[media-dakwah] Re: [assunnah] Tanya : Agen MOSSAD ?
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu, Sekedar informasi yang ana dapat dari millis As Sunnah , bahwa sipenerjemah dari berita "Siapa Sebenarnya Yang Agen Yahudi " mengaku namanya dicatut untuk berita yang tidak jelas kebenarannya ( Majhul ). Allahu ta'ala a'lam bish showab. Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu. Syamsul Ariefin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Ini ada klarifikasinya dari yang namanya dikutip sebagai penerjemah artikel yang dimaksud; - - - - - - - - - - To: [EMAIL PROTECTED] From: "Jati Utomo Dwi Hatmoko" < [EMAIL PROTECTED]> Add Mobile Alert Date: Wed, 18 Apr 2007 11:16:10 +0100 Subject: [kibar] Info dan Klarifikasi Assalamualaikum mas Hanif, Saya sungguh terkejut mendapati nama saya dicatut dalam artikel di bawah sebagai orang yang menterjemahkan sebuah hasil wawancara. Perlu saya sampaikan bahwa sampai saat ini saya belum pernah sama sekali menerjemahkan artikel apapun juga . Saya tidak akan punya waktu untuk itu, karena sibuk dengan urusan thesis. Untuk itu saya berterima kasih kepada mas Hanif yang telah menanyakan langsung kepada saya tentang hal ini. Sekaligus saya perlu sampaikan ke milis Kibar dan milis PPIslam Newcastle, seandainya mendapati artikel di bawah bahwa dalam hal ini nama saya telah dicatut oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Seandainya ada yang tahu asal artikel dibawah, mohon saya diberi tahu sehingga saya bisa menelusurinya lebih jauh. Salam Jati - - - - - - - - Wallahu a'lam Syamsul On 19 Apr 2007 02:14:41 -0700, Danny Sahuleka <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh, Mohon ma'af sebelumnya, Ikhwan & akhwat yang dirahmati Allah SWT... mohon tanggapan E-Mail dibawah ini.Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Danny > From: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, April 18, 2007 4:28 PM > Subject: [CR] ~~~<<( Agen MOSSAD )>>~~~ > > Mengenal Agen Mossad Dalam Gerakan Islam > Untold Story / the X files > Oleh : Redaksi 15 Apr 2007 9:00 pm > Risalah Mujahidin Edisi 7 Th I Rabiul Awal 1428 H / > April 2007 M, hal. 42-46 > FAKTA ini tentu amat mengejutkan, bahkan sulit > dipercaya. Betapa kelompok Salafy yang selama ini > dikenal sebagai kelompok Islam yang berdakwah untuk > Ihyaus Sunnah (menghidup-hidupkan sunnah Nabi SAW), > gerakan dakwah mereka ternyata didanai oleh jaringan > intelejen Israel, Mossad. Tujuannya untuk > menimbulkan > fitnah dan perpecahan di kalangan kaum Muslim. > > Badan intelejen Palestina mengijinkan harian > Al-Hayat> dan Televisi Libanon, LBC, untuk mewawancarai > orang-orang Palestina yang menjadi agen Mossad, dan > sekarang ditawan oleh pemerintah Palestina. Mereka > telah menyebabkan terbunuhnya sejumlah Mujahidin. > Dalam sebuah wawancara, salah seorang agen > mengungkapkan cara perekrutan mereka serta peranan > yang mereka lakukan dalam memantau para mujahidin > dan memicu fitnah lewat perselisihan, perpecahan, dan > kebencian demi merealisasikan kepentingan strategis > Zionisme. > > Wawancara ini diterbitkan oleh tabloid An-Nas nomor > 127 mengutip harian Al-Hayat yang terbit di London > dan juga ditayangkan televisi LBC. Tabloid Al-Basya'ir > kembali menyiarkan wawancara tersebut mengingat > pentingnya fakta-fakta yang diungkapkan oleh agen > ini. > Wawancara di bawah ini, yang diterjemahkan oleh Jati > Utomo Dwi Hatmoko, M.Sc. , mahasiswa Structural > Engineering and Construction Management University > of Newcastle Upon Tyne United Kingdom, dan dikutip dari > Hidayatullah.com, laporan Bahrum A. Rambe. Berikut > hasil wawancara dimaksud: === message truncated === - Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta
Alhamdulillah kalo boleh ane mengutip beberapa hadist dan pendapat para ulama maka ane akan mengutip yang berikut ini sebagai dasar tentang wajibnya memiliki " AMIR ". karena Rasulullah telah memberi mereka hak memimpin hendaklah mereka mengangkat salah seorang sebagai pemimpin فَلْيُؤَمِّرُوْا dengan sabda beliau : عَنْ أَبِي سَعِيْدِ الْخُدْرِي أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : إَذَا خَرَجَ ثَلاَثَةُ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوْا أَحَدَهُمْ. Dari Abu Said al Khudri bahwasanya Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda, Jika tiga orang keluar dalam suatu safar hendaklah mereka mengangkat salah satu menjadi amir. Dalam riwayat lain : عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عُمَرُ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ:لاَ يَحِلُّ لِثَلاَثَةٍ يَكُوْنُوْنَ بِفَلاَةٍ مِنَ الأَرْضِ أَى أَمَرُوْا أَحَدَهُمْ. Dari Abdullah bin Umar bahwasanya Nabi Shollallahu alaihi wasallam bersabda, Tidak boleh bagi tiga orang yang berada di padang pasir (tanah yang kosong) kecuali mereka mengangkat salah seorang sebagai amir. Imam Syaukani berkata, Jika disyariatkan mengangkat amir untuk tiga orang yang berada di tempat kosong (padang pasir) atau bersafar maka pensyariatannya untuk jumlah yang lebih besar yang menempati desa-desa dan kota-kota dan dibutuhkan untuk mencegah kezaliman dan menyelesaikan persengketaan lebih penting dan lebih wajib lagi. Karena itu hal ini menjadi dalil bagi yang berpendapat, Wajib bagi kaum muslimin untuk menegakkan pemimpin, para wali dan penguasa. Ibnu Taimiyah berkata, Jika Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam telah mewajibkan pengangkatan amir untuk jamaah (kelompok) yang paling sedikit dan perkumpulan yang paling singkat maka ini artinya menyamakan wajibnya mengangkat amir untuk perkumpulan yang lebih besar dari itu. Pada perang Mutah, Rasulullah mengangkat tiga komandan jihad : Zaid bin Haritsah, Jafar bin Abu Tholib dan Abdullah bin rowahah. Jika Zaid terbunuh, maka yang menggantikan adalah Jafar. Jika Jafar terbunuh, maka Abdullah menjadi penggantinya. Ketika ketiga komandan terbunuh, seluruh anggota pasukan sepakat mengangkat Kholid bin Walid sebagai komandan jihad, padahal Rasulullah sebagai kholifah sama sekali tidak, menunjuknya sebagai komandan keempat. Meski seluruh anggota pasukan tidak meminta persetujuan kholifah terlebih dahulu, Rasulullah ridho dengan perbuatan mereka dan bahkan menggelari Kholid dengan gelar saifullah. Imam Ibnu Hajar berkata, Dalam hadits ini ada dalil kebolehan mengangkat komandan dalam sebuah pertempuran meski tanpa tamir (pengangkatan dari kholifah). Imam Ath Thohawi mengatakan, Hadits ini menjadi pokok landasan bahwa kaum muslimin harrus mengangkat seorang di antara mereka sebagai pengganti imam (kholifah) jika imam (kholifah) tidak ada sampai imam hadir. Ibnu Hajar berkata, Imam Ibnu Munir berkata, Disimpulkan dari hadits dalam bab ini bahwa orang yang ditunjuk memegang wilayah (kepemimpinan) sementara sulit untuk kembali (meminta persetujuan/pengangkatanpent) terlebih dahulu kepada imam (kholifah), maka kepimpinan orang tersebut kokoh secara syari dan secara hokum ia wajib ditaati. Demikianlah perkataan beliau, dan tidak tersembunyi lagi bahwa hal ini bila seluruh yang hadir telah sepakat mengangkat orang tersebut. Ibnu Qudamah berkata, Jika imam tidak ada maka jihad tidak boleh ditunda karena maslahat jihad akan hilang dengan ditundanya jihad. Jika mendapat ghanimah maka orang yang mendapatkannya (berperang) membaginya sesuai aturan syari. Al Qadhi berkata,Pembagian budak perempuan diakhirkan sampai adanya imam sebagai tindakan kehati-hatian karena berhubungan dengan hak biologis. Jika imam mengutus pasukan perang dan mengangkat seorang amir lalu ia terbunuh maka pasukan mengangkat seorang di antara mereka sebagai amir sebagaimana telah dilakukan para shahabat dalam perang Mutah ketika para amir yang diangkat Nabi Shollallahu alaihi wasallam terbunuh. Mereka mengangkat Khalid bin Walid sebagai amir, lalu berita itu sampai kepada Nabi Shollallahu alaihi wasallam maka beliau meridhai hal itu dan membenarkan pendapat mereka, lalu saat itu beliau menyebut Khalid sebagai saifullah. Wallohu A'lam bishowab bambang - Original Message - From: suhana032003 To: media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Friday, April 20, 2007 12:42 PM Subject: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta wa'alaykum salam wr.wb waktu itu akupun pernah menanyakan hal ini, lalu jawab guru ngajiku yg kebetulan katanya salafy, beliau mengatakan begini : "apabila ada yg menanyakan pada kalian siapa amir kalian, maka katakanlah amir kami adalah Rasulullah, abu bakar, umar, ustman, ali, imam hambali, imam maliki, imam syafei, imam maliki, imam hanafi, imam bukhari, imam muslim, abu dawud, tirmidji, dstnya..dstnya.. salam hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, bambang guridno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum wr.wb > > Afwan akh, ane mau tanya, siapa amir dari salafy ? > > > Wassalam > > bambang > > >
[media-dakwah] (unknown)
Kepada Keluarga & Dewan Da'wah Islam Di Jakarta Kami Turut Belasungkawa serta Berduka cita yang sangat mendalam, Atas Wafatnya Ayahanda "Husein Umar" Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia Pada Hari Kamis, 19 April 2007 Jam 04.00 Innalillahi wainna ilaihi raji'un : Allahumma la tahrimna ajraha, wala taftinna ba'daha, Wargfirlana warhamha, Allahummagfirlaha, warhamha, wa'afihi wa'fu'anha. "Ya Allah! Ampunilah Alm.Bp.Husein Umar, berilah rahmat kepadanya, selamatkan-lah Dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia Dan tempat-kanlah Di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air Salju Dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau Membersihkan baju yang putih dari kotoran, Dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur Dan Neraka." Dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Amien, ( Alm.Bp.Husein Umar Merupakan Khatib Tetap / Kultum Ramadhan di PT.Pelita Air Service ) Wassalammualaikum wr wb, Kami yang turut berduka Best Regards E l f i z a r,SE PT.PELITA AIR SERVICE [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta
"sekarang aku mau tanya sama mba ica..apa pernah aku (yg katanya punya guru yg salaf) memaksa para members disini untuk ikutin pemahamanku?? kan berkali2 aku bilang..setiap tidak ada lagi kesamaan pendapat yaitu "lakukan apa yg menurut kalian baik, karena aku berlepas diri dari semua keinginan kalian" atau di awal setiap aku diskusi selalu aku bilang "kita share aja ya..andaikan mau diterima itu terserah dan ditolakpun terserah, karena aku lepas dari keduanya"" Noup... sungguh pertanyaanku tadi sebenernya bukan ditujukan terhadap pernyataan2 yang pernah Bu Hana lontarkan hanya saja, aku sempet berdiskusi dengan beberapa orang Salafy tapi mereka tidak berlaku seperti Bu Hana (menghargai pemahaman orang lain) sehingga pada akhirnya dengan gampangnya menuduh saudara Muslimnya sebagai ahlul bid'ah, pendosa, masuk neraka (Yup, terutama jika membahas sesuatu yang mereka anggap Bid'ah). Dan ketika aku akhiri dengan bilang kepada mereka ya sudah kita saling menghargai aja pemahaman masing2 karena toh masing2 memang mempunyai hujjah yang kuat. Aku ga pernah mengclaim pemahaman aku yang paling benar atau pemahaman orang lain yang salah... karena yang aku yakini kebenaran yang sejati itu mutlak milik Allah. Kita hanya berusaha semampu kita untuk mempelajari Islam secara maksimal dan tentunya sesuai dengan Qur'an dan Hadist. Mengenai pada akhirnya cara kita memahami berbeda dengan kaum yang lain, ya saling menghormati aja terhadap pemahaman masing2 sambil terus berdoa agar ditunjukkan Allah bahwa yang benar itu benar dan yang batil itu batil. Tapi kok ya setelah aku bilang kaya gitu mereka masih susah juga untuk menerimanya, mengajak debat yang berkepanjangan tanpa henti. Sedangkan aku berfikir, walaupun dilanjutkan ga kan selesai juga coz semuanya bakalan bertahan dengan pemahaman masing2, jadi jalan tengahnya ya udah saling menghormati aja daripada diterusin malah bisa melonggarkan Ukhuwah... Makanya aku jadi penasaran Bu, bagaimana ajaran Salafy yang sebenarnya? apakah memang seperti itu? memaksakan pemahamannya ke orang lain dan jika tidak mengikutinya bisa dengan mudahnya bilang kita masuk neraka dan mereka yakin masuk Syurga? Pertanyaanku ini hanya ingin menjawab rasa penasaran yang ada pada diriku aja karena aku yakin jika Salafy memang pengikut Rasulullah yang setia, rasanya tidak mungkin jika salah satu ajarannya adalah mengeluarkan statement tertentu untuk menyakiti hati saudaranya sesama Muslim bukankah Rasulullah itu sangat lembut dalam bertutur kata? Mohon maaf, ga bermaksud menyinggung perasaan siapapun hanya ingin mencari tahu seperti apa ajaran Salafy yang sebenar-benarnya... suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaykum wr.wb jelaslah..selama perbedaan itu tidak menyalahi al-qur'an dan hadist, mereka hormat sekali dengan pendapat orang lain. but..bila sudah menyalahi al-qur'an dan hadistlah yg biasanya mereka tidak bisa menerima agar dijadikan sepaham. tapi mereka tidak pernah memaksakan orang lain yg tidak sepaham agar mengikuti pemahaman mereka. hanya mereka memang sangat hati2 sekali dalam beribadah dan diusahakan agar selalu mengikuti contoh Rasulullah hingga sampai ke hal2 yg mendetail. karena syarat diterimanya ibadah ada 2 yaitu : ikhlas kaerna Allah dan mencontoh Rasulullah. ini yg mereka pegang dan selalu diselisihkan oleh orang2 ahli bid'ah dimana mereka yg membuat sunnah2 baru ditentang keras oleh orang2 salaf. hmm..sebagai contoh..salah satu guru salaf ku, kesel sekali dengan gaya dakwah AA Gym yg selalu mendakwahkan masalah manajemen qolbu, karena bagi orang salaf, masalah hati adalah rahasia Allah dan Rasul mencontohkan dalam menghukum seseorang bukan karena perbuatan hatinya tapi karena perbuatan dhohirnya. yg membuat guru ngajiku protes adalah, mengapa AA Gym tidak berani mengatakan mana yg bid'ah dan mana yg sunnah? sedangkan menurut guru ngajiku AA Gym itu banyak pengikutnya, kenapa tidak diarahkan untuk mengatahui mana bid'ah dan sunnah. namun pada saat kasus yg belum lama menimpa AA Gym ttg pernikahannya yg kedua dan teman2ku banyak protes dan tidak bisa terima, habis semua dimarahin. "kenapa harus menolak ayat2 Allah? mempersoalkan pernikahan AA Gym berarti kalian mau berusaha menentang ayat2 Allah." hehehe..yg buat aku senyum2 sendiri waktu itu adalah, benarlah..bahwa sabda RAsulullah bahwa "muslim itu spt satu tubuh, apabila tubuh yg lain sakit, maka bagian yg lain ikut merasakannya" dan aku bisa melihat kebenaran bukti sabda Rasulullah itu pada saat kasus AA Gym muncul dan terlihat sekali, hati orang beriman Allah lah yg menyatukan, yaitu sebelumnya mereka beda dalam gaya berdakwah, namun untuk hal2 yg mutlak dan benar, mereka merapat. hanya orang2 salaf, tegas sekali pada pelaku bid'ah, karena begitulah para sahabat menjaga umat agar terhindar dari perbuatan2 bid'ah selepas wafatnya Rasulullah. karena bid'ah2 yg terlihat baik berdasarkan akal dan perasaannya
[media-dakwah] "Muslim Tionghoa Indonesia, Sejarah dan Perkembangan, Dinamika Budaya serta Peran Strategisnya"
Mohon bantuan publikasi. Jika anda mengenal rekan-rekan mualaf, atau orang-orang yang baru mengenal Islam. Atau siapapun yang ingin melihat indahnya Islam di berbagai budaya yang ada di dunia, atau yang sekedar tertarik tentang Budaya. Terima Kasih Salam, Reza Ervani Forum Ilmu I Milist Reza Ervani "Muslim Tionghoa Indonesia, Sejarah dan Perkembangan, Dinamika Budaya serta PeranStrategisnya" Sabtu, 28 April 2007, 09.00 - 13.00 WIB Gedung PPSDMS Nurul Fikri, Jln. Lenteng Agung Raya No. 20 Srengseng Sawah Jakarta Selatan 12640 Nara Sumber Utama : H. Syarif Tanudjaja, SH (Tan Lip Siang) Kabid Dakwah, Pendidikan & Kebudayaan PENGURUS HARIAN DEWAN PIMPINAN PUSAT PEMBINA IMAN TAUHID ISLAM d/h PERSATUAN ISLAM TIONGHOA INDONESIA (PITI) PERIODE 2005 - 2010 Materi Tambahan Setelah Sholat Dzuhur: Dinamika Islam di Singapura (disampaikan oleh peserta dari Singapura) Pendaftaran via sms : Ketik FI (spasi) Nama (spasi) Asal Tempat kirim ke 0818648142 atau via email ke : [EMAIL PROTECTED] Investasi Kebersamaan Rp. 50.000,- Transfer ke 130 000 50 59 590 Bank Mandiri KC Siliwangi, Bandung a.n. Marini Roestiana Konfirmasi pembayaran ke 0818648142 Tempat terbatas hanya untuk 50 orang Nama-nama yang telah mendaftar akan dimuat secara berkala di milist http://groups.yahoo.com/group/rezaervani blog : http://rezaervani.blogspot.com Kerjasama dan Sponsorship Reza Ervani 0818648142 [EMAIL PROTECTED] - Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
[media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta
Assalamu'alaykum wr.wb jelaslah..selama perbedaan itu tidak menyalahi al-qur'an dan hadist, mereka hormat sekali dengan pendapat orang lain. but..bila sudah menyalahi al-qur'an dan hadistlah yg biasanya mereka tidak bisa menerima agar dijadikan sepaham. tapi mereka tidak pernah memaksakan orang lain yg tidak sepaham agar mengikuti pemahaman mereka. hanya mereka memang sangat hati2 sekali dalam beribadah dan diusahakan agar selalu mengikuti contoh Rasulullah hingga sampai ke hal2 yg mendetail. karena syarat diterimanya ibadah ada 2 yaitu : ikhlas kaerna Allah dan mencontoh Rasulullah. ini yg mereka pegang dan selalu diselisihkan oleh orang2 ahli bid'ah dimana mereka yg membuat sunnah2 baru ditentang keras oleh orang2 salaf. hmm..sebagai contoh..salah satu guru salaf ku, kesel sekali dengan gaya dakwah AA Gym yg selalu mendakwahkan masalah manajemen qolbu, karena bagi orang salaf, masalah hati adalah rahasia Allah dan Rasul mencontohkan dalam menghukum seseorang bukan karena perbuatan hatinya tapi karena perbuatan dhohirnya. yg membuat guru ngajiku protes adalah, mengapa AA Gym tidak berani mengatakan mana yg bid'ah dan mana yg sunnah? sedangkan menurut guru ngajiku AA Gym itu banyak pengikutnya, kenapa tidak diarahkan untuk mengatahui mana bid'ah dan sunnah. namun pada saat kasus yg belum lama menimpa AA Gym ttg pernikahannya yg kedua dan teman2ku banyak protes dan tidak bisa terima, habis semua dimarahin. "kenapa harus menolak ayat2 Allah? mempersoalkan pernikahan AA Gym berarti kalian mau berusaha menentang ayat2 Allah." hehehe..yg buat aku senyum2 sendiri waktu itu adalah, benarlah..bahwa sabda RAsulullah bahwa "muslim itu spt satu tubuh, apabila tubuh yg lain sakit, maka bagian yg lain ikut merasakannya" dan aku bisa melihat kebenaran bukti sabda Rasulullah itu pada saat kasus AA Gym muncul dan terlihat sekali, hati orang beriman Allah lah yg menyatukan, yaitu sebelumnya mereka beda dalam gaya berdakwah, namun untuk hal2 yg mutlak dan benar, mereka merapat. hanya orang2 salaf, tegas sekali pada pelaku bid'ah, karena begitulah para sahabat menjaga umat agar terhindar dari perbuatan2 bid'ah selepas wafatnya Rasulullah. karena bid'ah2 yg terlihat baik berdasarkan akal dan perasaannya saja, sejatinya adalah merusak ajaran Rasulullah yg sebenarnya, dan bid'ah2 yg berkembang saat ini, akan mampu mendatangkan murka Allah. sept komentar Umar ibn khattab dahulu, pada saat terjadi gempat di zaman pemerintahannya "siapa yg sudah berani berbuat maksiat disini!! sesungguhnya gempa ini terjadi karena ada diantara kalian yg sudah melakukan maksiat pada Allah, andai terjadi lagi hal spt ini, maka aku minta kalian keluar dari kepermintahanku ini" ya..gitu dech.. sekarang aku mau tanya sama mba ica..apa pernah aku (yg katanya punya guru yg salaf) memaksa para members disini untuk ikutin pemahamanku?? kan berkali2 aku bilang..setiap tidak ada lagi kesamaan pendapat yaitu "lakukan apa yg menurut kalian baik, karena aku berlepas diri dari semua keinginan kalian" atau di awal setiap aku diskusi selalu aku bilang "kita share aja ya..andaikan mau diterima itu terserah dan ditolakpun terserah, karena aku lepas dari keduanya" oke dech..mohon maaf bila ada yg merasa jadi terpengaruh oleh argumen2ku dan maaf kalau aku komentar2ku tidak sebaik dan sesopan orang2 salaf dan guru ngajiku -:) salam hana -- In media-dakwah@yahoogroups.com, Ica Harahap <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Afwan, nimbrung mo nanya juga > Kalangan Salafy itu diajarkan menerima serta menghargai > adanya perbedaan pemahaman ga (tentunya konteksnya masih > berdasarkan Qur'an dan Hadist) ? Ataukah diharuskan > untuk memaksa orang lain untuk menerima pemahamannya > (dalam hal ini pemahaman Salafy), jika orang lain tidak > menerima pemahamannya tersebut lalu bisa dikatakan > orang yang berdosa dan masuk neraka ? > > Pengen tau lebih lanjut aja sih, berhubung Bu Hana gurunya > dari kalangan Salafy... > > suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: wa'alaykum salam wr.wb > > waktu itu akupun pernah menanyakan hal ini, lalu jawab guru ngajiku yg > kebetulan katanya salafy, beliau mengatakan begini : "apabila ada yg > menanyakan pada kalian siapa amir kalian, maka katakanlah amir kami > adalah Rasulullah, abu bakar, umar, ustman, ali, imam hambali, imam > maliki, imam syafei, imam maliki, imam hanafi, imam bukhari, imam > muslim, abu dawud, tirmidji, dstnya..dstnya.. > > salam > hana > > --- In media-dakwah@yahoogroups.com, bambang guridno > wrote: > > > > Assalamu'alaikum wr.wb > > > > Afwan akh, ane mau tanya, siapa amir dari salafy ? > > > > > > Wassalam > > > > bambang > > > > > > - Original Message - > > From: "Abu Fahmi Abdullah" > > > > To: > > Cc: > > Sent: Thursday, April 19, 2007 4:13 PM > > Subject: RE: [media-dakwah] Salafiyyun Menepis Tuduhan > > Dusta > > > > > > > Wa'alaykumussalam warohmatullohi wabarokatuhu, > > > > > > Tafadhol, ya akhil
[media-dakwah] Susahnya Konsisten
Susahnya Konsisten 19 Apr 07 09:32 WIB Oleh Unisa Saya begitu terpesonanya ketika sosok di depanku memaparkan tentang beberapa nasehat singkat sehubungan dengan 6 pertanyaan imam al-Ghozali. Apa yang paling dekat, paling jauh, paling berat, paling ringan, paling besar dan paling tajam dalam hidup ini. Sejujurnya kisah seperti itu sudah sering kudengar, baik lisan maupun tulisan. Namun entah kenapa ketika beliau menyampaikan kembali rasanya begitu tajam menghunjam ke sanubari. Yang paling dekat dengan kita adalah kematian, yang paling jauh dengan kita adalah masa lalu, yang paling besar adalah nafsu, yang paling tajam adalah lidah, yang paling berat adalah amanah dan yang paling ringan adalah meninggalkan sholat. Saya begitu terpesonanya ketika sosok di depanku memaparkan tentang beberapa nasehat singkat sehubungan dengan 6 pertanyaan imam al-Ghozali. Apalagi suaranya begitu berapi-api, melengking naik turun, kadang mendayu, menusuk langsung ke kalbu, menghanyutkan, apalagi ketika kemudian ayat-ayat Nya dibacakan. Tanpa terasa urat malu serasa dibelah-belah sempurna. Sepertinya ke-enam hal tersebut mulai menjadi hal yang jarang direnungkan. Gue banget gitu loh. Tes, tes, tes, air mata menetes malu-malu. Dan seperti biasa setiap dinasehati, hati bernyanyi, berjanji akan menjadi lebih baik. Saya begitu terpesonanya ketika sosok di depanku memaparkan tentang beberapa nasehat singkat sehubungan dengan 6 pertanyaan imam al-Ghozali. Tanpa terasa 20 menit mengalir begitu saja. Mulut terkunci rapat, hati sunyi, qalbu tertunduk malu. Tersindir sejadi-jadinya. Apalagi ketika paparan tentang melalaikan sholat sebagai hal yang ternyata paling ringan, paling gampang, paling mudah dilakukan. Saya tersindir hebat, berapa kali saya benar-benar berdiri ketika adzan menggema? Apalagi mempersiapkan wudhu, hati, dzikir dan jiwa beberapa saat menjelang azan sehingga saat menghadap padaNya dalam keadaan indah luar biasa. Dan untuk kali ini pula, kami sholat benar-benar tepat pada waktunya. Pembicaraan benar-benar disudahi begitu adzan memanggil. Tidak seperti minggu-minggu biasanya, dikorupsi dulu beberapa menit, bahkan sampai 1 jam. Saya begitu terpesonanya setelah sosok di depanku selesai memaparkan tentang beberapa nasehat singkat sehubungan dengan 6 pertanyaan imam al-Ghozali. Pikiran dan hati inipun masih dalam keadaan merenung sempurna saat sosok itu mengajak ke Islamic Book Fair yang lagi digelar di Istora Senayan. Kami banyak berdiskusi kembali tentang hal di atas. Beberapa jam telah dihabiskan untuk sekedar tawaf melihat-lihat berpuluh-puluh stand yang tak hanya menjual buku tapi juga pernak pernik muslimah. Dan tanpa terasa magrib pun menjelang. Sosok yang tadi saya ceritakan masih asyik berpindah-pindah dari satu stand jilbab ke stand lainnya. Terus terang saya mulai jengah, karena lebih menyukai stand buku-buku, lagipula adzan maghrib telah memanggil. Sebagai seorang junior, saya mencoba mencolek perlahan dan memberi tanda bahwa magrib telah menjelang. Sebentar lagi saudariku, kata sosok tersebut. Lima menit, 6 menit akhirnya 10 menit menjelang. Wajah ini mulai meradang saat menuju kamar mandi, mengingat betapa antrian wudhu di tempat seperti ini luar biasa. Wudhu rasanya tidaklah sempurna. Alhamdulillah sholat maghrib bisa ditunaikan dengan sempurna tepat 10 menit menjelang Isya. Saya tercenung cukup lama. Betapa konsisten itu susah. Betapa istiqomah itu berat. Belum habis dzon yang meraja di hati ini, tiba-tiba sosok tersebut berseru kaget. Ternyata teman seorganisasi juga berada di musholla tersebut. Alhamdulillah, ketemu mbak Fulanah di sini ujarnya senang, Saya jadi ada teman untuk berangkat bareng ke syuro malam ini. Saya ikut tersenyum senang. Tapi kemudian situasinya menjadi berbeda saat temannya tersebut mengatakan bahwa dia juga baru saja datang jadi belum sempat lihat-lihat. Muslimah tersebut menawarkan supaya kami duluan saja. Saya setuju karena kaki ini sudah begitu lelah. Dua jam sebelum datang ke book fair saya sudah menemani muslimah lain berkeliling JCC mencari kebutuhan elektronik, karena dianggap 'mengerti' Namun jawaban teman saya ternyata cukup mengejutkan. Beliau ternyata masih ingin tawaf karena masih penasaran dengan beberapa hal yang belum dilihat. Malam sudah cukup larut, menjelang Isya dan terus terang saya tidak berani pulang sendirian menuju jalan raya dari Istora Senayan. Akhirnya saya memilih menunggu mereka di tangga di depan salah satu stand. Menit-menit berlalu cepat dan dzon-dzon yang membuat hati ini tidak nyaman masih bercokol dengan gagahnya. Betapa susahnya konsisten, bahkan terhadap nasehat yang baru kita ucapkan. Perasaan ini begitu menggerogoti kelemahan hati saya sebagai insan. Kecewa, marah, introspeksi, jangan-jangan saya pu
[media-dakwah] Setitik Debu
Setitik Debu 20 Apr 07 09:34 WIB Oleh Astarina Laya Seminggu yang lalu, benar-benar berbeda. Runtutan kejadian hari demi hari saat itu, membuat mata hati saya terbuka lebar. Dengannya saya bisa memaknai anugerah yang Tuhan berikan pada kehidupan saya. Kamis kemarin, saya kehilangan makhluk mungil penghuni rahim saya. Makhluk mungil itu tidak bisa berkembang dengan sempurna, dan akhirnya seleksi alam itu terjadi. Dia harus dikeluarkan dari tubuh saya. Bertahun-tahun saya nantikan kehadirannya. Berbagai macam usaha dilakukan, beruntai doa dipanjatkan, untuk menghadirkan makhluk mungil itu. Kondisi saya memang berbeda dengan perempuan-perempuan yang bisa dengan mudah mendapatkan makhluk mungil itu dalam rahimnya. Yang bahkan, tidak sedikit pula yang berusaha menghalangi kehadiran sang makhluk mungil tersebut tanpa alasan yang jelas. Ah, makhluk mungilku... Dia hadir tiba-tiba, dan gugur dengan tiba-tiba. Tentu saja, saya tidak mau tenggelam dalam kesedihan yang berlarut-larut. Kehilangan yang saya alami tidak ada bandingannya dengan lautan nikmat yang tak terhitung, yang masih saya miliki dengan kondisi yang sempurna. Saya teringat dengan teman-teman sekamar di rumah sakit. Di antara mereka ada yang menderita kanker dan harus tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi pengobatan. Yang lainnya menderita satu penyakit, yang membuat badannya harus ditempeli selang, dan selang itu berpusat di satu alat yang akan memonitor kondisi tubuhnya terus menerus sepanjang waktu. Satu orang lagi menderita gangguan di pencernaan, sehingga tidak sembarang makanan bisa masuk ke dalam tubuhnya. Mereka semua, suka tidak suka, harus tinggal di rumah sakit dalam waktu yang mereka sendiri pun tidak tahu. Beberapa di antara mereka berusaha tegar dan optimis, namun tidak sedikit pula yang yang menderita tekanan batin, karena tidak bisa menjalani kehidupan normal seperti semula. Dan saya? Ah, saya masih mempunyai mata yang bisa saya pakai untuk melihat wajah orang-orang terkasih. Saya masih punya telinga yang bisa digunakan untuk mendengar suara-suara di sekitar saya. Saya masih punya mulut yang mampu merasai beraneka macam makanan dan minuman. Saya masih mempunyai tubuh dengan organ-organ yang lengkap dan berfungsi dengan begitu sempurna. Saya masih mempunyai keluarga yang utuh dan saudara-saudara di sekeliling saya yang selalu mendampingi dan mensupport saya lahir dan batin. Dan saya masih mempunyai Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih yang menaburkan berbagai kenikmatan kepada saya tanpa henti. Ya, saya masih diberi kesempatan menikmati dan menjalani kehidupan dengan sempurna. Kehilangan yang saya rasakan, sungguh tidak berarti. Ia hanya seperti setitik debu yang hilang terbang dibawa angin, di antara lautan padang pasir yang tak terhitung jumlahnya. Terima kasih Tuhan, dengan kejadian kehilangan ini, sungguh benar-benar membuka mata saya akan karunia-Mu yang tak terhingga. Semoga saya mampu menjadi manusia yang senantiasa bersyukur, tanpa harus menunggu peristiwa kehilangan. http://www.eramuslim.com/atk/oim/7327075246-setitik-debu.htm - Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]