[mediacare] Re: Usir militer dari Papua Barat.
Gak pakai dwi fungsi tapi tetap bikin serem, serba berkuasa. Mungkin cuman persatuan pro demokrasi yang bisa menempatkan tentara di tangsi. Perjuangan rakyat Papua bersama dengan rakyat Indonesia lainnya, baru bisa menang! sumarsastrowardoyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Lagi-lagi kekerasan militer, sesudah di Pasuruan sekarang diPapua Barat, apakah tidak akan berakhir? Dari Aksi PERAK di Yogyakarta: "Usir Militer dari Papua Barat" Oleh : Yermias Ignatius Degei 31-Mei-2007, 14:24:34 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Front Mahasiswa Nasional (FMN), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Aliasi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat (F- PEPERA-PB) yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Anti Kekerasan (PERAK) melakukan aksi mimbar bebas mengecam kekerasan militer Indonesia atas rakyat Papua di depan Asrama Papua jalan Kusuma Negara Yogyakarta, Rabu (30/5). Aksi yang dimulai sekitar Pukul 09.00 WIB dan diikuti puluhan mahasiswa itu. Koordinator aksi mimbar bebas, Tinus Uaga mengatakan, "Aksi itu dilaksanakan terkait penembakan aparat Indonesia terhadap penambangan emas tradisional di sekitar areal PT. Freeport Indonesia pada Kamis (24/5) Pukul 17.00 waktu Papua Barat." Dikatakan, empat orang tertembak mati itu adalah (1) Daro Tabuni, (2) Head Tinal, (3) Stefanus Songgonau, dan (4) Anton Jikwa. Sementara itu, tiga orang yang masuk rumah sakit belum teridentifikasi identitasnya. "Kekerasan militer Indonesia terhadap rakyat Papua itu terjadi bukan hanya saat ini. Sejak bangsa Papua Barat dianeksasi ke dalam Indonesia secara ilegal, kekerasan militer itu terjadi di tanah kami, Papua. Ratusan ribu nyawa orang Papua telah dibunuh oleh aparat Indonesia di tanah Papua. Maka, katanya, saat ini PERAK menuntut segera agar (1) usut dan adili para pelaku pembunuhan (aparat militer dan polisi) terhadap rakyat Papua Barat; (2) tarik militer organik dan non-organik dari tanah Papua; (3) cabut peraturan- peraturan yang melegalkan tindakan kekerasan terhadap rakyat, (4) berikan jaminan kebebasan dalam menyampaikan pendapat dan hentikan refresitas terhadap aksi-aksi rakyat (demonstrasi, mimbar bebas, mogog, dan lain-lain); dan (5) stop kekerasan militer dalam bidang pendidikan (kampus). Dalam aksi mimbar anti kekerasan yang sempat memacetkan jalan raya kusuma negara itu, salah satu orator, Michael Jitmau mengatakan, otonomi dan pemekaran di Papua sarana kekerasan dan pelenyapan orang Papua melalui aparat keamanan di di tanah Papua. Aparat militer di Papua bersembunyi sebagai penjaga modal kapitalis dan pengawal para elit lokal yang juga telah dibuat bimbang dengan otonomi dan pemekaran. "Otonomi khusus dan pemekaran Papua adalah hanya ingin membunuh rasa nasionalisme orang Papua tentang masa depan bangsa Papua," katanya. Dalam orasinya, Subaidah perwakilan dari FMN mengatakan, "Peristiwa penembakan pendulang tradisional yang nota bene adalah warga lokal Papua di areal pertambangan PT. Freeport Indonesia dan pembubaran paksa oleh aparat terhadap aksi massa di bandara Adisucipto Yogyakarta pada Sabtu, (26/5) Pukul 09.00 WIB menunjukkan bahwa rezim ini benar-benar anti rakyat." Membuka orasinya, perwakilan SMI mengajak masa aksi untuk menyanyikan lagu berjudul " Indonesia Negara Berdarah". Selain ada beberapa yel-yel seperti "Usir militer dari Papua, usir Freeport dari Papua". "Rakyat Papua sengaja dibuat bodoh, diadu domba dan hak-hak mereka telah lama dibumkan. Ada ketakutan dari pemerintah yang kaki tangan kapitalis ini untuk rakyat Papua bangkit melawan," katanya. "Kekerasan Aparat Indonesia itu Sejak Dulu" Koordinator aksi, Uaga mengatakan bahwa, "Kekerasan aparat Indonesia terhadap rakyat Papua itu bukan hal baru. Kekerasan aparat Indonesia itu berawal sejak bangsa Papua Barat dianeksasai ke dalam Indonesia." Dalam pernyataannnya, PERAK menulis, pada Tahun 1969 seorang kepala sekolah perempuan di Sarmi bernama Ester Yanteo ditelanjangani serta di alat kemaluannya dibakar dengan api rokok. "Jemburwo, aparat keamanan memerkosa para wanita. Aparat keamanan memasukan pasir ke dalam alat kemaluan para perempuan serta dimasukan ke dalam karung dan kemudian di ceburkan kedalam laut," katanya menjelaskan. Uaga memaparkan data kekerasan militer di Papua. Katanya, "Tahun 1968, ada 162 orang penduduk Arfak tewas di bunuh aparat keamanan, 28 orang pengungsi yang sedang berusaha kembali dibunuh oleh aparat keamanan. Tahun 1970 sebelum perlakuan buruk terhadap 80 wanita dan anak-anak terjadi seorang wanita yang sedang hamil bernama, Maria Bonspia, ditembak mati oleh aparat keamanan dan bayinya dikeluarkan dari perutnya dan dipotong. Saudara perempuan wanita itu diperkosa dan dibunuh oleh sekelompok aparat keamanan Indonesia." PERAK menjelaskan, rakyat Papua selanjutnya mendengar tentang adanya pembantaian 500 penduduk desa di daerah Lereh. Pada Tahun 1970, sejumlah pemimpin desa ditangkap dan d
[mediacare] Religion: prop or antidote to capitalism?
http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/eo20070603a1.html Religion: prop or antidote to capitalism? By HAROLD JAMES PRINCETON, New Jersey - A provocative book written by a Japanese mathematician has reignited the debate about whether there are specifically "Asian" values. As yet untranslated into other languages, "The Dignity of a State" by Masahiko Fujiwara is an emotional plea for a Japanese "special path." In particular, it argues that liberal democracy is a Western invention that does not fit well with the Japanese or Asian character. The reasoning is peculiar, and seems to revive a 19th-century critique, usually associated with Nietzsche, that Christianity (and Islam) produces an acquiescent or even subservient mentality, in contrast to the heroic virtues of classical antiquity or of warrior societies, such as the world of the Japanese samurai. Likewise, according to Fujiwara, democracy overemphasizes reason, another Western construct. "But we Japanese," he writes, "don't have a religion such as Christianity or Islam, so we need something else: deep emotion." Many non-Japanese Asians will dislike most or all of Fujiwara's message, for they will hear unpleasant historical echoes. After all, there is no reason to believe that Asians share a particular yearning for authoritarianism, or that, say, Chinese prodemocracy movements are insincere stooges for Western interests. But Fujiwara's book has also revived an old debate about capitalism and the values that are needed to sustain it. That debate stems from the fact that capitalism, or the market economy, cannot simply go on forever, driven by an internal momentum or dynamic. Any of the basic proclivities that drive capitalism, on their own, are destructive of long-term success. For example, while capitalism depends on investment and consumption, an excess of the former leads to production gluts, and too much of the latter causes economies to overheat. Similarly, capitalism depends on competition, but competition can be brutal and destructive. As a result, elaborate systems of laws are needed to ensure that competition is open and fair, that monopolies and trusts do not destroy competition itself. But even this may not be enough, because each legal reform is answered by entrepreneurial ingenuity on the part of those who want to circumvent the new restraints. Some thinkers, most notably Max Weber, floated the idea that capitalism must be sustained by a value system that could not initially be created from within. Almost every modern analyst, however, has come to the conclusion that Weber's attempt to link that capitalist spirit historically to a form of Christianity, namely Protestantism, is fatally flawed. To begin with, the founders of Protestantism, Martin Luther and John Calvin, were, as Weber recognized, more hostile to the dynamic capitalistic world of the Renaissance than was the Catholic Church. Indeed, pious Catholic Italian city-states were the cradle of early modern capitalism. But there are two crucial aspects of the debate on religious values that should not be overlooked: First, the core of Weber's argument was that religious values that emphasize restraint and a sense of duty may support dependability and reliability in business relations, which is especially vital in societies that are just opening up market relations. Where there is a legacy of violence and suspicion, it is hard for people to feel secure enough to enter into long-term contracts. They tend to look for short-term gains at the expense of others, reinforcing a generalized skepticism about the market. Second, religious values that emphasize social solidarity are an important corrective to the tendency of markets to polarize society by rewarding success. Periods of globalization have been eras of considerable economic advance; but they have also increased inequality within particular countries, as markets rewarded scarce factors of production, thus fueling powerful political backlashes that endangered the continuation of trade and financial integration. The debate about the contribution of religious values parallels the debate over the relationship of freedom to economic development - a central issue in the work of Nobel laureate economists Friedrich Hayek and Amartya Sen. It is clearly tempting for critics of authoritarian regimes to argue that freedom is good because it promotes economic growth. But a deeper view of freedom regards it as having intrinsic value. So, too, with religious values. Backed by evidence from large empirical studies, some claim that belief in religion is good because it boosts economic performance. That may be the case, and it may be a tempting argument to make in authoritarian societies that are unsympathetic to beliefs that challenge their own legitimacy. But is it possible to imagine the pope whispering such a message to the Chinese leadership? In the 18th century, Voltaire cons
Re: [mediacare] Pertandingan kemarin Indonesia vs Hongkong
kl yg itu gk perlu pemusatan latihan khusus juga udah bisa... lha wong udah bawaan alami joko tinkir <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Konon keseleonya kaki Boaz menjadi inspirasi bagi segelintir anggota timnas yg kemudian di ajukan ke Bang Ivan Kolev dan kemudian di amini dan disetujui. Pada Piala Asia nanti pemain lawan harus banyak yg mengalami nasib spt Boaz nanti ada pemusatan latihan khusus untuk mencederai lawan ..bisa menang deh (ini sngt rahasia lho) - Original Message From: STEAL HEART <[EMAIL PROTECTED]> To: "Mediacare@yahoogroups.com" Sent: Saturday, June 2, 2007 1:42:41 PM Subject: [mediacare] Pertandingan kemarin Indonesia vs Hongkong Rekan2 ada yg menyaksikan pertandingan sepakbola kmrn malam antara timnas kita vs hongkong khan?menurut sy,permainan timnas kita msh jauh dari padu bahkan terkesan jelek banget mainnya..3 gol yg tercipta hanya dari bola mati dan hadiah pinalti,tdk ada gol yg tercipta dari hasil kerjasama tim..bahkan pemain andalan & harapan timnas indonesia pun harus ditandu keluar krn patah kaki yaitu Boaz Solossa..ga kebayang deh berapa gol yg akan bersarang pd gawang timnas kita ktk versus Korsel,Arab saudi dan Bahrain nanti..ada pendapat lain? - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. - Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.
[mediacare] Alarm sounds on cyber piracy as online banking rises
http://www.theage.com.au/news/business/alarm-sounds-on-cyber-piracy-as-online-banking-rises/2007/06/02/1180205572138.html Alarm sounds on cyber piracy as online banking rises June 3, 2007 THE rapidly expanding ranks of people banking online has raised questions over whether consumers can deal with the growing threat from cyber pirates. In the past year, the number of online bankers in Australia has swelled by 1.3 million to 8.2 million, according to a Commonwealth Bank survey, accounting for 52 per cent of the population. Commonwealth Bank of Australia acting head of retail banking Ross McEwan said ease of access to personal computers at work and at home meant more people were now doing more online, including their banking. "This increase in online banking goes across the board, with more than 1.3 million customers joining the online banking revolution in the last year alone," Mr McEwan said. Security has become a major issue, with the Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) saying the threat of fraud through attacks against online accounts is increasing. In a submission to a current review of the Electronic Funds Transfer (EFT) Code of Conduct, which sets out the responsibilities of banks and their online customers, the ACCC argued that customers who used electronic banking, such as internet banking, faced severe threats from tech-savvy criminals. "The ACCC considers that widespread use of electronic facilities for banking and financial transactions will see continued growth in the number and complexity of related fraud which will target such transactions," it said. Attacks from cyber criminals can take many forms. Two of the biggest threats are phishing - used to gain personal information for the purpose of identity theft - and malware, software designed to infiltrate or harm a computer system. The Consumer's Telecommunications Network believes many consumers are not adequately prepared to deal with the threat of such online attacks. In a 2006 report, it said that although awareness of e-security threats might be reasonably high, consumers lacked understanding of how to protect themselves. AAP
[mediacare] Re: (INFO) QUIT SMOKING
Tanggal 1 Juni 2006 saya berhenti men-cerutu setelah lima belas tahun lebih, sekitar enam batang sehari. Saya bisa dan kemarin tepat satu tahun tidak lagi membeli, ingin menghisap, minta diberi atau dibelikan cerutu, BERHENTI TOTAL menghisap asap tembakau!!! Cerita mengenai hal itu pernah dimuat di milis ini beberapa bulan lalu. Kalau anda berminat kirim email sama saya, bisa saya kirimi tulisan saya masalah tersebut. Wassalam, Anwari Doel Arnowo --- In mediacare@yahoogroups.com, fatimah dewang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sudah Mencoba apa saja untuk keluar dari belengggu > merokok? > > Sudah sampai kemana perjalanan pencarian anda > menghilangkan kebiasaan merokok? > > Ikuti Mini Seminar QUIT SMOKING: > > Hari/tgl : Sabtu 9 Juni 2007 > Jam : 10.00 - 12.00 Wib > Tempat : Workshop Room 24 7 Productin, Jl. > Lamandau I No 23 - Keb Baru - Jakarta Selatan (Dekat > SMU 70/ Dekat Blok M Plaza) > > Biaya : Rp. 50.000 > > Pendaftaran: Emma 0856-1076322 > > > > \ > Get your own web address. > Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. > http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL >
[mediacare] Menteri DKP Rokhmin Dahuri Tidak Merasa Korupsi !!!
Menteri DKP Rokhmin Dahuri Tidak Merasa Korupsi !!! Kembali terulang masalah yang sama seperti halnya bekas Menteri agama yang telah berada dipenjara, juga Rokhmin Dahuri bekas Menteri DKP tidak merasa korupsi dan merasa didholimi. Apakah kasus seperti ini harus terus menerus berulang tanpa mau mempelajari sebab2nya??? Penyebabnya sederhana, Ajaran Islam adalah sumber korupsi yang paling parah yang melanda Republik ini. Sudah waktunya negara ini memilih dan mengangkat menteri ataupun pejabat yang benar2 bertanggung jawab kepada negara dan bangsanya bukan kepada Allah dan agamanya. Pemahaman Islam bahwa undang2 negara tak perlu dipatuhi karena buatan manusia, dan yang buatan Allah itulah yang harus dipatuhi yaitu ajaran agama yang harus menjadi landasan hukum negara dan hidup ini. Jelas, pemahaman seperti ini akan cepat atau lambat menghancurkan negara ini dari dalamnya sendiri. Islam menghalalkan korupsi dan mengharamkan mencuri. Pemahaman inilah yang harus diajarkan disemua tempat yang terkait dengan khotbah2 agama untuk diwaspadai setiap umat Islam. Korupsi tidak sama dengan mencuri, karena secara managerial memang korupsi bukanlah mencuri, dan pencuri bukanlah koruptor. Kita harus menguasai definisi "Mencuri" dalam agama yang adalah mengambil hak orang lain, mengambil barang yang bukan berada dibawah tanggung jawabnya. JADI KALO BERDASARKAN DEFINISI AGAMA, APABILA ANDA MENGAMBIL BARANG ATAUPUN MENGGUNAKAN UANG YANG BERADA DIBAWAH TANGGUNG JAWAB ANDA, MAKA HAL ITU HALAL. Contohnya, gaji anda sebulan anda berikan kepada pengemis... maka ini bukanlah mencuri dan halal dalam Islam bahkan merupakan pahala. Tapi dizaman modern sekarang ini, hukum sudah berkembang jauh lebih dalam daripada yang dipahami umat Islam. Meskipun gaji anda itu berada dibawah tanggung jawab anda, bahkan memang milik anda, tapi kalo anda punya anak isteri yang tidak setuju dengan tindakan anda memberikan semua gaji sebulan yang anda terima kepada pengemis atau kepada yayasan yatim piatu, maka secara hukum anda salah, karena meskipun gaji anda berada dibawah tanggung jawab anda, namun gaji itu bukanlah milik anda, tetapi juga milik anak isteri anda yang berhak mengontrol kemana hilangnya gaji anda itu. HAL2 SEPERTI INILAH YANG TIDAK DIKENAL DALAM AJARAN ISLAM, BAHKAN DI INDONESIA TIDAK DIAJARKAN DI-SEKOLAH SEPERTI HALNYA DI-NEGARA2 MAJU. Bisalah dibayangkan betapa hancurnya negara ini dengan pejabat2 yang tunduk kepada hukum Islam dan mengabaikan hukum negara karena buatan manusia. Menentang hukum buatan manusia halal, tapi melanggar hukum agama haram. Akibatnya kita lihat sendiri, bahkan menteri yang jelas2 Korupsi tidak merasa korupsi karena dia merasa sebagai penanggung jawab Departement-nya berhak mengatur kemana uang itu harus disalurkan sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai menteri. Akibatnya uang negara disumbangkan kepada yayasan2 agama dimana sang menteri duduk sebagai anggauta terhormat, padahal uang negara itu mempunyai alokasi yang telah ditentukan oleh kebutuhan Departementnya. Ny. Muslim binti Muskitawati.
[mediacare] Megawati: Pertahankan Pancasila
02 Jun 2007 01:18 - Megawati : Pertahankan Pancasila Ende, PKMegawati Soekarnoputri menegaskan, tanpa Pancasila tidak akan ada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hanya Pancasila yang mampu menjadi perekat bangsa dari berbagai latar belakang budaya, sosial, suku, agama ataupun ras. Karena itu semua anak bangsa bersatu hati mempertahankan ideologi negara Pancasila, karena kalau tidak ada Pancasila, maka NKRI akan bubar. "Satu-satunya ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila. Maka mari kita pertahankan Pancasila," ajak Megawati saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila-Ende, Jumat (1/6/2007). Megawati mengatakan, di tengah derasnya era globalisasi saat ini, Pancasila terkesan mulai dilupakan orang. Karena itu dia mengajak semua komponen bangsa agar kembali menggelorakan Pancasila. Karena bagaimanapun, kata putri Bung Karno ini, Pancasila lahir dari dalam diri bangsa Indonesia itu sendiri. Bahkan Bung Karno pernah mengatakan bahwa dia bukan pembuat Pancasila. Bung Karno hanya menggali Pancasila dari dalam tubuh bangsa Indonesia. Pancasila telah menjadi nilai-nilai dasar dari Bangsa Indonesia, yakni adanya sikap gotong royong. Menurut presiden ke-5 RI ini, sebagai bangsa yang besar, maka anak bangsa ini harus memiliki rasa kebanggaan akan identitas diri. Dalam membangun bangsa ini setiap anak bangsa perlu memiliki harga diri serta berdaulat di dalam budaya. Megawati juga mengingatkan semua pihak jangan mudah mengadopsi budaya asing yang belum tentu sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dikatakannya, Bung Karno mengajarkan bahwa hanya bangsa yang besar adalah bangsa yang mempunyai harga diri. Kesadaran ini perlu ada dalam diri anak muda. Yang terjadi saat ini, katanya, banyak anak muda yang sudah lupa tentang sejarah bangsa. Kaum muda hanya berpikir bahwa kalau sudah merdeka, ya sudah, padahal tidaklah begitu. Anak muda adalah penerus bangsa. Republik ini tidak akan eksis, tidak akan ada di antara bangsa-bangsa lain di dunia kalau tanpa kaum muda. "Kalian anak muda yang main drum band itu, kalian bisa apa tidak memainkan musik sasando yang menjadi ciri khas Propinsi NTT? Kalau bisa memainkan drum band, maka seharusnya kalian juga harus bisa memainkan alat musim sasando," kata Megawati kepada para pemain drum band SMUK Syuradikara, Ende yang berbaris di bagian depan. Megawati juga mengatakan, seharusnya bangsa Indonesia bisa berdikari dalam urusan pangan, dalam arti tidak perlu mengimpor beras dari luar negeri seperti Vietnam dan juga Thailand. Kebutuhan pangan masyarakat identik dengan beras. NTT, misalnya, pangan yang bisa dikembangkan adalah pisang, ubi ataupun jagung. "Bung Karno ketika merenungkan Pancasila di bawah pohon sukun dia justru memakan buah sukun. Itu adalah bukti kecintaan Bung Karno terhadap pangan lokal," katanya. "Ayo para bupati dengar ini, kalau Vietnam ataupun Kamboja mengalami kekeringan dan ketika produksi beras mereka mengalami penurunan, apa kita masih mengharapkan beras dari mereka? Maka jangan harap beras raskin terus," tandas Mega. Dalam pidato tanpa teks sekitar 45 menit itu, Megawati mengatakan bahwa bangsa Amerika Serikat ataupun China adalah bangsa yang besar. Tetapi itu bukan berarti bahwa bangsa Indonesia harus di bawah bangsa-bangsa tersebut. Bangsa Indonesia harus berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Megawati tiba di Ende, Kamis (31/5/2007), disambut ribuan masyarakat Kota Ende, baik kader PDIP maupun masyarakat umum. Hal ini terlihat ketika menginjakkan kaki di Bandara Hasan Aroeboesman, Ende, massa terus berteriak memanggil nama Megawati dari balik pintu pagar bandara. Megawati didampingi oleh sejumlah pengurus DPP PDIP, seperti Sony Keraf, Theo Syafei dan Manuel Kaisiepo. Dari NTT hadir Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Bupati Ende, Drs. Paulinus Domi dan Wakil Bupati Ende, Bernadus Gadobani S.Ag, serta Kapolda NTT, Brigjen RB Sadarum. Megawati juga mengunjungi sejumlah tempat seperti situs Bung Karno, Museum Bahari, Museum Budaya, Ende dan juga pohon sukun (tempat Bung Karno merenungkan Pancasila--Red). Pada Kamis (31/5/2007) malam, Megawati mengadakan tatap muka dan ramah tamah bersama jajaran Muspida Kabupaten Ende dan masyarakat di Aula BBK-Ende. Sebelum memimpin apel bendera kemarin pagi, Megawati mengunjungi tempat kerajinan tenun ikat dan pandai besi di Woloare. Apel bendera dimulai tepat pukul 09.45 Wita, dihadiri ribuan simpatisan dan kader PDIP serta masyarakat umum dan anak-anak sekolah. Setelah memimpin apel, Megawati bersama rombongan terbang ke Mataram-NTB. (rom) - Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. Do it now...
[mediacare] Rakyat dibenturkan dengan TNI, untuk keuntungan juragan dan calo tanah
Kolonel (L) M. Haryono, yang lahir dan dibesarkan di daerah Grati, Pasuruan, merupakan saksi sejarah proses penjualan tanah tersebut, mengungkapkan bahwa penduduk setempat telah menjual tanah tersebut ke TNI AL sekitar tahun 1960 senilai total Rp77.658.210. Namun, pasca-reformasi tahun 1998, telah memunculkan keinginan warga yang semula hanya sebagai penggarap untuk memiliki lahan. Mereka menganggap bahwa lahan itu milik leluhur mereka. Pada tanggal 19 Agustus 1998 terjadi unjuk rasa para warga pemukim non-TNI AL di Desa Alastlogo, Sumberanyar dan Pasinan yang dikoordinir Pengacara Probolinggo atas nama MS Budi Santoso, SH dan Pengacara Madang atas nama Ismail Modal, SH., dengan memberikan surat terbuka menuntut pengembalian tanah yang telah dibeli TNI AL. Mereka menggugat PN Pasuruan. Setelah kalah di Pengadilan, warga mulai melakukan tindakan anarkhis dan perusakan-perusakan, antara lain pada 23 September 2001 menebang 12.000 pohon mangga siap panen, pengerusakan pompa dan jaringan pengairan perkebunan, penutupan jalan pantura, penyerobotan lahan secara liar yang dikoordinir oleh oknum kepala desa dengan menjual per kapling-kapling. Kasus itu diperparah lagi lantaran ternyata banyak praktik sewa tanah secara tidak sah di lahan milik TNI AL, penyewa ditarik ratusan ribu rupiah oleh oknum tertentu. Tanah sengketa di area Puslatpur TNI AL ditempati 5.702 rumah warga, sudah mencapai 11 desa; yakni Alastlogo, Wates, Semedusari, Jatirejo, Pasinan, Balunganyar, Branang, Gejugjati, dan Tampung di Kecamatan Lekok, serta Desa Sumberanyar, dan Sumberagung di Kecamatan Nguling. Pada pertemuan 22 Maret lalu antara Pangarmatim bersama Bupati Pasuruan; Jusbakir Aldjufri dengan para kepala desa dan perwakilan warga, TNI AL telah menyatakan bersedia untuk merelokasi warga yangi masih tinggal di kawasan pusat pelatihan, ke daerah diluar pusat pelatihan. Setiap pemilik rumah akan diberi lahan seluas 500 meter2, plus tambahan lahan sebesar 20 persen untuk pemenuhan fasilitas umum. Itu berarti lahan relokasi dan fasilitas umum yang harus disiapkan sekitar 385 hektar. Namun semua ini ditolak oleh para kepala desa dan sebagian warga, dengan alasan dianggap kurang untuk memenuhi kebutuhan warga. . PT Rajawali Nusantara (Holding) melalui anak perusahaannya, PT Kebun Grati Agung, memiliki kontrak kerja sama dengan TNI-AL, melalui Induk Koperasi Angkatan Laut (Inkopal) yang dimulai sejak 1981 hingga 2018, dengan pembagian keuntungan 80 persen PT KGA dan 20 persen Inkopal. Kerjasama ini adalah menggarap areal yang sebelumnya tandus dan kering ekstrim, menjadi area perkebunan yang menghasilkan ditunjang dengan irigasi pengairan yang baik, dan juga mampu menyerap pekerja dari penduduk sekitarnya. Lagi-lagi rakyat dibenturkan dengan TNI, untuk keuntungan para juragan dan calo tanah ! Wassalam, yhg.
[mediacare] Dari kunjungan Megawati di Ende (1). Pos Kupang.
Sumar Sastrowardoyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: katong orang NTT pung koran SERIAL Sabtu: 02 Jun 2007 01:23 * Dari kunjungan Megawati di Ende (1) Semoga jadi anak yang baik KAMIS (31/5/2007), tepat pukul 12.30 Wita, pesawat Trans Nusa mendarat mulus di Bandara H. Hasan Aroeboesman, Ende. Ribuan massa yang menanti dengan penuh kesabaran di bawah terik matahari akhirnya dapat melihat orang yang mereka nantikan, yaitu presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri. Megawati disambut oleh Bupati Ende, Drs. Paulinus Domi dan unsur Muspida di bawah tangga pesawat. Didampingi Bupati Domi, Megawati diterima secara adat. Sapaan adat dalam bahasa daerah di pintu masuk bandara menandakan Megawati diterima secara resmi di Kabupaten Ende. Bupati Domi yang berada di sisi kiri Mega menerjemahkan arti kata-kata yang digunakan dalam sapaan adat. Ketika syair-syair adat dilantunkan dalam bahasa daerah, Megawati pun tersenyum seakan mengerti arti syair itu. Dengan leher yang dikalungi selempang adat khas Ende-Lio, Megawati tidak lupa memberikan senyum dan lambaian tangan kepada warga masyarakat yang berada di balik pintu pagar Bandara H Hasan Aroeboesman Ende. Setelah beristirahat sejenak di ruang VIP bandara, Megawati dan rombongan menuju rumah jabatan Bupati Ende di Jalan El Tari-Ende. Perjalanan menuju rumah jabatan diiringi drum band yang dibawakan para pelajar SMAK Syuradikara. Dentuman drum band beradu nyaring dengan raungan sirene pasukan pengawal Megawati. Jarum jam menunjukkan pukul 13.00 Wita. Bupati Domi sebagai tuan rumah menjamu Megawati menikmati makan siang di rumah jabatan. Seakan berpacu dengan waktu, setelah menikmati makan siang, Megawati memulai safarinya di Kota Ende. Sasaran pertama yang hendak dituju adalah bekas rumah kediaman Bung Karno di Jalan Perwira. Di tempat ini putri Bung Karno ini sudah dinanti massa. Di rumah tersebut Megawati mengisi waktu dengan melihat ruang demi ruang, termasuk tempat semadi ayahnya. Megawati sempat berusaha membuka sebuah pintu, namun gagal karena memang terkunci. Momen yang dinanti-nanti oleh semua rombongan akhirnya tiba ketika Megawati mengambil air sumur dari sumur yang berada persis di belakang rumah. Cukup lama Megawati bermain-main dengan air. "Ayo Theo, coba kamu cicipi air ini agar kamu awet muda dan bisa dapat jodoh," seloroh Megawati kepada Theo Syafei yang berada di sampingnya. Guyonan yang dilontarkan membuat sejumlah pengunjung tertawa. Tak lupa Megawati mengusap-usap rambutnya dengan air dari sumur itu. Di tengah keasyikan bersenda gurau dengan para pengiringnya, Megawati tiba-tiba memanggil salah seorang staf Bidang Data DPP PDIP, Hira Priyono. "Ayo No, sini!" panggil Megawati kepada Hira Priyono. Pria yang dipanggil No oleh Mega lantas mendekat dan bersimpuh di depan Megawati. Tak lama berselang Megawati didampingi Theo Syafei "mempermandikan" No dengan air sumur sambil berkata, "Semoga kamu menjadi anak yang baik dan berguna bagi bangsa dan negara." Momen langka ini langsung diabadikan oleh para wartawan yang dengan setia mengikuti pergerakan Megawati. Sesaat setelah keluar dari rumah Bung Karno, para pengawal Megawati sempat dibuat kaget ketika Megawati secara spontan keluar dari jalur kawalan dan mendekati anak-anak yang memanjati pagar. Dengan senyuman manis, Megawati menyambut uluran tangan anak-anak tersebut. Tidak terkira kegembiraan wajah anak-anak itu ketika berhasil menggapai tangan Megawati. "Aduh, syukur saya bisa pegang tangan Ibu Megawati," tutur sejumlah anak-anak yang berusia antara tujuh - delapan tahun. Megawati kemudian menuju Museum Bahari. Di tempat ini mengawali kunjungannya Megawati menuliskan sebuah pesan di buku tamu, "Lestarikan terus museum Bahari ini." Pesan ini bermakna panjang. Setidaknya Megawati ingin bahwa kehadiran museum tersebut dapat menjadi laboratorium mini bagi penelitian segala biota laut. Harapan itu tentu sangat bermakna karena siapa pun tahu bahwa para oknum nelayan di Ende kerap menjadi "kanibal" ketika berada di laut. Mereka tak segan-segan melepaskan bom di laut hanya untuk mencari ikan. Tindakan ini tentu akan merusak segala biota laut. Didampingi Pater Gabriel Goran, SVD sebagai pengelola Museum Bahari yang berapi-api menjadi "tutor" bagi Megawati, putri Bung Karno ini terlihat begitu antusias mendengarkan penjelasan dari Pater Gabriel. Meskipun begitu, Megawati sempat terusik ketika dijelaskan bahwa mayoritas isi museum berasal dari Lembata. "Ini kok aneh ya, museum ada di Ende barang-barangnya dari Lembata semua. Apa di Ende tidak ada ikan?" katanya. Mendengar pertanyaan tersebut, Sony Keraf yang berasal dari Lembata, lantas nyeletuk, "Benar ibu, semua ikan di Ende sudah pada mati karena memang nelayannya suka membom ikan." Hal ini membuat Bupati Ende, Drs. Paulinus Domi tersenyum simpul. "Kalau yang ini dari Ende," kata Bupati Domi sambil menunjukkan i
[mediacare] World Press Trends: Global Newspaper Circulation, Advertising On the Upswing
Newspaper circulations world-wide rose 2.3 percent in 2006 while newspaper advertising revenues showed substantial gains, the World Association of Newspapers announced today (Monday). Newspaper circulations world-wide rose 2.3 percent in 2006 while newspaper advertising revenues showed substantial gains, the World Association of Newspapers announced today (Monday). WAN said global newspaper sales were up +2.3 percent over the year, and had increased +9.48 percent over the past five years. Newspaper sales increased year-on-year in Asia, Europe, Africa, South America, with North America the sole continent to register a decline. When free dailies are added to the paid newspaper circulation, global circulation increased +4.61 percent last year, and +14.76 percent over the past five years. Free dailies now account for nearly 8 percent percent of all global newspaper circulation and 31.94 percent in Europe alone. Advertising revenues in paid dailies were up +3.77 percent last year from a year earlier, and up +15.77 percent over five years, WAN said. No figures were available for free daily advertising revenues. "Newspapers in developing markets continue to increase circulation by leaps and bounds, and in mature markets are showing remarkable resilience against the onslaught of digital media. Even in many developed nations the industry is maintaining or even increasing sales," said Timothy Balding, Chief Executive Officer of the Paris-based WAN . "At the same time, newspapers are exploiting to the full all the new opportunities provided by the digital distribution channels to increase their audiences. "As the digital tide gathers strength, it is remarkable that the press in print continues to be the media of preference for the majority of readers who want to remain informed." Mr Balding added: "These results are even better than we expected from provisional data available a few months ago. .Once again we can see that far from being an industry in decline, as the ill-informed and short-sighted continue to contend, newspapers are alive and well and exhibiting enormous innovation and energy to maintain their place as the news media of preference for hundreds of millions of people daily". The new data, from WAN's annual survey of world press trends, was released to more than 1,600 publishers, editors and other senior newspaper executives from 109 countries attending the 60th World Newspaper Congress and 14th World Editors Forum in Cape Town, South Africa. The main figures showed that global circulations and advertising revenues are increasing world-wide. In addition, the free daily market is giving renewed impetus to newspaper reading, and newspaper web traffic continues high growth. The figures showed: - Paid circulation grew +2.3 percent worldwide in 2006 from a year earlier, taking global sales to a new high of more than 515 million daily. With free dailies added, daily circulation increases to nearly 556 million, a +4.61 percent increase from the total of paid and free dailies in 2005. - The total number of paid-for daily titles was up 3.46 percent in the world in 2006 and up 17.67 percent since 2002 to a record 11,207 titles. The total number of paid and free titles increased by +4.33 percent in 2006 and by +19.63 percent since 2002. - Newspaper advertising revenue increased 3.77 percent in 2006 from a year earlier, and was up 15.77 percent over five years. The survey, which WAN has published annually since 1986, this year includes information on all countries and territories where newspapers are published -- 232. The 2007 World Press Trends report reveals: On circulation - Paid daily newspaper circulations were up in 31 percent of the countries surveyed in 2006, stable in half the countries and down in 19 percent. Over the past five years, newspaper circulations were up in more than half of the countries surveyed and stable in 20 percent. - More than 515 million people buy a newspaper every day, up from 488 million in 2002. Average readership is estimated to be more than 1.4 billion people each day. - Seven of 10 of the world's 100 best selling dailies are now published in Asia. China, Japan and India account for 60 of them. -The five largest markets for newspapers are: China, with 98.7 million copies sold daily; India, with 88.9 million copies daily; Japan, with 69.1 million copies daily; the United States, with 52.3 million; and Germany, 21.1 million. - Circulation sales were up +3.61 percent in Asia in 2006 over the previous year, up +4.55 percent in South America, up +0.74 percent in Europe, up +0.65 percent in Africa, up +2.11 percent in Australia and Oceania, and down -1.97 percent in North America. - The number of paid-for newspaper titles increased everywhere but South America, where it was stable. The number of newspaper titles was up 7 percent in Asia, 1.3 percent in Europe, 0.67 percent in North America, 1.2 percent in Africa and
Re: [mediacare] marinir tewaskan empat rakyat jelata
Ikut nimbrung boleh kan? 1. TNI/polri maupun semua bagian pemerintah telah dari dulu blm bisa menghilangkan sikap arogan, serta sadar bahwa mrk adalah pelayan masyarakat. amartien; Betul sekali. Bukan hanya TNI, tetapi pemerintah Indonesia pun begitu, mereka tidak mau tahu bahwa tugas mereka adalah melayani rakyat, dan bukan sebaliknya. 2. Byk dr rakyat kita yg meninggali tanah org yg tidak dipakai, lalu lama kelamaan merasa itu adalah milik mereka. amartien: Ini adalah isu undang2. Pemikiran dibalik undang2 adalah bahwa jika seseorang memiliki begitu banyak tanah sehingga tidak bisa mengurusnya, maka biarlah seseorang yang sudah ber-tahun2 tinggal di tanah tsb. menjadi pemiliknya. Sepintas lalu kelihatannya baik, yaitu memberi kesempatan kepada seseorang yang membutuhkannya. Sama dengan apa yang membuat orang2 tertarik ke komunisme, dimana penduduk dijanjikan bahwa semua dimiliki bersama. Tetapi kita lihat sendiri betapa pemikiran seperti ini tidak akan berhasil, bahkan menimbulkan banyak sekali kesulitan2, pertikaian2, dll. Undang2 yang membolehkan seseorang mendapatkan tanah seperti ini adalah sama dengan meresmikan pencurian. 3. Byk dari rakyat kita yg memang sering memanfaatkan keadaan dgn memperkeruh keadaan sehingga menekan pihak2 terkait. Mungkin ini dikarenakan kelamaan nganggur. amartien: Merubah suatu masyarakat menjadi civil society akan makan waktu yang lama. Sebab ini adalah tergantung dari kebiasaan, kebudayaan, dan juga seperti yang anda bilang, keadaan ekonomi. Pemerintah bisa mulai tentu saja dengan memperbaiki keadaan ekonomi, menghukum orang2 yang melanggar peraturan2 tanpa pandang bulu, apakah yang melanggar adalah rakyat biasa, ataupun dedengkot di pemerintahan, semua harus dituntut jika membuat pelanggaran. Jika ada pihak yang menekan, maka yang ditekan itu harus dilindungi oleh pemerintah. Ini kita tidak lihat di Indonesia. 4. Kadang rakyat sendiri melakukan kebrutalan tapi kalo sudah ditindak keras petugas malah merengek rengek dgn alasan dianiaya, pelanggaran HAM dll. amartien: Seorang petugas boleh saja menindak, asalkan itu didalam hukum. Rakyat mempunyai hak untuk mengeluarkan pendapat anti pemerintah, atau anti apapun juga, asalkan pada waktu mengeluarkan pendapat tidak melakukan pelanggaran, seperti misalnya bakar membakar, dll. Atau bertindak dengan brutal. Jika melakukan hal itu, maka tentu yang berwajib seharusnya menangkap yang membakar dll. tsb. Tetapi seperti yang kita lihat rakyat yang melanggar tsb. tidak ada yang ditangkap, jadi yah ... dikemudian hari akan saja ada lagi rakyat yang unjuk suara sambil melakukan kejahatan. Yang berdemo harus tahu bahwa berdemo itu adalah hak mereka, yaitu hak mengemukakan pendapat, tetapi janganlah melakukan pelanggaran2 pada waktu mereka menggunakan hak bersuara tsb. Dipihak yang berwajib, karena mereka adalah dari suatu institusi, maka mereka diberikan hak dan peralatan oleh undang2 untuk menjaga supaya tidak adanya pelanggaran. Dan mereka pun harus melakukan tugasnya dalam kerangka undang2, yaitu tidak boleh memukul, umpamanya. Jika ada rakyat yang memukul petugas umpamanya, yah kan banyak peralatan yang dipunyai instansi pemerintah tsb., seperti umpamanya tear gas, di guyur dengan air, dll. dll. Membunuh itu adalah jelas2 pelanggaran yang besar dari pihak instansi pemerintah yang tugasnya adalah membela dan melindungi SEMUA rakyat, tetapi sebaliknya mereka menjadi pembunuh, dan bukannya pembela. 5. Pihak mahasiswa kita bukan membereskan hal ini, malah makin bikin ruyam dgn bikin demo dll. Apa sih gunanya demo ini? Apa gunanya usaha mengusir wapres yg berkunjung? Bukan malah hal itu menunjukkan masyarakat kita itu tdk bs menghormati pemerintah yg mrk pilih? Bukankah lebih baik mereka mengusahakan bantuan kesehatan ataupun perdamaian diantara kedua belah pihak? Hal ini lebih berguna bukan!?! amartien: Bagaimanapun seseorang itu berbeda pendapat dengan anda, biarkanlah mereka itu berdemo. Itu namanya freedom of speech. Tetapi sekali lagi, berdemo boleh, tetapi pada waktu berdemo janganlah melanggar peraturan/undang2. 6. Pihak DPR yg malah memanfaatkan kejadian utk mendapat simpati palsu. Kalo ini terjadi terus, dimana semua pihak tdk ada yg mau merendahkan hati, maka tidak tertutup kemungkinan terjadinya kerusuhan massal yg lebih parah dr thn 1998 yg bisa jadi akan menjadikan Indonesia sebagai Timur Tengah kedua. Dimana peperangan tanpa henti. Apakah kita memang menginginkan hal ini terjadi?? amartien: kerusuhan masal 1998 adalah suatu contoh dimana pemerintah tidak melakukan tugasnya, yaitu melindungi rakyatnya. Tidak ada tindakan2 untuk menghukum oknum2 dibelakang kerusuhan tsb. Sebaliknya, oknum2 di pemerintahan dengan melalui berapa orang dari 'rakyat' menggunakan rakyat untuk menimbulkan huru hara. Laporan komnas ham mengenai 1998 rupanya hanya itu saja, laporan, tidak ada tindak lanjutnya. Demonstrasi 'mahasiswa' yan
Re: Re: [mediacare] Malaysia rejects Christian appeal
Posting saya itu adalah mengenai salah satu dari hak manusia yang azasi, yaitu hak beragama. Seseorang yang membela HAM, tidak peduli agamanya, maupun orientasi politiknya, jika melihat adanya pelanggaran hak manusia, maka orang tsb. akan berupaya untuk berbuat sesuatu untuk memperbaikinya. Apa sih muslimin nasionalis? Apakah muslimin nasionalis tidak perlu tahu akan adanya pelanggaran ham di Indonesia? Menurut saya, tidak peduli apa agama seseorang, maupun orientasi politiknya, tetapi kita semua haruslah menghargai hak2 manusia yang azasi, dan salah satunya adalah hak kebebasan beragama. Kita tahu sendiri betapa di NKRI, hak kebebasan beragama banyak sudah dilanggar, dan pemerintah tidak mau/berdaya untuk meluruskan pelanggaran2 tsb. STEAL HEART <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Shalom rekan Amartien yg terkasih dan mohon maaf, menurut saya rekan2 kita yang muslim pd milis Mediacare ini adalah muslim yg nasionalis dan cinta pd NKRI jadi berbeda dgn kaum muslim yg ada di milis Zamanku yg mmg brengsek semua dan bikin kesal.. Jadi maaf saya merasa sebaiknya topik yg berkaitan dgn agama sebaiknya jangan direply..saya awalnya juga pikir sama aja umat muslim yg bergabung di Mediacare dan Zamanku namun ternyata beda.. Masih byk topik yg bisa kita diskusikan terutama tentang negara kita yang carut marut tanpa menjelek2an agama/kepercayaan rekan milis yang lain.. Sekali lg mohon maaf rekan amartien.. Tuhan Yesus Memberkati sdr.amartien amartien <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kelihatannya Islam itu adalah bagaikan perangkap, begitu masuk, tidak boleh keluar. Moga2 Lina Joy tidak dibunuh oleh seseorang yang merasa bahwa dia wajib melakukan tugasnya 'melindungi' agamanya dari orang2 yang murtad. Ini mengingatkan pengalaman adik iparku. Dia sudah lama sekali berganti agama menjadi Kristen, tetapi di KTP nya masih saja dia ditulis sebagai beragama Islam. Belum lama berselang dia diberikan ktp baru, dan tetap saja, agamanya lagi2 "Islam", meskipun didalam formulir dia menyatakan bahwa agamanya adalah kristen. Lagi2 bukti bahwa Islam adalah agama yang tidak menghargai hak2 azasi manusia, a.l. kebebasan beragama. http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/6703155.stm Malaysia rejects Christian appeal Malaysia's highest court has rejected a Muslim convert's six-year battle to be legally recognised as a Christian. A three-judge panel ruled that only the country's Sharia Court could let Azlina Jailani, now known as Lina Joy, remove the word Islam from her identity card. Malaysia's constitution guarantees freedom of worship but says all ethnic Malays are Muslim. Under Sharia law, Muslims are not allowed to convert. Ms Joy said she should not be bound by that law as she is no longer a Muslim. Death threats Malaysia's Chief Justice Ahmad Fairuz Sheikh Abdul Halim said the panel endorsed legal precedents giving Islamic Sharia courts jurisdiction over cases involving Muslims who want to convert. About 200 protesters shouted "Allah-o-Akbar" (God is great) outside the court when the ruling was announced. "You can't at whim and fancy convert from one religion to another," Ahmad Fairuz said. Ms Joy's case has tested the limits of religious freedom in Malaysia. She started attending church in 1990 and was baptised in 1998. In 2000, Ms Joy, 42, went to the High Court after the National Registration Department refused to remove "Islam" from the religion column on her identity card. The court said it was a matter for Sharia courts. Tuesday's ruling marked the end of her final appeal. Ms Joy has been disowned by her family and forced to quit her job. She went into hiding last year. A Muslim lawyer who supported her case received death threats. Sharia courts decide on civil cases involving Malaysian Muslims - nearly 60% of the country's 26 million people - while ethnic minorities such as Chinese and Indians are governed by civil courts in the multi-racial country. Story from BBC NEWS: http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/hi/asia-pacific/6703155.stm Published: 2007/05/30 05:45:46 GMT © BBC MMVII
[mediacare] BEST LIFE - Menjalani Hidup Bahagia Penuh Makna
Komentar tentang Buku BEST LIFE - Menjalani Hidup Bahagia Penuh Makna, ditulis oleh Stefanus Indrayana, dan Goenardjoadi Goenawan terbit mulai 31 Mei 2007 di Toko-toko Gramedia di seluruh Indonesia: Saya yakin buku ini akan menjadi sumber inspirasi dan pencerahan masyarakat luas, yang tidak hanya ingin hidup berbahagia (being happy), namun juga terbaik dan bermakna (best of your life to others). Stefanus Indrayana dan Goenardjoadi Goenawan merangkum langkah langkah yang kelihatannya sederhana namun mendalam artinya. Buku ini dapat memberikan inspirasi untuk menjalani hidup dengan penuh makna, sanggup menghadapi perubahan, tegar dan sabar dalam menghadapi tantangan kehidupan, mengembangkan talenta, menciptakan mimpi besar, sekaligus dicintai Sang Pencipta. SALAM SUKSES Agung Adiprasetyo CEO Kelompok Kompas Gramedia Saya sudah ratusan kali mendengar orang berkata seperti ini: "Saya sih simpel-simpel aja, gak mau yang muluk-muluk. Saya mau jalanin aja hidup ini, seperti air mengalir..." Kalau ada kata-kata seperti itu tanggapan saya cuma satu: "Lha kalau airnya mengalir ke got, memangnya Anda mau ikut?". Tentunya tidak kan ? Nah, agar aliran air Anda tidak mengalir ke got, Anda sendirilah yang harus mengatur salurannya. Caranya dengan mulai menemukan makna hidup Anda, mengenal Jiwa Anda, menemukan nilai-nilai dalam hidup Anda, dan dari situ, barulah Anda mendapatkan apa yang betul-betul Anda inginkan dalam hidup Anda. Segera setelah Anda menemukan itu semua, maka percayalah, hidup akan jadi lebih mudah bagi Anda. Selamat membaca. Salam Safir Senduk (www.perencanakeuangan.com) Buku ini tidak dimaksudkan untuk mengajak kita bermewah-mewah dalam gagasan abstrak atau untuk membuat kita terbuai oleh ilusi kebaikan diri kita sendiri. Buku ini hadir terutama untuk menggugah kita dari buaian tidur panjang yang membuat kita tak lagi bergairah untuk bangun atau tenggelam terlalu jauh dalam mimpi-mimpi yang kita ciptakan untuk diri sendiri. Buku ini, mengutip perkataan kedua penulis sendiri, adalah ketukan pada pintu hati kita agar kita mau membukakan pintu tersebut bagi orang lain. Pertanyaan yang teramat sulit untuk dijawab tetapi harus kita segera putuskansebelum lebih jauh melangkah masuk ke dalam relung-relung buku iniadalah: bersediakah kita menyambut ketukan itu? Membuka pintu hati kita? Sehingga kata tak akan hanya menjadi isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan, yang menjadikannya tiada. Dengan cuplikan dari sajak Aku Ingin karya penyair Sapardi Djoko Damono ini, saya ucapkan selamat membaca, dan semoga perjalanan membaca tersebut menjadi pengalaman penuh makna yang akan menjadi awal dari perjalanan yang lebih konkret, yakni perjalanan menempuh hidup yang penuh makna pula. 11 April 2007 Manneke Budiman Pengajar Fakultas Ilmu Budaya, UI - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.
Re: [mediacare] Pertandingan kemarin Indonesia vs Hongkong
Konon keseleonya kaki Boaz menjadi inspirasi bagi segelintir anggota timnas yg kemudian di ajukan ke Bang Ivan Kolev dan kemudian di amini dan disetujui. Pada Piala Asia nanti pemain lawan harus banyak yg mengalami nasib spt Boaz nanti ada pemusatan latihan khusus untuk mencederai lawan ..bisa menang deh (ini sngt rahasia lho) - Original Message From: STEAL HEART <[EMAIL PROTECTED]> To: "Mediacare@yahoogroups.com" Sent: Saturday, June 2, 2007 1:42:41 PM Subject: [mediacare] Pertandingan kemarin Indonesia vs Hongkong Rekan2 ada yg menyaksikan pertandingan sepakbola kmrn malam antara timnas kita vs hongkong khan?menurut sy,permainan timnas kita msh jauh dari padu bahkan terkesan jelek banget mainnya..3 gol yg tercipta hanya dari bola mati dan hadiah pinalti,tdk ada gol yg tercipta dari hasil kerjasama tim..bahkan pemain andalan & harapan timnas indonesia pun harus ditandu keluar krn patah kaki yaitu Boaz Solossa..ga kebayang deh berapa gol yg akan bersarang pd gawang timnas kita ktk versus Korsel,Arab saudi dan Bahrain nanti..ada pendapat lain? Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. http://tv.yahoo.com/
[mediacare] Re: PEREMPUAN DEPRESI JADI PEMBUNUH.
>From my blog :) http://afeministblog.blogspot.com/2007/03/killing-and-suicide.html There is one interesting article in the local newspaper several days ago, related to my article on the tendency of women to kill their children and then commit suicide I posted here. I entitled it Three Recent Cases in Indonesia. There is one interesting phenomenon to ponder: there is a clear difference on the reason why men and women kill some other people before they commit suicide. Apparently men and women choose different victims to kill: men kill people whom they think rob their happiness, pride, and self esteem; while women kill people whom they think will suffer most after they commit suicide. The temptation to commit suicide is of course because victims feel that they no longer can endure their pain, their depression due to problems accumulated in their lives. The reasons recognized are different: mens reason is mostly related to their jobs; while womens is mostly related to their familial problems. One case taken as an example is a policeman shot his superior for transferring him to a smaller town. After that, this policeman committed suicide. He might have thought that his pride and self-esteem would decline because he was transferred to a smaller area. It hurt his pride as a man? Why didnt he just commit suicide without killing anybody? He did not want to see the one who made him lose his dignity as a man alive safe and sound. For women, the writer of the article took one case of a woman who killed her four little children, and then committed suicide. It was predicted that she had big financial problems while her husband was away and not easily accessible. This particular woman might have thought that nobody would take care of her children after she committed suicide. Therefore, in order not to make her children suffer more, she decided to kill them all. After death, no more misery, no more problems. Another interesting finding is that women get depression more often than men. The comparison is about 3:1 (according to the writer of the article, based on patients coming to his clinic). However, women tend to be able to cope up with their depression much better than men do. When coming to suicide as the solution to end their misery, the comparison is on the contrarymen commit suicide three times more often than women do. PT56 310307 Sitogog <[EMAIL PROTECTED]> wrote: OOhhh sangat tragis !! Disayangkan bhw Pengadilan Negri tidak tahu sblm -nya akan maksud Si Ibu - Perempuan Depresi ini . JIKA Mereka tahu sebelumnya - kan bisa memohon pd Si Ibu tsb untuk menukar ke 4 anak perempuannya - dng Para Koruptor Kakap yg banyak jumblahnya dinegri ini. ---Original Message--- From: sumarsastrowardoyo Date: 30.5.2007 23:38:31 To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: #sastra-pembebasan# PEREMPUAN DEPRESI JADI PEMBUNUH. Banjarmasin Post Thursday, 31 May 2007 03:05 PEREMPUAN DEPRESI JADI PEMBUNUH 4 Anak Kandung Digantung di Kloset Gilberta Estrada tewas gantung diri. Tapi dia tidak sendiri. Perempuan berusia 23 tahun yang depresi itu juga menggantung empat anak perempuannya. Untung seorang balitanya berusia delapan bulan selamat dari kematian. Peristiwa yang menghebohkan ini terjadi di Hudson Oaks, Texas, Amerika Serikat, Rabu (30/5). Kejadian ini diketahui setelah saudara perempuan tersebut mendatangi tempat tinggal Estrada, karena perempuan itu tidak masuk kerja. Ketika didatangi, kediaman Estrada dikunci dari dalam. Sehingga saudaranya harus mendobrak pintu. Betapa terkejutnya dia ketika melihat Estrada dan empat anaknya tergantung di kloset trailer. Mereka gantung diri dengan ikat pinggang dan potongan kain. Namun seorang bayi diketahui masih hidup sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit. "Ini mengerikan. Cuma itu yang bisa saya katakan," kata Sheriff Larry Fowler. Kepolisian meyakini kejadian ini sebagai bunuh diri. Sebabnya, pintu dikunci dari dalam. Sang bayi masih dirawat di Rumah Sakit Fort Worth. Kondisinya mulai membaik. Namun nyawa tiga anak lainnya yang masing-masing berusia lima tahun, tiga tahun, dan dua tahun tak tertolong lagi. Para tetangga tidak mengira Estrada tega membunuh anak-anaknya sendiri. Apalagi selama ini Estrada terlihat seperti ibu yang baik dan perhatian pada anak-anaknya. "Saya yakin dia ibu yang baik. Anak-anaknya selalu bersih dan sering bermain-main di luar. Dia kelihatannya berdedikasi sekali," kata pasangan suami istri, Vicky Montgomery dan Richard Lamb yang bermukim di dekat trailer yang menjadi tempat tinggal Estrada dan keempat anaknya. "Dia selalu membawa anak-anaknya ke bus sekolah di pagi hari dan selalu menyiapkan makan siang untuk mereka," tambah Richard. Menurut seorang kerabat, Estrada yang telah bercerai dari suaminya itu menderita depresi. "Untuk menghidupi anak- anaknya, di bekerja di sebuah rest
[mediacare] press release divisi seni rupa festival kesenian yogyakarta 2007
Press Release Pameran Shout Out! FKY XIX/2007 Divisi Seni Rupa Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XIX/2007 masih membuka pendaftaran bagi para calon peserta pameran hingga tanggl 20 Mei 2007, jam 10.00-16.00 WIB di gedung Taman Budaya Yogyakarta, Jalan Sriwedani 1 Gondomanan, Yogyakarta. Selain di Sekretariat di TBY, formulir pendaftaran dan informasi juga bisa diakses dan diunduh via email di [EMAIL PROTECTED] dan www.fkysenirupa.multiply.com Tema kuratorial pameran FKY tahun ini adalah Shout Out! (Berteriaklah!) dengan kurator Kuss Indarto dan ko-kurator Arie Diyanto. Tema tersebut ditawarkan untuk memetakan garis kecenderungan kreatif seniman/anak muda dewasa ini, sekaligus membandingkannya dengan kecenderungan estetik yang dibawa oleh seniman/anak muda 30-an tahun lalu ketika muncul Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB) 1974. Kebetulan GSRB, yang waktu itu gaungnya menasional, juga muncul dan dipelopori oleh seniman/anak muda Yogyakarta . Oleh karena itu pameran Shout Out memang hendak ditendensikan untuk membuka semua kemungkinan dan capaian estetik yang saat ini tengah digeluti dan menjadi trend positif bagi seniman dan anak muda. Bentuk ungkap estetik semacam street art, toys art, fashion, customizing, object art, video art, moving image, komik, seni instalasi, dan lainnya, sangat dimungkinkan untuk masuk sebagai material pameran. Meski demikian, karya seni konvensional seperti lukisan juga masih dimungkinkan mendapat tempat, tentu diharapkan dengan pendekatan konsep dan penyajian yang lebih baru bahkan radikal. Dengan maksud itu pula, maka pameran ini akan memberi batasan usia (calon) peserta maksimal 35 tahun. Ini sesuai dengan misi pameran FKY tiga tahun terakhir yang lebih mengedepankan perhelatan ini sebagai sebuah laboratorium proses bagi laku kreatif seniman muda usia. Rencananya, kurator akan lebih selektif memilih karya dengan hanya memberi kesempatan bagi 35 nama seniman atau komunitas seniman. Dan bagi seniman/komunitas seniman yang terpilih akan diberi material fee, masing-masing sebesar Rp 500.000,-. Semua karya seniman terpilih nanti akan dipamerkan berdampingan dengan artefak dan imitasi karya seniman pelaku Gerakan Seni Rupa Baru. Pameran itu sendiri berlangsung pada 22 Juni hingga 2 Juli 2007. Langkah ini merupakan kebijakan kurator untuk memberi citra baru yang lebih positif dan progresif bagi perhelatan FKY, terutama di Divisi Seni Rupa. Novie Kristiani Purel Divisi Seni Rupa FKY XIX/2007 0274-7833104, 081 3282 71462 - Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
[mediacare] Swedia membuka "virtual embassy"
Swedia tercatat sebagai negara kedua di dunia yang membuka "virtual embassy" di SecondLife. Sebelumnya, Maldives (Maladewa) tercatat sebagai negeri pertama yang mencatatkan diri. Ini baru pijakan awal dari mimpi kedutaan besar virtual di masa depan. Saya pribadi yakin, di masa depan sebuah negara tak perlu membuka kedutaan besar di setiap negara sahabat, apalagi negeri yang banyak hutang seperti Indonesia. Pembukaan kedutaan besar memakan biaya yang amat besar. Belum termasuk hitungan kalau para pejabat dan staf diplomatiknya melakukan tindak pidana korupsi untuk memperkaya diri demi mengisi koceknya. Dengan adanya "virtual embassy", beberapa negara yang banyak musuhnya tak perlu takut dengan demo-demo jalanan yang bisa membahayakan para diplomatnya. Artikel terkait dimuat oleh The Jakarta Post edisi 31 Mei 2007 berjudul "Sweden opens virtual embassy", bersumber dari AFP. - Sweden plans Second Life embassy http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/6310915.stm Second Life fans can live out their fantasies through avatars Sweden is opening an embassy in the internet fantasy world called Second Life - the first country to do so. The project is being run by the Swedish Institute - a promotional body which works alongside the foreign ministry. Institute director Olle Waestberg said the virtual embassy would reach many young people and provide information about Sweden. Second Life has about three million users worldwide, who create and develop virtual characters - called "avatars". Several real-world companies have created virtual shops in Second Life. The Swedish Institute says the embassy will not issue passports and visas, but it will inform users how to get them in the real world. The embassy will be "primarily an information portal for Sweden," said Mr Waestberg, quoted by the AFP news agency. --- Sweden Inaugurates Virtual Embassy http://www.prnewswire.co.uk/cgi/news/release?id=199170 STOCKHOLM, May 30 /PRNewswire/ -- Second House of Sweden - Sweden's embassy in the virtual world of Second Life - has opened its doors to the public. Sweden's Minister for Foreign Affairs Carl Bildt this morning cut the ribbon at an inauguration ceremony Broadcast simultaneously to press conferences in Stockholm and in Budapest. Second House of Sweden is inspired by the real-life House of Sweden in Washington, D.C., which houses the Embassy of Sweden to the United States. The setting for the virtual embassy is the picturesque Stockholm Archipelago. Inside and around the Second House of Sweden there is a wealth of exhibits and information. Some examples: - A recreation of Raoul Wallenberg's office in Budapest, with a re- enactment of his last day of freedom on January 16, 1945. (In cooperation with the OSA Archivum in Budapest) - An art exhibit, curated by Nationalmuseum in Stockholm - Royalty-free images of Sweden, fact sheets about politics, industry, design, art as well as virtual Swedish food, with real recipes attached - Throughout the region, listen to Radio Sweden's daily news podcasts in English - Furniture by Swedish wood manufacturers and IKEA - some of which visitors can use to furnish their virtual homes in Second Life. "The role of the Swedish Institute is to generate goodwill and confidence in Sweden. As the media landscape changes, so does the way people gather information. It is important for us to be a part of these developments, " says Olle Wästberg, Director-General for the Swedish Institute. Second House of Sweden has already generated great interest both in Sweden and abroad, according to Stefan Geens, project leader at the Swedish Institute: "Now that we have a platform in Second Life to promote the culture and lifestyle of Sweden, many Swedish companies and organizations are interested in collaborating. Discussions are underway with a number of potential partners, including Karolinska Institutet and the Swedish Environmental Protection Agency." Wästberg adds: "It is a real pleasure to see that so much media, above all the foreign press, has recognized how progressive Sweden is. The great interest that this has generated in the media is estimated to have already paid off tenfold." To get to the Second House of Sweden, go to www.sweden.se/secondlife and follow the instructions. Images at: www.sweden.se/second_life, User name: second_life, Password: sweden Distributed by PR Newswire on behalf of Swedish Institute - Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing.
[mediacare] P R I M E
http://afeministblog.blogspot.com/2006/09/p-r-i-m-e.html I watched PRIME the movie some days ago. It is starred by two big actresses: Merryl Streep (cast as Lisa) and Uma Thurman (cast as Rafi). Some interesting things I spotted from this movie 1.Religious Snob As someone born in a strict Muslim family and society that supported that Islam is the only right religion in this world, I easily understand why many Muslim people in Indonesia become religious snob. Oh well, perhaps not many of them, only (un)luckily, I have been surrounded by such people since I was a kid. After I got enlightenment, LOL, (I found it myself by reading more books than when I was younger and also by getting in touch with appropriate people, LOL), I realized it was really ridiculous to think that only Muslim people will go to heaven after the judgment day (for those who believe that this judgment day will come one day) while the rest will go to hell. Therefore, when finding that in fact people with other celestial religions also can become boring religious snob, I was surprised. (read it is naïve of me. LOL.) The way Lisa (Merryl Streep) viewed her sons love relationship with a girl who is not a Jewish showed that she considered non Jewish people lower than her. She insisted that her only son marry a Jewish girl. My conclusion: when someone become a fanatic, and indoctrinated in an appropriate way viewing that his/her religion is the only media to take him/her to heaven, he/she tends to be a religious snob. 2.Western culture versus Eastern culture Since I was a kid, I have often heard people say, Oh, for western people, it is understandable if they do this or that. However, it is not appropriate for us eastern people to do the same thing. The reason is simple: they are western and we are eastern. Period. No more explanation. It made me make a conclusion that indeed there is a big difference between western and eastern cultures. However, my experience for blogging has taught me a different thing. When posting something in my http://afemaleguest.blog.co.uk now and again I got some comments from my blog friends living in western countries that showed me that they are not much different from me here. For example, when I was worried to let Angie go camping with her school friends some months ago, then I wrote it in my blog, some blog friends commented a similar thing; how they are also worried when letting their kids do something that will require their kids to be away from home for some time. When I wrote in my blog about the ridiculous rule of some companies in Indonesia that dont let their female employees wearing trousers to the officewith a stupid reason that females are to wear skirts/dresses, not trousers, I got some comments from my western blog friends that it happened in their countries too some decades ago. When I wrote in my blog about what a school uniform is supposed to be likesuch as how long the skirt for female students, whether the shirt is loose or tight, my western blog friends commented that it was a common debate too some decades ago in their countries. When I wrote in my blog that women are supposed to do household choresthough they also work outside home, together with their husbandswhile their husbands can just enjoy watching television or reading newspapers at home, my western blog friends commented that it was also very common there some decades ago, and even many of them still undergo the similar thing in this twenty first century. And there are still some other examples. Indonesia with its eastern culture is just left behind some decades. Indonesia will catch up with western culture later. Does it mean that Indonesia will be western one day? LOL. In PRIME, Lisa seemed very old-fashionedvery eastern, Angie saidwhen she worried much about her sons love relationship with someone who is not Jewish, and fourteen years older! She said that her sons relationship with Rafi wouldnt last long with those trivial reasons. (Oh well, for me they are just trivial thingsdifferent religions and different age gap. Differences can be overcome well with open communication, I believe.) 3.Love relationship between a much older woman with a younger man In fact, westerners also find it not an ideal thing. Well, Indonesian people with their opinion about freedom in the west must have considered it queer to know that in fact for westerners, this thing is also a problem. Most people tend to believe that men must be older than women in one relationship coz men are expected to be wiser, smarter, more mature, more experienced, and some other more things??? When I use my feministic view, inequality seems so idealistic in one relationship coz men are always to have more things than women. Men always expect to be respected by women and they think that to be older is one way to get that respect, besides richer (having higher income), more knowledgeable (hav
Re: [mediacare] marinir tewaskan empat rakyat jelata
Sebenarnya kalo ditanya sapa yg salah? Sapa yg benar? Jawaban jujur adalah semua pihak salah! Kalo kita mau jujur dan melihat permasalahan ini dari segala sudut, maka kita akan menemukan fakta: 1. TNI/polri maupun semua bagian pemerintah telah dari dulu blm bisa menghilangkan sikap arogan, serta sadar bahwa mrk adalah pelayan masyarakat. 2. Byk dr rakyat kita yg meninggali tanah org yg tidak dipakai, lalu lama kelamaan merasa itu adalah milik mereka. 3. Byk dari rakyat kita yg memang sering memanfaatkan keadaan dgn memperkeruh keadaan sehingga menekan pihak2 terkait. Mungkin ini dikarenakan kelamaan nganggur. 4. Kadang rakyat sendiri melakukan kebrutalan tapi kalo sudah ditindak keras petugas malah merengek rengek dgn alasan dianiaya, pelanggaran HAM dll. 5. Pihak mahasiswa kita bukan membereskan hal ini, malah makin bikin ruyam dgn bikin demo dll. Apa sih gunanya demo ini? Apa gunanya usaha mengusir wapres yg berkunjung? Bukan malah hal itu menunjukkan masyarakat kita itu tdk bs menghormati pemerintah yg mrk pilih? Bukankah lebih baik mereka mengusahakan bantuan kesehatan ataupun perdamaian diantara kedua belah pihak? Hal ini lebih berguna bukan!?! 6. Pihak DPR yg malah memanfaatkan kejadian utk mendapat simpati palsu. Kalo ini terjadi terus, dimana semua pihak tdk ada yg mau merendahkan hati, maka tidak tertutup kemungkinan terjadinya kerusuhan massal yg lebih parah dr thn 1998 yg bisa jadi akan menjadikan Indonesia sebagai Timur Tengah kedua. Dimana peperangan tanpa henti. Apakah kita memang menginginkan hal ini terjadi?? Salam On 6/1/07, malamkomunitas <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > selain 2 orang ibu tersebut yang sedang memasak, > seorang korban yang luka parah adalah bocah berusia 4 tahun (mungkin > seumuran dengan anak bung Yoga?) dengan luka tembak di dada.. > > dikutip dari kompas: > "Kemudian para oknum tentara itu gelap mata. Mereka menembaki rumah > warga. Beberapa ibu-ibu yang sedang memasak dan memotong ketela > pohon di luar rumah ikut ditembaki. Seorang ibu bernama Mistin (25) > yang sedang menggendong anaknya Khoirul (4) ikut tertembak dan > langsung meninggal, sedangkan anaknya yang juga terkena tembakan di > dada kanan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Sjaiful Anwar di > Malang." > http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0705/31/utama/3568947.htm > > bung yoga, mending cari tau, baca berita, cari informasi dulu deh > daripada bikin pembenaran yg katanya logis, tetapi malah jadi > terlihat seberapa kadar ke-logis-an anda.. > mungkin untuk membantu berpikir lebih logis, coba bung yoga > bayangkan ketika istri anda lagi masak sambil menggendong balita > anak anda, tau2 meninggal ditembak tentara! apakah anda masih > akan "membela" tentara yg kemudian beralasan membela diri? > > --- In mediacare@yahoogroups.com, "Dian Kartika Sari" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > o alahpanjang amat rasionalisasinya. > > Dari jumlah korban meninggal, dua diantaranya perempuan. > > Satu diantara dua perempuan itu hamil 4 bulan. > > Satu lagi perempuan yang sedang menggendong balita usia 3 tahun. > > > > seberapa sih kekuatannya perempuan yang hamil 4 bulan atau bayi > yang umurnya baru 3 tahun. > > > > Kenapa dia yang ditembak > > > > salam > > dian > > > > > > - Original Message - > > From: Yoga > > To: mediacare@yahoogroups.com > > Sent: Thursday, May 31, 2007 8:43 PM > > Subject: Re: [mediacare] marinir tewaskan empat rakyat jelata > > > > > > > > Bukannya membela TNI atau apalah... cuma mo memandang pada pola > pikir saja.. Saya berpikir logis saja sih terlepas dari > persoalan dibelakang ini semua... > > --- CUT ! dasar antek aparat keparat militer bangsat tni anjing tai > kucing --- > >
[mediacare] Re: [apakabar] P R I M E
Film PRIME sangatlah menarik hati, ialah perihal norma2 yang sudah sangat berubah pada masa sekarang ini, dengan dialog yang kira2 10 tahun lalu orang akan malu mengucapkannya. Meskipun demikian, kita dapat menerima sequence yang terjadi pada film tersebut, suatu hal yang wajar pada youngster di usia 23 tahun dalam meniti perjalanan hidupnya. Film itu biasanya akan diputar ulang, yang belum menonton bila sempat menonton akan dapat menilai kejujuran mereka dalam menangkap norma2 pada zaman sekarang. Nana P <[EMAIL PROTECTED]> wrote: http://afeministblog.blogspot.com/2006/09/p-r-i-m-e.html I watched PRIME the movie some days ago. It is starred by two big actresses: Merryl Streep (cast as Lisa) and Uma Thurman (cast as Rafi). Some interesting things I spotted from this movie 1.Religious Snob As someone born in a strict Muslim family and society that supported that Islam is the only right religion in this world, I easily understand why many Muslim people in Indonesia become religious snob. Oh well, perhaps not many of them, only (un)luckily, I have been surrounded by such people since I was a kid. After I got enlightenment, LOL, (I found it myself by reading more books than when I was younger and also by getting in touch with appropriate people, LOL), I realized it was really ridiculous to think that only Muslim people will go to heaven after the judgment day (for those who believe that this judgment day will come one day) while the rest will go to hell. Therefore, when finding that in fact people with other celestial religions also can become boring religious snob, I was surprised. (read it is naïve of me. LOL.) The way Lisa (Merryl Streep) viewed her sons love relationship with a girl who is not a Jewish showed that she considered non Jewish people lower than her. She insisted that her only son marry a Jewish girl. My conclusion: when someone become a fanatic, and indoctrinated in an appropriate way viewing that his/her religion is the only media to take him/her to heaven, he/she tends to be a religious snob. 2.Western culture versus Eastern culture Since I was a kid, I have often heard people say, Oh, for western people, it is understandable if they do this or that. However, it is not appropriate for us eastern people to do the same thing. The reason is simple: they are western and we are eastern. Period. No more explanation. It made me make a conclusion that indeed there is a big difference between western and eastern cultures. However, my experience for blogging has taught me a different thing. When posting something in my http://afemaleguest.blog.co.uk now and again I got some comments from my blog friends living in western countries that showed me that they are not much different from me here. For example, when I was worried to let Angie go camping with her school friends some months ago, then I wrote it in my blog, some blog friends commented a similar thing; how they are also worried when letting their kids do something that will require their kids to be away from home for some time. When I wrote in my blog about the ridiculous rule of some companies in Indonesia that dont let their female employees wearing trousers to the officewith a stupid reason that females are to wear skirts/dresses, not trousers, I got some comments from my western blog friends that it happened in their countries too some decades ago. When I wrote in my blog about what a school uniform is supposed to be likesuch as how long the skirt for female students, whether the shirt is loose or tight, my western blog friends commented that it was a common debate too some decades ago in their countries. When I wrote in my blog that women are supposed to do household choresthough they also work outside home, together with their husbandswhile their husbands can just enjoy watching television or reading newspapers at home, my western blog friends commented that it was also very common there some decades ago, and even many of them still undergo the similar thing in this twenty first century. And there are still some other examples. Indonesia with its eastern culture is just left behind some decades. Indonesia will catch up with western culture later. Does it mean that Indonesia will be western one day? LOL. In PRIME, Lisa seemed very old-fashionedvery eastern, Angie saidwhen she worried much about her sons love relationship with someone who is not Jewish, and fourteen years older! She said that her sons relationship with Rafi wouldnt last long with those trivial reasons. (Oh well, for me they are just trivial thingsdifferent religions and different age gap. Differences can be overcome well with open communication, I believe.) 3.Love relationship between a much older woman with a younger man In fact, westerners also find it not an ideal thing. Well, Indonesian people with their opinion about freedom in the west must ha
[mediacare] Marinir AS latih marinir kita jadi tanpa peri kemanusiaan?
Tidak sengaja saya jadi meneteskan airmata membaca peristiwa di Pasuruan sampai empat warga tewas, terutama tentang perempuan hamil yang ditembak matanya. Duh! Balita yang terkena proyektil juga. Belum lama ini di mailing list yang saya jadi anggota ada diskusi tentang dilatihnya atau ditulis juga latihan bersama antara marinir kita dengan marinir AS. Maaf saya tidak mengerti politik internasional namun di media banyak sekali diliput kekejaman tentara AS, yang kebanyakan marinirnya, di Irak. Maaf ini hanya curhat saja. Selama ini marinir AL cukup disukai oleh masarakat, apa ada hubungannya dengan dilatih atau latihan sama-sama rekan-rekannya dari AS itu lalu membuat tentara kita itu juga menjadi ganas tidak punya rasa peri kemanusiaan? Ada teman saya yang ikut latihan karate, katanya disana sangat ditekankan batin yang kuat, sabar bahkan penuh empati pada sesama. Karena seni bela diri itu seperti senjata yang dapat mematikan bila sembarang digunakan. Apa TNI tidak mendapat pendidikan ahlak dan pengarahan semacam itu? Bila bangsa kita mempunyai rasa empati yang kuat pada sesama manusia, yang malah kemanusiaan tercantum dalam Undang-undang Dasar, mungkin Bapak Presiden, Bpk Wakil Presiden atau Bapak Menteri Pertahanan sudah mendeklarasikan Hari Berkabung Nasional demi peristiwa Pasuruan itu. Dan mohon maaf, kalau melihat perilaku sebagian politisi di luar negeri, apa Bapak Menteri Pertahanan, panglima tertinggi TNI atau panglima tertinggi AL seharusnya menyerahkan jabatan karena rasa tanggungjawabnya. Ini bisa akan menjadi suri teladan untuk kita semua kan? MLM Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
Re: [mediacare] Mega Belum Pastikan Maju pada Pilpres 2009
PDI-P udah mulai menabung calon pemilih dari skrg ini dibuktikan dgn paling byk pasangan yg PDI-P calonkan memenangkan Pilkada Gubernur,Bupati & Kota ketimbang Golkar ataupun Partai Demokrat..artinya pasangan yg selalu dicalonkan oleh PDI-P merupakan pasangan diidam2kan oleh rakyat -Original Mail- From: Akhmad Asaad Sent: Saturday, 02nd June 2007 5:56 pm To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] Mega Belum Pastikan Maju pada Pilpres 2009 Memang baik terus giat perkuat PDIP sebagai basis perjuangan yang sudah punya 11 juta anggota ber-KTA, beroposisi di DPR sesuai sikon, terus menangkan pikalda dan mempersilahkan masyarakat untuk mencermati dan merasakan imbas kepandiran pemerintah SBY-JK dalam memimpin negara dan kepandaiannya mengintensifikasi pemiskinan wong cilik Mega Belum Pastikan Maju pada Pilpres 2009 Ende, 1 Juni 2007 01:06 Gatra.com Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputeri, mengaku belum memastikan diri maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2009. "Dalam rakernas memang saya sudah diminta untuk maju oleh pengurus PDIP yang mewakili seluruh pengurus partai tetapi saya belum berikan jawaban," kata Megawati kepada wartawan di Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis malam. Mantan Presiden RI ini mengaku, tidak ingin terburu-buru mengiyakan permintaan pengurus PDIP karena masih akan ada empat kali pelaksanaan rakenas PDIP sampai mejelang pelaksanaan pilpres 2009. "Nanti sajalah... Kan masih ada empat kali rakernas," ujar Megawati. Ia pun mengakui kedatangannya ke Ende itu berkaitan dengan konsolidasi partai terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi NTT dan Kabupaten Ende dan beberapa kabupaten lainnya di NTT tahun 2008 mendatang. Sebagai ketua partai, ia merasa wajib berkunjung ke berbagai daerah guna mengonsolidasikan perkembangan partai. "Memang saya ke sini (Ende) atas undangan pengurus partai di daerah sekaligus mengikuti Hari Kesaktian Pancasila di daerah ini," ujarnya. Mengenai kandidat calon kepala daerah dari PDIP, Megawati mengatakan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai yakni harus melewati tahapan penjaringan dan penyaringan. "Mekanisme di PDIP berbeda dengan partai lain. Di PDIP proses penjaringan dan penyaringan dimulai dari pengurus terbawah. Kandidatnya tergantung pengurus di daerah," ujarnya. [TMA, Ant] - Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Tryit now.
[mediacare] Servants to Saudi Arabia
31 May - 6 June 2007 Issue No. 847 Egypt Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875 http://weekly.ahram.org.eg/2007/847/eg10.htm Servants to Saudi Arabia Female domestic help are to be exported to the Gulf country, stirring a public outcry, reports Reem Leila The Egyptian Ministry of Labour Force and Migration (MLFM) has signed a unique deal with the Saudi Industrial and Commercial Chamber to send 12,000 female domestic maids every year, for nearly 10 years, to serve in Saudi homes. Their fees will range from 500 to 800 Saudi riyals (approximately LE750 to LE1,200). The protocol is to come into force by 1 June. According to the agreement, domestic servants who are to travel to Saudi Arabia are to be under the age of 30, should be given proper residence, medical care and air tickets to be paid for by their sponsor. This is in addition to working according to Saudi labour laws. Foreign workers constitute nearly 50 per cent of the overall labour force in Saudi Arabia, where Egyptians make up 27 per cent. Usually from developing countries, the foreign work force in Saudi Arabia and other Gulf countries consider themselves lucky to have escaped the poverty back home and seek to provide a better future for themselves and their relatives. There are no definitive statistics on the actual number of Egyptian domestic servants working in Saudi Arabia, not least because many of them are in the country illegally. In Saudi Arabia, as in other Gulf countries, all foreign workers are employed under the sponsorship system. Workers are usually invited by their employers which can be an enterprise, an individual or even the state when it concerns a post in the public sector. According to MP Mustafa Bakri, the system creates a series of serious problems. Migrant workers are completely under the mercy of their employers who usually take their passports. Accordingly their freedom of mobility and movement is limited. They are prevented from changing jobs and cannot leave their place of work. Some do not receive their salaries on time, if at all, and are mistreated. "Maids are extremely humiliated in these countries," Bakri said. "In addition to being overworked, underpaid and not given the agreed salary, and often held in complete isolation inside the home they work in, female domestic workers are sometimes raped by their employers. So why should we put our women, their future and freedom in danger?" Expressing the anger of many Egyptians in the country and abroad, Bakri submitted an interpellation summoning Aisha Abdel-Hadi, MLFM minister, to the People's Assembly to explain the situation. Abdel-Hadi did not show up. Bakri said the accord does not include a single item regarding legal protection that could be provided to the hired help. "In case there's a problem, will the ministry be able to provide them with any legal assistance to prevent or at least lessen their abuse?" asked Bakri. Some embassies of countries with large domestic servant populations -- Thailand, Sri Lanka and the Philippines -- maintain shelters or what are called safe houses in which they can take refuge from ill-treatment until they are sent back to their homeland. "Despite these safe houses, it is common knowledge that runaways are almost always returned to their sponsors. Will Egypt be able to provide an equivalent shelter and support to runaway maids?" Bakri asked. Bakri's concerns are not new; they have surfaced repeatedly over the years. But MP Hamdi El-Sayed, head of the People's Assembly Health Committee, brought up what could be wholly new and frightening incidents: the alleged stealing and subsequent sale of a servant's vital organs for transplants, including the kidney and parts of the liver, unbeknown to the victim and naturally resulting in severe health problems for them in the future. "The maids are usually given a medical check-up during which they are anesthetised. The sought-after organ is then removed without either their approval or knowledge," El-Sayed said. The financial return, El-Sayed added, was simply not worth jeopardising their lives and health. "Abdel-Hadi was previously requested to establish a centre to train females on how to be good housekeepers or domestic maids and to make them available in the local market. The plan was not intended to send them abroad," he added. Many Egyptians are dismayed that Egypt, once the main provider to other Arab countries of doctors, engineers, teachers, scientists and journalists, is now exporting servants. They are particularly angered by the recent trend: while many Arab countries are reducing the number of Egyptian workers practising white collar professions, the number of servants is increasing. "It just symbolises Egypt's role in the region," said Alaa Lotfi, a journalist. According to the MLFM, the pact with Saudi Arabia a
Re: [mediacare] Re: Jakarta-jakarta
Mbak Omie dan Bung Yoga yb., terimakasih untuk email ini, saya kebetulan tidak punya fotos tsb, hanya fotos keluarga dari era itu, dan ingatan sekait Hotel des Indes, Pasar Boplo dll, duel (lagi "in" ketika itu) di Taman Soeropati, untung seri, draw, jadi nggak malu2in ... B.rgds., bdg - Original Message - From: ati gustiati To: mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 01, 2007 12:36 PM Subject: Re: [mediacare] Re: Jakarta-jakarta Yoga, coba lihat dimilis rumahkitabersama ada beberapa photo betawi tempo doeloe dari members, mungkin pak Radityo bisa mengirim nya utk Yoga (hanya saran saja). Jakarta memang sudah kehilangan wajah asli nya, semua sudah dipulas oleh kosmetik peradaban baru yg disesuaikan dengan fungsi nya sebagai ibu kota negara yg sudah ber titel "demokrasi" bila kita pergi ke mall2, lebih mudah mendapatkan barang2 yg modern ketimbang barang2 tradisional, saya harus pergi ke Melawai hanya utk membeli kerajinan2 tangan tradisional utk dibawa ke amrik, wajah Jakarta sudah berubah menjadi plastik seperti perilaku penghuni nya, utk mendapatkan keramahan dan kebersahajaan kita harus pergi ke desa, itu sebabnya saya suka hidup dipedesaan, disana kita masih bisa menikmati tradisi budaya kita, bau tanah yg khas, angin yg menyebarkan aroma gunung, gelak anak2 yg lepas, makanan2 sederhana yg tidak merugikan kesehatan kita. Jakarta hiruk pikuk dan tak perduli seperti New York, nci2 dan abang2 betawi atau cerita si Jampang hanya lukisan indah dalam kenangan, tugas Jakarta semakin berat mengemban kebutuhan2 penduduknya yg semakin sumpek dan berpolusi. salam tradisi omie Yoga <[EMAIL PROTECTED]> wrote: bung Kusumo, kalau boleh dan ada, minta softcopy foto-foto Jakarta jaman dulu dunk.. Tapi memang sih, Jakarta cepat banget berubah.. Boro-boro 1955 yah... 10 tahun dengan sekarang saja udah banyak berubah... hihihi... - Original Message - From: "BDG KUSUMO" To: Cc: ; ; Sent: Friday, June 01, 2007 12:04 PM Subject: [mediacare] Re: Jakarta-jakarta > Dengan sekitar 3 Rp, kira-kira harga 1 liter bensin, saya diperbolehkan > naik pohon rambutan dan mengambil sesukanya, sepeda saya parkir > didekat itu. Itu tahun 1955 abad lalu, sering naik sepeda dari Menteng ke > Kebayoran Baru, lewat Djl. Djendral Soedirman terus menyelinap > kampung, memintas. > > Setelah lewat 39 tahun dan diperbolehkan mudik, kesan-kesan > tentang Jakarta lebih baik saya simpan di kalbu. > > Salam, Bismo DG > > - Original Message - > From: Kang becak > To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, June 01, 2007 4:28 AM > Subject: #sastra-pembebasan# Jakarta-jakarta > > > Mungkin, > Takkan pernah kembali, > Jakartaku yang telah pergi. > > Di Jakarta. > > Buah-buahan, > Tidak berumah di pasar minggu lagi. > & gt; Tapi di mall dan swalayan. > > Di Jakarta, > > Kulihat pelayan, > Dengan senyum manis, > Menawarkan segarnya sayur import. > > Sementara, > Sementara sayur dari desaku, > Terlihat lusuh kurang gizi. > > Di Jakarta, > Tak kutemukan kawanku lagi. > > Kabarnya mereka pergi, > Sekedar menyambung hidup, > Menunggu mati. > > > > > > > > Web: > http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ > > Klik: > > http://mediacare.blogspot.com > > atau > > www.mediacare.biz > > > Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: > [EMAIL PROTECTED] > > Yahoo! Groups Links > > > > Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Kl ik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -- Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
[mediacare] Islam and Feminism (Again)
That Prophet Muhammads coming was to free women from the old jahiliyah patriarchal culture in Arab at that time was already well-known. (Literally the word jahiliyah means stupid.) For example ... To read the complete article, just click the following link. http://afeministblog.blogspot.com/2007/06/islam-and-feminism-again.html Thanks for your attention. Best, Nana For the world, you are just someone; for someone, you can be his/her world visit my blogs please, at the following sites http://afemaleguest.blog.co.uk http://afeministblog.blogspot.com http://afemaleguest.multiply.com THANK YOU Best regards, Nana - Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool.
[mediacare] RALAT: 15 Video Pidato Bung Karno
Mbak Jati yth., terimakasih banyak untuk pembetulan yang saya frwdkan kepada banyak netter yang menanyakan. Tentunya videos terkait berguna dalam kembali mengenal dan menghayati Pancasila sesuai dengan aslinya. Salam hangat, Bismo DG - Original Message - From: Jati Utomo Dwi Hatmoko To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Friday, June 01, 2007 5:51 PM Subject: Re: [mediacare] Fw: 15 Video Pidato Bung Karno Mas Bdg, Linknya salah, bukan http://dpyoedha.multiplay.com/ tapi http://dpyoedha.multiply.com/ salam Jati On 6/1/07, BDG KUSUMO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salam, bdg - Original Message - From: D PY To: YAP HONG GIE ; RM Danardono HADINOTO ; BDG KUSUMO ; Mickey Tan ; rio dwijayanto ; HINU E. SAYONO ; alumni gmni ; gmni malang ; vayireh ; leonard dydi ; haryo murti Sent: Friday, June 01, 2007 12:11 PM Subject: 15 Video Pidato Bung Karno Mau lihat langsung beberapa cuplikan rekaman pidato Bung Karno ? Silahkan kunjungi http://dpyoedha.multiplay.com/ Sedikitnya ada 15 video pidato-pidato Bung Karno, mulai dari pidato tahun 1945 sampai pidato JaS MeRah tahun 1966 Pemilik blog ini adalah mantan wartawan Kompas, pendiri/pengurus AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Insonesia) Jangan lupa isi guestbook dan berikan saran maupun komentar. Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
Re: [mediacare] PLTN : UNTUK SIAPA ?
Potensi geothermal di Indonesia minimal adalah 20.000 MW , yang mana di pulau Jawa minimal ada 5.500 MW. Biaya pembangunan PLTN di berbagai negara minimal adalah 4.000 dollar AS per kW, yang berarti adalah 4.000.000 US $ per MW. Satu unit kecil PLTN adalah 600 MW, artinya biaya pembangunannya minimal adalah .2.400.000.000 US $ atau 21.120.000.000.000 rupiah atau 21 Trilliun Rupiah. Di Indonesia, dihitung 25 Trilliun Rupiah. Biaya PLT Geothermal 600 MW :adalah 1.122.000.000 US $ atau 9.873.600.000.000 Rupiah atau 9,9 Trilliun Rupiah, yang jelas lebih aman dan harga energinya cukup murah. Trus, buat apa beli PLTN ? Untuk membeli PLTN luar negeri yang sudah obselete ? Senang dibohongi terus ? bunga hitam <[EMAIL PROTECTED]> wrote: PLTN UNTUK SIAPA ? Amerika Serikat yang memiliki 110 buah reaktor nuklir atau 25,4% dari total seluruh reaktor yang ada di dunia akan menutup 103 reaktor nuklirnya. Di Jerman, negara industri besar ini, juga berencana menutup 19 reaktor nuklirnya. Di Swedia, seluruh PLTN-nya yang berjumlah 12, ditutup mulai tahun 1995, sampai negara tersebut bebas dari PLTN pada tahun 2010 mendatang. Sebaliknya, pemerintah Indonesia, melalui BATAN (Badan Energi Nuklir Nasional) berniat membangun PLTN mulai tahun 2010-2016. CADANGAN ENERGI DI INDONESIA Sesungguhnya cadangan energi yang tersedia di Indonesia sangatlah cukup dan jauh dari kurang. Sebagai gambaran singkat : Cadangan Batu Bara kita sebanyak 30 miliar ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri selama 147 tahun. Gas, 182 triliun kaki kubik, cukup untuk 61 tahun. Dan, Minyak Mintah, sebanyak 8 miliar barrel, cukup untuk 8 tahun. Itu belum termasuk yang di temukan di Irian, Kalimantan, dan Natuna. Serta, cadangan dari sumber-sumber energi lain, non-fosil, yang sesungguhnya kita sangat kaya dan lebih ramah lingkungan dan terbarui seperti microhydro, surya, angin, biomassa, biofuel, panas bumi, dll. Lalu mengapa pemerintah menyatakan bahwa di tahun 2015, indonesia akan mengalami krisis energi yang luar biasa sehingga harus segera dibangun PLTN ? KRISIS ENERGI (2015) Salah satu strategi kebijakan pemerintah Indonesia untuk membayar hutang beserta bunganya ke IMF dan Bank Dunia, adalah dengan melakukan ekspor minyak bumi dan gas besar-besaran hingga mencapai lebih dari separo cadangan energi fosil yang kita miliki. Parahnya, di saat yang sama masyarakat indonesia harus antri untuk membeli BBM yang naik karena di cabutnya subsidi dari pemerintah. Berkurangnya cadangan energi kita dan ancaman krisis energi di Indonesia pada tahun 2015, menjadi logis. Di tahun 1997, ketika krisis ekonomi melanda indonesia, pemerintah RI membuat kesepakatan kontrak hutang dengan belasan korporasi dari berbagai negara seperti Amerika, Perancis, Jepang, dan Kanada, termasuk 2 korporasi raksasa Mitsubishi dan Westinghouse, untuk pembangunan PLTN. Untuk rencana gila ini, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 10 tentang Ketenaganukliran dan menetapkan BATAN hanya menangani riset dan pengembangan, realisasi proyek dan pengoperasian di kerjakan oleh BUMN, swasta atau koperasi, di bawah koordinasi Departemen Energi dan Sumber Daya Manusia. Sikap sekenanya pemerintah untuk mempertahankan kekuasaannya ini semakin parah ketika disaat yang sama pemerintah memohon hutang baru kepada IMF dan World Bank, yang berakhir dengan salah satu point kesepakatannya adalah pemerintah indonesia harus melakukan pengurangan subsidi BBM sampai nol persen pada tahun 2015. Jika benar tahun 2015, cadangan minyak bumi dan gas yang dimiliki berkurang drastis, maka yang akan terjadi adalah kebijakan import minyak. Artinya, harga minyak akan menjadi sangat tinggi di indonesia, karena harus mengikuti harga minyak mentah dunia. Dan, di saat seperti ini, kebutuhan akan minyak untuk pembangkit energi listrik akan tutup, yang kemudian di harapkan pada tahun 2016 PLTN sudah dapat beroperasi, menggantikan pembangkit listrik yg selama ini menggunakan energi minyak bumi dan batubara. Pergantian teknologi pembangkit listrik ini, jelas akan menaikan tarif dasar listrik (TDL), dan kenaikan ini jelas akan diikuti dengan kenaikan barang-barang pokok lainnya, karena pembangunan PLTN sendiri di biayai dari perjanjian hutang. Disisi yang lain, bahan energi PLTN, uranium, yang selama ini di katakan banyak di dapat di pulau Kalimantan, ternyata melalui hasil studi kelayakan, di anggap tidak sesuai.Karena itu, pemerintah Indonesia menjalin kerjasama dengan Australia, sebagai negara penghasil uranium selain Kanada, pada akhir tahun 2006 lalu. Indonesia, negara yang kaya akan minyak bumi dan gas, dan energi terbaruhi lainnya justru menjual seluruh kekayaan energinya dan menggantikannya dengan energi NUKLIR yang jelas sangat berbahaya bagi kehidupan. PLTN, karena alasan kesepakatan hutang dengan IMF, World Bank, dan belasan koorporasi yang sudah memberikan pinjaman, masyarakat indonesia harus menanggu
[mediacare] PDI Perjuangan Usulkan Penggabungan Agenda Pemilu dan Pilpres
PDI Perjuangan Usulkan Penggabungan Agenda Pemilu dan Pilpres Sabtu, 02 Juni 2007 | 13:26 WIB TEMPO Interaktif, Solo:Fraksi PDI Perjuangan akan mengusulkan penggabungan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres) dalam pembahasan RUU Paket Politik mendatang. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menuturkan, biaya politik untuk dua agenda itu sangat tinggi. Dengan ditekannya biaya, kata dia, diharapkan kemungkinan pelanggaran seperti dana kampanye ilegal bisa ditekan. "Dengan begitu, dana yang dibutuhkan calon pun lebih sedikit," kata dia di Solo, Sabtu (1/6). Berdasarkan pengalaman 2004, dia melanjutkan, biaya untuk mendukung calon presiden dan juga untuk membiayai kampanye calon legislatif sangat besar. Padahal, masyarakat yang hendak menyumbangkan dana dibatasi hanya Rp 100 juta dan badan usaha maksimal Rp 450 juta. "Sebaiknya, batasan sumbangan itu pun dinaikkan. Kami setuju dengan usulan pemerintah, sumbanga dinaikkan maksimal Rp 1 miliar," ujarnya. Ditambahkan, munculnya sumbangan dana kampanye yang diduga fiktif atau ilegal karena aturannya yang menyulitkan penyumbang. Saat pemilu lalu, ujar dia, PDI Perjuangan banyak menerima sumbangan dana kampanye, tapi terbentur dengan aturan, seperti pengenaan pajak dan sebagainya. "Tidak sedikit penyumbang yang tidak bersedia memberikan identitasnya. Kalau sudah begitu, masak orang yang mau menyumbang harus digeledah untuk menunjukkan KTP," kata Tjahjo. Selain menggabungkan pemilu dengan pilpres, untuk menekan biaya politik, FPDI Perjuangan juga mengusulkan untuk menyempitkan daerah pemilihan dalam pemilu legeslatif. Menurut Tjahjo, pada pemilu 2004, daerah pemilihan terlalu luas sehingga calon legislatif harus banyak mengeluarkan biaya untuk berkampanye guna menarik dukungan dari calon pemilih. "Kalau daerah pemilihannya sempit, selain biayanya rendah juga akan mendekatkan anggota DPR dengan konstituennya, komunikasinya bisa menjadi lebih intensif," katanya. IMRON ROSYID - Now you can scan emails quickly with a reading pane. Get the new Yahoo! Mail.
[mediacare] Kapitalisme harus Dilawan dengan Pancasila (Cak Ratmadi, Ketua DPD PDIP Bali)
Sabtu Kliwon, 2 Juni 2007 Bali Cok Ratmadi, Ketua DPD PDIP Bali-- Kapitalisme harus Dilawan dengan Pancasila PANCASILA yang kelahirannya diperingati tiap tahun, kini semangatnya meredup seiring derasnya arus globalisasi dan liberalisasi. Termasuk ada keengganan untuk menyebut Pancasila sebagai dasar negara. Apalagi kapitalisme global itu bekerja secara sistematik dan hegemonik dan menguasai sebagian besar sendi-sendi perekonomian nasional. ''Itu artinya, implementasi negara berkeadilan dan sejahtera yang dicita-citakan Bung Karno pun mengalami tantangan hebat. Celakanya, bangsa ini terkesan tak memiliki nyali untuk mengedepankan konsep berdikari dalam bidang ekonomi,'' papar Cok Ratmadi, Ketua DPD PDIP Bali, serangkaian peringatan hari lahirnya Pancasila, Jumat (1/6) kemarin di Denpasar. Mantan Bupati Badung ini mengemukakan, sebagai generasi muda sudah saatnya memunculkan kembali kesadaran kolektif yakni Pancasila adalah ideologi negara. Dengan ideologi tersebut diharapkan dapat menjadi penyangga ideologi dalam mengurangi berbagai goncangan sosial yang ditimbulkan gelombang kapitalisme global. Dengan demikian, kata Ratmadi, perlu aktualisasi nilai-nilai Pancasila secara konsekuen untuk memperkokoh jati diri bangsa Indonesia. "Sebagai bangsa berdaulat, Pancasila merupakan kristalisasi dari konsep Ketuhanan Yang Maha Esa, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi," katanya. Ia yang akrab dipanggil Cok Rat itu menegaskan, apabila gempuran secara eksternal dan internal dibiarkan terus berjalan maka eksistensi Pancasila dan NKRI benar-benar dalam ancaman serius. Oleh karena itu, mesti ada upaya-upaya yang proaktif untuk melawan proses delegitimasi terhadap Pancasila dan NKRI itu sendiri. Ia juga mengingatkan, kini bangsa Indonesia telah hampir delapan tahun melewati era reformasi sejak jatuhnya rezim Soeharto, 21 Mei 1998. Selama itu pula, fakta menunjukkan, betapa proses berbangsa malah makin mundur atau salah arah. Perlahan-lahan namun pasti Pancasila mengalami delegitimasi. Ini dapat dimaknai sebagai proses pengurangan dan penurunan peranan Pancasila dalam pengelolaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan Parpol Di sisi lain, Cok Rat melihat parpol mempunyai peran yang sangat strategis. Sejatinya partai politik memiliki empat peran mendasar yakni sebagai wahana agregasi kepentingan politik rakyat, sumber kader dan rekrutmen kepemimpinan politik, pendidikan politik dan wahana komunikasi dan sosialisasi politik. "Jadi parpol menjadi amat penting untuk menengok kembali platform dan perilaku politik yang dijalaninya selama ini. Apakah telah berakar dan mendasarkan diri pada filosofi Pancasila atau malah melenceng,'' katanya. Ia menekankan, mestinya setiap kebijakan politik dan kebijakan publik yang diambil seyogianya menjadikan Pancasila sebagai rujukan utama. "Bukan rujukan ideologi tertentu apalagi kelompok kepentingan sempit lainnya," paparnya. Rujukan ini menjadi amat vital manakala elite politik menggarap produk-produk politik yang langsung bersentuhan dengan kepentingan rakyat yang majemuk. Partai politik hendaknya terus mengupayakan berbagai terobosan untuk melakukan penyegaran dan pemaknaan baru (revitalisasi) terhadap hakikat Pancasila. Ekonomi Pancasila yang mengupayakan sebesar-besarnya kemakmuran bagi rakyat banyak, sejalan dengan pengamalan sila kelima Pancasila. Kontekstualisasi praktik ekonomi dan politik tersebut seyogianya menyadarkan rakyat bahwa semua itu berangkat dari inspirasi Pancasila. Elite politiklah yang memiliki kapabilitas untuk melakukan komunikasi politik semacam ini termasuk para kader PDIP. Bahwa, sejak proses menjadi Indonesia digagas, pertarungan ideologi pendukung negara Pancasila dengan paham lainnya selalu terjadi dalam tiap babakan sejarah. "Maka, siapa pun yang berada di garis pendukung Negara Pancasila, mesti melakukan konsolidasi kekuatan terus-menerus secara sosial dan politis. Proses politik mesti dihadapi dengan proses politik pula. Kuncinya hanya satu, yakni melakukan penggalangan terhadap kekuatan nasionalis pendukung Negara Pancasila. Dengan upaya itu, menurut Cok Rat, agaknya upaya menjadikan parpol sebagai kekuatan untuk merevitalisasi Pancasila dapat terus dikembangkan. (05) - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase.
[mediacare] Megawati Nilai, Masyarakat Mulai Lupakan Makna Pancasila
Usai dicuci otak selama 32 tahun dengan P4 memang awalnya lambat bangsa sadar lagi tentang makna Pancasila. Mega dan siapa saja yang beritikad baik hendaknya mulai lagi dengan nation and character building yang dimulai Presiden Soekarno namun dimatikan oleh Suharto Megawati Nilai, Masyarakat Mulai Lupakan Makna Pancasila Ende, 1 Juni 2007 16:30 Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputeri menilai, sebagian masyarakat Indonesia mulai melupakan makna Pancasila, sehingga dalam perpolitikan terlihat adanya keresahan. "Sepertinya tidak punya satu tujuan atau arah tujuan, sehingga kita pun tidak tahu kemana sebenarnya kita memproklamasikan kemerdekaan Indonesia," kata Megawati kepada wartawan, di Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT), Jumat. Puteri Proklamator Kemerdekaan RI ini mengaku, kehadirannya di Kabupaten Ende itu dimaksudkan untuk menghidupkan kembali cita-cita reformasi yang dikumandangkan Bung Karno. Hari ini, Megawati memimpin upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di lapangen Perse Ende yang dihadiri ribuan massa termasukpengurus dan simpatisan Partai Indonesia Perjuangan (PDIP). Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP itu sangat setuju jika Hari Kesaktian Pancasila, 1 Juni dijadikan sebagai hari libur nasional, namun hendaknya raykat yang mengajukan hal itu kepada pemerintah. "Harusnya demikian (jadikan 1 Juni hari ibur nasionla), kita perlu terus mempelajari sejarah karena tentunya ada kekuatan dan kelemahannya. Mengapa kita tidak seperti bangsa lain yang menghargai sejarah, bahkan mempelajari semua sejarah," ujarnya. Menurutnya, untuk membangun bangsa maka hikmah dari kekuatan sejarah itu yang diambil, bukan kelemahan sejarah. Megawati menilai suasana perpolitikan di Indonesia saat ini terkesan `kering` atau tanpa arah yg jelas. "Menurut saya pemimpin bangsa bicara tanpa arah sementara rakyat membutuhkan penjelasan yang benar. Rakyat ingin pemimpin berkata yang benar," ujar Megawati. [TMA, Ant] - Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Tryit now.
[mediacare] Mega Belum Pastikan Maju pada Pilpres 2009
Memang baik terus giat perkuat PDIP sebagai basis perjuangan yang sudah punya 11 juta anggota ber-KTA, beroposisi di DPR sesuai sikon, terus menangkan pikalda dan mempersilahkan masyarakat untuk mencermati dan merasakan imbas kepandiran pemerintah SBY-JK dalam memimpin negara dan kepandaiannya mengintensifikasi pemiskinan wong cilik Mega Belum Pastikan Maju pada Pilpres 2009 Ende, 1 Juni 2007 01:06 Gatra.com Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputeri, mengaku belum memastikan diri maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2009. "Dalam rakernas memang saya sudah diminta untuk maju oleh pengurus PDIP yang mewakili seluruh pengurus partai tetapi saya belum berikan jawaban," kata Megawati kepada wartawan di Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis malam. Mantan Presiden RI ini mengaku, tidak ingin terburu-buru mengiyakan permintaan pengurus PDIP karena masih akan ada empat kali pelaksanaan rakenas PDIP sampai mejelang pelaksanaan pilpres 2009. "Nanti sajalah... Kan masih ada empat kali rakernas," ujar Megawati. Ia pun mengakui kedatangannya ke Ende itu berkaitan dengan konsolidasi partai terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi NTT dan Kabupaten Ende dan beberapa kabupaten lainnya di NTT tahun 2008 mendatang. Sebagai ketua partai, ia merasa wajib berkunjung ke berbagai daerah guna mengonsolidasikan perkembangan partai. "Memang saya ke sini (Ende) atas undangan pengurus partai di daerah sekaligus mengikuti Hari Kesaktian Pancasila di daerah ini," ujarnya. Mengenai kandidat calon kepala daerah dari PDIP, Megawati mengatakan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai yakni harus melewati tahapan penjaringan dan penyaringan. "Mekanisme di PDIP berbeda dengan partai lain. Di PDIP proses penjaringan dan penyaringan dimulai dari pengurus terbawah. Kandidatnya tergantung pengurus di daerah," ujarnya. [TMA, Ant] - Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Tryit now.
Re: [mediacare] Re: marinir tewaskan empat rakyat jelata
Kalau cuma cari visum dokter, wah kok kayak tebang pucuk pohon. Wong sudah kejadian! Udah ada yang mati. Siapa yang salah, jelas dong yang nembak, mau nyasar juga tetap salah. Mbok ya cari akarnya... jelas-jelas kemarin di Metro TV Yudi Krisnandi (Komisi I DPR RI) sepulang dari Pasuruan bilang: 1. Pasuruan bukan daerah operasi militer, dan cara pegang senjata polisi beda dengan tentara. 2. Tentara yang nembak ini bukan sedang patroli atau jaga tanah atas perintah atasan, dia cuma oknum yang jagain tanah sengketa seorang cukong versus rakyat petani di sana. Wah, apa dung bedanya Marinir sama FBR? Bedanya, yang satu pegang bedil, yang lain clurit. Bedanya, yang satu digaji rakyat (tapi gak cukup), dan yang lainnya cuma ada di Jakarta. Namun sama-sama jadi centeng! Kalau pernah liyat investigative reporting Tapak tentang illegal logging (kayu Merbau) dari Papua ke Cina, jelas kok di sana beking selundupan adalah Kopasus, gambar dan namanya jelas terpampang di sana. Tapi kenapa selama ini kita selalu tutup mata ya? Orang Papua sangat mahfum dengan kegiatan ini, dan pemerintah di Jakarta terlalu budeg (jauh mungkin) untuk tuntaskan masalah ini. SBY jangan cuma ngurusin mistik di TV, itu kekerasan sudah jadi sarapan, makan siang, makan sore dan makan malam anak-anak saya. Kekerasan di segala lini kehidupan, dan dipertegas di TV kita. Indra fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: --- In mediacare@yahoogroups.com, "Yoga" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mengenai bagaimana situasi di lapangan sana... monggo dibaca di : > http://www.detiksurabaya.com/indexfr.php?url=http://www.detiksurabaya.com/index.php/detailberita.main/y/2007/m/05/d/30/tts/215906/idkanal/466/idnews/787438/ > Ada 2 sisi cerita yang berseberangan. Kalau menurut pihak TNI, mereka lagi patroli dan diserang massa mengamuk. Kalau menurut rakyat, mereka perang mulut soal penundaan pembongkaran kebun ketela, dan kemudian tentara menembak. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[mediacare] Tiga Saksi Kasus Soeharto Sudah Dipastikan & Benarkan Dokumen
Tiga Saksi Kasus Soeharto Sudah Dipastikan & Benarkan Dokumen * Tiga Saksi Kasus Soeharto Sudah Dipastikan Kompas, Sabtu, 02 Juni 2007 Jakarta, Kompas - Kejaksaan Agung mulai memastikan keterangan sejumlah saksi yang pernah memberikan keterangan dalam penyidikan perkara dugaan korupsi mantan Presiden Soeharto. Keterangan saksi itu digunakan untuk menguatkan barang bukti berupa fotokopi dokumen- dokumen, yang akan digunakan dalam menggugat perdata Soeharto dan Yayasan Supersemar. Direktur Perdata pada Bagian Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Yoseph Suardi Sabda, Kamis (31/5), menyampaikan, tiga saksi sudah didatangi dan dipastikan keterangannya. Namun, Yoseph menolak menyebutkan siapa saja saksi yang dimintai keterangan itu. "Keterangan mereka menguatkan barang bukti dokumen yang kami miliki," kata Yoseph. Dengan demikian, meskipun bukti berupa fotokopi dokumen, diyakini hal itu dapat mendukung gugatan perdata atas perbuatan melawan hukum Soeharto dan Yayasan Supersemar. Rencananya, dalam gugatan tersebut, Kejaksaan selaku jaksa pengacara negara akan mengajukan ganti rugi materiil Rp 1,5 triliun dan imateriil Rp 10 triliun. Secara terpisah, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Salman Maryadi mengatakan, Bagian Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dalam mencari saksi-saksi kasus Soeharto. Yoseph Suardi Sabda pernah menyampaikan, sebanyak 43 saksi yang pernah bersaksi saat pemeriksaan perkara Soeharto akan disortir lagi. "Dicari, siapa yang relevan untuk perkara perdata. Harus dipastikan juga mereka mau bersaksi dalam gugatan perdata," ujar Yoseph. Kasus PT Timor disidik "Dugaan kerugian negara, sesuai informasi tim penyidik, masih dihitung dengan meminta bantuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan," kata Salman Maryadi pada Kamis siang. Dihubungi Kamis malam, Elza Syarief, salah seorang pengacara Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soehartopemilik PT TPNmengaku sudah mendengar perihal penyidikan jaksa itu. Begitu pula kliennya. Namun, Elza menolak menanggapi dimulainya penyidikan perkara yang diduga melibatkan kliennya di PT TPN, yang tak lama dilakukan setelah penyidikan dugaan korupsi di Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh. "Kita lihat saja nanti," kata Elza. (idr) http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=288049 Sabtu, 02 Juni 2007, * Tiga Saksi Bank Benarkan Dokumen Rencana Gugatan Perdata Mantan Presiden Soeharto JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai memeriksa para saksi fakta atas rencana gugatan terhadap mantan Presiden Soeharto. Tiga saksi dari perbankan, misalnya, sudah memberikan keterangan yang menguatkan pernah mengetahui dokumen asli berisi aliran dana dari Yayasan Supersemar ke beberapa perusahaan kroni Soeharto, termasuk milik Tommy Soeharto. "Saya sudah memeriksa tiga saksi. Mereka menyatakan confirm atas dokumen fotokopi yang saya tunjukkan. Artinya, mereka menyatakan fotokopian itu benar asli adanya," kata Dachmer Munthe, ketua tim jaksa pengacara negara (JPN) gugatan Soeharto, kepada Jawa Pos kemarin. Ditanya soal siapa dan dari mana tiga saksi tersebut, dia menolak menjelaskan. "Saya nggak bisa menyebutkan. Itu terkait dengan strategi kami," ujar direktur Pemulihan dan Perlindungan HAM di JAM Datun tersebut. Yang pasti, kata dia, tiga saksi dari perbankan tersebut sangat kooperatif selama memberikan keterangan di gedung JAM Perdata dan Tata Usaha (Datun), kompleks Kejagung, Kamis lalu. Menurut Dachmer, tiga saksi itu akan dihadirkan dalam persidangan gugatan Soeharto. Keterangan mereka nanti dikuatkan dengan alat bukti lain, termasuk saksi-saksi lain. "Fotokopian itu juga menjadi alat bukti," ungkap jaksa senior tersebut. Dia menambahkan, selain tiga saksi itu, tim jaksa melanjutkan memanggil dan memeriksa beberapa pihak yang mengetahui aliran dana dari Yayasan Supersemar ke perusahaan kroni Soeharto, termasuk dari pengurus yayasan tersebut.(agm) == * Kejaksaan Yakini Bukti Dokumen Soal Soeharto Cukup Kuat Sinar Harapan, 1 Juni 2007 Jakarta- Kejaksaan Agung (Kejagung) menegaskan legalisasi fotokopi dokumen untuk berkas gugatan perdata terhadap Yayasan Supersemar bisa dikuatkan dengan pengesahan penyidik, notaris, atau pejabat yang berwenang. Dengan demikian, langkah gugatan terhadap Soeharto diyakini tak akan "bermasalah" dari barang bukti dokumen yang dimiliki Kejaksaan. "Jika dokumennya (asli) tidak ada, maka legalisasinya bisa dikuatkan dengan pengesahan penyidik, notaris, maupun pejabat yang berwenang," kata Direktur Perdata Kejaksaan Agung (Kejagung) Yoseph Suardi Sabda kepada SH , Kamis (31/5). Yoseph menambahkan, hingga saat ini Kejagung memang masih berusaha mencari dokumen asli guna melengkapi berkas gugatan perdata dalam kasus kosupsi pada Yayasan Supersemar yang pernah dipimpin mantan Pre
[mediacare] Terima kasih untuk Penerbit Kanisius di Yogyakarta
Pada hari ini saya mendapat kiriman sebuah buku berjudul "Etika Komunikasi: Manipulasi Media, Kekerasan, dan Pornografi" karya Dr. Haryatmoko. Pengirimnya Penerbit Kanisius yang berkantor di Yogyakarta. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada penerbit dan penulisnya. salam, radityo djadjoeri - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.
[mediacare] PLTN : UNTUK SIAPA ?
PLTN UNTUK SIAPA ? Amerika Serikat yang memiliki 110 buah reaktor nuklir atau 25,4% dari total seluruh reaktor yang ada di dunia akan menutup 103 reaktor nuklirnya. Di Jerman, negara industri besar ini, juga berencana menutup 19 reaktor nuklirnya. Di Swedia, seluruh PLTN-nya yang berjumlah 12, ditutup mulai tahun 1995, sampai negara tersebut bebas dari PLTN pada tahun 2010 mendatang. Sebaliknya, pemerintah Indonesia, melalui BATAN (Badan Energi Nuklir Nasional) berniat membangun PLTN mulai tahun 2010-2016. CADANGAN ENERGI DI INDONESIA Sesungguhnya cadangan energi yang tersedia di Indonesia sangatlah cukup dan jauh dari kurang. Sebagai gambaran singkat : Cadangan Batu Bara kita sebanyak 30 miliar ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri selama 147 tahun. Gas, 182 triliun kaki kubik, cukup untuk 61 tahun. Dan, Minyak Mintah, sebanyak 8 miliar barrel, cukup untuk 8 tahun. Itu belum termasuk yang di temukan di Irian, Kalimantan, dan Natuna. Serta, cadangan dari sumber-sumber energi lain, non-fosil, yang sesungguhnya kita sangat kaya dan lebih ramah lingkungan dan terbarui seperti microhydro, surya, angin, biomassa, biofuel, panas bumi, dll. Lalu mengapa pemerintah menyatakan bahwa di tahun 2015, indonesia akan mengalami krisis energi yang luar biasa sehingga harus segera dibangun PLTN ? KRISIS ENERGI (2015) Salah satu strategi kebijakan pemerintah Indonesia untuk membayar hutang beserta bunganya ke IMF dan Bank Dunia, adalah dengan melakukan ekspor minyak bumi dan gas besar-besaran hingga mencapai lebih dari separo cadangan energi fosil yang kita miliki. Parahnya, di saat yang sama masyarakat indonesia harus antri untuk membeli BBM yang naik karena di cabutnya subsidi dari pemerintah. Berkurangnya cadangan energi kita dan ancaman krisis energi di Indonesia pada tahun 2015, menjadi logis. Di tahun 1997, ketika krisis ekonomi melanda indonesia, pemerintah RI membuat kesepakatan kontrak hutang dengan belasan korporasi dari berbagai negara seperti Amerika, Perancis, Jepang, dan Kanada, termasuk 2 korporasi raksasa Mitsubishi dan Westinghouse, untuk pembangunan PLTN. Untuk rencana gila ini, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 10 tentang Ketenaganukliran dan menetapkan BATAN hanya menangani riset dan pengembangan, realisasi proyek dan pengoperasian di kerjakan oleh BUMN, swasta atau koperasi, di bawah koordinasi Departemen Energi dan Sumber Daya Manusia. Sikap sekenanya pemerintah untuk mempertahankan kekuasaannya ini semakin parah ketika disaat yang sama pemerintah memohon hutang baru kepada IMF dan World Bank, yang berakhir dengan salah satu point kesepakatannya adalah pemerintah indonesia harus melakukan pengurangan subsidi BBM sampai nol persen pada tahun 2015. Jika benar tahun 2015, cadangan minyak bumi dan gas yang dimiliki berkurang drastis, maka yang akan terjadi adalah kebijakan import minyak. Artinya, harga minyak akan menjadi sangat tinggi di indonesia, karena harus mengikuti harga minyak mentah dunia. Dan, di saat seperti ini, kebutuhan akan minyak untuk pembangkit energi listrik akan tutup, yang kemudian di harapkan pada tahun 2016 PLTN sudah dapat beroperasi, menggantikan pembangkit listrik yg selama ini menggunakan energi minyak bumi dan batubara. Pergantian teknologi pembangkit listrik ini, jelas akan menaikan tarif dasar listrik (TDL), dan kenaikan ini jelas akan diikuti dengan kenaikan barang-barang pokok lainnya, karena pembangunan PLTN sendiri di biayai dari perjanjian hutang. Disisi yang lain, bahan energi PLTN, uranium, yang selama ini di katakan banyak di dapat di pulau Kalimantan, ternyata melalui hasil studi kelayakan, di anggap tidak sesuai.Karena itu, pemerintah Indonesia menjalin kerjasama dengan Australia, sebagai negara penghasil uranium selain Kanada, pada akhir tahun 2006 lalu. Indonesia, negara yang kaya akan minyak bumi dan gas, dan energi terbaruhi lainnya justru menjual seluruh kekayaan energinya dan menggantikannya dengan energi NUKLIR yang jelas sangat berbahaya bagi kehidupan. PLTN, karena alasan kesepakatan hutang dengan IMF, World Bank, dan belasan koorporasi yang sudah memberikan pinjaman, masyarakat indonesia harus menanggung kembali beban dan dampak kerusakan lingkungan yang di timbulkannya. HISTORIKAL PLTN DI DI INDONESIA 1964 : Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai rencana pembangunan pusat pengembangan dan penelitian nuklir. 1965 : Pemerintah membentuk BATAN (Badan Energi Nuklir Nasional). Pengembangan reaktor nuklir untuk riset ini pertama kali di bangun di Bandung. BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional) yang terbentuk kemudian mencanangkan pembangunan pusat pengembangan dan penelitian nuklir dalam rencana jangka panjangnya membangun pusat reaktor nuklir. Secara bertahap, pemerintah RI berencana membangun 4 pusat pengembangan dan penelitian nuklir di Indonesia, yakni di Jakarta, Serpong, Bandung, dan Yogyakarta. 1968 : Introduksi PLTN di Indonesia di mulai melalui seminar Cipayung atas prakarsa Dirjen Tenaga Listrik, Departemen PUTL beke
[mediacare] (INFO) QUIT SMOKING
Sudah Mencoba apa saja untuk keluar dari belengggu merokok? Sudah sampai kemana perjalanan pencarian anda menghilangkan kebiasaan merokok? Ikuti Mini Seminar QUIT SMOKING: Hari/tgl: Sabtu 9 Juni 2007 Jam : 10.00 - 12.00 Wib Tempat : Workshop Room 24 7 Productin, Jl. Lamandau I No 23 - Keb Baru - Jakarta Selatan (Dekat SMU 70/ Dekat Blok M Plaza) Biaya : Rp. 50.000 Pendaftaran: Emma 0856-1076322 Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL