Re: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
Yang saya alami sekarang ini juga aneh dengan keturunan Nabi. Mereka bangga dengan keturunan Nabi. Saya (golongan bukan habib) mendapatkan istri anak Habib, dan biasanya anak habib harus mendapatkan keturunan habib juga. dari situ ada kejanggalan. semua manusia dilahirkan dengan derajat yang sama. Katanya Habib itu sudah pasti ahlisunnah waljamaah. tapi saya lihat dari kelakuan sehari2 seorang habib jauh dari seharusnya seorang habib. Shalat jarang utk berjamaah, menganggap yang lain itu salah apalagi dengan Muhammadiyah. mereka benci sekali dengan muhammadiyah. padahal dlm hati saya, islam itu semua ahli sunnah tidak keluar dari alquran dan hadist. - Original Message - From: Hasbiyanto To: suhana032003 ; media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Friday, February 02, 2007 7:05 AM Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi Saya sangat setuju, bahwa keturunan orang sholeh belum pasti masuk surga, sepanjang umat melakukan dosa syirik. Sama dengan berita didaerah di Indonesia ini. Kalau sudah ketemu yang katanya Habaib atau Habib wah bukan main bangganya. Bahkan tangan Habaib tadi sampai di cium-2 segala. Di daerah saya tinggal, sangat ironis lagi, saya punya teman yang katanya keturunan Habaib, tapi tidak pernah sholat, tidak puasa, tapi tetap saja di sanjung-2 dan dipuji-2 dan sangat dihormati... MasyaAlloh. Kalau saya sih sorry sajalah, walaupun katanya keturunan Habib, tapi kalau kelakuannya kurang terpuji, ya sebaiknya menjauh saja. Wassalam, suhana032003 [EMAIL PROTECTED] 2/1/2007 3:03 PM masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya. sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab.. andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi Ibrahim? jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai keturunan Rasul itu memang ada. yg kedua.. rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya. salam hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, Abu Qosim [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali bin Abi Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait. Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama Ibrahim dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil. Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan Fulan BIN (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak ada bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan Husain bin Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan Nabi saw apakah ini benar2 betul? Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw sepertinya adalah pengaturan dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang merasa lebih dari pada orang lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya itu terjadi. Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang tidak mengkultuskan habaib, malah barangkali tidak percaya adanya habaib (CMIIW para sahabat dari Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam lingkungan Ahli Sunah waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib sangat istimewa, dangan kepercayaan yang entah dari mana sbb. * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena disana dilahirkan Nabi Muhammad saw. * Pangkat
RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
Sekedar sharing dari milis sebelah... untuk mempertegas arti dari Ahli sunnah wal jamaah... Ahli Sunnah wal Jamaah, yang Mana? Assalamu alaikum, Ustadz yang dirahmati ALLAH, sekarang ini banyak aliran-aliran yang semua mengaku sebagi ahli sunnah waljamaah, dan menganggap kelompok mereka yang benar. Saya yang awam jadi bingung mau ke kelompok yang mana mau bergabung. Di antaranya ada Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Salafiah, dan Jamaah Tabliq. Terus terang saya takut bila salah pilih. Mohon Ustadz jelaskan. Wassalamu alaikum, Azizah Jawaban Assalamu 'alaikum warakamatullahi wabarakatuh, Sebenarnya boleh dibilang bahwa kesemua kelompok yang anda sebutkan itu termasuk kelompok ahlussunnah wal jamaah. Yaitu kelompok yang masih berpegang teguh sunnah (syariat) nabi Muhammad SAW dan apa-apa yang telah diteruskan oleh jamaah (para shahabat nabi SAW). Penyebutan istilah itu biasanya diidentikkan sebagai lawan dari aliran-aliran sesat pada masalah aqidah, sehingga merusak dasar keimanan. Adapun dasar aqidah keempat kelompok itu masih di dalam koridor aqidah yang benar dan lurus. Sehingga kesemuanya termasuk saudara-saudara kita seiman dan seaqidah. Tidak ada perbedaan apa pun dalam masalah dasar aqidah, kecuali hanya pada detail-detail yang tidak prinsipil, atau wialyah yang masih dimungkinkan terjadinya perbedaan pendapat. Tujuan Ikut Kelompok Lepas dari masalah keahlisunnahan masing-masing kelompok itu dan peranan mereka, kalau judulnya ingin belajar agama dan ilmu-ilmu syariah, sebenarnya yang lebih cepat bukan dengan masuk ke berbagai kelompok itu. Tetapi belajar kepada para ahli di bidang ilmu-ilmu langsung, baik berupa institusi formal seperti universitas Islam atau pun secara non formal dengan para ulama yang ahli di bidangnya. Bahwa para ulama itu ternyata berlatar belakang suatu kelompok, asalkan dia ahli di bidangnya dan tetap berlaku profesional dengan ilmunya, tentu tidak mengapa. Tetapi yang kami tekankan di sini, belajar mendalami ilmu-ilmu keIslaman secara intensif, mendalam dan kontinyu, justru lebih cepat mengantarkan anda kepada ilmu-ilmu keIslaman. Dan kalau arahnya memang kepada belajar syariah, menjadi penting dari sekedar ikut-ikutan berbagai kelompok yang ada. Mengapa demikian? Sebab saat ini sudah terlalu banyak kelompok dengan beragam aktifitas mereka. Sayangnya, tidak semua aktifitas kelompok itu segera menyampaikan anda kepada ilmu-ilmu keIslaman. Bahkan kalangan yang paling aktif menyelenggaraan tarbiyah, tasqif, kajian dan majelis taklim pun, secara kualitas masih terbilang sangat rendah intensitas kurikulumnya. Belum ada di antara berbagai kelompok itu yang bisa memastikan para pengikutnya mahir berbahasa Arab. Apalagi sampai bisa membaca kitab berbahasa arab. Semata-mata ikut dalam kelompok itu belum tentu menjadikan kita sebagai mufassir, muhaddits, fuqaha, ahli ilmu dan seterusnya. Kemampuan sebagaiulama dan ahli ilmu memang tidak bisa dilahirkan lewat perbagai macam pergerakan itu semata. Tetapi harus lewat sebuah proses talabul ilmi (menunutut ilmu). Yaitu menjadi mahasiswa para ulama atau di berbagai pusat pengajaran agama Islam di dunia ini. Seperti Al-Azhar Asy-Syarif yang telah berusia lebih dari 1.000 tahun. Dari rahim lembaga seperti inilah lahir para ulama, mufassir, muhaddits, fuqaha', pemimpin umat serta para ahli ilmu. Kesanalah seharusnya anda menatap, kalau niatnya ingin belajar agama dan ilmu-ilmu syariah. Bahkan para tokoh ulama yang ada di berbagai kelompok itu, justru keluaran dari berbagai universitas Islam. Di sanalah mereka ditempa menjadi para ulama dari segi keilmuan. Bukan semata di dalam kelompoknya. Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warakamatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc. Rahmat [EMAIL PROTECTED] wrote: Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi pengikut ini dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah?? _ From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of suhana032003 Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya. sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab.. andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau
Sudahi Perdebatan - RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
Assalamu'alaikum wr wb, Sesungguhnya keturunan Nabi Muhammad SAW masih hidup. Meski cucu beliau Hasan dan Husein terbunuh, namun terbunuhnya ketika sudah mempunyai anak/keturunan. Oleh karena itu jika kita buka Sahih Bukhari/Muslim tentang Imam Mahdi ada disebut bahwa Imam Mahdi adalah turunan Nabi. Tidak semua yang mengaku keturunan Nabi benar2 keturunan Nabi. Ada yang sekedar mengaku2. Para Imam Syi'ah di Iran dianggap merupakan keturunan Nabi. Di Indonesia juga yang keturunan Nabi biasanya dipanggil dengan Habib. Saya rasa tidak perlu kita berdebat terlalu panjang. Yang penting pedoman kita adalah Al Qur'an dan Hadits. Wassalam --- Rahmat [EMAIL PROTECTED] wrote: Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi pengikut ini dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah?? _ From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of suhana032003 Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya. sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab.. andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi Ibrahim? jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai keturunan Rasul itu memang ada. yg kedua.. rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya. salam hana --- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Abu Qosim [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali bin Abi Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait. Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama Ibrahim dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil. Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan Fulan BIN (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak ada bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan Husain bin Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan Nabi saw apakah ini benar2 betul? Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw sepertinya adalah pengaturan dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang merasa lebih dari pada orang lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya itu terjadi. Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang tidak mengkultuskan habaib, malah barangkali tidak percaya adanya habaib (CMIIW para sahabat dari Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam lingkungan Ahli Sunah waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib sangat istimewa, dangan kepercayaan yang entah dari mana sbb. * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena disana dilahirkan Nabi Muhammad saw. * Pangkat dari Allah untuk manusia pertama Nabi, kedua habib, kemudian haji * Habib pasti masuk surga, hatta tidak shalat, hatta minum khamar misalnya, itu dijamin dan mereka yakin benar, itu karena doa Nabi saw. Dalam praktek manusia yang ditakdirkan menjadi habib dan berada di Indonesia sungguh beruntung. Di kampung kalau ada habib orang2 tua berebut mencium tangannya, tapi habib yang muda biasanya cepat2 menarik tangannya. Orang2 desa merasa hepi dan bangga kalau ada
RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
Yang dibahas ini masalah HABAIB, urgensi, dan hikmah yang bisa kita ambil. Untuk itu sebaiknya tidak membahas dan membawa-bawa apakah itu NU, Muhammadiyah, dll. Itu semua hanyalah wadah kita belajar. Toh Tuhan kita sama Allah SWT, nabi kita sama Muhammad SAW, kitab kita sama dll. Kalau masalah ini dibesar2kan tentunya kita akan diejek oleh kalangan non muslim yang mungkin saja mereka sebagian bisa saja masuk dalam milis ini. Yang masih ingin membahasnya, inti masalah yang dipertanyakan saudara penanya, yaitu masalah HABAIB. Dia bertanya tentu karena dia tidak tahu dan ingin tahu, jangan malah dihakimi. Menyerang orang2 yg ingin belajar (seperti saya misalnya) akan membuat saya minder dan akhirnya: males ah.. -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Rahmat Sent: Friday, February 02, 2007 4:32 AM To: 'suhana032003'; media-dakwah@yahoogroups.com Subject: RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi pengikut ini dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah?? _ From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of suhana032003 Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya. sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab.. andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi Ibrahim? jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai keturunan Rasul itu memang ada. yg kedua.. rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya. salam hana --- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Abu Qosim [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali bin Abi Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait. Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama Ibrahim dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil. Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan Fulan BIN (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak ada bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan Husain bin Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan Nabi saw apakah ini benar2 betul? Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw sepertinya adalah pengaturan dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang merasa lebih dari pada orang lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya itu terjadi. Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang tidak mengkultuskan habaib, malah barangkali tidak percaya adanya habaib (CMIIW para sahabat dari Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam lingkungan Ahli Sunah waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib sangat istimewa, dangan kepercayaan yang entah dari mana sbb. * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena disana dilahirkan Nabi Muhammad saw. * Pangkat dari Allah untuk manusia pertama Nabi, kedua habib, kemudian haji * Habib pasti masuk surga, hatta tidak shalat, hatta minum khamar misalnya, itu dijamin dan mereka yakin benar, itu
RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
Sori nih ikutan dikit, aku emang anggota pasif nih, tapi aku slalu baca artikel yg masuk ke milis MD' Andaikan Umat di dunia ini punya prinsip seperti mbak Hana atau bener - bener mengikuti Ajaran Al-qur'an Hadist Rosululloh , atau paling ngak Seluruh umat islam bisa bersatu, alangkah indahnya kehidupan di dunia ini. ( Tapi apa itu mungkin . hanya Alloh yg tahu ) Hamba Alloh ini hanya bisa berdo'a semoga umat ISLAM bisa bersatu dan tidak mementingkan kelopoknya masing - masing, dan mau memahami perbedaan sesama Umat. Amin . Amin . Amin.. Wassalam, Barna -Original Message- From: suhana032003 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 01 Februari 2007 15:15 To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi jawabnya ya..tergantung.. andai orang yg di dalam tubuh muhammadiyah itu berpegangan teguh pada al-qur'an dan hadist, ya..maka orang itu masuk kategori ahlussunnah wal jamaah. yg dikatakan ahlussunah wal jamaah itu bukan muhammadiyah-nya, NU-nya, or apalah nama2 kelompok itu. tapi orang per orang yg tetap berpegangan teguh pada al-qur'an dan sunnah, maka siapakah ahlussunnah wal jamaah. yaitu orang2 yg berpegangan teguh pada al-qur'an dan sunnah walaupun sendirian, maka dialah ahlussunnah wal jamaah jadi..siapapun kelompok itu yg mengatasnamakan ahlussunnah wal jamaah, tapi tidak berpegangan pada kedua itu. maka tidak masuk dalam kategori itu, walaupun orang itu berada dalam kelompok muhammadiyah, NU, PKS, HT, FBR, FPI or apalah..jadi..jangan lihat kelompoknya, tapi lihat satu persatu orang yg didalamnya. aku nda ikutan kelompok manapun..masih setia dengan kelompok Rasulullah aja. salam hana --- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Rahmat [EMAIL PROTECTED] wrote: Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi pengikut ini dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah?? _ From: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com [mailto:media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com] On Behalf Of suhana032003 Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM To: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya. sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab.. andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi Ibrahim? jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai keturunan Rasul itu memang ada. yg kedua.. rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya. salam hana --- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Abu Qosim aq2005@ wrote: Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali bin Abi Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait. Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama Ibrahim dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil. Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan Fulan BIN (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak ada bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan Husain bin Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan
Re: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
salam pa rahmat yg dirahmati Allah. bukan islamnya yg aneh, tapi orang islamnya yg aneh, mrka/kita saling mengklaim yg paling benar, sementara permasalahan ummat bukan sekedar perbedaan dlm manhaj/ dlm bribadah saja, sehingga ummat islam di dunia ini selalu jadi nomor dua. mohon maaf kalau ad kesalahan, yg benar datang dari Allah. salam - Original Message - From: Rahmat To: 'suhana032003' ; media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Friday, February 02, 2007 4:31 AM Subject: RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi pengikut ini dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah?? _ From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of suhana032003 Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya. sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab.. andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi Ibrahim? jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai keturunan Rasul itu memang ada. yg kedua.. rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya. salam hana --- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Abu Qosim [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali bin Abi Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait. Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama Ibrahim dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil. Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan Fulan BIN (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak ada bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan Husain bin Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan Nabi saw apakah ini benar2 betul? Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw sepertinya adalah pengaturan dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang merasa lebih dari pada orang lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya itu terjadi. Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang tidak mengkultuskan habaib, malah barangkali tidak percaya adanya habaib (CMIIW para sahabat dari Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam lingkungan Ahli Sunah waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib sangat istimewa, dangan kepercayaan yang entah dari mana sbb. * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena disana dilahirkan Nabi Muhammad saw. * Pangkat dari Allah untuk manusia pertama Nabi, kedua habib, kemudian haji * Habib pasti masuk surga, hatta tidak shalat, hatta minum khamar misalnya, itu dijamin dan mereka yakin benar, itu karena doa Nabi saw. Dalam praktek manusia yang ditakdirkan menjadi habib dan berada di Indonesia sungguh beruntung. Di kampung kalau ada habib orang2 tua berebut mencium tangannya, tapi habib yang muda biasanya cepat2 menarik tangannya. Orang2 desa merasa hepi dan bangga kalau ada habib mampir atau menginap di rumahnya, meskipun harus ngamplopin (yang merupakan hukum tak tertulis), meskipun setiap
Re: [media-dakwah] Re: keturunan nabi --ahlu sunnah wal jamaah
salam sekedar sharing juga ttg ahlus sunnah ahlu sunnah adalah mrka yg mengikuti sunnah Nabi SAW dan juga sunnah para sahabtnya. menurut Imam ibn al jauzi dlm Talbisul Iblis dan al Fashlu oleh ibn Hazm, dikatakan bahwa tdk diragukan bahwa ahli naqli dan atsar Rasulullah SAW dan atsar sahabatnya, mrka itulah ahlus sunnah. smntara kata ahlus sunnah ada 2 makna ; pertma, mengikuti sunnah2 atsar2 yg datang dr Rasulullah SAW beserta sahabat dgn menekuni, memisahkan yg sahih dr yang cacat dan melaksanakan dari perkataan/tindakan dlm urusan aqidah hukum. yg kedua, mereka yg beritiqod shahih yg ditetapkan dgn nash dan ijma'. penamaan ahlu sunnah adalah setelah trjadinya perbedaan yg menyebabkan fitnah2 ketika mulai munculnya firqah/paham2. imam malik mengatakan ; ahlus sunnah adalah mereka yg tdk dijuluki/tdk berpaham jahmiyah, qadariyah dan bukan pula rafidhi. (Abdil Barr, al Intiqa fi Fadhailits Ttsalatsatil Aimmatil Fuqaha). aqidah mutlak ahlus sunnah adalah : (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS.42.11). --- sesuatu pun tidak ada yg menyamai Allah. Allah tdk memiliki sifat2 kebendaan/mahluk. Allah maujud bi lamakan, Allah ada tanpa tempat. Allah tdk duduk di Arsy tapi beristiwa di Arsy, dan Dia tidak bergantung dgn Arsy. Allah tdk dapat dibayangkan wujud-Nya. Allah ada tanpa waktu. Allah yang awal dan yg akhir. Allah ada tanpa arah. Dialah yg Maha segalanya. jadi, pabila kita masih beritiqad sbagaimana tsb, maka insya Allah kita masih trmasuk ahlus sunnah wal jamaah. itulah yg saya ketahui. Allahu a'lam. mohon maaf kalu ada kesalahan, yang benar hanya dari Allah. salam - Original Message - From: Ica Harahap To: Media Dakwah Sent: Thursday, February 01, 2007 3:02 PM Subject: RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi Sekedar sharing dari milis sebelah... untuk mempertegas arti dari Ahli sunnah wal jamaah... Ahli Sunnah wal Jamaah, yang Mana? Assalamu alaikum, Ustadz yang dirahmati ALLAH, sekarang ini banyak aliran-aliran yang semua mengaku sebagi ahli sunnah waljamaah, dan menganggap kelompok mereka yang benar. Saya yang awam jadi bingung mau ke kelompok yang mana mau bergabung. Di antaranya ada Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Salafiah, dan Jamaah Tabliq. Terus terang saya takut bila salah pilih. Mohon Ustadz jelaskan. Wassalamu alaikum, Azizah Jawaban Assalamu 'alaikum warakamatullahi wabarakatuh, Sebenarnya boleh dibilang bahwa kesemua kelompok yang anda sebutkan itu termasuk kelompok ahlussunnah wal jamaah. Yaitu kelompok yang masih berpegang teguh sunnah (syariat) nabi Muhammad SAW dan apa-apa yang telah diteruskan oleh jamaah (para shahabat nabi SAW). Penyebutan istilah itu biasanya diidentikkan sebagai lawan dari aliran-aliran sesat pada masalah aqidah, sehingga merusak dasar keimanan. Adapun dasar aqidah keempat kelompok itu masih di dalam koridor aqidah yang benar dan lurus. Sehingga kesemuanya termasuk saudara-saudara kita seiman dan seaqidah. Tidak ada perbedaan apa pun dalam masalah dasar aqidah, kecuali hanya pada detail-detail yang tidak prinsipil, atau wialyah yang masih dimungkinkan terjadinya perbedaan pendapat. Tujuan Ikut Kelompok Lepas dari masalah keahlisunnahan masing-masing kelompok itu dan peranan mereka, kalau judulnya ingin belajar agama dan ilmu-ilmu syariah, sebenarnya yang lebih cepat bukan dengan masuk ke berbagai kelompok itu. Tetapi belajar kepada para ahli di bidang ilmu-ilmu langsung, baik berupa institusi formal seperti universitas Islam atau pun secara non formal dengan para ulama yang ahli di bidangnya. Bahwa para ulama itu ternyata berlatar belakang suatu kelompok, asalkan dia ahli di bidangnya dan tetap berlaku profesional dengan ilmunya, tentu tidak mengapa. Tetapi yang kami tekankan di sini, belajar mendalami ilmu-ilmu keIslaman secara intensif, mendalam dan kontinyu, justru lebih cepat mengantarkan anda kepada ilmu-ilmu keIslaman. Dan kalau arahnya memang kepada belajar syariah, menjadi penting dari sekedar ikut-ikutan berbagai kelompok yang ada. Mengapa demikian? Sebab saat ini sudah terlalu banyak kelompok dengan beragam aktifitas mereka. Sayangnya, tidak semua aktifitas kelompok itu segera menyampaikan anda kepada ilmu-ilmu keIslaman. Bahkan kalangan yang paling aktif menyelenggaraan tarbiyah, tasqif, kajian dan majelis taklim pun, secara kualitas masih terbilang sangat rendah intensitas kurikulumnya. Belum ada di antara berbagai kelompok itu yang bisa memastikan para pengikutnya mahir berbahasa Arab. Apalagi sampai bisa membaca kitab berbahasa arab. Semata-mata ikut dalam kelompok itu belum tentu menjadikan kita sebagai
RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
Assalamu 'alaikum. Ikut komentar. Perbedaan bukan berarti permusuhan justru dengan adanya perbedaan kita harus bersatu membangun Ukuwah Islamiah . Bayangkan kalau kita semua di ciptakan sama antara satu dengan yang lainnya tentu kita tidak akan mengenali siapa diri kita begitupun sebaliknya. atau bahkan kita akan kesulitan untuk mencari istri atau suami. Saya jadi ingat kata Aa Gym. Sebuah bangunan yang kokoh terdiri dari berbagai material ada, batu , bata, semen, pasir,besi,air dll Bayangkan kalau bengunan tersebut hanya terbuat dari pasir misalnya apa yang akan terjadi. Ahlisunnah adalah yang tidak keluar dari koridor Alqur,an dan Sunnah Rosull. Mohon ma,af kalau tidak berkenan Wassalam. B - rgds. Alex Asyandra [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
Terkait masalah habib, sekedar ingin menambahkan, berikut dari syariahonline.com... Siapakah Para Habaib ? Pertanyaan: Bagaimana tentang HABAIB di Indonesia ini, banyak masyarakat yang terlalu mengagung-agungkan ? xxx Jawaban: Assalamu `alaikum Wr. Wb. Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d Habib sering dijadikan istilah buat mereka yang mengaku memiliki garis keturunan dri Rasulullah SAW. Secara etnis, sebenarnya mereka memang umumnya keturunan arab yang berasal dari daerah Yaman. Di Yaman ada banyak nama tempat dan wilayah, salah satunya disebut Hadhramaut. Orang-orang keturunan arab ini sering juga disebut dengan hadhrami, dinisbahkan kepada negeri asal mereka. Biasanya mereka memiliki nama marga / keluarga yang merupakan nama dari datuk mereka. Nama-nama marga ini cukup banyak di Indonesia dan juga tersebar di banyak negara. Banyak dari mereka yang memang benar-benar menjadi sosok ulama dan ahli ilmu agama. Dari kelompok ini, umat Islam di Indonesia memang banyak yang mempelajari ilmu-ilmu agama. Namun tidak semua dari mereka menjadi ulama, banyak pula yang menjadi pedagang, pengusaha dan beragam profesi lainnya. Dan sebagai bagian dari kelompok masyarakat, tidak tertutup kemungkinan dari mereka melakukan hal-hal yang juga dilakukan oleh kebanyakan masyarakat lainnya. Tidak ada jaminan baik dari Al-quran atau pun sunnah bahwa mereka kebal dosa atau dijamin masuk surga. Yang shaleh dari mereka akan mendapatkan ganjaran dan yang berdosa dan berbuat maksiat akan mendapatkan dosa dan siksa dari Allah. Bahkan bila mereka melakukan pelanggaran, sebagai 'keturunan' nabi, mereka punya beban yang lebih, dimana pasti akan membuat malu keluarga dan nama Rasulullah SAW sendiri. Mengenai kepastian apakah mereka benar-benar keturunan nabi, kita tidak bisa menyalahkannya. Karena biasanya dalam keluarga mereka memang sering tercatata silsilah mereka yang bila terus ditelurusi sampai kakek yang kesekian, akan sampai nasabnya kepada Rasulullah SAW. Namun semua itu di sisi Allah tidak lantas menjadi dasar untuk menjadikan mereka memiliki semacam 'fasilitas' atau 'keringanan' dalam hukum dan syariat. Selain dari kelompok mereka, ada juga kelompok lain dalam umat Islam yang sering juga mengaku sebagai keturunan Rasulullah SAW. Misalnya orang-orang syiah di Iran. Menghormati para habaib sama seperti kita menghormati semua umat Islam lainnya. Karena di sisi Allah semua manusia itu akhirnya hanya dibedakan dari taqwa atau tidaknya. Bukan semata-mata dari darah dan keturunannya. Bila habib itu merupakan sosok ulama yang sarat dengan ilmu dan ajaran Islam, kita menghormatinya karena ilmunya, bukan karena darahnya. Orang yang berilmu dalam masyarakat Islam memang memiliki keutamaan bahkan melebihi dari keutamaan para pejabat maupun orang-orang kaya sekalipun. Tapi sebgai orang yang berilmu tinggi, maka perilaku dan akhlaqnya pastilah mencerminkan ketinggian ilmunya. Makin berilmu biasanya makin tawadhdhu`, makin sholeh, makin menyayangi sesama, makin tenggang rasa, makin banyak amal dan shadaqahnya, makin besar rasa malunya, makin tidak serakah dan makin manusiawi. Sehingga orang-orang semakin respek dan makin tinggi penghormatannya. Sebaliknya, bila tidak seperti itu, biasanya ilmunya pun tidak sebesar penampilannya. Bukan tidak mungkin ada satu dua kasus dimana mereka menjadikan 'darah biru'nya hanya dijadikan sekedar komoditas. Dan yang begini selain di tentang umat Islam, juga ditentang oleh para ulama dari kalangan mereka sendiri. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. suhana032003 [EMAIL PROTECTED] wrote: masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya. sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab.. andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi Ibrahim? jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi bahan
RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi pengikut ini dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah?? _ From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of suhana032003 Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya. sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab.. andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi Ibrahim? jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai keturunan Rasul itu memang ada. yg kedua.. rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya. salam hana --- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Abu Qosim [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali bin Abi Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait. Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama Ibrahim dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil. Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan Fulan BIN (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak ada bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan Husain bin Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan Nabi saw apakah ini benar2 betul? Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw sepertinya adalah pengaturan dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang merasa lebih dari pada orang lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya itu terjadi. Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang tidak mengkultuskan habaib, malah barangkali tidak percaya adanya habaib (CMIIW para sahabat dari Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam lingkungan Ahli Sunah waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib sangat istimewa, dangan kepercayaan yang entah dari mana sbb. * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena disana dilahirkan Nabi Muhammad saw. * Pangkat dari Allah untuk manusia pertama Nabi, kedua habib, kemudian haji * Habib pasti masuk surga, hatta tidak shalat, hatta minum khamar misalnya, itu dijamin dan mereka yakin benar, itu karena doa Nabi saw. Dalam praktek manusia yang ditakdirkan menjadi habib dan berada di Indonesia sungguh beruntung. Di kampung kalau ada habib orang2 tua berebut mencium tangannya, tapi habib yang muda biasanya cepat2 menarik tangannya. Orang2 desa merasa hepi dan bangga kalau ada habib mampir atau menginap di rumahnya, meskipun harus ngamplopin (yang merupakan hukum tak tertulis), meskipun setiap minggu kedatangan satu dua kali. Mereka menggangap mendapat berkah. . Mohon kalau ada yang menjelaskan dengan lebih sahih. Maaf kalau saya salah. - Original Message - From: Muhamad Anhar To: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com Sent: Monday, January 22, 2007 6:56 PM Subject: [media-dakwah] keturunan nabi assalamualaikum wrwb.., maaf..sebelum nya, ada satu ganjalan yg sampai saat ini masih kurang jelas bagi saya yaitu mengenai keturunan nabi ( Muhammad SAW ). Apa benar sampai saat ini beliau masih mempunyai keturunan ,seperti yg sering kita dengar dari orang2 yg menyandang gelar nama tertentu mengclaim sebagai turunan nya. karena setahu