[mediacare] Re: Ada Yang Tahu Info Magang VOA Indonesia ????

2007-05-01 Terurut Topik helmi_jo
Silakan buka saja www.voaindonesia.com lalu klik di 'Broadcasting
Fellowship.' Di situ ada keterangan cara mengikutinya.
Salam, 

Helmi 


--- In mediacare@yahoogroups.com, akal sehat [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Temans

   BEberapa hari yang lalu ada posting di ruang ini, soal kalau tidak
salah tentang informasi magang selama 3 bulan ??? dari VOA Indonesia.
Tapi karena saya ceroboh maka psotingan itu malah terhapus. Kalau
masih ada temans yang masih menyimpan posting itu, tolong saya
dikirimi yah PErlu banget nih

   Salam






 

 -
 Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
  Check outnew cars at Yahoo! Autos.





[mediacare] Masa jabatan anggota KPI

2007-04-11 Terurut Topik helmi_jo
Rekan-rekan Mediacare, 

Tolong donk saya dikasih pencerahan oleh yang mengerti. Soalnya saya
bingung melihat para anggota KPI periode 2003-2006 masih terus aktif
seperti artikel di bawah ini. Padahal dari yang saya baca, menurut
Keppres No.267/M tahun 2003 tanggal 26 Desember 2003, masa jabatan
sembilan orang anggota KPI Pusat itu berakhir pada 26 Desember 2003,
jadi mestinya sudah demisioner.  Atau adakah keputusan DPR dan Keppres
yang memperpanjang masa tugas mereka?  Lalu kira2 kapan turunnya
Keppres bagi para komisioner KPI periode 2006-2009 yang lolos fit and
proper test di DPR? Kasihan kan masa jabatan mereka terpotong setengah
tahun. Mohon pencerahan dari yang tahu.

Helmi


Penyiaran Kita Mesti Mengembangkan Nilai Positif Thinking

05/4/2007

Dalam rangka mempererat hubungan dan kerjasama Polri dan KPI, Kepala
Divisi Humas Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Irjen
Polisi Sisno Adiwinoto, melakukan kunjungan kerja ke kantor KPI Pusat,
Kamis (5/3). Kunjungan kali ini, merupakan kunjungan perdana Sisno ke
KPI setelah menjabat sebagai Kadiv Humas Polri menggantikan
pendahulunya, Makbul Patmanegara.

Ketika menyampaikan sambutannya, Sisno menyatakan harapannya agar
penyiaran di tanah air membangun nilai-nilai positif ketimbang sisi
negatifnya ketika menyampaikan isi siarannya ke publik. Di Malaysia,
persnya sangat baik. Mereka tidak semena-mena mencerca setiap
kesalahan atau kekalahan, misalnya berita kekalahan tim sepak bola
mereka, malah isi beritanya sangat positif thinking. Hal itu berbeda
sekali dengan pers kita, ungkapnya.

Selain itu, lanjut Sisno, seringkali berita-berita mengenai kasus
kriminalitas di televisi tidak sesuai dengan etika yang ada. Misalnya,
ada tayangan tersangka pencuri kendaraan bermotor yang mukanya babak
belur di kantor polisi. Tayangan seperti ini justru akan menimbulkan
penafsiran lain dari masyarakat bahwa pencuri tersebut dihajar polisi
karena berada di kantor polisi. Padahal, babak belurnya karena dihajar
oleh warga ketika berada ditempat kejadian. Mukanya pun mestinya tidak
ditampilkan secara jelas, harus diburamkan, jelasnya. 

Menurut anggota KPI Pusat, Ade Armando, salah satu penyebab hal itu
adalah terlalu cepatnya penyiaran kita berjalan, ditambah lagi SDM
atau orang-orang yang ada di dalamnya tidak tertata dengan baik.
Padahal, kita sudah memiliki aturan untuk menata isi siaran televisi
agar sesuai dengan UU Penyiaran yakni P3 dan SPS. Sayangnya, aturan
tersebut oleh beberapa stasiun tidak dijalani. Makanya, masih ada
stasiun televisi yang membandel, paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut menyambut kedatangan Kadiv Humas
Polri anggota KPI Pusat Sasa Djuarsa Sendjaja dan Bimo Nugroho serta
kepala sekretariat KPI Pusat M. Kusman Burhan dan segenap pejabat di
lingkup sekretariat KPI Pusat. Red

http://www.kpi.go.id/index.php?categoryid=52p2_articleid=368



[mediacare] Re: kenapa mediacare hilang di email saya?

2007-03-04 Terurut Topik helmi_jo
rupanya ada gangguan dengan yahoo mail khususnya yang subscribe milis.
saya juga mengalaminya dan mediacare digest yang saya terima loncat
dari nomer 2205 ke 2210 kalau di email. ini keterangan dari yahoo:
 
From Yahoo

From February 28 about 2:30 p.m. (Pacific time) until March 1 about
11:15 a.m. (Pacific time) (http://www.timeanddate.com/worldclock/),
some members of some groups were not receiving email. Some members of
some of these groups were able to see the posts on their group archive
on the Web, but were not receiving them via email. Groups mail
delivery is back to normal as of about 11:15 a.m. (Pacific time). We
now have more information about what caused this.

mungkin kelihatannya seperti 'time lapse' karena februari habisnya
tanggal 28 bukan 30 atau 31. jadi buat yang kehilangan postingan pada
tangal2 tersebut, cek saja langsung archivenya di yahoogroups.com 

Helmi

--- In mediacare@yahoogroups.com, Handry Utomo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dalam beberapa hari ini saya dibuat pusing. Kenapa di
 email saya tidak lagi terkirim mailing list para pecandu
 diskusi dan pemberi info dari mediacare, mohon
 penjelasan moderator.
 
 salam,
 
 handry utomo
 
 MOD:
 
 Mungkin email-email dari milis masuk ke BULK di yahoo.





[mediacare] Re: Data Trap dalam rating program TV

2006-12-30 Terurut Topik helmi_jo
Rasanya pengen juga ikut nimbrung, setelah membaca ada
'hal menarik yang terungkap,' karena seolah-olah
menjadi  hal yang baru saja terungkap padahal itu
sudah menjadi kajian harian dari bagian Programming,
Produksi maupun Redaksi di stasiun televisi.  Bagi
yang pernah ikut workshop Nielsen Media Research (d/h
AC Nielsen) maupun Programming Strategy di stasiun
televisi maka pasti selalu membahas:

1. apakah perlu membuat program yang sama (serupa
bahkan persis) kemudian ditabrakkan?
2. apakah perlu membuat program yang lain (alternatif)
kemudian ditabrakkan?

Ini masih ditambah dengan strategi program placement:

1. membuat program yang sama namun ditempatkan sebagai
lead-in (mendahului program kompetitor, sehingga bisa
mengambil pemirsa lebih dulu)
2. membuat program yang sama dan ditabrakkan pada slot
yang sama (dengan keyakinan program kita lebih bagus)
3. membuat program yang sama sebagai lead-out
(ditempatkan setelah program kompetitor untuk
mengambil spillover pemirsa)
4. membuat program yang lain sama sekali dengan pola
placement seperti di atas (dengan asumsi sebenarnya
banyak pemirsa yang mencari 'pisang goreng' dan bukan
'singkong goreng,' mengutip istilah bung Satrio).

Sekelebat pengamatan terhadap strategi programming di
Amrik, khususnya untuk News/Current Affairs/Talkshow,
menujukkan bahwa mereka juga cenderung membuat yang
sama (bahkan persis) dan ditabrakkan terhadap program
kompetitor. Contohnya Tonight Show with Jay Leno (NBC)
dan the Late Show with David Letterman (CBS).
Formatnya sama, dimulai dengan monolog (stand-up
comedy), wawancara dengan 1 atau 2 tokoh, dilengkapi
dengan live band dan live audience. Studio set juga
dibuat serupa, dengan host duduk di belakang office
table sementara tamu duduk di sofa di sebelah kanan
host, dan backdrop adalah pemandangan kota di waktu
malam.  Selain dua program itu, masih ada lagi late
night talkshow serupa yang juga ditayangkan pada slot
yang sama, sebut saja Late Night with Conan O'Brien
(NBC), Late Late Show with Craig Ferguson (CBS) dan
Jimmy Kimmel Live (ABC).  Semua  memakai format yang
sama dan ditayangkan pada jam yang sama, dan saya
tidak pernah mendengar ada masalah mengenai tiru
meniru atau pun hakcipta mengenai siapa yang lebih
dulu membuatnya. Pasalnya, di sini rating yang
berbicara dan tinggal melihat seberapa besar loyalitas
pemirsa terhadap host bersangkutan.

Program berita di Amerika juga formatnya sama semua.
Di pagi hari nonton NBC Today, Good Morning America
(ABC) atau the Early Show (CBS), semuanya sama persis.
Dimulai dengan multi anchor yang bisa berpindah-pindah
set, ada news anchor yang khusus membawakan berita,
kemudian meteorologist yang membawakan cuaca. Bahkan
rundown-pun disusun sama persis hingga ke menit dan
detiknya, ketika cuaca semua cuaca, saat berita soal
White House, Pentagon atau Irak, semua juga menyajikan
yang sama, ketika segmen wawancara semuanya juga wawancara(bahkan
narasumber juga sama dan dari tempat yang sama, karena ada yang sudah
recorded dan ada yang live). Jadi rating kemudian hanya ditentukan oleh
loyalitas pemirsa terhadap anchor atau host yang
mereka sukai. Sekedar contoh, sewaktu Katie Couric
pindah dari NBC ke CBS, ia diharapkan bisa mendongkrak
rating CBS Evening News karena Couric menjadi the
first woman anchor in network television's evening
news. Kenyataan berbicara lain. Data Nielsen
menujukkan awal Desember ini Nightly News with Brian
Williams (NBC) tetap merajai dengan 9,6 juta pemirsa
setiap hari, sementara World News with Charles Gibson
(CBS) mendapat 8,9 juta pemirsa, dan CBS Evening News
with Katie Couric cuma 7,8 juta pemirsa. 

Kesimpulan kasaran dari pengamatan saya yang serabutan
ini adalah, pemirsa Amrik cenderung konservatif, jadi
tidak suka melihat program dengan format yang
(terlalu) berbeda. Anchor pun mereka pertahankan
selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. 


Helmi


--- In mediacare@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 DATA TRAP DALAM RATING PROGRAM TELEVISI
 
 Ada hal yang menarik, yang terungkap dalam Raker News Magazine Trans
TV, di Hotel Novus, Bogor, 22-23 Desember 2006. Pak Sulaeman Sakib,
Kepala Departemen Magazine di Divisi News Trans TV, mengungkapkan apa
yang disebutnya sebagai data trap. Yakni, kesalahan dalam membaca
data rating/share, yang berimplikasi pada kesalahan membaca apa yang
sebenarnya dibutuhkan atau diinginkan penonton TV. 
 
 Secara sederhana, perumpamaannya begini: Ada seorang pedagang yang
menjual singkong goreng, tempe goreng dan tahu goreng. Dari data,
terbukti yang paling banyak dibeli orang adalah singkong goreng. Hal
ini ditafsirkan oleh para pedagang lain bahwa masyarakat membutuhkan
atau menginginkan singkong goreng. Maka beramai-ramailah mereka ikut
menjual singkong goreng. 
 
 Padahal, sebenarnya masyarakat (terpaksa) membeli singkong goreng,
karena tidak ada alternatif lain yang tersedia di pasar. Mereka
sebenarnya ingin makanan yang rasanya agak manis. Seandainya ada yang
menjual pisang goreng,