RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

2007-01-03 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise
Pak Saeful,
   
  Saya kira wajar masih ada perbedaan diantara kaum Muslim. Dan saya sendiri 
tidak bisa memungkiri masih banyak saudara-saudara kita yang beda pendapat 
karena memang masing-masing punya dalil yang absah. Namun dengan semakin 
seringnya kita berdialog,saya yakin perbedaan-perbedaan tersebut akan menjadi 
rahmat sehingga Allah SWT kembali menunjukkan kebesaran-Nya sehingga semakin 
terbuka oleh kita ilmu-Nya yang benar.
   
  Salam,
  (Ahmad)

Saeful B [EMAIL PROTECTED] wrote:


v\:* {behavior:url(#default#VML);}  o\:* {behavior:url(#default#VML);}  
w\:* {behavior:url(#default#VML);}  .shape {behavior:url(#default#VML);}
Terima kasih juga pak Ahmad
  Dan sebagai informasi, tanpa ada maksud apapun dan hanya sebatas bertukar 
pikiran semata, saya melaksanakan  
  sholat Iedul Adha pada hari Minggu 23 Des kemarin.  Alhamdulilah, pada hari 
sebelumnya saya tetap melaksanakan 
  puasa sunnah meskipun ada 1 (satu) Mesjid diwilayah  saya sedang melaksanakan 
sholat dimaksud ketika saya
  hendak menuju pasar tradisional.
   
  Agar maklum, semoga kita diberikan rahmat dan ridho oleh Alloh SWT……..amien 
ya robbal alamien.
   
  Wassalam,
  Saeful Bachri
   
   
   
  -Original Message-
From: Al-Badruuni Enterprise [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, January 03, 2007 9:20 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; 'Roosdiana'; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu
   
Thanks pak Saeful.

 

Secara garis besar,pertanyaan ini sudah terjawab pada reply email saya 
kepada Sdr Nurzamzam.

---

Permasalahan utama adalah ikhtilaaful mathaali' (perbedaan mathla/tempat 
terbitnya hilal)yang sering dijadikan dalil mengenai bolehnya terjadi perbedaan 
awal puasa,Idul Fitri dan Idul Adha. Padahal ketiga hadits diatas jelas 
mengikat dan ditujukan kepada seluruh kaum Muslimin. lafazh-lafazh dalam 
hadits-hadits tersebut bersifat umum. Dhamir jama'ah (kata ganti berupa wawu 
jama') yang terdapat dalam kalimat berpuasalah kalian (#1589;#1615; 
#1608;# 1618;#1605; #1615;# 1608;#1618; #1575;) dan dan berbukalah 
kalian (#1608;#1614; #1571;# 1614;#1601; #1618;# 1591;#1616; #1585;# 
1615;#1608; #1618;# 1575;), tertuju untuk seluruh kaum muslimin. Sedangkan 
lafazh melihat hilal (#1585;#1615; #1572;# 1618;#1610; #1614;# 
1578;#1616; #1607;# 1616;) adalah isim jinsi yang di-idhafat-kan 
(disandarkan) pada dhamir (kata ganti). Ini menunjukkan bahwa ru'yatuI hilal 
yang dimaksud, adalah ru'yat dari siapa saja. 

Rasul SAW juga pernah menerima kesaksian penduduk dari luar Madinah dimana 
mereka melihat hilal lebih dahulu (sedangkan di Madinah,hilal tertutup 
awan),lalu Rasul SAW memerintahkan segera berbuka.
Hilal Syawal tertutup oleh mendung/awan atas (penglihatan) kami, sehingga 
kamipun berpuasa pada pagi harinya. Lalu datanglah satu rombongan (kafilah) 
pada petang hari (menjelang maghrib), kemudian mereka bersaksi di hadapan 
Rasulullah SAW bahwa mereka telah melihat hilal (bulan sabit) pada hari 
sebelumnya. Maka Nabi saw memerintahkan mereka (penduduk Madinah) untuk 
langsung berbuka dan melaksanakan shalat Idul Fitri keesokan harinya. (HR. 
Ahmad, Abu Dawud, An Nasa' i, dan Ibnu Majah. Lihat Nailul Authar, jilid IV, 
hal 211).
---

 

Jadi,memang kita lebih dulu dari Arab 4 jam. Info hasil rukyatul hilal bisa 
didapat sekitar jam 10-11 malam waktu Indonesia. Sehingga esok harinya kita 
sudah bisa masuk awal bulan baru lebih awal.

 

Salam,

(Ahmad)


Saeful B [EMAIL PROTECTED] wrote:

Saya tertarik dengan tulisan Pak Ahmad, Perbedaan waktu Indonesia 
dan
Arab 4 Jam!?

Jika putara bumi 360 derajat dengan jumlah waktu 24 jam sehingga 1 jam
= 15 derajat
sehingga jarak antara Indonesia dan Arab 15 derajat x 4 = 60 derajat
atau 1/6 belahan bumi!
Bisa dibayangkan bahwa penentuan hilal PASTI akan berbeda di Indonesia
dengan di ARAB!.

Kita menghitung tanggalan Komariah -bukan versi Arab melainkan
berpedoman pada Peredaran Bulan
yang penampilannya TENTU berbeda antara bumi Indonesia dengan bumi Arab
ketika Matahari Terbenam.

Semoga bermanfaat.

Salam,
Saeful 



-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Roosdiana
Sent: Wednesday, December 27, 2006 9:24 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI
Minggu

Yang sudah pasti puasa Arafah ya harus hari Jum'at, saat jemaah haji
wukuf.
Kalau hari Sabtu puasa apa? 

Roosdiana

-Original Message-
From: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com [mailto:media-dakwah@
mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com]
On Behalf Of Al-Badruuni Enterprise
Sent: Tuesday, December 26, 2006 10:36 AM
To: [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com
Cc: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re

RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

2007-01-02 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise
Thanks pak Saeful.
   
  Secara garis besar,pertanyaan ini sudah terjawab pada reply email saya kepada 
Sdr Nurzamzam.
  ---
  Permasalahan utama adalah ikhtilaaful mathaali' (perbedaan mathla/tempat 
terbitnya hilal)yang sering dijadikan dalil mengenai bolehnya terjadi perbedaan 
awal puasa,Idul Fitri dan Idul Adha. Padahal ketiga hadits diatas jelas 
mengikat dan ditujukan kepada seluruh kaum Muslimin. lafazh-lafazh dalam 
hadits-hadits tersebut bersifat umum. Dhamir jama'ah (kata ganti berupa wawu 
jama') yang terdapat dalam kalimat berpuasalah kalian (#1589;#1615; 
#1608;# 1618;#1605; #1615;# 1608;#1618; #1575;) dan dan berbukalah 
kalian (#1608;#1614; #1571;# 1614;#1601; #1618;# 1591;#1616; #1585;# 
1615;#1608; #1618;# 1575;), tertuju untuk seluruh kaum muslimin. Sedangkan 
lafazh melihat hilal (#1585;#1615; #1572;# 1618;#1610; #1614;# 
1578;#1616; #1607;# 1616;) adalah isim jinsi yang di-idhafat-kan 
(disandarkan) pada dhamir (kata ganti). Ini menunjukkan bahwa ru'yatuI hilal 
yang dimaksud, adalah ru'yat dari siapa saja. 

Rasul SAW juga pernah menerima kesaksian penduduk dari luar Madinah dimana 
mereka melihat hilal lebih dahulu (sedangkan di Madinah,hilal tertutup 
awan),lalu Rasul SAW memerintahkan segera berbuka.
Hilal Syawal tertutup oleh mendung/awan atas (penglihatan) kami, sehingga 
kamipun berpuasa pada pagi harinya. Lalu datanglah satu rombongan (kafilah) 
pada petang hari (menjelang maghrib), kemudian mereka bersaksi di hadapan 
Rasulullah SAW bahwa mereka telah melihat hilal (bulan sabit) pada hari 
sebelumnya. Maka Nabi saw memerintahkan mereka (penduduk Madinah) untuk 
langsung berbuka dan melaksanakan shalat Idul Fitri keesokan harinya. (HR. 
Ahmad, Abu Dawud, An Nasa' i, dan Ibnu Majah. Lihat Nailul Authar, jilid IV, 
hal 211).
---
   
  Jadi,memang kita lebih dulu dari Arab 4 jam. Info hasil rukyatul hilal bisa 
didapat sekitar jam 10-11 malam waktu Indonesia. Sehingga esok harinya kita 
sudah bisa masuk awal bulan baru lebih awal.
   
  Salam,
  (Ahmad)


Saeful B [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya tertarik dengan tulisan Pak Ahmad, Perbedaan waktu Indonesia dan
Arab 4 Jam!?

Jika putara bumi 360 derajat dengan jumlah waktu 24 jam sehingga 1 jam
= 15 derajat
sehingga jarak antara Indonesia dan Arab 15 derajat x 4 = 60 derajat
atau 1/6 belahan bumi!
Bisa dibayangkan bahwa penentuan hilal PASTI akan berbeda di Indonesia
dengan di ARAB!.

Kita menghitung tanggalan Komariah -bukan versi Arab melainkan
berpedoman pada Peredaran Bulan
yang penampilannya TENTU berbeda antara bumi Indonesia dengan bumi Arab
ketika Matahari Terbenam.

Semoga bermanfaat.

Salam,
Saeful 



-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Roosdiana
Sent: Wednesday, December 27, 2006 9:24 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI
Minggu

Yang sudah pasti puasa Arafah ya harus hari Jum'at, saat jemaah haji
wukuf.
Kalau hari Sabtu puasa apa? 

Roosdiana

-Original Message-
From: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com [mailto:media-dakwah@
mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com]
On Behalf Of Al-Badruuni Enterprise
Sent: Tuesday, December 26, 2006 10:36 AM
To: [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com
Cc: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

Mbak Aris,

Hal ini sudah sejak lama jadi perdebatan khan?Jika memang wukuf di
Arab adalah Jumat,berarti kita puasa hari jumat bukan?Dan Idul Adha bisa
dipastikan hari sabtunya.

Namun begitulah yg terjadi di Indonesia.Dasar umum yang dipakai ya
cuma itu-itu saja. Penentuan tgl berdasarkan hilal dan atau berdasarkan
hisab.Padahal secara teori perbedaan waktu antara Arab dan Indonesia 4
jam saja bukan?

Kapan ya Mbak,umat Islam bisa satu suara,satu Imaam,satu
jamaah.Kalau belum, saya tidak yakin penentuan hari akan sama dan
kompak. (Jadi ngiri nih sama umat Nasrani)

Salam,
Ahmad

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

2007-01-01 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise
Assalamu alaikum,
   
  Dasar utama penentuan bulan adalah dengan ru'yatul hilal (melihat 
bulan),sementara hisab adalah dasar pelengkap jika hilal tidak terlihat. Ada 
beberapa hadits yang  selalu dijadikan rujukan mengenai hal ini :
   
  1. HR Bukhari dari Abu Hurairah : 
  Berpuasalah kalian jika melihat hilal (bulan sabit), dan berbukalah (beridul 
Fitri) kalian jika melihat hilal. Dan jika hilal itu tertutup debu dari 
(penglihatan) kalian, maka sempurnakanlah (genapkanlah) bilangan bulan Sya'ban 
itu tiga puluh hari. 
  2. HR Muslim dari Abu Hurairah :  
  Berpuasalah kalian jika melihat hilal, dan berbukalah kalian jika melihat 
hilal. Dan jika hilal itu tertutup awan/mendung dari (penglihatan) kalian, maka 
sempurnakanlah (genapkanlah) bilangannya menjadi tiga puluh hari. 
  3. HR.Bukhari dari Ibnu Umar : 
  Sesungguhnya satu bulan itu ada 29 hari, maka janganlah kalian berpuasa 
hingga kalian melihatnya (hilal). Dan jika hilal Itu tertutup awan/mendung dari 
(penglihatan) kalian, maka perkirakanlah ia. 
   
  Jika Arab Saudi menentukan puasa tanggal 9 Zulhijjah di hari Jumat 29 
Desember 2006,berarti mereka menentukan tgl 1 Zulhijjah adalah tgl 21 Desember 
2006 (dengan hilal atau hisab). 
   
  Permasalahan utama adalah ikhtilaaful mathaali'  (perbedaan mathla/tempat 
terbitnya hilal)yang sering dijadikan dalil mengenai bolehnya terjadi perbedaan 
awal puasa,Idul Fitri dan Idul Adha. Padahal ketiga hadits diatas jelas 
mengikat dan ditujukan kepada seluruh kaum Muslimin. lafazh-lafazh dalam 
hadits-hadits tersebut bersifat umum. Dhamir jama'ah (kata ganti berupa wawu 
jama') yang terdapat dalam kalimat berpuasalah kalian 
(#1589;#1615;#1608;#1618;#1605;#1615;#1608;#1618;#1575;) dan dan 
berbukalah kalian 
(#1608;#1614;#1571;#1614;#1601;#1618;#1591;#1616;#1585;#1615;#1608;#1618;#1575;),
 tertuju untuk seluruh kaum muslimin. Sedangkan lafazh melihat hilal 
(#1585;#1615;#1572;#1618;#1610;#1614;#1578;#1616;#1607;#1616;) adalah 
isim jinsi yang di-idhafat-kan (disandarkan) pada dhamir (kata ganti). Ini 
menunjukkan bahwa ru'yatuI hilal yang dimaksud, adalah ru'yat dari siapa saja. 
   
  Rasul SAW juga pernah menerima kesaksian penduduk dari luar Madinah dimana 
mereka melihat hilal lebih dahulu (sedangkan di Madinah,hilal tertutup 
awan),lalu Rasul SAW memerintahkan segera berbuka.
  Hilal Syawal tertutup oleh mendung/awan atas (penglihatan) kami, sehingga 
kamipun berpuasa pada pagi harinya. Lalu datanglah satu rombongan (kafilah) 
pada petang hari (menjelang maghrib), kemudian mereka bersaksi di hadapan 
Rasulullah SAW bahwa mereka telah melihat hilal (bulan sabit) pada hari 
sebelumnya. Maka Nabi saw memerintahkan mereka (penduduk Madinah) untuk 
langsung berbuka dan melaksanakan shalat Idul Fitri keesokan harinya. (HR. 
Ahmad, Abu Dawud, An Nasa' i, dan Ibnu Majah. Lihat Nailul Authar, jilid IV, 
hal 211).
   
   
  Wassalam,
  (Ahmad)
   
   
  
Nur Zamzam [EMAIL PROTECTED] wrote:
maaf ikut nimbrung,
  kalau saya baca di suatu koran bahwa arab saudi, menetapkan tanggal 1 
dzulhijjah adalah dengan methode ru'yatul hisab, jadi pada tgl 20 des 2006, 
bulan belum nampak, namun ketinggian hilal telah mencapai sekitar 1 derajat. 
sehingga secara hakiki pada saat tersebut telah masuk tanggal 1 dzulhijjah, 
sehingga 9 dzulhijjah bertepatan hari jum'at (haji akbar), dan sabtu pagi 
mereka menunaikan iedul adha.
  yg jadi pertanyaan saya:
  1. betulkah berita dari media tersebut?
  2. apakah mmg pemerintah saudi arabia dlm menentukan awal bulan hijriyah dg 
metode hisab?
  3. lebih baik mana antara metode rukyatul hilal dengan rukyatul hisab?
4. padahal 'mayoritas' diluar arab saudi msh berbeda dlm penentuan awal bulan 
hijriyah, dan bahkan mungkin lebih banyak yg memakai metode rukyatul hilal.
  mohon pencerahan, dan terima kasih.
  -Original Message-
From: Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Date: Mon, 25 Dec 2006 19:36:15 -0800 (PST)
Subject: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu


Mbak Aris,

Hal ini sudah sejak lama jadi perdebatan khan?Jika memang wukuf di Arab adalah 
Jumat,berarti kita puasa hari jumat bukan?Dan Idul Adha bisa dipastikan hari 
sabtunya.

Namun begitulah yg terjadi di Indonesia.Dasar umum yang dipakai ya cuma itu-itu 
saja. Penentuan tgl berdasarkan hilal dan atau berdasarkan hisab.Padahal secara 
teori perbedaan waktu antara Arab dan Indonesia 4 jam saja bukan?

Kapan ya Mbak,umat Islam bisa satu suara,satu Imaam,satu jamaah.Kalau 
belum, saya tidak yakin penentuan hari akan sama dan kompak. (Jadi ngiri nih 
sama umat Nasrani)

Salam,
Ahmad


aris solikhah  [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apakah informasi ini benar? Wukufnya berarti wukufnya
hari Jumat. Jika informasi ini benar, adalah
seharusnya umat Islam seluruh dunia sama juga idul
adha-nya hari Sabtu juga. 

Idul Fitri kita bisa berbeda pendapat tergantung
dalil terkuat masing-masing. Sedangkan untuk idul

Re: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

2007-01-01 Terurut Topik Nur Zamzam
maaf ikut nimbrung,
kalau saya baca di suatu koran bahwa arab saudi, menetapkan tanggal 1 
dzulhijjah adalah dengan methode ru'yatul hisab, jadi pada tgl 20 des 2006, 
bulan belum nampak, namun ketinggian hilal telah mencapai sekitar 1 derajat. 
sehingga secara hakiki pada saat tersebut telah masuk tanggal 1 dzulhijjah, 
sehingga 9 dzulhijjah bertepatan hari jum'at (haji akbar), dan sabtu pagi 
mereka menunaikan iedul adha.
yg jadi pertanyaan saya:
1. betulkah berita dari media tersebut?
2. apakah mmg pemerintah saudi arabia dlm menentukan awal bulan hijriyah dg 
metode hisab?
3. lebih baik mana antara metode rukyatul hilal dengan rukyatul hisab?
4. padahal 'mayoritas' diluar arab saudi msh berbeda dlm penentuan awal 
bulan hijriyah, dan bahkan mungkin lebih banyak yg memakai metode rukyatul 
hilal.
mohon pencerahan, dan terima kasih.
-Original Message-
From: Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Date: Mon, 25 Dec 2006 19:36:15 -0800 (PST)
Subject: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu


Mbak Aris,

Hal ini sudah sejak lama jadi perdebatan khan?Jika memang wukuf di Arab 
adalah Jumat,berarti kita puasa hari jumat bukan?Dan Idul Adha bisa 
dipastikan hari sabtunya.

Namun begitulah yg terjadi di Indonesia.Dasar umum yang dipakai ya cuma 
itu-itu saja. Penentuan tgl berdasarkan hilal dan atau berdasarkan 
hisab.Padahal secara teori perbedaan waktu antara Arab dan Indonesia 4 jam 
saja bukan?

Kapan ya Mbak,umat Islam bisa satu suara,satu Imaam,satu jamaah.Kalau 
belum, saya tidak yakin penentuan hari akan sama dan kompak. (Jadi ngiri nih 
sama umat Nasrani)

Salam,
Ahmad


aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apakah informasi ini benar? Wukufnya berarti wukufnya
hari Jumat. Jika informasi ini benar, adalah
seharusnya umat Islam seluruh dunia sama juga idul
adha-nya hari Sabtu juga. 

Idul Fitri kita bisa berbeda pendapat tergantung
dalil terkuat masing-masing. Sedangkan untuk idul
Adha, penetapan hari raya setelah pelaksanaan
wukuf-nya. Kemungkinan kecil untuk saling beda
pendapat. wallahualam bishawab

--- riyan mangkura [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sabtu, 23-12-2006 
 Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu
 
 * Wukuf di Arafah Jumat, Tahun Ini Haji Akbar *
 Sebagian Besar Negara Muslim Ikut Saudi * Malaysia
 Tetapkan 31 Desember * NU Ikut Kalender,
 Muhammadiyah Tunggu Keputusan PP
 
 Riyadh, Tribun -- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi
 memutuskan pelaksanaan Wukuf di Arafah, Medinah,
 sebagai puncak ritual ibadah haji tahun ini jatuh
 pada hari Jumat, 29 Desember 2006 mendatang.
 
 http://www.tribun-timur.com/index.php
 
 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
 protection around 
 http://mail.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 

Bila lidah kelu, tulisan menjadi perlu
Pena lebih tajam dari pedang
Tinta seorang berilmu lebih mulia dari darah seorang syahid

pustaka tani 
nuraulia

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]


 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

2007-01-01 Terurut Topik Saeful B
Saya tertarik dengan tulisan Pak Ahmad, Perbedaan waktu Indonesia dan
Arab 4 Jam!?
 
Jika putara bumi  360 derajat dengan jumlah waktu 24 jam sehingga 1 jam
= 15 derajat
sehingga jarak antara Indonesia dan Arab 15 derajat x 4 = 60 derajat
atau 1/6 belahan bumi!
Bisa dibayangkan bahwa penentuan hilal PASTI akan berbeda di Indonesia
dengan di ARAB!.
 
Kita menghitung tanggalan Komariah -bukan versi Arab melainkan
berpedoman pada Peredaran Bulan
yang penampilannya TENTU berbeda antara bumi Indonesia dengan bumi Arab
ketika Matahari Terbenam.
 
Semoga bermanfaat.
 
Salam,
Saeful  
 
 
 
-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Roosdiana
Sent: Wednesday, December 27, 2006 9:24 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI
Minggu
 
Yang sudah pasti puasa Arafah ya harus hari Jum'at, saat jemaah haji
wukuf.
Kalau hari Sabtu puasa apa? 

Roosdiana

-Original Message-
From: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com [mailto:media-dakwah@
mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com]
On Behalf Of Al-Badruuni Enterprise
Sent: Tuesday, December 26, 2006 10:36 AM
To: [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com
Cc: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

Mbak Aris,

Hal ini sudah sejak lama jadi perdebatan khan?Jika memang wukuf di
Arab adalah Jumat,berarti kita puasa hari jumat bukan?Dan Idul Adha bisa
dipastikan hari sabtunya.

Namun begitulah yg terjadi di Indonesia.Dasar umum yang dipakai ya
cuma itu-itu saja. Penentuan tgl berdasarkan hilal dan atau berdasarkan
hisab.Padahal secara teori perbedaan waktu antara Arab dan Indonesia 4
jam saja bukan?

Kapan ya Mbak,umat Islam bisa satu suara,satu Imaam,satu
jamaah.Kalau belum, saya tidak yakin penentuan hari akan sama dan
kompak. (Jadi ngiri nih sama umat Nasrani)

Salam,
Ahmad


 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

2007-01-01 Terurut Topik Lisa Maesaroh
 vs ahli rukyat

Ahli rukyat vs ahli hisab

Ahli hisab vs ahli hisab

Ahli rukyat yang satu sangat mungkin berbeda pendapat dengan ahli rukyat
Yang lain. Mungkin di satu negara Ada beberapa ahli rukyat, tapi
Masing-masing tidak saling berkonfirmasi, langsung main tetapkan sendiri
Kesimpulannya.

Inilah yang selama ini terjadi di negeri Kita. Kita tidak pernah kekurangan
Ahli rukyat. Tiap daerah di negeri ini Kita punya para ahli rukyat.
Sayangnya, mereka bekerja sendiri-sendiri, atau paling maksimal hanya
Bekerja untuk kelompoknya. Seandainya Ada satu orang ahli rukyat yang
Melihat hilal, belum tentu ahli rukyat yang lain mau menerima hasil rukyat
Saudaranya itu. Alasannya bisa macam-macam, terkadang urusan politis Dan
Lain partai, lain ormas atau lain aliran ilmu, sudah bisa membuat mereka
Tidak mau saling berkomitmen.

Apalagi antara ahli rukyat dengan ahli hisab, biasanya mereka agak jarang
Akur. Sebagai contoh, seorang ahli rukyat menyatakan telah melihat hilal,
Tiba-tiba ditentang oleh ahli hisab begitu saja. Argumennya, karena saat itu
Tidak dimungkinkan terjadinya rukyat lantaran kurang dari sekian derajat,
Atau beragam alasan lainnya.

Seolah-olah apapun yang dilihat oleh ahli rukyat itu tidak pernah benar
Kecuali bila telah sesuai dengan hasil hisab para ahli hisab. Ini kan
Namanya fait a compli. Lalu para ahli rukyat akan mengeluarkan argumentasi
Bahwa dalil dari Rasulullah SAW hanya dengan merukyat hilal, bukan dengan
Hisab. Dan urusannya tidak akan selesai.

Terakhir, antara sesama ahli hisab ternyata juga harus selalu kompak.
Rupanya ilmu hisab itu punya sekian banyak versi. Meski kesannya ilmiyah,
Tetapi yang eksak itu hanya angkanya saja, sedangkan untuk mengambil
Kesimpulannya, masih begitu banyak pertimbangan lainnya. Wajar bila seorang
Ahli hisab berbeda hasil hitungannya dengan temannya yang juga ahli hisab
Juga.

Maka kesimpulannya, selama masing-masing merasa yakin Dan tidak mau
Mengalah, tidak akan Ada terjadi kesamaan hasil penentuan Hari lebaran
Sampai kiamat. Sebab masing-masing bersikukuh dengan argumentasinya,
Ditambah tidak pernah merasa ijtihad orang lain itu mungkin benar.

Bagaimana Idealnya?

Idealnya, meski masing-masing ahli baik ahli rukyat atau pun ahli hisab
berhak punya pendapat masing-masing, tetapi mereka harus legowo bila
pendapatnya tidak dipakai sebagai pendapat resmi di suatu negara.

Atau paling tidak, mereka harus belajar untuk bisa berkomitmen antar sesama
para ahli yang lain dalammenetapkan tanggal hijriyah itu, tidak bersikukuh
dengan apa yang dimilikinya. Toh, semua itu hanya ijtihad belaka, tidak ada
satu pun yang langsung ditetapkan dari langit, karena wahyu sudah terputus
hari ini.

Sebenarnya peran pemerintah sangat dibutuhkan, asalkan pemerintah punya
sosok figur yang sepakat dihormati, diagungkan dan diterima oleh semua
kalangan ahli hisab dan rukyat di negeri itu.

Yang jadi masalah sekarang ini justru itu, sosok figur pemerintah sekarang
ini sangat rendah di mata para ahli hisab dan rukyat itu. Lebih konyol lagi,
pemerintah malah membuat sendiri lembaga hisab dan rukyat versinya sendiri.
Yang dipakai untuk menetapkan jatuhnya lebaran itu hanya dari mereka yang
duduk di lembaga versi pemerintah itu saja, versi yang lain meski diundang
datang dalam sidang itsbat, semuanya hanya formalitas belaka. Tidak terjadi
kajian ilmiyah yang mendasar dan fokus pada titik masalahnya.

Itulah yang semakin memperbesar jarak antara pemerintah dengan sebagian ahli
hisab dan rukyat.

Belum lagi kalau kita angkat masalah ini ke tingkat international, maka
masalahnya akan semakin rumit lagi. Sebab masing-masing negara merasa diri
mereka punya hak preogratif untuk menentukan sendiri hari-hari besar agama,
tanpa harus berkomitmen dengan ulama hisab dan rukyat di berbagai tempat.

Akhirnya, memang terlalu banyak pe-er yang menumpuk di depan hidung kita.
Sampai-sampai kita bingung, yang mana yang mau kita kerjakan terlebih
dahulu. Atau barangkali malah tidak satu pun yang kita kerjakan, lantaran
kita sibuk saling mencaci sesama kita. Nauzu billahi min zalik.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

 
---Original Message---
 
From: handri yanto
Date: 12/28/2006 12:54:49 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Cc: Roosdiana
Subject: RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu
 
Puasa Arafah juga Sesuai Ru'yah Masing-Masing Negeri. December 24th, 2006 ·
Pemerintah kita lewat Departemen Agama telah memutuskan bahwa tanggal 1
Dzulhijjah jatuh pada tanggal 22 Desember 2006, sehingga dari sini
disimpulkan bahwa hari arafahnya akan jatuh pada hari Sabtu 30 Desember 2006
 dan 'Id Al-Adha jatuh pada hari Ahad tanggal 31 Desember 2006.
Tentang hari raya 'Id, tidak ada permasalahan. Insya Allah kita akan ikut
berhari raya bersama pemerintah kita. Mungkin yang masih mengganjal pada
diri, apakah puasa Arafah di Indonesia mengikuti wukufnya jama'ah haji yang
dilaksanakan tanggal 29 Desember ataukah tetap

Re: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

2007-01-01 Terurut Topik Sugito Hs
Saya sendiri ikut prihatin dengan kondisi umat Islam di Indonesia yang 
terpecah belah, semua ngaku bener dengan penafsiranya masing masing. lalu 
gemana Yaaa mempersatukan Umat 

supaya kita lebih kuat dan bukan menjadi ejekan kaum atau umat  lainnya.


Wassalam,

[Non-text portions of this message have been removed]



[media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

2006-12-27 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise

Mbak Aris,
   
  Hal ini sudah sejak lama jadi perdebatan khan?Jika memang wukuf di Arab 
adalah Jumat,berarti kita puasa hari jumat bukan?Dan Idul Adha bisa dipastikan 
hari sabtunya.
   
  Namun begitulah yg terjadi di Indonesia.Dasar umum yang dipakai ya cuma 
itu-itu saja. Penentuan tgl berdasarkan hilal dan atau berdasarkan 
hisab.Padahal secara teori perbedaan waktu antara Arab dan Indonesia 4 jam saja 
bukan?
   
  Kapan ya Mbak,umat Islam bisa satu suara,satu Imaam,satu jamaah.Kalau 
belum, saya tidak yakin penentuan hari akan sama dan kompak. (Jadi ngiri nih 
sama umat Nasrani)
   
  Salam,
  Ahmad
   
   
  aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Apakah informasi ini benar? Wukufnya berarti wukufnya
hari Jumat. Jika informasi ini benar, adalah
seharusnya umat Islam seluruh dunia sama juga idul
adha-nya hari Sabtu juga. 

Idul Fitri kita bisa berbeda pendapat tergantung
dalil terkuat masing-masing. Sedangkan untuk idul
Adha, penetapan hari raya setelah pelaksanaan
wukuf-nya. Kemungkinan kecil untuk saling beda
pendapat. wallahualam bishawab

--- riyan mangkura [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sabtu, 23-12-2006 
 Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu
 
 * Wukuf di Arafah Jumat, Tahun Ini Haji Akbar *
 Sebagian Besar Negara Muslim Ikut Saudi * Malaysia
 Tetapkan 31 Desember * NU Ikut Kalender,
 Muhammadiyah Tunggu Keputusan PP
 
 Riyadh, Tribun -- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi
 memutuskan pelaksanaan Wukuf di Arafah, Medinah,
 sebagai puncak ritual ibadah haji tahun ini jatuh
 pada hari Jumat, 29 Desember 2006 mendatang.
 
 http://www.tribun-timur.com/index.php
 
 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
 protection around 
 http://mail.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 

Bila lidah kelu, tulisan menjadi perlu
Pena lebih tajam dari pedang
Tinta seorang berilmu lebih mulia dari darah seorang syahid

pustaka tani 
nuraulia

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

2006-12-27 Terurut Topik Roosdiana
Yang sudah pasti puasa Arafah ya harus hari Jum'at, saat jemaah haji
wukuf.
Kalau hari Sabtu puasa apa? 

Roosdiana


-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Al-Badruuni Enterprise
Sent: Tuesday, December 26, 2006 10:36 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu


Mbak Aris,
   
  Hal ini sudah sejak lama jadi perdebatan khan?Jika memang wukuf di
Arab adalah Jumat,berarti kita puasa hari jumat bukan?Dan Idul Adha bisa
dipastikan hari sabtunya.
   
  Namun begitulah yg terjadi di Indonesia.Dasar umum yang dipakai ya
cuma itu-itu saja. Penentuan tgl berdasarkan hilal dan atau berdasarkan
hisab.Padahal secara teori perbedaan waktu antara Arab dan Indonesia 4
jam saja bukan?
   
  Kapan ya Mbak,umat Islam bisa satu suara,satu Imaam,satu
jamaah.Kalau belum, saya tidak yakin penentuan hari akan sama dan
kompak. (Jadi ngiri nih sama umat Nasrani)
   
  Salam,
  Ahmad
 



RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

2006-12-27 Terurut Topik handri yanto
 bersabda, Maka batalkanlah 
puasamu.
  Sabda beliau, Apakah engkau berpuasa keesokan hari? merupakan dalil 
bolehnya berpuasa selain puasa wajib pada hari Sabtu. Maka hadits larangan 
puasa hari Sabtu tersebut adalah hadits yang syadz. Dan termasuk syarat hadits 
yang shahih adalah adalah dia tidak mu'all (berpenyakit) serta tidak syadz.
  Sebagian ulama berkata, Hukum hadits larangan tersebut telah dihapus. 
Sebagian lagi dari mereka berkata bahwa hadits ini dibawa kepada puasa yang 
menyendiri (tidak disertai puasa di hari sebelum dan sesudahnya). Dan ini 
merupakan pendapat Imam Ahmad rahimahullah. Sampai di sini fatwa syaikh (*).
  Keterangan:
  Hadits syadz: Hadits yang periwayatannya menyelisi periwayatan rawi hadits 
yang lebih baik darinya. Baik ditinjau dari segi jumlah maupun 
ketsiqahannya.(Lihat Syarh Mandhumah Al-Baiquniyyah, Abul Harits Al-Jazairi, 
taqdim Asy-Syaikh Yahya Al-Hajuri)
  Silakan dicopas dengan menyertakan sumber:
  http://wiramandiri.wordpress.com/2006/12/24/ruyah-puasa-arafah/



Roosdiana [EMAIL PROTECTED] wrote:  Yang sudah pasti puasa Arafah ya 
harus hari Jum'at, saat jemaah haji
wukuf.
Kalau hari Sabtu puasa apa? 

Roosdiana

-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Al-Badruuni Enterprise
Sent: Tuesday, December 26, 2006 10:36 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu

Mbak Aris,

Hal ini sudah sejak lama jadi perdebatan khan?Jika memang wukuf di
Arab adalah Jumat,berarti kita puasa hari jumat bukan?Dan Idul Adha bisa
dipastikan hari sabtunya.

Namun begitulah yg terjadi di Indonesia.Dasar umum yang dipakai ya
cuma itu-itu saja. Penentuan tgl berdasarkan hilal dan atau berdasarkan
hisab.Padahal secara teori perbedaan waktu antara Arab dan Indonesia 4
jam saja bukan?

Kapan ya Mbak,umat Islam bisa satu suara,satu Imaam,satu
jamaah.Kalau belum, saya tidak yakin penentuan hari akan sama dan
kompak. (Jadi ngiri nih sama umat Nasrani)

Salam,
Ahmad




 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]