RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?

2006-01-17 Terurut Topik Surata
 

Lebih baik debat kusir ini disudahi saja, kenapa ?

Karena :

1. Orang yang berbuat BID'AH biasanya membenarkan apa yang dia lakukan.
Sehingga sulit sekali untuk memberikan pemahaman tentang BID'AH kepada
PELAKU BID'AH

2. Untuk mengetahui apakah ini BID'AH atau SUNNAH diperluakan kajian
ILMIAH, bukan Taqlid BUTA (ngikut apa kata kiyai, Ustadz dll) tanpa
mencari keshohehan nya.

3. Orang yang berbuat MAKSIAT biasanya dia tau bahwa ini DOSA
Sehingga mudah sekali untuk memberikan pemahaman tentang KEMAKSIATAN itu
kepada pelaku MAKSIAT

4. Apabila masih ingin berdiskusi tentang BID'AH lebih baik melalui
JAPRI

5. Milis media-dakwah@yahoogroups.com ini anggotanya banyak (ada Salafy,
ada orang2 IM, MD,NU, Persis, bahkan tidak mustahil ada YAHUDI WA
NASORO)

6. Jangan biarkan YAHUDI WA NASORO bertepuk tangan dengan perdebatan
tentang BID'AH yang memang sangat2 sulit diterima bagi PELAKU BID'AH

7. TETAP SAMPAIKAN KEBENARAN WALAU ITU PAHIT !!!

Wassalam,

'Atha'
(Tidak Ada Harta Yang Lebih Berharga Dari Pada Akal)





-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Teguh, Imanullah (PSU)
Sent: Tuesday, January 17, 2006 4:42 PM
To: Kartika, Bambang; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA
MERAYAKAN MAULID NABI ?

Yah mohon maaf juga yah apa yang saya fahami bahwa beragama itu tidak
memakai RASA tetapi memakai WAHYU atau dalil qath'i.

Tidak geer-geeran. Walaupun anda menambahkan kisah masuk Islamnya
seseorang melalui acara maulid tapi kalo dasarnya maulid sudah tidak ada
contohnya dalam Islam itu tetap masalah yang terpisah dan bukan menjadi
ukuran kebenaran. Al haqqu mirrobbikum!!! Bukan dari masuk Islamnya
seseorang.

Soalnya ada juga orang masuk Islam melalui ketakjubannya melihat karomah
palsu yang sejatinya adalah ilmu sihir dan ilmu perdukunan.
Saya pernah menyadarkan orang Cina Bangka yang masuk Islam karena dia
beranggapan Islam itu penuh keajaiban. Dari iklan-iklan perdukunan di
majalah dan koran tentang khasiat susuk yang bisa menarik perhatian
wanita dan sabuk ajaib yang bisa melancarkan rezeki yang ditawarkan oleh
banyak "muslim" menarik perhatian dia untuk masuk Islam.

Saya jelaskan tentang perdukunan dan bahayanya dalam Islam dan diapun
paham dan rela melepaskan semua susuk dan jimat sabuknya. Setelah itu
dia tidak mau ditipu lagi oleh dukun yang berbaju Islam.
Dan setelah saya buka sabuknya terdapat tulisan Alqur'an di baris
pertama, tulisan arab gundul di barisan kedua dan tulisan "rajah" yang
tidak saya mengerti bahasanya. Coba saja diukur dengan dalil adakah
Rosul menyiarkan Islam lewat jimat? Begitu pula ukur dulu maulidnya
hukumnya apa? Dan jangan diukur terbalik ada orang masuk Islam lewat
maulid lalu otomatis maulid itu sudah pasti benar. Ukuran maulid itu
benar atau salah lewat nash bukan lewat mualaf tadi.

Dan mohon maaf dari penjelasan anda, terkesan anda hanya mengikuti
begitu saja guru anda karena anda tidak bisa menjelaskan dalil tentang
Maulid.

Masalah misionaris cari domba tersesat sudah ada urusan sendiri. Masalah
"hilangnya ilmu" adalah masalah yang lebih besar lagi karena orang bisa
lebih cepat murtad ketika orang itu tidak memahami agamanya sendiri.

Masalah maulid kita urus dulu sampai tuntas. Masalah perbedaan kalo
sama-sama ada dalilnya insya Allah tidak akan panjang dan lebar tapi
jika salah satu tidak ada dalilnya insya Allah kita juga disuruh
menghentikan diskusi, percuma saja toh ndak ada ujungnya.

-abu-fahmi-

-Original Message-
From: Kartika, Bambang [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, January 17, 2006 3:27 PM
To: Teguh, Imanullah (PSU); media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA
MERAYAKAN MAULID NABI ?

Bukan kah didalam Alkulafaurosidin ada Umar bin khotob ? apakah
digolongkan ahli bid'ah ?

Ma'af sekedar nanya saja

Saya pernah mengajak orang Non muslim kebetulan satu perusahaan dengan
saya, ia saya ajak menemani saya dalam acara Maulid Nabi karena
padawaktu itu satu kontrakan, memang awalnya sangat sulit,setiap setiap
saya mengadakan acara islami di kontrakan dia selalu menghormati, namun
Allah menghendaki lain ternyata begitu mudahnya dia mau saya ajak
menghadiri acara Maulid, dengan hikmat dia mendengarkan isi pengajian
dalam acara tersebut, Subhanalloh maha segalanya Allah lagi Maha benar,
paginya dikantor ia menemui saya menanyakan bagai mana caranya masuk
Islam? saya jawab apakah kamu ikhlas? jawabnya "hidup sampai mati saya,
saya ikhlas". kemudian kami saling ber pelukan tak terasa airmata kami
berdua saling bercucuran, ternyata Allah telah menyatukan kami dalam
ikatan Muslim "Sesama Muslim bersaudara". Dari nama Baptis Antonius
akhirnya saya rubah menjadi Muhamad Suharno. tidak apa kalau hal ini di
golongkan BID'AH, Silahkan anda Syiar dengan car

RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA MERAYAKAN MAULID NABI ?

2006-01-17 Terurut Topik Teguh, Imanullah \(PSU\)
Yah mohon maaf juga yah apa yang saya fahami bahwa beragama itu tidak
memakai RASA tetapi memakai WAHYU atau dalil qath'i.

Tidak geer-geeran. Walaupun anda menambahkan kisah masuk Islamnya
seseorang melalui acara maulid tapi kalo dasarnya maulid sudah tidak ada
contohnya dalam Islam itu tetap masalah yang terpisah dan bukan menjadi
ukuran kebenaran. Al haqqu mirrobbikum!!! Bukan dari masuk Islamnya
seseorang.

Soalnya ada juga orang masuk Islam melalui ketakjubannya melihat karomah
palsu yang sejatinya adalah ilmu sihir dan ilmu perdukunan.
Saya pernah menyadarkan orang Cina Bangka yang masuk Islam karena dia
beranggapan Islam itu penuh keajaiban. Dari iklan-iklan perdukunan di
majalah dan koran tentang khasiat susuk yang bisa menarik perhatian
wanita dan sabuk ajaib yang bisa melancarkan rezeki yang ditawarkan oleh
banyak "muslim" menarik perhatian dia untuk masuk Islam.

Saya jelaskan tentang perdukunan dan bahayanya dalam Islam dan diapun
paham dan rela melepaskan semua susuk dan jimat sabuknya. Setelah itu
dia tidak mau ditipu lagi oleh dukun yang berbaju Islam.
Dan setelah saya buka sabuknya terdapat tulisan Alqur'an di baris
pertama, tulisan arab gundul di barisan kedua dan tulisan "rajah" yang
tidak saya mengerti bahasanya. Coba saja diukur dengan dalil adakah
Rosul menyiarkan Islam lewat jimat? Begitu pula ukur dulu maulidnya
hukumnya apa? Dan jangan diukur terbalik ada orang masuk Islam lewat
maulid lalu otomatis maulid itu sudah pasti benar. Ukuran maulid itu
benar atau salah lewat nash bukan lewat mualaf tadi.

Dan mohon maaf dari penjelasan anda, terkesan anda hanya mengikuti
begitu saja guru anda karena anda tidak bisa menjelaskan dalil tentang
Maulid.

Masalah misionaris cari domba tersesat sudah ada urusan sendiri. Masalah
"hilangnya ilmu" adalah masalah yang lebih besar lagi karena orang bisa
lebih cepat murtad ketika orang itu tidak memahami agamanya sendiri.

Masalah maulid kita urus dulu sampai tuntas. Masalah perbedaan kalo
sama-sama ada dalilnya insya Allah tidak akan panjang dan lebar tapi
jika salah satu tidak ada dalilnya insya Allah kita juga disuruh
menghentikan diskusi, percuma saja toh ndak ada ujungnya.

-abu-fahmi-

-Original Message-
From: Kartika, Bambang [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, January 17, 2006 3:27 PM
To: Teguh, Imanullah (PSU); media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA
MERAYAKAN MAULID NABI ?

Bukan kah didalam Alkulafaurosidin ada Umar bin khotob ? apakah
digolongkan ahli bid'ah ?

Ma'af sekedar nanya saja

Saya pernah mengajak orang Non muslim kebetulan satu perusahaan dengan
saya, ia saya ajak menemani saya dalam acara Maulid Nabi karena
padawaktu itu satu kontrakan, memang awalnya sangat sulit,setiap setiap
saya mengadakan acara islami di kontrakan dia selalu menghormati, namun
Allah menghendaki lain ternyata begitu mudahnya dia mau saya ajak
menghadiri acara Maulid, dengan hikmat dia mendengarkan isi pengajian
dalam acara tersebut, Subhanalloh maha segalanya Allah lagi Maha benar,
paginya dikantor ia menemui saya menanyakan bagai mana caranya masuk
Islam? saya jawab apakah kamu ikhlas? jawabnya "hidup sampai mati saya,
saya ikhlas". kemudian kami saling ber pelukan tak terasa airmata kami
berdua saling bercucuran, ternyata Allah telah menyatukan kami dalam
ikatan Muslim "Sesama Muslim bersaudara". Dari nama Baptis Antonius
akhirnya saya rubah menjadi Muhamad Suharno. tidak apa kalau hal ini di
golongkan BID'AH, Silahkan anda Syiar dengan cara Anda dasar Anda),dan
saya dengan cara saya (Din-din yang ada di Al'Quran), Ma'af saya tidak
bisa menyampaikan dasar-dasar Maulid disini, coba anda kaji lebih dalam
lagi apa yang tersirat di dalam Al'quran. yang perlu semuanya ingat dan
tidak kalah penting sekarang bagai mana kita bisa mencegah orang-orang
yang mencari domba-domba untuk Tuhanya mereka.

Kepada semua pihak saya mohon ma'af apabila selama saya gabung di milisi
ini ada perkataan yang tidak berkenan. 

Kepada Moderator saya mengundurkan diri dari milisi ini, terimakasih
atas prasarananya.

-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of ahmad1en
Sent: Tuesday, January 17, 2006 1:25 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Bid'ah hasanah? - was: Re : APA HUKUMNYA
MERAYAKAN MAULID NABI ?


Wa'alaikumussalam warohmatulloh wabarokatuh,

Jika misalnya ada bid'ah hasanah maka kemungkinan ada kesesatan hasanah
dan neraka yang hasanah...
kita lihat matan haditsnya begini:
"Dan berhati-hatilah kalian dari setiap hal yang baru, karena
sesungguhnya setiap hal yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah
sesat, dan setiap yang sesat di dalam neraka."

Maka teorinya jadi berubah begini:
Bid'ah dibagi dua
1. Bid'ah sayyiah (jelek)
2. Bid'ah Hasanah (baik)?

Sehingga penger