[mediacare] Ihwal Pers dan Keinginan Jurnalis
WAWANCARA ARGUS FIRMANSAH: Ihwal Pers dan Keinginan Jurnalis http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=21dn=20071004171103 Oleh : Arahman Ali 05-Okt-2007, 05:53:35 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Ia dikenal sebagai wartawan lepas (freelance journalist) untuk media cetak lokal dan nasional. Tulisan-tulisannya tentang buku, seni dan budaya tersebar di tabloid Nagara, tabloid Iboekoe, tabloid Bataviase Nouvelles (Jakarta), surat kabar Mimbar Umum (Medan), Mingguan Jurnal Nasional (Jakarta), Tabloid KOKTAIL (Jakarta), Pikiran Rakyat, majalah sastra Bahana (Brunei Darussalam), dan jurnal Panggung (STSI Bandung). Tahun 2004, ia sempat mengikuti Workshop Penulis Esai, program Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA) di Palembang. Orang Bandung kelahiran tahun 1979 ini percaya bahwa pelaku pers dan media cetak di Indonesia harus mau membela kebebasan pers. Kebebasan terhadap represi penguasa dan kepentingan pengusaha media. Berikut petikan wawancara yang dilakukan oleh Arahman Ali (Bandung) kepada pewarta spesialis seni ini: Mengapa suka menulis? Apa motivasinya? AF: Menulis, ya hobi saja, karena mau melukis tidak bisa. Mata silindris dari kecil, jadi tidak bisa bikin garis lurus. Ga nyambung nya? Nya! Secara historis, menulis adalah kegiatan kamar sejak duduk di bangku SMP Chaptoen Bandung yang sekolahnya tetanggaan sama pasar Dewi Sartika, Terminal Kebon Kelapa. Dengan menulis, gagasan apapun bisa dituangkan di situ. Pengennya sih jadi psikolog. Dari dulu senang baca buku psikologi...inginnya jadi konsultan, karena kuliah psikologi mahal, ya baca buku saja, otodidak. Nah, dari situ keterusan deh menulis. Menjadi jurnalis bukan cita-cita sebenarnya, apalagi latar belakang pendidikan saya bukan jurnalistik. Namun menjadi jurnalis dapat menjadi kawan sang kebenaran. Kebenaran dari nurani manusia yang jujur dan adil. Siapa jurnalis idola Anda? Apakah karena gaya tulisannya? Atau karena kperibadiannya? AF: Idola jurnalis di Indonesia tidak ada. Karena sejak kecil saya mengamati pers di Indonesia dikungkung oleh pemerintah. Kalau ada yang kritis pasti dibilang subversif oleh Menpen jaman Presiden Soeharto. Sekarang juga masih seperti itu rupanya, walaupun dibilang bebas, pengawasan pemerintah terhadap pers nasional masih ketat. Satu hal lagi, saya tidak menemukan insan/media pers yang benar- benar terlepas dari politik. Dulu sempat nge-fans sama GM (Goenawan Mohammad) karena catatan pinggirnya saja, tapi hanya sebatas itu. Saya mengidolakan jurnalis dari luar negeri, terutama fotojurnalis yang berani di medan konflik. Mengapa lebih senang meliput seni? AF: Inginnya sih yang lain, tapi karena liputan seni agak jauh dari urusan politik makanya saya lebih suka meliput kegiatan seni budaya. Liputan seni budaya memiliki nilai filosofis dan menjadikannya cermin sebuah kebudayaan di Indonesia. Satu lagi, liputan seni budaya kaya akan fotografisnya, oleh sebab itu liputan seni juga bisa mengasah kemampuan fotografi saya. Untuk organisasi jurnalis, Anda ingin bergabung dengan PWI atau AJI? Mengapa? AF: Saya pilih AJI, karena independen dan terbuka atas segala kemungkinan dan peluang membongkar kasus-kasus besar, walaupun secara politis bisa dibilang tidak benar-benar independen karena masih negosiasi dengan politik penguasa. Buktinya, AJI tidak bisa memperjuangkan kemerdekaan pers nasional secara sungguh-sungguh hingga saat ini. Kalo PWI saya lebih melihat sebagai organisasi pers yang berada di bawah pengawasan pemerintah secara langsung, jadi tentunya tidak sungguh-sungguh memperjuangkan pers yang benar-benar merdeka dan jujur. Satu hal lagi, anggota PWI banyak yang menjadi wartawan amplop di daerah. Sebenarnya saya ingin menjadi kontributor foto di organisasi/agensi pers luar negeri biar dunia tahu tentang Indonesia tidak hanya berita hukum dan politik saja, tetapi seni budayanya juga. Bagaimana sepak terjang AJI saat ini? AF: Sepak terjang AJI sebagai organisasi pers independen lumayan baik untuk memberikan pencerahan kepada pers nasional dan jurnalis di luar PWI. Namun demikian, AJI baru sebatas kampanye dan ajakan kepada jurnalis untuk bertindak sebagai jurnalis yang benar dan betul, tapi belum bisa memperbaiki kondisi pers nasional yang lebih baik. Idealisme AJI memang bagus pada awalnya, akan tetapi AJI belum bisa mengakomodir jurnalis yang benar-benar independen, di luar jurnalis yang terikat kontrak kerja di suatu perusahaan pers. Pilih salah satu: menerima amplop atau tidak sama sekali? AF: Saya belum pernah menerima atau meminta amplop kepada siapa pun, walaupun miskin dan tidak punya gaji bulanan, saya terus berjuang untuk menjadi wartawan independen, sekalipun bukan anggota AJI Menurut Anda pentingkah kebebasan pers di Indonesia? AF: Kebebasan pers di Indonesia sangat penting. Karena pers bagi saya adalah sebuah corong kejujuran dan kebenaran tanpa campur tangan politis dari kekuasaan. Namun saya tidak mendukung sebuah
[mediacare] Lomba Menulis Pengalaman Berpuasa di Bulan Ramadhan
Lomba Menulis Pengalaman Berpuasa di Bulan Ramadhan Oleh : Redaksi-kabarindonesia 19-Sep-2007 , 13:44:20 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia Assalammu 'alaikum Wr. Wb. Ingin mendapatkan kado istimewa dari KabarIndonesia pada hari raya Idul Fitri mendatang? Jangan kuatir, karena bersempena dengan bulan suci Ramadhan 1428 H ini, koran online KabarIndonesia menyelenggarakan lomba menulis dengan tema Pengalaman Terindah Berpuasa di Bulan Ramadhan. Lomba ini terbuka bagi siapa saja tanpa terkecuali. KabarIndonesia menyediakan 3 hadiah paket lebaran untuk 3 nominator atau pemenang yang tulisan pengalamannya paling menarik dan berkesan. Tulis dan kirimkan pengalaman Anda selama menjalankan ibadah puasa tahun ini dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini. A. Ketentuan Umum: 1. Peserta lomba adalah penulis atau pewarta warga KabarIndonesia. Bagi Anda yang belum terdaftar, silahkan mendaftarkan diri sebagai penulis di http://www.kabarindonesia.com// dengan meng-klik Daftar Jadi Penulis dan mengisi formulir yang disediakan di website tersebut. Kemudian, setelah log-in kembali, Anda bisa langsung menulis dan mengirimkan pengalaman menariknya untuk ditayangkan di KabarIndonesia. 2. Pengiriman tulisan hanya dengan satu cara yakni melalui website http://www.kabarindonesia.com//. Tidak dilayani pengiriman melalui media lain, semisal surat-menyurat atau melalui email. 3. Lomba dibuka untuk semua orang tanpa pengecualian agama, usia, jenis kelamin, status sosial, latar belakang pendidikan, tempat domisili, dan lain-lain. 4. Lomba dimulai dari tanggal pengumuman ini ditayangkan di KabarIndonesia dan ditutup pada tanggal 12 Oktober 2007 (30 Ramadhan 1428 H), jam 00.00 WIB. 5. Tulisan akan dinilai oleh dewan juri untuk dipilih 3 nominator yang tulisannya paling menarik dan berkesan. 6. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2007, dan pengiriman hadiah akan dilaksanakan paling lambat tanggal 20 Oktober 2007. 7. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat. B. Ketentuan Khusus (Tulisan): 1. Tulisan asli bukan jiplakan, saduran atau terjemahan. 2. Tulisan berisi tentang pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang Anda ketahui dan ingin diceritakan. 3. Isi tulisan berkaitan dengan ibadah puasa secara umum (seperti makan sahur, berbuka puasa, proses menahan lapar dan haus, menahan emosi, menahan nafsu, shalat tarawih, bersedekah dan lain-lain). 4. Panjang tulisan tidak dibatasi. 5. Judul tulisan disesuaikan dengan tema di atas. 6. Setiap peserta boleh mengirimkan tulisan sebanyak-banyaknya. 7. Tulisan harus mengikuti kaidah penulisan menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Ejaan Yang Disempurnakan). 8. Tulisan dikirimkan melalui website KabarIndonesia pada rubrik Serba-serbi. 9. Tiap tulisan yang dikirim sebagai Lomba Tulis dicantumkan LOMBA TULIS sebagai awal dari artikel. Apabila mengalami kesulitan pada saat mendaftarkan diri sebagai penulis atau pun mengirimkan tulisan, harap menhubungi: [EMAIL PROTECTED] Demikianlah pengumuman lomba menulis ini disampaikan kepada pembaca KabarIndonesia untuk diketahui dan dimaklumi. Kirimkanlah tulisan Anda sebanyak-banyaknya tentang pengalaman-pengalaman menarik di bulan suci Ramadhan ini. Semoga Anda terpilih dan layak mendapatkan hadiah khusus paket lebaran 1428 H dari KabarIndonesia. Selamat berlomba! Wassalam, Redaksi KabarIndonesia Blog: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] Kredo Alternatif Wilson Lalengke - Menggugat Kesaktian Pancasila
Kredo Alternatif Wilson Lalengke - Menggugat Kesaktian Pancasila http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20dn=20070930024122 Oleh : Wilson Lalengke 30-Sep-2007, 02:41:22 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Daya tarik perbincangan tentang Pancasila bagi sebagian besar kalangan, terutama kaum intelektual, masih cukup besar. Walau pada dekade terakhir, Pancasila seakan kehilangan trah-nya, namun ia masih melekat kuat sebagai sesuatu yang bernilai untuk ditinggalkan begitu saja. Bahkan, bagi kita yang masih memiliki nasionalisme Indonesia yang kuat, mempertahankan Pancasila sebagai bagian dari eksistensi negara adalah harga mati. Penetapan dan peringatan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila adalah salah satu penanda bagi lestari-nya Pancasila di hati bangsa Indonesia. Namun, adalah hal yang wajar bila terbesit sebuah pertanyaan, benarkah Pancasila itu sakti? Apakah standar penetapan Pancasila sebagai sesuatu yang sakti dapat diterima secara nalar keilmuan dan moralitas? Perlukah kesaktian bagi sebuah ideologi seperti Pancasila? Dan seterusnya, dan lain sebagainya. Hakekatnya, Pancasila dipandang dan diletakkan sebagai suatu idealisme atau sesuatu keadaan ideal bagi sebuah tatanan kemasyarakatan bangsa Indonesia. Ia kemudian diadopsi menjadi sebuah ideologi negara yang secara kontekstual akan menjadi acuan ideologis bagi setiap elemen penyelenggara negara, yakni pemerintah dengan semua perangkat-perangkatnya yang tergabung dalam eksekutif, yudikatif, dan legislatif; dan juga elemen masyarakat seluruhnya. Dalam bahasa lain, Pancasila biasanya disebut sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, yang lebih berkonotasi sebagai pandangan dan pegangan hidup berbangsa dan bernegara. Sampai pada titik ini, hampir tidak ada persoalan yang ditemukan pada Pancasila. Masalah kemudian muncul ketika kita menganalisa secara mendalam tentang apa itu falsafah dan apakah Pancasila cukup pantas untuk dikategorikan sebagai sebuah falsafah hidup? Secara singkat, falsafah adalah hasil berfilsafat atau berpikir atau kontemplasi. Menurut asal katanya, filsafat berarti mencintai dan pencinta kebijaksanaan (Bahasa Yunani, phílos: teman atau pencinta, dan sophía: kebijaksanaan). Dari pengertian ini kemudian orang memberikan julukan kepada para filosof sebagai orang bijak, yang selalu berpikir bagaimana sebaiknya sebelum mereka melakukan sesuatu tindakan. Terdapat empat bidang yang menjadi fokus filsafat. Pertama disebut ilmu etika, yakni bidang ilmu filsafat yang mempelajari tentang bagaimana seharusnya seseorang bersikap dan bertingkah laku. Kedua adalah ilmu metafisika yang mempelajari tentang esensi alam dan segala isinya, termasuk hukum-hukum alam yang ada di dalamnya. Ketiga, epistemologi yang biasa disebut juga teori ilmu pengetahuan. Cabang ilmu filsafat ini berhubungan dengan kebenaran dan keyakinan yang menjadi dasar penerimaan sesuatu yang disebut pengetahuan. Keempat adalah ilmu logika, yang fokus kajiannya menyangkut logis tidaknya sebuah alasan dari sebuah tindakan atau fenomena. Pendapat para ahli boleh saja berbeda antara ahli yang satu dengan yang lainnya tentang falsafah atau hasil kongkrit dari filsafat yang baik dan sempurna. Namun umumnya dipahami bahwa sebuah falsafah yang ideal semestinya merupakan perpaduan dari keempat sub elemen dari filsafat seperti disebutkan di atas. Sebagai contoh, Deontologi-nya Immanuel Kant (1724-1804) mengajarkan tentang perbuatlah kepada orang lain apa yang anda inginkan orang lain perbuat terhadap anda sebagai dasar ia bersikap dan berbuat sesuatu. Ini jelas sebuah ajaran etika dalam filsafat Barat, yang karena esensi alamiah setiap manusia adalah sama derajatnya maka perlakuan terhadap orang lain juga mesti sebanding dengan apa yang kita harapkan dari orang lain perbuat terhadap kita; dan ini adalah alur berpikir yang logis. Kebenaran dari pernyataan itu hampir tidak dapat terbantahkan, dan ketika ajaran itu diyakini oleh seseorang, maka ia kemudian menjadi ilmu pengetahuan. Kembali kepada Pancasila; sebagai sebuah hasil berpikir mendalam, maka ia dapat dikatakan sebagai falsafah bagi komunitas yang membenarkan dan meyakininya. Namun pada tataran nilai per nilai di dalam Pancasila, perlu dilakukan kajian dan analisis yang lebih dari sekedar pemenuhan selera politis negara untuk mengklaim Pancasila sebagai suatu falsafah. Apalagi untuk mengatakan bahwa Pancasila adalah sebuah ideologi tanpa cacat yang harus diadopsi dan diyakini secara buta bagi warga negaranya. Sebagai contoh, Sila pertama dari Pancasila berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Bicara ketuhanan, langsung atau tidak, pasti akan bersentuhan dengan yang namanya kepercayaan dan agama. Benar ada filsafat agama, namun pada titik kajian tentang eksistensi Tuhan dan kekuasaan-Nya yang bekerja mengatur alam semesta menjadi sumir dan tidak mendapatkan jalan keluar yang memuaskan secara logika. Akhirnya, pada setiap diskursus agama yang
[mediacare] PAYUDARAKU HILANG: Curahan Hati Seorang Perempuan Cacad
http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=5dn=20070923203956 Oleh : Djoko Suryo 23-Sep-2007, 20:39:56 WIB - [www.kabarindonesia.com] Nama saya Nurhayati (bukan nama asli) usia 32 tahun mantan Manager di salah perusahaan asing. Sejak dua tahun sudah bertunangan secara resmi. Tunangan saya masih kuliah, karena ia dari keluarga yang tidak mampu, maka saya sebagai penunjang utama biaya kuliah maupun biaya hidupnya di Yogya. Saya tadinya merasa bahagia sekali sebab di akhir tahun ini kami merencanakan akan menikah, maklum saya sangat mendambakan sekali ingin cepat-cepat dapat momongan. Tetapi rupanya Sang Pencipta menghendaki hal lain yang terjadi di dalam kehidupan saya. Pada awal tahun, dokter telah mendeteksi tumor ganas di payudara saya dan tumor ini rupanya sudah sedemikian parahnya, sehingga mau atau tidak harus dioperasi dan seluruh payudara saya diangkat. Ketika pertama kali saya mendengar berita tersebut saya benar-benar merasa shock dan sedih sekali, sebab dengan mana hancurlah sudah harapan idaman saya untuk bisa mendapatkan momongan. Pada saat tsb saya hanya bisa berdoa dan membanjiri sorga dengan air mata. Melalui operasi tsb saya merasa kehilangan harga diri saya sebagai seorang perempuan, saya merasa seperti juga seorang perempuan cacad. Ketika saya menceritakan musibah tsb, tunangan saya berjanji untuk mendampingi saya pada saat operasi, tetapi dengan alasan karena ia sibuk dengan kuliahnya maka ia tidak bisa datang, walaupun demikian ia menjanjikannya untuk datang pada saat liburan. Ternyata di waktu liburan pun ia tak kujung tiba yang datang hanya sekedar surat permohonan bantuan dana lagi untuk biaya kuliah maupun biaya hidupnya. Permohonan itu saya penuhi dengan mengirimkan uang Rp lima juta. Ketika dulu tunangan saya harus dioperasi karena kecelakaan lalu lintas, saya mendampingi dia siang dan malam di rumah sakit, di samping itu seluruh biaya rumah sakit ditanggung oleh saya sepenuhnya. Akhirnya saya sadar bahwa sebenarnya ia ingin memutuskan hubungannya dengan Never Say Good-Bye. Dugaan ini dipertegas oleh sahabatnya di mana ia pernah curhat, bahwa ia sebenarnya merasa jijik kalau punya istri yang tidak memiliki payudara apalagi kalau ada cacad bekas jahitan operasi di tubuhnya. Hal ini jauh lebih menyakitkan saya daripada ketika payudara saya harus diangkat, saya merasa ditinggal oleh orang yang sangat saya kasihi di mana saya telah bersedia berkorban untuknya selama bertahun-tahun, tetapi pada saat saya membutuhkan dukungan moril maupun sedikit kasih sayang, ia memutuskan hubungannya begitu saja hanya dengan alasan karena ia merasa jijik terhadap diri saya yang sudah tidak memiliki payudara lagi. Dihianati oleh orang yang kita kasihi ada jauh lebih menyakitkan daripada dihianati oleh orang lain. Dihianati karena ia tertarik dengan gadis lainnya yang jauh lebih cantik bisa saya makluminya, tetapi ditinggal pergi begitu saja karena alasan jijik terhadap tubuh saya, ini benar-benar sangat menyakitkan sekali. Saya merasa diperlakuan seperti juga sampah kotor yang dibuang begitu saja, bukan hanya karena tidak bermanfaat lagi saja, melainkan juga karena menjijikkan. Hal inilah yang membuat harga diri maupun Pe-De saya jadi menurun drastis. Rupanya penderitaan saya tidak berakhir sampai di sini saja, sebab satu bulan kemudian saya juga mendapat surat pemutusan hubungan kerja dari perusahaan saya, dengan alasan mereka membutuhan orang yang sehat dan tidak sakit-sakitan seperti saya. Rupanya pukulan hidup itu datang dengan serentak dan secara bertubi- tubi. Sehingga akhir-akhir ini sering timbul pikiran untuk mengambil jalan pintas saja dengan bunuh diri, sebab buat apa saya hidup juga, di mana sudah tidak memiliki jangankan masa depan, gairah hidup pun sudah tidak ada lagi. Hidup saya sudah hancur, boro-boro bisa mendapatkan momongan seperti yang menjadi impian saya, tunangan pun meninggalkan saya dengan cara begitu saja tanpa pamit. Di tempat pekerjaan pun saya sudah tidak dibutuhkan lagi, di mata mereka saya sudah termasuk barang rongsokan dan tidak dianggap sebagai manusia seutuhnya lagi. Yang menghalangi saya untuk melakukan tindakan nekad ini hanya ibu saya, karena saya adalah anak tunggal, ibu saya usianya sudah 70 tahun sedangkan ayah saya sudah lama meninggal. Jadi apabila saya sudah tidak ada lagi siapa yang akan dan mau mengurus ibu saya. Oleh sebab itulah setiap hari saya hanya bisa berlutut berdoa dan memohon kepada-Nya untuk dapat diberikan waktu sejenak lagi, sehingga saya bisa mendampingi ibu untuk beberapa saat lagi. Apakah permohonan ini terlalu berlebihan ? Pada saat payudara saya diangkat, hanya ibu seorang yang mendampingi saya. Dan ketika ia melihat bahwa saya sudah tidak memiliki payudara lagi, tak sepatah katapun ia ucapkan. Ia hanya memeluk dan mendekap saya sambil turun air matanya berlinang, karena saya adalah putri kesayangan satu-satunya. Rupanya kasus seperti saya ini, bukannya hanya
[mediacare] Lomba Menulis Pengalaman Berpuasa di Bulan Ramadhan
Lomba Menulis Pengalaman Berpuasa di Bulan Ramadhan Oleh : Redaksi-kabarindonesia 19-Sep-2007, 13:44:20 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia Assalammu'alaikum Wr. Wb. Ingin mendapatkan kado istimewa dari KabarIndonesia pada hari raya Idul Fitri mendatang? Jangan kuatir, karena bersempena dengan bulan suci Ramadhan 1428 H ini, koran online KabarIndonesia menyelenggarakan lomba menulis dengan tema Pengalaman Terindah Berpuasa di Bulan Ramadhan. Lomba ini terbuka bagi siapa saja tanpa terkecuali. KabarIndonesia menyediakan 3 hadiah paket lebaran untuk 3 nominator atau pemenang yang tulisan pengalamannya paling menarik dan berkesan. Tulis dan kirimkan pengalaman Anda selama menjalankan ibadah puasa tahun ini dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini. A. Ketentuan Umum: 1. Peserta lomba adalah penulis atau pewarta warga KabarIndonesia. Bagi Anda yang belum terdaftar, silahkan mendaftarkan diri sebagai penulis di http://www.kabarindonesia.com// dengan meng-klik Daftar Jadi Penulis dan mengisi formulir yang disediakan di website tersebut. Kemudian, setelah log-in kembali, Anda bisa langsung menulis dan mengirimkan pengalaman menariknya untuk ditayangkan di KabarIndonesia. 2. Pengiriman tulisan hanya dengan satu cara yakni melalui website http://www.kabarindonesia.com//. Tidak dilayani pengiriman melalui media lain, semisal surat-menyurat atau melalui email. 3. Lomba dibuka untuk semua orang tanpa pengecualian agama, usia, jenis kelamin, status sosial, latar belakang pendidikan, tempat domisili, dan lain-lain. 4. Lomba dimulai dari tanggal pengumuman ini ditayangkan di KabarIndonesia dan ditutup pada tanggal 12 Oktober 2007 (30 Ramadhan 1428 H), jam 00.00 WIB. 5. Tulisan akan dinilai oleh dewan juri untuk dipilih 3 nominator yang tulisannya paling menarik dan berkesan. 6. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2007, dan pengiriman hadiah akan dilaksanakan paling lambat tanggal 20 Oktober 2007. 7. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat. B. Ketentuan Khusus (Tulisan): 1. Tulisan asli bukan jiplakan, saduran atau terjemahan. 2. Tulisan berisi tentang pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang Anda ketahui dan ingin diceritakan. 3. Isi tulisan berkaitan dengan ibadah puasa secara umum (seperti makan sahur, berbuka puasa, proses menahan lapar dan haus, menahan emosi, menahan nafsu, shalat tarawih, bersedekah dan lain-lain). 4. Panjang tulisan tidak dibatasi. 5. Judul tulisan disesuaikan dengan tema di atas. 6. Setiap peserta boleh mengirimkan tulisan sebanyak-banyaknya. 7. Tulisan harus mengikuti kaidah penulisan menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Ejaan Yang Disempurnakan). 8. Tulisan dikirimkan melalui website KabarIndonesia pada rubrik Serba-serbi. 9. Tiap tulisan yang dikirim sebagai Lomba Tulis dicantumkan LOMBA TULIS sebagai awal dari artikel. Apabila mengalami kesulitan pada saat mendaftarkan diri sebagai penulis atau pun mengirimkan tulisan, harap menhubungi: [EMAIL PROTECTED] Demikianlah pengumuman lomba menulis ini disampaikan kepada pembaca KabarIndonesia untuk diketahui dan dimaklumi. Kirimkanlah tulisan Anda sebanyak-banyaknya tentang pengalaman-pengalaman menarik di bulan suci Ramadhan ini. Semoga Anda terpilih dan layak mendapatkan hadiah khusus paket lebaran 1428 H dari KabarIndonesia. Selamat berlomba! Wassalam, Redaksi KabarIndonesia Blog: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] Beasiswa Studi di Eropa - PhD Website Information System
Beasiswa Studi di Eropa - PhD Website Information System Koran Online KabarIndonesia menyajikan secara berkala berita-berita mengenai beasiswa yang diberikan oleh negara-negara Eropa, Australia maupun Amerika. Tertarik Klik Daftar Jadi Penulis di www.kabarindonesia.com Oleh : Djoko Suryo 15-Sep-2007, 19:56:42 WIB - [www.kabarindonesia.com] http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13dn=20070915193858 KabarIndonesia - Tawaran untuk mendapatkan beasiswa studi di Eropa - PhD Website Information System. Apakah anda tertarik untuk bisa mendapatkan beasiswa studi di Eropa (Belgia) agar bisa meraih gelar PhD Website Information System? Koran Online KabarIndonesia Anda bisa bekerja sambil kuliah di Eropa tepatnya di Belgia untuk mendapatkan gelar PhD dari Vrije Universiteit Brussel. Berita selengkapnya dalam bahasa Inggris bisa dibaca dibawah ini: Author: Geert-Jan Houben [EMAIL PROTECTED] Subject: PhD-positions in Web Information Systems at Vrije Universiteit Brussel Body: The Vrije Universiteit Brussel is searching for candidates for PhD-positions in Web Information Systems for a number of projects funded by different organizations, ranging from the Brussels region to the EU. The candidates will work as members of the WISE research group in the Computer Science department at the Vrije Universiteit Brussel. WISE research is concentrated on advanced technology for large-scale Web information systems, with topics that include but are not limited to: Web Engineering, design methodologies for Web information systems, data transformation, adaptation, Semantic Web technology and semantic interoperability. The projects we are now hiring for differ in their specific requirements, and the participation of the new group members will depend on prior experience and skills. As an example, one project concerns variability in software-intensive product development and WISE will focus on modeling relevant aspects of configurability in a software product. Another project concerns semantic interoperability, in particular the large-scale, distributed sharing of user models for personalized Web applications. A third project concerns theory and tools for the optimization of storing and querying Semantic Web data in distributed systems. Successful candidates should possess the following knowledge and skills: - advanced information systems design modeling - (Semantic) Web technologies and languages - good programming skills, ability to develop proof-of-concept tools - basic software engineering methods and techniques Knowledge in one or more of the following areas will be considered a plus: - variability configurability in software products - Semantic Web languages, e.g. RDF(S) - ontology-based reasoning techniques - adaptation personalization - aspect-oriented software development We invite candidates that are interested in these positions to contact prof.dr.ir. Geert-Jan Houben via email [EMAIL PROTECTED] mentioning Vacancies in the subject of the email and attaching a CV with relevant details on prior education, skills and experience. Blog: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED] Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: http://kabarindonesia.com/
[mediacare] Beasiswa Belajar di Korea
Beasiswa Belajar di Korea http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13dn=20070917115859 Secara berkala koran Online KabarIndonesia memberikan informasi mengenai beasiswa bagi mereka yang tertarik ingin melanjutkan studinya di luar negeri, misalnya Eropa, Australia, Canada maupun Amerika, bagi yang tertarik silahkan Klik Daftar Jadi Penulis di www.kabarindonesia.com 17-Sep-2007, 11:58:59 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Dear rekan-rekan Saya lanjutkan pesan seorang Professor di Korea yang menginginkan candidate pelajar Indonesia yang ingin belajar Bhs Korea di salah satu Universitas di Korea. Beasiswa akan diusahakan oleh beliau bagi candidate selama menempuh pendidikan di Korea. Candidate diharapkan mempunyai latar belakang bahasa Indonesia yang kuat dan diharapkan dikemudian hari dapat menjadi staff di Universitas tsb untuk mengajar babahasa Indonesia. Bagi yang berminat silakan menghubungi saya dengan mengirimkan CV dan daftar nilai selama ini, dan nantiakan saya lanjutkan kepada beliau. Dateline 20 September 2007. Berdasarkan dokumen-dokumen tersebut nanti akan dilakukan seleksi oleh beliau. Semoga bermanfaat, Salam Josaphat Tetuko Sri Sumantyo Email: [EMAIL PROTECTED] http://www2.cr.chiba-u.jp/mrsl/ Blog: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] Pentil Kecakot......Ganol....Ganol......!
http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=12dn=20070913160725 Oleh : Yoseph Tugio Taher 13-Sep-2007, 19:51:59 WIB - [www.kabarindonesia.com] Kabar Indonesia - Aha, bahasa apa yang menjadi judul tulisan ini? Bahasa Indonesia ataukah bahasa Jawa? Dan apa arti dan maksudnya? Apakah bahasa humor ataukah bahasa saru, jorok atau `kumuah' mengikuti logat Minangkabau? Untuk bisa sampai kepada arti dan maksud kalimat yang menjadi judul tulisan di atas, mari kita sedikit putar-putar terlebih dahulu. KabarIndonesia mengadakan polling yang berbunyi: Keberadaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa saat ini memprihatinkan. Bagaimana pendapat anda? Setelah kita lihat hasil pollingnya, aduuu73% sangat setuju dan 23% setuju. Ini berarti kalau yang `sangat' ini kita lunakkan sedikit menjadi setuju, ini berarti 73%+23%= 96% setuju dan mengerti sepenuhnya bahwa bahasa Indonesia memang sangat memprihatinkan, untuk tidak mengatakan `bobrok!' atau `rusak!'. Jauh sebelum saya nongol di bumi ini, pada 28 Oktober 1928, para pemuda bangsa kita, para pejuang kebangsaan, telah berkumpul dalam satu Kongres Pemuda dan bersatu pendapat dalam satu suara yang kelak dikenal sebagai Sumpah Pemuda, bahwa: *Pertama: Kami Poetera dan Poeteri Ingdonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.*Kedoea: Kami Poetera dan Peteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. *Ketiga: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (dikutip mengikut teks asli dari http://id.wikipedia.org/Sumpah_Pemuda) Pernyataan yang nomor tiga di atas adalah: Menjunjung Bahasa Pesatuan, yaitu Bahasa Indonesia! Para leluhur kita, para founding fathers, para pemimpin rakyat dan bangsa, berusaha menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia, yang diambil dari dialek Melayu, menjadi suatu Bahasa Pesatuan Bangsa Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Akan tetapi, dengan berjalannya masa, dengan lahirnya begitu banyak mass-media, dan media komunikasi, TV dan sebagainya, bahasa Indonesia, yang telah begitu banyak mengadopsi bermacam bahasa bangsa lain seperti, Sanskrit, Arab, India, China, Portugis, Spanyol, di samping meng-Indonesia-kan bahasa-bahasa asing dan daerah, mengalami bermacam-macam perubahan. Dengan meningkatnya pengetahuan dan pemakaian bahasa Inggris oleh bangsa Indonesia, maka makin menjadikan bahasa Indonesia kehilangan arti dan maknanya. Para pemimpin pemerintah, atau pemimpin rakyat, merasa kurang `gagah' dan dianggap kurang `berpengetahuan' kalau dalam ucapannya tidak menyelipkan kata-kata Inggris atau bahasa asing lainnya. Kendati pun ada bahasa Indonesia yang mudah dimengerti rakyat daripada `bahasa asing' yang diucapkannya itu! Contoh gamblangnya, adalah Bung Karno! Untuk membuka mata rakyat, untuk menjadikan rakyat Indonesia menyadari harga dirinya, Bung Karno tidak segan-segan menggunakan kata Vivere Pericoloso yang berarti Berani menyerempet-nyerempet bahaya!, jaga perkataan bahwa Revolusi itu adalah Umwertung Alle Werte yang berarti bahwa Revolusi itu adalah Perobahan Segala-galanya! Dengan kata asing yang diucapkan Bung Karno, rakyat Indonesia belajar dan mendapat pengetahuan dan keberanian! Namun, Bung Karno bukanlah keranjingan bahasa asing. Dia juga menggunakan bahasa yang digali dari bumi persada Indonesia sendiri, seperti Gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja', yo sanak yo kadang yen mati aku sing kelangan! dan lain sebagainya, yang semuanya itu menaikkan nilai jati diri bangsa Indonesia. Bung Karno juga pernah menggunakan kata singkatan, persatuan huruf-huruf yang menjadi satu arti, seperti misalnya ketika dia menamakan Haji Dr. Ruslan Abdul Gani menjadi Haji Djubir Usman yang waktu itu diartikan sebagai Haji DJUru BIcaRa USdek MANipol Juga singkatan dari judul pidatonya, seperti Nawaksara, Jasmerah dan lain-lain. Ketika itu, sudah banyak kata-kata Indonesia yang dipersingkat penulisannya, berkemungkinan untuk menghemat waktu dan uang. Dan ini digunakan oleh para wartawan dan juga telegrafis, seperti misalnya kata-kata dari (dr), daripada (drp), kepada (kpd), yang terhormat (yth), Yang Maha Esa (YME) dan sebagainya, sehingga seolah-olah kata singkatan itu merupakan bahasa tersendiri dalam bahsa Indonesia! Seperti bahasa telegram, atau zaman sekarang bahsa SMS! (Tidak perlu ditulis penuh untuk menghindari pembayaran tinggi!) Dengan naiknya Soeharto menjadi penguasa di mana Indonesia, dari Sabang sampai Merauke diperintah oleh militer yang punya bedil, dan dari Presiden sampai Lurah, RT dan RK dijabat oleh Militer, mulailah segala macam singkatan militer dijejalkan kepada rakyat. Ada Pangkopkamtib, ada Laksusda, ada Juklak, ada Pepelrada, ada Teperda, di samping Kodam, Korem, Kodim, Babinsa dan segala macam tetek- bengek bahasa singkatan militer, yang semuanya itu mempengaruhi (kalau tidak mau dikatakan merusak) kemurnian Bahasa Pesatuan, Bahasa Indonesia!
[mediacare] Aku Anak Pelacur !
AKU ANAK PELACUR Oleh : Robert Nio 20-Aug-2007, 09:47:29 WIB KabarIndonesia - Pernahkan Anda dihina, dicibirkan atau dijadikan gunjingan, bahkan selalu dipojokkan, karena profesi dari ortu? Hal ini pasti akan Anda rasakan, apabila Anda dilahirkan dari rahim seorang pelacur, sundal, lonte, PSK, perek, atau nama lain apa sajalah yang dapat mewakili sebutan seorang penjaja tubuh dan cinta. Aku memang anak seorang pelacur, walaupun aku sendiri tidak ingin menjadi anak pelacur. Bila aku boleh memilih, pasti aku akan memilih mempunyai orang tua yang baik-baik, lahir dari suatu perkawinan yang sah. Tapi, apakah aku punya pilihan? Hidup memang sebuah pilihan, tetapi tidak untuk memilih dari siapa dan dimana manusia dilahirkan. Ini sudah takdir dan keinginan yang sudah ditentukan dari sononya oleh Sang Pencipta. Kita manusia hanya bisa meng-Amin-kannya saja! Orang sekampung memperlakukan kami sekeluarga seperti juga penderita penyakit AIDS. Bukan hanya dicibirkan saja, tetapi dalam keadaan apapun juga aku selalu disalahkan. Cemohan dan hinaan sebagai anak pelacur sudah merupakan makanan aku sehari-hari. Dan ini sudah melekat di tubuhku sejak kecil yang sudah tidak bisa dipisahkan lagi seperti juga bayangan. Apabila aku bertengkar dengan anak tetangga, pasti aku yang selalu disalahkan dengan cemohan, pantas saja anak ini nakal sebab ibunya juga seorang pelacur. Betapa pedih dan sakitnya hatiku mendengar hinaan seperti itu, tapi aku tidak bisa membela diri. Apakah seorang anak pelacur harus selalu salah? Apakah aku tidak bisa menjadi diriku sendiri tanpa harus selalu dikaitkan dengan pekerjaan ibuku? Hinaan ini bukannya hanya berlaku dirumah saja, tetapi disekolahan atau dimanapun juga aku berada. Apabila aku menceritakan kesedihanku kepada Ibu, Ibu hanya bisa membelai kepalaku dengan lembut, sambil turun air matanya berlinang, karena ia bisa turut merasakan betapa pedihnya penderitaanku. Walaupun aku tidak dididik menjadi anak soleh, tetapi Ibu selalu berharap agar anaknya bisa menjadi seorang wanita karir yang berpendidikan. Ia tidak ingin aku terjerumus, sehingga mengikuti jejaknya. Nasehat Ibuku selalu terngiang dikupingku: Janganlah tiru jejak kehidupan Emak yang suram ini. Cukup hanya emak sendiri saja yang terperosok dalam kegelapan, hidup dalam kehinaan, tak punya harga diri. Aku tidak pernah mengenal ayahku, sedangkan Ibu sendiripun tak mengerti siapa bapak sahnya. Ibu menjadi pekerja seks, sebab dia tidak memiliki apa-apa. Dia tidak mempunyai ijasah atau ketrampilan yang bisa digunakan untuk mencari uang. Aku yakin menjadi seorang pekerja seks bukanlah pilihan ibuku, tapi sebuah keterpaksaan. Jika ada pilihan pekerjaan lain, aku yakin ibu pasti akan meninggalkan pekerjaan itu, karena kehidupan serba kekurangan inilah yang memaksanya menjalani profesi terkutuk. Dan aku tetap mengasihi Ibuku seperti juga layaknya anak-anak lain mengasihi ibunya, aku tidak pernah merasa jijik ataupun muak terhadap Ibuku, apakah ini salah? Walaupun demikian aku selalu berdoa, apapun yang akan terjadi didalam kehidupanku, aku tidak ingin anakku mengalami nasib yang sama dengan mendapatkan Ibu seorang pelacur. Tetapi rupanya takdir dan jalan kehidupan seseorang itu bukanlah pilihan sendiri, suatu hari aku diperkosa oleh para pemuda sekampung, karena mereka menilai apabila Ibunya seorang pelacur pasti anaknyapun sudah tidak perawan lagi, padahal usiaku baru saja 15 tahun. Betapa sakitnya badanku terlebih lagi hati dan perasaanku, sehingga aku mulai merasa jijik terhadap diriku sendiri. Aku sudah menilai diriku kotor dan hina, walaupun ini bukannya keinginanku melainkan karena hasil dari pemerkosaan para pemuda yang menilai aku sama seperti Ibuku. Apakah dalam hal ini aku bisa menyalahkan Ibuku? Hancurlah sudah harapanku maupun harapan Ibuku untuk menjadikan aku beda daripada Ibuku. Karena satu-satunya mahkota kehidupanku telah direnggut dengan paksa, mahkota yang menjadikan diriku lebih terhormat dibanding dengan Ibuku di mata masyarakat. Sesuatu yang diharapkan dapat menghapus citra jelek anak seorang pelacur telah hilang dalam waktu sekejap. Apakah Tuhan telah mentakdirkan aku untuk mengikuti jejak Ibuku menjadi seorang pelacur? Apakah Tuhan telah merencanakan bertambahnya seorang pelacur di muka bumi ini dengan hancurnya kebanggaan hidupku? Dan apakah Tuhan masih mau mengangkatku dari lembah kegelapan hidup yang selama ini mengikuti ke manapun langkahku pergi? Malapetaka yang menimpa diriku ini diketahui oleh orang sekampung. Apakah ada rasa iba atau prihatian akan kejadian yang menimpa diriku? Boro-boro bahkan aku semakin dipojokan oleh mereka, mereka menilai apa yang terjadi dengan diriku itu hal yang sewajarnya sebagai hukuman karma atas dosa ibuku. Hal ini membuat harga diriku semakin jatuh terpuruk, aku merasa malu, sehingga jangankan pergi ke sekolah keluar rumah pun aku merasa malu. Dua bulan kemudian sejak kejadian yang mengenaskan tsb Dr
[mediacare] Rahasia dibalik kehidupan Elvis !
http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=21dn=20070814202340 Oleh : Robert Nio KabarIndonesia - Tidak bisa dipungkiri, bahwa Elvis Presley (8 Januari 1935 - 16 Agustus 1977) adalah penyanyi yang paling ngetop di kolong langit ini. Prestasi dia tidak akan ada orang yang akan bisa menyainginya lagi. Pada saat konser Aloha from Hawaii yang disiarkan melalui satelit; ia telah bisa menarik lebih dari satu milyar pemisra TV. Melebihi daripada show manapun juga. Hingga kini lebih dari satu milyar CD/piring hitam terjual. Tidak ada penyanyi yang pernah bisa mempertahankan jadi top hit terus menerus selama 80 minggu Non Stop. Oleh sebab itulah Elvis layak untuk mendapatkan julukan sebagai The King of Rock `n Roll sepanjang masa ! Elvis telah meninggal jadi tiga puluh tahun yang lampau (16 Agustus 1977), apabila ia masih hidup, maka usia dia sekarang 72 tahun, walaupun demikian popularitas dia tidak pernah pudar. Rumah dia merupakan rumah nomor dua yang paling banyak dikunjungi turis setelah Gedung Putih. Pada saat ia memulai kariernya ia tidak tahu bagaimana cara mengeja dan menulis nama Tennessee, tetapi sekarang ini sudah menjadi miliknya. Menurut Frobes Elvis adalah penghasil terbesar diantara orang yang sudah mati, walaupun sudah puluhan tahun mati, tetapi kenyataannya masih tetap saja bisa menghasilkan lebih dari 40 juta AS Dollar per tahunnya. Mana pernah ada penyanyi yang sudah mati puluhan tahun bisa balik jadi ngetop lagi, misalnya lagu One Night dari Elvis telah menjadi top hit lagi di Inggris pada tahun 2005. Bahkan pada tgl 25 April 2007 Elvis masih bisa duet bareng secara live dengan Celine Dion menyanyikan lagu If I can dream dalam acara American Idol, walaupun ini hanya dengan bantuan kecanggihan komputer. Banyak fan Elvis yang sampai saat ini belum yakin bahwa ia sudah mati tulen, alasannya nama yang tercantum diatas batu nisan kuburannya Nama Aron Elvis Presley ditulis dengan Aaron (dua A). Bahkan banyak sekali fan Elvis yang ingin menghidupkan dia kembali melalui kloning dengan mengadakan gerakan American for Cloning Elvis. Brad Pitt pernah mengutarakan, bahwa bagi dia Elvis itu mirip sebagai Tuhan, jadi tidaklah heran kalau di Belanda ada Gereja aliran Elvis. Siapakah Elvis Presley itu ? Leluhur dia yang bernama Valentin Pressler berasal dari Jerman pindah ke Amerika pada tahun 1700. Ia masih memiliki saudara kembar yang diberi nama Jesse Garon yang mati 30 menit sebelumnya Elvis dilahirkan. Pada tahun 1938 Vernon ayahnya Elvis; pernah dipenjara selama tiga tahun, karena memalsukan check senilai AS$ 8,00. Ia besar dari keluarga tidak mampu, sehingga ketika masa kecilnya kamar mandi saja tidak pernah mereka miliki. Profesi dia sebelumnya adalah supir truk. Sebagai kado HUT ke sebelas tahun, ia dibelikan guitar, walaupun sebenarnya bukan itu yang dia inginkan, sebab ia menginginkan senapan angin. Pada tahun 1956 melalui lagunya Heart Break Hotel ia mulai ngetop. Elvis adalah penyanyi pertama yang memulai dengan performance goyang tubuh, jadi jauh sebelumnya Michael Jackson ataupun Madona. Elvis mendapatkan julukan sebagai Elvis the Pelvis, karena goyang pantatnya, sehingga oleh para fundamentalis di beberapa tempat melarang dia menggoyangkan tubuhnya pada saat show, sebab ini dinilai porno, senasib dengan Inul. Elvis walaupun ia pandai menyanyi, tetapi dilain pihak iat tidak pandai mengelola uang, bahkan dijadikan sampi perah oleh manager Colonel Tom Parker yang berasal dari Belanda (Breda) dengan nama aslinya Dries van Kuijk, sehingga ketika masa jayanya dimana penghasilan dia lebih dari ratusan juta AS$, ia sendiri hanya menerima sekitar AS$ 900.000 netto. Elvis sangat mengasihi ibunya Glady Love Smith sebagai hadiah HUT ibunya, di tahun 1955 ia memberikan mobil Cadilac dengan warna Pink (jingga) warna yang didisain khusus untuk Elvis dan diberi nama Elvis Rose. Cadilac Pink ini telah menjadi ikon Elvis. Pada tahun 1959 Elvis berkenalan dengan Priscilla Beaulieu putri dari seorang prajurit di Jerman. Ketika itu Priscilla baru berusia 14 tahun, walaupun demikian satu tahun kemudia ia sudah diboyong ke Graceland dan kumpul kebo sampai 1967. Dari perkawinannya mereka mendapatkan seorang putri Lisa Marie yang pernah tampil duet nyanyi bareng dengan ayahnya menyanyikan lagu Don't Cry Daddy. Hanya sayangnya setelah 5 tahun menikah, perkawinannya kandas karena Priscilla berselingkuh dengan guru karatenya. Banyak orang tidak mengetahui, bahwa warna rambut aslinya Elvis itu sebenarnya bukanlah hitam melainkan pirang, jadi minimum sebulan sekali rambutnya harus selalu dicat hitam kembali. Apabila kita ingat Elvis, tentu tidak bisa terlupakan pakaian khususnya. Pakaian Elvis tersebut sebenarnya lebih dikenal dengan sebutan jumpsuit ialah pakaian bagi orang yang mau terjun parasit. Pakaian tersebut di disain oleh Bill Belew dan pertama kalinya dipakai pada saat menyanyikan lagu Burning Love. Laku terjual senilai AS$
[mediacare] Yuu uk bergabung di FIKI
Yuu uk bergabung di FIKI Terima kasih kepada Moderator atas bantuannya meloloskan email ini Rekan-rekan dan para pembaca yang budiman Dengan ini kami ingin mangajak anda untuk turut bergabung di milis FIKI FIKI, forum interaktif kita, sebuah forum umum terbuka bagi siapa saja yang perduli kepada bangsa dan negara Indonesia. Bersifat: multikultural, sosial, budaya, lingkungan, hukum, kemanusiaan serta bergaya hidup dan berkeperdulian kepada bangsa dan negara Indonesia. Memberitahu dan mengajak Anda para Penulis, Pecinta dan Pembaca untuk bergabung. Dengan begitu anda akan menambah sahabat, menjalin hubungan semakin dekat dan akrab. Mari bergabung untuk menambah berita-berita hangat dan lebih akurat! Bila ingin mendaftar, silahkan kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Selamat bergabung !!! Salam Hormat Moderator FIKI
[mediacare] Bea Siswa Sekolah di Kualalumpur Bagi Lulusan SMU Indonesia
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13dn=20070801001615 Oleh : Joanes Buntoro 01-Aug-2007, 04:56:38 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Denpasar, 1 Agustus 2007 Perusahaan kacamata England Optical Group yang mempunyai lebih dari 150 outlet di seluruh Malaysia mengaku kewalahan untuk memenuhi tingginya minat para konglomerat di berbagai belahan dunia untuk membeli franchise perusahaan ini. Masalahnya adalah, perusahaan yang didirikan dan dipimpin langsung oleh Dato' Chin See Kiat dan berpusat di Kualalumpur ini belum mampu menyediakan tenaga ahli yang memadai dikarenakan sulitnya mencetak sdm ahli optik yang sah dan dapat diandalkan. Kepada para konglomerat yang berminat membeli franchise perusahaan ini, Dato' Chin See Kiat yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Bisnis Retail se Malaysia, mengajukan satu persyaratan yaitu mereka harus menginveskan uang mereka untuk memberikan bea siswa kepada para lulusan SMU yang dianggap layak menerima bea siswa setelah melalui serangkaian ujian ketat. Para penerima bea siswa ini akan dididik secara profesional oleh para tenaga ahli di Institut Optopreneur (www.optopreneur.com) yang terletak di segitiga emas pusat bisnis di Kualalumpur. Pendidikan ini akan berlangsung selama 2 tahun dan para lulusan akan langsung dikaryakan dalam jaringan bisnis ini optical ini. Beberapa negara seperti Singapura, China, Vietnam, Philipina, Banglades, Pakistan telah berhasil mengirimkan pelajar-pelajar pilihan untuk menerima pendidikan dan pelatihan yang istimewa ini. Mulai tahun ini Indonesia mendapat kesempatan untuk ikut unjuk prestasi dan tentu saja kita berharap ini mampu mendongkrak pemasukan devisa bagi negara kita tercinta. Untuk itu pihak perusahaan secara resmi menunjuk Rudy Winata di Denpasar sebagai wakil sah yang akan menyeleksi dan mempersiapkan para calon penerima bea siswa. Mereka akan dikarantina selama seminggu dan mendapat bekal bahasa Inggris dan persiapan rutin lainnya agar mampu bersaing dengan para calon dari negara lain. Dalam keadaan ekonomi global yang kurang menggembirakan, tingkat pengangguran yang semakin meningkat, para sarjana bingung akan masa depannya;kiranya berita ini boleh menjadi setitik sinar di tengah badai krisis berkepanjangan. Blog:http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com Email: [EMAIL PROTECTED] Big News Today..!!! Let's see here www.kabarindonesia.com
[mediacare] CP Dr. Rizal Ramli
Hallo teman-teman Tolong, mungkin ada yang tahu CP dari Dr. Rizal Ramli tolong dibagikan dong per japri ke [EMAIL PROTECTED] Banyak terima kasih sebelumnya salam Tumpal Simatupang
[mediacare] Pengumuman Pemenang Lomba Kuis Bola KabarIndonesia
Pengumuman Pemenang Lomba Kuis Bola KabarIndonesia http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=25dn=20070723084322 Oleh : Redaksi-kabarindonesia 23-Jul-2007, 08:43:22 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Pemimpin Redaksi beserta seluruh staf koran online KabarIndonesia dengan ini menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada seluruh peserta Kuis Bola yang diselenggarakan oleh KabarIndonesia dari tanggal 15 Juni hingga 15 Juli 2007. Diluar dugaan kami, ternyata peminat kuis yang mengirimkan jawabannya ke meja redaksi sangat banyak. Melalui pengumuman ini kami sampaikan jawaban kuis bola KabarIndonesia yang benar adalah sebagai berikut: 1. A. Paris 2. B. Uruguay 3. C. Afrika Selatan 4. B. Portugis 5. A. Ronaldo 6. B. Ir. Soeratin Sosrosoegondo 7. A. Zinedine Zidane 8. C. Hindia Belanda (Indonesia) 9. C. Brasil 10. C. Nike Setelah diadakan undian di antara pengirim jawaban yang semua jawabannya benar sesuai dengan jawaban kuis di atas, pemenang Kuis Bola KabarIndonesia adalah: Pemenang Hadiah Utama berupa Arloji Original Piala Dunia FIFA 2006, atas nama: Sdr. Hadi Prasetyo Pemenang Hadiah Kedua berupa Dompet Original Piala Dunia FIFA 2006, atas nama: Sdri. Shella Mayo Pemenang Hadiah Ketiga Topi Original Piala Dunia FIFA 2006, atas nama: Sdri. Elisa Usada Pemenang Hadiah Keempat Badge Originial Piala Dunia FIFA 2006, atas nama: Sdr. Badiyo Kami mengucapkan Selamat bagi para pemenang. Hadiah akan dikirimkan ke alamat masing-masing pemenang sebelum tanggal 31 Juli 2007. Untuk keperluan pengiriman ini kami mengharapkan agar para pemenang dapat segera menghubungi redaksi KabarIndonesia di alamat email [EMAIL PROTECTED] dengan menyertakan informasi tentang alamat lengkap yang dapat digunakan untuk pengiriman hadiahnya. Demikian pengumuman pemenang lomba Kuis Bola KabarIndonesia disampaikan kepada khalayak untuk menjadi maklum adanya. Segala hasil keputusan dewan redaksi KabarIndonesia sebagai pelaksana kuis ini tidak dapat diganggu gugat. Terima kasih. Hormat kami KabarIndonesia Blog:http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com Email: [EMAIL PROTECTED] Big News Today..!!! Let's see here: www.kabarindonesia.com
[mediacare] Bea Siswa Wartawan dari VOA - Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika
Bea Siswa Wartawan dari VOA - Perhimpunan Persahabatan Indonesia- Amerika http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=1dn=20070714225656 Oleh : Ruslan Andy Chandra KabarIndonesia - Apakah Anda seorang wartawan atau lulusan baru di bidang jurnalisme? Ingin merasakan bekerja di Amerika? VOA Indonesia dan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (PPIA) menawarkan kesempatan bekerja di VOA Indonesia selama enam bulan, melalui program Broadcasting Fellowship. Program ini mencakup biaya perjalanan PP, akomodasi, asuransi kesehatan, visa dan fiskal. Penawaran ini berlaku bagi lulusan baru di bidang jurnalisme dan penyiaran, dan bagi mereka dengan pengalaman kurang dari tiga tahun di bidang penyiaran atau media cetak. Seleksi berlangsung Oktober 2007 dan program akan mulai berjalan awal 2008. Demikian email yang diterima pewnulis dari VOA selanjutnya setelah menerima email tersebut anda dipersilahkan untuk mengisi formulir selanjutnya dimesin auto answer email akan muncul kalimat Terima kasih atas ketertarikan Anda pada broadcasting fellowship VOA-PPIA. Kami masih menyiapkan formulir lamaran, dan akan kami kirimkan kepada Anda dalam waktu dua minggu. Tenggat waktu lamaran adalah 30 Juli 2007. PPIA atau Perhimpunan Persahabatan Indonesia - Amerika didirikan pada bulan September tahun 1959 atas prakarsa beberapa warga Indonesia dan Amerika Serikat yang mencita-citakan adanya wahana bagi terjadinya pengertian dan persahabatan antara kedua bangsa., sedangkan mengenai VOA Program Bahasa Indonesia: Merupakan salah satu siaran bahasa asing dari Divisi Asia Timur dan Pasifik di VOA, yang mengudara sejak tahun 1942. Lebih dari 115 juta orang di seluruh dunia mendengarkan dan menonton acara-acara VOA melaui TV, Radio, Internet bahkan juga melalui telepon genggam. Blog:http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com Email: [EMAIL PROTECTED] Big News Today..!!! Let's see here: www.kabarindonesia.com
[mediacare] Iklan Hidup Bebas Telah Merasuki TV Indonesia
Iklan Hidup Bebas Telah Merasuki TV Indonesia http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10dn=20070706192507 Oleh : Merza Gamal KabarIndonesia - Sebelum masa reformasi, kondom dikenal sebagai salah satu alat kontrasepsi dalam program Keluarga Berencana yang dicanangkan pemerintah. Iklan kondom di media televisi dialkukan dengan bahasa isyarat yang masih malu-malu. Namun di era ekonomi baru saat itu telah terjadi perubahan signifikan dalam penampilan iklan kondom. Jika dahulu digambarkan dengan seorang suami yang malu- malu menangih sesuatu pada sang istri sebagai pasangan resminya, maka pada saat ini iklan kondom digambarkan tanpa malu-malu lagi. Sebuah iklan kondom di televisi menceritakan sekelompok laki-laki muda mengendarai beberapa motor. Kelihatannya mereka akan bersenang- senang. Salah satu dari mereka mengajak untuk membeli antibiotik di sebuah toko obat. Pelayan di toko obat bertanya, antibiotik itu untuk apa? Para lelaki muda itu mejawab bersamaan : Supaya terhindari dari HIV. Lalu si pelayan di toko obat mengatakan yang bisa mencegah HIV bukan antibiotik tapi kondom. Dengan demikian fungsi kondom bukan lagi sebagai alat kontrasepsi untuk sebuah program Keluarga Berencana, namun sebagai sebuah alat penjaga kesehatan. Arti yang lain, iklan tersebut tidak mempersoalkan hubungan seks yang kemungkinan besar akan dilakukan para lelaki itu, dengan pasangan resminya atau bukan. Iklan itu lebih mementingkan kesehatan pelaku. Mencegah HIV yah dengan kondom bukan dengan antibiotik. Memang itu iklan tersebut adalah sosialisasi dari pemakaian kondom sebagai salah satu pencegah penularan HIV. Kalau kita menilik lebih jauh, iklan tersebutkan memberi contoh kehidupan seks bebas. Tidak berbeda dengan iklan kondom komersil, dimana diperlihatkan seorang lelaki dan perempuan membeli kondom lebih dulu disebuah swalayan berbeda sebelum masuk di tempat semacam café/bar/diskotik. Kemudian ketika bertemu, duduk berangkulan lalu berdiri meninggalkan tempat tersebut sambil tetap berangkulan. Dan yang lebih mencengangkan lagi sebuah iklan kondom yang menggambarkan remaja ABG yang akan hang out dengan memakai helm sebagai simbol keamanan dan dibumbui dengan kata-kata cewek-cewek sukanya yang aman kemudian diikuti dengan penampilan kondom merk terkenal. Saya hanya bisa mengurut dada menyaksikan iklan-iklan tersebut yang mengartikan bahwa media televisi sudah mensosialisaikan kehidupan seks bebas di Indonesia. Dan yang lebih menyedihkan iklan-iklan tersebut bisa muncul kapan saja, bukan pada jam tayang tengah malam. Saya punya anak-anak yang masih kecil-kecil dan sangat mudah meniru hal-hal yang belum konsumsi mereka. Saya atau istri saya mungkin bisa mematikan televisi jika sedang berada di rumah atau pada acara- acara jam dewasa. Tapi sehari itu ada 24 jam dan tidak setiap saat kami bisa mengontrolnya. Dan jika anak dilarang sama sekali tidak menonton TV, apakah itu sebuah tindakan yang bijak, sementara semua teman sebayanya juga sedang senang-senangnya menonton TV??? Apakah memang pada era ekonomi baru saat ini, kegiatan ekonomi harus bebas nilai??? Apakah nilai kesehatan lebih tinggi dari nilai moral (yang diajarkan oleh agama manapun) dalam menjual sebuah produk ekonomi?? Mungkinkah saya harus seperti Ebiet G Ade untuk menanyakan pada rumput yang bergoyang??? Sedangkan rumput pun sudah sulit ditemukan saat ini. Penulis: MERZA GAMAL (Pengkaji Sosial Ekonomi Islami) Blog:http://www.kuis-bola.blogspot.com/ Email: [EMAIL PROTECTED] Big News Today..!!! Let's see here: www.kabarindonesia.com
[mediacare] Dukunglah perjuangan Rakyat Kecil
Kepada siapa rakyat kecil sekarang ini bisa mengeluh, walaupun mereka ngomong sampai berbuih sekalipun jangan harap ada yang mau mendengarkan suara mereka. Suara mereka terlalu kecil dan tidak berarti sehingga tidak akan pernah bisa mendapatkan perhatian. Sarana mereka satu-satunya ialah demo di depan kantor permerintah dengan risiko digebukin oleh aparat. Mas media baru tertarik untuk memberitakannya, apabila pada saat demo tersebut, terjadi huru-hara. Sudah bertahun-tahun lamanya kita mencanangkan Indonesia sebagai negara reformasi, tetapi kenyataannya budaya yang berlaku tetap saja budaya Sungkem dan Bungkem seperti ketika jaman VOC. Memang harus diakui bahwa di Indonesia sekarang ini sudah banyak sekali media, mulai dari media cetak sampai dengan media elektronik, Radio, TV maupun koran online, tetapi jawablah dengan jujur, apakah tulisan wong kecil disana bisa dijadikan berita? Kalau bisa ditayangkan sebagai surat atau komentar pembaca saja sudah bagus. Masalahnya berita yang ditayangkan di media utama (mainstream) hanya ditulis oleh para wartawan profesional atau para tokoh politik. Disamping itu di media utama: Redaksi dan para Editornya yang mendikte dan menentukan berita apa saja yang sebaiknya diketahui atau tidak diketahui oleh publik. Berita disana ditentukan oleh sang pemilik modal, politik, bisnis bahkan terkadang oleh agama. Di sana tidak ada tempat bagi orang biasa ataupun wong kecil. Di koran mainstream manapun juga redaksi dan editor yang menentukan berita apa saja yang harus dimuat. Pemilihan berita pada umumnya bukan mencerminkan kepentingan publik, melainkan kepentingan bisnis, politik maupun pemodal, disamping itu juga karena adanya keterbatasan space. Jurnalisme manstream (jurnalisme resmi) di mana-mana telah kehilangan landasan filosofis sehingga dengan mudah mereka mendiktekan apa saja yang sebaiknya diketahui atau tidak diketahui oleh publik. Yang dicorongkan disana bukannya suara atau inspirasi rakyat murni melainkan suara redaksi dan sang pemilik modal. Hal-hal inilah yang mendorong lahirnya media www.kabarindonesia.com sebagai media akar rumput, media alternatif atau yang lebih dikenal sebagai Citizen Jurnalisme. Media yang bisa menjadi corong suara orang biasa atau suaranya wong kecil. Semua berita yang ditayangkan berasal dari publik dan dibaca oleh publik. Jadi pembacalah yang akan memilih dan menentukan berita pilihannya bukan redaksi Di koran online www.kabarindonesia.com setiap warga bisa menjadi reporter dan penulis oleh sebab itulah reporter dari koran underground ini lebih dikenal dengan sebutan Citizen Reporter - pewarta warga. Mereka adalah orang biasa, mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa, buruh kecil sampai dengan dosen bisa jadi citizen reporter. Citizen jurnalism bisa disebut juga sebagai junarlisme advokasi, karena disini setiap penulis dapat memberitakan perjuangan mereka. Misalnya memberitakan tentang pencemaran lingkungan, mulai dari pembakaran hutan sampai dengan semburan lumpur panas. Dalam citizen jurnalism siapa pun dapat membuat, menyebarkan, bahkan menjadi narasumber sekaligus mengonsumsi berita dalam format tulisan maupun foto. Berita sekecil apapun juga bisa menjadi berita besar, penulis sekecil apapun juga bisa menjadi penulis besar. Dukunglah perjuangan kami dengan meng-klik Daftar Jadi Penulis di www.kabarindonesia.com Email: [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] Wartawan oh... Wartawan
Oleh : Rishag Andiko http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=20dn=20070702183038 02-Jul-2007, 19:22:06 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Semakin hari semakin banyak saja kisah duka yang dialami oleh para perajin berita (baca: wartawan). Mulai dari kasus pemukulan, penangkapan dan pada musim perang ini bertambah satu lagi yakni: penembakan. Kita dengar juga baru-baru ini berbagai kejadian di Indonesia tentang berbagai kekerasan terhadap kuli disket ini. Masih segar pada ingatan saya kasus penipuan oleh seorang yang mengaku-aku wartawan. Dan tidak tanggung-tanggung media yang diakuinya adalah majalah berita mingguan TEMPO. Koran Tempo kamis 9 Maret 2006 pada halaman A8 menulis, Wartawan Tempo Gadungan Disidang. Kejadian itu berlangsung di kota Kediri Jawa Timur dan sang oknum berhasil menipu 12 orang calon Pegawai Negeri Sipil (PNS). Indonesia adalah sebuah negara yang sangat-sangat unik. Entah berapa banyak Undang-undang dan Peraturan yang dikeluarkan. Entah berapa puluh Komisi atau Komite yang telah lahir. Dan entah berapa lusin Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) bermunculan. Apalagi setelah tumbangnya rezim orde baru. Namun karakter - ya sudah menjadi karakter - untuk hidup sebagai pesulap tetap subur. Semua orang maunya serba cepat dan instan. Sim salabim - Abra kadabra! Peraturan dan undang-undang biarlah menjadi peraturan dan undang di dalam buku saja. Padahal untuk mencetak buku peraturan dan buku undang-undang tidak sedikit dana yang dikeluarkan dari APBN. Belum lagi biaya rapat sebelum-sebelumnya. Apa sih yang tidak selesai dengan uang? Siapa sih yang tidak perlu uang? Semua Bisa Diatur, kata seorang kawakan yang juga diplomat dan seorang negarawan, mantan Wakil Presiden (Alm.) Adam Malik. Semua orang maunya serba mudah dan gampang. Coba bayangkan! Apa jadinya kalau seorang calon PNS melakukan penyogokan untuk bisa menjadi PNS sungguhan? Yang pasti, setelah menjadi PNS yang mereka pikirkan bukanlah pengabdian dan pelayanan. Namun pengembalian modal yang telah dihabiskan untuk memuluskan dan meluluskan dirinya menjadi PNS. Dan gilanya lagi, calo mereka adalah wartawan. Wartawannya gadungan pula. Lengkaplah sudah kebobrokan mereka. Kalau tidak salah, sekitar bulan Maret-April 2002, Media Indonesia pernah memuat hasil survey yang menyebutkan sekitar 45% calo yang berkeliaran di Polda Metrojaya adalah wartawan. Kontan saja Kepala Humas (waktu itu) AKBP. Anton Bahrul Alam didaulat untuk memberikan penjelasan oleh teman-teman wartawan yang protes. Dengan adanya UU no. 40 tahun 2000 memicu munculnya bermacam-macam media cetak. Ada yang berupa tabloid, koran mingguan, majalah, buletin dan sebagainya. Ada yang bertahan hidup dan terbit terus karena mendapat tempat di hati pembacanya. Ada pula yang senen kemis alias koran tempo yang tempo-tempo terbit tempo-tempo nggak Tidak jelas alias abal-abal. Dan dunia wartawan adalah dunia yang menggairahkan. Seorang dengan tanda pengenal PERS saja bagaikan memiliki kunci inggris, kemana saja masuk - aksesnya menjadi luas dan lebar. Lancar dan bebas hambatan. Yang diperlukan hanya sedikit mental ekstra berani dan muka tembok. Wartawan sejati sudah pasti gerah dengan tingkah mereka. Oleh karena itu mereka menjuluki dengan berbagai istilah seperti; wartawan gadungan, wartawan tanpa surat kabar, wartawan bodreks, wartawan abal-abal dan sebagainya. Sebuah kantor dinas Pemda DKI Jaya memasang poster ukuran A3 yang isinya melarang wartawan masuk. Ini menggelikan sekali. Barangkali pejabat di sini sudah kewalahan dan capek oleh ulah wartawan, yang itu tadi - bodreks. Tapi masa bodo! Kehidupan harus terus berjalan. The show must go on. Dapur harus tetap ngebul. Tidak heran kalau zaman dulu - sebelum kebebasan pers - banyak juga orang yang berani mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk bisa menjadi wartawan. Bahkan untuk sekedar punya Kartu PERS, yang sakti itu. Kini setelah kebebasan pers, hanya dengan puluhan ribu rupiah saja bisa memiliki kartu identitas wartawan. Lebih gila lagi bisa dibuat sendiri. Disain dengan komputer lalu tambahkan foto hasil jepretan handphone. Jangan lupa mencantumkan 4 huruf ajaib PERS. Setelah itu dicetak kemudian dilaminasi terus diberi tali. Dengan menggantungkannya di leher maka urusan membuat KTP, SIM, Paspor biasanya menjadi lancar. Berurusan dengan aparat atau birokrat bisa jadi cepat. Bahkan ada yang menggantungkan di kaca spion mobil di bagian dalam. Sekadar menghindari tilang, demikian alasan mereka. Banyak hal luar biasa bisa menjadi biasa. Bisa melihat Presiden dari dekat. Mau dekat dengan menteri atau anggota DPR? Ikut wawancara dan menikmati kecantikan artis jelita. Berteman dengan pengacara kondang. Atau sekadar mau nongol di TV tinggal berdiri dibelakang orang yang sedang diwawancarai sambil ikut menempelkan alat perekam. Apa lagi kalau ada jumpa pers, bisa makan enak, kenyang dan dapat uang pula. Beberapa media papan atas negeri ini merasa perlu
[mediacare] Wilson orang biasa yang menjadi luar biasa !
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=21dn=20070627081439 Oleh : E. Widiyati 27-Jun-2007, 08:20:32 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Hari ini saya hendak menulis tentang orang biasa yang telah menjadi luar biasa, karena ketekunannya ialah mengenai sdr Wilson Lalengke. Pada hari Rabu tgl 27 Juni 2007, sdr Wilson diwisuda di Utrecht University - Netherlands. Ia telah meraih gelar Master of Art (M.A.) dalam bidang Applied Ethics (Etika Terapan). Setahun sebelumnya ia juga telah meraih gelar Master of Science (M.Sc.) dari The University of Birmingham - England dalam bidang Global Ethics (Etika Globa). Siapakah Wilson Lalengke ini ?Sahabat-sahabatnya di dunia maya mengenalnya dengan nama Shony. Demikian juga dengan teman sekelasnya sesama mahasiswa S-2 di Eropa, menyapanya dengan nama itu. Nama lengkapnya Wilson Lalengke, seorang Indonesia tulen dengan karakter Indonesia murni yang suka angin-anginan dan keras kepala. Terlahir sebagai anak pertama dari sebuah keluarga petani miskin 40an tahun lalu dengan nama kecil Wilson dan nama keluarga (Fam) Lalengke, di sebuah kampung kecil yang sudah musnah ditinggal pergi para penghuninya di pedalaman Sulawesi Tengah. Kampung tua itu bernama Kasingoli. Oleh Ibundanya, Wuranggena Kulua, dan almarhum Ayahandanya, Sion Lalengke, adik-adik dan keluarga besar, serta orang sekampungnya, sosok ini biasa dipanggil Soni. Pasalnya, kata Wilson adalah produk Barat yang tidak dikenal di komunitas kampung kecil tradisional tersebut. Akhirnya, sang Ibu memungut tiga huruf terakhir dari kata itu, S-O-N, dan menambahinya dengan I, menjadi SONI, yang kemudian bermetamorfosa kepada bentuknya sekarang yakni Shony. Proses evolusi nama ini terinsipirasi oleh sebuah cerita spesial saat Wilson mengunjungi Jepang, melalui Youth Invitation Program yang disponsori oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) pertengahan tahun 2000, di negeri mana dia bertemu dan berteman dengan seorang putri Jepang bernama Shino Takeuchi. Saat ini, Wilson yang ngefans berat dengan penyanyi dan pencipta lagu Ebit G. Ade ini, sedang dalam proses penyelesaian studi pasca- sarjana, Master in Applied Ethics, tahun akademis 2006/2007, atas dukungan finansial dari Komisi Eropa melalui program Erasmus Mundusnya. Ia belajar pada sebuah Konsorsium Universitas yang terdiri atas Universitas Linkoping (Swedia), Universitas Utrecht (Belanda), dan Universitas Ilmu dan Tekhnologi Norwegia (Norwegia). Ini merupakan program master kedua baginya setelah tahun lalu ia menyelesaikan studi pasca-sarjana, Master in Global Ethics, di Universitas Birmingham, Inggris, atas beasiswa Ford Foundation - International Fellowships Program, yang di Indonesia dikelola oleh the Indonesian International Education Foundation (IIEF), berkedudukan di Jakarta. Dalam usahanya mengembangkan diri, menempuh rangkaian pendidikan hingga mencapai jenjang pasca sarjana, Wilson yang menyelesaikan pendidikan Strata-1 (S-1) di Universitas Riau, Pekanbaru, menjalaninya dengan penuh perjuangan yang tidak dapat dikatakan mudah. Seperti banyak diketahui bahwa mengenyam pendidikan, apalagi di tingkat pendidikan tinggi, bagi warga termarginalkan di tanah air merupakan kesulitan yang belum teratasi hingga kini. Sebelum akhirnya terdampar di Sumatera, Wilson yang dimasa kecilnya bercita-cita menjadi diplomat ini, menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di daerah kelahirannya, Sulawesi Tengah. Setelah menamatkan sekolah dasar di SD Negeri Inpres Lee, di sebuah kecamatan terpencil, Kec. Mori Atas, dia kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Tomata, di ibukota kecamatan itu. Hanya setahun di sana, ia pindah dan belajar di SMP Negeri 2 Poso, untuk kemudian melanjutkan studi di SMA Negeri 2 di kota yang sama. Hampir setahun menganggur setelah menamatkan SMA-nya, Wilson yang hobi beternak ayam dan memancing ini, kemudian merantau ke Bandung, dengan tujuan utama mengadu nasib mencari pekerjaan ditahun 1986. Disebabkan oleh kesulitan mendapatkan pekerjaan di kota sejuk itu, ia kemudian merantau ke Pekanbaru, Propinsi Riau, di penghujung tahun itu juga. Di Pekanbaru, dengan bantuan dari sebuah keluarga dokter spesialis saraf (neurolog), keluarga dr. Chris Rumantir, Wilson yang gemar makan buah-buahan ini akhirnya boleh mendapat kesempatan kuliah setelah berhasil meraih satu kursi melalui Sipenmaru (Sistim Penerimaan Mahasiswa Baru, serupa UMPTN sekarang) di Universitas Riau. Ia diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, untuk program studi PMP-KN, jenjang Diploma-2, tahun 1987 dan diselesaikan tepat 2 tahun setelahnya. Sebelum berangkat kuliah ke Eropa, Wilson yang menikah dengan Winarsih, seorang wanita Jawa dari Blitar lebih dari 12 tahun lalu ini, tercatat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kantor Walikota Pekanbaru. Seperti halnya dalam menempuh studi, perjalanan karirnya juga penuh lika-liku yang sulit. Dimulai dari menjadi guru
[mediacare] Jadi Reporter itu Gampang !
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=25dn=20070625164534 Oleh : Redaksi-kabarindonesia 25-Jun-2007, 16:45:34 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Judul ini bukanlah sekedar judul yang menggampangkan, melainkan judul yang benar-benar gampang nyata tulen ! Setiap orang sekarang dengan mudah alias gampang bisa jadi Reporter/Pewarta ! Pada saat ini banyak sekali penulis yang memiliki bakat menulis, hanya sayangnya tulisan mereka hanya laku atau hanya disebar luaskan di berbagai macam Blog, di milis ataupun di tempat chatingan saja. Ini sama seperti juga menjajakan barang seni yang berharga, tetapi hanya ditawarkan di pasar Sogo Jongkok atau pasar Kaki Lima. Tulisan anda sudah layak untuk ditingkatkan di tempat yang lebih berbobot, lebih berkualitas dan lebih bergengsi daripada hanya di tempat-tempat tersebut di atas saja. Ialah di kelas level Mall yang bergengsi seperti di Koran Berita formal atau di Koran Nasional bahkan di Koran yang berkelas International. Mungkin anda akan merasa ragu mana ada koran formal jangankan koran yang bertaraf nasional ataupun international koran daerah sekalipun jarang ada yang mau memuat tulisan anda. Jangankan dalam bentuk artikel dalam bentuk komentar sekalipun jarang bisa dimuat, karena kekurangan space mereka. Disamping itu yang diterima untuk menulis di sana hanya para penulis kawakan dan penulis selebritis atau para reporter professional saja. Tetapi sejak hadirnya Koran Online KabarIndonesia siapa saja sekarang gampang bisa jadi Reporter. Tulisan anda akan dimuat di koran online yang berskala bukan sekedar nasional saja bahkan internasional. Disamping itu akan dibaca setiap harinya oleh ribuan pembaca. Untuk jadi Reporter di Kabaringonesia gampang sekali, tinggal klik maka anda akan segera terdaftar menjadi Reporter dari koran online: http://www.kabarindonesia.com/ Hanya perlu kami tekankan disini bahwa kami tidak menyediakan honorarium, sebab koran online KabarIndonesia adalah koran yang ditulis oleh pembaca untuk pembaca sesuai dengan mottonya: Dari Kita untuk Kita Koran online KabarIndonesia adalah koran orang biasa, dimana tulisan- tulisan orang biasa dimuat sehingga bisa menjadi luar biasa. Tidak bisa dipungkiri pula, bahwa pada saat ini masih banyak penulis yang merasa masih kurang Pe-De untuk menulis di koran. Untuk ini koran online KabarIndonesia memberikan tutorial atau panduan untuk menjadi Reporter semacam Crash Course atau Kursus Kilat caranyapun gampang tinggal klik saja: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Kami yakin dalam waktu beberapa saat saja anda akan bisa terpilih sebagai Reporter of the Month atau Reporter Terbaik dari koran online KabarIndonesia yang diselenggarakan setiap bulan. Apabila anda berhasrat ingin jadi Reporter; Daftar Buruan di: http://www.kabarindonesia.com/ masalahnya ini gampang dalam hitungan menit saja anda sudah bisa Reporter di situ. Blog: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Email: [EMAIL PROTECTED] Website: http://www.kabarindonesia.com/ Big News Today..!!! Let's see here: www.kabarindonesia.com
[mediacare] The Leading Indonesian Citizen Online Newspaper (LICON)?
KabarIndonesia The Leading Indonesian Citizen Online Newspaper (LICON)? Dengan ini kami atas nama seluruh staf redaksi KabarIndonesia ingin mengucapkan selamat kepada Sdr. Pan Mohamad Faiz, karena artikel anda berjudul 25.000 Ahli Hukum Asal India akan Diekspor ke Amerika telah terpilih sebagai artikel yang banyak dikunjungi oleh para pembaca KabarIndonesia. Berdasarkan hasil statistik data para pengunjungnya ternyata artikel yang anda tulis banyak dibaca oleh para pengunjung, sehingga layak untuk dinobatkan sebagai Weekly TopViews. Ternyata artikel anda ini telah menjadi satu artikel yang luar biasa. Disenangi oleh para pembaca KabarIndonesia. Demikian bunyi kalimat awal yang tertulis di layar computer saya dari sebuah email yang dikirimkan oleh Redaksi Kabar Indonesia (E. Widiyati) yang menobatkan salah satu artikel yang pernah saya tulis pada media online tersebut menjadi Top Weekly Views. Percaya tidak percaya, sampai akhirnya saya pastikan untuk mengunjungi kembali situs KabarIndonesia tersebut untuk membuktikan bahwa ini bukanlah salah satu dari sekian banyak email spam yang sering bertandang ke inbox saya. Ternyata benar, tanpa saya duga dan sadari, artikel yang pernah saya kirimkan tersebut mendapat kesempatan untuk dibaca oleh para pengunjung KabarIndonesia lainnya, padahal saya merasa tidak ada yang terlalu spesial dalam tulisan saya tersebut. Siapa KabarIndonesia? Mungkin banyak di antara, khususnya non-NETers, yang belum mengetahui keberadaan koran online yang mempunyai ciri sangat khas ini. Sebagaimana di deskripsikan oleh Redaksi yang bersangkutan, KabarIndonesia tersebut adalah koran online pertama di Indonesia di mana para pembacanya juga merupakan penulis berita pada KabarIndonesia itu sendiri. Dengan mengusung motto Dari Kita untuk Kita, koran online tersebut ingin mengajak para pembacanya untuk berpartispasi aktif dan saling berbagi berita-berita yang mereka ketahui kepada khalayak umum, baik itu di dalam lingkup nasional maupun internasional. Hal yang menjadi karakteristik utamanya di sini yaitu Redaksi membuka peluang kepada siapa saja untuk menulis berbagai hal maupun berita selama apa yang ditulisnya itu tidak mengandung unsur SARA. Tentunya kemudahan seperti ini adalah kesempatan yang dinanti-nanti oleh banyak orang, termasuk saya, khususnya bagi mereka yang terbiasa menjadi citizen reporter. Sehingga dalam tempo singkat, semenjak diluncurkan pada bulan November 2006, koran online ini sudah menjadi perbincangan hangat dikalangan komunitas cyber. Tak ayal bila KabarIndonesia mendapat perhatian cukup besar dari para pembaca sekaligus penulisnya hingga akhirnya mendapat point Bintang Lima dari suara konsumen. Penilaian dan Saran Sebagaimana telah saya singgung sebelumnya, berita maupun artikel yang ditulis dalam KabarIndonesia sebagian besar merupakan hasil coretan tangan dari para pembacanya (user) sendiri, sehingga dapat saya simpulkan bahwa koran online ini akan menjadi besar maupun sebaliknya tidak semata-mata terletak di tangan redaksi, namun juga tergantung dari user-nya. Dengan sistem yang dimilikinya, KabarIndonesia nampaknya kini menjadi koran alternatif bagi para pembaca yang juga ingin mencurahkan pemikiran sekaligus melatih kemampuan penulisannya melalui ketentuan yang jauh lebih mudah ketimbang koran-koran cetak lainnya. Disadari atau tidak, koran cetak Indonesia terkadang masih banyak yang terlalu mempertimbangkan siapa dan apa posisi si penulis dalam artikel opini maupun kolom, ketimbangn dengan kualitas muatan tulisannya. Dengan adanya KabarIndonesia ini, maka siapapun mempunyai kesempatan pemuatan artikel yang sama dengan lainnya, maka pantaslah bila ada yang mengatakan bahwa media ini adalah medianya orang biasa. Namun terlepas dari berbagai kelebihan yang dimilikinya, bukan berarti koran online ini tidak mempunyai kekurangan dan celah yang harus segera mereka perbaiki di masa mendatang. Terpilih menjadi penulis Top Weekly Views bukan berarti saya memandang koran online ini bak permaisuri yang harus selalu disanjung-sanjung. Akan tetapi sedikit saran saya berikut mungkin akan lebih sangat berharga ketimbang berusaha meninabobokan rekan-rekan saya lainnya untuk berkunjung ke situs KabarIndonesia. Sebab berapalah jumlah rekan yang dapat saya bawa, mungkin dapat dihitung dengan jari, ketimbang efek yang jauh lebih besar dari saran konstruktif yang akan saya coba uraikan untuk sementara ini. Diantaranya yaitu: 1. Desain Sejauh pengamatan saya, walaupun sudah mulai ada perubahan sedikit demi sedikit sejak diluncurkannya pertama kali, namun desain yang dihadirkan sepertinya masihlah kurang menarik bagi para pembacanya. desain monoton dan standar untuk sebuah situs koran online. Memang dengan tampilan seperti sekarang ini, daya aksesnya sangat mudah dan nyaman, akan tetapi penampilan progresif visual, menurut saya, akan mampu untuk lebih lama menahan para pembacanya ketika membaca dan berkunjung di situs tersebut. Namun bukan berarti hal tersebut diartikan
[mediacare] Koran Orang Biasa - Kudu dibaca !
Koran orang biasa Apakah masih ada yang tertarik untuk mendengar suaranya orang biasa? Masalahnya, di media resmi atau media mainstream boleh dibilang tidak ada tempat bagi mereka. Yang paling gampang, atau bahkan bisa disebut satu-satunya cara untuk mengemukakan pendapatnya, orang biasa kebanyakan hanya menulis melalui milis atau blog saja. Dan inipun hanya dibaca oleh kalangan tertentu saja, di mana pengunjungnya pun terbatas. Padahal opini orang biasa pada saat sekarang ini sudah tidak dapat diabaikan lagi. Mungkin orang biasa tidak mengetahui tentang banyak hal seperti para wartawan profesional, tetapi mengenai apa yang mereka alami atau apa yang mereka lihat, pengetahuannya bisa jauh lebih banyak daripada wartawan. Mereka bisa menuturkan secara menyeluruh berbagai peristiwa yang terjadi diseputarnya dan ini bukan hanya sekedar dalam bentuk berita saja. Mereka menghayati dan menjiwai apa yang mereka tuturkan, sebab itu adalah pengalaman mereka pribadi. Jadi bukan hanya sekedar berita yang tawar melainkan berita yang ditulis dengan penuh perasaan. Reporter orang biasa ini lebih dikenal dengan sebutan reporter warga atau citizen reporter. Mereka tidak bekerja untuk semua media massa, sehingga dengan demikian mereka bisa jauh lebih bebas mengungkapkan pendapat maupun pikiran mereka. Jurnalisme orang biasa adalah media akar rumput yang timbul dan tumbuh dari bawah ke atas, jadi bukannya dari atas ke bawah. Orang-orang biasa yang ingin memperjuangkan haknya atau ingin berbagi cerita tentang pengalaman-pengalaman yang dialami atau dilihat disekitar kampung atau kotanya www.kabarindonesia.com lah tempatnya. Berangkat dari gairah untuk bercerita inilah timbul jurnalisme orang biasa dan juga koran online orang biasa www.kabarindonesia.com . Di mana setiap warga atau setiap orang biasa bisa jadi penulis. Siapa saja di sini bisa berbagi cerita. Siapa saja di sini di KabarIndonesia inilah orang biasa pasti bisa menjadi penulis/reporter, apapun latar belakang mereka. Di www.kabarindonesia.com setiap orang biasa bisa menjadi orang luar biasa, begitu juga berita biasa bisa dijadikan berita yang luar biasa. Dukunglah perjuangan orang biasa ini dengan mengklik Daftar Jadi Penulis di www.kabarindonesia.com. Dengan mendaftar jadi penulis di KabarIndonesia anda otomatis akan menjadi citizen reporter dan tulisan anda bisa segera ditayangkan menjadi berita di koran online www.kabarindonesia.com KabarIndonesia walaupun usianya belum mencapai satu bulan, tetapi telah dikunjungi oleh ratusan ribu pengunjung, disamping itu telah bergabung lebih dari 500 penulis orang biasa. Di KabarIndonesia anda bebas untuk berbagi cerita, jadi tidak harus selalu dalam bentuk berita saja. KabarIndonesia adalah koran online yang ditulis oleh orang biasa untuk orang biasa sesuai dengan mottonya: Dari Kita untuk Kita !
[mediacare] Media Underground Media Gerilya
Kepada siapa rakyat kecil sekarang ini bisa mengeluh, walaupun mereka ngomong sampai berbuih sekalipun jangan harap ada yang mau mendengarkan suara mereka. Suara mereka terlalu kecil dan tidak berarti sehingga tidak akan pernah bisa mendapatkan perhatian. Sarana mereka satu-satunya ialah demo di depan kantor permerintah dengan risiko digebukin oleh aparat. Mas media baru tertarik untuk memberitakannya, apabila pada saat demo tersebut, terjadi huru- hara. Sudah bertahun-tahun lamanya kita mencanangkan Indonesia sebagai negara reformasi, tetapi kenyataannya budaya yang berlaku tetap saja budaya Sungkem dan Bungkem seperti ketika jaman VOC. Memang harus diakui, bahwa di Indonesia sekarang ini sudah banyak sekali media, mulai dari media cetak sampai dengan media elektronik, Radio, TV maupun koran online, tetapi jawablah dengan jujur, apakah tulisan wong kecil disana bisa dijadikan berita? Kalau bisa ditayangkan sebagai surat atau komentar pembaca saja sudah bagus. Masalahnya berita yang ditayangkan di media utama (mainstream) hanya ditulis oleh para wartawan profesional atau para tokoh politik. Disamping itu di media utama: Redaksi dan para Editornya yang mendikte dan menentukan berita apa saja yang sebaiknya diketahui atau tidak diketahui oleh publik. Berita disana ditentukan oleh sang pemilik modal, politik, bisnis bahkan terkadang oleh agama. Di sana tidak ada tempat bagi orang biasa ataupun wong kecil. Hal-hal inilah yang mendorong lahirnya media www.kabarindonesia.com sebagai media akar rumput, media alternatif atau yang lebih dikenal sebagai Citizen Jurnalisme. Media yang bisa menjadi corong suara orang biasa atau suaranya wong kecil. Semua berita yang ditayangkan berasal dari publik dan dibaca oleh publik. Jadi pembacalah yang akan memilih dan menentukan berita pilihannya bukan redaksi Di koran online www.kabarindonesia.com setiap warga bisa menjadi reporter dan penulis oleh sebab itulah reporter dari koran underground ini lebih dikenal dengan sebutan Citizen Reporter - pewarta warga. Mereka adalah orang biasa, mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa, buruh kecil sampai dengan dosen bisa jadi citizen reporter. Prosedur pendaftaranya pun sangat mudah, tanpa harus mengirimkan CV atau ijazah segala macam, tinggal klik Daftar jadi Penulis anda sudah jadi Citizen Reporter dari KabarIndonesia dan pada saat yang bersamaan Anda sudah bisa mengirimkan tulisan anda untuk ditayangkan disana. Berita anda akan dibaca oleh ratusan ribu pengunjung. Citizen jurnalism bisa disebut juga sebagai junarlisme advokasi, karena disini setiap penulis dapat memberitakan perjuangan mereka. Misalnya memberitakan tentang pencemaran lingkungan, mulai dari pembakaran hutan sampai dengan semburan lumpur panas. Dalam citizen jurnalism siapa pun dapat membuat, menyebarkan, bahkan menjadi narasumber sekaligus mengonsumsi berita dalam format tulisan maupun foto. Bergerilya adalah salah satu jalan dan cara yang dapat ditempuh oleh wong cilik atau orang biasa, tetapi bukannya bergerilya dengan menggunakan senjata melainkan bergerilya di dunia maya, bergerilya sebagai Citizen Reporter untuk merebut kembali hak-hak mereka yang sudah tidak mendapatkan tempat lagi di media resmi (media mainstream), karena redaktur yang otoriter dan ruang koran yang berdesakan. Setiap warga setiap orang biasa bisa jadi citizen reporter, mulailah dengan mendaftarkan diri sebagai penulis dan mengirimkan berita anda ke www.kabarindonesia.com Tulisan Anda bukan hanya sekedar sebagai komentar atau surat pembaca saja, melainkan sebagai berita di koran online kami. Berita sekecil apapun juga bisa menjadi berita besar, penulis sekecil apapun juga bisa menjadi penulis besar. Perjuangan anda adalah perjuangan kami, suara anda adalah suara kami. Dukunglah perjuangan ini dengan mendaftarkan diri sebagai penulis di www.kabarindonesia.com walaupun Anda bukan seorang penulis sekalipun juga, sebab setiap penulis yang terdaftar berarti mendukung perjuangan kita. Sesuai dengan motto dari KabarIndonesia: Dari kita untuk kita
[mediacare] Re: Yuu.uk, BERAMAI-RAMAI JADI REPORTER KabarIndonesia-Rini
Yth sdri. Rini banyak terima kasih atas kesediaannya untuk bergabung dengan www.kabarindonesia.com Apabila sdri. Rini mengalami kesulitan silahkan hubungi [EMAIL PROTECTED] pasti sdri. Rini akan ditolong, walaupun demikian kami akan telusuri dimana letak kesalahannya. salam redaksi www.kabarindonesia.com --- In mediacare@yahoogroups.com, Bekti Prawidyarini [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenapa paswordnya ndak bisa ? Selalu ditulis, tolong cek password Padahal sudah benar? Salam Rini -Original Message- From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of beritarakyat88 Sent: Wednesday, November 22, 2006 5:29 PM To: mediacare@yahoogroups.com Subject: [mediacare] Yuu...uk, BERAMAI-RAMAI JADI REPORTER KabarIndonesia !!! KabarIndonesia Online memberikan kesempatan terbuka bagi siapa saja untuk menjadi reporter, tanpa melihat latar belakang pendidikan. Bisa dipastikan, apabila Anda sudah bisa menulis di Blog atau di milis berarti Anda sudah layak untuk menjadi Reporter KabarIndonesia Online . Cara melamarnyapun mudah, tinggal klik Daftar Jadi Penulis di www.kabarindonesia.com Langsung anda diterima menjadi Reporter kami. Hanya perlu kami tekankan, KabarIndonesia Online adalah koran gratis atau non profit. Dan oleh karena itu, kami tidak menyediakan honor. Reporter/penulis KabarIndonesia Online adalah para sukarelawan, sesuai dengan motto kami: Dari Kita untuk Kita - By the People for the People. Kenapa harus menunggu lagi, daftarlah segera untuk jadi Reporter KabarIndonesia Online . Kapan lagi ada kesempatan untuk bisa nulis dan mejeng di koran?! Sejak launchingnya www.KabarIndonesia.com pada tgl 11 November 2006 yang lampau KabarIndonesia telah dikunjungi oleh lebih dari 250 ribu pengunjung, sehingga dengan mana tulisan anda bisa dibaca oleh ratusan ribu pembaca lainnya. Mohon bantuannya agar seruan ini disebar luaskan. Terima kasih ! www.kabarindonesia.com Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links DISCLAIMER: This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e- mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. E-mail transmission cannot be guaranteed to be secure or error-free as information could be intercepted, corrupted, lost, destroyed, arrive late or incomplete, or contain viruses. The sender therefore does not accept liability for any errors or omissions in the contents of this message, which arise as a result of e-mail transmission. If verification is required please request a hard-copy version. PT Tugu Pratama Indonesia