untuk
memperpanjang hidup, berapa hari, berapa bulan atau berapa tahun,
percuma saja, sebab itu hanya kesia-siaan saja, sebab di dunia ini
tidak ada rumah sakit, Dr maupun obat yang bisa memberikan Anda
hidup kekal.

Kita menghabiskan uang, harta maupun waktu, hanya untuk mengulur
waktu beberapa saat saja, tetapi Sang Maut akan tetap datang juga,
mungkin hanya beda hari, bulan atau tahunnya saja!

Anda boleh nungging sembahyang 24 jam sehari, atau berdoa terus-
menerus tanpa diputus oleh kata Amin, tetapi itu juga hanya satu
kesia-siaan saja, sebab tidak ada mukjizat di dunia ini yang akan
bisa memberikan Anda hidup kekal.

Kalau direnungkan masa hidup manusia itu tidak lama, lihat saja
betapa cepatnya waktu setahun itu lewat. Tanpa kita sadari usia kita
sekarang sudah kepala 4 atau 5 bahkan kepala 6, tetapi tanyalah sama
diri sendiri apakah Anda bisa menikmati hidup ini dengan baik ?

Kita kerja dari pagi s/d jauh malam, sehingga waktu untuk keluarga
pun sudah tidak ada lagi. Bahkan kesehatanpun kita abaikan ! Untuk
apa ? Untuk sekedar dapat jabatan/pangkat maupun gaji tinggi ?
Tetapi untuk ini kita korbankan masa hidup kita, keluarga maupun
kesehatan, apakah tidak terlalu mahal bayarannya 

Apakah untuk tahun mendatang ini, Anda masih mau dan masih ingin
menjalani kehidupan seperti di tahun-tahun yang lampau ?
Renungkanlah.

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net



[Mayapada Prana] Orang gila atau menjadi gila2an masuk Islam atau benar2 jadi gila setelah masuk Islam ?

2007-12-26 Thread Mustafa Dandenong
Orang gila atau menjadi gila2an masuk Islam atau benar2 jadi gila setelah masuk 
Islam ?
   
  Siapakah yang menyeru orang gila masuk ke dalam Islam? Bilakah Tuhan itu 
membuka hati orang gila banyak itu masuk ke dalam Islam? Kebanyakan orang gila 
itu mengaku dia beragama Islam. Pernahkah Nabi Muhammad itu berjumpa dan 
mengenali orang gila banyak itu? Tetapi orang gila banyak itu mengaku mengikut 
Nabi Muhammad dan selaku rasul mereka. Adakah Nabi Muhammad itu bersetuju orang 
gila tersebut menjadi umatnya? Adakah Nabi Muhammad itu pengikutnya terdiri 
dari orang gila walaupun Nabi Muhammad itu tidak pernah menyampai ayat-ayat Al 
Quran kepadanya? Tetapi orang gila itu tetap mengikutinya Muhammad itu sebagai 
rasulnya.

Rasul mana pula yang memasukkan Islam orang gila banyak itu? Walaupun Nabi 
Muhammad itu telah wafat sekian lama tetapi orang gila banyak itu tetap 
menyambut hari kelahirannya tiap-tiap tahun.

Penyakit gila mereka itu pula adalah bermusim seperti musim berlapar di bulan 
ramadhan di siang hari, musim pakai cantik-cantik, makan sedap-sedap pada bulan 
idulqurban, musim menangis dipagi syawal di perkuburan, musim minta maaf di 
bulan syawal, musim makan kuih, lemang, ketupat dan rendang di bulan syawal dan 
musim baik hati di bulan syawal.

Kebanyakan orang gila itu tidak sadar yang mereka telah dihinggapi penyakit 
gila tersebut, oleh kerana mereka melayani emosi dan fantasinya terhadap Islam 
itu. Orang gila itu akan marah bila dikatakan gila dan tidak akan mengakuinya 
kegilaannya itu.

Ada juga musim orang gila itu membaca Al Quran seperti tadarus dan musabaqah Al 
Quran iaitu pada bulan ramadhan, walaupun mereka tidak memahami bahasa Al Quran 
tersebut, jauh sekali mentaati dan mengikutinya. Padahal mereka tidak membaca 
walau sepatah ayat sekali pun. Itulah yang dipanggil gila isim.

Kebanyakan orang gila itu akan berkata-berkata dengan Tuhan di dalam 
sembahyangnya walaupun Tuhan itu tidak melayani atau berkata-kata dengan 
mereka. Tiada siapa yang hendak melayani orang gila tersebut. Oleh kerana apa 
yang dikatanya pun dia sendiri pun tidak faham. Begitulah perbuatan dan 
perkataan orang gila.

Tak ada yang tak gila melainkan kebanyakannya gila belaka. Ada di antara mereka 
yang gila kepada Nabi Muhammad sehingga mereka berpakaian seperti orang arab 
serta berjanggut tanpa bermisai, walaupun mereka bukan orang arab sekalipun dan 
bahasa arab pun mereka tak tahu. Kalau berkata di antara mereka, ana – ente. 
Jika mereka lepas makan akan menjilat jarinya. Amat mudah untuk mengesan orang 
gila tersebut. Pada malam Jumaat pula penyakit gila membaca Yassin akan datang 
kepada mereka. Mereka membacanya beramai-ramai tanpa siapa mendengar, memahami 
dan mengikutinya di antara mereka itu terhadap apa-apa yang dibacakannya. 
Walaupun mereka tidak faham berbahasa Arab sekalipun tetapi mereka tetap 
membaca di dalam bahasa Arab. Bagi orang gila tersebut tak faham pun tak apa, 
mereka akan mendapat pahala bacaannya itu. Begitulah gelagat orang-orang gila 
tersebut, amat melucukan sekali. 

Orang-orang gila tersebut pula akan berkata-kata dengan orang yang telah mati 
ketika di kubur walaupun orang mati itu tidak lagi dapat mendengar kata-katanya 
itu. Namun orang-orang gila itu meluahkan perasaan gilanya itu pada orang yang 
mati tersebut sehingga mereka menasihatinya dan memperingatkannya orang-orang 
mati itu apabila malaikat Mungkar Nangkir menanyakannya dengan beberapa soalan 
bagi menolong orang yang mati tersebut.

Bagi mengesan orang-orang gila tersebut, apabila diberitahu kesalahannya, 
mereka akan marah dan mengamuk disebabkan mereka tidak ada kewarasan berfikir 
serta hilang kawalan dirinya. Kebanyakan mereka tidak dapat mengatasi emosinya, 
maka emosi dan fantasinya itulah yang menguasai dirinya. Dan ada juga di antara 
mereka, yang berpenyakit gila terhadap Islam, di mana mereka akan mengislamkan 
apa saja yang didapatinya, samada Jabatan atau Majlis atau Parti atau Kolej 
atau Universiti ataupun Bank termasuk Pusat Rawatan dan Pajak Gadai, pakaian 
dan juga makanan termasuk Ubat Gigi, semuanya mereka Islamkan. Begitulah 
kaedahnya gelagat orang-orang gila terhadap Islam. 

Bagi mengatasi dan mengawal orang-orang gila tersebut supaya mereka tidak 
ekstrim dan ganas, maka hendaklah mereka itu dipuji di atas perbuatan gilanya 
itu. Niscaya mereka akan menjadi baik dengan kita.



   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Mayapada Prana] 1 Januari Bukan Awal Tahun Baru

2007-12-26 Thread dadearinto
1 Januari Bukan Awal Tahun Baru 

Dalam bertahun baru menurut penanggalan musim atau Solar Year yang
umumnya disebut tahun Masehi, mereka tidak memiliki dasar dan bukti.
Jika penanggalan itu benar-benar cocok dengan pergantian musim yang
menjadi dasar penyusunannya, maka permulaan tahun atau tahun barunya
bukanlah pada 1 Januari tetapi 23 Desember yaitu tanggal permulaan
Surya tampak bergerak dari Tropic of Capricorn di belahan selatan
Bumi ke arah Tropic of Cancer di belahan utara.

Jika orang melihat Surya condong ke utara atau ke selatan sewaktu
terbit dan terbenamnya, maka itu hanyalah tersebab gerakan zigzag dari
Bumi ketika berkitar mengelilingi Surya. Kejadian yang dilihat ialah
sebagai berikut:

Pada tanggal 21 Maret, Surya tepat berada di atas garis ekuator sambil
bergerak ke arah utara, dan tanggal 21 Juni Surya mencapai titik 23
1/2 derajat dari ekuator, titik pada garis keliling yang dinamakan
dengan Tropic of Cancer. Ketika itu berlaku siang terpanjang di
belahan utara, sebaliknya malam terpanjang di belahan selatan. Dari
tanggal 21 Juni Surya mulai bergerak kembali ke arah ekuator dan tepat
berada di atas garis ekuator pada tanggal 21 September.

Pada tanggal 22 September Surya terus bergerak dari garis ekuator ke
arah selatan dan sampai di garis yang dinamakan Tropic of Capricorn 
yaitu pada titik 23 1/2 derajat dari ekuator keliling Bumi. Ketika itu
tercatat tanggal 22 Desember waktu mana berlaku siang terpanjang di
belahan selatan dan malam terpanjang di belahan utara. Selanjutnya
Surya bergerak kembali ke arah ekuator Bumi dan sampai pada tanggal 20
Maret untuk pergantian musim selanjutnya.

Penanggalan yang benar adalah penanggalan Lunar Year atau Qamariah
sesuai dengan petunjuk dan keredhaan ALLAH.
Tahun Baru di mulai dari 1 Muharam

Selengkapnya untuk melihat gambar dan Tulisan Arabnya klik di bawah:

http://forum.detik.com/showthread.php?t=10498

wassalam



[Mayapada Prana] Duka Kita Semua

2007-12-26 Thread agussyafii
Duka Kita Semua

Pagi ini saya mendapatkan SMS dari teman yang berbunyi,  "Mohon doanya
rumah saya termasuk korban banjir luapan bengawan solo, semoga kami
diberikan kemudahan menghadapi musibah ini, doakan pula untuk saudara
kita yang mengalami musibah seperti kami, Fajar & keluarga." 

Disaat napas menghela, duka itu hadir silih berganti. Disaat
kebahagiaan menampakkan diri, tetesan air mata tak berbendung menatap
kesedihan. Beban kesedihan akan terasa berkurang, jika empati dan
perhatian kita tujukan untuk saudara kita.

Sejenak saya ingin mengajak teman-teman di milis ini untuk berdoa buat
saudara-saudara kita yang tertimpa musibah banjir luapan bengawan solo
maupun musibah ditempat lain seperti di longsor di Karang Anyar.
Semoga Alloh SWT memberikan ketabahan hati dalam menghadapi kesulitan
hidup dan senantiasa diberikan semangat untuk senantiasa bangkit kembali.

Wassalam,
Agussyafii


Silahkan kirimkan komentar anda tentang tulisan ini di
http://agussyafii.blogspot.com Atau di sms 0888 176 48 72






[Mayapada Prana] Remember Tsunami in Acheh

2007-12-26 Thread H. M. Nur Abdurrahman
Diposting oleh Muammar Qaddhafi, sekretaris pribadi Abah HMNA. Kalau Sam 
Huston, kalau tidak salah Gubernur pertama Texas USA berkata: Remember The 
Alamo, maka ada baiknya kita bilang juga: Remember Tsunami in Acheh. 



BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
657 Gempa Diikuti Tsunami, Isyarat Allah
 
Ta'ziah untuk semua penduduk di Aceh sebagai front terdepan khususnya dan 
daerah bumi yang lain umumnya, yang mengalami musibah gempa bumi dan tsunami, 
semoga Allah memberikan rahmat kesabaran atas segala ujianNya.
 
Dihimbau kepada DPP IMMIM untuk mengumumkan kepada masjid-masjid agar setelah 
shalat Jum'at, supaya melaksanakan Shalat Ghaib untuk Korban Tsunami di Aceh.
 
***
 
Wilayah Indonesia menyimpan daerah potensial gempa tektonik, dengan adanya 
patahan dari tiga buah lempengan kerak bumi yang besar, yaitu lempeng 
Indo-Australia (di selatan), lempeng Pasifik (di timur laut), dan lempeng 
Eurasia (di sebelah barat daya). 
 
Sebagian besar tsunami yang terjadi di dunia disebabkan oleh pergeseran 
vertikal lempengan kerak bumi (subduksi) di bawah dasar laut dalam yang 
berwujud gempa bumi tektonik. Adapun gempa bumi tektonik ini tidak dapat 
dideteksi sebelumnya, tidak seperti gempa vulkanik. Manusia dengan ilmunya 
tidak mampu "menciptakan" teknologi yang dapat melacak kapan terjadinya dan apa 
yang menjadi "pelatuk" subduksi yang berwujud gempa tektonik itu. Akal manusia 
tidak mampu untuk hal itu. Yang manusia mampu, hanya mengobservasi daerah 
potensial terjadinya sumber gempa tektonik yang berupa patahan lempengan kerak 
bumi itu. 
 
Ada baiknya saya cuplik dari Seri 610, bertanggal 18 Januari 2004, lihat di 
antara tanda [ ]:
 
[Dalam ayat Qawliyah disebutkan tiga malaikat yang menjelma sebagai manusia 
yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk membinasakan negeri Sodom dan Qamran. 
Sebelum ketiga malaikat itu "bekerja", terlebih dahulu mendatangi Nabi Luth AS 
menyuruh beliau dan pengikutnya (Ali Luth) untuk meniggalkan pemukimannya itu. 
Bagaimana caranya malaikat itu "bekerja", maka perlu dipelajari ayat Kawniyah. 
 
Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bahwa Lembah Siddim, yang di 
dalamnya terdapat kota Sodom dan Qamran merupakan daerah patahan atau tempat 
kedudukan titik-titik bertemunya dua lempengan kerak bumi. Patahan itu berawal 
dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut 
melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga 
berakhir di Afrika. Bila dua lempengan kerak bumi ini sekonyong-konyong 
bergeser vertikal dengan mendadak maka akan menimbulkan gempa bumi tektonik 
dahsyat yang diikuti dengan tsunami, yaitu gelombang laut yang sangat besar 
yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan 
lava/lahar panas dari perut bumi. Dari apa yang dipelajari dari ayat Kawniyah 
tersebut, rupanya dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga malaikat itu menggeser 
vertikal kedua lempengan kerak bumi di daerah patahan tersebut, maka timbullah 
gempa bumi dahsyat.]
 
Itulah campur tangan "secara langsung" dari Allah SWT dengan mengirim malaikat 
menjadi pemicu (baca: pelatuk) gempa tektonik itu. Dalam Al Quran 
diinformasikan tentang beberapa "kerja-kerja" malaikat itu. Secara zhahir Nabi 
Musa AS memukulkan tongkatnya di atas Laut Merah, namun yang tak dapat dilihat 
dengan mata kasar, adalah malaikat yang berkerja membuat "jalan tol" dengan 
menghembus menguakkan air laut kanan-kiri, sehingga terbentuklah jalan tol itu. 
Pada perang Khandaq "kerja" malaikat itu menghembuskan angin badai yang sangat 
dingin yang memporak-perandakan perkemahan pasukan Al Ahzab (konfederasi 
Quraisy, Ghatafan, Yahudi) yang mengepung kota Madinah. Firman Allah:
-- FARSLNA 'ALYHM RYhA WJNWDA LM TRWHA (S. ALAhZAB, 33:9), dibaca: 
-- fa arsalna- 'alayhim ri-haw wajunu-dal lam tarauha- (s. al ahzab), artinya: 
-- maka Kami kirim kepada mereka angin badai dan pasukan yang kamu tidak 
melihatnya.
 
***
 
Seperti dikatakan di atas, manusia hanya mampu mengobervasi patahan lempeng 
kerak bumi sebagai daerah potensial gempa tektonik. Akal manusia tidak mampu 
menciptakan teknologi yang dapat melacak kapan terjadinya dan apa yang menjadi 
"pelatuk" gempa tektonik itu. Dan juga seperti yang termaktub dalam Seri 610 
dengan informasi dari ayat Qawliyah tentang tiga malaikat yang diutus Allah 
kepada Nabi Luth AS beserta informasi dari ayat Kawniyah bahwa Lembah Siddim 
terletak pada patahan dua lempengan, menjadi petunjuk bahwa ketiga malaikat 
itulah yang memicu pelatuk menggeser vertikal daerah patahan pada lembah 
Siddim, sehingga timbul gempa tektonik. Allah SWT Yang campur tangan secara 
langsung yang mengutus malaikat memicu pelatuk gempa tektonik itu, merupakan 
isyarat dari Allah untuk kita pikirkan maknanya. 
 
Tak ayal lagi gempa tektonik 150 kilometer sebelah Barat Daya Aceh yang 
menyebabkan timbulnya tsunami yang menyapu Aceh

[Mayapada Prana] Manusia Sinergi

2007-12-26 Thread agussyafii
Manusia Sinergi

Dalam sejarah kehidupan manusia pertanyaan, hidup ini untuk apa?
adakah kebahagiaan itu? dapatkah saya menemukan kedamaian sejati?
pertanyaan itu merupakan perenungan yang fundamental bagi kita
menandakan bahwa diri kita ada yang disebut panggilan jiwa. Manusia
ada yang memenuhi panggilan jiwanya dan ada yang tidak, yang memenuhi
panggilan jiwanya itulah yang disebut dengan manusia sinergi. Manusia
sinergi dalam pandangan Psikofitrah tak ubahnya lampu yang bersinar
terang yang terhubung pada Yang Maha Sumber Cahaya. 

Pancaran cahaya dari manusia sinergi merupakan  pancaran kembali
sifat-sifat ilahi seperti yang diperintah Qur'an, "Berbuatlah baik
sebagaimana Alloh SWT berbuat baik kepadamu." (Q.,S 28:27). Panggilan
jiwa pada diri kita adalah panggilan untuk berbuat baik kepada sesama
sebagaimana Alloh SWT berbuat baik kepada diri kita. 

Kesempurnaan pancaran cahaya itu ketika kita mampu bekerja sama secara
kreatif dengan orang lain sekalipun kita memiliki sudut pandang yang
berbeda. Kemampuan bekerjasama itulah puncak perbuatan baik pada
sesama sebab dibutuhkan keberanian dan pengorbanan. Orang tidak akan
mungkin bisa bekerjasama jika dirinya memiliki ego, keberanian untuk
mengorbankan egonya merupakan sarat utama untuk bisa bekerjasama
dengan baik.

Keberanian untuk mendengarkan, keberanian untuk dihinakan, keberanian
untuk memahami orang yang sulit. Disaat kita berani untuk melakukan
itu semua, disaat itulah cahaya diri kita bersinar terang dan orang
lainpun akan juga memahami diri kita. Itulah manusia sinergi.

Wassalam,
Agussyafii


Silahkan kirimkan komentar anda tentang tulisan ini di
http://agussyafii.blogspot.com Atau di sms 0888 176 48 72





[Mayapada Prana] Satu Mimpi Terkabul di Kereta Senja

2007-12-26 Thread Hapsari Wirastuti Susetianingtyas
Liburan panjang telah tiba. Lumayan ada 2 minggu liburan untuk menghilangkan
penat karena pekerjaan dan karena ini kota Jakarta. Rencana saya adalah
kembali ke kampung halaman di salah satu kota di Jawa Tengah. Sudah sejak
lebaran kemaren saya tidak mengunjungi kampung halaman dan mengunjungi orang
tua saya. Kali ini saya memilih menaiki kereta bisnis yaitu kereta senja.
Ada beberapa  alasan kenapa saya memilih kereta bisnis : pertama, karena jam
keberangkatan kereta adalah jam 7.23 WIB jadi saya masih ada waktu mengejar
kereta karena saya pulang dari kantor jam 5 WIB; kedua, karena stasiun
terdekat dengan kantor saya adalah stasiun Jatinegara (saya pikir akan macet
bila harus melalui stasiun gambir); ketiga, karena dalam 2 minggu itu saya
harus membeli 4 buah tiket (karena dalam 2 minggu ini saya harus pulang
balik ke jakarta 2 kali).



Mulai dari jadwal hari terakhir yang tidak dinyana ada meeting audit yang
harus diikuti oleh semua staf. Meeting dimulai sekitar pukul 2, sempat saya
berpikir bisakah jam 5 meeting tersebut selesai, karena bila tidak saya bisa
ketinggalan kereta. Alhamdulillah tepat pukul 5 meeting selesai, saya segera
berkemas dan memesan taksi. Ternyata menurut perusahaan taksi, semua
taksinya telah dibooking. Saya sempat kebingungan karena saat itu hujan
deras. Akhirnya, kami memutuskan untuk menunggu taksi dijalan raya.
Fuh...dengan susah payah akhirnya saya sampai juga ke stasiun.
Alhamdulillah...



Selepas sholat magrib terdengar suara takbir berkumandang dari segala
penjuru. Deg..saya baru teringat ini malam takbir dan saya sedang menunggu
kereta. Terenyuh juga dengan kondisi ini. Ya Allah...keadaan ini pernah saya
impikan dan sekarang terkabul. Alhamdulillah...



Sepanjang jalan menuju kampung halaman, suara takbir terdengar dari segala
penjuru. Bersahutan begitu indahnya. Dan saya melewati malam takbiran ini di
Jakarta, Di Cirebon, Di tegal, Di Pekalongan, Disemarang. Saya bertakbir
dibeberapa kota dalam satu perjalanan. Ya..Saya melewati malam takbir dan
mendengar indahnya takbir di kereta senja dalam perjalanan Jakarta-Semarang.
Alhamdulillah tak henti-hentinya saya panjatkan, satu mimpi saya terkabul
lagi.



Terinspirasi dari hati yang penuh dengan mimpi-mimpi kecil



Desember On 23, 2007


-- 
Regards,
Hapsari Wirastuti Susetianingtyas

See all about me on :
www.napasbidadari.multiply.com


[Mayapada Prana] Cahaya Asa

2007-12-26 Thread Hapsari Wirastuti Susetianingtyas
Dalam suatu polemik kehidupan, adakalanya kita akan mengalami suatu fase
dimana kita akan belajar untuk lebih dewasa. Kedewasaan manusia memang tidak
selalu diukur dengan umur. Kedewasaan itu diukur dari cara pandang terhadap
suatu hal dan bagaimana mereka menghadapi persoalan tersebut. Kadangkala
sesuatu yang menyedihkan itu adalah alat untuk pembelajaran yang paling
efektif untuk menuju kedewasaan tersebut. Karena biasanya bila kita sedang
mengalami sesuatu hal yang menyedihkan, kita akan lebih respek akan diri
kita sendiri.



Tidak ada salahnya bila kita menangis, karena itulah ekspresi alami yang
dimiliki oleh manusia. Tidak ada salahnya pula kita curhat dan mendengarkan
pendapat dari orang lain, karena itulah cara manusia mengurangi beban.
Tetapi lepas dari semua yang dilakukan, baik menangis maupun curhat,
semuanya tetap bertujuan untuk menjadi pembelajaran.



Semua itu tergantung pada manusianya itu sendiri, apakah semua yang sedang
terjadi pada dirinya itu bisa menjadi alat untuk mendewasakan diri ataukah
menjadi alat untuk perusak tercepat kehidupannya. Dan semua itu terletak
ditangan kita sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain. Berdoalah kepada
Allah dan berusahalah untuk tidak menyerah, karena disetiap kesusahan pasti
ada kemudahan (Al insyirah : 5). Semoga semua ini menjadi cahaya asa dalam
kehidupan kita yang panjang. Amien...



Terinspirasi dari nasihat sahabat Bli Gde Sawitra & Rofiko Rahayu Kabalmay
serta suatu kisah di penghujung tahun : Terima kasih telah mengajarkan aku
untuk bernyanyi "I'm a big big girl on a big big world"



December on 24, 2007

-- 
Regards,
Hapsari Wirastuti Susetianingtyas

See all about me on :
www.napasbidadari.multiply.com