[media-dakwah] America, Supplicant to Iran? - by Hossein Askari

2007-01-18 Terurut Topik Satrio Arismunandar
America, Supplicant to Iran?
by Hossein Askari
01.16.2007 (dimuat di The National Interest)

In his speech to the nation on Wednesday, President Bush made one thing crystal 
clear: he has no intention of adopting the major recommendations of the Iraq 
Study Group. More precisely, he is going to do the opposite: he will increase 
troop levels in Iraq and he will not talk to, but will instead confront, Iran 
and Syria. 

Secretary of State Condoleezza Rice gave further details in her congressional 
testimony on Friday: President Bush authorized in a presidential finding (and 
it would now appear in anticipation of the ISG report) the active pursuit and 
detention of Iranians operating in Iraq. 

The United States has made good on the finding, detaining two groups of Iranian 
officials in Iraq without the approval or knowledge of the allegedly 
“sovereign” government of Iraq, thereby angering the government in Baghdad. If 
the United States should ever want a dialogue with Iran in the future, the Bush 
Administration has certainly worsened those prospects.

Why is Mr. Bush taking such action now? Is this a prelude to blaming Iran as 
well as the Shi‘a-dominated Iraqi government for U.S. failure in Iraq and to 
maybe even undermining a Shi‘a government in Baghdad? Is the goal to provoke 
war on another front to deflect criticism at home? Is it to impose total U.S 
hegemony over the region through an all-out regional war? What Mr. Bush’s real 
intentions are, I don’t know. However, one thing is clear, Mr. Bush has never 
intended to engage in rapprochement on a basis that any Iranian leader could 
accept.

Secretary Rice’s stated reason for declining a dialogue with Iran was the fear 
that the United States might appear to assume “the role of supplicant.” I think 
Secretary Rice has missed the point: the United States has more problems than 
appearing to be a supplicant. I, for one, would even talk to the devil if I 
could save a human life, as should any devout follower of Jesus.

Iran’s calculus

U.S. actions are clearly pushing Iran’s national-interest calculus in the wrong 
direction. If Iran believes the United States will behave towards it as it has 
in the past, then it is in its interests to try to weaken the United States in 
Iraq and get ready for war. 

If war with America seems inevitable, then Iran would be better off facing a 
U.S. adversary now, while it is weakened by the Iraq imbroglio. If, on the 
other hand, Iran believes that Washington wants to change direction, abandon 
interference in internal Iranian affairs and promote freedom and 
self-determination, then it is in Iran’s interests to work toward stability in 
Iraq and pursue collaboration with the United States. 

It is President Bush’s choice. His actions have indicated that he wants war.

The United States has deployed its forces over 6,000 miles to surround and 
threaten Iran from Iraq, Afghanistan, Kuwait, Qatar, Bahrain, some former 
Soviet republics from the north and from an ever-increasing armada in the 
Persian Gulf. It is waging a colonial-style war on Iran’s border in Iraq. 

The United States tolerates a nuclear-armed Pakistan, embraces a nuclear-armed 
India and does not mention that Israel is nuclear-armed; but it bullies Iran to 
forego what its leadership claims to be peaceful enrichment, and Washington 
will not even talk with Tehran unless it first suspends that enrichment. 

Meanwhile, Washington continues to back pliant and “moderate” Arab dictators. 
Iran sees a United States that has not adhered to the rule of law, reserves the 
right to overthrow regimes, does not follow the Geneva Convention, has been 
belligerent toward Iran and now surrounds the country on all sides—can anyone 
blame ordinary Iranians for feeling insecure?

Further, over a span of fifty years the United States has overthrown one of 
Iran’s constitutionally elected governments; gave enthusiastic support to the 
oppressive, Shah-led government in Iran; and backed a madman that killed over 
500,000 Iranians. That madman, otherwise known as the late Saddam Hussein, was 
used as foil against Iran after the revolution, due to the perception that Iran 
threatened the Al-Sauds (favored U.S. clients) and could roll-back America’s 
Persian-Gulf hegemony. 

For decades there was no concern for the human rights of the Shi‘a majority in 
Iraq. The West and the United Nations acquiesced to Saddam’s trashing of the 
rule of law and undermining of international treaties and failed to condemn him 
for his atrocities and use of Western-supplied biological and chemical weapons. 

When Saddam Hussein was no longer useful, the United States and its partners 
invaded the sovereign nation of Iraq—ultimately resulting in a mess that is now 
conveniently blamed on Iraqis, most recently Shi‘a Iraqis, and on Iranian 
intervention.

So how should Iran now perceive its interests? Should it be friendly and 
complacent or should it take precautions, in case the United 

[media-dakwah] Humor - Kenapa santet Ki Gendeng ke Bush gagal total

2006-11-23 Terurut Topik Satrio Arismunandar
(dari milis ppiindia):

Ki Gendheng Pamungkas komat-kamit membaca mantera 
sambil menyembelih seekor kambing, ular, dan burung gagak 
dengan penuh percaya diri darah yang mengucur diusap ke wajah 
disaksikan warga dan puluhan wartawan media masa. 

Masih dengan komat-kamit ritual menyantet si Bush berlanjut 
meski sarananya kurang, karena untuk menyantet biasanya harus 
mendapatkan beberapa helai rambut atau kuku calon korban 
tapi Ki Gendheng Pamungkas tetap yakin santetnya akan berhasil. 

Si Bush pun datang juga akhirnya 
dengan penuh percaya diri ketika turun dari pesawat 
bahkan melompat ketika turun dari Limousin 
tanpa kuatir sedikitpun akan santet yang akan menyerangnya. 

Kita semua terpana, santet Ki Gendheng tidak mempan  
Seorang presenter cantik berhasil mendekati pengawal pribadi si Bush 
dan bertanya 'mengapa presiden Anda begitu PD 
bahwa santet tidak akan mengenainya? ' 
sambil tersenyum pengawal pribadi si Bush berbisik 
'Kalian orang Indonesia memang aneh, Setan kok di santet .' katanya.


 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[media-dakwah] Tiket ke Neraka Mahal

2006-06-18 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Tiket ke Neraka Mahal  
 
Oleh M. RIDLO 'EISY 
 
 
SUARANYA sedikit serak dan matanya berkaca-kaca. Ia
menuturkan betapa gembira istri dan anak-anaknya waktu
mereka diajak makan malam di sebuah restoran di
Bandung Utara. Rasanya sudah lama sekali saya tidak
berbincang-bincang dengan istri dan anak-anak saya,
tuturnya.

Sekali-sekali makan di luar bersama keluarga sangat
menyenangkan. Istri dan anak-anak saya kelihatan
sangat berbahagia. Anak-anak saya banyak bercerita
tentang berbagai kegiatannya dan juga banyak bertanya
tentang berbagai macam hal. Yang terpenting, kata
teman saya itu, biaya untuk membahagiakan keluarga
ternyata murah, tidak mahal.

**

LALU ia membandingkan dengan berbagai kegiatannya
sebelumnya. Ia bukan pemabuk, hanya sekali-sekali ia
mabuk, kalau kelewat batas meminum minuman beralkohol.
Pada restoran sedikit di atas kelas menengah, satu
gelas single Whiskey dan Tequila adalah Rp 30.000.
Kalau ingin gaya sedikit, sebotol Champagne harganya
lebih dari Rp 1 juta. Dengan uang sebanyak itu, saya
dapat membahagiakan istri dan anak-anak saya untuk
makan-makan di restoran lebih dari lima kali,
katanya.

Ia juga bukan penyanyi, tetapi ia pintar menyanyi dan
suaranya lumayan bagus. Pernah ia berseloroh, Kalau
saya lelah jadi pengusaha, saya akan menjadi
penyanyi. Biasanya, ia minum-minuman keras di
karaoke. Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa ruang
karaoke kelas VIP adalah Rp 1 juta dan untuk lebih
meriah ia menyewa pemandu lagu (PL) dengan harga Rp
200.000 per jam.

Mas tahu sendirilah, katanya. Seringkali saya
kebablasan. Dari ruang karaoke pindah ke kamar hotel.
Jumlah uang yang dihamburkannya dalam semalam,
menyamai gaji guru besar dalam sebulan.

Itu belum seberapa mas, katanya. Suaranya terdengar
bangga namun terselip ada nada pahit. Pada diskotek
yang elite dan mewah, teman saya menyewa hostes dua
juta tiap jamnya. Dan Mas dapat memperkirakan berapa
besar uang yang harus dibayar teman saya kalau ia
membawa hostes itu ke kamar hotel.

**

Itu adalah bagian dari masa lalu saya Mas,
tambahnya. Kini saya kembali ke pangkuan keluarga.
Kembali kepada istri dan anak-anak saya.

Mungkin inilah yang dinamakan hidayah, katanya
dengan mata menerawang jauh. Saya hampir bangkrut
karena judi. Mula-mula hanya iseng, recehan, seribu
dua ribu rupiah, agar main gaplenya lebih serius.
Namun, sekali lagi saya kebablasan, sebagian
perusahaan saya sudah hilang dalam perjudian itu. Saya
diselamatkan oleh rasa letih yang luar biasa, saya
istirahat dan berhenti berjudi sehingga tidak semua
perusahaan saya lenyap. 

Saya hanya sedikit berkomentar, untunglah ia tidak
seperti Pendawa Lima yang menjadikan negara sebagai
taruhan dalam perjudian dan Pendawa Lima kalah. 

Ya, untunglah saya tidak seperti Pendawa Lima. Masih
ada harta yang tersisa untuk hidup bahagia, katanya
sambil menarik napas lega.

Hidup ini aneh, tambahnya. Semua yang saya lakukan
dahulu itu, seperti mabuk-mabukan, melacur, dan
berjudi, adalah tiket menuju neraka yang
menyengsarakan. Kenapa lumayan banyak orang mau
membeli tiket ke neraka yang harganya sangat mahal?
**

Selengkapnya dapat disimak di 
  
http://www.klik-galamedia.com/20060615/ridlo.php?tgl=20060615

M. Ridlo ‘Eisy



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Something is new at Yahoo! Groups.  Check out the enhanced email design.
http://us.click.yahoo.com/jDk17A/gOaOAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Riset Psikolog Belanda - Sehat Jiwa Berkat Berdzikir

2006-02-16 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Tulisan ini saya kutip dari posting seorang teman di
milis begundal-salemba. Menarik! Ternyata menyebut
nama Allah punya dampak menenangkan jiwa. Ini menurut
penelitian seorang psikolog Belanda...
Semoga ada gunanya.

Satrio
=


Vander Hoven, a psychologist from Netherlands,
announced his new discovery about the effect of
reading the Quran and repeating the word ALLAH both on
patients and on normal persons.

The Dutch professor confirms his discovery with
studies and research applied on many patients over a
period of three years.

Some of his patients were non-Muslims, others do not
speak Arabic and were trained to pronounce the word
ALLAH clearly; the result was great,
particularly on those who suffer from dejection and
tension.

Al Watan, a Saudi daily reported that the psychologist
was quoted to say that Muslims who can read Arabic and
who read the Quran regularly could protect themselves
from psychological diseases.

The psychologist explained how each letter in the word
ALLAH affects healing of psychological diseases.

He pointed out in his research that pronouncing the
first letter in the word ALLAH which is the letter
(A), released from the respiratory system, controls
breathing.

He added that pronouncing the velar consonant (L) in
the Arabic way, with the tongue touching slightly the
upper part of the jaw producing a short pause and then
repeating the same pause constantly, relaxes the
aspiration.

Also, pronouncing the last letter which is the letter
makes a contact between the lungs and the heart and in
turn this contact controls the heartbeat.

What is exciting in the study is that this
psychologist is a non-Muslim, but interested in
Islamic sciences and searching for the secrets of the
Holy Quran.

Allah, The Great and Glorious, says, We will show them
Our signs in the universe and in their own selves,
until it becomes manifest to (remember me
in ur Dua) ALLAHU AKBAR (Allah is great).

During the next 60 seconds, stop whatever you are
doing, and take this opportunity.

(Literally it is only 1 minute) All you have to do is
the following:
You simply say A prayer for the person that sent you
this message.

Next, you send this message to everyone you know.

In a while, more people will have prayed for you and
you would have obtained a lot of people praying for
others.

Next, stop and think and appreciate Allah's power in
your life, for doing what you know is pleasing to him.

If you are not ashamed to do this, follow the
instructions.

Allah said, If you are ashamed of me, I will be
ashamed of you.

If you are not ashamed, send this message...only if
you believe. Yes, I love Allah.

Allah is my fountain of Life and My Savior.

Allah keeps me going day and night. Without Allah, I
am no one.

But with Allah, I can do everything. Allah is my
strength.

This is a simple test. If you love Allah and you are
not ashamed of all
the great things that He has done for you, send this
to everyone you know,
May Allah help you to succeed... Ameen. 



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Kisah Hikmah - Orang Kaya dan Miskin Bertemu di Surga

2006-01-11 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Cerita Hikmah:

ORANG KAYA DAN ORANG MISKIN BERTEMU DI SURGA

Alkisah, di suatu negeri pernah hidup seorang kaya
raya, yang rajin beribadah dan beramal. Meski kaya
raya, ia tak sombong atau membanggakan kekayaannya.
Kekayaannya digunakan untuk membangun rumah ibadat,
menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dan
tetangga-tetangganya yang miskin dan kekurangan, serta
berbagai amal sosial lainnya. Di musim paceklik, ia
membagikan bahan pangan dari kebunnya yang
berhektar-hektar kepada banyak orang yang kesusahan.
Salah satu yang sering dibantu adalah seorang
tetangganya yang miskin.

Dikisahkan, sesudah meninggal, berkat banyaknya amal,
si orang kaya ini pun masuk surga. Secara tak terduga,
di surga yang sama, ia bertemu dengan mantan
tetangganya yang miskin dulu. Ia pun menyapa.

“Apa kabar, sobat! Sungguh tak terduga, bisa bertemu
kamu di sini,” ujar si kaya.
“Mengapa tidak? Bukankah Tuhan memberikan surga pada
siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa memandang kaya
dan miskin?” jawab si miskin.
 
“Jangan salah paham, sobat. Tentu saja aku paham,
Tuhan Maha Pengasih kepada semua umat-Nya tanpa
memandang kaya-miskin. Cuma aku ingin tahu, amalan
apakah yang telah kau lakukan sehingga mendapat
karunia surga ini?”
“Oh, sederhana saja. Aku mendapat pahala atas amalan
membangun rumah ibadat, menyantuni anak yatim,
membantu saudara, kerabat dan tetangga yang miskin dan
kekurangan, serta berbagai amal sosial lainnya”

“Bagaimana itu mungkin?” ujar si kaya, heran.
“Bukankah waktu di dunia dulu kamu sangat miskin.
Bahkan seingatku, untuk nafkah hidup sehari-hari saja
kamu harus berutang kanan-kiri?”

“Ucapanmu memang benar,” jawab si miskin. “Cuma waktu
di dunia dulu, aku sering berdoa: Oh, Tuhan!
Seandainya aku diberi kekayaan materi seperti
tetanggaku yang kaya itu, aku berniat membangun rumah
ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara,
kerabat dan tetangga yang miskin dan banyak amal
lainnya. Tapi apapun yang kau berikan untukku, aku
akan ikhlas dan sabar menerimanya.”

“Rupanya, meski selama hidup di dunia aku tak pernah
berhasil mewujudkannya, ternyata semua niat baikku
yang tulus itu dicatat oleh Tuhan. Dan aku diberi
pahala, seolah-olah aku telah melakukannya. Berkat
semua niat baik itulah, aku diberi ganjaran surga ini
dan bisa bertemu kamu di sini,” lanjut si miskin. 

Maka perbanyaklah niat baik dalam hati Anda. Bahkan
jika Anda tidak punya kekuatan atau kekuasaan untuk
mewujudkan niat baik itu dalam kehidupan sekarang,
tidak ada niat baik yang tersia-sia di mata Tuhan….. 

Sumber: Anonim


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Surat Buat AA GYM

2005-10-05 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Yth KH Abdullah Gymnastiar

Bismillâhirrahmânirrahîm
Assalâmu'alaikum Warahmatullâhi Wabarâkâtuh,

Bagaimana kabarnya Aa ?.
Semoga Aa dan keluarga dalam keadaan sehat wal afiat,
dan tidak ikut
mengantri minyak tanah ataupun premium apalagi
pertamax, seperti rakyat
kebanyakan.

Aa yang dimuliakan Allah,
Saya termasuk orang yang sering menikmati ceramah Aa.
Di televisi, radio ataupun rekamannya. Tulisan-tulisan
Aa juga sering
saya baca.
Ceramah Aa itu ringan, enak disimak dan menyejukkan. .
Sampai-sampai banyak kaum non-muslim yang juga ikut
mengagumi Aa. Bahkan
teman-teman di Jaringan Islam Liberal juga menjadikan
dakwah Aa sebagai
teladan.
Kata mereka, dakwah Aa sejuk tidak 'brangasan' seperti
FPI ataupun MUI
yang mengeluarkan fatwa yang membakar jenggot mereka.
Aa memang bisa merangkul banyak kalangan.


Tapi beberapa hari ini saya bingung dengan sikap Aa.
Itu terjadi setelah saya menyimak sebuah iklan layanan
masyarakat (?)
tentang BBM; mungkin tepatnya layanan pemerintah; yang
memakai Aa
sebagai narasumber.

Di tengah gejolak menolak kenaikan harga BBM, Aa
meminta rakyat tetap
bersabar dan mau berkorban.

Mungkin Aa mau bercerita behind the scene,
apakah naskah yang Aa baca itu pesanan pemerintah,
atau Aa sendiri memang menyampaikannya dari lubuk hati
Aa yang paling
dalam ?.

Terus terang iklan itu buat saya jadi tidak
menyejukkan.
Iklan itu terlalu menyederhanakan masalah; apa iya
kenaikan BBM cukup
dihadapi dengan bersabar ?.

Saya percaya Aa juga ikut menyimak dari koran dan
televisi ihwal
kesusahan rakyat akibat kenaikkan BBM.
Sebelum BBM naik saja, rakyat sudah menderita. Ibu-ibu
mengantri
berjam-jam hanya untuk bisa membeli 5 liter minyak
tanah. Tetangga saya,
seorang pedagang pecel dan gorengan, harus berkeliling
ke beberapa RW,
menggapai dari pengecer ke pengecer untuk mendapatkan
satu jerigen saja
untuk keperluan dagang. Ketika ada harganya pun sudah
2 ribu rupiah
perliter. Ia terpaksa membeli, kalau tidak berarti tak
ada dagangan dan
tak ada pemasukan.

Aa yang budiman,
Saya juga percaya Aa tahu bahwa kalau harga BBM naik
itu berarti
mendongkrak harga barang-barang yang lain.

Tarif angkutan sudah pasti naik. Tidak
tanggung-tanggung, ORGANDA minta
menaikkan tarifnya 40 persen. Ongkos angkot yang jarak
dekat, semula
Rp.1.200,- menjadi Rp.1.700,-.
Beras, misalnya, sudah melejit jauh sebelum pengumuman
kenaikan BBM.
Belum lagi listrik.
Mungkin Aa baca kalau tahun depan PLN sudah akan
menaikkan tarif listrik
secara berkala.
Itu semua berarti pengeluaran tambahan, sementara
pendapatan rakyat
belum tentu bertambah.
Artinya, jumlah orang miskin akan terus bertambah.
Seperti kata Pak Alwi Shihab, Menko Kesra RI, jumlah
orang miskin
bertambah.

Sementara itu dana kompensasi BBM yang dikucurkan
pemerintah Aa tahu
sendiri kan, gimana jadinya ?.
Sudahlah tak memadai juga tidak menjangkau semua orang
fakir miskin.
Saya bingung, bagaimana satu keluarga bisa hidup
dengan tambahan uang
sebesar 100 ribu rupiah perbulan ?.
Sekedar cerita, ada tetangga saya yang benar-benar
mengandalkan hidup
dari dana kompensasi itu karena suaminya sudah tak
bekerja lagi. Kalau
dihitung-hitung, berarti keluarga itu harus hidup
dengan uang sebesar 3
ribu rupiah perhari. Itu sama dengan satu kali jatah
makan saya di
warteg yang sederhana. Menunya nasi sepiring, 2 potong
tahu, sayur, dan
2 potong gorengan.
Kalau di Dapur Teteh entah bisa dibelikan apa uang
sebesar itu.

Aa juga tahu kan anak-anak harus sekolah. Karena
muslim tak boleh bodoh
dan malas.
Tapi bagaimana bisa menyekolahkan anaknya kalau uang
tak ada ?.

Dana BOS dari pemerintah hanya cukup dipakai membayar
SPP.
Lalu bagaimana dengan seragam sekolah, alat-alat
tulis, tas, dan
buku-buku pelajaran. Itu susah untuk terbeli.

Aa juga pasti tahu kan kalau para guru rajin betul
menjual aneka buku
pelajaran kepada para murid.
Alasannya untuk menambah kesejahteraan mereka.

Belum lagi kalau sakit, A, berat.
Memang ada jaminan kesehatan bagi keluarga miskin.
Tapi bagaimana kalau yang sakit parah, harus opname,
obat-obatnya mahal.
Apakah ada jaminan dari pemerintah ? Bagaimana juga
kalau yang sakit adalah tulang punggung keluarganya,
sang ayah ?.
Siapa yang harus mencari nafkah dan siapa yang harus
menemani sang ayah
di rumah sakit ?.

Saya bersyukur Allah masih berkenan memberi saya
kecukupan rizki, sama
seperti kepada Aa (malah mungkin rizki Aa lebih baik
dari saya).
Ketika BBM dan segala lainnya naik, saya berusaha
bersabar dan hidup
(makin) berhemat.
Tapi buat tetangga-tetangga saya yang miskin, mereka
bingung A, apa yang
mau dihemat ?.

Maka apa cukup menghadapi kenaikan BBM dengan
bersabar, A ?.
Bukankah rakyat harus tahu kenapa kita yang katanya
kaya minyak kok
harus menjual BBM dengan harga mahal ?.
Kenapa juga kaya minyak kok harus mengimpor minyak ?.
Dulu sewaktu Pertamina kaya raya kok rakyat tidak
merasakan sejahtera,
ya A ?.
Tapi begitu pailit (itu juga katanya) rakyat diajak
bersabar dan
berkorban, seperti anjuran Aa.

Kalau kepala kita benjol kejedot pintu 

[media-dakwah] Indonesia punya Adiguna, Irak punya PM Allawi

2005-01-20 Terurut Topik Satrio Arismunandar

Rupanya main tembak a'la koboi bukan cuma dilakukan
Adiguna di Indonesia. Perdana Menteri Irak yang
didukung Amerika, Iyad Allawi, ternyata punya hobi
sama Ini tulisan wartawan New Yorker.

Rio
=


US official confirms Allawi shot six dead

01/18/05 SMH --

A former Jordanian government minister has told The
New Yorker that an American official confirmed to him
that the Iraqi interim Prime Minister, Iyad Allawi,
executed six suspected insurgents at a Baghdad police 
station last year.

The claim is in an extensive profile of Dr Allawi
written for this week's issue of the magazine by an
American journalist, Jon Lee Anderson, 
the author of The Fall of Baghdad and a regular
Baghdad correspondent for The New Yorker.

Writing about his research in Jordan in December,
Anderson says: A well-known former government
minister told me that an American official had
confirmed that the killings took place, saying to him,
'What a mess we're in - we got rid of one son of a
bitch only to get another one'.

The New Yorker also revealed that Anderson was present
during an interview conducted by the Herald's chief
correspondent, Paul McGeough, in late June, with a man
who said he witnessed the executions by Dr Allawi.

Dr Allawi denied the allegations when they were
published in the Herald last July.

Anderson writes: The man ... described how Allawi had
been taken to seven suspects, who were made to stand
against a wall in a courtyard of the police station,
their faces covered. After being told of their 
alleged crimes by a police official, Allawi had asked
for a pistol, and then shot each prisoner in the head.
[One of the men survived.] Afterward, the witness
said, Allawi had declared to those present, 'This is
how we must deal with the terrorists.' The witness
said he approved of Allawi's act, adding that, in any
case, the terrorists were better off dead, 
for they had been tortured for days.

Copyright © 2005. The Sydney Morning Herald.  




__ 
Do you Yahoo!? 
Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. 
http://promotions.yahoo.com/new_mail 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/UwRTUD/UOnJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Frederick Burks: Kasus Ba'asyir Sebuah Manipulasi Besar

2005-01-20 Terurut Topik Satrio Arismunandar

Frederick Burks: 
Kasus Ba'asyir Saya Anggap Sebuah Manipulasi Besar

eramuslim - Nama Frederick Burks, menjadi sorotan
media massa di Indonesia, setelah kesaksiannya di
persidangan kasus Abu Bakar Ba'asyir. Kesaksian
Frederick di persidang itu, menjawab kecurigaan yang
muncul selama ini bahwa AS punya andil dalam
penangkapan Amir Majelis Mujahidin Indonesia dan
pemimpin Pondok Pesantren Ngruki Solo itu. Frederick
mengungkapkan pertemuan rahasia antara tim AS dan
Megawati yang pada waktu itu menjabat sebagai presiden
RI, di mana dalam pertemuan tersebut AS minta Megawati
untuk menangkap Ba'asyir.

Sejauh mana sebenarnya kepentingan AS terhadap tokoh
Ba'asyir ini dan bagaimana Burks melihat konspirasi
ini, Eramuslim berkesempatan untuk berbincang-bincang
dengan Burks lewat telepon di sela-sela kesibukannya
yang padat di Indonesia. Berikut petikannya. 

Banyak yang menilai anda sangat berani untuk
memberikan kesaksian tentang intervensi AS dalam kasus
Abu Bakar Ba'asyir. Bagaimana anda mengomentari hal
ini?

Rasanya bagi saya agak aneh juga ya, enggak pernah
saya menyangka kalau bisa terjadi begini. Tapi kalau
saya memang berani, saya dari dulu memang agak berani
tapi saya memang harus hati-hati karena adakalanya ada
unsur sombong. makanya saya berhati-hati jangan sampai
sombong gitu. 

Bagaimana ceritanya sampai anda bisa menjadi saksi
dalam pengadilan Ba'asyir kemarin?

Jadi sebenarnya, pertama kali saya membuka rahasia
tentang rapat itu pada harian Washington Post. Nah
setelah artikelnya keluar di Washington Post, pers
Indonesia mulai melihat itu dan menghubungi saya.
Sehingga akhirnya ada beberapa artikel yang dimuat
sebuah media di Indonesia, yang menceritakan lebih
dalam tentang rapat rahasia itu dan akhirnya tim
pengacara dari Abu Bakar Ba'asyir melihat itu dan dia
langsung menghubungi saya dan bertanya apakah bersedia
datang sebagai saksi. Jadi bukan keinginan saya
sendiri, bahkan saya tidak tahu waktu itu kalau Abu
Bakar Ba'asyir lagi disidang. Saya sama sekali tidak
tahu.

Apa sebenarnya motivasi anda mengungkapkan rapat
rahasia antara Presiden Megawati waktu itu dengan
pejabat dari AS pada Washington Post, apalagi kasus
Ba'asyir sangat sensitif?

Motivasi saya karena ini saya anggap sebagai
manipulasi berskala besar, berskala internasional dan
bagi saya itu juga melanggar hukum. Bahwa terjadi hal
semacam ini, seharusnya tidak boleh dibiarkan begitu
saja. Nah, tentunya kalau saya masih dalam status
sebagai penerjemah luar negeri AS, saya tidak boleh
membuka rahasia ini. Tapi begitu saya mengundurkan
diri, saya langsung membuka ini, karena saya sangat
tidak setuju sejak terjadi hal itu.

Apakah setelah membocorkan rahasia ini anda mendapat
semacam tekanan atau ancaman dari pemerintah AS?

Ya, sebenarnya sampai sekarang sama sekali tidak ada
bantahan langsung dari pemerintah AS, kalaupun ada
bantahan saya mendengarnya dari pihak lain, dan saya
ingin juga kalau mereka mau berhadapan dengan saya,
ok, saya akan bicara tentang apa yang saya ingat dan
apa yang mereka ingat.

Jadi sampai sekarang belum ada ancaman sama sekali
yang mungkin membahayakan jiwa anda?

Mudah-mudahan tidak ... (sambil tertawa)

Tapi sebenarnya apakah anda mempertimbangkan soal
konsekuensi yang mungkin terjadi kalau anda
mengungkapkan rahasia ini?

Sebenarnya saya dari 3 tahun yang lalu, sudah mendapat
informasi yang membuka mata saya tentang banyak
rekayasa dengan skala besar, bahkan yang lebih besar
dari ini. Sehingga akhirnya saya membuat sebuah
website yang memuat tentang manipulasi besar yang
dilakukan oleh para oknum di seluruh dunia. Saya tahu
setelah membuka website itu, tentunya ada kemungkinan
terancam atau bagaimana, tapi saya rasa seperti banyak
orang bahwa kita harus bisa mendukung kebenaran dan
jangan diam saja kalau terjadi hal semacam itu. Saya
tahu, asal saya percaya kuat pada Tuhan, dan bimbingan
serta perlindungan dari Tuhan, saya tidak takut.

Setahu anda kenapa pemerintah AS sampai mengirim
utusan khusus untuk meminta Megawati (Presiden
Indonesia waktu itu) menangkap Abu Bakar Ba'asyir?

Saya tidak tahu persis kenapa dipilih Abu Bakar
Ba'asyir sebagai semacam biang keladi. Tapi kalau
kenapa dia mau memilih biang keladi, saya agak tahu.
Dia (AS) ingin supaya dunia ini terpisah dan orang
saling bermusuhan. Jadi dia selalu mencari momok atau
kambing hitam, yang bisa diangkat supaya semua orang
bermusuhan. Saya bicara ini sebagai peneliti, bukan
sebagai penerjemah, tentang semua manipulasi ini.

Anda cukup dekat dengan George W. Bush?

Enggak dekat. Pernah beberapa kali bertemu, tapi
enggak pernah misalnya saya dengan dia 5 menit
bercakap-cakap, hanya dalam status penerjemah, gitu.

Sebenarnya sejauh mana kepentingan AS terhadap tokoh
Abu Bakar Ba'asyir ini?

Jadi, menurut saya. Memang banyak pejabat di Amerika
juga diyakini kalau dia itu ketuanya Jamaah Islamiyah
(JI). Sehingga pejabat Amerika pada umumnya sudah
percaya kalau dia itu orang yang jahat sekali. 

AS beranggapan bahwa JI ini punya peran besar dalam

[media-dakwah] Lowongan untuk 500 Relawan, Mengurus Anak Aceh di NAD

2005-01-11 Terurut Topik Satrio Arismunandar

VACANCY
 
 Volunteers for Children Activity Center (CAC) in
 Nangroe Aceh Darussalam (NAD)
 
 To Create Save and Healthy Environment for 50,000
 children :
 - Child Protection
 - Risk Reduction
 - Recreation
 - Resilience Building
 
 We need around 500 hundred volunteers and will be
 starting on January 2005
 
 Are you:
 - Male and Female, age between 25 - 40 years old
 - Have good and strong personality and motivation to
 work with the
 community
 - Good knowledge of Child's Rights
 - Knowledge of Aceh's social and culture are
 preferred
 - Familiar with the community organization and
 community development
 program.
 - Have good experiences to conduct children's
 activities in the
 emergency setting are preferred
 - Social and psychology sciences, public health as
 well as medical
 practitioners background   are priority
 - Have good health (physic), good mental and
 emotional health.
 - Willingness to work with team in the emergency
 situation and condition
 
 Please sent your recent CV and photograph as soon as
 possible to :
 
 CCF  Indonesia
 Volunteer for CAC in NAD
 Jl. Cempaka Putih Tengah I/5, Jakarta Pusat 10510
 Telp. : 424 7292
 Fax   : 428 77840
 Email :

http://us.f509.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] or

http://us.f509.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED]
 org [EMAIL PROTECTED] 
 



__ 
Do you Yahoo!? 
Take Yahoo! Mail with you! Get it on your mobile phone. 
http://mobile.yahoo.com/maildemo 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/WwRTUD/SOnJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Pabottingi: Oknum Koalisi kebangsaan takut program Anti-KKNnya Jakgung Arman?

2004-11-03 Terurut Topik Satrio Arismunandar

Pabottingi: Saya Curiga Ada Upaya untuk Menjegal
Pemerintahan Baru

Publikasi: 03/11/2004 15:37 WIB

eramuslim - Pemerintahan baru, baru saja berjalan.
Tapi Dewan 
Perwakilan Rakyat (DPR) lewat Koalisi Kebangsaannya
berulah dengan 
mengambil keputusan sepihak memilih mengubah tata
tertib yang ada 
dan memilih ketua-ketua komisi, meski tidak memenuhi
kuorum. 
Pengamat politik Mochtar Pabottingi menilai sikap
Koalisi Kebangsaan 
di DPR ini menunjukkan adanya itikad dan niat yang
kurang baik, 
mereka ingin menjegal pemerintahan yang baru,
khususnya rencana 
pemberantas KKN. Selengkapnya, berikut bincang-bincang
eramuslim 
dengan pengamat politik Mochtar Pabottingi.

Bagaimana anda mencermati apa yang terjadi di DPR saat
ini?

Ini muncul karena egoisme Koalisi Kebangsaan.
Sebetulnya kan sudah 
ada kesepakatan, kursi-kursi ketua komisi akan dibagi
secara 
proporsional, ternyata di batalkan. Lalu, kesepakatan
untuk bertemu 
hari Jumat, ternyata mereka malah mendahului. Ini
menunjukkan motif 
mereka memang kurang bagus, hendak merampas semua
kursi ketua komisi.

Artinya ada unsur kesengajaan?

Ya, ada unsur kesengajaan. Jauh-jauh hari, beberapa
bulan terakhir 
ini kita sudah membaca ada niat yang tidak patut dari
Koalisi 
Kebangsaan untuk menjegal pemerintahan yang terpilih
oleh rakyat 
secara telak. Makanya, mereka bermain sedemikian rupa,
ditambah lagi 
ada bola liar yaitu Fraksi Kebangkitan Bangsa. Ya,
kita tahu lah 
memang cara berpolitiknya begitu. Kedepannya, bisa
saja agenda-
agenda pemerintah terutama dalam pemberantasan KKN
tidak jalan. Saya 
curiga, Koalisi Kebangsaan yang begitu ngotot untuk
menyapu bersih 
kursi ketua komisi di DPR justru untuk menjegal jangan
sampai KKN 
diberantas, karena siapa tahu mereka bakal kena. 

Kita tahu, selama 3 tahun terakhir, DPR sudah dikenal
rakyat sebagai 
Dewan Penipu Rakyat atau Dewan Perwakilan Rampok, itu
sudah umum dan 
rakyat tahu itu. Kita tahu bagaimana kaya rayanya
anggota DPR itu, 
bagaimana undang-undang dimainkan, proyek dimainkan,
macam-macam lah 
…semuanya merampok rakyat.

Saat ini, ada Koalisi Kerakyatan yang sudah
membuktikan contoh yang 
bagus, misalnya menolak fasilitas mobil volvo dan
menolak menginap 
di hotel mewah. Menurut saya, Koalisi Kebangsaan
merasa terancam 
tabiat dan praktek-praktek buruk mereka terbongkar.
Mereka mencoba 
mengangkangi DPR untuk menjegal pemerintah.

Melihat motifnya, lantas siapa yang bisa melakukan
pressure terhadap 
DPR?

Deadlock di DPR ini bisa dibuat tidak berlarut-larut
dengan 
memberikan wewenang pada Mahkamah Konstitusi untuk
menengahi masalah 
ini. Saya kira juga harus ada pressure dari
masyarakat, termasuk 
dari media massa juga mahasiswa. Karena sebetulnya ini
adalah 
pertandingan antara kebatilan dan kebajikan. Satu
kelompok hendak 
membereskan hal yang buruk dan batil di negeri kita,
sementara 
sekelompok lain hendak mengangkanginya. 

Kita tahu yang dominan di koalisi kebangsaan adalah
Golkar dan PDI P 
dan kita tahu mereka lah biang korupsi-korupsi besar.
Kwik Kian Gie, 
tokoh PDI P, pernah mengakui itu sekitar 2 atau 3
tahun yang lalu, 
bahwa partainya adalah partai terkorup. Golkar kita
sudah tahu lah ….

Terakhir, ketua DPR Agung Laksono berjanji akan
mencari solusi dari 
kemelut ini, anda optimis solusi yang dihasilkan nanti
akan fair?

Terus terang saya tidak percaya dengan Agung Laksono,
karena dia 
dekat sekali dengan Akbar Tanjung. Menurut saya,
kepemimpinan DPR 
yang baru ini, juga masalah besar. Sebagai pimpinan
DPR mestinya ia 
bersikap netral meskipun ia bagian dari Koalisi
Kebangsaan. Tapi 
susah mengharapkan netralitas orang sekualitas Agung
Laksono.

Sekarang, kalau Mahkamah Konsitusi terpaksa harus
mengambil 
keputusan, keputusan macam apa yang seharusnya
dikeluarkan?

Saya kira, harus kembali pada konsensus awal itu yang
sudah mereka 
sepakati bersama. Sebetulnya sebelum masuk bola liar
dari yang 
namanya fraksi PKB ini, sudah ada kesepakatan untuk
berbagi secara 
proporsional. Sistem proporsional inilah yang paling
adil, karena 
semua mendapatkan kesempatan menurut besarnya partai
itu.

Bagaimana anda melihat sikap Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dalam 
menanggapi konflik di DPR?

Kita bersyukur presiden kita ini sangat tenang, tidak
sembarangan. 
Sikap yang diambilnya bijaksana dengan meminta agara
DPR 
menyelesaikan persoalannya dulu, baru menjalin
kerjasama. 

Jadi hasil keputusan DPR kemarin harus dibatalkan?

Mestinya ia, karena sudah jelas prosedurnya salah.
Sesuatu yang sah 
itu, harus sah secara prosedural dan sah secara
substansial. Nah, 
secara substansial mereka sudah salah, secara
prosedural jelas-jelas 
lebih salah lagi. Saya tidak tahu apakah mereka
mengerti demokrasi 
apa tidak. Apa yang dilakukan DPR sudah melanggar tata
tertib dan 
sudah melanggar demokrasi. (ln) 









__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups