[media-dakwah] [INSISTS] info diskusi sabtuan pekan ini
numpang lewat, Bagi yang tidak berkenan dengan informasi ini, anggap saja pro memori ... dan saya mohon maaf. terima kasih = UNDANGAN Diskusi Sabtuan INSISTS Hari/Tanggal: *Sabtu/24 Maret 2007* Waktu: Pukul 10.00-12-00 WIB Tempat: Kantor INSISTS, Jalan Kalibata Utara II/84, Jaksel, Tlp 021-7940381 Tema: Lebih Jauh Membedah *Ensiklopedi Nurcholish Madjid* Pembicara: Adnin Armas MA (moderator: Adian Husaini) ENSIKLOPEDI NURCHOLISH MADJID yang diluncurkan bulan ini disebarkan secara besar-besaran ke tengah umat Islam. Adian Husaini telah membedah Ensiklopedi ini dalam kolomnya di Majalah SABILI dan CAP di Radio Dakta dan www.hidayatullah.com, khususnya berkaitan dengan pemikiran Nurcholish tentang `konsep Islam'. Maka, dalam diskusi Sabtuan INSISTS, 27 Maret 2007, Direktur Eksekutif INSISTS, Adnin Armas MA, lebih jauh akan membedah aspek pemikiran sekularisasi Nurcholish Madjid. Acara ini sangat penting, mengingat masih begitu banyaknya orang yang masih kurang memahami pemikiran Nurcholish Madjid baik yang mengritik maupun yang mendukung -- sehingga banyak yang masih menganggapnya sebagai tokoh besar dalam pemikiran Islam di Indonesia. Bahkan, ada yang mensejajarkan dengan Ibn Rusyd. Meskipun sudah banyak mendapat kritik secara ilmiah dan akademis, para pendukung Nurcholish Madjid tetap menyebarkan paham sekularisasi. Termasuk melalui Ensiklopedi yang penulisan dan penerbitannya mendapatkan sokongan dana yang tidak sedikit. Pendukung setia Nurcholish Madjid, Dawam Rahardjo, menyebut Ensiklopedi ini sebuah karya yang luar biasa, yang bisa disejajarkan dengan karya Ibn Rusyd ketika menulis tentang Aristotle. Dawam juga menyebut Ensiklopedi ini sebagai suatu wujud uraian paham Nurcholish (Nurcholisisme). Apa pun kata orang tentang Nurcholish, untuk menilainya, perlu mengkaji karya-karya Nurcholish Madjid dan karya orang lain tentang dia, secara ilmiah. Karena Ensiklopedi ini dianggap buku terlengkap yang menghimpun pemikiran Nurcholish, maka sebagai lembaga kajian ilmiah, INSISTS juga tidak mungkin melewatkannya begitu saja. Apalagi, pertanyaan ke INSISTS tentang bagaimana sebenarnya pemikiran Nurcholish Madjid juga datang terus-menerus. Dalam beberapa tahun terakhir, Adnin Armas telah melakukan kajian yang mendalam tentang pemikiran Nurcholish Madjid dan telah membeberkan hasil penelitiannya di sejumlah artikel di media massa, jurnal ilmiah, dan buku karyanya. Adnin menelusuri akar pemikiran Nurcholish Madjid dari karya-karya Harvey Cox, Robert N. Bellah, dan sebagainya. Ia juga telah mengkaji kembali perdebatan seputar masalah sekularisasi di tahun 1970-an sampai 1990-an yang melibatkan banyak tokoh seperti Prof. HM Rasjidi, Endang Syaifuddin Anshari, dan sebagainya. Tidak banyak ilmuwan yang mampu membedah pemikiran Nurcholish Madjid, langsung dari akarnya. Karena itu, sayang sekali jika diskusi ini dilewatkan begitu saja. (***). . -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] Re: Tanya hadist shahih tentang bahasa arab adalah bahasa surga,benarkah?
Yang jelas, saat ini tidak semua orang di negeri Arab yang berbahasa Arab dapat memahami Al-Qur'an krn memang 'bahasa Arab' Al-Qur'an bukanlah bahasa Arab yang saat ini lazim dipakai sehari-hari (baik yang colloquial/aam ataupun formal/fushah) oleh orang Arab ... Jadi bila ada orang non-Arab terutama dari Asia yang paham bahasa Al-Qur'an, di negeri Arab mereka akan sangat dihormati. Sebagai sedikit gambaran konteks ini, mungkin bisa baca novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman elshirazy. salam On 2/26/07, suhana032003 [EMAIL PROTECTED] wrote: afwan..maksudku, tulisan arab belum tentu bahasa arab dan bahasa arab belum tentu bahasa al-qur'an, tapi bahasa al-qur'an itu gunakan bahasa arab. mudah2an tambah bingung..:)*_% hanya berpikir serius dan fokus dikit, insya Allah nda bingung.. salam:) hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com, suhana032003 [EMAIL PROTECTED] wrote: oh iya tambahan..kalau al-qur'an itu diturunkan dalam bahasa arab dan sudah pasti menggunakan tulisan arab, tapi tulisan arab belum tentu bahasa arab:) bingung kan??:) itulah cara Allah menjaga kemurnian al-qur'an, dan islam bukan agama bangsa arab tapi agama untuk seluruh alam dan umat, karena tulisan arab belum tentu bahasa arab. (Ar Ra'd : 37)Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab[776]. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (Az Zumar: 28)(Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa. (Asy Syu'araa': 195)dengan bahasa Arab yang jelas. (Thaahaa: 113) Dan demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. (Az Zukhruf: 3) Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya). itu rujukan, kalau al-qur'an ditulis dalam bahasa arab. kalau bahasa jawi or jawa aku nda ngerti..karena aku bukan orang jawi or jawa:) salam hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com, suhana032003 suhana032003@ wrote: walah..aku juga belum bisa bahasa arab, lagi mencari yg mau ngajarin private bahasa arab ke aku-:) kalau bahasa arab pas nya menggunakan tulisan arab, tapi kalau tulisan arab bisa digunakan untuk menulis bahasa indonesia, inggris, dll. contoh : suhana bisa ditulis dengan menggunakan tulisan arab (tsa, ha, nun), tapi bahasa arabnya suhana nda ada. atau contoh lain : guru bisa ditulis dengan tulisan arab yaitu(ghain, ra) persis spt terjemahan bhs indonesia yg kita mau, tapi arti guru diterjemahkan dalam bahasa arab jadi beda bahasanya dan menjadi ustadz dan sama spt terjemahan dalam bahasa inggris menjadi teacher atau mata bisa dituliskan dengan tulisan arab yaitu (mim,ta)dan dibaca persis spt bahasa indonesia yaitu mata, tapi mata dalam bahasa arab yaitu ainun dan mata dalam bhs inggris eye ya..segitu aja yg aku tahu, jadi..bahasa arab itu memang beda dengan tulisan latin arab yg bisa dituliskan untuk semua bahasa, tapi bahasa arab lebih pasnya menggunakan tulisan arab, karena kalau menggunakan tulisan latin (indonesia,dll) kadang jadi salah menulisnya dan menjadi salah artinya. mungkin ada yg lebih mengerti dan bisa menjelaskan lagi?mohon maaf kalau ada yg salah. salam hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com, m.nasir@ wrote: Mbak hana numpang nanya apa bedanya bahasa arab dan tulisan arab, seperti contohnya bahasa indonesia tulisannya latin. Atas bantuan saya ucapkan terimakasih. Salam, Nasir suhana032003 suhana032003@ yahoo.com To Sent by: media-dakwah@yahoogroups.commedia-dakwah%40yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] cc ahoogroups.com Subject [media-dakwah] Re: Tanya hadist 02/23/07 09:48 shahih tentang bahasa arab adalah bahasa surga,benarkah? wa'alaikum salam warrahmatullahi wabarakatuuh.. hmm..kalau menurutku, bukan wajib tapi sunnah:)dalam arti dipelajari itu lebih baik. nanti kalau dibilang wajib, jadi seolah2 Allah nda bisa bahasa Indonesia, pada saat bertanya nanti saat berhadapan denganNya. tapi aku belum pernah baca hadist, kalau bahasa penduduk syurga itu arab. mungkin ada yg pernah baca hadist ttg itu..??tapi nda usah khawatir..biar nanti Allah yg atur bahasa kita nanti di syurga, pake bahasa apa, pasti sudah diatur sama Allah:) kebaikan mempelajari bahasa Arab, karena Al-qur'an menggunakan
Fwd: [media-dakwah] Tanya hadist shahih tentang bahasa arab adalah bahasa surga,benarkah?
wa alaikumussalam ..., Mas Dedi, saya belum cek tapi memang pernah dengar, krn dulu di SMP (th 80an, saya masih di pakistan) ada ustad yang tulis artikel di majalah sekolah indonesia di islamabad) yang membahas soal itu. yang saya tahu memang ada ayatnya yang menyinggung masalah bahasa, yaitu surat Ibrahim [14], ayat 4 dan surat Fushilat [41], ayat 44. Sepintas terlihat tidak konsisten antara kedua ayat ini tapi sebetulnya saling mendukung krn 41:4 menegaskan pentingnya bahasa agar wahyu Allah mudah dimengerti suatu kaum, dan 41:44 menegaskan pentingnya bahasa Arab bagi masyarakat tempat Rasul hidup ketika itu. jika kita ingin perluas, masalah bahaa bukanlah kendala sama sekali bagi kebanyakan orang dan terbukti bersamaan dengan berkembangnya Islam ke penjuru dunia, bahasa Arab pun juga menyebar. Itu fakta. Dan yang lebih penting lagi, krn Kitabullah itu dalam bahasa Arab ya mengapa jika mampu kita tidak pelajari bahasa Arab untuk 'sekadar' mengerti isi Kitab Suci kita ini. sementara sekian dulu. satriyo On 2/23/07, Dedi Gustiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalammualaikum warrahmatulahi wabbarakatuh Saya mau bertanya, adakah hadist shahih yang menjelaskan bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa arab? Dan apakah kita wajib untuk mempelajari bahasa arab? Maaf jika pertanyaan saya kurang berkenan di hati teman teman semua. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih. Wassalam.. Best regards yanti [Non-text portions of this message have been removed] -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed]
Fwd: [media-dakwah] Tanya hadist shahih tentang bahasa arab adalah bahasa surga,benarkah?
Mas Dedi, berikut ini sedikit tambahan dari saya ya krn ternyata hadis yang dimaksud tidak ada di Kutubussittah dan kitab2 hadis populer lainnya ... Ataupun penafsiran/hikmah dari isyarat-isyarat yang diberikan Al-Qur'an seperti ayat2 Di bawah ini dan ayat2 lainnya yang mengisyaratkan tentang hal tersebut. ÅöäøóÇ ÃóäúÒóáúäóÇåõ ÞõÑúÁóÇäðÇ ÚóÑóÈöíøðÇ áóÚóáøóßõãú ÊóÚúÞöáõæäó Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS.Yusuf 2) ÅöäøóÇ ÌóÚóáúäóÇåõ ÞõÑúÁóÇäðÇ ÚóÑóÈöíøðÇ áóÚóáøóßõãú ÊóÚúÞöáõæäó Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami (nya). (QS.Az Zukhruf 3) satriyo On 2/23/07, Dedi Gustiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalammualaikum warrahmatulahi wabbarakatuh Saya mau bertanya, adakah hadist shahih yang menjelaskan bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa arab? Dan apakah kita wajib untuk mempelajari bahasa arab? Maaf jika pertanyaan saya kurang berkenan di hati teman teman semua. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih. Wassalam.. Best regards yanti [Non-text portions of this message have been removed] -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/4It09A/fOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~- Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups - Join or create groups, clubs, forums amp; communities. Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups - Join or create groups, clubs, forums amp; communities. is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Fwd: Daftar Tema Diskusi INSISTS Tahun 2007
assalaamu alaikum, rekan2 sekalian, berikut adalah jadwal dan tema diskusi sabtuan di INSISTS, yang sudah dimulai sejak tgl 10 kemarin. diskusi pekanan tiap sabut ini bersifat terbuka dan untuk umum, tapi tempat terbatas. jadi mohon hubungi sekretariat untuk konfirmasi. dengan catatan, karena adanya kunjungan muhibbah dari Prof DR Mulyadhi Kartenegara -- guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta -- bersama awak CIPSI (Center for Islamic Philosophical Studies and Information) maka sessi pertama yang sejatinya diisi oleh mas Adian dengan Tema spt tertera pada jadwal, diundur. demikian semoga bermanfaat. mohon maaf jika tidak berkenan ... afu minkum. wassalaamu alaikum, satriyo = *Daftar Tema Diskusi INSISTS Thn 2007 * *No* *Tema* *Tanggal* *Pemateri* 1 Mengapa Barat menjadi sekuler-Liberal? 10-Feb Adian Husaini, MA 2 Membedah Relativisme Beragama Nurcholish Madjid 17-Feb Henri Shalahuddin, MA 3 Tafsir al-Maidah 69 dan al-Baqarah: 62 24-Feb DR. Mukhlis Hanafi 4 Kritik terhadap Sekularisasi Nurcholish Madjid 03-Mar Adnin Armas, MA 5 Konsep Islam sebagai satu-satunya Agama Wahyu 10-Mar Adian Husaini, MA 6 Konsep Islamisasi Ilmu 17-Mar Adnin Armas, MA 7 Teori Penafsiran al-Qur'an Nasr Hamid Abu Zaid 24-Mar Henri Shalahuddin, MA 8 Membedah Hermeneutika Filsafat 31-Mar Adnin Armas, MA 9 Respon Kristen terhadap Modernitas: Studi Kasus Gereja Katolik 07-Apr Adian Husaini, MA 10 Integritas Pemikiran Islam: Studi Kasus Kitab Ihya Imam al-Ghazali 14-Apr Henri Shalahuddin, MA 11 Kritik Pemikiran Arkoun tentang Studi al-Qur'an 21-Apr Adnin Armas, MA 12 Sejarah Konflik Islam dan Barat 28-Apr Adian Husaini, MA 13 Apa Bedanya Mu'tazilah dan Islam Liberal? Studi Kasus al-Quran 05-May Henri Shalahuddin, MA 14 Pluralisme, Freemason dan Teoshopi 12-May Adnin Armas, MA 15 Kristenisasi di Indonesia: Tinjauan Historis dan Teologis 19-May Adian Husaini, MA 16 Pengaruh Kristen terhadap Pemikiran Nasr Hamid Abu Zayd 26-May Henri Shalahuddin, MA 17 Mengkaji Perdebatan Filsafat antara al-Ghazali dan Ibn Rusyd 02-Jun Adnin Armas, MA 18 al-Ghazali dan Perang Salib: Studi Kasus Kebangkitan Islam Abad 12 09-Jun Adian Husaini, MA 19 Konsep Ilmu dalam Islam 16-Jun Adnin Armas, MA ** Susunan tanggal dan tema menyesuaikan waktu dan kesediaan pemateri * ** ** Tempat: Kantor INSISTS Jl. Kalibata Utara II/84 Telp 021 7940381 Waktu: 10.00 - 12.00 WIB -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [media-dakwah] Tanya Jawab : Menikah secara tidak jujur
untuk kasus yang tergolong klise ini apakah yang 'salah' itu 'hanya' si suami atau termasuk juga para istri, kelaurga besar dan masyarakat pada umumnya? intinya, mengapa berpoligami tanpa keterbukaan? mengapa merasa bersalah? semoga ybs dapat menemukan hikmah di balik semua ini dan tidak harus menceraikan siapapun krn toh selama ini ybs bisa memanage antara kedua istrinya ... lalu kenapa jawaban yang disampaikan kepada ybs sekilas nampak malah membenarkan ybs 'salah' ...? apakah ada pihak lain lagi yang dihubungi oleh ybs? kasus yang menarik ...krn melibatkan 3 pihak yang semuanya harus jujur dan mau mengembalikan pada aturan Allah swt ... salam, satriyo On 2/7/07, suryati [EMAIL PROTECTED] wrote: Menikah secara tidak jujur Assalamu'alaikum wr. wb. Ibu Anita yang dirahmati Allah. Saya ingin berkonsultasi dengan ibu mengenai masalah Rumah Tangga saya. Perkenankan saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu Saya seorang pria berusia 36 tahun menikah dengan 2 anak. 1, 5 tahun yang lalu saya berkenalan dengan Seorang Wanita yang bernama (A). Dari hari ke hari dan bulan kami semakin akrab dan (A) sudah tidak bersuami. Akhirnya rasa sayang, simpati dan cinta itu tumbuh dari hati saya, sayangnya saya tidak jujur dengan (A) mengenai status dan keadaan saya. Mengapa saya bisa sayang, simpati dan jatuh cinta oleh (A): Dia lalu mengingatkan saya hal-hal tentang agama Dia selalu mengingatkan saya sholat 5 waktu. Sikap mandiriannya dan iklas tanpa mengharapkan apa-apa kecuali balasan dari Allah Ibu Anita yang dirahmati Allah SWT, akhirnya saya menikahi (A) secara agama dan hukum tanpa sepengetahuan orang tua dan isteri saya untuk menghindari fitnah dan hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah menikah dengan (A) saya berusaka membagi dan mengatur waktu antara dia dan isteri saya dengan berbagai alasan. Allah Maha Besar untuk menunjukan yang benar itu benar, akhirnya rahasia itu terbongkar oleh isteri saya melalui Surat Dokter atas nama (A). Ibu Anita yang dirahmati Allah, saya tidak bisa menghindar dan tertangkap basah. Saya memohon ampun serta mengakui semua kesalahan dan jelaskan bahwa saya dengan (A) telah menikah Resmi bukan Sirih. Tanpa sepengetahuan saya, isteri saya berusaha bertemu dan bicara dari hati ke hati dengan (A), pada waktu itu (A) belum mengetahui masalah ini. Setelah (A) mengetahui status saya dia shock. Sekarang saya sedang cooling down dan kembali ke rumah dengan isteri saya, tapi untuk mendapatkan isteri saya kembali pulang ke rumah, ke luarganya menekan saya menandatangi Surat Pernyataan dan menyelesaikan masalah saya dengan (A), sedangkan (A) memberi saya waktu 3 bulan untuk memberikan keputusan yang terbaik bagi dirinya. Ibu Anita yang dirahmati Allah SWT, pertanyaan saya adalah: 1. Nasi sudah menjadi bubur, haruskah saya menceraikan salah satu dari isteri saya yang sudah sama sama saya Zholimi. 2. Salahkah saya jika saya tidak ingin bercerai dan menyia-nyiakan keduanya, karena sudah menyakiti hati mereka dengan cara tidak jujur. 3. Apa yang harus saya lakukan dengan tekanan dari ke luarga isteri dan batas waktu 3 bulan untuk (A). Saya berharap melalui konsultasi ini saya memeroleh dorongan moral untuk masalah yang sedang saya hadapi secara bijaksana dan tanpa menyakiti keduannya Teriama kasih sebelumnya atas jawaban Ibu. Wassalam, Kelly Kly Jawaban Assalammu'alaikum wr. wb. Bapak Kly yang dirahmati Allah, Saya pahami kebingungan bapak saat ini yang merasa kesulitan untuk memutuskan sesuatu yang terbaik bagi ke luarga dan orang-orang yang bapak cintai. Dan itu sudah menjadi resiko dari pilihan bapak ketika melangkah memutuskan untuk melakukan poligami secara diam-diam maka hal seperti ini pasti terjadi. Namun saya menghargai niat baik bapak yang hendak menebus kesalahan dan berusaha untuk bisa memberikan sikap terbaik bagi situasi ini yang tidak menyakitkan kedu isteri bapak Jika bapak berharap untuk tidak menyakiti keduanya rasanya sulit karena keduanya pasti sudah merasakan derita dari kebohonganyang telah bapak lakukan.Hanya kedua isteri bapak kelihatannyasama-sama mampu mengendalikan dirinya sehinggamasih memberikan kesempatan bagi diri bapak untuk memikirkan sikap bapak berikutnya. Jika bapak menghendaki untuk menyelamatkan kedua pernikahan.nampaknya sulit, karena Ke luarga isteri pertama bapak sudah memberikan pilihan pada bapak agar memilih salah satunya. Memahami situasi penuh tekanan ini, nampaknya memang dibutuhkan ketenangan hati dan pikiran bagi semua pihak agar segalanya dapat diselesaikan dengan baik. Dalam hal ini saya menyarankan senantiasa kedekatan kepada Allah melalui ibadah dan doa, semoga Allah meluruskan niat dan mengembalikan lagi semuanya ke jalan yang terbaik. Sedangkan permasalahan kelanjutan rumah tangga bapak, sebenarnya akan kembali berpulang kepada yang menjalaninya. Sanggupkah isteri-isteri bapak tersebut menjalani kehidupan berpoligami atau mereka memilih untuk bercerai
[media-dakwah] Fwd: [...] Menghindari Kejumudan Pemikiran
Asw, Dari milis sebelah. Mohon maaf jika tidak berkenan. Semoga bermanfaat ... Wsw, satriyo = *Menghindari Kejumudan Pemikiran* Kamis, 01 Pebruari 2007 *Cintaku pada kebenaran melebihi cintaku pada guru, ujar Aristoteles ketika berbeda pendapat dengan gurunya. Agak beda dengan pengagum Nurcholis Madjid sekarang ini* *Oleh: Syamsuddin Arif, Phd * * * ** Wacana pembaruan Islam kembali mencuat dengan munculnya serangkaian artikel di media massa yang menyoal, mengukuhkan, bahkan mengaburkan pokok permasalahan. Tulisan ini mencoba menjernihkan isu pembaruan Islam dengan menelusuri akar-akar semangat tajdid dalam tradisi dan sejarah Islam. Bertolak dari sabda Nabi Muhammad saw bahwa senantiasa akan muncul dalam setiap kurun waktu seratus tahun seorang pembaharu agama yang diutus Allah untuk umat ini (HR Abu Dawud), banyak orang berupaya mengidentifikasi tokoh yang dikaguminya sebagai mujaddid. Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan Imam as-Syafi'i sering disebut-sebut sebagai penyandang gelar sang pembaharu. Lalu di era modern sebagian orang menyematkan predikat tersebut kepada Syekh Muhammad Abduh. Tentu dalam hal ini semuanya tak lebih spekulasi belaka. Dua pertanyaan penting mendesak untuk dijawab. Pertama, untuk apa dan mengapa perlu ada pembaruan? Kedua, apakah yang perlu diperbarui dari agama ini? Tajdid tidaklah sama dengan mengada-ada (ibtida'). Seorang mujaddid tidak mengubah apalagi sampai membongkar fondasi dan struktur bangunan agama. Laksana gedung, agama ditempati dan dipelihara, lalu secara berkala dibersihkan agar tidak tampak usang dan kembali seperti kondisi semula: kokoh, indah dan nyaman bagi penghuni maupun pengunjung. Seorang pembaharu adalah renovator, bukan innovator. Renewer atau reformer dan bukan deformer. Ia tidak mengubah-suai dengan mengurangi atau menambah-nambah, membuat agama baru atau mendirikan agama dalam agama. Ia hanya memperjelas yang kabur dan menjernihkan yang keruh, mengangkat yang terabaikan dan memurnikan yang tercemar. Baik dengan meneguhkan (itsbat) ataupun menyanggah (radd), mengurai (syarh) ataupun menoreh (jarh), menyuarakan kritik (naqd) maupun negasi (naqdh). Upaya inilah yang dilakukan oleh ulama semisal Ibn Taymiyyah (w. 728/1328), tokoh yang menjadi subjek kajian Cak Nur dalam disertasi doktornya di Universitas Chicago. Kita ketahui Ibn Taymiyyah hidup saat imperium Islam di Timur Tengah dan sekitarnya mengalami krisis multi dimensi. Serangan kaum Salib dan ancaman tentara Tatar, perang saudara dan konflik antar mazhab serta maraknya aliran-aliran sesat, jelas banyak memengaruhi pemikiran dan perjalanan hidup beliau. Ibn Taymiyyah berusaha menerobos melawan arus. Tercermin dalam karya-karyanya seperti al-Furqan bayna Awliya' ar-Rahman wa Awliya as-Syaitan (Perbedaan antara wali Tuhan dan wali setan), Ibn Taymiyyah mengecam keras sakralisasi mazhab dan pengkudusan tokoh. Ia juga menolak dikotomi yang mempertentangkan akal dengan wahyu atau menceraikan politik dari agama. Akibatnya mudah ditebak, ia berkali-kali diadili dan dibui hingga wafat pun dalam penjara. Para cendekiawan sezaman dan sesudahnya banyak yang berseberangan dengannya, namun tidak sedikit pula yang mengagumi kiprah dan sumbangsihnya. Pandangan-pandangan Ibn Taymiyyah dalam masalah teologi, tafsir maupun fikih menuai kritik tajam dari para ulama besar semisal Al-'Izz ibn Jama'ah, As-Subki, Ibn Hajar al-Haytami, dan Abu Hayyan al-Andalusi. Sikap serupa seyogyanya kita kedepankan ketika mendiskusikan gagasan-gagasan almarhum Cak Nur. Cendekiawan yang kerap dijuluki lokomotif gerakan pembaruan Islam di Indonesia itu tentu tidak berkenan jika orang lain mendewakan dirinya atau mendogmakan pikiran-pikirannya. Kritik bukan berarti benci. Sebaliknya, apresiasi tak perlu bertukar jadi venerasi. Seperti kata Aristoteles ketika berbeda pendapat dengan gurunya: amicus Plato sed magis amica veritas, cintaku pada kebenaran melebihi cintaku pada guru. Gagasan-gagasan Cak Nur mungkin tegak dan mungkin tumbang, mungkin timbul dan mungkin tenggelam laiknya pikiran manusia. Panggung sejarah intelektual Islam sungguh tak pernah sepi dari polemik dan kontroversi. Betapa sengit perdebatan sejak kurun pertama hijriah bisa kita simak misalnya dalam kitab Maqalat al-Islamiyyin yang ditulis Imam al Asy'ari (w. 324/935) dan kitab al Farq baynal Firaq oleh al Baghdadi (w. 429/1037). Direkam dengan sangat rinci bagaimana silang pendapat terjadi antara tokoh-tokoh Mu'tazilah, Rafidhah, Murji'ah dan Ahlus Sunnah. Jelas tergambar tidak hanya kemajemukan tapi juga kedewasaan para cendekiawan pada waktu itu dalam berpendirian dan berargumentasi secara santun lagi rasional. Di abad selanjutnya Imam Ghazali (w. 555/) mengguncang dunia perfilsafatan dengan kitabnya Tahafut al Falasifah. Dengan piawai disingkapnya pelbagai kerancuan dan percanggahan dalam pemikiran al Farabi dan Ibn Sina, dua sosok paling berpengaruh pada zamannya. Menurut beliau, ada tiga nuktah ajaran
[media-dakwah] Fwd: [...] Masjid Kubah emas Depok : kesedihan anak yg tdk bisa sholat didalamnya
Berikut tambahan mengenai MKE dari salah seorang pengurusnya. Silakan tabayyun dg yg bersangkutan ... salam, :-) -- Forwarded message -- From: Dharmadji Sudwikatmono [EMAIL PROTECTED] Date: Jan 19, 2007 8:56 AM Subject: Re: [...] Masjid Kubah emas Depok : kesedihan anak yg tdk bisa sholat didalamnya To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Ini dari milis sebelah: from: sofyanali_fpsgam [EMAIL PROTECTED]sofyanali_fpsgam%40yahoo.com ada info dari Hp 0818-954408 (pengelola Mesjid tersebut) yang isinya : Assalamu'alaikum. jama'ah masjid Dian almahri sekalian. Masjid ini sebenarnya belum selesai, baru 90% , tetapi karena masyarakat penasaran maka kita buka saja,tetapi tolong dimengerti, karena pengamanan - pengamanan didalam msjid dan diluar masjid belum selesai, juga petugasnya pun masih dipersiapkan , makanya kami terapkan aturan demikian semata - mata untuk keamanan dan ketertiban dikawasan masjid. nantinya aturan - aturan itu tidak berlaku lagi seiring dengan selesainya kawasan masjid dan sekitarnya . terimakasih atas perhatiannya . demikian saya sampaikan isi pesan singkat yg saya terima , semoga tidak menjadi fitnah bagi sesama ummat Islam M Yusuf [EMAIL PROTECTED] wrote: Arni Melanie at 17/01/2007 11:31 wrote: -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed]
[media-dakwah] Fwd: [...] (TESTIMONI) Masjid Kubah emas Depok : kesedihan anak yg tdk bisa sholat didalamnya
Berikut dari milis sebelah ... semoga menjadi maklum. salam, :-) -- Forwarded message -- From: cyber woni [EMAIL PROTECTED] Date: Jan 19, 2007 6:25 AM Subject: Re: [...] (TESTIMONI) Masjid Kubah emas Depok : kesedihan anak yg tdk bisa sholat didalamnya To: ... @yahoogroups.com aww... insyaalloh yang dikatakan pak yusuf benar. saya datang ke masjid itu sebulan sebelum digunakan secara umum dan 1 hari setelah idul adha. sebulan sebelumnya keadaan masjid masih berantakan disekitar luar, saya hanya diperboleh kan berkeliling diluar (alhamdulillah dapat kesempatan, karena kabarnya yang lain hanya boleh melihat dari luar pagar). sehari setelah SCTV menayangkan live sholat idul adha, keadaannya luar biasa, saya melihat anak2 kecil berlarian kesana kemari, ibu ibu sibuk menggosok gosokan kain seadanya ke karpet masjid (mungkin ada cairan apa saya tidak tahu yang jatuh ke karpet), dan bercampurnya laki laki dan perempuan dalam shaf shalat (yang ini diperingatkan berkali-kali oleh pengurus masjid melalui microphone) karena memang jamaah seperinya merasa takjub dgn masjid tsb sehingga jamaah wanitapun tidak memperhatikan lagi posisis sholat yang ternyata berada di depan dan bercampur dengan laki-laki. di alur masjid, disekitar halaman teras (subhanallah itu teras lega bgt) tidak jauh berbeda dgn di dalam, suasana sgt berantakan, ada yang foto foto, ada yg gelar tikar untuk makan makan, dll. di halaman masjid yang notabene kebun mangga, beberapa keluarga mengadakan reuni sepertinay dengan menggelar tikar juga dan makan-makan dibawahnya. saya pribadi memaklumi kedaaan tersebut karena saat itu memang panas dan tempat sangat mendukung untuk kegiatan makan makan dibawah pohon mangga yang saat itu sedang berbuah lebat...namun, yang saya sayngakan, metal mayoritas orang indonesia masih saja dibawa bawa ke tempat suci dan sangat megah itu, BUANG SAMPAH SEMBARANGAN. Jelas terlihat dimana-mana memang sampah berserakan...botol air minum bekas, bungkus makanan ringan, bungkus permen, dll. Tapi 1 juga pertanyaan saya (dimanakah tempat sampahnya??, karena disekitar masjid tidak dijumpai tempat sampah). alhamdulillah, setelah kembali masuk kedalam masjid saya menjmpai panitia masjid yang sat itu baru selesai mimimpin shalat dhuhur kloter ke 3. beliau sempat membeberkan beberapa dapur masjid tersebut kepada kami (saya dan beberapa jamaah memang sengaja bertanya seputar masjid). beliau menjelaskan bahawa masjid tersebut BELUM JADI, masih tahap pembangunan, masjid tersebut baru 60 persen rampung, bahkan mihrabnya saja masih darurat (saya lihat mihrab itu sudah oke, bagaimana kalau sudah jadi ya??darurat saja sudah keren), tapi memang beberapa bagian, seperti tangga, dan detail belum selesai saya lihat..seperti pegangan tangga belum ada, jadi bahaya sekali kalau anak kecil naik2 tangga bisa terjun bebas kebawah. Plus beliau menjelaskan soal keseluruhan kompleks tersebut baru jadi 30 persen, baru rumaha, masjid, dan gedung pertemuan yang berdiir, sedangkan sekolah dari tingkat TK sampai UNIVERSITAS masih dalam waiting list pengerjaan menunggu masjid selesai. nah, berkenaan dengan itu, kelengkapan panitia, pengurus, keamanan, tukang kebun, dan kelengkapan lain seperti pengaturan parkir (jujur, kemarin itu saya rasakan parkir rada semrawut karena petugas parkir sangat sedikit), petugas kebersihan dan lain-lain belum tersedia. jadi, sebaiknya kita semua husnudzan saja, sepertinya sayang sekali masjid ini subhanallah menrut saya, dan sebaiknya kita juga ikutmenjaga, kalau masih banyak kekurangan (3 hari setelah itu saya dan keluarga berkunjung da mendapati mobil dan motor tidak boleh masuk lingkungan masjid-harus diparkir diluar pagar seperti saat sebulan sebelum dibuka untuk umum, anak2 jga tidak boleh masuk kedalam masjid, dan tidak boleh piknik di halaman masjid), mungkin ini sekedear antisipasi sebelum pihak panitia masjid siap untuk menghadapai segala kemungkinan yang erjadi. semoga tambahan ini bisa memperjelas keadaan, dan sebagai gambaran. maaf saya bukan panitia, bukan pemilik, dan tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan pemilik masjid mungkin hanya hubungan seiman saja sepertinya) terima kasih www -- -- MOENANDIR, Muhammad Rully Rostocker str. 9 10553 Berlin Germany +493026323392 +491626175774 - Original Message From: M Yusuf [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 18, 2007 10:25:43 AM Subject: Re: [...] Masjid Kubah emas Depok : kesedihan anak yg tdk bisa sholat didalamnya Arni Melanie at 17/01/2007 11:31 wrote: Saya heran , bukankah Rasullulah saja memperbolehkan cucunya masuk ke mesjid, takala beliau sujud cucunya sempat naik ke atas punggung Rasullulah, bagaimana kita akan mengajarkan hal-hal baik yang akan terus diingat oleh anak2 kecil kami, kami pun tahu, kami pun selalu memberi pampers agar anak2 kami tidak ngompol, kita
[media-dakwah] Fwd: [...] Seminar Evaluasi 37 tahun Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia - OOT
Dari milis sebelah ... jika berkenan. Semoga bermanfaat ... salam, :-) -- Forwarded message -- From: indrayogi23 [EMAIL PROTECTED] Date: Jan 23, 2007 10:35 AM Subject: [...] Seminar Evaluasi 37 tahun Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia To: [EMAIL PROTECTED] Pada hari *Sabtu, 3 Februari 2007, pukul 09.00 - 15.30 WIB* , Sekolah Tinggi Ilmu Da'wah Mohammad Natsir, bertempat di Jalan Kramat Raya 45 Jakarta, akan menggelar satu acara seminar nasional bertema *Evaluasi 37 tahun Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia*. Tampil sebagai pembicara adalah *Dr. Daud Rasyid*, *Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi*, *Dr. Mukhlis Hanafi*, dan *Adnin Armas MA*. Seminar ini memiliki makna yang penting bagi umat Islam Indonesia, mengingat, setelah 37 tahun berlalu, gerakan pembaruan Islam bukannya telah berhenti, tetapi semakin menjadi-jadi dan melebar ke mana-mana. Masa 37 tahun Gerakan Pembaruan Islam dimulai ketika Nurcholish Madjid memulai pidatonya pada 3 Januari 1970 di Jakarta dengan judul *Keharusan Pembaruan Pemikiran Islam dan Masalah Integrasi Umat*. Dalam disertasinya di Monash University Australia yang diterbitkan oleh Paramadina dengan judul *Gagasan Islam Liberal di Indonesia,* Dr. Greg Barton menyebutkan, bahwa melalui makalahnya tersebut, Nurcholish dihadapkan pada satu dilema dalam tubuh umat. Di satu sisi, masyarakat Muslim harus menempuh arah baru, namun di sisi lain, arah baru tersebut berarti mengorbankan keutuhan umat. Baca lebih lanjut *disini*http://hidayatullah.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=4143Itemid=1 . *Biodata Pembicara :* *Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, MA* TTL : Jakarta, 18 Agustus 1971 Status : Nikah tahun 2000 dengan dua anak Fayyadh dan Wafa Ahdella Tiba di Mesir : Oktober 1992 Alamat di Indonesia : Jl. Radjiman Widyodiningrat P. Jahe Kel. Jatinegara Cakung Jakarta Timur Alamat di Mesir : Swissry Project 87/1 10th Nasr City Cairo 2711533 Kekeluargaan : KPJ Fakultas : Ushuluddin Jurusan : Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Universitas : Al-Azhar Judul Disertasi : كتاب لوامع البرهان وقواطع البيان فى معاني القرآن للمعيني (المتوفى سنة 537 ه) من أوله الى آخر سورة القصص (دراسة وتحقيق) Studi filologi yang mengikuti editing naskah, analisa, komentar dan kritik atas tafsir imam Al-Mai'niy (W537 H) Tanggal Munaqasyah : 6 Maret 2006 Dengan predikat : مرتبة الشرف الأولى مع التوصية بطبع الرسالة على نفقة الجامعة وتداولها بين الجامعات Summa Cumlaude (Penghargaan Tingkat Pertama) disertai rekomendasi agar disertasi tersebut dicetak atas biaya universitas dan didistribusikan ke universitas-universitas lain Lama Pendidikan : 3 tahun 6 bulan, dari tahun 2002 � 2006 Riwayat Pendidikan : SD dan MI Jakarta Timur (1997 � 1983) KMI Gontor Ponorogo (1983 � 1989) PP. Tahfidz Alquran Sunan Pandanaran (1990 -1992) S1 Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Tahun 1992-1996 S2 Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Tahun 1996-2000 S3 Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Tahun 2002-2006 Kesan selama menempuh pendidikan di Mesir : Mesir pernah menjadi salah satu pusat peradaban islam, karena itu disini kita temukan banyak khazanah intelektual islam (turats) saya sangat menikmati dan menghayati hidup di tengah khazanah turats tersebut. *Pesan bagi mahasiswa lain: *Pergunakanlah waktu sebaik mungkin! Waktu / masa dalam alquran diungkapkan dengan kata al-ashr, yang mengesankan bahwa waktu adalah sesuatu yang harus diperas agar menghasilkan sari pati kehidupan yang berharga. *Man lam takun lahu bidayatun muhriqah lam takun lahu nihayatun musyriqah* (Masa depan gemilang hanya dapat diperoleh dengan usaha keras menempa diri di awal perjalanan), demikian pesan seorang tokoh sufi besar Ibnu Athaillah. _ *Dr. Daud Rasyid, MA* lahir di Tanjung Balai, sebuah kota kecil di pesisir pantai Sumatera Utara pada hari Senin tanggal 3 Desember 1962 Masehi bertepatan dengan tanggal 5 Rajab 1382 Hijriyah. Daud Rasyid adalah putera tunggal alm. Bapak Harun al-Rasyid dan alm. Ibunda Hajjah Nurul Huda, seorang pendidik dan ustazah di kota itu. Masa kecilnya dihabiskan belajar pagi-sore di sekolah formal. Pagi, belajar di sekolah umum dan sore belajar di Madrasah. Malam hari dan hari libur diisi dengan belajar non-formal kepada para syaikh dan Ustaz di daerahnya. Tahun 1980, setelah tamat SMA dan Aliyah, ia meninggalkan kota kelahirannya, merantau ke Medan untuk mengecap pendidikan tinggi di IAIN Medan dan di USU. Namun itu hanya tiga tahun dilaluinya. Baru saja menyelesaikan B.A dari IAIN, dibukalah kesempatan untuk belajar ke Al-Azhar melalui beasiswa Al-Azhar yang disalurkan melalui IAIN. Riwayat Pendidikan - 1980-1983 belajar di Fak. Syari'ah IAIN Sumatera Utara, Medan, selesai Sarjana Muda (B.A) dengan yudicium : Memuaskan. - 1981-1983 belajar di Fak. Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. - 1984-1987 belajar di Fak. Syari'ah wal-Qanun (Syari'ah dan Hukum) Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. -
[media-dakwah] Fwd: [...] Fwd: IRONI DI MASjID KUBAH EMAS DEPOK
semoga menjawab sedikit pertanyaan atau ganjalan yang ada tentang Masjid ini salam, satriyo -- Forwarded message -- From: amira naomi [EMAIL PROTECTED] Date: Jan 19, 2007 4:53 PM Subject: Re: [...] Fwd: IRONI DI MASjID KUBAH EMAS DEPOK To: [EMAIL PROTECTED] aku baru saja pulang jum'atan dari masjid Dian al-Mahri ( Kubah Emas ) ketika membuka imel ini. aku tak melihat ada aturan yang melarang anak-anak masuk masjid ini. bahkan di shaf kedua --aku di shaf ketiga-- ada anak kecil ( kurang lbh 8 tahun ) di samping kakeknya? selesai shalat jumat, banyak pengunjung yang memvideokan eksterior maupun interior masjid ini. Mereka juga mengajak anak - anak kecil, laki dan perempuan. ketika asyik mau memotret, ada panggilan bahwa HPku ketinggalan ternyata. aku diajak ke sekretariatnya untuk menunjukkan identitas diri (KTP). Lalu HP diserahkan padaku. ( Sayang, aku baca imel ini setelah dari sana sehingga tidak sempat menanyakan kebenaran peristiwa tgl 14 jan, sesuai pengalaman saudara helmy. bagi yg masih belum yakin, barangkali dapat menghubungi sekretariat masjid Dian al-Mahri tlp. 77880803. Semoga tidak terjadi fitnah yang menyebar. hasan bisri bfc prod. dept. tpi - Original Message From: Aidil Syahputra [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, January 19, 2007 9:52:51 AM Subject: [...] Fwd: IRONI DI MASjID KUBAH EMAS DEPOK --- DMID-Anglis [EMAIL PROTECTED] wrote: To: Undisclosed- Recipient: ; From: DMID-Anglis [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 18 Jan 2007 10:12:54 +0700 Subject: [IKA-LP3i Mailist] IRONI DI MASjID KUBAH EMAS DEPOK fyi IRONI DI MASJID KUBAH EMAS DEPOK Kegundahan seorang Ayah Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak saya masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar di Masjid Kubah Emas (kalau tidak salah namanya Masjid Dian Al Mahri), Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk sholat di Masjid yang terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga ingin memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak saya. Namun saat kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun (begitupula nasib sama dialami pengunjung lainnya). Saya melihat pengumuman yang memang menuliskan melarang anak usia dibawah 10 tahun masuk ke areal masjid dengan alasan untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan kekhusuan ibadah. Saya langsung terhentak kaget, kecewa karena seumur hidup saya baru kali ini saya menemui sebuah Masjid yang membuat larangan anak kecil masuk, bahkan ke halamannya saja tidak boleh. Yang semakin menusuk hati saya adalah kekecewaan yang begitu terlihat dari ekspresi anak saya terutama anak laki-laki saya yang berusia 5 tahun, dia heran dan bertanya kenapa yah, aku tidak boleh masuk?, emangnya yang punya mesjid tidak suka anak kecil yah?. Saat itu saya tidak bisa menjawab apapun, jawaban seperti apa yang harus saya berikan pada anak saya?. Selama ini saya berusaha untuk selalu membiasakan anak saya sholat di masjid sebelah rumah. Namun saat ia begitu antusias untuk melihat Masjid yang begitu tersohor dan indah justru ia tidak bisa masuk. Akhirnya kami sholat Ashar di Mushola dekat pintu gerbang Masjid Kubah Emas. Mushola yang -maaf- tempat wudhunya tidak terawat dan kotor namun welcome kepada kami termasuk anak-anak saya. Setelah sholat saya berpikir mengapa pemilik Masjid itu menerapkan sebuah aturan yang bahkan melebihi aturan di Masjidilharam? dimana ada orang yang thawaf terlihat membawa bayi dan tidak dilarang oleh Asykar (polisi kerajaan). Saya tidak pernah mendengar atau membaca sebuah ayat atau hadits yang melarang anak dibawah 10 tahun tidak diperbolehkan pergi ke Masjid. Yang saya tahu memang Rasulullah melarang anak kecil sholat di shaff terdepan bukan melarang datang sholat ke Masjid. Saya khawatir aturan di Masjid Kubah Emas ini melewati apa yang digariskan Rasulullah. Secara Psikologis , pelarangan ini tentu menjadi kontraproduktif dengan proses pengenalan dan pembiasaan dini agar anak dekat dengan Masjid dan mau ke Masjid. Bayangkan jika semua Masjid melarang anak dibawah usia10 tahun sholat di Masjid, maka Masjid akan kehilangan jama'ahnya sebab generasi mudanya tidak pernah dibiasakan pergi ke Mesjid. Generasi muda Islam akan semakin jauh dari tempat sujud ke Tuhannya dan mungkin mereka akan phobia dengan Masjid. Jika memang pemilik Masjid Kubah Emas ingin membatasi segmen pengunjung maka seharusnya jangan disebut Masjid, sebut saja ini adalah tempat sholat pribadi kami yang berada di areal pribadi, setiap yang ingin sholat harus ikut peraturan keluarga kami. Sebab jika disebut Masjid maka sudah memasuki dimensi publik dimana semua muslim berhak sholat di Masjid manapun termasuk dengan anak-anaknya. Tentu setiap orang tua harus menjaga anaknya agar tertib. Terakhir saya berharap pemilik
[media-dakwah] Seputar fatwa MUI ttg NATAL BERSAMA ... SELAMAT NATAL
*sharing aja, dulu pernah dapet melalui email, buat temen non muslim (siapa tahu ada), please see in positive way* -- *Assalamu'ala Manittaba 'alalhuda.* *Untuk temen-temen non muslim, smoga ini bisa menjelaskan tentang sikap kami yang muslim yang engga mengucapkan selamat hari raya natal. email ini saya dapet dari teman saya yang merupakan temen saudara Usman (seorang dosen di Maine university - kalo gak salah - berkebangsaan Indonesia, beragama islam). * *ada cerita yg gambarin indahnya persahabatan :) semoga bermanfaat.* ---Original Message--- From: [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, December 19, 2001 12:26:30 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [is-lam] Seputar fatwa MUI Assalamu'alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera, If only, rekan-rekan non-muslim tahu konsekuensi perayaan natal bersama bagi muslim, Anda sekalian tak akan pernah memaki MUI dan juga tak akan pernah berharap ada ucapan selamat natal dari muslim. Anda merayakan kelahiran Jesus sebagai Juru Selamat, bukan Jesus sebagai nabi, utusan Allah. Di sinilah salah satu perbedaan mendasar antara Islam dan Kristen. Islam melihat Jesus sebagai seorang utusan Allah, manusia biasa [bukan anak Tuhan], yang dibekali banyak mukjizat untuk mendukung kerasulannya. Merayakan natal bersama sebagaimana difahami oleh ajaran Kristen, berarti sebuah pengakuan bahwa Jesus adalah sang Juru Selamat. Bagi orang Islam, tindakan ini adalah perbuatan syirik [for sang Juru Selamat di dalam Islam is Tuhan yang Esa -tidak beranak dan tidak diperanakkan, yang dalam bahasa Arab disebut Allah]. Ketika Anda [Nasrani] mengucapkan selamat idul Fitri, tak ada konsekuensi theologis bagi Anda. Tak mengubah pengakuan Anda bahwa Jesus adalah sang Juru Selamat. Ketika muslim mengucapkan selamat natal dalam konteks yang difahami ummat Nasrani, muslim itu telah mengakui bahwa Jesus is sang Juru Selamat. Kalimat yang konsekuensinya sepadan dengan ucapan selamat natal itu adalah ucapan dua kalimat syahadah: Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, danaku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu utusan Allah. Nah, beranikah Anda sekalian mengucapkan dua kalimah syahadah itu, yg oleh karenanya Anda tidak lagi mengakui bhw Jesus is the Savior? yg oleh karenanya juga Anda telah menjadi muslim? Mohon alinea di atas itu Anda renungkan baik-baik. Dengan apa yang sudah saya uraikan di atas, saya stand firmly behind fatwa MUI tentang natalan ini. Kepada mereka yang sempat menulis, kalau saja MUI mengeluarkan fatwa agar ummat Islam tak berhubungan dengan ummat lain, saya minta baca lagi fatwa MUI. Di fatwa itu juga dianjurkan agar ummat Islam tetap menjalin hubungan dengan non-muslim [dlm urusan yg tak terkait dengan akidah]. FYI, MUI juga tak akan mengeluarkan fatwa spt yang Anda 'andaikan' itu, krn al Qur'an sendiri mengajarkan agar ummat Islam menjalin hubungan dengan ummat lain dalam soal kemasyarakatan [hal-hal yang tak terkait dengan akiqah]. Seandainya MUI mengeluarkan fatwa spt yang Anda 'andaikan', maka muslim spt saya ini pertama kali akan menentang fatwa itu. Kepada mereka yang menulis, MUI menteror minoritas dengan fatwanya, saya sarankan untuk bisa menempatkan persoalan pada proporsi yang sebenarnya. MUI sebagai kumpulan ulama punya kewajiban mengingatkan ummat Islam, dalam bentuk petuah-petuah [fatwa]. Ketika pelaksanaan ajaran agama [Islam] dicampur-adukkan dng kepercayaan agama lain, maka tugas ulama lah memberikan teguran kepada muslim. Seandainya MUI mengeluarkan fatwa melarang ummat Kristen u/ merayakan natal, itu yang disebut teror. Dan, saya sebagai muslim akan menentang fatwa spt itu. Tak seorang pun di dunia ini yang boleh menghalangi ummat lain melaksanakan ajaran agamanya. Sebaiknya, rekan-rekan Kristen juga bisa memahami apa arti perayaaan natalbersama ini secara theologis. Sudah pernah saya sampaikan, tak memberi ucapan selamat natal atau tak ikut perayaan natal bersama, bukan berarti teman muslim Anda memusuhi Anda. Selain itu, masih banyak aktivitas lain yang dapat dikerjakan bersama-sama tanpa harus mengorbankan akiqah masing-masing. Saya berikan contoh apa yang barusan saya alami. Pagi itu, Jum'at dua hari menjelang lebaran, saya berniat mengundang bro Achilov, dari Uzbekh untuk makan sahur bersama. Karena ia tak makan daging, saya menyiapkan udang sebagai pengganti. Sayuran (baby carrot, mushroom, brokoli) sudah selesai dipotong-potong, udang sudah di-defrost di microwave, dan bumbu (bawang bombay, bawang daun, dan paprika) sudah selesai dipotong. Saya sudah menghidupkan stove sambil motong-motong bawang putih. Sebelum semua bawang putih selesai dipotong, pagi itu pukul 4:10 telphone di dapur berdering. Saya angkat. Hey...may I speak to Usman please? It is he, jawab saya. Usman, I am very-very sick. If you don't see me on campus today, that means I am in a hospital, kata JJ Wait..wait..are you going to go to the hospital? yes. now? yes How? I am gonna take 5:45 bus. Oh no. You can't go to the hospital alone. I will go with you. Are
Fwd: [media-dakwah] Re: Bimas Islam, Nazaruddin Umar Ternyata Islam Liberal
Assalaamu alaikum, Buat pak Radiansyah, Berikut ada pesan dari sdr Dodi Indra ... saya forward langsung dr sdr Dodi di bawah. wassalaamu alaikum salam, :-) -- Forwarded message -- From: dodi indras [EMAIL PROTECTED] Date: Dec 14, 2006 10:01 AM Subject: Re: [media-dakwah] Re: Bimas Islam, Nazaruddin Umar Ternyata Islam Liberal To: lasykar5 [EMAIL PROTECTED] Ass.Wr.Wb. Mas Satriyo yang baik, aku nyuwun tulung ya... Waktu itu, ada Pak Radiansyah yang menulis di milis MD, menanyakan soal kata-kata saya konon katanya Islam Liberal faham menyimpang, beliau berkesimpulan/beranggapan bahwa saya tidak menganggap ISLIB itu menyimpang. Padahal, saya juga sepakat dengan beliau, njenengan, dan MUI bahwa Islam Liberal adalah faham menyimpang. Jadi, mohon tolong ya mas untuk mengklarifikasikan hal ini pada pak Radiansyah. Saya sendiri, belum punya email beliau, karena keburu di Banned sebelum saya mengklarifikasi. Masih beruntung, saya sempat berkomunikasi dengan njenengan soal ini. Sekali lagi, matur nuwun atas bantuannya, semoga Alloh menetapkan sebagai amal shalih untuk mas Satriyo, amiin. wassalam, dodi --- lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote: hmm ... kok mas dapt BANNED ya? wah aku ga setuju tu ... memang apa sih kira2 yang mas posting belakangan ini? saya yakin pasti ada kesalahan deh ... wallaahu a'lam salam kenal ... peaceman.multiply.com On 12/8/06, dodi indras [EMAIL PROTECTED] wrote: Subhanalloh, alhamdulillah, astaghfirullohal'adziim, Iya mas, matur nuwun, aku udah kirim japri ke beberapa Moderator dan beberapa rekan kok mas, dan belum ada jawaban. Saya coba cek, alhamdulillah, ternyata ID Yahoo saya di BANNED oleh Group Moderator, he-he-he Semoga Alloh SWT meridloi langkah tersebut, mohon sampaikan maaf saya untuk segenap Owner, Moderator, dan Para Members Milis semuanya ya masbarangkali ada yang tidak disukai, atau ada kesalahan dan kekhilafan dari saya pada saudaraku semua,sedang dari saya, saya tidak ada apa-apa dan memaafkan semuanya, semoga ridlo Alloh pada kita semua, amiin. Saya hanya bisa mendo'akan, semoga Alloh ta'ala selalu membimbing dan menolong kita semua untuk ditetapkan dishirootol mustaqiimNYA, amiin Matur nuwun ya mas Satriyo atas bantuan dan bimbingannya, semoga akan menjadi amal shalih bagi mas, amiin... Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Subhaanakallohuma Wabihamdika Asyhaduanlaailahaillaa anta Astaghfiruka wa'atubuilayka Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote: mas dodi, silakan mas dodi hubungi mas Nizami yang insyaallaah bisa membantu ... japri saja mas satriyo On 12/8/06, dodi indras [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih Mas, Oh iya itu Ust. Adian yang biasa nulis di Republika ya mas ? Mas, sekalian minta tolong, pagi ini saya gak bisa akses Milis Media Dakwah, status saya kok menjadi bukan anggota Ini apa Milis lagi kena serangan atau saya dikeluarkan dari milis ya ? kalau dikeluarkan, kok gak ada pemberitahuan ya... Pengalaman Milis lain ada yang kena serang begini, dan kemudian hilang dari Yahoogroupstolong dicek ya mas... Matur nuwun salam, dodi --- lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote: Insya-alLaah mas, saya juga tahu banyak karena aktif mengikuti masukan dari ust Adian di hidayatullah.com dan sumber lain spt majalah ISLAMIA dan buku2 karangan para intelektual muda muslim di bawah bendera INSISTS, yang kantornya di kalibata, spt ust Adnin Armas, dll .. salam, :-) On 12/7/06, dodi indras [EMAIL PROTECTED] wrote: Waalaykumussalam Wr.Wb. Terima kasih mas infonya, syukur jika bersedia mengirimkan tambahan infonya lagi soal beliau ini. saya yang memang KUPER ini, akan senang jika memperoleh info yang benar, demi kehati-hatian kita . Jadi, mohon juga jangan dianggap ghibah, karena demi berbagi contoh jika itu memang tidak benar. Kalau beliau penganut Hermeunatica, wah...memang itu faham yang diusung Is-Lib, ya wajib dikonter pemahamanannya, khususnya yang kelirunya. OK mas, ditunggu ya kirimannya, matur nuwun... wassalam, dodi --- lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote: wa alaikmussalam ..., tanpa tidak bermaksud nyerobot pertanyaan yang ditujukan kpd mas Nizami, baiklah saya sampaikan sejumlah hal yang mungkin bisa jadi pertimbangan teman2 yang belum tahu posisi Prof Nazaruddin Umar yang memang masuk kelompok (maaf 'masuk' di sini tidak berarti punya
[media-dakwah] konfirmasi dunks
teman2 ..., benarkah berita yang beredar di YM ini...? saya copy paste, saya dapat pagi ini: ... (9:26:22 AM): ...: Bbrp minuman yg saat ini di larang ditarik dari peredaran = frezz Mix, ize pop, nihdu orange drink, amazone, MIZONE, zhuka sweat, arinda, cafeta zone, amico sweat, oki jelly drink, jelly juice, fruit jam, zeger Iso Tonic, boy zone, coffe cup, jelly cool drink, ZPORTO, jungle juice, zes tea, mogu2 . MEngandung siklomat, bisa menyebabkan penyakit lupus ( marusak antibodi dan blm ada obat) larangan ini sdh di sebar di sekolah-sekolah di JKT. Fw key g laen yach . salam, :-) -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] PELUNCURAN BEDAH BUKU Cak Nur, 6 SEPT 06
Assalaamu alaikum, Berikut ada undangan terbuka untuk yang minat. UNDANGAN TERBUKA PELUNCURAN DAN BEDAH BUKU MENEMBUS BATAS TRADISI MENUJU MASA DEPAN YG MEMBEBASKAN (refleksi atas pemikiran cak nur) Rabu, 6 September 2006 pk 18.30 - 22.00 AUDITORIUM UNIV PARAMADINA Pembicara: Komarudin H Sudhamek Goenawan Muhamad Ihsan Ali Fauzi Moderator: Yudi Latif c/p: Halim, 081553100259 :-) -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] BERCANDA POLIGAMI=:)
Permisi mau ikutan sedikit ya ... Untuk kelengkapan saja ini saya sertakan/attach file tulisan mas Syamsudin, tentang hukum POLIGINI ... dalam islam tidak ada POLIGAMI. Jadi mohon kita mulai juga memahami dengan benar, karena POLIGAMI bisa POLIGINI (banyak istri) atau POLIANDRI (banyak suami) padahal Islam tdk membenarkan sama sekali POLIANDRI. Artikel dalam file sendiri masih menggunakan istilah POLIGAMI yang maksudnya adalah POLIGINI ini. Selain itu juga ada file2 lain yang berhubungan ... Maaf jika tidak berkenan ... salam, :-) On 9/6/06, Teguh, Imanullah (PSU) [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakaatuh, Alhamdulillah wa afwan mau ikutan nimbrung lagi, Akhi or Ukhti Ais (afwan ini ikhwan atau akhwat?) Alhamdulillah analisa sdr/i @is sebetulnya menambahkan keyakinan Bu Hana yang dari awalnya berpendapat setuju poligami asal terpenuhi syaratnya (koreksi saya kalo saya salah Bu Hana). Sedangkan sdr/i @is menambahkannya dengan analisa yang cukup bagus (menurut ilmu yang dapatkan), dan terus terang ada sedikit tambahan pencerahan bagi saya atas analisa dari sdr/i @is. Menambahkan penjelasan sedikit dalam masalah polygami ini, sepanjang referensi yang saya ketahui hukum Polygami bagi saya belum berubah yaitu MUBAH (BOLEH) bukan wajib dan dilakukan jika syarat-syaratnya terpenuhi. Kemungkinan besar pengharaman yang dimaksud oleh Imam Al Alusi dan Muhammad Abduh itu adalah bukan haram total dan seterusnya, tapi pengharaman itu merupakan kaidah ushul fikih pengharaman karena ada kondisi yang tidak memungkinkan untuk diterapkan. Jika syarat-syaratnya terpenuhi silahkan lakukan Polygami. Contoh yang semakna adalah kaidah ushul fikih tentang makanan haram bisa jadi halal disaat kita terdampar di tempat terpencil dalam keadaan kelaparan dan tidak menemukan makanan halal. Diperbolehkan memakan makanan yang haram dan meninggalkannya disaat menemukan makanan halal lagi. Wallahu'alam bishshowwab. BTW, setahu saya kedua akhwat yang sedang berdiskusi Ibu Suhana dan Ibu Herni itu mempunyai landasan pemikiran dan pendapat yang berbeda tentang Polygami. Tidak cuma masalah Polygami sahaja tapi banyak mereka berbeza bahkan sudah masuk ke dalam masalah prinsip dasar islam. Jika sdr/i bergabung atau pernah bergabung di milis Keluarga Sejahtera atau Wanita Muslimah atau Keluarga Islam yang dibidani He-Man maka sampai sekarang ini pemahaman MBA HERNI masih belum sama dengan IBU SUHANA. Masih kontras. Jadi diskusi antara Ibu Hana dan Mbak Herni itu dalam rangka Ibu Hana berusaha menjelaskan konsep polygami yang sesuai dengan al Qur'an dan Sunnah yang telah beliau pelajari dari banyak referensi. Jika MBA HERNI dan kawan-kawannya malah cenderung menyetujui Polygami itu HARAM dan malah ikut-ikutan menyindir IBU SUHANA suka genit, cari perhatian para ikhwan di pengajian sehingga sampai di dekati bahkan dilamar oleh poligamers. Namun hujjah mereka tidaklah kuat dan bahkan cenderung mengambil fatwa yang pernah di-posting orang lain yang mengatakan ada ulama di mesir yang mengharamkan Poligami padahal Mba Herni sudah tahu latar belakang pengharamannya sangat kondisional. Itulah dampak pemahaman bebas, sehingga penafsirannya bebas seenak udelnya sendiri. Akhirnya Ibu Suhana di keroyok rame-rame oleh orang-orang liberal di milis KS. Silahkan lihat sendiri di milis KS atau bisa diminta beberapa postingan milis KS tentang Polygami kepada Ibu Suhana secara pribadi sahaja biasanya masih disimpan oleh beliau untuk bukti otentik... :) Jadi Mba Herni itu lebih menyukai pemikiran yang bebas dalam memahami Islam ini sedangkan Bu Hana berusaha merujuk kepada referensi yang shahih dan berusaha keras untuk memahami hingga bisa melaksanakannya. Demikian dan buat Bu Hana koreksi aja kalo ada klarifikasi saya yang salah... :) Barokallahu fiekum Abu Fahmi From: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com[mailto: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com] On Behalf Of @Is low profile Sent: Tuesday, September 05, 2006 5:36 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com Subject: RE: [media-dakwah] BERCANDA POLIGAMI=:) Assalamu'alaikum warRahmatullahi waBarokatuhu... Hm..ck..ck...ck.salut dech pada candaan poligami kedua insan kaum hawa ini, bukan main n sangat luar biasa candaan srikandi2 qt di millis ini, qt semua memang perlu berlajar banyak pd kedua ahwat ini mengenai knowledge of religy yang dimilikinya karena mereka semua berguru pada ustd.2 yang sangat zuhud pada dunia dan benar kajian2 yang dibahas berdasarkan 2 sumber (Al-Qur'an Al-Hadist)but sebagai renungan bagi qt semua baik bagi ahwan or ahwat yg msh single or married ataupun yang duda n janda..pls read ...klo sempat lho ya.. Nyatanya, sepanjang hayatnya, Nabi Muhammad SAW lebih lama bermonogami daripada berpoligami. Bayangkan, monogami dilakukan Nabi di tengah
Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
Saya yang awam ini memang pernah tahu dari beberapa teman dan kenalan, di antaranya dari anggota kelompok musik sufi DEBU -- yang syaikh-nya, syaikh fattah (asli amrik, bo) -- dan juga dari tesis salah satu anggota tarekat abah anom, bahwa kalangan sufi yakin dan meyakini bahwa berilmu itu harus ada gurunya (mursyid/syaikh) yang 'jelas' statusnya, yaitu bersambung terus (=sanad/sisilah) hingga Rasulullah, dan ini biasanya dibakukan dengan dikeluarkannya ijazah dari syaikh yang berwenang. Inilah yang saya tahu yang terjadi dengan ust Wahfiyudin. Walau awalnya beliau adalah 'awam' spt kita, belajar ilmu agama (=ngaji/taklim/terbiyah) secara 'liar' (dari mata sufi), pada akhirnya dia mau masuk ke sebuah perkumpulan tarekat sufi di tanah air hingga kini. Secara logis memang masuk akal juga argumen kalangan sufi tarekat ini. Tapi menurut saya itu bukanlah sesuatu yang disunnahkan oleh Rasulullah dalam arti format yang dipraktekan kalangan sufi tarekat. Memang tradisi berilmu dalam Islam, pun hingga setaka ini, masih secara umum menekankan 'urut-urutan' aatu estafet transfer ilmu. Jadi tidak heran jika satu sosok ulama itu bisa kita lacak 'perguruannya' itu mana saja, dari madzhab mana, dengan melihat kepada siapa saja dia menuntut ilmu. Hanya memang bedanya adalah kerangka berpikir atau keyakinannya saja dari kalangan sufi tarekat, yaitu tidak ada ijazah 'khusus' yang diterima setelah 'menguasai' sejumlah 'ilmu' yang di antaranya adalah amalan zikir. Nah sayangnya, betapapun di antara teman2 ada yang memandang mereka dengan hormat, bahkan 'menyayangi' mereka, dari amalan dan perilaku mereka, umumnya mereka menganggap di luat komunitas tarekat mereka itu 'sesat' atau setidaknya tidak 'sesuai' dengan tradisi yang mereka yakini. Eksklusif? Mungkin saja. Tapi ulasan dari syaikh Yusuf Qaradhawi sangat pas buat sec umum mendudukan perkara ini pada tempatnya. Salam, :-) On 8/30/06, Roosdiana [EMAIL PROTECTED] wrote: Saudara-sausdara kita yang di tarekat itu, sangat mencintai Rasulullah. Kelebihan ibadah mereka adalah lebih banyak salawat bagi Rasulullah dan zikir kepada Allah. Mereka punya guru mursyid yang katanya ada silsilah (sanad?) keguruan yang dapat ditelusuri sampai kepada Rasulullah. Aliran mereka banyak, tetapi tidak pernah saling menghujat. Coba ikuti milis mereka atau pertemuan-pertemuan mereka yang boleh saja diikuti oleh bukan anggota. Saya senang saja membaca nasehat-nasehat guru mereka yang ditulis di milis. Mereka benar-benar saudara-saudara kita yang taat kepada Allah. Saya belum juga memutuskan untuk menjadi anggota hanya karena saya belum sanggup menjalankan istiqomah seperti mereka. Mari kita saling mencintai sesama muslim. Wassalam, Roosdiana -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com[mailto: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com] On Behalf Of Irawan Sent: Wednesday, August 30, 2006 10:14 AM To: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com; Roosdiana Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI Kelihatanya kita harus kembali ke Qur'an, Bahwa Rosululloh Muhammad lah uswatun hasanah dalam segala hal.. Apakah ada orang yang lebih baik adabnya kepada Alloh dibandingkan Rosululloh...??? Dan yang perlu diingat, sebaik apapun peribadahan manusia kepada Alloh, kalau tanpa mengikuti petunjuk atau seperti yang dicontohkan Rosululloh, maka amalan itu akan tertolak, karena salah satu syarat diterimanya sebuah amalan adalh I'tiba' kepada Rosululloh. Wassalam - Original Message - From: Roosdiana [EMAIL PROTECTED] roosdiana%40link.net.id To: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com Sent: Tuesday, August 29, 2006 9:38 PM Subject: RE: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI Assalamualaikum, Saya setuju sekali. Saya mengikuti salah satu milis tarekat, walaupun saya bukan anggota tarekat tersebut. Saya sungguh kagum pada ketaatan mereka kepada Allah dan kesungguhan mereka mendekatkan diri kepada Allah. Saya jauh lebih khawatir kepada orang yang tidak melakukan shalat dan ibadah lainnya daripada orang-orang yang dianggap terlalu banyak beribadah. Sebaiknya kita jangan memperdebatkan peribadatan saudara-saudara kita, biarlah Allah yang menilainya. Roosdiana -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com [mailto:media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Indratmoko%40asc.co.id Sent: Tuesday, August 29, 2006 10:07 AM To: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI Setahu saya orang-2 sufi/tarekat itu baik-baik belaka. Mereka sangat beradab pada Allah SWT, Rasulullah SAW dan pada manusia pada umumnya. Mereka terlalu sibuk dengan keburukan amalan-2nya sendiri dan banyaknya
Re: [media-dakwah] Haruskah Sunni Berperang Melawan Syi'ah?
(maaf tadi salah tekan jadi hanya japri ... saya ulang) bagaimana kalo ada yang meluangkan waktu menghadiri undangan berikut ...: *Pengajian Keluarga Sakinah - Masjid Al Ihsan, Kebayoran Baru mengadakan * *Pengajian Lepas Kerja pada :* ** *Jumat, 25 Agustus 2006* *Ba'da Isya Berjamaah - 20.30* ** ** ***Sejarah Syiah*** ** *bersama :* *Ustadz Hasanuddin* *Masjid Al Ihsan* *Jl. Kerinci X/8, Mayestik* *Kebayoran Baru* *Jakarta Selatan *Contact person : ibu Lisa Aisha Mulia (0811 907765) ibu Cini Gunarwan (0818 665200) On 8/24/06, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum wr wb, Ketika SD dulu pada pelajaran agama dijelaskan bagaimana sepeninggal khalifah Usman Islam terpecah jadi 3, yaitu kelompok Sunni yang bergabung bersama Mu'awiyah, kelompok Syi'ah Ali (pengikut Ali), dan kelompok Khawarij. Jumhur ulama hanya mengkafirkan Khawarij, sedang Sunni dan Syi'ah tidak dikafirkan. Begitu pula para ulama Rabithah Alam Islami tidak mengkafirkan Syi'ah. Iran sendiri yang merupakan negara Islam dengan penduduk mayoritas Syi'ah termasuk dalam OKI (Negara-negara konferensi Islam). Pemerintah Saudi pun menerima jema'ah haji Syi'ah yang berhaji ke tanah suci. Itu menandakan ketidak-kafiran syi'ah. Meski demikian seiring perkembangan zaman bukan tidak mungkin nanti akan ada kelompok Sunni yang mengkafirkan syi'ah. Padahal jika kita kaji rukun Iman itu ada 6: 1. Percaya kepada Allah 2. Percaya kepada Malaikat 3. Percaya kepada Kitab Suci: Al Qur'an yang terakhir 4. Percaya kepada Rasul: Muhammad SAW yang terakhir 5. Percaya kepada Hari akhir 6. Percaya kepada Qada dan Qadar Kemudian rukun Islam itu ada 5: 1. Membaca 2 kalimat syahadat 2. Sholat 5 waktu 3. Puasa bulan Ramadan 4. Zakat bagi yang mampu 5. Berhaji bagi yang mampu. Nah selama kaum Sunni dan Syi'ah melakukan itu mereka tidaklah kafir. Oleh karena itu saya tidak setuju jika ada kaum Sunni mau pun Syi'ah saling mengkafirkan bahkan menggambarkan misalnya Syi'ah lebih jahat dari kaum Yahudi/Nasrani. Padahal dalam Al Qur'an Yahudi itu adalah bangsa yang dikutuk Allah dan tidak ada yang kaum yang lebih buruk dari Yahudi termasuk Syi'ah. Begitu pula syirik yang dilakukan kaum Nasrani adalah dosa yang tidak terampuni. Bagaimana mungkin kaum Syi'ah yang tidak melakukan syirik lebih buruk dari kaum yang musyrik? Itu jelas sudah bertentangan dengan Al Qur'an. Ada juga yang mengkafirkan Syi'ah karena kelompok Syi'ah ada yang memper-Tuhankan Ali. Itu adalah generalisasi yang serampangan. Padahal tidak semua kelompok Syi'ah begitu. Sama halnya dengan kelompok Sunni. Di kelompok Sunni ada syekh Siti Jenar/Al Hallaj yang mengaku Allah. Ada Lia Aminuddin atau Ghulam Mirza Ahmad yang mengaku Nabi, ada yang sholat bersiul atau dwi bahasa. Itu adalah sesat tapi tidak berarti semua sunni itu sesat. Demikian pula Syi'ah. Kaum Yahudi dan Nasrani mengadu domba ummat Islam Sunni dan Syi'ah sehingga kekuatannya menjadi lemah. Seandainya Sunni kekuatannya 7 dan Syi'ah 3 sementara Yahudi dan Nasrani 8. Jika Sunni dan Syi'ah bersatu maka 7+3=10. 10 ini akan menang melawan 8. Ummat Islam akan menang melawan kaum Yahudi dan Nasrani. Tapi jika Sunni dan Syi'ah bisa diadu-domba maka hasilnya adalah 7-3 = 4. Atau 3-7 = -4. 4 akan kalah melawan 8. Ummat Islam akan kalah. Contohnya ketika Negara Islam Iran baru berdiri, AS, Eropa, dan Israel bersama-sama negara-negara Arab lainnya membantu Iraq menyerbu Iran. 2 juta Muslim tewas! Pada saat yang hampir bersamaan ratusan ribu ummat Islam dibantai di Bosnia, puluhan ribu ummat Islam dibantai di Ambon dan Poso oleh kaum Nasrani. Begitu pula di Iraq dan Afghanistan. Puluhan ribu Muslim dibantai kaum Yahudi di Palestina dan Lebanon. Ingat, kaum Yahudi dan Nasrani dalam membantai ummat Islam tidak pandang itu Sunni atau Syi'ah. Yerusalem yang merupakan kota suci ummat Islam juga diduduki Yahudi. Aneh juga ketika AS belum masuk ke Iraq, antara muslim sunni dan syi'ah nyaris tidak ada pertikaian. Begitu AS masuk, sekarang antara Sunni dan Syi'ah sudah di ambang perang saudara. Itulah bukti nyata adu domba kaum Yahudi dan Nasrani. Ummat Islam memang senang berpecah belah. Ada NU, ada Tarbawi, ada Salafi, dsb. Jangankan Sunni vs Syi'ah. Sesama Sunni pun bisa saling mengkafirkan. Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. [Al Hujuraat 9-10] Wassalam Adu