Pendidikan - was RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy u

2006-01-12 Terurut Topik Harry Sufehmi
>Oleh karena itu, kami pribadi sangat merindukan suatu pendidikan bagi
>kami maupun putra putri kami, suatu pendidikan yg berkualitas, namun
>wajar. 

Kalau kita bicara soal pendidikan seperti yang lazim ada di sekitar kita, 
memang sulit untuk menjadi murah. 

Saya bagi sedikit informasinya disini - kebetulan orang tua saya anggota 
pelindung di sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan, di daerah 
Jakarta Selatan.
Ini karena memang biaya untuk menyelenggarakan pendidikan seperti ini besar - 
biaya gedung saja sudah bukan main. Harga tanah juga sangat tinggi, apalagi di 
kota besar. Sedangkan membeli tanah untuk sekolah tidak bisa sedikit-sedikit, 
karena nanti masalah pada saat pengembangannya - ada sebuah SDIT yang bagus, 
dan diminta oleh para orang tua murid untuk membuat SMP nya juga. Tapi tidak 
bisa lagi menambah bangunan untuk SMP karena tidak ada lahannya lagi, karena 
dulu membeli tanah pada awalnya hanya sedikit.

Baru kombinasi 2 hal ini saja sudah bisa menembus angka 2 milyar rupiah dengan 
mudah.

Belum lagi kesejahteraan guru - tentu kita tidak tega jika para guru anak-anak 
kita hidup dengan maisyah yang pas-pasan, atau malah kekurangan.
Gaji guru adalah salah satu pengeluaran terbesar sekolah.

Dan berbagai biaya lainnya - fasilitas sekolah, overhead bulanan, dst.

Kini sudah jelas betapa besarnya biaya sekolah, jadi memang sulit bagi sekolah 
itu untuk murah. Karena itu, banyak negara yang men subsidi sekolahnya, 
sehingga pendidikan bisa menjadi gratis. Kalau tidak begitu, ya seperti di 
Indonesia ini, mahalnya bukan main.

Jadi kalau mau pendidikan murah, di dunia yang serba mahal begini (contoh: 
daerah kota); maka kita harus bisa berpikir kreatif. Thinking outside of the 
box, tidak terkotak/terbelenggu dengan kelaziman yang sudah ada. 
Kalau belum bisa begini, ya jadinya cuma bisa komplain, tapi tidak ada 
solusinya.

Ini saya berikan salah satu contoh solusinya; sekolah swadaya. 
Ini dulu kami lakukan di sewaktu kami masih berdomisili di Inggris. Kami 
prihatin karena porsi pendidikan agama anak-anak kami tidak ada, maklum, negara 
sekuler / atheis ya.
Sedangkan waktu kami tidak mencukupi untuk memberikan porsi pendidikan agama 
yang baik.

Solusinya adalah dengan membuat sekolah sendiri. 

Lokasi sekolah: Berpindah-pindah setiap harinya, yaitu di rumah-rumah para 
murid.
Guru: Para orang tua, secara bergilir.
Materi: Menggunakan yang sudah ada. Juga ada materi agama (akidah,akhlak,dll) 
untuk anak-anak yang dibuat sendiri oleh kawan-kawan di Inggris.

Jadinya ya meniru prinsip Aa Gym: 3M, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal 
yang kecil, dan Mulai dari sekarang; walaupun kita ketika itu belum 
mendengarnya.
Tidak perlu menunggu subsidi dari pemerintah, sudah bisa langsung berjalan.

Alhamdulillah hasilnya sangat bagus. Para anak-anak senang, karena suasana 
belajarnya tidak kaku seperti di sekolah. Dan mereka tetap bisa berkumpul 
dengan orang tua mereka.  Prestasi mereka juga cukup bagus untuk usia mereka - 
membaca Al Quran, hafalan, doa-doa, dan berbagai materi agama lainnya.
Orang tua juga senang, karena hanya perlu mengajar seminggu sekali, jadi tidak 
terlalu menghabiskan waktu mereka. Biayanya pun, tentu saja, sangat hemat.
Dan, silaturahmi antara keluarga yang berpartisipasi jadi terjalin sangat erat. 
Alhamdulillah.

Nah, kalau untuk sekolah konvensional, saya sudah pernah mendengar beberapa 
yang seperti ini juga yang dijalankan oleh para aktivis. Dulu ada yang di 
Bogor, sayang detilnya terselip di komputer saya (harus dicari dulu). Lalu, ada 
juga kawan saya yang sekarang sedang menjalankan sekolah swadaya khusus untuk 
anak-anak jalanan di Menteng Atas. Biayanya hanya Rp 200.000 sebulan untuk 
sekitar 50 murid. 

Tapi, mencari aktivis seperti ini agak sulit, karena biasanya mereka hanya bisa 
melakukan ini ketika masih bujangan. Ketika sudah berkeluarga, maka biaya hidup 
mereka meningkat drastis, sehingga terpaksa harus ganti pekerjaan yang 
menghasilkan pemasukan finansial.
Jadi, yang cukup feasible adalah yang swadaya dari para orang tua sendiri, 
seperti yang kami lakukan sebelumnya.

Ini hanya satu ide saja, saya yakin tentu ada solusi lainnya yang mungkin malah 
lebih bagus lagi. Silahkan dibagi di forum ini, supaya bisa bermanfaat untuk 
saudara-saudara kita disini.



>Ikhwan wal akhwat rahimakulullah
>Marilah kita ber-istighfar dan menjauhi, hal2x yg berbau materialistis,

:-)  menghakimi materialistis, ini perlu berhati-hati. Karena manusia cenderung 
subyektif, dan kita juga tidak diberi kemampuan untuk mengetahui isi hati 
seseorang. Jadi, adakalanya kita menuduh seseorang materialistis, ternyata niat 
dia sebenarnya adalah mengumpulkan harta agar bisa disalurkan kembali kepada 
yang tidak mampu. Dst. Kalau ternyata kasusnya begini, maka walhasil kita jadi 
terjerumus ke budaya klise bangsa Melayu yang diingatkan oleh pak Mahathir 
Muhammad : "saling menjatuhkan / mengecam antara sesama melayu, bukannya saling 
mendukung".
Well, kalau saya lihat

Re: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy u

2006-01-12 Terurut Topik M. Idrus NC
On 1/13/06, Harry Sufehmi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> On 1/12/2006 at 8:26 AM as as wrote:
> dari : As as
> (Asmaul Husna)
> Don't worry, Harry, I always walk all my talkings. Wanna join ?
> No thanks, saya sudah ada beberapa amanah yang sedang saya tunaikan. Saya
> menunggu kabar gembira dari Anda saja  :-)
>
>
> Salam,
> Harry
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>  --
> YAHOO! GROUPS LINKS
>
>
>-  Visit your group 
> "media-dakwah"
>on the web.
>
>-  To unsubscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]<[EMAIL PROTECTED]>
>
>-  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
>Service .
>
>
>  --
>


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy u

2006-01-12 Terurut Topik Harry Sufehmi
On 1/12/2006 at 8:26 AM as as wrote:
dari : As as
(Asmaul Husna)
Don't worry, Harry, I always walk all my talkings. Wanna join ?
No thanks, saya sudah ada beberapa amanah yang sedang saya tunaikan. Saya 
menunggu kabar gembira dari Anda saja  :-)   


Salam,
Harry



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy u

2006-01-12 Terurut Topik as as
dari : As as
  (Asmaul Husna)
   
  Don't worry, Harry, I always walk all my talkings. Wanna join ?
   
  Asmaul Husna

Harry Sufehmi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  On 1/10/2006 at 11:38 PM as as wrote:
>Wa'alaikum salam wr wb.
>Hendaknya janganlah mengeksploitasi pengajaran sholat itu untuk mencari
>nafaqoh. Meskipun di Hotel Sahid dengan segala macam kelengkapan yang
>diperlukan untuk pengajaran itu, biayanya sesungguhnya masih jauh di bawah
>Rp 550.000,- seorang. Jadi jangan mengelak kalau panitia memang mencari
>profit di sini.

Walaupun saya pribadi merasa perlu waspada dengan yang demikian ini (ref: surat 
Abasa), tapi saya melihat ada sisi baiknya dari acara-acara komersil seperti 
ini.
Yaitu, dakwah Islam jadi bisa sampai kepada pihak yang berkelebihan.

Kalau golongan ini bisa jadi menerima dakwah, karena dikemas dengan bagus 
seperti itu, maka saya kira umat ini juga yang akan di untungkan.

Yang penting mungkin adalah karena berusaha berdakwah kepada yang mampu, jangan 
lantas jadi mengabaikan yang tidak mampu. Soal ini khusus diturunkan menjadi 
satu surat, Abasa.
Kalaupun ybs tidak bisa (terutama mungkin dari segi waktu) untuk berdakwah 
kepada yang kurang mampu, bisa misalnya dengan mangatur agar ada murid-muridnya 
yang melakukan itu. Sehingga nikmat dakwahnya bisa terasa oleh siapa saja. 
Dan malah mungkin jadi lebih menyebar dakwahnya - kalau tadinya hanya beliau 
sendirian yang berdakwah; kini karena ada kelebihan rizki, maka jadi bisa ada 
banyak pendakwah (yang dibiayai oleh rizki tadi).


>  Maka janganlah mencari upah dengan mengajarkan sholat. Rasulullah saw
>pun tak pernah mengutip bayaran. Mau dicari hadis manapun tak pernah ada
>yang mengajarkan sholat dengan memungut bayaran. Maka tidak usah membuat
>budaya baru yang akan membuat Islam ditertawakan.

Siapa yang menertawakan ? Saya sih justru senang kalau dakwah bisa mencapai ke 
semua pihak; baik yang mampu maupun yang tidak mampu.
Apakah orang yang mampu tidak berhak untuk merasakan nikmatnya sholat khusyu' ? 
 :-)

Tapi dakwah untuk mereka memang perlu dikemas dengan khusus. Seperti juga 
dakwah bagi yang tidak mampu - kalau kita adakan di hotel bintang 5, justru 
bisa pada keder duluan yang mau datang :-)  bisa-bisa pada tidak jadi datang 
karena malu.

Jadi untuk setiap target dakwah, kadang perlu dikemas dengan kemasan yang 
berbeda lagi, agar dakwah jadi bisa lebih diterima oleh mereka.
Yang penting, isinya tetap sama.

   
>  Banyak Masjid dengan AC dan cukup mewah di Jakarta ini yang pasti akan
>dengan senang hati akan menerima program pengajaran sholat dengan gratis.
>Kalau mau makan siang, biarlah makan siang sendiri2 mencari warung sekitar
>Masjid. Pasti dengan senang hati umat Muslimin Muslimat melakukannya.
>Transportasi ? Jelas harus membayar sendiri Ustadznya, tak perlu mencari
>Ustadz yang manja. Semua tanggung sendiri. Tak usah ingin menjadi merasa
>hebat mau pelatihan di Hotel Sahid.

Gampang juga ya, semuanya serba pasti begitu... nah sekarang begini saja, coba 
Anda lakukan apa yang Anda katakan tadi itu.
Kata orang bule, "don't just talk the talk, do walk the talk".



Salam,
Harry




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 



  SPONSORED LINKS 
Beyond belief   Islam online   Nation of islam Media 

-
  YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group "media-dakwah" on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-
  


  


-
Yahoo! Photos
 Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands ASAP.

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy u

2006-01-12 Terurut Topik Ari Dino
Assalammualaikum wr wb.

Akan muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan 
dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)

Mudah mudahahn kita tidak termasuk kedalamnya... Amin Yaa Robbal Alamin

Salam
Ari

At 02:38 PM 1/11/2006, you wrote:
> Wa'alaikum salam wr wb.
>
>   Hendaknya janganlah mengeksploitasi pengajaran sholat itu untuk 
> mencari nafaqoh. Meskipun di Hotel Sahid dengan segala macam 
> kelengkapan yang diperlukan untuk pengajaran itu, biayanya 
> sesungguhnya masih jauh di bawah Rp 550.000,- seorang. Jadi jangan 
> mengelak kalau panitia memang mencari profit di sini.
>
>   Maka janganlah mencari upah dengan mengajarkan sholat. Rasulullah 
> saw pun tak pernah mengutip bayaran. Mau dicari hadis manapun tak 
> pernah ada yang mengajarkan sholat dengan memungut bayaran. Maka 
> tidak usah membuat budaya baru yang akan membuat Islam ditertawakan.
>
>   Banyak Masjid dengan AC dan cukup mewah di Jakarta ini yang pasti 
> akan dengan senang hati akan menerima program pengajaran sholat 
> dengan gratis. Kalau mau makan siang, biarlah makan siang sendiri2 
> mencari warung sekitar Masjid. Pasti dengan senang hati umat 
> Muslimin Muslimat melakukannya. Transportasi ? Jelas harus membayar 
> sendiri Ustadznya, tak perlu mencari Ustadz yang manja. Semua 
> tanggung sendiri. Tak usah ingin menjadi merasa hebat mau pelatihan 
> di Hotel Sahid.
>
>   Maka jangan mempermalukan Islam dengan mengkomersialkan sholat. 
> Sholat itu bukan komoditi. Berbuat hendaklah yang ikhlas. Ikhlas 
> itu tidak memerlukan bayaran dari manusia.
>
>   Wassalamu'alaikum wr wb.
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy u

2006-01-12 Terurut Topik ardian umbara
Assalamulaikum wr wb

Ikwan wal akhwat fillah
Sebenarnya suatu opini mengenai bentuk “pendidikan yang memerlukan biaya”
adalah suatu pernyataan yg sangat abstrak. Hal ini merupakan makanan
empuk bagi para penganut paham kapitalis. Segala hal selalu dihubungkan
dengan biaya. Bermunculanlah istilah2x; fee, cost, wages, comision dll.
Penganut paham Kapitalis sangat paham dengan kebutuhan dasar umat
manusia. Semua bisa diperdagangkan. Kami disini tidak bermaksud utk
mengatakan bahwa kebutuhan dasar tidak boleh / bisa diperdagangkan. Hanya
saja, bila menyangkut kebutuhan dasar, hendaknya diberikan harga yang
wajar.

Masalah segmentasi pasar, juga merupakan salah satu pengajaran industri
kapitalis modern, khususnya bidang pemasaran. Memang, dalam menargetkan
suatu penjualan yg menguntungkan, mestinya mengarah pada segmen tertentu.
Contoh, bila ingin menjual sepatu utk remaja, tentunya iklan ditonjolkan
anak muda.

Sama halnya dengan shalat. Kita semua paham bahwa shalat adalah sebuah
ibadah yg sangat dasar. Maka mungkin sudah sewajarnya pula, biaya yg
dikeluarkan juga wajar atau harga diserahkan pada kemampuan
(seikhlasnya). Rasanya shalat yang khusyu bukan monopoli kaum miskin
ataupun kaum yg berduit (alias tidak tersegmentasi khusus)

Sampai disini semuanya terasa wajar wajar saja. Namun jg lupa, bentuk2x
paham kapitalis inilah yg telah memporakporandakan perekonomian negara
kita hingga kini. Mengapa demikian? Ingat, salah satu bentuk dasar dari
paham kapitalis, adalah mengukur sesuatu dengan uang (value=amount).
Bahkan tetangga kita Malaysia, melalui exPM Mahathir, pernah melontarkan
statement anti ekonomi kapitalis.

Yg ana agak kuatirkan (mudah-mudahan tidak), bentuk implementasi paham
kapitalis, telah merasuki dunia keagamaan, dimana beragama adalah suatu
hak dasar bagi setiap umat manusia dan telah diberi label harga. Contoh
umum:Lihat saja, kaum urban di kota besar sangat ”bernafsu” menyekolahkan
anaknya ke sekolah favorit. Beberapa berkilah, ”wajar dong mahal, kan
favorit, mutunya bagus dan pengajarnya profesional”. Tidak sedikit anak2x
yg merengek minta disekolahkan ke sekolah favorit, supaya kelihatan
bergengsi atau ”merasa” bakal mudah cari kerja. Tentu saja tidak 100%
benar. Banyak ditemui diberbagai tempat, yg notabene sekolah favorit
namun hasilnya nol. Belum lagi, dari sisi calon pengajar pun ”berlomba2x”
utk dapat bekerja disana, dg harapan dapat memperoleh gaji besar. Kalo
perlu menjadi ”yes man” / asal bapak senang, terhadap ketua yayasan.

Sebagai orang tua, rasanya sayang mengeluarkan biaya yg sangat besar,
hanya utk suatu yg semu dan abstrak. Banyak yg bisa dipergunakan dg uang
yg besar, selain menyekolahkan anak ke tempat mahal. Naik haji misalnya.

Oleh karena itu, kami pribadi sangat merindukan suatu pendidikan bagi
kami maupun putra putri kami, suatu pendidikan yg berkualitas, namun
wajar. Prof Syafi’i Antonio (ahli ekonom syariah), pernah berujar, bahwa
ekonomi Islam saat ini telah mulai tumbuh pesat, hal ini tdk terlepas
dari salah satu inti agama Islam itu sendiri, yaitu berbuat dan berguna
bagi kemaslahatan umat.

Ikhwan wal akhwat rahimakulullah
Marilah kita ber-istighfar dan menjauhi, hal2x yg berbau materialistis,
pemahaman pola pikir kapitalis, sosialis apalagi komunis. Banyak cara yg
bisa kita lakukan dalam menjalankan misi dakwah. Ana yakin, banyak
diantara kita yg sudah berpengalaman dalam melaksanakan suatu agenda yg
acara yg cukup besar, mis bedah buku, bazar amal, tabligh akbar, zikir
akbar, pengajian / taklim mingguan, ’itikaf dll. Dimana pastinya mereka
telah mengalami cara penghitungan biaya yg efektif dan terjangkau,
tentunya hal ini tidak lepas dari semangat dakwah dan jihad yg tinggi.
Ana juga yakin semua anggota milis memiliki misi dan visi dakwah yg
sangat kental. Namun hendaknya, caranya pun sedapat mungkin berbasiskan
paham Islam, hingga Allah senantiasa me-ridho-i setiap langkah kita.
Amin.

Terakhir, begini saja, tanpa mengurangi rasa hormat dan tdk serba
”memandang aneh” satu sama lain, bagaimana kalo pantia jika tdk
keberatan, mungkin bisa sharing ke kita mengenai costing yang
di-breakdown, sehingga muncul angka 550rb, dan alasan / tujuan penerbitan
sertifikat, mengapa menggunakan hotel berbintang 5, serta asumsi jumlah
peserta yg akan diraih.

Tentu saja, sekali ini merupakan hak prerogatif panitia. Mungkin saja,
nanti akan banyak usul dari milis tentang cara mengurangi cost yg tdk
perlu, atau malah ada yg berminat jadi pendonor salah satu komponen biaya
/ malah ada yg bilang angka segitu masih terlalu murah?. Wallahualam.
Gimana ;)

Mohon maaf bagi yg tidak berkenan. Wassalamualaikumwr wb.

yglagirindupendidikanmurahbangardian

-- 
___
Play 100s of games for FREE! http://games.mail.com/



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.clic

RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy u

2006-01-12 Terurut Topik Harry Sufehmi
On 1/10/2006 at 11:38 PM as as wrote:
>Wa'alaikum salam wr wb.
>Hendaknya janganlah mengeksploitasi pengajaran sholat itu untuk mencari
>nafaqoh. Meskipun di Hotel Sahid dengan segala macam kelengkapan yang
>diperlukan untuk pengajaran itu, biayanya sesungguhnya masih jauh di bawah
>Rp 550.000,- seorang. Jadi jangan mengelak kalau panitia memang mencari
>profit di sini.

Walaupun saya pribadi merasa perlu waspada dengan yang demikian ini (ref: surat 
Abasa), tapi saya melihat ada sisi baiknya dari acara-acara komersil seperti 
ini.
Yaitu, dakwah Islam jadi bisa sampai kepada pihak yang berkelebihan.

Kalau golongan ini bisa jadi menerima dakwah, karena dikemas dengan bagus 
seperti itu, maka saya kira umat ini juga yang akan di untungkan.

Yang penting mungkin adalah karena berusaha berdakwah kepada yang mampu, jangan 
lantas jadi mengabaikan yang tidak mampu. Soal ini khusus diturunkan menjadi 
satu surat, Abasa.
Kalaupun ybs tidak bisa (terutama mungkin dari segi waktu) untuk berdakwah 
kepada yang kurang mampu, bisa misalnya dengan mangatur agar ada murid-muridnya 
yang melakukan itu. Sehingga nikmat dakwahnya bisa terasa oleh siapa saja. 
Dan malah mungkin jadi lebih menyebar dakwahnya - kalau tadinya hanya beliau 
sendirian yang berdakwah; kini karena ada kelebihan rizki, maka jadi bisa ada 
banyak pendakwah (yang dibiayai oleh rizki tadi).
 

>  Maka janganlah mencari upah dengan mengajarkan sholat. Rasulullah saw
>pun tak pernah mengutip bayaran. Mau dicari hadis manapun tak pernah ada
>yang mengajarkan sholat dengan memungut bayaran. Maka tidak usah membuat
>budaya baru yang akan membuat Islam ditertawakan.

Siapa yang menertawakan ? Saya sih justru senang kalau dakwah bisa mencapai ke 
semua pihak; baik yang mampu maupun yang tidak mampu.
Apakah orang yang mampu tidak berhak untuk merasakan nikmatnya sholat khusyu' ? 
 :-)

Tapi dakwah untuk mereka memang perlu dikemas dengan khusus. Seperti juga 
dakwah bagi yang tidak mampu - kalau kita adakan di hotel bintang 5, justru 
bisa pada keder duluan yang mau datang :-)  bisa-bisa pada tidak jadi datang 
karena malu.

Jadi untuk setiap target dakwah, kadang perlu dikemas dengan kemasan yang 
berbeda lagi, agar dakwah jadi bisa lebih diterima oleh mereka.
Yang penting, isinya tetap sama.

   
>  Banyak Masjid dengan AC dan cukup mewah di Jakarta ini yang pasti akan
>dengan senang hati akan menerima program pengajaran sholat dengan gratis.
>Kalau mau makan siang, biarlah makan siang sendiri2 mencari warung sekitar
>Masjid. Pasti dengan senang hati umat Muslimin Muslimat melakukannya.
>Transportasi ? Jelas harus membayar sendiri Ustadznya, tak perlu mencari
>Ustadz yang manja. Semua tanggung sendiri. Tak usah ingin menjadi merasa
>hebat mau pelatihan di Hotel Sahid.

Gampang juga ya, semuanya serba pasti begitu... nah sekarang begini saja, coba 
Anda lakukan apa yang Anda katakan tadi itu.
Kata orang bule, "don't just talk the talk, do walk the talk".



Salam,
Harry




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [BULK] - RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy u

2006-01-11 Terurut Topik Imam . Santosa

kalo saya sih simpel saja, ada pribahasa jawa kuno "jer basuki mowo bea" ,
kalau ungin mendapatkan suatu hasil yg baik itu perlu biaya.
biaya mahal atau pun murah itu bisa bermakna relatif, mungkin mahal menurut
si A bisa murah menurut si B.
Kadang2 lucu juga sih, malah ada orang justru pingin ngikutin pelatihan yg
tarifnya mahal.

Pembalajaran sholat itu kan hanya sebagian kecil dari proses pendidikan.
Sedangkan berbagai lembaga pendidikan islam yg ada sekarang ini juga
sebagian besar masih memungut biaya, mulai dari yg sederhana
sampai yg bergengsi, malahan ada anggapan bahwa biaya berbanding lurus dg
mutu pendidikan  (walaupun tdk semua).
Sebagai contoh sederhana saja kita mau memasukkan anak kita di suatu Pondok
Pesantren, bisa dipastikan kita disodorin suatu tarif tertentu.
Kalau penarikan biaya itu tdk boleh (tdk dicontohkan oleh rosul) trus
gimana tuh Pondok2 Pesantren yg spt itu ???

Kalau kita pinginnya gratisan melulu kasihan dong sama ustad dan
penyelenggaranya. :=))

Mohon maaf,
Salam




   
as as   
   
<[EMAIL PROTECTED]To: ardian umbara <[EMAIL 
PROTECTED]>, SSL - PLB - Ahmad Fauzi 
.com> <[EMAIL PROTECTED]>, 
media-dakwah@yahoogroups.com,   
Sent by:  [EMAIL PROTECTED] 
  
[EMAIL PROTECTED]cc:
  
groups.com    Subject: [BULK] - RE: 
[media-dakwah] pelatihan sehari menikmati  
              shalat secara khusy u 
   

   
01/11/2006 02:38
   
PM  
   

   

   



Wa'alaikum salam wr wb.

  Hendaknya janganlah mengeksploitasi pengajaran sholat itu untuk mencari
nafaqoh. Meskipun di Hotel Sahid dengan segala macam kelengkapan yang
diperlukan untuk pengajaran itu, biayanya sesungguhnya masih jauh di bawah
Rp 550.000,- seorang. Jadi jangan mengelak kalau panitia memang mencari
profit di sini.

  Maka janganlah mencari upah dengan mengajarkan sholat. Rasulullah saw pun
tak pernah mengutip bayaran. Mau dicari hadis manapun tak pernah ada yang
mengajarkan sholat dengan memungut bayaran. Maka tidak usah membuat budaya
baru yang akan membuat Islam ditertawakan.

  Banyak Masjid dengan AC dan cukup mewah di Jakarta ini yang pasti akan
dengan senang hati akan menerima program pengajaran sholat dengan gratis.
Kalau mau makan siang, biarlah makan siang sendiri2 mencari warung sekitar
Masjid. Pasti dengan senang hati umat Muslimin Muslimat melakukannya.
Transportasi ? Jelas harus membayar sendiri Ustadznya, tak perlu mencari
Ustadz yang manja. Semua tanggung sendiri. Tak usah ingin menjadi merasa
hebat mau pelatihan di Hotel Sahid.

  Maka jangan mempermalukan Islam dengan mengkomersialkan sholat. Sholat
itu bukan komoditi. Berbuat hendaklah yang ikhlas. Ikhlas itu tidak
memerlukan bayaran dari manusia.

  Wassalamu'alaikum wr wb.



ardian umbara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Assalamulaikum wr wb.

Tampaknya uneg2 ana bbrp wkt lalu agak membuat gusar TP. Berikut reply
beliau via japri ke ana:

"kita tidak menkomersialisasikan shalat.. cuma biaya hotel, makan, makalah
dan operasional lainnya itu butuh biaya.. misalnya ada yang mau mendanai
semua itu pelatihan ini PASTI GRATIS... JADI TOLONG BERIKAN SOLUSI GIMANA
MENDAPATKAN GEDUNG GRATIS, CATERING GRATIS, TRANSPORTASI GRATIS, DAN
SEBAGAINYA? JANGAN HANYA MENGELUARKAN OPINI SEBELUM MENGETAHUI SECARA
MENDALAM TUJUAANNYA, INSYA ALLAH ITU TERMASUK FITNAH!! "
(Catatan: semua redaksi kata, bentuk huruf,  penggunaan tanda baca, tdk ana
ganti)

Ini msh belum lagi bbrp tanggapan yg ada di milis
Ana coba klarifikasi:
1.  Buat TP.
Alhamdulillah TP memberikan klarifikasi langsung via japri. Berhubung
beliau "melempar PR", mk ana jg bagi ke milis. Krn ana gak punya uang buat
kursus apalagi buat ngebiayain :(.  Yg jadi point of interest dari balasan
TP adalah sepertinya "kesulitan" utk mencari tempat murah. Oleh karena itu
ana coba kasi jalan keluar, namun sebelumnya ana coba

RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy u

2006-01-10 Terurut Topik ardian umbara
 pada urusan sumbang menyumbang. Mulai dari tingkat RT hingga 
suatu bangsa, mencurahkan tenaga dan waktu juga biaya, hanya utk suatu usaha yg 
penting dan darurat.  Mulai dari menyumbang selembar sejadah hingga uang 
miliaran rupiah.  Mulai dari menyumbang tenaga (sukarelawan) hingga menyumbang 
kendaraan dan mesin mesin. Apakah hal ini tdk bisa kita rasakan saat ini, dg 
memberikan pelatihan yg gratis .

Mohon maaf bagi yg tdk berkenan, wabil khusus Ta’aruf Production. Insya Allah, 
ana tdk pernah mau memfitnah siapa pun, juga menuduh orang utk memfitnah. 
Wassalamualaikum wr wb

yglagipengenshalatkhusyu

- Original Message -
From: "SSL - PLB - Ahmad Fauzi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy  
u
Date: Mon, 9 Jan 2006 09:35:34 +0700

> 
> Sekedar bertanya, sy bukanlah panitianya namun sy juga bukan termasuk orang
> yg kontra dg undangan pelatihan shalat ini. Namun bolehkan sy bertanya,
> apakah yg dipertanyakan oleh teman2 ini karena pelatihan shalat ini (dlm
> artian pelatihan ttg hal2 yg berhubungan dg ibadah) yg meminta bayaran atau
> karena biaya yg diminta mencapai ratusan ribu?
> karena kalau soal ada pelatihan islami yg meminta biaya, sy pernah
> mengikutinya beberapa kali. Seperti pesantren Ramadhan, Pesantren Kilat,
> atau juga pelatihan ESQ islami (yg memakai kaset Asmaul Husna)...bahkan
> belajar ngaji di musholla juga ada biayanya lho...
> Namun kalau yg dipermasalahkan adalah biayanya yg ratusan ribu, barangkali
> hal ini panitia yg bisa menjelaskan.
> 
> terima kasih
> 
> 
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Saturday, January 07, 2006 7:13 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com
> Subject: RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara
> khusyu
 


-- 
___
Play 100s of games for FREE! http://games.mail.com/






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara khusy u

2006-01-08 Terurut Topik SSL - PLB - Ahmad Fauzi
Sekedar bertanya, sy bukanlah panitianya namun sy juga bukan termasuk orang
yg kontra dg undangan pelatihan shalat ini. Namun bolehkan sy bertanya,
apakah yg dipertanyakan oleh teman2 ini karena pelatihan shalat ini (dlm
artian pelatihan ttg hal2 yg berhubungan dg ibadah) yg meminta bayaran atau
karena biaya yg diminta mencapai ratusan ribu?
karena kalau soal ada pelatihan islami yg meminta biaya, sy pernah
mengikutinya beberapa kali. Seperti pesantren Ramadhan, Pesantren Kilat,
atau juga pelatihan ESQ islami (yg memakai kaset Asmaul Husna)...bahkan
belajar ngaji di musholla juga ada biayanya lho...
Namun kalau yg dipermasalahkan adalah biayanya yg ratusan ribu, barangkali
hal ini panitia yg bisa menjelaskan.

terima kasih


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, January 07, 2006 7:13 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara
khusyu


Karena banyak email yang menanggapi subject pelatihan shalat..yang
kurang setuju kalau pelatihan shalat perlu dipungut bayaran, kiranya
perlu penjelasan dari pihak penyelenggara. Kenapa mesti ada bayarannya.
Tidak bersediakah anda menyampaikan ilmu agama dengan Cuma-Cuma, hanya
mengharapkan keridhaan Allah. Bukankah ilmu (shalat khuysu)yang
disampaikan oleh penyampai kepada orang lain tanpa harus memungut
bayaran. Ingat, ketika manusia meninggal dunia akan putus semua
amalannya kecuali tiga perkara, salah satunya adalah ilmu yang bernfaat
(seperti ilmu shalat khusyu) yang telah diajarkan yang akan terus
mengalir kebaikan lewat para pemakainya. Jadi janganlah memutus amalan
sendiri dengan mengharapkan manfaat dunia berupa materi (uang). 
Adakah jaminan dengan mengikuti pelatihan tsb shalat seseorang akan
khusyu...? Bagaimana kalau tidak khusyu, artinya tidak ada perbedaan
yang significan antara sebelum dan sesudah pelatihan...? Bukankah
berahir dengan kekecewaan...
Mohon penjelasandan lebih kurangnya saya mohon maaf.

Salam,

Bambang S

-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Gugun G.
Sent: Friday, January 06, 2006 4:27 PM
To: Kartika, Bambang; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara
khusyu

Bicara masalah khusyu dalam sholat ada beberapa pertanyaan mohon
pencerahannya :
1. Apakah arti yang hakiki dari khusyu dalam sholat 2. Apakah kriteria
khusyu sehingga bisa disebut sholat kita khusyu.
3. Untuk bapak trainer pasti dong sholatnya sudah khusyu, apakah yang
dirasakan orang yang sholatnya khusyu.
4. Apakah orang bisa tau bahwa dirinya sudah khusyu dalam sholat, atau
hanya Alloh saja yang
   tahu khusyu tidaknya sholat kita.

Ada sedikit cerita, saya kadang2 melakukan sholat malam dan pernah
selagi sholat sampai sholat selesai air mata gak terasa mengalir terus
sampai tersedu2 dan saya merasakan begitu Alloh melihat saya dan ada
kerinduan serta yang amat sangat dan segala dosa terbayang dengan
jelas.dan seketika hati merasa lapang...apakah itu
khusyu...

Mohon maaf bila ada salah dalam penuturan saya.
Wasalam
Ggu
-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Kartika, Bambang
Sent: Friday, January 06, 2006 3:00 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: FW: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara
khusyu


Aneh juga ya,...padahal kalau seseorang merasa khusyu dalam sholat
maka sesungguhnya itu tidak khusyu.

-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of as as
Sent: Friday, January 06, 2006 11:47 AM
To: taarufproduction; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] pelatihan sehari menikmati shalat secara
khusyu


  Ngajarin sholat kok minta upah Rp 550.000,- seorang.
Komersialisasi sholat ? Nabi Muhammad saja tidak pernah minta bayaran.
Anda dapat lisensi untuk ngajarin sholat dan menarik bayaran ? Memalukan
sekali. Janganlah membuat orang menertawakan Islam dengan ulah minta
upah anda itu.


taarufproduction <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   TA'ARUF


Manusia diciptakan sebagai pemimpin dimuka bumi. Segala macam fasilitas
diberikan Allah SWT untuk manusia lebih sempurna dari makluh lainnya.
Hanya ada pertanyaan apakah manusia sudah betul - betul mengenal dirinya
lingkungannya, tuhannya, dan tugasnya sebagai khalifah? Ini harus dikaji
lebih jauh.


Dengan progam Ta'aruf kita akan berusaha mengenal kembali makna yang
terkandung dan tersembunyi di balik semua yang di amanakan pada manusia.
ProgamTa'aruf berusaha untuk lebih mendalami dengan cara yang praktis
dan mudah, juga menyeimbangkan antara teori dan praktek, antara tuntunan
dengan perbuatan. Semoga progam ini akan bermanfaat untuk kita di dalam
menkaji setiap amanah yang diberikan oleh Allah SWT. Amin


PELATIHAN MENIKMATI SHALAT SECARA KHUSYU'


Salah satu progam dari Ta'aruf adalah pelatihan Menikm