[media-dakwah] RE: {Spam} Karomah dan thoriqoh

2006-01-15 Terurut Topik Teguh, Imanullah \(PSU\)
Wa'alaikumussalam warohmatulloh wabarokatuh,

Walhamdulillah memang thoriqoh sufi itu banyak macam ada yang ngejar
karomah aja, ada yang dzikir dan wiridan aja dan ada yang kedua-duanya
juga ada, bahkan ada yang pakai musik dan tarian dalam wirid dan dzikir
bersamanya.

Segala macam itu masih satu istilah yaitu thoriqoh sufi dan tasawwuf.

Maka jika ada thoriqoh yang menafikan karomah oriented masih termasuk
thoriqoh sufi.

Dan kebenaran itu datangnya dari Allah dan Rosul-Nya maka tidak di jamin
keturunan Nabi berada di atas kebenaran yang dibawa oleh Rosul.
Para Habaib akan dikatakan mengikuti jalan Rosul jika memenuhi syarat
kebenaran yang utama yaitu setiap perkataan dan perbuatannya harus
sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah karena para habaib itu muslim khan?
Dan landasan utama Muslim adalah Al Qur'an dan Sunnah. Para keturunan
nabi (Habaib) juga manusia dan tidak maksum karena hanya Rosul yang
Maksum.
Jika anda bermaksud menggiring diskusi ini dengan pernyataan bahwa para
habaib itu khan keturunan nabi masa tidak percaya apa-apa yang datang
dari mereka (lisan dan perbuatan) itu pasti benar.

Pak Yusa, jaminan kebenaran itu adalah Al Qur'an dan Sunnah sedangkan
nasab seseorang tidak bisa dijadikan jaminan.

Itulah mengapa Allah mengatakan:

"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridha'i islam itu jadi agama
bagimu." (Al-maaidah:3).

"Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut
apa yang diturunkan Allah didalamnya.
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.  
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu
terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu"
[Al-Maaidah:47-48]

"Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)
dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu
ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui." [Al Jaatsiyah:18]

"Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan
(yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu
mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada
pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah." [Ar Ra'd:37]

Nabi juga menjelaskan sekaligus menambahkan kata-kata "petunjuk
Rosululloh" dengan sabdanya:
"Sesungguhnya perkataan yang paling baik adalah kitab Allah dan
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam, dan perkara yang paling buruk adalah perkara yang baru dan
setiap bid'ah adalah tersesat" (H.R Muslim).

Dalil tersebut di atas menggambarkan: Itulah tujuan Allah mewariskan
keduanya (Al Qur'an dan Sunnah). Semua orang yang mengaku paling benar
agar di check kesesuaiannya dengan keduanya!!!

Boleh saja mengklaim Keturunan Nabi atau Rosul tapi ikutilah mereka yang
sesuai dengan 2 warisan tersebut.
Suatu contoh, bahwa Nabi mengajarkan tidak perlu berdiri menyambut
kedatangan nabi, kalo ternyata ada habaib yang membiarkan orang berdiri
kemudian mencium tangan, dada kanan dan kirinya maka berarti tidak
sesuai.
Contoh lain Nabi mengatakan umat Islam hanya mempunyai dua hari raya
yaitu Iedul Fitri dan Iedul Adha (Qurban), lah kalo ternyata ada habaib
yang membiarkan dan merestui hari raya lain seperti hari raya Kelahiran
dan Kematian Nabi, Tahun Baru Muharram, Turunnya Al Qur'an dlsb maka
berarti tidak ada kesesuaian.
Begitu pula masalah thoriqoh sufi dan tasawwuf.

Telitilah semua lisan dan amalnya dengan 2 warisan tersebut, kalo sama
jadilah pengikutnya kalo tidak jangan ragu-ragu meninggalkannya. Toh
keturunan nabi banyak tersebar di seluruh dunia cari lagi yang benar.

Nanti di akhir jaman juga akan muncul keturunan Nabi yang dikisahkan
sangat "nyunnah abis" dan memimpin umat berjihad (bunuh-bunuhan) melawan
Dajjal and the ganks bersama Nabi Isa 'alaihis salam.
Wajahnya mirip, kelakuannya juga mirip dari amar ma'ruf, hisbah, da'wah
dan jihadnya mirip pokoknya nyunnah abis dah...kata orang betawi... ;)

Kalo mau tahu profilnya baca saja kitab-kitab tentang hari kiamat.

Qur'an dan Hadits, keduanya ada disiplin ilmunya dalam mempelajarinya
dan tidak diketemukan disiplin ilmu tasawwuf (yang diklaim merupakan
cabang ilmu dalam Islam) maka untuk mempelajari keduanya haruslah
mengikuti kurikulum:
- Belajar bahasa arab

[media-dakwah] RE: {Spam} Karomah dan thoriqoh

2006-01-15 Terurut Topik Teguh, Imanullah \(PSU\)
Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh,

Alhamdulillah kevalidan perjalanan hidup saya menuju Allah ada padaku
sebagai pelakunya sendiri.

Saya dahulunya adalah pelaku sufi itu sendiri yang rajin ikutan
berdzikir sampai jam 1 malam di majelis dzikirnya milik Pak Asep di
Kelapa Gading. Silahkan diperiksa ke Jalan Taman suluang sebelum gerbang
komplek Pratama Kelapa Gading.
Saya diajarkan berlatih manunggaling kawula gusti atau wihdatul wujud,
saya disuruh berdzikir dengan lafadz Allah saja dibarengai tehnik
pernafasan yang teratur dan disuruh merasakan "kehadiran" Allah di hati,
lalu di dada sebelah kanan lalu ke kiri dan ke organ tubuh lainnya yang
intinya merasakan bahwa Allah berada dalam diri saya.

Di waktu yang lain pergaulan saya dikalangan orang sufi sampai
berkenalan dengan pak Haji belum pernah berangkat Haji dari Banten (nama
tenarnya hanya di panggil Pak Haji). Nah disinilah saya mengetahui
tentang karomah-karomah versi sufi. Sampai-sampai saya mengira agama ini
hanya berisi karomah saja. Pak Haji ini selalu bercerita tentang karomah
demikian pula para pengikutnya selalu menceritakan karomah-karomah
beliau. Cerita karomahnya macam-macam diantaranya Pak Haji pernah adu
"karomah" dengan orang yang memusuhinya bahkan sampai musuhnya muntah
darah. Di waktu yang lain pernah menyembuhkan anak perempuan dari
pengikutnya yang kena santet. Kalo mau pergi haji bisa melalui "sumur
ajaib" di Banten yang kalo masuk ke sumur itu tembusnya bisa ke Mekkah.
Suka cerita kalo di depan rumahnya selalu ada jin yang menampakkan diri
salah satunya ada perempuan berambut panjang yang suka menyapu halaman
rumahnya setiap malam. Dan kisah-kisah ghaib bin ajaib lainnya.
Porsi kisah begitu lebih banyak daripada membahas masalah fikih ibadah
sesuai syariat!
Porsi berdzikir rame-rame-nya lebih banyak daripada memplejari syariat
itu sendiri...!!!
Makanya wajar aja kalo tidak mengetahui dalil tentang ibadah ini dan itu
termasuk masalah dzikir, mujarobat, serta lafadz do'a dan dzikir lain
yang tidak pernah diajarkan Rosulullah sholallahu 'alaihi wa salam.

Pak Haji ini dulu di nyantri di Pesantren modern Gontor entah karena
"nakal" atau "tidak menyimak pelajaran" dia dimarahi gurunya lalu dia
ngambek kabur keluar dari Gontor. Padahal peribadahannya kurang sekali
jarang sholat berjama'ah. Selalu mengaku lebih pintar dari ustadz yang
memarahi dia di Gontor dulu.

Maka dengan karomah-karomah ditambah lagi dengan merasa lebih pintar
dari ustadz-ustadz ahlussunnah yang di Gontor maka banyak yang terbuai
mengikutinya.

Begitu juga pergaulan saya dengan ustadz Ali di masjid kampus YAI kelapa
Gading yang menghasilkan kegiatan berdzikir rame-rame mengucapkan Laa
ilaha ilallah secara cepat sampai geleng-geleng kepala dan akhirnya kami
dibagikan karomah untuk bisa kebal pukulan, senjata tajam dan peluru
juga bisa menghipnotis orang sampai ilmu pelet juga diajarkan.
Saya sudah pernah menceritakannya di milis ini tempo hari. Tidak pernah
dalam pembicaraannya menceritakan perihal tauhid, fikih Ibadah, bahkan
sirah nabipun tidak pernah. Karena sudah dipastikan kalo mempelajari
sirah tidak akan pernah ditemukan amal peribadahan semacam jalan atau
thoriqoh sufi. 

Memang kejadian ghaib itu menjadi pelengkap bukti kebenaran ajaran yang
dibawa oleh para nabi dan Rosul bukan untuk manusia selain mereka. Oleh
karena itu kejadian ghaib itu hanya diberikan kepada Nabi dan Rosul
yaitu Mukjizat. Itupun juga tidak bisa diulang berkali-kali!!! Apakah
pernah ada kisah Rosul membelah bulan sampai 2 kali? Keluar air dari
tangannya sampai berkali-kali? Cukup sekali saja silahkan baca di sirah
Nabi Muhammad dan Nabi sebelumnya.

Begitupun juga karomah yang diberikan kepada orang-orang shalih setelah
Nabi dan Rosul hanya diberikan sebagai bentuk rasa kasih sayangnya
terhadap alim ulama yang selalu berjuang menegakkan syariat Allah. Alim
ulama itu hidup penuh pengorbanan baik darah dan hartanya. Berdakwah
sampai kelelahan. Beda dengan orang sufi termasuk syaikh-nya yang
didominasi kegiatannya hanya berdzikir semalam suntuk.

Mengaku bermanhaj syariat, hakikat dan makrifat namun pada kenyataannya
target yang dikejar adalah hakikat dan makrifat malah basic dari agama
ini tidak diseriusi lebih mendalam. 

Karomah oriented

Padahal di dalam syariat terkandung Aqidah ash Shahihah, fikh Ibadah dan
muamalah. Jika itu semua dipelajari maka hakekat agama ini akan dapat
anda temukan. Anda akan mendapatkan tabiat agama ini melalui pendalam
basic agama ini. Kalo tidak ibarat anda tidak mau sekolah tapi mau dapat
ijazah untuk bekerja. Dicarilah ijazah aspal dengan biaya jutaan rupiah.

Mukjizat dan karomah itu sesuai kehendak Allah tidak dikehendaki
manusia.

Billahittaufik walhidayah
Abu Fahmi


-Original Message-
From: Yusa [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, January 14, 2006 11:28 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Cc: Teguh, Imanullah (PSU)
Subject: {Spam} Karomah dan thoriqoh

Aslkm wr wb

Pak Teguh,
Mhn dima'afkan, saya bukanlah pengikut t