Re: [mediacare] Apa manfaat mengikuti milis?
Manfaatnya? Biasa-biasa saja. Bahwa "dapat menyebarkan buah pikiran dan isi hati - meskipun dari warnet secara terburu-buru - ke seluruh dunia (di mana lagi...) - meskipun dalam bahasa Indonesia dan entah dibaca/tidak oleh orang-orang Indonesia sedunia itu" - ya wajarlah, tidak terlalu aneh... Yang jelas pula, tidak dapat diandalkan untuk sekalian pasang iklan..., tidak ada respons..., benar-benar maya, siluet... Terima kasih. Selain di milis Mediacare, saya bergabung pula dan lebih dulu di milis Sastra Pembebasan. B o n u s untuk yang punya milis dan situs dan internet: Tahun lalu, "Bukanlah bunga melainkan kumbang Terbang rendah dalam hikmah sejarah Pas Idul Fitri ummat agak bimbang Hari 'ni tanggal berapa Hijriyah?". Tahun ini tidak terlalu bimbang lagi. Tabik, Hendra Indersyah. Jakarta, Indonesia Raya. --- mediacare <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dear miliser, > > Mohon ungkapkan opini Anda tentang manfaat mengikuti > milis, khususnya Mediacare. > > Berikut pertanyaan yang kami ajukan: > > 1. Apa manfaat yang Anda rasakan selama mengikuti > milis? > > 2. Selain milis Mediacare, milis-milis lainnya apa > saja? > > Sekian dan terima kasih atas partisipasinya. > > Salam, > > Moderator > > mediacare > http://www.mediacare.biz > Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV. Watch previews, get listings, and more! http://tv.yahoo.com/collections/3658
Re: [mediacare] TEMU KANGEN PEMBACA 'HAI' GENERASI '70-'90 -AN
Saya ikut... Saya pembaca Hai, dan sebelum itu Si Kuncung dan Bobo, semuanya 1970-an, di Sumbawa Besar, NTB. (Sesudah itu Aktuil (Bandung) dan TOP (Jakarta) dan Intisari (Jakarta - Penerbit GRAMEDIA seperti halnya Bobo dan Hai), dlsb). Lumayanlah... tabik, HI. --- tina ningsih <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > tEmu kAnGen > Pembaca HAI > gEnEraSi 70-90-an > [gratis dan terbuka untuk umum !!] > > PEMBUKAAN 10 September 2007 19.30 wib > Tempat: Indonesian Visual Art Archive (IVAA) > Jl. Patehan Tengah 37, Yogyakarta Tel. 0274-375247 > > Pameran 10-16 September 2007 > Pameran arsip Majalah HAI (termasuk poster dan > Ikonografinya) > Tempat: Indonesian Visual Art Archive (IVAA) > > Pameran teks terpilih Majalah HAI (Musik, Sastra, > Puisi, dll). > Tempat: KUNCI Cultural Studies Center > Jl. Nagan Lor 17 Yogyakarta Tel. 0274-414231 > > Diskusi 10-12 September 2007 > Visualitas HAI > 10 September 2007, 19.30 WIB > Pembicara: Bambang Witjaksono (Pengajar > FSRD ISI Yogyakarta) > Tempat : Indonesian Visual Art Archive > (IVAA) > > Diskusi Posisi HAI dalam Pengetahuan Musik > Indonesia > 11 September 2007, 19.00 WIB > Pembicara: Wok the Rock (Ruang Mes 56, > yesnowave.com) > Tempat : KUNCI Cultural Studies Center > > Diskusi HAI dan Media Anak Muda > 12 September 2007, 19.00 WIB > Pembicara: Antariksa (KUNCI) dan Farah > Wardani (IVAA) > Tempat : KUNCI Cultural Studies Center > > Acara ini terselenggara atas kerjasama KUNCI > Cultural Studies Center, Indonesian Visual Art > Archive (IVAA) & Truly Jogja. > > > > - > Pinpoint customers who are looking for what you > sell. Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. http://sims.yahoo.com/
[mediacare] cerpen pendek: Asam Jawa di Menteng
Aku dan si Edgar (no. 3) kena sariawan. Agaknya tubuh kami lagi kekurangan vitamin C. Apa daya? Dulu, di masa kecil di kampung, pernah (lupa-lupa ingat: pernah ataukah biasanya?) aku dibuatkan minuman dari asam Jawa - ya ada kecutnya, manis, sedap - oleh almarhumah ape (nenek)nya si Egar. Dan sariawanku pun menghilang. Kini, di Jakarta, sedang berguguran buah asam Jawa peneduh jalan raya antara lain di depan Goethe Institut di Menteng ke arah Freedom Institute, dlsb. Tabik, HI. Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting
Re: [mediacare] Buku Sejarah Dilacak Sampai Pelosok
Jadi ingat masalah pembakaran buku pelajaran sejarah baru-baru ini. Sebenarnya, secara umum, kebijakan "pembakaran buku" dewasa ini pasca Perang Dunia II dan Perang Dingin sudah tidak ada, termasuk di Indonesia. Lain halnya agaknya dengan "pembakaran buku pelajaran sejarah" khususnya di Indonesia. Pembakaran buku pelajaran sejarah. Intinya, saya rasa, adalah demonstrasi penarikan - dan penegasan tentang - buku pelajaran yang salah. Toh hanya di beberapa daerah, sporadis, dan tidak sampai meluas dan mencekam? Toh buku lain tentang Komunisme maupun PKI segala versi toh tetap tersedia di toko buku untuk terus dikritisi masyarakat? Begitulah, dan kasihan semuanya - diri kita semua, dari nasib sejarah bangsa yang jadi obyek eksperimen kurikulum. Rada-rada simpang siur dan campur-campur dalam era demokratisasi Indonesia saat ini. Ya benar, demokratisasi, belum nyampai dalam 'demokrasi', menuju demokrasi Pembukaan UUD 1945. Tabik, HI. turut mencatat sejarah, "Sejarah di Hati", setelah Presiden Soekarno berkata "Jas Merah. Jangan sekali-kali meninggalkan Sejarah". Salam bersatu dan membangun. Sekali lagi: ayo membangun! --- Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > http://www.indomedia.com/bpost/082007/28/kalsel/lbm10.htm > > Buku Sejarah Dilacak Sampai Pelosok > > PELAIHARI, BPOST-Komunitas Intelijen Daerah > (Kominda) Tanah Laut terus bergerak melacak buku > sejarah palsu. Kegiatan ini kian diintensifkan dan > akan menyasar hingga ke sekolah di pelosok > kecamatan. > > Koordinator Kominda Tala Kaban Kesbang Linmas HM > Taufik Kuderat seusai pemusnahan barang bukti di > Kejaksaan Negeri Pelaihari, pekan tadi, mengatakan > dalam waktu dekat pihaknya akan turun ke lapangan > lagi. Teknisnya kini sedang dikoordinasikan dengan > pihak Kejaksaan Negeri Pelaihari sebagai institusi > yang mendapat perintah langsung dari Jaksa Agung, > menyita buku tersebut. > > Jaksa Agung melalui surat intruksinya nomor > Ins-003/A/JA/2007 memerintahkan Kajati dan Kajari di > seluruh Indonesia menyita buku-buku teks pelajaran > sejarah SMP/MTs dan SMA/MA/SMK yang mengacu pada > kurikulum 2004. > > Contohnya Kronik Sejarah Kelas I SMP karangan Anwar > Kurnia yang diterbitkan Yusdisthira dan Sejarah 2 > untuk SMP karangan Matroji yang diteritkan Penerbit > Erlangga. > > Merujuk SK Jaksa Agung nomor Kep-019/A/JA/03/2007 > pertimbangan penyitaan didasarkan fakta sejarah yang > tidak ditulis dalam buku tersebut. Diantaranya > peristiwa pemberontakan PKI (Partai Komunis > Indonesia) Madiun tahun 1948 dan pemberontakan PKI > tahun 1965. > > Di situ hanya ditulis keterlibatan G30S (gerakan > tanggal 30 September, red) tanpa menyebut > keterlibatan PKI. Kominda Tala beberapa pekan lalu > telah menyasar sejumlah sekolah di Kota Pelaihari > dan berhasil menyita 19 buku. Barang bukti ini telah > dimusnahkan bersama sejumlah barang bukti perkara > pidana lainnya di Kejari Pelaihari, pekan tadi. > > Kepala Dinas Pendidikan Tala H Noor Ifansyah > mengatakan buku sejarah karangan Matroji dkk bukan > merupakan buku wajib yang digunakan di sekolah. "Itu > buku umum yang di jual di pasaran umum. Bisa saja > ada murid yang membelinya. Saya sudah intruksikan ke > pihak sekolah agar menariknya jika ada murid yang > masih memilikinya."katanya. r > Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
[mediacare] SCTV dan JARIMATIKA
Halo SCTV. Website Liputan6 kini berwajah-baru ya. Kembali ke komunitas Sastra-Pembebasan dan Mediacare secara umum. Apakah berkesempatan waktu itu, beberapa bulan lalu, nonton berita Liputan6 Siang tentang JARIMATIKA, ya itu teknik atau metoda berhitung perkalian menggunakan jari? Itu, yang penemunya adalah seorang ibu-ibu di Jawa bernama waduh, maaf, lupa...; hebat, kreatif. Saya yang pernah belajar Analisa Numerik dan kemudian banyak ngelamun, macam-macam lamunan, ya SALUT. Bocah di rumah juga suka. Kita-kita dulu menghapal merem perkalian itu hingga lengkap 10x10, sesekali di depan papan tulis kelas dengan suara kencang, bukan? tabik, HI. Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when. http://tv.yahoo.com/collections/222
[mediacare] MetroTV dan KINCIR AIR
Ada berita tentang KINCIR AIR di Metro Pagi 22 Juli 2007 MetroTV. Mudah-mudahan 'seluruh' petani kita khususnya generasi-mudanya berkesempatan menontonnya. Dan harusnya kita selalu cukup rasional menjawab tantangan kehidupan, bukan? Biarpun sudah era postmo kini. Postmo, ya tetap ada 'mo'nya, bukan? 'Mo': era hingar-bingar pemikiran dan kreasi manusia aktualisasi ke'aku'annya. Jadi, Manten Tebu ya perlu, 'riset lab dan lap serta gotong-royong terapkan iptek' juga OK harus, iya kan? Ya, menanti pembahasan: bukan atau iya? tabik, HI. Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. http://tv.yahoo.com/
[mediacare] membangun
Merdeka. Dan kita mau membangun Dari hati dan pikiran sendiri Modal kerja pun dapat dihimpun berdikari Mana kala datang barang dan jasa dari luar negeri ya silahkan saja, sama-sama kontribusi dan cari rezeki tabik, HI. Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos & more. http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC
[mediacare] cukup ROKOK.
Dalam banyak menulis selama ini saya tidak pernah menulis masalah narkoba. Saya memang tidak tertarik dengan narkoba dalam segala penyalah-gunaannya, meski boleh dibilang saya adalah penulis 'yang banyak masalah' (belum ngetop ya). Dan pernah saya menunjukkan TIDAK itu secara khusus kepada orang tua sendiri, dulu... ada ceritanya, besok-besok ya. Dari rokok kita tahu apa arti ketagihan. Nah, faktual, narkoba memang bikin ketagihan dan sangat lebih merusak tinimbang rokok. Jadi, cukup sampai rokok, dan baguslah jika itu pun anda tidak!. Tabik, HI. Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097
[mediacare] Indonesia pada posisi tertentu dalam kapitalisme global: suatu oret-oretan.
- 17 Januari 2006. --- In [EMAIL PROTECTED], hendra indersyah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bagaikan bersastra, saya menulis buku "Seputar Amandemen 1999-2002 UUD 1945" - kira-kira sejak setahun silam - antara lain sbb.: Dari samar-samar lalu diperjelas, dan aslinya kompleks lalu dirumuskan-disederhanakan aneka bentuk : kapitalisme, sosialisme, ... dan permasalahan keseluruhan fenomena manusia - dan ekonominya misalnya, tetap saja kompleks. Bahkan istilah 'demokrasi' pun diperebutkan -dari khazanah ilmu pengetahuan dunia- dalam konstelasi politik internasional pra dan pasca Perang Dunia II. Dan kini saya sedang intip-intip buku 'MEMPERKUAT NEGARA; Tata Pemerintahan dan Tata Dunia Abad 21'-nya Fukuyama (2005). "... disebut sebagai negara totaliter, yang mencoba menghapuskan keseluruhan masyarakat sipil dan mensubordinasikan individu-individu yang teratomisasi pada tujuan-tujuan politiknya sendiri. Versi sayap kanan eksprimen ini berakhir pada 1945 dengan kalahnya Nazi Jerman, sementara versi sayap kiri eksprimen ini ambruk karena beban kontradiksi-kontradiksinya sendiri dengan runtuhnya Tembok Berlin pada 1989". Di tahun-tahun 1980-an, ketika asik mencoba memahami Marxisme-Leninisme - tapi ya secara 'sporadis' saja dari media massa serta kamus dan semacam itu - saya langsung dapat menyimpulkan bahwa 'versi sayap kiri (maupun versi sayap kanan) eksprimen negara totaliter itu, adalah bagaikan mengalirkan air ke atas, membutuhkan energi. Buku "Memperkuat Negara" Fukuyama lagi: "Politik 1980-an dan 1990-an dicirikan oleh berpengaruhnya kembali gagasan-gagasan liberal di banyak negara maju...". "... setelah apa yang oleh Huntington (1991) disebut sebagai 'gelombang ketiga' demokratisasi". "...menekankan serangkaian langkah yang dimaksudkan untuk mengurangi derajat campur tangan negara dalam persoalan-persoalan ekonomi - sebuah paket yang disebut .. atau sebagai 'neoliberalisme' oleh para pengutuknya di Amerika Latin". Cukup pelik. Maka ada baiknya kita selalu berdo'a, setelah jelas Ekonomi Perencanaan Terpusat mengalami kebangkrutan lebih cepat dari pada Ekonomi Pasar yang justru ingin dikoreksinya, "semoga SEP akan terbukti dengan baik sebagai suatu bentuk Ekonomi Pasar yang asli dan cocok bagi bangsa Indonesia". Saya masih terus mencoba mewujudkan edisi indie label ke-6 buku "Seputar Amandemen 1999-2002 UUD 1945" saat ini. "... UUD 1945 dalam tafsirannya yang lebih banyak memberikan tantangan 'rasa percaya diri, kreatifitas, dan kemampuan menangani kedaulatan ekonomi di tangan sendiri' bagi dan dari rakyat Indonesia seluas-luasnya, pada posisi tertentu dalam kapitalisme global". Selebihnya dan pada akhirnya tentu terserah Pemerintah dan lembaga negara keseluruhannya serta pemimpin lainnya rakyat Indonesia, pun untuk masalah perberasan - misalnya. Kira-kira seperti itu..., dan tentu senang rasanya jika dikritisi. Dan kini saya ingin mulai serius membaca 'Memperkuat Negara'-nya Fukuyama. 18 Januari 2006. --- la_luta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Soal ngintip karya tulisan terakhirnya Fukuyama...haaa mungkin menjadi interesan bilamana dibaca secara serius. Memang perlu diakui bahwa Fukuyama dalam karyanya banyak membahas tentang model liberal Demokrasi dalam masyarakat kapitalisme. Fukuyama yang dikenal oleh kalangan di Europa tidak hanya sebagai pembawa misi Neo-Konservatif tapi dianggap pula pembawa bencana kekerasan dalam ambisi mensukseskan kebijakan luarnegrinya Bush. Kritiknya terutama menyangkut pada intervensi penanganan konflik di Afganistan dan Irak. Seperti pula dinyatakan dalam interviuwnya oleh salah satu wartawan majalah kristen liberal di Belanda: "saya percaya bahwa model Demokrasi Liberal adalah model universal yang berpotensi, tapi bukan berarti dalam jangka pendek model tsb bisa berfungsi secara baik. Tentu aspek budaya dari sejarah perkembangan perpolitikan dari sebuah negara akan bisa menghambat jalannya fungsi model Liberal Demokrasi" Apakah menurut anda level budaya perpolitikan negara kita sudah masuk dalam persaratan yang Fukuyama maksudkan? Mudah2an uraianku di atas tidak mengganggu semangat niat baik anda. Mohon maáf bilamana tidak berkenan... Kalau baca bukunya selesai, boleh juga kesannya di ekspresikan dalam karya tulisan. Salam, MiRa 19 Januari 2006. --- In [EMAIL PROTECTED], hendra indersyah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Terimakasih atas tanggapan dan pertanyaan anda. Saya sangat berkenan, bahkan sangat senang dan mulai agak bahagia. Anda menanyai saya, apakah "level budaya perpolitikan negara kita sudah masuk dalam persyaratan yang Fukuyama maksudkan?". Belum kaya'nya ya?. Level budaya perpolitikan kita belum masuk dalam persyaratan yang dimaksudkan Fukuyama untuk berfungsi dengan baik itu model demokrasi liberal. Yang jelas, se
[mediacare] S U S U (i k l a n !!).
SUSU susu hewani: susu sapi, susu kerbau, susu kuda, susu kambing, susu onta, ..., murni, cair, olahan, bubuk, seduhan, ... SEDAP! susu nabati: susu kedelai, ..., SEDAPP! susu 'manusiawi': susus Mama, Ibu, Ina', ..., istri - eh salah..., SEDAPPP! Kami industri rumahan kecil memproduksi susu kedelai. Kualitas dan harga bersaing. Melayani pesanan untuk pesta, dll, wilayah Jakarta. Silahkan kontak 0813 826 826 11 atau dengan Euis di (021)85916474. Tabik, HI. Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the Yahoo! Auto Green Center. http://autos.yahoo.com/green_center/
Re: [mediacare] Orang Indonesia Baru Ada Setelah 1945 !
Pemahaman saya, sbb.: Secara resmi, orang Indonesia atau orang-orang Indonesia atau bangsa Indonesia itu ada sejak Soempah Pemoeda 1928. Secara tidak resmi: ? 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia mengumumkan secara resmi kemerdekaannya; jadi sebelum itu merasa atau dalam kondisi terjajah, dan berarti bahwa bangsa Indonesia itu, sebelum 1945, ya sudah ada. "Tujuh belas Agustus tahun empat lima / Itulah hari kemerdekaan kita / hari merdeka, nusa dan bangsa / hari lahirnya bangsa Indonesia / Merdeka" Apa benar seperti itu? Bukankah lebih tepat "hari lahir negara Indonesia"? Tabik, HI. Halo TA. Nmr HPmu sdh b'ubah? --- Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Orang Indonesia Baru Ada Setelah 1945 ! > > > "Budi P" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dulu juga orang Indonesia pada nyembah pohon toge > dan batu besar :) > > Emangnya yg ada skrg bukan orang Indonesia ya ? > > Stupid !!! > > > > > > > Sejak berdirinya negara Indonesia 1945, berlaku > Pancasila yang > menyembah Tuhan bukan pohon Toge !!! Apa ada > referensinya bahwa orang > Indonesia pernah menyembah pohon toge??? Apa ada > referensinya bahwa > Pancasila itu termasuk menyembah pohon toge??? > > Yang sekarang itu memang ada orang Indonesia, tapi > dulu enggak pernah > ada orang Indonesia. > > Dulu enggak ada orang Indonesia, yang ada adalah > orang > Majapahit, orang Sriwijaya, dll. Orang Indonesia > baru > dikenal setelah 1945. > > Dulu ada orang Palestina dan mereka menyembah dewa > Philistine, sekarang karena mereka menyembah Yahwe > maka mereka dinamakan orang Yahudi. Tetapi ada > orang > Arab yang datang numpang kerja di tanah yang > sekarang ini dinamakan > Israel dan mereka menamakan diri Arab Palestina, dan > mereka sama > sekali bukan orang Palestina karena mereka tidak > menyembah > dewa philistine dan juga berasal dari Mesir. Arab > Palestine mencatut nama Palestine membangun negara > Palestina yang sama sekali beda dan tidak ada > hubungannya dengan negara Palestina. > > Orang Palestina yang asel itu adalah orang Yahudi > sekarang, karena > dulu mereka menyembah dewa2 Philistine sehingga > mereka dinamakan orang > Palestina, tetapi karena kemudian mereka beralih > menyembah Yahwe maka > mereka dinamakan orang Yahudi. > > Beda dengan orang Arab, dulunya menyembah dewa > Al-Lhat, baru kemudian > mereka menyembah Allah. Jadi orang Arab bukanlah > orang Palestina, > juga orang Arab bukanlah orang Yahudi, karena orang > Arab yang > menyembah dewa Al-Lhat dinamakan Bedouin, sedangkan > orang Arab yang > menyembah Allah dinamakan Muslim Arab. > > Jadi jelas, wilayah Palestina dulu ataupun Israel > sekarang yang > membentang hingga ke Jordania, Syria, Libanon, dalam > sejarahnya belum > pernah ada kerajaan2 Arab pada mulanya dizaman dulu. > Kerajaan Arab > baru mulai masuk menjajah wilayah2 ini setelah tahun > 700-an, sedangkan > jauh sebelumnya wilayah ini diduduki oleh orang2 > yang sekarang > dinamakan orang Yahudi. Bahkan kerajaan2 terkenal > seperti Kerajaan > Sulaiman yang juga tercatat dalam AlQuran, terbukti > bukanlah kerajaan > Arab dan bukan beragama Islam. > > Oleh karena itu sangatlah amoral semua khotbah2 > maupun ajaran2 Islam > yang disebarkan melalui khotbah2 dimesjid yang > berbohong atau > membohongi umatnya dengan menyatakan kepada umatnya > bahwa wilayah2 di > Timur Tengah ini dulunya milik Islam. > > Kita serahkan semuanya kepada pembaca untuk > membuktikannya pernyataan > mana yang benar dan pernyataan mana yang bohong, > karena pada dasarnya > AlTakya memang mengajarkan umat untuk berani > membohongi umat yang > bukan Islam, sehingga untuk mengupas kebenaran > sebenarnya tidak > mungkin kita menggunakan AlQuran melalui AlTakya-nya > ini. > > Dunia dan juga PBB tidak buta sejarah, itulah > sebabnya > negara Israel mendapat pengakuan dunia tapi tidak > diakui oleh Hammas yang mewakili Arab Palestina > (tidak > diakui dunia). > > Ny. Muslim binti Muskitawati. > > > > > Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the Yahoo! Auto Green Center. http://autos.yahoo.com/green_center/
[mediacare] T A N Y A
MASALAH: Pesan singkat 1. "Dana menggunung di SBI" dan "sektor riil nyaris tidak bergerak"..., benar-benar menggugah kepedulian serta menantang ilmu pengetahuan dan teknologi. Trm ksh. Pesan singkat 2. Dari TV, koran, majalah, buku, internet, dan lihat sendiri di mana-mana: Perekonomian Nasional kita sudah berada di jalannya yang benar, namun jalan tsb masih dalam gelap. Saya akan merapikan sekali lagi rumusan Perekonomian Nasional usulan saya, agar Pasal 33 sekaligus 34 UUD 1945 dan Perubahannya terlihat jelas. Lihat The Oprah Show - MetroTV kemarin: kepedulian jaminan sosial di USA yang konon...! Kita? Trm ksh. TANYA: Setujukah Anda bahwa KITA HARUS mengkoordinasikan secara lebih baik berbagai Kementerian bidang Ekonomi dan Kementerian bidang Kesejahteraan Rakyat - serta berbagai Kementerian tadi mengkoordinasikan diri dengan baik - dalam implementasi rumusan Perekonomian Nasional tersebut di atas memfasilitasi aktualisasi diri segenap masyarakat untuk kesejahteraannya, dan - dari sisi lain, tak kalah penting - segenap masyarakat pun mengetahui dan memahami dengan baik bentuk Perekonomian Nasional mereka? Tabik, Hendra Indersyah. Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com. Try it now.
[mediacare] SURAT
". Dan, sehubungan dengan adanya rumusan Sistem Ekonomi Nasional usulan saya di dalam buku tersebut di atas, perlu kiranya saya mengabarkan di sini bahwa 5-6 tahun sebelum ini saya juga mengajukan usulan mengenai definisi istilah wiraswastawan, dan sekuat tenaga saya selalu berupaya untuk dapat mengadakan verifikasi, dlsb., terhadap bentuk dan isi kedua rumusan/definisi tersebut sehubungan dengan adanya berbagai peristiwa dan kondisi perekonomian nasional selama ini (misalnya masalah perberasan ataupun keadaan nyaris tidak bergerak sektor riil saat ini, dlsb): benar/tidak dan sah/tidak, atau sesuai/tidak dengan fitrah manusia dan kepribadian Indonesia serta UUD 1945, dan untuk sekaligus mampu menjawab tantangan zaman dan dunia dewasa ini hingga jauh di masa depan. Selanjutnya, saya senantiasa berpengharapan untuk kiranya menerima petunjuk dan pengarahan mengenai bagaimana mestinya dan sebaiknya saya mengembangkan buku dengan segala isinya tersebut di atas. Lebih dari itu, segenap masyarakat bahkan juga dunia, saya rasa tentunya menantikan pula wujud nyata dari suatu Sistem Ekonomi Nasional kita, tentunya dalam keberhasilannya, dalam suatu bentuk demokrasi atau sosio-demokrasi Indonesia yang seyogyanya pula terus berkembang kian berkualitas. ." Tabik, Hendra Indersyah. Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. http://autos.yahoo.com/new_cars.html
Re: [mediacare] Gerakan Syahwat Merdeka Mengepung Indonesia
Turut sedih dan mikir. KEPADA KITA SEMUA: maka aktiflah mencari bakat-bakat terpendam, dan jadilah produser atau paling tidak fasilitator untuk penerbitan buku dlsb. Jadi, selain bertahan dari '-' dengan a.l. catatan penilaian, jugalah maju terus mempersembahkan '+' lebih banyak dan gencar. Bagaimana dengan 'cerpen pendek' saya (maaf) berjudul LAMUNANKU pada 2 Desember baru lalu di milis ini, adakah termasuk 'sastra ganjil'? Mohon informasi. Ataukah harusnya dipanjangkan dan/atau di perbaiki dulu dikit lagi? Lebih dari itu, saya berkeinginan pula untuk dapat menjelaskan dengan cara lain di luar yang ada selama ini masalah isi dan makna Pancasila, dan tentang tata negara dalam masalah peradaban. Tidak aneh kan?. Terima kasih. Tabik, HI - Jkt. --- Wido Q Supraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Jumat, 22 Desember 2006 > > Gerakan Syahwat Merdeka Mengepung Indonesia > > Seorang bule bertubuh tinggi besar bergegas ke luar > ruangan Teater Kecil > Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini Raya, Jakarta > Pusat. Langkahnya acuh > saja. Sembari berjalan lurus, dia kemudian mendekati > penyair Taufiq Ismail > yang tengah dirubung banyak orang. Setelah sampai di > dekat Taufiq, ia > menyalaminya. > > ''Selamat ya. Pidato kebudayaan Anda bagus sekali. > Tapi ingat, media massa > Indonesia juga banyak sampahnya. Lihat siaran > televisi Anda. Bayangkan kalau > di Amerika tayangan itu diputar pada pukul 03.00 > pagi, di sini malah diputar > pada prime time,'' kata si bule sembari memegang > tangan Taufiq. Yang > disalaminya pun membalas dengan senyum simpul. > ''Terima kasih Tuchrello. > Memang demikian adanya. Maaf, kalau banyak mengambil > contoh negara Anda,'' > jawab Taufiq. > > Sesaat dia lantas menerangkan sahabatnya itu adalah > Will Tuchrello, direktur > Perpustakaan Kongres AS Perwakilan Indonesia. > ''Bayangkan, mereka saja resah > atas menggejalanya budaya bebas tanpa batas itu. > Tapi, kok kita tidak ya?'' > ujar penulis lirik lagu-lagu hits Bimbo ini. > > Taufiq, Rabu (20/12) malam, melalui pidato > kebudayaannya di depan kalangan > Akademi Jakarta mengguncangkan kesadaran publik > untuk kembali menengok > nurani pada hilangnya rasa malu orang Indonesia. > Bahkan, Taufiq lugas > menyebutkan hilangnya rasa malu itu telah mulai > meruntuhkan bangunan bangsa. > > Tagihan rekening reformasi, menurut Taufiq, ternyata > mahal sekali. Indonesia > dikepung gerakan 'Syahwat Merdeka'! ''Gerakan > syahwat merdeka ini tak > bersosok organisasi resmi, dan jelas tidak berdiri > sendiri. Tapi, bekerja > sama bahu-membahu melalui jaringan mendunia, dengan > kapital raksasa > mendanainya. Ideologi gabungan yang melandasinya, > dan banyak media massa > cetak dan eletronik menjadi pengeras suaranya,'' > kata Taufiq dalam > pidatonya. > > Ketika mendengar 'kesaksian' Taufiq, sesaat ruangan > Teater Kecil yang penuh > dipadati puluhan pengunjung mendadak berubah. Ketua > Umum PP Muhammadiyah, > Din Syamsuddin, misalnya, segera membuka buku kecil > yang memuat pidato > Taufiq Ismail. > > Dari arah bangku belakang, kemudian terdengar > lenguhan panjang. Seorang ibu > berguman. Penulis skenario film senior, Misbach Yusa > Biran, > menggeleng-gelangkan kepala. Pemusik kontemporer > Slamet Abdul Syukur tepekur > di kursinya. > > Ruangan teater pun terus senyap. Suhu udara > berpendingin kini mulai terasa > merambahi kulit. Taufiq kemudian meneruskan > pidatonya dengan menjelaskan > mengenai siapa saja yang menjadi komponen 'syahwat > merdeka' itu. > > Paling tidak ada 13 pihak yang menjadi pendukung > fanatik gerakan ini. > Pertama adalah praktisi sehari-hari kehidupan > pribadi dan kelompok seks > bebas hetero dan homo, terang-terangan dan > sembunyi-sembunyi. Kedua, para > penerbit majalah dan tabloid mesum yang telah > menikmati tiada perlunya > SIUPP. Ketiga, produser, penulis skrip, dan > pengiklan televisi. > > ''Semua orang tahu betapa ekstentifnya pengaruh > layar kaca. Setiap tayangan > televisi rata-rata 170 juta pemirsa. Untuk situs > porno kini tersedia 4,2 > juta di dunia dan 100 ribu di internet Indonesia. > Untuk mengaksesnya malah > tanpa biaya, sama mudahnya dilakukan baik dari San > Fransisco, maupun > Klaten,'' tegasnya. > > Pendukung keempat adalah penulis, penerbit, dan > propagandanis buku-buku > sastra dan bukan sastra. Di Malaysia, penulis yang > mencabul-cabulkan > karyanya adalah penulis pria. Di Indonesia > sebaliknya. Penulis yang asyik > menulis wilayah 'selangkangan dan sekitarnya' > mayoritas perempuan. ''Dalam > hal ini ada kritikus Malaysia berkata, 'Wah Pak > Taufiq, pengarang Indonesia > berani-berani. Kok mereka tidak malu?'' ungkap > Taufiq Ismail. > > Kelima, penerbit dan pengedar komik cabul. Keenam, > produsen VCD/DVD porno. > Ketujuh, pabrikan alkohol. Kedelapan, produsen, > pengedar, dan pengguna > narkoba. Kesembilan, pabrikan, pengiklan, dan > pengisap rokok. Hal ini > dilatarbelakangi kenyataan dalam masyarakat > permisif, interaksi antara seks, > narkoba, dan nikotin akrab sekal
[mediacare] keluarga
nama sendiri menggunakan nama keluarga 'Indersyah' dari ayahanda bernama Inder Syahxxx. namun nama keluarga untuk anak-anak di rumah adalah Hendarsyah karena mereka 'terbentuk' dan dibesarkan oleh ayahnya dan ibunya yang mana 'dar' pada 'Hendarsyah' adalah untuk indikasi kontribusi ibunya dan, dengan demikian, nampak adanya suatu bentuk penghargaan tersendiri kepada si ibu anak-anak, bukan? omong-omong, kita tahu bahwa kawin lagi poligami dalam Islam adalah boleh - dengan suatu syarat, dan bukan wajib. dan di dalam praktiknya, syarat-syarat tersebut nampak terpenuhi jika dijalani dengan baik suatu prosedur untuk itu. nah, kiranya 'prosedur berpoligami' itulah yang akan diatur lagi untuk berlaku dalam totalitas obyek dan subyeknya, bahwa mencakup seluruh syarat-syarat poligami dan berlaku untuk seluruh orang Islam atau tidak hanya terhadap PNS-nya saja? demikianlah, dan kini lagu "kasih ibu" (mungkin agak aneh atau bukan itu judulnya?) untuk ibu-ibu atau para wanita SP dan MC. "kasih ibu, kepada beta, tak terhingga sepanjang masa. hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menerangi dunia". semoga keluarga-keluarga Indonesia senantiasa berada dalam pembinaan yang baik agar bangsa Indonesia tumbuh terus dengan baik. misal - untuk bentuk sebaliknya ataupun lainnya dari kasus kekerasan dalam rumah tangga, sbb.: jika ibunya cukup gemuk, maka kiranya anak-anaknya tidaklah kurus-kurus. dan kiranya sangat baik untuk pembinaan keluarga dan pertumbuhan bangsa tersebut di atas jika ibu menteri ataupun kementerian terkait sering-sering tampil di tv, ataupun mengadakan program non tv, memberikan penerangan dan pembinaan dalam dan tentang semua itu, tentang pemberdayaan perempuan khususnya dalam rumah tangga, dan tentang pemberdayaan keluarga keseluruhannya, untuk tidak kebanyakan terjadi hanya dalam isu pertentangan perempuan dan laki-laki misalnya? tabik, HI - Jkt. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[mediacare] FAJAR MENYINGSING
FAJAR MENYINGSING. Akulah murid Ibrahim dan Idris yang mendamba fajar cemerlang Langit menyerukan kebenaran Tuhan dari segala makhluk itu adalah totalitas dari keseluruhan makhlukNya pula. Tuhan Yang Esa : mewujud segala bentuk segala warna segala rasa segala suasana yang parsial dalam totalitas kegaiban. Aku pun barat dan timur Menyaksikan fajar menyingsing Cahaya menerangi sintesa Mengapa terperangkap dan tak berdaya dalam kotak-kotak identitas dan prasangka. Teringat pula kisah Mahabharata dalam tugas kehidupan Dan kini bumi nyata terbuka seluruhnya Mengenai konflik dan perang : kini pun terus berlangsung Kebaikan dan keburukan Keangkuhan hitam putih Kebekuan dan kebuntuan Tiada kesempatan pembaruan Tiada ruang untuk perbedaan Dan melancarkan aksi sepihak menyakiti fisik sesama manusia Dan pada malam demi malam yang gelisah Ada tanya, ataukah sesal, sadar tak sadar Dunia yang fana, dan hidup ini untuk apa? Mana yang benar, mana yang keliru? Dan bagaimana seharusnya? Sama turunan Adam-Hawa di dalam kisah suci kegaiban Yang setia dalam perjalanan alam raya menyerukan peradaban Dan dirumuskan di bumi Nusantara Butir-butir kalimat pencerahan Bagaikan fajar mulai menyingsing Menepis kegelisahan malam Menghimpun lagi segala kebenaran. (Jkt, 11/12/06). ah, puisi yang 'kasar' ya... bukan puisi mungkin, ya entah apa namanya... merupakan bagian dari buku puisi saya dengan isi-lengkapnya sbb.: 1. Di Suatu hari. 2. Satu Senja di Selatan. 3. Malam Semakin Malam. 4. Rembulan Dini Hari. 5. Menanti Fajar. 6. Fajar Menyingsing. Tabik, HI - Jkt. Need a quick answer? Get one in minutes from people who know. Ask your question on www.Answers.yahoo.com
[mediacare] Cerpen pendek.
LAMUNANKU Memeluknya dari belakang dan meraup seluruh harum rambutnya dan menyadari wangi anak telinganya ketika ia menyelesaikan riasannya dan kan segera berangkat ngantor Sesungguhnya ingin selalu memeluk hatinya Mencoba menatap matanya di cermin, ternyata ia memejam. Bertanya sejujurnya, memahami kondisi yang berbadan-dua: "Beneran masih kuat masuk kantor?" Tetap memeluknya dari belakang dengan hati-hati, toh hari masih cukup pagi dan sama-sama sudah rapi siap berangkat; kini ia menatap pula di cermin, jawabnya: "Nggak apa-apa koq". Lamunanku, di depan lampu merah jalanan : Malam nanti kami kan bersama lagi. Sambil nonton, membahas ilmiah populer satu-dua masalah. Dan sebentar lagi anakku jadi lima, sesudah empat belas tahun ini ada empat dari 'yang pertama'. Dan kami baik-baik saja. Uniknya, 'yang kedua' ini lebih tua dari 'yang pertama'. (Maaf ya kalau puisi di atas rada kacau. Namanya juga cerpen pendek dan ngarang-ngarang. Tapi soal 'dari hati ke hati', dan tulisanku lainnya, tentu saja serius). Tabik, HI - Jkt. Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com