Re: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

2007-02-07 Terurut Topik Hendra Arif
Yang saya alami sekarang ini juga aneh dengan keturunan Nabi. Mereka bangga 
dengan keturunan Nabi. Saya (golongan bukan habib) mendapatkan istri anak 
Habib, dan biasanya anak habib harus mendapatkan keturunan habib juga. dari 
situ ada kejanggalan. semua manusia dilahirkan dengan derajat yang sama. 
Katanya Habib itu sudah pasti ahlisunnah waljamaah. tapi saya lihat dari 
kelakuan sehari2 seorang habib jauh dari seharusnya seorang habib. Shalat 
jarang utk berjamaah, menganggap yang lain itu salah apalagi dengan 
Muhammadiyah. mereka benci sekali dengan muhammadiyah. padahal dlm hati saya, 
islam itu semua ahli sunnah tidak keluar dari alquran dan hadist.

  - Original Message - 
  From: Hasbiyanto 
  To: suhana032003 ; media-dakwah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 02, 2007 7:05 AM
  Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi


  Saya sangat setuju, bahwa keturunan orang sholeh belum pasti masuk
  surga, sepanjang umat melakukan dosa syirik. Sama dengan berita didaerah
  di Indonesia ini. Kalau sudah ketemu yang katanya  Habaib atau Habib
  wah bukan main bangganya. Bahkan tangan Habaib tadi sampai di cium-2
  segala. Di daerah saya tinggal, sangat ironis lagi, saya punya teman
  yang katanya keturunan Habaib, tapi tidak pernah sholat, tidak puasa,
  tapi tetap saja di sanjung-2 dan dipuji-2 dan sangat dihormati...
  MasyaAlloh. Kalau saya sih sorry sajalah, walaupun katanya keturunan
  Habib, tapi kalau kelakuannya kurang terpuji, ya sebaiknya menjauh
  saja.

  Wassalam,

   suhana032003 [EMAIL PROTECTED] 2/1/2007 3:03 PM 
  masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh
  salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah
  harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya.

  sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku
  quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan
  waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak
  akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku 

  waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk
  menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab..

  andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi
  keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu
  terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah
  orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn
  keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah
  keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak
  sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi
  Ibrahim?

  jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi
  bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah
  merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa
  minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada
  al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai
  keturunan Rasul itu memang ada.

  yg kedua..

  rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah
  orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak
  qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka
  (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong
  tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib
  adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil
  bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya.

  salam
  hana

  --- In media-dakwah@yahoogroups.com, Abu Qosim [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali
  bin Abi 
   Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena
   terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait.
   Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama
  Ibrahim
   dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil.
   Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan
  Fulan BIN
   (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak
  ada
   bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan
  Husain bin
   Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan
  Nabi saw
   apakah ini benar2 betul?
   Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw sepertinya adalah
  pengaturan
   dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang merasa lebih dari
  pada orang
   lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya itu terjadi.
   Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang tidak mengkultuskan
  habaib,
   malah barangkali tidak percaya adanya habaib (CMIIW para sahabat
  dari
   Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam lingkungan Ahli
  Sunah
   waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib sangat istimewa, dangan
   kepercayaan yang entah dari mana sbb.
   * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena disana dilahirkan Nabi
   Muhammad saw.
   * Pangkat 

RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

2007-02-01 Terurut Topik Ica Harahap
Sekedar sharing dari milis sebelah... untuk mempertegas arti
dari Ahli sunnah wal jamaah...



Ahli Sunnah wal Jamaah, yang Mana?

 Assalamu alaikum,

Ustadz yang dirahmati ALLAH, sekarang ini banyak  aliran-aliran yang
semua mengaku sebagi ahli sunnah waljamaah, dan menganggap  kelompok
mereka yang benar. Saya yang awam jadi bingung mau ke kelompok yang  mana
mau bergabung. Di antaranya ada Ikhwanul Muslimin, Hizbut  Tahrir,
Salafiah, dan Jamaah Tabliq. Terus terang saya takut bila salah  pilih.
Mohon Ustadz jelaskan.

Wassalamu  alaikum,

Azizah

 
Jawaban
Assalamu 'alaikum warakamatullahi wabarakatuh,  

Sebenarnya boleh dibilang bahwa kesemua kelompok yang anda sebutkan  itu
termasuk kelompok ahlussunnah wal jamaah. Yaitu kelompok yang  masih
berpegang teguh sunnah (syariat) nabi Muhammad SAW dan apa-apa  yang
telah diteruskan oleh jamaah (para shahabat nabi SAW).

Penyebutan  istilah itu biasanya diidentikkan sebagai lawan dari
aliran-aliran sesat pada  masalah aqidah, sehingga merusak dasar
keimanan. Adapun dasar aqidah keempat  kelompok itu masih di dalam
koridor aqidah yang benar dan lurus. Sehingga  kesemuanya termasuk
saudara-saudara kita seiman dan seaqidah. Tidak ada  perbedaan apa pun
dalam masalah dasar aqidah, kecuali hanya pada  detail-detail yang tidak
prinsipil, atau wialyah yang masih dimungkinkan  terjadinya perbedaan
pendapat.

Tujuan Ikut Kelompok

Lepas dari  masalah keahlisunnahan masing-masing kelompok itu dan peranan
mereka, kalau  judulnya ingin belajar agama dan ilmu-ilmu syariah,
sebenarnya yang lebih  cepat bukan dengan masuk ke berbagai kelompok itu.
Tetapi belajar kepada para  ahli di bidang ilmu-ilmu langsung, baik
berupa institusi formal seperti  universitas Islam atau pun secara non
formal dengan para ulama yang ahli di  bidangnya.

Bahwa para ulama itu ternyata berlatar belakang suatu  kelompok, asalkan
dia ahli di bidangnya dan tetap berlaku profesional dengan  ilmunya,
tentu tidak mengapa. Tetapi yang kami tekankan di sini,  belajar
mendalami ilmu-ilmu keIslaman secara intensif, mendalam dan  kontinyu,
justru lebih cepat mengantarkan anda kepada ilmu-ilmu keIslaman.  Dan
kalau arahnya memang kepada belajar syariah, menjadi penting  dari
sekedar ikut-ikutan berbagai kelompok yang ada.

Mengapa  demikian?

Sebab saat ini sudah terlalu banyak kelompok dengan beragam  aktifitas
mereka. Sayangnya, tidak semua aktifitas kelompok itu  segera
menyampaikan anda kepada ilmu-ilmu keIslaman. Bahkan kalangan  yang
paling aktif menyelenggaraan tarbiyah, tasqif, kajian dan majelis  taklim
pun, secara kualitas masih terbilang sangat rendah  intensitas
kurikulumnya.

Belum ada di antara berbagai kelompok itu  yang bisa memastikan para
pengikutnya mahir berbahasa Arab. Apalagi sampai  bisa membaca kitab
berbahasa arab. Semata-mata ikut dalam kelompok itu belum  tentu
menjadikan kita sebagai mufassir, muhaddits, fuqaha, ahli ilmu  dan
seterusnya.

Kemampuan sebagaiulama dan ahli ilmu memang tidak bisa  dilahirkan lewat
perbagai macam pergerakan itu semata. Tetapi harus lewat  sebuah proses
talabul ilmi (menunutut ilmu). Yaitu menjadi mahasiswa para  ulama atau
di berbagai pusat pengajaran agama Islam di dunia ini. Seperti  Al-Azhar
Asy-Syarif yang telah berusia lebih dari 1.000 tahun. Dari rahim  lembaga
seperti inilah lahir para ulama, mufassir, muhaddits, fuqaha',  pemimpin
umat serta para ahli ilmu.

Kesanalah seharusnya anda menatap,  kalau niatnya ingin belajar agama dan
ilmu-ilmu syariah. Bahkan para tokoh  ulama yang ada di berbagai kelompok
itu, justru keluaran dari berbagai  universitas Islam. Di sanalah mereka
ditempa menjadi para ulama dari segi  keilmuan. Bukan semata di dalam
kelompoknya.

Wallahu a'lam bishshawab,  wassalamu 'alaikum warakamatullahi
wabarakatuh,

Ahmad Sarwat,  Lc.



Rahmat [EMAIL PROTECTED] wrote:  Islam 
semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi pengikut ini
 dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah??
 
 _  
 
 From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
 Behalf Of suhana032003
 Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM
 To: media-dakwah@yahoogroups.com
 Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
 
 masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh
 salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah
 harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya.
 
 sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku
 quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan
 waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak
 akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku 
 
 waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk
 menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab..
 
 andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi
 keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu
 terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau 

Sudahi Perdebatan - RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

2007-02-01 Terurut Topik A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,
Sesungguhnya keturunan Nabi Muhammad SAW masih hidup.
Meski cucu beliau Hasan dan Husein terbunuh, namun
terbunuhnya ketika sudah mempunyai anak/keturunan.

Oleh karena itu jika kita buka Sahih Bukhari/Muslim
tentang Imam Mahdi ada disebut bahwa Imam Mahdi adalah
turunan Nabi.

Tidak semua yang mengaku keturunan Nabi benar2
keturunan Nabi. Ada yang sekedar mengaku2.

Para Imam Syi'ah di Iran dianggap merupakan keturunan
Nabi. Di Indonesia juga yang keturunan Nabi biasanya
dipanggil dengan Habib. 

Saya rasa tidak perlu kita berdebat terlalu panjang.
Yang penting pedoman kita adalah Al Qur'an dan Hadits.

Wassalam
--- Rahmat [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim
 diri sebagi pengikut ini
 dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah
 wal jamaah??
 
  
 
   _  
 
 From: media-dakwah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
 Behalf Of suhana032003
 Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM
 To: media-dakwah@yahoogroups.com
 Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
 
  
 
 masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah
 dibacakan hadist oleh
 salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya
 : kalau salah
 harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit
 bunyinya.
 
 sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku
 yaitu suku
 quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt
 nama ayahku dan
 waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg
 mengatakan tidak
 akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh
 keturunanku 
 
 waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt
 ayahku untuk
 menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya
 menjawab..
 
 andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau
 bangga menjadi
 keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah
 keturunan lalu
 terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau
 benar..hubungan darah
 orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya,
 lalu gimana dgn
 keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak
 mempunyai darah
 keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa
 dia mewarisi ketidak
 sholehan orang tuanya? kalau benar spt
 itu..bagaimana dengan Nabi
 Ibrahim?
 
 jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak
 perlu menjadi
 bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya
 tidak perlulah
 merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak
 perlulah merasa
 minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap
 berpeganglah pada
 al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg
 dikatakan sebagai
 keturunan Rasul itu memang ada.
 
 yg kedua..
 
 rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa
 para habib adalah
 orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi.
 kalau benar yg pak
 qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya
 nda akan mereka
 (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan
 hadist. jadi..tolong
 tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan
 bahwa para habaib
 adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh
 Allah. dan dalil
 bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada
 dirinya, dlsbnya.
 
 salam
 hana
 
 --- In media-dakwah@
 mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com, Abu Qosim [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam
 arti keturunan Ali
 bin Abi 
  Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena
  terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada
 ahlulbait.
  Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2,
 satu2nya anak laki nama
 Ibrahim
  dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih
 kecil.
  Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab
 selalu mengatakan
 Fulan BIN
  (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali
 Nabi Isa karena tidak ada
  bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib,
 bukan Hasan dan
 Husain bin
  Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang
 mengaku keturunan
 Nabi saw
  apakah ini benar2 betul?
  Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw
 sepertinya adalah pengaturan
  dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang
 merasa lebih dari
 pada orang
  lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya
 itu terjadi.
  Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang
 tidak mengkultuskan
 habaib,
  malah barangkali tidak percaya adanya habaib
 (CMIIW para sahabat dari
  Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam
 lingkungan Ahli Sunah
  waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib
 sangat istimewa, dangan
  kepercayaan yang entah dari mana sbb.
  * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena
 disana dilahirkan Nabi
  Muhammad saw.
  * Pangkat dari Allah untuk manusia pertama Nabi,
 kedua habib,
 kemudian haji
  * Habib pasti masuk surga, hatta tidak shalat,
 hatta minum khamar
 misalnya,
  itu dijamin dan mereka yakin benar, itu karena doa
 Nabi saw.
  Dalam praktek manusia yang ditakdirkan menjadi
 habib dan berada di
 Indonesia
  sungguh beruntung. Di kampung kalau ada habib
 orang2 tua berebut mencium
  tangannya, tapi habib yang muda biasanya cepat2
 menarik tangannya.
  Orang2 desa merasa hepi dan bangga kalau ada 

RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

2007-02-01 Terurut Topik Mulyono
Yang dibahas ini masalah HABAIB, urgensi, dan hikmah yang bisa kita ambil.
Untuk itu sebaiknya tidak membahas dan membawa-bawa apakah itu NU,
Muhammadiyah, dll. Itu semua hanyalah wadah kita belajar. Toh Tuhan kita
sama Allah SWT, nabi kita sama Muhammad SAW, kitab kita sama dll.

Kalau masalah ini dibesar2kan tentunya kita akan diejek oleh kalangan non
muslim yang mungkin saja mereka sebagian bisa saja masuk dalam milis ini.

Yang masih ingin membahasnya, inti masalah yang dipertanyakan saudara
penanya, yaitu masalah HABAIB. Dia bertanya tentu karena dia tidak tahu dan
ingin tahu, jangan malah dihakimi. Menyerang orang2 yg ingin belajar
(seperti saya misalnya) akan membuat saya minder dan akhirnya: males
ah..


 -Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Behalf Of Rahmat
Sent: Friday, February 02, 2007 4:32 AM
To: 'suhana032003'; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi


  Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi pengikut
ini
  dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah??

  _

  From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On
  Behalf Of suhana032003
  Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM
  To: media-dakwah@yahoogroups.com
  Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

  masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh
  salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah
  harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya.

  sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku
  quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan
  waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak
  akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku

  waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk
  menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab..

  andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi
  keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu
  terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah
  orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn
  keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah
  keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak
  sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi
  Ibrahim?

  jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi
  bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah
  merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa
  minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada
  al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai
  keturunan Rasul itu memang ada.

  yg kedua..

  rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah
  orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak
  qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka
  (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong
  tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib
  adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil
  bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya.

  salam
  hana

  --- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
  yahoogroups.com, Abu Qosim [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali
  bin Abi
   Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena
   terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait.
   Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama
  Ibrahim
   dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil.
   Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan
  Fulan BIN
   (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak ada
   bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan
  Husain bin
   Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan
  Nabi saw
   apakah ini benar2 betul?
   Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw sepertinya adalah pengaturan
   dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang merasa lebih dari
  pada orang
   lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya itu terjadi.
   Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang tidak mengkultuskan
  habaib,
   malah barangkali tidak percaya adanya habaib (CMIIW para sahabat dari
   Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam lingkungan Ahli Sunah
   waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib sangat istimewa, dangan
   kepercayaan yang entah dari mana sbb.
   * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena disana dilahirkan Nabi
   Muhammad saw.
   * Pangkat dari Allah untuk manusia pertama Nabi, kedua habib,
  kemudian haji
   * Habib pasti masuk surga, hatta tidak shalat, hatta minum khamar
  misalnya,
   itu dijamin dan mereka yakin benar, itu

RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

2007-02-01 Terurut Topik Barna
Sori nih ikutan dikit, aku emang anggota pasif nih, tapi aku slalu baca
artikel yg masuk ke milis MD'
 
Andaikan Umat di dunia ini punya prinsip seperti mbak Hana atau bener -
bener mengikuti Ajaran Al-qur'an  Hadist  Rosululloh , atau paling ngak
Seluruh umat islam bisa bersatu,  alangkah indahnya kehidupan di dunia
ini. ( Tapi apa itu mungkin . hanya Alloh yg tahu )
 
Hamba Alloh ini hanya bisa berdo'a semoga umat  ISLAM  bisa bersatu dan
tidak mementingkan kelopoknya masing - masing, dan mau memahami
perbedaan  sesama Umat.
 
Amin . Amin . Amin..
 
Wassalam,
 
Barna
 
 
 
 
-Original Message-
From: suhana032003 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 01 Februari 2007 15:15
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
 
jawabnya ya..tergantung..
andai orang yg di dalam tubuh muhammadiyah itu berpegangan teguh pada
al-qur'an dan hadist, ya..maka orang itu masuk kategori ahlussunnah
wal jamaah. yg dikatakan ahlussunah wal jamaah itu bukan 
muhammadiyah-nya, NU-nya, or apalah nama2 kelompok itu. tapi orang per
orang yg tetap berpegangan teguh pada al-qur'an dan sunnah, maka 

siapakah ahlussunnah wal jamaah. yaitu orang2 yg berpegangan teguh
pada al-qur'an dan sunnah walaupun sendirian, maka dialah ahlussunnah
wal jamaah

jadi..siapapun kelompok itu yg mengatasnamakan ahlussunnah wal jamaah,
tapi tidak berpegangan pada kedua itu. maka tidak masuk dalam kategori
itu, walaupun orang itu berada dalam kelompok muhammadiyah, NU, PKS,
HT, FBR, FPI or apalah..jadi..jangan lihat kelompoknya, tapi lihat
satu persatu orang yg didalamnya.

aku nda ikutan kelompok manapun..masih setia dengan kelompok
Rasulullah aja.

salam
hana

--- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com, Rahmat [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi
pengikut ini
 dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah??
 
 
 
 _ 
 
 From: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com
[mailto:media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com] On
 Behalf Of suhana032003
 Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM
 To: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com
 Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi
 
 
 
 masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh
 salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah
 harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya.
 
 sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku
 quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan
 waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak
 akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku 
 
 waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk
 menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab..
 
 andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi
 keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu
 terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah
 orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn
 keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah
 keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak
 sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi
 Ibrahim?
 
 jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi
 bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah
 merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa
 minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada
 al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai
 keturunan Rasul itu memang ada.
 
 yg kedua..
 
 rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah
 orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak
 qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka
 (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong
 tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib
 adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil
 bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya.
 
 salam
 hana
 
 --- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com, Abu Qosim aq2005@ wrote:
 
  Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali
 bin Abi 
  Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena
  terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait.
  Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama
 Ibrahim
  dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil.
  Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan
 Fulan BIN
  (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena
tidak ada
  bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan
 Husain bin
  Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan
 

Re: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

2007-02-01 Terurut Topik ARIHADI

salam
pa rahmat yg dirahmati Allah.

bukan islamnya yg aneh, tapi orang islamnya yg aneh, mrka/kita saling mengklaim 
yg paling benar, sementara permasalahan ummat bukan sekedar perbedaan dlm 
manhaj/ dlm bribadah saja, sehingga ummat islam di dunia ini selalu jadi nomor 
dua. 

mohon maaf kalau ad kesalahan, yg benar datang dari Allah.

salam



  - Original Message - 
  From: Rahmat 
  To: 'suhana032003' ; media-dakwah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 02, 2007 4:31 AM
  Subject: RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi


  Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi pengikut ini
  dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah??

  _ 

  From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
  Behalf Of suhana032003
  Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM
  To: media-dakwah@yahoogroups.com
  Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

  masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh
  salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah
  harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya.

  sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku
  quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan
  waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak
  akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku 

  waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk
  menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab..

  andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi
  keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu
  terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah
  orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn
  keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah
  keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak
  sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi
  Ibrahim?

  jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi
  bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah
  merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa
  minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada
  al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai
  keturunan Rasul itu memang ada.

  yg kedua..

  rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah
  orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak
  qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka
  (orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong
  tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib
  adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil
  bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya.

  salam
  hana

  --- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
  yahoogroups.com, Abu Qosim [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali
  bin Abi 
   Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena
   terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait.
   Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama
  Ibrahim
   dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil.
   Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan
  Fulan BIN
   (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak ada
   bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan
  Husain bin
   Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan
  Nabi saw
   apakah ini benar2 betul?
   Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw sepertinya adalah pengaturan
   dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang merasa lebih dari
  pada orang
   lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya itu terjadi.
   Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang tidak mengkultuskan
  habaib,
   malah barangkali tidak percaya adanya habaib (CMIIW para sahabat dari
   Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam lingkungan Ahli Sunah
   waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib sangat istimewa, dangan
   kepercayaan yang entah dari mana sbb.
   * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena disana dilahirkan Nabi
   Muhammad saw.
   * Pangkat dari Allah untuk manusia pertama Nabi, kedua habib,
  kemudian haji
   * Habib pasti masuk surga, hatta tidak shalat, hatta minum khamar
  misalnya,
   itu dijamin dan mereka yakin benar, itu karena doa Nabi saw.
   Dalam praktek manusia yang ditakdirkan menjadi habib dan berada di
  Indonesia
   sungguh beruntung. Di kampung kalau ada habib orang2 tua berebut mencium
   tangannya, tapi habib yang muda biasanya cepat2 menarik tangannya.
   Orang2 desa merasa hepi dan bangga kalau ada habib mampir atau
  menginap di
   rumahnya, meskipun harus ngamplopin (yang merupakan hukum tak tertulis),
   meskipun setiap

Re: [media-dakwah] Re: keturunan nabi --ahlu sunnah wal jamaah

2007-02-01 Terurut Topik ARIHADI

salam

sekedar sharing juga ttg ahlus sunnah

ahlu sunnah adalah mrka yg mengikuti sunnah Nabi SAW dan juga sunnah para 
sahabtnya. menurut Imam ibn al jauzi dlm Talbisul Iblis dan al Fashlu oleh ibn 
Hazm, dikatakan bahwa tdk diragukan bahwa ahli naqli dan atsar Rasulullah 
SAW dan atsar sahabatnya, mrka itulah ahlus sunnah.

smntara kata ahlus sunnah ada 2 makna ;
pertma, mengikuti sunnah2  atsar2 yg datang dr Rasulullah SAW beserta sahabat 
dgn menekuni, memisahkan yg sahih dr yang cacat dan melaksanakan dari 
perkataan/tindakan dlm urusan aqidah  hukum. yg kedua, mereka yg beritiqod 
shahih yg ditetapkan dgn nash dan ijma'. penamaan ahlu sunnah adalah setelah 
trjadinya perbedaan yg menyebabkan fitnah2 ketika mulai munculnya firqah/paham2.

imam malik mengatakan ; ahlus sunnah adalah mereka yg tdk dijuluki/tdk berpaham 
 jahmiyah, qadariyah dan bukan pula rafidhi. (Abdil Barr, al Intiqa fi 
Fadhailits Ttsalatsatil Aimmatil Fuqaha).

aqidah mutlak ahlus sunnah adalah :
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu 
sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan 
(pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu 
pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. 
(QS.42.11).

--- sesuatu pun tidak ada yg menyamai Allah. Allah tdk memiliki sifat2 
kebendaan/mahluk. Allah maujud bi lamakan, Allah ada tanpa tempat. Allah tdk 
duduk di Arsy tapi beristiwa di Arsy, dan Dia tidak bergantung dgn Arsy. 
Allah tdk dapat dibayangkan wujud-Nya. Allah ada tanpa waktu. Allah yang awal 
dan yg akhir. Allah ada tanpa arah. Dialah yg Maha segalanya. 

jadi,  pabila kita masih beritiqad sbagaimana tsb, maka insya Allah kita masih 
trmasuk ahlus sunnah wal jamaah. itulah yg saya ketahui. Allahu a'lam.

mohon maaf kalu ada kesalahan, yang benar hanya dari Allah.

salam

  - Original Message - 
  From: Ica Harahap 
  To: Media Dakwah 
  Sent: Thursday, February 01, 2007 3:02 PM
  Subject: RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi


  Sekedar sharing dari milis sebelah... untuk mempertegas arti
  dari Ahli sunnah wal jamaah...

  Ahli Sunnah wal Jamaah, yang Mana?

  Assalamu alaikum,

  Ustadz yang dirahmati ALLAH, sekarang ini banyak aliran-aliran yang
  semua mengaku sebagi ahli sunnah waljamaah, dan menganggap kelompok
  mereka yang benar. Saya yang awam jadi bingung mau ke kelompok yang mana
  mau bergabung. Di antaranya ada Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir,
  Salafiah, dan Jamaah Tabliq. Terus terang saya takut bila salah pilih.
  Mohon Ustadz jelaskan.

  Wassalamu alaikum,

  Azizah

  Jawaban
  Assalamu 'alaikum warakamatullahi wabarakatuh, 

  Sebenarnya boleh dibilang bahwa kesemua kelompok yang anda sebutkan itu
  termasuk kelompok ahlussunnah wal jamaah. Yaitu kelompok yang masih
  berpegang teguh sunnah (syariat) nabi Muhammad SAW dan apa-apa yang
  telah diteruskan oleh jamaah (para shahabat nabi SAW).

  Penyebutan istilah itu biasanya diidentikkan sebagai lawan dari
  aliran-aliran sesat pada masalah aqidah, sehingga merusak dasar
  keimanan. Adapun dasar aqidah keempat kelompok itu masih di dalam
  koridor aqidah yang benar dan lurus. Sehingga kesemuanya termasuk
  saudara-saudara kita seiman dan seaqidah. Tidak ada perbedaan apa pun
  dalam masalah dasar aqidah, kecuali hanya pada detail-detail yang tidak
  prinsipil, atau wialyah yang masih dimungkinkan terjadinya perbedaan
  pendapat.

  Tujuan Ikut Kelompok

  Lepas dari masalah keahlisunnahan masing-masing kelompok itu dan peranan
  mereka, kalau judulnya ingin belajar agama dan ilmu-ilmu syariah,
  sebenarnya yang lebih cepat bukan dengan masuk ke berbagai kelompok itu.
  Tetapi belajar kepada para ahli di bidang ilmu-ilmu langsung, baik
  berupa institusi formal seperti universitas Islam atau pun secara non
  formal dengan para ulama yang ahli di bidangnya.

  Bahwa para ulama itu ternyata berlatar belakang suatu kelompok, asalkan
  dia ahli di bidangnya dan tetap berlaku profesional dengan ilmunya,
  tentu tidak mengapa. Tetapi yang kami tekankan di sini, belajar
  mendalami ilmu-ilmu keIslaman secara intensif, mendalam dan kontinyu,
  justru lebih cepat mengantarkan anda kepada ilmu-ilmu keIslaman. Dan
  kalau arahnya memang kepada belajar syariah, menjadi penting dari
  sekedar ikut-ikutan berbagai kelompok yang ada.

  Mengapa demikian?

  Sebab saat ini sudah terlalu banyak kelompok dengan beragam aktifitas
  mereka. Sayangnya, tidak semua aktifitas kelompok itu segera
  menyampaikan anda kepada ilmu-ilmu keIslaman. Bahkan kalangan yang
  paling aktif menyelenggaraan tarbiyah, tasqif, kajian dan majelis taklim
  pun, secara kualitas masih terbilang sangat rendah intensitas
  kurikulumnya.

  Belum ada di antara berbagai kelompok itu yang bisa memastikan para
  pengikutnya mahir berbahasa Arab. Apalagi sampai bisa membaca kitab
  berbahasa arab. Semata-mata ikut dalam kelompok itu belum tentu
  menjadikan kita sebagai

RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

2007-02-01 Terurut Topik Alex Asyandra
Assalamu 'alaikum.

Ikut komentar.

Perbedaan bukan berarti permusuhan justru dengan adanya perbedaan kita 
harus bersatu membangun Ukuwah Islamiah .

Bayangkan kalau kita semua di ciptakan sama antara satu dengan yang 
lainnya tentu kita tidak akan mengenali siapa diri kita

begitupun sebaliknya. atau bahkan kita akan kesulitan untuk mencari istri 
atau suami.

Saya jadi ingat kata Aa Gym. Sebuah bangunan yang kokoh terdiri dari 
berbagai material ada, batu , bata, semen, pasir,besi,air dll

Bayangkan kalau bengunan tersebut hanya terbuat dari pasir misalnya 
apa yang akan terjadi.

Ahlisunnah adalah yang tidak keluar dari koridor Alqur,an dan Sunnah 
Rosull.

Mohon ma,af kalau tidak berkenan

Wassalam.


B - rgds. 
Alex Asyandra 




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

2007-01-31 Terurut Topik Ica Harahap
Terkait masalah habib, sekedar ingin menambahkan,
berikut dari syariahonline.com...

Siapakah Para Habaib ?

Pertanyaan:

Bagaimana tentang HABAIB di Indonesia ini, banyak masyarakat yang terlalu 
mengagung-agungkan ?

xxx

   Jawaban:

Assalamu `alaikum Wr. Wb. 
Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, 
Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d 
 Habib sering dijadikan istilah buat mereka yang mengaku memiliki garis 
keturunan dri Rasulullah SAW. Secara etnis, sebenarnya mereka memang umumnya 
keturunan arab yang berasal dari daerah Yaman. Di Yaman ada banyak nama tempat 
dan wilayah, salah satunya disebut Hadhramaut. Orang-orang keturunan arab ini 
sering juga disebut dengan hadhrami, dinisbahkan kepada negeri asal mereka. 
 
 Biasanya mereka memiliki nama marga / keluarga yang merupakan nama dari datuk 
mereka. Nama-nama marga ini cukup banyak di Indonesia dan juga tersebar di 
banyak negara. 
 
 Banyak dari mereka yang memang benar-benar menjadi sosok ulama dan ahli ilmu 
agama. Dari kelompok ini, umat Islam di Indonesia memang banyak yang 
mempelajari ilmu-ilmu agama. Namun tidak semua dari mereka menjadi ulama, 
banyak pula yang menjadi pedagang, pengusaha dan beragam profesi lainnya. Dan 
sebagai bagian dari kelompok masyarakat, tidak tertutup kemungkinan dari mereka 
melakukan hal-hal yang juga dilakukan oleh kebanyakan masyarakat lainnya. Tidak 
ada jaminan baik dari Al-quran atau pun sunnah bahwa mereka kebal dosa atau 
dijamin masuk surga. 
 
 Yang shaleh dari mereka akan mendapatkan ganjaran dan yang berdosa dan berbuat 
maksiat akan mendapatkan dosa dan siksa dari Allah. Bahkan bila mereka 
melakukan pelanggaran, sebagai 'keturunan' nabi, mereka punya beban yang lebih, 
dimana pasti akan membuat malu keluarga dan nama Rasulullah SAW sendiri. 
 
 Mengenai kepastian apakah mereka benar-benar keturunan nabi, kita tidak bisa 
menyalahkannya. Karena biasanya dalam keluarga mereka memang sering tercatata 
silsilah mereka yang bila terus ditelurusi sampai kakek yang kesekian, akan 
sampai nasabnya kepada Rasulullah SAW. 
 
 Namun semua itu di sisi Allah tidak lantas menjadi dasar untuk menjadikan 
mereka memiliki semacam 'fasilitas' atau 'keringanan' dalam hukum dan syariat. 
 
 Selain dari kelompok mereka, ada juga kelompok lain dalam umat Islam yang 
sering juga mengaku sebagai keturunan Rasulullah SAW. Misalnya orang-orang 
syiah di Iran. 
 
 Menghormati para habaib sama seperti kita menghormati semua umat Islam 
lainnya. Karena di sisi Allah semua manusia itu akhirnya hanya dibedakan dari 
taqwa atau tidaknya. Bukan semata-mata dari darah dan keturunannya. Bila habib 
itu merupakan sosok ulama yang sarat dengan ilmu dan ajaran Islam, kita 
menghormatinya karena ilmunya, bukan karena darahnya. Orang yang berilmu dalam 
masyarakat Islam memang memiliki keutamaan bahkan melebihi dari keutamaan para 
pejabat maupun orang-orang kaya sekalipun. 
 
 Tapi sebgai orang yang berilmu tinggi, maka perilaku dan akhlaqnya pastilah 
mencerminkan ketinggian ilmunya. Makin berilmu biasanya makin tawadhdhu`, makin 
sholeh, makin menyayangi sesama, makin tenggang rasa, makin banyak amal dan 
shadaqahnya, makin besar rasa malunya, makin tidak serakah dan makin manusiawi. 
 
 Sehingga orang-orang semakin respek dan makin tinggi penghormatannya. 
Sebaliknya, bila tidak seperti itu, biasanya ilmunya pun tidak sebesar 
penampilannya. Bukan tidak mungkin ada satu dua kasus dimana mereka menjadikan 
'darah biru'nya hanya dijadikan sekedar komoditas. Dan yang begini selain di 
tentang umat Islam, juga ditentang oleh para ulama dari kalangan mereka 
sendiri. 
 
 Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.  



suhana032003 [EMAIL PROTECTED] wrote:  
masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh
 salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah
 harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya.
 
 sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku
 quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan
 waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak
 akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku 
 
 waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk
 menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab..
 
 andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi
 keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu
 terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah
 orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn
 keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah
 keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak
 sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi
 Ibrahim?
 
 jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi
 bahan 

RE: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

2007-01-31 Terurut Topik Rahmat
Islam semakin terasa aneh ketika ada yang mengclaim diri sebagi pengikut ini
dan itu.lalu apakah Muhammadiyah bukan ahlussunah wal jamaah??

 

  _  

From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of suhana032003
Sent: Wednesday, January 31, 2007 11:03 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re: keturunan nabi

 

masalah keturunannya Rasulullah, akupun pernah dibacakan hadist oleh
salah seorang guru hadistku yg kira2 begini bunyinya : kalau salah
harap dikoreksi, aku hanya menghafal sedikit bunyinya.

sesungguhnya imam mahdi itu adalah dari keturunanku yaitu suku
quraish, namanya spt namaku dan nama ayahnya spt nama ayahku dan
waktu itu aku dengarkan cerita riwayat hadist itu yg mengatakan tidak
akan aman bumi ini sebelum diselesaikan oleh keturunanku 

waktu itu aku sempat tanyakan ke guruku yg sudah spt ayahku untuk
menanyakan kebenarannya. tapi..beliau hanya menjawab..

andai ada..lalu kamu mau apa?mau kenalan?atau mau bangga menjadi
keturunannya?apa kamu pikir, hanya bermodalkan darah keturunan lalu
terjamin keselamatannya dan kesholehannya??kalau benar..hubungan darah
orang sholeh itu menjamin kesholehan keturunannya, lalu gimana dgn
keturunan nabi nuh dan nabi luth?dan orang yg tidak mempunyai darah
keturunan orang sholeh, lalu mau kamu judge bahwa dia mewarisi ketidak
sholehan orang tuanya? kalau benar spt itu..bagaimana dengan Nabi
Ibrahim?

jadi intinya..andai ada or tidakpun, harusnya tidak perlu menjadi
bahan perdebatan, dan yg merasa sebagai keturunannya tidak perlulah
merasa bangga dan yg bukan keturunannya pun tidak perlulah merasa
minder dan merasa tidak bisa sholah..:) tetap berpeganglah pada
al-qur'an dan hadist, bahwa berita ttg imam mahdi yg dikatakan sebagai
keturunan Rasul itu memang ada.

yg kedua..

rasanya orang2 salaf, tidak pernah mengajarkan bahwa para habib adalah
orang kedua yg terjamin masuk syurga setelah Nabi. kalau benar yg pak
qosim katakan bahwa itu ajaran orang salaf, rasanya nda akan mereka
(orang2 salaf) bicara tanpa dalil al-qur'an dan hadist. jadi..tolong
tunjukan dalil hadist dan al-qur'an yg mengatakan bahwa para habaib
adalah orang ke dua yg di jamin masuk syurga oleh Allah. dan dalil
bahwa para habaib mengandung keberkahan yg ada pada dirinya, dlsbnya.

salam
hana

--- In media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com
yahoogroups.com, Abu Qosim [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dulu pernah saya dengar keturunan Nabi saw, dalam arti keturunan Ali
bin Abi 
 Talib-Fatimah, sebetulnya tidak ada, karena
 terbunuh semua oleh orang2 yang anti kepada ahlulbait.
 Nabi Muhamammad saw tidak punya anak laki2, satu2nya anak laki nama
Ibrahim
 dari jariah bernama Maria meninggal sewaktu masih kecil.
 Secara umum nama orang apalagi dalam budaya Arab selalu mengatakan
Fulan BIN
 (anak dari) ayahnya, bukan bin ibunya, kecuali Nabi Isa karena tidak ada
 bapaknya. Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Talib, bukan Hasan dan
Husain bin
 Fatimah binti Muahammad saw. Jadi kalau ada yang mengaku keturunan
Nabi saw
 apakah ini benar2 betul?
 Tidak adanya garis langsung kepada Nabi saw sepertinya adalah pengaturan
 dari Allah swt, yaitu agar tidak ada orang yang merasa lebih dari
pada orang
 lainnya, hanya karena keturunannya, dan nyatanya itu terjadi.
 Saya besar dalam lingkungan Muhamadiyah, yang tidak mengkultuskan
habaib,
 malah barangkali tidak percaya adanya habaib (CMIIW para sahabat dari
 Muhamadiyah). Setelah tua dan saya berada dalam lingkungan Ahli Sunah
 waljamaah baru jelas betapa kedudukan habaib sangat istimewa, dangan
 kepercayaan yang entah dari mana sbb.
 * Bangsa Arab adalah yang paling mulia karena disana dilahirkan Nabi
 Muhammad saw.
 * Pangkat dari Allah untuk manusia pertama Nabi, kedua habib,
kemudian haji
 * Habib pasti masuk surga, hatta tidak shalat, hatta minum khamar
misalnya,
 itu dijamin dan mereka yakin benar, itu karena doa Nabi saw.
 Dalam praktek manusia yang ditakdirkan menjadi habib dan berada di
Indonesia
 sungguh beruntung. Di kampung kalau ada habib orang2 tua berebut mencium
 tangannya, tapi habib yang muda biasanya cepat2 menarik tangannya.
 Orang2 desa merasa hepi dan bangga kalau ada habib mampir atau
menginap di
 rumahnya, meskipun harus ngamplopin (yang merupakan hukum tak tertulis),
 meskipun setiap minggu kedatangan satu dua kali. Mereka menggangap
mendapat
 berkah.
 .
 Mohon kalau ada yang menjelaskan dengan lebih sahih.
 
 Maaf kalau saya salah.
 
 - Original Message - 
 From: Muhamad Anhar
 To: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com
 Sent: Monday, January 22, 2007 6:56 PM
 Subject: [media-dakwah] keturunan nabi
 
 
 assalamualaikum wrwb..,
 
 maaf..sebelum nya, ada satu ganjalan yg sampai saat ini masih kurang
jelas
 bagi saya yaitu mengenai keturunan nabi ( Muhammad SAW ). Apa benar
sampai
 saat ini beliau masih mempunyai keturunan ,seperti yg sering kita dengar
 dari orang2 yg menyandang gelar nama tertentu mengclaim sebagai
turunan nya.
 karena setahu