RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?
Lebih baik debat kusir ini disudahi saja, kenapa ? Karena : 1. Orang yang berbuat BID'AH biasanya membenarkan apa yang dia lakukan. Sehingga sulit sekali untuk memberikan pemahaman tentang BID'AH kepada PELAKU BID'AH 2. Untuk mengetahui apakah ini BID'AH atau SUNNAH diperluakan kajian ILMIAH, bukan Taqlid BUTA (ngikut apa kata kiyai, Ustadz dll) tanpa mencari keshohehan nya. 3. Orang yang berbuat MAKSIAT biasanya dia tau bahwa ini DOSA Sehingga mudah sekali untuk memberikan pemahaman tentang KEMAKSIATAN itu kepada pelaku MAKSIAT 4. Apabila masih ingin berdiskusi tentang BID'AH lebih baik melalui JAPRI 5. Milis media-dakwah@yahoogroups.com ini anggotanya banyak (ada Salafy, ada orang2 IM, MD,NU, Persis, bahkan tidak mustahil ada YAHUDI WA NASORO) 6. Jangan biarkan YAHUDI WA NASORO bertepuk tangan dengan perdebatan tentang BID'AH yang memang sangat2 sulit diterima bagi PELAKU BID'AH 7. TETAP SAMPAIKAN KEBENARAN WALAU ITU PAHIT !!! Wassalam, 'Atha' (Tidak Ada Harta Yang Lebih Berharga Dari Pada Akal) -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Teguh, Imanullah (PSU) Sent: Tuesday, January 17, 2006 4:42 PM To: Kartika, Bambang; media-dakwah@yahoogroups.com Subject: RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ? Yah mohon maaf juga yah apa yang saya fahami bahwa beragama itu tidak memakai RASA tetapi memakai WAHYU atau dalil qath'i. Tidak geer-geeran. Walaupun anda menambahkan kisah masuk Islamnya seseorang melalui acara maulid tapi kalo dasarnya maulid sudah tidak ada contohnya dalam Islam itu tetap masalah yang terpisah dan bukan menjadi ukuran kebenaran. Al haqqu mirrobbikum!!! Bukan dari masuk Islamnya seseorang. Soalnya ada juga orang masuk Islam melalui ketakjubannya melihat karomah palsu yang sejatinya adalah ilmu sihir dan ilmu perdukunan. Saya pernah menyadarkan orang Cina Bangka yang masuk Islam karena dia beranggapan Islam itu penuh keajaiban. Dari iklan-iklan perdukunan di majalah dan koran tentang khasiat susuk yang bisa menarik perhatian wanita dan sabuk ajaib yang bisa melancarkan rezeki yang ditawarkan oleh banyak "muslim" menarik perhatian dia untuk masuk Islam. Saya jelaskan tentang perdukunan dan bahayanya dalam Islam dan diapun paham dan rela melepaskan semua susuk dan jimat sabuknya. Setelah itu dia tidak mau ditipu lagi oleh dukun yang berbaju Islam. Dan setelah saya buka sabuknya terdapat tulisan Alqur'an di baris pertama, tulisan arab gundul di barisan kedua dan tulisan "rajah" yang tidak saya mengerti bahasanya. Coba saja diukur dengan dalil adakah Rosul menyiarkan Islam lewat jimat? Begitu pula ukur dulu maulidnya hukumnya apa? Dan jangan diukur terbalik ada orang masuk Islam lewat maulid lalu otomatis maulid itu sudah pasti benar. Ukuran maulid itu benar atau salah lewat nash bukan lewat mualaf tadi. Dan mohon maaf dari penjelasan anda, terkesan anda hanya mengikuti begitu saja guru anda karena anda tidak bisa menjelaskan dalil tentang Maulid. Masalah misionaris cari domba tersesat sudah ada urusan sendiri. Masalah "hilangnya ilmu" adalah masalah yang lebih besar lagi karena orang bisa lebih cepat murtad ketika orang itu tidak memahami agamanya sendiri. Masalah maulid kita urus dulu sampai tuntas. Masalah perbedaan kalo sama-sama ada dalilnya insya Allah tidak akan panjang dan lebar tapi jika salah satu tidak ada dalilnya insya Allah kita juga disuruh menghentikan diskusi, percuma saja toh ndak ada ujungnya. -abu-fahmi- -Original Message- From: Kartika, Bambang [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 17, 2006 3:27 PM To: Teguh, Imanullah (PSU); media-dakwah@yahoogroups.com Subject: RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ? Bukan kah didalam Alkulafaurosidin ada Umar bin khotob ? apakah digolongkan ahli bid'ah ? Ma'af sekedar nanya saja Saya pernah mengajak orang Non muslim kebetulan satu perusahaan dengan saya, ia saya ajak menemani saya dalam acara Maulid Nabi karena padawaktu itu satu kontrakan, memang awalnya sangat sulit,setiap setiap saya mengadakan acara islami di kontrakan dia selalu menghormati, namun Allah menghendaki lain ternyata begitu mudahnya dia mau saya ajak menghadiri acara Maulid, dengan hikmat dia mendengarkan isi pengajian dalam acara tersebut, Subhanalloh maha segalanya Allah lagi Maha benar, paginya dikantor ia menemui saya menanyakan bagai mana caranya masuk Islam? saya jawab apakah kamu ikhlas? jawabnya "hidup sampai mati saya, saya ikhlas". kemudian kami saling ber pelukan tak terasa airmata kami berdua saling bercucuran, ternyata Allah telah menyatukan kami dalam ikatan Muslim "Sesama Muslim bersaudara". Dari nama Baptis Antonius akhirnya saya rubah menjadi Muhamad Suharno. tidak apa kalau hal ini di golongkan BID'AH, Silahkan anda Syiar dengan car
RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?
Yah mohon maaf juga yah apa yang saya fahami bahwa beragama itu tidak memakai RASA tetapi memakai WAHYU atau dalil qath'i. Tidak geer-geeran. Walaupun anda menambahkan kisah masuk Islamnya seseorang melalui acara maulid tapi kalo dasarnya maulid sudah tidak ada contohnya dalam Islam itu tetap masalah yang terpisah dan bukan menjadi ukuran kebenaran. Al haqqu mirrobbikum!!! Bukan dari masuk Islamnya seseorang. Soalnya ada juga orang masuk Islam melalui ketakjubannya melihat karomah palsu yang sejatinya adalah ilmu sihir dan ilmu perdukunan. Saya pernah menyadarkan orang Cina Bangka yang masuk Islam karena dia beranggapan Islam itu penuh keajaiban. Dari iklan-iklan perdukunan di majalah dan koran tentang khasiat susuk yang bisa menarik perhatian wanita dan sabuk ajaib yang bisa melancarkan rezeki yang ditawarkan oleh banyak "muslim" menarik perhatian dia untuk masuk Islam. Saya jelaskan tentang perdukunan dan bahayanya dalam Islam dan diapun paham dan rela melepaskan semua susuk dan jimat sabuknya. Setelah itu dia tidak mau ditipu lagi oleh dukun yang berbaju Islam. Dan setelah saya buka sabuknya terdapat tulisan Alqur'an di baris pertama, tulisan arab gundul di barisan kedua dan tulisan "rajah" yang tidak saya mengerti bahasanya. Coba saja diukur dengan dalil adakah Rosul menyiarkan Islam lewat jimat? Begitu pula ukur dulu maulidnya hukumnya apa? Dan jangan diukur terbalik ada orang masuk Islam lewat maulid lalu otomatis maulid itu sudah pasti benar. Ukuran maulid itu benar atau salah lewat nash bukan lewat mualaf tadi. Dan mohon maaf dari penjelasan anda, terkesan anda hanya mengikuti begitu saja guru anda karena anda tidak bisa menjelaskan dalil tentang Maulid. Masalah misionaris cari domba tersesat sudah ada urusan sendiri. Masalah "hilangnya ilmu" adalah masalah yang lebih besar lagi karena orang bisa lebih cepat murtad ketika orang itu tidak memahami agamanya sendiri. Masalah maulid kita urus dulu sampai tuntas. Masalah perbedaan kalo sama-sama ada dalilnya insya Allah tidak akan panjang dan lebar tapi jika salah satu tidak ada dalilnya insya Allah kita juga disuruh menghentikan diskusi, percuma saja toh ndak ada ujungnya. -abu-fahmi- -Original Message- From: Kartika, Bambang [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 17, 2006 3:27 PM To: Teguh, Imanullah (PSU); media-dakwah@yahoogroups.com Subject: RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ? Bukan kah didalam Alkulafaurosidin ada Umar bin khotob ? apakah digolongkan ahli bid'ah ? Ma'af sekedar nanya saja Saya pernah mengajak orang Non muslim kebetulan satu perusahaan dengan saya, ia saya ajak menemani saya dalam acara Maulid Nabi karena padawaktu itu satu kontrakan, memang awalnya sangat sulit,setiap setiap saya mengadakan acara islami di kontrakan dia selalu menghormati, namun Allah menghendaki lain ternyata begitu mudahnya dia mau saya ajak menghadiri acara Maulid, dengan hikmat dia mendengarkan isi pengajian dalam acara tersebut, Subhanalloh maha segalanya Allah lagi Maha benar, paginya dikantor ia menemui saya menanyakan bagai mana caranya masuk Islam? saya jawab apakah kamu ikhlas? jawabnya "hidup sampai mati saya, saya ikhlas". kemudian kami saling ber pelukan tak terasa airmata kami berdua saling bercucuran, ternyata Allah telah menyatukan kami dalam ikatan Muslim "Sesama Muslim bersaudara". Dari nama Baptis Antonius akhirnya saya rubah menjadi Muhamad Suharno. tidak apa kalau hal ini di golongkan BID'AH, Silahkan anda Syiar dengan cara Anda dasar Anda),dan saya dengan cara saya (Din-din yang ada di Al'Quran), Ma'af saya tidak bisa menyampaikan dasar-dasar Maulid disini, coba anda kaji lebih dalam lagi apa yang tersirat di dalam Al'quran. yang perlu semuanya ingat dan tidak kalah penting sekarang bagai mana kita bisa mencegah orang-orang yang mencari domba-domba untuk Tuhanya mereka. Kepada semua pihak saya mohon ma'af apabila selama saya gabung di milisi ini ada perkataan yang tidak berkenan. Kepada Moderator saya mengundurkan diri dari milisi ini, terimakasih atas prasarananya. -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of ahmad1en Sent: Tuesday, January 17, 2006 1:25 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ? Wa'alaikumussalam warohmatulloh wabarokatuh, Jika misalnya ada bid'ah hasanah maka kemungkinan ada kesesatan hasanah dan neraka yang hasanah... kita lihat matan haditsnya begini: "Dan berhati-hatilah kalian dari setiap hal yang baru, karena sesungguhnya setiap hal yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap yang sesat di dalam neraka." Maka teorinya jadi berubah begini: Bid'ah dibagi dua 1. Bid'ah sayyiah (jelek) 2. Bid'ah Hasanah (baik)? Sehingga penger