[mediacare] Ikuti 'Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'

2007-10-01 Terurut Topik Rach Leed
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations 
Children's Fund (UNICEF) mengadakan seleksi "Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF 
untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak"

Peliputan tentang  anak semakin mendapat perhatian di tahun ini, khususnya 
dengan mencuatnya kasus penculikan Raisah Ali. Pada tahun sebelumnya, Mohammad 
Azwar atau Raju, juga mendapat sorotan media. Raju, bocah berusia delapan tahun 
sempat mendekam di rumah tahanan Pangkalan Brandan Langkat, Sumatera Utara 
karena berkelahi dengan kakak kelasnya. Pada tahun 2004-2005, kasus busung 
lapar yang muncul di Nusa Tenggara Timur dengan korban termasuk anak-anak juga 
mendapat perhatian media. 

Dari beberapa kasus, terlihat bahwa media hanya akan memberitakan soal anak 
ketika ada kasus besar yang menghebohkan. Apakah ini karena pemberitaan tentang 
anak dianggap kurang  layak jual? Pada kebijakan media, peliputan tentang anak 
ditempatkan pada ranking kesekian. 
 
Penelitian yang dilakukan AJI di tahun 2006-2007 di 7 kota di Indonesia, 
mendapatkan kenyataan bahwa peliputan tentang anak memang tidak dianggap 
sebagai  isu seksi. Ibaratnya hanya sebagai pelengkap dan tak memiliki daya 
jual.  Dari 132 jurnalis (100%), sebanyak 42 jurnalis (31,81 %) mengatakan, 
pemberitaan tentang anak sudah dilakukan, meskipun tidak dalam setiap edisi. 
Sebanyak 54 jurnalis (40,90%)  mengaku medianya jarang atau kadang-kadang saja 
memuat berita soal anak. Lalu sekitar 30 jurnalis (22,72%) menyatakan medianya 
hampir memuat permasalahan anak setiap edisi terbit. Sedangkan sebanyak 6 
jurnalis (4,54%) mengatakan medianya tidak pernah memuat permasalahan anak.   
Lalu, apakah media telah ramah pada anak? Apakah media pada saat melakukan 
peliputan mempertimbangkan psikologis anak? Inilah ide awal yang mendorong 
AJI-UNICEF untuk memberikan "Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya 
Jurnalistik Terbaik tentang Anak". Sebelumnya pada penghargaan AJI-UNICEF tahun 
lalu, isu kekerasan menempati posisi teratas. Banyak jurnalis yang memotret 
kehidupan remaja di balik terali besi. Setelah itu, isu anak dan kasus-kasus 
kesehatan menempati urutan berikutnya. 
Pada tahun ini kami bermaksud kembali memberikan "Penghargaan Tahunan 
AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak" dengan memperluas 
kriteria kepesertaan yang terdiri dari jurnalis media cetak/on line, radio dan 
televisi. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan karya jurnalistik yang 
berbobot dan berprespektif anak. 

Ketentuan

1.  Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature tentang 
anak. 
2.  Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi 
seluruh Indonesia   dapat mengikuti perlombaan ini. Karya dilengkapi dengan 
fotokopi kartu pers yang masih berlaku.   
3.   Setiap peserta hanya bisa mengajukan satu karya. 
4.  Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada 
periode waktu antara 1 September 2006 – 25 Oktober 2007. 
5.  Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 31 Oktober 2007. 
Tepatnya pukul :17:00 WIB. 
6.  Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya 
orisinal, bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial komersial.
7.  Ralat, jika ada, harus disertakan. 
8.  Karya belum pernah memenangkan lomba jurnalistik.
9.  Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan.
10.  Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.
11.  Untuk karya di media cetak, peserta harus mengirim copy asli kliping 
beserta soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus 
mengirim karya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs 
beritanya. Redaktur media online yang bersangkutan juga diminta membuat 
pernyataan bahwa karya yang dikirimkan memang pernah dimuat di media tersebut. 
12.   Untuk karya di media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk 
kaset atau compact disk (CD). Untuk karya di media televisi, peserta harus 
mengirimkan karyanya dalam bentuk kaset video compact disk (VCD). Diharapkan 
agar menuliskan nama dan asal media di kepingan CD dan VCD. 
13. Hadiah yang diberikan masing-masing sebesar Rp 6,5 juta (pemenang I per 
kategori), Rp 5 juta (pemenang II per kategori) dan Rp 4 juta (pemenang III per 
kategori) 
14. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. Kembang 
Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke [EMAIL 
PROTECTED] Nomor Telepon/fax : 021-3151214/021-3151261. Atau hubungi panitia 
"Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak" 
via email [EMAIL PROTECTED] via telepon dengan Alida (HP : 
081330392480,02199587758) atau Minda (HP:08128572252). 
Dewan Juri Lomba Penulisan Anak 

  I.   Dewan Juri Kategori Cetak
  a. Santi Kusumaningrum  (UNICEF) 
  b. Willy Pramudya (AJI)
  c. Ninuk Mardiana Pambudy (Jurnalis Senior Kompas) 
  d. Magdalena Sitorus (Komisi Perlindungan Anak)

  II.D

[mediacare] Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak

2007-09-26 Terurut Topik Rach Leed
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations 
Children's Fund (UNICEF) mengadakan seleksi "Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF 
untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak"

Peliputan tentang  anak semakin mendapat perhatian di tahun ini, khususnya 
dengan mencuatnya kasus penculikan Raisah Ali. Pada tahun sebelumnya, Mohammad 
Azwar atau Raju, juga mendapat sorotan media. Raju, bocah berusia delapan tahun 
sempat mendekam di rumah tahanan Pangkalan Brandan Langkat, Sumatera Utara 
karena berkelahi dengan kakak kelasnya. Pada tahun 2004-2005, kasus busung 
lapar yang muncul di Nusa Tenggara Timur dengan korban termasuk anak-anak juga 
mendapat perhatian media. 

Dari beberapa kasus, terlihat bahwa media hanya akan memberitakan soal anak 
ketika ada kasus besar yang menghebohkan. Apakah ini karena pemberitaan tentang 
anak dianggap kurang  layak jual? Pada kebijakan media, peliputan tentang anak 
ditempatkan pada ranking kesekian. 
 
Penelitian yang dilakukan AJI di tahun 2006-2007 di 7 kota di Indonesia, 
mendapatkan kenyataan bahwa peliputan tentang anak memang tidak dianggap 
sebagai  isu seksi. Ibaratnya hanya sebagai pelengkap dan tak memiliki daya 
jual.  Dari 132 jurnalis (100%), sebanyak 42 jurnalis (31,81 %) mengatakan, 
pemberitaan tentang anak sudah dilakukan, meskipun tidak dalam setiap edisi. 
Sebanyak 54 jurnalis (40,90%)  mengaku medianya jarang atau kadang-kadang saja 
memuat berita soal anak. Lalu sekitar 30 jurnalis (22,72%) menyatakan medianya 
hampir memuat permasalahan anak setiap edisi terbit. Sedangkan sebanyak 6 
jurnalis (4,54%) mengatakan medianya tidak pernah memuat permasalahan anak.   
Lalu, apakah media telah ramah pada anak? Apakah media pada saat melakukan 
peliputan mempertimbangkan psikologis anak? Inilah ide awal yang mendorong 
AJI-UNICEF untuk memberikan "Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya 
Jurnalistik Terbaik tentang Anak". Sebelumnya pada penghargaan AJI-UNICEF tahun 
lalu, isu kekerasan menempati posisi teratas. Banyak jurnalis yang memotret 
kehidupan remaja di balik terali besi. Setelah itu, isu anak dan kasus-kasus 
kesehatan menempati urutan berikutnya. 
Pada tahun ini kami bermaksud kembali memberikan "Penghargaan Tahunan 
AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak" dengan memperluas 
kriteria kepesertaan yang terdiri dari jurnalis media cetak/on line, radio dan 
televisi. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan karya jurnalistik yang 
berbobot dan berprespektif anak. 

Ketentuan

1.  Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature tentang 
anak. 
2.  Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi 
seluruh Indonesia   dapat mengikuti perlombaan ini. Karya dilengkapi dengan 
fotokopi kartu pers yang masih berlaku.   
3.   Setiap peserta hanya bisa mengajukan satu karya. 
4.  Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada 
periode waktu antara 1 September 2006 – 25 Oktober 2007. 
5.  Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 31 Oktober 2007. 
Tepatnya pukul :17:00 WIB. 
6.  Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya 
orisinal, bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial komersial.
7.  Ralat, jika ada, harus disertakan. 
8.  Karya belum pernah memenangkan lomba jurnalistik.
9.  Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan.
10.  Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.
11.  Untuk karya di media cetak, peserta harus mengirim copy asli kliping 
beserta soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus 
mengirim karya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs 
beritanya. Redaktur media online yang bersangkutan juga diminta membuat 
pernyataan bahwa karya yang dikirimkan memang pernah dimuat di media tersebut. 
12.   Untuk karya di media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk 
kaset atau compact disk (CD). Untuk karya di media televisi, peserta harus 
mengirimkan karyanya dalam bentuk kaset video compact disk (VCD). Diharapkan 
agar menuliskan nama dan asal media di kepingan CD dan VCD. 
13. Hadiah yang diberikan masing-masing sebesar Rp 6,5 juta (pemenang I per 
kategori), Rp 5 juta (pemenang II per kategori) dan Rp 4 juta (pemenang III per 
kategori) 
14. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. Kembang 
Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke [EMAIL 
PROTECTED] Nomor Telepon/fax : 021-3151214/021-3151261. Atau hubungi panitia 
"Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak" 
via email [EMAIL PROTECTED] via telepon dengan Alida (HP : 
081330392480,02199587758) atau Minda (HP:08128572252). 
Dewan Juri Lomba Penulisan Anak 

  I.   Dewan Juri Kategori Cetak
  a. Santi Kusumaningrum  (UNICEF) 
  b. Willy Pramudya (AJI)
  c. Ninuk Mardiana Pambudy (Jurnalis Senior Kompas) 
  d. Magdalena Sitorus (Komisi Perlindungan Anak)

  II.D

[mediacare] Statement AJI terhadap Wartawati Indonesia yang Mendapatkan Kekerasan Seksual di Malaysia

2007-09-26 Terurut Topik Rach Leed
STATEMENT
  Aliansi Jurnalis Independen (AJI)
Terhadap Wartawati Indonesia
yang Mendapatkan Kekerasan Seksual di Malaysia
 
 
Aliansi Jurnalis Independen mengecam keras terhadap kekerasan yang dilakukan 
terhadap wartawati Indonesia oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. 
Seorang wartawati dari salah satu media di Kalimantan (A), mendapatkan 
kekerasan seksual pada saat melakukan
 liputan investigasi tentang nasib TKI yang hidup di kongsi-kongsi (bedeng) 
Malaysia.
(A) mendapatkan kekerasan seksual di sebuah kongsi atau bedeng TKI di Liman 
Kati,
 Kuala Kangsar, Negara Bagian Perak, 17 September lalu.


 Selain itu, korban juga dipukuli hingga babak belur. Kepalanya sobek dihantam 
asbak yang dilempar pelaku. Pelaku (R) adalah buruh bangunan asal Sulawesi 
Selatan yang bekerja di Liman Kati, Kuala Kangsar. Pelaku awalnya mengaku ingin 
membantu korban untuk
 menemukan narasumber bagi peliputan investigasi. Tetapi teryata malah 
melakukan tindakan kekerasan seksual. Polisi menahan (R) yang belakangan 
diketahui mengantongi
 tiga tanda pengenal dengan nama berbeda namun foto sama. Keabsahan dokumen ini 
masih dalam penyelidikan.
 Berdasarkan informasi yang diperoleh, (A) memasuki wilayah Malaysia pada 
Sabtu, 8 September lalu dari Nunukan. Tiba di Tawau, ia berkenalan dengan warga 
Indonesia yang memberikan nomor kontak (R). (A) menghubungi (R) dari Kuala 
Kangsar, Negara Bagian Barat. Di sinilah terjadi peritiwa kekerasan seksual 
disertai penganiayaan itu.

 (A) telah dijemput Konsulat Jenderal RI (KJRI) Penang untuk didampingi secara 
hukum dan ditampung. Pada minggu, 23 September lalu, (A) dibawa ke Kedutaan 
Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur untuk difasilitasi penyelidikan selanjutnya.


 Aliansi Jurnalis Independen :


1.mengecam keras tindakan kekerasan seksual terhadap  wartawati yang sedang 
melakukan kerja jurnalistik. Tindakan ini merupakan salah satu upaya 
menghalang-halangi pekerjaan
 jurnalistik seperti dilindungi Undang-Undang Pers. Pelakunya bisa diancam 
hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta.
 
2. Mendesak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk mendorong pengadilan 
untuk mengadili secara hukum tindakan yang dilakukan oleh pelaku.
 
3. AJI juga meminta diberikan pendampingan kepada korban.

4. AJI juga meminta agar semua pihak menghormati setiap wartawan yang 
menjalankan tugas jurnalistiknya.



Salam,


Heru Hendratmoko
Luviana
(Ketua AJI) 
   (Koord.Divisi Perempuan)


   

Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out. 
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545433

[mediacare] Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak

2007-09-17 Terurut Topik Rach Leed
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations 
Children's Fund (UNICEF) mengadakan seleksi "Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF
untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak"

Peliputan tentang  anak semakin mendapat perhatian di tahun ini, khususnya 
dengan mencuatnya kasus penculikan Raisah Ali. Pada tahun sebelumnya, Mohammad 
Azwar atau Raju, juga mendapat sorotan media. Raju, bocah berusia delapan tahun 
sempat mendekam di rumah tahanan Pangkalan Brandan Langkat, Sumatera Utara 
karena berkelahi dengan kakak kelasnya. Pada tahun 2004-2005, kasus busung 
lapar yang muncul di Nusa Tenggara Timur dengan korban termasuk anak-anak juga 
mendapat perhatian media. 

Dari beberapa kasus, terlihat bahwa media hanya akan memberitakan soal anak 
ketika ada kasus besar yang menghebohkan. Apakah ini karena pemberitaan tentang 
anak dianggap kurang  layak jual? Pada kebijakan media, peliputan tentang anak 
ditempatkan pada ranking kesekian. 
 
Penelitian yang dilakukan AJI di tahun 2006-2007 di 7 kota di Indonesia, 
mendapatkan kenyataan bahwa peliputan tentang anak memang tidak dianggap 
sebagai  isu seksi. Ibaratnya hanya sebagai pelengkap dan tak memiliki daya 
jual.  Dari 132 jurnalis (100%), sebanyak 42 jurnalis (31,81 %) mengatakan, 
pemberitaan tentang anak sudah dilakukan, meskipun tidak dalam setiap edisi. 
Sebanyak 54 jurnalis (40,90%)  mengaku medianya jarang atau kadang-kadang saja 
memuat berita soal anak. Lalu sekitar 30 jurnalis (22,72%) menyatakan medianya 
hampir memuat permasalahan anak setiap edisi terbit. Sedangkan sebanyak 6 
jurnalis (4,54%) mengatakan medianya tidak pernah memuat permasalahan anak.  
Lalu, apakah media telah ramah pada anak? Apakah media pada saat melakukan 
peliputan mempertimbangkan psikologis anak? Inilah ide awal yang mendorong 
AJI-UNICEF untuk memberikan "Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya 
Jurnalistik Terbaik tentang Anak". Sebelumnya pada penghargaan AJI-UNICEF tahun 
lalu, isu kekerasan menempati posisi teratas. Banyak jurnalis yang memotret 
kehidupan remaja di balik terali besi. Setelah itu, isu anak dan kasus-kasus 
kesehatan menempati urutan berikutnya. 
Pada tahun ini kami bermaksud kembali memberikan "Penghargaan Tahunan 
AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak" dengan memperluas 
kriteria kepesertaan yang terdiri dari jurnalis media cetak/on line, radio dan 
televisi. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan karya jurnalistik yang 
berbobot dan berprespektif anak. 

Ketentuan

1.  Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature tentang 
anak. 
2.  Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi 
seluruh Indonesia   dapat mengikuti perlombaan ini. Karya dilengkapi dengan 
fotokopi kartu pers yang masih berlaku.  
3.   Setiap peserta hanya bisa mengajukan satu karya.
4.  Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada 
periode waktu antara 1 September 2006 – 25 Oktober 2007. 
5.  Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 31 Oktober 2007. 
Tepatnya pukul :17:00 WIB.
6.  Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya 
orisinal, bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial komersial.
7.  Ralat, jika ada, harus disertakan. 
8.  Karya belum pernah memenangkan lomba jurnalistik.
9.  Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan.
10.  Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.
11.  Untuk karya di media cetak, peserta harus mengirim copy asli kliping 
beserta soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus 
mengirim karya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs 
beritanya. Redaktur media online yang bersangkutan juga diminta membuat 
pernyataan bahwa karya yang dikirimkan memang pernah dimuat di media tersebut. 
12.   Untuk karya di media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk 
kaset atau compact disk (CD). Untuk karya di media televisi, peserta harus 
mengirimkan karyanya dalam bentuk kaset video compact disk (VCD). Diharapkan 
agar menuliskan nama dan asal media di kepingan CD dan VCD.
13. Hadiah yang diberikan masing-masing sebesar Rp 6,5 juta (pemenang I per 
kategori), Rp 5 juta (pemenang II per kategori) dan Rp 4 juta (pemenang III per 
kategori)
14. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. Kembang 
Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke [EMAIL 
PROTECTED] Nomor Telepon/fax : 021-3151214/021-3151261. Atau hubungi panitia 
"Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak" 
via email [EMAIL PROTECTED] via telepon dengan Alida (HP : 
081330392480,02199587758) atau Minda (HP:08128572252).
Dewan Juri Lomba Penulisan Anak 

  I.   Dewan Juri Kategori Cetak
  a. Santi Kusumaningrum  (UNICEF)
  b. Willy Pramudya (AJI)
  c. Ninuk Mardiana Pambudy (Jurnalis Senior Kompas)
  d. Magdalena Sitorus (Komisi Perlindungan Anak)

  II.Dewan Juri 

[mediacare] Pengumuman : Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak

2007-09-11 Terurut Topik Rach Leed
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations 
Children's Fund (UNICEF) mengadakan seleksi "Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF
untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak"

Peliputan tentang  anak semakin mendapat perhatian di tahun ini, khususnya 
dengan mencuatnya kasus penculikan Raisah Ali. Pada tahun sebelumnya, Mohammad 
Azwar atau Raju, juga mendapat sorotan media. Raju, bocah berusia delapan tahun 
sempat mendekam di rumah tahanan Pangkalan Brandan Langkat, Sumatera Utara 
karena berkelahi dengan kakak kelasnya. Pada tahun 2004-2005, kasus busung 
lapar yang muncul di Nusa Tenggara Timur dengan korban termasuk anak-anak juga 
mendapat perhatian media. 

Dari beberapa kasus, terlihat bahwa media hanya akan memberitakan soal anak 
ketika ada kasus besar yang menghebohkan. Apakah ini karena pemberitaan tentang 
anak dianggap kurang  layak jual? Pada kebijakan media, peliputan tentang anak 
ditempatkan pada ranking kesekian. 
 
Penelitian yang dilakukan AJI di tahun 2006-2007 di 7 kota di Indonesia, 
mendapatkan kenyataan bahwa peliputan tentang anak memang tidak dianggap 
sebagai  isu seksi. Ibaratnya hanya sebagai pelengkap dan tak memiliki daya 
jual.  Dari 132 jurnalis (100%), sebanyak 42 jurnalis (31,81 %) mengatakan, 
pemberitaan tentang anak sudah dilakukan, meskipun tidak dalam setiap edisi. 
Sebanyak 54 jurnalis (40,90%)  mengaku medianya jarang atau kadang-kadang saja 
memuat berita soal anak. Lalu sekitar 30 jurnalis (22,72%) menyatakan medianya 
hampir memuat permasalahan anak setiap edisi terbit. Sedangkan sebanyak 6 
jurnalis (4,54%) mengatakan medianya tidak pernah memuat permasalahan anak.  
Lalu, apakah media telah ramah pada anak? Apakah media pada saat melakukan 
peliputan mempertimbangkan psikologis anak? Inilah ide awal yang mendorong 
AJI-UNICEF untuk memberikan "Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya 
Jurnalistik Terbaik tentang Anak". Sebelumnya pada penghargaan AJI-UNICEF tahun 
lalu, isu kekerasan menempati posisi teratas. Banyak jurnalis yang memotret 
kehidupan remaja di balik terali besi. Setelah itu, isu anak dan kasus-kasus 
kesehatan menempati urutan berikutnya. 
Pada tahun ini kami bermaksud kembali memberikan "Penghargaan Tahunan 
AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak" dengan memperluas 
kriteria kepesertaan yang terdiri dari jurnalis media cetak/on line, radio dan 
televisi. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan karya jurnalistik yang 
berbobot dan berprespektif anak. 

Ketentuan

1.  Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature tentang 
anak. 
2.  Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi 
seluruh Indonesia   dapat mengikuti perlombaan ini. Karya dilengkapi dengan 
fotokopi kartu pers yang masih berlaku.  
3.   Setiap peserta hanya bisa mengajukan satu karya.
4.  Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada 
periode waktu antara 1 September 2006 – 25 Oktober 2007. 
5.  Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 31 Oktober 2007. 
Tepatnya pukul :17:00 WIB.
6.  Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya 
orisinal, bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial komersial.
7.  Ralat, jika ada, harus disertakan. 
8.  Karya belum pernah memenangkan lomba jurnalistik.
9.  Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan.
10.  Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.
11.  Untuk karya di media cetak, peserta harus mengirim copy asli kliping 
beserta soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus 
mengirim karya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs 
beritanya. Redaktur media online yang bersangkutan juga diminta membuat 
pernyataan bahwa karya yang dikirimkan memang pernah dimuat di media tersebut. 
12.   Untuk karya di media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk 
kaset atau compact disk (CD). Untuk karya di media televisi, peserta harus 
mengirimkan karyanya dalam bentuk kaset video compact disk (VCD). Diharapkan 
agar menuliskan nama dan asal media di kepingan CD dan VCD.
13. Hadiah yang diberikan masing-masing sebesar Rp 6,5 juta (pemenang I per 
kategori), Rp 5 juta (pemenang II per kategori) dan Rp 4 juta (pemenang III per 
kategori)
14. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. Kembang 
Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke [EMAIL 
PROTECTED] Nomor Telepon/fax : 021-3151214/021-3151261. Atau hubungi panitia 
"Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak" 
via email [EMAIL PROTECTED] via telepon dengan Alida (HP : 
081330392480,02199587758) atau Minda (HP:08128572252).
Dewan Juri Lomba Penulisan Anak 

  I.   Dewan Juri Kategori Cetak
  a. Santi Kusumaningrum  (UNICEF)
  b. Willy Pramudya (AJI)
  c. Ninuk Mardiana Pambudy (Jurnalis Senior Kompas)
  d. Magdalena Sitorus (Komisi Perlindungan Anak)

  II.Dewan Juri 

[mediacare] Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak

2007-09-06 Terurut Topik Rach Leed
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations 
Children's Fund (UNICEF) mengadakan seleksi “Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF
untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak”

Peliputan tentang  anak semakin mendapat perhatian di tahun ini, khususnya 
dengan mencuatnya kasus penculikan Raisah Ali. Pada tahun sebelumnya, Mohammad 
Azwar atau Raju, juga mendapat sorotan media. Raju, bocah berusia delapan tahun 
sempat mendekam di rumah tahanan Pangkalan Brandan Langkat, Sumatera Utara 
karena berkelahi dengan kakak kelasnya. Pada tahun 2004-2005, kasus busung 
lapar yang muncul di Nusa Tenggara Timur dengan korban termasuk anak-anak juga 
mendapat perhatian media. 

Dari beberapa kasus, terlihat bahwa media hanya akan memberitakan soal anak 
ketika ada kasus besar yang menghebohkan. Apakah ini karena pemberitaan tentang 
anak dianggap kurang  layak jual? Pada kebijakan media, peliputan tentang anak 
ditempatkan pada ranking kesekian. 
 
Penelitian yang dilakukan AJI di tahun 2006-2007 di 7 kota di Indonesia, 
mendapatkan kenyataan bahwa peliputan tentang anak memang tidak dianggap 
sebagai  isu seksi. Ibaratnya hanya sebagai pelengkap dan tak memiliki daya 
jual.  Dari 132 jurnalis (100%), sebanyak 42 jurnalis (31,81 %) mengatakan, 
pemberitaan tentang anak sudah dilakukan, meskipun tidak dalam setiap edisi. 
Sebanyak 54 jurnalis (40,90%)  mengaku medianya jarang atau kadang-kadang saja 
memuat berita soal anak. Lalu sekitar 30 jurnalis (22,72%) menyatakan medianya 
hampir memuat permasalahan anak setiap edisi terbit. Sedangkan sebanyak 6 
jurnalis (4,54%) mengatakan medianya tidak pernah memuat permasalahan anak.  


Lalu, apakah media telah ramah pada anak? Apakah media pada saat melakukan 
peliputan mempertimbangkan psikologis anak? Inilah ide awal yang mendorong 
AJI-UNICEF untuk memberikan “Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya 
Jurnalistik Terbaik tentang Anak”. Sebelumnya pada penghargaan AJI-UNICEF tahun 
lalu, isu kekerasan menempati posisi teratas. Banyak jurnalis yang memotret 
kehidupan remaja di balik terali besi. Setelah itu, isu anak dan kasus-kasus 
kesehatan menempati urutan berikutnya.


Pada tahun ini kami bermaksud kembali memberikan “Penghargaan Tahunan 
AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak” dengan memperluas 
kriteria kepesertaan yang terdiri dari jurnalis media cetak/on line, radio dan 
televisi. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan karya jurnalistik yang 
berbobot dan berprespektif anak.

Ketentuan

1.  Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature tentang 
anak.
2.  Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi 
seluruh Indonesia   dapat mengikuti perlombaan ini. Karya dilengkapi dengan 
fotokopi kartu pers yang masih berlaku.
3.  Karya harus pernah dipublikasikan atau disiarkan di media massa yang 
bersifat umum.
4.  Setiap peserta hanya bisa mengajukan satu karya.
5.  Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada 
periode waktu antara 1 September 2006 – 25 Oktober 2007.
6.  Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 31 Oktober 2007. 
Tepatnya pukul :17:00 WIB.
7.  Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya 
orisinal, bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial komersial.
8.  Ralat, jika ada, harus disertakan.
9.  Karya belum pernah memenangkan lomba jurnalistik.
10.  Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan.
11.  Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.
12.  Untuk karya di media cetak, peserta harus mengirim copy asli kliping 
beserta soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus 
mengirim karya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs 
beritanya. Redaktur media online yang bersangkutan juga diminta membuat 
pernyataan bahwa karya yang dikirimkan memang pernah dimuat di media tersebut.
13.  Untuk karya di media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk 
kaset atau compact disk (CD). Untuk karya di media televisi, peserta harus 
mengirimkan karyanya dalam bentuk kaset video compact disk (VCD). Diharapkan 
agar menuliskan nama dan asal media di kepingan CD dan VCD.
14. Hadiah yang diberikan masing-masing sebesar Rp 6,5 juta (pemenang I per 
kategori), Rp 5 juta (pemenang II per kategori) dan Rp 4 juta (pemenang III per 
kategori)
15. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. Kembang 
Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke [EMAIL 
PROTECTED] Nomor telepon/fax : 021-3151214/021-3151261. Atau hubungi panitia 
“Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak” 
via email [EMAIL PROTECTED] via telepon dengan Alida (HP : 
081330392480,02199587758) atau Minda (HP:08128572252).


Dewan Juri Lomba Penulisan Anak 

  I.   Dewan Juri Kategori Cetak
  a. Santi Kusumaningrum  (UNICEF)
  b. Willy Pramudya (AJI)
  c. Ninuk Mardiana Pambudi (Jurnalis Seni

Re: [mediacare] Tolong CP Tri Mumpuni

2007-06-19 Terurut Topik Rach Leed
KOntak telepon bu Tri Mumpuni 08128044295

Salam 
Alida


- Original Message 
From: jagad pramudita <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 19, 2007 1:40:54 PM
Subject: [mediacare] Tolong CP Tri Mumpuni

Salam, rekan-rekan wartawan

Saat ini saya tengah melakukan riset tentang energi listrik alternatif yang 
berasal dari mikrohidro untuk menjadi tema dalam acara talkshow lingkungan 
hidup di televisi tempat saya bekerja. Untuk itu saya membutuhkan nomor kontak 
Ibu Tri Mumpuni dari Institut Bisnis Ekonomi Kerakyatan. Jika ada di antara 
rekan-rekan yang mengetahuinya, saya amat berterima kasih jika bersedia 
membaginya dengan saya.

Terima kasih

Salam 

Irena Pretika
Daai TV Indonesia
ITC Mangga Dua Lt. 6
Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Utara



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com 



 

Food fight? Enjoy some healthy debate 
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545367

Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi

2007-05-06 Terurut Topik Rach Leed
Tujuh tahun hidup di Surabaya saya memang merasakan Surabaya memang kota yang 
panas. Namun saya tidak tahu apa yang menyebabkan Surabaya menjadi kota yang 
berhawa panas. Lumpur Lapindo (Bukan LUMPUR SIDOARJO !!) menurut saya belum 
tentu menjadi penyebab Surabaya menjadi semakin panas. Maklum, belum ada 
penelitian tentang hal ini :D. Tetapi sepengetahuan saya, Surabaya memang 
identik dengan kota berhawa panas. Sama seperti Bogor yang terkenal dengan kota 
hujan de el el. Setiap wisatawan yang hendak ke Surabaya biasanya diberikan 
wejangan agar membawa topi, kacamata hitam, payung de el el. 

Tetapi apakah Surabaya sepanas Arab Saudi ?? Wah kayaknya berlebihan juga ya. 
Saya sempat bertanya ke teman yang tinggal di Mekkah. Katanya suhu di Mekkah 
rata-rata 50 derajat celsius. Itu pada Juli-Agustus. Bandingkan dengan hawa 
Surabaya yang kisaran terpanas sekitar 32 derajat celsius. Jauh banget khan ??

Awalnya saya mengira Ambon adalah kota yang panas. Hidup 15 tahun di Ambon 
teryata tak terasa hawa panasnya. Nah, baru ketika pindah ke Surabaya baru saya 
rasakan emang benar..benar panas. Tetapi bagi saya Surabaya adalah kota 
ternyaman. Ketika mlaku-mlaku ke Surabaya sebulan lalu. Surabaya menjadi kota 
yang lebih cantik. Lebih asri karena telah digalakkan penghijauan. Banyak 
pohon-pohon yang terdapat di sepanjang jalan. Apabila malam tiba maka Surabaya 
akan dihiasi oleh lampu2 jalan yang cuantik. Jangan ragu ke Surabaya ya ... 
Surabaya bagi saya lebih menarik dibandingkan Jakarta. Macet dan polusi di 
Jakarta itu tuh. Mana tahaan . :D 

Salam anget-anget kuku :p 
Rach Alida Bahaweres
 
- Original Message 
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 7, 2007 10:14:40 AM
Subject: Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi

Kalau dibilang Surabaya hawanya panas, memang dari dulu. Bahkan ada teman
yang bilang Surabaya punya 7 Matahari. Sementara kalau sampai hari ini
suhunya kian tinggi, mungkin ini juga merupakan dampak dari pemanasan
global. Kaitannya dengan luberan lumpur Lapindo, ... itu perlu penelitian
lagi Mas Radit!
Namun demikian pemerintah Surabaya tidak tinggal diam. Kalau kawan-kawan
sempat 'mlaku-mlaku' (keliling-keliling) Surabaya, sekarang Surabaya sudah
relatif lebih cantik. Aspek penghijauan kota menjadi salah satu prioritas
Pemerintah Kota ini. Taman-taman terbuka hijau terus dibenahi, yang
terbaru Taman Bungkul.
Kalau sempat diperhatikan, di sepanjang jalan protokol kini sudah
dipercantik dengan aneka tanaman dan bunga. Bahkan yang lebih sangar,
konon sudah ada regulasi yang melarang orang untuk tidak sembarangan
menebang pohon yang ada di pinggir-pinggir jalan.
Selain itu masih banyak lagi upaya yang telah dilakukan masyarakat serta
pihak swasta. Berbagai event acap dilakukan, seperti lomba kawasan asri
dan hijau, dan lainnya.
Menurut saya, yang penting kembali ke kesadaran masyarakat untuk terus
mengupayakan agar Surabaya makin hijau. Dan didukung pemerintah untuk
mewujudkan Surabaya Hijau, dan tidak melulu menanamii tiap cuil lahan yang
ada dengan tanaman-tanaman beton. Dan sekedar pesan bagi para investor
yang berminat untuk berpartisipasi membangun Surabaya, jangan lupa untuk
juga mempertimbangkan aspek lingkungannya. Kalau lingkungannya teduh, saya
yakin Surabaya yang dikenal sebagai pusat kegiatan industri, perdagangan,
dan jasa, akan makin berkembang.

ALIM
Mossaik Media Communication
Suara Surabaya Media

> Minggu lalu saya bertandang ke Surabaya. Tak seperti kunjungan-kunjungan
> sebelumnya, kini saya banyak mendengar berbagai keluhan tentang panasnya
> ibukota Provinsi Jawa Timur tersebut. Ada serombongan alumnus SMA Negeri 3
> Yogyakarta yang lagi bikin acara reuni di Hotel Garden Palace sepakat,
> bahwa panasnya Surabaya sudah seperti di Arab Saudi. Untung, mereka bikin
> acaranya di ballroom - alias indoor. Sedangkan saya musti mengunjungi
> Festival Jajanan Bango 2007 yang mengambil lokasi di ruang terbuka - alias
> outdoor. Tepatnya di Lapangan Basuki Rachmad, dekat Arca Joko Dolog dan
> Monumen Gubernur Suryo. Memang benar, panasnya Surabaya luar biasa
> menyengat. Anda yang tak biasa berpanas-panas ria, kulit Anda bisa nampak
> seperti udang rebus.
>
> Apakah panasnya Surabaya terkait erat dengan lumpur Lapindo? Kini saya
> lagi mengumpulkan opini dari Anda semua. Menurut Anda, apa yang perlu
> dibenahi dari Surabaya?
>
>
>
>
>  - - ---
> Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
> Check outnew cars at Yahoo! Autos.





 

Looking for earth-friendly autos? 
Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
http://autos.yahoo.com/green_center/

[mediacare] Nabi Muhammad, Buta Huruf atau Genius?

2007-05-01 Terurut Topik Rach Leed
Semoga bermanfaat :D 
Salam 
Alida
 
Judul  : Nabi Muhammad, Buta Huruf atau Genius?
(Mengungkap Misteri "Keummian" 
Rasulullah)
Pengarang : Syekh Al-Maqdisi
Penerjemah   : Abu Nayla
Penerbit : Nun Publisher, April 2007, 144 hlm. Rp 20.000,-

  
Runtuhnya Mitos Kebutahurufan Nabi Muhammad  
 
//Ajaran bahwa Rasulullah tidak mampu baca-tulis adalah sebuah kekeliruan 
tafsir sejarah yang konyol. Inilah buku kontroversial yang mematahkan mitos 
kebutahurufan Nabi Muhammad//. 
 
Kalau ada umat yang begitu bangga menerima kenyataan bahwa pemimpin atau 
nabi-nya sebagai sosok yang buta huruf, itulah umat Islam. Tak ada lain. Sejak 
kecil, ketika seorang anak muslim mulai mengenal baca-tulis, ajaran bahwa Nabi 
adalah sosok yang buta huruf selalu ditekankan. 
 
Kebutahurufannya seakan menjadi kenyataan yang patut dibanggakan dan bisa 
membangun kepercayaan diri umat Islam!  Pertanyaannya, benarkah ajaran itu? 
Atas dasar apa Nabi dianggap sebagai sosok yang buta huruf? Apakah ia pernah 
menyatakan dirinya betul-betul tidak mampu membaca dan menulis sejak kecil 
hingga akhir hayatnya? Lalu, jika ada anggapan ia mampu membaca dan menulis, 
apakah itu akan mengurangi keabsahannya sebagai utusan Allah?   
 
Bagi Syekh Al-Maqdisi, jawabannya cukup jelas: Ada tafsir sejarah yang keliru 
terhadap kapasitas Rasulullah, khususnya dalam soal baca-tulis. Dan semua itu, 
bersumber dari kekeliruan kita dalam menerejamahkan kata "ummi" dalam Alquran 
maupun Hadis, yang oleh sebagian besar umat Islam diartikan "buta huruf". 
 
Menurut Al-Maqdisi, "ummi" memang bisa berarti "buta huruf", tapi ketika 
menyangkut Nabi Muhammad, "ummi" di situ lebih berarti orang yang bukan dari 
golongan Yahudi dan Nasrani. Pada masa itu, kaum Yahudi dan Nasrani sering kali 
menyebut umat di luar dirinya sebagai orang-orang "ummi" atau "non-Yahudi dan 
non-Nasrani".   Termasuk Rasulullah dan orang Arab lainnya.
 
Selain itu, kata "ummi" di situ juga bisa merujuk pada kata "umm" atau ibu 
kandung. Jadi, maknanya adalah "orang-orang yang seperti masih dikandung oleh 
rahim ibunya, sehingga belum tahu apa-apa". 
 
Dalam buku ini, Syekh Al-Maqdisi menunjukkan bukti-bukti otentik (hadis) yang 
menunjukkan fakta sebaliknya bahwa Rasulullah adalah sosok yang justru pintar 
membaca dan menulis. Antara lain, sebuah hadis yang diungkapkan Zaid bin Tsabit 
bahwa Nabi pernah bersabda: "Jika kalian menulis kalimat 
Bismillahirrahmanirrahim, maka perjelaslah huruf sin di situ."
 
Pikirkan, kalau untuk soal huruf saja ia memperhatikan, ibarat seorang editor 
naskah, mungkinkah Nabi seorang yang buta huruf? Buku Maqdisi ini, sekali lagi, 
mematahkan semua kekeliruan sejarah ini.   
 
  
 "Dengan bahasa yang lugas, Syekh Al-Maqdisi menggiring kita pada suatu cara 
pandang yang sungguh baru mengenai 'keummian' Nabi Muhammad." 
—Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
 
"Nabi memang ummi, tetapi beliau mampu membaca dan menulis."
—Dr. Muhammad Syahrur, Penulis Al-Kitâb wal Qur'ân,
 
 
"Makna kata ummi bukanlah tidak mampu membaca dan menulis, tapi merujuk pada 
kata umm (ibu kandung)."
—Abdul Karim Al-Hairi, Penulis An-Nabiyyul Ummiy

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [mediacare] Fwd: Wulan Guritno kembali ke laptop.....

2007-04-30 Terurut Topik Rach Leed
Semoga masukan anda memang berguna bagi KPI dan kawan-kawan ... 
Hanya saja memang kesan tak senonoh yang saya tangkap saat melihat postingan 
itu ...
Kalau saya di undang jadi bintang tamu saya berpakaian yang rapi plus tertutup 
ah, biar nggak kejadian kayak gene. Ups, tak hanya jadi bintang tamu saja 
tetapi kapanpun dimanapun pakaian harus rapi n tertutup. Hehehe :D

Salam 
Alida
- Original Message 
From: Novia Rachma <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Monday, April 30, 2007 11:14:53 AM
Subject: Re: [mediacare] Fwd: Wulan Guritno kembali ke laptop.

Postingan ini bukan untuk dihina-hina, bukan untuk diolok2, atau bahkan membuka 
aib orang, saya juga bukan dari Trans 7, saya dapat postingan dari milis 
tetangga, justru hal2 seperti ini sebagai peringatan kepada pihak TV untuk 
lebih "care" lagi terhadap bintang2 tamu, yah mungkin kalo sudah tau bintang 
tamu pakaiannya terlalu minim atau terbuka, mbok ya di kasih tau untuk menutup, 
jangan malah didiamkan... . trus juga mudah2an postingan ini mengingatkan kita 
atau siapapun juga apabila diundang ke acara talkshow atau apapun juga ya lebih 
baik pakai baju yang jangan memancing... . apalagi memancing KPI
 
Regards

Rach Leed  wrote:
Sebetulnya saya sangat kecewa juga melihat postingan gambar yang dikirim. Buat 
saya ini sangat tidak pantas. Padahal saya bukan Wulan Guritno loh. Sebetulnya 
ngapain juga saya marah-marah? Tapi saya masih punya hati untuk tidak mengirim 
gambar tak senonoh secara terbuka di milis. Huh, membuka aib orang !! 
 
Salam 
Alida
 
   


- Original Message 
From: Paulus Tanuri <[EMAIL PROTECTED] com>
To: [EMAIL PROTECTED] ps.com
Sent: Friday, April 27, 2007 2:14:34 PM
Subject: Re: [mediacare] Fwd: Wulan Guritno kembali ke laptop.


Mbak Novia,
Anda kerja sebagai di program manager stasiun TV mana ya ?
Kalau anda di Trans 7, saya harus bilang kalau anda sudah keterlaluan 
memposting hal seperti ini ke milis.
Dan foto-foto itu dapatnya dari mana ? saya kira kalau penonton awam, berapa 
banyak yang merekam tayangan tersebut. Saya lebih percaya kalau foto2 itu 
keluar dari dapur Trans 7 sendiri. Wah ini lebih keterlaluan lagi. 

Saya kebetulan menonton pas episode semalam itu. Camera yang posisinya pas 
seperti di foto selalu di situ saja. Seakan (kalau ada videografernya ) 
videografernya menikmati sekali berada di posisi itu. Setiap kali switcher 
berubah ke camera tersebut, tayangannya hanya beberapa detik dan langsung 
beralih ke kamera lain. Tapi kok cameranya masih terus merekam ke situ. 

Dan kalau diperhatikan posisi tatapan TUKUL, maka pada foto nomor 003 dan 004, 
camera yang aktif dibroadcast adalah camera yang ada di hadapan TUKUL, bukan 
camera yang merekam celana dalam Wulan. Tapi kenapa bisa ada foto-foto tersebut 
tersebar ? 
Ya pastinya dari dapur Trans 7. Bukan dari tempat lain.

Jadi. Mohon agar Trans 7 memperbaiki profesionalitas kru nya.
Ini kan namanya sudah KURANG AJAR.
Bikin kecewa saja.




Regards,
Paulus T 






Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! Autos. 




Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! Autos. 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [mediacare] Fwd: Wulan Guritno kembali ke laptop.....

2007-04-27 Terurut Topik Rach Leed
Sebetulnya saya sangat kecewa juga melihat postingan gambar yang dikirim. Buat 
saya ini sangat tidak pantas. Padahal saya bukan Wulan Guritno loh. Sebetulnya 
ngapain juga saya marah-marah? Tapi saya masih punya hati untuk tidak mengirim 
gambar tak senonoh secara terbuka di milis. Huh, membuka aib orang !! 

Salam 
Alida

   


- Original Message 
From: Paulus Tanuri <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Friday, April 27, 2007 2:14:34 PM
Subject: Re: [mediacare] Fwd: Wulan Guritno kembali ke laptop.

Mbak Novia,
Anda kerja sebagai di program manager stasiun TV mana ya ?
Kalau anda di Trans 7, saya harus bilang kalau anda sudah keterlaluan 
memposting hal seperti ini ke milis.
Dan foto-foto itu dapatnya dari mana ? saya kira kalau penonton awam, berapa 
banyak yang merekam tayangan tersebut. Saya lebih percaya kalau foto2 itu 
keluar dari dapur Trans 7 sendiri. Wah ini lebih keterlaluan lagi. 

Saya kebetulan menonton pas episode semalam itu. Camera yang posisinya pas 
seperti di foto selalu di situ saja. Seakan (kalau ada videografernya ) 
videografernya menikmati sekali berada di posisi itu. Setiap kali switcher 
berubah ke camera tersebut, tayangannya hanya beberapa detik dan langsung 
beralih ke kamera lain. Tapi kok cameranya masih terus merekam ke situ. 

Dan kalau diperhatikan posisi tatapan TUKUL, maka pada foto nomor 003 dan 004, 
camera yang aktif dibroadcast adalah camera yang ada di hadapan TUKUL, bukan 
camera yang merekam celana dalam Wulan. Tapi kenapa bisa ada foto-foto tersebut 
tersebar ? 
Ya pastinya dari dapur Trans 7. Bukan dari tempat lain.

Jadi. Mohon agar Trans 7 memperbaiki profesionalitas kru nya.
Ini kan namanya sudah KURANG AJAR.
Bikin kecewa saja.




Regards,
Paulus T 



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [mediacare] CP Yenni Gusdur

2007-04-26 Terurut Topik Rach Leed
Sekretarisnya mba Yenny namnya mba Fanny : 0811191940. Biasanya kontak dulu ama 
mba Fanny. Biar nanti diatur :D 
Yenny Wahid 0811865566 

Salam 
Alida 


- Original Message 
From: Edwin Irvanus <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; warga warga <[EMAIL PROTECTED]>; Orang Media <[EMAIL 
PROTECTED]>; Media Care 
Sent: Thursday, April 26, 2007 10:41:13 AM
Subject: [mediacare] CP Yenni Gusdur


Teman-teman,

Gw lagi butuh bantuan untuk mendapatkan CP Yenni Gusdur nih. Kalau di antara 
teman-teman ada yang bisa bantu, mau dong...

Tx banget

EwinK
  http://ewink.blogspot.com




__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [mediacare] Tanya CP acara Kick Andi Metro TV dan 4 Mata Trans7

2007-04-20 Terurut Topik Rach Leed
Nomor kontaknya Tukul Arwana : 082119 



- Original Message 
From: yd.permana <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Friday, April 20, 2007 9:36:55 AM
Subject: [mediacare] Tanya CP acara Kick Andi Metro TV dan 4 Mata Trans7

Adakah yang tahu CP acara Kick Andi Metro TV n 4 matanya Trans7??

Mohon bantuan temen-temen yang tahu..

Terima kasih

salam,

YD Permana

MOD:

Nini Sunny dari Kick Andy ada di milis ini.




__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [mediacare] CP Safir Senduk & Si Mak Nyuss

2007-04-18 Terurut Topik Rach Leed
safir senduk 0818480693 

Mak Yuss nggak punya :P 

Salam 
Alida


MOD:

Untuk Pak Bondan Winarno bisa hubungi harian Suara Pembaruan di
Cawang.

Atau ikutan milis JALANSUTRA

Boleh juga kirim via email, emailnya: [EMAIL PROTECTED]


- Original Message 
From: aquary_redcrow <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, April 17, 2007 5:21:14 PM
Subject: [mediacare] CP Safir Senduk & Si Mak Nyuss

Alo semua, 

Tolongin donk, lagi butuh CP Safir Senduk ama Pak Bondan si Mak Nyuss.
Ada yg tau??

Thx before.




Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [mediacare] Need Help! lagi.. CP Iwan Fals

2007-04-09 Terurut Topik Rach Leed
Coba hubungi istrinya Iwan Fals yaitu Rosana Listanto : 0811805235

Salam  


- Original Message 
From: danny rudiana <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]; iklan-indonesia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
indoklasik@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, April 9, 2007 4:36:47 PM
Subject: [mediacare] Need Help! lagi.. CP Iwan Fals

Dear Penghuni Milis,

Bisa minta info cp-nya Oom Iwan Fals? 
Butuh secepatnya bow..

Thank u,

Dhany
Amild.com
Grha Narrada
Jl. Bangka No. 23 Jakarta 12730
Telp. 021-717 93 113 Fax. )21- 717 93 112



Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food Drink Q&A.



 

Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.
http://videogames.yahoo.com/platform?platform=120121

Re: [mediacare] minta kontak rossa atau manajernya dong

2007-04-02 Terurut Topik Rach Leed
hubungi orang Trinity (perusahaan rekamannya Rossa) namanya Wita : 0811999710 


- Original Message 
From: mamet winarno <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Monday, April 2, 2007 3:04:06 PM
Subject: [mediacare] minta kontak rossa atau manajernya dong

kawan-kawan di media care ada yg punya kontak penyanyi rossa atau manajernya 
gak. pls! penting banget


Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food Drink Q&A.



 

Sucker-punch spam with award-winning protection. 
Try the free Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html

[mediacare] Turut berduka atas meninggalnya Chrisye

2007-03-29 Terurut Topik Rach Leed
Kini aku tahu, bahwa kematian diciptakan Tuhan untuk menjelaskan pada
manusia, agar dengan akalnya ia berpikir. Dengan hatinya ia merasa, ada
suatu keabadian yang lebih indah daripada kehidupan. (M.FAizi, Penyair
Madura)

Innalillahi wa innailaihi radjiun  
Telah meninggal dunia Christian Rahardi (Chrisye) Jumat, pukul 04.08 WIB. 
Almarhum meninggal dunia pada usia 56 tahun karena penyakit radang paru-paru. 
Jenasah disemayangkan di rumah duka Jl. Asem II No 80, Cipete, Jakarta Selatan. 
Alamrhum akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut Pukul 14.00 WIB.

Semoga almarhum di terima di sisi-Nya. Keluarga yang dtiinggalkan semoga 
mendapatkan ketabahan... 
Amin .. amin... 

Salam duka 
Rach Alida Bahaweres


 

Sucker-punch spam with award-winning protection. 
Try the free Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html

Re: [mediacare] Need CP Ermy Kulit and Mus Mujiono

2007-03-27 Terurut Topik Rach Leed
eRMY kuLIT 081316993380, Kalo Mus Mujiono aku nggak punya :p 
Salam 
RA


- Original Message 
From: wukirsari murdiastuti <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 27, 2007 8:01:47 PM
Subject: [mediacare] Need CP Ermy Kulit and Mus Mujiono

Hai temans.. bagi yang tau no kontaknya Ermy Kulit dan Mus Mujiono, kasih tau 
aku ya. Aku perlu untuk program jazz radioku.
 
Esti


TV dinner still cooling?
Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.



 

8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time 
with the Yahoo! Search movie showtime shortcut.
http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#news

Re: [mediacare] Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam radikal di Indonesia

2007-03-26 Terurut Topik Rach Leed
Salam,
Apa yang dikatakan He-Man, buat saya merupakan kekeliruan. Komentar yang 
dikeluarkan olehnya sangat sangat Rasis. Komentar tersebut sangat menyudutkan 
Warga Negara Indonesia yang dialiri darah Arab. Apakah ada bukti-bukti yang 
bisa menyebutkan bahwa aksi-aksi terorisme adalah tindakan yang dilakukan oleh 
keturunan Arab? 

Anggapan anda bahwa ada eksklusime di kalangan keturunan Arab pun keliru. Saya 
mengenal keluarga Arab yang sangat demokratis. Mereka mau bergaul dengan yang 
lain. Tanpa memandang latar belakang seseorang. Tanpa ada ambel-embel, 
keturunan Arab, keturunan China dan lain-lain. Tidak ada upaya pelarangan 
sedemikian ketat jika ada perempuan keturunan Arab yang menikah dengan non 
Arab. 

Negara ini adalah negara demokrasi bung. Hilangkan jauh-jauh sifat rasis anda. 
Karena orang seperti anda-lah yang harus berkaca, apakah benar anda yang 
diinginkan di Indonesia. Jika banyak orang yang memiliki pandangan seperti anda 
maka bangsa Indonesia tidak akan maju. Akan banyak aksi-aksi teror yang 
dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab (seperti anda) dengan 
mengatasnamakan sebuah kelompok.

Salam damai dan penuh cinta 
Rach Alida Bahaweres

- Original Message 
From: Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 27, 2007 12:27:59 AM
Subject: [mediacare] Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam radikal di 
Indonesia

Bila seseorang sudah bernaturalisasi menjadi WNI, maka asal usulnya 
tidak boleh kita permasalahkan lagi. Apakah WNI itu keturunan China 
atau Arab atau Belanda, bila telah menjadi WNI maka hak dan 
kewajibannya sama persis dengan WNI lainnya. Sehingga bila mereka 
membom Bali, maka mesti disebut "WNI ('tok) membom Bali", bukan 
ditambah embel-embel "WNI keturunan Arab membom Bali", betapa pun 
marahnya kita kepada mereka.

Tulisan di bawah ini jelas bersifat RASISTIS, dus tidak layak dimuat 
di media massa Indonesia. Kecuali bila media massa Indonesia tidak 
paham kode etik jurnalistik. Semoga menjadi perhatian kita semua 
demi membangun kerukunan di Indonesia, amin.

Salam hangat,
Danny Lim
Nederland (negara sangat anti rasisme)

--- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Rudy Prabowo  
wrote:
>
> WNI Keturunan Arab dan Islam Radikal di Indonesia 
> 
> oleh He-Man 
> 
> 
> Tragedi pemboman di Bali kembali memunculkan nama Abu Bakar 
Ba'asyr pemimpin Majelis Mujahiddin Indonesia yang oleh banyak 
negara dituding terlibat aksi-aksi terorisme di beberapa negara di 
Asia Tenggara. 
> 
> Dalam seminar "Arab dan Islam di Indonesia Dewasa Ini" yang 
diselengarakan PP Muhammadiyah padahari Rabu 9 Oktober 2002 ==>> 
> http://w3.rz- berlin.mpg. de/~wm/PAP/ BaliBomb- 2.html
> 
> Pimpinan NU dan Muhammadiyah menyatakan kekuatirannya akan aksi-
aksi radikalisme Islam yang dipimpin oleh para WNI keturunan Arab di 
Indonesia , dari Laskar Jihad yang dipimpin Ja'far Umar Thalib, 
Front Pembela Islam (FPI) dipimpin Habib Rizieq Shihab, Majelis 
Mujahidin Indonesia dipimpin Abu Bakar Ba'asir, dan Jamaah Ikhwan al-
Muslimin Indonesia dipimpin Habib Husein al Habshi. Pada masa lalu 
kita juga mengenal nama Abdullah Sungkar (alm) WNI keturunan Arab 
yang melakukan sejumlah aksi pemboman di Indonesia. Demikian juga 
gerakan tarbiyah yang dipimpin oleh WNI keturunan Arab yang bermukim 
di Bogor. 
> 
> Begitu pula tokoh-tokoh kunci lapis kedua gerakan-gerakan Islam 
radikal di Indonesia pun mayoritasnya dipimpin oleh keturunan Arab 
atau orang Indonesia alumnus universitas Saudi Arabia, Presiden PK 
Hidayat Nur Wahid misalnya , demikian juga tokoh-tokoh lainnya 
seperti Ahmad Fais , Asmuni , Hambali , Aunur Rofiq Ghufran,Yazid 
Jawaz, Abu Haidar, Natsir Harist dll yang sebagiannya masuk dalam 
daftar hitam karena dicurigai terlibat dalam aksi-aksi terorisme. 
> 
> Kalau melihat sejarah pergerakan Islam di Indonesia, komunitas 
warga Arab sejak lama memang menganut sikap eksklusivme yang 
berlebihan , mereka menganggap ras mereka lebih unggul dari orang 
melayu .Pernikahan antara perempuan Arab dengan laki-laki pribumi 
sangat diharamkan .Dan dikalangan masyarakat Arab Indonesia sendiri 
terbagi dalam dua kelas yaitu kelas Sayyid (atau juga biasa 
dipanggil Habib ataupun Syarif) yang merupakan kelas "unggul" 
karena merupakan keturunan nabi, dan kelas "masaikh" atau kelas 
lebih rendah, pertarungan antar kelas ini menimbulkan friksi keras 
antar warga Arab, warga Arab dari kelas Sayyid mendirikan Jamiat'ul 
Kheir, sementara kelas Masaikh mendirikan Al Irsyad , dalam AD/ART 
Al Irsyad bahkan ditegaskan bahwa kaum Sayyid diharamkan untuk 
bergabung. Di kalangan para sayyid , pernikahan seorang sayyidah 
(perempuan sayyid) dengan non sayyid apalagi orang ajam/ non Arab 
bisa berakhir dengan kematian. 
> 
> Pada masa kekuasaan Ottoman masih jaya , kawasan hejaz dan 
hadramaut bisa dikatakan sebagai wilayah tak bertuan, walaupun 
secara administratif berada dalam kekuasaan orang Turki Ottoman tapi 
kalangan Arab disana rata-rata memiliki angkata

Re: [mediacare] Cari Info Kapan Muh, Yunus ke Jkt

2007-03-04 Terurut Topik Rach Leed
Rencanannya di "International Conference & Workshop: WOMEN FOR PEACE (April 30 
– 1 May 2007)" ada agenda menghadirkan Moh Yunus. Tepatnya pas tanggal 30 April 
jam 09.30 -12.00. Hubungi pantianya saja .. Departemen Filsafat-fakultas Ilmu 
Pengetahuan UI.  Phone (021) 7872819; fax (021) 7872819; E-mail: [EMAIL 
PROTECTED]
  
Salam 




- Original Message 
From: Budhiana Kartawijaya <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 5, 2007 12:42:20 PM
Subject: [mediacare] Cari Info Kapan Muh, Yunus ke Jkt

Rekans yth,
Kalau tak salah SBY mau mengundang Pemenang Nobel Muh Yunus ke RI. Apa ada yang 
tahu kapan Yunus datang?
 
Salam
Budhiana


Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.



 

Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html 

Re: [mediacare] CHRISYE KRITIS ! (mohon dukungan doa)

2007-02-24 Terurut Topik Rach Leed
Semalam saya membaca bukunya om Chrisye plus mendengarkan alunan suara lembut 
om ...
Om Chrisye, berjuanglah melawan penyakit itu karena om bisa dan mampu . 
Saya tunggu kehadiran om di panggung musik Indonesia ... 
Semoga om Chrisye cepat sembuh ya 
Amiinn 

Salam 
Rach Alida



- Original Message 
From: denny sakrie <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 23, 2007 4:57:16 PM
Subject: [mediacare] CHRISYE KRITIS ! (mohon dukungan doa)

Temans,
Barusan tadi bersama dengan teman-teman Pegangsaan,kita berkunjung ke rumah 
Chrisye di Cipete.
Kondisi Chrisye saat sekarang ini dalam keadaan kritis.
Mohon doa dari semuanya agar beliau bisa pulih kondisinya.
Amin ya robbal al amin
 
DS
0818417357


Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.



 

Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html