Re: [mediacare] situs TRANS7 di hack?
bukan kecele sih, tapi mungkin si heker nya berhasil upload/create file index.html di webserver trans7 btw, dibrowse udah gak ada ya tuh index.html nya.. bung heri punya screenshoot nya? penasaran jadi nya =p On 5/22/07, Ipul Anwar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ada-ada saja :) > > masa sih? beritanya dari mana mas? > kalo bener kecele dong heckernya yang dipake file .php kok yang di heck .html > hehehe > > Ipul Anwar > > > > On 5/23/07, Heri Hidayat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > > > > > > ada-ada aja kerjaan orang iseng. > > sayangnya tidak dipergunakan untuk hal yg lebih bermanfaat & lebih > > membangun.. > > > > http://www.trans7.co.id/trans7/index.html > > > > untungnya hackernya cuma sekedar ingin show off, bagaimana kalau lebih dari > > itu? > > > > heri hidayat > >
[mediacare] Re: Berita Foto May Day 2007
tambahan foto2 dari rekan2 di bandung dan karawang http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1404 http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1405 On 5/2/07, chaos rules <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > berikut berita foto mayday 2007, > ada lebih dari 40 foto2 aksi mayday di Jakarta > > Berita + Foto: > http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1394 > Foto [1] : > http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1395 > Foto [2] : > http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1396 > Foto [3] : > http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1397 > > Buruh Migran Indonesia di Hong Kong Turun ke Jalan > http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1399 > > salam perubahan, > > Indymedia Jakarta > http://jakarta.indymedia.org >
[mediacare] Berita Foto May Day 2007
berikut berita foto mayday 2007, ada lebih dari 40 foto2 aksi mayday di Jakarta Berita + Foto: http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1394 Foto [1] : http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1395 Foto [2] : http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1396 Foto [3] : http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1397 Buruh Migran Indonesia di Hong Kong Turun ke Jalan http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=1399 salam perubahan, Indymedia Jakarta http://jakarta.indymedia.org
Re: [mediacare] PKS - TRISAKTI - HAM
seperti kasus tanjung priuk? yg damai setelah bagi2 duit "maaf", trus gak berlanjut ke pengadilan juga.. yg bertanggung jawab jg bebas sampai sekarang... PKS mau nya gitu? kenapa takut dibenturkan dengan TNI/POLRI? toh emang yg membunuh dari TNI/POLRI kan? apa maksudnya "takut dibenturkan" ? apa ingin damai "baik2" dan tidak lanjut ke pengadilan? memang gampang bikin sebuah pembenaran.. tapi rakyat indonesia (minimal saya) akan tetap ingat siapa yg berhianat terhadap (dan menari diatas) darah mahasiswa dan darah rakyat.. > > > From: On Behalf Of sapto waluyo > Sent: Saturday, March 17, 2007 7:04 AM > Subject: Re: [pak ade] PKS dan isu HAM-perjuangkan KEADILAN (?) > > > > assalamu'alaikum pak ade dkk semua, > trims atas posting dan judulnya yg mengelitik. tp sy > ingin menyampaikan background info yg memperlihatkan > ketidaktahuan ibu sumarsih (saya simpati sejak awal > krn berada di trisakti dan semanggi saat meliputi > peristiwa 1998), atau kebohongan politik yg dimainkan > pdip (tidak termasuk dlm daftar 14 partai itu ya?). sy > dpt dan ricek langsung info ini ke anggota komisi I > (masalah hankam) dan III (hukum dan ham). jika anda > ingin mengecek langsung juga bisa menghubungi suryama > m. sastra, anggota komisi 3 dr pks, atau mustafa kamal > (sekretaris fraksi pks). > > ceritanya, memang pada awal pembahasan kasus > trisaksi/semanggi, partai moncong putih getol > mengajukan pembentukan pengadilan ham ad hoc. maklum, > jika anda perhatikan sebagian anggota fraksi banteng > ituberlatar belakang lsm (kayak nursjahbani > kacasungkana) dan pengacara (kayak trimedia panjaitan > yg jadi ketua komisi 3). tapi tahukah anda, bhw di > ujung agenda/paripurna ternyata pdip mundur teratur. > sebaliknya pks, sedari awal telah memandang persoalan > ini menjadi bagian tak terpisah dari agenda reformasi > krn korban ham antara lain aktivis mahasiswa dan > kelompok masyarakat kritis. cuma, pks melihat gejala > hendak dibenturkan dgn pihak tni/polri, ini menjadi > kontraproduktif. akhirnya dipertimbangkan, apakah > kasus pelanggaran perlu diselesaikan di pengadilan ham > ad hoc (hasilnya belum tentu bagus juga, lihat kasus > tanjung priok, yg didukung penuh pks) atau komisi > kebenaran dan rekonsiliasi (dlm komisi ini juga ada > pemeriksaan dan pengakuan atas pelanggaran di masa > lalu, cuma bentuk sanksinya yg agak beda, di beberapa > negara dipandang berhasil meletakkan fondasi bagi > keadilan semua pihak). > > ini memang kerumitan dlm sistem hukum kita yg masih > labil, KUHP saja masih warisan belanda, dan baru mau > direvisi setelah satu abad. lebih rumit lagi kasus > ham, krn terkait dgn konstelasi politik. kalau banteng > benar ngotot perjuangkan keluarga korban > trisaksi/semanggi/ orang hilang, terus maju dong di > paripurna, ternyata tidak. nah, fraksi pks telah > mempersiapkan pandangan umum utk mendukung terus > pengusutan kasus itu secara hukum, tp sampai detik > terakhir tak ada yg mau diajak bersama. ingat kasus > pelanggaran ham bisa diusut kapan saja, krn ada asas > retroaktif, jd tak ada kadaluarsa spt kriminal, > apalagi ada peluang di mahkamah internasional, apabila > suatu negara dinyatakan melanggar konvensi ham. pks > melihat konsolidasi politik sipil belum matang, > sehingga kalau berada di garis depan akan dibenturkan > langsung dgn tni/polri. apalagi kekuatan politik lain > (termasuk pdip) tak pernah lagi menyebut agenda > reformasi, setelah nyaris sembila tahun berlalu > (1998). > > dlm situasi yg dilematis itu, pks memikirkan jalan > alternatif, mungkin lewat KKR atau sampai ada > kepemimpinan nasional yg kuat. kompleksitas di > parlemen spt inilah yg sering tak tertangkap oleh > masyarakat luas, lalu mereka termakan propaganda > kelompok tertentu yg kecewa, atau pelintiran media > massa . krn sejumlah wartawan juga sering malas utk > menggali info lbh dalam. > > wassalam, sapto. > > > > Salam, > > Wido Q Supraha > > >
Re: [mediacare] Re: PKS Ancam Hapus Hiasan Mirip Bintang DaudYahudi
mas wido, gak usah ngebahas yahudi atau tawuran pelajar deh.. gak usah ngebahas kekejaman yahudi jaman dulu atau sekarang.. kita bahas aja kekejaman tni-polri-orde baru yg membunuh rakyat sendiri, yg sekarang dibela oleh PKS.. kita bahas aja kenapa PKS gak ngedukung pengadilan HAM untuk kasus tragedi trisakti dan semanggi.. apa PKS gak peduli kalo dianggap berkhianat dengan darah mahasiswa dan rakyat yg tewas dibunuh dalam memperjuangkan demokrasi? demokrasi yg kini sangat dinikmati PKS juga.. pasti gak dijawab nih sama mas wido, pasti dipelintir lagi ke arah sentimen agama.. On 3/16/07, Wido Q Supraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear mbak Anastasia, > > > > Untuk case ini saya tidak ambil dari media. Awalnya saya pribadi hanya > bingung saja, mengapa setiap kali abis tawuran terkadang sering ada coretan > bintang david bukin zion. Karena setahu saya, tidak ada institusi Yahudi di > Indonesia. > > > > Ketika bulan lalu bertemu salah seorang temen yang dulu sempat sekolah di > salah satu sekolah SMU, ia bercerita, waktu di masa SMU, dia juga sering > tawuran, dan menurut beliau sudah jamak diketahui bahwa anak-anak katolik > kalau pas tawuran selalu memberikan logo itu. Alasannya apa beliau tidak tahu. > > > > Saya pribadi juga tidak bermaksud menyakiti temen2 katolik di milis ini. Tapi > kalau persepsi itu ada di benak anak-anak muda, bahwa Bintang David adalah > kawan Katolik, maka sepertinya ada kesalahan persepsi di sini. Perlu kita > fahamkan bersama bagaimana strategi besar Protocol of Zion untuk masa depan > dunia ini. > > > > Salam Kasih, > > --wqs >
Re: [mediacare] Re: FPI Paksa STT Setia Ditutup..bubarkan FPI
ironisnya, parpol2 yg juga mengatasnamakan islam, pks pbr ppp dll, juga selalu diam dengan tindakan2 kampungan dan premanisme FPI ini.. > > --- In mediacare@yahoogroups.com, AniDj wrote: > > > > > > fpi sangat2 menjatuhkan nama Islam. fpi yang arogan, fpi yang > > sewenang-wenang, bertindak semaunya gue dengan mengatas namakan Islam. > > Sadarkah mereka? bahwa semua perilaku mereka justru merusak agama > > Islam yang katanya mereka bela dan mereka junjung tinggi. Apakah > > memang begitu caranya membela agama? > > > Teriakan2 ALLAHU AKBAR mengiringi tindakan fpi menghancurkan > > sebuah kantor, menghancurkan peralatan2 kantor dan merusak sebuah > > gedung. Miris sekali mendengarnya, ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar) > > tapi koq ngrusak? > > > > > > Siapa sih pendiri fpi koq pemerintah takut banget untuk menindak > > tegas organisasi yang terang2an mengatas namakan Islam untuk > > menhancurkan Indonesia. Mungkinkah fpi ini dibentuk oleh pemerintah > > sendiri? Kalau memang 'ya' apa maksudnya? kalau 'tidak' kenapa > > pemerintah takut banget sama fpi. > > > > >
[mediacare] Sikap Negara atas Kasus Pelanggaran Berat HAM : Politik Hitam atas Penegakan HAM
From: ati ati <[EMAIL PROTECTED]> Date: Mar 8, 2007 4:01 PM Siaran Pers Bersama Merespon Sikap Negara atas Kasus Pelanggaran Berat HAM: Politik Hitam Penegakan HAM Keluarga korban pelanggaran HAM dan KontraS menyampaikan kekecewaan terhadap sikap DPR yang kembali mempolitisasi upaya penyelesaian kasus Penculikan dan Penghilangan Paksa 97-98 dan kasus Trisakti Semanggi I dan II. Pembentukan Pansus pada kasus penghilangan paksa dan penolakan BAMUS mengagendakan Trisakti Semanggi I dan II pada sidang Paripurna 13 Maret ini merupakan bentuk politik hitam yang diperankan oleh DPR dalam memberikan impunitas. Pada posisi ini DPR kembali menunjukkan keberpihakannya terhadap para pelaku, dibanding upaya untuk memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi korban serta keluarganya. Keputusan DPR ini merupakan sikap politik yang setali tiga uang dengan sikap pemerintah cq Jaksa Agung yang selama ini menolak untuk melakukan penyidikan. Sulit mengharapkan pemerintahan SBY menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu. Sikap ini memang bukanlah suatu yang aneh bila melihat konsfigurasi fraksi yang menolak penutasan pelanggaran HAM masa lalu ini merupakan partai-partai pendukung pemerintah. Jadi, fakta ini sesungguhnya menunjukan bahwa politik HAM parpol dan DPR sangat ditentukan oleh kepentingan untuk mempertahankan kepentingan kekuasaan, bukan konstituen. Kami memandang situasi ini merupakan labirin impunitas, sebuah ketidakjelasan atas ketiadaan proses penghukuman dari berbagai institusi negara yang semestinya berwenang. Ketidakjelasan ini menunjukkan negara, bahkan melalui insitusi perwakilan rakyatnya telah unwiliing and unable dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM. Sungguh ironis, karena sebagai anggota Dewan HAM PBB, Indonesia harus membuktikan tercapainya penegakan dan pemenuhan HAM, khususnya menyelesaikan problem-problem pelanggaran HAM di masa lalu. Kebuntuan di tingkat nasional ini tidak pernah akan menghentikan upaya korban dan keluarga korban untuk menuntut penuntasan dan keadilan atas segala tragadi kemanusiaan tersebut. Sikap politik nasional ini malah akan menjadi amunisi baru bagi korban dan keluarga korban meminta kepada institusi internasional untuk menekan pemerintah menyelesaikan atau mengambil alih kasus ini sebagai agenda HAM internasional. Kami akan melaporkan perkembangan kasus-kasus ini kepada Sidang Dewan HAM PBB yang akan bersidang pada 12 Maret-5 April mendatang. Laporan akan kami sampaikan pada Working Group on Enforced or Involuntary Disappearance, Committee on Extrajudicial, Summary or Arbitrary Executions dan Comittee Against Torture. Materi ini kami harapkan akan menjadi bagian dari evaluasi Special Rapporteur of Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment, Manfred Nowak, yang akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada November 2007. Kami juga akan memantau sikap pemerintah lewat pidato politik pemerintah dalam High Level Statement, 13 Maret 2007, khususnya sejauhmana sikap pemerintah dalam penyelesaian kasus masa lalu. Komitmen ini akan menjadi indikator bagi pelaksanaan janji pemerintah Indonesia, sehingga dapat dianggap layak dipilih lagi menjadi anggota Dewan HAM PBB, Mei 2007. Jakarta, 8 Maret 2007 Korban dan Keluarga Korban Penculikan dan Penghilangan Aktifis 1997-1998, Tragedi Mei 1998, Trisakti Semanggi I dan II IKOHI-KontraS
Re: [mediacare] PKS Ancam Hapus Hiasan Mirip Bintang Daud Yahudi
jauh2 ngurusin yahudi, tapi PKS di DPR gak mau ngedukung pengungkapan kasus pembunuhan mahasiswa pada tragedi trisakti dan semanggi I-II.. apa bedanya PKS sama golkar kalo sama2 melindungi penjahat HAM? sama2 penjahat atau sama2 pengecut? On 3/14/07, Wido Q Supraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > PKS Ancam Hapus Hiasan Mirip Bintang Daud Yahudi > > Sumenep (ANTARA News) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejehtera > (PKS) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengancam bakal mengahapus dan > melakukan pengecatan atas hiasan bintang segi enam mirip simbol Yahudi di > lantai areal taman Adipura Kota Sumenep. > > "Jika hiasan di lantai taman Adipura yang mirip simbol Yahudi tidak diganti, > maka kader PKS akan menggelar aksi pengecatan," ujar Ketua DPD PKS Kabupaten > Sumenep, Ach Ready, Jumat pagi di Sumenep. > > Hiasan mirip bendera Israel itu, kata Ready, akan menimbulkan protes keras > dari warga Muslim sebab lambang atau simbol kaum Yahudi tersebut sangat > sensitif bagi kaum Muslimin. > > "PKS tidak ingin ada masalah dengan hiasan taman kota , tapi disengaja atau > tidak, hiasan yang mengelilingi taman Adipura itu lambat laun akan > bermasalah," tegasnya. > > Ia yang mengaku sudah berkonsultasi dengan sejumlah tokoh agama di Sumenep > dan mereka juga mengaku heran serta meminta agar hiasan tersebut segera di > cat ulang. > > Hiasan bintang segi enam atau Bintang Daud yang ditempatkan di areal taman > kota itu, lanjutnya, mirip bendera Israel yang melambangkan simbol kaum > Yahudi. > > Oleh karenanya, ia meminta Pemkab harus mengganti hiasan lain yang bernuansa > lebih bagus. > > "Jika tidak ada respon, maka kader KS yang akan menggelar aksi pengecatan," > tegasnya. (*) > > Copyright (c) 2007 ANTARA > > Source : > http://www.antara.co.id/arc/2007/3/2/pks_ancam_hapus_hiasan_mirip_bintang_daud_yahudi/ > > > >
[mediacare] Revo, Perintis Wikipedia Indonesia
biar lebih jauh mengenal wikipedia bahasa indonesia.. ( http://id.wikipedia.org ) sukur2 bisa ikut menggunakan, menulis dan membangun bersama.. Kompas mengambil sosok Revo (salah seorang perintis wikipedia bahasa Indonesia), mungkin ada hubungannya dengan Person of The Year 2006 versi majalah Time, yg tahun ini memberikan penghargaan kepada para pengguna internet yg berkolaborasi membangun komunitas jagat maya, yang salah satunya adalah para pengguna Wikipedia.. "But look at 2006 through a different lens and you'll see another story, one that isn't about conflict or great men. It's a story about community and collaboration on a scale never seen before. It's about the cosmic compendium of knowledge Wikipedia and the million-channel people's network YouTube and the online metropolis MySpace. It's about the many wresting power from the few and helping one another for nothing and how that will not only change the world, but also change the way the world changes." Time's Person of the Year: You http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,1569514,00.html --- Kompas Cetak 26 Des 2006 http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0612/26/Sosok/3187011.htm Revo, Perintis Wikipedia Indonesia Amir Sodikin Mereka membuktikan Indonesia memiliki semangat kerja sukarela untuk menghasilkan karya besar yang ikut dicatat dunia. Lebih dari sekadar web log, atau multiply, ataupun friendster, bahkan lebih dari sekadar kerja birokrasi pemerintahan, inilah candu dunia maya yang harus mendapat dukungan: Wikipedia. Wikipedia yang jumlah artikelnya di edisi bahasa Inggris telah melampaui Ecyclopedia Britannica, ternyata tumbuh pesat di Indonesia. Wikipedia adalah ensiklopedia online multibahasa yang disusun gotong royong para anggotanya agar dapat dibaca dan disunting siapa pun. Siapa pun dapat menyunting artikel, memperbaiki dan menambahkan informasi, hanya dengan mengklik pranala sunting yang berada di atas setiap halaman. Pada 15 Desember 2006, statistik Wikipedia bahasa Indonesia menunjukkan jumlah artikel tercatat lebih dari 46.051 dan pengguna terdaftar lebih dari 31.353 orang. Menduduki ranking 21 dunia dan terbesar untuk negara berkembang. Sastra Jawa Perintis Wikipedia bahasa Indonesia ternyata adalah Revo Arka Giri Soekatno, pemuda yang sejak SMP hingga S-2 tinggal di Belanda. Dia mengagumi sastra Jawa dan saat ini sedang menyelesaikan disertasi soal sastra Jawa kuno di Universitas Leiden, Belanda. Kerinduannya akan Indonesia dia tuangkan bersama wikiwan dan wikiwati lainnya dalam sumbangan artikel yang mungkin setiap hari kita gunakan jika sedang mencari informasi di http://id.wikipedia.org. Pria kelahiran 2 Agustus 1975 ini secara tak sengaja "menemukan" Wikipedia pada 2003. Menurut Revo, waktu itu situs Wikipedia jelek dan tidak informatif. Saat itu dia mencari informasi soal suku Guanches di Spanyol. "Waktu itu informasi yang dia tampilkan sedikit, ternyata saya baru tahu jika informasi yang kita cari tidak ada atau sedikit, kita bisa menambahkan sendiri. Daripada iseng buat web log, di Wikipedia kita bisa menyumbangkan karya yang bisa digunakan orang lain," kata Revo mengenang. Revo ingat, artikel pertama di Wikipedia Indonesia adalah soal elektron yang dibuat pengguna tak terdaftar. Setelah itu, Revo rutin menyumbang artikel hingga akhirnya pengurus Wikipedia di Florida mengangkat Revo via online sebagai pengurus Wikipedia Indonesia pertama kali. Selanjutnya, Wikipedia berkembang pesat bahkan Wikipedia berbahasa daerah juga bermunculan, seperti Wikipedia Jawa, Sunda, Banyumas, Bugis, Melayu, dan Tetun. Wikipedia memiliki keanggotaan bertingkat. Tingkatan dibagi menjadi pengguna anonim, pengguna terdaftar, dan pengurus. Semua pengguna bisa menyumbangkan artikel. Pengurus Wikipedia Pengurus ada dua jenis yaitu sistem operator atau Sysop dan tertinggi birokrat. Ya, birokrat, istilahnya sama dengan pemerintahan. Sysop bisa menghapus artikel dan bisa memblokir pengguna yang melakukan vandalisme. Wikipedia adalah ensiklopedia yang paling radikal yang menawarkan kebebasan pengeditan, karena itu wajar jika banyak yang iseng mengganggunya. Namun, sebagai komunitas terbuka Wikipedia juga menunjukkan kemampuannya untuk "menyembuhkan diri" dari setiap serangan. Hingga kini Revo telah membuat 6.500 artikel di Wikipedia Indonesia serta 1.000 artikel untuk bahasa Jawa. Rekor artikel terbanyak di Wikipedia Indonesia dan daerah masih dipegang Revo. Jumlah artikel lain yang dia edit juga mencengangkan, 25.000 untuk artikel Wikipedia Indonesia dan 3.000 artikel Wikipedia Jawa. Saat ini proyek keroyokan Wikipedia Indonesia adalah menampilkan informasi soal Nusantara. Mulai dari provinsi, kabupaten, kota, serta kecamatan sudah mereka garap dan kini mulai menggarap desa dan kelurahan. Bahkan, ada yang iseng usul menggarap dusun. Sesuatu yang berlebihan, tetapi cukup melukiskan mereka gila kerja tanpa dibayar. Ketika Revo, sang birokrat yang memiliki kekuasaan hampir absolut di Wikipedia Indones
Re: [mediacare] Re: Balasan: Milis mediacare dikuasai "orang-orang merah" krn Pak Satrio hijau
kalau memang bung dimas jatoh cinte dengan bung satrio, silahkan saja.. saya (dan mungkin temen2 lain di mediacare) gak peduli.. kalau anda ingin membela managemen kompas ya silahkan juga dengan cara yg sehat, jangan mencampuradukan kasus bung wis dan perjuangan temen2 di Perkumpulan Karyawan Kompas dengan patah hati nya bung dimas terhadap bung satrio.. hehe.. bung dimas, tulisan anda mencerminkan isi otak anda.. :)) On 12/22/06, dimastakha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > He..he.. tapi bener lo, kalo Pak Satrio itu pernah pake militer dan > punya kartu hijau (PPP) itu info A1. > Coba Pak Satrio jawab dong, bener enggak !? > Kalo orang Jawa sih diem berarti mengiyakan > > --- In mediacare@yahoogroups.com, "chaos rules" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > udah gak sehat nih kalo udah terlalu jauh menyerang personal.. > > dan selalu berlindung di balik "katanya", "menurut teman saya".. > > kalau dimas gak bisa membuktikan, ini udah mirip2 fitnah nih.. > > > > gue sih yg ngebaca jg udah males (gak tau deh yg lain gimana).. > > > > > > On 12/21/06, dimastakha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > Lha, Pak Satrio emang orangnya suka hijau-hijau > > > misalnya, dia pernah pake baju hijau tentara karena dia mendapat > > > pendidikan militer di Menwa UI.. > > > Pak Satrio juga--menurut teman saya---di dompetnya ada juga kartu > > > tanda anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP)yang bendera dan > > > atributnya warna hijau... > > > Matanya juga sering berbinar hijau terutama kalau melihat duit.. > > > Bener kan Pak Satrio...?? He..he.. > > > > > > dhimast > > > masih hijau
[mediacare] Catatan Aktivis Buruh Suratkabar Kompas - Oleh Bambang Wisudo
Catatan Aktivis Buruh Suratkabar Kompas Oleh: P. Bambang Wisudo Sejak saya disekap di pos satpam Kompas-Gramedia, Jumat (8/12) sore, praktis waktu saya habis untuk membaca dan menjawab pesan pendek (sms) dan telepon untuk menyatakan dukungan. Hari ini adalah hari ketujuh sejak peristiwa memalukan itu menimpa saya. Ratusan sms dan telepon masuk tiap hari. Belum lagi saya sempat membaca pesan melalui e-mail. Padahal tidak mungkin lagi melihat e-mail yang masuk melalui alamat [EMAIL PROTECTED] yang telah diblokir sejak Jumat pagi ketika desas-desus pemecatan terhadap saya beredar. Semua ini merupakan bukti bahwa kasus ini bukan kasus internal sebuah perusahaan, bukan sekedar kasus pemecatan semata-mata. Ratusan dukungan yang mengalir ini sekaligus membantah argumen yang dipakai pejabat Kompas untuk meminta solidaritas pemimpin media massa di Jakarta agar memblokir berita-berita manyangkus kasus ini. Kalaulah ini bukan kasus yang menyangkut urusan publik, menyangkut nilai yang penting dalam bermasyarakat, mana mungkin saya menerima simpati yang begitu besar. Siapalah saya? Saya bukan siapa-siapa. Mereka bersuara bukan karena saya seorang yang bernama Bambang tetapi karena peristiwa penistaan yang dilakukan sebuah institusi terhormat terhadap diri saya. *** SAYA sadar betul bahwa sejumlah pemimpin Kompas sejak lama ingin menyingkirkan saya karena aktivitas saya sebagai pengurus serikat pekerja ataupun sebagai seorang wartawan sering usil menggugat sikap Kompas dalam pemberitaan. Sahabat-sahabar yunior saya di kantor sering mengatakan, saya punya banyak nyawa. Beberapa kali mau disingkirkan tetapi tetap bisa lolos, dan saya tidak kapok-kapok bersuara. Ternyata nyawa saya terbatas. Akhirnya saya dipecat. Sejak Kompas berdiri, baru sekali ini wartawan dipecat. Itupun setelah disekap di pos satpam selama dua jam, dipegang paksa atau dipiting, digotong-gotong dalam jarak seratus sampai dua ratus meter. Ketika saya berteriak-teriak, tidak ada menolong. Saat saya menerima surat pemecatan, saat isteri saya menyampaikan surat penolakan pemecatan tiga hari kemudian, tidak ada kata permintaan maaf dari Kompas atas tindak kekerasan yang saya alami. Sampai hari ini. Yang dilakukan justru sebaliknya. Seluruh karyawan Kompas dikumpulkan, dibriefing oleh Pemimpin Redaksi Suryopratomo, dan disuruh mendengarkan bantahan Wakil Ketua Satpam Kariman Sinambela bahwa mereka tidak melakukan kekerasan. Pertemuan intern itu diberitakan oleh wartawan senior Robert Adhi KSP yang kredibilitasnya tidak diragukan ketika menjabat sebagai wakil kepala biro di Semarang, melalui Kompas Online. Berita itu jelas tidak berimbang, menyalahi kode etik, dan ketika saya berkali-kali menghubungi pimpinan Kompas untuk minta hak jawab, mereka mengabaikan. Lagi-lagi ini merupakan blunder yang dilakukan pimpinan Kompas. Mereka seharusnya tahu kode etik, tahu hak jawab, apalagi Pak Jakob selama bertahun-tahun selama pemerintahan Orde Baru pernah memimpin Dewan Pers. Saya akan segera mengadukan pelanggaran kode etik ini ke Dewan Pers. *** MENGAPA para pejabat Kompas enggan menjelaskan langsung kepada publik terhadap peristiwa kekerasan dan pemecatan yang erat terkait dengan aktivitas saya sebagai pengurus serikat pekerja? Saya paham betul betapa mereka menghadap situasi yang dilematis. Suratkabar Kompas menjadi besar seperti sekarang karena berhasil membangun citra diri sebagai pengemban amanat hati nurani rakyat, sebagai pembela hak asasi manusia, dan pembela demokrasi. Kata hati, mata hati. Namun peristiwa yang menimpa diri saya telah memutarbalikkan citra yang dibangun selama ini. Ternyata institusi Kompas tidak lebih dan tidak kurang memperlakukan pekerjanya seperti buruh pabrik sandal jepit. Istilah sandal jepit pernah dipakai Pak Ojong, almarhum pendiri Kompas, untuk membedakan antara karakteristik pabrik dan perusahaan suratkabar. Sampai hari ini saya belum merasa dipecat dari Kompas. Saya merasa seperti wartawan Kompas yang sedang mengambil cuti. Kalau saya kini berjuang, mengadukan Pemimpin Redaksi Kompas Suryopratomo ke polisi, mengungkapkan kasus-kasus yang terkait pembungkaman serikat pekerja di Kompas kepada publik, itu semua dalam rangka upaya saya memperjuangkan hak-hak saya dan untuk mendorong perubahan internal Kompas dari luar. Saya pernah memimpikan Kompas. Banyak anak muda saat ini yang juga memimpikan bisa bekerja. Saya sama sekali tidak membenci Kompas. Akan tetapi saya tidak suka dengan tindakan sekelompok orang yang tengah melakukan pembusukan terhadap Kompas dari dalam, dengan menciptakan ketakutan di ruang redaksi dan dengan memberangus kritisisme di ruang redaksi. Pilar intelektualisme yang menjadi penyangga utama suratkabar ini telah lama dirobohkan, digantikan dengan tuntutan loyalitas buruh yang tidak merdeka. Keputusan kini tinggal di tangan Pak Jakob. Apakah Pak Jakob sebagai Pemimpin Umum Kompas mau atau tidak menarik atau merevisi kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan manajemen Kompas, meminta maaf kepada publik a
Re: [mediacare] Balasan: Milis mediacare dikuasai "orang-orang merah" krn Pak Satrio hijau
udah gak sehat nih kalo udah terlalu jauh menyerang personal.. dan selalu berlindung di balik "katanya", "menurut teman saya".. kalau dimas gak bisa membuktikan, ini udah mirip2 fitnah nih.. gue sih yg ngebaca jg udah males (gak tau deh yg lain gimana).. On 12/21/06, dimastakha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Lha, Pak Satrio emang orangnya suka hijau-hijau > misalnya, dia pernah pake baju hijau tentara karena dia mendapat > pendidikan militer di Menwa UI.. > Pak Satrio juga--menurut teman saya---di dompetnya ada juga kartu > tanda anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP)yang bendera dan > atributnya warna hijau... > Matanya juga sering berbinar hijau terutama kalau melihat duit.. > Bener kan Pak Satrio...?? He..he.. > > dhimast > masih hijau >
Re: [mediacare] Re: Apa sih kehebatan Satrio Arismunandar?
gak perlu jadi seorang hebat dulu untuk membela hak-hak pekerja. gak perlu jadi seorang hebat dulu untuk membela pihak yang tertindas. gak perlu jadi seorang hebat dulu untuk melawan kesewenang2an korporasi. yang diperlukan cuma HATI.. mungkin bung claudi merasa hebat (bisa kok dinilai kehebatan dan isi otaknya dari tulisannya hehe..), tapi yang pasti bung claudi tidak punya hati.. :) On 12/19/06, claudi teranova <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Kalo latipuscaverius ini wartawan pasti dia ngerti > dong apa maksudnya kehebatan seorang wartawan. Kan > jelas ukurannya, berita. Sekali lagi berita. Apa > berita heboh yang pernah dibuat Satrio ini? terus, aku > takut justru sekarang Satrio lagi rajin menjilat > sehingga nggak mau berdiri serikat pekerja di Trans > TV. Mau nggak dia jadi promotor untuk mendirikan > serikat pekerja di Trans TV? Satrio itu hebat karena > dia kena "palu" Orde Baru aja. > > --- radenayu asli <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Saya kira betul. Kehebatan seorang yang mengaku > > wartawan tulis harus tercermin dari karya-karyanya > > melalui media cetak. Kalau itu tak dapat dibuktikan, > > maka ia hanya mau mencari panggung tanpa berkeringat > > atau bersusah payah, lalu menggunakan isu-isu > > politik, > > agama. Tapi kita jangan cepat marah, mungkin tipe > > yang > > begini perlu dikasihani.RA > > > >
[mediacare] kronologis pembubar diskusi di tokobuku ultimus bandung
KRONOLOGIS PEMBUBARAN DISKUSI FILSAFAT DAN PENANGKAPAN SERTA PEMUKULAN OLEH FORUM MASYARAKAT ANTI KOMUNIS (FORMAK) DAN PEMUDA PANCA MARGA (PPM) DI TOKO BUKU ULTIMUS Bandung, 14 Desember 2006 Pukul 18.30 Peserta mulai berdatangan, di depan ULTIMUS sudah terparkir mobil dan anggota ORMAS yang mengaku dari FORMAK. Pukul 18.45 Datang lagi mobil dengan bak terbuka disertai orang-orang berseragam, di mobil tertuliskan nama ORMAS "Pemdua Panca Marga". Kedua anggota ormas ini masuk ke toko buku dan melihat-lihat buku display ULTIMUS, sebagian lainnya bergerombol di pintu masuk. Pukul 19.15 Diskusi tetap dilanjutkan oleh pihak panitia (toko buku Ultimus, Rumah Kiri dan Himpunan Mahasiswa HI Univ Pasundan Bandung) dengan Judul "Diskusi Filsafat Sosial dan Ekonomi Politik" Ketua Formak beserta tiga orang anggotanya meminta berbicara dengan panitia, yang menemui Bilven dari Ultimus. Pihak Ormas mengancam akan melakukan tindakan kekerasan jika diskusi tidak dihentikan. Panitia meminta waktu 30 menit untuk menghubungi Polwiltabes Bandung, sebab acara diskusi tersebut sudah diberitahukan lewat surat oleh panitia. Pihak Ormas sepakat memeberi waktu. Pukul 19.20 Belum sampai tigapuliuh menit, pimpinan Ormas FORMAK, mengambil alih mic acara diskusi dan membubarkan acara. Diikuti tindakan intimidatif anggota Ormas yang memasuki areal diskusi (halaman samping toko buku Ultimus). Peserta berhamburan keluar kea rah UNPAS (di depan Ultimus), anggota ormas mengejar hingga ke dalam kampus. Saudara Sadikin (ketua panitia) dan Marhaen Soeprapto (pembicara) terkepung massa di areal parker UNPAS, salah seorang anggota ormas (jaket hitam dan berambut panjang) memukul saudara Sadikin dan memaksa memasukkan keduanya ke dalam mobil milik Ormas FORMAK. Pukul 19.50 Sadikin dan Marhaen di bawa ke SAT INTEL Polwiltabes Bandung oleh anggota Ormas.Tujuh orang peserta diskusi lainnya dinyatakan hilang. Pukul 20.30 (tidak diketahui pasti waktu tepatnya) Dua orang tua (Bpk. Miin Sukardi, 69Thn dan isterinya Ibu Eros Rohani, 54 Thn. yang kebetulan membeli buku di Ultimus, ikut dibawa ke Sat INTEL Polwiltabes Bandung. Tujuh orang yang lainnya masih belum diketahui posisinya, namun seorang saksi melihat mereka semua dimasukkan ke dalam mobil ormas. Kabar terakhir mereka dibawa ke Polsek Bandung Tengah. Pukul 22.10 Tujuh orang yang lainnya (Slamaet Pamudji, Hasani Kurniawan Effendi, Slamet, Dindin Syaefuddin, Ryillan Candra Eka Wiana, Dani Amegrama, Fuad Abdul Gani, Arif Rahman) di bawa ke Polwiltabes Bandung untuk dimintai keterangan. Pukul 12.05 Pihak Pengacara (koordinasi LBH Bandung) mendatangi Polwiltabes dan bertemu dengan Kasat Serse Bpk Aditya untuk meinta kejelasan dan alasan penangkapan. Hingga pagi ini Jumat 15 Desember 2006 (pukul 08.00) ini Sebelas orang masih ditahan dan akan dipindahkan ke bagian Reskrim Polwiltabes Bandung. Tuduhan dan dakwaan belum diketahui hingga hari ini. Bandung, 15 Desember 2006 NAMA-NAMA YANG DITAHAN 1. SADIKIN (AKATIGA), Sukamsikin RT04/08 Arcamanik Bandung 2. MARHAEN SOPRATMAN (Pembicara), Mahasiswa Indonesia di Canada, Canada 1708-9910-104 3. HASANI KURNIAWAN EFFENDI Magelang, Kuliah di Bandung 4. SLAMET PAMUDJI Jl Gagak I No. 250 Saukaluyu Bandung 5. DINIDN SYAEFUDDIN Pasir Luhur RT 04/10 Padasuka-Cimeryan, Bandung 6. RYILIAN CANDRA EKAWIANA Jalan Rawon III No 1 Bandung 7. DANI AMEGRAMA Jln. Bhakti No. 9 Pasteur Bandung 8. FUAD ABDUL GANI Jln. Sarijadi Blok 18 No 170-171 Bandung 9. ARIF RAHMAN (wartawan IndeXpress) Kantor : Jln Veteran No. 1, Jakpus 10. Bpk. MIIN KUSNADI, 69 Thn. Jln. Cibiunying Permai III/2 Cigadung Bandung 11. Ibu EROS ROHANI (isteri Bpk MIIN), 54 Thn - Diskusi Marxis Dibubarkan Paksa Bandung, Suara Merdeka CyberNews. Kegiatan diskusi membahas Marxis dibubarkan secara paksa oleh massa yang menamakan diri Persatuan Masyarakat Anti-Komunisme (Permak) di Bandung pada Kamis malam ini. Oleh massa, pembicara Marhaen Supratman dan Panpel, Sadikin bahkan digiring secara paksa pula untuk diserahkan kepada aparat kepolisian dengan mobil mereka. Suasana benar-benar ricuh. Kegiatan yang dibubarkan itu bertajuk "Diskusi Filsafat Sosial dan Ekonomi Politik: Gerakan Marxis Internasional" , digelar di halaman samping Toko Buku Ultimus, Jalan Lengkong Besar 127 Bandung. Pembicara yakni Marhaen, disebut-sebut sebagai WNI yang tinggal di Kanada. Sekitar 40 orang menghadiri diskusi tersebut. Polisi yang datang kemudian, menyegel tempat tersebut dengan memasang police line area toko buku tersebut. Mereka juga mengamankan sedikitnya 9 orang yang berkaitan dengan penyelenggaran diskusi tersebut. Seperangkat sound system turut dibawa bersama barang-barang lainnya yang mencantumkan logo Marxis. Begitu dibubarkan massa, Marhaen dan rekannya sempat dibawa ke sana kemari sebelum dimasukan secara paksa ke dalam mobil. Dia sempat pula dibawa ke lobi Kampus Universitas Pasundan yang berada di seberang jalan. Di sana, sejumlah pertanyaan massa mencecarnya. Suasana bena
[mediacare] Polisi Bubarkan Diskusi Gerakan Marxisme di Bandung
baru 4 hari kita memperingati hari HAM sedunia, ternyata masih gak ada kebebasan berpendapat di Indonesia.. serasa dejavu ke masa orba.. informasi dari teman2 di bandung yg ikut diskusi, beberapa peserta diskusi akhirnya ditangkap polisi dan sekarang masih di tahan dipolwiltabes.. gak ada anggota pemuda panca marga yg ditangkap.. bahkan beberapa teman yg datang ke polwiltabes bandung hendak mengurus pembebasan teman2nya akhirnya ikut ditangkap juga.. - Polisi Bubarkan Diskusi Gerakan Marxisme di Bandung Erna Mardiana - detikcom Bandung - Sebuah diskusi yang membahas tentang Gerakan Marxisme Internasional yang digelar di Toko Buku Ultimus, Jl Lengkong, Bandung, dibubarkan polisi. Padahal diskusi ini baru berjalan sekitar 20 menit. Diskusi yang menghadirkan pembicara aktivis buruh di Kanada asal Indonesia Suprapto Marhaen (26) ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB, Kamis (14/12/2006). Tema yang diangkat adalah mengenai gerakan buruh di Kanada dan dihadiri sekitar 50 peserta yang kebanyakan adalah mahasiswa. Sebelum acara dimulai, di depan Toko Buku Ultimus itu memang sudah dipenuhi sekitar 30 orang berbaju loreng hijau dan kuning. Di mobil mereka terpampang tulisan Pemuda Panca Marga. Salah seorang anggota Pemuda Panca Marga yang diketahui bernama Adang Supriyadi kemudian masuk ke dalam toko buku sambil berteriak kepada penjaga toko. "Rapatnya di mana. Rapatnya di mana," ujarnya lantang dengan suara yang berat. Tidak hanya penjaga toko yang menjadi sasaran, setiap pengunjung yang berada di dalam toko juga diajukan pertanyaan yang sama. "Kamu dari mana. Ngapain ke sini," tanyanya. Beberapa saat kemudian, anggota Panca Marga yang sebelumnya berada di luar toko buku kemudian menyusul Adang masuk ke dalam toko buku. Dan akhirnya mereka berhasil menemukan lokasi acara diskusi itu, yang tempatnya berada tepat di samping toko buku atau tepatnya berada di halaman. Pada saat itu kebetulan acara baru saja dimulai dengan moderator bernama Willi. Saat acara dibuka, Willi menjelaskan, kegiatan ini hanyalah diskusi biasa. "Ini tidak ada tendensius apa-apa," jelasnya. Pemuda Panca Marga itu pun pada awalnya hanya duduk-duduk dan berjaga-jaga saja di belakang para peserta. Namun, ketika pembicara aktivis buruh di Kanada asal Indonesia Suprapto Marhaen akan memulai diskusi, tiba-tiba komandan Panca Marga, Adang Supriyadi maju ke meja pembicara. Dia langsung merampas mikrofon dari tangan Marhaen. Adang yang mengaku sebagai Persatuan Masyarakat Anti Komunis ini kemudian dengan lantang membubarkan acara tersebut. "Kegiatan komunis tidak relevan lagi. Kami sebagai warga Bandung tidak setuju ada kegiatan komunis di sini. Jangan jadikan Bandung menjadi celah kecil untuk perkembangan komunis di Indonesia. Kami mohon maaf agar kegiatan ini dibubarkan. Saya harap semua hadirin di sini untuk membubarkan diri," ujarnya lantang. Acara ini pun langsung berubah menjadi kerusuhan. Para anggota Panca Marga yang sebelumnya hanya berjaga-jaga di belakang langsung membalik-balikkan kursi yang diduduki para peserta. Merasa diincar para anggota Panca Marga, Marhaen yang sebelumnya duduk di meja pembicara langsung kabur menyelamatkan diri bersama panitia lainnya. Mereka langsung kabur ke kampus Universitas Pasundan yang letaknya tepat di depan Toko Buku Ultimus itu. (ary/ary) http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/14/time/214150/idnews/720280/idkanal/10
Re: [mediacare] Playboy Tak Kapok, Edisi 4 Dipastikan Terbit
Playboy Tak Kapok, Edisi 4 Dipastikan Terbit Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/08/tgl/02/time/184705/idnews/648602/idkanal/10 wido, maksudnya apa?? berita basi tertanggal 2 agustus 2006 kok di posting ke sini..?? biar loe tau aja, playboy udah terbit sampai edisi 6.. hehehe.. On 12/7/06, Wido Q Supraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Playboy Tak Kapok, Edisi 4 Dipastikan Terbit > > Indra Subagja - detikcom > > > > Jakarta - Hujan caci maki, kecaman, hingga gugatan hukum berkali-kali > dialamatkan kepada majalah Playboy Indonesia. Namun pengelola majalah khusus > pria dewasa ini tidak kapok. > > > > Edisi keempat majalah yang biasa menampilkan gambar-gambar aduhai ini > dipastikan akan terbit tidak lama lagi. > > > > Kepastian terbitnya majalah kelinci bertuksedo ini disampaikan Pemimpin > Redaksi majalah ini Erwin Arnada, usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jl > Sudirman, Jakarta, Rabu (2/8/2006). > > > > "Besok akan terbit lagi, pasti. Kita nggak kapok," ujar Erwin sambil berlalu > meninggalkan wartawan. > > > > Seperti diketahui, majalah Playboy Indonesia telah terbit 3 kali, tiap > tanggal 7 sejak April. Di edisi terakhir bulan Juli, pengelola majalah ini > mulai menunjukkan jati dirinya. > > > > Cover edisi ketiga majalah ini bergambar perempuan yang memakai celana dalam > hitam dan jaket abu-abu tanpa bra. Model yang tampil di sampul depan edisi > ketiga majalah ini adalah Visensa Nyssa Yuliani.(fjr/) > > > > Source : > http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/08/tgl/02/time/184705/idnews/648602/idkanal/10 > > > > > > > > > > Pemred Playboy Diadili > > Arry Anggadha - detikcom > > > > Jakarta - Kasus majalah Playboy akhirnya sampai ke pengadilan. Pemred majalah > Playboy Erwin Arnada pada pukul 10.00 WIB akan mulai diadili di Pengadilan > Negeri (PN) Jakarta Selatan. > > > > "Ini untuk kasus yang Pemrednya dulu. Nanti jam 10.00 WIB sidangnya," kata > jaksa Resni Muchtar saat dihubungi detikcom, Kamis (7/12/2006). > > > > Resni menjelaskan, untuk perkara 2 model Playboy, Kartika Oktavini dan > Andhara Early, akan menyusul kemudian. "Untuk kasus yang modelnya, jadwal > sidangnya akan menyusul," jelasnya. > > > > Pihak kepolisian menilai Erwin, Kartika, dan Early melanggar pasal 282 dan > 281 KUHP tentang pelanggaran norma kesusilaan. (ary/ziz) > > > > Source : > http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/07/time/072547/idnews/717086/idkanal/10 > > >
[mediacare] Bendera PKS dibakar di UI, kandang KAMMI... :)
bendera PKS dibakar di kandang KAMMI... :) -- Forwarded message -- From: ---=GuN=-- <[EMAIL PROTECTED]> Date: Dec 5, 2006 12:28 AM Subject: Mahasiswa Bakar Bendera PKS Mahasiswa Bakar Bendera Partai Senin, 04 Desember 2006 | 14:19 WIB http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2006/12/04/brk,20061204-88898,id.html TEMPO Interaktif, Jakarta:Belasan mahasiswa Universitas Indonesia yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Universitas Indonesia (KMUI) melakukan unjuk rasa dan pembakaran bendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Stasiun UI Depok, Senin (4/12). Pembakaran dilakukan sebagai simbol penolakan lokakarya kewilayahan yang diselenggarakan Partai Keadilan Sejahtera pada Sabtu (02/12) di Pusat Studi Jepang (PSJ) Fakultas Ilmu Budaya UI. Menurut Imamum Zaenal Mutaqien, Koordinator Lapangan, pelaksanaan lokakarya kewilayahan tersebut dinilai tidak sesuai dengan kondisi kampus. Sebab, kampus merupakan pusat kegiatan ilmiah.
[mediacare] Mahasiswa ITM Medan diserang polisi
From: Frederix doank <[EMAIL PROTECTED]> Date: Nov 27, 2006 12:49 AM Subject: Anti Bush : Mahasiswa ITM Medand diserang polisi salam pembebasan, Kronologis insiden penolakan kesepakatan SBY - Bush oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa ITM aksi penolakan kesepakatan antara SBY - Bush berbagai kelompok PRODEM yang ada di kota medan melakukan aksi penolakan. kamis , 16 Agustus 2006, Formadas bersama kelompok prodem yang lain membangun koalisi untuk membangun gerakan penolakan dengan nama ALIANSI RAKYAT TOLAK IMPERIALISME (ARTI) dengan isu tolak campur tangan negara asing di Indonesia. untuk memperlebar gerakan mahasiswa, untuk menolak imperialisme Formadas menarik gerakan ke dalam kampus,menjadikan kampus sebagai benteng perlawanan terhadap imperialisme. di ITM, Formadas membangun aliansi dengan organ-organ internal kampus dengan nama Kesatuan Aksi Mahasiswa ITM (KAM-ITM) dengan isu tolak kesepakatan antara SBY dan Bush dan campur tangan Amerika di Indonesia. Kita melakukan aksi mimbar bebas dan teatrikal serta pembagian selebaran di depan kampus pada sabtu, mulai pukul 14.00 sampai 19.00. Kemudian aksi digelar kembali hari senin, 20 November 2006 pukul 10.00, melakukan aksi long march dan teatrikal menuju makam militer Medan yang jaraknya +/- 500 M dari kampus ITM. Di depan Makam Militer jl.SM.Raja Medan, KAM-ITM melakukan orasi-orasi dan teatrikal selama kurang lebih 1.1/2 jam kemudian massa aksi dibawa kembali ke kampus dan melakukan mimbar bebas kembali sambil membagikan selebaran. pada pukul 15.00, KAM-ITM melakukan aksi menuju KONJEN AMERIKA dan di lokasi massa aksi melakukan orasi-orasi dan pembacaan puisi. Pukul 17.30, massa aksi membubarkan diri sebab tidak bisa masuk ke KONJEN Amerika karena disekitaran konjen dijaga ketat ratusan pihak kepolisian. setelah membubarkan diri, berjarak 60 M dari lokasi aksi, massa aksi diserang oleh pihak kepolisian sehingga 3 orang mahasiswa ITM menjadi korban represif aparat kepolisian. 1 orang dirawat di RS selama 4 hari dan 2 orang lagi hanya mengalami luka memar. Mohon dukungan dari kawan-kawan gerakan yang ada di luar medan. atas persoalan ini, sebab ini menjadi ancaman bagi gerakan mahasiswa dan gerakan rakyat sebab ini bentuk upaya negara utuk membungkam gerakan mahasiswa. kita sudah memberikan tekanan pada pihak poltabes medan pada hari jumat, 24 November 2006. harapannya kawan-kawan gerakan yang ada di luar medan dapat mengeluarkan statementnya dan menggalang aksi solidaritas atas tindakan represif pihak kepolisian terhadap gerakan mahasiswa. FORMADAS MEDAN --
[mediacare] Re: Bush, Denpasar, dan Bogor
uma enam jam, menurut saya ada beberapa hal yang perlu dibuat jelas antara kedua pihak. Pertama, pihak keamanan dan protokol AS harus yakin Istana Bogor adalah salah satu Istana Presiden RI. Ini daerah steril dan aman selama 24 jam. Jadi, mereka tidak usah berada di seluruh pelosok Istana Bogor. Apalagi sampai menempatkan penembak jitu di atap istana. Kedua, karena Bogor daerah steril dan aman, mungkin tidak perlu membawa beberapa ekor anjing mengendus-endus untuk mengecek seluruh pelosok istana sebelum kedatangan Bush. Apalagi misalnya, meneliti seluruh lukisan yang ada di sana. Ketiga, janganlah sampai terjadi ada upaya menegur pihak tuan rumah, atau menghentikan mereka dan menanyai mau ke mana. Apalagi kalau sampai menanyai anggota kabinet kita. Sangat tidak sopan dan menyakitkan! Keempat, kalau ada acara jumpa pers, sebaiknya wartawan kita lebih agresif melemparkan pertanyaan. Jangan sampai didominasi oleh rombongan Presiden AS. Kelima, Jangan sampai terulang lagi perlakuan yang tidak pantas terhadap pers Indonesia, seperti yang mereka lakukan saat di Denpasar dulu. Saya mencoba memahami alasan Secret Service berperilaku begitu, seperti dikatakan Marc pada saya. ''This is purely professional, no politics involved, Indra.'' Saya ingat ucapan Deputi Jaksa Agung Australia dalam suatu kesempatan makan malam di Canberra. Dari Denpasar, Bush melanjutkan perjalanannya ke Australia, dan perangai petugas keamanan AS ternyata sama. Seperti kata Deputi Jaksa Agung itu, ''They don't trust other system of security.'' Saya tidak tahu, secara substansi apa manfaat kunjungan Bush pada 2003 lalu buat Indonesia. Kabarnya, dia membawa bantuan untuk pendidikan sebesar 150 juta dolar AS. Mudah-mudahan kedatangannya kali ini juga akan meninggalkan bantuan dan manfaat yang lebih besar bagi kita, bukan sekadar rasa kesal dan rasa capek *** On 11/10/06, chaos rules <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bush, Denpasar, dan Bogor > > Dr Indrawadi Tamin MSc > Mantan Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden > > ''What? Anda berniat akan melakukan kudeta di sini?'' reaksi Dino > Patti Djalal mendengar permintaan pihak advanced team Presiden Bush > agar diizinkan membawa 473 pucuk senjata, dalam kunjungan Bush ke > Denpasar pada Oktober 2003 lalu. Semua peserta rapat tertawa mendengar > ucapan Dino tadi. > > Saat itu kami, pihak Indonesia dan AS, membahas persiapan kunjungan > singkat --cuma empat jam-- Presiden Bush ke Bali. Saya lupa itu rapat > yang ke berapa. Dalam rapat itu, dari pihak Indonesia, saya yang > memimpin, didampingi beberapa orang protokol Istana, pejabat daerah > Bali, dan Dino yang saat itu menjabat Direktur Amerika di Deplu. > > Beberapa kali rapat yang melelahkan, menegangkan, memerlukan > koordinasi yang cepat, dan juga 'menyebalkan.' Ini, karena pihak AS > sangat otoriter karena selalu mengancam ''kunjungan akan batal'' kalau > beberapa kondisi yang mereka inginkan tidak terpenuhi. Sedangkan saya > dan kawan-kawan tidak mendapat mandat untuk menjawab, ''Ya sudah, > kalau gak jadi. Emang gua pikirin.'' > > Beberapa jam sebelum kunjungan Bush itu, saya baru dapat kesempatan > melapor langsung ke Sekretaris Negara, Bambang Kesowo. Saya ceritakan > soal 'ancaman' mereka itu. Jawab Bambang Kesowo, ''Harusnya sampeyan > jawab saja, ya sudah, gak usah ke sini.'' Saya merasa lega dengan > 'dukungan' ini walau sudah tidak ada gunanya). > > Yang terjadi lebih dari dua tahun lalu itu kembali terbayang begitu > mendengar ribut-ribut dan beberapa komentar kunjungan Presiden Bush ke > Bali, 20 November 2006 nanti. Misalnya, ''Kalau Bush datang baik-baik, > sih oke. Tetapi kalau mendikte, harus kita usir bersama, kata anggota > Komisi I DPR, Yuddy Chrisnandi. Sedangkan Permadi menyarankan Bush, > agar kalau bertamu di negeri orang, jadilah tamu yang sopan. Jangan > nyuruh matiin HP dan memblokade jalan. Sedangkan ketua MPR, Hidayat > Nur Wahid, mengingatkan pemerintah untuk bersikap tegas. > > ''Negara kita ini negara berdaulat, jangan sampai AS mendikte negara > kita,'' ujar Hidayat. Di samping keprofesionalan mereka, Secret > Service (pengawal Presiden AS dan protokol White House, memang membuat > kita jadi pusing, dan harus menelan hal-hal yang mereka paksakan. > > Paranoid karena Presiden AS adalah target (teroris, kata mereka), > arogansi, standar keamanan mereka yang tinggi, serta sikap tidak > menghormati tuan rumah bercampur menjadi satu. Saat itu, terus terang, > merupakan saat yang membuat saya sebel dan stres. > > Pada pertemuan pertama, mereka meminta Bandara Ngurah Rai ditutup > selama empat jam, selama kunjungan Bush, atau selama Air Force One, > pesawat ke
Re: [mediacare] Fwd: Undangan Peringatan Hari Anti Hukuman Mati...hukuman mati masih perlu!!!
bung komang BeachBoy, ini peringatan sedunia bung, bukan cuma di indonesia doang.. gak ada hubungannya dengan SARA. dan teman2 yang terlibat jg turut menolak hukuman mati tibo cs. gak usah terlalu paranoid laah.. atau emang sengaja ingin memelintir isu dan berkomentar miring thd aktivitas kampanye HAM? Gak usahlah seperti kayak intel2 yg suka sekali menarik isu menjadi isu SARA dan konflik horisontal.. jangan jg berpikiran seperti mmi dan fpi yg sengaja memancing isu SARA + membenturkan dengan ngebanding2in tibo dan amrozi.. --- World Day 2006 – make a date in your diaries ! The fourth annual World Day against the death penalty, supported by the European Union and the Council of Europe, will be held on 10 October 2006. This year's theme, "The Death Penalty: a Failure of Justice" will highlight the failures of the systems that administer capital punishment via examples including the execution of innocent people, discrimination and unfair trials. Hundreds of events, debates, concerts, press conferences, radio interviews, exhibitions and plays will be organized around the world to condemn the death penalty. Mark the date in your diaries to bring the message to the world: the death penalty is not justice. World Day 2005, whose theme "Africa – towards abolition", was celebrated in 46 countries including Morocco, Burundi, the Republic of Congo, Rwanda, Togo, the United States, Brazil, Japan, India, the Philippines, New Zealand, France, Germany, Italy, and Switzerland. More than 260 events were organized around the world and an international petition requesting African heads of State to abolish the death penalty received 42,300 signatures. To help make the 2006 World Day a success, mark the date now ! http://www.worldcoalition.org/bcoaljm00.html - World Day 2006 The Fourth World Day Against the Death Penalty will be commemorated on October 10th by thousands of people around the world who say NO to the death penalty. Thousands of local initiatives will be undertaken across the five continents. To see the complete program of scheduled events, connect to: www.worldcoalition.org This year World Day will focus on "The Death Penalty: A Failure of Justice". Five cases have been selected to represent this failure: an innocent man executed in China, a victim of discrimination in Saudi Arabia, a child offender in Iran, a mentally ill prisoner in the USA and a woman deprived of a fair trial and due process of law in Nigeria. Petitions supporting these cases are available online at www.worldcoalition.org Through the cases of these five prisoners, the Coalition aims at demonstrating that the death penalty is not only a violation of Right to Life but is still applied by too many countries in blatant violation of international legal standards and the due process rules. The World Coalition urges all States which still retain the death penalty to stop the executions and to take all steps to abolish capital punishment. This year, the World Day will celebrate abolition of the death penalty in the Philippines which took place in June, in the hope that it will inspire other countries in Asia, where most of the world's executions are perpetrated, to do the same. The World Day will also welcome the launch of the Anti Death Penalty Asiatic Network (ADPAN), an initiative by Amnesty International to take action against the death penalty in India, South Korea and Japan, among other countries in the region. THE WORLD COALITION AGAINST THE DEATH PENALTY Composed of NGOs, Advocacy Bars, local communities and trades unions, the World , which was formed in Rome on 13 May 2002, aims at highlighting the need for abolition of the death penalty, and supporting the creation and development of national coalitions against the death penalty. Since 2003, the World Coalition has designated 10 October as the World Day against the Death Penalty. This worldwide commemoration consists of local events around the world and represents those people and organizations who say NO to the death penalty. http://www.worldcoalition.org/bcoaljm00.html - World Day Against the Death Penalty Start: 10 Oct 2006 - 06:00 Timezone: Etc/GMT Description: Created in Rome on May 13 2002 as a result of the commitments entered into at the 1st World Congress Against the Death Penalty held by "Ensemble contre la peine de mort" in Strasbourg in June 2001, the World Coalition Against the Death Penalty is made up of NGOs, bar associations, local governments and unions. The Coalition aims to reinforce the international dimension of the fight against capital punishment, and to contribute everywhere it exists to the reduction and, better still, to the definitive abolition of death sentences and executions. The Coalition was given the mission to facilitate the constitution and the development of national coalitions against the death penalty, to take actions such as lobbyi
[mediacare] Jelang Eksekusi, Tibo Cs Dilarang Lakukan Ritual Ibadah
Jelang Eksekusi Tibo Cs Dilarang Lakukan Ritual Ibadah Palu – Pembimbing rohani para terpidana mati kasus kerusuhan Poso, Pastor Jimmy Tumbelaka, kecewa atas sikap Kejaksaan tinggi Sulawesi Tengah yang menolak semua permintaan para terpidana mati menjelang pelaksanaan eksekusi. Kekecewaan tersebut diungkapkan oleh Pastor Jimmy kepada VHR melalui telepon, Kamis (21/9) pagi. Pastor Jimmy mengatakan, Kejaksaan dan Lembaga Pemasyarakatan Palu menolak semua permintaan yang diajukan oleh Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu menjelang eksekusi hukuman mati yang rencananya dilaksanakan besok, Jumat (22/9) subuh. Permintaan yang ditolak itu termasuk beberapa ritual ibadah, di antaranya sakramen pertobatan dan sakramen perminyakan untuk ketiga terpidana mati. Pastor Jimmy menuturkan, ketiga jemaatnya itu ingin melaksanakan beberapa misa tersebut menjelang eksekusi, namun ditolak oleh LP Palu dan Kejaksaan. "Semua permintaan Tibo ditolak, termasuk sakramen. Saya sangat kecewa." Saat ini keluarga salah seorang terpidana mati, Fabianus Tibo, sudah berada di Lembaga Pemasyarakatan Palu, termasuk istri Tibo, Nurlin Kasiala, dan anak sulungnya, Robertus Tibo. Nurlin baru saja keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama dua minggu. Pastor Jimmy mengungkapkan, pihak keluarga berencana melaksanakan ibadah ekaris atau misa dan sakramen bersama sebelum eksekusi mati dilaksanakan. Rencananya Fabianus Tibo akan dimakamkan di Morowali, tempat tinggalnya dulu sebelum dia dan keluarganya pindah ke Poso. Namun, jasad Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu akan disemayamkan terlebih dahulu di Gereja Santa Maria. Pihak keluarga menolak semua fasilitas yang diberikan oleh Kejaksaan dan LP Palu, termasuk peti mati dan jas untuk Tibo dan kedua temannya. Semua itu sudah disiapkan oleh pihak keluarga dan pembimbing rohani mereka. Sementara itu, berdasarkan pantauan kontributor VHR di Poso dan Palu, menjelang pelaksanaan eksekusi mati Tibo Cs, aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia semakin memperketat penjagaan di setiap sudut kota, terutama di pintu masuk Kota Palu, Poso, dan Tentena. Kantor-kantor pemerintahan, Bandara Mutiara Palu, dan Lembaga Pemasyarakatan Palu tempat Tibo Cs berada juga dijaga ekstra-ketat. Personel yang disiagakan untuk operasi kontingensi terkait eksekusi Tibo Cs sangat banyak. Polda Sulteng menurunkan 4.300 personel gabungan dari TNI dan Polri. Aparat Pamong Praja pun diturunkan untuk melakukan pengamanan. Sejak pagi tadi, puluhan aparat TNI bersenjata lengkap berpatroli menggunakan sepeda motor dan mobil di jalan-jalan Kota Palu. Satuan Brimob Polda Sulteng dan Perintis Polresta Palu menjaga ketat LP Palu di Jalan Petobo. Gereja Santa Maria pun tak luput dari penjagaan aparat keamanan. Tadi pagi sudah ada tambahan pasukan polisi (Pasukan Bawah Kendali Operasi/BKO) dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Mereka sudah tiba di Palu. Namun, jumlah personel tambahan itu tidak diketahui secara pasti. Sementara di Poso 2.000 polisi terdiri dari SSK BKO Polda Sulteng dan 2 SSK BKO Sulawesi Utara, ditambah 2.000 personel TNI dari Batalyon Infanteri 714 Sintuwu Maroso dan Kodim 13070 Poso. (Astri Siregar/E4) http://www.vhrmedia.net/home/index.php?id=view&aid=2384&lang= Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Pelintiran Detik.Com yang provokatif - Re: [mediacare] NASKAH PIDATO PAUS BENEDIKTUS XVI - terjemahan bahasa indonesia
bener, media massa yg doyan memelintir dan mungkin cenderung provokatif.. seperti judul berita di detik.com kemarin: "KWI Sesalkan Pernyataan Paus" http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/09/tgl/18/time/121620/idnews/677016/idkanal/10 padahal yg tertulis di beritanya sbb: "Kami mendukung Paus dalam penyesalan dan permintaan maafnya seperti juga telah terungkap dalam media," kata Ketua Presidium KWI Kardinal Julius Darmaatmadja. dari pemilihan judul "KWI Sesalkan Pernyataan Paus" itu, apakah detik.com sengaja ingin membuat kesan KWI vs Paus? atau hanya kesalahan redaksi saja? atau memang sengaja membuat judul yg heboh? ini mungkin sama provokatif nya ketika detik.com dengan heboh memberitakan tindakan waria saat aksi menolak RUU APP. mungkin ada temen2 dari detik.com di milis ini yg bisa memberi penjelasan? -- berikut terjemahan romo mardi atas pidato Ilmiah dari Paus Benediktus dari bahasa asli (bahasa Jerman) kedalam Bahasa Indonesia secara lengkap, dan terjemahan ke bahasa Inggris dari zenit.org -- *Ini terjemahanku dari asli jermannya. mardi bs* KULIAH PAUS BENEDICTUS XVI: "Iman, Akal Budi dan Universitas" 12.9.2006 Bagiku merupakan saat mengharukan, bahwa saya berdiri lagi di mimbar Universitas ini dan sekali lagi boleh memberikan kuliah . Dalam pada itu pikiranku kembali ke tahun-tahun, ketika saya menerima tugas sebagai guru akademis di Universitas Bonn setelah suatu kurun waktu indah di Sekolah Tinggi Freising. Waktu itu ? 1959 ? masih jaman tata Universitas lama. Untuk setiap mata kuliah tidak ada asisten atau sekretaris: tetapi untungnya malah ada perjumpaan yang amat langsung dengan mahasiswa dan terutama juga antara para Profesor satu sama lain. Di ruang dosen kami dapat ketemu sebelum atau sesudah kuliah. Kontak antara ahli sejarah, filsuf, filolog dan tentu saja juga antara para teolog dari kedua fakultas teologi (Protestan dan Katolik) sangat akrab. Tiap semester ada Hari Akademi: pada saat itu Profesor dari semua fakultas memperkenalkan diri kepada para mahasiswa seluruh Universitas dan dengan demikian menjadi mungkinlah untuk mengalami Universitas benar-benar. Bahwa kami (dengan semua spesialisasinya kadang kala membuat kami tidak dapat bicara satu sama lain), toh merupakan satu kesatuan dan semuanya bekerja dengan satu akal budi dengan aneka dimensinya serta sama-sama mengalami pertanggungjawaban penggunaan akal budi secara benar. Universitas juga bangga dengan kedua fakultas teologinya (Protestan dan Katolik). Jelas, bahwa kedua fakultas itu, dengan mengajukan pertanyaan rasional kepada iman, yang perlu agar menjadi bagian dari seluruh 'Universitas scientiarum', pun kalau imannya tidak dapat sama, mendorong para teolog untuk sama-sama menggunakan akal budi. Kesatuan batin dalam dunia akal budi itu tidak juga terganggu, tatkala pernah terdengar, katanya ada kolega dosen yang berucap: di Universitas kita katanya ada hal aneh, yaitu bahwa ada 2 fakultas yang mempelajari 'sesuatu yang tidak ada' (yaitu Allah). Bahwa di tengah sikap skepsis seperti ini tetap perlu dan rasional saja, mengajukan pertanyaan secara rasional tentang Allah dan melakukannya dalam kaitan dengan Tradisi iman katolik, tidaklah dipermasalahkan di seluruh Universitas. Semua itu muncul dalam kesadaranku lagi, ketika belum lama ini saya membaca bagian dialog yang diterbitkan oleh Prof Th. Khoury (Muenster): di situ: dialognya dari tahun 1391 di suatu barak musim dingin dekat Ankara antara Kaisar terpelajar Manuel II Palaeologos dengan sang bijak dari Persia mengenai agama kristiani dan Islam dan mengupas soal kebenaran keduanya. Kaisar mungkin menuliskan dialog itu saat pengepungan Konstantinopel antara 1394 dan 1402 (maka ia menguraikan pendiriannya sendiri jauh lebih rinci daripada jawab sang ahli dari Persia.) Dialog itu mencakup seluruh jaringan iman dalam Alkitab dan Al Qur'an serta terutama berkisar tentang citra Allah dan gambaran manusia, tetapi juga tentu saja lagi dan lagi mengenai hubungan antara ketiga Kitab Hukum Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Al Qur'an. Dalam kuliah ini saya hanya akan menyebut satu butir (yang juga tidak merupakan inti dialog itu): satu butir yang menarik perhatian saya dalam kaitan dengan tema "Iman dan Akal Budi" dan dapat bermanfaat untuk menjadi pangkal pemikiran saya. Dalam buku yang diterbitkan Prof Khoury itu pada lingkaran diskusi yang ketujuh, Kaisar sampai pada tema Jihad (Perang Suci). Kaisar pasti tahu, bahwa dalam Surah 2, 256 dikatakan mengenai tiadanya paksaan untuk urusan iman ? itu satu di antara Surah-surah pertama dari masa, ketika Muhammad sendiri dalam kondisi lemah dan terancam. Kaisar tentu tahu juga akan yang tertulis dalam Al Qur'an ? kelak tersusunnya ? ketentuan mengenai Perang Suci. Tanpa mau masuk ke dalam rinci-rincian, bagaimana hubungan antara umat Ahli Kitab dan Orang Tak Beriman, Kaisar secara mengherankan memakai cara langsung ke dalam pertanyaan utama tentang hubungan antara agama
Re: [mediacare] WB/IMF: OUT! Press Conference 17 Sept, Jakarta
Bung Dedi, untuk materi lengkapnya mungkin bisa kontak langsung ke pihak FSPI seperti tertulis di undangan nya: Information: Achmad Ya'kub + 62 817712347 & Cecep Rislandar + 62 8129452478 berikut berita singkatnya: --- We want WB and IMF out of our lands Social Movements conference in Jakarta Jakarta, 17 September 2006. Today in Jakarta farmers leaders from the international peasants' movement La Via Campesina concluded a 3-day conference with other Indonesian social movements denouncing the IMF and WB crimes against humanity and proposing people's alternatives. Gus Dur, former president of Indonesia and Walden Bello, executive director of the Bangkok based NGO Focus on the Global South, addressed the conference. Gus Dur said that globalization had entered our lives and that people had to find different ways to deal with this. "You have taken the path of resistance and I respect that", he said to the movements' representatives. Walden Bello, explained how the World Bank and the IMF policies had created more poverty and suffering, especially in Indonesia: "During the Asia financial crisis, Indonesia was the most hardly hit country. As a result, 22 million people went under the poverty line (under 1 US a day), out of 40 million across Asia". "IMF and the WB should be taken to international criminal courts for their systematic abuses of human rights!" he added. At the closing press conference, Henry Saragih, General coordinator of La Via Campesina said: " We want the WB and the IMF out of our countries in order to develop food sovereignty and genuine agrarian reform. Our movement gathers more than 130 peasants' organizations all around the world. We are among the first victims of the WB/IMF policies and we now want to determine our own alternatives policies that would benefit the society as a whole". Badrul Alam, leader of Bangladesh Krishok Federation, explained that the World Bank was imposing policies on the Bangladesh government in the name of development. "Actually, we have observed that those policies were only benefiting a few people. More over, they are encouraging corruption within the government" he added. Debora da Silva from the Brazil landless movement (MST) said that even though Brazil was a rich country, millions of people were hungry. "The World Bank policies have contributed to create poverty in my country", she said. She denounced the repression of social movements opposing criminal policies: "In our struggle for land and social justice, many people were killed", said da Silva. On 9/18/06, pbhi jakarta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bung moderator, bisa kah kami mendapatkan release atau materi acara press > conference ini untuk dokumentasi data dan informasi di Divisi Pertanahan > Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Jakarta. > Terima kasih, > Salam, > Dedi Ahmad > Ketua PBHI Jakarta > > -- Email Terusan/Forward -- > From: "chaos rules" <[EMAIL PROTECTED]> > To: mediacare@yahoogroups.com, > Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, > [EMAIL PROTECTED] > Date: Sat, 16 Sep 2006 23:14:41 +0700 > Subject: [mediacare] WB/IMF: OUT! Press Conference 17 Sept, Jakarta > CONFERENCE & PRESS CONFERENCE > > The International Peasant's movement La Via Campesina is inviting the > press to attend a conference and a press conference on > > "Alternatives to Neoliberalism : Building a world without the World > Bank and the IMF" > > 17 September 2006: YTKI building, Jl Jend Gatot Subroto - JAKARTA > > 9:30 am – CONFERENCE SPEAKERS > > - Abdurrahman Wahid (Gus Dur): Former president of Indonesia > - Walden Bello: Professor at the University of the Philippines and the > executive director of the research and advocacy institute Focus on the > Global South based in Bangkok, Thailand. > > 11 am – PRESS CONFERENCE by LA VIA CAMPESINA > > - Debora Da Silva: Representative from the Brazil's Landless Movement MST > - Badrul Alam: Leader of the Bangladesh Krishok Federation > - Henry Saragih: General Coordinator of La Via Campesina and General > Secretary of the Indonesian Federation of Peasant's Union (FSPI) > Languages: English and Bahasa Indonesia > > Information: Achmad Ya'kub + 62 817712347 & Cecep Rislandar + 62 8129452478 > > > www.viacampesina.org > > www.fspi.or.id > > - > > La Via Campesina is the international movement of peasants, small and > medium sized producers, landless, rural women, indigenous people, > rural youth and agricultural workers active in 56 countries in Asia, > Africa, Europe and the Americas. > >
[mediacare] WB/IMF: OUT! Press Conference 17 Sept, Jakarta
CONFERENCE & PRESS CONFERENCE The International Peasant's movement La Via Campesina is inviting the press to attend a conference and a press conference on "Alternatives to Neoliberalism : Building a world without the World Bank and the IMF" 17 September 2006: YTKI building, Jl Jend Gatot Subroto - JAKARTA 9:30 am – CONFERENCE SPEAKERS - Abdurrahman Wahid (Gus Dur): Former president of Indonesia - Walden Bello: Professor at the University of the Philippines and the executive director of the research and advocacy institute Focus on the Global South based in Bangkok, Thailand. 11 am – PRESS CONFERENCE by LA VIA CAMPESINA - Debora Da Silva: Representative from the Brazil's Landless Movement MST - Badrul Alam: Leader of the Bangladesh Krishok Federation - Henry Saragih: General Coordinator of La Via Campesina and General Secretary of the Indonesian Federation of Peasant's Union (FSPI) Languages: English and Bahasa Indonesia Information: Achmad Ya'kub + 62 817712347 & Cecep Rislandar + 62 8129452478 www.viacampesina.org www.fspi.or.id - La Via Campesina is the international movement of peasants, small and medium sized producers, landless, rural women, indigenous people, rural youth and agricultural workers active in 56 countries in Asia, Africa, Europe and the Americas. Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [mediacare] Titik 'bermain bola'
Titiek Tampil, Kritik Muncul Kehadiran Titiek Soeharto sebagai pembawa acara (presenter) dalam siaran langsung pertandingan Jerman-Kosta Rika di partai pembuka Piala Dunia, Jumat (9/6) malam menuai kritik. "Publik jelas harus marah karena Piala Dunia yang diadakan empat tahun sekali itu merupakan pesta puncak sepak bola. Seharusnya pada kesempatan itu publik mendapat suguhan yang terbaik dari stasiun televisi yang memegang hak siaran satu-satunya," tutur pakar komunikasi massa Effendi Gazali, Sabtu (10/6). Mantan istri Prabowo Subianto itu dianggap tidak memiliki kualifikasi profesional untuk menjadi presenter dan tidak pula memiliki pengetahuan memadai tentang sepak bola. Ia pun menilai SCTV sebagai pemegang tunggal hak siar kejuaraan Piala Dunia di Indonesia, tidak profesional. Pejabat Humas SCTV Agung Nugraha menyatakan, pihaknya tidak punya tendensi apapun berkaitan dengan kemunculan Titiek sebagai presenter. Agung juga menolak anggapan kemunculan tersebut dikarenakan posisi Titiek sebagai komisaris perusahaan atau dikaitkan dengan keluarga Cendana "Kehadiran Titiek lebih dimaksudkan untuk menggugah ibu-ibu rumah tangga memahami kegemaran sepakbola di lingkungan keluarga," katanya. "Kita memahami kalau ada kritikan masyarakat tapi benar-benar tidak ada tendensi apa-apa. Lagipula ternyata Ibu Titiek punya minat terhadap sepakbola juga," tuturnya Secara tegas dosen pada Universitas Zindonesia ini juga menyayangkan bahwa kemunculan Titiek itu lebih terkait dengan posisinya sebagai komisaris perusahaan. Hal itu justru menunjukkan adanya konflik kepentingan yang merugikan para pemirsa televisi dan masyarakat olahraga. Effendi juga menilai kemunculan Titiek kontraproduktif dengan upaya mengembalikan citra keluarga Cendana di masyarakat. Dalam berbagai kesempatan Titiek memang hadir mewakili keluarga Cendana dan kehadirannya mendapat sorotan dari sejumlah media massa. Seperti diketahui selama ini segala hal yang terkait dengan informasi tentang keluarga Cendana selalu melalui Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut. Namun sejak Soeharto masuk rumah sakit beber apa waktu lalu peran Tutut diambil Titiek. Titiek muncul untuk memberikan bantuan Cendana bagi korban Gunung merapi di Jawa Tengah dan menyampaikan permintaan kepada masyarakat agar bersedia memaafkan Soeharto. Sekadar survive Lalu bagaimana dengan pandangan orang bahwa penampilan Titik Soeharto adalah salah satu jalan masuk kembalinya Cendana ke ranah publik? Pengamat politik Arbi Sanit menilai kemunculan Titiek ke depan publik tidak dapat ditafsirkan sebagai langkah awal kembalinya rezim Cendana ke panggung politik. Kemunculan kembali di depan publik itu lebih merupakan strategi untuk survive (bertahan hidup) di tengah hujatan dan opini publik yang memojokkan keluarga Cendana. "Saya kira sangat sulit bagi mereka kalau untuk kembali ke panggung politik, wong pentolannya sudah sakit begitu. Kalaupun anak-anaknya yang muncul, itu sekadar mencari perlindungan dari kecaman publik dengan mendekat pada pejabat dan sebagainya," tutur Arbi yang dihubungi Sabtu (10/6). Menurut Arbi, secara politis, apa yang dilakukan keluarga Cendana saat ini lebih banyak sebagai upaya menghindari dari jerat hukum. Meski demikian diakui bahwa pengaruhnya untuk itu (menghindari hukuman) masih cukup besar (max) http://kompas.com/ver1/olahraga/0606/12/5124.htm On 6/12/06, Jimmy Okberto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > DJ Oko – Duka Jogja Duka Indonesia > > > > Thank you for add [EMAIL PROTECTED] On friendster > > Direct Line 021.88.32.068 After Hour 021.93.102.213 > > > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of MU Ginting > Sent: Sunday, June 11, 2006 4:16 PM > To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] > Subject: [tanahkaro] Titik 'bermain bola' > > > > > > > > > Titik Jadi Host PD, SCTV Blak-blakan Bela Cendana > Arin Widiyanti - detikcom > > Jakarta - Penunjukan Titik Soeharto sebagai host Piala Dunia (PD) 2006 > dinilai sebagai sesuatu yang tidak biasa. Titik bukanlah presenter jempolan. > Karena itu, penampilan Titik dinilai sebagai upaya SCTV ikut serta > memperbaiki citra Soeharto. > > Penilaian ini disampaikan pakar komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) > Ade Armando saat berbincang-bincang dengan detikcom, Minggu (11/6/2006). > Menurut Ade, akhir-akhir ini ada usaha propaganda pemulihan citra keluarga > Cendana (Soeharto) yang gencar. > > Salah satu bukti yang kasat mata adalah penampilan kontras Mbak Titik yang > dipilih SCTV menjadi host PD. "Kentara sekali Mbak Titik tidak capable bawain > Piala Dunia. Orang awam pun tahu ini ada nuansa politis," kata Ade. > > Menurut dia, SCTV sebagai stasiun televisi pemegang hak siar PD memang berhak > memilih siapa hostnya. Tapi kenapa SCTV memilih Titik? Ade meyakini SCTV > telah melakukan tindakan yang sangat rendah dengan tujuan propaganda > memulihkan citra keluarga cendana. > > "Sangat disayangkan SCTV stasiun besar, tapi sangat